PERANAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN KOMPETENSI SOSIAL GURU AKIDAH AKHLAK TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS II DI MADRASAH ALIYAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Oleh : Halimah Sadiyah NIM : G000110069 NIRM : 11/X/02.2.1/0939
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada
PENDAHULUAN
kamu apa yang belum kamu ketahui1.
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran yang sangat
penting
dan
menentukan,
Kualitas
pendidikan
salah
satunya dipengaruhi oleh guru. Guru
sekaligus strategis dalam membangun
merupakan
generasi
memiliki
mempunyai tugas dan tanggung jawab
akhlak al-karimah dan profesionalisme
dalam hal mengajar, mendidik, melatih
yang tinggi dalam bidangnya masing-
dan
masing. Karena itu tugas pendidikan
menciptakan manusia yang memiliki
merupakan salah satu tugas utama para
bobot pengetahuan, keterampilan dan
Rasul
sikap yang menjadi bekal hidupnya
mendatang
yang
Allah.Perhatikan
firman-Nya
figur
manusia
membimbing
dalam
yang
upaya
kelak di kemudian hari2.
dalam QS.Al-Baqarah ayat 151. َك َما أَرْ َس ْلنَا فِي ُك ْم َرس ا ُوًل ِم ْن ُك ْم يَ ْتلُو َعلَ ْي ُك ْم آيَاتِنَا َويُزَ ِّكي ُك ْم
Dengan demikian, guru harus
ََاب َو ْال ِح ْك َمةَ َويُ َعلِّ ُم ُك ْم َما لَ ْم تَ ُكونُوا تَ ْعلَ ُمون َ َويُ َعلِّ ُم ُك ُم ْال ِكت
memiliki kompetensi yang mumpuni, oleh sebab itu guru harus memiliki
Artinya : Sebagaimana (Kami telah empat kompetensi yaitu kompetensi menyempurnakan
nikmat
kepadamu)
telah
Kami pedagogik,
Kami
kompetensi
kepribadian,
mengutus kompetensi profesional, dan kompetensi
kepadamu Rasul diantara kamu yang sosial. Namun dalam penelitian ini, membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu
dan
mensucikan
kamu
dan
mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan
1
Depag RI, Al-Quran dan Terjemahannya. (Jakarta : Penerbit Darus Sunnah, 2002), hlm. 24. 2 Habibah, Pengaruh Profesionalisme Guru PAI Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Ibnu Aqil Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. (Jurnal Teknologi Pendidikan, Program Studi Teknologi Pendidikan. Volume 2 No. 1 Tahun 2012), hlm. 76.
peneliti
membatasi
pada
peran
kompetensi kepribadian dan kompetensi
Madrasah
guru
Guru akidah akhlak di Madrasah Aliyah
Penguasaan akidah
kompetensi
akhlak
akan
oleh dapat
Mu’allimin
Muhammadiyah Surakarta.
sosial khususnya dalam pembelajaran akidah akhlak3.
Aliyah
Mu’allimin
Muhammadiyah
Surakarta
memiliki
kepribadian
dan
kompetensi
kompetensi
sosial
membentuk akhlak siswa. Guru akidah
berupa memiliki rasa tanggung jawab
akhlak idealnya melakukan berbagai
yang besar kepada
upaya
berkepribadian
dalam
melaksanakan
proses
anak didiknya,
matang,
pembelajaran, sebab tugas dan tanggung
realistis,
jawab guru akidah akhlak bukan hanya
dalam berfikir dan mampu bersosialisasi.
menyampaikan bahan pelajaran kepada
Adapun siswa/siswi di Madrasah Aliyah
siswa, melainkan dituntut pula agar
Mu’allimin Muhammadiyah Surakarta
pelajaran
berprilaku
tersebut
melahirkan
komunikatif,
bersikap
sopan,
keterbukaan
santun,
mentaati
pengetahuan, iman, ketakwaan, ibadah,
peraturan Madrasah dan saling kerja
amal shaleh, dan akhlak mulia
sama dengan teman dalam hal positif.
