PENGARUH SENAM PRAMUKA TERHADAP KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Memet Muhammad1 & Umar Salim Wiryopranoto2 Universitas Islam “45” Bekasi
[email protected] Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh senam pramuka terhadap kesegaran jasmani siswa Sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Metode yang di gunakian ini adalah metode eksperimen Ex Post Facto. Mengenai metode eksperimen Ex Post Facto. Berdasarkan kajian teori dan hasil pembahasan di atas, dapat penulis simpulan bahwa pengaruh senam pramuka terhadap tingkat kesegaran jasamani pada kelas V SDN Rawa Badak Utar 08 Petang yaitu: 1). pengaruh senam Pramuka terhadap tingkat kesegaran jasamni pada siswa putra kelas V SDN Rawa Badak Utara 08 Petang di katagorikan sebesar 18,18% kurang dan sangat kurang sebesar 18.18% kesegaran jamani. 2). Sedangkan pada siswa putri kelas V SDN Rawa Badak Utara 08 Petang seman Pramuka berpengaruh terhadap tingkat kesegaran jasmani di kategorikan kurang sebsar 30% dan sangat kurang 70% tingkat kesegaran jasmani Kata Kunci: Senam Pramuka, Kesegaran Jasmani, Sekolah Dasar
Dikutip dari pernyataan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Pada acara simposium senam pramuka, di Gedung Kwarnas Tahun 2002. senam pramuka salah satu senam yang diperlombakan. Senam ini merupakan senam yang diperuntukan oleh semua anggota pramuka dan masyarakat umum. Senam ini bertujuan untuk melatih koordinasi gerak tangan dan kaki, kelincahan anggota gerak, persendian dan otot-otot, meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh, 144 membentuk sikap tubuh (postur) yang baik, penguasaan irama musik, penguasaan arah dan relaksasi. Senam yang diluncurkan pada bulan Juni 2002 ini sangat berguna untuk membentuk generasi yang sehat karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat dan menarik. Secara keseluruhan gerakan-gerakan senam ini di tujukan untuk segala usia khususnya untuk pramuka. Senam ini dirancang agar peserta dapat melakukannya di mana saja dialam terbuka, ketika berkemah, dan lain-lain. Oleh karena itu gerakannya di buat sedemikian rupa agar peserta senamnya (adik-adik pramuka) dapat melakukan olahraga sambil
1 2
Suparman Sade: Dosen PJKR FKIP Universitas Islam “45” Bekasi Tirta Maulana: Mahasiswa PJKR FKIP Universitas Islam “45” Bekasi
Motion, Volume V, No. 2, September 2014 bersenang-senang sesuai dengan tempat di mana di lakukan senam tersebut. Gerakan-gerakan senamnya pun dibuat tidak terlalu rumit agar dapat diikuti oleh adik-adik siaga, pengalang dan penegak dan lain-lain, yang belum dapat atau terbiasa rutin berolahraga, sedangkan untuk yang lebih tinggi tingkatanya atau mereka yang biasa senam dapat melakun teknik yang benar yang dapat di pelajari dengan teliti. Senam ini juga bertujuan untuk meningkatkan kreativitas adik-adik pramuka seperti gerakan inti ke III. Gerakan ini selain dapat dilakukan dengan tangan kosong, dapat pula dikreasikan dengan tongkat, bendera ataupun lainnya. Dengan adanya senam pramuka, siswa berlatih menjadi semangat karena senam ini menarik dan gerakan bisa di modifikasi dengan berbagai formasi barisan seperti telah di jelaskan bahwa, senam pramuka adalah jenis olah raga yang dapat digunakan untuk membina kesegaran jasmani siswa SDN Rawa Badak Utara 08 petang. Derajat kesegaran jasmani bisa berkembang disetiap umur serta, tatapi memerlukan tingkat kesegaran jasmani yang berberda cara pembinaan di SDN Rawa Badak Utara 08 Petang Berdasarkan pengamatan di lapangan, penulis melihat siswa-siswi SDN Rawa Badak 08 Petang melakukan senam pramuka menjadi senang, dan disiplin tetapi, penulis mengamati ada beberapa siswa yang diam dan banyak siswa yang tidak serius melaukan senam pramuka. Berdasarkan pada pemaparan latar belakan masalah, maka penulis merasa tertarik untuk mengamati”Pengaruh