Pengembangan Bahan Ajar PGSD Mata Kuliah Advanced English for Elementary School Berbasis Pendekatan Whole Language. Nidya Chandra Muji Utami Abstrak, Bahan ajar diperlukan bagi seorang pendidik dalam mendukung keberhasilan proses belajar mengajar.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bahan ajar cetak mata kuliah Advanced English for Elementary School yang telah diuji validitas dan realibilitasnya sehingga dapat dipakai sebagai salah satu sumber belajar untuk menunjang mata kuliah English for Elementary School. Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah R & D yang dikembangkan oleh Borg dan Gall dengan melibatkan dua instrumen pengumpul data yaitu tes rumpang (cloze test) untuk mengukur tingkat keterbacaan bahan ajar dan tes pilihan ganda untuk mengukur penguasaan materi bahan ajar Advanced English for Elementary School. Kata-kata kunci: bahan ajar, R & D, whole language VIII, yang menyatakan bahwa sekolah dasar
PENDAHULUAN Untuk
memenuhi
kebutuhan
akan
dapat
menambah
mata
pelajaran
dalam
kemampuan berbahasa Inggris yang memadai
kurikulumnya, asalkan pelajaran itu tidak
dalam era globalisasi sekarang ini, di banyak
bertentangan
negara, yang bahasa resminya bukan Bahasa
nasional. Kemudian, kebijakan ini disusul oleh
Inggris (non English speaking countries),
SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
pengajaran ketrampilan berbahasa Inggris
060/U/1993 tanggal 25 Februari 1993 tentang
sudah jamak diterapkan tidak saja pada
dimungkinkannya program bahasa Inggris
sumber daya manusia yang sudah dewasa
sebagai mata pelajaran muatan lokal SD, dan
(adulthood learning) tetapi juga pada anak-
dapat dimulai pada kelas 4 SD. Walaupun
anak usia dini (early childhood learning). Hal
sekarang ini hanyalah sebagai muatan lokal,
itu dilakukan baik melalui jalur formal seperti
langkah ini merupakan suatu terobosan yang
penambahan muatan mata pelajaran Bahasa
sangat berarti dalam meningkatkan kualitas
Inggris di sekolah-sekolah dasar, maupun jalur
sumber daya manusia dari semenjak usia dini.
non-formal, seperti kursus-kursus ataupun
Di masa depan, yang semakin menuntut
kegiatan-kegiatan extra kurikuler.
kemampuan
dengan
tujuan
berbahasa
pendidikan
Inggris
yang
Di Indonesia kebijakan seperti di atas
memadai, pemberian mata pelajaran Bahasa
dituangkan dengan diberikannya kesempatan
Inggris di semua sekolah-sekolah dasar di
kepada
seluruh Indonesia sebagai mata pelajaran
sekolah-sekolah
dasar
untuk
mengembangkan kurikulumnya sendiri dan
wajib,
menambahkan
tergantung
penentu kebijakan. Hal ini perlu dilakukan
kebutuhan setempat. Secara resmi kebijakan
mengingat bahkan di sekolah sekolah dasar
tentang
bahasa
swasta dan sekolah dasar negeri RSBI
Inggris di sekolah dasar sesuai dengan
sekarang ini (dan tidak tertutup kemungkinan
kebijakan Depdikbud RI No. 0487/1992, Bab
di masa depan di sekolah dasar-sekolah dasar
muatan
memasukkan
lokal,
pelajaran
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
harus
menjadi
pertimbangan
para
33
negeri
yang
lain)
mulai
diterapkan
lainnya
dan
dengan
pelajaran-pelajaran
pembelajaran dengan cara bilingual yang
lainnya. Hal ini sejalan dengan konsep dari
tentunya memerlukan kemampuan berbahasa
pendekatan
Inggris yang memadai baik oleh guru maupun
whole
siswa.
pendekatan
whole
language.
Pendekatan
adalah
merupakan
language
pembelajaran
bahasa
yang
Untuk menjawab tantangan di atas,
menekankan bahwa pembelajaran bahasa
PGSD sebagai institusi penghasil calon guru
merupakan sesuatu yang utuh, yang tidak
SD dituntut untuk dapat menghasilkan lulusan
memisahkan
yang
kemampuan
berbahasa. Keterampilan berbahasa disajikan
berbahasa Inggris yang tinggi (high English
dalam satu kesatuan yang padu antara
competency)
menyimak, membaca, berbicara, menulis, dan
tidak
saja
memiliki
tetapi
juga
sekaligus
dapat
aspek-aspek
mempergunakan kemampuan tersebut untuk
unsur
melaksanakan pengajaran dengan cara yang
penggunaan
efektif dan komunikatif. Hal ini tentu saja
diajarkan sehubungan dengan pembelajaran
merupakan
suatu
keterampilan
menulis.
Demikian
menyadari
rata-rata
pembelajaran
membaca
dapat
tuntutan kualitas
yang
berat
kemampuan
kebahasaan.
keterampilan
Pengajaran
tanda
baca,
tentang
umpamanya,
juga
diajarkan
berbahasa Inggris mahasiswa PGSD yang
bersamaan dengan pembelajaran berbicara,
belum memenuhi harapan. Walaupun mata
pembelajaran
pelajaran bahasa Inggris di PGSD diberikan
bersamaan dengan pembelajaran membaca
dalam beberapa mata kuliah, hal ini tidak
dan menulis ataupun berbicara. Selain itu,
menjamin
kemampuan
dalam
kemampuan
pembelajaran bahasa dapat juga disajikan
peningkatan
berbahasa penyampaian
Inggris
dan
pengajaran
dalam
Bahasa
sastra
dapat
disajikan
pendekatan whole
sekaligus
dengan
materi
language,
pelajaran
lain,
Inggris. Hal ini bisa disebabkan oleh dua hal.
umpamanya bahasa-matematika, bahasa-IPS,
Yang pertama adalah, model pembelajaran
bahasa-sains,
yang kurang inovatif dan komunikatif dan yang
disajikan secara proporsional sehingga tujuan
kedua adalah bahan ajar yang tidak dilengkapi
pembelajaran
dengan pola-pola pengajaran dalam Bahasa
selayaknya,
Inggris yang efektif dan up to date. Pola
dibekali dengan keterampilan untuk dapat
belajar-mengajar yang ideal seharusnya tidak
melaksanakan pembelajaran Bahasa Inggris
bersifat
secara
berpusat
pada
guru
(teacher
centered), tetapi berpusat pada siswa (student
bahasa-agama.
tercapai. para
utuh
Semuanya
Untuk
itu
sudah
mahasiswa
S1
PGSD
dan
terintegrasi
dengan
pembelajaran-pembelajaran lainnya.
centered) serta dapat memberikan terobosan-
Berdasarkan permasalahan di atas,
terobosan baru terhadap masalah-masalah
peneliti tertarik untuk mengkaji bagaimana
yang dihadapi.
mengembangkan suatu model pengembangan
Pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah
bahan ajar mata kuliah Advanced English for
dasar diberikan dalam bentuk tema-tema yang
Elementary Schoolyang memuat bahan-bahan
seharusnya
pembelajaran
dilakukan
megintegrasikan
keempat
dengan
cara
dan
pendekatan-pendekatan
keterampilan
pengajaran dalam Bahasa Inggris yang efektif,
berbahasa dengan elemen-elemen bahasa
terpadu (integrated) dan terkini (up to date)
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
33
agar
mahasiswa
tingkat
pada kurikulum yang digunakan dalam rangka
kompetensi Bahasa Inggris yang diharapkan
mencapai standar kompetensi dan kompetensi
dan
dasar yang telah ditentukan.
memiliki
PGSD
memiliki
kemampuan
untuk
dapat
mengajar Bahasa Inggris SD yang lebih baik. Berdasarkan latar belakang atas, maka dapat
dirumuskan
permasalahan
yaitu:
b. Prinsip-Prinsip Dalam Menyusun Bahan Ajar
Bagaimana mengembangkan bahan ajar mata kuliah
Advanced
English
for
Elementary
Depdiknas (dalam Amri) menyatakan bahwa ada beberapa prinsip yang harus
School yang berbasis pendekatan whole
diperhatikan
dalam
penyusunan
sebuah
language.
bahan ajar yaitu: (1) prinsip relevansi, artinya ada kaitan atau hubungan dengan pencapaian
KAJIAN PUSTAKA
standar kompetensi dan kompetensi dasar.
