Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
PENGEMBANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN BERBASIS BALANCED SCORECARD (Studi Kasus PT. XYZ) Riko Ervil1, Patdono Suwignjo2, Ahmad Rusdiansyah3 Magister Teknik Industri-Institut Teknologi Sepuluh November-Surabaya email : 1
[email protected], 2
[email protected], 3
[email protected]
ABSTRAK Salah satu aspek fundamental dalam suatu operasi perusahaan adalah manajemen kinerja dan perbaikan secara berkelanjutan. Begitu pula di dalam supply chain management diperlukan pengukuran performansi kinerja supply chain. Penelitian ini melakukan pengembangan model Balanced Scorecard yang digunakan untuk pengukuran kinerja supply chain pada internal supply chain PT. XYZ. Sistem pengukuran kinerja yang dikembangkan didasarkan atas strategi supply chain. Strategi supply chain tersebut diturunkan dari strategi perusahaan yang ada pada PT. XYZ. Maka dari itu dalam penelitian ini dilakukan deployment strategi dari strategi bisnis ke strategi supply chain. Sesuai dengan strategi fokus organisasi seluruh kegiatan didalam suatu perusahaan haruslah didasarkan atas strategi yang ada. Balanced Scorecard digunakan dalam penelitian ini karena konsep dasar yang dikembangkan menerjemahkan sebuah visi, misi, dan strategi dari perusahaan ke dalam penentuan tujuan dan ukuran scorecard. Hasil dari penelitian ini adalah pengembangan model Balanced Scorecard yang digunakan untuk pengukuran kinerja supply chain, menetapkan strategi yang digunakan, mengembangkan framework, dan didapat dua puluh empat key performance indikator. Validasi dilakukan terhadap model yang dikembangkan ini dengan mengirimkan kuesioner kepada PT. XYZ. Kata kunci : Pengembangan model, strategi supply chain, framework, key performance indikator PENDAHULUAN Supply chain management mulai diperkenalkan pada tahun 1990 an sebagai sebuah konsep baru yang dilatarbelakangi oleh suatu kesadaran akan pentingnya peran semua pihak dalam menciptakan produk yang murah, berkualitas dan cepat. Konsep ini mengalami perkembangan yang sangat cepat dalam dunia industri, hal ini disebabkan supply chain memiliki framework yang dapat mengatur pergerakan material yang melalui proses produksi hingga didistribusikan ketangan customer. Pada saat ini supply chain tidak hanya di gunakan oleh industri manufaktur saja, akan tetapi semua jenis industri telah menggunakan supply chain dalam operasi, bahkan industri jasa pun telah menggunakan supply chain. Salah satu aspek fundamental dalam suatu operasi perusahaan adalah manajemen kinerja dan perbaikan secara berkelanjutan. Begitu pula di dalam supply chain mangement pun diperlukan pengukuran performansi kinerja supply chain. Hal ini perlu dilakukan karena supply chain bukan hanya melibatkan internal perusahaan saja akan tetapi supplier pun harus memiliki kinerja yang bagus. Untuk menciptakan manajemen kinerja yang bagus diperlukan sistem pengukuran yang mampu
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
mengevaluasi kinerja supply chain secara keseluruhan. Menciptakan sistem pengukuran kinerja supply chain yang baik bukanlah pekerjaan yang mudah. Harus dapat menetukan secara tepat dan benar apa yang akan diukur dan dimonitor untuk dapat memberikan hasil yang maksimal. Metode yang banyak digunakan untuk mengukur performansi kinerja supply chain perusahaan pada saat ini adalah SCOR (supply chain operational reference). SCOR hanya menilai kinerja dari dua perspektif yaitu : internal bisnis process dan customer. SCOR hanya memberikan sistem pengukuran yang hanya bersifat generik bagi para penggunanya. Selama ini telah banyak dilakukan penelitian tentang supply chain, akan tetapi tidak didasarkan atas strategi yang ada pada perusahaan. Kebanyakan dalam langkah penentuan key performance indicator dilakukan tanpa mempertimbangkan kebutuhan jangka panjang yang ingin dicapai perusahaan. Perusahaan yang memiliki bidang usaha yang sama belum tentu memiliki faktor-faktor kunci penentu keberhasilan yang sama pula, tergantung dari strategi fokus organisasi. Maka dari itu dalam penelitian ini dilakukan deployment strategi dari strategi bisnis ke strategi supply chain. Sesuai dengan strategi fokus organisasi seluruh kegiatan didalam suatu perusahaan haruslah didasarkan atas strategi yang ada. Dengan dilakukannya deployment strategi dari strategi korporasi ke strategi supply chain, hasil dari key performance indicator yang didapat benar-benar sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Agar