senam Pramuka terhadap kesegaran jasmani siswa kelas V di SDN Rawa Badak Utara 08 Petang Jakarta Utara”. Awal Perkembangan Senam Sutarman (1975:17) senam pertama kali diperkenalkan pada zaman Yunani kuno. Senam berasal dari kata Gymnastics, Gymnas berarti telanjang, sebab pada waktu itu orang – orang berlatih tanpa pakaian. Sedangkan Gymnasium adalah suatu tempat yang dipergunakan untuk mengadakan latihan senam. Pada zaman itu Gymnastik dilakukan dalam rangka upacara – upacara kepercayaan yaitu guna menyembah dewa Zeus. Pada awal permulaan abad ke – 20, senam telah menjadi rencana pendidikan di sekolah – sekolah Amerika. Hal ini berkat usaha dari Dr.J.F. Williams, Dr.Dubly sorgen dan Thomas D.Wood. Senam di negara Indonesia sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Pada waktu itu namanya “Gymnastiek”, zaman jepang dinamakan “Taiso”. Pemakaian istilah 200
Motion, Volume V, No. 2, September 2014 “senam” sendiri kemungkinan bersamaan dengan pemakaian kata olahraga sebagai pengganti kata sport. Pengetahuan tentang sejarah terkadang membosankan bila kita hanya melihat dongengnya saja. Tapi apabila anda perhatikan dengan seksama, maka di dalamnya penuh dengan buah pikiran, kejadian, situasi, sifat, tingkah laku, yang indah, yang jahat, yang bermanfaat dan sebagainya, yang semuanya akan menambah wawasan pribadi anda yang tentu akan sangat berguna bagi anda sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Pengertian Senam Pramuka Dikutip dari pernyataan Pimpinan penanta gerak sanam pramuka, Maya Tamara, di Gedung Kwarnas tahun 2002. Senam ini bertujuan untuk melatih koordinasi gerak tangan dan kaki, kelincahan anggota gerak, persendian dan otot-otot, meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh, membentuk sikap tubuh (postur) yang baik, penguasaan irama musik, penguasaan arah dan relaksasi. Senam yang diluncurkan pada bulan Juni 2002 ini sangat berguna untuk membentuk generasi yang sehat karena didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat dan menarik, secara keseluruhan gerakan-gerakan senam ini di tunjukan untuk
segala usia khususnya untuk pramuka. Senam ini
dirancang agar peserta dapat melakukannya dimana saja dialam terbuka, ketika berkemah dan lain-lain oleh karena itu kami membuat keografinya sedemikian rupa agar peserta senamnya (adik-adik pramuka) dapat melakukan olah raga sambil bersenag-senang sesuai dengan tempat dimana mereka melakukan senam tersebut. Bukan cuma tali menali, bertepuk-tepuk tangan sambil menyanyi atau menjelajah. Pramuka juga memiliki senam Pramuka sebagai pelatihan olah kesegaran jasmani seorang pramuka. Senam Pramuka yang memiliki banyak gerakan variasi khas pramuka sangat penting bagi pramuka. Selain kegunaan olah fisik, senam pramuka bisa juga digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kekompakan dan kreatifitas seorang pramuka. Dalam senam pramuka yang dilakukan bersama-sama, tentu akan kelihatan tidak enak dipandang mata jika gerakan yang dilakukan tidaklah kompak dan seirama. Lain halnya jika gerakan demi gerakan dilakukan dengan serempak apalagi jika ditambahi dengan kreatifitas yang menarik.Banyak kreatifitas menarik yang bisa disertakan dalam kegiatan senam pramuka, semisal teriakan yel-yel, penambahan aksesoris penggunaan 201
