perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Konsep Pengantar Karya Tugas Akhir
PERANCANGAN KAMPANYE “AIR UNTUK MASA DEPAN” MELALUI FOTOGRAFI DALAM PROGRAM PEMULIHAN SUNGAI WAHANA LINGKUNGAN HIDUP YOGYAKARTA
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Sebagai Prasyarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Seni Pada Fakultas Sastra dan Seni Rupa Jurusan Desain Komunikasi Visual
Disusun oleh Galuh Pratiwi C0708032 JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Perancangan Kampanye “Air Untuk Masa Depan” Melalui Fotografi Dalam Program Bersih Sungai Wahana Lingkungan Hidup Yogyakarta Galuh Pratiwi1 Rudy W. Herlambang, S.Sn, M.Sn2
Andreas Slamet Widodo, S.Sn, M.Sn 2
ABSTRAK Galuh Pratiwi, 2013. Pengantar Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Kampanye “Air Untuk Masa Depan” Melalui Fotografi Dalam Program Bersih Sungai Wahana Lingkungan Hidup Yogyakarta. Kampanye merupakan aktivitas komunikasi yang terorganisasi, secara langsung ditujukan untuk khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu. Kampanye sangat perlu dilakukan dalam proses memperkenalkan program bersih sungai yang digalakkan oleh Wahana Lingkungan Hidup Yogyakarta, yang bertujuan memberikan pengertian kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian air untuk masa depan. Kampanye ini memiliki latar belakang kepedulian terhadap pencemaran sungai dan air tanah yang semakin hari semakin meningkat, tujuan utama dari kampanye ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian air bersih, dan tercipta kebiasaan bagi di masyarakat untuk tidak membuang sampah, ataupun limbah cair ke sungai, selokan maupun ke tanah. Masyarakat juga diberikan pengertian untuk memanfaatkan air bersih dengan lebih bijaksana, dikarenakan air bersih dan layak untuk dikonsumsi semakin langka. Konsep dari kampanye ini adalah fotografi simbolik, sehingga obyek-obyek yang diambil tidak semata-mata pencemaran yang terjadi, namun dianalogikan kedalam benda-benda lain yang memiliki makna yang sama.
¹ Mahasiswa jurusan Deskomvis. Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS dengan NIM. C0708032 ² Dosen Pembimbing I commit to user ³ Dosen Pembimbing II
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Perancangan Kampanye “Air Untuk Masa Depan” Melalui Fotografi Dalam Program Bersih Sungai Wahana Lingkungan Hidup Yogyakarta Galuh Pratiwi1 Rudy W. Herlambang, S.Sn, M.Sn2
Andreas Slamet Widodo, S.Sn, M.Sn 2
ABSTRACT Galuh Pratiwi, 2013. Introduction to the final project is titled Designing Campaign “Air Untuk Masa Depan” Melalui Fotografi Dalam Program Bersih Sungai Wahana Lingkungan Hidup Yogyakarta. The campaign is an organized communication activities directly aimed at specific audiences, in the period of time to achieve a particular goal. The campaign is to be done in the process of introducing clear rivers program, programmed by Wahana Lingkungan Hidup Yogyakarta, as a purpose to give an explanation for society, about the importance of keep the water clean and everlasting for coming period. This background campaign is care about rivers contamination and ground water that tended to increase , the final destination from this campaign is to give society knowledge about the importance of keep the water clean, everlasting and made a good habbit for society not throwing a trash or liquid pollution to the rivers, drain or to the lands. Society is also given much explanation in order to used the clean water wisely, because the clean water and drinkable more and more rarely. This photography concept is simbolism photography, so the object which captured does not particulary direct contamination, but analogic to the other thing which have the same meaning.
_____________________ 1. College Student Majority Visual Communication Design Letter And Art Faculty UNS with NIM. C0708032 2. Final Project Guider Lecture 3. Final Project Guider Lecture
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Sabar, percaya dan berserah kepada Tuhan commit to user
vi
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk : 1. Papa, Mama dan kakak-kakak saya tercinta. 2. Teman-teman yang telah banyak memberi bantuan, motivasi dan saling berbagi 3. commit toAlmamaterku user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan berkat, kasih dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas akhir yang disusun guna memenuhi persyaratan mencapai gelar sarjana seni rupa jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Sebelas Maret Surakarta, dengan judul: Perancangan Kampanye “Air Untuk Masa Depan” Melalui Fotografi Dalam Program Bersih Sungai Wahana Lingkungan Hidup Yogyakarta. Dalam penyusunan pengantar tugas akhir ini, tentunya tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS. 2. Drs. M. Suharto, M.Sn., selaku ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual UNS. 3. Drs. Ahmad Adib, M. Hum., Ph.D., selaku Koordinator Kolokium, Tugas Akhir dan Ketua sidang Tugas Akhir. 4. Esty Wulandari, S.Sos., M.Si., selaku Sekretaris Sidang Tugas Akhir. 5. Rudy Wicaksono Herlambang, S.Sn., M.Sn., selaku Pembimbing Tugas Akhir I 6. Andreas Slamet Widodo, S.Sn., M.Hum., selaku Pembimbing Tugas Akhir II. 7. Hermansyah Muttaqin, S.Sn., M.Sn., selaku Penasehat Akademik. 8. Bapak dan Ibu dosen serta segenap staf karyawan Desain Komunikasi Visual Universitas Sebelas Maret Surakarta. 9. Sutopo S.Sos. I selaku Direktur Eksekutif WALHI Yogyakarta. 10. Segenap staf dan karyawan WALHI Yogyakarta. commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih ada kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun, untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan senantiasa memberkati dan menyertai setiap pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Akhirnya penulis hanya dapat berharap pengantar tugas akhir ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.
Surakarta, 11 Januari 2013
Galuh Pratiwi NIM.C0708032
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………………..…………………………….
i
HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………...
ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………….………………
iii
ABSTRAK.…………………………………………………………………
iv
ABSTRACT.…………………………………………………….……………
v
HALAMAN MOTTO ……………………………………………………………vi HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………..
vii
KATA PENGANTAR …………………………………………….....…….… viii DAFTAR ISI ………………………………………………………………...… x DAFTAR TABEL ………………………………………………………….… xiii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………………….…… 11 B. Rumusan Masalah …………………………………………..…… 36 C. Tujuan Perancangan …………………………………...………… 36 D. Target Audience ……………………………………………...…….7 E. Target Visual ......................……………………........……..............8 F. Metode Pengumpulan Data……………………….....……………...9
BAB II
KAJIAN TEORI A. Perancangan………………………………………………………12 8 B. Kampanye………………………………………......………….…14 8 C. Desain ………………………………………………...………… 13 21 D. Komunikasi………………………………………….…….............. 28 E. Media………………………………………..…………........….....36 F. Fotografi…………………………………………….…............... ... 37 G. Air Untuk Masa Depan ..................................................................... 43 commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III
digilib.uns.ac.id
IDENTIFIKASI DATA A. Wahana Lingkungan Hidup DIY …………..….............................. 47 B. Kementrian Lingkungan Hidup…………….................................81 C. Analisis SWOT................................................................................ 94 D. Unique Selling Prepisition.............................................................. 98 E. Positioning......................................................................................... 99
BAB IV
KONSEP PEMIKIRAN DESAIN A. Metode Perancangan ……………………...…………...…............ 100 B. Konsep Kreatif ……………………………..………………......... 103 C. Standar Visual ………………………………………………..…. 1047 D. Pemilihan Media…………………………………………........…. 108 E.
Media Placement…………………………………………........….. 109
F.
Pelaksanaan Kampanye …………………………………....…....... 114
G. Perencanaan Biaya .................................................….................…. 119
BAB V
VISUALISASI KARYA A. Karya Foto………………………………….................................... 120 B. Media Pendukung...........…………………………………............... 135 1. Baliho………………………………………………....……. 135 2. X-Banner……………………………………………..……… 136 3. Poster A……………………………………….……............... 137 4. Poster B………………………………………………...….. 138 5. Brochure A............................................................................... 139 6. Brochure B…………………………………………......…… 140 C. Merchandise....................………………………………….........…. 141 1. Kaos...……………………………………………….........….. 141 2. Stiker A…………………………………………………….. 142 3. Stiker B……………………………………………………… 143 4. Tumbler A………………………………………………….. 144 commit to user 5. Tumbler B…………………………………...……………….. 145
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Tumbler C…………………………………....…….………… 146 7. Tas Kain………….............………………………..........…… 147 BAB VI
PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………………………… 148 B. Saran ………………………………..……………..……………… 150
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 152 LAMPIRAN........................................................................................................... 154
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL 1. Tabel SWOT............................................................................................
95
2. Tabel tahapan kampanye Air Untuk Masa Depan……………......……............ 118 3. Tabel Perencanaan Biaya................................................................................. 119
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang paling dibutuhkan oleh makhluk hidup adalah air, air seringkali disebut sebagai sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Sebagian besar tubuh semua organisme yang hidup terdiri dari air, sekitar 70 atau 90 persen bahan organik terdiri dari air. Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan saat ini di bumi. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi, terdapat 1,4 triliun kubik air atau 330 juta mil kubik tersedia di bumi. Air yang bersih sangat penting bagi kehidupan manusia dan alam sekitar, Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air bersih, yang disebabkan oleh : pencemaran air oleh limbah pabrik, industri, bahkan rumah tangga, pencemaran air dapat terjadi ketika limbah tidak dikelola dengan baik. Sebagian besar industri atau pabrik tidak memiliki alat untuk mengelola limbah yang dihasilkan oleh sisa produksi yang dihasilkan, biasanya industri atau pabrik membuang limbah cair maupun padat ke sungai begitu saja. Jika limbah yang dibuang meresap ke dalam tanah, maka limbah tersebut akan mencemari air tanah yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber air bersih bagi segala kegiatan kehidupan yang dilakukan oleh masyarakat, maka air yang mereka andalkan tidak lagi dapat dimanfaatkan. Namun jika air tanah dipakai dan commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
2 digilib.uns.ac.id
dimanfaatkan secara berlebihan akan mengakibatkan turunnya permukaan tanah, karena air tanah berkurang dalam jumlah besar sehingga tanah menjadi berongga dan tidak dapat menopang beban yang terdapat pada permukaan tanah. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Di kota-kota besar di Indonesia sebagian air tanah maupun air sungai telah tercemar limbah yang dihasilkan oleh pabrik, industri dan juga limbah rumah tangga. Air tanah yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk dikonsumsi dan juga untuk melakukan kegiatan hidupnya tidak lagi dapat dimanfaatkan, air sungai yang juga banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya kini tidak lagi dapat dimanfaatkan. Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki sumber mata air bersih yang dinilai cukup, kini mulai terancam oleh pencemaran limbah. Air bersih yang layak konsumsi mulai sulit untuk didapatkan, air tanah yang banyak dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan rumah tangga sudah tercemar oleh bakteri E-Coli atau Escherichia Coli, masyarakat Yogyakarta harus waspada karena air yang berasal dari sumur-sumur galian bisa saja terkontaminasi oleh bakteri tersebut. Pencemaran sumur-sumur galian warga disebabkan oleh dekatnya sumber air warga dengan saluran pembuangan limbah rumah tangga atau septic tank, pola hidup masyarakat yang kurang peduli akan kebersihan lingkungan juga memberi dampak yang besar terhadap pencemaran sumber air masyarakat. Pencemaran air commit to user
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tidak hanya terjadi pada sumur-sumur galian warga saja, namun sungai yang berada di wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta juga mulai tercemar oleh limbah yang dihasilkan oleh industri dan domestik, pencemaran ini berdampak pada penurunan kualitas air sungai. Keberadaan air di suatu badan sungai dapat dimanfaatkan bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan sebagai media kehidupan atau lengkungan akuatik bagi makhluk hidup. Namun demikian pada kenyataannya sungai seringkali dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan limbah domestik, industri, pertanian dan lain sebagainya, sehingga mengakibatkan mutu air sungai menurun. Mutu air adalah kondisi kualitas air yang diukur atau diuji berdasarkan parameterparameter
tertentu dan metode tertentu berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku (PP No 82 Tahun 2001). Apabila pembuangan limbah dilakukan terus menerus ke dalam sungai dapat menyebabkan pencemaran air dan rusaknya lingkungan perairan sungai. Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai peruntukkannya (PP No 82 Tahun 2001). Pencemaran yang diakibatkan oleh adanya limbah industri dan limbah domestik mempunyai
banyak akibat buruk. Pencemaran limbah dapat
mengakibatkan menurunnya keindahan lingkungan, penyusutan sumber daya dan adanya wabah penyakit dan keracunan (Soemarwoto, 1997). Masuknya limbah ke dalam sungai selain memberikan dampak terhadap perubahan fisik air sungai juga commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
4 digilib.uns.ac.id
memberikan dampak secara kimia dan biologi terhadap air sungai. Secara umum dampak tersebut menurut Lazaro, (1990) adalah terjadinya dekomposisi bakteri aerobik, dekomposisi bakteri anaerobik, dan perubahan karakter biotik. Secara lebih jauh aliran limbah dari kegiatan industri dan rumah tangga yang masuk ke badan sungai dapat memberikan dampak terhadap kondisi geomorfologi fluvial dari aliran sungai. Masukan air limbah ke dalam sungai ternyata mampu memberikan pengaruh terhadap morfologi saluran sungai, stabilitas saluran, mempengaruhi tekstur material dasar sungai, dimensi saluran, dan ekologi saluran sungai (Hassan et al., 2001). Sebagai bagian dari upaya pengendalian pencemaran air, wilayah yang merupakan sumber-sumber pencemar perlu dikelola dengan baik agar degradasi air sungai dapat ditekan. Pengendalian pencemaran air merupakan upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air (PP No 82 Tahun 2001). Tata guna lahan dan pengelolaan limbah merupakan bagian penting yang mempunyai pengaruh pada kualitas air sungai. Kemampuan daya tampung air sungai yang telah ada secara alamiah terhadap pencemaran perlu dipertahankan untuk meminimalkan terjadinya kualitas air sungai. Begitu besarnya manfaat dan kegunaan air bersih bagi kehidupan manusia, hewan dan binatang, maka sumber air harus dijaga dan dilestarikan. Selain itu air harus dimanfaatkan dengan bertanggungjawab dan tidak dieksploitasi secara besar-besaran. Maka dari itu kampanye atau ajakan untuk memanfaatkan air dengan bijaksana harus digalakkan, karena apa yang dilakukan oleh manusia pada commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
masa sekarang akan berdampak pada masa yang akan datang. Akan menjadi sebuah ironi jika dimasa depan atau bahkan empat sampai enam tahun yang akan datang komponen makhluk hidup tidak dapat menikmati air bersih lagi, karena pada masa sekarang air digunakan dengan tidak bijaksana. Sangat disayangkan apabila sumber daya alam yang menjadi kebutuhan pokok makhluk hidup itu rusak karena penggunaan yang tidak bertanggungjawab. Namun jika tidak ada pihak yang mengingatkan masyarakat untuk menggunakan air dengan lebih hemat dan bijaksana, maka dimasa yang akan datang dapat dipastikan tidak akan ada lagi sumber air yang layak pakai dan layak konsumsi. Mengingat
hal
tersebut
maka
pembuatan
media
kampanye
guna
mengkomunikasikan upaya menjaga kelestarian air agar tetap bersih dan layak untuk dikonsumsi. Media Fotografi yang dibuat tidak sekedar bersifat informatif, tetapi juga persuasif serta tetap memperhatikan nilai estetis. Sesuai dengan permasalahan yang ditemukan, maka perancangan konsep dan tema foto yang baik sangat diperlukan untuk kampanye penghematan dan pelestarian air bagi kehidupan di masa depan. Penulis mengangkat tema air untuk masa depan dikarenakan keprihatinan pribadi yang dialami penulis ketika melihat pencemaran air yang banyak terjadi di wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penulis melihat secara langsung masyarakat yang tinggal di bantaran sungai memanfaatkan air sungai untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, padahal air sungai itu tidak layak pakai karena sudah tercemar oleh berbagai jenis limbah. Karya fotografi sebagai media kampanye air untuk masa depan ini memiliki tujuan utama mengingatkan kepada commit to user
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
masyarakat provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya agar menjaga dan melestarikan kebersihan air.
B. Rumusan Masalah Pokok-pokok permasalahan yang didapat dalam perancangan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana merancang strategi komunikasi yang tepat dalam perancangan kampanye Air Untuk Masa Depan yang efektif agar meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan air. 2. Bagaimana merancang konsep dan teknis fotografi yang tepat agar tujuan dari kampanye Air Untuk Masa Depan ini dapat tercapai?
C. Tujuan Perancangan Dari rumusan masalah yang telah diuraikan di atas mengenai kampanye Air Untuk Masa Depan dapat diambil tujuan perancangan sebagai berikut: 1. Merancang strategi kampanye Air Untuk Masa Depan yang efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan air. 2. Merancang konsep dan teknis fotografi sebagai media utama dalam kampanye Air Untuk Masa Depan.
commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D.
Target Audience
Penulis memperoleh pengamatan, target audience kampanye “Air Untuk Masa Depan” dapat diuraikan sebagai berikut : 1.
Geografis Mayoritas masyarakat yang tinggal di perkotaan, dengan kesibukannya yang begitu padat, sehingga cenderung tidak memperhatikan keadaan lingkungan sekitarnya. Kebanyakan masyarakat tidak memperhatikan apa yang mereka lakukan pada masa sekarang akan membawa dampak dimasa yang akan datang. Maka dari itu target audience dari kampanye “Air Untuk Masa Depan” ini adalah masyarakat yang tinggal di diperkotaan. Kurangnya kepedulian masyarakat akan pentingnya air dimasa sekarang dan masa depan, informasi atau ajakan yang disampaikan dalam kampanye ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat.
2.
Demografi dan Sosiografi Target audience kampanye “Air Untuk Masa Depan” adalah masyarakat yang ada di perkotaan. Kemudian inividu yang tinggal diwilayah tersebut dikelompokkan lagi berdasarkan usia produktif. Dikarenakan dalam usia ini akan lebih mudah dalam menanamkan wujud kecintaan terhadap lingkungan, khususnya air. Penduduk usia produktif biasanya akan lebih mudah diajak dan dipengaruhi untuk melakukan sesuatu. Pada usia produktif pula seseorang memiliki rasa keingintahuan yang besar, hal ini sangat diperlukan untuk membuat kampanye ini lebih efektif, maka secara demografi dan sosiografi ditentukan sebagaicommit berikutto: user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.
a. Umur
: 15-25 tahun
b. Jenis Kelamin
: laki-laki dan perempuan
c. Kelas sosial ekonomi
: semua kalangan
d. Tingkat pendidikan
: semua tingkat pendidikan
Psikografi Profil Psikografi kampanye “Air Untuk Masa Depan” dapat diuraikan sebagai berikut : a. Mereka yang peduli akan kelestarian lingkungan hidup b. Mereka yang peduli akan kesehatan c. Mereka yang peduli akan masa depan Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa target audience dari
kampanye “Air Untuk Masa Depan” merupakan masyarakat yang peduli akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup, tidak dibatasi dari kalangan apa dan latar belakang pendidikan seperti apa.
E.
Target Visual
Sebelum menentukan target visual, diperlukan adanya penentuan tema dan konsep foto yang akan digunakan sebagai media kampanye, yaitu dengan membatasi pada tema dan lokasi pengambilan gambar agar fotografi yang digunakan sebagai media kampanye ini dapat benar-benar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya air bagi kehidupan mahkluk hidup. Pemilihan tema dan lokasi pengambilan gambar yang tepat harus diupayakan agar commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pesan-pesan informatif dapat dikomunikasikan dengan baik kepada khalayak, dengan tetap memperhatikan nilai artistiknya. Dalam kampanye ini, penulis merencanakan beberapa media, antara lain: 1. Media Kampanye Utama : 15 buah foto. 2. Media Kampanye Pendukung : a. Brochure b. Poster c. Baliho d. X- Banner 3. Merchandise a. Stiker b. Botol Minum c. Kaos d. Tas kain
F.
