1
PERAN KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. GENTENG BAMBE GRESIK Baitur Rochim, Pribadiono, Abdul Fattah Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya,
ABSTRAK Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dan hasil kuesioner yang diisi oleh karyawan. Dan data sekunder diperoleh dari instansi berupa arsiparsip resmi. Alat analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil analisis tersebut kemudian dianalisis dengan Uji f dan Uji t statistik. Hasil analisa menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan, komunikasi dan disiplin kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan sebesar 21,927 lebih besar dari F tabel sebesar 2,7505 dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 5% atau 0,05. Sedangkan secara parsial sebesar variabel gaya kepemimpinan (X1) sebesar 3,630. komunikasi (X2) sebesar 2,599 dan lingkungan kerja (X3) sebesar 2,143. lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,9983, dengan nilai signifikansinya lebih kecil dari pada 5% atau 0,05 Adapun besarnya koefisien regresi beta untuk variabel gaya kepemimpinan (X 1) sebesar 0,406. Kata kunci: Gaya Kepemimpinan, Komunikasi, Disiplin Kerja ABSTRACT The primary data obtained through interviews and the results of questionnaires filled out by the employee. And secondary data obtained from agencies such as the official archives. Analysis tools used in this study is multiple linear regression. The results of the analysis are then analyzed by F-test and t-test statistics. The results of the analysis showed that the variables of leadership style, communication and discipline simultaneously affect the performance of employees is 21,927 greater than the F table at 2.7505 with a significance value of 0.000 is less than 5% or 0.05. While partially for leadership style variable (X1) of 3.630. communication (X2) is 2.599 and the work environment (X3) of 2.143. greater than t table value of 1.9983, with a significance value smaller than the 5% or 0.05 The beta regression coefficient for the variable leadership style (X1) of 0.406. Keywords: Leadership Style, Communication, Work Discipline
2
PENDAHULUAN Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada
didalamnya. Organisasi
merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang reaktif dapat diidentifikasikan, bekerja secara terus menerus untuk mencapai tujuan (Robbins, 2006). Semua tindakan yang diambildalam setiap kegiatan diprakarsai
dan
ditentukan
oleh
manusia
yang
menjadi
anggota
perusahaan.Perusahaan membutuhkan adanya faktor sumber daya manusia yang potensial baik pemimpin maupun karyawan pada pola tugas dan pengawasan yang merupakan penentu tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia merupakan tokoh sentral dalam organisasi maupun perusahaan. Agar aktivitas manajemen berjalan dengan baik, perusahaan harus memiliki karyawan yang berpengetahuan dan berketrampilan tinggi serta usaha untuk mengelola perusahaan seoptimal mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat. Menurut Setiyawan (2006), dengan judul penelitian “peran Disiplin Kerja Karyawan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja di Divisi Radiologi RSUP Dokter Kariadi Semarang” kinerja karyawan merupakan hasil atau prestasi kerja karyawan yang dinilai dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak organisasi. Kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja yang sesuai standar organisasi dan mendukung tercapainya tujuan organisasi. Organisasi yang baikadalah organisasi yang berusaha meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya, karena hal tersebut merupakan faktor kunci untuk meningkatkan kinerja karyawan. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode dan mesin tidak bisa memberikan hasil yang optimum apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai kinerja yang optimum. Peningkatan kinerja karyawan akan membawa kemajuan bagi perusahaan untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan lingkungan bisnis yang tidak stabil. Oleh karena itu upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan merupakan tantangan manajemen yang paling serius karena keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada kualitas kinerja sumber daya
3
manusia yang ada didalamnya. Dalam organisasi hendaklah seorang pemimpin menyadari kebutuhanpegawai yang bersangkutan, dimana organisasi memberikan imbalan atau jasapegawai yang telah diberikan untuk kemajuan organisasi, imbalan tersebutmerupakan rangsangan yang telah memberikan motivasiagar memiliki prestasidan kinerja yang baik. Pola kepemimpinan seorang manejer secara langsung maupun tidak langsung mempunyai
pengaruh positif juga
untuk meningkatkan produktifitaskinerja
karyawannya. Menurut Antoni (2007) yang menyatakan bahwa pola kepemimpinan yang termasuk didalam lingkungan organisasi merupakan faktor potensi dalam meningkatkan produktifitas kinerja karyawannya dalam bekerja. PT GENTENG BAMBE GRESIKmerupakan perusahaan yangbergerak dibidang pabrik genteng.Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang hadir sebagai “One Stop Building” dan terbesar pertama di Jawa timur.PT GENTENG BAMBE GRESIKmerupakan perusahaan dengan inovasi baru dan menjadi pabrik genteng pertama di Jawa Timur.Sejak mulai dioperasikan tahun 1997 yang lalu, PT GENTENG BAMBE GRESIKtelah menjadi pabrik pilihan utama bagi para investor untuk mengembangkan usahanya. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah diharapkan oleh perusahaan tersebut. Semakin banyak karyawan yang mempunyai kinerja tinggi, maka produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan dapat bertahan dalam persaingan global. Karyawan dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien. Keberhasilan karyawan dapat diukur melalui kepuasan konsumen, berkurangnya jumlah keluhan dan tercapainya target yang optimal. Kinerja karyawanPT GENTENG BAMBE GRESIKjuga dapat diukur melalui penyelesaian tugasnya secara efektif dan efisien serta melakukan peran dan fungsinya dan itu semua berhubungan linear dan berhubungan positif bagi keberhasilan
suatu
perusahaan.
