PERANAN DEPOSITO BERJANGKA INPRES SEBAGAI SALAK SATU SmtBER DANA PERBANKAN. SKaiPSl

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERANAN DEPOSITO BERJANGKA INPRES SEBAGAI SALAK SATU SmtBER DANA PERBANKAN (S. !(">' $
SKaiPSl Diajukan untuk Memperlengkapi Syarat-Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Studi Pem'bangunan

Oleh i SIDARJATI No.Pokok * Mf83/PE.

PAKULTAS EKONOMI TJNIVERSITAS AIRLANGGA 1981

SKRIPSI

Peranan Deposito Berjangka....

Sidarjati


il) Surabaya, •o vvi Bieetujui dan diterima baik oleh s

(Drs.Ec. Ismailnoerawan)

SKRIPSI


Sidarjati


Xarya tulioku Ini bukan merupakan akhir dari tujvaim9 £±£2i totapi juotru ncrup'&cn awal dari pelckoonaan cito-oitaku eolcnjtttnya* yanc h&rua kuhcdapi doncan ponuh koberanicn* kojujurnn oerta koaobcrcn*

SKRIPSI


Sidarjati


IATA JCTGAHTAR

Puji dsn oyukar ponnlio paajatkan kchcdlrat fuhan Yans Hah a Eoa atac oecala rahnsfc yanc tolch dilinpahkanUya, cchia^sa ckrij3i ini dapat tornclooaikcsu Hanun donikian tuliocn dolcn bontuk ckripoi ini ncoih oancat oodorhana» dio®bab~ kan karena kirterbdfcaacn-kotorbcfccaan yans ada pada diri pena lly Ponyumincn ekripal ini dinakoudkan untuk neaonuhi oaIch oatu oyerat daloo ncncapci color Sarjana Ekononi pada Pa^ fcultao Ekononi tJniveroitae Airloncga* Dalcn hal ini pcnulio ncnyodari bahwa ponyostman cfrrijQ oi l n l tldck akan tarsal<*3aikan* apabila tidak nondapat banttnn dari oegala pihok. ncfa pada keompatcm lnl ponnlie noncucapksn toriaa kacih ycac oab03 er-becamyu kepada t 1* Bapak Dro.Ec. 0«A» Didhsrta# yans tdch cenbcrikan po-» tfcnjuk-petunjuk dan binbinoan yenc bsretma bajl ponyamc«sn okripai in i.

2. pnr&.doaen dim Aooioton doocn Pakultao Ekononi Univoroitcrj Airlands** 5. Para pojebat dan kcryutcn Bonk Indonooia Cabans Sura baya* 4* Para pojebat dan kcryat»cn Bank Bocsnfj Rcccra Cabanc Kenbmc Jopun Surabcya* 5* Para pojabcfc d m karyamn Bank Rakyat Indonesia Cabans Kenbcag Jopun Surabaya* in

SKRIPSI


Sidarjati


6. Para petugas perpustakaan Fakultas Ekonoml Univeraitas Airlangga. 7. Toman- teman sesama mahasiswa maupun. plhak lain yang e^cara langsung maupun tidak langsung telah turut m^mbantu terwijudnya okripsi ini* Akhimya dengan senang hati penulis akan menorima aogala kritik dan saran dari aemua plhak yang berusaha le bih menyempumaJcan skripsi ini.

Surabaya, Juni 1931* Penulis,

iv SKRIPSI


Sidarjati


DAFTAR ISI

Halaman Kata Bengantar ........... *............ »•. • Daftar X s i ............ * ............... * ..............................

ill r

Daftar Tabel .............. ......vii Daftar Iampiren............ »•..... ......

ix

BAB I#

Fendahuluan...... ........ ......... ...1 1. Pandangan Hinton ,

..... ...........

1

2. P<mjelaaan Judul................. ...9 3 . Alasan Pemllthaa Judul ..... *.».»..*•

10

k * Tujuan Penyusunan Skripsi *.........

12

5. Sistimatika Skripsi ............ ....

13

6 . Metodologi..... ....... .........

15

6.1. Permasalahan

II.

..........

15

6.2* Hypotesa kerja............ ...

15

6*3* Scope analisa ..... ...........

16

6 .*f. Prosedur penguir.pulan dan pengolah an data..... ....... *......

17

flinjauan Imum Tentang Deposito Berjangka Inpres.......... .................

19

1. Pengertian Deposito Berjangka Inpres..

19

2. Maksud dan Tujuan Deposito Berjangka Inpros.... .............

22

3* Tata Cara Pelakoanaan Deposito Bdrjang ka Inpres................... ..«••

27

3.1. Prosedur pembukaan Deposito Ber jangka Ihpres...............

29

T

SKRIPSI


Sidarjati


BAB

III.

IV*

V«

Halaman. 3*2# Erosedur pelunasan Deposito Berjang ka Inpres ......... .....

30

Tugas-tugas Bank Indonesia dan Bank-bank Pelaksana dalam Hubunânnya dengan Pelak sanaan Deposito Berjangka Ihpres.....

32

Pola Kebijaksanaan Pemerintah dalam Usaha Meningkatkan Deposito Berjangka Inpres Seba gai Sumber Dana Perbankan..... ..... •

37

1* Pengaturan Tingkat Suku Bunga

37

2. Hambatan-hambatan Pengumpulan Dana Depo sito Berjangka Inpres ..............

52

3 . Usaha Pemerintah tfelalui Bank Indonesia Dalam Mengatasi Hambatan-hambatan Pengum pulan Dana Deposito Berjangka Inpres

55

Perkembangan dan Peranan Deposito Berjangka Ihpres di Indonesia...................

62

!• Hubungan Antara Deposito Berjangka In pres dengan Sumber-suinber Dana Perbankan Lalnnya.... .............. .......

62

2* Perkembangan Deposito Berjangka Ihpres dan Peranannya Sebagai Sumber Dana Per * bankan .. *......... .***.,•.........

78

Eesimpulan dan Saran.... ............ .

101

1 * Kesimpulan ..*#•«....... *...........

101

2. Saran ............................ .

103

Daftar Eojpvu Leanpiran-Lampiran,

ri SKRIPSI


Sidarjati


DAFTAR TAHSL Homor

Hal aman

1* Perkeobcngan I n f la s i dari tahun 1966 sampai dangan 1970 (Dalam p e r s o n )......... * ........ . • • » . « • • • ,

2k

2* Suku Bunga Deposito Berjaogka Inpres dari tahun 1968 social dengan 1978 (Dalam persen aebulan).

38

3* Suku Bunga Pinjaman Bank-bank Pemerintah dan Suku Bunga Pinjaman Iik w id ltas Bsnk Indonesia sebelum dan sesudah tahun 1978 (Dalam persen)#.

1*5

It* Premi Bunga Deposito Borlengka Inpres tahun 1968 sandal dangan 1978 (Dalam persen setahun)*

57

5. Perkembangan G iro, Deposito, Tabungan tahun 197U s nopal dengan 1980 (Dalam milyar rupiah)*.

70

6* Proporsi G iro, Deposito, Tabungan Terhadep Dena Perbankan tahun 1971+ sampai dengan 1980 (Dales milyar rupiah) . . . . . . . . ........... . » » * * . « * . . . « < * . * *

73

7* Proporsi Deposito Berjangka Inpres terhadap To t a l Deposito tahun 1971* sampai dengan 1980 (Dar lam milyar r u p i a h )........... . * • • # « • * • • .........* • . . . .

75

8* Perkembangan Deposito Berjangka Inpres dari ta hun 197*4 8copal dengan 1980 (Dalea milyar rupi ah) . * * • ....................................................................

81

9* Proporsl Deposito Berjengka Inpres d llih a t dari Jangka Waktunya tahun 19/1+ sampai dengan 1980 (Dalam milyar ri?>iah) . » * • • . . . • » • .................. .

83

10. Perkembangan Kredit Perbankan tahun 1971+ scopci dengon 1980 (Dalam c lly a r rupiah)

90

11. Perkembangan Deposito Berjangka Inpres Menurut Panggolongan Pemiliken tahun 1977 sampai dengan 1979 (DalEm milyar rupiah) .................................

93

T il

SKRIPSI


Sidarjati


DAFTAR LAMIRAN

Nomor

i

1* Deposito Berjangka untuk Pembangunan (Instruksi Eresiden Republik Indonesia No*29 tahun 1968)* 2. Surat Keputujsan Direksi Bank Indonesia OJentang Depo sito Berjangka dan Suku Bunânya pada Bank-bank Dtoum Pemerintah, dan Bank Pembangunan Indonesia No *10/10V Kej/Dir/TJPOM,

viii SKRIPSI


Sidarjati


BAB

I

PENDAHU1UAR

1. Pandan#an Utaum Perekonomlan suatu negara selalu diarahkan untuk menclptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, demikian pula arah daripada perekonomlan negara Indonesia* Un tuk menclptakan suatu perekonomlan yang mantap dan starbil dibutuhkan suatu pembangunan yang harus dilaksanakan oleh segenap Xapisan masyarakat.

j Peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat yang adil dan merata yang ingin diusahakan melalui pemba ngunan, hanya dapat terwujud bilamana ada peningkatan kemampuan ekonomi yang harus dihasilkan oleh usaha pemba ngunan itu sendiri. Sedangkan pembangunan hanya dapat berhaeil apabila etab!litas ekonomi, pdlitik* sosial budaya feerta pertahanan keamanan naaional dapat dieiptakan* Dalam melaksanakan pembangunan tersebut, pemerin tah berpedoman bahwa pembangunan di bidang ekonomi menjadi titik berat pembangunan jangka panjang* Karena dalam pembangunan bidang ekonomi ini diharapkan dapat memporlupao teroedianya sumber-sumber pembangunan pada bidang lainnya, sebagalmana yang telah dijelaskan dalam OarlB-Garis Besar Halurn Negara sebagai berikut j

1 SKRIPSI


i Sidarjati


2

Pembangunan di bidang ekonomi menjadi*titik berat pembangunan jangka panâng, karena dengan peningkatan hasil-hasil dalam bidang ekonomi, akan tersedia suitfber-sumber pembangunan yang lebih Xuas bagi peningkatan pembangunan di bidang-bidang soaial, budap* ya# politlk dan pertahanan keamanan Hasional. 1 Pembangunan jangka panjang tersebut merupakan suatu rangkaian pelaksanaan pembangunan yang meliputi 25 tahun melalui auatu tahap-tuhap pembangunan. Tiap-tiap tahap pembangunan tersebut berjangka waktu 5 (lima) ta hun yang pelaksanaannya dijabarkan dalam Rencana Bsmbangunan lima Tahun (Repelita). Dengan demikian pembangunan di bidang ekonomi sangat penting guna menciptakan kemakmuran bangsa, karena pembangunan di bidang tersebut akan mempunyai kaitan yang erat dengan pembangunan dl bidang lalnnya* I Untuk melaksanakan pembangunan di bidang ekonomi dibutuhkan faktor-faktor produksi sebagai penuajangnya* Salah satu faktor produksi yang peranannya relatif lebih penting dalam pembangunan ekonomi adalah faktor produksi modal, Hal ini terutama terjadi di negara^-negara yang 4

sedang berkembang seperti Indonesia, karena pada uaurnya i

di negara-negara tersebut mengalami kekurangan modal. ■êntdngnya peranan modal di negara^negara yang sedang berkembang dikemukakan oleh Ir. Kaslan A* Tohir se*

^Team Pembinaan Penatar dan Bahan-Bahan Penataran PeâWai Republik Indonesia, Buku Water! Pelengkap P&n&taran. (jhalia Indonesia, Jakarta, 197&, Buku ill GarisGaris Besar Haluan Negara, halaman 112*

SKRIPSI


Sidarjati


3

bagai berikut t Para akhll sudah sepehan. bahwa maaalah utema dalam memajukan ke&ldupan porefconooisn negara-negara ycng aedeng berkembang odalah pembentukaa modal* Kegarar negara yang sedan# berkembang itu ditandai dengan kekurengai akan aortal dalam hubungennya dengan jumlsh penduduk dan sumber alemnya* Maaalah pembontuken mo dal edalah suatu masalah yang aangat luas dan runit, ia tidak saja menyangkut bidang ekonomi akan tetapl Juga bidang-bidang lainnya* 2 pendapat dari Ir* Kaslim A* Tolilr tersebut Juga diperkuafc oleh pendapat dari Ch.P. Kindleberger dalam bukunya Economic Development, yaitu I "Cepital is regarded not only as central to the procoao of development but also as strategic"* Bahkon menurut Rcgnar Eurkse dalcm Problem of Car pital Formation In Underdeveloped Countries nenyetaken t •Ne&ara-ncgera ycng under developed itu seekeroken sedang berada dalam lingkaran yang tidak. herujung pongkal**1* Pcndangen dari flagnar NUrkse tersebut seeara oingkat dapat dijelaskcn sobagai berikut i m negara-negara ycng sedang berkembang itu menga■ '«

■I

n • i. w. mmmtmurnm

2Kaslan A* Tohir, Penmanta r Bkonoml Kredlt^Bank, PT* Gunung Agung, Jakarta,' 1970, JiliiT I i f halamon 2I 5 * ^Ch.P* Kindleberger, Economic Development. The Me Grow H i l l Book Company Inc. KogakusEa Wnpeny, lied* Tokyo, 1958, halaman 35* ^Sunitro Djojohedikucumo, Bkonomi Pembanrtuncau PT* Pembangunon, Jakarta, 1955* halaman \5*

SKRIPSI


Sidarjati


b

lami kekurangan

akan modal, kekurangan nodal disebabkan

karena kemompoan menabung dari masyarakat rendah. Kemampuan menabung yang rendah disebabkan sebagai akibat dari in come yang rendah. Income yang rendah merupakan euatu gambaran dari produktivitet yang rendah dan akhlrnya produktivitet yang rendah sebagian disebabkan karena kekurangan akan modal, dan demikianlah aeterusnya* Oleh karena itu faktor modal merupakan suatu fak tor yang dominant dalam pembangunan karena tanpa modal pelakaanaan pembanginan di bidang ekonomi akan mengalami kesulitan. Untu]c mendapatkan modal maka dibutuhkanlah sumbersumber dana modal. Pada dasaroya sumber dana modal itu f berasal dari 2 sumber yaitu : 1* Sumber dana yang berasal dari Luar Hegeri Sumber ini dapat berupa pinjaman luar Kegeri mai>pun dalam bentuk Penanaman Modal Asing (HU). 2* Sumber dana yang berasal dari Dalam Negerl Sumber ini dapat beraaol dari pemerintah maupun dari masyarakat. Antara sumber dana yang berasal dari luar negeri dan yang dari dalam negeri jelas lebih penting ymg ber asal deri dalam negeri. Hal ini telah ditegaskan dalam Ketetapan Majelis Perrausyawaratan Rakyat llo.IV/1978 yang ma nyataken bahwa bantuan luar negeri hanyalah Sebagai faktor

SKRIPSI


Sidarjati


5

pelengkap saja dan peranannya harus semakin menumm untuk kemudian dihentikan sama sekali. Dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara pun. dinyatakan bahwa » HSas&ran untuk pembangunan jangka panjang adalah terciptaoya landasan yang kuat bag! bangsa Indonesia untuk tumbuh dfin berkembang atas kekuatannffa eendirl menuja mar* syarakat £44i dan makmur berdasarkan Parxcasila'U^ Guna mencapal laju pertumbuhan ekcnomi yang telah direneanakan pemerintah dalam Repelitanya, maka pembangunan ekonoini harus dilaksanakan oleh segenap lapisan maqyarakat. Oleh karena itu dana yang berasal dari masyarakat harus ditingkatkan, sebab dana tersebut akan dipergunakan untuk meptbiayai investasi yang semakin meningkat, Dalam Repelita III telah direncanakan bahwa untuk mencaptd pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5jl setahun dibutuhkan investapsi sebesar rata-rata

dari produksi nasional* Di mana

tabungan masyarakat diperkirakan harus dapat membiayai 50$ atau setengah dari seluruh investasi yang diperlukan dalam EepelitR III.6 fengerahan dana dalam bentuk tabungan masyarakat itu dapat dilaksanakan melalui perbankan maupun nelalui

^Team Pemblnaan Penatar dan Bahan-Bahan Penataran Pegawai R.I., 0£_cit, halaman 112, ^Bepartemen Benerangan Republik Indonesia, Rancangan Rencana Pembangunan Lima Tahun Ketiga 1979/80bepartemen Penerangan R.I., Jakarta, 1979j Buku 1 jaflQ, ^ halaman 30*

SKRIPSI


Sidarjati


6

lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana yang berasal dari masyarakat yang ciihimpua perbankan dapat berupa berbagai bentuk simpanan yaitu t 1* Giro* 2« Deposito, yang terdiri dari deposito berjangka dsn

sertifikat deposito. Dalam deposito berjangka ter sebut termasuk pula deposito berjangka berdasarksn Instruksi Presiden Republik Indonesia No.28 tahun

.

1968

3. Tabungan. Dalam tabungan ini terdiri dari Tabanas, Taeka serta tabungan lainnya. Untuk sedikit memberikan gambaran mongenai arti d&» ripada bentuk-bentuk simpanan tersebut, dapat dikemukakan pembatafiannya sesuai dengan tJndang-Undang No*l1*- tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan pasal 1 yang menyatakan seba^ gai berikut : 1* 'Giro adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakuken setiap saat dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan. 2. Deposito adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam Jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pi hak ketiga dan bank yang bersangkutan.

SKRIPSI


Sidarjati


7

3. Tabungan adalah simpman dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukaxi menu rut syarat-gyarat tertentu. Ketiga bentuk simpanan tersebut di atas merupakan sumber dana perbankan dalam melakukan aktivi tasnya yaitu dengan cara mengakumulir dan melola dana-dana tersebut un tuk ditingkatkan manfaatnya dalam bentuk kredit yang dapat dlsalurkan ke masyarakat yang membutuhkan. Pemberian kre dit tersebut haruslah diarahkan pada usaha*-usaha dan proyek-proyek yang beraifat produktif yang sesuai dengan pro gram pembangunan sehingga dengan demikian pemberian kredit tersebut akan lebih menunjang laju perturabuhsn ekonomi agar tercapai peningkatan produksl aerta pendapatan maupun perluasan kesempatan kerja. 1)1 Indonesia, perbankan merupakan suatu lembaga ke uangan yang penting peranannya dalam melaksanakan kebijakcanaan tooneter yang dltetapkan pemerintah, karena bank usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa-Jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran umg.^ Dengan demikian maka kemampuan perbankan dalam pemblayaan pembangunan harus semakln meningkat, oleh karena itu usaha-usaha penghimpunan dana yang berasal dari masya^rakat perlu terua digalakkan.

^Bank êgara Indonesia (Tfcilt X)j laporan Tahun Perobulcuon 1968, Bank Negara Lidonesia (Unit I;, Jakarta, 196^, Lampirpn E, halaman 250*

SKRIPSI


Sidarjati


8

Salah satu sumber dona dari masyarakat yang dihimpun oleh perbankan berupa deposito berjangka* Berdasarkan Ihpres Republik Indonesia No*28 taliun 1968 Bank-Bank Umum Pemerintah dan Bank Pembangunan Indonesia mendapat tugas untuk meherima simpanan deposito berjangka. Deposito yang dilaksanakan berdasar Ihpres tersebut di atas disebut De posito Berjangka untuk Pembangunan atau lebih dikenal de ngan Deposito Berjangka Inpres. Penghimpunan dana maoyarakat dalam deposito berjangka berdasarkan Ihpres terse-* but, selain untuk sumber pembiayaan pembangunan juga bertujuan ijntuk mengendalikan laju inflasi yang pada tahua 1968 masih mencapai tingkat yang cukup tinggi (85jf)* Berdasarkan data yang ada jumlah deposito di seluruh Ihdonesia setiap tahunnya menunjukkan perkembangan angka yang semakin meningkat, di mana proporsi yaag tertinggi diduduki oleh deposito berjangka Ihpres Republik Indonesia No. 28 tahun 1968* Hal yang demikian ini merupa kan suatu keadaan yang menggembirakan dan menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pembangunan semakin meningkat* Akan tetapi pada akhir tahun 1978 dan 1979 peningkatan yang terjadi pada deposito berjangka Inpres relatif kecil bila dibandingkan dengan tahun* tahun sebelunnya* Ke adaan yang demikian itu disebabkan karena adanya Kebijakeanaan 15 Nopember 1978, oehingga para depooan menarik

SKRIPSI


Sidarjati


9

simpanannya untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Tetar pi tahun 1980 ter3adi peningkatan yang relatif be3ur dan diharapkan merupakan titik awal bagi peningkatan aelanjutnya. E&l ini berarti 'baiiwa peranan deposito khususnya

deposito berjangka dalam rangka Inpres Republik Indonesia No*28 taliun 1968 sebagai sumber dana perbankan dapat te rus ditingkatkan*

2* fen.lalasan JMul jJudul akripsi penulis fleperti yang telah dicantuakan di atas adalah "Peranan Depoaito Berjangka Inpres Se bagai S&lah Satu Sumber Dana perbankan1'* Uaksud. penulia dengan judul tersebut adalah sebagai berikut 1 a. tang dimaksud Peranan menurut W.J.S. poerwadcrminto adalah aeauatu yang menjadi bagion atau ounbengan. Jadi maksud peranan dalam judul skripai Ini ad&lah bahwa deposito berjangka Inpres merupakan suatu yeng menjadi bagian atau memberikan sujnban^m terhardap pembentukan dana perbankan. Perlu dijelcufran bah wa pengertian peranan di eini lebih banyak bersifat kuantitatifj aehingga dalam akripsi ini lebih mempermasalahkan berapa peranannya darlpada apa peranannya*

SKRIPSI


Sidarjati


10

b# Deposito berjangka Inpros yang dimaksudkan adalah deposito 'berjangka yang dilaksanakan dalsun rangka mtojalankan Inatrukai Presiden Republik Indonesia No.28 Tahun 1968. Sedangkan pengertian deposito berjangka itu sendiri adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank, yang penarikannya hanya dapat dllakukon dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjion antara pihak ketiga dengan bank yang berfSangkutan. c« Sebagai salah aatu, maksud penulis di sini adalah bahwa depoaito torsebut bukan satu-satunya Dumber (Jana perbankan, karena masih ada sumber-oumber yang lain* 1

s

&- pnna perbankan adalah dana-dana yang dipercayalcan tiasyarakat untuk dieimpan dibank, baik bank-bank pemerintah maupun bank-bank swasta/asing* 3)ari judul skripsi ini seeara keseluruhannya dapat diartikan bahwa deposito berjangka tersebut, yang merupakan salah aatu sumber dana perbankan ®e:npunyai peranan bagi bank, terutafta dalan menunjsng usahanya untuk memberikan kredit kepada masyarakat.