Metode Pengumpulan Data
Perancangan media komunikasi visual merujuk pada data-data yang diperoleh dari pihak yang terkait. Penentuan teknik pengumpulan data terkait erat dengan jenis instrumen yang akan digunakan. Tujuan penelitian serta cakupan sampel yang akan dijadikan sumber data sangat mempengaruhi pemilihan kita akan jenis instrumen yang paling tepat. commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Metode-metode yang akan digunakan dalam proses pengumpulan data perancangan ini adalah: 1. Kajian Pustaka dan Literatur Data diperoleh dari kumpulan dan observasi studi kepustakaan dan buku-buku yang sesuai dengan permasalahan kajian. Kajian pustaka atau literature review merupakan langkah yang harus dilakukan sebelum menentukan metodologi penelitian yang akan dilakukan. Kajian pustaka diperlukan agar peneliti dapat menemukan : a. Landasan teori sebagai acuan dasar b. Temuan-temuan
hasil
penelitian
sejenis
yang
pernah
dilakukan
sebelumnya Kedua hal ini akan membantu peneliti dalam: 1. Membatasi ruang lingkup penelitiannya 2. Menemukan variabel-variabel penelitian 3. Menemukan teori atau konsep keterkaitan antar-variabel 4. Menemukan
penjelasan
yang
dapat
membantu
peneliti
dalam
menginterpretasikan hasil analisis data Literatur yang dibutuhkan antara lain yang melingkupi tentang : a. Metode pengumpulan data : Belawati, Tian dan Toha, Mohamad “Metode Penelitian”. b. Buku yang menjelaskan tentang apa itu air dan pentingnya air bagi kehidupan makhluk hidup. c. Buku yang menjelaskan tentang teknik-teknik fotografi dan edit foto. commit to user
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hasil kajian pustaka ini kemudian dianalisis dan disintesiskan menjadi suatu kerangka pemikiran atau kerangka teori yang dijadikan dasar dalam menentukan metodologi penelitiannya. 2. Wawancara Wawancara merupakan sebuah cara pegumpulan data dengan jalan memberikan pertanyaan sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penelitian. Wawancara ini akan dilakukan dengan bapak Sutopo S.Sos. I selaku Direktur Eksekutif WALHI Yogyakarta. Data dari wawancara yang dilakukan dapat digunakan untuk melengkapi data observasi dan untuk memperoleh data resmi dari petugas yang berwenang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II KAJIAN TEORI
A. Tinjauan tentang Perancangan 1. Definisi Perancangan Kata perancangan berasal dari kata dasar rancang, yang kemudian mendapatkan awalan per- dan akhiran -an. Sehingga terbentuklah kata perancangan. Perancangan dapat diartikan proses, cara, perbuatan merancang, merencanakan segala sesuatu sebagai bagian dari kerangka kerja. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 927) a. Pengertian perancangan menurut bahasa : 1. DESIGNOSE, dari bahasa latin yang artinya memotong dengan gergaji atau tindakan menakik atau memberi tanda. Maksudnya untuk memberi citra pada objek tertentu. 2. DESIGNARE, dari Bahasa Perancis yang artinya menandai, memisahkan. Maksudnya menghilangkan kesimpangsiuran. 3. DESIGN, dari Bahasa Inggris yang artinya memikirkan, menggambar rencana, menyusun bagian-bagian menjadi sesuatu yang baru.
b. Proses - proses perancangan Menurut Kotler dan Andreasen antara lain : 1. Menentukan objektif, misi dan tujuan spesifik organisasi secara luas yang memerlukan peran pemasaran strategis commit to user
12
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Menilai ancaman dan peluang dari lingkungan luar yang dapat ditunjukkan oleh pemasaran untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar. 3. Mengevaluasi sumber daya serta keahlian potensial dan nyata dari organisasi untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada atau menyingkirkan ancaman yang tampak dalam analisis lingkungan eksternalnya. 4. Menentukan misi, objektif, dan tujuan spesifik pemasaran untuk periode perencanaan yang akan datang. 5. Merumuskan strategi pemasaran pokok untuk mencapai tujuan yang spesifik. 6. Menempatkan sistem dan struktur organisasi yang perlu dalam fungsi pemasaran agar pelaksanaan strategi yang telah disusun dapat dipastikan. 7. Menetapkan rincian dan taktik untuk untuk melaksanakan strategi pokok dalam masa perencanaan, termasuk jadwal kegiatan, dan tugas tanggung jawab tertentu. 8. Menetapkan patokan untuk mengukur hasil sementara dan hasil akhir program. 9. Melaksanakan program yang telah direncanakan. 10. Mengatur kinerja dan mengatur strategi pokok, rincian taktis, atau keduanya jika diperlukan.
commit to user
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Tinjauan tentang Kampanye 1. Definisi Kampanye Kampanye dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mempengaruhi masyarakat dengan merencanakan serangkaian kegiatan/ usaha tertentu, untuk mencapai tujuan tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Kampanye bersifat non profit atau tidak menguntungkan yang pada umumnya bertujuan untuk memberi informasi dan penerangan, serta pendidikan kepada masyarakat dalam rangka pelayanan. Hal ini juga berarti mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi dan bersikap positif terhadap pesan yang disampaikan. Selain itu, kampanye layanan
masyarakat
biasanya
memberikan
pesan-pesan
sosial
untuk
membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi. Pengertian Kampanye menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah : a. Gerakan atau tindakan serentak untuk melawan, mengadakan aksi dan sebagainya. b. Berkampanye artinya mengadakan gerakan secara serentak untuk melawan, mengadakan aksi dan sebagainya. c. Kampanye promosi artinya kampanye yang diadakan dalam rangka promosi untuk meningkatkan atau mempertahankan penjualan. Kampanye umumnya dilakukan dengan slogan, pembicaraan, barang cetakan, penyiaran barang rekaman berbentuk gambar atau suara, simbol-simbol, pada sistim politik totaliter, otoliter kampanye sering dan biasa dilakukan kedalam to user bentuk tindakan teror, intimidasi, commit propaganda atau dakwah. Kampanye dapat juga
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dilakukan melalui internet, untuk sebuah rekayasa pencitraan kemudian berkembang menjadi upaya persamaan pengenalan sebuah gagasan atau isu kepada suatu kelompok tertentu yang diharapkan mendapatkan feedback atau timbal balik atau tanggapan. Media kampanye merupakan salah satu cara penyampaian pesan yang bersifat mengajak atau persuasif, dengan tujuan untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat luas. Kampanye dianggap sebagai media yang mampu memprovokasi masyarakat luas agar mau mengikuti apa yang disampaikan. Menurut Lesie B. Snyder (2002), kampanye komunikasi merupakan aktivitas komunikasi yang terorganisasi, secara langsung ditujukan untuk khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu. Aktivitas komunikasi dalam berkampanye biasanya berkaitan dengan suatu tujuan apa, kepada siapa, dan dalam rangka apa kampanye itu dilaksanakan.
2. Jenis-jenis kampanye Lesie B. Snyder membagi jenis-jenis kampanye sebagai berikut: a. Product-Oriented Campaign Kegiatan dalam kampanye berorientasi pada produk, dan biasanya dilakukan dalam kegiatan komersial kampanye promosi pemasaran suatu peluncuran produk yang baru. b. Candidate-Oriented Campaign commit to user
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kegiatan kampanye yang berorientasi bagi calon kandidat untuk kepentingan kampanye politik. c. Ideologi or Cause- Oriented Campaign Jenis kampanye ini berorientasi yang bertujuan bersifat khusus dan berdimensi perubahan sosial.
3. Fungsi Kampanye Adapun fungsi kampanye sendiri adalah untuk menyampai suatu pesan yang berisi tentang ajakan kepada masyarakat atau mempengaruhi masyarakat dapat mengerti maksud dan tujuan dari apa yang ingin dikomunikasikan, berdasarkan keterangan diatas maka dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang terkait pada suatu kampanye adalah : a. Adanya suatu aksi, dalam hal ini yang dimaksud adalah demonstrasi yang dilakukan secara serentak untuk menuntut apa yang mereka inginkan kepada pihak yang bersangkutan. b. Pesan dalam suatu kampanye. Pesan adalah hal yang sangat erat kaitannya karena apabila pesan yang disampaikan tidak jelas atau tidak sampai pada targer sasaran, maka kampanye tersebut gagal. c. Unsur persaingan dalam suatu perebutan kedudukan
maka dilakukan
kampanye yang bertujuan agar mereka terpilih dalam massa serta mendapat kedudukan yang diinginkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
17 digilib.uns.ac.id
d. Promosi merupakan salah satu unsur yang terkandung dalam kampanye karena promosi merupakan bagian dari kampanye, seperti dalam penjualan suatu produk atau produk iklan.
4. Proses Perancangan Kampanye Dalam proses perancangan sebuah kampanye, agar bisa mendapat hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan, memerlukan sebuah proses perencanaan yang baik. Perencanaan adalah alat bantu untuk bekerja secara efektif dan efisien . Perencanaan ini diperlukan untuk mendapatkan program taktis yang dapat dievaluasi keefektifannya. Perencanaan tersebut oleh Anne Gregory (2001:6) dirumuskan menjadi lima pertanyaan dasar yang akan sangat membantu dalam membuat perencanaan kampanye. Lima pertanyaan itu adalah: a. Apa yang ingin saya capai? Apa yang menjadi tujuan kampanye b. Dengan siapa saya ingin berbicara? Siapa publik dari kampanye c. Apa yang saya ingin katakan? Pesan apa yang ingin disampaikan dalam kampanye tersebut d. Bagaimana saya menyampaikannya? Mekanisme yang bisa dipakai untuk menyampaikan pesan. e. Bagaimana saya tahu saya telah mengerjakannya dengan benar? Evaluasi yang dilakukan setelah program kampanye berlangsung Dan untuk menjawab pertanyaan di atas ada dua persyaratan utama: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
18 digilib.uns.ac.id
1. Informasi Mengumpulkan dan mendapatkan informasi sebanyak mungkin mengenai tugas yang harus dilakukan, riset dan analisis yang mendalam bisa menjadi senjata utama untuk mendapatkan informasi. 2. Strategi Adalah pendekatan keseluruhan untuk suatu program atau kampanye. Strategi adalah faktor pengkoordinasi, prinsip yang menjadi penuntun, ide utama, dan pemikiran dibalik program taktis. Strategi dapat diperoleh atau dirumuskan melalui Informasi dan data-data yang telah terkumpul yang kemudian digunakan untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip dan kekuatan utama dari program tersebut. Kampanye merupakan sebuah aktivitas promosi berupa pesan-pesan serial bertema yang terencana dari sebuah merek kepada sasaran yang spesifik melalui beragam alat komunikasi dalam sebuah periode. Ciri-ciri kampanye diantaranya berkesinambungan, sasaran dapat melihat atau mendengar atau membaca hanya satu tema dari beragam alat komunikasi tersebut. Kampanye adalah keinginan seseorang untuk mempengaruhi kepercayaan dan tingkah laku orang lain dengan daya tarik komunikatif. Dalam melaksanakan kampanye ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, antara lain: a. Perkirakan terlebih dahulu kebutuhan, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan dari khalayak sasaran. b. Rencanakan kampanye secara sistematis. commit to user
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Lakukan evaluasi secara terus-menerus. d. Gunakan media masa dan komunikasi interpersonal. e. Pilihlah media masa yang tepat untuk mencapai khalayak sasaran. (Rachmadi, 1994: 135) Sebelum profesional hubungan masyarakat memutuskan bagaimana dan apa yang dikomunikasikan ke satu publik spesifik, situasi dan khalayaknya harus diteliti dan dianalisis. Kampanye hubungan masyarakat biasanya dijalankan menggunakan rumus R-A-C-E (reasearch, analyze, create, dan evaluate). Pada tahap riset, satu tim hubungan masyarakat bisa melakukan jajak pendapat dan survey untuk menentukan sikap khalayak sekarang terhadap sebuah perusahaan, produk, atau masalah. Setelah sikapnya dipahami, satu kampanye akan direncanakan untuk menyampaikan tujuan-tujuan organisasi.
5. Kampanye Sosial Kampanye sosial mempunyai tujuan untuk melakukan perubahanperubahan sosial. Pengertian kampanye untuk perubahan sosial adalah usaha yang terorganisasi yang dipimpin oleh sebuah grup atau change agent yang mempunyai keinginan untuk membujuk orang lain atau target adopter agar menerima, memodifikasi atau meninggalkan ide-ide tertentu, perilaku tertentu, praktekpraktek dan tingkah laku . Rice dan Atkin mengidentifikasi kondisi-kondisi untuk mendukung sebuah kampanye sosial, yaitu (Venus, 2004: 138):
commit to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Peran media masa. Media massa dianggap efektif dalam menciptakan kesadaran,
meningkatkan
pengetahuan,
dan
mendorong
khalayak
berpartisipasi dalam proses kampanye. b. Peran komunikasi antar pribadi. Bentuk komunikasi ini dipandang sebagai instrument
penting
dalam
menciptakan
perubahan
perilaku
dan
memelihara kelanggengan perubahan tersebut. c. Karakteristik sumber dan media. Keredibilitas sumber memberikan kontribusi yang besar bagi pencapaian tujuan kampanye. Demikian pula halnya dengan pemanfaatan media komunikasi yang tepat yang sejalan dengan kebiasaan bermedia khalayak. d. Evaluasi formatif. Evaluasi diarahkan untuk mengevaluasi tujuan dan efektifitas pesan kampanye. e. Himbauan pesan. Dalam hal ini pesan harus dirancang secara spesifik agar mampu menghimbau nilai-nilai individual. f. Perilaku preventif. Dimana hasil kampanye tidak dirasakan secara langsung maka harus diupayakan suatu manfaat untuk menyadarkan khalayak. g. Kesesuaian waktu, aksesibilitas dan kecocokan. Agar efektif pesan-pesan kampanye harus disampaikan pada saat yang tepat, budaya yang sesuai dan melalui media yang tersedia di lingkungan khalayak.
commit to user
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Lain halnya Kotler & Roberto (Venus, 2004: 131), mengidentifikasi faktor penghambat dari kampanye sosial adalah : 1. Program-program
kampanye
tersebut
tidak
menetapkan
khalayak
sasarannya secara tepat. 2. Pesan-pesan pada kampanye yang gagal umumnya juga tidak cukup mampu memotivasi khalayak untuk menerima dan menerapkan gaasan yang diterima. 3. Lebih dari itu pesan-pesan tersebut juga tidak memberikan semacam petunjuk bagaimana khalayak harus mengambil tindakan yang diperlukan. 4. Kegagalan pada sebuah program kampanye yang berorientasi perubahan sosial juga dapat terjadi karena pelaku kampanye terlalu mengandalkan media massa tanpa menindak lanjutinya dengan komunikasi antar pribadi. 5. Anggaran untuk membiayai program kampanye tersebut tidak memadai sehingga pelaku kampanye tidak bisa berbuat secara total.
C.
Tinjauan tentang Desain
1. Definisi Desain Desain diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata “desain” bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, “desain” memiliki arti “proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru”. Sebagai kata benda, “desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atautoberbentuk obyek nyata. Proses desain commit user
perpustakaan.uns.ac.id
22 digilib.uns.ac.id
pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya. Akhir-akhir ini, proses secara umum juga dianggap sebagai produk dari desain, sehingga muncul istilah “perancangan proses”. Salah satu contoh dari perancangan proses adalah perancangan proses dalam industri kimia. Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan atau rancangan, dan disiplin ilmu yang digunakan atau desain. Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut termasuk shape, bentuk atau form, tekstur, garis, ruang, dan warna membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan atau balance, ritme atau rhythm, tekanan atau emphasis, proporsi atau proportion dan kesatuan atau unity, kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas. Secara etimologis kata desain berasal dari kata designo bahasa Itali yang artinya gambar (Jervis, 1984). Menurut Widagdo (1993) Desain adalah salah satu manifestasi kebudayaan yang berwujud dan merupakan produk nilai-nilai untuk commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
23 digilib.uns.ac.id
status kurun waktu tertentu. Menurut The Columbia Encyclopedia pengertian desain dibagi menjadi 3 : a. Merupakan rencana atau susunan garis, bentuk, massa, dan ruang dalam satu kesatuan. b. Penciptaan untuk melayani kebutuhan fungsional, seperti arsitektur, desain produk industri, dan lain-lain, atau dapat pula sebagai ekspresi estetis yang bersifat pribadi. c. Tahap-tahap persiapan suatu pekerjaan seni, atau merupakan elemenelemen yang dikomposisikan pada suatu karya seni.
2. Prinsip Dasar Desain Dalam mencipta sebuah iklan, diperlukan prinsip atau dasar untuk menciptakan satu kesatuan yang dapat menunjang sebuah iklan. Prinsip-prinsip tersebut antara lain : a. Kesatuan atau Unity Semua bagian dari suatu layout harus menyatu guna membentuk keseluruhan layout. b. Keberagaman atau Variety Iklan, selayaknya tidak menimbulkan kesan monoton. Dalam suatu layout harus ada suatu perubahan dan pengkontrasan seperti menggunakan jenis huruf tebal dan medium, memanfaatkan ruang kosong, dan pemanfaatan gambar-gambar. c. Keseimbangan atau Balance commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keseimbangan simetris dapat dicapai dengan pembagian, sehingga suatu rancangan atau design dapat dibagi menjadi dua bagian yang sama, seperempat bagian , dan seterusnya. d. Irama atau Ritme Satu perangkat sederhana adalah memasukkan teks pada setiap awal paragraf seperti dalam buku atau laporan surat kabar, sehingga mata pembaca diarahkan dari paragraf yang satu ke paragraf berikutnya. Namun demikian, aliran secara keseluruhan terhadap desain mesti menyiratkan irama yang nyaman. e. Hukum Harmoni atau Harmony Dalam rancangan atau layout iklan selayaknya tidak ada kekontrasan yang menyolok, membosankan, serta menyentak. Biasanya, seluruh unsur iklan harus harmonis, serta membantu menciptakan kesatuan. f. Proporsi atau Proportion Hal ini khususnya berkenaan dengan jenis ukuran huruf yang digunakan untuk lebarnya naskah atau copy iklan. g. Skala atau Scale Jarak pengkihatan atau visibility tergantung pada skala nada serta warna. Warna menyolok biasanya ditampilkan oleh warna primer. Hukum skala dapat digunakan dengan desain tipografis ketika headline atau judul serta subheading atau subjudul dibuat kontras dengan area warna abu-abu dari huruf teks. commit to user
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
h. Penekanan atau Emphasis Sebuah iklan dapat dibuat sehingga tampak menarik, jika ada penekanan seperti jenis huruf tebal atau misalnya kata-kata tertentu diberi penekanan dengan menggunakan warna lain.
3. Daya Tarik Desain Dikarenakan
pentingnya
iklan
dalam
berbagai
bidang
untuk
menginformasikan maupun menarik masyarakat, maka desain iklan yang baik harus mengacu pada daya tarik fisik maupun pesan yang disampaikan, antara lain : a. Daya Tarik Fisik Adalah penampilan luar ilustrasi yang menyertai suatu iklan (Liliweri, 1992). Aspek yang terkandung disini meliputi : 1) Gambar berupa ilustrasi dan foto Emosi secara psikologis cukup bagus diekspresikan dalam gambar. Sebuah gambar lebih mampu untuk mendramatisir sehingga lebih mudah mempengaruhi perasaan manusia. 2) Warna Warna mempunyai reaksi penting dalam karakteristik kepribadian dan lebih berbicara pada tataran emosi. Pemilihan warna yang baik akan menimbulkan respon positif bagi komunikan. 3) Komposisi Pengaturan elemen-elemen atau susunan dalam gambar ilustrasi/foto. commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4) Ukuran Iklan Iklan cetak dengan ukuran besar lebih efektif dan lebih dapat merebut perhatian khalayak dan mempertajam ingatan masyarakat terhadap iklan yang disampaikan.
b. Daya Tarik Pesan Adalah kemampuan kata-kata untuk menarik perhatian khalayak. Iklan harus memperhatikan struktur iklan, gaya pesan, dan appeals pesan yang mengacu pada motif psikologis yang terkandung dalam pesan. Agar iklan dapat diterima oleh masyarakat dan dapat meningkatkan angka penjualan produk yang ditawarkan, maka pesan iklan harus memenuhi syarat yang dikenal dengan SPURS, yaitu : 1) Selling Idea Yaitu ide dalam iklan tersebut harus dapat menjual barang atau jasa yang ditawarkan. 2) Persuative Yaitu iklan yang disampaikan bersifat membujuk sehingga dapat menimbulkan desire. 3) Unexpected Yaitu ide yang ditampilkan dalam iklan adalah hal–hal yang tak terduga, gila - gilaan, spektakuler dan luar biasa.
commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4) Relevant Yaitu iklan harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya tentang produk yang ditawarkan. 5) Simple Yaitu iklan yang disampaikan harus membentuk satu persepsi atas produk atau tujuan yang diiklankan.
4. Ruang Lingkup Desain Adapun ruang lingkup desain komunikasi visual ini diantaranya meliputi : a. Desain Grafis Periklanan atau Advertising b. Animasi c. Desain Identitas Usaha atau Corporate Identity d. Desain Marka Lingkungan atau Environmental Graphics e. Desain Multimedia f. Desain Grafis Industri atau Promosi g. Desain Grafis Media digunakan dalam pembuatan buku, surat kabar, majalah, dan lain-lain. h. Cergam atau Komik dan Karikatur i. Fotografi, Tipografi, dan Ilustrasi Menurut Umar Hadi (2007 : 12) tugas Desain Komunikasi Visual atau pelakunya yang disebut desainer adalah mengidentifikasi hingga akhirnya memilih dan memutuskan simbol atau tanda yang sesuai dengan konteksnya. commit to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Tinjauan tentang Komunikasi 1. Pengertian Komunikasi Pada umumnya dalam kehidupan sehari-hari tidak akan lepas dari komunikasi. Hal tersebut dikarenakan komunikasi merupakan hal yang paling dasar yang pasti dilakukan oleh setiap manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Adapun pengertian komunikasi ada banyak teori diantaranya adalah sebagai berikut : M. Gani dalam buku “Komunikasi Dalam Praktek” menerangkan bahwa komunikasi adalah hubungan dengan kata-kata, surat atau pesan, pertukaran pikiran atau opini. (Gani, 1978;41) William Albig dalam buku “Tanya Jawab Dasar-Dasar Jurnalistik” menerangkan bahwa komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang berarti. (Albig, 1978;52) Noel Gist dalam buku “Tanya Jawab Dasar-Dasar Jurnalistik” menerangkan bahwa komunikasi adalah proses yang mana seorang komunikator mengoper stimuli untuk merubah tingkah laku komunikan yang lain. Sedangkan yang dimaksud lambang-lambang dari proses komunikasi adalah tanda-tanda yang berarti sesuatu, karena merupakan pencerminan kenyataan obyektif yang berada di sekeliling kita. Adapun jenis lambang yang digunakan dalam komunikasi adalah bahasa, gambar, gerak-gerik dan sikap. Komunikasi berasal dari kata dalam bahasa latin communis, yang berarti ”sama” yang salam bahasa Inggris disebut common. Komunikasi dianggap sebagai proses menciptakan suatu kesamaan atau commonnes atau suatu kesatuan pemikiran antara pengirim dengan penerima. Kesamaan pemikiran ini membutuhkan adanya hubungan saling commitberbagi to useratau sharing antara pengirim atau
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pengiklan, misalnya dengan penerima atau konsumen, (Terence A. Shimp, 2003 : 162-163).
