PENGARUH SALURAN DISTRIBUSI TERHADAPPENINGKATAN PENJUALAN MOTOR YAMAHA PADA PT. HASJRAT ABADI CABANG GORONTALO
Fanly hayati1, Dra. Hj. Salma Bowtha, M.Pd2, Ramlan A. Isa, SE, MM3 Jurusan Manajemen ABSTRAK Penelitian ini didasarkan pada rumusan masalah yaitu seberapa besar pengaruh saluran distribusi yang dilakukan PT hasrat abadi terhadap peningkatan penjualan. penelitian ini dianalisis secara kuantitatif yakni mengukur antara variabel X (saluran distribusi) dan variabel Y ( peningkatan penjualan) dan dilakukan pengujian dengan menggunakan regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan, menerima hipotesis yakni terdapat pengaruh signifikan antara saluran distribusi terhadap peningkatan penjualan dengan hasil uji regresi didapat thitung = 6,728 dengan tingkat Pvalue = 0,000, dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05, dan X variabel saluran distribusi memiliki koefisien korelasi atau hubungan sebesar 0,586 atau 58,6% yang artinya saluran distribusi mempengaruhi peningkatan penjualan sebesar 58,6%, serta sisanya 41,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Kata Kunci : Saluran distribusi, Peningkatan penjualan Pendahuluan
-
Perkembangan ekonomi suatu negara akan senantiasa terkait dengan perkembangan politik negara yang bersangkutan. Hal ini mudah dipahami karena maju dan mundurnya perkembangan ekonomi berada di bawah pengaruh payung kebijakan dan regulasi pemerintah yang berkuasa. Salah satu aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam tumbuh berkembang suatu bisnis dilakukan melalui proses sistem distribusi, yang bertujuan untuk menyalurkan produk yang dihasilkan perusahaan dengan sasaran segmen tertentu di berbagai daerah geografis yang berbeda. Sistem distribusi adalah serangkaian kegiatan yang sangat menentukan bagi suatu perusahaan dimana hasil produksi (produk) dikirimkan kepada konsumen untuk dipasarkan dengan tujuan untuk memudahkan pemasaran produk. Sistem distribusi barang merupakan salah satu pendukung utama setelah proses produksi. Tidak adanya kontrol terhadap pendistribusian barang dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Distribusi akan melibatkan pergerakan dan penyimpanan produk dari pabrik ke konsumen dengan pertambahan nilai dari produk. (Blanchard, 2004, Tersine 1994). Faktor - faktor lain yang berpengaruh dalam kelancaran suatu proses distribusi antara lain : Sistem distribusi 1
Fanly hayati, Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo
2
Drs. Hj. Salma Bowtha, M.Pd Dosen Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo.
3
Ramlan A. Isa, SE, MM Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo
-
Penentuan rute distribusi Alat transportasi Transportasi mencerminkan seberapa cepat dan seberapa tepat produk dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Ditujukan sebagai time in transit ketepatan waktu dalam pengangkutan dan ketepatan jasa (consistency of service). Jika suatu produk tidak tersedia pada saat dibutuhkan akan terjadi kerugian yang tidak terhitung, seperti kehilangan penjualan, ketidakpuasan konsumen, kehilangan kepercayaan konsumen dan keterlambatan produksi. Perencanaan pengiriman produk menjadi sangat vital terkait dengan minimasi total biaya distribusi yang terdiri dari biaya pengiriman dan biaya simpan (Sheikh, 2003, Taha, 2003, Dilworth, 1989). Saluran distribusi dari suatu perusahaan sangat penting dan memerlukan pertimbangan yang tepat, karena pengaruhnya sangat besar terhadap penjualan dalam pertumbuhan bisnis.
