JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN PEMBELAJARANNYA ISSN: 2460-3481 Volume 1 Nomor 1 (2015) PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SISWA KELAS V SDN 07 SUMBERPUCUNG MALANG Dewi Kristika Findia Ning Tyas Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan P. MIPA, FKIP, Universitas Cenderawasih e-mail:
[email protected] Abstrak Berdasarkan studi pendahuluan di kelas V SDN 07 Sumberpucung Malang, diperoleh informasi kurangnya minat siswa belajar matematika yang mengakibatkan hasil belajar siswa kurang baik. Selain itu, pembelajaran yang digunakan guru selama ini kurang menarik minat siswa belajar matematika. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peningkatan minat dan hasil belajar matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas V SDN 07 sumberpucung Malang. Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka desain penelitian yang dipilih yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). Pengambilan data penelitian dilaksanakan bulan Maret-April 2012 dengan subjek siswa kelas V yang berjumlah 28 siswa. Data minat siswa belajar matematika diperoleh melalui angket yang diberikan sebelum dan sesudah tindakan. Sedangkan data hasil belajar siswa diperoleh melalui tes pada setiap akhir tindakan. Hasil penelitian menunjukkan sebelum dilakukan tindakan banyaknya siswa yang minimal berada pada kategori berminat belajar matematika sebesar 42,86% dan setelah dilakukan tindakan sebesar 89,29%. Pada siklus I siswa yang tuntas belajar dalam pokok bahasan pembagian pecahan adalah 67,9%, sedangkan pada siklus II adalah 92,86%. Sehingga, dalam hal ini dapat disimpulkan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) meningkatkan minat dan hasil belajar matematika pada siswa kelas V SDN 07 Sumberpucung Malang Kata Kunci: TGT, minat, hasil belajar.
1. Latar belakang Berdasarkan
minat siswa, kemampuan siswa dalam berfikir studi
pendahuluan
di
kelas V SDN 07 Sumberpucung Malang, diperoleh informasi kurangnya minat siswa belajar matematika yang mengakibatkan hasil belajar
siswa
kurang
baik.
Selain
itu,
pembelajaran yang digunakan guru selama ini kurang
menarik
minat
siswa
belajar
matematika. Oleh karena itu, dalam penelitian ini diterapkan pembelajaran kooperatif tipe teams game tournament (TGT). Alasannya karena dalamnya
terdapat terdapat
permainan, dimensi
dimana
di
kegembiraan,
dengan latar belakang bahwa siswa SD yang masih suka bermain, sehingga dapat memacu
dan bekerja sama antar siswa dalam suasana yang menyenangkan dan menantang. Selain itu, dalam TGT terdapat penghargaan. Melalui pemberian penghargaan dapat memotivasi siswa agar lebih giat belajar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peningkatan minat dan hasil belajar matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas V SDN 07 sumberpucung Malang. Dalam TGT terdapat 5 tahapan yaitu penyajian kelas (class presentation), belajar dalam kelompok
(teams),
permainan
(games),
Dewi Kristika Findia Ning Tyas
Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pada Siswa Kelas V SDN 07 Sumberpucung Malang
pertandingan (tournament), dan penghargaan
siswa diperoleh melalui tes pada setiap akhir
kelompok (team recognition).
tindakan. Teknis analisis data yang akan
2. Metode
digunakan pada penelitian ini mengacu pada
Sesuai
tujuan
penelitian,
desain
model alir yang dikemukakan oleh Miles dan
penelitian tindakan kelas (PTK) digunakan
Huberman
(Moleong,
dalam penelitian ini. Alasan dipilihnya PTK
meliputi
karena PTK berusaha mengkaji dan merefleksi
penarikan kesimpulan dan verifikasi.