2. Proses Komunikasi Menurut Courtland dan Jhon V. Thil proses komunikasi terbagi menjadi lima tahap, yaitu : a. Pengiriman mempunyai suatu ide atau gagasan b. Ide atau gagasan diubah menjadi suatu pesan c. Proses pemindahan pesan d. Penerima menerima pesan e. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim. Dari pengertian komunikasi diatas tampak adanya komponen atau unsureunsur yang dicakup yang merupakan syarat terjadinya komunikasi. Dalam bahasa komunikasi komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut : 1. Komunikator : Orang yang menyampaikan pesan 2. Pesan
: Pernyataan yang didukung oleh lambang
3. Komunikan
: Orang yang menerima pesan
4. Media
: Sarana atau saluran yang mendukung pesan
5. Efek
: Dampak sebagai pengaruh dari pesan
6. Decoding
: Proses ketika komunikan mengartikan symbol-simbol
7. Encoding
: Penulisan dalam bentuk sandi yang merupakan proses
pengungkapan pendapat yang berhubungan dengan produk dalam bentuk-bentuk simbol
commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
8. Umpan balik
: Bagaimana caranya agar supaya pesan yang disampaikan
komunikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan
3. Sarana dan Alat Komunikasi Mengenai sarana komunikasi atau alat komunikasi sebagian besar kita telah mengetahuinya, dalam komunikasi kita membaginya menjadi dua bagian yaitu : a. Komunikasi secara Non Visual Adalah komunikasi yang dilakukan dengan media selain visual atau alat pengelihatan. Media komunikasi secara non visual diantaranya adalah : alat bunyi-bunyian, radio, tape recorder, dan lain-lain. b. Komunikasi secara Visual Adalah komunikasi yang menggunakan alat yang bisa ditangkap secara visual atau indera penglihatan. Alat-alat visual adalah alat-alat yang dapat memperlihatkan rupa ata bentuk yang kita kenal sebagai alat peraga. 1)
Alat visual dua dimensional Alat visual dua dimensional adalah alat yang dapat memperlihatkan rupa atau bentuk pada bidang dua dimensional. Pada bidang transparan, contohnya slide, lembaran transparan untuk overhead projector. Pada bidang yang tidak transparan contohnya ; poster, gamar majalah, koran dan lain-lain.
2)
Alat visual tiga dimensional commit to user
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Disebut tiga dimensional karena memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi, contohnya dealer help, packaging, totem sign dan lain sebagainya.
5. Media penunjang komunikasi dalam periklanan Media-media periklanan yang berkonsep visual akan dipilah-pilah menjadi media primer dan sekunder, dalam pelaksanaan kegiatan promosi. Media primer akan digunakan dengan pertimbangan bahwa media tersebut akan sangat efektif bila digunakan dengan memperhatikan masalah target audience dan segmentasi. Sedangkan media sekunder, digunakan sebagai media pendukung yang akan digunakan setelah media primer. a. Media Cetak Media cetak dalam hal ini adalah segala jenis media yang proses reproduksinya menggunakan proses cetak. Media cetak mengutamakan pesan-pesan visual yang terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau foto dalam tata warna. Kelebihan menggunakan media cetak adalah media yang menyampaikan pesan tersebut akan sampai secara langsung kepada target yang disasarnya, sehingga kegiatan promosi tersebut akan menjadi lebih efektif dan efisien dalam membidik sasarannya. Disamping kelebihan tersebut, penggunaan media cetak tersebut juga memiliki kekurangan, antara lain memiliki nilai waktu yang terbatas dan pendek, karena media tersebut bisa juga langsung diabaikan. commit to user
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Media Elektronik Penggunaan media ini untuk berpromosi akan sangat memperhatikan faktor anggaran kegiatan. Penggunaan media elektronik sekarang ini memang memiliki keuntungan yang besar, karena remaja pada umumnya gemar menonton televisi, mendengarkan radio, dan online di dunia maya atau internet. 1) Televisi Penggunaan televisi dalam berpromosi mempunyai nilai tambah karena televisi mampu untuk menampilkan sesuatu yang berkesan nyata, baik suara maupun gambarnya, apalagi dengan penayangan yang diulangulang, sehingga akan bisa diingat lebih lama oleh konsumen. Iklan spot 10, 20, 30, atau 60 detik dijual oleh stasiun-stasiun, baik untuk pengiklan
lokal
maupun
nasional.
Pengiklan
lokal
biasanya
memanfaatkan bentuk iklan ini. Kekuatan iklan televisi ini terutama terletak pada kemampuan menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas, selain itu televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi khalayak sasaran. Kebanyakan calon konsumen lebih percaya pada perusahaan yang mengiklankan produk atau jasanya di televisi daripada tidak yang tidak sama sekali. Sedangkan kelemahan iklan televisi terletak pada biaya yang besar dan kemungkinan iklan di televisi menjangkau pasar yang tidak tepat.
commit to user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Radio Penggunaan radio dalam berpromosi juga bisa digunakan. Daerah Surakarta dan sekitarnya telah banyak berdiri radio-radio swasta dengan jangkauan siaran daerah tersebut atau siaran lokal. Oleh karena itu meskipun iklan radio mudah dimengeti karena tidak memerlukan kemampuan membaca dan jangkauan khalayak sasarannya yang besar dan pada waktu yang bersamaan serta biaya yang cukup murah, namun iklan radio hanya bersifat audio saja, tanpa ada unsur visual. 3) Internet Media internet merupakan media baru yang sedang dikembangkan untuk digunakan dalam kegiatan promosi. Kaum remaja pun menyukai kegiatan yang berkaitan dengan internet, seperti browsing, chatting, dan sebagainya. Dalam menggunakan media ini untuk berpromosi, memiliki keuntungan seperti pesan yang disampaikan akan sampai kepada sasaran yang dituju dengan efektif, karena nantinya iklan akan dipasang pada situs-situs yang disukai remaja sehingga akan lebih efektif penyampaiannya. c. Media Event Penggunaan media event sebagai sarana berpromosi memang sangat diperhitungkan. Selain itu, media ini juga akan dinilai efektif karena sasaran yang dituju dapat terseleksi langsung oleh jenis event yang diadakan. Event-event ini dapat dirancang tersendiri oleh perusahaan yang commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bersangkutan dengan menggunakan jasa event organizer atau dapat hanya berperan sebagai sponsor utama. d. Through The Line Media Pada dasarnya Through The Line Media adalah pemanfaatan semua bentuk media yang sesuai dengan perilaku konsumen untuk mencapai tujuan kampanye periklanan. Through the Line Media bisa membantu dengan cara menghidupkan merk dan interaksi yang langsung dengan konsumen dengan memberi tahu keuntungannya secara langsung dalam waktu yang tepat. Through the Line Media bisa diterapkan dengan mengamati secara teliti keseharian konsumen, dimana saja calon konsumen, khususnya para target primer biasanya banyak berada, di mana mereka paling sering memikirkan
dan
memakai
merek
tersebut
dan
memaksimalkan
penggunaan media yang ada di sekitar lingkungan mereka berada. Contohnya antara lain iklan atau slogan iklan yang dipasang pada dasar gelas atau dasar botol yang hanya terbaca saat air di dalamnya sudah habis diminum, dan sebagainya. e. Ambience Media Adalah suatu metode komunikasi dan periklanan yang dirancang untuk meraih kelompok target audience melalui cara yang tidak biasa dan tidak terduga. Ambience media merupakan sektor baru dan menarik di dalam industri periklanan yang menawarkan pesan kreatif dan kuat melalui medium iklan diluar bentuk-bentuk iklan mainstream atau tradisional, seperti iklan televisi, radio, poster, dan sebagainya.. Berbagai format atau commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
35 digilib.uns.ac.id
bentuk ambience media sekarang tersedia sebagai penunjang disiplin komunikasi, periklanan, direct marketing, public relation, event marketing, sponsorship, dan sebagainya. Ambience media juga berhubungan dengan area-area pusat perbelanjaan, restauran-restauran terkenal, dan publik area yang biasa dikunjungi masyarakat. Ambience media dapat diterapkan melalui pemasangan iklan di tempat-tempat yang tidak terduga, dimana calon konsumen merasa surprise dan unexpected saat melihat iklan tersebut, namun dapat memberikan pengaruh yang cukup kuat untuk terus memperhatikan dan mengenalnya lebih jauh apa yang ditawarkan dalam iklan tersebut. Komunikasi adalah sarana yang menghubungkan antar manusia lewat perantaraan media. Sedangkan visual adalah sesuatu yang bersifat kasat mata. Dengan demikian, desain komunikasi visual adalah perancangan yang menghubungkan antar manusia lewat perantara media yang bersifat kasat mata. Desain komunikasi visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola elemenelemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan huruf serta komposisi warna serta layout yang dapat diartikan tata letak atau perwajahan. Dengan demikian, gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan. (Adi Kusrianto, 2007:2). Perjalanan kreatif desain komunikasi visual sebagai salah satu bagian dari seni terap yang mempelajari tentang perencanaan dan perancangan sebagai bentuk commit to user
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
informasi komunikasi visual diawali dengan menemukenali permasalahan komunikasi visual, mencari data verbal dan visual, menyusun konsep kreatif yang berlandaskan pada karakteristik target sasaran, sampai dengan penentuan visualisasi final desain untuk mendukung tercapainya sebuah komunikasi verbalvisual yang fungsional, persuasif, artistik, estetik, dan komunikatif. Artinya, menurut Sumbo Tinarbuko (1998 : 66), Desain komunikasi visual dapat dipahami sebagai salah satu upaya pemecahan masalah dalam komunikasi atau komunikasi visual untuk menghasilkan suatu desain yang paling baru diantara desain yang baru.
E.
Tinjauan Media
Media adalah alat atau sarana komunikasi untuk penyampaian pesan pengiklan kepada konsumen dalam bentuk cetak maupun audio visual. (Kamus Istilah Periklanan Indonesia, 1996, Jakarta : PT Balai Pustaka Utama). Menurut M. Suyanto (2004 : 21) yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media adalah jangkauan, frekuensi, dan pengaruhnya. Selain hal tersebut harus dipertimbangkan pula biaya, keunggulan, dan keandalannya. Menurut Kustadi Suhandang (2005 : 86) ”untuk memperluas khalayak sasaran, tentunya media yang perlu digunakan adalah media massa”. Berbeda dengan media personal communication, media massa terbagi dalam tiga golongan menurut sifatnya, yaitu yang bersifat auditif atau lisan yang juga disebut the spoken word, bersifat visual atau perpaduan gambar atau tulisan dengan suara. Namun kini orang banyak mengenalnya commit to user
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sebagai media cetak seperti surat kabar, majalah, dan barang-barang cetakan lainnya dan media elektronik seperti radio, televisi, film dan Internet.
F.
Tinjauan Fotografi
1. Pengertian Fotografi Fotografi dalam bahasa Inggris disebut dengan photography, photography sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu Fos yang memiliki arti Cahaya dan Grafo yang memiliki arti melukis atau menulis. Sehingga fotografi memiliki arti proses melukis atau menulis dengan menggunakan media cahaya. Dalam seni rupa, fotografi adalah proses pembuatan lukisan dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka terhadap cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan, medium pembiasan ini selanjutnya disebut lensa. Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer commit to userbisa mengatur intensitas cahaya
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tersebut dengan merubah kombinasi ISO atau ASA atau ISO Speed, Diafragma atau Aperture, dan Kecepatan Rana atau Speed. Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed selanjutnya disebut sebagai Eksposur atau Exposure. Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
2. Cabang Fotografi Fotografi memiliki banyak cabang atau kekhususan berdasarkan pada subyek fotografinya, diantaranya adalah : a. Fotografi Alam Nature atau Landscape b. Fotografi Satwa c. Fotografi Dokumentasi d. Fotografi Jurnalistik, foto Jurnalistik adalah foto yang merekam suatu berita, biasanya foto jenis ini terpasang di media cetak sperti koran dan majalah. e. Fotografi Seni atau Fine Art f. Fotografi Studio g. Fotografi Udara atau Aerial h. Fotografi Komersial i. Fotografi Interior j. Fotografi Fashion
commit to user
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Pengertian Kamera Kamera adalah alat yang paling populer dalam aktivitas fotografi, nama kamera didapat dari Camera Obscura bahasa Latin dari “ruang gelap”. Mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern. Karena pada saat itu tidak ada cara untuk mencatat tampilan gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu piranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film.
4. Fungsi Fotografi Untuk mengetahui apa saja bidang-bidang yang memerlukan fotografi dapat dilihat dari berbagai kegiatan yang memerlukan foto, sebagaimana diuraikan dibawah ini : a. Karya foto merupakan suatu dokumentasi yang bisa disimpan dalam kurun waktu tertentu. Hampir semua aktivitas manusia dengan berbagai kehidupannya, bisa difoto untuk dijadikan dokumentasi. Kalau diperkantoran, aktivitas tersebut misalnya acara seminar, workshop dan lain-lain. Sedangkan dalam lingkup keluarga seperti pesta pernikahan, ulang tahun, kelahiran atau kematian salah seorang anggota keluarga. b. Fungsi foto untuk kelengkapan administrasi kependudukan dan lainnya, seperti pembuatan KTP, SIM, Pasport, Bukti Surat Nikah, ijazah dan sebagainya. commit to user
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Untuk pengadaan foto-foto tersebut, diperlukan fotografer yang mampu memotret wajah subjek dengan baik dan jelas. Ini tentu tidak bisa semua fotografer mampu melakukannya. c. Pemotretan untuk pembuktian telah terjadinya suatu masalah atau perkara yang dapat dijadikan informasi atau data untuk memperkuat pembuktian di pengadilan. Pemotretan ini biasanya dilakukan oleh aparat kepolisian, atau fotografer yang dimintai bantuannya untuk memotret sesuatu. Pemotretan biasanya dilakukan di TKP (Tempat Kejadian Perkara) atau terhadap barang bukti yang ditemukan. d. Fungsi foto sebagai pelengkap artikel di media cetak. Pemotretan ini biasanya dilakukan oleh wartawan foto atas permintaan redaktur. Misalnya untuk melengkapi artikel tentang terjadinya kesulitan sebagian masyarakat dalam mendapatkan minyak tanah. Agar artikel tersebut menarik,
maka
artikel
tersebut
dilengkapi
dengan
foto
yang
menggambarkan antrian calon pembeli minyak tanah. e. Foto jurnalistik atau foto berita dapat dikatakan suatu foto yang mempunyai nilai berita tinggi, yang menggambarkan fakta dan isinya sangat aktual peristiwanya. Foto Jurnalistik pada dasarnya bukan hanya monopoli wartawan foto yang bisa membuatnya, masyarakat biasa pun bisa membuat dan mengirim ke media, sepanjang foto memenuhi kaidah jurnalistik dan memang layak untuk dimuat sebagai foto berita. commit to user
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f. Foto-foto untuk bahan dasar pembuatan poster, poscard, brosur, leaflet, flyer dan sebagainya. Foto-foto ini biasanya digunakan untuk keperluan pameran dan penerangan masyarakat. Untuk menghasilkan foto-foto tersebut, biasanya fotografer di suatu lembaga atau institusi yang melakukan hunting langsung ke lapangan. Jika instansi tersebut tidak memiliki fotografer yang mumpuni, biasanya akan dicari fotografer dari luar, untuk melakukan pemotretan sesuai permintaan. g. Fungsi foto untuk kegiatan promosi, seperti memasarkan rumah mewah, mobil dan sepeda motor keluaran terbaru, objek wisata, kamera, handphone dan sebagainya. Mengingat pentingnya citra dan daya tarik suatu produk untuk menarik konsumen agar mau membeli, foto-foto untuk bahan pembuatan iklan biasanya dibuat sangat menarik dan sempurna, sehingga hanya beberapa gelintir fotografer saja yang mampu memotretnya. h. Pemotretan peragaan busana. Dalam acara ini pun tidak semua fotografer mampu menghasilkan gambar yang baik dan menarik. Dalam pemotretan ini sangat diperlukan gambaran yang jelas dan detail dari hasil rancangan karya seorang designer. i. Foto-foto untuk bahan presentase pimpinan. Misalnya di kantor pemerintahan, perusahaan, lembaga masyarakat dan sebagainya. Seorang pengusaha real estate atau perumahan, tentu akan sangat terbantu jika presentase kepada pihak perbankan yang memberi modal atau calon commit to user
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
konsumen, mampu menyajikan gambar-gambar proyek perumahan yang sedang dibangun, dibanding jika hanya menggunakan kata-kata saja. j. Foto-foto untuk bahan dasar pembuatan sablon seperti pencetakan bukubuku, spanduk, kaos, topi dan lain-lain. Pemotretan dan pembuatan bahan cetakan dari sablon ini semakin semarak, seiring dengan ramainya pemilihan kepala daerah (pilkada) di tanah air. Foto-foto tersebut sangat diperlukan untuk kegiatan kampanye. k. Fungsi foto untuk bahan evaluasi kegiatan. Hal ini sering dilakukan, baik ketika proyek baru dimulai, maupun di dalam proses pelaksanaannya. Melalui foto-foto yang dibuat dalam kurun waktu tertentu, akan dapat diketahui, apakah pembangunan yang dibuat sesuai dengan rencana, atau melenceng, sehingga bisa cepat diperbaiki. Fungsi foto untuk bahan evaluasi juga sering digunakan untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan anak. Sebelum seorang anak mengikuti program perbaikan Gizi, seorang anak diukur tinggi dan berat badannya, setelah program berjalan 6 bulan atau 1 tahun, kemudian anak di foto kembali sehingga terlihat hasilnya. Dari uraian di atas, jelas bahwa bidang kegiatan fotografi sangat luas, dan terbuka bagi para pemotret untuk menekuninya. Selanjutnya, bagaimana para pemotret meningkatkan kualitas hasil pemotretan dan mengisi peluang menjadi fotografer seperti yang dibutuhkan masyarakat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
43 digilib.uns.ac.id
5. Fungsi Fotografi Dalam Desain Komunikasi Visual Dalam desain komunikasi visual, fotografi memiliki peranan yang sangat penting karena aspek foto merupakan aspek yang paling sering digunakan dalam media visualisasi suatu karya. Misalnya dalam pembuatan sebuah poster tentang suatu acara, poster itu akan terlihat lebih menarik jika menggunakan foto sebagai ilustrasinya, atau misalnya dalam pembuatan sebuah buku menu, maka foto akan sangat diperlukan sebagai daya tarik dari sebuah restoran, foto makanan yang ditampilkan akan memudahkan konsumen dalam memilik makanan yang akan mereka pesan. Fotografi merupakan aspek yang sangat diperlukan dalam Desain Komunikasi Visual, tanpa adanya materi foto seringkali komunikasi yang disampaikan tidak dapat diterima dengan baik, karena foto seringkali menjadi point of interest dari suatu karya desain.
G. Tinjauan tentang Air untuk Masa Depan 1. Air Air adalah cairan jernih tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau yang terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan yang secara kimiawi mengandung hidrogen dan oksigen, air juga disebut benda cair yg biasa terdapat di sumur, sungai, danau yang mendidih pada suhu 100o C. Air juga disebut zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang terdapat di bumi. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi, terdapat 1,4 triliun kubik 330 jutacommit mil³ tersedia to userdi bumi. Penempatan Air sebagian
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
besar terdapat di laut atau air asin dan pada lapisan-lapisan es atau di kutub dan puncak-puncak gunung, akan air tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu : melalui penguapan, hujan dan aliran air di atas permukaan tanah runoff, meliputi mata air, muara, sungai, menuju laut. Air yang bersih sangat penting bagi kehidupan manusia dan alam sekitar, di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan, planet Mars, serta pada bulan-bulan Eropa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan atau es, cairan atau air dan gas atau uap air. Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Kapanpun kita ingin mencari tahu apakah ada kehidupan di Mars atau di planet lainnya, pasti yang pertama kali dicari para ilmuwan adalah keberadaan air. Mengapa,
karena
kehidupan
di
bumi
sangat
tergantung
pada
air.
Banyak sekali bentuk kehidupan baik tanaman dan hewan berada di air. Semua kehidupan di Bumi diyakini muncul dari air. Sebagian besar tubuh semua organisme yang hidup terdiri dari air. Sekitar 70 atau 90 persen bahan organik terdiri dari air. Reaksi kimia yang mendukung commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
45 digilib.uns.ac.id
kehidupan di semua tumbuhan dan hewan berlangsung di dalam media air. Di darat, ancaman kehidupan yang terbesar adalah dessication atau kekeringan yang ekstrim. Air hilang dalam berbagai cara evaporasi dari permukaan pernafasan, evaporasi dari kulit, eliminasi tinja, dan pengeluaran urin.
2. Masa Depan Masa depan adalah masa yang akan datang dengan rentang waktu yang tidak terhingga. Tidak ada yang mengetahui apa yang akan terjadi dimasa depan, sehingga dapat dikatakan masa depan adalah sesuatu hal yang masih sangat rahasia. Namun seringkali yang terjadi dimasa depan merupakan dampak dari apa yang dilakukan pada masa sekarang, sehingga dapat dikatakan masa depan dengan masa sekarang memiliki hubungan sebab akibat, karena apa yang terjadi dimasa depan biasanya merupakan akibat dari apa yang biasa dilakukan dimasa sekarang. Seperti misalnya orang yang hidup dengan pola hidup yang tidak sehat, melakukan kebiasaan yang buruk dalam kehidupan sehari-harinya akan berpengaruh pada kehidupannya dimasa yang akan datang, misalnya saja jika seseorang dalam satu tahun terus menerus makan-makanan cepat saji maka dua tahun kedepan kemungkinan orang itu akan mengalami masalah pada pencernaanya.