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas peneliti dapat merumuskan identifikasi masalah sebagai berikjut. 1. kecenderungan pameran dan otlet yang hanya membagikan brosur ke konsumen 2. Terbatasnya pasokan produk pada pameran. 3. Sering terlambatnya penyaluran ke distributor. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, peneliti dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini yakni seberapa besar pengaruh saluran distribusi terhadap peningkatan penjualan motor Yamaha di PT Hasjrat Abadi Cabang GORONTALO. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS Kerangka Pikir Gambar 1 : Kerangka Pikir MASYARAKAT/ PELANGGAN
PT. HASRAT ABADI CABANG GORONTALO
PRODUK
Feed Back
Motor Yamaha
Penelitian yang relevan Saluran
Peningkatan Penjualan
Distribusi Analisis Regresi linier Sederhana
HASIL PENELITIAN
Hipotesis Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan selama ini maka terdapat pengaruh variabel independen (bebas) saluran distribusi terhadap variabel dependen (terikat) tingkat penjualan pada PT Hasjrat Abadi Cabang GORONTALO sebesar 58,6% dengan hasil uji diperoleh persamaan regresi linear yaitu Ŷ = 0,423 + 0,838 X. METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang menjadi objek penelitian adalah saluran distribusi dan volume penjualan. Waktu yang diperlukan dalam penelitian ini mulai dari bulan april sampai bulan juni. Penelitian ini dilakukan di PT. HASJRAT ABADI CABANG GORONTALO dengan pertimbangan bahwa lokasinya mudah dijangkau sehingga dari segi waktu, biaya dan tenaga cukup menunjang bagi penulis, data yang akan digunakan sebagai bahan penelitian cukup memadai dan mudah untuk memperoleh baik dari segi waktu, biaya dan tenaga yang diperlukan, serta karyawan di PT. Hasjrat Abadi Cabang GORONTALO bersifat terbuka dan dapat diajak bekerjasama. Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini yakni dari April 2014 sampai dengan Juni 2014. Desain Penelitian Gambar 2 : Desain Penelitian
X
Y
Keterangan: : X = Saluran Distribusi - Biaya - Daerah pemasaran - Jenis produk - Letak geografis - Perusahaan - Golongan konsumen
Y = Peningkatan Penjualan - harga - promosi - kualitas - saluran dustribusi - produk - persaingan - Kapasitas produk
Populasi dan Sampel Populasi Populasi merupakan keseluruhan obyek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah individu, baik yang terbatas (finite) maupun tidak terbatas (infinite) (Sumarni dan Wahyuni, 2006). Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada PT. HASJRAT ABADI CABANG GORONTALO Sampel jika populasi diatas 100 maka diambil 10 %-25%, dan jika populasi dibawah 100 maka diambil semua untuk diteliti (Menurut Arikunto,1998). Karena jumlah karyawan PT Hasjrat Abadi Cabang Gorontalo hanya berjumlah 34 orang, maka keseluruhan populasi menjadi sampel.
1.
2.
a. b. c. d.
Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini termasuk penelitian lapangan. Oleh karena itu, teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Observasi Dalam memperoleh data yang akurat, peneliti mengadakan observasi langsung pada setiap karyawan, guna untuk mendapatkan data yang valid. Kuesioner (daftar pertanyaan) Dalam pengajuan kuesioner ini dilakukan dengan menggunakan Skala Likert yaitu mengajukan daftar pertanyaan tertulis kepada responden. Kuesioner ini menggunakan sistem tertutup, yaitu bentuk pertanyaan yang disertai alternative jawaban dan responden tinggal memilih salah satu dari alternative jawaban tersebut. Data yang dikumpulkan peneliti meliputi : Identitas responden Data mengenai tanggapan responden terhadap variable - variabel yang di teliti. Daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk mengenai data yang dikumpul dengan cara memberikan nilai skor masing-masing adalah sebagai berikut Sugiyono, 2007 : Diberiskor 5, dengan kategori Sangat Setuju (SS) Diberiskor 4, dengan kategori Setuju (S) Diberiskor 3, dengan kategori Biasa Saja (BS) Diberiskor 2, dengankategori Tidak Setuju (TS) Diberiskor 1, dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS) HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Telkomsel Pada tahun 1971 didirikan sebuah perusahaan yang bernama CV. Hasjrat Abadi yang berkedudukan di Jakarta, yaitu suatu perusahaan yang berbadan hukum dengan bentuk perusahaan komanditer. Perusahaan inipun berkembang dan berhasil membuka cabang-cabangnya di berbagai daerah di Indonesia Timur, salah satunya adalah cabang yang berkedudukan di Gorontalo.Melihat perkembangan ini, maka salah satu perusahaan terbesar di Jakarta yaitu “Toyota Astra Motor” memilih perusahaan ini sebagai penyalur utama barang-barang hasil produksinya untuk Wilayah kawasan Indonesia timur. Adanya kepercayaan yang besar ini, maka perusahaan yang pada mulanya berbadan hukum CV menjadi bentuk perusahaan PT (Perseroan Terbatas). Perusahaan ini mulai beralih bentuk badan hukumnya dari bentuk badan hukum CV menjadi PT dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman No. ya/5/545/13. Pada waktu itu, PT. Hasjrat Abadi Gorontalo masih bernama CV. Hasjrat Abadi Cabang Gorontalo untuk pertama kali berlokasi di Jalan Pertiwi SK 7/22 pada tahun 1975. Pada tanggal 10 November 1983 Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Sulawesi Utara, yang pada saat itu dijabat oleh Bapak GH Mantik meresmikan gedung baru, PT. Hasjrat Abadi Cabang Gorontalo yang terletak di Jalan Ahmad Yani No. 9A . PT. Hasjrat Abadi pada mulanya hanya bergerak pada barang kebutuhan masyarakat sehari-hari. Kemudian dalam waktu singkat perusahaan ini pun telah mengalami suatu kemajuan yang pesat dan usahanya mulai diperluas dengan memasukkan barang-barang merk Toyota dan sepeda motor merk Yamaha.
