PERANCANGAN INTERIOR PADA GALERI SEPEDA GUNUNG DI TANGERANG Vinsensius Genasius Effendi Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kemanggisan / Palmerah Jakarta Barat 11530, 021-534 5830 / 021-530 0244
[email protected] Budi Setiawan, S.Sn. M.Ds. & Agus Iswahyudi, S.Sn.
ABSTRACT Technology development and peoples lifestyle in a big city especially in indonesia is increasingly developed, make the community is often saturated with various solid their activity. In this such conditions, it makes a lot of people looking for activities and a hobby that can release the taste of the saturated. Such as in this condition is cycling. There are so many kind of bicycle, one who still demand to reach until now is mountain bikes. A lot of people that already know mountain bike, but not many people know the meaning and the function of mountain bike itself. In addition, now there is no place which is devoted to the community and the lovers of the mountain bike. The purpose of design mountain bike gallery is to provide a receptacle for the general public or the bicycle community in distributing their hobby to fulfill all their needs of mountain bike, as well as stimulate their creative ideas to create their own bikes.
Keywords: Gallery, Bicycle, Mountain Bike.
ABSTRAK Perkembangan teknologi dan gaya hidup masyarakat di kota besar terutama di Indonesia yang semakin maju dan berkembang, membuat masyarakat sering merasa jenuh dengan berbagai aktifitasnya yang padat. Ditengah kondisi seperti inilah yang membuat masyarakat banyak mencari kegiatan maupun hobi yang dapat menghilangkan rasa jenuh tersebut. Salah satunya dengan cara bersepeda. Dari sekian banyak jenis sepeda, salah satu yang masih diminati hingga saat ini adalah sepeda gunung. Banyak masyarakat yang sudah mengenal sepeda gunung, namun belum banyak yang mengetahui arti dan fungsi sepeda gunung yang sebenarnya. Selain itu, saat ini belum ada tempat yang dikhususkan untuk masyarakat dan para pecinta sepeda gunung, khususnya komunitas sepeda gunung. Tujuan perancangan galeri sepeda gunung ini adalah untuk menyediakan wadah bagi masyarakat umum maupun para komunitas sepeda dalam menyalurkan hobinya akan sepeda gunung, memenuhi
segala kebutuhan akan sepeda gunung, serta menstimulasi ide-ide kreatif dalam merancang sepedanya sendiri.
Kata kunci: Galeri, Sepeda, Sepeda Gunung.
PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi dan gaya hidup masyarakat di kota besar terutama di Indonesia yang semakin maju dan berkembang, membuat masyarakat sering merasa jenuh dengan berbagai aktifitasnya yang padat. Ditengah kondisi seperti inilah yang membuat masyarakat banyak mencari kegiatan maupun hobi yang dapat menghilangkan rasa jenuh tersebut. Salah satunya dengan cara bersepeda. Pada awalnya, sepeda masih menjadi alat transportasi utama yang digunakan oleh masyarakat di berbagai belahan dunia terutama di Indonesia. Tetapi setelah ditemukan alat transportasi modern yang menggunakan mesin, penggunaan sepeda menjadi semakin berkurang. Karena masyarakat lebih memilih menggunakan alat transportasi modern yang lebih canggih, mudah, dan praktis. Namun selain beberapa keuntungan tersebut, penggunaan kendaraan bermesin juga mempunyai dampak buruk bagi lingkungan. Seperti penggunaan bahan bakar dari minyak bumi yang apabila dilakukan secara terus-menerus tentu akan mengurangi jumlah pasokan minyak bumi dunia, timbulnya polusi udara dari hasil pembakaran mesin yang semakin lama akan berdampak pada kesehatan, dan lain-lain. Banyaknya dampak buruk penggunaan kendaraan bermesin, membuat masyarakat semakin sadar akan kepentingan untuk menjaga lingkungan sekitarnya. Salah satu caranya adalah dengan kembali kepada penggunaan sepeda. Karena selain murah, mudah, dan praktis, bersepeda juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan maupun lingkungan. Saat ini sepeda tidak hanya digunakan sebagai alat transportasi saja, namun sudah menjadi sebuah gaya hidup dan hobi khususnya masyarakat perkotaan. Bahkan saat ini Koalisi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) telah mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat terutama di kotakota besar untuk menurunkan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan bermesin dan lebih memilih berjalan kaki, menggunakan kendaraan umum, ataupun menggunakan sepeda sebagai alat transportasi, yang dinamakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau biasa disebut Car Free Day. Jenis sepeda yang kian beragam pun mulai membuat masyarakat ingin mencoba kembali menggunakan sepeda, khususnya sepeda gunung. Dari sekian banyak jenis sepeda, sepeda gunung juga memiliki banyak peminatnya. Karena selain memiliki desain yang menarik, memiliki teknologi yang canggih, sepeda gunung juga tidak hanya digunakan untuk daerah pegunungan namun juga bisa digunakan untuk daerah perkotaan, karena sepeda gunung memang didesain khusus untuk segala medan. Saat ini juga sudah terdapat banyak komunitas-komunitas sepeda yang muncul untuk mengumpulkan para pecinta sepeda, serta menarik minat masyarakat dalam menggunakan sepeda. Tetapi sangat disayangkan, saat ini belum terdapat tempat yang dikhususkan untuk masyarakat yang ingin menyalurkan hobinya dalam bersepeda, khususnya sepeda gunung.