reduksi
2010:
data,
307)
yang
penyajian
data,
suatu pendekatan pembelajaran dengan tujuan
Sesuai dengan jenis penelitian yang
meningkatkan proses dan hasil pembelajaran
ditetapkan, maka kehadiran peneliti mutlak
di kelas, hal ini didukung oleh Latief (2010:
diperlukan. Dalam hal ini, peneliti sebagai
81) penelitian tindakan kelas adalah satu
partisipan
rancangan penelitian yang dirancang khusus
pengamat. Sebagai partisipan penuh, maka
untuk
praktek
peneliti yang merencanakan dan memberi
pembelajaran di kelasnya. Prosedur penelitian
perlakuan. Peneliti juga sebagai pewawancara,
tindakan kelas menggunakan suatu siklus yang
peneliti yang mewawancarai subjek penelitian.
terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan,
Disamping itu, peneliti juga sebagai pengamat
pelaksanaan,
yang
peningkatan
kualitas
pengamatan
dan
refleksi.
penuh,
mengamati
pewawancara,
aktivitas
siswa
dan
secara
Penelitian tindakan ini dilakukan secara
keseluruhan selama kegiatan pembelajaran
kolaboratif partisipatoris, yaitu kerja sama
berlangsung.
yang sejajar antara peneliti dengan praktisi pembelajaran di lapangan (guru). Peneliti dan
3. Hasil dan Pembahasan
guru terlibat langsung dalam sharing ide merencanakan, melaksanakan, pengamatan,
a. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe
refleksi, dan lain-lain.
teams game tournament (TGT)
Pengambilan data penelitian dilaksana-
Pembelajaran kooperatif tipe teams
kan bulan Maret-April 2012 dengan subjek
game tournament (TGT) adalah salah satu tipe
siswa kelas V yang berjumlah 28 siswa. Data
dalam model pembelajaran kooperatif, yaitu
minat siswa belajar matematika diperoleh
pembelajaran kelompok yang menekankan
melalui angket yang diberikan sebelum dan
adanya kerjasama antar anggota kelompok
sesudah tindakan. Sedangkan data hasil belajar
untuk 48
mencapai
tujuan
belajar,
yang
Dewi Kristika Findia Ning Tyas
Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pada Siswa Kelas V SDN 07 Sumberpucung Malang
membedakan dengan pembelajaran kooperatif
mengetahui arah kegiatan belajar dan apa yang
tipe lainnya yaitu adanya permainan. Model
dipelajari.
pembelajaran kooperatif tipe teams game
terarah/terfokus pada satu tujuan yang hendak
tournament (TGT) memiliki 5 tahap (Rusman,
dicapai, termotivasi, dan terpusat perhatian
2010:225), yaitu tahap penyajian kelas (class
dalam belajar. Sebagaimana dikatakan Hanan
presentation),
(2009:79)
belajar
dalam
kelompok
Sehingga
bahwa
siswa
penyampaian
akan
tujuan
(teams), permainan (games), pertandingan
pembelajaran dapat membantu siswa untuk
(tournament), dan penghargaan kelompok
mengaktifkan motivasi dan dapat memusatkan
(team recognition).
perhatian terhadap aspek yang relevan dalam pembelajaran.
dapat menerima pelajaran dengan baik. Hal
menggunakan metode ceramah dan tanya
senada dikatakan Slameto (2010:56) bahwa
jawab menjelaskan materi pembagian pecahan
untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik,
biasa dengan pecahan biasa, pembagian
maka siswa harus mempunyai perhatian
pecahan biasa dengan pecahan campuran dan
terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan
sebaliknya, pembagian pecahan biasa dengan
pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka
pecahan desimal dan sebaliknya.
timbullah kebosanan, sehingga ia tidak suka
tahap
ini
ini
peneliti
selama
dengan
Pada
tahap
siswa
pembelajaran sangat penting, sehingga siswa
b. Penyajian kelas (class presentation) Pada
Perhatian
diawali
dengan
lagi belajar.
mengecek kesiapan dan kehadiran siswa.
