PENGGUNAAN LEMBAR KEGIATAN SISWA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BILANGAN BULAT SISWA SD NEGERI MUARA BADAK
Indra Mulyadi SDN 004 Muara Badak Kutai Kertanegara Kalimantan Timur
[email protected] Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar bilangan bulat. Sasaran penelitian adalah 19 orang siswa kelas IV Sekolah Dasar (SD) Negeri 004 Muara Badak. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan menggunakan LKS, pekerjaan rumah (pr), tes, dan pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan LKS dapat meningkatkan hasil belajar siswa.. Rata-rata nilai dari suklus I ke siklus II: (1) pada LKS, meningkat dari 59,54 menjadi 65, (2) pada pr, meningkat dari 66,53 menjadi 72,89, (3) pada tes, meningkat dari 50,79 menjadi 67,10, dan (4) pada gabungan, meningkat dari 60,59 menjadi 68,58. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa aktivitas siswa dan guru bertambah baik. Kata Kunci: Hasil Belajar, Lembar LKS, Matematika
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku akibat dari interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tersebut menyangkut pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Hasil belajar dapat dikatakan membekas, konstan, atau tahan lama jika pembelajaran dilaksanakan menurut kaidah pembelajaran bermakna. Robert M. Gagne dalam Hasibuan (2006: 5) mengemukakan bahwa ada lima bentuk hasil belajar, yaitu (1) Keterampilan intelektual (yang merupakan hasil belajar terpenting dari system lingkungan skolastik), (2) Kemampuan strategis kognitif, kemampuan mengatur "cara belajar" dan berfikir seseorang dalam arti seluasluasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah, (3) Kemampuan verbal informasi, kemampuan menangkap makna data dan fakta, (4) Keterampilan motorik, antara lain keterampilan menulis, mengetik, dan menggunakan jangka, dan (5) Sikap dan nilai, kecenderungan tingkah
laku yang berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang dimiliki seseorang terhadap orang lain dalam setiap kejadian. Cornelius dalam Abdurrahman (2003: 253) mengemukakan ada lima alasan perlunya belajar matematika, yaitu matematika (1) Merupakan sarana berfikir yang jelas dan logis, (2) Merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan seharisehari, (3) Merupakan sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) Merupakan sarana untuk mengembangkan kreatifitas, dan (5) Merupakan sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Jadi, matematika mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia, sehingga pembelajaran matematika perlu dilaksanakan dengan benar. Pembelajaran matematika dengan menggunakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dipandang sebagai cara yang benar
31
32, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 1, Mei 2014
agar siswa aktif belajar, mandiri mampu menyerap bahan pelajaran, dan mampu mengingat lebih lama terhadap apa yang telah mereka pelajari. Penulis terdorong untuk menunjukkan, dan meyakinkan bahwa penggunaan LKS dapat meningkatkan hasil belajar bilangan bulat bagi siswa kelas IV SD Negeri 004 Muara Badak. Jadi, tujuan PTK ini adalah meningkatkan hasil belajar bilangan bulat bagi siswa kelas IV SD Negeri 004 Muara Badak, melalui pembelajaran yang menggunakan LKS. Permasalahan
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, penulis memilih jenis penelitian tindakan kelas (PTK) karena penulis berusaha untuk memperbaiki pembelajaran dalam kelas. Menurut Kemmis dan Taggart (dalam Suharsimi A., 2006), PTK mempunyai langkah-langkah strategis berulang yang disebut siklus. Alur siklus dalam PTK dapat ditunjukkan seperti bagan berikut:
Alternatif Pemecahan (Rencana Tindakan) I
Pelaksanaan Tindakan I
Siklus I Terselesaikan
Refleksi I
Permasalahan
Analisis Data I
Observasi I
Alternatif Pemecahan (Rencana Tindakan) II
Pelaksanaan Tindakan II
Siklus II Terselesaikan
Refleksi II
Belum Terselesaikan
Analisis Data II
Observasi II
Siklus Selanjutnya
Gambar 3. Siklus Dalam Penelitian Tindakan Kelas (Sumber: Tim Pelatihan PGSM, 1999)
Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian adalah SD Negeri 004 Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Waktu penelitian adalah semester II tahun ajaran 2012/2013 Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah seluruh 19 orang siswa kelas IV SDN 004 Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur
Rancangan Penelitian Secara rinci rancangan penelitian tindakan kelas siklus pertama sesuai dengan tahapan berikut: 1. Tahap Perencanaan Kegiatan psds tahap perencanaan adalah: a. Membuat scenario pembelajaran b. Membuat LKS c. Membuat alat evaluasi d. Membuat lembar observasi