3. Kampanye Air Untuk Masa Depan Air untuk masa depan dapat diartikan sebuah upaya menjaga kelestarian air di alam semesta dengan tujuan menjaga kelangsungan hidup makhluk hidup. commit to user
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Menjaga kelestarian air menjadi sebuah hal yang sangat penting, karena air adalah sumber kehidupan bagi makhluk hidup, menjaga kelestarian air memiliki maksud melakukan berbagai usaha yang bertujuan menghindarkan air dari segala macam pencemaran. Usaha menjaga kelestarian air dimasa sekarang memiliki tujuan agar diwaktu yang akan datang ketersediaan air bersih masih terjamin. Jika pada masa sekarang ini masyarakat tidak menjaga kelestarian air dan terjadi pencemaran air yang berlebihan, maka dapat dipastikan dimasa yang akan datang jumlah air bersih yang ada tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan makhluk hidup. Kampanye air untuk masa depan dapat diartikan suatu cara untuk mengajak masyarakat luas untuk menjaga kelestarian air dengan cara meminimalisasi pencemaran lingkungan agar dimasa yang akan datang jumlah air bersih yang disediakan di alam masih dapat memenuhi kebutuhan makhluk hidup. Menjaga kelestarian alam terutama air sangat penting, karena air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Terutama air bersih, air yang bebas dari pencemaran lingkungan, air yang layak dikonsumsi oleh manusia harus dijaga kelestariannya agar dimasa yang akan datang pun manuasia dan makhluk hidup lain masih dapat menikmati air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III IDENTIFIKASI DATA
A. Wahana Lingkungan Hidup DIY 1. Sejarah Wahana Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta Berangkat dari kesamaan visi misi yang diemban, serta didorong oleh keprihatinan terhadap persoalan lingkungan hidup yang senantiasa diabaikan dalam berbagai pertimbangan kebijakan pembangunan, mengilhami beberapa aktivis lingkungan hidup untuk membentuk sebuah forum yang dapat mempersatukan perjuangan gerakan lingkungan hidup di Yogyakarta. Awalnya, pada tanggal 19 September 1986 diadakan dialog mengenai lingkungan hidup. Saat dialog itu disadari bahwa ada kebutuhan bersama untuk membentuk sebuah forum gerakan lingkungan di Yogyakarta yang dapat menampung aspirasi perjuangan, mempermudah koordinasi dan berbagi informasi guna pelestarian lingkungan hidup. WALHI DI Yogyakarta merupakan satu forum daerah WALHI yang ada 23 Propinsi di Indonesia. WALHI DI Yogyakarta adalah sebuah jaringan yang mengikat dengan fokus kegiatan pada advokasi lingkungan hidup beranggotakan organiasasi non pemerintah, kelompok pencinta alam dan organiasi rakyat. Berdiri atas kesepakatan bersama 20 lembaga karena adanya kesamaan visi dan misi dalam memperjuangkan pelestarian lingkungan hidup berdimensi kerakyatan. Latar belakang berdirinya WALHI DI Yogyakarta adalah karena adanya keprihatinan sejumlah aktifis LSM, KPA maupun OR terhadap permasalahan commit to user
47
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
lingkungan hidup yang tidak menjadi prioritas dalam kebijakan-kebijakan pembangunan di DI Yogyakarta maupun Indonesia pada umumnya. Permasalahan lingkungan tersebut terus bergulir walaupun telah banyak kritik maupun aksi-aksi lain yang dilakukan oleh individu per individu maupun lembaga-lembaga non pemerintah. Hal itu menyebabkan beberapa aktivis mamandang perlu adanya satu jaringan yang dapat mempersatukan perjuangan tersebut. Sehingga dengan adanya wadah atau forum, gerakan yang semula sendiri-sendiri, tidak terkoordinasi serta terkadang tumpang tindih dapat teratasi. Bahkan lebih jauh dapat memperkuat gerakan pelestarian lingkungan berbasis komunitas khususnya di DI Yogyakarta, umumnya Indonesia maupun Internasional. Tanggal 19 September 1986, diadakan pertemuan dengan bentuk dialog mengenai lingkungan hidup. Dan salah satu out put dari dialog tersebut adalah kebutuhan bersama akan wadah yang dapat mempermudah koordinasi, sharing informasi guna pelestarian lingkungan yang berpihak kepada rakyat. Dan atas kesepakatan itu pula, WALHI Forda DIY terbentuk. Dan atas persetujuan WALHI Nasional, maka WALHI DIY secara resmi menjadi forum daerah untuk Daerah Istimewa Yogyakarta untuk wilayah kerja Jateng – DIY. Menurut Budi Wahyuni, kesadaran para aktivitis lingkungan hidup di Yogjakarta,
berkembang
bersama
dengan
diresponnya
kebutuhan
akan
keberadaan forum daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia WALHI di Sekertariat Nasional Jakarta. Tahun 1986, untuk pertama kali Sri Kusniyanti ditunjuk menjadi penanggungjawab untuk region Yogyakarta-Jawa Tengah. Tahun 1989, Budi Wahyuni menggantikan Sri Kusniyanti. Kali ini Budi Wahyuni commit to user
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tidak bekerja sendiri, karena ada kelompok kerja daerah yang dibentuk untuk membantu koordinasi dan kerja-kerja advokasi lingkungan yang dikerjakan di sekertariat nasional WALHI. Forum daerah Walhi Yogyakarta baru terbentuk pada tahun 1992, dengan Nur Ismanto, Nur Hidayat dan Budi Wahyuni sebagai presidium forum tersebut untuk pertama kalinya. Terkait perubahan struktur kepengurusan dari presidium ke eksekutif daerah, Bima Widjajaputra menguraikan bahwa hal ini didasarkan pada perubahan yang tertuang dalam statuta WALHI nasional.
Uniknya, menurut Bima,
disamping berpedoman pada statuta WALHI nasional, di dalam kinerja WALHI Yogyakarta juga ikut diinisiasi tersusunnya statuta lokal, untuk memberikan landasan prinsipil bagi kekhasan proses belajar dan dinamika berorganisasi di Yogyakarta yang berbeda dengan dinamika yang diatur dalam statuta atau Anggaran dasar suatu organisasi nasional. Seiring dengan berjalannya waktu, kesadaran bahwa persoalan lingkungan hidup merupakan tanggung jawab bersama, maka dalam keorganisasian WALHI muncul pemikiran baru untuk melibatkan masyarakat luas dalam gerakan advokasi lingkungan yang selama ini dilakukan. Melibatkan masyarakat luas berarti pula merubah image eksklusif WALHI menjadi lebih cair sebagai organisasi publik. Momentum inilah yang kemudian mendorong didirikannya Sahabat Lingkungan (Shalink) pada tanggal 3 Desember 2004 sebagai wadah individu dari berbagai spesifikasi keilmuan, profesi dan golongan untuk melakukan kegiatan penyadaran dan penyelamatan lingkungan. commit to user
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Saat ini dengan format eksekutif daerah, kepengurusan WALHI Yogyakarta periode 2005-2008 didukung oleh bidang kerja investigasi dan respon isue, data base, kampanye dan penggalangan sumber daya, serta administrasi dan keuangan. WALHI Yogyakarta bekerja melakukan advokasi lingkungan hidup terhadap kebijakan pemerintah terkait tambang, energi, hutan, tata ruang, lingkungan perkotaan, ketahanan pangan, agraria, sumber daya air dan pengelolaan bencana.
Advokasi ini disatu sisi sasarannya, adalah pembuat
kebijakan, pemilik modal dan kelompok-kelompok lain yang berpotensi merusak lingkungan hidup, serta masyarakat luas disisi lain guna mendorong terbangun partisipasi dan daulat publik dalam pengelolaan sumber daya alam secara adil dan berkelanjutan.
2. Alamat Kantor Alamat
: Jl Nyi Pembayun No. 14, Karang Samalo, Kota Gede, Yogyakarta 55225
Telepon
: 0274 - 378 631
Faksimili
: 0274 - 378 631
Handphone
: 0818 - 277178
E-mail
:
[email protected]
,
[email protected] Website
: www.walhi-jogja.or.id
commit to user
[email protected]
,
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Visi Misi dan Tujuan Visi : Keadilan Lingkungan Hidup Adalah Hak Kita Semua Misi and Prinsip : a. WALHI Yogyakarta Adalah Organisasi Publik Lingkungan Yang Berjuang dan Membela Masyarakat Korban Lingkungan Hidup. b. WALHI Yogyakarta
Menjujung Transparansi
dan akutabilitas
Kelembagaan. c. WALHI Yogyakarta Menjujung Tinggi Peran Perempuan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. d. WALHI Yogyakarta Mendorong Gerakan Sosial Lingkungan Hidup. e. WALHI Yogyakarta Mendorong Lahirnya Kebijakan-Kebijakan Pro lingkungan dan rakyat. Tujuan : Terwujudnya Keadilan dan Kedaulatan Rakyat atas Lingkungan Hidup yang Sehat dan Berkelanjutan.
4. Status Organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan forum Ornop, Kelompok Pencinta Alam dan Organisasi rakyat yang bidang kegiatannya pada advokasi pengelolaan SDA dan lingkungan dengan lingkup Daerah Istimewa Jogjakarta dan sekitarnya. commit to user
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5. Sumberdaya Organisasi Anggota WALHI DIY saat ini sebanyak 34 lembaga dengan latar belakang beragam. Bergabungnya lembaga tersebut sebagai anggota karena adanya kesamaan visi dan misi lembaga dengan forum WALHI DI Yogyakarta. Anggota yang tergabung berlatar belakang : hukum,
kesehatan lingkungan dan
masyarakat, hutan, pertanian, lingkungan perkotaan, buruh, penegakan demokrasi dan HAM, pemberdayaan masyarakat, menejemen sumberdaya alam, disaster management, budaya, dan pendidikan, riset serta penggiat alam bebas. Dari 32 lembaga tersebut, 70 % memiliki basis community secara riil berupa pendampingan kepada masyarakat, baik di desa maupun di perkotaan. Dalam menjalankan aktifitas kesekretariatan dan operasional, WALHI DI Yogyakarta selain dijalankan oleh eksekutif daerah, juga didukung oleh staf tetap yang membidangi administrasi kesektariatan, advokasi dan pengelolaan sistem data base. Sedangkan untuk kegiatan-kegiatan operasional dibagi aberdasarkan kelompok kerja dengan kawasan sebagai basic-nya. Kelompok kerja diambil dari lembaga anggota yang memiliki wilayah dampingan pada kawasan tersebut.
6. Organisasi anggota WALHI Yogyakarta 33 anggota 1) CD Bethesda Contact Person : Sukendri Alamat
: Klitren Lor GK III/374, Yogyakarta
E-mail
:
[email protected] ,
[email protected]
Telepon
: 0274 - 548694/ 514100 commit to user
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) LBH Yogyakarta Contact Person : Irsyad Tamrin Alamat
: Jl. H. Agus Salim No. 36, Yogyakarta
E-mail
:
[email protected] ,
[email protected]
Telepon
: 0274 - 375321/ 376316
3) Lembaga Budaya Masyarakat Contact Person : Ical Alamat
: Dusun Kradenan GP III No. 33 Banyuraden, Gamping,
Sleman, Yogyakarta E-mail
:
[email protected] ,
[email protected]
Telepon
: 0274 - 381101
4) Lembaga Studi Kesehatan atau LESSAN Contact Person : Broto Alamat
: Jl. Kaliurang Km. 9.5 Palgading, Sinduharjo, Ngaglik,
Sleman, Yogyakarta E-mail
:
[email protected]
Telepon
: 0274 - 6533509
5) Lembaga Advokasi HAM dan bantuan hukum (LABH) Contact Person : Halimah Ginting Alamat
: Jl. Badran JT. I No. 946, Yogyakarta 55231
E-mail
:
[email protected]
Telepon
: 0274 – 548768 commit to user
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6) Mitra Tani Contact Person : Bima Widjaya Putra Alamat
: Rajek Lor, Tirtoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 55287
E-mail
:
[email protected] ,
[email protected]
Telepon
: 08164228615
7) PBHI Yogyakarta Contact Person : Aminuddin Anshori H Alamat
: JL. Dorodasih No. 25 Patangpuluhan, Wirobrajan,
Yogyakarta 55251 E-mail
:
[email protected]
Telepon
: 0274 – 375431
8) PKBI yogyakarta Contact Person : Heri Alamat
: JL. Tentara Rakyat Mataram Gang Kapas B2, Badran,
Yogyakarta 55231 E-mail
:
[email protected]
Telepon
: 0274 - 586767/ 548469, Faksimili : 0274 419709
9) Sheep Contact Person : Adi Nugroho Alamat
: JL. Bimo Kurdo 11, Yogyakarta 55221
E-mail
:
[email protected] ,
[email protected]
Telepon
: 0274 542030 commit to user
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
10) Serikat Tani Merdeka (SeTAM) Contact Person : Chabibuloh Alamat
: Dukuh MJ I/1679 A, Yogyakarta
E-mail
:
[email protected] ,
[email protected]
Telepon
: 0274 384451
11) Yayasan Agape Alamat
: Kepuh GK III/937 Yogyakarta, JL. Rorojongrang Rt 22/
Rw 7 dusun Tlogo Desa Tlogo, Prambanan, Klaten E-mail
: Tidak Aktif
Telepon
: Tidak Aktif
12) Yayasan Lappera Contact Person : Sindu Dwi Nugroho Alamat
: Jl.Rorojongrang Rt.22 Rw.7 Dusun Tlogolor
E-mail
:
[email protected]
Telepon
: 0274 – 7477672
13) Yayasan Annisa Swasti atau Yasanti Contact Person : Asih Alamat
: Kuncen Tegalsari WB 1/270
E-mail
:
[email protected]
Telepon
: 0274 – 558545
14) Yayasan Pelita Kasih Contact Person : Purnomo Subagyo commit to user
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Alamat
: JL. Wongsodirjan No. 2 Yogyakarta 55271
Telepon
: 0274 – 563735
15) Yayasan PATRA-PALA Contact Person : Anung Alamat
: Jl. Mawar No. 2/194 Perum Condong Catur, Depok,
Sleman 55283 E-mail
:
[email protected],
[email protected]
Telepon
: 0274 - 6536531/ 886490
16) YPB atau Yayasan Pengembangan Budaya Contact Person : Din Yati Alamat
: Dusun Pedak RT 3 RW 6 Sinduharjo, Ngaglik, Sleman,
Yogyakarta 5558 E-mail
:
[email protected]
Telepon
: 0274 – 888403
17) Kappala Indonesia Contact Person : Sigit W Alamat
: JL. Paris Gg. Demarkasi MG III No. 17B Timuran,
Yogyakarta E-mail
:
[email protected]
Telepon
: 0274 – 419605
18) Yayasan Wanamandira Contact Person : Angga commit to user
57 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E-mail
:
[email protected]
Telepon
: 0274 – 895364
19) LKY atau Lembaga Konsumen Yogyakarta Contact Person : Nanang Ismuhartoyo Alamat
: JL. Sukonandi II No. 4A Yogyakarta
E-mail
:
[email protected]
Telepon
: 0274 – 554457
20) YBK atau Yayasan Bakti Kasih Contact Person : Yoyok Alamat
: JL. Kaliurang KM 17,8 Tegalsari, Pakem, Sleman,
Yogyakarta Telepon
: 0274 – 895318
21) Majestic-55 Contact Person : Dhangku Alamat
: F. Hukum UGM Jl. Sosio Justicia No. 1 Bulak Sumur,
Yogyakarta Telepon
: 0813 39632605
22) Mapala STTL Contact Person : Ronald Alamat
: Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan, JL. Janti Km 4,
Gedong Kuning, Yogyakarta 55198 Website
: www.mapalasttl.org ,
[email protected]
Telepon
: 0274 – 566863 commit to user
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
23) Mapeal atau Mapala AMP YKPN Contact Person : Lemper Alamat
: AMP YKPN Yogyakarta, JL. Palagan Tentara Pelajar Km
7, Yogyakarta Website
: Tidak aktif
Telepon
: 0274 - 885700/ 885505
24) Mapala UMY Contact Person : Oky Alamat
: UMY Yogyakarta, Gedung Plaza, JL. Lingkar Selatan,
Taman Tirto, Bantul, Yogyakarta E-mail
:
[email protected]
Telepon
: 0274 - 387656/ 387646
25) Caravan Contact Person : Ari Alamat
: F. Peternakan UGM, JL. Argo Karang Marang No. 1,
Yogyakarta E-mail
:
[email protected]
Telepon
: 0856 2979686
26) Mapalaska UIN Yogyakarta Contact Person : M. Syaiful Aziz Alamat
: UIN Sunan Kalijaga JL. Adisucipto, Yogyakarta 55281
Website
: www.mapalaska.or.id ,
[email protected]
Telepon
: 0274 551272 commit to user
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
27) Mapala UNISI UII YK Contact Person : Binok Alamat
: UII Yogyakarta JL. Cik ditiro No. 1, Yogyakarta
Website
: www.mapalaunisi.or.id
Telepon
: 0274 – 542141
28) Sasenilata ISI Yogya Alamat
: ISI Yogyakarta Jl. Paris Km 6,5 Sewon, Bantul, Bantul,
Yogyakarta E-mail
:
[email protected]
Telepon
: Tidak aktif
29) Janagiri Universitas Janagiri Yogyakarta Contact Person : Musang Alamat
: Universitas Janabadra Yogyakarta, Jl. Tentara Rakyat
Mataram No. 57, Yogyakarta Telepon
: Tidak aktif
30) P3B Pusat Penataan Ulang dan pelestraian budaya Alamat
: JL. Pramuka 88 Yogyakarta
E-mail
: Tidak aktif
Telepon
: Tidak aktif
31) KBH Kantor Bantuan Hukum Yogyakarta Alamat
: Perum. Gunung Sempu Jl. Kenanga No. 175 Rt 06, Taman
Tirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183 commit to user
60 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E-mail
: Tidak aktif
Telepon
: Tidak aktif
32) Cakrawala STIE widya wiwaha Contact Person : Pesong Alamat
: STIE Widya Wiwaha, Jl. Lowanu Sorosutan um VI/20
Yogyakarta 55162 Website
: www.geocities.com ,
[email protected]
Telepon
: 0274 - 377091 ext 15, 370394
33) Lingkup Indonesia Alamat
: JL. Angga Jaya 2 Gg. Kemuning No. 7B Condong Catur,
Yogyakarta Website
: Tidak aktif
Telepon
: Tidak aktif
7. Tujuan Organisasi Tujuan WALHI DI Yogyakarta adalah mensinergiskan upaya-upaya advokasi lingkungan hidup. WALHI DIY adalah gerakan lingkungan hidup untuk meningkatkan pengawasan masyarakat sipil terhadap penyelenggaraan kekuasaan pemerintah
daerah,
maupun
negara.
WALHI
sebagai
wahana
untuk
memperjuangkan pemenuhan keadilan, pemerataan, pengawasan rakyat atas kebijakan pengelolaan sumberdaya alam. Pengadilan yang bersih dan independen serta penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih untuk mendorong pengelolaan yang berkelanjutan bagi generasi yang akan datang. Sasaran dari commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
61 digilib.uns.ac.id
gerakan advokasi lingkungan hidup WALHI adalah membuat kebijakan dab pengambil keputusan, pemilik modal, dan kelompok-kelompok lain yang berpotensi merusak lingkungan hidup.
8. Kegiatan tiga tahun terakhir a. Pelatihan Managemen Organinasi untuk peningkatan kapasitas anggota WALHI DIY, 2000 b. Kampanye anti revolusi hijau, 2000 c. Peringatan Hari Bumi 2000 – 2002 d. Advokasi perlindungan sempadan sungai-sungai di DIY, 2000 e. Pemberdayaan masyarakat sipil Pantai Selatan untuk pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan, 2000 – sekarang f. Peningkatan kapasitas Organisasi Rakyat (Forum Rakyat) Gunung Kidul, dan SeTAM, 1998 – 2001 g. Peningkatan kapasitas masyarakat dan advokasi untuk manajemen bencana Banjir Kebumen dan longsor Purworejo dan Kulonprogo, Gunungkidul, 2000 h. Komisi tidak tetap AMDAL DIY, sampai sekarang i. Studi analisis dan advokasi kebijakan transportasi DIY, 1999 – 2001 j. Studi analisis dan advokasi tata kota DI Yogyakarta, 1998 – 2000 k. Studi analisis dan advokasi kawasan konservasi dan pemanfaatannya, 1998 l. Tim inti pembahas Rencana Umum Tata Ruang Propinsi DIY, Kabupaten dan Kota Madya, sampai sekarang commit to user
62 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
m. Penyadaran masyarakat pada peringatan hari air internasional, 2001 n. Studi kebijakan pengelolaan sumberdaya alam di Propinsi DI Yogyakarta, 2001 o. Pengorganisasian kelompok masyarakat di 7 kawasan penting di DI Yogyakarta, 2001 p. Riset aksi Dampak, respon, dan penangan banjir di Jawa Tengah, 2001 q. Advokasi rencana penetapan kawasan Merapi – Merbabu menjadi Taman Nasional, 2002 r. Konservasi dan pemanfaatan anekaragam umbi di DI Jogjakarta, 2002 s. Advokasi kawasan Merapi sebagai Taman Nasional, 1999 - 2003-03-07
9. BIDANG PROGRAM 2009 – 2013 a. Rencana Bidang Gerak Program WALHI DIY: 1. Database 2. Hukum dan Kebijakan 3. Pengorganisasian rakyat 4. Riset dan Kampanye b. Isue : 1. Tata ruang 2. Hutan 3. Air 4. Tambang 5. Disaster manajemen
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
63 digilib.uns.ac.id
6. Agraria 7. Perubahan Iklim
10. Dalam aktivitasnya, WALHI DI Yogyakarta melakukan advokasi di empat kawasan: a. Kawasan Merapi Gunung Merapi yang mempunyai ketinggian 2911 mdpl merupakan salah satu gunung berapi di dunia yang masih aktif, dan mempunyai keanekaragaman hayati dan budaya serta kearifan lokal yang berasal dari masyarakat lereng Gunung Merapi. Gunung Merapi berada di 4 Kabupaten dan 2 Propinsi, yaitu Kabupaten Sleman di Propinsi DIY dan Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten di Propinsi Jawa Tengah. Advokasi yang dilakukan WALHI DI Yogyakarta, salah satunya adalah penolakan penetapan kawasan Gunung Merapi menjadi Taman Nasional melalui SK Menhut No. 134 tahun 2004. WALHI DI Yogyakarta, secara aktif, bersama dengan anggota melakukan aksi dan advokasi penolakan penetapan kawasan Merapi sebagai Taman Nasional. Hal ini didasarkan pada tidak adanya transparansi dari pelaksanaan proyek tersebut, misalnya: Keluarnya SK Menhut No. 134 tahun 2004 tidak pernah melibatkan Pemkab Kabupaten, baik eksekutif dan legislatif beserta masyarakat lereng Merapi. Munculnya peta zonasi selama 3 kali, juga tidak melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan publik, khususnya dengan masyarakat yang selama ini commit to user
64 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tinggal di sana. Penandatanganan draft kesepakatan juga meninggalkan peranperan publik. Dalam hal ini, pihak legislatif propinsi dan kabupaten, begitu juga dengan masyarakat lereng Merapi. Proses ini menunjukkan adanya otoritarianisme pusat Menteri Kehutanan terhadap masyarakat Yogyakarta dan Jawa Tengah.
b. Kawasan Menoreh Pegunungan Menoreh merupakan kawasan yang, secara adminsitratif, terletak di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, dan Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kawasan Menoreh adalah daerah yang membentuk ekosistem khas, dan menjadi sumber kehidupan makhluk hidup, di antaranya adalah manusia. Kawasan ini merupakan kawasan karst yang rentan bencana dan sebagai penyangga benda cagar budaya. Salah satunya Candi Borobudur yang termasuk 7 keajaiban dunia. Advokasi yang dilakukan WALHI DI Yogyakarta adalah penolakan pertambangan marmer oleh PT. Margola di Selorejo Ngargoretno Salaman, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Penggusuran pemukiman penduduk ke wilayah rawan longsor, monopoli, dan privatisasi sumber daya air, perubahan pola hidup dari pertanian menjadi buruh, pengangguran, hilangnya lokasi pariwisata yang dijadikan lokasi pertambangan, merupakan alasan mendasar bagi WALHI Yogyakarta bersama anggota untuk melakukan advokasi di kawasan ini. Secara aktif, WALHI Yogyakarta mendorong penegakan hak-hak masyarakat dan commit to user
65 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
peningkatan kesejahteraannya melalui pendampingan di sektor peternakan, pertanian, dan perkebunan.
c. Kawasan Perkotaan Kota sebagai pusat pemerintahan dan aktivitas masyarakat yang sangat kompleks
merupakan
daerah
dengan
perubahan
ekologi
sangat
cepat.