1. Bahan Ajar
Hal ini berarti bahwa jika misalnya kompetensi
a. Hakikat Bahan Ajar
yang
diharapkan
dikuasai
siswa
berupa
Bahan ajar adalah seperangkat materi
menghafal fakta, maka materi pembelajaran
yang disusun secara sistematis baik yang
yang diajarkan harus berupa fakta atau
tertulis
tercipta
gubahan hafalan. (2) Prinsip konsistensi,
memungkinkan
artinya keajegan atau ketegasan antara bahan
siswa untuk belajar. Widodo dan Jasmadi
ajar dengan kompetensi yang harus dikuasai
menegaskan
dan
peserta didik. Hal ini berarti bahwa jika
menambahkan bahwa bahan ajar adalah
kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta
seperangkat sarana atau alat pembelajaran
didik ada empat macam maka bahan ajar
yang berisikan materi pembelajaran, metode,
yang harus diajarkan juga harus meliputi
batasan-batasan,
empat macam. (3) Prinsip kecukupan, artinya
maupun
tidak
lingkungan/suasana
sehingga
yang
pendapat
dan
di
cara
atas
mengevaluasi
yang didesain secara sistematis dan menarik
materi
dalam
membantu
rangka
mencapai
tujuan
yang
yang
diajarkan
siswa
hendaknya
menguasai
cukup
kompetensi
diharapkan yaitu mencapai kompetensi atau
dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu
subkompetensi
sedikit ataupun terlalu banyak.
dengan
kompleksitasnya.
Lebih
segala
lanjut
Depdiknas
Untuk memenuhi prinsip-prinsip di atas
(dalam Rofi’I) menyatakan bahwa bahan ajar
Amri dan Ahmadi menyarankan langkah-
terdiri dari pengetahuan, ketrampilan, dan
langkah berikut dalam penyusunan bahan
sikap yang harus dipelajari peserta didik
ajar:
dalam rangka mencapai standar kompetensi
Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar. Mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar. Memilih bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi tadi. Memilih sumber bahan ajar.
yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenisjenis
materi
pengetahuan
pembelajaran (fakta,
terdiri
konsep,
dari
prinsip,
prosedur), keterampilan dan sikap atau nilai. Dari
pendapat-pendapat
kesimpulan
bahwa
bahan
dapat
ditarik
ajar
adalah
seperangkat materi pelajaran yang mengacu Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
33
Australia, New Zealand, Kanada dan Amerika
c. Perancangan Bahan Ajar. Widodo bahwa
dan
bahan
ajar
Jasmadi
mengatakan
Serikat mengajarkan bahasa secara terpisah-
beberapa
pisah. Sejak sekitar tahun 1980-an mulai
memiliki
karakteristik yaitu:
menerapkan
Self instructional, artinya bahan ajar dapat membuat peserta didik mampu membelajarkan diri sendiri dengan modul yang dikembangkan. Untuk itu di dalam bahan ajar harus terdapat tujuan yang dirumuskan dengan jelas, baik tujuan akhir maupun tujuan antara. Materi pembelajaran idealnya dikemas ke dalam unit-unit atau kegiatan yang lebih spesifik. Self contained, artinya seluruh materi pelajaran dari satu unit kompetensi atau subkompetensi yang dipelajari terdapat dalam satu bahan ajar secara utuh. Stand alone, artinya bahan ajar yang dikembangkan tidak tergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain. Adaptive, artinya bahan ajar hendaknya memiliki daya adapatif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. User friendly, artinya setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya termasuk kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan.
pada pembelajaran bahasa (Routman:1991,
Sebuah bahan ajar yang baik harus
bersamaan dengan pembelajaran membaca
mencakup petunjuk belajar (bagi guru dan
dan menulis ataupun berbicara.Selain itu,
peserta didik), kompetensi yang akan dicapai,
dalam
informasi pendukung, latihan-latihan, petunjuk
pembelajaran bahasa dapat juga disajikan
kerja, dan evaluasi. BNSP menyatakan bahwa
sekaligus
bahan ajar yang layak diterapkan adalah
umpamanya bahasa-matematika, bahasa-IPS,
bahan ajar yang telah memenuhi komponen
bahasa-sains,
kelayakan
disajikan secara proporsional sehingga tujuan
isi,
komponen
bahasa
dan
komponen penyajian, dengan rata-rata skor ketiga komponen tersebut ≥ 95%.
pendekatan
whole
language
dalam Fisher, 1998).Whole language adalah suatu pendekatan pembelajaran bahasa yang menyajikan pembelajaran bahasa secara utuh atau
tidak
terpisah-pisah(Edelsky,
1991;
Froese, 1990; Goodman, 1986; Weafer, 1992, dalam Santosa, 2004). Oleh karena itu, pembelajaran keterampilan berbahasa dan komponen bahasa seperti tata bahasa dan kosakata disajikan secara utuh bermakna dan dalam situasi nyata atau otentik. Pembelajaran tanda
baca,
tentang
penggunaan
umpamanya,
sehubungan
dengan
diajarkan
pembelajaran
keterampilan
menulis.
Demikian
pembelajaran
membaca
dapat
juga
diajarkan
bersamaan dengan pembelajaran berbicara, pembelajaran
sastra
dapat
pendekatan whole
dengan
materi
disajikan
language,
pelajaran
bahasa-agama.
lain,
Semuanya
pembelajaran tercapai. Pendekatan Whole Language (bahasa menyeluruh)
telah
digunakan
dalam
2. Pendekatan Whole Language
pembelajaran bahasa di berbagai negara
a. Latar Belakang dan Hakikat Pendekatan
seperti Amerika Serikat, Australia, Malaysia
Whole Language Pada awalnya pembelajaran Bahasa
dan Indonesia. Di Indonesia pendekatan bahasa menyeluruh ini sudah digunakan
Inggris di negara asalnya sendiri yaitu Inggris
dalam
dan beberapa negara pengguna Bahasa
terutama di Taman Kanak-kanak dan di
Inggris sebagai bahasa nasionalnya seperti
sekolah-sekolah dasar.