Mulyadi, Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, 33
2. Tahap Tindakan Kegiatan psds tahap tindakan adalah melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan scenario yang telah direncanakan. Siklus pertama dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. 3. Tahap Observasi Kegiatan pada tahap observasi adalah peneliti bersama guru mengobservasi kegiatan guru dan siswa dengan menggunakan catatan lapangan serta format pengamatan 4. Refleksi Kegiatan pada tahap refleksi adalah peneliti bersama-sama guru kelas mendiskusikan data dan fakta pada siklus pertama untuk memutuskan perlu-tidaknya siklus kedua. Jika diperlukan siklus kedua, maka perlu mengidentifikasi kekurangan siklus pertama, untuk menyusun kegiatan pada siklus kedua. Pengumpulan Data Data diperoleh melalui observasi terhadap guru dan siswa dalam setiap tindakan selama proses belajar mengajar berlangsung. Observasi dilakukan terhadap: 1. Pengerjaan soal latihan pada LKS 2. Pekerjaan rumah, dan 3. Tes hasil belajar pada setiap siklus. Tes hasil belajar yang digunakan berbentuk isian sebanyak 10 soal dengan waktu yang disediakan 2 x 30 menit. Tes dilaksanakan setiap selesai dua kali pertemuan dan soal yang diteskan sesuai dengan materi yang telah diajarkan. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat melalui peningkatan nilai rata-rata: latihan soal di LKS, pekerjaan rumah, tes akhir siklus. Nilai rata-rata siklus diperoleh dengan menggunakan rumus Ismail (2006) sebagai berikut: NA = (2P + 2Q + R) / 5
Keterangan : NA = Nilai akhir P = Rata-rata nilai tugas Q = Rata-rata nilai latihan soal R = Rata-rata nilai tes Skor hasil observasi terhadap kegiatan guru dan siswa pada proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan instrument pengamatan. Analisis Data Skor yang digunakan untuk mengisi instrumen pengamatan terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran matematika adalah skala Likert. Rating scale dalam skala Likert menurut Sunarto (2009:29) adalah: 5 = Sangat baik; 4 = baik; 3 = cukup 2 = kuran; 1 = sangat kurang Kriteria rerata aktivitas guru dan aktivitas siswa menurut Masidjo (2006) adalah sebagai berikut: 0 < x ≤ 1 = sangat kurang 1 < x ≤ 2 = kurang 2 < x ≤ 3 = cukup 3 < x ≤ 4 = baik 4 < x ≤ 5 = sangat baik Menurut Milles dan Huberman (dalam Masidjo, 2006), analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: 1. Reduksi data Peneliti melakukan seleksi terhadap peristiwa yang terjadi selama pembelajaran berlangsung dan memfokuskan pada hal-hal yang sesuai tujuan penelitian. 2. Paparan/Penyajian data Peneliti menyajikan data dalam bentuk tabel dan kalimat sederhana sehingga mudah dipahami. 3. Penarikan kesimpulan Peneliti menyimpulkan data yang diperoleh dari sajian dalam bentuk pernyataan kalimat yang singkat dan
34, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 1, Mei 2014
padat tetapi mengandung pengertian yang luas. Data hasil belajar siswa SDN 004 kelas IV Muara Badak dianalisis secara kuantitatif
menggunakan statistika deskriptif yaitu skor rerata dan persentase yang dicapai siswa setiap siklus dari hasil pre-tes dan post-tes.
Tabel 1 Predikat Hasil Belajar Siswa
Rerata hasil belajar siswa (nilai kuantitas) 0 < x ≤ 49 49 < x ≤ 59 59 < x ≤ 69 69 < x ≤ 79 79 < x ≤ 100 Sumber: Ismail (2006) Kriteria yang digunakan sebagai pedoman untuk tidak melanjutkan adalah sudah terdapat 85 % dari jumlah siswa yang mencapai daya serap 65% atau telah memperoleh 65 atau lebih (Depdikbud, 2006). Siswa telah menguasai bahan pelajaran dan telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) matapelajaran yaitu 55,5. HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2012/2013 di
Predikat Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Baik Sekali
kelas IV SDN 004 Muara Badak. Tindakan dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklus dilakukan dalam dua pertemuan, yaitu 2 x 70 menit Sebelum memberi tindakan dilaksanakan observasi awal untuk melihat kondisi awal, dengan cara mengamati kelas pada saat proses pembelajaran matematika berlangsung. Pengamatan ini dibantu oleh seorang pengamat, yaitu guru matematika kelas IV, yang memberikan penilaian saat pembelajaran matematika berlangsung. Hasil observasi disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 2. Hasil Analisis Data pada Observasi Awal
NO
Aspek Observasi
1
Aktivitas Guru a. Kemampuan menyajikan materi b. Pembimbingan c. Pengelolaan kelas
2.