Madrasah
Aliyah
Mu’allimin
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Muhammadiyah Surakarta merupakan
Tujuan dari penelitian ini adalah
salah satu sekolah swasta yang hanya
Untuk mendeskripsikan peranan dan
dipandang
hasil
sebelah
menghasilkan
mata,
kompetensi
kepribadian
dan
yang
kompetensi sosial guru akidah akhlak
berkualitas. Uraian tersebut menjadikan
terhadap akhlah siswa kelas II di
peneliti 3
alumni-alumni
tetapi
tertarik
Ibid, hlm. 73-74.
untuk
meneliti
di
Madrasah
Aliyah
Mu’allimin
b. Bagi
Madrasah
Aliyah
Muhammadiyah Surakarta.
Mu’allimin
Adapun Manfaat yang diperoleh dari
Surakarta.
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Hasil penelitian ini diharapkan
1. Manfaat Teoritis
dapat menjadi bahan masukan
Dari segi ilmiah, penelitian ini
bagi
diharapkan
Aliyah
dapat
menambah
Muhammadiyah
guru-guru
di
Madrasah Mu’allimin
khazanah ilmu pengetahuan dalam
Muhammadiyah Surakarta.
dunia
LANDASAN TEORI
pendidikan
khususnya
mengenai kompetensi guru terhadap akhlak
siswa
guna
mencapai
A. Tinjauan Teoritik 1. Definisi Kompetensi Guru
akhlakul karimah.
Roestiyah
2. Manfaat praktis
kompetensi
a. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini
NK
mengartikan
kemampuan
kesanggupan
guru
atau dalam
dapat dijadikan sebagai rujukan
melaksanakan
yang dianggap lebih kongkrit
melaksanakan
apabila
mengajar4. Guru adalah orang yang
nantinya
berkecimpung
dalam
penulis dunia
tugasnya
tugasnya, proses
terkait
dengan
upaya
pendidikan, khususnya dalam hal
mencerdaskan
kompetensi guru terhadap akhlak
dalam semua aspeknya, baik spiritual
dan
meningkatkan
kehidupan
belajar
bangsa
kualitas
pendidikan secara umum. 4
Muslich, Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konteksrual: Panduan Bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 15.
dan emosional, intelektual, fisikal,
berkewajiban
maupun aspek lainnya5.
meningkatkan
iman
dan
ketakwaannya
kepada
Tuhan,
2. Kompetensi
Kepribadian
dan
sejalan
kompetensi Sosial a. Kompetensi Kepribadian 1) Pengertian
untuk
dengan
agama
dan
kepercayaan yang dianutnya.
Kompetensi
b) Guru
perlu
untuk
Kepribadian
mengembangkan sikap tenggang
Kompetensi kepribadian adalah
rasa
dan
toleransi
dalam
perbedaan
yang
kompetensi yang berkaitan dengan
menyikapi
perilaku pribadi guru itu sendiri
ditemuinya dalam berinteraksi
yang kelak harus memiliki nilai-
dengan peserta didik maupun
nilai luhur sehingga terpancar dalam
masyarakat.
perilaku sehari-hari6. 2) Ruang
lingkup
c) Guru diharapkan dapat sabar kompetensi
kepribadian
dalam
arti
tekun
dan
ulet
melaksaakan proses pendidikan
Menurut Djam’an kompetensi
tidak langsung dapat dirasakan
kepribadian yang perlu dimiliki guru
saat itu tetapi membutuhkan
antara lain sebagai berikut:
proses yang panjang.
a) Guru sebagai manusia ciptaan Tuhan
Yang
Maha
Esa
d) Guru mampu mengembangkan dirinya
sesuai
dengan
pembaharuan, baik dalam bidang 5
Suparlan, Menjadi Guru yang Efektif. (Yogyakarta: Hidayat, 2008), hlm. 12. 6 Moh. Roqib dan Nurfuadi, Kepribadian Guru: Upaya Mengembangkan Kepribadian Guru yang Sehat di Masa Depan, (Yogyakarta: Grafindo Litera Media, 2009), hlm. 122.