tujuan dan ukuran key performance indicator sesuai dengan strategi perusahaan, maka di dalam penelitian ini digunakan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard digunakan dalam penelitian ini karena konsep dasarnya menerjemahkan sebuah visi, misi, dan strategi dari perusahaan ke dalam penentuan tujuan dan ukuran scorecard. Balanced Scorecard digunakan untuk menyeimbangkan penilaian kinerja pada sisi keuangan dan non keuanganMaka dari itu pada penelitian ini agar keempat perspektif yang ada pada balanced scorecard menjadi sempurna dan dapat diterapkan pada pengukuran kinerja supply chain, maka akan dilakukan pengembangan pengukuran kinerja supply chain berbasis Balanced Scorecard yang diturunkan dari strategi supply chain yang telah diturunkan dari strategi korporasi. PT. XYZ merupakan produsen semen di indonesia. Perusahaan memproduksi semen dengan berbagai tipe. Pasar yang dimiliki tidak hanya pasar domestik akan tetapi juga pasar eksport. Maka dari itu perusahaan banyak terlibat dengan pemasok lokal dan internasional bahkan juga dengan pembeli mancanegara. Maka dari itu perusahaan mempunyai rangkaian supply chain yang kompleks. Sehubungan dengan itu, untuk mengetahui apakah rantai supply chain sudah beroperasi dalam perusahaan dengan baik, maka diperlukan sistem pengukuran kinerja supply chain. Dengan adanya suatu sistem pengukuran kinerja supply chain secara simultan dan berkesinambungan, serta dapat mengidentifikasi peningkatan dan tingkat kesuksesan yang dicapai. Perumusan Masalah pada penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan model Balanced Scorecard yang sebaiknya digunakan untuk mengukur kinerja supply chain perusahaan yang bersifat spesifik. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan kerangka sistem pengukuran kinerja supply chain yang berbasis Balanced Scorecard dan mengembangkan key performance indicator (KPI) sistem pengukuran kinerja supply chain yang berbasis Balanced Scorecard yang didasarkan atas strategi supply chain . METODOLOGI PENELITIAN Perumusan masalah dan penetapan tujuan dilakukan pendefinisian masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian, kemudian menetapkan tujuan yang ingin dicapai dari
ISBN : 978-979-99735-9-7 A-24-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
permasalahan yang sedang dihadapi. Studi literatur dilakukan untuk mencari referensi – referensi pendukung penelitian ini, melalui buku teks, internet, jurnal – jurnal ilmiah serta penelitian – penelitian terdahulu. Studi lapangan dilakukan dilakukan observasi pada obyek penelitian. Dalam penelitian ini studi lapangan digunakan untuk melihat kondisi nyata pada PT. XYZ.. Selanjutnya dilakukan identifikasi Model Pengukuran Kinerja Perusahaan yang diturunkan dari visi, misi dan strategi korporasi. Deployment strategi supply chain perusahaan, maka strategi supply chain yang akan digunakan haruslah diturunkan dari strategi bisnis perusahaan. Lalu dilanjutkan Deployment strategic initiatives pengukuran kinerja supply chain dari strategic initiatives perusahaan. Setelah strategic initiatives supply chain didapat, lalu dilakukan kembali deployment dari key performance indicator pengukuran kinerja perusahaan ke pengukuran kinerja supply chain. Langkah terakhir yang dilakukan adalah pengelompokkan Key performance indicator pengukuran kinerja supply chain perusahaan ke dalam empat perspektif Balanced Scorecard. Seluruh langkah-langkah diatas diringkas ke dalam framework sistem pengukuran kinerja supply chain berbasis Balanced Scorecard. Agar hasil penelitian terdapat kesesuaian dengan kebutuhan pihak perusahaan, maka dilakukan proses validasi dengan memberikan kuesioner pada pihak perusahaan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan Model Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan model pengukuran kinerja supply chain yang diturunkan dari strategi bisnis perusahaan. Dimana dapat dilihat dibawah ini. Strategi Bisnis
Deployment
Deployment
Strategic Initiatives Perusahaan
Deployment
Deployment
Deployment
Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan (Balanced Scorecard)
Strategi Supply Chain
Strategic Initiatives Supply Chain
Deployment
Deployment
Sistem Pengukuran Kinerja Supply Chain Berbasis Balanced Scorecard
Framework Pengukuran Kinerja Supply Chain Dari pengembangan model yang dilakukan, maka dilanjutkan dengan implementasi pada PT. XYZ. Sehingga didapat framework pengukuran kinerja supply chain PT. XYZ.