3* ftlafcan Pemilihan Judul Alasan penulis dalam merailih judul skripsi ini ada?lah sebajai berikut 1

SKRIPSI


Sidarjati


11

!• Bepg&sito berjangka khususnya deposito berjangka In pres merupakan sumber dana yang potensiil, karena para deposan biasanya menanamkan \iengnya dalam jumlah ycng relatif besar dan usng yang ditanamkan dfclam bentuk deposito tersebut menurut pengalaraan pihak bank, para deposan jarang menarik uangnya sebeluffi habis jangka waktunya* 2* Iftituk melaksanakan pelaksanaan stabilisasi dan pem bangunan ekonomi seperti yang telah digariskan perjerintah, dibutuhkan dana yang besar sekali. Salah 3atu sumber dana untuk membiayai pembangunan tersebut berasal dari masyarakat dan diantaranya dalam fcentuk deposito berjangka Inpres ycng dihimpun meJLalui perbankan* Jadi deposito berjangka tersebut dananya memang ditujukan untuk pembangunan dan mempunyai peranan yang relatif besar sebagai sumber dana perbankan dalam membiayai pembangunan yaitu dalam bentuk kredit yang disalurkan oleh bank. 3. Salah satu faktor produksi yang sangat penting per*nannya dalam pembangunan ekonomi adalah faktor produk si modal. Jadi deposito berjangka Inpres yang merupa kan salah satu faktor produksi modal yang berasal dari masyarakat harus torus ditingkatkan, karena akan mcnunjang pembangunan ekonomi lebih lanjut. Pengerahen dana dari masyarakat merupakan usaha yang tidak

SKRIPSI


Sidarjati


12

biea ditunda, mengingat raakin meningkatnya penbia>yaart tcituk parabangunan, lagi pula kita tidak berharap selalu menggontungkan diri pada bantuan luar negeri. Untuk itu pemerintah telah bermiiiat untuk mengurangi perencn bantuan luar negeri, yang pada akhimya diharapkan berhenti Gama sekalii Dengan ditingkatkannya pengurapulan dana Deposito berjangka Inpres, berarti dana yang terkumpul dari niacyarakat pada bank bertambali beaar# Hal yetig dea&kian ini dapat mengurangi kecepatan d&ripada perOdaran uang, yang selanjutnya dapat rcerobantu untuk Aengurangi kecepatan lajunya tmgkat inflasi. Dsngan demikian inflasi dapat ditekan dan, kestabilan ekononi dapat diciptakan mclalui

stabilisasi harga*

k* Tu„1uan Penyusunan Skripsi

Tujuan penulis dalam menyusun skripsi ini dapat diperinoi sebagai berikut * 1* Peningkatan dana yang dapat dihxmpun perbankan khususnya dalam bentuk depoaito berjangka Inpres JUX. Wo.28 tahun 1968, Hal ini sangat besar menfaatnya guna menunjang pembangunan seperti yan^ telah direacanakan pemerinteh. dalam Repelitanya# 2* Temberikan suatu gcinbm'an sampai eeberapa jauh poronan deposito berjangka Inpres tei'sebut sebagai

SKRIPSI


Sidarjati

13


suirtber dana perbankan, di maria dana tersebut aken diguri&kfcn oleh bank dales bentuk peinherian kredit k®pada masyarakat. Gambcran tersebut dapat diketahui melalui cara memperbandingkan deposito berjangka In^ pres dengan number dana perbankan lainnya* 3 . Memperlihatken bagainana usaha yang telah dilakukan

pemerintah gma meningkatkan sumber dana yang beraaal dari masyarakat dalam bentuk deposito berjangka Inpres Uo. 28/ 1968.

J. Sistlmatika Skripsi Skripsi ini disuaun seoara sistimatis, agar aupaya pembaea dapat lebih mudah mengikuti dan mengerti iai dan materi yang terdapat dalam skripsi ini. Telah penulis uaahakan sedemikian rupa, sehingga segala sesuatu mengenai depoeito berjangka Inpres Ho. 28 tahun 1968 dapat diketahui de ngan jel&s demikian pula mengenai roanfaatnya. + i

tfntuk lebih jelasnya, bilcmana dilihat sistimatika daripaia tnlisan ini, yang telah penulis ausun eebagai ber ikut t Bab I. Pendahuluan Dalam bab ini dijelaskan tentang pandangcn umum, penjelaaan judul, alasan pemilihan judul, tujuan penyusunan skripsi, sistimatika skripsi dan metodologi dari penyusunan skripsi ini*

SKRIPSI


Sidarjati


Ik

Bab II, Tinjauan Vnsm Tenteng Deposito Berjangka Ihpres. Di dalam bab ini penulis ketengahkan mengenai pengertian dari deposito berjnngka Inpres, maksud dan tujuan Deposito berjangka Inprea, tata cara pelaksan&an Deposito berjangle* Inpres serta tugas-tugas Bank Indonesia dan Bank-bank Polaksana dalam hubungannya dengan pelaksanaan Deposito berjangka Inpres. Bab III*, Pola Kebijaksanaan Pemerintah dalam tfaeha I'eningkatkan Deposito Berjangka Inpres sebagai Sumber Dana PerbarJcon* Sebelum memasuki peraoaJLtui pokofc yang akan dibahas, penulis torcn^kan juga nengenai pengaturan tingkat suku bunga, ha^batan-hambatnn pengumpulan dana Deposito berjangka Ihpres den uoaha Pemerintah melalui Bank Indonesia dalan mengataol hambatan-hombatan pengunpulan dana Depoaito ber jangka Inpres. Bab IV* Perkenbangan den Peranan Deposito berjangka Inpres di Indonesia. Bab ini merupakan bab yang terpenting dari keseloruhan bab yang ada dalam skripsi penulis, karena dalam bab IV ini merupakan isi pokok dalam pembahasan skripsi. Dalam bab ini diuraikan mengenai hubungsn antara Deposito ber jangka Inpres dengan bumber-sumber dana perbankan lalnnya, serta perkembangan depoaito berjangka Inpres dan peranan?nya sebagai cumber dana perbankan.

SKRIPSI


Sidarjati


if

Bab V* Kesimpulan dan Saran. Da£i analisa bab-bab sebelumnya, penulis membuat suatu kesimpulan seeara gariB besamya serta saran yang mungkin dapat memberikan sumbangan pemikiran guna meningkatkan Deposito berjangka Inpres sebagai sumber dana per bankan*

6. Metodologi 6*1* Permasalahan. Deposito berjangka Ihpres merupakan salah satu suuw ber dana perbankan yang dihimpun dari masyarakat. Dalam perkembangannya deposito ini terus mengalami peningkatan, akan tetapi tingkat kenaikan yang terjadi mempunyai tendensi wenurua dan tingkat kenaikan yang sangat rendah terjadi pada tahun 1978 dan 1979 * Keadaan yang demikian tersebut, diantaranya karena berlakunya Kebijaksanaan 15 Hopember 1978 (Zenop If), yang menyebabkan kenaikan harga sehingga inflasi meningkat. Hal ini menyebabkan sebagian deposan menarik dananya untuk m©menuhi kebutuhan likuiditasnya di samping itu merasa bahwa beoarnya Suku bunga deposito berjangka Inpres relatif kurang menguntungkan. 6.2. Hipotesa kerja. Bank Indonesia selaku Bank Sentral mempunyai tugas

SKRIPSI


Sidarjati


16

oobagal

pancatur

porkcnbancan noaotcr dl Indonesia •

D&lan hal

ln l bcaarnya dopoolto bcrjcnjtfta Inprco

yens d o at dlhicpan

oloh

ber£t poldreana tcrcontono peda

fcobijekcaaaea conotor y d s d itc ta £ r a fcaeziattih dan dilc& ncn&an oloh Beck Indonesia*

khucasnya

fane ada hubunsaa-

233 deo&ia dopoolto borjanga Inrrco * Senakin besar dopoolto borjantfta Xnjreo jrans dapd* dihinpun* ceaakin besar pala

dana

perbankan

p&c ada dan

dlharcpkan poranannya oenskin oain tftat » 6*3# Scopo anaXica * y

Dales pcnbahcocn

a t o pcnollcan tedL d ^ lp o l

ln l

pcnolio c&nc&ibll bntcnaivbatacrja oobagal berikut s Deposito berjandca Injrca

ycrc ponalio

odaleh dcpocito ber Janata ycra dilc&ocnakan

ndrcadkca

dal&n

mntfra

Xnotrtfcni, Prcaldon Hepublik Indonesia Bo* SB tcbun 1966 * Karena deponito ln l dllckcanaban dl ooluruh tcnah air# ts** ka ooo?o icnalloa ponulio n & lp cti

dopoaito berjantfca T&G

dilakcamkcn oloh Bcnk-bcnk Uara Pccarintdi dan Beni P o bai^nnan Indocaoia ( Bsîndo ) dl Indonooia* 8edon£sa do* poalto borjantfia yra$ dilakoonckcn Bcx£>ban2x Straotr/ Aoins tidak pennlio bahno oena oekali* karona polckocnaanr^Q t l * dak berpedo-an jada Inotmkoi Prooldcn Ropnblik no* 28 tabun i960 dan tt& & d ie te r

oleh

Indonesia

Bank Indonesia .

tfalenpnn dcnlkicn tlnjauan painlio tidak ncncabalkca per kcabanflcn darlpadi dopoclto bor janrfra oocaro

kocoltxrchan

oobasai cijabor dana pcrba&cn dales nelcfcokan cktivitaanya*

SKRIPSI


Sidarjati


17

6 *4 * Prooodar pcoâapulon data den pongolchon data*

Di dalan ponyuflanon Efcripoi ini banyak dibutuhkan data kuantitatif naupun kaalitatif. Untuk neaonuhi kobutuhan toroobut torlobih daholu dilnkoanakan pcnolitian oololui: 1 * Library Roooarch atau pcnolitian kopuotokaan.

Penolitian ini dinakoudkan untuk oendapatkon data aokunder naupun toori*toorl yana dapat dijadikan lcadaoan bnei pcabuatan akripai ini occara llaiah* Pal to pengonpuion data ini ponulio ncnbeca den nonecanc&mnya dari buku-buku mjib# najaldwiajalch okononi# laporan-lcporan dari Bank tndononia den dobafloinya baik yanc cda di pcrpuotakaan Pokultao Ekonodi Onivoroitae Airlancca naupun porpustakacn nilik Bonk Indaneoia Cabana Surabaya* 2 . Fiold Research atau pcnolltlan lopanân.

Ponolitian ini dioc&cudkon untuk nondapctkon

data

prinor naupun ockundcr. Dalcn raneka penolltion ini penalio nen£hubun/ji inotanol-inotcnoi yenc ncapuoyai hubunjen dengon ponbehooen yen** cda pada otcripoi ini yaitu : Bank Indonesia Cab^ng Surabaya# Bank Pcnbanc^non Xndoneoia Cabcng Surabaya, Bank Dacan& ITocara Caban# Kcnban^ Jepun Surabaya# Bank Rakyat Indanooia Cabcntf X e n b m a Jcpun Surabaya* Daijta psngunpulan date ini diôrcunaken ccro-cara oebaffoi berikut :

SKRIPSI


Sidarjati


18

a* M terviov#

Cara pengunpulan data dengan interview lrd nenudahkan ponulio untuk nonporoloh data* Deaikian Juga untuk nengotahui oocara lobih jolao naealah-naoalah yang dibehau dalan skripsi ini. Untuk kopcrluan ini pdnulla nelakukan intorviow dengan pcjabat-pejabat ataupun karyawcn-karynwan Bank yang nengotahui ooluk boltik dari pada depoaito berjangka Inproo. b* Dalan ndfcakukan netode toroobut terlebih daholu diboat euatu daftar pertanyaan* Daftar teroebut kcau dian diajukan kepada pinpinan atau pojabat bosk ycng nenpunyai vowonang dalan bidang tugaonyo, karcna penulis nonginginkan agar jairaban-jatraban yang penulio torioa da?at diportanggung javabkaa kribenarannya dan juga untuk nenudahkan pihak yang bofrvenang nolakukan kontrol torhadap portanyaon pertanyaan yang ponulio ajukan. Sedangkan dalan pongolahan datanya penulio nonggu nakon ©etode analiaa dookriptif yang dibahao oocara kuan titatif naupun kualitatif.

SKRIPSI


Sidarjati


BAB

II

TINJATJAN TJMOM TETITMG DEPOSITO BERJANGKA INHIES

1, Pengertlan Dei3Qs_ijo__Ber.1eji^_JnJges Untuk lebih memanfaatkan perkreditan serta dana-dana dari kalangan masyarakat, aerta usaha untuk menclptakan stabilisasi ekonomi beserta pembangunannya, maka pada tang gal 19 September 1968 deposito berjangka mulai dilaksanakan dl seluruh Indonesia. Di mana pelaksanaannya berdasarkan pada Ihstruksi Eresiden Eepublik Indonesia No. 28 tahun I968 (lihat lajnplran 1). Bank-bank yang dlikut sertaken dalam gerakan deposito berjangka Ini adalah seluruh Bank TJmum Pemerintah serta Bank Pembangunan Indonesia. Untuk menjelaskan lebih lenjut tentang pengertlan 1

deposito berjangka ini, maka terlebih dahulu haruslah diketahui mengenai pihak-pihak yang ikut menclptakan terlaksananya gerakan deposito berjangka tersebut. Seeara mutlak ada 2 (dua) pihak yang harus ikut da lam pelaksanaan ini, yaitu sebagai berikutj 1* Deposan, yaitu anggauta masyarakat atau suatu badan yang mempergunakan kesempetan untuk menyimpan sebagian dananya (yang tidak digunakan) ke dalam deposi to berjangka. 2* Depositaris, yaitu bank yang ikut serta dalam gcrakan deposito berjangka* Biasanya terdiri dari bank-

19 SKRIPSI


Sidarjati


20

bank yang ditunjuk oleh Bank Indonesia*^ Diantara keduanya Baling kait-mengkait, deposan membutuhkan depositaris demikian juga halnya dengan deposits ris. Jadl tidaklah mungkin pelaksanaan darlpada deposito berjangka itu dapat terwujud apablla hanya ada deposan saja atau depositaris saja* Menurut Ir. Kaslan A*Tohir,9 arti daripada deposito i (berjangka) adalah : HTJarig titipan yang untuk sementara waktu disimpankan p pada bank". Sedengkan pengertian deposito menurut Undang-Undang tfo*lk tahun 1967 Tentang Pokok-pokok Perbankan pasal 1 sub f, sebagai berikut s Depoaito adalah simpanan dari plhak ke tiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan* Dalam dunia perbankan dikenal beberapa macara deposi to yaitu si 1* Demand deposits. 2. Time deposits, Pengertian demand deposits adalah simpanan uang atau

Âohmad Anwari, BTc^tek Perbankan di Indonesia* Balai Aksara, Jakarta, 1979f jilid ll, halaman ll, o Easlan A.Tohir, Pengantar Ekonomi Tentang Uang Kredit-Bank. Gunung Agung, Jakartaf 19?0, ji1id tl, halaman 1?2*

SKRIPSI


Sidarjati


21

titipan uang pada bank yang setiap waktu dapat diminta Cem bali. Di slnl demand deposits dapat dibagi 2 (dua) yaitu s a* Deposito harian. b. Rekening koran. r

ad* a* Deposito harian* * Deposito harian merupakan simpanan uang pada bank yang setiap saat/hari dapat ditarik kembali. Selaln itu si penyimpan dapat aem^rihtahkan kepada pihak bank untuk melakukan pembayaran kepada pihak ketiga ym g dlsebutkan oleh si penyimpan, tetapi dalam jumlah yang ti dak melebihi jtunlah simpanan depoBitonya. Si penyimpan da^ pat juga meraerintahkan bank membeiikan surat bcrharga. Pengambilan daripada simpanan. deposito harian ini dapat dengan cek ataupuh bilyet giro. ad. b. Rekening koran. Rekening koran, adalah simpanan yang timbul karena adanya penyetoran yang dilakukan seseorang pada bank atau karena pemberian kredit oleh bank. Pengambilan uang yang dilakukan oleh pemegang rekening koran, tidak hanya terbatas pada jumlah uang yang disetorkan 3aja 3eperti halnya dalam deposito harian, molainkan dapat pula mempergunakan kredit yang diperolehnya dari bank. Maka dari itu rekening koran dapat ditutup dengan

SKRIPSI


Sidarjati


22

saldo (keuntungan) bagi si deposan dan dapat pula ditutup dengan saldo (kekurangan) bagi si deposan. Penutupan rekening koran biasanya dilakukan setiap triwulan atau setengah tahun* Deh hubungan antara pemegang rekening koran dan bank yang bersangkutan berlangsung terus sampai ada penutupan dari saloh satu pihak* Sedangkan Time deposits, mempunyai art! sebagai ber ikut j Time deposits adalah uang yang dititlpkan pada bank yang tidak dapat diminta kembali setiap waktu, raelainkan menurut perjanjian yang telah ditentukan oleh kedua belah pi hak, balk oleh si deposan maupun si depositaris. j Biasanya deposito ini baru ditarik sesudah jatuh ternponya, sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan terlebih dahulu, bisa 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan ataupun 2k bu»» lan* Karena deposito semacam Ini hanya dapat dia&bil dalam jangka waktu tortentu, maka disebutlah sebagai "Deposito berjangka”. Dengan demikian Deposito berjangka Inpres pengertiannya sesuai dengan pengertlan deposito berjangka yang telah disebutkon di atao, hanya saja dilaksanakan berdasarkan pada Instruksi Presiden Republik Indonesia Ko.28 tahun 1968*

2. Maksud dan Tujuan Deposito Berjangka Ihpres Untuk menciptakon suatu perekonomlan yang mantap dan.

SKRIPSI


Sidarjati


23

stabil, maka kebijaks&naan moneter haruslali diarahkan untuk menunjang tercapainya pertumbuhan ekonomi yang telah dite tapkan pemerintah dalam setiap Repelitsnya* pi eini pertumbuhan ekonomi berrtitik tolak pada Trilogi Pembangunan yang berdasarkan Pancasila dan thdang-Iiidang Dasar 19^5 , di mana tujuan yang hendak dicapai oleh pembangunan adalah tervmjudnya suatu masyarakat yang adil dan makmur, Maksud tersebut dapatlah tereapai apabila aeluruh lapisan masyarakat ikut serta berpartisipasi balk dalam pengumpulan dananya maupun dalam nenyumbsagkan tenaga dan pikirannya* G-una melaksanakan pembangunan dibutuhkan dana yang besar, di imana dana tersebut dapat bersumber dari dalam ne geri dan luar negeri. Dana yang bersumber dari dalam negeri itu dapatlah berasal dari tabungan pemerintah matipun tabung an masyarakat (termasuk swaota)* Tabungan masyarakat terse but dapat dihimpun melalui lembaga perbankan maupun lembaga kouangan lalnnya* Dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun Pertama (Repe lita 1} kebijaksanaan moneter pada mulanya diarahkan untuk menghentikan proses kemerosotan dari sektor keuangan dan msmulihkan kembali keperoayaan masyarakat i&da lembago-lenbaga keuangan.^ Hal ini terjadi karena adanya tingkat inflasi ysng

^Departemen Penerangan Republik Indonesia. Rnncangan Rencana Pembangunan Lima Tahun Kedua 197*»/75-197o/y?. Departemen Penerangan Repufciik^fiiionesla, Jakarta, 19^, Buku I bab 8, halaman 1*

SKRIPSI


Sidarjati


sangat tinggi dan mencapai puneaknya pada tahun 1966 sampai sebesar 639 % yang merupakan tingkat inflaai yang tertinggi yang pernah dicapai suatu negara pada saat itu* Pengaruh dari tingkat infIasi yang seder&kian tingginya itu menyebabkan kemerosotan yang luar biasa pada nilai rupiah kita, se hingga masyarakat tidak lagi menaruh kepereayaan pada lemb^ga-lentbaga keuangan bailc lembaga perbankan maupun ncn per bankan. Selanjutnya setelah tahun 1966 dengan berbagai kebijaksanaan pemerintah, maka infIasi sedikit demi sedikit d£>pat ditekan (dapat dilihat pada tabel 1 ),

TABEL 1 PERKEKBANGAIT INFLASI DARI TAHUN 1966 SAMPAI DENGAN 1970 {Dalam persen) In fla s i i

Akhir tahunt .................. .

1966 1967

639 113

1968

........ ............ *..

1969

............... ........... .

1970

85 9.9 8.9

Sumber t Bank Bidanesia.