PT Hasjrat Abadi berkantor pusat di Jakarta dan memiliki kantor cabang di Wilayah Manado, Kotamobagu, Luwuk, Palu, Makasar, Kendari, Ambon, Kupang, Atambua, Maumere, Jayapura, Sorong, Nabire, Biak, dan Timika. Untuk memperluas daerah pemasaran atau daerah operasinya pada tahun-tahun berikut telah dibuka kantor-kantor perwakilan dan outlet, antara lain ; Tahuna,Poso, Parigi, Toli-toli, Merauke, Serui, Manokwari, Ternate, Marisa, Limboto dan Isimu. Sampai dengan tahun 2003 PT Hasjrat Abadi telah memiliki 16 Kantor Cabang dan 13 Kantor perwakilan dan 10 Kantor Outlet. Meningkatnya jumlah penjualan di kota Gorontalo, maka PT Hasjrat Abadi Gorontalo mendirikan gedung baru yang di lengkapi dengan fasilitas yang cukup menunjang kegiatan sehari-hari, selain merupakan gedung yang cukup indah dengan fasilitas yang cukup memadai, maka perusahaan inipun dilengkapi dengan service station “CV. Kombos” yang berfungsi sebagai bengkel kendaraan yang dijual oleh PT. Hasjrat Abadi, tetapi juga terbuka untuk umum yang memerlukan jasa pelayanannya. Selain sebagai penyalur kendaraan sepeda motor Yamaha, mobil Toyota, perusahaan ini juga menjual barang berupa suku cadang asli Yamaha dan Toyota, juga menjual barang lain seperti Ban, Oli Penzoil, generator, mesin-mesin pertanian (Yanmar), motor tempel (Yom), barang Elektronik merk Samsung dan Uchida dan juga bahan bangunan seperti semen Tonasa, seng, keramik dan cat. Dewasa ini PT. Hasjrat Abadi merupakan sebuah perusahaan yang telah menguasai pasaran kendaraan bermotor khususnya kendaraan dengan merk Toyota dan Yamaha serta mesin-mesin pertanian dan bahan bangunan. Seiring dengan perkembangan zaman, PT. Hasjrat Abadi pun mengalami kemajuan yang cukup pesat. Pada bulan juli 1995 dibangun sebuah gedung baru di Jalan A. Yani No. 32 yang diberi nama PT. Hasjrat Abadi “Yamaha 3S”. adapun Yamaha 3S mempunyai arti yakni singkatan dari Sure, Speed, Satisfied, berarti Meyakinkan, kecepatan. dan kepuasan, yang dilengkapi dengan perbengkelan, dan menjual sepeda motor dan spare parts yamaha. Dalam perkembangannya sekarang ini, bangunan yang didirikan tersebut adalah merupakan anak cabang dari PT. Hasjrat Abadi, yang kemudian secara struktural disebut sebagai Divisi Yamaha. Sekarang ini, Divisi Yamaha lebih banyak menggunakan sistem penjualan kredit dalam menjual hasil-hasil produksinya. Untuk Administrasi dan keuangan PT Hasjrat Abadi menggunakan Program SAKTI 2000 ( Sistem Akuntansi Komputer Terpadu Indonesia) dalam mencatat transaksi penjualan (Order entry), pembelian (Purchase Journal), Piutang Dagang (Account Receivable ), Hutang Dagang (Account Payable) dan Cash Bank. Gambaran Umum Responden Responden yang menjadi target dalam penelitian ini adalah tidak lain merupakan karyawan/ karyawati yang ada di PT. Hasjrat Abadi Kota Gorontalo yang kesemuanya berjumlah 34 orang. adapun jumlah pegawai yang merupakan responden pada penelitian kali ini dapat dilihat pada tabel pegawai menurut jenis kelamin berikut : Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin No. Jenias Kelamin Jumlah Persentase (%) 1 Laki – laki 25 73,52 2 Perempuan 9 26,47 Jumlah 34 100,00 Sumber : Data Primer yang diolah, 2014