ISBN : 978-979-99735-9-7 A-24-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
Bisnis Strategy
Supply Chain Strategy
1. Revenue Management
1. Peningkatan efisiensi dan sinergi
2. Cost Management
2. Pengamanan bahan baku dan energi
3. Capacity Management 3. Pemantapan market share dan fasilitas distribusi
4. Increasing Competitive Advantage
Strategic Initiatives 1. Improve Shareholder value 2. Optimizing Sales Volume 3. Maintain Sales Price 4. Maintain Market Share 5. Manage COGS 6. Manage Operating Expense 7. Manage Working Capital 8. Manage Capex 9. Improve Customer Satisfaction 10. Improve Distribution Channels Satisfaction 11. Improve Distributor Service 12. Improve Distributor Performance 13. Improve Distribution Reliability 14. Streamlining Distribution &Transportation Capacity 15. Increase Yield & Utilization 16. Improve Quality Assurance 17. Improve Operational Efficiency 18. Improve Procument Management 19. Improve Inventory Management 20. Improve Human Resources Management 21. Measuring Employee Satisfaction Level 22. Organizational Improvement 23. Improve S.H.E Management 24. Implement Information Management system 25. Improve CSR Effectiveness 26. Improve Corporate Image
Supply Chain Strategic Initiatives 1. Product Availability 2. Price Leaderships 3. Meningkatkan brand image produk
4. Peningkatan Layanan Pelanggan 5. Peningkatan Layanan Distributor 6. Optimalisasi Jumlah Distributor 7. Optimalisasi Peran Distributor 8. Meningkatkan Jaringan Distribusi 9. Optimalisasi Sarana Distribusi dan Transportasi 10. Optimasi Operasi 11. Meningkatkan kualitas Bahan Baku 12. Meningkatkan Kehandalan Supplier 13. Meningkatkan Jaminan Pasokan
Key Performance Indicator ( Business Unit ) 1. EV/ton 2. Ebitda 3. ROE 4. Net Profit 5. Free Cash Flow 6. Account Receivable Turnover 7. Capex 8. Sales Volume Total 9. Domestic Marketshare 10. COGS 11. Operating Expenses 12. Distribution Satisfaction Index 13. Customer Satisfaction Index 14. Procurement Cycle Time 15. Total inventory Turn Over 16. Penalty & Loss Reduction 17. Clinker Production 18. Cement Production 19. Power Consumption (Plant only) 20. Vessel Availability 21. Product Availability 22. Distributor Complaint Solves 23. Manhour Training 24. Employee Productivity 25. SMSP Evaluation 26. GCG Evaluation 27. Risk Management Setup 28. ICT Service Level Availability 29. CSR 30. Environment Proper
Key Performance Indicator (Supply Chain ) 1. Sales 2. Sales volume domestic 3. Sales volume eksport 4. Domestic Marketshare 5. Transport cost 6. Distribution cost 7. Distribution Satisfaction Index 8. Customer Satisfaction Index 9. Procurement Cycle Time 10. Inventory turnover Sparepart 11. Inventory turn over batu kapur 12. Inventory turn over batu silika 13. Inventory turn over batu bara 14. Inventory turn over craft paper 15. Inventory turn over tanah liat 16. Inventory turn over gypsum 17. Inventory turn over pasir besi 18. Clinker Production 19. Cement Production 20. Vessel Availability 21. Product Availability 22. Distributor Complaint Solves 23. Employee Productivity 24. Percentage of EDI transaction
ISBN : 978-979-99735-9-7 A-24-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
Key Performance Indicator Supply Chain PT. XYZ Setelah didapat key performance indicator supply chain, maka dilakukan pengelompokkan key performance indicator ke dalam empat perspektif Balanced Scorecard. Financial