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
berbagai
jenjang
persekolahan
33
Pendekatan whole language didasari
aloud menggunakan media pengajaran
oleh paham konstruktivisme yang menyatakan
visual diam yaitu buku, media audio yaitu
bahwa
tape recorder, dan media audiovisual yaitu
anak
membentuk
sendiri
pengetahuannya melalui peran aktifnya dalam
compact disk.
belajar secara utuh (whole) dan terpadu
Journal writing atau menulis jurnal adalah
(integrated) (Robert dalam Santosa, 2004.
sarana yang aman bagi siswa untuk
Anak termotivasi untuk belajar jika mereka
mengungkapkan
melihat bahwa yang dipelajarinya memang
menceritakan
bermakna bagi mereka. Orang dewasa, dalam
menceritakan
hal ini guru, berkewajiban untuk menyediakan
kesempatan menggunakan bahasa dalam
lingkungan yang metodologi pembelajarannya
bentuk tulisan. Pertimbangan ontologis
menunjang untuk siswa agar mereka dapat
pada
belajar dengan baik. Fungsi guru dalam kelas
kemampuan
whole
mengembangkan
language
desiminator
berubah
informasi
dari
menjadi
fungsi fasilitator
(Lamme & Hysmith, 1993).
perasaannya, kejadian hasil
dasarnya
belajarnya,
manusia untuk
berkembang
disekitarnya,
mempunyai
belajar diri,
sesuai
dan
dan manusia
dengan
factor
hereditas dan factor lingkungan, manusia mempunyai keluwesan untuk mengubah
b. Komponen-komponen Whole Language
dan
membentuk
keperibadinnya.
Menurut Routman (1991) dan Froese
Pertimbangan teknologi pembelajaran yang
(1991) (dalam Fisher, 1998) ada delapan
digunakan yaitu media visual diam yaitu
komponen
buku.
whole
languageyang
jika
kita
perhatikan juga sesuai untuk pembelajar
Sustained silent reading adalah kegiatan
pemula seperti pembelajar di sekolah dasar
membaca dalam hati yang dilakukan oleh
sepertireading aloud, journal writing, sustained
siswa
silent reading dan independent writing.
untuk memilih buku atau materi yang
Reading aloud adalah kegiatan membaca
dibacanya
yang
mendapatkan
yang
kesempatan
bertujuan
untuk
yang dilakukan oleh guru untuk siswanya,
meningkatkan
tujuannya
untuk
meningkatkan
dalam hati untuk waktu yang cukup lama.
keterampilan
menyimak,
memperkaya
Pertimbangan ontologis pada dasarnya
kosakata,
membantu
meningkatkan
manusia
kemampuan
mempunyai
membaca
keluwesan
dan
membaca pemahaman, dan menumbuhkan
kemampuan
untuk
minat baca pada siswa. Pertimbangan
membentuk
kepribadiannya,
ontologis
epistemology siswa diberikan kebebasan
pada
dasarnya
manusia
mengubah
serta secara
mempunyai kemampuan untuk belajar dan
untuk
mengembangkan diri, dan pertimbangan
disukainya, secara aksiologis siswa mampu
secara aksiologis hal ini ditujukan kepada
meningkatkan kemampuannya membaca
siswanya agar mereka dapat meningkatkan
dalam hatinya. Pertimbangan teknologi
kemampuan didinya seoptimal mungkin.
pembelajaran yang dipergunakan media
Adapun
visual diam yaitu buku.
teknologi
pembelajaran
yang
memilih
bahan
bacaan
yang
dipergunakan guru dan proses Reading Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
33
Shared reading adalah kegiatan membaca
Guided reading adalah kegiatan membaca
bersama antara guru dan siswa, di mana
terbimbing yang bertujuan agar siswa
setiap
mampu
orang
mempunyai
buku
yang
meningkatkan
keterampilan
sedang dibacanya yang bertujuan agar
membacanya dan guru hanya sebagai
siswa termpil dalam membaca dengan guru
pengamat dan fasilitator. Pertimbangan
sebagai contohnya dan tidak lupa guru
ontologis
menggabungkan keterampilan menulis dan
mempunyai
berbicara
mengembangkan
yang
sebagai
utuh
ontologis
kegiatan
dan pada
berbahasa
nyata.Pertimbangan dasarnya
manusia
pada
dasarnya
kemampuan dirinya
manusia
belajar dan
dan
manusia
mempunyai keluwesan dan kemampuan untuk
mengubah
serta
membentuk
mempunyai kemampuan utnuk belajar dan
keperibadiannya. Pertimbangan teknologi
mengembangkan
pembelajaran yang dipergunakan adalah
berkembang
dirinya,
manusia
berdasarkan
pengaruh
hereditas dan lingkungannya, dan manusia
media visual diam yaitu buku. Independent reading kegiatan membaca
mempunyai keluwesan dan kemampuan
bebas
untuk
kesempatan untuk
mengubah
dan
membentuk
di
mana
siswa
mempunyai
menentukan sendiri
keperibadiannya. Pertimbangan teknologi
bahan bacaannya yang bertujuan agar
yang dipergunakan media visual diam dan
siswa
gerak yaitu buku dan video.
pemahamannya terhadap unsur intrisik dan
Guided writing atau menulis terbimbing bertujuan
untuk
membantu
ekstrisik
mampu
dari
buku
meningkatkan
yang
dibacanya.
siswa
Pertimbangan ontologis pada dasarnya
menemukan apa yang ingin ditulisnya dan
manusia mempunyai kemampuan untuk
bagaimana
belajar dan mengembangkan dirinya dan
menulisnya
dengan
jelas
sementara guru sebagai pemotivator bukan
manusia
sebagai pengatur artinya guru disini hanya
kemampuan mengubah serta membentuk
sekedar
bukan
keperibadiannya. Pertimbangan teknologi
Pertimbangan
yang dipergunakan adalah media visual
memberikan
memberikan ontologis
saran
petunjuk. pada
dasarnya
manusia
mempunyai kamampuan untuk belajar dan mengembangkan
dan
diam yaitu buku. Independent
writing
adalah
kegiatan
menulis bebas yang bertujuan agar siswa
mempunyai keluwesan dan kemampuan
dapat meningkatkan kemampuan menulis,
untuk
membentuk
berpikir kritis, dan kesempatan menulis
keperibadiannya. Pertimbangan teknologi
tanpa adanya tekanan dari pihak lain.
pembelajaran yang dipergunakan oleh guru
Pertimbangan ontologis pada dasarnya
adalah media pembelajaran berupa media
manusia mempunyai kemampuan untuk
visual diam yaitu buku, media media serba
belajar dan mengembangkan dirinya dan
aneka yaitu bahan dari internet, dan media
manusia
belajar
kemampuan mengubah serta membentuk
pada
serta
dan
keluwesan
manusia
mengubah
dirinya
mempunyai
masyarakat
pengalaman.
yaitu
mempunyai
keluwesan
dan
keperibadiannya. Pertimbangan teknologi yang dipergunakan adalah media visual
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
33
diam yaitu buku, media visual gerak yaitu
keotentikanmendasari
video, media belajar terprogram yaitu
language.
computer,
dan
media
belajar
Kerangka Pengembangan
Jika kita perhatikan, semua aktifitasdi berbasiskan
berbahasa Inggris tidak bisa didapatkan hanya
dengan pengertian whole languagesemua
dengan penguasaan grammar yang terpisah/
aktifitas tersebut harus melibatkan semua
parsial dengan elemen-elemen keterampilan
komponen
berbahasa yang lain. Untuk itu diperlukan
kebahasaan
utuh.