Aktivitas Siswa a. Perhatian siswa b. Partisipasi siswa c. Pemahaman siswa
Berdasarkan hasil observasi awal dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa terhadap materi, dan partisipasi siswa dalam menyelesaikan soal-soal dalam
Hasil Pengamatan
Keterangan
2 3 2
Kurang Cukup Kurang
3 2 2
Cukup Kurang Kurang
pembelajaran masih kurang. Kemampuan guru menyajikan materi serta mengelola kelas juga masih kurang. Kemampuan guru menyajikan materi diukur dengan 3
Mulyadi, Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, 35
indikator (a) yaitu memberikan kesempatan, (b) menciptakan situasi yang kondusif, dan (c) memperhatikan reaksi atau tanggapan yang berkembang pada diri siswa, baik verbal maupun non verbal. Hasil penelitian dari setiap siklus adalah sebagai berikut: Siklus 1 a. Perencanaan Bersama guru kelas, peneliti merencanakan satuan pembelajaran yang berkaitan dengan materi yang akan diberikan serta LKS yang akan digunakan. Untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi, dipersiapkan soal untuk tes dengan waktu 2 x 35 menit. Peneliti juga menyiapkan lembar observasi untuk mengamati jalannya proses pembelajaran. b. Tindakan Pada penelitian tindakan kelas, guru sebagai pengajar melaksanakan skenario pembelajaran yang direncanakan pada lampiran 1. Adapun pembelajaran yang dilakukan sebagai berikut: Pertemuan pertama 1. Guru melaksanakan skenario pembelajaran yang direncanakan 2. Guru mengkondisikan kelas 3. Guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan membagikan LKS pada setiap siswa dan menjelaskan materi yang dibahas pada LKS pertemuan ke 1 (terdapat pada lampiran 3) kepada siswa. 4. Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal yang ada di LKS. Siswa diarahkan untuk bekerja secara individu, selanjutnya guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan. 5. Sebelum waktu pelajaran matematika selesai selama ± 10 menit, pekerjaan siswa di LKS dikumpul. 6. Guru bersama siswa membahas soal yang telah dikerjakan siswa dan dianggap sulit oleh siswa.
7. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas. 8. Siswa diberi pekerjaan rumah, yang dikumpul pada pertemuan berikutnya. Pertemuan kedua 1. Guru melaksanakan skenario pembelajaran yang direncanakan, dengan standar kompetensi adalah menyelesaikan masalah tentang materi membandingkan dan mengurutkan bilangan bulat dan menentukan lawan suatu bilangan. 2. Guru mengkondisikan kelas dan mengadakan apersepsi tentang materi dan guru bersama siswa membahas pekerjaan rumah yang dianggap sulit oleh siswa selama ± 15 menit. 3. Guru membagikan lembar kegiatan pada setiap siswa, dan menjelaskan meteri yang ada di LKS pada pertemuan kedua kepada siswa. 4. Untuk meningkatkan pemahaman, siswa disuruh melengkapi dan menjawab soal yang ada pada LKS. Siswa diarahkan bekerja secara individu, selanjutnya guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan. 5. Sebelum waktu pelajaran matematika selesai selama ± 10 menit, pekerjaan siswa pada LKS dikumpul. 6. Guru bersama siswa membahas soal yang telah dikerjakan yang dianggap sulit oleh siswa. 7. Guru menyuruh siswa mempelajari kembali materi yang telah diajarkan pada LKS pertemuan pertama dan kedua karena akan diadakan tes pada pertemuan berikunya. Pertemuan ketiga Peneliti memberikan tes dengan waktu 2 x 35 menit, dan soal yang akan diberikan berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal. c. Observasi Bersama guru kelas. peneliti melakukan observasi kelas selama pembelajar-
36, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 1, Mei 2014
an berlangsung. Hasil observasi dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3. Hasil Analisis Data Pada Observasi Siklus I
Siklus 1 2
No.