profesinya
maupun
spesialisasinya.
dalam
e) Guru
mampu
melakukan
perubahan
dalam
mengembangkan
b) Bersikap simpatik. c) Dapat
profesinya
Dewan
sebagai innovator dan kreator7. b. Kompetensi Sosial
bekerja
sama
dengan
Pendidikan/Komite
Sekolah. d) Pandai bergaul dengan kawan
1) Pengertian kompetensi
sekerja dan mitra pendidikan.
Menurut Hamzah B. Uno
e) Memahami
menunjukkan
berinteraksi
sosial,
dan
sekitarnya
(lingkungan)9.
kompetensi sosial artinya guru harus mampu
dunia
3. Akhlak Siswa
baik
dengan
Kata akhlak diartiakan sebagai
maupun
dengan
suatu tingkah laku, tetapi tingkah
sesama guru dan kepala sekolah,
laku tersebut harus dilakukan secara
bahkan dengan masyarakat luas8.
berulang-ulang kali
murid-muridnya
2) Ruang Lingkup Kompetensi Sosial Guru
harus
mempunyai
kompetensi sosial karena guru adalah penceramah
hanya sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja10.
Menurut
Akhlak siswa yang dimaksud
Djam’an Satori, kompetensi sosial
adalah prilaku, watak, atau keadaan
adalah sebagai berikut:
siswa yang di lakukan tanpa berpikir
a) Terampil berkomunikasi dengan
dua kali dan pertimbangan terlebih
peserta didik dan orang tua
dahulu, akan tetapi telah melekat
peserta didik.
pada diri siswa.
7
jaman.
tidak cukup
Djam’an Satori, dkk, Profesi Keguruan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), hlm. 38. 8 Uno Hamzah, Profesi, hlm. 69
9
Djam’an Satori, Profesi, hlm. 43. Bertens, K. 2000. Etika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 76 10
e. Guru dapat membantu mengelola
4. Peranan kompetensi kepribadian
pembelajaran, memahami bahan
dan kompetensi sosial guru Peranan
kompetensi
materi,
kepribadian dan kompetensi sosial
dan
teknologi
dalam
pembelajaran.
guru, yaitu sebagai berikut:
f. Guru
a. Guru memberi rasa tanggung
dengan
dapat
berkomunikasi
baik
kepada
kepala
jawab untuk menjadikan peserta
sekolah, guru, karyawan, siswa
didik
maupun dengan masyarakat.
yang
mempunyai
religiusitas
yang
tinggi,
memiliki
kepribadian
rasa dan yang
METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
matang.
Jenis penelitian ini merupakan
b. Guru membantu siswa dalam mengendalikan tinggi
emosi
dalam
yang
menggunakan studi atau pendekatan
mengatasi
deskriptif kualitatif dan naturalistik yang
permasalahan. c. Guru
memiliki
penelitian lapangan (field research) yang
menunjukkan pribadi
bahwa
pelaksanaan
yang
penelitian terjadi secara alamiah, apa
jujur, realistis dan terbuka serta
adanya, dalam situasi normal yang tidak
peka
dimanipulasi keadaan dan kondisinya,
dalam
setiap
perkembangan. d. Guru dapat memahami psikologi
menekankan
deskripsi
secara
alami.11
peserta didik, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
pada
Berdasarkan sifatnya ini maka peneliti dituntut terlibat secara langsung 11
Hadari Nawawi, Penelitian Terapan. Cet. 1.(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1994), hlm. 174
di lapangan dengan melihat peranan
kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan.