Motion, Volume V, No. 2, September 2014 tongkat dan lain sebagainya. Seyogyanya, senam pramuka dilakukan oleh satuan pramuka secara rutin. Bukan sekedar untuk dikuasai, namun juga harus di implementasikan secara kontinyu pada kehidupan harian di pangkalan. Misalnya 1 Minggu sekali, sehingga akan menambah semarak kegiatan di Pangkalan. Jadi, mari kita senam Pramuka Pekembangan Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Untuk itu selalu mendapatkan perhatian dengan melihara terus membinanya latihan-latihan olahraga secara teratur dengan memahami segala prinsipnya merupakan alat yang dapat digunakan mencapai kesegaran jasmani dapat tetap terpelihara dengan sebaik-baiknya. Latihan yang dapat meningkatkan kesegaran jasmani agar menjadi baik,latihan – laihan yang akan dberikan adalah senam pramuka dengan latihan-latihan ini diharapkan dapat pengaruhi komponen-komponen kesegaran jasmani, sehingga kesegaran jasmani menjadi lebih baik,dalam olahraga senam merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan latihan, meskipun senam merupakan cabang olahraga tersendiri, senam dalam cabang olahraga lain selalu di libatkan, karena selain merupakan suatu keharusan, senam juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang tercapainya latihan olahraga. Dan mengenai hubungan senam dengan olahraga lain serta kaedahnya dalam latihan, Ratma dan Aryono Sutrisno (1978:67) menyatakan bahwa : Senam merupakan keharusan untuk latihan-latihan pendahuluan untuk melakukan sesuatu cabang olahraga lainnya, karena itu senam mempunyai fungsi-fungsi dan faedah yang besarnya sekali untuk perkembangan jasmani maupun rohani. Dari penjelasan tersebut di atas, menjelaskan bahawa senam mempunyai peranan yang sangat penting baik dalam suatu kegiatan latihan olahraga maupun dalam perkembangan tubuh, dalam cabang olahraga senam, di kenal bermacam bentuk latihan di mulai dari yang sangat sederhana yang khususnya untuk anak-anak, sampai kepada yang membutuhkan ketrampilan khusus serta di perlombakan. Latihan senam yang akan di berikan dalam penelitian ini adalah latihan senam pramuka latihan senam ini memiliki persamaan dengan senam-senam yang lain seperti SKJ, JUMSEHAT,dan 202
Motion, Volume V, No. 2, September 2014 senam yang lainnya, karena pelaksanaan latiahan juga di iringi oleh musik pengiringan. Demikian luasnya pengertian kesegaran jasmani sebagai mana yang di kemukakan Abdulkadir Ateng, sehingga agak sulit dalam menyimpulkan namun sampai lebih memahami dan memudahkan dalam mengartikan kesegaran jasmani maka di kemukakan sumber lain yang didapat dari penjelasan yang diberikan oleh Hari Senjaya (1983;43) tentang kesegaran jasmani adalah sebagai berikut kesegaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan orang untuk melakukan pekerjaan dalam waktu tertentu (relatif lama) tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, pengertian kesegaran jasmani demikian luas dan mencangkup beberapa segi, sehing Moeloek Dangsina (1983;43) arti kesegaran jasmani yang khususnya hanya di tinjau dari segi ilmu faal (fiaologi) adapun pengertian dari kesegaran jasmani yang di kemukakan Moeloek Dangsina adalah sebagai berikut. Kesegaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan adaftasi terhadap pembanan fisik yang diberikan kepada nya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan. Jika Abdulkadir Ateng memberika pengertian tentang kesegaran jasmani dalam arti yang sempit maka sama halnya dengan pengertian arti yang sempit maka sama halnya dengan moeloek. Suratman (1975:43) juga memberikan suatu pengertian tentang kesegaran jasmani yang hanya di tinjau dari satu segi atau satu aspek yaitu : Kesegaran jasmani adalah sat aspek ialah aspek fisik dari kesegaran kesegaran keseluruhan (total fitnes) yang memberikan kesenggupan kepada seseorang untuk menjalankan kehidupan yang produktif dan dapat menyesuaikan diri setiap (stress) fisik yang layak. Sedangkan menurut Junjunan, Suharto dan Tilarso (1975:43) kesegaran jasmani dapat dirumuskan dengan sederhana sekali yaitu Kemampuan seseorang untuk suatu pekerjaan tertentu dengan cukup baik tanpa menimbulkan kelelahan bagi dirinya. Dari pengertian tetang kesegaran jasmani yang telah dikemukakan di atas,ternyata bahwa kesegaran jasmani mempunyai arti yang sangat kompeleks, sehingga terdapat perbedaan-perbedaan dalam memberikan pengertiannya. Ada diantara para ahli yang mengkhususkan meninjau hanya dari dari salah satu segi dan ada pula yang secara umumnya dan luas dalam memberikan arti kepada kesegaran jasmani. Akan tetapi adanya perbedaan-perbedaan di dalam memberikan pengertian terhadap kesegaran 203
