5/14/2013
Panas jenis
Pengukuran sifat-sifat termis
Cork insulation
CcWc Ti Te CwWw Ti Te CsWs Te Ts
Vacuum jacket
Cs Bucket Sample
CcWc Ti Te C wWw Ti Te Ws Te Ts
Air dan kalorimeter temperaturnya sama Ti dan Ts<Ti
Gbr. Kalorimeter
C W T Tw CcWc Ti Te Cs w w e Ws Ti Te
Sampel dan kalorimeter temperaturnya Ti dan Tw<Ti
• Dengan menggunakan persamaan Cs diperoleh :
C s 0,44 Btu
T
• Untuk menentukan spc. heat dari jagung, bucket dan jagung dipanaskan sampai temperatur 1640F, kemudian air 700F dituangkan ke dalam bucket. Diketahui :
C w 1 Btu
lb.0 F
Wc 0,120lb
Cc 0,226 Btu
Ww 0,561lb
lb.0 F
Te 86 0 F
Ws 0,198lb
• Sampel diselubungi dengan pelat pelindung, dimana dibuat agar Tplate sama dg Tsampel, sehingga tidak ada panas hilang
lb. F • Koreksi panas hilang : T panas
Contoh soal :
2. Metode Guarded-plate
0
T
1. Metode Pencampuran sampel dengan berat dan temperatur yang diketahui dicampurkan dalam air pada kalorimeter yang diketahui specific heat, temperatur dan beratnya.
T panas
panas supply = panas diterima sampel
Te Te
Heat lost Te1
Te2
3,41 VIt CWT
Te3 A
T dingin
T dingin Sampel
0
t Saat pencampuran
V
VIt
C
3,41 VIt WT
t
3,41 Faktor konvensi Watt ke Btu/hr
Lama pencampuran Te regresi linier Tei Vs t
Gb. Kurva untuk koreksi panas hilang
Guarded plate
Pengukuran dengan metode guarded plate
dan t dalam satuan jam
1
5/14/2013
3. Metode Comparison Calorimeter
T ΔtA
• Untuk bahan cairan, satu tabung diisi sampel sedangkan tabung lainnya diisi cairan yang specific heat-nya diketahui (air). Kemudian dipanaskan didinginkan dalam kalorimeter C dihitung dari Cooling Curve.
ΔT
q A q B t A t B
A (air atau cairan lain)
C W CwWw t B CBWB t A Cs A A
B (sampel)
ΔtB
Ws .t A
sampel A
Waktu (t)
t A & t B dari cooling curve
B
air
Contoh tipikal kurva pendinginan udara
Pengukuran dengan metode comparison calorimeter
4. Adiabatik Agricultural Calorimeter External Chamber Pemanas Test Chamber Container + sample
Adiabatic. Pemanas sampel (q)
Hubungan specific heat dengan k.a.
• • • • •
Gabah : Beras : Kedelai : Gandum : Sorghum:
C = 0,265 + 0,0107 M C = 0,286 + 0,009 M C = 0,39123 + 0,0046057 M C = 0,301 + 0,0086 M C = 0,3337 + 0,0077 M
▫ M = kadar air dalam w.b. ▫ C = Cal. 0 gr. C
T inside test chamber wall = T outside test chamber wall
C dihitung dari kesetimbangan energi (panas)
q WCT Samp. WCT Cont WCT TestChamber
Specific heat of food Umumnya diukur dg Calorimeter
q = Supply energi untuk sampel + container
Contoh soal 311,3 gr. Roti beku k.a. = 36,2% (dalam kaleng) dimasukkan dalam kalorimeter. Temperatur awal –69,40C dibiarkan mencair sampai temperatur 23,20C. Perpindahan panas total diketahui = 19,493 kal. Bila spc. heat dari air di atas 00C = 1 kal/goC, dari 00 -180 = 0,5 kal/goC dan –18 -780C = 0,46 kal/goC , serta panas latent pembekuan (peleburan) es = 79,6 kal/g , spc. heat dari roti (solid) di atas 00C = 0,37 kal/goC , panas sensible dari kaleng 571 kal. Hitung spc. heat dari roti tersebut di bawah 00C
Persamaan dari Moline et.al : • - Untuk produk beku karena Nitrogen Cair q Cf
T CaWa t Wf
q = panas hilang Btu (kebocoran) T/ t = laju perubahan temperatur CaWa = kapasitas panas Container Wf = berat produk sampel
2
5/14/2013
• Mengukur panas jenis sampel . Container diisi sampel
Thermocouple
▫ Panas jenis total yaitu : Sampel dan Container aluminium
Plug (penutup)
q sampel T Wsc c t ▫ Panas jenis sampel saja Csc
Styrofoam cell
Sampel bahan beku
Container aluminium
Csa
Cco , Csc, Cal dan Csa
Pengukuran dengan metode Moline
Mengukur heat leak dari alat - digunakan bahan (sampel) yang diketahui berat dan Cp.nya - Heat leak (q) kebocoran panas untuk mendeskripsikan karakteristik alat
T q Cco .Wco c t
• Ditentukan berdasarkan k.a bahan, panas latent pembekuan air diasumsikan 143,4 Btu/lb sehingga : ▫ Panas latent bahan = k.a x 143,4
• Hubungan panas latent dengan k.a (Woolrich 1938) 160
fish
cheese
0
= berat tembaga, sampel dan container, aluminium dan sampel
Tc t
= laju perubahan temperatur
Persamaan dari Cooper CwWw T2 T1 W f C1 T0 T3 W2 L W2C2 T2 T0 T0
= Temperatur titik beku produk
T1 ,T2
= Temperatur awal & akhir dari air pada kalorimeter
T3
= Temperatur awal produk beku yang dimasukkan kalorimeter
Ww
= Berat air
Cw
= Spc. heat air
Wf
= Berat produk beku
C1 & C 2
= Spc. heat produk di bawah & di atas titik beku
L
= Panas latent produk
W2
= Berat produk di atas titik beku (akhir)
beef
80
40
= panas jenis tembaga, sampel dan container, aluminium (container) dan sampel
Wco ,Wsc ,Wal danWsa
misal digunakan bahan copper (tembaga)
Panas latent pembekuan
120
CscWsc Cal.Wal Wsa
bacon butter 20
40
60
80
100
%.k.a
Persamaan ini menunjukkan kesetimbangan panas pelelehan (thawing) produk beku dalam air pada kalorimeter.
