Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang
Volume 8 – ISSN: 2085-2347
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DRILL AND PRACTICE Syaad Patmanthara Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang
[email protected]
ABSTRACT : Learning course on Computer Assisted Learning (CAL) in Information Engineering Education Study Program of UM apply contextual learning model. The learning model is done by connecting the subject matter with real activities or tailored to real-world situations by promoting practical activities in the learning activities. Contextual learning model applied such a positive impact that is able to help students to achieve competence in the areas of skills. However, this model has not been able to help students achieve competence in the realm of knowledge. Therefore we need a learning model that can increase the value of student knowledge. One model of learning that can be applied is drill and practice. The method used in this study is a quasi-experimental and descriptive. A quasiexperimental research designs is used to determine the effect of drill and practice learning model for learning outcomes and student retention. While descriptive study used to describe implementation of drill and practice learning model. The results of this study indicate that there are significant drill and practice learning model for learning outcomes aspects of the student's knowledge in the subject CAL. There is the influence of drill and practice learning model on the retention of students on CAL courses and there are significant aspects of the learning outcomes of knowledge on the retention of students on CAL courses that learned to drill and practice learning model. Key Words : Drill and Practice, Learning Outcomes, Retention, Computer Assisted Learning Model pembelajaran merupakan pendekatan yang memiliki kerangka acuan yang sistematis yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:751) model diartikan sebagai pola (contoh, acuan, ragam, dsb) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Joyce & Weil dalam Rusman (2014:133) juga berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Hal ini dikudung oleh Rusman (2014:133) yang menyatakan bahwa “model pembelajaran merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan”. Model pembelajaran yang selama ini digunakan pada mata kuliah Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) di Universitas Negeri Malang adalah model pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran ini dilakukan dengan menghubungkan materi pelajaran dengan kegiatan nyata atau disesuaikan dengan situasi dunia nyata dengan mengedepankan
aktivitas praktikum dalam kegiatan pembelajaran. Pada model pembelajaran ini, dosen memberikan penjelasan materi pelajaran dengan langsung mebrikan arahan kepada mahasiswa untuk membuat media pembelajaran berdasarkan teori yang telah diberikan. Penjelasan dosen tersebut langsung ditindaklanjuti oleh mahasiswa dengan mempraktikkannya secara mandiri. Model pembelajaran kontekstual yang diterapkan tersebut memberikan dampak positif yaitu mampu membantu mahasiswa untuk mencapai kompetensi pada ranah keterampilan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai rerata sebesar 75. Namun, model pembelajaran kontekstual ini belum bisa membantu mahasiswa mencapai kompetensi pada ranah pengetahuan. Artinya, mahasiswa mampu memahami materi dengan praktik secara langsung tetapi mahasiswa kurang maksimal secara konseptual atau teoritis. Hal ini dikarenakan kegiatan atau proses pembelajaran di kelas hanya berfokus pada penjelasan materi pelajaran serta keberhasilan untuk mempraktikkannya tetapi kurang fokus pada konsep (pemahaman) dari materi pelajaran tersebut sehingga berdampak pada perolehan nilai pengetahuan yang lebih rendah dari target A-43
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang yang diterapkan. Sesuai dengan hasil observasi tersebut maka diperlukan model pembelajaran yang dapat melatih kemampuan konseptual atau teoritis mahasiswa pada mata kuliah Pembelajaran Berbantuan Komputer sehingga nilai pengetahuan mahasiswa Pendidikan Teknik Informatik (PTI) Universitas Negeri Malang pada mata kuliah PBK meningkat. Salah satu model pembelajaran yang dimaksud adalah drill and practice. Drill and Practice merupakan suatu model pembelajaran dimana mahasiswa melaksanakan kegiatan - kegiatan latihan agar memiliki ketangkasan, keterampilan dan pemahaman pengetahuan atau teoritis yang tinggi terhadap mata pelajaran. Rusman (2014:290) berpendapat bahwa model drills adalah suatu model dalam pembelajaran dengan jalan melatih mahasiswa terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Drill and Practice mengedepankan pada kegiatan latihan yang dilakukan secara terus – menerus dan berkala. Latihan yang dilakukan terus – menerus akan tertanam dan kemudian akan menjadi kebiasaan (Rusman, 2014:290) sehingga diharapkan mahasiswa mampu mencapai kompetensi pelajaran yang diinginkan. Pelaksanaan model drill and practice diharapkan mampu meningkatkan nilai pengetahuan mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika pada mata kuliah Pembelajaran Berbantuan Komputer. Hasil belajar yang dimaksud pada uraian di atas merupakan capaian akademik mahasiswa setelah melakukan proses atau kegiatan pembelajaran. Jenkins & Unwin dalam Uno (2011: 17) berpendapat bahwa hasil belajar adalah pernyataan yang menunjukkan tentang apa yang mungkin dikerjakan mahasiswa sebagai hasil dari kegiatan belajarnya. Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil atau perolehan yang didapatkan dari kegiatan pembelajaran yang dinyatakan dalam angka – angka yang disebut dengan nilai (Patmanthara, 2014). Hasil belajar merupakan hasil yang telah dicapai mahasiswa setelah melakukan usaha (belajar) atau dapat diartikan sebagai hasil belajar yang dinyatakan dalam nilai setelah mahasiswa mengikuti pelajaran (Arifin, 2013:19 dan Dimyati & Mudjiono 2006:3). Model drill and practice yang diterapkan diharapkan tidak hanya mampu meningkatkan hasil belajar yang diukur dari nilai pengetahuan namun secara tidak langsung dapat
Volume 8 – ISSN: 2085-2347 meningkatkan retensi atau daya ingat mahasiswa terhadap materi pelajaran PBK (Majid, 2006; Sharon, 2005; & Roestiyah, 2001). Retensi merupakan daya ingat mahasiswa setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model atau metode tertentu. Retensi dapat diartikan kemampuan seseorang untuk mengingat seberapa banyak hal yang telah dialami atau dipelajari. Retensi sebagai bertahannya materi yang telah dipelajari dalam ingatan atau materi yang tidak dilupakan setelah dipelajari. Rose (dalam Adawiyah, 2014:17) menyatakan bahwa retensi adalah banyaknya pengetahuan yang dipelajari oleh mahasiswa yang dapat diungkapkan kembali pada jangka waktu tertentu. Retensi dan hasil belajar merupakan hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam kegiatan pembelajaran (Tapilow, 2008). Retensi yang baik muncul apabila mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik yang diwujudkan dengan hasil belajar mahasiswa. Menurut Supriyatna (2012:24), tanpa adanya retensi maka tidak dapat disebut sebagai suatu proses belajar dan tanpa adanya belajar maka tidak akan mungkin ada yang diingat. Retensi dan hasil belajar juga dapat dikatakan sebagai perwujudan pemahaman pengetahuan mahasiswa. Apabila pengetahuan mahasiswa terhadap mata pelajaran baik, maka hasil belajar mahasiswa juga akan baik diikuti dengan retensi yang baik pula. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran drill and practice terhadap hasil belajar aspek pengetahuan mahasiswa; (2) mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran drill and practice terhadap retensi mahasiswa; (3) mendeskripsikan perbedaan hasil belajar aspek pengetahuan pada mata kuliah PBK mahasiswa PTI antara yang dibelajarkan menggunakan model drill and practice dengan yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kontekstual; dan (4) mendeskripsikan perbedaan retensi atau daya ingat pada mata kuliah PBK mahasiswa PTI antara yang dibelajarkan menggunakan model drill and practice dengan yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kontekstual.
A-44
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang
Volume 8 – ISSN: 2085-2347 Instrumen penelitian yang digunakan yaitu instrumen perlakukan yang meliputi: (1) GBPP; (2) RPS; dan (3) materi perkuliahan. Sedangkan instrumen pengukuran meliputi : (1) tes yang terdiri dari pretes, postes, dan soal latihan; (2) angket yang digunakan untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap pelaksanaan model pembelajaran dan retensi; dan (3) lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan pembelajaran. Teknik analisis data berupa uji prasyarat analisis yang meliputi: (1) uji normalitas untuk mengukur apakah data bersidistribusi normal atau tidak; (2) uji homogenitas untuk mengetahui data homogen atau tidak; dan (3) uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk membuktikan kemampuan awal pada kedua sampel; dan (4) uji hipotesis digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dan retensi angtara kelas eksperimen dan kelas kontrol serta mengetahui pengatuh model pembelajaran drill and practice terhadap hasil belajar dan retensi.