Dalam
Namun
Untuk menguasai keempat keterampilan
sesuai
secara
siswa.
whole
pada
masyarakat berupa pengalaman.
atas
pendekatan
yang
dibelajarkan
membuat
rencana
suatu metode untuk untuk mengintegrasikan
pembelajaran pengajar/ guru tidak boleh lagi
keempat
terkungkung oleh pandangan bahwa bahasa
elemen-elemen
itu terdiri dari aspek mendengarkan, berbicara,
menerapkan pendekatan whole language.
membaca dan menulis secara sendiri-sendiri
Pendekatan
sehingga
mengkotak-
pendekatan yang membelajarkan keempat
kotakkannya karna kepentingan guru secara
ketrampilan secara terintegrasi (integrated
birokratik harus memenuhi standar penilaian
language
tiap
Rencana
bahasa lainnya sehingga diharapkan kualitas
pembelajaran harus mengandung kegiatan-
pembelajaran bahasa Inggris untuk sekolah
kegiatan pembelajaran yang secara kolaboratif
dasar akan meningkat. Bahan ajar Advanced
dapat mencakup semua aspek kebahasaan
English for Elementary School yang berbasis
dengan cara yang membuat siswa dapat
pendekatan whole language adalah bahan
berpatisipasi secara aktif, kreatif dengan cara
ajar yang memuat materi yang mencakup
yang efektif dan menyenangkan. Kelas yang
keempat
menerapkan pembelajaran berbasiskan whole
mengeintegrasikannya
language adalah merupakan kelas yang kaya
elemen bahasa lainnya secara utuh yang
akan barang cetak, seperti buku, majalah,
sesuai
dengan
koran, dan buku petunjuk. Di samping itu kelas
Bahasa
Inggris
whole language dilengkapi dengan sudut-
dilengkapi dengan latihan-latihan dan tugas-
sudut yang memungkinkan siswa melakukan
tugas
kegiatan secara mandiri. Strategi penilaian
keterampilan
yang guru dapat lakukan dalam hal ini adalah
pengguna bahan ajar.
lebih
aspek
senang
kebahasaan.
melalui penilaian proses dan fortofolio. Pendekatan language
pembelajaran
merupakan
pendekatan
ketrampilan
berbahasa
bahasa
lainnya
whole
skills)
dengan
languageberarti
dengan
keterampilan
sebagai
dengan
elemen-elemen
berbahasa dengan
dan
elemen-
tema-tema
pembelajaran
di
dasar
sekolah
ruang
untuk
berbahasa
yang
mengasah
Inggris
para
Oleh karena itu diharapkan dengan whole
tersedianya bahan ajar mata kuliah Advanced
yang
English for Elementary School yang berbasis
menuntut proses pembelajaran keterampilan
pendekatan
bahasa terpadu dengan aspek-aspek lainnya.
meningkatkan
Pendekatan yang mengacu pada learning to
pembelajaran Bahasa Inggris untuk sekolah
do – belajar sambil bekerja serta keterpaduan,
dasar yang tentu saja akan meningkatkan kemampuan/
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
whole
language
meningkatkan
kompetensi
Bahasa
dapat kualitas
Inggris
33
mahasiswa
S1
PGSD
FIP
UNJ
secara
keseluruhan.
bertujuan untuk memperoleh deskripsi latar penerapan atau kelayakan suatu produk jika produk
yang
digunakan
dalam
Sujadi menyatakan bahwa
penelitian dan pengembangan (R & D) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan
produk
baru
atau
menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produkproduk
yang
perangkat
dikembangkan keras
bisa
(hardware)
berupa maupun
Selanjutnya Borg and Gall mengatakan bahwa ada serangkaian tahap yang harus ditempuh dalam melakukan penelitian R & D (1)
tahap
research
and
informationcollecting, yaitu tahap dimana studi pustaka yang melandasi produk pembelajaran yang akan dikembangkan, observasi di kelas, dan merancang kerangka kerja penelitian dan pengembangan
produk
pembelajaran.
2)
Tahap planning, dalam tahap ini dilakukan kegiatan-kegiatan perencanaan penelitian dan pengembangan meliputi: merumuskan tujuan khusus pengembangan pengembangan suatu produk, memperkirakan dana, tenaga dan waktu
yang
diperlukan,
prosedur
kerja,
bentuk-bentuk partisipasi yang diperlukan, dan merancang developing
uji
kelayakan.
(3)
Tahap
preliminary form of the product.
Dalam tahap ini dilakukan perancangan draft awal
produk
pembelajaran
yang
siap
diujicobakan, yaitu uji coba sarana dan prasarana, validasi produk, alat evaluasi dan lain lain. (4) Tahap preliminary field testing and product
revision.
sebagai
bahan
terhadap
suatu
dikembangkan. dilakukan
untuk
Pelaksanaan
tahap
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
melakukan
produk
berulang-ulang
revisi
yang
akan
uji
coba
Pelaksanaan
sehingga
draft
produk siap diujicobakan dalam skop yang lebih luas. (5) Tahap main field testing and product revision. Tahap ini disebut juga tahap uji coba utama denan skop yang lebih luas. Tujuan pelaksanaan tahap ini adalah untuk menentukan apakah suatu produk yang telah dikembangkan
perangkat lunak (software).
yaitu:
telah
terbatas. Hasil uji coba terbatas ini dipakai
penelitian ini adalah metode Research and Development.
benar-benar
dikembangkan. Uji coba pendahuluan bersifat
METODOLOGI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 1. Metode Penelitian Metode
tersebut
benar-benar
telah
menunjukkan suatu performansi sebagaimana yang diharapkan. Untuk itu pada tahap ini biasanya
digunakan
rancangan
penelitian
eksperimen. Hasil dari uji coba utama dipakai untuk merevisi produk tersebut sehingga diperoleh suatu produk yang siap untuk divalidasi. (6) Tahap operational field testing and final product revision. Tahap ini disebut juga
tahap
pelaksanaan
uji
validasi
tahap
model.
Tujuan
adalah
untuk
ini
menentukan apakah suatu produk yang telah dikembangkan benar-benar siap diapakai di jurusan PGSD tanpa melibatkan kehadiran peneliti atau pengembang produk. (7) Tahap dissemination and implementation.
Tujuan
pelaksanaan tahap ini adalah dan dengan misalnya melaporkan hasil pengembangan dalam
pertemuan-pertemuan
profesi
atau
dalam bentuk jurnal ilmiah dengan harapan agar produk yang telah dikembangkan bisa dipakai oleh masyarakat luas. Langkah-langkah tersebut di atas harus diikuti dengan benar untuk menghasilkan
ini
33
suatu produk yang siap pakai, seperti yang
Setelah semua tahap dilaksanakan dengan
dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
baik, maka penelitian selesai.