Berdasarkan hal ini, dibutuhkan sebuah galeri sepeda khusus untuk sepeda gunung, yang tidak hanya untuk menampilkan dan menjual sepeda beserta aksesorisnya, namun juga tempat untuk memperkenalkan secara luas sejarah dan informasi dari sepeda gunung yang masih belum banyak diketahui masyarakat. Selain itu juga perlu dilengkapi dengan cafe untuk tempat bersantai dan berkumpulnya para pecinta sepeda, serta bengkel atau workshop untuk memenuhi kebutuhan para pengguna sepeda gunung.
Rumusan Masalah •
Bagaimana merancang sebuah galeri sepeda gunung dengan desain yang tetap disesuaikan dengan karakteristik produknya?
•
Bagaimana merancang sebuah galeri sepeda gunung yang dapat memenuhi kebutuhan pengunjung akan sepeda?
•
Bagaimana merancang sebuah galeri sepeda gunung yang memiliki banyak fungsi untuk memamerkan produk sekaligus menjadi tempat berkumpul dan bersantai bagi para pengunjung?
•
Bagaimana merancang sebuah galeri sepeda gunung yang tidak hanya menghibur namun juga memberikan manfaat bagi pengunjung?
Tujuan Penelitian •
Merancang interior galeri sepeda gunung yang desainnya disesuaikan dengan karakteristik produk sepeda yang ditampilkan.
•
Merancang interior galeri sepeda gunung yang menyediakan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mencari produk beserta aksesoris yang berkaitan dengan sepeda gunung.
•
Merancang interior galeri sepeda gunung yang menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung yang edukatif, interaktif, dan rekreatif bagi pengunjung.
•
Merancang interior galeri sepeda gunung yang tidak hanya sebagai tempat hiburan namun dapat memperkenalkan kepada masyarakat secara mendalam mengenai sejarah, jenis, maupun produk sepeda beserta kelengkapannya.
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif dimana penulis melakukan survey lapangan ke tiga tempat yang berbeda yaitu Showroom Build A Bike Alam Sutera, Rumah Sepeda Alam Sutera, Gallery Beecy Bike & Beans. Survei dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk mengambil foto, aktifitas pegawai dan pengunjung serta mengamati dari dekat mengenai segala hal yang ada di dalamnya.
Build A Bike Alam Sutera
Rumah Sepeda Alam Sutera
Beecy Bike & Beans
Sumber: Vinsensius G. Effendi , 2015.
Data-data yang telah diperoleh kemudian di analisa dan dibandingkan. Selain survey lapangan, penulis juga melakukan wawancara secara langsung terhadap pemilik dan para karyawan, untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam mengenai galeri sepeda gunung. Yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan observasi mengenai kegiatan yang terdapat di dalam sebuah galeri sepeda gunung. Untuk melengkapi data-data mengenai galeri sepeda gunung secara lebih mendalam penulis juga melakukan studi literatur. Dalam bentuk pengumpulan data yang bersumber dari buku maupun media internet, guna mencari informasi yang berkaitan dengan fungsi, jenis, dan kebutuhan dari sebuah perencanaan galeri sepeda gunung pada umumnya sehingga dapat membantu dalam proses perancangan.
HASIL DAN BAHASAN Penulis melakukan konsep berpikir mind mapping yang menjabarkan Galeri Sepeda Gunung kemudian dari jabaran tersebut dapat dikembangkan dalam bentuk perancangan desain.