Motion, Volume V, No. 2, September 2014 jasmani bukan berarti terdapat suatu pertentangan pendapat para ahli, bahkan adanya macam-macam pengertian kesegaran jasmani tersebut diatas akan lebih memudahkan dalam mengartiakan kesegaran jasmani. Agar lebih memahami tantang arti kesegaran jasmani ini maka sumber lain yang didapat dari pusat kesegaran jasmani dan Rekreasi Departremen pendidikan dan kebudayaan menyatakan arti kesegaran jasmani secara operasional sebagai berikut : Bahwa seseorang dalam keadaan segar jika cukup mampunyai kekuatan (strenght) kemampuan (ablity), kesanggupan daya kreasi dan daya tahan untuk melakukan pekerjaan dengan sangat efesien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sesuadah selesai bekerja masih masih mempunyai cukup energi dan semangat memperhatikan tugas-tugasnya untuk keluarga dan masyarakat. Pentingnya Kondisi Fisik Berdasarkan pendapat pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tersebut di atas, maka secara sederhana dapatlah disimpulkan bahwa kesegaran jasmani adalah segala sesuatu yang menyangkup kemampuan seseorang untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan bidang pekerjaannya dengan cukup baik. Sebagai telah dijelaskan bahwa untuk membina kesegaran jasmanin agar tetap baik, adalah dengan latihan olahraga yang harus dilakukan dengan latihan olahraga segala komponen atau unsur kesegaran jasmani dapat di pengaruhi, jadi sebenar usaha pembinaan kesegaran jasmani adalah membina seluruh komponen-komponennya. Kesegaran jasmani merupakan suatu kesatuan yang terwujud dari komponenkomponen kesegaran jasmani, baik atau buruknya kondisi komponen atau usur-unsur, amakin baik unsur atau komponen kesegaran jasmani banyak para ahli yang di samping membahas tantang arti kesegaran jamani. Di antaranya adalah Moeloek (1983:3) yang mengemukaka komponen-komponen kesegaran jasmani terdiri dari: (1) Daya tahan (endurance), (2) Kekuatann otot (muscle strenght), (3) Tenaga ledak otot (muscle explosive power), (4) Kecepatan (speed), (5) Ketangkasan (agility), (6) Kelenturan (flexibilty), (7) Keseimbangan (balance), (8) Kecepatan reaksi (rection time), dan (9) Koordinasi (coordination)
204
Motion, Volume V, No. 2, September 2014 METODE Metode yang di gunakian ini adalah metode eksperimen Ex Post Facto. Mengenai metode eksperimen Ex Post Facto ini Menurut Nazir (1983:73) menjelaskan sebagai berikut eksperimen Ex Post Facto adalah menyelidikan secara empiris yang sistimatik, dimana penelitian ini tidak mempunyai kontrol langsung terhadap variabelvariabel bebas (indenpendent variables) karena maifestasi fenomena telah terjadi atau karena fenomena sukar dimanipulasi atau cara randomisasi. Akibatnya, hubungan hipotetikal yang dibentuk atau dipikiran ada pada penelitian ex post facto tidak dapat diuji dengan confidence seperti penelitian dengan metode percobaan. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari dari suatu perilaku atau treatmen. berdasarkan batasan tersebut dalam hal ini penulis ingin mengetahui pengaruh sebuah treatmen latihan tersebut, selain itu pula penulis ingin mengetahui kesegaran jasmani siswa kelas 5 SDN Rawa Badak Utara 08 petang Metode penelian eksperimen Ex Post Facto merupakan rangkaian percobaan dengan tujuan menyelidiki sesuatu hal atau masalah sehingga di peroleh hasil jadi dalam metode eksperimen Ex Post Facto harus ada faktor dicobakan, dalam hal faktoryang di cobakan dan merupakan variabel bebas dalah pengarus senam pramuka dalam kesegaran jasmani pada siswa kelas 5 SDN Rawa Badak Utara 08 Petang.