Selanjutnya,
peneliti
memberikan
Diharapkan siswa telah benar-benar siap untuk
motivasi dengan memberi contoh soal yang
belajar, agar apa yang dipelajari dapat diterima
berhubungan dengan permasalahan kehidupan
dengan baik oleh siswa sehingga hasil
sehari-hari. Pemberian motivasi dimaksudkan
belajarnyapun baik. Sebagaimana dikatakan
agar siswa tertarik dan termotivasi dalam
Slameto (2010:59) jika siswa belajar dan
belajar sehingga hasil belajarnya baik. Hal ini
padanya sudah ada kesiapan, maka hasil
didukung oleh pendapat Slameto (2010:93)
belajarnya akan lebih baik.
bila motivasi guru tepat mengenai sasaran
Kemudian,
peneliti
menyampaikan
akan meningkatkan kegiatan belajar.
tujuan pembelajaran. Penyampaian tujuan
Kemudian
pembelajaran berfungsi agar siswa dapat
peneliti
melakukan
apersepsi yaitu dengan menyampaikan materi 49
Dewi Kristika Findia Ning Tyas
Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pada Siswa Kelas V SDN 07 Sumberpucung Malang
prasyarat melalui tanya jawab. Karena jika
kooperatif
pengetahuan prasyarat yang dimiliki siswa
starrhina.student.fkip.uns.ac.id/model-pembe-
baik, maka penerimaan siswa akan baik pula
lajaran-tgt/). Dimana dalam penelitian ini
dan kegiatan pembelajaran dapat berjalan
terdapat
lancar. Hal ini sesuai dengan pendapat Zahra
empat siswa setiap kelompoknya.
(2011) bahwa dengan adanya apersepsi maka
sangat
menyenangkan
(http://
7 kelompok yang beranggotakan
Kemudian,
peneliti
membagikan
dapat memberikan dasar awal siswa untuk
lembar kerja siswa (LKS) dalam Slavin
mempelajari
dengan
(2005). Pemberian LKS dimaksudkan agar
demikian maka apersepsi dapat memberikan
setiap siswa dalam kelompok mempelajari dan
kemudahan siswa dalam belajar. Pengetahuan
menguasai materi, selain itu agar pembelajaran
prasyarat yang disampaikan dalam penelitian
tidak berpusat pada peneliti. Selain itu, jika
ini
dan
ada teman dalam kelompoknya yang belum
perkalian pecahan. Disela-sela presentasi kelas
mengerti maka menjadi tanggung jawab
guru meminta siswa mengerjakan soal di
anggota
depan kelas.
menanyakannya
yaitu
materi
yang
pembagian
baru,
bilangan
asli
lain
untuk
membantu
kepada
peneliti.
sebelum Karena
fungsi teams adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih
c. Belajar Dalam Kelompok (teams) Setelah presentasi, peneliti membagi
khusunya lagi, adalah untuk mempersiapkan
siswa dalam kelompok belajar yang heterogen.
anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis
Pernyataan
Slavin
dengan baik (Slavin, 2005:144). Disini peneliti
siswa
hanya sebagai fasilitator, memberikan bantuan
berdasarkan nilai hasil tes sebelumnya dan
seperlunya untuk mengarahkan siswa dalam
keragaman jenis kelamin. Dengan adanya
mengerjakan
heterogenitas anggota kelompok, diharapkan
jawaban.
(2005:149).
dapat
ini
didukung
oleh
Pengelompokan
memotifasi
siswa
untuk
saling
LKS,
bukan
memberikan
Setelah belajar dalam kelompok selesai
membantu antar siswa yang berkemampuan
guru
lebih dengan siswa yang berkemampuan
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
kurang dalam menguasai materi pelajaran. Hal
Disini peneliti tidak menunjuk kelompok mana
ini
yang maju untuk presentasi, tapi kesadaran
akan
menyebabkan
tumbuhnya
rasa
kesadaran pada diri siswa bahwa belajar secara
dari 50
meminta
masing-masing
beberapa
kelompok.
kelompok
Hal
ini
Dewi Kristika Findia Ning Tyas
Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pada Siswa Kelas V SDN 07 Sumberpucung Malang
dimaksudkan agar tidak ada unsur paksaan,
Tournament
sehingga siswa tidak tertekan. d. Permainan (games) Perbedaan
merupakan
aturan/
bagaimana
dilaksanakannya
permainan.