Permasalahan yang ada merupakan akibat dari aktivitas masyarakat yang tinggi, sehingga perlu adanya rencana pengelolaan lingkungan kota yang berkelanjutan. Permasalahan lingkungan perkotaan yang ada bermacam-macam, di antaranya masalah AMDAL, tata ruang, sampah, limbah, dan transportasi. Advokasi yang aktif dilakukan WALHI DI Yogyakarta di kawasan ini adalah mendorong agar dokumen AMDAL dan tata ruang dijadikan sebagai dokumen perlindungan kawasan-kawasan kota, mendorong, dan menekan pemerintah serta stake holder untuk melakukan perubahan terhadap regulasi dan kebijakan yang terkait dengan penyadaran pemahaman pengelolaan sampah dari budaya dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke TPA diganti dengan 4R atau replace, reduce, reuse, recycling yang terbukti mampu menangani permasalahan sampah secara mandiri, serta penanganan limbah dan menata sistem transportasi.
d. Kawasan Pantai Selatan Kawasan pantai selatan merupakan daerah karst dan gumuk pasir yang tersebar di 3 kabupaten di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten commit to user
66 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tersebut adalah Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulonprogo. Advokasi di kawasan ini aktif dilakukan WALHI DI Yogyakarta dan anggota berkaitan dengan telah dilaksanakannya rencana pembangunan Jalur Lintas Selatan, yang tentunya akan memberikan dampak ekologi yang sangat serius, seperti terkekangnya hak-hak rakyat atas tanah dan rumah mereka yang selama ini dijadikan tempat bernaung menjadi lokasi pembangunan jalur lintas selatan. Belum lagi, dampak dari banyaknya kepentingan investor yang akan masuk untuk menguasai aset-aset sumber kehidupan jika jalur lintas selatan telah selesai dibangun, misalnya, pemukiman mewah, pendirian bangunan-bangunan perusahaan besar maupun kecil, yang tentunya akan mengakibatkan semakin termarjinalkan posisi masyarakat sekitar atas akses sumber-sumber kehidupan yang ada dan rusaknya ekologi yang ada, di antaranya daerah karst dan gumuk pasir yang merupakan penyangga sumber-sumber kehidupan masyarakat.
11. Pencapaian WALHI a. Goal Tahun 2008 Adanya gerakan sosial Lingkungan dari seluruh komponen masyarakat yang aktif dan memperjuangkan hak-haknya dalam pengelolaan sumber daya alam di lingkungannya secara berkelanjutan melalui organisasi rakyat yang independen. commit to user
67 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Goal Tahun 2010 1. WALHI menjadi Lembaga Publik yang Transparan dan Akuntabel 2. WALHI menjadi Lembaga yang Mandiri
12. Staf WALHI Yogyakarta Direktur Eksekutif
: Suparlan S.Sos. I
Keuangan
: Nuriansyah
Database dan Kesekretariatan : Halik Sandera, M. Sadri Manager Program
: Fahmi Ari.S
Hukum dan Kebijakan
: Kibu Hutabri Prasetya
Pengorganisasian Rakyat
: Umbu Wulang
Riset dan Kampanye
: Fathur Roziqin FEN
13. Upaya WALHI Yogyakarta Kedepan Untuk mencapai visi dan misinya, WALHI Yogyakarta akan terus melakukan advokasi lingkungan hidup. Strategi yang akan digunakan kedepannya adalah dengan memegang tiga prinsip utama, yaitu mendorong keterlibatan Stakeholder internal dan Eksternal. WALHI Yogyakarta secara aktif dalam Pelaksanaan Program, Proses fasilitasi program menggunakan pendekatan vibrant fasilitator yang lebih mengena pada partisipan program, mengedepankan prinsif transparansi dan akutabilitas dalam pelaksanaan program. Tiga program utama yang akan dilakukan oleh WALHI yogyakarta 4 tahun kedepan yaitu : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
68 digilib.uns.ac.id
a. Penguatan Kelembagaan Pemerintahan di Propinsi Yogyakarta Kelembagaan pemerintahan yang dimaksud terdiri dari 3 unsur yakni legislatif, eksekutif dan yudikatif. Tujuan dari program ini untuk mendorong konsep good green governance atau 3G di pemerintahan Propinsi Yogyakarta. Konsep ini bertumpu pada 3 faktor yaitu kebijakan lingkungan hidup, program lingkungan hidup dan pembiayaannya, serta upaya penegakan hukum lingkungan. Untuk mencapai tujuan tersebut WALHI Yogyakarta akan melakukan review dan analisis kebijakan-kebijakan lingkungan hidup, rencana program lingkungan hidup serta upaya dan strategi penegakan hukum lingkungan hidup di propinsi, kota dan kabupaten di Yogyakarta. Aktifitas yang akan dilakukan adalah melakukan assesment kebijakan lingkugan hidup di seluruh kabupaten, kota se propinsi Yogyakarta tentang bagaimana isi dan konteks dalam kebijakan tersebut, apakah telah berpihak kepada rakyat dan lingkungan atau hanya sebatas pada kebijakan yang tidak mempunyai peran strategis dalam pengelolaan lingkungan hidup di Yogyakarta. Selain itu, WALHI Yogyakarta juga akan melakukan assesment kapasitas personal-personal yang akan duduk di legislatif, eksekutif dan yudikatif berdasarkan beberapa fakta dan kasus yang telah ditemukan WALHI Yogyakarta dalam 3 tahun terakhir. Contohnya, 94 kasus lingkungan yang tidak terselesaikan, review terhadap deklarasi parlemen hijau pada 2009 ini. Dimana yang hadir hanya 0,1 persen dari ratusan calon anggota legislatif yang di undang. Dari review kasus, kepemahaman personal tentang lingkungan dan analisis kebijakan lingkungan, akan disusun sebuah kertas posisi yang akan menjelaskan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
69 digilib.uns.ac.id
peran dan posisi pemerintahan dari 3 unsur agar pro rakyat dan lingkungan. Kertas posisi yang akan dibuat oleh WALHI Yogyakarta mengandung makna good green Governance atau 3G dalam sinergitas Selanjutnya, WALHI Yogyakarta akan melakukan beberapa kegiatan seperti, pendidikan dan pelatihan bagi anggota legislatif terpilih yang kedepannya mampu benar-benar berjuang untuk rakyat dan kelestarian lingkungan. Selain peningkatan kapasitas di legislatif, WALHI Yogyakarta juga akan melakukan proses kontrol terhadap program-program yang akan dilakukan oleh pemerintah (eksekutif). Dengan capaian program yang yang diharapkan bertumpu pada kebutuhan rakyat dan tidak bertentangan dengan kebijakan lingkungan hidup di Propinsi Yogyakarta. Sehingga proses-proses dari lembaga yudikatif sebagai aparatur penegak hukum juga lebih maksimal, mengingat 94 kasus lingkungan hidup yang tak terselesaikan akibat lemahnya proses komunikasi dan koordinasi antar aparatur pemeritahan.
b. Penguatan organisasi rakyat dalam advokasi lingkungan Untuk memperkuat advokasi lingkungan, WALHI Yogyakarta didukung oleh 54 organisasi rakyat sebagai mitra kerja, khususnya dalam melakukan advokasi lingkungan hidup dan penyelamatan aset sumber-sumber kehidupan. Oleh karena itu, program kedua ini juga menjadi prioritas. WALHI Yogyakarta akan mendorong dan membantu organisasi-organisasi rakyat tersebut agar mampu melakukan advokasi lingkungan dengan memegang 3 prinsip utama. Pertama, peningkatan kapasitas sumber daya manusia tentang lingkungan hidup. Kedua, commit to user
70 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pengawalan program dan perencanaan agenda kegiatan lingkungan sampai di level desa, kecamatan dan kabupaten. Ketiga, melakukan pemetaan dan mendorong sistem kelola kawasan berbasis dusun, kampung atau desa dari masing-masing organisasi rakyat di wilayahpropinsi Yogyakarta dan sekitarnya. Pada sisi penguatan kapasitas sumber daya manusia, WALHI Yogyakarta akan mengawali proses penyusunan data base organisasi rakyat dengan spesifikasi organisasi sampai pada kapasitas organisasi dan fokus program utama organisasi. Proses tersebut dimaksudkan agar terlihat bentuk dan upaya pelatihan apa yang sesuai dengan kebutuhan nyata di sebuah organisasi tersebut. Berikutnya, pada sisi pengawalan program, memastikan bahwa organisai rakyat tersebut terlibat dalam berbagai perencanaan pembangunan dari tingkat dusun, desa hingga kabupaten serta tingkat propinsi. Hal ini untuk mempertegas peran dan posisi organisasi rakyat di dalam tata pemerintahan yang baik dan berpihak kepada rakyat. Kedepannya, bersama organisasi rakyat, WALHI Yogyakarta akan melakukan pemetaan dan mendorong terbitnya buku atau draft kelola kawasan berbasis dusun dan desa yang berprespektif lingkungan. Program ini penting agar masyarakat atau organisasi rakyat di Yogyakarta menjadi subjek dalam pengelolaan lingkungan dan penyelamatan aset-aset sumber daya alam. Dengan begitu, jaminan terhadap keselamatan dari bencana lingkungan dan jaminan atas kondisi lingkungan hidup yang bersih dan sehat dapat terwujud bagi masyarakat Yogyakarta sesuai dengan konstitusi. commit to user
71 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Riset dan Kampanye Untuk mengoptimalkan kerja advokasi, WALHI Yogyakarta perlu didukung data base dan kampanye publik lingkungan yang kuat. Untuk itu, 4 tahun kedepan WALHI Yogyakarta akan terus memperkuat aktivitas riset dan kampanye publik lingkungan hidup. Beberapa agenda riset yang kan dilakukan yakni mengenai perubahan iklim beserta dampaknya di Yogyakarta, riset produk kebijakan,
riset
terhadap dampak-dampak
pembangunan di
Yogyakarta
pertambangan, PLTU, pabrik, pembalakan hutan, riset sumber daya air, pangan dan bencana ekologis. Riset diatas dimaksudkan untuk memperkuat advokasi lingkungan sekaligus memperbaiki berbagai proses pembangunan yang mengabaikan rakyat dan lingkungan. Selain itu, juga bertujuan untuk menegaskan kembali peran dan fungsi pemerintahan bagi keberlangsungan ekosistem dan kehidupan masyarakat Yogyakarta. Fokus riset dilakukan pada wilayah-wilayah yang mengalami krisis sumber daya alam dan degradasi lingkungan yang tinggi. Pada sisi kampanye, WALHI Yogyakarta akan menekankan pada bentuk dan media-media populer yang bisa berinteraksi langsung dengan daya pikir seluruh masyarakat Yogyakarta. Misalnya pembuatan buletin atau majalah, pembuatan buku, kampanye jurnalis peduli lingkungan di Yogyakarta serta membangun jaringan komunikasi yang kuat dengan seluruh media massa, cetak maupun elektronik yang lebih erat dan berkelanjutan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
72 digilib.uns.ac.id
d. Membangun critical Mess yang kuat sebagai pusat pendidikan dan pelatihan lingkungan hidup bagi publik Penguatan kapasitas publik atau pendidikan kritis bagi rakyat merupakan salah satu cara terbaik dalam upaya mencapai keberhasilan advokasi lingkungan. Apalagi Yogyakarta yang merupakan kota pelajar akan sangat baik untuk menumbuh kembangkan pendidikan kritis dan kapasitas intelektual berkaitan dengan lingkungan hidup. Oleh karenanya, WALHI Yogyakarta akan terus menggelar berbagai aktivitas pendidikan dan pelatihan dalam konteks pengeloalan lingkungan hidup berbasis rakyat. Beberapa agendanya yakni penguatan WALHI Institute sebagai wadah pendidikan ilmiah lingkungan hidup. Kedua, pelatihan jurnalisme lingkungan bagi jurnalis di Yogyakarta. Ketiga, menciptakan sekolah-sekolah lingkungan informal di masyarakat, khususnya di organisasi rakyat. Selanjutnya, pelatihan dan pendidikan lingkungan bagi anak-anak di sekolah-sekolah dari sekolah dasar hingga menegah atas. Kemudian, mengadakan kerjasama dengan lembaga pendidikan tinggi di Yogyakarta untuk melakukan kuliah umum berkaitan dengan lingkungan hidup dan kegiatan-kegiatan berbasis pada lingkungan hidup.
e. Local fundraising melalui penggalangan dana publik lingkungan kedai hijau dan percetakan pustaka hijau Lokal fundraising di fungsikan sebagai bagian dari proses pembiayaan advokasi kelembagaan WALHI Yogyakarta secara sustainable. Tentu ini menjadi trobosan besar untuk mendorong organisasi WALHI Yogyakarta tidak serta merta commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
73 digilib.uns.ac.id
mengangungkan kepada lembaga donor untuk menjalankan advokasi lingkungan. Kedai hijau menjadi pilihan karena kedai di harapkan bisa menjadi tempat berkumpulkan para aktivis lingkungan atau publik yang secara luas diskusi terkait persoalan lingkungan. Kedai hijau selain menjadi pusat ajang komunikasi, diskusi juga menyediakan fasilitas hot spot dan tool kit untuk pertemuan, seperti, papan, LCD, Plano, spidol dan tempat yang nyaman. Selain pada itu penyediaan makanan dan minuman tradisional menjadi ciri khas kedai hijau. Sedangkan percetakan hijau di dorong untuk membantu proses kampanye publik lingkungan, dimana di setiap kegiatan ataupun program selalu erat dengan percetakan, sehingga percetakan bisa di kelola oleh WALHI Yogyakarta sebagai bagian dari proses kampanye lingkungan dan penguatan penggalangan dana publik untuk lingkungan, yang di hasilkan dari percetakan.
14. Kajian Daya Tampung Sungai Gajahwong Terhadap Beban Pencemaran Sungai seringkali dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan akhir dari limbah hasil kegiatan manusia, yang dapat menambah beban pencemaran. Oleh karena itu perlu diketahui seberapa jauh daya tampung sungai terhadap beban pencemaran, menurut Kepmen Lingkungan Hidup Nomor 110 Tahun 2003 adalah kemampuan air pada suatu sumber air, untuk menerima masukan beban pencemar tanpa mengakibatkan air tersebut cemar. Beban pencemaran itu sendiri merupakan jumlah suatu unsur pencemar yang terkandung dalam air atau air limbah. Untuk mengetahui kualitas air sungai, mengidentifikasi sumber pencemaran potensial dan mengevaluasi daya tampung sungai terhadap beban pencemaran, maka commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
74 digilib.uns.ac.id
dilakukan pengumpulan data dengan cara observasi, pengukuran lapangan, pengambilan sampel air dan uji laboratorium terhadap sampel air sungai. Daerah air sungai Gajahwong yang merupakan Sub DAS Opak, yang memiliki luas 46.082 km persegi. Daerah penelitian terletak antara UTM 49 M9129375 sampai dengan 9160375 mU dan 0432375 sampai dengan 0437125 mT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sungai Gajahwong baik secara fisik, kimia, maupun biologi pada masing-masing titik pengamatan terdapat fluktuasi nilai. Ada kecenderungan konsentrasi meningkat ke arah hilir, kecuali logam berat (Cr, Cu, Cd) tidak terdeteksi. Pemanfaatan lahan pada DAS Gajahwong mempengaruhi kualitas air sungai dan diidentifikasi sebagai sumber pencemar. Bagian hulu sungai, sumber pencemar utama adalah dari rumah tangga, pertanian dan jasa, bagian tengah adalah pertanian dan pemukiman, sedangkan bagian hilir adalah pemukiman, jasa dan industri. Daya tampung sungai Gajahwong terhadap beban pencemaran, dibagian hulu dan bagian tengah sangat baik, sedangkan semakin ke hilir semakin kurang baik.
1. Kondisi Umum Daerah Penelitian a. Letak, Luas, dan Batas DAS Daerah penelitian merupakan Daerah Aliran Sungai Gajahwong yang merupakan Sub DAS Opak, yang memiliki luas 46.082 km persegi. Secara administrasi terletak di Kabupaten Sleman di bagian hulu, yang terdiri dari kecamatan Pakem, Ngemplak, Ngaglik, dan Depok. Untuk bagian tengah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
75 digilib.uns.ac.id
termasuk ke dalam wilayah Kota Yogyakarta yang terdiri dari Kecamatan Umbulharjo, Kotagede, dan Gondokusuman, sedangkan daerah hilir termasuk wilayah Kabupaten Bantul yang terdiri dari Kecamatan Pleret dan Banguntapan. Daerah penelitian terletak UTM 49 M 9129375 sampai dengan 9160375 mU dan 0432375 sampai dengan 0437125 mT. Sebelah utara dibatasi oleh Gunung Merapi, sebelah barat dibatasi oleh Sub DAS Code, sebelah timur dibatasi Sub DAS Mruwe dan Tambak Bayan, sebelah selatan mesuk ke dalam sistem DAS Opak.
b. Fisiografi dan Geologi Berdasarkan pembagian fisiografi Pulau Jawa oleh Van Bemmelen (1949) Daerah Aliran Sungai (DAS) Gajahwong terletak pada zone tengah Jawa Tengah, yaitu terletak pada lereng selatan Gunung Merapi. Sutikno,dkk.,(1979) menyebutkan bahwa material yang ada di DAS Gajahwong mempunyai sifat andesitis dan berupa batuan endapan vulkanik merapi muda yang tersusun atas batu pasir berbutir halus menengah hingga halus, daerah penelitian merupakan Endapan Vulkanik Gunung Merapi Muda, dengan materi berupa tuf, abu, breksi, aglomerat dan leleran lava tak terpisahkan.
c. Hidrologi Sungai DAS Gajahwong terdiri dari dua sungai utama dan beberapa anak sungai. Sungai utamanya adalah Sungai Gajahwong, dan Sungai Pelang. Anak-anak sungai adalah Sungai Pacar, Sungai Susteran, dan sungai-sungai kecil. Kontinuitas aliran didukung oleh rembesan-rembesan air tanah yang muncul di permukaan, commit to user
76 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
meskipun mengalami fluktuasi debit menurut variasi curah hujannya. Selain terkait dengan kondisi iklimnya, curah hujan yang tinggi di daerah penelitian ini juga sangat berpengaruh terhadap kondisi aliran air permukaan serta fluktuasi muka air tanah di sekitarnya. Debit sungai Gajahwong terpengaruh oleh meningkatnya input air yang masuk baik melalui air hujan langsung di saluran, limpasan dan aliran langsung, aliran bawah permukaan, serta aliran dasar yang akan menaikkan tinggi muka air sungai yang berarti meningkatnya debit aliran.
d. Penggunaan Lahan Daerah bagian hulu sungai didominasi oleh penggunaan lahan sawah dan pekarangan, perkebunan dan tegalan. Untuk daerah bagian tengah merupakan pemukiman kota dan pekarangan dengan aktivitas padat termasuk industri, sedangkan daerah bagian hilir sungai sebagian besar berupa sawah, pemukiman dan pekarangan.
e. Kondisi Sosial Ekonomi Jumlah penduduk pada daerah bagian hulu sungai termasuk kategori sangat rendah, yaitu kurang dari 10504 jiwa. Untuk daerah bagian tengah, berturut-turut dari atas ke bawah jumlah penduduk sangat rendah (kurang dari 10504), rendah (10504-21009 jiwa), sedang (21020-31514 jiwa), tinggi (3151442019 jiwa) dan sangat tinggi (lebih dari 42019), (BPS, 2001). Demikian halnya untuk daerah bagian hilir sungai, jumlah penduduk juga bervariasi yaitu semakin commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
77 digilib.uns.ac.id
ke arah selatan semakin rendah, dengan klasifikasi jumlah penduduk yang sama dengan bagian tengah. Jenis kegiatan industri di daerah penelitian meliputi industri dengan skala rumah tangga hingga industri besar. Pada bagian hulu sungai lebih dominan industi rumah tangga dan industri kecil. Daerah bagian tengah, banyak terdapat industri kecil hingga industri besar, sedangkan pada bagian hilir yang lebih dominan adalah industri sedang dan industri besar. Adapun macam industri yang ada di DAS Gajahwong adalah budidaya jamur, percetakan (sablon), makanan, bahan bangunan (tegel, batu bata, konblok), kerajinan perak, pembuatan kompor, dan kerajinan kulit. Jenis jasa di daerah penelitian meliputi toko, warung, hotel, rumah sakit, poliklinik, puskesmas dan puskesmas pembantu (pustu). Jumlah kegiatan jasa sangat bervariasi antara satu jenis kegiatan dengan kegiatan yang lain.