Dari tabel tersebut di atae terlihat bahwa Inflasi peda tahttn I967 sudah menurun menjadi 113 # don pada tahun

SKRIPSI


Sidarjati


25

berikutnya terus mengalami penurunan. Dalam usaha untuk menclptakan stabilisasi ekonomi lebih lanjut, pemerintah melalui kebijaksanaan moneternya melcncarkan suatu program mobilisaai tabungan. Program ter sebut dimaksudkan untuk menarik dana-dana dalam bentuk ta^ bungan masyarakat ke dalam lembaga*lembaga perbankan. Kemudian untuk mensukseskan program mobilisaai teraebut pada tanggal 19 September 1968 Pemerintah dengan InstrukT

ei President Republik Indonesia Ho.28 tahun I968 nielaksanekan i gerakan Deposito berjangka* Guna merangsang masyarakat untuk menyimpari uangnya dalam bentuk deposito berjangka Inpres, sejak Oktober 1968 Pemerintah c.q,# Bank Sen,^ral menentukan suku bunga pada suap* tu tingkatan yang dapat menarik sebanyak mungkin, ealon deposan, yaitu dengan memberikan suku bunga sampai dengan 6% per bulan untuk deposito yang berjangka waktu 12 bulan. Di samplng itu juga diborikan fasilitas-fasilitaa tambahaa berupa pembebaean bunga depoeito berjangka dari pajak, jaminan pemerintah terhad&p pembayaran kembali, jaminan tidak adanya pertanyaan mengenai sumber keuangan. Uhtuk membantu bank-bank pelaksana dalam penberian bunga, Bank Sentral memberikan subsidi premi bunga sebesar 1/3 dari bunga yang dibayar oleh baak pelaksana untuk depok sito yang berjangka waktu 6 bulan dan 12 bulan* u Bank Indonesia, ictporan Tahun Pembukuan 1969/1970, Bank Indonesia, Jakarta, i970, halaman38*

SKRIPSI


Sidarjati


26

Dengan adAnya berbagal fasilitas tersebut di atas, maka dalam Jsngka waktu relatlp slngkat yaitu 3 bulan terakhir dalera tahun 1968 (Oktober-Nopember~Desember) dana deposito berjangka Inpres ym g dapat fcerkmiûl mencapal t

sngka I m i l y a r den inflasi yang terjadi pada tehun 1968 turun menjadi 85^ kemudian pada akhir tahun 1969 <3spat dltekan lebih Ianjut menjadi 9,9/t dan deposito yang terkumpul mencapal 31* milyar* ^ Kemudien dengan mempertlmbangkan kestabl'ian ekonomi dan moneter yang telah dapat dlceâl, taaka berangsur-angsur siibsldi premi bunga dari Ban): Indonesia mongaiemi penyasuaian dan akhlmya sejak Januari 1978 yang aendât subsldi hanya deposito yang berjangka waktu

2k bulan aebeaar 3/8 %

per bulan untuk siu|)unen yang borjumlah caapai dengan Bp.2,5 Juta dan apabila lebih dari 2(p.2t5 juta hauyu inandcpat sub* sld i premi bunga sebesar 1/8

%p*r bulcn*

Berdasarkan Inpres Ho* 28 tdiun 1968 yaug dltegaskan dalam Surat Edaran Uo*l/9/&PPK/Ef tanggal 6 Maret 1969 darl dlreksi Bank Indonesia tujuen utema dari gerakon deposi to berjangka Inpres adalah lebih memanfaatkaa perkredltan serta dana-dana dari kalajjgan inaayarokat untuk uansukscskaa stabilises!
■- f II !■— I■I ■il

?IMdf Kata Pengantar#

SKRIPSI


Sidarjati


27

yang ada dalam nasyarakat yang dapat dlgunakon untuk membiayat pembangunan, Karena tabungan masyarakat tersebut dapat digunakan oleh bank dalam menyalurkan kredit untuk membiafyai investasl yang berguna dalam menclptakan stabilisasi dan pembangunan ekonomi* Di aamping itu dengan semakin meningkatnya dana yang dapat terkumpul pada bank-bank pwlaksana, maka Bank Indone sia dapat lebih meningkatkan dalam melaksanakan tugas pokoknya yuitu mengatur, menjaga d.au memelihara kestabilan nilai rupiah* Kebijakaanaan yang telah dilakukan Bank Indo nesia selaku Bank Sentral dalam mempengaruhi jumlah perei daran uang adalah menetapkan dan mengatur tingkat suku btH nga baik kredit maupun tabungan/deposito berjangka,** HajL ini berarti mobilisasi tabungan dalam bentuk tejpojjlto-Iberjangka Inpres tersebut dapat lebih menclptakan stabilisasi ekonomi, dengan jalan selalu mengadakan perimbangan antara jumlah uang yang bcredar dengan kebwtuhan perekonotjian sehingga laju inflasi dapat ditekan*

3* Tata Cara Pelaksaaaan Deposito Berjangka Inpres D&lara melaksanakan deposito berjangka Tnpr«st Bankbank pelaksana selalu berpedotnan pada Instruksi Ereoiden Republik Indonesia No.28 tahun 1968, sedangkan pelakoanaan ee-

^Rank Kegara Indonesia (Unit I), ânoran {Tahun Pembnkuml268, Bank Ilegara Indonesia (Unit il, Jakarta, lôti, Lampiran p, halaman 273 •

SKRIPSI


Sidarjati


28

lanjutziya diatur oleh Bank Indonesia* uengenai pelaksanaan tetaiisnya yaitu tentang caracara oeseorang yang ingin aenjadi deposan diatur oleh Bank pelaksana di ba;vah pengawaBan Bank Indonesia. Bala® hal ini Bonk-bank pelaksana wajib mentaati dan raelaksanakan peraturan-per©.turan Bank Indonesia melalui Surat Keputusan atau* pun Surat Edarannya yang telah dikeluarkan. Karena Bank In donesia merupakan Benk Sontral yang mempunyai tugaa untuk ^ membina Perbankan di Indonesia* Adapun bank-bank pelaksana yang diharuskan melaksanakan gerokan deposito berjangka Inpres adalah * - Bank Rakyat Indonesia* - Bank Negara Indonesia 19^6* - Bank Bumi Daya. - Bank Dagang Hegara# - Bank Ekspor Impor Indonesia. - Bank Pembangunan Indonesia. Secara prinsipiil tp.ta cara pelaksanaan deposito bej> jangka Inpres yeng ada pade Bs>nk-bank pelaksana adalch sete, tetapi tidaklah tertutup kemungkineii adanya perbedacn dalaa hal keperluan admini strati p. Di dalam penyajian tata oara pelaksanaan deposito berjangka &1pres ini penulis nendak menguraikan mengenai i 1. Prosedur pembukaan deposito berjangka Ihpres. 2. Pronedur pslunasan deposito berjangka Inpres.

SKRIPSI


Sidarjati


29

3.1* Eroocdur penbukoan dopoolto berjangka Inpres* Pe»bukaan deposito borjcngka Ihpreo pada banfc-baak pelaksana itu dapat dilakukan depoaan dengan oetoran uang tunai aaupua dengan 03k* Dalaro pelaksenaaxmya deposan dibaruakan mengisi for* mulir perrrtohonan deposito berjangka lebih dahulu, di oaaping itu juga hams nengiol surat perayataan di atea note* roi Ep-25f- dan rcenanda tcngcni kartu contoh tanda tengen dengan nnnunjukkan K.T.P. atau S*I*H* yang diialllkl* Seta* lah osrauraiya dipenuhi maka dopoonn wenyerahkan uang tmai atau oek yang hendak didoposttoknn* Dftlan proscdur Belcnjutnyn Germanya kAmtdian dioorahkan kepada Kasir dan dari Kaoir kotmdiaa rtioerahkcn kepcda Petu/rao dopoolto berjangka, keouall uang tunal atau eok dari deposan* Seoudah itu Petugco dopoolto berjaagkp. oenyiapkan bilyet deposito berjangka den meneruskan buktl-bukti kopada Kepala barren kcumgan* Kepala beglm keuangm kemudian so* lafcuktn penolitian dan biloaana tidak terdapat kelalnan lengoung merabubuhken tanda tangan pada berkaa*-berkao terse but dan ftenyerchkan kembali kepada petugas ypng bcrtroneng untuk di*UotribuMkan kepada depoacn maupun pada baên-bagian yang bcr&epen+ingan dengan borKcs-bcrkco terccbut* Apabila pembukacn dopoolto dilakukan dengea cotorcn oek yang berasal dari bmk lain, r_aka akan ada

rak-

*

tu antara penyetoran 00k toraebut dengan dlterbitkmnya bil-

SKRIPSI


Sidarjati


50

yet dopocito berjmcka karena haras oolalui proooa clearing i

loblh dahulu di Lenbaga Clearing Bonk Indonaoia* % 2. Prosodur polunason dopooito berjangka Inprea*

Pclunasan deposito berjenfika ini dapat tor3adi kare na 2 (dua) hal yaitu t 1* Suddi Jatuh tonponya atau berakhirnya deposito berjoxiGka* 2. Atao pernintasm depooan untuk nonorik ocbolun bera* khirnya jaigka vk tu dari dopooito berjangka toroebut. Ontuk poltmaoan atao pcjruintaan dopooan yongf ditarik gobelus habio Jmgka mktunya,nontinya akan dikonckan ouatu dendrv bunâ atau penalty*

tata cira nengonai pelunaoan dopooito borjancka ini dapat ponulio uraikon oobâi borikut i Apabila tancgol berakhirnya dopooito berjangka telah oanpaif aoka deposan dotana ko bonk yan& borsanskutan untuk nenyerahkan bilyet dopooito borjanska yang dimlftiki# Potuîo loket yans moncrina bilyot doposito tersebut kenudian meneruakon kepada Potuflao depoaito berjangka, solanjutnya Potugoo dopcoito berjenflka akan mencocokkon bilyot deposito berjan^ra yai^j asli donjon yanq ada di file/yan<j dioinpannya* Atas daoar bilyet depooito berjaicka yang aoli dibuat bukti pdlunaoan pokok bungra,koEiudian dicatat ko dalan kartu perils clan dopooito borjancka.

SKRIPSI


Sidarjati


31

Setelah itu berkas-berkas tersebut diserahkan kepapda Kep&Ia bagian keuangan dan dilakukan penelitim. Apabila tidak ada kesalahan lalu membubuhkan tanda tangan pada berkaa-berkas tersebut dan menyerahkannya kepada petugas yang berwmang* Seaudah Kasir menerima bukti pelunasan pokok bunga dari Kepala bagian kouangan, barulah memberikan umg tunai sejumlah nominal yang tertulis pada bilyet deposito berjang ka* Apabila pelunasan dilalcukan melalui pemindah bukuan untuk keuntungan rekening koran giro deposan, maka pelunasan itidak lengsung diberikan kepada deposan dalam bentuk upng tunai, melainkan dipindah bukukan sebagai keantungan dari rekening koran giro deposan yang bersangkutaa* Pelunasan ca ra

ini dapat dilakukan apabila deposan mempunyai simpanan

dana

di bank yang sama dal an bentuk rekening koran giro* Dalam melakaanakan tata cara pelaksanaan deposito

berjangka Inpres ini, juga harus diperhatiken dsn dilaks^nokan

mengenai landa3an tentang penetapan tingkat ouku bu^

nga yang diberikan kepada depooen* ■J-Waturan mengenai penetapan tingkat suku bunâ de posito berjangka Inpres terakhir dltetapkan tanggal 30 Pesember 19771 yang berlaku mulai 1 Januari 1978 berupa Surat Keputusan T,ireksi Bank Indonesia tentang Doposito berjangka pada Ban)c-bank U m m Pemerintah dan Bank Pembangunan Indone sia IIo.lO/lOtyKep/Sir/UHH! (llhat lanpirm 2)*

SKRIPSI


Sidarjati


32

**• lugas-tlJgae Bank Indoneala dan Bonk-bank Pelaksana dew lam Hubungannya dengan Pelaksanaan Deposito Berjanaka Inpres Dalam uaaha untuk mengadakan pengawasan serta penyehatan tata perbankan di Indonesia, maka pada akhir tahun 1967 telah disyahkan oleh Eresiden Republik Indonesia ne-

ngenai Undang-undang No*!1! tahun I967 tentsng Pokok-pokok Perbankan. Dan selanjutnya pada bulan Desember 1968 juga di syahkan Undang-imdang No.13 tahun I968 tentsng Bank Sentral* Undang-undang No.l^ tahun 1967 Tentan," pokok-pokok Perbankan tersebut pada pokoknya nienghendaki agar supaya tata perbankan di Indonesia ini dilandasi oleh hal-hal sebagai berikut 1 a, Tata perbankan harus merupakan suatu kesatum sistio yang menjarr.in adanya kesatuan pimpinan dalam mengatur coluruh perbankan di Indonesia eerta manârcaoi pelakaanaan kebijaksanaan moneter Pemerintah di bidang per bankan* b< Memobilisir dan meraperkembangan aeluruh potenoi nasion&l yang bergerak dibidang perbank.an* c* Fembimbing dan mem&nfaatkan segala potenoi*tersebut b$gi kepentinân perbaikan ekonomi rakyat. Sodcngkan Bank Sentral yang dimaksudkan oleh Undengundang No ,13 tahun 1968 Tentang Bank Sentral adalah Bank In donesia* Bank Sentral dl oini dimaksudkan sebagai partner pemerintah dalam melaksenakan kebijaksanaan moneter pcnerin^ tah yang harus dilaksonaken oleh perbankan di Indonesia. Bank 6 0. P. Simorangkir, Dasar-daoar dan Mekaniame Perbankan. Yagrat, Jakarta, 1979* halaman

SKRIPSI


Sidarjati


33

Sentral wenjadi koordinator, pembina sorts- pengawa.3 dari seraua 'bank yang ada di Indonesia eehin^ga terdapat kesatuan sistim dengan satu pengav?aaan dan pembiaaan. Tugas pokok Bank Sentral menurut Ifodang-undang No. 13

tahun 1968 Ten.tang Bank Sentral paaal 7j adalah 1 a. Me&gatur, menjaga dan memelihara kostabilan nilai rupiah. b. Kendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta meinperluas kesempatan kerja, guna ineningkatkan tarap hidup rafcyat. Oleh karma itu Bank Indonesia dalam menentukcn kebijakaana&n-kebijaksensan dan peraturan-peraturannya selalu barpedoman pada tugas pokok tersebut dan harus melepaskan oegala aktivitaa komersiilnya* Kepentingan untuk meneiptakan. stabilises! di atas segala kepentingan lainnya* Dalam rangka usaha untuk memobillsir dan raemperkem* bangksn dana yang ada dalam masyarakat, maka pemerintah pada tanggal 19 September 1968 mengadakan gerakan Deposito Ber jangka. Bank-bank pelaksana yang diharuskan melaksanakan ge rakan deposito berjangka ini ialab semua Bank TJtnua Penerintah dan Bank Pembangunan Indonesia yang ada di seluruh tanah air* Berdasarksa Undang-ifndang No.I1* tahun 1967 Tentan" Pokok-ppkok Perbankan pasal 3* fungsi bank dibedakan dalam t

SKRIPSI


Sidarjati


3^

a* Bai^k Sentral ialah Bank Indonesia sebagaimana tereantum dalam penjelasan Undang-tJndang Dasar 19*+5 ya^ Itu Bank yang diberi tugas untuk mengeluaXkan dan mehgatur peredaran uang. b« Bank tJmura ialah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerlma simpanan dalam bentuk giro dan de posito dan dalam usahanya terutama memberlkan kredit jangka pendek* c. Bank Tabungan ialah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerlma simpanan dalam bentuk ta*» bungan dan dalam usahanya terutama memperbungakm dananya dalam kertas berharga. d. Bank Pembangunan ialah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerlma simpanan dalam bentuk de posito dan atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan panjang dan dalam usahanya terutama memberlkan kredit Jangka menengah dan panjang dibid&ng pembangunan. Dalam garis besamya ada 3 (tiga) bentuk tugas (ope ras!) yang dilakukan oleh perbankan yaitu i a. Operasi perkreditan secara aktip. b* Operasi perkreditan secara pasip. c. Usaha bank sebagai perantara dalam perkreditan.^ ^Xbid. halaman 1?.

SKRIPSI


Sidarjati


3?

Yang dlmaksud dangm operasi perkreditan secara aktlp yaitu tugas perbankan dalam rangka raenclptaken ataupun memberlkan kredit kepada yang membutUhkan*

Sedangkan operas! perkreditan secara paslp yaitu tu gas bank dalam menerlma slmpanan/dana yang dipercayakan oleh plhak ketiga# Bank dalam menjalankan operasi perkreditannya secara paslp antara lain raenerlma simpanan dari masyarakat dalam bentuk deposito berjangka. Di nana dana tersebut dl samplug dana-dana perbankan lalnnya (sertifikat deposito, giro dan tabungan) akan diakumulir don dlkelcla oleh perbankan dalam rangka raenjalankcn operas! parfcredltwinya secara ckttp ya itu menciptaken atau memberlkan kredit kepada pihnk-pihak yang membutuhkan* Adcpun hal tersebut telah d ijelesk an delcm Undengtfndang ffo.ll+ tahun 196? Tentsng Pokok-pokok Perbankan pasal 1 sub a, sebagai berikut i

Bank adalch lembaga keuangan yang us aha pokokaya ada* leii memberlkan kredit dan Jasa-jasa dalam lalu lintos pembayaren dan peredaran uang* Dalam hubungannya dengan pelaksanaan deposito berJcngka, Bank Indonesia sobagal Hankers Bank mengduarkan Surat Bdarsn maupun iurat Keputusan yang dijadikcn pedoaan oleh bonk-benk pelaksana* Dalam melakaanakan tugas pokoknya Bank Indonesia ber*

SKRIPSI


Sidarjati


u

hak untuk $ a* Menyusun rencana kredit untuk suatu jangka waktu tertehtu ycng diajuken kepada pemerintah melalui Dewan Mfinotor* bm Manetepkan. tingkat dan struktur bunga* c* Menetapkan p«r.batMcn krclitatip den kwsntltatip atas pemberian kredit oloh perbankan* 8 Jadi penetapan tingkat suku bunga deposito berjangka dilakukan oleh Bank Indonesia dengan berlandaskan pada Instruksi Presiden Republlk Indonesia No* 28 tahun 1968 sesual dengan hak yang dimllikinya, demikian pula mengenai penyap luran dana tersebut dalam bentuk kredit kepada masyarakat*

®Bank Negara Indonesia (Unit I). Xigporan tahun Probukuan 1968* Bank IIcrqtb Inflonoeta (Unit l>, Jakarta, 1968, i4JinpIrenFv halamen 273*

SKRIPSI


Sidarjati


BAB

ni

F01A KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH DALAI.! USAHA ItBIINGKATKfil DEPOSITO BEfiJAHGKA INEftES SEBAGAI SUMBER DANA PERBANKAN

1. Penfcaturaa Tlnakat Suku .Bunga

Dalam usalia menarik masyarakat untuk menyirapan uan#nya ke d&lam bentuk deposito berjangka, maka bank-bank pe laksana deposito berjangka Inpres tersebut member!km suku bunga yang menarik bagi masyarakat. Di mana ketentuan menge nai besar keciloya tingkat suku bunga tersebut ditetapkan oleh Bank Indonesia, sesuai dengan hak yang dimiliki ycng telah ditetapkan dalam tfndang-undang N0.I3 tahun 1968 tentang Bank Sentral pasal 32* Sejak gerakan deposito berjangka Inpres dilaksanakan sampai dengan sekarang tingkat suku bunga deposito berjang ka Inprea tersebut mengalami berkali-kali perubahan. Perubahan tingkat suku bunga ini disesuaikan dengan keadaan kestabilan ekonomi dan moneter negara pada waktu itu. De mikian juga selalu diadakan perimbangan yang aehat antara tingkat suku bunga deposito berjangka dengan tingkat suku bunga kredit* Perubahan dari tingkat suku bunga deposito berjangka Ihpres beoerta jangka waktunya dapat penulis ketengahkan da lam tabel 2 halaman 33*

37 SKRIPSI


Sidarjati


38

III

3 00 rl

*

■

III

1

1

*

11^ ^ H OJ CM rl H

*

1

1

C\l H ^

1

1

3 vOirv^* fO CM CM H H H H H 012 &*"* tfVS §
CM

■

3 3 n

K K H

ro rf

ro rO ro H I

.4* co Ol rt H rt H

CM <M

**? *»rl ft *<-36) ■38* ,0,0 d J- rtrj CM 3*0 M ^■a-g fe-rfl ljT3-3

. fH rt rl H H |

M

TJ ! r~i h 0) m

SKRIPSI

CO ffv ^ Ov On O CM ro J- J* C*. CO \p v0v0>0 v£) f> ?> N D* N &0'OvÔv(T>OsO'0'0'0'0' HHf lHH HH Hr tHr HH 8 ,0 *P •H O 4) s a f l l s a -s ■a ? a j I i : s s H £N H O V\H H (M 0^00 rOH H H H fO H CM H


Sidarjati


39

DaJfi tabel 2 di halaman 38 terlihat bahwa suku bunga deposito berjangka Inpres dari waktu ke waktu mengalami pe nurunan., kecuali deposito dengan jangka waktu 12 bulan pada tanggal 9 April 197*+ berdasarkan Surat Keputusan Direksl Bank Indonesia Ko*7/8/Kep/Dir/ U H W f o mengalami sedikit ke naikan sebesar 1/b % sebulqn bila dibandlngkan dengan peraturan yang kelua£ sebeluranya yaitu pada tanggal 12 April 1973. Pada saat Deposito berjangka Inpres mulai dilaksanakan, inflasi yang ada di negara kita maslh relatip tinggi i

yaitu sekitar $5$. Jadi dengan dlberikannya suku bunga yang tinggi pada waktu itu dapat menarik masyarakat untuk menyimpan lebih banyak dananya dalam bentuk deposito berjang ka* Pan temyata usaha lnl berhasil, terbukti dengan besarnya deposito berjangka Inpres yang dapat terkumpul, yaitu pada akhir Pesember 1968 mencapai Rp*5 milyar daa pada akhir Desember 1969 sudah meningkat menjadi Hp.3^ nilyar*^ Dengan semakin besamya dana yang dapat terkumpul pada bank, maka jumlah peredaran uang dalam masyarakat dopat teraerap melalui bank, sehingga laju Inflasi dapat dltekan* Lebih-lebih lagi karena deposito berjangka Inpres bukan merupakan sumber dana yang berasal dari sumber yang Inflatoir. Inflasi pada akhir Desember 1969 besarnya adc^

^Bank Indonesia, laporan Tahun Pembukuan 1969/1970t Bank Indonesia, Jakarta, 19?0, Kata Pengantar*

SKRIPSI


Sidarjati


lah 9,9 %t jadi hanya dalam waktu 1 tahun saja inflasi dap*

pat ditekan sampal dengan 75,1 % dan deposito 'berjangka Ih pres mengalami peningkatan sebesar 560 Sejak Oktober 1968 sampai dengan April I97I* jangka waktu penyimpanan deposito berjangka Inpres maksimua 12 bu lan, di mana suku bunganya mulai dari 6 % sebulan berangsur-angaur turun hingga mencapal 1 l A % sebulan (menurut Surat Keputusan yang berlaku sejak 12 April 1973)• Baru pada tanggal 9 April 197^ dengan Surat JCeputuBi an Bireksi Bank Indonesia Ho,7/8/Kep/Dir/aHJW/7^ jangka waktu deposito berjangka Inpres bertambah dengan simpanan yang berjangka waktu 18 bulan dan 2b bulan. Dl mana suku bunga untuk deposito yang berjangka wak tu kurang dari 3 bulan bunganya 1/2 % sebulan, yang berjan#ka waktu 3 bulan 3A $ sebulan oedangkan yang 6 bulan; 12 bulanj. dan 2b bulan besamya 1

1 1/2

2 $ dan 2 1/2 %

sebulan. Kemudian pada tanggal 28 Beeember I971* suku bunga da ri deposito berjangka Inpres dengan jangka waktu 12 bulan, 18 bulan, dan 2b bulan mengalami penurunan yaitu menjadi 15 %t 21 % dan 2^ $ setahunnya atau 1 l A £, 1 3A $ dan 2 %

sebulannya* 15ulal 13 Januari 1977 deposito dengan jangka waktu 18 bulan dihapuskan dan bunga dari deposito berjangka Inpres mengalami penurunan lagi. Untuk deposito dengan jangka waktu