Tournament
dilaksanakan setelah
peneliti
menyelesaikan presentasi kelas dan tim-tim kooperatif
memperoleh kesempatan berlatih dengan LKS.
dengan
Permainan dimulai dengan masing-
pembelajaran kooperatif tipe lainnya yaitu
masing siswa dalam sebuah meja turnamen
adanya permainan. Permainan diikuti oleh
mengambil sebuah kartu untuk menentukan
semua kelompok. Permainan ini bertujuan
pembaca
untuk menjadikan pembelajaran matematika
mengambil
lebih menyenangkan dan diminati siswa. Hal
Permainan berlangsung menurut arah jarum
ini
Slameto
jam dari pembaca pertama. Tugas pembaca
(2010:27) bahwa dalam belajar setiap siswa
yaitu mengambil sebuah kartu bernomor dan
harus
aktif,
menemukan pertanyaan yang sesuai pada
meningkatkan minat dan membimbing untuk
lembar permainan. Kemudian membacakan
mencapai tujuan instruksional.
pertanyaan tersebut dan memberi jawaban.
tipe
teams
didukung
pembelajaran
game
oleh
diusahakan
tournament
pernyataan
partisipasi
pertama, dengan
yaitu
siswa
nomor
yang
tertinggi.
Permainan tersusun dari pertanyaan-
Penantang pertama, kedua dan ketiga dapat
pertanyaan yang relevan dengan materi yang
menyetujui jawaban pembaca atau menantang.
dirancang untuk mengetes kemampuan siswa
Jika jawaban penantang pertama, kedua dan
yang diperoleh dari presentasi kelas
ketiga salah dan jawaban pembaca benar maka
dan
latihan tim (Slavin, 2005:166).
kartu menjadi milik pembaca, namun bila
Permainan dimainkan pada meja-meja
jawaban pembaca salah maka kartu menjadi
yang berisi empat siswa dengan kemampuan
milik penantang yang menjawab benar dan
homogen, tiap-tiap siswa mewakili tim yang
paling cepat.
berbeda.
Permainan
berupa
pertanyaan-
pertanyaan yang diberi nomor dan disajikan
f.
pada lembar pertanyaan.
Penghargaan Kelompok (team recognition) Seperti pada pembelajaran kooperatif
e. Pertandingan (tournament)
lainnya, dalam pembelajaran teams game tournament terdapat pemberian penghargaan. 51
Dewi Kristika Findia Ning Tyas
Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pada Siswa Kelas V SDN 07 Sumberpucung Malang
Hal ini didukung oleh pandangan behavioristik
Hurlock bahwa anak yang berminat terhadap
dalam Winkel (1996) bahwa pemberian hadiah
sebuah kegiatan, baik permainan maupun
seperti
pujian
pekerjaan, akan berusaha lebih keras untuk
dapat
belajar dibandingkan dengan anak yang
makanan,
merupakan
penguat
menimbulkan
barang,
uang,
positif
motivasi
yang
bagi
seseorang.
kurang berminat atau merasa bosan.
Dengan adanya penghargaan diharapkan dapat
Selain itu, dengan adanya penghargaan
memacu siswa agar lebih giat belajar dan
dapat menarik minat siswa untuk belajar lebih
minat siswa belajar matematika meningkat.
giat. Senada dengan hasil penelitian Suhadi
Penghargaan yang diberikan berupa
(2008) menunjukkan bahwa pembelajaran
pemberian sertifikat. Hal senada dikatakan
kooperatif tipe teams game tournament (TGT)
Slavin (2005:146) bahwa tim akan mendapat
dapat meningkatkan minat belajar siswa.
sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain
Berdasarkan hasil angket minat belajar
bila skor rata-rata mereka mencapai kriteria
matematika yang diberikan sebelum dan
tertentu. Pemberian sertifikat dilakukan di
sesudah tindakan terjadi kenaikan persentase
akhir pertemuan siklus I dan II yaitu pada
jumah siswa yang berminat belajar matematika
pertemuan ke-4.
seteleh dilakukan tindakan yaitu sebesar 46,43% . Dimana sebelum dilakukan tindakan
g.