Kompetensi
Selebihnya
Kepribadian
Dan
data
tambahan
seperti
Kompetensi Sosial Guru Akidah Akhlak
dokumen dan lain-lainnya12. Sumber
Terhadap Akhlak Siswa Kelas II Di
data dalam penelitian ini terbagi menjadi
Madrasah
dua yaitu:
Aliyah
Mu’allimin
Muhammadiyah Surakarrta. Dalam hal
1. Data Primer yaitu sumber data yang
ini peneliti menggunakan penelitian
digali dalam penelitian yang terdiri
kualitatif.
dari sumber data utama yang berupa kata-kata dan tindakan, serta sumber
B. Subjek Penelitian Subjek
penelitian
ini
adalah
data
tambahan
yang
berupa
kepala sekolah, guru akidah akhlak dan
dokumen-dokumen.
siswa/siswi yang ada di Madrasah
jenis data terdiri dari data dan
Mu’allimin
Aliyah
Muhammadiyah
Sumber
dan
tindakan, sumber data tertulis, foto
Surakarta.
dan statistik13. Sumber data utama
C. Sumber Data
(primer), yaitu sumber data yang
Dalam penelitian ini, data yang diperlukan adalah semua data yang berkaitan
dengan
Madrasah
diambil peneliti melalui wawancara dan observasi.
Aliyah
2. Data Sekunder adalah sumber data
Mu’allimin Muhammadiyah Surakarta
tambahan di luar kata-kata dan
meliputi sejarah dan latar belakang,
tindakan yakni sumber data tertulis
struktur organisasi dan keadaan siswa,
yang
diperoleh
dari
dokumen-
guru beserta karyawan. Menurut Lofland 12
sumber data utama pada penelitian
Moleong, Metodologi Kualitatif. Edisi Revisi(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm.157. 13 Ibid.
dokumen resmi, buku harian, dan
tidak
sebagainya
observasi dalam penelitian ini adalah
atau
catatan
tentang
langsung.
observasi
yang jaraknya telah jauh dari sumber
peneliti tidak ikut serta mengamati.
orisinil14.
Metode
sekunder
yang
ini
partisipan,
jenis
adanya suatu peristiwa atau catatan
Data
non
Adapun
digunakan
yaitu
untuk
peneliti peroleh dalam penelitian ini
mendapatkan data tentang sarana dan
adalah data yang diperoleh secara
prasarana, kondisi umum yang ada di
langsung dari pihak yang berkaitan
Madrasah
dan berbagai literatur lain yang
Muhammadiyah Surakarta.
relevan
dengan
pembahasan
Aliyah
Mu’allimin
2. Wawancara atau Interview
penelitian.
Menurut
Singarimbun,
wawancara adalah suatu percakapan
D. Metode Pengumpulan Data Adapun metode pengumpulan data yang
yang digunakan untuk memperoleh
digunakan dalam penelitian ini adalah:
data dan informasi dengan bertanya
1. Observasi
langsung
Observasi dapat dikatakan
Sedang
kepada jenis
responden15.
wawancara
yang
sebagai pengamatan dan pencatatan
dilakukan adalah wawancara tidak
dengan
terhadap
teratur, yaitu pedoman wawancara
fenomena-fenomena yang diselidiki
hanya memuat secara garis besar apa
dalam arti yang luas, observasi tidak
yang akan ditanyakan.
terbatas
sistematis
pada
pengamatan
yang
dilakukan baik langsung maupun
Metode ini digunakan untuk mendapatkan 15
14
Moch.Nazir. Metode Penelitian, (Jakarta : Salemba Empat, 2003), hlm. 50.
informasi
tentang
Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 165.
peranan kompetensi kepribadian dan
dan
kompetensi
akidah
permasalahan. Dan analisis data ini
akhlak terhadap akhlak siswa secara
dapat digunakan apabila semua data
langsung dari responden. serta hasil
yang
kompetensi
Adapun
sosial
guru
kepribadian
kompetensi
diperlukan teknik
sudah analisis
pokok
terkumpul. data
yang
peneliti gunakan dalam penelitian ini
akhlak terhadap akhlak siswa kelas II
adalah teknik analisis data deskriptif
Madrasah
guru
dengan
akidah
di
sosial
dan
relevan
Aliyah
Muhammadiyah
Mu’allimin
kualitatif
yang
bertujuan
Surakarta.
menggambarkan keadaan atau fenomena
Wawancara ini dilakukan kepada
yang ada di lapangan yaitu hasil
kepala sekolah, guru akidah akhlak
penelitian dengan dipilah-pilah secara
dan siswa/siswi.
sistematis menurut kategorinya dengan
3. Dokumentasi
memakai bahasa yang mudah dipahami.