SKRIPSI


Sidarjati


kl

kurang da£i 3 bulan menjadi I A % sebulan, yang berarti u ngalami penurunan sebesar 1/k % sebulan dari kebi 3aksanaan yang ada eebelvunnya* Demikian pula untuk deposito yang berjangka waktu 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan juga mengalami penurunan sebesar 1/k %

sebulan sedang yang berjangka waktu 2*f bulan turun 1/2 %* Dan surat keputusan terakhir dari Direkei Bank Indo nesia mengenai pengaturan suku bunga yang dijadikan pedoman sampai sekarang adalah IT0.10/10VKep/Dir/t3HJtt tanggal 30 Desember 1977 yang dilaksanakan terhitung mulai tanggal 1 Januari 1978. Adapun ketenimannya ontara lain sebagai beri1

fcut 1 *- Jeposito llengan jangka waktu 3 bulan suku bungenya ditetapkan oleh kebijaksanaan Bank-bank PenyelenggaIra Deposito berjangka Inpres. - Deposito dengan jangka waktu 6 bulan, 6% setahun. - Deposito dengan jangka waktu 12 bulan, 9Jf setahun. - Deposito dengan jangka waktu 2**■ bulan 1 -

setahun untuk simpanan yang berjumlah sanpai dengan Rp*2.500.000,-*

- 12% setahun untuk simpanan yang berjumlah lebih d&ri Rp. 2*500.000,-dengan pengertiaa bahwa bagian Rp*2.500.000,* yang pertama tetap diberi bunga 15% setahunnya* Bunga deposito berjangka Inpres tersebut dibayarkan

SKRIPSI


Sidarjati


**2

kepada deposan setiap bulan, yang dapat diambil pada tank masing-masing di raana ia mempunyai simpanan dalam bentuk de posit© berjangka Inpres tersebut. Dalam Surat Keputusan Ho.lO/lO^/Kep/Dir/UHJH tanggal 30 Besember 1977 dijelaakan pula bahwa semua deposito ber

jangka Inpres dengan berbagai jangka waktu yang ada itu ha^ nya diperuntukkan bagi dana-dana yang toersumber dari dalam negeri 9aja* Apabila kemudian dlketahul bahwa dana yang ada pada deposito berjangka Ihpres itu berasal dari luar negeri, maka diberi bunga atas deposito tersebut setinggi- tingginya 3 % setahun terhltung sejak tanggal pendepositoannya. Demikien Juga apablla dana yang dieimpan dalam depo sito tersebut berasal dari suatu kredit dari bank pemerintah maupun dari dana yang telah dlmiliki depoaan pada waktu meaw peroleh kredit dari bank pemerintah, maka bunga yang dibayarkon sama dengan suku bunga kredit yang diperoiehnya dan diperhitijngkan sejak tanggal diperolehnya kredit termaksud* Pengaturan tingkat suku bunga deposito berjangka selalu berkaitan dengan pengaturan tingkat suku bua&a kredit, karena penyaluran dari dana deposito maupun dana-dsna lainnya memang dltujukan untuk penciptaan kredit. oleh karena itu pemerintah c.£# Bank Indonesia dalam menentukan tingkat suku bunga deposito berjangka ataupun dana lalnnya selalu menjadakan auatu perimbangan yang oehat dengan tingkat suku bunga kredit. Bank Indonesia selalu mengusahakan jangan sam-

SKRIPSI


Sidarjati


**3

pal terjadi pengaturan tingkat suku bunga deposito dengan suku bunga kredit berjalan tidak oerasi, sehingga pengatur an tersebut ju3tru menimbulkan kegoncangan di bidang none* ter. Jadi apabila Pemerintah hendak meningkatkan produk si dari inasyarakat, lebih-lebih produksi dari barang^barang yang dipriorxtaskan, earana penunjangnya ialah Pemerintah harus menyediakan modal yang raurah. Penyediaan modal yang murah ini dapat diperoleh pengueaha melalui pinjamen kredit dari bank dengan suku bunga yang rendah. tJsaha dari Bonk Sentral dalam menurunkan tingkat ku bunga kredit harus diikuti dengan penurunan tingkat suku i

bunga deposito berjangka maupun dana-dana perbankan lainnya dengan suatu perimbangan yang normal, sehingga tidak menirvbulkan cost of money yang tinggi bagi bank-bank pelaksana yang dapat menyebabkan suatu keruglan* Pada akhir Desember 1977 Pemerintah mengeluarkan su atu tindakan penurunan suku bunga dan peringanen oyarat-syarat pinjaman termasuk pinjaman likwiditas Bank Indonesia p&da bank-bank, Juga penurunan euku bunga deposito berjangka serta tindakan lainnya. Penurunan suku bunga dan peringanan syarat-syarat pinjaroan tersebut yang meliputi balk pinjaman jen^ka pendek maupun inveetasi diharapkan dapat menekan biaya produksi se hingga dapat mendorong perluasan dan peningkatan kegiatan inveotaei dan produksi.

SKRIPSI


Sidarjati


Agar supaya bank-bank dapat memberlkan pinjaman de ngan euku bunga yang lebih rendah, telah diusahakan pula menekan biaya dana perbankan dengan jalan menurunkan suku bunga dejwsito berjangka, menurunkan suku bunga dan memperbesar jumlah pinjaman likwiditas Bank Indonesia kepada bankbank serta menuivnkan kewajiban bank-bank dalam peaellharjv cn likwiditas minimum sebesar 15 #• Untuk member! gambaran besarnya tingkat Buku bunga pinjaman bank-bank pemerintah di eini penulis sajikan tabel mengenai ’*Suku bunga pinjasian bank-bank pemerintah dan suku bunga pinjaman likwiditas Bank Indonesia**, yang dapat dili hat pada tabel 3 halaman ffeterangan* Jenis pinjaman Bank-bank Pemerintah itu terdiri d&ri s 1, pinjaman jangka pendek* 2* Pinjaftan investasi* 3. Kredit Investasi Kecil, ^ Kredit rodal Kerja Permanen* Pinjaman Jangka P3ndek dibedakan menjadi 71 golongan, di mana i - Golongan I suku bunga Pinjaman Bank Penerintah 3ebelum 1 Januari 1978 dan aesudahnya adalah tetap sebe sar 9 % setahun, demikian pula dengan suku bunga.i

SKRIPSI


Sidarjati


tabel 3 SUKU BUtfGA PINJAMAH BANK-BANK PElTEftlHTAH J)AN SUKU BUNGA PINJAHAIT LHSIDIM5 BANK INDONESIA SEBELUIT DAN SKSUDAH TAHTK 1978 (Dalam Persen) Suku Bunga Bank Pemerintah • Sebelum 1 Jan 1978 1 Jan 1978

♦ Piniaman Jangka Pendek* Golongan I* 1* Pinjaman modal kerja untuk pengadaan dan penyaluran be ras, gabah/padi dan jagung oleh BUUD/KDD Golongan II* 2* Pinjaman untuk penanaman padi dan palawij a dalam rangka Bimas dan Ihmafl 3# Pinjaman pengumpulan dan penyaluran garam rakyat olehBUUD/KDD dan BT.Garam serta kredit modal kerja Bf.Ga ram *t* Pinjaman modal kerja pabrik terigu 5* Pinjaman okspor dan produsen ekaportir 6, Pinjaman produksi, impor dan penyaluran pupuk dan obat hama 7* Pinjaman impor dan penyaluran barang-barang diluar pe*ngan dalam rangka ba&tuan luar negeri 8. Pinjaman modal kerja untuk penguftpulan dan penyaluranhasil pertanien. petemakan dan perikanan oleh BtJUD/ KOD dan koperasi 9, Pinjaman modal kerja untuk usaha pertaniaa rakyat dankerajinan rakyat 10, Pinjaman modal kerja untuk pemeliharaan temak, unggas dan perikanan rakyat Golongan III* 11, pinjaman modal kerja untuk industri dan jasa-jasat a# Penggilingan padi/Huller b, Gula c* Hinyak kclapa 1 d, Tekatil e, Alat-alat pertanian f. Kertafl g, Semen h, Pengongkutan umum i, Penootakcn dan penerbitan j* Pariwisata 12* Pinjaman modal kerja untuk produksi lainnya 13• Pinjaman impor dan penyaluran barang-barang yang dia wasl l*+« Pinjaman untuk pembiayaan pereediaan gula 15* Pinjaman perdagangan dalam negeri termasuk antar pulau '16* Pinjaman modal kerja kontraktor untuk proyek DIP*Ih pres dan yang dibiayai dengan anggeran Pemerintah Daerah serta perumahan sederhana Golongan 17* 17* Pinjaman nodal kerja kontraktor lainnya Golongan V* 18* Pinjaman impor dan penyaluran barang-2 impor lainnya* Golongan VI* 19* Pinjaman lainnya yang tidak termasuk dalam golongan Isampai dengan V Pinlaman Inveotasis Golongan i Golongan II Golongan III Golongan 17 Kredit InvestaBi Kecil (KIK1 Kredit Tôdal Kerja Permanent KMKP)

Suku Bunga Plnjnnan LlknlditaB Sebclun 1 Jan 1978 ■L Jnn 1978

9

9

3

3

12

12

3

3

12 12 12

12 12 12

k b b

6 6 5

12

12

b

6

12

12-18

b

6-10

12

15

b

10

12

15-18

b

10

12

15-18

b

10

13,5 13,5 13,5 13,5 13,5 13,5 13,5 13,5 13,5 13,5 13,5

15 15 18

15 18 2** 18

6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

10 10 10 10 10 10 10 10 10

13,5 13,5 13,5

18 18 18

6 ‘ 6 6

10 10 10

13,5

21

6

10

15

21

6

10

18

2^

6

15 18 18 18

10

*

21 10.5 12 13.5 13,5 io;5 12

2*

6

*»

12 - 12 ’ 15 15 12 15 I

J b k 3 **■

b b 6 6 b 8 1<

Summers Bank Indonesia*

SKRIPSI


Sidarjati


h6

Pinjaman. Likwiditasnya juga tetap 3jf setahun. - Golongsft IX terdiri dari 9 kelompok yang suku bunga pinjamannya sebelum 1 Januari 1978 sebesar l2jt setahun, kemudian mulai 1 Januari 1978 berkisar antarra 12 ■? 18 % setahun. Sedangkan suku bunga pinjaman likwiditasnya sebelum. 1 Januari 1978 berkisar anta ra 3 - 10 $ dan aesudahnya adalah

setahun, kocu-

ali untuk 11Pinjaman untuk Penanaman Padi dan Pala vrija dalam rangka Bimas dan Ihmas'1 sebesar 3% Be ta hun. - Golongan III meneakup 6 kelompok, suku bunga pinjamarafcya sebelum 1 Januari 1978 berkisar antara l£2^ % setahun, sesudahnya semuanya adalah sebesar

i 13»5

setahun. Pinjaman likwiditasnya sebelum 1

Januari 1978 adalah 10 % (kecuali untuk pinjaman modal kerja untuk industri dan jaaa-jasa pariwisar* ta) dan sejak 1 Januari 1978 menjadi 6% setahun. - Golongan IV suku bunga pinjaman Bank-bank Pemorin tah ©ebelum 1 Januari 1978 sebesar 21% den seaudaknya menjadi 1? % setahun. Sedangkan suku bunga pinjaman. likwiditasnya turun h % setahun yaitu sebelum 1 Januari 1978 adalah 10 % aetahun dan sesudahnya menjadi 6 % setahun* m {jolohgan y suku bunga pinjamannya aebelum 1 Januari

1978 sebesar 2k % setahun kemudian mulai 1 Januari

SKRIPSI


Sidarjati


**7

1978 turun menjadi 18 % so tahun. Suku bunga pinjoznan likwiditasnya sebelum 1 Januari 1978 tidak ada kemu dian sejak 1 Januari 1978 adalah 6 $ setahun* - Golongan VI suku bunga pinjoman dari golongan ini turun 3 % yaitu dari $¥ % menjadi 21 % setahun* 8edangkaa suku bunga pinjaman likwiditasnya sebelum 1 JanuarJ. 1978 belum ada dan sejak 1 Januari 1978 ditotapkon sebesar 6 % setahun* Pinâman investasi Pinjaman investasi ini terdiri dari k golongan. 3e~ belum 1 Januari 1978 jumlah Pinjaman Livestasi untuk tlaptiap golongan ditetajfean sebagai berikut « Crolong&n I

£ sampai dengan Rp*25 juta.

Golongan II

t di atas Rp. 25 juta sompai dengan

Rp. 100 juta* Golongan m

% di atas Kp.100 juta sampai dengan

fip.300 juta. Golongan IV

t 31 atao ilp.300 juta*

Kemudian sejak 1 Januari 1978 dladakan perubahan sebagal berikut s Golongan I

s sampai dengan Rp*75 juta*

Golongan II j di atas Rp*75 Juta sampai dengan Rp.200 Juta* Golongan III s di atas Rp*200 juta sampai dengan Rp.500 juta. SKRIPSI


Sidarjati


43

Goloncsi IV i Alston Bp. pOO Juta ( ©nnpai doascn Ep* 1.300 ju ta ) . m Golouften I onku buno pinjfacn b mlr-batii: pescrin-

tah oobolun 1 Januari 1978 cdalcfc 12 £ > tetapi eojak X Januari 1978 turun ncnjadi 10,5 # ootahun. Soku bunga pinjtncn lifcviditoemya dari 4 0 ncnjoAi 3 ^ ootahun * - Golongcn I I cn&u bunc* pinjcara aobolua dan oocudnh 1 Januari 1970

totap sabosar 12 £• dwlfeicn

pula ouka bunga pinjantn liktriditccnya totap eob£ oar 4 % «ct:ftcnnya* »* Goloi&an I I I dsn IV eaku bunâ pinjmcnayn oobo lun % Januari 1978 adalah eobo ocr 15 oojaJt 1 Januari 1978 turun n m jad i 13*5

kmudinn don otw

ku bttnci pinjanm likaiditconya dari 6 % ncajadi 4 £ ootahun*

Kredit Ixnrostgsi Kocil ( £IE )

den Irodlt nodal

Eorja Pcrncstm ( KHKP ) r cuiu bunâ pinjo&annya oojdc Jcmuarl 1978 diturunkcn naainc-caainjj dari 12 fi ootchun nenjadi 10*5

dan 12 $5 ootchun.

X~

den 16 £

Sodafitflttai oukn

bnnca pinjsnm lllrcldltGtmya ncoino-acjina diturun&m n
dan 8 0

ootahun . Denman doilcian dari tabel

tcraobut diatca da -

pat torlihat bahcs nuku bunca pinjenan Bonk-bank Pencrtotoh dan cuku bunca pinjooon likwiditca dari Batik Indono * d a cojnk 1 Jcnuaii 1978 coloruhnya ncncalcni ponortmoa * SKRIPSI


Sidarjati


**9

Eada prlnsijuya kebi;jaksanaan pengaturan tingkat siv

ku bunga yang dilakukan oleh Bank Sentral itu rcerupakan su* atu kobtjaksanaan yang diarahkan untuk roenciptaksn kestaMian ekonomi dan mono ter. Seo&ra garis besaroya ada 3 (tiga) kebijaksanaan

yang dilakukaiii Bank Central dalam menciptakan kestabilan ekonomi dan mieter^ yaitu j

1* Discount I b lic y * 2* Open Karket Operation* 3. Reserve Requirement* ad. 1. Discount policy. Policy ini merupakan suatu kebij aksanaan untuk mengatur juwlah uang yang beredar di masyarakat dengan mempeav gunakan suku w^nga fiebag&i alat, Bunga yang ditetapkan Bank Sentral merupaKen "bunga yang konstsn, yang tidak mudah dipeng&ruhi oleh ponaiyaran dan perraintaan (aupply and demand) modal seiiari-iiari* Apabilei negara sedang dilanda inflani yang cukup tinggi, Bank Sentral dapat mengurangi tekanan inflasi d*ngan cara nanoikkarx diskontonya* Dengan naiJmya tingkat diskonto yang ditetapkan, maka kredit menjadi mahal aehing*ga permintafln kredit berkurang dan keccpaton pcredaran uang dapat ditekan. Doraikian aebaliknya apabila suku bunga/diskonto diturunkan, maka pernintaan kredit akan bertajnbah be sar, sehingga uong yang beredar dalam masyarakat bertambah

SKRIPSI


Sidarjati


50

besar* Dengan mempergunakan kebi;)aksanaan ini Bank Sentral mengharapkan dapat menclptakan stabilisasi ekonomi dan moneter, yaitu dengan mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat* ad* 2* Open Market Operation* Dalam policy ini Bank Sentral menetapkan suatu kebiJaksanaan untuk menjual dan membeli. surat-surat berharga kepada dan dari masyarakat* Policy ini dimaksudkan untuk memperkuat dan mempercepat penâruh dari discount policy. Apabila Bank Sentral menjual curalwsurat berharga kepada masyarakat, berarti masyarakat melokukan pembayaran kepada Bank Sentral. Untuk pembayaran ini masyarakat akan membayer melalui bank-bank umum* Dengan adanya pembayaran ini maka reserve dari bank umum menjadi berkurang 8chingga kemampuan bank-bank tersebut untuk mengadakan, pemberian kredit juga mftogalami penurunan. Akhirnya jumlch uang yang beredar di masyarakat berkurang* Seballknya apabila Bank Sentral membeli surat-surat berharga dari masyarakat, uang yang dibayarkan Bank Sentral tersebut akan mengalir ke Bank-bank umuft, sehingga dapat momperbesar likwiditac bankbank unum tersebut serta dapat memperbeaar pemberian kre dit. Dalam hal ini berarti jumlah uang yang beredar dalam masyarakat akan bertambah besar*

SKRIPSI


Sidarjati


51

ad. 3. Reserve Requirement. Policy Ini merupakan suatu kebijaksanaan perbandingan kas, yang pada pokoknya hendak mengubah perbandlagan kas (cash ratio) yang telah ada. "Cash ratio yang dimaksudkan adalah dasar perbandingan minimum antara jumlah alat-alat likwid yang dikuasai dan jumlah kewajiban yang segera dapat dibayar”* kebijaksanaan ini baru digunakan apablla kedua kebi jaksanaan yang terdahulu maslh kurang berhasil. Cash ratio dltentukan oleh Bank Sentral, di mana besarnya disesuaikan dengan perkembangan moneter yang terjadl pada saat itu* Bila tdrjadi gejala^gejala inflasi maka Bank Sentral akan menaikkan cash ratio, dengan harapan bahwa bank-bank t umum akan mengurangi penciptaan kredit baru. Karena dengan i

dinaikkamya cash ratio berarti bank harua lebih memperhitungkan persediaan alat likwid yang dimiliki dan tagihantagihan yang segera dibayar, jangan sampai kepentingan nasabah dirugiken. Sedangkan apablla keadaan perekonomian lesu, maka Bank Sentral menurunkan cash ratio dari bank-bank de ngan demikian bank-bank tersebut dapat menciptakan kredit baru, Dengan demikiaxi jelaslah bahwa dengan dInaikhhrmya atau dlturunkamxya cash ratio, Bank Sentral dapat mempenga-

2O.P. Simorangkir, Pasar-dasar dan rekanisrae Perbank an, Yograt, Jakarta, 19791 kalanan 92.

SKRIPSI


Sidarjati


52

ruhi perkembangan kredit yang diberikan oleh bank-bank umum dan. selanjutnya dapat mempengaruhi pula jumlah uang yang beredar di masyarakat.

2 . Hambatan-hambatan PengicnmL^J)maJDeT)osito Ber.lazigka JjBjaeftg

Dalam usaha penguinpulan dona deposlto berjangka Inprea, ternyata pemerintah juga mengalami harabatan-haiflbatan yang dapat mengurangi besamya deposlto berjangka yang tex*kumpul pada bank-bank penyelenggara. Hambatan-hambatan ini semakin terasa setelah berlaku kebij aksanaan !l5 Kopember 1978 {Kenop 1 5 )* Walaupun kebijakoanaan tersebut dlmaksudkan untuk meningkatkan kegiatan perekonoraian, tetapi dalam jangka pcndek kebijaksanaan itu menlmbulkan gejolak peningkatcn harga sebagai akibat yang wajar dalan tindakan penyesuaian diri. Dalam tahun laporan Bank Indonesia Tahun 1978/1979 Deposlto berjangka Inpres hanya mengalomi peningkataxi sobeoar 3

sedang pada tahun laporan sebeluianya peningkat-

annya cebeoar 9 f, Hal ini disebabkan karena adanya pennrikan-penorikan dana deposlto barjangka Inpres dalan juniah beear guna memenuhi peningkatan likwiditas deposan sebagai akibat kenalkan harga* Hambatan-hambatan yang ter;)adi dalam usaha pengimpul-

^Bank Indonesia, laporan Tahun Pembukuan 1978/1979. Bank Ihdonesia, Jakarta, 1979* nalaman 24-. SKRIPSI


Sidarjati


53

an dana deposlto berjangka Inpres dapat penulis ketengahkan sebagai berikut * 1« Bordasarkan Surat Keputusan Direkoi Bank Indonesia No.lO/lO^/Kep/Dir/UPOM sojak 1 Januarl 1978 suku bunga deposlto berjangka Inpreo pada Bank-bank tunua Pomerlntah dan Bank Pembangunan Indonesia diturunkan dan dladakan pembatasan nominal dari deposlto berjangka Inpres khususnya deposlto dengan jangka waktu 2^ bulan* Beposlto berjangka waktu

bulan bunganya l$$ aeta-

hun untuk simpanan yang berjuralah sampai dengan a dan 12 $ setahun untuk simpanan yang

Hp.2,5

berjumlah di atas Rp.2,5 juta* Dalam Ixal lnl deposen meraeakan semakin kecllnya bunga yang diterima dari balas jasa deposlto yang disimpannya, sehingga sebar glan dari deposan menarlk slmpanannya untuk diallhkan kebentuk simpanan. lainnya yang leblii menarlk* Keadaan lnl mengaklbatkan turunnya kenalkan deposlto

( •

berjangka Inpres yang terkumpul pada bank-bank pe lf nyelenggara. 2. Berdasarkan vmwancara penulis dengan Bapak Kepala Baglan Pengerahan Dana dari Bank Dagang fltegara Cabcng

Bank Exl_w __________ ___ survey tanggal 1 Juli 1980.

