07/10/2012
PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN HUTAN RAKYAT Disampaikan oleh: Dede Rohadi
Gelar Teknologi Badan Litbang Kehutanan Semarang, 2 Oktober 2012
Outline Presentasi 1. PENDAHULUAN 2. KARAKTERISTIK SISTEM USAHA TANAMAN KAYU RAKYAT 3. PERSEPSI DAN STRATEGI PETANI DALAM PENGELOLAAN USAHA TANAMAN KAYU RAKYAT 4. PILIHAN STRATEGI PENGEMBANGAN
1
07/10/2012
PENDAHULUAN Pengertian “kelembagaan” (Ostrom 2006) Arena Aksi Kondisi fisik
Pola Interaksi
Situasi Aksi Atribut Masyarakat
Kriteria evaluasi
Sistem Peraturan
Aktor
Kinerja
PENDAHULUAN Pengertian “kelembagaan” (Ostrom 2006) Kondisi fisik: Hak kepemilikan, jenis tanaman, Infrastruktur, dsb.
Atribut Masyarakat: Norma, perilaku yang diterima (budaya).
Sistem Peraturan: Perizinan, kewenangan, bantuan, sanksi
Arena Aksi: − Aktor: Petani, pedagang kayu, industri, pemerintah, dsb. − Persepsi para aktor atas usaha hutan rakyat − Peran, posisi dan kepentingan para aktor − Aturan main yang berlangsung − Ketersediaan informasi, sumber daya dan pilihan bagi para aktor
Pola Interaksi: Strategi, kerjasama, investasi
Kriteria Evaluasi: Efisiensi, Efektifitas, Keadilan
Kinerja: Manfaat ekonomi, Produktivitas, Kualitas
2
07/10/2012
PENDAHULUAN Hutan rakyat vs. Tanaman kayu rakyat
Hutan rakyat
HKm
PENDAHULUAN Hutan rakyat vs. Tanaman kayu rakyat No.
2
Hutan Kelompok Kemasyarak atan
Tenurial Hak yang dimiliki/diberikan • Hak akses • Hak pengelolaan • Hak pemanfaatan • Hak pemindahan kepemilikan Kawasan hutan • Hak akses (lindung dan • Hak pengelolaan produksi) • Hak pemanfaatan
3
Hutan Tanaman Rakyat
Kawasan hutan • Hak akses produksi • Hak pengelolaan • Hak pemanfaatan
4
Hutan Desa Lembaga Desa
1
Model Aktor Status Tanaman Kayu Rakyat Pengelola Hutan Individu Lahan milik Rakyat
Kelompok
Kawasan hutan • Hak akses (lindung dan • Hak pengelolaan produksi) • Hak pemanfaatan
Tujuan Pengusahaan
Aturan terkait
Produksi
• Permenhut No. 51/2006 • Permenhut No. 30/2012
• Menjaga fungsi lindung • Produksi Produksi
• Permenhut No. 37/2007 • Permenhut No. 18/2009 • Permenhut No. 13/2010
• Produksi • Menjaga fungsi lindung
Permenhut No. 49/2008
• Permenhut No. 23/2007 • Permenhut No. 5/2008 • Permenhut No. 62/2008
3
07/10/2012
PENDAHULUAN Hutan rakyat vs. Tanaman kayu rakyat No.
5
6
Model Tenurial Aktor Status Hak yang Tanaman Kayu Rakyat Pengelola dimiliki/diberikan PHBM/ Individu Kawasan hutan • Hak akses MHBM Pesanggem konsesi • Hak pemanfaatan • Hak pengelolaan Hutan • Individu Lahan milik • Hak akses tanaman • Kelompok Kawasan hutan • Hak pemanfaatan kemitraan konsesi • Hak pengelolaan
Tujuan Pengusahaan
Aturan terkait
Produksi
Kontrak kerja pesanggem dengan pemegang konsesi
Produksi
Kontrak kerja pesanggem dengan pemegang konsesi
KARAKTERISTIK USAHA TANAMAN KAYU RAKYAT Kepemilikan lahan petani 6,00 5,00 4,00 1 6
5
< 0.5 ha
10
37
.5 - < 1.0 ha 1.0 - < 1.5 ha
16
1.5 - < 2.0 ha 25
2.0 - < 2.5 ha 2.5 - < 3.0 ha > 3.0 ha
Gunungkidul
3,00 2,00 1,00 0,00
Kalsel
Riau
4
07/10/2012
KARAKTERISTIK USAHA TANAMAN KAYU RAKYAT Alokasi lahan petani
Alasan petani menanam kayu
1 6
5
< 0.5 ha
10
37
.5 - < 1.0 ha 1.0 - < 1.5 ha
16
1.5 - < 2.0 ha 2.0 - < 2.5 ha
25
2.5 - < 3.0 ha > 3.0 ha
Kasus tanaman jati rakyat di Gunungkidul
KARAKTERISTIK USAHA TANAMAN KAYU RAKYAT Kontribusi tanaman kayu terhadap pendapatan keluarga
1 6
5
< 0.5 ha