Berdasarkan
survei
pendahuluan,
peneliti
menemukanadanya kekurangmenaati tata tertib, ketentuan-ketentuan perusahaan yang memberatkan karyawan, disamping kepemimpinan dan motivasi yang cukup tinggi.Kemudian timbul pemikiran bagaimana keseluruhan faktor tersebut saling
4
berkesinambungan sehingga mempengaruhi kinerja karyawan. Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian dengan judul: “Peran Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT GENTENG BAMBE GRESIK”.
METODE PENELITIAN Populasi “Menurut Sugiyono (2009:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Housekeeping PT. GENTENG BAMBE GRESIK. dengan jumlah populasi sebanyak 112 karyawan. Besar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel “Menurut Sugiyono (2009:118), menjelaskan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Kesimpulan dari pengertian sampel yaitu sebagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi besar dan memungkinkan peneliti tidak dapat mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu karena dengan menggunakan sampel dari populasi tersebut sudah dapat mewakili data yang ada pada populasi, dan membantu penulis dalam melakukan perhitungan. Kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan, secara skematis. Kerangka tersebut disajikan pada Gambar 1 berikut:
5
kepemimpinan (X1)
Motivasi (X2)
Kinerja Karyawan (Y)
Disiplin kerja (X3) Sumber: Peneliti (2016) Gambar 1 Kerangka Konseptual
Pengujian Hipotesis Pengujian Data Penelitian dapat mempunyai kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Ada dua konsep untuk pengujian data penelitian atau mengukur kualitas data, yaitu validitas dan reabilitas. Oleh karena itu benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Menurut Arikunto (2006:168), instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas ada dua jenis, yaitu: a. Reliabilitas Eksternal
6
Instrumen tersebut sama-sama diujicobakan kepada sekelompok responden saja (responden mengerjakan dua kali). b. Reliabilitas Internal Instrumen tersebut diperoleh dengan cara pengolahan hasil pengetesan yang berbeda, baik dari instrumen yang ada berbeda maupun yang sama dengan satu kali pengetesan. 3. Uji Hipotesis Untuk menganalisis pengaruh variabel Gaya Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), Disiplin Kerja (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) digunakan statistik dengan taraf signifikansi = 0,05 artinya derajat kesalahan sebesar 5%. Berkaitan dengan hal ini ada beberapa alat analisis yang dipergunakan yaitu: 1). Menentukan Nilai thitung. Menurut Suharyadi (2004:526), nilai untuk mengetahui kurva distribusi pengujian hipotesis dengan uji thitung ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: b = Koefisien regresi parsial sampel B = Koefisien regresi parsial populasi Sb = Standart error koefisien regresi sampel Selanjutnya, untuk menguji kebenaran dari hipotesis yang diajukan maka kriteria penerimaan hipotesis adalah: Analisis Data Analisa Kualitatif Untuk mendapatkan kecenderungan jawaban responden terhadap jawaban masing-masing variabel akan didasarkan pada nilai rata-rata skor jawaban yang selanjutnya akan dikategorikan pada rentang skor berikut : a) Skor minimum = 1 b) Skor maksimum =5 c) Lebar skala = 5-1/5= 0,8
7
Dengan demikian kategori skala dapat ditentukan sebagai berikut : a) 1,0 - 1,80 = Sangat rendah b) 1,81 - 2,60 = Rendah c) 2,61 - 3,40 = Sedang d) 3,41 - 4,20 = Tinggi e) 4,21 - 5,00 = Sangat tinggi Analisa Kuantitatif Tabel 1 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) kepemimpina n motivasi
Standardized Coefficients
Std. Error
1.574
.444
.112
.047
1.094
disipin kerja .176 a. Dependent Variable: kinerja karyawan
Beta
t
Sig.