2. Debit Aliran dan Kualitas Air Sungai Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang dicapai, maka orientasi penelitian akan mengarah pada beban pencemar yang mempengaruhi kondisi air sungai Gajahwong. Adapun unsur-unsur yang diteliti meliputi unsur-unsur fisik, pH, EC, temperatur air, TSS dan debit. Unsur kimia meliputi DO, BOD, COD, CI, NH, Logam berat meliputi Cr, Cu, Cd, dan unsur biologi meliputi bakteri Coli. Berdasarkan hasil pengukuran debit aliran, dapat diketahui bahwa debit aliran pada titik pengamatan di hulu sungai Gajahwong, debit sangat kecil yaitu 0,0098 meter kubik per detik bahkan dibeberapa tempat tidak ada aliran air commit to user
78 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(kering). Hal tersebut karena banyaknya bendungan irigasi, yang mana air mengalir ke sawah-sawah. Adanya aliran tetap mulai dari Jalan Lingkar Utara di Desa Ponggok kelurahan Caturtunggal, mulai naik, yaitu 0,1196 meter kubik per detik dan tertinggi di Ganbiran Lor, yaitu 1,47 meter kubik per detik, untuk kemudian cenderung turun ke arah hilir. Kualitas air sungai Gajahwong baik secara fisik, kimia, maupun biologi, secara keseluruhan pada masing-masing titik pengamatan terdapat fluktuasi nilai. Ada kecenderungan konsentrasi meningkat ke arah hilir. Untuk logam berat (Cr, Cu, Cd) pada semua titik pengamatan menunjukkan nilai nol. Hal tersebut berarti pencemaran oleh logam berat tidak terdeteksi.
3. Identifikasi Sumber Pencemaran Berdasarkan hasil transek dan wawancara dengan penduduk, sumber pencemar sungai Gajahwong tidak terlepas dari pengaruh pemanfaatan lahan serta perilaku penduduk dalam membuang sampah atau limbah. Sampah ataupun limbah berasal dari kegiatan pertanian, industri, jasa dan pemukiman. Secara garis besar, sumber pencemar sungai Gajahwong bagian hulu dari rumah tangga, pertanian dan jasa. Sumber pencemar sungai Gajahwong bagian tengah adalah dari kegiatan pertanian dan pemukiman, sedangkan bagian hilir adalah pemukiman, jasa dan industri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
79 digilib.uns.ac.id
4. Daya Tampung Terhadap Beban Pencemaran Daya tampung beban pencemaran air adalah kemampuan air pada suatu sumber air untuk menerima masukan beban pencemaran tanpa menyebabkan air tersebut cemar (Kepmen Lingkungan Hidup No. 110, 2003). Adapun beban pencemar merupakan jumlah suatu unsur pencemar yang terkandung dalam air atau limbah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode neraca massa, metode ini dirasa tepat digunakan untuk komponen-komponen yang konservatif yaitu komponen yang tidak mengalami perubahan (tidak terdegradasi, tidak hilang karena pengendapan, atau akibat aktifitas lainnya) selama proses pencampuran berlangsung. Pada penelitian ini analisis daya tampung berdasarkan DO, BOD, COD dan Klorida (CL). Untuk menentukan kelas daya tampung sungai terhadap beban pencemaran adalah atas dasar beban pencemarannya yaitu nilai atau konsentrasi parameter kimia air yang terukur dibandingkan dengan Baku Mutu Air Golongan B. Apabila beban pencemarannya masih jauh diatas ambang batas yang dianjurkan baku mutu, maka kelas daya tampungnya adalah sangat baik, demikian sebaliknya, jika beban pencemarannya diatas ambang yang diperbolehkan baku mutu, maka daya tampungnya jelek. Untuk beban pencemar yang masih diantara ambang batas yang dianjurkan dan diperbolehkan, maka daya tampungnya baik, untuk nilai yang mendekati ambang batas yang dianjurkan, dan daya tampungnya kurang baik untuk nilai yang mendekati nilai ambang batas yang diperbolehkan. Dari hasil analisis daya tampung beban pencemaran, dapat diketahui bahwa untuk sungai Gajahwong bagian hulu (sampel 1-Jl. Pakem-Turi sampai commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
80 digilib.uns.ac.id
dengan sampel 3-Kalidadap) mempunyai daya tampung yang sangat baik. Hal itu nampak dari nilai DO, BOD, COD dan Cl masih dibawah ambang batas baku mutu air Golongan B (Keputusan Gubernur Kepala DIY, No. 214/KPTS/1991), sungai Gajahwong bagian tengah (sampel 2-Jetis sampai dengan sampel 12 Papringan hilir), daya tampung masih tergolong baik meskipun beberapa tempat menurun kualitasnya. Hal ini tercermin dari nilai BOD, COD dan Cl masih dalam rentang yang dianjurkan. Untuk daerah bagian hilir, secara umum merupakan akumulasi dari limbah pencemar. Semakin ke arah hilir, daya tampung kurang baik hingga jelek. Beberapa tempat nilai DO, BOD, dan COD melebihi nilai maksimum yang diperbolehkan. Dari sampel 12 (Papringan Hilir) hingga sampel 17 (Sokowaten) mempunyai daya tampung baik, demikian halnya dengan sungai dari sampel 21 (Manggisan) hingga sampel 25 (Bendungan). Untuk segmen sungai dari sampel 14 (Sokowaten) hingga sampel 23 (Wirokerten Hulu) mempunyai daya tampung jelek. Berdasarkan uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa, pada daerah bagian hulu sungai mempunyai daya tampung yang sangat baik dapat ditinjau dari dua hal yaitu, secara kualitas kimia air jauh dibawah ambang batas yang dianjurkan baku mutu dan konsentrasi penggunaan lahan pada pertanian dan pemukiman dengan kepadatan penduduk rendah. Dengan demikian sumber pencemar adalah berasal dari kedua aktifitas tersebut, yaitu limbah pertanian, rumah tangga dan jasa. Demikian halnya dengan daerah sungai bagian tengah, daya tampung sungai termasuk baik, dapat dijelaskan beban pencemar masih dalam rentang yang dianjurkan baku mutu air, dan sumber pencemar juga berasal dari kegiatan commit to user
81 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pertanian dan rumah tangga. Namun jika dibandingkan dengan bagian hulu, pada bagian tengah ini jumlah penduduk lebih tinggi. Hal ini tentunya akan sebanding dengan jumlah limbah yang dihasilkan, sehingga kelas daya tampung sungai juga dibawah kelas daya tampung bagian hulu sungai. Berbeda dengan bagian hilir yang lebih kompleks, dengan daya tampung kurang baik hingga jelek. Hal tersebut dapat dilihat dari sumber pencemarannya yang tidak hanya berasal dari kegiatan pertanian, jasa, rumah tangga namun juga dari industri.
B. Kementrian Lingkungan Hidup 1. Sejarah Kementrian Lingkungan Hidup Pengelolaan dan pembangunan lingkungan hidup di Indonesia relatif belum lama dan baru dirintis menjelang Pelita III. Namun demikian, dalam waktu yang pendek itu Indonesia telah banyak berbuat untuk mulai mengelola lingkungan hidupnya. Hasil utama pengembangan lingkungan hidup ini nampak pada munculnya kesadaran dan kepedulian di kalangan masyarakat. Antara lain nampak dalam peningkatan upaya swadaya masyarakat seperti tercermin dalam kegiatan nyata dan keterlibatan masyarakat umum dalam memecahkan masalah pencemaran di daerah. Padahal, 20 tahun sebelumnya, istilah lingkungan hidup itu sendiri belum begitu dikenal. Konsep dan kebijakan lingkungan hidup selama Pembangunan Jangka Panjang (PJP) Pertama mengalami perkembangan yang sangat berarti. Selama Pelita III bidang lingkungan hidup ditangani oleh Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan commit Hidupto(Men-PPLH) dengan prioritas pada user
82 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
peletakan dasar-dasar kebijaksanaan “membangun tanpa merusak”, dengan tujuan agar lingkungan dan pembangunan tidak saling dipertentangkan. Pada Pelita IV, bidang lingkungan hidup berada di bawah Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Men-KLH), dengan prioritas pada keserasian antara kependudukan dan lingkungan hidup. Pada Pelita V kebijaksanaan
lingkungan
hidup
sebelumnya
disempurnakan
dengan
mempertimbangkan keterkaitan tiga unsur, antara kependudukan, lingkungan hidup dan pembangunan guna mewujudkan konsep pembangunan berkelanjutan. Pembangunan hanya terlanjutkan dari generasi ke generasi apabila kebijaksanaan dalam menangani tiga bidang tersebut selalu dilakukan secara serasi menuju satu tujuan. Bila lingkungan dan sumber daya alam tidak mendukung penduduk dan menunjang sumber daya manusia atau sebaliknya, maka pembangunan mungkin saja dapat berjalan, namun dengan risiko timbulnya ancaman pada kualitas dan daya dukung lingkungan. Kebijaksanaan dasar yang bertumpu pada pembangunan berkelanjutan ini akan tetap menjadi pegangan dalam pengelolaan lingkungan hidup pada Pelita VI dan pelita-pelita selanjutnya. Pada pelita VI, bidang lingkungan hidup secara kelembagaan terpisah dari bidang kependudukan dan berada di bawah Menteri Negara Lingkungan Hidup (Men-LH). Lingkungan hidup dirasakan perlu ditangani secara lebih fokus sehubungan dengan semakin luas, dalam dan kompleksnya tantangan pada era industrialisasi dan era informasi dalam PJP Kedua (yang dimulai pada Pelita VI). Lintas sejarah perkembangan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia diuraikan menjadi tiga babak, yakni masa tumbuhnya Arus Global 1972, commit to user
83 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
munculnya Komitmen Internasional, dan Komitmen Nasional dalam pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia, serta Pasca Reformasi. Kantor Kementrian Hidup beralamatkan di Jalan D.I. Panjaitan Kav. 24 Kebon Nanas, Jakarta Timur 13410, telpon +62 021-8580067-68,
[email protected].
2. Visi dan Misi a. Visi “Terwujudnya Kementerian Lingkungan Hidup yang handal dan proaktif, serta berperan dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan, dengan menekankan pada ekonomi hijau”. b. Misi 1) Mewujudkan lingkungan
kebijakan hidup
pengelolaan
terintegrasi,
guna
sumber
daya
mendukung
alam
dan
tercapainya
pembangunan berkelanjutan, dengan menekankan pada ekonomi hijau; 2) Melakukan koordinasi dan kemitraan dalam rantai nilai proses pembangunan untuk mewujudkan integrasi, sinkronisasi antara ekonomi dan ekologi dalam pembangunan berkelanjutan; 3) Mewujudkan pencegahan kerusakan dan pengendalian pencemaran sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup;
commit to user
84 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4) Melaksanakan
tata
kelola
pemerintahan
yang
baik
serta
mengembangkan kapasitas kelembagaan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara terintegrasi. c. Tujuan dan sasaran Tujuan yang ingin dicapai Kementerian Lingkungan Hidup Tahun 2010-2014 sesuai Visi dan Misi tersebut di atas adalah: “Terwujudnya pembangunan Indonesia berdasarkan pembangunan berkelanjutan dengan penekanan pada ekonomi hijau atau green economy untuk “menahan laju kemerosotan daya tampung, daya dukung, dan kelangkaan sumberdaya alam, serta mengatasi bencana lingkungan”. d. Sasaran dan lokus prioritas Secara umum, sasaran pembangunan yang ingin dicapai adalah mewujudkan perbaikan fungsi lingkungan hidup dan pengelolaan sumberdaya alam yang mengarah pada pengarusutamaan prinsip pembangunan berkelanjutan. Sasaran khusus yang hendak dicapai adalah: 1) Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai, danau, pesisir dan laut, serta air tanah; 2) Terlindunginya kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan; 3) Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah bahan berbahaya dan beracun (B3); 4) Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup terintegrasi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
85 digilib.uns.ac.id
Sasaran strategis yang ingin dicapai pada tahun 2010-2014, diarahkan pada lokus prioritas sebagai berikut: 1) Daerah Aliran Sungai (DAS), dengan lokus kegiatan utama yaitu Sungai Ciliwung dan Bengawan Solo; 2) Perkotaan, dengan lokus kegiatan mewakili karakteristik Kota Metropolitan, Kota Besar, Kota Sedang, dan Kota Kecil; 3) Ekosistem Pulau, dengan lokus kegiatan utama yaitu Teluk Tomini dan pulau-pulau kecil terluar. 3. Bagan Struktur Organisasi
4. Profil Menteri Negara Lingkungan Hidup Sejak keberadaannya pada tahun 1978, kementerian lingkungan hidup di Indonesia. Emil Salim adalah figur yang pertama sekaligus pionir dari lembaga ini, dilanjutkan secara berturut-turut oleh: Sarwono Kusumaatmadja, commit to user Juwono Sudarsono, Panangian Siregar, Sony Keraf, Nabiel Makarim,
86 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Rachmat Witoelar dan Gusti Muhammad Hatta. mengalami berbagai perubahan nama dan pimpinan seiring dengan mekanisme ketatanegaraan di Indonesia. a. PROF. DR. BALTHASAR KAMBUAYA, MBA Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA lahir di Ayamaru, pada tanggal 9 September 1956. Penganut agama Kristen yang taat ini, mengenyam pendidikannya dasarnya di kota kelahirannya di SD YPK di Kambuaya-Ayamaru Papua pada tahun 1969. lalu di di Smep Negeri Teminabuan (1971) dan SMEA Negeri Sorong (1974). Sedangkan predikat sarjana Mudanya diselesaikan di Universitas Cendrawasih Jayapura (1978). Predikat Sarjana (S1) diselesaikan di Universitas Brawijaya Malang. Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA, menyelesaikan masternya dalam
dalam
bidang
ekonomi
administrasi
(Megister
Business
Administration) MBA di Durham University Business School-Inggris (1996). Terakhir gelar Doktor dalam bidang yang sama (ekonomi) di perolehnya di UNHAS Makasar pada tahun 2003. 1) Riwayat Pekerjaan: Jenjang karirnya pekerjaannya sendiri di mulai di Universitas Cendrawasih sebagai Asisten Dosen (1979) lalu diangkat sebagai Dosen Fakultas Ekonomi Uncen Tabun (1981) kemudian Kasubag Pada Lembaga Penelitian Uncen (1985) Pembantu Dekan I – FIHES, 1986 -1987. Dan secara berturut-turut dipercaya sebagai Pembantu commit to user
87 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dekan III – FIHES, 1987 – 1991, Pembantu Dekan I – FIHES, 1991 – 1995, embantu Dekan I – FIHES, 1995 – 2000, Dekan Fakultas Ekonomi Uncen, 2001 – 2004 dan akhirnya terpilih menjadi Rektor Uncen, 2005 – 2011 2) Organisasi: Kegiatan Organisasi yang pernah di emban yaitu Director of Asian Development Bank of Project Implementation di Uncen 1995-2000. Lalu menjadi anggota Dewan Komisaris Bank Papua, Tabun 20002011. Selain Itu Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA pernah menjadi wakil ketua Tim (organizing commety) Penyusunan UU Otonomi Khusus Papua Tabun 2000. Pada tahun 2010 menjadi Anggota Komite Inovasi Nasional Republik Indonesia. 3) Pengalaman Akademik: Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA waktunya dihabiskan dalam Mengajar di Universitas baik di jenjang S1 maupun S2 sekaligus menjadi tim penguji Doktor dan sekaligus diundang dalam berbagai kegiatan Short Course. Kegiatan tersebut antara lain; a) Jenjang Program S1 (1) Small Business, pada Program Studi Manajemen FE-UNCEN (2) Manajemen Keuangan pada Program Studi Manajemen FEUNCEN (3) Manajemen Sumber Daya Manusia pada Program Studi Manajemen FE-UNCEN commit to user
88 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(4) Leadership/ Kepemimpinan pada Program Studi Manajemen FE-UNCEN (5) Cost Accounting, pada Program Studi Manajemen FE-UNCEN b) Jenjang Program S2 (1) Manajemen Keuangan, pada Program MM-UNCEN (2) Leadership/Kepemimpinan (3) Manajemen Sumber Daya Manusia pada Program MMUNCEN (4) Copromotor/ Tim Penguji Doktor (5) Hanz Kaiway, SE. MSc. Agr. (6) Ferdinan Risamasu, SE, MSc. Agr c) Short Course : (1) Training on Risk Management Singapore, 2006. (2) Academic Networking and and University Management di Texas & M University, USA (1999). (3) Training on SME Development – Universitas Indonesia (1987). (4) Training on Small Busines Development Universitas Hasanudin Makasar-Kodrat (1986). d) Pengalaman penelitian: (1) Ketua Tim Penelitian Pengembangan Pariwisata di Papua, 2004. (2) Ketua Tim Penelitian Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah di Kabupaten Sorsel, 2006. commit to user
89 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(3) Ketua Tim Peneliti Inventarisasi Potensi Pendapatan Ash Daerah Provinsi Papua, 2003. (4) Penelitian Pengembangan Small Bussiness di Papua, 2002. (5) Ketua Tim Peneliti Pengembangan dan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dan Efisiensi Pemanfaatannya, 2002. (6) Penelitian Enterpreneurial Behaviour Pengusaha Papua, 2003. (7) Penanggungjawab Penelitian Inventarisasi Jenis SumberSumber Pertambangan Provinsi Papua, 2002. e) Keterlibatan Pada Berbagai Forum Seminar: (1) Sebagai Pembicara Pada Seminar How To Handle Bussiness in Asia khususnya di Indonesia kepada 50 orang businessman dari North East Costal Area, Newcastle Inggris (1995). (2)
Sebagai
Pembicara
Pada
Seminar
“Micro
Economic
Development In Papua – Jayapura, Denpasar, Cisarua, 20002002″, IRISH-USAID Jakarta. (3) Sebagai Pembicara Pada Seminar “Pengembangan Ekonomi Kerakyatan di Provinsi Papua, 2002. (4) Sebagai Pembicara Pada Seminar “Strategic Planning – Visi dan Misi Perusahaan Daerah Air Minum Papua, 2000. (5) Sebagai Pembicara Pada Seminar “Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan”, PEMDA Provinsi Papua, 2003. (6) Sebagai Pembicara Pada Evaluasi Satu Tahun Pelaksanaan Otonomi Khusus Papua, Bidang Keuangan. commit to user
90 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f) Publikasi: Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA juga sudah banyak menerbitkan buku antara lain; (1) Profit Small Bussiness di Papua. (2) Pengembangan Small Bussiness di Papua. (3) Perilaku Usaha Pengusaha Papua, 2004. g) Penghargaan: Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA sendiri mendapat penghargaan Satya Lencana Adhitya Dharma Nugraha dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Sebagai Dosen Teladan 1989.
5. Program Kementrian Lingkungan Hidup a.
Balai Kliring Keanekaragaman Hayati. Indonesia telah meratifikasi Kovensi Keanekaragaman Hayati dalam bentuk Undang-Undang No. 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan Konvensi
Perserikatan
Bangsa-Bangsa
Mengenai
Keanekaragaman
Hayati. Sesuai dengan mandat yang tercantum dalam pasal 18 (3) dari Konvensi tersebut maka Kementerian Lingkungan Hidup sebagai National Focal Point dari Konvensi Keanekaragaman Hayati membangun Balai Kliring Keanekaragaman Hayati Indonesia berbasis internet. Balai Kliring Keanekaragaman Hayati mempunyai misi untuk : 1) mempromosikan dan memfasilitasi kerjasama teknis dan ilmiah commit to user
91 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) mengembangkan mekanisme global untuk pertukaran dan integrasi informasi 3) mengembangkan jejaring b. Balai Kliring Keamanan Hayati. Balai Kliring Keamanan Hayati (Biosafety Clearing House) merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh negara yang telah meratifikasi Protokol Cartagena, sesuai dengan pasal 20 pada protokol. Pendirian BKKH sudah harus dirintis oleh negara peratifikasi protokol dan sudah harus operasional pada saat protokol ini berlaku, sehingga pembentukan dan pengembangan BKKH merupakan kewajiban bagi negara yang telah meratifikasi Protokol Cartagena. Indonesia telah meratifikasi
Protokol
tersebut
melalui
Undang-Undang
Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2004. c. Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup (PUSARPEDAL). Pembangunan berkelanjutan adalah usaha untuk memenuhi kualitas kehidupan manusia dalam perspektif lingkungan. Oleh karena itu upaya pengelolaan lingkungan akan lebih efisien apabila didukung dengan laboratorium lingkungan yang handal, karena hasil uji laboratorium data yang dapat digunakan sebagai dasar bagi pengelolaan lingkungan. Melalui hibah dari pemerintah Jepang, pada 12 Agustus 1993 Pusat Pengendalian Dampak Lingkungan Fasilitas (PUSARPEDAL) didirikan sebagai Referensi Laboratorium Lingkungan. Pusarpedal kompetensi sebagai laboratorium lingkungan telah terbukti ketika telah menerima sertifikat commit to user
92 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
akreditasi laboratorium pengujian oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada tanggal 7 Februari 2001. Yang diperkuat oleh kedua akreditasi oleh KAN pada tanggal 29 September 2005. Selain sebagai pemilik laboratorium dan pusat pemantauan kualitas lingkungan, Pusarpedal juga telah dikembangkan untuk melakukan pelayanan masyarakat / profesional dan independen laboratorium lingkungan. 1) Tugas dan Fungsi : Tugas: melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kualitas lingkungan, serta pelaksanaan kajian kualitas lingkungan, pelaksanaan fungsi teknis laboratorium rujukan dan pelayanan pengujian
dan
kalibrasi
,
serta
pengembangan
laboratorium
lingkungan Fungsi: Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kualitas lingkungan
serta
pelaksanaan
kajian
kualitas
lingkungan
Pelaksanaan pengelolaan laboratorium rujukan serta pengujian parameter kualitas lingkungan dan kalibrasi peralatan laboratorium lingkungan Pelaksanaan pengembangan dan evaluasi laboratorium lingkungan Penyusunan program dan pelaksanaan administrasi pusat. 2) Aktifitas Melakukan pengukuran pencemaran lingkungan yang terdiri dari pembuangan limbah cair, pembuangan limbah padat dan polusi udara. Monitor pencemaran lingkungan yang terjadi di berbagai tempat di commit to user
93 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Indonesia,
sebagai
masukan
bagi
para
pengambil
kebijakan
lingkungan. Menyediakan lingkungan laboratorium teknis bimbingan: Bimbingan pelaksanaan sistem mutu berdasarkan SNI 19-17025 Panduan Membuat: Pedoman untuk pengambilan sampel dan analisis parameter
kualitas
lingkungan,
pedoman
monitoring
kualitas
lingkungan, pedoman pengobatan dan kalibrasi peralatan laboratorium lingkungan. Menyediakan dan menangani tes kemahiran untuk parameter kualitas lingkungan, standar cetakan material / bahan cetakan
commit to user
94 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Analisis Swot Setelah melihat sekilas data-data dari diatas, kita dan bisa membuat analisis SWOT-nya. SWOT kependekan dari Streght, Weakness, Opportunity, & Threat adalah salah satu cara untuk menganalisis potensi suatu produk dan membandingkannya dengan competitor. Dalam hal ini produknya adalah Wahana Lingkungan Hidup Yogyakarta, dan kompetitornya lebih tepatnya komparasi atau pembandingnya adalah setiap badan instansi lain yang bergerak dalam bidang yang sama. Setiap instansi pasti memiliki kekuatan atau streght, kelemahan atau weakness, kesempatan atau opportunity dan ancaman atau threat sendiri-sendiri, dan kesemuannya itu bisa dikumpulkan dan dianalisa sehingga layanan dan penyajian informasi lingkungan hidup bisa ditingkatkan, kelemahan bisa diredam, kesempatan bisa dikembangkan dan setiap ancaman bisa diminimalisir. Analisis SWOT bisa dibuat dengan menggunakan tabel. Dari tabel tersebut kita bisa membandingkan secara langsung masing-masing SWOT. Berikut ini adalah tabel analisis SWOT :
commit to user
95
PEMBANDING Strenght atau Kekuatan
KLH Republik Indonesia
WALHI DIY
- Pemerintah membuat program dan
- Sosialisasi dilakukan secara langsung pada masyarakat
menjalankan program tersebut secara continue
melalui : kampanye, buletin, spanduk,stiker, kaos, dan lainlain.