10
37
.5 - < 1.0 ha 1.0 - < 1.5 ha
16
1.5 - < 2.0 ha 2.0 - < 2.5 ha
25
2.5 - < 3.0 ha > 3.0 ha
Gunungkidul
Kalsel
5
07/10/2012
KARAKTERISTIK USAHA TANAMAN KAYU RAKYAT Praktek budidaya tanaman kayu Aspek budidaya
Gunungkidul
Kalsel
Sumber benih/bibit
Regenerasi alam
Bibit tanaman
Jarak tanam
Tidak teratur Tumpang sari
Teratur
Pemeliharaan
Minimum
Cukup intensif
Pemanenan
Tebang butuh
Tebang butuh, Hamparan
KARAKTERISTIK USAHA TANAMAN KAYU RAKYAT Permasalahan umum a. Sistem pemasaran dan pengolahan ̶ Tebang butuh ̶ Petani sebagai price takers ̶ Informasi pasar terbatas ̶ Biaya transaksi tinggi ̶ Nilai tambah rendah b. Sistem produksi ̶ Teknik budidaya tradisional ̶ Investasi rendah ̶ Keterbatasan modal
6
07/10/2012
PERSEPSI DAN STRATEGI PETANI No.
Persepsi
1
Menanam kayu sebagai tabungan keluarga
2
Aktivitas menanam kayu karena warisan budaya atau inisiasi pihak luar
3
Tanaman kayu bermanfaat bagi perbaikan lingkungan
4
Menanam kayu merupakan bentuk sikap kooperatif terhadap bantuan pihak luar
5
Faktor pendorong penting bagi intensitas usaha tanaman kayu adalah nilai jual, kepemilikan lahan, insentif
PERSEPSI DAN STRATEGI PETANI No.
Strategi
1
Menerapkan pola agroforestry dengan fokus pada tanaman pangan (coping strategy)
2
Menjadikan tanaman kayu sebagai upaya diversifikasi pendapatan (diversified strategy)
3
Menerapkan pola tanaman monokultur dengan orientasi pasar (specialized strategy)
4
Sistem pemanenan tebang butuh (slash for cash)
5
Sistem pemanenan tebang habis (clear cut)
7
07/10/2012
PILIHAN STRATEGI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN No. Aspek Kelembagaan
Strategi
1
Hak kepemilikan lahan
Mempermudah akses petani terhadap kawasan hutan atau areal konsesi
2
Sistem produksi
− Memperkuat kelompok tani dalam pemahaman teknik budidaya yang baik (best practices) − Memperkuat kelompok tani dalam pengelolaan modal kelompok − Mengembangkan skema kredit mikro bagi petani
3
Sistem pemasaran
̶ Mengembangkan sistem pemasaran bersama dan kerjasama dengan industri ̶ Menyederhanakan aturan tata usaha kayu rakyat ̶ Meningkatkan nilai tambah melalui kerjasama dengan industri dan pengembangan produk
Terima Kasih
8
07/10/2012
Rantai nilai usaha tanaman kayu rakyat 1. Individu petani menjual kepada pedagang perantara (middlemen) yang kemudian menjualnya lagi ke industri 2. Individu petani membentuk kelompok untuk melakukan pemasaran bersama (collective marketing) ke industri 3. Individu petani membentuk kelompok untuk melakukan pemasaran bersama (collective marketing) dan menjual ke pedagang perantara yang kemudian menjualnya lagi ke industri 4. Individu petani menjual secara langsung ke industri
Individu petani
1
Kelompok tani/koperasi
3
4 Pedagang Perantara 2
Industri
Ilustrasi biaya transaksi dalam pemasaran kayu rakyat Biaya operasional dalam satu kali angkutan (2-3 m3) Komponen biaya
Volume
(Rupiah)
Izin tebang
1 transaksi
20,000
Dokumen transport kayu
1 transaksi
230,000
Operator tebang
1 orang
40,000
Sewa chainsaw
1 unit
180,000
Pengangkutan log
7 orang
210,000
Penurunan log di TPK
1 paket
100,000
Total
Harga di tingkat : petani
18
Biaya Total
780,000
Rp 975.000
Biaya operasional :
Rp 780.000
Harga jual log :
Rp 2.016.981
Keuntungan :
Rp 261.981
14% 15%
9
07/10/2012
Alokasi penggunaan dana pinjaman keluarga petani (%) 35 30 25 20 15 10 5 0
10