Aspek Observasi
1.
Aktivitas Guru a. Kemampuan menyajikan materi dengan menggunakan LKS b. Pembimbingan c. Pengelolaan kelas Aktivitas Siswa a. Perhatian siswa b. Partisipasi siswa c. Pemahaman siswa
2.
Hasil Observasi sebagai berikut: Aktivitas Guru Aktivitas guru secara keseluruhan dinilai cukup. Guru mampu menyajikan materi. Bimbingan yang diberikan guru kepada siswa dinilai cukup karena guru hanya membimbing siswa yang pintar saja sehingga tidak semua siswa mendapat bimbingan. Pengelolaan kelas pada pertemuan ke-2 dinilai kurang karena masih belum terciptanya suasana kelas agar siswa aktif dalam pembelajaran. Aktivitas Siswa Dari 16 siswa yang hadir dan mengerjakan soal yang terdapat pada LKS diperoleh nilai rata-rata 56,87. Adapun hasil pekerjaan rumah yang diberikan diperoleh nilai rata-rata 62,50. Pada pertemuan ke-2 dari 18 siswa yang hadir dan mengerjakan soal pada LKS diperoleh nilai rata-rata 62,22. Adapun hasil pekerjaan rumah yang diberikan diperoleh nilai rata-rata 70,56. Sedangkan pada pertemuan ke-3, diadakan tes berbentuk pilihan ganda untuk melihat kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan. Soal yang diteskan sebanyak 20 soal dengan waktu 2 x 35 menit. Adapun hasil tes diperoleh nilai rata-rata kelas 50,79
Ratarata
Keterangan
3
3
3
Cukup
2 2
3 2
2,5 2
Cukup Kurang
3 2 3
3 2 3
3 2 3
Cukup Kurang Cukup
d. Refleksi Peneliti bersama guru mendiskusikan hasil observasi dari tindakan kelas dan hasil tes akhir siswa pada siklus I untuk menentukan langkah-langkah perbaikan pada putaran selanjutnya. Dari hasil tes belajar siswa yang diperoleh dapat dikeahui bahwa hasil tes belajar pada siklus I lebih baik dari tes observasi awal (sebelum diadakan PTK). Karena nilai rata-rata kelas meningkat dari 40,53 sebelum diadakan PTK menjadi 50,79 pada siklus I, meskipun secara kualitas nilai rata-rata kelas masih kurang. Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari siklus I dapat diketahui hambatan-hambatan yang terjadi selama pembelajaran menggunakan LKS berlangsung, yaitu: 1. Adanya siswa yang hanya melihat hasil kerja temannya tanpa mau berusaha sendiri. 2. Ditemukan beberapa siswa yang terlihat malas dan lebih banyak berbicara dengen temannya mengenai hal yang tidak ada hubungannya dengan materi yang sedang dibahas. 3. Sebagian besar siswa masih ragu-ragu untuk bertanya ketika mengalami
Mulyadi, Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, 37
kesulitan dalam menyelesaikan soalsoal yang terdapat pada LKS. 4. Bimbingan yang diberikan oleh guru masih belum merata. Melihat berbagai hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan LKS pada siklus I, maka peneliti dan guru sepakat mengambil suastu kesimpulan bahwa diperlukan siklus II, yang mana bimbingan guru dalam menggunakan LKS lebih intensif, sehingga partisipasi dan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan pada siklus selanjutnya lebih meningkat dan pengelolaan kelas dapat ditingkatkan. Dengan demikian diharapkan pembelajaran dengan menggunakan LKS melalui bimbingan guru yang lebih, maka partisipasi dan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan maupun hasil belajar siswa dapat ditingkatkan, serta pengelolaan kelas oleh guru dapat lebih baik. Siklus 2 a. Perancanaan Dari hasil refleksi peneliti bersama guru merencanakan suatu pelajaran yang berkaitan dengan materi yang diajarkan, LKS yang kaan digunakan, dan pemberian soal untuk tes dengan waktu 2 x 35 menit untuk mengetahui sejauh mana materi pelajaran yang diberikan dikuasai. Selain itu peneliti juga menyiapkan lembar observasi untuk mengamati jalannya proses pembelajaran. b. Tindakan Guru melaksanakan skenario pembelajaran sambil mengamati siswa dan kelas kemudian guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal pada LKS, sesuai dengan kesepakatan agar guru lebih meningkatkan bimbingan dan pengelolaan kelas terhadap siswa selama pembelejaran berlangsung. Adapun pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Pertemuan keempat 1. Guru melaksanakan skenario (lihat lampiran 1) 2. Guru mengkondisikan kelas 3. Guru bersama siswa membahas jawaban soal tes siklus I selama ±10 menit. 4. Guru membagikan LKS pada tiap siswa dan menjelaskan materi dengan memberi contoh yang terdapat pada LKS pertemuan keempat. 5. Siswa disuruh melengkapi dan menjawab soal yang ada pada LKS. 6. Pada saat siswa mngerjakan soal pada LKS, guru melakukan observasi tentang keadaan siswa dan kelas sambil melihat pekerjaan siswa dan memberkan bantuan kepada siswa yang memerlukan. 7. Sebelum waktu untuk kegiatan belajar mengajar matematika selesai yaitu ±10 menit, pekerjaan siswa pada LKS dikumpulkan 8. Guru bersama siswa membahas LKS yang kurang dipahami atau dianggap sulit oleh siswa. 9. Guru bersama siswa merangkum materi yang telah dibahas dan siswa diberi PR yang akan dikumpul pada pertemuan berikutnya.