SKRIPSI

deposlto berjangka dari ang Kembang Jepun, hasil


Sidarjati


54

3fcrabaya, beliau noncat okan bahva t "Saoaran

dari

polakcanaan dopooito borjcnâ adalah ditujukan kopada naoyarakat yana; bcrponîcailcn raonongah keatae* karena ftoloncan inilah ytnc bioa oon&naakan uaftgnya dalao junlah yang rolatip beear".

c

Monang tidak ada

pcnbat aoan nininun dari noninal uang yans ditanankan dalea bontuk dopooito bo r j a Ji{jka » t ota pi apabila uang ytng ditanankan kcoil naka bunâ yang ditorina. jtiâ cansat kocil cehinâ tidaklah ncaadai. Donân denikl&n dari uraian diatao borati colongaa naoyarakai yanc copunyal incone yang rolatip rend ah bukan tol’tipakan saeiran dari fprakan dopesito borjanc^ ka ini* Scbotulnya kolau {joloncan nasyarakat

yanfi

aenpunyai incono yan^ rolatip rendah diikut oortakai caka junlah dopo3lto bcrj an^ka yang terkunpul dap at loblh be oar laî* Karon a ponduduk Indonesia

flanpai

dovaoa in i aobagian bo car caoih ccapunyai incono yan& rolatip rendah. 3* Pada konyataannya Bank-bcnk Svaota yang monorlna olnpsmm dopooito borjancka ( bukan Inproo )borani noabo rikan ouku bunca yznc lobih tinggi dari pada ouku bunca dopooito bor jatv^ca Inproo, oohingga po-

5

tfatancara dongan Kopala Dcsim Pongorahan Dana Bonk Daânc Ilocara Cabanc Surabaya,haoil ourvoy. tanrcal 23 Jull 1980,

SKRIPSI


Sidarjati


55

ra calon doposan lebih tertarik untuk inenanamkan uangnya ke bank-bank Bwasta. Pada Bank penyelenggara deposlto berjangka Ihpres suku butiga yang diberikan untuk deposlto dengan jangka waktu 12 bulan dan 24- bulan ffiaaing*masing 9Jf dan X5%/12% setahunnya, sedangkan Bank TTmum Swasta Nasional berani memberikan suku bunga l&f untuk deposlto berjangka oajapai dengan. 12 bulan dan £.

1$% yaag berjangka waktu di atafi 12 bulan* kf Sejak dibentuknya pasar modal di Indonesia tanggal 10 Aguatua *77# maka semakin banyak pula curat-ourat berhaXga yang dipasarkan dalam masyarakat, Hal ini memberikan rangsangan kepada masyarakat yang nempunyai uang ber lebih. untuk mengadakan psmllihan pada pembelian eurat-surat berharga.^

3* Uaaha Pemerlntah ifelalui Bank Indonesia dalam I*m/rataBi Hambatan-harabfttan Penûmpulon Dana Bepoaito Berjan#ka

Ingres Dalam mengataai hambatea-hambatan yang terjadi dalasi pengumpulan dana deposlto berjangka Thpres, maka Pemerintah

^Bank Indonesia, laporan Tahun Peabiakuan 1979/1980. Bank Indonesia, Jakarta, takun l9oO, halaman 35* ^fawancara dengan Kepala Bagian Pengerahan Bana dari Bank Bagang Hegara Cabang Surabaya, hasil survey tanggal 23 Juli 19o0*

SKRIPSI


Sidarjati


56

tidak tinggal diam terutama yang nenyangkut masalah intern bank penyelenggara, yaitu biaya yang besar berupa penberian bunga yang harus ditanggung oleh bank penyelenggara. Pemerintah c*q* Bank Indonesia sejak semula sudah menyadari akan adanya hambatan tersebut. Karena itu sejak deposlto berjangka Inpres raulai dilakaonakan, maka Bank In donesia telah melakukan usaha yang diarahkan untuk mongo* tasl hambatan tersebut, yaltu berupa pemberian subsidi bagi Bank penyejenggara. dalan bentuk premi Bunga. Subsidi premi bunga yepig diberikan oleh Bank Indonesia ini dimaksudkan untuk meringankan biaya bunga yang ditanggung oleh bank-benk penyelenggara. Adapun pemberian subsidi premi bunga deposito berw jangka Injures seperti terlihat pada tabel k di halaman 57 berikut ini, Bari tabel h terlihat bahwa pada saat deposito berjangka Inpres mulai dilaksanakan tanggal 1 Oktober 1968, Bank Indonesia memberikan subsidi premi bunga sebesar 1/3 bagian dari Jumlah bunga yang dibayarkan untuk deposlto dengan jangka waktu 6 bulan dan 12 bulan. Kemudian pada tanggal 17 Maret 1969 subsidi untuk deposito berjongka 12 bulan diturunkan menjadi 12 f setahm, dan pada tanggal 1 Mei 1969 pemberian subsidi dltiadakan. Sejak tanggal 9 April 197^ Jangka waktu dari depo-

SKRIPSI


Sidarjati


57

TABEL

*+

HOTI BUH5A DEPOSITO BERJANSKA INHIES TAHDN 1968 SAMPAI DENGAN 1978 (Dalam person t

b o tahun)

1

l i t :

12

6

Berlaku mulal

18 bulan

bulan

bulan

20

2*f

w

17 Ifar 1969

m

12

a*

9 Apr

197*+

m

m

28 Bes

19 7k

-

-

1 Okt

1968

1 Jan 1978

'. 2

r <

*

bulan

<■

8

15

6

9

6

flip*

k

1

/

2

untuk 8in«

panan aampal de ngan Bp.2*5 ju ta

1 1/2 untuk oii&pancn d i atas Up.2,5 juta*

•

,

•

»

1

J

1

i

t

'

Sum be n Bank Indonesia,

sito berjanglta Inpres ditambah dengan simpanan deposlto yang borjongka waktu 18 bulan dan 2k bulan dengan suku bunga

dan 30JC aetahun. Untuk menaukaesksn program ter-

aebut, maka Bank Indonesia memberikan subsidi premi bunga

SKRIPSI


Sidarjati


58

sobesar 8# untuk deposito berjangka 18 balm dan 1531 UQtuk deposito berjangka 2k bulsn setahunnya. Tetapi tak lama kemudian yaitu pada tanggal 28 Desember 197** keluar peraturan yang menyatakan bahwa subsidi untuk: deposito berjangka 18 bulan dan 2^ bulan diturunlcan raenjadi 6% dart $% setahunnya# Kemudian sejak tanggal 13 Januari X977 doposito berjangka 18 bulan dihapuskan dan pemberian sub$idi untuk deposito berjangka 2^ bulan turun lag! irienjadi 6% setahun* 1 Dan Surat Keputusan terakMr yang berlaku mulai 1 Januari 1978 fflenerangkan bahwa deposito yang mendapat aubeidi berupa premi bunga hanya deposito yang berjangka woktu 2*f bulan, Subsidi yang diterima oleh bank-bank penyelenggara adalah sebesar b 1/2 $ setaiiun atau 3/8 % sebulan bagi simpanan yang berjumlah sampai dengan Rp.2.500.000,dan 1 1/2 % setahun atau 1/8 % sobulan untuk simpanan yang berjumlah lebih dari flp.2 .500#000#~ (lihat lampiran 2)* Penurunan dari subsidi premi bunga tersebut diseauaikan dengan penurunan suku bunga deposito berjangka dan mengIngat pula keadaan perekonomian pada saat itu, Adapun Bank Indonesia

d a la m

memberikan subsidi pre-

mi bunga kepada bank-bank penyelenggara mompunyai ouatu ketentuan tata eara yang berpedoman pada Surat Edaran Ho* SB 7/3/tJHm tanggal 2*+ April 197^. * 'êtentuan-ketentuan yang terdapat dalam surat edar-

SKRIPSI


Sidarjati


59

an teraebut ontara lain menyatakan bahwa s -

Premi bunga yang diterima oleh Bank Ponyelenggara diperhitimgkan tiap-tiap bulan secaTa sentral dengan Pemarintah* raelalui Xanter Pusat Bank Indone sia Jakarta untuk seraua kantor Bank Penyeleflggara. Pan premi bunga diperhituagkon pada tiap akhir biv 1an untuk jumlah buiiga yang telah dibayar oleh Bank Penyel^nggara kepada deposan. Jika deposito ber;jangka ditarik oebelum habia jaagka waktunya* malca * a. Bank Penyelenggara tidak berhak lagi untuk menerirca rembura premi bunga bagi depoaito yang bezv sangkutan* b. Wajib membayar kembali kepada Pemerintaia semua premi yang pemah diterima oleh Bank Penyelenggar ra atae deposito termaksud# Temyajta eara perhitungan oecara sentral tersebut

di atas menyebabkan kurang lancarnya pembayaran kembali premi bunga kepada Bank Penyelenggara* Dengan. raelihat kenyataan tersebut* maka diadakanlah perbaikan-perbalkan

yang tertuang dalam Surat Kdaran Bank Indonesia No.SE 7/7/ TJHJ1! tanggal 29 Juli 197^, di mana semua Kantor Kas dan' Kantor Cabong Bank Eadonesia diikut sertakaa dalam melata*kan pembericn reburs premi bunâ deposito bcrjangka 18 bulon

SKRIPSI


Sidarjati


60

dan 2k bulan. Porbaikan-perbaikan yang dilakukan Bank Indonesia selalu mengalami penyeauaian-penyesuaian dengaa melihat perkembangan yang terjadi. Dan pada tahun 1978 keluarlah Surat Sdaran No-SE 10/103ATHJM tanggal lh Pebru&ri 1976 yang menyederhanakan tata cara perhitungan premi bunga deposito berjangka yang lalu, antara lain sebagai berikut * Permintaan remburs/Pengembalian Premi Bunga depo sito berdasarkan ketentuan bulan Januari

I978 harus

dipisahkan dari Permintaan remburs/Pengembal ian Pre-

mi bunga sebelumya* i

2. Demi kieaeragajnan diminta agar Permintaan remburs premi bucga berdasarkan ketentuan Januari 1978* pencantuman nama bulan premi bunga pada Nota Permintaan ftemburs Premi Bunga (NBiPB) digunakan nama bulan pendepoaitoan# 3* Sejalan dengan angka 1 di atas, maka koordinator Bank penyelenggara membuatkan Nota DeboVKota Kredit secara terpisah untuk setiap HHtFB/NPPB Jang diajiv* kan oleh fentor Cabang - Kantor Cabangnya. k* Untuk keperluan tersebut Kantor Pusat Bank Ihdonesia

hanya memerlukan warkat-warkat deposito dalam rangkap 3 (tiga). 5. Jika seseorang pindah dari sosuatu daerah ke daerah laint maka permintaan remburs maupun pengembalian

SKRIPSI


Sidarjati


61

premi bunga tetap dia;jukan oieh. Kantor Cabong Bank Penyelenggara yang menerbitkaa deposito tereebut. Dengan adanya ketentuan-ke tentoon teraebut di atas dihorapkan pelaksanaaa percberian premi bunga pada banlcbanlc p&nyelenggura berjalan dengan lancar, sehingga usaha Bank Indonesia dalam membantu bank-bank tersebut benar-banar dapat dirasakan manfaatnya#

SKRIPSI


Sidarjati


EBRKMBANGAN DAN" PERANA1I DEPOSITO BERJAfTGKA HIRES DI BDOfESlA

1* Hubungan Ahtara Deposito Ber.langka Inures dengan Sumber Sumber Dana Perbankan Laimiva

Indonesia dalan melakoanakan pembangunan ini ngat membutuhkan biaya daiam jumlah yang beoor sekali* Kebutuhan pembieyaan pembangunan tersobut harualah diusahaî kan dengan menggali dan monobilisir dana-dana yang boraoal f 1 dari roasyarakat, sehingga dalan pembangunan tersebut tetap tereipta adaitya etabilisasi moneter dan ekonomi. Salah satu cara yang ditempuh pemerintah yaitu de ngan aenghinpun dan raonyalurkan dana-dana yang ada di ea syarakat. Dalam melaksanakan usaha tersebut diperlukan ada nya oarana perbankan yang bergcrak dalam lalu lintas pcrbj>* yaran dan peredaran uang. Bank merupakan euatu lembaga yang penting peranannya dalan raeityerap dan mengarahkan dana-dana yang menganggur (die) yang ada dalaja masyarakat, karena dana-dana ter* eebut dapat disalurkan kembali oleh bank dalara bentuk pemberian kredit kepada masyarakat. Di mana pemberian kredit tersebut haruslah diarahkan menuju pada pembieyaan usaha yang produktif. Dalafl hal ini bank telah menyediakan jaaa^-jasanya

SKRIPSI


Sidarjati


63

untuk timerim& eimpanan uang dari maayaraJcat. Dana yang dipercayakan masyarakat pada bank tersebut merupakan sumber dana bagi pembentukan dana perbenkan* aeeara garis besattiya ada 3 {tiga) bentuk simpanan yaitu * 1* Giro* 2* Deposito* 3* Tabungan. ad* 1. Giro. Giro adalah simpanan dari fihak ketiga kepada bank yang penarikaxmya dapat dilakukan setiap aaat dengan nesw pergunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau de ngan Cara pemindahbukuan. ^ Simpanan dalam bentuk giro ini Jasa gironya ditetajv* kan oleh masing-masing bank penyelenggara yang selalu di bawah pengawasan Bank ftidoneeia aedangkon ketentujan-ketenr tuan dalam penarikan dananya ditetapkan oleh Bank Indone sia. ad. 2. Deposito. Depooito adalah simpanan dari fihak ketiga kejcda bank yang penarikannya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu, menurut perjanjian antara fihak ketiga dan bank yang bersangkutgn.

^Bank Negara Indonesia (Unit I). laporan Tahun Pembuku&n 1968f Bank Negara Indonesia (Unit I), Jakarta, 1968, Lampiran E, halaman 250* Îbid* halaman 250. SKRIPSI


Sidarjati


6^

Simpanan dalam 'bentuk deposito ini terdiri dari s a. Deposito berjangka. b. Sertifikat deposito, Deposito berjangka merupakan time deposit yang ti» dak dapat diperjuel-beliksn. Dalam pe1akaanaarmya deposito ber;jangka ini ada 2 (dua) jenis yaitu s - Deposito berjangka yang bcrdasarkan Inpres Itepublik Indonesia No,28 tahun 1968, yang dilaksanalcan khusuB oleh Bank Ufeum Pemerintah dan Bank pembangunan Indo nesia, dan - Deposito berjangka lainnya di luar deposito berjangka Inpres, yang dilaksanakan oleh Bank-bank Swasta/ Aslng, Deposito berjangka irierupakan salah satu sumber dana perbankan, dan deposito yang dipermusalahkan dalam penuliean ini adalah deposito berjangka dari Bank-bank Pemerintah dalam rmgka Ihstruksi Presiden Republik Indonesia Ho,28 tahun 1968* Pengaturan mengenai tingkat suku bunganya, jangka v;aktu penyimpanan don besarnya premi brnga yang diterima bank penyelenggara serta peraturan*peraturan pelaksanaon lainnya diatur oleh Bank Indonesia* Deposito berjangka merupakan sumber dana dari perbankan yang besar artinya bagi terlakBananya aktivitao bank, karena deposito merupakan dana yang bersifat stabil dalam pengertian penarikannya sudah dapat diperhitungfcan

SKRIPSI


Sidarjati


65

oleh bank karena jan^ka vaktu penyiiapanannya sudah ditentttkan terlebih dahulu. Sedangkan Sertifikat deposito adalah bukti penerinaan atas unjutk yan# dikeluarkan oleh bank atas aejumlah uanfi yang dipercayakan kepadanya untuk suatu jangka vaktu tertentu dengan HLeabayar bunga sebigai imbaLannya serta x dapat diperjual-belikan. Antara' sertifikat deposito dengan deposito berjangka terdapat perbedaatt^perbedcan ym g prinsipiil* sebagai berikut : *• Deposito berjsngka* - Dikeluarkan atas nama. - Terlkat jangka waktu. - Tidak dapat diperjual-belikan. - 3ertlfikat deposito• - Dikeluarkan atas unjuk. - Tidak terikat jangka waktu tertentu, karena dapat diporjual-bclikan eatlap saat bila meaerlukan uan*j tunai. Besarttya bunga dari sertifikat deposito ditetapkan oleh Bank Indonesia yang dinyatokan dalam, prosentase tortentu* Sertifikat deposito ini dikeluarkan oleh bank-bank setelah mendapat ijin dari Bank Indonesia dan cara penasarannya dapat mdalui bank panorbit (primary market) nau-

.

%aifir Indonesia, Brosur men/tonal Sertifikat deposito, halaman 5 SKRIPSI


Sidarjati


66

pan toelalul secondary market, Sertifikat deposito Ini s®perti halnya deposito berjangka diberi perangsang dibebaokamya dari pajak kekayaan, pajak atas bunga dan royal ty, pajak pendapatan maupun pereeroarw ad« 3* Tabungen, Tabungcn, adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yeng penarlkannya hanya dapat dilakukan menurut syaJx rat-oyarat tejtentu, Tabungan yang merupakan dana perbankan ini terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu t 1. Tabungan Pembangunan Nasional (Tabanas). 2* Tabungan Asuransi Berjangka (Taaka), 3* Tabungsn lainnya (di luar Tabanao dan Taska)* ad. 1. Tabmpan Pembongunan tfaoional (Tabenaa). Tabanas dikeluarkan berdasarkan Surat Keputusan Direksl Bank Ihdoneoia No.^/S ICep Dir tertanggal 1? Juli 1971. Kemudian setelah berjalan beberapa tahun diadakaa p®nyesuaian-penyeauaion yang ketentuannya dituangkan dalam Surat Edaran - Surat Edaran Bank Indonesia No* SB 9/5/UPOH tanggal 8 December 1976 dan SB No*10/7/UHJM tanggal 28 Ok^ tober 1977 .

' *

|t Bank ITegara Indonesia (Unit I), op cit«

SKRIPSI


Sidarjati


67

Tabanas merupakan auatu bentuk tabungan yang bebas tidak terlkat jangka waktu tertentu, jumlah penyetorannya maupun pengambilannya. Di mana saearan dari gerakan Tabanas ini adalah menghimpun penabung-penabung keeil yang teav sebar di seluruh tanah air, dan dilaksanakan oleh seluruh Bank Pemerintah dan Bank Swasta yang telah ditunjuk Bank Indonesia. Untuk pertama kali gerakan ini dilaksanakan euku bunganya 18# setahun atau 1 1/2 $ per bulan, kemudian mengalami beberapa kali perubahazi dan sekarang suku bunga yang berlaku mengikuti ketentuan yang keluar tanggal 13 Januari 1977 yakni sebesar V>$ setahun untuk aaldo tabungan

Rp* 200*000,- yang pertama dan 6 % untuk saldo tabungan di atas Rp* 200*000,-* ad* 2* Tabungan isuransi Berjangka (TaBka). Tabungan ini dikeluarkan berdasarkan Surat Keputuoan Bireksi Bank Indonesia No.VS Kep.Dir tanggal 15 Juli 1971, kemudian dilakukan perubahan dan yang terakiiir dengan Surat Keputusan Bireksi Bank Indonesia ITo,9/96/Kej/Bir/UFtni tanggal 13 Januari 1977* Taaka merupakan suatu bentuk tabungan yang diaourazw sikan dalam jangka waktu tertentu* Ini berarti jumlah uang yang dijamin dalam Taska akan tetap dibayarkan oleh bank pada akhir jangka waktu yang dijanjikan, walaupun penabung baru menyetor sebagian yang men$Adi kewajibannya dieebabkan

SKRIPSI


Sidarjati


68

karena meninggal# Bunga Taska sejak dikeluarkan adalah 15% setahun atau rata-rata 1 1 A $ perbulan, kemuflian baru pada tanggal 13 Januari 1977 suku bunganya diturunkan menjadl 9 % pertahun. Ternyata menurut perkembangan yang terjadi* Tabanas lebih berhasil darlpada Taska, balk dllihat dari posisinya maupun Jumlah penabungiya. Pada akhir Desember 1971 posisi Tabanas mencapal Ep*l**992 juta sedangkan Taska hanya Rp*35 juta* Delapan tohun kemudian yaltu December 1979 Tabanas sudah mencapal Bp*212.560 juta, sedangkan Taska posisinya maeih Rp.ll2 juta. Demlkian |ula penabungnya, Tabanas pada akhir Desember 1979 sudah mencapal 7*096*389 penabung Be rtangkon Taska baru 5*880 penabung.^ (jumlah penabung asasnya dlhltung berdasarkan jumlah buku tabungan). Keadaftn yang demikian tersebut dlkarenakan oleh halhal sebagal berikut 2 a. Tabanas dlrasakan oleh para penabung leblh fleknibel darlpada Taska, sebab pada Tabanas penabung bebao memasukksn tabungannya baik jangka waktu maupun bosar tabungannya. Sedangkan pada Taska waktu menabung sudah ditentukan menurut pertama kali penabung ncnabung don jumlahnyapun sudah tertentu menurut acrl yang diftkutl. ^Bank Indonesia. Weekly Report No.1112. Bank Indone sia, Jakarta, 1980, halaman 21*

SKRIPSI


Sidarjati


69

b. Tabanas dapat diikuti oloh oegenap lapisan maayarar* kat tanpa ada pembatasan umur sedangkan pada Taska ada pembataQau. o* Penabung Tabanas setiap bulan dapat mengambil tabungannya sedangkan Taska tidak dapat* d* âayarakat kita pada umumnya masih kurang insurance minded. Hal ini dapat dilihat dari gencanaya usaha pemerintah maupun perusahaan asuransi dalam menawarkan jasanya, baik melalui cara door to door maupun melalui mass media, juga melalui penerangan-penerangan tentang arti pentingnya asuransi dikelak kemudian hari. *

ad* 3* Tabungan lainnya. Tabungan ini merupakan tabungan yang dilaksanakan di luar Tabanas/Taska dan dilaksanakan oleh Bank-bank Swasta* Jenis tabungan ini tingkat auku bunganya tidak diatur oleh Bank Indonesia* Bari ketiga jenis simpanan tersebut di atas oleh per bankan dimanfaatkan dan ditingkatkan daya gunanya dalam ben tuk pemberian kredit kepada masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan ataupun memperluas usaha. Berdasarkan data yang ada, perkembangan dari giro, deposito maupun tabungan dari tahun 197^ sampai dengan 1980 bulan Oktober 1980 terus meningkat (lihat tabel 5 halaman 70).

SKRIPSI


Sidarjati


70 XfN CO xr\ CM

ON
•» Cv ro

CO •k >6 nO

00 •k tN n0

N •t H CM

&«N

ON \r\

CO

*»

3* «

H irs

cO vO •» ro ro

»«k

VO

CM

H Os

eh

CM * V\ J*

^ CM

•»

O O H

vp j? H

£ H

IfN O CM

vO On

CVI

cb 9 o

6-»CO 0»

H

CO IN *

2

$

5?

rf H

00

oo

Sy

\r\ ao

&

O H *

ro

00

CM

o

Cs.