Peningkatan
Minat
persentase siswa yang minimal berada pada
Siswa
kategori berminat belajar matematika sebesar
Belajar Matematika Pembelajaran kooperatif tipe teams
42,86% dan persentase jumlah siswa yang
game tournament (TGT) dapat meningkatkan
minimal berada pada kategori berminat belajar
minat belajar matematika siswa, dikarenakan
matematika setelah dilakukan tindakan sebesar
adanya permainan. Dimana di dalamnya
89,29%.
terdapat satu dimensi kegembiraan, dengan latar belakang bahwa siswa Sekolah Dasar
h. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
yang masih suka bermain, sehingga dapat memacu minat siswa, kemampuan siswa
Pembelajaran kooperatif tipe teams
dalam berfikir dan bekerja sama antar siswa
game tournament (TGT) dapat meningkatkan
dalam suasana yang menyenangkan dan
hasil belajar matematika siswa dikarenakan
menantang. Hal ini didukung pernyataan
siswa tidak hanya menerima apa yang 52
Dewi Kristika Findia Ning Tyas
Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pada Siswa Kelas V SDN 07 Sumberpucung Malang
diberikan guru tetapi juga ikut berpartisipasi
siswa yang tuntas belajar yaitu sebesar 64,3%.
aktif dalam proses pembelajaran yaitu dengan
Karena sebelum dilakukan tindakan jumlah
tanya jawab. Selain itu, juga dikarenakan
siswa yang tuntas belajar adalah 1 orang
adanya teams. Fungsi utama teams adalah
dengan persentase 3,6%. Meskipun telah
memastikan bahwa semua anggota tim benar-
mengalami peningkatan hasil belajar namun
benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah
persentasi ketuntasan belajar secara klasikal
mempersiapkan
bisa
sebesar 64,3 % belum dapat dikatakan tuntas
(Slavin,
karena perentase ketuntasan belajara secara
2005:144). Jadi, siswa yang berkemampuan
klasikal minimal harus mencapai 75%. Oleh
tinggi dalam satu kelompok dapat mengajari
karena itu, dilanjutkan siklus II guna perbaikan
siswa yang kurang dalam kelompoknya (tutor
hasil belajar matematika siswa.
mengerjakan
anggotanya
kuis
dengan
untuk baik
sebaya).
Hasil tes akhir tindakan II terdapat 26
Selain itu, adanya permainan akademik sebagai
pengganti
kuis
yang
siswa yang tuntas belajar dengan persentase
biasanya
92,86%. Jadi, terjadi kenaikan persentase
dilakukan untuk latihan soal sebelum ujian. Kemudian,
adanya
jumlah siswa yang tuntas belajar yaitu sebesar
pemberian
24.96% jika dibandingkan dengan hasil tes
penghargaan agar siswa lebih bersemangat
akhir tindakan I.
belajar. Winkel (1996) bahwa pemberian
Berdasarkan hasil yang telah dicapai
hadiah seperti makanan, barang, uang, pujian
selama pelaksanaan pembelajaran dengan
merupakan
pembelajaran kooperatif tipe teams game
penguat
positif
yang
dapat
menimbulkan motivasi bagi seseorang. Berdasarkan
,
siswa
mengalami
peningkatan hasil belajar pada setiap siklus.
penelitian pada bab IV diketahui bahwa hasil
Senada dengan hasil penelitian Suhadi (2008)
belajar siswa kelas V SDN 07 Sumberpucung
menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif
malang
tipe teams game tournament (TGT) dapat
setelah
data
(TGT)
hasil
meningkat
paparan
tournament
dilakukan
pembelajaran kooperatif tipe teams game
meningkatkan hasil belajar siswa
tournament (TGT). Pada hasil tes akhir tindakan I terdapat
i. Simpulan
19 siswa yang tuntas belajar dengan persentase
Pembelajaran kooperatif tipe teams
67,9%. Jadi terjadi kenaikan persentase jumlah
game tournament (TGT) adalah salah satu tipe 53
Dewi Kristika Findia Ning Tyas
Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pada Siswa Kelas V SDN 07 Sumberpucung Malang
dalam model pembelajaran kooperatif, yaitu
tindakan I terdapat 19 siswa yang tuntas
pembelajaran kelompok yang menekankan
belajar dengan persentase 67,9%. Jadi terjadi
adanya kerjasama antar anggota kelompok
kenaikan persentase jumlah siswa yang tuntas
untuk
yang
belajar yaitu sebesar 64,3%. Karena sebelum
membedakan dengan pembelajaran kooperatif
dilakukan tindakan jumlah siswa yang tuntas
tipe lainnya yaitu adanya permainan. Model
belajar adalah 1 orang dengan persentase
pembelajaran kooperatif tipe teams game
3,6%. Hasil tes akhir tindakan II terdapat 26
tournament (TGT) memiliki 5 tahap (Rusman,
siswa yang tuntas belajar dengan persentase
2010:225), yaitu tahap penyajian kelas (class
92,86%. Jadi, terjadi kenaikan persentase
presentation),
kelompok
jumlah siswa yang tuntas belajar yaitu sebesar
(teams), permainan (games), pertandingan
24,96% jika dibandingkan dengan hasil tes
(tournament), dan penghargaan kelompok
akhir tindakan I. Berdasarkan hasil yang telah
(team recognition).