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini hanya menggunakan populasi dan sampel karenakan menurut penulis siswa pada kelas tersebut sudah
hanya kelas V di
aktif dalam kegiatan
olahraga di SDN Rawa Badak 08 Petang Jakarta Utara khususnya kegiatan senam di lakukan setiap hari sabtu jam 16.00 WIB. Berdasarkan keseluruhan siswa kelas V yang berjumlah 21 orang yang terdiri 11 siswa putra dan 10 orang siswa putri. penulis melakukan pengumpulan data berupa tes kesegaran jasmani untuk Sekolah Dasar kelas V yang terdiri atas 5 butir tes yaitu: (1) lari cepat 40 meter, (2) angakat tubuh 30 detik, (3) baring duduk 30 deti, (4) loncat tegak, dan (5) tes tersebut lari jarak 600 M. Berikut ini hasil nilai rata-rata standar deviasi masing-masing tes
205
Motion, Volume V, No. 2, September 2014 Tabel 1 Nilai rata-rata dan standar deviasi masing-masing tes N0
Jenis Tes
X
S
S²
1
Lari cepat 40 meter
0.9
0.48
0.2304
2
Pull Up
1
1.02
1.040
3
Sit Up
3.35
17.3
299.29
4
Loncat Tegak
1.8
18.08 326.9
5
Lari Jarak 600
1.8
1.11
1.232
Berdasarkan tabel di atas, dapat di ketahui bahwa nilai rata-rata untuk rata-rata untuk tes lari cepat 40 meter sebesar 0.9, Pull Up sebesar 1, Sit Up sebesar 3.35, Vertikal Jump sebesar 1.8,dan lari 600 m sebesar 1.8, sedangkan nilai standar devinisi tes untuk tes lari 40 m 0.48, pull up sebsar 1.02, sit up sebsar 17.3, vertikal jump sebesar 18.08, dan lari 1.11. untuk variansi dari tes yang sama berturut-turut 0.2304, 1.040, 299.29, 326.9, dan 1.232. Berikutnya untuk mengetahui normal atau tidak normal dari masing-masing tes penulis melakukan uji normalitas data menggunakan uji lilifors dengan hasil sebagai berikut: Tabel 2 Hasil Uji Normalitas Data N0
Jenis Tes
Lo Hit
Lo Tab
Ket
1
Lari cepat 40 meter
0.73
2.290
Normal
2
Pull Up
0.9523
2.290
Normal
3
Sit Up
0.8729
2.290
Normal
4
Loncat Tegak
0.7996
2.290
Normal
5
Lari Jarak 600
0.758
2.290
Normal
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Lo hitung dari masing-masing jenis tes antara lain lari cepat 0.9523,Pull Up 0.9523, Sit Up 0.8959, Vertikal Jump 0.9333, dan lari 600 meter 0.7549 Nilai-nilai tersebut lebih kecil dari Lo tabel pada = 0,05 dan n =21 yakni sebesar 0.190, artinya data berdistribusi normal Tidak normal
206
Motion, Volume V, No. 2, September 2014 Langkah selanjutnya penulis melakukan uji homogen untuk mengetahui apakah dari masing-masing test kedua kelompok tersebut homogen atau tidak berarti berikut ini penghitunagan data uji homogen: Tabel 3 Hasil Penghitungan uji Homogenenietas No
Perangkat Data
F hitung
F tabel
Keterangan
1
Lari cepat 40 .m
0.21
2.112
Homogen
2
Pull Up