- Memiliki pos anggaran untuk menjalankan
- Memiliki divisi khusus yang menangani program
program kampanye
pencegahan kerusakan lingkungan, pemulihan kerusakan lingkungan, antisipasi kerusakan lingkungan.
- Memiliki program khusus untuk pencegahan
- WALHI menjadi organisasi yang mandiri dan
kerusakan lingkungan, pemulihan kerusakan
berkelanjutan karena tersebar diberbagai propinsi dan
lingkungan, antisipasi kerusakan lingkungan.
mampu memberikan info yang akurat pada masyarakat.
- Banyak mengadakan workshop tentang
- Menggunakan media fotografi yang sedang banyak
dampak pencemaran air yang sangat berbahaya
menjadi perhatian masyarakat usia produktif. Sehingga
dalam kelangsungan hidup manusia.
lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
96
Weaknes atau Kelemahan
- Dana pembuatan kampanye besar
- Tidak bisa mengakses atau menerima dana dari
- Tidak semua masyarakat dapat menangkap
pemerintah
pesan atau informasi kampanye yang
- Sulit mendapat data dari pemerintah untuk
disampaikan
mendokumentasikan seluruh grafik peningkatan laju kerusakan ekologis.
- Sosialisasi hanya dijangkau sekelompok masyarakat.
- Kampanye ini baru bisa diadakan di wilayah Yogyakarta
- Terlalu banyak kampanye yang direncanakan
sehingga pencegahan pencemaran air belum bisa dilakukan
sehingga kampanye tentang penyelamatan air ini secara serentak. sedikit terlupakan
97
Opportunity
- Masyarakat luas telah mengenal program-
atau Kesempatan program kampanye yang dijalankan oleh KLH
- Masyarakat dapat mengerti dan turut berpartisipasi aktif dalam kampanye, karena kesederhanaan dalam
sehingga lebih cepat diterima oleh masyarakat.
penyampaian kampanye tersebut.
- Kesadaran masyarakat lebih mudah terbangun
- Masyarakat lebih tertarik dengan kampanye tersebut
karena kampanye dilakukan secara continue.
karena media yang digunakan sedang menjadi trend dimasyarakat
Threat atau Ancaman
- Adanya kampanye dari lembaga lain yang
- Adanya kampanye dari lembaga lain yang lebih dahulu
disampaikan dengan media yang lebih mudah
diperkenalkan kepada masyarakat, sehingga pusat
diterima masyarakat.
perhatian masyarakat masih tertuju kepada kampanye tersebut.
98 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. USP (Unique Selling Preposition) Unique Selling Preposition, berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut juga merupakan sesuatu yang dicari atau dijadikan alasan konsumen menggunakan produk tersebut. (M. Suyanto, 2004, 116) Untuk bisa menjual produk supaya bisa laris dipasaran atau paling tidak bisa dikenal dengan baik dipasaran, selain dengan melakukan positioning yang tepat adalah dengan menemukan USP dari produk tersebut. USP atau Unique Selling Preposition adalah sesuatu hal atau kelebihan atau keunggulan dari suatu produk yang dimana keunggulan tersebut diekspos dan ditonjolkan sehingga bisa menjadi satu pengingat dan menjadi ciri khas dari produk tersebut. USP tidak selalu sesuatu yang berbeda yang tidak dimiliki oleh produk lain, USP bisa merupakan sesuatu yang sebenarnya dimiliki oleh semua produk sejenis namun tidak diolah dan ditonjolkan dengan baik. USP yang baik bisa juga menjadi positioning bagi suatu produk, karena USP biasanya cenderung unik atau paling tidak lain daripada yang lain, sehingga lebih kuat melekat di benak audience. Sejauh ini penulis mengamati bahwa kampanye mencegah pencemaran air dan pelestarian air untuk masa depan masih kurang diberitahukan secara luas dan kurangnya penyuluhan maupun tindakan nyata yang dapat dilakukan untuk berpartisipasi dalam menyikapi hal tersebut. Keunikan dari kampanye ini terletak pada bahasa visual yang disampaikan dalam kampanye ini, yang berupa bahasa simbol. Karena karya-karya yang dibuat tidak semata-mata menunjukkan commit to user
99 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pencemaran secara nyata, namun digambarkan dengan benda-benda yang memiliki fungsi yang sama.
E. Positioning Sebagai sarana untuk mengkomunikasikan dan memasarkan “produk” kepedulian lingkungan di kota Yogyakarta yang berperan dan bertanggung jawab dalam hal ini adalah Wahana Lingkungan Hidup sebagai pembuat program kampanye. Mengacu pada fakta yang ada dilapangan, media informasi yang akan dihasilkan juga harus didukung dengan adanya pengenalan (awarrenes). Hal ini berdasarkan fakta bahwa kebanyakan masyarakat belum mengetahui akan dampak dari pencemaran air yang terjadi diwilayah Yogyakarta. Hal tersebut juga dapat dilihat dari sungai-sungai yang tercemar dan sumber-sumber mata air yang tidak lagi mengeluarkan air yang layak dikonsumsi. Dalam perancangan Kampanye “Air Untuk Masa Depan”, selain merancang tentang informasi dampak pencemaran air dan keadaan air yang terjadi diwilayah Yogyakarta. Juga akan memperhatikan konsep periklanan dengan teknik positioning, yaitu dengan memposisikan Kampanye “Air Untuk Masa Depan” menjadi sarana untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan disekitarnya, khususnya air. Kampanye ini juga digunakan agar masyarakat lebih peduli tentang air, tidak hanya air yang dimanfaatkan dimasa sekarang namun tetap dapat dikonsumsi dimasa depan, dengan cara mengurangi pencemaran, menjaga air yang ada tetap layak untuk dikonsumsi dan lebih bijaksana dalam memanfaatkan aircommit yang ada. to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV KONSEP KREATIF PERANCANGAN DAN PERENCANAAN MEDIA
A. Metode Perancangan Metode dapat diartikan sebagai cara sistematis dan terpikir secara baik untuk mencapai tujuan. Sedangkan perancangan dapat diartikan merencanakan segala sesuatu sebagai bagian dari kerangka kerja. Jadi metode perancangan adalah sebuah cara yang ditempuh dalam merencanakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini, metode perancangan dilakukan sebagai bagian dari perencanaan kampanye agar pesan komunikasi dapat tertanam di benak target. Terdapat dua variable penting dalam perancangan komunikasi visual yang harus dipegang teguh oleh setiap perancang untuk mendapatkan sebuah produk yang efektif sekaligus estetis: 1. Asas Fungsi: Asas fungsi merupakan hal terpenting dalam proses perancangan. Sebuah produk komunikasi visual bukanlah produk yang berpusat pada diri perancangnya, melainkan pada khalayak umum yang kemudian disebut sebagai target audiens. Selama produk rancangan tidak memiliki fungsi bagi target audiensnya, maka produk rancangan tersebut dapat dikatakan sebagai produk yang gagal. Dalam hal perancangan komunikasi visual, produk yang dihasilkan commit to user
100
perpustakaan.uns.ac.id
101 digilib.uns.ac.id
dari sebuah rancangan harus memiliki fungsi komunikatif, sehingga pesan yang akan disampaikan kepada target audiens dapat diterima dengan jelas. 2. Asas Bentuk Estetis: Asas bentuk estetika dapat diartikan sebagai pengejawantahan dari idealis perancang. Tanpa bentuk estetis yang baik, maka produk komunikasi visual tidak akan berhasil menarik perhatian bagi para target audiensnya. Kedua asas tersebut diatas diharapkan saling membatasi ruang pikir perancang untuk mendapatkan konsep yang kemudian akan dituangkan dalam proses perancangan komunikasi visual. Mengacu pada uraian singkat diatas, maka konsep perancangan kampanye Air Untuk Masa Depan harus memperhatikan beberapa hal yang berhubungan dengan target audiensnya. Prinsip utama dalam perancangan ini yaitu menggabungkan dua aspek yaitu estetika dan fungsi dari konsep kreatif dan media yang digunakan. Produk rancangan komunikasi visual dari kampanye ini bertujuan untuk memberikan informasi atau pesan sekaligus awarness mengenai pencemaran yang terjadi di Yogyakarta. Oleh sebab itu, faktor informasi memiliki bobot lebih tanpa mengesampingkan aspek estetika dari produk kampanye yang dihasilkan, sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik oleh target audiensnya Kampanye Air Untuk Masa Depan dianggap penting dan mendesak karena keadaan sungai Gajahwong yang semakin memprihatinkan sehingga diperlukan publikasi lebih untuk mendapatkan awareness dari masyarakat. Program penyelamatan air sungai Gajahwong juga sebagai upaya meningkatkan kualitas air commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
102 digilib.uns.ac.id
karena tercemar oleh berbagai zat yang berbahaya. Hal ini merupakan akibat dari kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya, juga limbah industri dan limbah rumah tangga tidak terkelola dengan baik. Untuk itulah diperlukan sebuah strategi yang tepat untuk memperkenalkan progam kampanye air untuk masa depan di masyarakat. Perancangan kampanye Air Untuk Masa Depan ini merupakan sebuah proses dari sebuah integrated campaign, yaitu kampanye terpadu yang terstruktur baik dalam strategi maupun media promosi dalam upaya memperkenalkan, membangun kepedulian serta upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan betapa pentingnya menjaga kelestarian dan kebersihan air, yang menjadi tujuan dari progam kampanye ini agar lebih terarah dan terstruktur. Sehingga untuk ke depannya perkembangan keberhasilan kampanye dapat dikontrol dengan baik. Langkah awal perancangan adalah melakukan riset mengenai keadaan air di sungai Gajahwong, jenis pencemaran apa saja yang membuat sungai menjadi dalam keadaan yang tidak baik melalui wawancara dan observasi lapangan. Setelah itu menganalisis data yang telah diperoleh untuk membuat perencanaan perancangan karya yang akan dibuat, agar sesuai dengan keadaan yang terjadi. Setelah itu melakukan observasi tentang penduduk untuk mengenal karakteristik masyarakat yang tinggal dibantaran sungai dan karakteristik penduduk perkotaan, sehingga dapat menemukan media yang tepat untuk menyampaikan pesan-pesan yang menjadi tujuan dari kampanye tersebut. Dengan melakukan survey dan mencermati data yang ada, dapat ditentukan siapa target audience yang dirasa cocok untuk kampanye tersebut. commit to user
103 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dengan ditentukannya target audience dari kampanye Air Untuk Masa Depan ini, yaitu penduduk usia produktif, maka pesan komunikasi akan disampaikan melalui konsep kreatif yang sesuai dengan target audience kampanye sehingga kampanye tentunya akan berdampak efektif sesuai tujuan perancangan. Setelah analisis selesai dilakukan langkah selanjutnya adalah menetukan tindakan. Dalam hal ini adalah kampanye Air Untuk Masa Depan yang akan menggunakan beberapa tahap dalam kurun waktu satu tahun serta melalui pemilihan media yang efektif untuk menginformasikan kepada target audience program-program yang dilakukan oleh WALHI sebagai tempat dicanangkannya program kampanye. Setelah semua tahapan terlaksana dengan baik, langkah selanjutnya adalah menganalisis kampanye yang telah berlangsung. Ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kampanye. Sehingga dapat dianalisis lagi untuk menentukan langkah selanjutnya yang dapat diambil.
B. Konsep Kreatif Strategi atau konsep kreatif merupakan suatu cara untuk menyusun dan merancang suatu komunikasi agar memiliki keunikan dan ciri khas yang menonjol dibanding perancangan lain yang serupa. Ciri khas perancangan kampanye ini adalah dengan menggunakan media fotografi yang dapat lebih dipahami target audiens daripada sekedar rangkaian kata-kata. Perancangan kampanye Air Untuk Masa Depan ini akan lebih mengarah pada gaya desain yang komunikatif dan commit to user simpel sehingga target audiens yang merupakan penduduk usia produktif dengan
104 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
rentang usia 15 hingga 25 tahun dengan tidak dibatasi tingkat pendidikan tertentu dapat memahami gaya desain yang dirancang. Dalam perancangan media kampanye Air Untuk Masa Depan, selain memberikan informasi mengenai pencemaran yang banyak terjadi juga akan memperhatikan konsep periklanan dengan teknik positioning, yaitu dengan memposisikan kampanye ini kepada target yang dituju dengan cara : 1. Menciptakan kepedulian masyarakat melalui kampanye Air Untuk Masa Depan mengenai fenomena pencemaran air yang terjadi. 2. Memberikan edukasi kepada masyarakat kota mengenai pentingnya menjaga kebersihan sumber air dari pencemaran hingga memberikan media solusi yang tepat. 3. Menggunakan daya tarik visual serta media yang tepat agar sasaran dapat langsung memahami informasi yang hendak diberikan Dalam hal penggunaan teks atau headline, sub hedline, bodycopy, perancangan media kampanye Air Untuk Masa Depan menggunakan teks bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Pemakaian teks bahasa Indonesia dimaksud agar mudah dipahami dan disesuaikan dengan target yang akan dibidik yaitu masyarakat lokal.
C. Standar Visual Dalam sebuah perancangan desain dibutuhkan standar visual yang berfungsi sebagai acuan dari setiap desain dan item yang dibuat, begitu juga pada commit to user
105 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perancangan media kampanye Air Untuk Masa Depan. Standar visual tersebut meliputi : 1. Ilustrasi Ilustrasi merupakan penjelasan atas pesan yang ingin disampaikan dalam wujud gambar atau foto. Ilustrasi juga berfungsi sebagai penghubung antara isi dengan bentuk visual, karena ilustrasi akan dapat berbicara banyak mengenai tema dalam upaya mendukung headline. Fungsi yang lebih pokok dari ilustrasi adalah sebagai penarik perhatian, menjelaskan suatu pertanyaan, dan merangsang khalayak untuk membaca keseluruhan isi pesan. Dalam perancangan media kampanye Air Untuk Masa Depan, foto merupakan ilustrasi utama dalam penyajian medianya. Selain itu juga didukung oleh beberapa ilustrasi gambar untuk illustrasi pada item-item media cetak seperti print Ad, poster, brosur dan lain-lain.
2. Teks atau headline, sub headline, bodycopy dan slogan a. Headline Headline merupakan penarik perhatian yang utama dalam menggugah kesadaran audiens. Ketika orang melihat iklan
ataupun media informasi,
terutama pada iklan cetak, maka yang dilihat untuk pertama kalinya adalah pada headline. Oleh karena itu, headline berfungsi sebagai penangkap perhatian utama (eye catcher). Kegiatan kampanye ini menggunakan jenis headline yang disesuaikan dengan tujuan informasi atau pesan, sasaran, serta media informasi yang digunakan. Tujuan awal dari kegiatan kampanye adalah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
106 digilib.uns.ac.id
memberikan pentingnya menjaga kebersihan air. Maka headline yang akan digunakan adalah jenis headline yang bersifat informatif, antara lain adalah Couriousity or Provocative Headline yaitu headline yang mengundang keingintahuan serta ketertarikan konsumen atau audiens. Agar lebih relevan, penempatan headline disesuaikan dengan media yang digunakan serta siapa target audiensnya. b. Body copy atau body text Body copy merupakan penjabaran lebih lanjut dari ide atau tema sentral yang berada pada headline, sehingga penggunaan body copy akan lebih memperjelas headline. 3. Typografi atau huruf Typografi merupakan seni menyusun atau mengatur bentuk, jenis, dan ukuran huruf. Jenis huruf yang dipakai harus memperhatikan dan menyesuaikan dengan pesan atau tema yang diambil. Penggunaan unsur huruf dalam perancangan media kampanye air untuk masa depan ini adalah mutlak. Pemilihan jenis huruf untuk digunakan dalam sebuah media informasi harus memperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan karakter jenis huruf. Hal yang paling mendasar yang harus diperhatikan dalam memilih jenis huruf untuk sebuah media informasi adalah aspek mudah dibaca (legability). Pemilihan jenis huruf untuk keperluan seperti digunakan dalam penulisan headline, sub headline dan sebagainya, perlu memperhatikan tingkat keterbacaan dari ukuran hurufnya. Setiap jenis huruf dalam ukuran yang sama akan memiliki perbedaan dalam tingkat keterbacaannya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
107 digilib.uns.ac.id
Berikut adalah contoh jenis huruf yang akan digunakan dalam perancangan : 1. Arial Black
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWX YZ abcdefghijklmopqrstuvwxyz 1234567890.,/;:‘“ 2. Candara
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrtuvwxyz 1234567890.,/;:‘“ 3. SF MOVIE POSTER A W a x
B X b y
C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V Y Z c d e f g h i j k l m n o p q r t u v w z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 . , / ; : ‘ “
4. Warna Warna termasuk unsur visual yang dapat menimbulkan rangsangan terhadap mata dan dapat mempengaruhi emosi seseorang. Penggunaan warna disesuaikan dengan citra yang akan dibangun pada media kampanye dan media cetak. Dalam kampanye Air Untuk Masa Depan menggunakan warna cerah dan commit to warna-warna user segar. Sebagian isi media menggunakan netral yang tidak terlalu
108 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bermacam-macam, sehingga tampilan visualnya terlihat seirama dengan tingkat perpaduan warna yang minimalis. Warna netral dirasakan juga lebih sesuai untuk semua kalangan dan golongan dalam masyarakat karena bisa dipadukan dengan warna-warna lain.
Gambar IV.C.4.a: Kombinasi Warna yang akan dipakai Pada media-media tertentu pemilihan warna juga menggunakan warna-warna primer dan juga warna-warna yang diadaptasi dari warna-warna alam. Selain desain yang simpel, warna ini juga dimaksudkan untuk memberi kesan dinamis.
D. Pemilihan Media Proses pemilihan media sangat penting karena melalui medialah suatu pesan atau informasi diwujudkan dan disampaikan ke masyarakat. Dalam hal ini pemilihan media harus dapat mudah diterima dan dipahami oleh target yang dituju yaitu masyarakat kota Yogyakarta dari semua tingkat ekonomi. Unsur relevan dan efektif harus dijadikan bahan pertimbangan yang matang untuk proses pemilihan media. Adapun beberapa jenis media yang akan digunakan dalam media informasi kampanye Air Untuk Masa Depan adalah sebagai berikut: 1. Media Cetak
commit to user
109 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Media cetak yang dimaksudkan disini adalah segala jenis media yang proses reproduksinya menggunakan proses cetak. Media yang akan dibuat dengan menggunakan media cetak antara lain : a. Baliho b. Poster c. Brochure d. X-Banner Media-media tersebut merupakan pendukung kampanye Air Untuk Masa Depan. Dalam penggunaannya, media yang menyampaikan pesan tersebut akan sampai secara langsung kepada target yang disasarnya, sehingga kegiatan kampanye tersebut akan menjadi lebih efektif dan efisien dalam membidik sasarannya. 2. Media Merchandise Merchandise merupakan suatu media promosi yang biasanya diberikan secara cuma-cuma atau gratis kepada target audiens. Merchandise berfungsi untuk memberikan kesan mendalam pada suatu perancangan agar tidak mudah dilupakan. Beberapa merchandise yang akan dibagikan kepada target audiens dibagi menjadi beberapa media, antara lain : a.
Sticker
b.
Botol minum
c.
Kaos
d.