METODE PENELITIAN Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan eksperimental semu (quasi experiment) dan deskriptif. Rancangan penelitian eksperimental semu (quasi experiment) digunakan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran drill and practice terhadap hasil belajar dan retensi mahasiswa. Sedangkan penelitian deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan model pembelajaran drill and practice. Quasi experimental design yang digunakan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran drill and practice terhadap hasil belajar dan retensi mahasiswa berbentuk nonequivalent control group design yang hampir sama dengan pretest – postest control group design, namun pada desain ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2013:116), melainkan berdasarkan pertimbangan tertentu yaitu yang mempunyai kriteria nilai aspek pengetahuan lebih rendah dibandingkan nilai aspek keterampilan. Penelitian ini menggunakan 2 kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu yaitu kelas yang mempunyai nilai ranah pengetahuan lebih rendah dibandingkan nilai ranah keterampilan, dan dilakukan uji homogenitas untuk memastikan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan belajar yang sama. Kelas kontrol merupakan kelas yang dibelajarkan dengan model pembelajaran yang sudah diterapkan sebelumnya yaitu pembelajaran kontekstual, sedangkan kelas eksperimen merupakan kelas yang dibelajarkan dengan model pembelajaran drill and practice.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Nilai Mahasiswa Tabel 2 menunjukkan kemampuan mahasiswa sebelum diberikan perlakukan yang diperoleh dari hasil nilai pretes. Tabel 2 Data Kemampuan Awal Mahasiswa Kelas Kontrol Eksperimen
N 31 31
Minimum Maximum Mean 14 61 39,67 19 64 42,03
Tabel 3 menunjukkan hasil belajar mahasiswa merupakan data yang diambil setelah mahasiswa diberi perlakuan atau postest.
Tabel 1 Rancangan Penelitian Eksperimen Semu Subyek Kelas eksperimen Kelas kontrol
Pretest
Perlakuan
Postest
O1
X1
O2
O1
X2
O2
Tabel 3 Data Hasil Belajar Mahasiswa Kelas Kontrol Eksperimen
Variabel pada penelitian ini adalah variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu model pembelajaran (drill and practice). Variabel terikat adalah hasil belajar dan retensi mahasiswa. Sedangkan variabel kontrol berupa materi pelajaran.
N 31 31
Minimum Maximum Mean 27 73 53,06 77 90 82,45
Uji Prasyarat Analisis
Analisis uji normalitas kemampuan awal dan hasil belajar menggunakan rumus kolmogorovsmirnov dengan bantuan aplikasi SPSS 16 for Windows. Data uji normalitas ditunjukkan pada Tabel 4 dan Tabel 5.
A-45
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang
Volume 8 – ISSN: 2085-2347 belajar dan pengujian regresi linier sederhana tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran drill and practice terhadap hasil belajar mahasiswa PTI pada mata kuliah PBK.
Tabel 4 Uji Normalitas Kemampuan Awal Kelas N Mean Std Asymp deviasi -Sig 0,979 Eksperimen 31 42,03 11,69468 31 39,67 10,45112 0,830 Kontrol Tabel 5 Uji Normalitas Hasil Belajar Mahasiswa Kelas N Mean Std Asympdeviasi Sig 0,180 Eksperimen 31 82,45 3,71339 31 53,06 9,60533 0,360 Kontrol
Tabel 9 Uji Hipotesis Pengaruh Model Drill and Practice terhadap Hasil Belajar
Varibel
Uji homogenitas kemampuan awal dan hasil belajar pada penelitian ini dianalisis menggunakan bantuan program SPSS versi 16 for Windows menggunakan Test of homogeneity of variance. Hasil analisis uji homogenitas kemampuan awal dan hasil belajar adalah sebagai berikut:
Model Pembelajaran Drill and Practice Retensi Siswa
Tabel 6 Uji Homogenitas Kemampuan Awal Kelas N Mean Sig 42,03 Eksperimen 31 0,682 31 39,67 Kontrol Tabel 7 Uji Homogenitas Hasil Belajar Kelas N Mean Sig 31 82,45 Eksperimen 0,004 31 53,06 Kontrol