Sumber: Vinsensius G. Effendi, 2015
Perancangan Interior Pada Galeri Sepeda Gunung Di Tangerang ini memiliki Konsep “Virtual Experience”. Konsep ini diterapkan karena penulis ingin memberikan sebuah gambaran berupa informasi secara lengkap mengenai sepeda gunung, serta memberikan gambaran akan manfaat dan kesenangan yang ditimbulkan dalam mengendarai sepeda gunung sebelum mengendarainya secara nyata atau langsung, yang diharapkan dapat meningkatkan keinginan pengunjung untuk mulai membuat pengalamannya sendiri dan menemukan sepeda yang sesuai dengan karakter penggunanya. Dengan menciptakan suasana seperti sebuah taman dimana esensi dari arena bermain sepeda gunung diterapkan didalamnya dan dikemas dalam nuansa yang lebih modern untuk menggambarkan karakteristik masing-masing jenis sepeda gunung. Taman merupakan sebuah tempat yang umumnya digunakan sebagai destinasi wisata untuk melakukan berbagai kegiatan, bersantai, berkumpul, dan lain-lain. Sistem inilah yang akan diaplikasikan kedalam galeri sepeda gunung ini dimana pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan produk yang ditampilkan, bebas melakukan berbagai kegiatan, saling berinteraksi satu sama lain, maupun sekedar bersantai melepas lelah.
Sumber: Vinsensius G. Effendi, 2015
Berikut hasil yang diterapkan dalam perancangan interior dengan konsep “Virtual Experience” dalam perancangan Galeri Sepeda Gunung ini.
Sumber: Vinsensius G. Effendi, 2015
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Perkembangan teknologi dan gaya hidup masyarakat di kota besar terutama di Indonesia yang semakin maju dan berkembang, membuat masyarakat sering merasa jenuh dengan berbagai aktifitasnya yang padat. Ditengah kondisi seperti inilah yang membuat masyarakat banyak mencari kegiatan maupun hobi yang dapat menghilangkan rasa jenuh tersebut. Salah satunya dengan cara bersepeda. Dari sekian banyak jenis sepeda yang digunakan, salah satu yang masih populer hingga saat ini adalah sepeda gunung. Banyak masyarakat yang sudah mengenal sepeda gunung, namun tidak semua yang mengetahui arti dan fungsi yang sebenarnya dari sepeda gunung. Dalam perancangan galeri sepeda gunung ini, konsep yang akan diterapkan berhubungan erat dengan tujuan dan karakteristik dari sepeda gunung itu sendiri. Dengan mengangkat tema “Virtual Experience”, desain yang diterapkan bertujuan untuk memberikan sebuah gambaran berupa informasi secara lengkap mengenai sepeda gunung, serta memberikan gambaran akan manfaat dan kesenangan yang ditimbulkan dalam mengendarai sepeda gunung sebelum mengendarainya secara nyata atau langsung, yang diharapkan dapat meningkatkan keinginan pengunjung untuk mulai membuat pengalamannya sendiri dan menemukan sepeda yang sesuai dengan karakter penggunanya. Suasana yang diciptakan akan seperti sebuah taman dimana esensi dari arena bermain sepeda gunung diterapkan didalamnya dan dikemas dalam nuansa yang lebih modern untuk menggambarkan karakteristik masing-masing jenis sepeda gunung. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman akan jenis dan fungsi utama sepeda gunung yang selama ini disalah artikan masyarakat umum. Bahwa sepeda gunung tidak hanya digunakan untuk wilayah pegunungan saja, namun untuk segala medan, baik di jalanan, pedesaan, hutan, gunung yang terjal, maupun arena khusus sepeda gunung. Hal inilah yang membuat sepeda gunung sering disebut sebagai ATB (All Terrain Bike) atau MTB (Mountain Bike). Konsep desain ini dikemas dengan menggunakan gaya futuristik dengan berbagai aplikasi teknologi, pemilihan warna-warna netral dan alami, serta penggunaan material yang ramah lingkungan, yang membuat pengunjung merasa seperti berada di sebuah taman, dimana pengunjung dapat bebas melakukan apa saja, baik berupa melihat-lihat produk, berinteraksi satu sama lain, maupun sekedar bersantai. Selain itu, fasilitas tambahan yang disediakan diantaranya adalah cafe,
retail, dan bengkel, yang disediakan untuk mencari informasi tentang sepeda gunung, mencari parts atau aksesoris sepeda gunung, tempat memodifikasi maupun merawat sepeda gunungnya, serta sekedar dijadikan tempat bersantai. Diharapkan hasil perancangan ini mampu menjadi sebuah wadah untuk masyarakat umum maupun para komunitas sepeda menyalurkan hobinya dalam bersepeda gunung, memenuhi segala kebutuhan akan sepeda gunung, serta menstimulasi ide-ide kreatif dalam merancang sepedanya sendiri.