3.541
.001
.132
2.384
.021
.064
.938
17.032
.000
.070
.138
2.518
.015
Hasil Uji Regresi Linier Berganda Regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis hubungan antara variable dalam penelitian ini. Yang akan memperlihatkan pengaruh tiap-tiap varibel bebas ( Kepemimpinan X1, Motivasi X2, Disiplin Kerja X3 ) terhadap variabel terikat ( Kinerja Y ). Berdasarkan hasil dari pengujian regresi linear berganda yang diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 16.0 , sebagaimana di perlihatkan pada tabel 4.13. maka diperoleh hasil persamaan regresi sebagai berikut : Y = 0.444 + 0.047X1 + 0.064X2 + 0.070X3
8
Tabel 2 Hasil Uji F / Simultan ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
Mean Square 3
6.989
3.306
46
.072
24.273
49
Residual Total
df
20.967
F
Sig. .000a
97.250
a. Predictors: (Constant), disipin kerja, motivasi, kepemimpinan b. Dependent Variable: kinerja karyawan
sumber : House Keeping PT.Genteng Bambe Gresik (Diolah Peneliti, 2016) Tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari F hitung sebesar 0.000, yang artinya nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05. Sehingga dapat dikatakan bahwa Ha diterima, yang berarti variabel-variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat.
Tabel 3 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) kepemimpinan motivasi disipin kerja
Std. Error 1.574
.444
.112
.047
1.094 .176
Standardized Coefficients Beta
t
Sig. 3.541
.001
.132
2.384
.021
.064
.938
17.032
.000
.070
.138
2.518
.015
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari t hitung dari masingmasing variabel bebas sebesar 0.01, 0.21, dan 0.00 yang artinya nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05. Sehingga dapat dikatakan bahwa H0 diterima, yang berarti variabel-variabel bebas secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat. Pengujian Hipotesis Kedua Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat amat terbatas. Namun apabila semakin tinggi
9
nilai R2 maka semakin baik bagi model regresi. Koefisien determinasi (R 2) dapat dilihat pada Tabel 4 berikut: Tabel 4 Koefisien Determinasi Model Summary
Model 1
R
Std. Error R Adjusted R of the R Square Square Square Estimate Change
.929a
.864
.855
.26808
.864
Change Statistics F Change
df1
97.250
df2 3
Sig. F Change
46
.000
a. Predictors: (Constant), disipin kerja, motivasi, kepemimpinan
*sumber : Housekeeping PT. Genteng Bambe Gresik (Diolah Peneliti) Terlihat pada Tabel 4 nilai R Square (R2) = 0.864 , artinya, sebesar 93% kinerja karyawan housekeeping PT. GENTENG BAMBE GRESIK dipengaruhi oleh variabel Kepemimpinan, Motivasi, dan Disiplin Kerja. Sedangkan sisanya, sebesar 7% dijelaskan oleh variabel lain diluar model..
SIMPULAN Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian, serta berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : a. Terdapat pengaruh yang sangat signifikan dari yakni Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan housekeeping
PT.
GENTENG
BAMBE
GRESIK.
Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa nilai F hitung menunjukkan angka 206.340 yang artinya F hitung > Ftabel 2.80, dan nilai signifikansi dari F hitung sebesar 0.000, yang artinya nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05. Sehingga dapat dikatakan bahwa H0 ditolak, yang berarti variabel-variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat. b. Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan housekeeping
PT.
GENTENG
BAMBE
GRESIK.
Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa nilai t hitung dari masing-masing varibel bebas menunjukkan angka 3.768, 3.193, 5.517 yang artinya t hitung > t tabel 2.011,
10
dan nilai signifikansi dari t hitung sebesar 0.000, yang artinya nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05. Sehingga dapat dikatakan bahwa H0 ditolak, yang berarti variabel-variabel bebas secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat. c. Disiplin Kerja sebagai variabel bebas ketiga (X3) mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien beta terbesar adalah dari variabel disiplin kerja yaitu sebesar 0.549. Jadi dapat dikatakan variabel yang dominan dalam mempengaruhi Kinerja pada housekeeping PT. GENTENG BAMBE GRESIK adalah Disiplin Kerja. d. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai R 2 (R Square / Koefisien Determinasi) sebesar 0.929. Artinya, sebesar 92,9%
kinerja karyawan
housekeeping PT. GENTENG BAMBE GRESIK dipengaruhi oleh variabel Gaya Kepemimpinan, Motivasi, dan Disiplin Kerja. Sedangkan sisanya, sebesar 7,1% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
SARAN Berdasarkan kesimpulan yang diambil maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut : a. Karena gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada perusahaan, untuk itu housekeeping PT. GENTENG BAMBE GRESIK diharapkan dapat meningkatkan mutu dalam gaya kepemimpinan mereka. Sehingga dapat memperoleh hasil yang optimal sesuai tujuan perusahaan. b. Housekeeping
PT.