Uji kesamaan dua rata-rata dimaksudkan untuk mengetahui sama tidaknya kemampuan awal dari kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hasil uji kesamaan rata-rata ditunjukkan pada Tabel 8. Tabel 8 Uji Kesamaan Dua Rata – Rata Kelas
N
Mean
thitung
ttabel
Asymp -Sig
Eksperimen Kontrol
31 31
42,03 39,67
0,836
1,67
0,406
Pengaruh Model Pembelajaran Drill and Practice terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Pengujian ini melibatkan variabel bebas (independent) yaitu model pembelajaran drill and practice dan variabel terikat (dependent) yaitu hasil belajar mahasiswa. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, diperoleh data pada Tabel 9 dengan nilai thitung (8,391)>ttabel (1,696) , maka Ha diterima dan H0 ditolak. Sedangkan ditinjau dari nilai signifikansi berdasarkan tabel anova maupun tabel Coefficient, nilai signifikansi (0,000) < (0,005), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan perolehan hasil A-46
N
thitung
ttabel
8,391
1,696
AsympSig (tabel anovaa)
Asymp-Sig (tabel Coefficienta)
0,000
0,000
31
31
Pengaruh Model Pembelajaran Drill and Practice terhadap Retensi Mahasiswa Retensi adalah bertahannya konsep atau materi di ingatan atau memori mahasiswa mengenai materi pelajaran yang diajarkan dosen dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan Tabel 10, perolehan rata – rata hasil uji retensi terhadap mahasiswa kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan model drill and practice adalah sebesar 82,58 dengan nilai tertinggi sebesar 88 dan nilai terendah sebesar 76. Sedangkan perolehan rata – rata hasil uji retensi terhadap mahasiswa kelas kontrol adalah sebesar 69,80. Berdasarkan data uji retensi tersebut, dilakukan pengujian regresi linier sederhana untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran drill and practice terhadap retensi mahasiswa. Pengujian ini menggunakan variabel bebas (independent) yaitu model pembelajaran dan variabel terikat (dependent) yaitu retensi mahasiswa. Berdasarkan pengujian tersebut, diperoleh nilai thitung (8,265) < ttabel (1,696) , maka Ha diterima dan H0 ditolak. Sedangkan ditinjau dari nilai signifikansi berdasarkan tabel anova maupun tabel Coefficient, nilai signifikansi (0,000) > 0,005 , maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran drill and practice terhadap retensi mahasiswa.
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang Tabel 10 Uji Hipotesis Pengaruh Model Drill and Practice terhadap Retensi
Varibel Model Pembelajar an Drill and Practice Retensi Siswa
N
thitung
ttabel
8,265
1,696
Perbedaan Retensi Mahasiswa Eksperimen dan Kelas Kontrol
Asym Asymp-Sig p-Sig (tabel (tabel Coefficienta) anovaa)
31 0,000
Volume 8 – ISSN: 2085-2347
0,000
31
Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada Tabel 12 diketahui bahwa nilai nilai rata – rata kelas eksperimen sebesar 82,45. Berdasarkan perolehan data tersebut dapat diketahui pula nilai rata – rata kelas kontrol sebesar 53,06. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa pemahaman mahasiswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada pemahaman mahasiswa pada kelas kontrol. Hal ini terjadi karena mahasiswa pada kelas ekperimen selalu diberikan latihan–latihan secara terus menerus hingga latihan tersebut mempunyai proporsi yang dominan dalam kegiatan pembelajaran. Perbedaan hasil belajar antara mahasiswa kelas eksperimen dan kelas kontrol juga dibuktikan dengan uji t. Berdasarkan uji t tersebut, diperoleh hasil t hitung sebesar 15,888 dan t tabel dengan derajat kebebasan 30 dan taraf signifikansi 5% adalah 1,697 sehingga diperoleh t hitung > t tabel (15,888 > 1,679) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Ditinjau dari nilai signifikansi berdasarkan data tersebut, nilai probabilitas (sig) sebesar 0.000 < 0.005, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan model drill and practice dan mahasiswa yang dibelajarkan dengan model sebelumnya yaitu kontekstual.