Tas kain commit to user
110 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E. Media Placement 1. Media Cetak Media cetak adalah media yang paling umum digunakan dalam setiap kegiatan promosi, karena lebih efisien dan efektif, efisien karena biayanya yang masih terjangkau apabila dibandingkan dengan media elektronik, dan efektif karena mudah penyebaran kepada target market. Untuk media kampanye Air Untuk Masa Depan yang menggunakan media antara lain : 1. Media Penyampai Karya fotografi dengan disertai typhography yang sesuai dengan ilustrasi foto yang ditampilkan. 2. Media Pendukung Kampanye a) Baliho Baliho adalah media kampanye dalam bentuk dua dimensi yang berisi informasi mengenai pencemaran sungai. Ilustrasi utamanya adalah fotografi dengan disertai caption sebagai pendukung ilustrasi foto yang ditampilkan. Konsep perancangan : Baliho materi utamanya adalah fotografi analogi dari kekeringan yaitu gambar kendi air, namun tidak lagi mengeluarkan air namun mengeluarkan pasir yang dihasilkan menggunakan kamera digital SLR dengan memperhatikan segi estetika sebuah pemotretan. Ilustrasi foto yang ditampilkan menggambarkan tentang keadaan kekeringan panjang yang melanda hingga tempat penyimpanan air tidak lagi menyimpan air, namun to userbukti betapa buruknya kebiasaan menyimpan pasir. Hal inicommit merupakan
perpustakaan.uns.ac.id
111 digilib.uns.ac.id
masyarakat yang tidak memanfaatkan air bersih dengan baik, sehingga dmudim kemarau masyarakat tidak memiliki cadangan air lain. Ilustrasi ini diperkuat dengan caption berbahasa Indonesia yang menjelaskan tentang keterangan waktu dan tempat dimana kampanye dilaksanakan. Alasan desain : Baliho merupakan media yang akan dirancang agar dapat dilihat beberapa kali. Tujuan kampanye ini adalah menciptakan awarness dan mengedukasi masyarakat mengenai pemanfaatan air bersih dengan bijaksana. Melalui desain baliho ini, awarness yang hendak diciptakan diharapkan dapat tersampaikan dengan baik. Lewat penggarapan fotografi yang menarik untuk dilihat mampu menimbulkan kesan terhadap komunikan. Media Placement : Baliho akan dipasang di beberapa titik persimpangan jalan yang banyak dilalui oleh masyarakat, diharapkan ketika khalayak ramai melihat baliho ini akan menggelitik perasaan masyarakat yang selama ini tidak memanfaatkan air bersih dengan bijaksana. b) Poster Poster yang dimaksud disini adalah poster event yang berisi tentang informasi mengenai kegiatan Kampanye Air Untuk Masa Depan. Konsep perancangan : Perancangan media informasi berupa poster event yang mencantumkan jadwal acara yang digelar, tempat acara, serta informasi singkat mengenai commit to user
112 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
isi event yang akan berlangsung. Ilustrasi dengan fotografi masih tetap akan digunakan didalam tampilan visual media informasi tersebut. Alasan desain : Perancangan poster event dimaksudkan agar para masyarakat awam khususnya target audiens dapat mengetahui event kampanye yang akan diadakan. Media Placement : Poster event ini akan disebarkan di tempat acara, dipinggir-pinggir jalan, di basecamp organisasi universitas dan perguruan tinggi, di basecamp komunitas fotografi, serta di titik-titik strategis di kota Yogyakarta. Selain itu poster event ini juga dipasang di tempat yang berpotensi didatangi oleh target audiens seperti mall dan cafe. c) Brosur Brosur pada dasarnya hampir sama dengan poster, hanya saja dalam ukuran yang kecil agar orang-orang yang malas berhenti di tempat untuk membaca poster dapat tetap mendapatkan informasi acara melalui brosur tersebut. Konsep perancangan : Brosur ini akan mengulas tentang sisi lain atau cerita yang lebih mendalam tentang menjaga kebersihan, mengurangi pencemaran dan penanganannya.. Alasan desain : Dengan rubrik utamanya berupa ulasan sisi lain atau cerita yang lebih mendalam tentang menjaga kebersihan, mengurangi pencemaran dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
113 digilib.uns.ac.id
penanganannya diharapkan media ini akan bertahan lama. Sebab materi yang disampaikan bisa dijadikan sebuah referensi. Media placement : Media informasi berupa brosur akan di bagikan secara gratis kepada masyarakat.. d) X-Banner Media ini fungsinya sama dengan roll banner, hanya saja media ini bisa diletakkan di dalam ruangan, tidak seperti roll banner yang biasa dipasang di pinggir jalan. Pada media ini, kerangka pondasinya biasa berbentuk huruf X. Konsep perancangan : Perancangan media informasi berupa x-banner yang mencantumkan tema acara yang digelar, tempat dan waktu pelaksanaan acara serta informasi singkat mengenai isi event yang akan berlangsung. Ilustrasi dengan fotografi masih tetap akan digunakan didalam tampilan visual media informasi tersebut. Alasan desain : Perancangan x-banner dimaksudkan agar para masyarakat awam khususnya target audiens dapat mengetahui tema dan isi event kampanye yang akan diadakan. Media Placement : X-Banner ini akan diletakkan di tempat acara, di basecamp organisasi universitas dan perguruan tinggi, di basecamp komunitas fotografi, serta di commit to user
114 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
titik-titik strategis. Selain itu poster event ini juga dipasang di tempat yang berpotensi didatangi oleh target audiens seperti mall dan cafe.
3. Merchandise a) Kaos Kaos akan diberikan kepada 100 pendaftar pertama pada saat event hunting foto bersama dan volunteer yang terjun saat event bersih kota bersama. b) Stiker Stiker akan dibagikan secara gratis sebagai merchandise juga sebagai media pengingat agar kampanye ini tidak terlupakan begitu saja c) Botol Minum Botol minum akan diberikan kepada peserta paling aktif dan kreatif sebagai merchandise sekaligus bentuk penghargaan atas apa yang dilakukannya pada saat kampanye berlangsung. d) Tas Kain Tas kain akan diberikan sebagai merchandise juga digunakan sebagai himbauan kepada para peserta agar tidak lagi menggunakan kantongkantong plastik.
F. Pelaksanaan Kampanye Dalam mengampanyekan program Air Untuk Masa Depan, dilakukan melalui 3 tahapan dalam kurun waktu 1 bulan, commit to userdan dengan pembagian tema yang
perpustakaan.uns.ac.id
115 digilib.uns.ac.id
berbeda. Pembagian tema yang berbeda ini berkaitan dengan tujuan pertahapan yang akan disampaikan. Tiga tahapan tersebut dilakukan dalam program kegiatan yang terencana dan berkesinambungan. 1. Tahap I atau 2 minggu pertama Tahap pertama dari kampanye ini adalah aksi penyebaran dan pemasangan media informasi, seperti : pemasangan poster, x-banner, baliho dan brochure dibeberapa tempat. Media informasi ini akan dipasang dan disebarkan dititik-titik keramaian dan tempat berkumpulnya target audience dari kampanye Air Untuk Masa Depan. Media informasi kampanye antara lain akan dipasang dan disebarkan di persimpangan jalan yang ramai, basecamp organisasi di sekolahsekolah dan universitas, basecamp komunitas-komunitas anak muda di cafe bahkan di mall. Ini dimaksudkan untuk membangun awareness masyarakat terhadap kampanye air untuk masa depan ini. Pada tahap ini diharapkan rasa keingintahuan dan awareness dari masyarakat terhadap kampanye Air Untuk Masa Depan akan meningkat dan akan semakin besar. Pada tahap ini disebut sebagai campaign media dengan tema visual simbolis untuk lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya air di masyarakat.
2. Tahap III atau minggu ke-tiga Setelah penanaman rasa keingintahuan dan pembentukan awareness yang kuat di masyarakat, tahapan kampanye yang kedua ini adalah puncak dari serangkaian program kampanye Air Untuk Masa Depan Big Bang. Dalam tahap commit to user
116 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ini akan dilakukan serangkaian event special event untuk memperkuat dan memperjelas brand activation kampanye ini. Event yang diselenggarakan adalah hunting foto dan lomba fotografi dengan peserta pelajar dan mahasiswa, dengan tema “Kembalikan Peradaban Sungai”. Selain dengan tujuan hunting dan lomba fotografi, event tersebut memiliki maksud untuk mengajak para pelajar dan mahasiswa yang menjadi peserta turun langsung ke sungai dengan tujuan mengetuk kepedulian peserta akan sungai di kota Yogyakarta. Selain event yang berkaitan dengan fotografi di sela-sela acara akan diadakan pula talkshow dan penyebaran informasi tentang program kampanye Air Untuk Masa Depan. Konten yang diberikan akan mengupas tuntas seluk beluk air dimasa depan, dari apa saja yang merusak kualitas air dan apa saja yang harus dilakukan agar peradaban sungai dapat kembali seperti dulu dengan air yang masih bersih dan dapat dikonsumsi. Event akan berlangsung dengan meriah dengan tema kebersamaan. Visual yang digunakan menggunakan foto-foto, yang dimaksudkan agar meng-cover semua segmentasi audience di masyarakat.
3. Tahap IV atau minggu ke-empat Pada kampanye tahap yang ketiga ini merupakan tahap aktivasi dari serangkaian tahap yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap ketiga ini diperlukan untuk membuat masyarakat yang telah mengikuti serangkaian kampanye melakukan tindakan langsung atau memberikan sambutan positif tentang kampanye yang telah dilakukan.
commit to user
117 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tahap ketiga dari kampanye ini adalah mengajak masyarakat turun langsung untuk membersihkan lingkungan dengan cara memungut sampahsampah yang ada disekitar mereka. Selain membersihkan jalan-jalan, taman, dan selokan yang ada di kota Yogyakarta para peserta diajak untuk turun langsung membersihkan sampah yang berada ditepi sungai, agar kelak dikemudian hari peserta tidak membuang sampah kesungai karena tahu bagaimana susahnya membersihkan sampah yang ada di sungai. Proses serangkaian kampanye tersebut tidak sepenuhnya berakhir sampai di tahap tiga. Prosesnya akan terus berlangsung. Setelah diadakan evaluasi terhadap kampanye yang dilakukan bila hasilnya kurang memuaskan, dalam artian tingkat apresiasi masyarakat terhadap program kampanye tidak ada peningkatan, maka diperlukan sebuah strategi baru maupun penyelenggaraan special event serta penyebaran informasi yang lebih tinggi intensitasnya. Akan tetapi bila hasilnya sesuai dengan yang diharapkan, proses selanjutnya dapat hanya berupa penempatan dan pemasangan media informasi dengan skala yang lebih kecil untuk tetap menjaga awareness masyarakat terhadap program kampanye Air Untuk Masa Depan.
commit to user
118 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Tabel tahapan kampanye Air Untuk Masa Depan Tahapan
Uraian/bentuk
kampanye
acara
Target audience
Item pendukung
Tahap 1
Penyebaran item
Semua masyarakat Daerah
Poster
Kampanye
informasi
Istimewa Yogyakarta
Brosur
media
kampanye
Baliho
Tahap 2
Hunting foto
Pelajar
Poster
Special
bersama
Mahasiswa
Baliho
event
Lomba
Semua masyarakat
Stiker
fotografi
Daerah Istimewa
Kaos
Talkshow dan
Yogyakarta
penyuluhan Tahap 3
Membersihkan
Pelajar
Poster
Activation
lingkungan
Mahasiswa
Kaos
sekitar sungai
Semua masyarakat DIY
Tas Kain
Gajahwong Tabel . Tahapan kampanye Air Untuk Masa Depan
commit to user
119 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
G. Perencanaan Biaya Untuk memprediksi biaya penulis melakukan beberapa survey dalam perencanaannya. Adapun perencanaannya adalah sebagai berikut : Jenis Media
Bahan
Ukuran
Jumlah
Biaya (Rp.)
Kanvas
50x60 cm
30
1.200.000
Pigura
Kayu
50x60 cm
30
1.650.000
Signage
MMT
50x60 cm
10
150.000
Poster
Art Paper 150 gr
42x29,7 cm
50
400.000
Baliho
MMT
250x500 cm
6
750.000
X-Banner
MMT
160x80 cm
5
500.000
Art Paper 150 gr
21x19,7 cm
100
400.000
Kaos
Cotton
All Size
200
6.200.000
Stiker
Kertas Stiker
10x5 cm
200
80.000
Logam
300ml
20
1.400.000
Foto Karya
Brosur
Tumbler
Jumlah
Sumber data perincian harga (Januari 2013) : 1. Paperku 2. Natural 3. Pappy Cheppy Clothing
commit to user
12.730.000
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V VISUALISASI KARYA
A. Karya Foto 1.
Media / Bahan
: NWP
Finishing
: Laminasi Doff
Ukuran
: 80 x 40 cm
Format desain
: Vertikal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara commit to user : Digital Printing
Realisasi
120
121 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.
Media / Bahan
: NWP
Finishing
: Laminasi Doff
Ukuran
: 50 x 75 cm
Format desain
: Vertikal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara
Realisasi
: Digital Printing commit to user
122 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3.
Media / Bahan
: NWP
Finishing
: Laminasi Doff
Ukuran
: 45 x 75 cm
Format desain
: Vertikal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara
Realisasi
commit to user : Digital Printing
123 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.
Media / Bahan
: NWP
Finishing
: Laminasi Doff
Ukuran
: 45 x 75 cm
Format desain
: Vertikal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara
Realisasi
: Digital Printing commit to user
124 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5.
Media / Bahan
: NWP
Finishing
: Laminasi Doff
Ukuran
: 50 x 67 cm
Format desain
: Vertikal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara
Realisasi
commit to user : Digital Printing
125 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6.
Media / Bahan
: NWP
Finishing
: Laminasi Doff
Ukuran
: 50 x 75 cm
Format desain
: Vertikal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara
Realisasi
commit to user : Digital Printing
126 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
7.
Media / Bahan
: NWP
Finishing
: Laminasi Doff
Ukuran
: 50 x 75 cm
Format desain
: Vertikal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara
Realisasi
commit to user : Digital Printing
127 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
8.
Media / Bahan
: NWP
Finishing
: Laminasi Doff
Ukuran
: 75 x 50 cm
Format desain
: Horizontal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara
Realisasi
: Digital Printing
commit to user
128 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
9.
Media / Bahan
: NWP
Finishing
: Laminasi Doff
Ukuran
: 75 x 50 cm
Format desain
: Horizontal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara
Realisasi
: Digital Printing
commit to user
129 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
10.
Media / Bahan
: NWP
Finishing
: Laminasi Doff
Ukuran
: 75 x 50 cm
Format desain
: Horizontal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara
Realisasi
: Digital Printing
commit to user
130 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
11.
Media / Bahan
: NWP
Finishing
: Laminasi Doff
Ukuran
: 75 x 50 cm
Format desain
: Horizontal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara
Realisasi
: Digital Printing
commit to user
131 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
12.
Media / Bahan
: NWP
Finishing
: Laminasi Doff
Ukuran
: 75 x 50 cm
Format desain
: Horizontal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara
Realisasi
: Digital Printing
commit to user
132 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
13.
Media / Bahan
: NWP
Finishing
: Laminasi Doff
Ukuran
: 75 x 35,35 cm
Format desain
: Horizontal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara
Realisasi
: Digital Printing
commit to user
133 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
14.
Media / Bahan
: NWP
Finishing
: Laminasi Doff
Ukuran
: 75 x 50 cm
Format desain
: Horizontal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara
Realisasi
: Digital Printing
commit to user
134 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
15.
Media / Bahan
: NWP
Finishing
: Laminasi Doff
Ukuran
: 75 x 50 cm
Format desain
: Horizontal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara
Realisasi
: Digital Printing
commit to user
135 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Media Pendukung 1. Baliho
Media / Bahan
: MMT
Finishing
: Tiang Besi
Ukuran
: 200 x 400 cm
Format desain
: Vertikal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara, SF Movie Poster, Arial commit to user : Digital Printing
Realisasi
136 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. X-Banner
Media / Bahan
: MMT
Finishing
: Tiang X-Banner
Ukuran
: 60 x 160 cm
Format desain
: Vertikal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara, SF Movie Poster, Arial
Realisasi
: Digital Printing commit to user
137 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Poster A
Media / Bahan
: Art Paper 160gr
Ukuran
: 29,7 x 42 cm
Format desain
: Vertikal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara
Realisasi
: Digital Printing
commit to user
138 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Poster B
Media / Bahan
: Art Paper 160gr
Ukuran
: 42 x 29,7 cm
Format desain
: Vertikal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara, SF Movie Poster. Arial
Realisasi
: Digital Printing commit to user
139 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5. Brochure A
Media / Bahan
: Art Paper 160gr
Ukuran
: 21 x 29,7 cm
Format desain
: Vertikal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara, SF Movie Poster. Arial
Realisasi
: Digital Printing
commit to user
140 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6. Brochure B
Media / Bahan
: Art Paper 160gr
Ukuran
: 21 x 29,7 cm
Format desain
: Vertikal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara, SF Movie Poster. Arial
Realisasi
: Digital Printing
commit to user
141 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Merchandise 1. Kaos
Media / Bahan
: Cotton
Ukuran
: All Size
Format desain
: Vertikal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara
Realisasi
: Digital Printing
commit to user
142 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Stiker A
Media / Bahan
: Stiker Miror
Ukuran
: 15 x 9 cm
Format desain
: Vertikal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara
Realisasi
: Digital Printing commit to user
143 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Stiker B
Media / Bahan
: Stiker Miror
Ukuran
: 15 x 9 cm
Format desain
: Vertikal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara
Realisasi
: Digital Printing commit to user
144 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Tumbler A
Media / Bahan
: Logam/ Mika
Ukuran
: 22 x 25 cm
Format desain
: Vertikal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Rockwell Extra Bold
Realisasi
: Digital Printing commit to user
145 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
5. Tumbler B
Media / Bahan
: Logam/ Mika
Ukuran
: 22 x 25 cm
Format desain
: Vertikal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara
Realisasi
: Digital Printing commit to user
146 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6. Tumbler C
Media / Bahan
: Logam/ Mika
Ukuran
: 22 x 25 cm
Format desain
: Vertikal
Ilustrasi
: Foto, Teks, Logo
Typografi
: Candara
Realisasi
: Digital Printing commit to user
147 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
7. Tas Kain
I FRESH WATER
Media / Bahan
: Kain
Ukuran
: 30 x 38 cm
Format desain
: Vertikal
Ilustrasi
: Teks
Typografi
: Cooper Black
Realisasi
: Cetak Sablon commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah melalui rangkaian proses dalam pengerjaan Tugas Akhir, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam pengerjaan setiap karya khususnya perancangan kampanye diperlukan proses yang bertahap dan mendalam lebih dari sekedar mendesain. Dimulai dari penemuan masalah, pengumpulan data-data, perumusan konsep karya, perumusan target audience dan target visual, kemudian pembentukan ide atau pesan yang diolah secara kreatif dan mendalam sehingga menghasilkan sebuah karya juga perencanaan waktu dan tahapan yang terdapat dalam proses kampanye. Kemudian dalam proses pembuatan karya diperlukan adanya proses konsultasi dan tahap-tahap revisi, agar hasil desain dapat lebih maksimal sesuai dengan tujuan pembuatan karya. Dari apa yang telah diuraikan pada beberapa bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa air bersih sangatlah penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kebutuhan makhluk hidup akan air bersih semakin hari semakin besar, namun ketersediaan air bersih semakin menipis, hal ini disebabkan oleh pencemaran-pencemaran yang banyak dilakukan oleh manusia. Kurangnya pengetahuan akan bagaimana menjaga air tetap bersih dan tetap dapat dikonsumsi menyebabkan pencemaran semakin lama semakin tidak terkendali. Ditambah lagi dengan ketidak pedulian masyarakat akan air dimasa depan commit to user
148
149 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dipengaruhi kebiasaan yang dilakukan dimasa sekarang membuat kondisi semakin memprihatinkan. Maka dari itu perancangan kampanye ini perlu dibuat, agar masyarakat menjadi tahu bahwa sesungguhnya air bersih dan layak untuk dikonsumsi itu sangatlah berharga. Kampanye ini digunakan sebagai media penyampai informasi kepada masyarakat mengenai betapa pentingnya air bagi kehidupan, tidak hanya kehidupan dimasa sekarang namun juga dimasa depan. Pentingnya menjaga kelestarian air agar tetap dapat dikonsumsi tidak hanya satu atau dua tahun kedepan, namun lima sampai sepuluh tahun yang akan datang air harus tetap dalam keadaan yang baik dan dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Kampanye “Air Untuk Masa Depan” ini sangat diperlukan sebelum keadaan menjadi semakin parah, sebelum air permukaan benar-benar tidak dapat dimanfaatkan lagi dan sebelum sumber-sumber mata air menjadi kering. Memberikan pengetahuan dan pengarahan yang tepat kepada masyarakat merupakan langkah yang harus segera dilakukan tidak hanya oleh organisasi yang bergerak dibidang konservasi alam saja, namun juga harus dilakukan oleh pemerintah bahkan oleh semua warga masyarakat. Kepedulian terhadap alam semesta khususnya air akan meningkat jika sebuah gerakan didukung oleh semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
commit to user
150 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Saran Keadaan alam yang semakin buruk, diperlukan kesadaran manusia yang semakin tinggi, sebagai makhluk hidup yang memiliki akal budi dan pikiran hendaknya manusia lebih bertanggung jawab terhadap alam semesta yang Tuhan titipkan untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Karena apa yang diperbuat manusia berdampak kepada seluruh rangkaian kehidupan lain. Menjaga keadaan alam dan ekosistem dengan baik sama dengan memperpanjang harapan hidup untuk manusia itu sendiri dan juga makhluk hidup lain. Kampanye, adalah salah satu hal yang dapat dilakukan oleh manusia untuk mengingatkan sesamanya agar menjaga kelestarian alam. Kampanye yang berisi ajakan kepada masyarakat agar melakukan upaya menjaga dan melestarikan air yang ada di alam bukanlah sebuah hal percuma yang hanya menghabiskan biaya dan uang, namun hal tersebut merupakan sebuah investasi jangka panjang atau sebuah aset yang berpengaruh terhadap masa depan dan kelangsungan hidup makhluk hidup dimasa yang akan datang. Meskipun mungkin tidak memberikan dampak langsung tapi dengan adanya kampanye tersebut didalam alam bawah sadar masyarakat akan selalu tertanam akan pesan-pesan yang diusung dalam sebuah kampanye. Tidak ada sebuah kesia-siaan jika sesuatu dilakukan dengan tulus, begitu juga dengan menjaga kelestarian alam khususnya air jika dilakukan dengan tulus, maka dampaknya akan sangat besar untuk kehidupan dimasa sekarang dan dimasa depan. commit to user
151 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sebaiknya dalam perancangan kampanye “Air Untuk Masa Depan” ini tidak hanya berhenti sampai pada tahap perancangan saja, namun dapat diaplikasikan kedalam tindakan yang nyata. Perancangan yang sudah dibuat apabila dapat diaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Terutama dalam menjaga, melestarikan dan memelihara air sebagai sumber daya alam agar tetap dapat dikonsumsi untuk masa depan.
commit to user