GENTENG
memberikan
motivasi
yang
BAMBE
sesuai
GRESIK
dengan
diharapkan
Pendidikan,
dapat
Ketrampilan,
Pengalaman, dan Minat karyawan agar dapat meningkatkan kualitas SDM sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang ada dalam perusahaan, dan memperoleh hasil yang optimal. c. Housekeeping
PT.
GENTENG
BAMBE
GRESIK
diharapkan
dapat
menerapkan proses disiplin kerja yang baik karena merupakan kunci keberhasilan dari setiap kegiatan perusahaan.
11
DAFTAR PUSTAKA Algifari. 2000. Analisis: Teori dan Kasus Solusi. BPFE. Yogyakarta. Aritonang, Keke.T. 2005. Kompensasi Kerja, DisiplinKerja Guru Dan Kinerja Gutu SMP Kristen BPK PENABUR. Jurnal Pendidikan Penabur. No 4. Th IV. Jakarta. Armstrong, Michael. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia: A Handbook Of Human Resource Management. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Crimson, Sitanggang, 2005, Analisis Pengaruh Prilaku Pemimpin Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Kotamadya Jak-Bar. Skripsi, UNDIP Semarang. Dale, Robert. D. 1992. Pelayan Sebagai Pemimpin.Gandum Mas. Malang. Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Edisi 2. BP Universitas Diponegoro. Semarang. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program PLS. Semarang: BP Universitas Diponegoro. Semarang. Guritno, Bambang dan Waridin. 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja. JRBI.Vol 1. No 1. 63-74. Hakim, Abdul. 2006. Analisis Pengaruh Motivasi, Komitmen Organisasi Dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Perhubungan Dan Telekomunikasi Provinsi Jawa Tengah. JRBI.Vol 2. No 2. 165-180. Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen Edisi 2. BPFE. Yogyakarta. Hasibuan, Malayu. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia.PT Bumi Aksara. Jakarta. Malthis, R.L dan Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat. Jakarta. Masrukhin dan Waridin. 2004. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai. EKOBIS. Vol 7. No 2. Hal: 197-209. Rosari, Reni. 2005. Analisis Gaya Kepemimpinan Dosen-Dosen Di Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta. Jurnal Telaah Bisnis. Vol 6. No 1. Hal: 87109.
12
Robbins, Stephen. P. 2006. Perilaku organisasi.Edisi Bahasa Indonesia. PT Indeks Kelompok GRAMEDIA. Jakarta. Robbins, Stephen. P. dan Mary Coulter. 2005. Kelompok Gramedia. Jakarta.
Manajemen.PT INDEKS
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.PT RAJAGRAFINDO PERSADA. Jakarta. Rivai, Veithzal dan Basri. 2005. Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan.PT RAJAGRAFINDO PERSADA. Jakarta. Sekaran, Uma. 2006. Research Methode For Business: Metodologi Penelitian Untuk bisnis. Salemba Empat. Jakarta. Setiyawan, Budi dan Waridin. 2006. Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Di Divisi Radiologi RSUP Dokter Kariadi Semarang. JRBI. Vol 2. No 2. Hal: 181-198. Siagian, Sondong. P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. PT Rineka Cipta. Jakarta. Simamora, Henry. 1997. Yogyakarta.
Manajemen Sumber Daya Manusia.STIE YKPN.
Stoner, James. AF Dan R. Edward Freeman dan Daniel R. Gilbert. 1996. Manajemen.PT Prenhallindo. Jakarta. Suharto dan Cahyo. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia Di Sekretariat DPRD Propinsi Jawa Tengah.JRBI. Vol 1. No 1. Hal: 13-30. Supranto, J. 2001. Statistik: Teori dan Aplikasi. Edisi keenam. Erlangga. Jakarta. Suranta, Sri. 2002. Dampak Motivasi Karyawan Pada Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Dengan Kinerja Karyawan Perusahaan Bisnis. Empirika.Vol 15. No 2. Hal: 116-138. Tampubolon, Biatna. D. 2007. Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan Dan Faktor Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Organisasi YangTelah Menerapkan SNI 19-9001-2001. Jurnal Standardisasi. No 9. Hal: 106-115. Tika, P. 2006. Budaya Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Perusahaan.PT Bumi Aksara. Jakarta.