1. 2.
3.
4.
Pertemuan kelima Guru melaksanakan skenario pembelajaran. Guru mengkondisikan kelas kemudian membahas PR yang dianggap sulit oleh siswa. Guru membagikan LKS kepada tiap siswa dan menjelaskan materi dengan memberi contoh yang ada pada LKS pertemuan kelima. Siswa disuruh melengkapi dan menjawab soal yang ada pada LKS pada saat siswa mengerjakan LKS guru melakukan observasi tentang keadaan kelas sambil melihat
38, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 1, Mei 2014
5.
6.
7.
8.
pekerjaan siswa dan memberikan matrei yang telah dibahas pada LKS bantuan kepada siswa yang pertemuan keempat dan kelima karena memerlukan atau membutuhkan. akan diadakan tes pada pertemuan Guru memberikan semangat kepada berikutnya. siswa yang lebih pandai untuk membantu temannya yang mengalami Pertemuan keenam kesulitan dalam mengerjakan soalPeneliti memberikan tes dengan soal. waktu 2 x 35 menit, dan soal yang akan Sebelum waktu untuk pelajaran diberikan berbentuk pilihan ganda sebamatematika selesai ±10 menit, nyak 20 soal. pekerjaan siswa dikumpul. Guru bersama siswa membahas soal c. Observasi pada LKS yang dianggap sulit oleh Peneliti bersama guru mengobsersiswa. vasi tindakan yang dilakukan selama Guru bersama siswa merangkum pembelajaran berlangsung. Hasil observasi materi yang telah dipelajari, guru adalah sebagai berikut: mnyuruh siswa mempelajari kembali Tabel 4. Hasil Analisis Data Pada Observasi Siklus II
Siklus No.
1
2
Aspek Observasi
Aktivitas Guru a. Kemampuan menyajikan materi dengan menggunakan LKS b.Pembimbingan c.Pengelolaan kelas
Aktivitas Siswa a. Perhatian Siswa b. Partisipasi Siswa c. Pemahaman Siswa
Rata-rata
Keterangan
1
2
4
4
4
Baik
4 4
4 4
4 4
Baik Baik
3 3 3
4 4 4
3,5 3,5 3,5
Baik Baik Baik
Hasil Observasi sebagai berikut: Aktivitas Guru Aktivitas guru secara keseluruhan dinilai baik. Kemampuan menyajikan materi dengan menggunakan LKS dinilai baik. Bimbingan yang diberikan guru kepada siswa dan pengelolaan kelas dinilai baik.