Berdasarkan pendapat di atas, maka alur rancangan penelitian untuk mata kuliah
2. Instrumen Pengumpul Data Pengumpulan data dilakukan dengan in
Advanced English for Elementary School
depth interview dengan menggunakan open
adalah sebagai berikut: Pada
tahap
permulaan
pengumpulan
data
dilakukan
awal,
penyusunan
proposal penelitian dan penyusunan hasil
ended questions untuk evaluasi teman sejawat dan pakar dan mempergunakan tape recorder untuk mengingat hasil wawancara. Mahasiswa pada uji coba lapangan juga
penelitian pendahuluan. Pada
tahap
analisis
perencanaan,
silabus
dilakukan
perkuliahan
untuk
menentukan materi dalam bahan ajar dan selanjutnya
dilakukan
perencanaan
pembuatan produk bahan ajar. Pada
tahap
pembuatan
produk
awal,
dilakukan pembuatan bahan ajar mata kuliah Advanced English for Elementary
dan
tes
penguasaan
materi
bahan
ajar
sebagai berikut: 1) Tes Penguasaan Materi Bahan Ajar Menggunakan Metode Tes Pilihan Ganda Metode tes pilihan ganda digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi dari mahasiswa yang telah mempelajari bahan ajar. Jumlah butir tes bahan ajar mata kuliah
School. Langkah berikutnya dilakukan uji coba awal. Langkah ini didampingi oleh evaluasi teman sejawat yaitu pengajar mata kuliah Advanced English for Elementary School, dan evaluasi pakar yaitu pakar yang bergelar
diberikan tes tingkat keterbacaan bahan ajar
professor
mempunyai
latar
ke
SD-an
belakang
dan
pendidikan
Advanced English for Elementary School adalah 20 butir soal yang mencakup tidak seluruh materi pokok mata kuliah Advanced English for Elementary School seperti dalam bahan ajar yang disusun oleh peneliti. Waktu yang diberikan untuk menjawab soal adalah 30 menit.
Bahasa Inggris. Dari hasil langkah 4, dilakukan perbaikan produk awal. Selanjutnya dilakukan uji coba lapangan kecil dengan 10 mahasiswa mata kuliah Advanced English for Elementary School. Dari hasil uji lapangan kecil dilakukan perbaikan produk dan berikutnya dilakukan uji lapangan pada kelompok besar yaitu 30 mahasiswa mata kuliah Advanced English for
Elementary
School
yang
tidak
melibatkan mahasiswa-mahasiswa yang disertakan pada uji lapangan kecil.
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
2)
Tes Tingkat Keterbacaan Bahan Ajar Menggunakan Metode Tes Rumpang (Cloze Test). Metode tes rumpang digunakan untuk
mengetahui tingkat keterbacaan teks bahan ajar sehingga diperoleh informasi bahwa bahan ajar tersebut mudah dipahami atau tidak. Metode tes rumpang (cloze test) yang dikembangkan
oleh
Taylor
dalam
Sitepu
adalah sejenis tes dalam bentuk wacana dengan sejumlah kata yang dikosongkan (rumpang) dan para mahasiswa diminta untuk mengisi kata-kata yang sesuai dengan tempat yang dikosongkan tersebut.
33
Prosedur
penyusunan
tes
rumpang
Keterangan:
adalah sebagai berikut:
ΣX1
= Jumlah soal yang benar
Materi diambilkan dari bahan ajar. Memilih teks dalam bahan ajar yang relative panjang. Kata yang dihilangkan biasanya adalah kata ke lima dari kalimat atau paragraph. Jika kata ke lima dari kalimat adalah tahun, nama kota, nama orang, kata sambung dan kata ganti, maka butir tes diambil dari kata sebelum atau sesudahnya. Skor hasil tes dihitung dari jumlah
n
= Jumlah soal
Hasil akhir selanjutnya dibandingkan dengan kriteria sebagai berikut: Jumlah kata yang benar Tingkat kesulitan >
50%mudah
(pembaca
mengerti
isi
bacaan) > 35% - 50%agak
sukar(pembaca
jawaban yang benar. Sinonim jawaban atau
memerlukan bantuan untuk mengerti isi
kata lain yang secara konseptual adalah benar
bacaan)
diberi skor 1, sedangkan yang salah diberi
<
(pembaca
tidak
Untuk analisa data tes pilihan ganda,
dinilai cukup Dalam tes rumpang disarankan agar kata
sukar
memahami isi bacaan)
skor 0. Waktu pelaksanaan tes yang 30 menit
jumlah
35%sangat
yang
dihapus
kurang
lebih
sebelum
soal-soal
digunakan
sebagai
tes
pilihan
instrument
ganda
penelitian,
sebanyak 50 kata. Bila n sama dengan 5,
maka soal-soal tes tersebut perlu dilakukan
maka teks itu akan terdiri atas 250 kata. Oleh
analisis untuk mengetahui validitas, realibilitas,
karena itu, teks yang kurang dari 250 kata
tingkat kesukaran dan daya pembeda soal.
kurang sesuai jika diuji dengan tehnik tes
Tehnik analisis instrument yang digunakan
rumpang. Dengan kata lain, sebuah wacana
adalah sebagai berikut:
yang sama yang diberikan kepada kelompok peserta
tes
akan
berbeda
tingkat
4. Validitas
keterbacaannya jika n-nya tidak sama. Dalam
bahan
ajar
mata
Validitas adalah suatu ukuran yang kuliah
Advanced English for Elementary School yang akan dijadikan tes rumpang adalah kegiatan belajar di awal, tengah dan akhir.
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Dalam penelitian ini rumus yang digunakan untuk menentukan validatas adalah: rxy = NΣXY – (ΣX) (ΣY)__________
3. Analisa Data Instrumen
tes
tingkat
√{NΣX2- (ΣX)2 (NΣY2 – (ΣY)2)}
keterbacaan
bahan ajar diambil dari teks bahan ajar Advanced English for Elementary School. Digunakan tes rumpang karena bentuk tes rumpang sama dan tidak dapat diubah karena harus mengambil bacaan asli sehingga tes rumpang tidak memerlukan analisis butir tes. Tes tingkat keterbacaan teks bahan ajar menggunakan rumus: x = ΣX1 x 100% n Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
Keterangan: rxy
= Koofisien korelasi antara X dan Y
N
= Jumlah peserta tes
ΣX
= Jumlah skor yang menjawab benar
ΣY
= Jumlah skor total
ΣXY
= Jumlah skor yang menjawab benar
dikalikan dengan skor tes. Harga rxy yang diperoleh tiap-tiap soal dikonsultasikan dengan harga table produk moment. Apabila rxy >r table, maka item soal
33
dikatakan valid, tetapi jika rxy
P= B JS Keterangan: P
= Indeks kesukaran
B= Siswa yang menjawab benar
Reliabilitas Reliabel
artinya
dapat
dipercaya
JS
= Jumlah peserta tes
sehingga bisa diandalkan. Suatu instrument
Dengan indeks kesukaran:
yang
bahwa
suatu
0,00 ≤ P < 0,30 = sukar
dipercaya
untuk
0,30 ≤ P < 0,70 = sedang
digunakan sebagai alat pengumpul data,
0,70 ≤ P < 1,00 = mudah
reliabel
instrument
menunjukkan
cukup
dapat
karena instrumen tersebut akan menghasilkan data yang benar sesuai dengan kenyataan.
Daya Pembeda Soal
Rumus yang digunakan untuk menentukan
Daya
Pembeda
Soal
adalah
reliabilitas dalam penelitian ini adalah sebagai
kemampuan suatu soal untuk membedakan
berikut:
antara mahasiswa yang pandai dengan siswa
r11 = (___k___) (V1 – Σpq) k - 1 V1
yang kurang pandai. Rumus yang digunakan
Keterangan:
adalah sebagai berikut:
r11 = realibilitas instrument
D = PA – PB ; PA = BA ; PB = BB
K = banyaknya butir soal
JA
V1 = varian total
Keterangan:
p = proporsi subjek yang menjawab betul
D = daya beda soal J = jumlah peserta tes JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah BA= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal denganbenar Klasifikasi daya pembeda: 0,00 ≤ D < 0,20 = jelek 0,20 ≤ D < 0,40 = cukup 0,40 ≤ D < 0,70 = baik 0,70 ≤ D < 1,00 = baik sekali
untuk menentukan indeks daya pembeda soal
dalam satu kolom q =
proporsi subjek yang menjawab salah
dalam satu kolom q=1–p Harga r11 yang diperoleh tiap-tiap soal dikonsultasikan dengan harga table produk moment. Apabila r11 >r table, maka perangkat tes dikatakan realibel, tetapi jika r11
penelitian
ini
digunakan
taraf
signifikansi 5%.