1.019
2.112
Homogen
3
Sit Up
0.71
2.112
Homogen
4
Loncat Tegak
0.65
2.112
Homogen
5
Lari Jarak 600
1.18
2.112
Homogen
Bedasarkan tabel di atas dilihat bahwa F hitungan dari masing-masing tes antara lain lari cepat 0.21., Pull Up 1.019, Sit Up 0.71, Vertikal Jump 0.65, Lari 600 m 1.18 nilai-nilai tersebut lebih kecil F tabel
=0,05 dan dk penyebut = 20 serta yakni sebesar
2.112 artinya seluruh data tersebut ber distribusi homogen. Selanjutnya penulis jelaskan distribusi data hasil penelitian dari masing-masing tes sebagai berikut: Lari 40 meter Berikut ini data tes lari cepat 40 meter putra dan putri Tabel 4 Tabel hasil lari cepat 40 meter putra No
1
Jenis Tes
Lari 40 M Putra
Total
Nilai
Jumlah
%
Ket
5
0
0
Sgt baik
4
0
0
Baik
3
0
0
Sedang
2
4
36.36%
Kurang
1
7
36.36%
Sangat Kurang
11
100%
207
Motion, Volume V, No. 2, September 2014 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kecepatan siswa putri yang termasuk dalam katagori sangat Kurang hingga 100%, ( 11 siswa) sebasar 36.36%, sangat kurang sebesar 36.36% dan sisanya 0% Tabel 5 Hasil lari cepat 40 meter putri No
1
Jenis Tes
Lari 40 M Putri
Nilai
Jumalah
%
Ket
5
0
0
Sgt baik
4
0
0
Baik
3
0
0
Sedang
2
10
100%
Kurang
1
0
0
Sangat Kurang
10
100%
Total
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kecepatan siswa putri yang termasuk dalam katagori kurang sampai 100%, ( 10 siswa ) dan sisanya 0% (tidak ada) Pull Up Berikut ini data tes lari Pull Up 30 detik putra dan putri Tabel 6 hasil Pull Up 30 detik putra No
1
Jenis Tes
Pull Up Putra
Nilai
Jumalah
%
Ket
5
0
0
Sgt baik
4
0
0
Baik
3
0
0
Sedang
2
0
0
Kurang
1
11
100%
Sangat Kurang
11
100%
Total
Berdasarkan tabel di atas adapat dilihat bahwa bahwa siswa sangat sebesar 100% Sangat Kurang dan sisah 0% (tidak ada)
208
Motion, Volume V, No. 2, September 2014 Tabel 7 hasil Pull Up 30 detik putri No
1
Jenis Tes
Pull Up 30 detik putri
Nilai
Jumalah
%
Ket
5
0
0
Sgt baik
4
0
0
Baik
3
0
0
Sedang
2
0
0
Kurang
1
10
100%
Sangat Kurang
10
100%
Total
Berdasarkan tabel di atas adapat dilihat bahwa kekuatan lengan siswa putri yang termasuk kedalam kategori sangat kurang sebesar 100% (10 siswa) dan sisahnya 0% (tidak ada) Sit Up Berikut ini data tes lari Sit Up 30 detik putra dan putri Tabel 8 hasil Sit Up 30 detik putra No
1
Jenis Tes
Sit Up 30 detik putra
Nilai
Jumalah
%
Ket
5
0
0
Sgt baik
4
4
36.36%
Baik
3
7
36.36%
Sedang
2
0
0
Kurang
1
0
0
Sangat Kurang
11
100%
Total
Berdasarkan tabel di atas adapat di lihat bahwa hasil sit up siswa putra dalam kategori baik sebesar 36.36% dan sedang sebesar 36.36% (11 orang), dan sisanya sangat baik, kurang, dan sangat kurang sebesar 0%.