dicapai selama pelaksanaan pembelajaran
mencapai
Setelah
tujuan
belajar
belajar,
dalam
yaitu
dengan pembelajaran kooperatif tipe teams
diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe
game tournament (TGT), siswa mengalami
teams
peningkatan hasil belajar pada setiap siklus.
game
dilakukan
tournament
tindakan
(TGT)
terjadi
kenaikan persentase jumlah siswa kelas V SDN 07 Sumberpucung Malang yang berminat
j. Saran
belajar matematika yaitu sebesar 46,43% . Dimana
sebelum
dilakukan
Dalam
penelitian
ini,
ternyata
tindakan
pembelajaran kooperatif tipe teams game
persentase siswa yang minimal berada pada
tournament (TGT) dapat meningkatkan minat
kategori berminat belajar matematika sebesar
dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu,
42,86% dan persentase jumlah siswa yang
disarankan
minimal berada pada kategori berminat belajar
mempertimbangkan menggunakan kooperatif
matematika setelah dilakukan tindakan sebesar
tipe teams game tournament (TGT) dalam
89,29%
proses pembelajaran di kelas.
Hasil belajar siswa kelas V SDN 07
Bagi
pada
pengajar
peneliti
(guru)
dapat
lain yang berminat
Sumberpucung malang meningkat setelah
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe
dilakukan pembelajaran kooperatif tipe teams
teams game tournament (TGT) disarankan
game tournament (TGT). Pada hasil tes akhir
dapat 54
mengimplementasikan
pada
mata
Dewi Kristika Findia Ning Tyas
Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pada Siswa Kelas V SDN 07 Sumberpucung Malang Winkel, W. S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Zahra. 2011. Pentingnya Membangun Apersepsi Bagi Pengajar. (online), (http://zahrathelittledesert.blog.uns.ac.id/2 011/07/19/pentingnya-membangunapersepsi-bagi-pengajar/) di akses tanggal 13 Mei 2012.
pelajaran matematika, kompetensi dasar (KD) yang lain atau mencermati kembali proses dan hasil penelitian ini.
Daftar Pustaka Hanan, Iswan. (2009). Meningkatkan Hasil Belajar Trigonometri Siswa Kelas X SMA Negeri I Jailolo Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw. Tesis tidak dipublikasikan. Malang:UM Latief, Mohammad Adnan. (2010). Tanya Jawab Metode Penelitian Pembelajaran Bahasa. Malang: Universitas Negeri Malang. Moleong, lexy, J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosada Karya. Rusman. (2010). Model-model Pembelajaran mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Starrhina. Model Pembelajaran TGT. (online), (http://starrhina.student.fkip.uns.ac.id/mo del-pembelajaran-tgt/), diakses tanggal 13 Mei 2012. Suhadi. (2008). Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas II SMPN 4 Danau Panggang melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Game Tournaments. (online), (http://suhadinet.wordpress.com/2008/03/ 28/meningkatkan-minat-dan-motivasibelajar-siswa-kelas-ii-smpn-4-danaupanggang-melalui-model-pembelajarankooperatif-tipe-tgt-teams-gamestournaments/), diakses pada 13 mei 2012.
55