JB
Langkah berikutnya, untuk menghitung hasil penguasaan materi mahasiswa dalam bahan ajar Advanced English for Elementary School digunakan rumus:
Tingkat Kesukaran Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah maupun tidak terlalu sukar. Untuk
mengukur
tingkat
kesukaran
NP% = n x 100% N
soal
digunakan rumus berikut: Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
33
Keterangan:
Elementary School didapatkan masukan agar
NP%
= presentasi nilai siswa yang diperoleh
hendaknya ditambahkan materi tips-tips dalam
N
= jumlah skor total
membaca cepat (skimming and scanning), dan
n
= jumlah skor yang diperoleh
agar diberikan ilustrasi tentang penerapan
Dengan kriteria sebagai berikut:
pendekatan
whole
language
dalam
Hasil ≤ 40% = kemampuan kurang sekali
pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar.
40% < hasil ≤ 50% = kemampuan kurang
Dengan demikian peneliti, menambahkan hal
50% < hasil ≤ 60% = kemampuan sedang
ini pada bahan ajar.
60% < hasil ≤ 80% = kemampuan baik Hasil > 80%
= kemampuan baik sekali
Uji Coba Lapangan 1: Tingkat Keterbacaan Teks Bahan Ajar Mata Kuliah Advanced
HASIL PENELITIAN
English for Elementary School
Deskripsi Data Deskripsi
Tingkat keterbacaan teks bahan ajar data
akan
menjelaskan
mengenai tiga hal yaitu, evaluasi dari teman sejawat
dan
pakar,
hasil
tes
tingkat
keterbacaan bahan ajar, serta hasil tingkat penguasaan materi bahan ajar mata kuliah Advanced English for Elementary School.
mata kuliah Advanced English for Elementary School dilakukan untuk mengetahui sejauh mana atau pada kategori apakah bahan ajar ini dapat dipahami oleh para mahasiswa. Tes keterbacaan
ini
penting
untuk
dilakukan
mengigat para mahasiswa adalah pengguna dari bahan ajar ini.
Uji Coba Awal
Sebelum dilakukan uji lapangan 2,
Evaluasi Teman Sejawat Berdasarkan evaluasi teman sejawat untuk bahan ajar
Advanced English for
untuk tes keterbacaan bahan ajar dilakukan uji lapangan kepada responden penelitian, yang
Elementary School didapatkan masukan untuk
terdiri
perlunya
ataupun
Advanced English for Elementary School yang
gambar-gambar. Karena materi bahan ajar
terdiri atas 3 kelompok yaitu 4 mahasiswa
Advanced English for Elementary School ini
masuk
menuntut para mahasiswa untuk berpikir
mahasiswa pandai), 3 mahasiswa masuk
tingkat tinggi, maka perlu diberikan ilustrasi,
dalam kelompok 2 (kelompok mahasiswa
contoh ataupun gambar-gambar yang akan
berkemampuan sedang), dan 3 mahasiwa
mempermudah mahasiswa dalam memahami
masuk
konsep pelajaran. Dengan demikian, peneliti
mahasiswa
memasukkan contoh-contoh, ilustrasi-ilustrasi,
Pengklasifikasian kelompok mahasiswa ini
gambar-gambar,
dilihat dari nilai yang diperoleh dari mata
ditambahkan
dan
ilustrasi
cerita-cerita
dalam
atas
bahan ajar Advanced English for Elementary
kuliah
School.
School.
10
dalam
mahasiswa
kelompok
dalam
kelompok
mata
1
kuliah
(kelompok
3
(kelompok
berkemampuan
kurang).
Advanced
English
for
Elementary
Pengambilan sampel untuk modul yang Evaluasi Pakar Sedangkan dari hasil evaluasi pakar untuk untuk bahan ajar Advanced English for Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
diteliti terdiri atas 2 modul. Karena bahan ajar Advanced English for Elementary School terdiri
atas
4
modul,
maka
peneliti
33
memutuskan mengambil sampel penelitian
Setelah dilakukan uji lapangan 1 untuk
dari modul 2 sebagai representasi modul awal,
bahan ajar mata kuliah Advanced English for
dan modul 3 sebagai representasi modul
Elementary
akhir. Hasil perhitungan tingkat. keterbacaan
melakukan beberapa perbaikan pada bahan
bahan ajar Advanced English for Elementary
ajar yang berkaitan dengan kosakata, panjang
School pada uji lapangan 1 dapat dilihat pada
kalimat dan sebagainya, khususnya pada
tabel 1 dan 2 di bawah ini.
kolom-kolom yang memiliki nilai 0
Tabel 1 Hasil Uji Lapangan 1. Hasil Perhitungan Tingkat Keterbacaan Bahan Ajar Mata Kuliah Advanced English for Elementary School Modul 2 No
Kode Respon den A B C D E F G H I J Ratarata tingkat
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Σx1
n
22 43 32 25 40 22 42 37 36 40 keter baca an
50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
x (dalam %) 44% 86% 64% 50% 80% 44% 84% 74% 72% 80% 67.8%
School,
kemudian
peneliti
Tabel 2 Hasil Uji Lapangan 1. Hasil Perhitungan Tingkat Keterbacaan Bahan Ajar Mata Kuliah Advanced English for Elementary School Modul 3 No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Kode Respo nden A B C D E F G H I J Ratarata tingkat
Σx1
n
x (dalam %)
20 43 31 20 39 23 41 35 38 42 keter baca an
50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
40% 86% 62% 40% 78% 46% 82% 70% 76% 84% 66.4%
Tabel di atas menunjukkan bahwa
Uji Coba Lapangan 2: Tingkat Keterbacaan
keterbacaan bahan ajar mata kuliah Advanced
Teks Bahan Ajar Mata Kuliah Advanced
English for Elementary School, modul 2
English for Elementary School
mudah dipahami oleh para pembaca yang
Dalam uji lapangan 2, dilakukan kembali
dalam hal ini adalah para mahasiswa karena
tes keterbacaan dengan responden penelitian
memiliki nilai rata-rata 67,8%. Berdasarkan
sebanyak 30 mahasiswa yang terdiri atas atas
kriteria keterbacaaan >50% adalah mudah
3 kelompok yaitu 10 mahasiswa masuk dalam
yang berarti para pembaca memahami isi
kelompok 1 (kelompok mahasiswa pandai), 10
bacaan.
mahasiswa
Sedangkan
tabel
di
bawah
ini
(kelompok
masuk
dalam
mahasiswa
kelompok
2
berkemampuan
menunjukkan bahwa keterbacaan bahan ajar
sedang), dan 10 mahasiwa masuk dalam
mata kuliah Advanced English for Elementary
kelompok
School, modul 3 juga mudah dipahami oleh
berkemampuan
para pembaca yang dalam hal ini adalah para
kelompok mahasiswa ini dilihat dari nilai yang
mahasiswa karena memiliki nilai rata-rata
diperoleh dari mata kuliah Advanced English
66,4%.