209
Motion, Volume V, No. 2, September 2014 Tabel 9 hasil Sit Up 30 detik putri No
1
Jenis Tes
Nilai
Jumalah
%
Ket
5
0
0
Sgt baik
4
3
30%
Baik
3
7
70%
Sedang
2
0
0
Kurang
1
0
0
Sangat Kurang
10
100%
Sit Up 30 detik putri
Total
Berdasarkan tabel di atas adapat dilihat bahwa hasil sit up siswa putri dalam kategori baik sebesar 30%, sedang 70% (11 orang), dan sisanya sangat baik, kurang, dan sangat kurang sebesar 0% Vertikal Jump Berikut ini data tes lari cepat 40 meter putra dan putri Tabel 10 Vertikal Jump hasil putra No
1
Jenis Tes
Vertikal Jump putra
Nilai
Jumalah
%
Ket
5
0
0
Sgt baik
4
0
0
Baik
3
1
9.09%
Sedang
2
10
90.9%
Kurang
1
0
0
Sangat Kurang
11
100%
Total
Berdasarkan tabel di atas adapat dilihat bahwa hasil loncat tegak siswa putra dalam kategori sedang sebesar 9.09%, kurang 90.9% (11 orang), dan sisanya sangat baik, baik, dan sangat kurang sebesar 0%
210
Motion, Volume V, No. 2, September 2014 Tabel 11 Vertikal Jump hasil putri No
1
Jenis Tes
Vertikal Jump putri
Nilai
Jumalah
%
Ket
5
0
0
Sgt baik
4
0
0
Baik
3
0
0
Sedang
2
6
60%
Kurang
1
4
40%
Sangat Kurang
10
100%
Total
Berdasarkan tabel di atas adapat dilihat bahwa hasil loncat tegak siswa putri dalam kategori kurang sebesar 60%, sangat kurang 40% (10 orang), dan sisanya sangat baik, baik, dan sedang sebesar 0%. Lari 600 M Berikut ini data tes lari 600 meter putra dan putri Tabel 12 hasil lari 600 meter putra No
1
Jenis Tes
Lari 600 M putra
Total
Nilai
Jumlah
%
Ket
5
1
9.0%
Sgt baik
4
1
9.0%
Baik
3
2
18.18%
Sedang
2
7
63.63%
Kurang
1
0
0
Sangat Kurang
11
100%
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa siswa putra lari 600 M baik sekali sebsar 9.0%, baik sebsar 9.0%, sedang sebesar 18.18%, Kurang sebesar 36.36.% sangat kurang 0%
211
Motion, Volume V, No. 2, September 2014 Tabel 13 Rekap prosentasi hasil lari 600 meter putri No
1
Jenis Tes
Lari 600 M putri
Nilai
Jumalah
%
Ket
5
0
0
Sgt baik
4
0
0
Baik
3
0
0
Sedang
2
0
0
Kurang
1
10
100%
Sangat Kurang
10
100%
Total
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa
siswa putri lari 600 M banyak, di
kategorikan sangat kurang sebesar 100% dan sisahnya 0% (tidak ada). Setelah hasil data dideskripsikan satu persatu langkah selanjutnya adalah menggabungkan total dari keseluruhan nilai. Dari butir tes diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 15 Rekapan Prosentasi hasil kelima butir tes No
1
Jenis Tes
Total 5 butir
Nilai
Jumlah
%
22 – 25
0
0
Baik sekali
18 - 21
0
0
Baik
14 - 17
0
0
Sedang
10 - 13
3
30%
Kurang
5-9
7
70%
Kurang sekali
10
100 %
Total
Ket
Berdasarkan tabel di atas dilihat bahwa siswa putra memliki kategori kesegaran jasmani yang di kategori, kurang sebesar 30%, Sangat Kurang sekali sebesar 70%, sisahnya 0% (tidak ada) Hasil tes kebugaran jasmani menunjukan bahwa kebugaran jasmani siswa putra dalam kategori kurang 18.18% dan Sangat kurang 18,18 putri dalam kategori kurang sebesar 30% dan sangat kurang 70% Artinya kesegaran jasmani di SDN Rawa badak 212