Bimbingan diberikan kepada siswa agar menyelesaikan tugas tanpa membuang waktu. Aktivitas Siswa Aktivitas siswa secara keseluruhan dinilai baik. Siswa mau bertanya pada guru
Mulyadi, Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, 39
apabila kurang memahami materi dan mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas. Partisipasi dan pamahaman siswa semakin baik. Pada pertemuan keempat, dari 19 siswa yang hadir dan mengerjakan soal pada LKS diperoleh nilai rata-rata kelas 62,63. Adapun hasil pekerjaan rumah yang diberikan pada pertemuan keempat diperoleh nilai rata-rata kelas 71,05. Pada pertemuan kelima nilai yang diraih mengalami peningkatan, dari 19 siswa yang hadir dan mengerjakan soal pada LKS memperoleh nilai rata-rta kelas 67,37. Adapun hasil pekerjaan rumah yang diberikan pada akhir pertemuan kelima, diperoleh nilai rata-rata kelas 74,74. Pada pertemuan keenam, diadakan tes dengan berbentuk pilihan ganda dan dikerjakan dalam waktu 2x35 menit. Hasil tes dapat dilihat dalam lampiran 9, dari 19 siswa yang mengikuti tes diperoleh nilai rata-rata kelas 67,10, dimana 16 siswa mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 65 dan 3 siswa yang nilainya dibawah 65. Hasil tes akhir putaran kedua lebih baik dari putaran pertama karena nilai rata-rata kelas secara kuantitas maupun kualitas meningkat dari 50,79 (kurang) menjadi 67,10 (cukup) dengan 89,47% siswa pada siklus II memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 65. d. Refleksi Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh pada siklus kedua dapat diketahui bahwa dibandingkan dengan siklus sebelumnya selama pembelajaran menggunakan LKS berlangsung siswa benar-benar berpastisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hasil tes belajar siswa siklus II lebih baik dari siklus I karena nilai ratarata kelas secara kuantitas maupun kualitas meningkat dari 50,79 (kurang) menjadi 67,10 (cukup), dimana tes pada siklus II terdapat 89,47% dari jumlah siswa telah memperoleh nilai lebih dari atau sama
dengan 65. Hal ini disebabkan karena siswa sudah tidak mengalami kesulitan lagi dalam operasi hitung dan dalam menentukan himpunan penyelesaian sehingga siswa terlihat lebih dalam mengerjakan soal-soal pada LKS serta siswa yang suka berbicara mengenai sesuatu yang tidak ada hubunganya dengan materi dapat lebih aktif dalam pembelajaran jika diberikan teguran dan perhatian yang lebih besar. Guru tidak lagi mengalami kesulitan dala hal pembimbingan dan pengelolaan kelas karena siswa terlihat terbiasa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan LKS. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus kedua, maka peneliti dan guru sepakat untuk tidak melakukan tindakan berikutnya karena keberhasilan pencapaiannya telah melebihi 85% dari yang ditentukan. PEMBAHASAN Siklus 1 a. Perencanaan 1) Peneliti bersama guru menyusun dan menyiapkan rencana pembelajaran, lembar kegiatan siswa, alat evaluasi, dan lembar observasi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. 2) Melakukan koordinasi dengan guru dan siswa dalam pelaksanaan tindakan. b. Tindakan Pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. c. Observasi Sebelum memulai pembelajaran terlebih dahulu guru mengkondisikan kelas dan mengadakan apresiasi tentang materi yang akan dibahas. Pada pertemuan pertama kompetensi dasar mengurutkan bilangan bulat. Pada pertemuan pertama peningkatan PBM tercermin pada aktivitas guru
40, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 1, Mei 2014
di mana kemampuan guru dalam menyajikan materi dinilai cukup karena 4 dari 6 kriteria yang ditentukan. Keempat criteria tersebut adalah: 1) Guru memberikan kesempatan atau menciptakan kondisi yang memungkinkan pertanyaan dari siswa. 2) Memberikan pujian atau penghargaan bagi jawaban-jawaban yang kurang tepat. 3) Memperhatikan reaksi atau tanggapan yang berkembang pada diri siswa baik verbal maupun non verbal. 