Metode merupakan
metode
dokumentasi pengumpulan
Lebih
lanjut
Moeloeng
juga
menjelaskan bahwa proses analisis data
data yang sudah didokumentasikan.
kualitatif adalah sebagai berikut:
Metode ini digunakan peneliti untuk
1. Mencatat yang menghasilkan catatan
memperoleh data keadaan siswa,
lapangan, kemudian diberi kode agar
guru, letak geografis atau kebiasaan
sumber
siswa.
ditelusuri.
E. Metode Analisis Data Langkah terakhir dari penelitian ini penggunaan analisis data yang tepat
datanya
tetap
dapat
2. Mengumpulkan,
memilah-milah,
mengklarifikasi,
mensintesiskan,
membuat ikhtisar, dan membuat
adalah mempunyai kestabilan emosi,
indeksnya.
memiliki rasa tanggung jawab yang
3. Berfikir
dengan
kategori
data
jalan agar
membuat
besar terhadap anak didiknya, bersikap
mempunyai
realistis, bersikap jujur, serta bersikap
makna, mencari dan menemukan
terbuka
pola dan hubungan-hubungan, dan
perkembangan.
membuat temuan-temuan umum16.
Guru
Kompetensi
Akidah
Kepribadian
Akhlah
Terhadap
Akhlak Siswa Kelas II di Madrasah Mu’allimin Aliyah Muhammadiyah
Kompetensi kepribadian adalah yang
berkaitan
dengan
perilaku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga
terpancar
dalam
perilaku
sehari-hari. Kepribadian yang dimiliki guru akidah akhlak di Madrasah Aliyah Mu’allimin Muhammadiyah Surakarta
16
yang
terhadap
ditimbulkan
dari
akhlak terhadap akhlak siswa, yakni: siswa mencontoh prilaku guru yang baik, siswa menghormati guru, tumbuhnya jiwa siswa yang saling menghargai, siswa mempunya akhlak yang baik,
Surkarta
kompetensi
Hasil
peka
kompetensi kepribadian guru akidah
ANALISIS DATA A. Peranan
dan
Moeloeng, Metodologi, hlm. 248.
prilaku siswa tumbuh dan berkembang kearah yang lebih baik, siswa semakin memahami akhlak yang buruk sehingga dapat mempunyai
menghindarinya, refrensi
dari
siswa setiap
permasalahan yang timbul dari dirinya, dan tumbuhnya prilaku atau sikap yang positif, contoh: siswa datang kesekolah tepat waktu, pulang sekolah pada jam
yang
sudah
di
tentukan
dan
menumbuhkan rasa disiplin.
Kompetensi kemampuan
Di simpulkan bahwa guru akidah
sosial
adalah
pendidik
berkomunikasi
dan
bergaul
untuk seacara
akhlak memiliki kompetensi kepribadian
efektif dengan peserta didik, sesama
berupa kestabilan emosi, memiliki rasa
pendidik, tenaga kependidikan, orang
tanggung jawab yang besar terhadap
tua/wali peserta didik dan masyarakat
anak didiknya, berkepribadian yang
sekitar.
matang, bersikap jujur, realistis, serta bersikap
terbuka,
dan
Kesosialan yang dimiliki guru
memahami
akidah akhlak di Madrasah Aliyah
psikologi anak. Sehingga peserta didik
Mu’allimin Muhammadiyah Surakarata
dapat mencontoh sikap guru yang baik,
adalah mempunyai ketrampilan dalam
menghormati guru, saling menghargai,
membina hubungan dan komunikasi
tumbuh dan berkembangnya prilaku
yang baik antara guru dengan murid,
peserta didik kearah yang lebih baik, dan
guru dengan sesama guru, guru dengan
mempunyai
setiap
kepala sekolah, guru dengan karyawan,
permasalahan yang timbul dari diri siswa
guru dengan wali murid, serta hubungan
tersebut.