Saran Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan kepada beberapa pihak, yakni perkembangan teknologi saat ini semakin maju dan pesat. Namun disaat yang bersamaan, terkadang manusia serng melupakan dampaknya terhadap lingkungan, sehingga dapat merusak lingkungan sekitar. Hal ini yang perlu kita perhatikan kembali, tidak ada salahnya menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. Karena Selain tidak menggunakan bahan bakar, juga tidak menghasilkan polusi yang dapat merusak lingkungan. Sepeda gunung merupakan sebuah sepeda yang diciptakan khusus untuk dapat melalui segala medan. Hal ini juga perlu dipahami oleh masyarakat, agar tidak salah dalam mengartikan dan menggunakan sepeda gunung. Karena saat ini masih banyak masyarakat yang belum mengerti fungsi utama sepeda gunung, hal ini perlu diperhatikan agar tidak merusak kondisi sepeda. Selain itu dalam merancang sebuah galeri, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah objek apa yang akan ditampilkan. Karena hal ini akan berpengaruh terhadap cara menampilkan produk yang baik dan membuat produk tersebut dikenal dan dilihat oleh masyarakat. Sebaiknya konsep yang digunakan sesuai dengan produk yang ditampilkan agar membuat produk tersebut terlihat lebih hidup. Saran-saran ini diharapkan dapat menjadi alternatif bagi perancangan galeri sepeda gunung kedepannya, dan mampu memberikan jawaban atas permasalahan-permasalahan yang terdapat pada sebuah galeri khususnya otomotif dan mampu menjadi masukan agar kegiatan Tugas Akhir dapat berlangsung lebih baik lagi kedepannya.
REFERENSI Eko Sutrisno HP. 2012. Manfaat Sepeda.Es Hape Blogger http://www.eeshape.com/2012/11/19/manfaat-sepeda/. (29 Januari 2015)
Jogja.
Diambil
dari:
Wikipedia. 2014. Sepeda. Diambil dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Sepeda. (diakses 29 Januari 2015) Wikipedia. 2014. Hari Bebas Kendaraan Bermotor. Diambil http://id.wikipedia.org/wiki/Hari_bebas_kendaraan_bermotor. (diakses 29 Januari 2015)
dari:
Berman, B. Evans, J.R. 2001. Retail Management a strategic approach, 8th Edition. Prentice Hall: United States of America. Talty, J. T. 1988. Industrial hygiene engineering: Recognition, measurement, evaluation, and control. Park Ridge, N.J: Noyes Data Corp.
Levy, Michael. Weitz, Bortan A. 2001. Retailing Management, 4th Edition. USA: Richard D. Irwin, Inc. Honggowidjaja, S.P. 2003. Pengaruh Signifikan Tata Cahaya pada Desain Interior. Dalam jurnal Dimensi Interior Vol 1 No 1: 1-15. Surabaya: Universitas Kristen Petra. Risch, Ernest H. 1991. Retail Merchandising, 2th Edition. Macmillan Publishing Company a division of Macmillan, Inc. De Chiara, Joseph, John Hancock Calladar. 1973. Time Saver Standards for Building Types. USA: The McGraw-Hill Companies. John M. Echols, Hassan Shadily. 1990. English-Indonesian Dictionary, XIX Edition. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Neufert, Ernest. 1996. Data Arsitek. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama. Kompas, 2010. Jelajah Sepeda Kompas, Melihat Indonesia Dari Sepeda. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara. Kotler, P. 1997. Marketing Management : Analysis, Planning, Implementation, and Control, 9th Edition. Upper Saddle River, N.J: Prentice Hall. Davidson R William, Sweeney J. Daniel, Stamp W Ronald. 1988. Retailing Management, 6th Edition. The United States of America. Ebdi Sanyoto, Sadjiman Drs. 2005. Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain. Yogyakarta. D. K. Ching, Francis. 2000. Arsitektur, Bentuk, Ruang dan Susunannya, Edisi ke-2. Terjemahan Nurrahman Tresani Harwadi. Jakarta: Erlangga. Doelle, Leslie E. 1990. Akustik Lingkungan. Jakarta: Erlangga. John M. Echols, Hassan Shadily. 1987. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia. Halme, Arthur. 1991. Space. Finlandia: Finnish Interior. Mill, Edward D. 1976. Planning, London: Newness-Butterworth. United Bike. 2011. Majalah Bikers Freak, Bike For Life, Edisi 01. Jakarta: United Bike. Dictionary of Architecture and Construction. 1975. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
RIWAYAT PENULIS Vinsensius Genasius Effendi lahir di Jakarta, 17 Juni 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang ilmu desain interior. Khususnya peminatan hospitality and commercial pada tahun 2015.