Motion, Volume V, No. 2, September 2014 Utara sangat sangat kurang dan perlu latih kembali. Hasil kelima tes ter sebut, hasil tes yang paling baik dalam kategori sedang, baik, sangat baik adalah tes sit up sebesar 36.36%, di dalam senam kelincahan yang sangat harus baik, penulis melihat siswa yang banyak yang sakit dan menjalankan tes kebugaran jasmani tidak maxsimal, dan tes sit up dilakukan seminggu berikutnya. Prosentasi kebugaran jasmani antara siswa putra dan putri tidak jauh berberbeda karena karakteristik antara siswa putra dan putri relatif sama meskipun pada usia tersebut mulai terlihat adanya perbedaan kekuatan otot dan keterampilan antara anak laki-laki dan perempuan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukintaka (1992:43) yang mengatakan bahwa “perlu di ketahui bahwa ada perbedaan kekuatan otot dan keterampilan antara anak laki-laki dan putri, namun baru mulai terlihat pada usia 11-12 tahun” Selain itu, ada beberapa faktor lain yang memperngaruhi hasil tes kesegaran jasmani, diantaranya testi yang kurang serius, dan beberapa testi yang sudah kelelahan berjalan ke tadion, berdasarkan hasil tersebut. SIMPULAN Berdasarkan kajian teori dan hasil pembahasan di atas, dapat penulis simpulan bahwa pengaruh senam pramuka terhadap tingkat kesegaran jasamani pada kelas V SDN Rawa Badak Utar 08 Petang antara lain: (1) pengaruh senam Pramuka terhadap tingkat kesegaran jasamni pada siswa putra kelas V SDN Rawa Badak Utara 08 Petang di katagorikan sebesar 18,18% kurang dan sangat kurang sebesar 18.18% kesegaran jamani, (2) pada siswa putri kelas V SDN Rawa Badak Utara 08 Petang seman Pramuka berpengaruh terhadap tingkat kesegaran jasmani di kategorikan kurang sebsar 30% dan sangat kurang 70% tingkat kesegaran jasmani
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1998 .Prosedur Penelitian. Rineka Cipta . Jakarta Ashadi, Kundjung. 2008. Handout Kepelatihan Senam Cabang Aerobik I. Surabaya : FIK UNS. Brick, Lynne. 2001. Bugar dengan Senam Aerobik. Jakarta : Persada. 213
PT. Raja Grafindo
Motion, Volume V, No. 2, September 2014 Depdiknas. 2001. Panduan Senam Irama . Jakarta : Depdiknas. FORMI. 2011. Senam Jumsihat. FORMI : Jakarta. Harsono. 1988. Coaching dan Aspek- aspek Psikologi Dalam Coaching Tambak Kusuma. Bandung. Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. 2008. Senam Kesegaran Jasmani 2008. Jakarta : Kemenegpora. Lutan, Rusli et all.1992. Manusia dan Olahraga. Bandung : ITB dan FPOK IKIP. Bandung. Nazir, Mohammad. 1998. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. Nurhasan. 2007. Tes dan Pengukuran Olahraga. FPOK IKIP. Bandung. Sudjana. 1992. Dasar- dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algesindo. Bandung Sukintaka. 2004. Teori Pendidikan Jasmani . Penerbit Nuansa. Bandung. Surakhmad. Winarno. 1990. Pengantar Penelitian, Dasar Metode dan Teknik. Tarsito Bandung. Wahjoedi. 2000. Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Raja Grafindo. Jakarta.
214