H O no

NO

tN

00

I

l

C\l

rO

OJ O •k ON VO

CM

H •k CM

no

O

ESS V\

5 •H C

ill

C4 0k

6 Q) P

M P rt

$

•*

CM

*

m

fe Q> P O «P X O

i 8 8 S

eco b

%

ft

ON 9*

H

1 ro

£ V n

**

On » rtl\ 1 IN

D* » ** ro 00

O

VfN

N

ii I ■ « i n *

CO

V\ ■» H CO H

•5

H *

& H

* «h \fN

H f* |—|

no #»

trv UN

8

NO CM H

e « i it

3 n

CO

II t II I « I I

?

3-

0>*k

00

O*vt

•&

a

vo

co

\rv

VO On H

ro §

?

& H

CO (N On H

*H

+ fs. ON H

On H


IN On H

-t

O co ON H

R D • -i ft M

CO

I -

I fc

- II

ON o ro

H

» ro ro co H

“» a H « « * H rifeP u I If I I N I I

S (i

SKRIPSI

*3 • p< (0 B •rt <0

*i

I o N M I

»

■3

■8 * H <8 •

° *s <0

05«H fO *rt H a a) *

£•2 °

IIS * *

§

*H * M © 5 CO

I i

Sidarjati


Pada akhir tahun 197^ posiai giro mencapai Rp»M*3>3 milyar, deposito Rp.3**9j9 milyar dan tabungan RpA5*2 mil yar, sehingga posisi dana perbankan mencapai Rp.838,1* mil yar. Kemudian tahun 1975 gi*o mengalami peningkatan sebesar Rp,l8l,5 milyar atau **0,9^- % dari tahun sebelumnya. Dan pada tahun*tahun selanjutnya yakni x tahun 1976 , 1977 * 197 ®! 1979 dan 1980 (data yang ada eampai dengan bulan Ob-

tober) penlngkatan yang terjadi sebesar Rp.197*1 milyar, Up*205,** milyar, Rp.221,1 milyar, Rp.58^,7 milyar dsn Rp.l265j3 milyar* Temyata peningkatan yang tertinggi dicapai pada tahun 198O bulan Oktober sebesar Rp* 1265,3 milyar dari tahun 1979 a'tau sebesar 69,02 $* Kemudian untuk deposito, kenaikan yang tertinggi secara proscntase selama tahun 197** sampai dengan 1980 bu lan Oktober, terjadi pada tahun 1975 yaitu sebesar Rp.17^,2 milyar atau ^9*78 %• Uatuk tahun-tahun berikutnya perkembangannya terua meningkat, namun kenaikannya mengalami penurunan. Kenaikan yang dlc&pai pada tahun 1978 dan tahun 1979 hanya sebesar Rp.32,1*- milyar dan Rp.70,5 milyar atau 3,86 % dan 8,10 % bila dibandingkan dengan tahun sebelum nya. Keadaan tersebut merupakan akibat dari adanya kebijaksonaan Kenop 15, sehingga diantara dcposan banyak yang m#narik dananya untuk memenuhi peningkatan kebutuhan likwiditasnya. Akan tetapi ypdsisi tahun 1980 bulan Oktober, teiv

SKRIPSI


Sidarjati


72

nyata menunjukkan kenaikan yang oukup memuaskan yaltu sebesar Hp*302,l ffillyar atau 32,12 % bila dibandingkan dengan posisi tahun 1979 yang sebeoar Rp*9*+0,6 milyar* Apabila melihat perkembangan yang terjadi pada tabungan, maka perkembangannya Juga eemakin meningkat,

b«-

pertl halnya dengan giro maupun deposito# Dilihat dari prosentasenya, peningkatan yang tertinggl terja&i pada tahun 1975 sebesar 59,29

sedangkan

apabila dilihat dari kenaikazmya seeara nominal yang tertinggi dicapai tahun 1980 bulan Oktober sebesar Up.91 milyar. Giro, deposito dan tabungan morupakan sumber dana perbankan yang dihimpm dari masyarakat. Untuk mengetahui besamya peranan yang diberikan oleh masing*maaing sumber dana tersebut haruslah dlhitung besamya proporsi dari sumber-sumber dana tersebut tcrhadap total dana perbankan» Berdasarkan data yang telah diolah penulis dalam tabel 6 halaman 73f dapatlah diketahui besamya proporsi yang diberikan oleh giro, deposito, tabungan terhadap to tal dana perbankan dari tahun 197^ hlngga 1980 bulan Ok*

tober* Pada tahun 197*+ proporsi giro, deposito, tabungan terhadap total dana perbankan sebesar 52,87 jf, ^1,73 % dan 5,39 %• Pada tahun**tahun berikutnya proporsi dari giro yang

SKRIPSI


Sidarjati


73

o o H

o o H

ft

c&

S

00

o

co

a

On

o

ro

o

O#n*

ro * V\

O

o o

O

s

H

8

CM

CM

u>

#*

oi

CM

o

3

a

o

o o> N

On

IA

&0t

\r\

no

N

O o

H

*

ON Cv ON

o

a

CO

#1

m

CM

3

o ON ** \0

o * vO

li I) It H n

QC to

s en

O ON

r-1 r-f

C\) VN Jr

u a f!_, n u

C*

&

s

© .Q

5

v\ o OJ

SO ON C\l

3 3

i tt i

s£ t*H tt to ua P

SI

Jt

ro C>* n

ro On

5!

$

Cv «•

5

u\ V0 •» H

ON IN * c*. rO

& ro

P

c 00

T* ft

vO C\J

3 J3« o^

Cv * 5* ro

t CM \r>

00 •V CM \T\

00 H * H lf\

3

ro

co

ON

$ J

*> \fl

H

w»

ON * H V*i

Cv *

H

rO CO

Cn . 00

•*

o

NO •>

o

CM

ON

■& H

Jr

ft

o

CO

•»

CM CM o «•> •* H £ VS 00

CM

O •*

tt\
00

rn

oo

On

pH O (»

»

tt

J- 1A tv Pv (Jn Q\ H

rt

rO C£ 0 H0 O ro

co

^ £. On H

Cw

CO

8; H

rl

(N ON

N Ov H

ON H

« N R II

II to

SKRIPSI


Sidarjati


7k

terendah sebesar If8«83 % yang dicapai pada tahun 1976 den yeng tertlnggi 66,80 % pad© tahun 1980 bulan Oktober* Bedsngken setlap fcahunnya dnlm tahun 1971+ - 1979 membarikan proporsi rata-rtita sebesar 6l+,l+2 Jf* Kemudian selama tahun 197lf - 1980 bulan Oktober, deposito (total) memberikan proporsi antara 27 % hingga 1+5 %f dl mana ppoporsi tertlnggi dicopai tahun 1976 sebesar 1+1+,67 % don setiap tahunnya yantf dlhltung dari tahun 1971+ 1979 momberlkeni proporsi afcsu sunbanân sebesar U0,06 % teriiadep total dana perbankan. Dal aw kaltannya dengan uralan tersebut dl atas* depo sito berjangka Inpres merupakon bagian dari total deposito* (Untuk jelasnya dapat dilihat peda tabel 7 helemen 75)* Dalam tabel 7 dl halaman 75, dnpatlch dlketahul bahve proporsi yang diberikan deposito berjangka Inpres terhadep total deposito tidak pemah kurang dari 60 yang berarti minibangon dari bagian lalnnya (sertifikat dan deposito berjsngka lalnnya) tidak pemah lebih dari 1*0 %• Dalam tahun 197>+, proporsi yang fiiberikan terhadap deposito secara total sebesar 68?19

kemudian pada tahun

berikutnya raaningkat menjadi 73,70 fl untuk tahun 1975, 81»35 % untuk tahun 1976 dan 82,58 % pada tahun 1977* Malai tahun 1978 proporsi yang dlborlkan raulai menurun sedl» kit yaltu menjfcdi 81,20 % lalu pada tahun selcnjutnya

SKRIPSI


Sidarjati


75

ISOP0H81 DEPOSITO BEBJANGKA IffEES TEEIHADAP TOTAL DEPOSITO TAHUN 197** SAOTAl DENGAN 1980 1} (dalam milyar rupiah)

jUuiir

Tahun

Deposito Berjangka Ihpres

Total Deposito

Nominal (Ep)

%

Nominal

mp)

%

197V

238,6

68,19 .

3^9,9

100

1975

386,3

73,70

52M

100

1976

611,7

81,35

751,9

100

1977

691,8

82,58

837,7

100

1978

706,6

81,20

870,1

100

1979

715,^

76,05

9lK>,6

100

19S01*

756,3

60,86

I2*f2,7

100 1

<

Sumber* Bank Indonesia. Diolph kerabali oleh penulio. Keteranp-oni JL) Untuk tahun 1980 data hnnya sampei bulen Ok tober.

mengalami pmurunan lagi menjadi 76,05 $ pada tahun 1979 dan 60,86 % pada tahun 1980 (October). Ponurunan tersebut disebabkan karcna mulai Januari 1978 ada

SKRIPSI


Sidarjati


76

kebijaksanaan baru mengenai penurunan suku bunga deposito* juga adanya Konop 15, sehingga kenaikannya <311si oleh deposlto berj mrk® laimya yang dllola oleh bank avesta kcrena bunga yang dibsriknn bank swasta cukup t3.r>^3,, terutaaa untuk simpanan deposito dengan Jangka vaktu pendelc* Mesklpun dendkian proporsl deposito berjangka Inpres maalh mencapai separuh leblh (£0 #)• Dengan deralkian dapatlah disimpulkan, bahva deposito berjangka Inpres nenpunyai perenan yang tfcrbesar dalan pembentukcn deposito seeara total* Setelah menlnjau proporsl yang dlberlkan deposito terhadcp dana perbankan, maka berallhlah ke proporsl dari tabungan* Tabungan selaaa tahun 1971? sarcpai dengan 1980 bulan Oktober hanya meroberikan proporsl yang bergerak sntara 5 % - 7 $• Hal lnl berartl dari ketlga sumber dana terse* but * tabunganlah yang memberikan proporsl yang terendah* Rata-rata setiap tahunnya hanya memberikan proporsl terhadap dena perbankan seeara total sebesar 6,66 t (dihitung dari tahun 197U - 1979)* Dengan demlkian dari ketlga jenls slnpanan tersebut dl atas* ilka dixihat dari proporslnya yang dlberikan terh«3ap pembentitfccn dana perbankant otka giroleh yang nemberikan sumbcngan yang terbesar* urutan kedua dldudukl oleh deposito, d*n yang tarakhlr oleh tabungm, BemlUisa pula blla dlllhat perkembengnnnya socara

SKRIPSI


Sidarjati


77

nominal dari tahun ke tahun, maka giro pulalah yang menduduki urutan yang tertlnggi. Apalagi kalau dilihat posisl pada Oktober 1980, posisl giro mencapal Rp.3098,1* milyar, deposito Rp.12^2*7 milyar dan tabungan Rp*296,7 mil yar. Poslol maupun proporsi yang tinggi yang dicapai oleh giro tersebut, menunjukkan suatu indikator bahwa kegiatan pereko&oinian semakin meningkat. Karena usng y m g disimpan dalara bantuk giro setiap saat bisa ditarik, baik dalam bentuk tuna! maupra di transfer lewat pemindah bukuan cntnr bank unjfcuk keperluan trcnsaksi yang dilakukan nao&*bah. Dengan semakin meningkatnya kegiaten pembEngunaa, berart! dibutuhkan kecepatan lalu lintas darlpada uang sebagal alat pembayarlan dan hal ini memang bisa dipenuhi oleh giro* Ueskipun demikian giro bagi bonk merupakan sumber dana yang sangat berfluktuasif karena sifatnya yang bisa ditaril: oetiap saat. 2idak scperti halxiya dengan deposito khuouisnya deposito berjangka Inpres, walaupun sumbangan yau£ dibei'Uoln terbadap dana perbankan relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan giro, tetapi oumber dana ini n*rupaken aumb$r dana yang stabil di mana penarikamya sudah dapat dlketahul oleh plhak bank terleblh dahulu, sebab penarikaimya memang sudah ditentukan berdasarkan perjanjicn yang telah dlaetujui oleh kedua belah plhak. Sehingga dalam hal ini penarikan deposito berjangka tidak mengganggu likwidltas bank.

SKRIPSI


Sidarjati


%

2* PerkembsnRatti Deposito BerJangka Inpres A m Peranannya Sebagal Sunbsr Dana Porbmkm Gerakan deposito berjangka untuk pembangunen yeng berdasarkan pada Instruksi Prosiden (Inpres) Hepubiik In donesia No. 28 tahun 1968 dilakocnakan sejak 19 September 1968* Gerakan ini dimaksudkan untuk memobilisir dana yang ada dalpjn meisyarakat, sehingga dapat ditingkatkcn manfaatnya untuk m&nbiayai pembangunan dalcm bantuk.peiberien kredit. Di sasjping itu juga digunakan pemerintah untuk menyerap pered&ran ueng (Salas icasyara^ftt agar inflasi dapat diteken lebih lenjut* Pada ekhir tahun 1968 inflesi masih sebesar 85

.ysng* kemudian pada afchir tahun 1969 sudah da

pat diturunkcn tinggal 9,9 % (lihat tabel 1 halamsn 21*). Deposito borjangka Inpres merupakan aumbar dana yang barasal dari tabungan masyarakat, di aana ilana tersebut mempunyai sifat deflatoir, sehingga. dapat dipergunakan sebagai saloh sptu alat untuk menokan laju inflasi* Keteraftgnn torsebut di atas sesuai dengan yang diuroikan dalam buku Peranan Bank dalaa Peabangunaru yang menyatokan sebapci borikut I êbutuhen akan bioya pembangunon tidaklah ditempuh Aengen cara maneetak ueng sebenyak mungkin, sobrb hal itu akcn menyobabkan torjadinya inflaai* Kebutuhan akan btaya pembeogunen itu dapat diporoleh tanpa menyobabkan terjadinya inflasi yaitu dengan cara menghimpun/mangerahkan denardena yeng ada di masyarakat. 6 ^Bank Indonesia* jPeranan Bank Dalam Pembangunm. Devan Koordinasi dan Pembinaan Gerakan tabungan Maslonal Pusat, Jakarta, 1975, halamen 11*

SKRIPSI


Sidarjati


79

Ttemirulf data yang ada pada tuku Laporan Tahun Peatukuan Bank Indonesia 1978/1979 porkamtangan dari deposi to terjangka Inpres setiap tahunnya eecara nominal eelalu raengalomi penlngkatan. Pada akhir tahun 1969 yaitu 1 tahun letih 3 bulan sejak dilaksanakannya gerakan deposito terjangka Inpres, telah dapat menyerap dana masyarakat sampai aejumlah £p«3H- milyar, Hal Ini dimungkinkan karena suku bunga deposito berjangka Inpres pada naktu itu tinggi ee-> kali mencapal 6 % por bulan untuk deposito dengan jangka waktu 12 bulan (lihat Icercbali tatel 2 di halaman 38). De« n/;an diberikajtmya suku bunga tinggi memang pemerintah meugharapkan agar roaeyarokat tertarik untuk menyimpan unngnya di tank dala^ bentuk deposito tcrjongka Inpres, karana pemerintah spat 5tn masih terusaha terus untuk mangurongi tingkat inflasi yang dirasakan masih tinggi alcitat dari hyper inflasi yang terjadi tahun 1965* Dalam buku Rencana Ponbangunan Lima Tahun Kedua ji>ga dijalaskaa bahvra t "Kebijaksanaan auku bunga dapat mengurangi tekanon inflasi dengan mengendalikan keoepatan peredaran uang yang n ada di dalam perekonoEianM*' Kemudian posisi deposito torjangka fripres akhir t&» hun 1971 tercatat Rp* 10^,6 milyar, yang menunjukkan konaito* 7 '3>epartemen penerangan R*I,. Rancon/ran Rencana Perntonffunan ftima Tahun. Kedua 197^/75*197^/?9 f Departemeri p»nerangan il.I.', Jakarta, 1974, Buku 1 , tab 8, halaman 11*

SKRIPSI


Sidarjati


80

aa yang pesat sekali yaitu sebesar Hp.7Q,6 milyar bila dibandingkan dengan posiei tahun 1969* Keadaan yang menggeiabirakan ini menunjiikkan bahwa rnaoyarakat Tiienyambut dengca baik usaha petterintah tersebut dan kepereayaan pada bank dapat dipulihkan kembali. Pada tahun selanjutnya yakni tahun 1972 dan 1973 peningkatan yang terjadi mentalami penurunan. t&tuk tahun 1972 posisinya mencapai Rp*l*f$,8 milyar dan tahun 1973 beoar Ep. 1^8,9 milyar, yang berarti pada okihir tahun 1972 ada pemlngkatan sebesar RpAl12 milyar sedangican tahun 1973 hanya R#.3*l milyar. Hal ini disebabkan karena ting*kat iaflasi yang pada akhir tahun 1971 sudali dapat ditelcan sampai 2$k7 $ temyata selama tahm 3972 dan 1973 meningkat lagi menjadi 25t8J+ % untuk tahun 1972 dan 27,31 % un tuk tahun 1973* di samping itu juga adanya penurunan suku bunga deposito berjongka Ihpres yang pada tahun 1970, 2 % per bulan untuk yang berjangka waktu 12 bulan menjadl 1 1/2 $ pada Vet 1972 dan 1 l A Jl pada April 1973* TJhtuk wersngsaag lebih'lanjut haorat senabung isasyarakat, khususnya dalam deposito borjaagka IhpreOj naira pemerintah pada 9 April 197**- nenamboh jangka waktu. bagi deposito yaitu deposito dengan jangka waktu 18 bulan dan 2*f bulan, dengan bunga 2 $ psr bulan untuk deposito yang berjan&ka w^ktu 18 bulan dan 2 1/2 % per bulan untuk yang berjangka urtiktu 2^ bulon. TJsaha penambahan jangka waktu ter-

SKRIPSI


Sidarjati


81

eebut merupakan upaya pemerintail untuk meningkatkan junieh deposito berjangka Inprco* Ternyata uoaha pemerintah tidaklah ola-oia, terbuKti dengan meningkatnya depoflito berjangka Inpres dalam junilah yang relatif beoar yan^ dapat terlihat dalam tabel 8f dl bavrah ini*

U BEL 8

EEaXBl®idffGiir DEPOSIT BE&JAtlGKA DttttES, DARI 2AIOT 197^ SAMPAl DERG-All 1980 1) (Dalam milyar rupiah) ••w ’r'psBS

* * e a a »*

ts:*-

8 -

kb

n

e

t

s

u

B it

i

t °

«

-

kb

■ n * c ™

mmttm

* * -

e 1C

«

Deposito berjengka Inpres Akhir Tahun

1

9

A

1

9

7

5

1

9

7

6

1

9

7

7

. 1 9

Nominal (HP)

7 8

1

9

7

9

1

9

8

0

2

3

8

, 6

3

8

6

, 3

t

1

^

7

2 2 5

6 9 1 , 8

8

7 0 6 , 6

I

, W

756,3

Kenalkan (55)

-

6 1 1 , 7

7 1 5

1 5

Kenaiksn (HP)

-

,

7

6 1 , 9 0

,

^

5 8 , 3 5

, 1

1 3 , 0 9

0

8

2

, l *

8 , 8

1

,

l f ,

*•0,9

2

f

^ -

5,72

> t

•a w n * « »

Sunbert Bank Indonesia* Dxolah kembali oleh pcnuiis. Keteranâni 1) Untuk tahun I98O data hanya sampai bulan 0ktober*

SKRIPSI


Sidarjati


82

Dari tabel 8 tersebut, dapatlah diketahui posisi deposito berjangka Ihpres pada tahun 197^ mencapai Rp.238,6 milyar dan pada tahun 1975 dan 1976 meningkat menjadi Rp.386,3 milyar dan Rp.611,7 milyar, berarti ada peningkatan sebesar 61,90 $ untuk tahun 1975 dan 58,35 % untuk ts?* hun 1976, di ttnana peningkatan tersebut terutama terjadi pa da deposito dengan jangka waktu 2b bulan. Hal tersebut terlihat pada tabel 9 halaman 83, di xnana proporsl deposito berjangka Inpres yang herjangka waMu 2*+ bulan sebesar 75fb % pada tahun 197b dan untuk tahun 1975 dan 1976 sebe-

sar 86,85 % dan 8^,62

Sedangkan deposito yang berjangka

waktu 18 bulan tidak sukses, terbukti dari proporsi yang diberikan seWakin menurun yaitu sebesar 2,6** % untuk tahun 1975 dan 0*65 $ untuk tahun 1976.