guru dengan masyarakat/lingkungan.
refrensi
dari
B. Peranan Kompetensi Sosial Guru
Hasil
yang
ditimbulkan
dari
Akidah Akhlak Terhadap Akhlak
kompetensi sosial guru akidah akhlak
Siswa Kelas II di Madrasah Aliyah
terhadap
Mu’allimin
meningkatnya kesadaran siswa dalam
Surakarta
Muhammadiyah
memutuskan
akhlak
siswa,
permasalahan
yakni:
denagn
bermusyawarah, siswa memiliki rasa
simpati dan empati terhadap sesama,
dan empati terhadap sesama, tumbuhnya
tumbuhnya kesadaran, rasa toleransi,
kesadaran, rasa toleransi, siswa dapat
siswa dapat menyikapi perbedaan, bersih
menyikapi
dalam
santun,
berprilaku, jujur, santun, hubungan yang
hubungan yang kuat dengan Allah Swt,
kuat dengan Allah Swt, peduli terhadap
peduli
sesama dan memberi manfaat kepada
berprilaku,
terhadap
jujur,
sesama,
memberi
manfaat kepada lingkungan, dan siswa dapat memilih dan memilah segala hal yang baik atau buruk di masyarakat,
memiliki
kompetensi
sosial
berupa ketrampilan dalam membina hubungan dan komunikasi yang baik antara guru dengan murid, guru dengan sesama
guru,
guru
dengan
kepala
sekolah, guru dengan karyawan, guru dengan wali murid, serta hubungan guru dengan masyarakat/lingkungan. Sehinga peserta didik memiliki kesadaran dalam memutuskan
permasalahan
dalam
PENUTUP DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
yang telah diuraikan oleh penulis, maka
Disimpulkan bahwa guru akidah akhlak
bersih
lingkungan.
contoh: siswa dapat memilih organisasi di masyarakat dengan tepat.
perbedaan,
dengan
bermusyawarah, memiliki rasa simpati
kesimpulan
yang
diperoleh
adalah
sebagai berikut: 1. Peran kompetensi kepribadian dan kompetensi
sosial
guru
akidah
akhlak terhadap akhlak siswa kelas II di
Madrasah
Aliyah
Mu’allimin
Muhammadiyah Surakarta adalah: a. Guru memberi rasa tanggung jawab untuk menjadikan peserta didik
yang
religiusitas
mempunyai yang
tinggi,
rasa dan
memiliki
kepribadian
yang
matang.
siswa kelas II di Madrasah Aliyah
b. Guru membantu siswa dalam mengendalikan tinggi
emosi
dalam
yang
mengatasi
permasalahan. c. Guru
guru akidah akhlak terhadap akhlah
Muhammadiyah
Surakarta adalah: a. Siswa mencontoh prilaku yang baik.
memiliki
pribadi
yang
jujur, realistis dan terbuka serta peka
Mu’allimin
dalam
setiap
perkembangan.
b. Siswa lebih menghormati guru. c. Tumbuhnya jiwa siswa yang saling menghargai. d. Siswa memiliki sikap akhlak
d. Guru dapat memahami psikologi
yang
baik
dan
memahamai
peserta didik, baik di dalam kelas
akhlak yang buruk, sehingga
maupun di luar kelas.
siswa dapat menghindar dari
e. Guru dapat membantu mengelola pembelajaran, memahami bahan materi,
dan
teknologi
dalam
pembelajaran. f. Guru dengan
dapat baik
berkomunikasi kepada
kepala
maupun dengan masyarakat. dari
e. Siswa
dapat
kompetensi
kepribadian dan kompetensi sosial
memilih
dan
memilah segala hal yang baik maupun
sekolah, guru, karyawan, siswa
2. Dampak
akhlak yang buruk tersebut.