for Elementary School. Hasil perhitungan
3
(kelompok kurang).
mahasiswa
Pengklasifikasian
tingkat keterbacaan bahan ajar Advanced Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
33
English for Elementary School
pada uji
lapangan 2 dapat dilihat pada tabel 3 dan 4 di bawah ini. Tabel 3. Hasil Uji Lapangan 2. Hasil Perhitungan Tingkat Keterbacaan Bahan Ajar Mata Kuliah Advanced English for Elementary School Modul 2 No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Kode Respond en A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD Rata-rata tingkat
Σx1 41 37 28 39 36 30 42 40 34 45 37 20 43 31 23 37 36 32 43 40 40 42 33 30 38 38 32 45 40 38 keter baca an
n
50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
x (dalam %) 82% 74% 56% 78% 72% 60% 84% 80% 68% 90% 74% 40% 86% 62% 46% 74% 72% 64% 86% 80% 80% 84% 66% 60% 76% 76% 64% 90% 80% 76% 72,6%
yang berarti para pembaca memahami isi bacaan. Tabel 4 Hasil Uji Lapangan 2. Hasil Perhitungan Tingkat Keterbacaan Bahan Ajar Mata Kuliah Advanced English for Elementary School Modul 3 No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Kode Respon -den A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD Ratarata tingkat
Σx1
n
x (dalam %)
45 35 23 32 34 30 41 40 37 38 35 28 47 32 30 35 37 34 42 42 43 38 37 38 32 34 36 43 42 36 keter baca an
50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
90% 70% 46% 64% 68% 60% 82% 80% 74% 76% 70% 56% 94% 64% 60% 70% 74% 68% 84% 84% 86% 76% 74% 76% 64% 68% 72% 86% 84% 72% 73,1%
Tabel di atas menunjukkan bahwa Tabel di atas menunjukkan bahwa
keterbacaan bahan ajar mata kuliah Advanced
keterbacaan bahan ajar mata kuliah Advanced
English for Elementary School, modul 3 juga
English for Elementary School, modul 2
mudah dipahami oleh para pembaca yang
mudah dipahami oleh para pembaca yang
dalam hal ini adalah para mahasiswa karena
dalam hal ini adalah para mahasiswa karena
memiliki nilai rata-rata 73,1%.
memiliki nilai rata-rata 72,6%. Berdasarkan
Berdasarkan hasil deskripsi data dari uji
kriteria keterbacaaan >50% adalah mudah
lapangan siklus 2, ditemukan bahwa tingkat
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
33
keterbacaan bahan ajar mata kuliah Advanced English
for
Elementary
School
mudah
dipahami oleh mahasiswa karena memiliki nilai rata rata di atas 50% sehingga revisi keterbacaan terhadap bahan ajar dari segi kosakata, panjang kalimat dan segi teknis lainnya tidak diperlukan.
21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
U V W X Y Z AA AB AC AD Ratarata tingkat
Uji Coba Lapangan 2: Tingkat Penguasaan
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Peng uasa an
9 16 7 8 13 16 19 19 17 9 Mate ri
45% 80% 35% 40% 65% 80% 95% 95% 85% 45% 77.83 %
Materi Bahan Ajar Mata Kuliah Advanced English for Elementary School Tes
penguasaan
materi
Tabel di atas menunjukkan bahwa dibutuhkan
kemampuan
untuk melihat kemampuan mahasiswa dalam
menguasai
menguasai
English
materi-materi
yang
diberikan.
mahasiswa materi
for
baik
bahan
Elementary
ajar
dalam Advanced
School.
Hal
ini
Sebelum tes dilaksanakan, telah dilakukan
dibuktikan dengan perolehan rata-rata skor
perhitungan terhadap reliabilitas dan validitas
mencapai 77.83%
instrument tes bahan ajar. Selanjutnya, hasil
Tingkat penguasaan materi yang baik
dari tingkat penguasaan materi bahan ajar
oleh para mahasiswa daapat disebabkan
Advanced English for Elementary School pada
karena tingkat kesulitan dan daya beda soal
ke 30 responden penelitian dapat dilihat pada
yang baik yang dibuat oleh peneliti. Hasil
tabel 5 berikut ini:
tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel
Tabel 5 Hasil Uji Lapangan 2. Hasil Tes Penguasaan Materi Bahan Ajar Advanced English for Elementary School No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Kode Res Pon den A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
N
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
n
18 18 17 16 17 19 18 15 17 18 19 20 16 20 15 16 14 12 19 10
NP%
90% 90% 85% 80% 85% 95% 90% 75% 85% 90% 95% 100% 80% 100% 75% 80% 70% 60% 95% 50%
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
berikut: Tabel 6 Hasil Uji Lapangan 2. Tingkat Kesukaran Soal Bahan Ajar Advanced English for Elementary School Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
B
JS
P
Kriteria
27 27 24 18 19 16 16 27 20 14 19 17 17 15 18 24 16 15 17 18
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
0.9 0.9 0.8 0.6 0.63 0.53 0.53 0.9 0.66 0.46 0.63 0.57 0.57 0.5 0.6 0.8 0.53 0.5 0.57 0.6
mudah mudah mudah sedang sedang sedang sedang mudah sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang mudah sedang sedang sedang sedang
33
Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat
kesukaran
soal
tes
bahan
ajar
Advanced English for Elementary School
Tabel di atas menunjukkan bahwa butir soal mempunyai daya pembeda baik dan baik sekali.
berkisar dari yang sedang hingga mudah dan tidak ada yang sulit.
Pembahasan
Sedangkan hasil dari daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel berikut:
diperoleh
Tabel 7. Hasil Uji Lapangan 2. Daya Pembeda Soal Bahan Ajar Advanced English for Elementary School Butir Soal 1
BA
JA
PA
BB
JB
PB
D
15
15
15
15
3
12
15
4
10
15
12. 0 12. 0 12. 0 8.0
15
2
5
12
15
7.0
15
6
11
15
5.0
15
7
11
15
5.0
15
8
15
15
14
15
12. 0 6.0
15
9 10
11
15
3.0
15
11
12
15
7.0
15
12
11
15
4.0
15
13
11
15
7.0
15
14
11
15
4.0
15
15
11
15
7.0
15
16
12
15
12
15
12. 0 4.0
15
17 18
11
15
4.0
15
19
10
15
7.0
15
20
11
15
1.0 0 1.0 0 0.8 0 0.6 7 0.8 0 0.7 3 0.7 3 1.0 0 0.9 3 0.7 3 0.8 0 0.7 3 0.7 3 0.7 3 0.7 3 0.8 0 0.8 0 0.7 3 0.6 7 0.7 3
7.0
15
0.0 8 0.0 8 0.0 7 0.0 8 0.1 1 0.1 5 0.1 5 0.0 8 0.1 6 0.2 4 0.1 1 0.1 8 0.1 0 0.1 8 0.1 0 0.0 7 0.2 0 0.1 8 0.1 0 0.1 0
0.9 2 0.9 2 0.7 3 0.5 8 0.6 9 0.5 9 0.5 9 0.9 2 0.7 8 0.4 9 0.6 9 0.5 5 0.6 3 0.5 5 0.6 3 0.7 3 0.6 0 0.5 5 0.5 7 0.6 3
15 15 15
15
15
Berdasarkan deskripsi data di atas,
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
Kriteri a Baik sekali Baik sekali Baik sekali Baik
Baik Baik sekali Baik sekali Baik Baik
bahwa
bahan
ajar
Advanced English for Elementary School memiliki tingkat keterbacaan yang mudah dipahami.