Melihat kenyataan yang demikian itu, kemudian peme rintah pada 13 Januari 1977 menetapkan kebijaksanaan untuk menghapiiskan deposito yang berjangka waktu 18 bulan dan menurunkan tingkat suku bunga deposito (dapat dilihat kembali pada tabel 2 di halaman 38 ), di mana penurunan tingkat suku bunga itu selalu disesuaikan dengan keadaan perekonomian dan moneter saat itu* Walaupun suku bunga deposito berjangka Ihpres oudah diturunkan, namun jumlah deposito berjangka tersebut pada akhir tahun 1977 tetap meningkat sebesar Hp.80,1 milyar atau 13*09 % sehingga menjadi Rp.691,8 milyar. Tingkat k^.

k

‘I jGXr SKRIPSI


Sidarjati


83 o

0

o

NO ro

0

o

0

Cs.

ro

H H NO

r o

O

O

N

v O

CO

85 H

0

o

CO

•* C O

0

o

NO O

«>

H C * .

t

V

C v

ro

J fr

1f

ro vO

»

•*

H On NO

o

J> 1A

\Q

»►

0

o

H

\ r \

\

v o

D

It

o

vo H

O N

o H

o

CO

CO

NO

ro

^

-i*

JrA#. roA H

CO

CO

O

C*O r»o jA* WA

CO

CM

J-

}A

fO

C\l

i

UN

N

O

CO

ro

CM

H

*

*

C*

*

*

CO On V> O

IS *

*

jj4 ^

fr* *

JN O

o

n

o

Vv

n

O

r o

On

vO CO

\D ON

CO fO

O NO *

\ f \

- t

H

Ol i Ift \D H ON 00 cw Sj 5 r o CM C^M iro ro J ' *

*

*

*

*

*

*

fO

On r o

A

v s .

i Ift N A« » v O

N O

t M

O

O

CM

a

l

r o

H

I

n

p

C O

E

H

O

* 3 t f w

» <M#t

CO

P

it

f> «

O

*

I

H

r f

J-* 3

O On

\ f N

0*0

\ TN

\ 0

IS

CO

C n

•t On N H

V >

^

ITS ro r O

C M

CM

v O

J f r

&

CO

Os H

CO

\0 •t CO* £

I

CM

8 & £ VO NO NO P

Q

J- VN NO IS ON

t * -

ON

rH rH SKRIPSI

&

&

H

H

ON H


H

CO

P

Keterangant 1) TJntuk tahun 1980 data hanya sampai 1301811 Oktofcer

< 5

Sidarjati


8^

naikan tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan kena ikan $ada tahun sebelumnya yang mencapai 58*3? $* Adapun proporei deposito berjangka dilihat dari jangka waktunya tetap diduftukt deposito dengan jangka waktu 2b bulan bahkan naik 2,8 % dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar %7%b2$* Sedangkan proporsi deposito yang berjangka waktu 18 bulan, 6 bulan, 3 bulan dan kurang dari 3 bulan adalah 0,27 ^,86 f9 5,88 % dan 1,56 ** Sejak somula kebijaksanaan suku bunga deposito selalu berkaitan dengan kebijaksanaan moneter lainnya* di mana kebijaksaftaan tersebut aelalu diarahkan untuk mencapai suatu pertumbuhan ekonomi yang direncanakan pemerintah. Dalam Buku Laporan Tahun Pembukuan 1977/1978 Bank Indonesia dikemukakan bahwa pada tahun laporan*tersebut perkembangan ekonomi dan moneter mengalami perkembangan yang semakin meningkat, namun terdapat gejala bahwa laju Q kogiatan inVestasi tidak begitu menggembirakan* Dalam usaha untuk mendorong perluasan dan pening katan kegiaton investasi dan produkei Pemerintah tclah mengambil suatu kebijaksanaan yang penting pada akhir Desember 1977# Kebijaksanaan pemerintah teraebut meliputi penurunan suku bunga dan peringanan syarat-syarat pinjamanf ponurunan suku bunga deposito berjangka, penyempurnaan

®Bank Indonesia, Laporan Tahun pembukuan 1977/1978. Bank Indonesia, Jakarta, 1978, halamen 1.

SKRIPSI


Sidarjati


85

akala prioritas pinjaman, penurunon kewajiban pemeliharaan likwiditas bank-bank serta lainnya* Jadi dalam kaitannya dengan kebijaksanaan tersebut di atas* pada akhir Desember 1977 suku bunga deposito ber jangka Inpres diturunkan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Ho.lQ/loVKep/Mr/tJHJH yang berlaku sejak 1 Januari 1978 (llhat lompiran 2)t Kebijqksanaan pemerintah yang ditetapkan pada akhir Desember 1977 tersebut merupakan kebijaksanaan suku bunga deposito yang terakhir dan sampai seat ini belum mengalami perubahan. Apabila diamati posisinya seeara nominal* walau^ pun suku bunga deposito berjangka Inpres diturunkan namun poslol pada akhir tahun 1978 tetap meningkat menjadi Rp*706,6 milyar* yang berarti ada peningkatan sebesar Rp.l*fr,8 milyar atau 2,l1* Jf. Peningkatan tersebut masih dianggap oleh pemerintah sebagai suatu kejnyataan yeng menggembirakan, karena pada bulan Nopember 1978 ada kebijaksanafin monoter yang lebih terkenal dengan nama Kenop 15 * yang menyebabjan sebagiaa deposan menaxik danonya untuk memenuhi kebutuhan likvriditasnya. Dilihat dari komposisi maupun proporsi yang diberikan deposit? berjangka menurut jangka waktunya, tidak mengalami perub&han yaitu deposito dengan jangka waktu 2^ bulan tetap mendufluki tempat yang tertlnggi (lihat tabel 9 hala~ man 63)*

SKRIPSI


Sidarjati


86

êmudian selaina tahun 1979 tiap semesteraya hanya ada peningkatan-peningkatan yang selatif kecil, sehingga ■

pada akhir 1979 posisi deposito ini mencapal Hp.7l5f^ milyarf berarti peningkatan yang terjadi sebesar fip.8,8 milyar atau l,2*fr % dari tahun sebelumnya. Kenaikan yang kecil tersebut terjadi karena pengaruh dari Kenop 15 , selain itu 3uga meningkatkan laju inflasi hingga sebesar 23.,77

sehingga masyarakat takut bahwa inflasi mening-

kat lagi pada tahun berikutnya. Demikian pula pada tahun 1980 bolan Oktober posisinya belum meniaigkat banyak tetapi lebih besar daripada pe ningkatan yang terjadi tahun 1979 yaitu sebesar Rp,Uot9 milyar atau 5*72

oehingga posioi tahun 1980 bulan Okto

ber nencapai Rp.756,3 milyar* Dari uraian tersebut di atas dapatlah disimpulkan, bahwa perkembangan deposito berjangka Inpres dari tahun ke tahun terus meningkat, raeskipun kenaikan yang terjadi pada akhir-akhir ini mengalami penurunan. Keadaan tersebut antar* ra lain disebabkan oleh % 1. Adanya Kebijaksanaan 15 Kopember 1978 (Kenop 15) • 2. Tingkat bunga deposito berjangka Inpres dianggap oleh sebagian masyarakat kurang mcriguntungken, bila dibandingkan dengan tingkat inflasi yang terjadi. 3* Adanya keengganan sementara bank dalam menerima ainw panon deposito berjangka Inpres. Hal ini disebabkan karena bank tersebut mengalami kelebihan likwiditaa,

SKRIPSI


Sidarjati


67

oohtnsga pcnorinoan dopoolto berjangka juotru dean nosyulltken bank tcrocbut

d a l a pongololrannya

( norupaIcon kcoinpuloa pcnullo ootdah d u t y car

4*

•

ncacadoksa

pada boborapa bonk polckocna di 3urri> aya) •

Dcrakin luaony a pcallihe* naaycrafcat d d a n o c a a n o ken amcnjai balk dalcn bentuk penbollcm eahd>oc* htn naupun dalon bentuk dopooito yon^ diltkaaiiakun bnnfr-barti cweota ycna ncnborlhcn ouku bunâ

yca£f

loblh tlnstfi dorlpada culto btm£ja Inpres •

1

nartun doniklan pools! dopoolto bcrjmrftei Inprca dale poraah nonurun* koadacn toroobut dapatlah diartlkan

-

baJvea oobcncmya hcorat ncaycrdtnt untuk nonabun^ tidok naalcnl ponurunan* Hcoratj nenabunc dori n anyar drat toroo but hamolah dipupuk toruo, kcrcna hal itu dapat diartlkan Unit bcrjartioipaolnjo ncayaiakat dalcn pcabmcunan* Sobab dcri naoyarckat torocbut ekan diealutfkan dcua joas bcracal 1 \ tccbali oleh balte dalcn b m t u K krofllt untuk n cabloyal proyci-projclc yenc dlporlukan dalnn peabnncumn . OehubuBfian dencan kobljofcoanacn nonator peda cfthlr Doocnbcr 1977 ooku bunco krcdlVplnJcaca Juca noncalcnl d nurunan oeportl ynnfi torllhat

d d a tabol 3 hcOLamn

45

,

Calra banso pinjtaen oobolun 1 Jcnaarl 1970 borUloar cntam 9 2 0 copcl denctn 24 0 ootetan* kcnudla oojck X

1978 oufea bunca terendah 9? d a yc*3 tcrtinctji 210 variant neaurut curatm

SKRIPSI

Jonuerl

I

dozeca

priorit o pcnorltrtcfa *


Sidarjati


88

Dari tahun ice tahun oeloma pelaksanaan pembangunan berjalan, kredit perbankan yang diealurkan ice masyarakat terus meningkat, bahkan melebihi dana perbankan yang dapat dihimpun dari masyarakat. Karena perbankan dalam melaksanakan aktivitas pemberian kredit mendapatkan bantuan kredit likwiditas dari Bank Indonesia. Peningkatan dari kredit perbankan tersebut dapatlah diartikan bahwa keglaten investasi semakin meningkat, yang akan mempunyai effek lebih lanjut dalam perluasan usaha ataupun perluasan k©» sempatsn kerja^ Dalam Repetita ketiga kebijaksanaan perkreditan tetap diarahkan untuk meningkatkan pembangunan. Oleh karena itu terus dikembangkan langkah-langkah untuk mengawasi per* tambahan volume kredit, baik melalui instrument kebijaksaQ naan moneter secara kvmlitatif maupun kirantitatif. JLdapun Instrument kebijakaanaan moneter secara kv?alitatif yang diterapkan Bank Indonesia, dapatlah diperinel aebagai berikut i 1* CoXectlva credit control police KebijaJcsanaan ini menggariskan bahwa kredit perbank an harus diberikan secara selektif berdasarkan ukisv an-ukuraa tertentu, misalnya apakah permintaan kre-

SKRIPSI


Sidarjati


89

flit tersebut tennasuk dalam bidang-bidang yang menJadi priori tas atau bukan* 2* ^Differential Rate of Interest! lebijaksonaan moneter pemerintah yang menetapkan tingkat suku bunga yang berbeda-beda untuk setiap jenis kredit yang disalurkan kepada masyarakat* Un tuk sektor yang mendapat prioritas peroerintah, dikenakan suku bunga kredit yang lebih rendah, eeb&liknya ijcituk sektor yang tidak mendapat prioritas i

pemerintah, suku bunga yang dlkenakan akan lebih tinggi. 3* Self financing credit! Kebijakganaan moneter yang raenggarisksn bahwa Seti ap pemotyon kredit investasi biaaa (bukon kredit investasi kecil), diwajibkan untuk menyediakan modal oendiri sebesar prosentase tertentu dari seluruh rencana kerja investasi, Sedangkain instrument kebijaksanaan moneter secara kv;antitatif yang dilakukan oleh Bank Indonesia, antara lain sebagai berikut s 1* credit Celling perbankam Kabijaksanaan ini dlmaksudkan untuk menetapkan jumlah batae tertingî dari jumlah kredit yang bisa direalisir oleh bauk-bank pelaksana, dengan maksud un-

SKRIPSI


Sidarjati


90

tuk mengadakan penyesuaian dengan kebutuhan perekonomian. Kebijakoanaan Ini niilai dipakai sejak 13111811 April 1971** 2* Penetapan Cash Ratioi Cash Ratio adalah dasar perbandingan minimum antara jumlah alat likwid yang dikuasai serta jumlah kewa^ Jiban yang segera dapat dibayar*1^' ICebijakSanaan moneter ini dimaksudkan untuk mehjaga likwiditas bank, di samping itu juga digunakan m r

tuk mengendallkan keadaan perokononlan. Ilulal Jantfcarl 1978 cash ratio yang fcerlaku ditetapkan sebesar 15 %.

| TABEL 10

EEEKEE’BAHOAN KREDIT PKIBAUKAK IAH0H 197k SAlffiAl BB»*S 1980 1) (dalam milyar rupiah) Akhir tahunt

Kredit Pertantaait

197^ ........................... .. 1.387 1975 .. 1.8>* 1976 .. I.**l5 1977 ....................... .. 2.793 1978 ........................... .. 3.550 1979 ........................... .. 5.856 1980 2) ..............*............. 7.011 Surabers Bank Indonesia* Keteranrani 1) Tidak termasuk kredit antar bank, kredit kepa da Pemerintah Pusat dan bukan penduduk, kredit likwiditas khusus,kredit dalara valuta asing* 2) Posiai pada bulan Oktober 1980.

SKRIPSI


Sidarjati


91

Dalam tabel 10 tersebut di atas terlihat bahwa selsma tahun. 197^ kredit yang sudah disalurkan ke masyarakat mencapai Rp* 1*387 milyar, di mama pada tahun 197b tepatnya 9 April 197lf pemerintah menjalanken Erogram Stabilieasi Ekonomi yeng salah satu tindakan pokoknya adalah raenetapkan batas tertinggi (coiling) per tambahan kredit* Dengan demikian kredit perbankan dibataai hanya sampai pada ting kat tertentu y|mg diperkiraken cukup untuk mamenuhi kebuituhan perekonomian, sehingga tingkat inflasi diharapkan tidak meningkat lag! justru dapat diturunkan yang pada akhirnya kestabilcm ekonomi dapat diciptakan* Kemudian ta hun 1975 meningkat menjadi Rp.18^3 milyar dan pada tahun selanjutnya meajadi Rp*2**fl5 milyar untuk tahun 1976* Rp.2.793 milyar untuk tahun 1977* Rp*3*550 milyar untuk tahun 1978 den pada tahun 1979 terdapat peningkatan yang menyolol: bila dibandingkan dengan tahun-tahun sabelumnya yaitu menjadi Rp.5*858 milyar, ycng borarti terdapat pe ningkatan sebetfcar Rp*2*303 milyar dari tahun aebelumnya, kempdion meningkat lagi menjadi Rp.7*Oll milyar pada tahun 1980 bulan Oktober.

Peningkatan-peningkatan yang terjadi dari tahun ke tehun teraebut aolalu dimonitor Bank Indonesia oelaku Bank Oentral untuk diseoualkcn dongan kebutuhnn perekonomian* sehingga nantiqya selaras dengan laju pertumbuhan ekonomi yang telah direncanakan pemerintah*

SKRIPSI


Sidarjati


92

Semakin besar dana perbankan yang terkumpul, sena* kin boaer pula kemampuan bank dalam nienyalurken kredit un tuk membiayai pembangunan, sehingga dalam hal ini pcrlu lebih digalakkan penggalian sumber-sumber dana bag! tezv bentuknya dana perbankan tersebut, Dalam hal ini perlu ditegaskan kembali, bahwa de posito berjangka Inpres merupakan bagian dari total depo sito yang mana deposito berjangka tersebut merupakan bagi an yang terbesar bila dibandingkan dengan bagian letinnya (sertifikat deposito dan deposito berjongka lainnya). Hel ini dapat diketahui dari besamya proporsi deposito berjangka Inpres tarhadap total deposito yong tidak pertiah kurang dari 60 % (poriksa kembali tabel 7 halaman 75) • Akan tetapi bila meiihat perkembcngan dari kenaikan deposito berjangka Inpres bailc secara nominal naupun secara prosentase aejak tahun 1978 tidaklah raenggembirakan* I/ntuk menelusuri lebih lanjut penurun.cn kenaikan dari deposito berângka Inpres sejak tahun 1978, di sini penulio hendak ncninjau posici ddpooito berjangka Inpres menurut penggolongan pernilikon selama jangka waktu. 3 tahun yaitu dari tahun 1977 hingga 1979* DerdaoaTkan data yang ada yan^ tertera paf'a label 11 di halaman 93, pada tahun 1977 - 1979 deposito berjaagka Inpres dibagi raenjadi 7 (tujuh) penggolongan perailikan y a itu t

SKRIPSI


Sidarjati

CO

CO

•k a ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA oo

3

93

'S “S s-gs M •a

CO •k H Os vD

NO * 8

t^

\f\

^

S a5 m a •H (0

«'“> P<

M S

v\ H IN H *

H

I

C\J «k H CJ

vO •* vO ON

\r\ m> CM CO rO

r

a

CO m

H

I WH II

S

3

3

H

O * H

■ d o

IHN v fi V

CM

i-i

II I II^

feSCQHC3

It

O

* H c\J

ft M «H

•H o © Pi S ^ S

lf\ #> ON HI

it

ii

n « *H *rt li

CO

p;

55*3 n

03

A

.sus

H

O * v0

00 *k CO \o

no

i H

CM

O

#k

CO

ON *

ON

irs

ro H

vO m

\r\ ft* IN m

3

CM #k H H I

(3

• S o

&

\0 * TA H I

Pi ftl

‘L "•SU S II ©65 n ranJ 1 P CO 6 H(D oPi. I H U fl> Q*rtftj W ra lifM

I C\J *v

ON M

so •k CN. \f\

•k

vo •% 8

<\i •k VO cu H

Os

H ii«l

■g

^

3 A PS’ h? s t 3£ H-----

OJ

I 1T\

lr\ H

I

a

-±«k

s?

vO \T\ •»

H

H 0k 00

J*•k rO #k H H

CO On cn. c* ON ON & Peranan i-4 H Berjangka.... c-i Deposito es

SKRIPSI

Sidarjati


9^

1 , Deposito berjangka m ilik Bank Tabungan* 2 * Deposito berjangka m illk Badan/Lembaga Pemerintah. 3 * Deposito berjangka m ilik ISaskapai Asuransi.

b* Deposito ber;jangka m ilik Perusahaan Negara. 5. Deposito borjaagka m ilik Perusahaan Swasta. 6* Deposito berjangka m ilik Tayaoon S o sia l. 7 . Deposito ber;jangka m ilik Perorangan. Dengan m elihat perkembangan yang te r ja d i selama jangka v/aktu 3 tahun i n i , dapatlah diketahui bahwa pada ta hun 1978 te r ja d i penarikan-pmarikan yang dilakukan oleh pem ilik-pem ilik deposito terk ecu a li untuk pemilikan Perorengan ju stru pada akhir tahun 1978 posisin ya masih ir.e** ningkat dari Rp.*f2l , 2 m ilyar tnenjadi Rp.1t9 6 ,6 milyjqr atau naik 17)90 $• Pierlu diketahui bahwa menjeleng akhir tahun 1978 Pemerintah raengeluarkan kebijaksanaan di bidang monote r dengan sebutm Kenpp 15 , yang raana kebijaksanaan terse but menetapkan s 1 . Jtelepask^n kaitan n i la i rupiah terhadap dolar Arner ik a secara tetap , sebagai gantinya n i la i tukar r iv piah dik&itkan dengan sekelorapok mata uang d a ri berb n jai negara* 2. K ila i tukar rupieh terhadap sekelompok mata ueng using dimungkinkan untuk mengoftbangkan dan terkendar l i denron kurs tenâh 1 d o lcr = ^p*6?5»-* 3. ycmaaukan dan pengeluaran devisa ke dan d ari Indone s ia tetajj sepenuhnya bebas. K* Pcnurunon bea maeuk dan paiak penjualan impor bagi peâaulcan bahan baku dari lu ar n egeri sebesar 50$S untuk barang produksi. 5. rcmbobasan cepenuhnya bea maeuk dan pajak penjualan impor bagl bahan balm untuk barang-barang produksi yang diekopor.

SKRIPSI


Sidarjati


95

6. Tidak memberikan. keringanan bea masuk bagi impor barang jadi* IX Akibat dari adanya kebijaksanaan tersebut di ataa keadaan ekonomi bergejolak tinggi, harga-harga nalk dan para spekulan menimbun barangnya. Memang pada saat itu semua pihak belum mengetahui keadaan harga yang past! dan saling menunggu perkembangan y m g terjadi. Oleh karena itulah hanya dalam waktu 1 "bulan terja di penarikan deposito yang dilakukan oleh pemilik menurut penggolongannyfe, sehingga posisi deposito berjangka menurut penggolongan pemilikan pada tahun 1973 menurun terkecuali untuk psmiliksn perorangan yang masih meningkat, totapi kemudian menurun pada taliun berikutnya yang justru pa da pemilikan lainnya meningkat lagi. Penurunan yang terjew di tahun 1978 yang terbesar terjadi pada deposito milik perusahaan swaSta yaitu sebesar Rp.l5*5 milyar. Penurunsn selama tahun 1978 kalau dijtonlahkan sebesar Rp*60,6 mil yar, tetapi keirudian dikompensir oleh peningkatan pada de posito railik perorangan sebesar Rp.75,1* milyar sehingga heail akhir tetap aaik sebesar Rp.1^,8 milyar yaitu dari Rp.691,8 milyar tahun 1977 meningkat menjadi Rp.706,6 mil yar pada tahun 1978. Josisi deposito milik perorangan temyata posisinya paling tlnggi bila dibandingkan dengan deposito milik 1e>

^■7ijoyo Hitisastro, Keterqy-an lemerintah mengenal Kebilaksanaan 15 Nopember kepadaJDewan ^rwakilan Rakyat/ Proyek 6pera3i l^neranân Jawa Timur, 3urabaya, 1978* hala-

man 2* SKRIPSI


Sidarjati


96

in-lainnya. Poslsi yeng demikian tersebut menunjukkan bah wa keaaunn monabimg dari sasyarakat eukvtp tinggi. Deposit,© berjnngka milik perorangan pada akhir ta hun 1978 posisinya tetap raeningkat dikarenakan pada saat itu balua melakukan penarifcan aaabil menunggu perkembangan lebih ionjut. Kesudian. pada tahun 1979 barulah mel&kuken penarikan dolm jumlah yang relatif tinggi yaitu sebe* oar Rp.lli+,1 railyar sebab harga-harga seleata tahun 1979 temyata naik fcarus sehingga mereka sangat jaenerlukan uang untuk metaenuhi kebutuhan likwiditasnya. Bahkon pada permulaan Kebijaksanasrji Kenop 15 tUkelu&rkan liiuggu bulan-bulan pertama taliun 1979 kenaikan harga-harga taonetipai Baru kemudian kira-kira pertengahan tahun 1979 tingkat ke~ naikan harga bisa tfikendalikan pemerintah. Inflasi pada buicn-bulan perfcama fcahm 1979 sekitar 2,?;f p^r bulannya, lalu bulan September 1979 baru mau meuurun manjedi 0$7k%* Bila deposito b erjangka milik perorangan mengalaai penurunan peda tohdn 1979, tidaklah domikisn halnya dengan deposito milik laiimyc* Deposito milik Bank Tabungan pada tahun 1979 menlntkat sebesar flp«3*U nillyer, ssdcBgkan Bi lik Baden/ierabaâ Pemexlnteh, Maskapai Aaurcnsi, Perusehaan IJegara, Peraacshaen Sweata dan Yayasm Sosial raening*

kat sebesar Ifc>*l5|9 roilyer* Bp.68*? milyar, Rp.X3|9 mil........
SKRIPSI


Sidarjati


97

yar, "Bp*2 ailyafr

ftp*19*1 milyar*

Peningkatun yang terjadi tersebut di atds* disebabfcen karena. nerefca raei-upaken lembage-lmabaga yang audah aeapunyai kckuatan Untuk bisa menyesuaiken diri terhadap situer cl porokonomietn yang terjadi saat itu, aelilngga seteleh nereka msngamati don neniXai perkembangan yang terjadi ra&ka rnereka menanaakon kembali danenya dalam dapoclto berjangka InpresDari uraiah-uraian tersebut di atas, dapatlah pern* 11c simpulk&n bahya deposito berjangka Inpres yang tnerupakan saloh satu aunber bag! dana perbankan dari tahun ke ta hun selelu berkaabimg dengan praalngkatan yang berfluktunsi don cejak tahun 1977 pGningkatsumya rolatif kccll yaitu se besar 13*09 £ pud a akhir 1977, bahktm tnhun 1978 dan 1979 hanya aaningkat sebesar 2tHf t untuk tahun 1978 dnn 1,2V % untuk tahun 1979 sedangkan tahun 1980 (Oktober) meningkat sebesar 5,72 $• Terfryata perkejnbangonnya sang&tlah dipengar ruhl oleh kebijafcsahacn suku bunga yang ditetapken Bank In donesia, juga laju inflasi yang terjadi utenpun oleh kebijakranaan peaerintah seperti halnya Kenop 15* Blla difcinjaU dari percnamiya terhedap total doposlto maka deposito berjangka Inpres menûnyai pernnm yang rslatif besar, dapat dilihat dari proporsi yang diberikcn dari tahun ke tahun t}ldak pemah kurang dari 60

sedang-

ken proporsl deposito seeara total terhadcp dcna perbankan setlap tahunnya rata-rata sebesar 1*0,06 % dl moaa eumbang-