yang
masyarakat,
buruk
contohnya
di dalam
berorganisasi di masyarakat. f. Meningkatnya kesadaran siswa dalam
memutuskan
permasalahan bermusyawarah.
suatu dengan
g. Tumbuhnya kesadaran dan rasa
kompetensi
sosial
agar
dalam
toleransi ketika menyikapi suatu
pelaksanaannya dapat dioptimalkan
perbedaan.
kembali sehingga tercapai tujuan dan
h. Tumbuhnya prilaku yang positif, contohnya: tepat
datang
waktu,
kesekolah
pulang
program pembelajaran yang telah dilakukan.
Mempertahankan
sekolah
kompetensi yang sudah dimiliki,
sesuai denagan peraturan dan
karena seorang guru harus memiliki
memiliki rasa disiplin.
integritas kepribadian yang baik dan
i. Kerja keras dalam menyelesaikan tugas sekolah.
komitmen yang tinggi, sehingga antara apa yang diajarkannya sudah tercermin pada sosok guru tersebut.
B. Saran-saran Sebagai saran dalam penyusunan
2. Bagi Majelis Pendidikan Dasar Dan
skripsi ini, penulis akan mengemukakan
Menengah, PIMPINAN DAERAH
beberapa saran atau himbauan terhadap
MUHAMMADIYAH
pihak-pihak yang terlibat:
SURAKARTA.
1. Bagi kepala sekolah Bp. Drs. H.
terhadap
KOTA
Lebih
sekolah
perhatian
yang
jumlah
Amar Maruf dan guru akidah akhlak
siswa/siswinya
Bp. Sumarman, S.Ag., M.Ag di
keadaan guru serta karyawan yang
Madrasah
terbatas
Aliyah
Muhammadiyah hendaknya kompetensi kompetensi
Mu’allimin Surakarta,
terus
meningkatkan
guru kepribadian
sangat
minim,
kesejahteraannya
dan
sarpras yang kurang memadai. 3. Bagi
pembaca,
yang
nantinya
terutama
berkeinginan menjadi pendidik harus
dan
memahami betul arti peran menjadi
seorang guru. Bukan hanya sekedar
acuan bagi peneliti lain yang akan
mengajarkan materi pembelajaran
melakukan penelitian yang sejenis,
saja, akan tetapi pendidik harus
sehingga hasil penelitian dapat lebih
menguasai dan memiliki kompetensi.
lengkap dan akurat dibanding dengan
Khususnya kompetensi kepribadian
penelitian ini.
dan kompetansi sosial karna, karna kedua kompetensi tersebut saling berkaitan dan pendidik harus bisa mengaplikasiaknya disekolah kelak. 4. Bagi peneliti yang akan datang, penelitian ini dapat dijadikan sebagai
DAFTAR PUSTAKA
Depag RI, Al-Quran dan Terjemahannya. (Jakarta : Penerbit Darus Sunnah, 2002). Djam’an Satori, dkk, Profesi Keguruan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007). Habibah, Pengaruh Profesionalisme Guru PAI Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Ibnu Aqil Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. (Jurnal Teknologi Pendidikan, Program Studi Teknologi Pendidikan. Volume 2 No. 1 Tahun 2012). Hadari Nawawi, Penelitian Terapan. Cet. 1. (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1994). Moch.Nazir. Metode Penelitian, (Jakarta : Salemba Empat, 2003). Moh. Roqib dan Nurfuadi, Kepribadian Guru: Upaya Mengembangkan
Kepribadian Guru yang Sehat di Masa Depan, (Yogyakarta: Grafindo Litera Media, 2009). Moleong, Metodologi Kualitatif. Edisi Revisi(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005). Muslich, Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konteksrual: Panduan Bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007). Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. (Bandung: Alfabeta, 2011). Suparlan, Menjadi Guru yang Efektif. (Yogyakarta: Hidayat, 2008). Uno, Hamzah B, Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008).