F1. Sales F2. Transport cost per ton F3. Distribution cost per ton
Customer
C1. Distribution Satisfaction Index C2. Customer Satisfaction Index C3. Distributor Complaint Solves C4. Domestic Marketshare
Internal Business Process
I1. Sales volume domestic I2. Sales volume eksport I3. Procurement Cycle Time I4. Inventory turnover Sparepart I5. Inventory turn over batu kapur I6. Inventory turn over batu silika I7. Inventory turn over batubara I8. Inventory turn over craft paper I9. Inventory turn over tanah liat I10. Inventory turn over gypsum I11. Inventory turn over pasir besi I12. Clinker Production I13. Cement Production I14. Vessel Availability I15. Product Availability
Learning & Growth
L1. Employee Productivity L2. Percentage of EDI transaction
KESIMPULAN 1. Secara menyeluruh framework pengukuran kinerja supply chain dapat digambarkan bahwa sistem pengukuran kinerja supply chain perusahaan harus mempunyai hubungan yang erat dengan sistem pengukuran kinerja perusahaan. 2. Dari seluruh rangkaian proses deployment strategi pengukuran kinerja supply chain berbasis Balanced Scorecard pada PT. XYZ didapat 24 buah key performance indicator yang dikelompokkan ke dalam empat perspektif. DAFTAR PUSTAKA Bhagwat, R., Sharma, M.K., (2007), Performance Measurement of Supply Chain Management : A Balanced Scorecard Approach, Computers & Industrial Engineering ,53 (2007) ,43-62. Bozarth, C.C., Hanfield, R.B., (2006), Introduction to Operations and Supply Chain Management, Prentice Hall, New Jersey, USA. Chopra, S., Meindl, P., (2007), Supply Chain Management : Strategy, Planning and Operation third edition, , Prentice Hall, New Jersey, USA. David, F.R., (2005), Strategic Management: concept and cases, 10 th ed.Pearson Education, Prentice Hall, New Jersey, USA. Fisher, M.L., (1997), What is the Right Supply Chain For Your Product?, Harvard Busioness Review.
ISBN : 978-979-99735-9-7 A-24-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 2010
Gunasekaran, A., Patel, C., Tirtiroglu, E., (2001), Performance Measurement and Metrics in a Supply Chain Environment, International Journal of Production and Operations Management, 21(2001), 71-87. Gunasekaran, A., Patel, C., Ronald, E., McGaughey, R., (2004), A Framework for Supply Chain Performance Measurement, International Journal of Paroduction Economics, 87(2004), 333-347. Kaplan, R.S., and Norton, D.P., (1996), Translating Strategi Into Action – The Balanced Scorecard, Harvard Business School Press, Boston, Massachussets. Lee,Y., Kozar, A.K., Larsen, K.R.T., (2003), The Technology acceptance Model: Past, Present, and Future, CAIS vol. 12/50, page 752-780 . Neely, A.D., (1999), The Performance Revolution: Why Now and What Next?, International Journal of Operation & Production Management, Vol.19 No.2, pp.205-208. Neely, A.D., and Kennerly, M., (2000), Performance Measurement Frameworks – A Review, Centre for Business Performance, Cranfield School of Management, UK Porter, M.E., (1980), Competitive Strategy, Macmillan Publishing Co., Inc., New York, USA. Pujawan, I.P., (2005), Supply Chain Management, Penerbit Guna Widya, Surabaya. Vincent, G., (2007), Organizational Excelence: Model Strategik menuju World Class Quality Company, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
ISBN : 978-979-99735-9-7 A-24-6