Penguasaan materi oleh para
mahasiswa juga dinilai baik. Besar kecilnya tingkat keterbacaan teks daring bahan-bahan ajar tergantung pada panjang pendeknya kalimat yang digunakan, struktur bahasa dan juga penggunaan bahasa sebagai media komunikasi antara penulis dan pembaca (pemakai bahan ajar). Bahan ajar yang dibuat telah melalui
Baik Baik
gambaran
prinsip-prinsip instruksional yang disarankan, dimulai
dari
melakukan
sebuah
analisis
instruksional, silabus, hingga menjadi sebuah bahan
ajar.
Serangkaian
proses
ini
menjadikan bahan ajar yang dibuat telah sesuai dengan tujuan pembuatan bahan ajar yang
berbasis
pada
pendekatan
whole
language sebagai suatu pembelajaran bahasa yang utuh.
Baik
Bahan ajar ini sengaja dibuat dalam
Baik
bentuk modul agar mahasiswa dapat lebih
Baik
mudah memahami konsep yang diberikan bagian, per bagian tanpa kehilangan konsep
Baik
keseluruhan dari bahan ajar. Bentuk modul secara langsung juga
Baik sekali Baik
memenuhi karakteristik bahan ajar yang baik
Baik
membuat mahasiswa mampu membelajarkan
Baik
diri
yaitu
pertama,
sendiri
self
dengan
instructional,
bahan
ajar
karena
yang
dikembangkan. Untuk itu, setiap modul dalam Baik
bahan ajar ini sudah dilengkapi dengan
33
standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
KESIMPULAN DAN SARAN
indikator
1. Kesimpulan
yang
diharapkan
dapat
dicapai
setelah mempelajari materi modul. Dalam
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
setiap modul juga dilengkapi dengan latian
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
dan tugas-tugas yang dapat dipergunakan
sebagai berikut:
para mahasiswa untuk lebih menajamkan
Pertama,
bahan
ajar
mata
pemahaman mereka akan materi ajar. Kedua,
kuliahAdvanced English for Elementary School
self
dievaluasi
contained,
karena
seluruh
materi
berdasarkan
faktor,
tingkat
subkompetensi yang dipelajari terdapat dalam
mahasiswa dalam menguasai materi bahan
satu bahan ajar secara utuh. Ketiga, stand
ajar. Kedua,
dan
yaitu
pelajaran dari satu unit kompetensi atau
alone, karena bahan ajar yang dikembangkan
keterbacaan
dua
pemahaman
berdasarkan
tingkat
tidak tergantung pada bahan ajar lain atau
keterbacaan, bahan ajar Advanced English for
tidak harus digunakan bersama-sama dengan
Elementary School memiliki nilai 72.6–73.1%,
bahan ajar lain. Mahasiswa telah memahami
dari dua macam modul yang telah diujikan.
isi dari bahan ajar yang dimaksud, hal ini
Dengan
dibuktikan dengan tes keterbacaan yang telah
kesimpulan bahwa bahan ajar Advanced
dilakukan. Keempat, adaptive, yaitu bahan
English
ajar
dipahami oleh mahasiswa.
memiliki
daya
adapatif
yang
tinggi
nilai
tersebut,
for
Elementary
dapat
School
diambil
mudah
terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.
Yang ketiga berdasarkan penguasaan
Untuk itu penulis telah berupaya mencari
materi bahan ajar Advanced English for
sumber-sumber penyusunan bahan ajar yang
Elementary
up to date yang sejalan dengan prinsip
mencapai nilai 77,83%, yang berarti baik
pendekatan whole language.
dalam
Yang terakhir
School,
menguasai
para
materi
mahasiswa
dengan
tingkat
adalah user friendly, yaitu setiap instruksi dan
kesulitan dari yang sedang hingga mudah
paparan
bersifat
serta daya pembeda soal yang baik dan baik
dengan
sekali.
informasi
membantu
dan
yang
tampil
bersahabat
pemakainya termasuk kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan.
2. Saran Berdasarkan
Dengan
terpenuhinya
karakteristik
bahan ajar yang baik tersebut, diharapkan
hasil
penelitian,
maka
dapat diajukan beberapa saran, yaitu: Pertama,
diperlukan
adanya
bahan ajar mata kuliah Advanced English for
pengembangan yang selalu dilakukan untuk
Elementary School ini dapat membantu para
penyempurnaan bahan ajar ini dalam rangka
mahasiswa
pembelajaran yang berkelanjutan.
dalam
mencapai
pembelajaran dengan lebih mudah.
tujuan
Rekomendasi
penelitian
selanjutnya
yaitu setelah dilakukannya penelitian research and development (R & D), dapat dilakukan penelitian
eksperiment
untuk
mengetahui
apakah bahan ajar yang telah dibuat memiliki Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
33
pengaruh yang signifikan dalam pembelajaran, misalnya dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris mahasiswa. Terakhir, para peneliti berikutnya perlu mempertimbangkan penelitian
ini
rekomendasi
keterbatasan
sehingga untuk
dalam
dapat
penelitian-
menjadi penelitian
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA Amri, Sofan dan Lif Khoiru Ahmadi. 2010. Konstruksi Pengembangan Pembelajarangan: Pengaruhnya Terhadap Mekanisme dan Praktek Kurikulum. Jakarta: P.T. Prestasi Pustakaraya. Borg, W.R and Gall, M.D. 1989. Educational Research.New York: Longman. Fisher, Bobbi. 1998. Joyful Learning: A Whole Language in Kindergarten. USA: Heinemann. Goodman, Ken What's Whole in Whole Language: 20th Anniversary Edition. 2005. USA: RDR Books. http:www.depdiknas.go.id/selayangpandangpenyelenggaraanpendidikannasional. Diakses pada 9 Januari 2011. Putra, Nusa. 2011. Research and Development. Jakarta: Rajawali Pers. Rofi’I, Mohammad. 2009. Pengembangan Bahan Ajar Termokimia Berorientasi Chemoentrepreneurship (CEP) Bagi Siswa Kelas XI IPA. http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/p/index/assoc/HASH36af.dir/doc.pdf. Diakses pada 7 Oktober 2011. Santosa, Puji. 2004. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta; Universitas Terbuka Sitepu, BP. 2006. Penyusunan Buku Pelajaran.Jakarta;Verbum Publishing. Sudrajat, Akhmad. 2008. Pengembangan Bahan Ajar. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/24/download-pengembangan-bahan-ajar/. Diakses 7 Oktober 2011. Sujadi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: P.T. Rhineka Cipta. Widodo, Chomsin S dan Jasmadi. 2008. Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Jakarta: P.T Elex Media Komputindo. Zaenudin. 2005. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Menggunakan Komputer Berbasis Web Pada Mata Kuliah Fisika Sekolah Menengah Pokok Bahasan Listrik Statis. http://digilib.unnes.ac.id. Diakses pada 7 Oktober 2011.
Daftar Riwayat Hidup Penulis : Dra. Nindya Chandra Muji Utami, adalah dosen PGSD FIP UNJ.
Jurnal Ilmiah PGSD Vol IV No. 1 April 2012
33