4) Terlihat adanya variasi dalam pemberian materi dan kegiatan. Sedangkan aktivitas siswa yaitu pada perhatian, partisipasi, dan pemahaman siswa. Perhatian siswa terhadap materi yang dibahas dinilai cukup karena masih terdapat siswa yang ragu-ragu untuk bertanya ketika mengalami kesulitan. Untuk pemahaman siswa juga dinilai cukup karena sebagian siswa dapat menyelesaikan soal. Sedangkan partisipasi siswa dinilai kurang karena sebagian siswa tidak cepat menyelesaikan soal. Hal ini disebabkan sebagian besar siswa dalm meyelesaikan soal pada LKS hanya mencontoh pekerjaan temannya saja. Adapun hasil pekerjaan LKS dan PR yang diberikan pada siklus I, dapat dilihat pada lampiran 8. Pada pertemuan pertama, dari 16 siswa yang hadir dan mengerjakan soal pada LKS, diperoleh nilai rata-rata kelas 56,87. Pada pertemuan kedua nilai ratarata kelas untuk pengerjaan LKS 62,22. Adapun hasil pekerjaan rumah yang diberikan pada pertemuan pertama, dari 16 siswa yang mengumpulkan pekerjaan rumah diperoleh nilai rata-rata kelas 62,50, sedangkan padapertemuan kedua nilai ratarata kelas untuk PR siswa yaitu 70,56 dari 18 siswa yang mengumpulkan PR. Tes yang diadakan untuk melihat kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah dipelajari, soal yang diberikan sebanyak 20
soal yang berbentuk pilihan ganda dan dikerjakan dalam waktu 2 x 35 menit. Adapun hasil tes putaran pertama dari 19 siswa yang mengikuti tes diperoleh dari nilai rata-rata kelas 50,79. Hasil tes siklus I lebih baik dari hasil tes pada observasi awal (40,53). Meskipun nilai rata-rata kelas pada siklus I dinilai masih kurang. Nilai rata-rata LKS siklus I 59,54, nilai rata-rata PR siklus I 66,53, dan nilai akhir pada siklus I ini adalah 60,59. Adapun hambatan yang ditemui adalah adanya siswa yang hanya melihat hasil kerja temannya tanpa mau berusaha sendiri. Ditemuinya beberapa siswa yang terlihat malas dan leih banyak berbicara dengan temannya mengenai hal yang tidak ada hubungannya dengan materi yang sedang dibahas serta sebagian besar siswa masih ragu untuk bertanya ketika menemukan kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang terdapat pada LKS. Sedangkan hambatan pada guru adalah keterbatasan waktu dan kemampuan membimbing setiap siswa selama proses KBM berlangsung. Berdasarkan kenyataan tersebut peneliti dan guru kelas bersama-sama mempertimbangkan bahwa untuk tindakan selanjutnya diperlukan pembimbingan yang lebih terhadap siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat dari sebelumnya serta pengelolaan kelas yang lebih baik agar suasana kelas dalam belajar lebih tenang. Adapun siklus berikutnya, siswa tetap diberikan tugas mengerjakan soalsoal yang ada di LKS secara individu hanya saja diperlukan bimbingan yang lebih baik dari guru. Siklus II Pada siklus II peningkatan PBM tercermin pada: a. Aktivitas Guru Kemampuan guru dalam menyajikan materi dinilai baik karena memenuhi
Mulyadi, Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, 41
5 dari 6 kriteria yang ditentukan. Kelima kriteria tersebut adalah: 1) Guru memberikan kesempatan atau menciptakan kondisi yang memungkinkan pertanyaan dari siswa. 2) Memberikan pujian atau penghargaan bagi jawaban yang kurang tepat. 3) Memperhatikan reaksi atau tanggapan yang berkembang pada diri siswa baik verbal maupun non verbal. 4) Terlihat adanya variasi dalam pemberian materi dan kegiatan 5) Menyampaikan pelajaran yang tepat dan jelas. Bimbingan yang diberikan kepada siswa dinilai baik karena bimbingan diberikan pada siswa yang oandai dan mengalami kesulitan saja. Pengelolaan kelas dinilai baik karena sebagian besar siswa dapat menyelesaikan latihan-latihan soal dengan cepat tanpa membuang waktu. b. Aktivitas Siswa Aktivitas siswa secara keseluruhan dinilai baik. Pemahama, perhatian, dan partisipasi siswa dinilai baik. Hasil observasi tersebut dapat dilihat pada tabel 9 dan 10, adapun hasil pekerjaan siswa pada LKS dan PR yang diberikan pada siklus II, dapat terlihat pada lampiran. Pada pertemuan keempat dari 19 siswa yang hadir dan mengerjakan soal pada LKS diperoleh nilai rata-rata kelas 62,63. Adapun hasil PR yang diberikan diperoleh rata-rata kelas 71,05. Pada pertemuan kelima nilai yang diraih mengalami peningkatan dari 19 siswa yang hadir dan mengerjakan soal pada LKS memperoleh nilai rata-rata kelas 67,37. Adapun rata-rata kelas untuk PR yaitu 74,74. Pada pertemuan ke VI diadakan tes dengan soal sebanyak 20 dan berbentuk pilihan ganda yang dikerjakan dalam waktu 2 x 35 menit. Hasil tes akhir siklus II lebih baik dari siklus I karena nilai rata-rata kelas secara kuantitas maupun kualitas meningkat dari 50,79 (kurang)