SKRIPSI


Sidarjati


98

an yang terbeser berasal dari deposito berjangka Ihpres. Dengan raelihat data yang ada, raaka yang mempunyai peranan yang terbesar terhadap pembentukan dana perbankan adalah giro, kemudian deposito dan akhimya tabungan. Tetapi telah penulis Jelaskan di muka bahwa giro merupakan aumber dana yang berfluktuasi tinggi sehingga bagi bank kurang membantu dalam menjalankan operasi kxeditnya. Sedangkan deposito berjangka Inpres memang merupakan dana yang dikhususkan untuk membiayai pembangunan, sehingga deposito ini mempunyai sifat yang stabil bagi bank dalam membantu menjalankan aktivitas bank sebagai perantara kre dit* Dengan demiklan dapatlah dikatakan bahwa peranan deposito berjangka Inpres terhadap dana perbankan relatif besar, walaupun pada akhir-akhir ini mengalami penurunan* Penurunan tersebut terutama sebagai akibat dari Kenop 15, sehingga diharapkan hanya bersifat sementara saja. Karena temyata pada tahun 1980 perkembangan yang terjadi bergerak lebih oepat dari tahun sebeluranya dan laju inflasi pa da akhir tahun tersebut dapat diturunkan menjadi 15,97^* Hal ini dapatlah dlartlkan bahwa tahun I98O mungkin raeri*pakan titik awal bagi perkembangan deposito berjangka Inpfes seoara lebih pesat, asal saja keadaan perekonomian dan monoter dapat dij&ga tingkat kestabilannya balk mela lui kobijaksanaan-kebij aksanaan Bank Indonesia maupun langsung oleh pemerintah*

SKRIPSI


Sidarjati


99

Pemyataan tersebut di atas sesual dengan apa yang dikemukakan oleh Bapak Gubernur Bank Indonesia dalam sambutannya pada Bankers11 pinner, beliau menyatakan sebagai berikut * Dalam usaha terus meningkatkan poranan modal dalam negeri guna membiayai pembangunan, deposito maupun ta bungan lalnnya perlu terus digalakkan. Berhubung dengan itu perlu dicegah hal-hal yang dapat raengurangi perangsang raasyarakat untuk menabun#, oeperti halnya bila tingkat inflasi dianggap tidak wajar. Haiknya deposito dan tabungan dalam tahun 1930 merupakan petunjuk bahwa hasrat masyarakat untuk menabung adalah cukup beear, Juga dalam Rencana Pembangunan lima Tahun Ketiga dijelaskon bahwa s

,

Untuk mencapal suatu laju pertumbuhan ekonorni sebesar 6,5 $ eetahun dalam Repelita H I dibutuhkan investasl sebesar rata-tata 2*+J? dari produksi nasional, sedangkan untuk membangun berdasarkan kemampuan sendiri, ma ka diperkirakan bahwa sekitar 79Jj dana tersebut harus dikerahkan dari cumber-sumber dalam negeri yaitu ta bungan Pemerintah dan tabungan masyarakat. Tabungan êmerintah diperkiraken berjumlah aokitar 29Jf dari investasi. Hal ini berarti bahwa tabungan masyarakat harus dapat dikerahkan untuk membiayai 50# dari sell** ruh investasi yang diperlukan dalam Repelita III. Pernbentukan tabungan masyarakat melalui lembaga-lembaga keuangan ini dapat berbentuk deposito berjangka, ta bungan, pembellan saham dl pasor modal, polie asurmsi dan seoagainya* 14' Bari keterangan-keterangan tersebut di atas dapat lah dlketahul betapa pentingnya art! tabungan masyarakat

SKRIPSI


Sidarjati


100

dalam membiayai pembangunan. Karena itulah deposito ber jangka Inpres yang merupakan aalah aatu "bentuk tabungan masyarakat yang dlhimpun. oleh perbankan harujs lebih ditingkatkan peranannya dalam usaha menunjang pembisyaan pembangunan lebih lanjut*

SKRIPSI


Sidarjati


BAB

KESIIOTLM

V

SARAN

1. Kesimmlan Bari uraian dan analisa yens ada pada bab-bab di nn>ka dapatlah penulis simpulkan bahwa hypotesa kerja yang ada dapat dibuktiksn., Eahwaeanya setiap ada kebijakoanaan baru dari Bank Indonesia yang berhubungan dengan deposito berjangka, mate akan terlihat akibatnya pada deposito berjang*ka Inpres yang tcrkumpul. Dan temyata perkembangan dari deposito berjangka Inpres juga dipengaruhi oleh laju inflasi yang terjadi ataupun oleh kebijaksanaan noneter yang langaung ditetapkan pemerintah seperti halnya Kebijaksana an 15 Noperaber (Kenop 15)* 7)i sanping hal toroobut di atas maoih ada kesimpulan

lain yang dapat penulis nyatakan sebafjai berikut t 1. Dalam membiayai pembangunen dibutuhkan dana dalam jumlah yang besar, di mana dana tersebut dapat diperoleh dari dalQm negeri dan luar negeri. Bana yang bersumber dari dalam negeri itu dapat berasal dari tabungan masyarakat yang dihimpun perbankan ,di mana salah satunya dalam bentuk deposito berjangka Inpres. 2* Tujuan pemerintah untuk meaigadakan gerakan deposito

berjangka Ihpres tersebut adalah untuk memobilisir

101 SKRIPSI


Sidarjati


102

dana yang ada dalam masyarakat yang dapat digmakan untuk membiayai pembangunan, di 8anping itu juga dipergunakan sebagai salah satu cara untuk fflengtt* rang! laju inflasi, 3* Dana perbankan yang dapat dihimpun dari masyarakat ada 3 bentuk simpanan yaitu giro, deposito dan ta* bungan. Dari ketiga bentuk simpanan torsebut akan dilola dan disalurkan bank ke masyarakat dalam ben tuk kredit, di inana kredit tersebut &ipergunakan untuk membiayai proyek-proyek maupun usaha-usaha yang produktif sellingga akan terjadi perluasan/peningkatan usaha yang pada akhimya akan mombawa effek pada perluasan kesempatan kerja. V. Deposito berjangka .tnprcs merupakan bagian dari rtdepooito11 dan ternyata mempunyai proporsi yang terbeoar bila dlbendingkan dengan bagisn lainnyas sedcaagkan deposito ptroporsinya terhadap dana perbankan relatif bosar
SKRIPSI


Sidarjati


103

bangunan* 5. Posisi deposito berjangka Ihpres aetiap tahunnya aelalu meningkat, namun tingkat kenaikan yang ter jadi mengalami penurunan terutama terjadi pada ta~ hun-tahun belakangan ini (1978* 1979)* Penurunan tersebut terutama disebabkan adanya Kebijaksaaaaa 15 flopember, sehingga diharapkan penurunan itu ha nya bersifat sementara saja/jangka pendek* Karena ternyata pada tahun 1980 perkembangannya lebih cepat dari tahun sebelumnya, sehingga dapatlah diharapkan bahwa tahun 1980 merupakan titik awal bagi perkembangan deposito berjangka Inpres seeara lebih pesat6. Deposito berjangka Tnpres merupakan salah satu ben tuk tabungan masyarakat yang dihimpun perbankan, dl mcna tabungen masyarakat itu sangat penting peranannya dalam menbiayai perabangunan. Oleh karena itu usaha pemupiikan deposito berjangka Ihpres terus di** tingkatkan*

!. Saran

1. Dales usaha untuk lebih meningkatkan deposito berjengka Inpres^ diparlukan adanya kebijakoanaan moneter yang dapat merangsang lebih lanjut penanaman da na masyarakat ke dalam deposito berjangka In p rco. D&-

SKRIPSI


Sidarjati


XOl*

1cm Jsnglta pendek ini tidaklah tepat npabila kebiJaksanaan itu borupa peningkatan suku bunga doposifco, karena peningkatan tersebut pasti &kcn diikuti oleh penlnpkatan suku bunga kredit# Apabila suku bunga kredit aenin#kut akan mengakibatkaa mahnlnya krodit tersebut yang pada akhimya dapat mercperlaabat jalramya panbangunan. KobiJaksanoPn lain yang dnpat ditempuh, yaitu neneruskan usaha pemerintah dalam nenektm laju inflasi, soperti holnya yang telah direncanakan pada tahun cnggarsn 1900/1981 >&n& lalu* Ap&bila laju inflaai dapat ditokian lebih rendeh dari suku bonga daposito khususnya yang berjsngka

bulan, «*aka deposen

akan. merasa bahwa secara rill suku bunga deposito berjengka Inpres meningkat, 3ehing&a mereka lebih tertarik lagi untuk nenyimpon ucngnya ke deposito berjmgka Inpres* 2* Untuk Gier#ng$eng lebih lenjut penguapulan deposito berjangka Inprr JSf hendaknya untuk deposito berjangka ini juga diberi rangssngan hadieb sebagaimana halnya dengan Tabanas/Taska, di Bana pengaturannya dapat dllakuktm Benk Indonesia dengoi meilhat kâapunn yang ada# 3# tfseha Irln ycrt£ perlu diperhatiksn yaitu Bank Irjdonosia hendaknya lebih nengedckan pen^nwessn terh«$ap

SKRIPSI


Sidarjati


aflnucra Bank-bank Feny denggara yens tifioJt nou Be «•» norlna pinpanan depoolto den^n ja&gka irakitt ter tentu donsen alason apopan, oebab deposito berjang ka Inpres tercebut nerapdcoa ouatu bentnk tabua$afr jn&S dikhuouekan txntife ponbongunan # Sehlngffa a* ojarakat jobs hendok nenabong tidak a«calaai ke ** eukaran dalan nenllih Bonk Penyelonosara m n a jfins m m don yeas tidak oati oonerina olnpanannja.

Hal

jona donikian ini ok on menyulitkcn colon iepooan »

yano Pcda akhimya dapat aencurenci haorct c o m

4

btuvi maajGrokat Oalcn bentuk deposito berjanfika 1$ prcra *

SKRIPSI


Sidarjati


DAFTAR BUJCtJ

Achmad tov/ari, Braktek Perbankgn di Indonesia. Jilid 2, Balai Aksara, Jakarta, 1979. Bank Indonesia, Broour Vengeaai Sertifikat Depoalto« Bank Indonesia, tan pa koia, tenpa taiiuru • laporan

Tahrn Pembukuan 1969/1970. 1977/1978.

« Peranari Bank dalam Peffbanmman. Bank Indonesia, */afcarta,"""i97^"- " . Weekly Report No,1112i Bank Indonesia, Jakarta, Bank Negara Indonesia ("Unit I), foporan Tahun Pembukuan 1968. Bank Negara Indonesia (T3hit I), Jakarta, 1968* Departemen Fenerongan R. I#, Ranoangan Rencana Pembangunan Lima Tahun Kedoa 197V 19750.97o/1979. Doparteman Penerangan R.I., JaKarta, 197^» Reneana Pembangunan Lima Tahun Ketlga 3 A 9 ^ « DepartomGn Ponorccxgan 11. l., Ja-

Gubemur Bank Indonesia, Sanhutan cubornur Ban): Indonesia T>adft Bankers1 Pinner f Bank Indonesia. Jakcrta, I90IV Kofllan A. Tohir, Penmanter Bkonomi Tentang Uari^KrediV Bank. Jilid II, P«T. Gunung A#un£, Jakarta, 1970.'"' Kindieberger Ch.P., Economic pcvolopment. The HC.Graw Hill Book Company The, Koêkusha ômpmy Ltd, Tokyo, 19J8. Raymond P. Kent. Money end Benkinp:, Kelt, Rinehart and m s ton, New YorT, I 96 F. ----

Simorangkir O.P., Dasar-daBar dan Hekanisme Perbankant Tagrat, Jakarta, 1979* Sumitro B.1o.1ohedikusuoo. Ekonomi Peraban/runan* p*T> Pembt*bguncn, Jakarta, 19557

Susatyo Reksodiprodjo, Pen/rantar Ekonomi Bank dan Kredit. P.T. petnbonfiunan, Jakarta, 1966.

SKRIPSI


Sidarjati


Team Pem'binaan Penatar dan Bahaa-batam Penataran Pegawal R.I*t Buku rateri Pe lengkap Penatar^ t (Jhalia Indonesia. Jakarta, 1978. * Wijoyo Witioaetro* Ketera y an pemerintah Mengenai Kebllaksa^ naan .15 ffopefflp.er kepada Devmn. Perwakilan Rakyat. Provek 0peroal Penerangan Jawa Ifinmr, Surabaya, I978.

SKRIPSI


Sidarjati


Lamt&ran 1 .

DEPOSITO B35RJMG-KA. UlI'TOK m m M t m m {Instruksi Prcsiden Repoblik Indonesia No*20 Tahun 1968) P&SSlDEN REIUBLIK INDONESIA

Tenimbangt un.tuk lebih memanfaatkan perkreditan serta dana^dana dari kalahgan masyarakat untuk mensukseskan pe~ laksanaan stabilisasi dan pembangunan ekonomi, perlu mengadakan peninjapan terhadap besamya suku bunga dari kre dit perbankan clan auku bunga deposito borjangka; Mengingatj 1* UndancÛndûig Dasar 19^5 pasal b ayat (1); 2* Instruksi Iresidium Kabinet No*l5/X£/IN/10/1966. (BI No.l*f02 halaman 7A-8a ) sebaâima6a telah dirubahw dengan t Instruksi presidium Cabinet no.IOA'K/IN/2/675 (Bflf No. 1^57 halaman 7A). Instruksi presidium Kabinet N0.19/EX/IN/V67; (BN No.l*+85 halatnan 7A)* Instruksi presidium Kabinet No .39/EK/IN/6/67j (BK No.1516 halaman 9A). rendongari Sidan^ Cabinet tanggal 18 September 1968; lrenînctrulcsikant Kopada s

SKRIPSI


Sidarjati


Bank Negara Indonesia (Bank Sentral). Untuk: t t* Hengadakan pejiinjauan terhadap suku 'bunga perkredit

an Bank-bank pemerintah sebagaimana ditentukan dalam Instruksi Presidium Kabinet No.l5/KSyiN/10/1966, beserta perubahsn-perubahannya, dengan ketentuan-keteniuan sebagai berikut j 1* Suku bunga terendeh ditetapkan 3Jt sebulsn (all in) dan suku bunga tertinggi 7 JS sebulan (all in) 2* IfelakBanaaQ suku bunga baru tersebut harus dila kukan secata selektif dan disesuaikan dengan peaggolongan p^mberian kredit berdasarkan prioritas yang telah ditetapkan pada tiap-tiap sektor kegiatan ekonoilii. 3 * L’eningkatkan tindakan-1 indakan untuk pengaraanan

dan pengawasen pemakaian kredit, sehingga kredit yang bersa^gkutan benar-benar dipcrganakan untuk tujuan yang tolah ditetapksa dan pembayaran kemba li kredit yang beraangkutan botul-be tal terjaain. II* Kenetaplcan suku bunga deposito bert -Jangka sebagai ber ikut s 1 . Deposito berjangka dengan Jangka waktu kurang da

ri 3 bulan diberikan suku bunga sebesar 1 1/2 % sebulan.

SKRIPSI


Sidarjati


2. Deposito dengan jangka waktu 6 bulan, diberikan suku bunga sebesar % sebulan. 3* Deposito dengan jangka waktu 1 tahun, diberikan suku bunga sebesar 6% sebulan. h. Deposito dengan jangka waktu 6 bulan dan 1 ta -

hun dapat diminta kembali oleh pemegangnya se «belum jangka waktunya habis, dengan ketentuan sebagai berikut s a* Untuk deposito dengan jangka waktu 6 bulan. Apablla sudah berjalan aekurang-kurangnya 3 bulan, bunganya menjadi

sebulan*

b. Untuk deposito dengan jangka waktu 1 tahun*

- Apablla sudah berjalan aekurang-kurangnya 3 bulan, tetapi belum cukup 6 bulan, bunganya menjadi *fjt. * Apablla sudah berjalan sekurang-kurangiya 6 bulan, bunganya menjadi Jjt. III. Menetapkan ketentuan pelaksanaan dari tersebut I dan II di atasi dengan sebaik-baiknya dan dalam wak>tu yang sesingkat-singkatnya. IV. Instruksi ini fnulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan dl Jakarta Pada tanggal 19 September 1968 HIESIDEN HEPUBLIK INDONESIA ttd. SOEHARgp Jendral OfI*

SKRIPSI


Sidarjati


Lampiran 2. DlREKSI BANK INDONESIA No. lO/lOVKeivDir/UJOT SURAT KEHJTtJSAN DIREKSI BANK INDONESIA TENTANG DEPOSITO BERJANGKA DAN SUKU BUJGANYA PADA BANK-BANK UMOM PEMERINTAH DAN Sank

peubangunan

Indonesia

DIREKSI BANK INDONESIA Uenimbang t

Bahwa untuk l«bih disesuaikan dengan perkembangan ekonomi dan moneter dewasa ini dan waktu**waktu yang akan datang, maka dipandang perlu rntuk menetapkan kembali eyarat-syarat Deposito Berjangka dengan mengubah besamya Buku bunga* êngingat t 1. T&idang-tJhdang No.l^f tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan; 2. Undang-Tiidang No.13 tahun 1968 tentang Bank Sentral; 3. Ihstruksi Preaiden fiepublik Indonesia No. 28 tahun

1968; Ihstruksi Presiden Republik Indonesia No.5 tahun 1969;

SKRIPSI


Sidarjati


Ifemperhatikan t Hasil Hapat Direksi Bank Indonesia tanggal 28 Desember 1977*

memutuskan

i

Meneabut s Surat JGeputuB$n Direksi Bank Indonesia Ho*9/95/Kep /Dir/UPUM tanggal 13 Januari 1977* Henetapkan s KETENTUAN*KETBNTHAN TINTANG DEPOSITO BERJANGKA DAH SUKU BUNG-ANYA PADA BANK-BMK UHJM PEMERINTAH DAK BANK PEM BANGUNAN INDONESIA* Basal 1* Bank-bank Ustum Pemerintah dan Bank Pembangunan In donesia menerima Deposito Berjangka waktu 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan 2*+ bulan* Paeal 2* Suku bunga Deposito Berjangka dimaksud pada pasal 1 Surat Keputusan ini ditetapkan sebagai berikut s a* Untuk deposito dengan jangka waktu 3 bulan ditetap kan oleh Bank-bank yang disebut pada pasal 1; b. Untuk deposito dengan jangka waktu 6 bulan : 6% (enam persen) setahun; c* Uktuk deposito dengan jangka waktu 12 bulan : 9?6

SKRIPSI


Sidarjati


(sembilan persen) setahun; d. Untuk deposito dengan jangka waktu 2^ bulan j -

15%

(lima belas person) setahun untuk simpanan

yang berjumlah sampai dengen Rp.2.500.000,9 (dua setengah juta rupiah). * 12% (dua belas persen) setahun untuk simpanan yang berjumlah lebih dari Rp.2.500*000,- (dua setengah jut a rupiah), dengan pengertlan bahwa bagi an Rp. 2.500.000,- yang pertama tetap diberi bunga l5/( (lima belas persen) aetahunnya. Pasal 3* Pembayaran bunga Deposito Berjangka pada Pasal 2 Surat Keputusan ini dilakukan H a p bulan. Pasal kt Deposito Berjangka tersebut pada Pasal 1 Surat Keputusan ini hanya diperuntukkan bag! dana-dana yang bersumber dari dalam negeri* Ifcsal 5. Terhadap deposito yang diterik kembali sebelum jangka waktu berakhir^ berlaku ke ten turn-ke ten tuan sebagai berikat t a* Deposito yang ditarik kembali sebelum 6 hnlan, su» ku bunganya ditetapkan oleh Bank-bank yang disebut

SKRIPSI


Sidarjati


pada Ibsal 1.

b. Deposito yang ditarik kembali aesudah 6 bulan, tetapi kurang dari 12 bulan, diberl bunga 3% (ti ga porsen) setahun terhltung eejak tanggal pendepositoan* c, Deposito yang ditarik kembali aesudah 12 bulan, tetapi kurang dari 2*f bulan, diberi bunga 6% (enam persen) setahun terhltung sejak tanggal pendepositoan* Basal 6. a* Bila aeorang deposan memiliki jumlah deposito sampal dengan Rp*2* JOO.OOO,— kemudiant temyata meniliki Juralah deposito melebihi Bp*2»500.000,—

,

maka bagl doposan yang bersangkutan sogera diperlakukan suku bunga I2jf (dua belas persen) setahunnya. b. Bila kamudiari temyata bahwa ada deposito berjangka yang dananya berasal dari luar negeri, maka atas deposito tersebut diberi bunga setinggi-tingginya 3# (tiga persen) setahun, terhltung sejak tanggal

pendeposltoan* Pasal 7* Bag! deposito êrjangka yang sudah ada pada Bank se-

SKRIPSI


Sidarjati


belum tanggal berlakunya ke tentuan-ketenturn ini tetap berlaku suku bunga dan ketentuan-ketentuan yang lama saropai dengan saat borakhir jangka waktunya* Pasal 3* Pengaturan pelakoanaannya akan dltetapkan dengan Surat Edaran Bank Indonesia. Pasal 9* Ketentuan-ketentuan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1978.

Dltetapkan di Jakarta Pada tanggal 30 Desember 1977 DIREKSI BANK INDONESIA ttd. Racimat Saleh.

SKRIPSI

ttd. Arifin M.Siregar


Sidarjati

PERANAN DEPOSITO BERJANGKA INPRES SEBAGAI SALAK SATU SmtBER DANA PERBANKAN. SKaiPSl

Recommend Documents