Kurva hubungan antara panas latent dengan kadar air
1. Steady state longitudinal heat flow method
Konduktivitas Panas
Guarded hot plate - paling akurat dan umum - untuk bahan konduktor yang jelek - sampel berbentuk slab homogen dan kering
H G
• Terdapat dua macam cara yaitu steady state dan unsteady state, dimana cara unsteady state akan lebih cepat dalam pelaksanaan pengukurannya.
F D C D
E
I
B
B I
A
D C
E
D
Pengukuran konduktivitas panas dengan metode steady
state longitudinal heat flow method- guarded hot plate
A = Central heating (elektrik)sumber pemanas B = Central surface plate plat pemanas C = Guard heater (elektrik) dipanaskan dengan aliran listrik D = Guard surface plate plat pelindung supaya panas tidak bocor E = Cooling unit agar transfer panasnya tinggi F, G, H = Thermocouples I = Sampel
k
q.d 2 AT
T TG TH
q = konsumsi daya listrik saat steady tercapai
3
5/14/2013
2. Steady state radial heat flow method • Digunakan untuk bahan bijian atau bubuk lepas tak terpadatkan • Peralatan dapat berupa cylinder with and without end guard • Konduktivitas panas dihitung dengan r q ln 1 r2 k 2LT1 T2 L
Silinder
r1
3. Sphere with central heating • Seperti pada metode steady state radial heat flow method, hanya disini digunakan bola dengan pemanas pada bagian pusatnya • Konduktivitas panas dihitung dengan persamaan 1 1 q r r2 k 1 4 T1 T2
r1 r2
Bola
r2
Sampel
Pemanas Elektrik (q)
Pemanas Elektrik (q)
Pengukuran konduktivitas panas dengan metode
Sampel
sphere with central heating
Pengukuran konduktivitas panas dg metode steady state radial heat flow method
4. Concentric cylinder comparative method
5. Unsteady State • Modifikasi dari Fitch Method untuk unsteady state adalah sbb :
L r4 r1
r2
Sampel
q a mC
r3 Air panas
T1
q L
Silinder Standart
mC
dT1t dt
dT1t dt
q tidak perlu diukur ks harus diketahui konduktivitas panas silinder standart
r k s T3 T4 ln 2 r3 T1 T2 ln r4 r 3
kA T1t T2 m.C
kA T1t T2 ln t mC T1t 0 T2
dT laju panas pada sampel dx
Pengukuran konduktivitas panas dengan metode Unsteady state modifikasi dari
- kA
T1 t T2 L
Fitch Method
t = waktu diintegralkan t = 0 t = t
kA b mC
y bx ,
b T1t T2 ln T1t 0 T2
perubahan panas air
6. Metode Permodelan Statistik
- kAT1 t T2 -
qs - kA
Isolator
qa q s
apabila
dt
Sampel
Pemanas
Pengukuran konduktivitas panas dg metode concentric cylinder comparative method
k
dTt
T2
• Salah satu persamaan matematis yg menghubungkan konduktivitas bahan dengan kadar airnya adalah sbb :
k m k w 1 mk s k w & k s = konduktivitas panas air dan padatan
kA mC
Bila A, m, dan C diketahui maka k dapat dihitung * m & C= berat & panas jenis air * A = luas permukaan sampel
m
= kadar air bahan (desimal)
k
= konduktivitas panas bahan
t
Kurva hubungan antara rasio temperatur dengan waktu
4
5/14/2013
Difusivitas panas.
C
1. Cylindrical object & Time-temperature data Heater Stirer
Temperatur (T) dan waktu (t)
T
diukur sampai kenaikan T
d 2T 1 dT dr 2 r dr Cr 2 c1 ln r c2 4
terhadap t konstan. Pada
Solusi akhir :
kondisi ini persamaan Fourier menjadi
C
Air
C
T 1 T r2 r r 2
dimana
CR 2 4Ts Tc
R = jari-jari silinder sampel Ts = temperatur permukaan silinder Tc = temperatur pusat silinder
dT dt
C kenaikan T konstan, Thermocouple
Sampel
Pengukuran difusivitas panas dengan metode
sehingga T jadi fungsi r saja menjadi diferensial biasa
cylindrical object and time-temperatur data
2. Dengan tabel-tabel dan grafik • Bentuk bahan ditentukan (bola, silinder, slab/plat) lakukan pemanasan/pendinginan • Ukur temperatur, waktu, jari-jari/tebal • Hitung temperatur ratio (Y) Y
T Ta Ti Ta
T = Temperatur bahan pada waktu t Ti = Temperatur bahan awal Ta = Temperatur medium pendingin/pemanas
- Gunakan chart untuk mendapatkan nilai α
5