menjadi 67,10 (cukup). Nilai akhir yang diperoleh dari nilai rata-rata mengerjakan soal pada LKS, PR, dan nilai tes untuk siklus II adalah 68,58 (cukup). Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus II tersebut, peneliti dan guru kelas berkesimpulan bahwa tidak perlu lagi melaksanakan tindakan berikutnya karena keberhasilan yang diperoleh sudah melebihi 85% dari jumlah siswa. Berdasarkan nilai penelitian 19 siswa yang mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir penelitian seperti terlihat pada lampiran, dengan nilai rata-rata kelas sebagai berikut: 1) Nilai rata-rata mengerjakan LKS pada siklus I adalah 59,54 dan pada siklus II adalah 65,00. 2) Nilai rata-rata pekerjaan rumah pada siklus I adalah 66,53 dan pada siklus II adalah 72,89. 3) Nilai rata-rata tes akhir siklus I adalah 50,79 dan pada siklus II adalah 67,10. 4) Nilai akhir pada siklus I adalah 60,59 dan pada siklus II adalah 68,58. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada SD Negeri 004 Muara Badak diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan 19 orang siswa yang aktif mengikuti pembelajaran saat penelitian maka nilai rata-rata hasil pengerjaan soal LKS mengalami peningkatan dari 59,54 di siklus I menjadi 65 pada siklus II. 2. Berdasarkan penelitian maka nilai rata-rata hasil pekerjaan rumah mengalami peningkatan dari 66,53 di siklus I menjadi 72,89 pada siklus II. 3. Nilai tes secara kuantitas dan kualitas mengalami kenaikan atau peningkatan. Berdasarkan siswa yang aktif mengikuti pembelajaran saat penelitian,
42, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 1, Mei 2014
nilai rata-rata tes pada siklus I diperoleh 50,79 (kurang) sedangkan pada siklus II adalah 67,10 (cukup). 4. Berdasarkan data yang diperoleh dari 19 siswa yang aktif mengikuti pembelajaran saat penelitian, nilai akhir mengalami peningkatan dari 60,59 (cukup) di siklus I menjadi 68,58 (cukup) di siklus II. Saran-saran 1. Dalam belajar matematika, siswa diharapkan dapat memanfaatkan LKS, karena dalam LKS telah disusun langkah-langkah penyelesaian yang dapat memudahkan siswa dalam me
mahami konsep sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Disarankan kepada guru matematika agar menggunakan LKS dalam pembelajaran matematika, dimana LKS tersebut adalah buatan guru sendiri. Karena dapat melatih siswa untuk aktif dan belajar mandiri sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. 3. Disarankan pula kepada kepala sekolah agar melakukan pemantauan kegiatan guru untuk memungkinkan kesulitan di kelas, mendiskusikannya dengan guru sehingga dapat ditangani secara bersama.
DAFTAR RUJUKAN Ahmad, A. 1998. Pengantar Metode Didaktik. Jakarta: Arcinto Aji, Muhammad M.dkk. 2006. Matematika Untuk Kelas VI SD/MI. Klaten: Cempaka Putih Arikunto, S. 1992. Dasar-Dasar Evaluasi pendidikan. Bumi Aksara; Jakarta. Arikunto, S. 2006. ProsedurPenelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Dahar, R.W. 1989. Teori – Teori Belajar. Jakarta: Erlangga Hariyanto, S. 1998. Perbedaan Menggunakan LKS Dengan Menggunakan Soal Drill Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas I Mata Pelajaran Fisika SMU Negeri 7 Samarinda. Skripsi. Samarinda: FKIP UNMUL Ismail. 2006. Kriteria Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: CV Rajawali
Ismail. 2006. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: CV Rajawali Krismanto. 2000. Pengembangan dan Pemanfaatan Lembar Kerja dan Lembar Tugas. Yogyakarta: PPPG Matematika Depdiknas Semiawan, A. S. 1992. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia Sudjana, N. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Suhaerman, E & Winataputra, U. S. 1994. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud Tim Pelatihan Proyek PGSM. 1991. Penilaian Tindakan Kelas (Classroom Action Research. Jakarta: Proyek PGSM, Dirjen Dikti Dekdikbud YD. Sumanto. 2008. Gemar Matematika Kelas 4. Jakarta: Depdikbud