Kelas
Berdasarkan data yang diperoleh, kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan model pembelajaran drill and practice mendapatkan nilai rerata kelas sebesar 82,58, dengan nilai maksimal sebesar 88 dan nilai minimal sebesar 76. Perolehan nilai retensi pada kelas eksperimen tersebut melebihi Standar Ketuntasan Minimal (SKM). Sedangkan kelas kontrol yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kontekstual memperoleh nilai rerata kelas sebesar 69,80 dengan nilai maksimal sebesar 80 dan nilai minimal sebesar 56. Perolehan nilai rerata kelas berdasarkan data tersebut lebih rendah daripada nilai Standar Ketuntasan Minimal (SKM). Tabel 13 Uji Hipotesis Retensi Kelas N Mean thitung Eksperimen Kontrol
31 31
82,58 69,80
8,789
ttabel
AsympSig
1,697
0,000
Hal ini juga dibuktikan berdasarkan uji t dengan perolehan thitung (8,789) yang melebihi ttabel(1,679), maka Ha diterima dan H0 ditolak. Sedangkan ditinjau dari nilai signifikansi, nilai probabilitas (sig) sebesar 0.000 < 0.005, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan data nilai retensi yang diperoleh dan berdasarkan hasil uji t, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan retensi Pemrograman Dasar antara mahasiswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran drill and practice dengan mahasiswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kontekstual. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN
Tabel 12 Uji Hipotesis Perbedaan Hasil Belajar Kelas
N
Mean
thitung
ttabel
AsympSig
Eksperimen Kontrol
31 31
82,45 53,06
15,888
1,697
0,000
A-47
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh model pembelajaran drill and practice terhadap hasil belajar aspek pengetahuan mahasiswa PTI pada mata kuliah PBK. 2. Terdapat pengaruh model pembelajaran drill and practice terhadap retensi mahasiswa PTI pada mata kuliah PBK. 3. Terdapat perbedaan hasil belajar aspek pengetahuan mahasiswa PTI pada mata kuliah PBK antara yang dibelajarkan
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang
4.
menggunakan model drill and practice dengan yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kontekstual. Terdapat perbedaan retensi atau daya ingat mahasiswa PTI pada mata kuliah PBK antara yang dibelajarkan menggunakan model drill and practice dengan yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kontekstual.
Volume 8 – ISSN: 2085-2347 Roestiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Rusman. 2014. Model – model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : Rajawali Pers Sharon. 2005. Instructional Technology and Media for Learning. Eight Edition. Marril Prentice Hall Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Supriyatna, Y. 2012. Pengaruh Strategi Questioning terhadap Penguasaan Konsep dan Retensi Siswa Kelas VIII SMP pada Konsep Gerak Tumbuhan.(Online),(http://repository.up i.edu/operator/upload/sbio0801314chapt er2.pdf), diakses 15 April 2015. Tapilow, F. & Wawan S. 2008. Meningkatkan Pemahaman dan Retensi Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Teknologi Multimedia Interaktif (Studi Empirik pada Konsep Sistem Saraf. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 1(2):19-26, (Online), (http://file.upi.edu/ Direktori/FPMIPA/PRODI_ILMU_KO MPUTER/_196601011991031WAWAN_SETIAWAN/10._Peningkata n_pemahaman_dan_Retensi.pdf), diakses tanggal 20 Februari 2016
SARAN Agar hasil belajar mahasiswa ranah pengetahuan meningkat, disarankan menggunakan model pembelajaran drill and practice karena perolehan hasil belajar mahasiswa lebih tinggi karena adanya porsi latihan-latihan yang lebih dominan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam memberikan latihan sebaiknya disesuaikan dengan porsi dan kemampuan mahasiswa serta selalu dilakukan pendampingan agar kegiatan mahasiswa dalam melaksanakan atau mengerjakan latihan terkontrol. DAFTAR RUJUKAN Adawiyah,R. 2014. Pengaruh Penerapan Kooperatif Numbered Heads Together (NHT) dipadu dengan Cooperative Script (CS) terhadap Keterampilan Metakogntif, Hasil Belajar Kognitif IPA, dan Retensi Siswa Madrasah Tsanawiyah. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Malang: UM. Arifin, M.S. 2013. Hubungan antara Keterampilan Metakognitif terhadap Hasil Belajar Biologi dan Retensi Siswa Kelas X dengan Strategi Reciprocal Teaching di SMA Negeri 1 Lawang. Skripsi. Tidak diterbitkan. Malang: UM. Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Majid, A. 2013. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Study Kompetensi Guru. Bandung : PT. Rosda Karya Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Online), (kbbi.web.id/), diakses 07 April 2015 Patmanthara, S. 2014. Pembelajaran Berbantuan Komputer (Tim Cerdas Ulet Kreatif, Ed.). Jember: Penerbit Ulet Cerdas Kreatif.
Uno, .
A-48
H.B. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.