Dari Tabel 4.1. Menunjukan responden yang diteliti dan merupakan karyawan perusahaan terlihat bahwa yang terbanyak ialah laki-laki sebesar 25 orang atau 73,52%, dan perempuan hanya 9 orang atau 26,47%. Dari perbedaan ini menunjukan laki-laki mendominasi pada pekerjaan yang ada di Perusahaan tersebut. Responden Menurut Jabatan Pekerjaan Jabatan pekerjaan merupakan penjabaran dari Tugas dan fungsi dari setiappersonil yang dipercayakan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Berikut ini komposisi responden berdasarkan jabatan pekerjaan dapat dilihat pada Tabel berikut: Jumlah Responden Menurut Jabatan Pekerjaan No Pekerjaan Jumlah Persentase (%) 1 Manajer 6 17,64 2 Bagian Umum 4 11,76 3 Mekanik 9 26,47 4 Louter Sales 4 11,76 5 Sales 11 32,35 Jumlah 34 100 Sumber : Data primer yang diolah, 2014 Dari Tabel di atas Menunjukan jabatan/ bagian pekerjaan responden lebih banyak terdapat pada pekerjaan lapangan yakni bagian sales berjumlah 11 orang atau 32,35% ditambah Louter Sales sebesar 4. orang atau 11,7%. sisanya adalah bagian manajer bagian umu dan mekanik. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Pengujian validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2001). Dalam penguji validitas menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Sebelum pengambilan kuesioner ditindak lanjuti maka terlebih dahulu sebagian item pertanyaan harus diuji dengan pengujian instrumen validitas. Pada penelitian ini diuji validitas pada 20 butir pertanyaan terhadap 34 responden. Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut: Hasil Pengujian Validitas Variabel
Saluran Distribusi
Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nilai-r .700 .574 .526 .105 .235 -.263 .478 .712 .338 .731 .486 .712
r-kritis
0,339
Kesimpulan Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data primer diolah dalam Satistik SPSS 18, 2014 Pada di atas ditunjukan bahwa dari 12 (Dua Belas) indikator/ pertanyaan yang ada pada variabel Saluran Distribusi terdapat Sembilan pertanyaan yang valid yakni pertanyaan Nomor 1, 2 3, 7, 8, 9, 10, 11, dan 12 dimana indikator/ pertanyaan mempunyai koefesien korelasi yang lebih besar dari rtabel yaitu 0,339, dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu Pvalue < α atau rhitung > rtabel, terbukti, artinya semua indikator tersebut adalah valid sementara tiga indikator/ pertanyaan dari hasil pengujian variabel Saluran distribusi dinyatakan tidak valid yakni item pertanyaan nomor 4, 5 dan 6. dimana koefesien korelasi yang ditunjukkan lebih kecil dari rtabel yaitu 0,339, dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu P value < α atau rhitung > rtabel tidak terbukti. Dan untuk Selanjutnya ketiga pertanyaan tersebut dihilangkan dan penyebaran indikator variabel pada kuesioner bisa diteruskan sampai pada 34 responden dan di analisis dalam model regresi linear sederhana dengan hanya menggunakan 9 indikator/ pertanyaan.. Hasil Pengujian Validitas Variabel
Pertanyaan Nilai-r r-kritis Kesimpulan 1 .489 Valid 2 .037 Tidak Valid 3 .389 Valid 4 .475 Valid Peningkatan 0,339 Penjualan 5 .372 Valid 6 .527 Valid 7 .558 Valid 8 .591 Valid Sumber : Data primer diolah dalam Satistik SPSS 18, 2014 Pada Tabel di atas ditunjukan bahwa dari 8 (Delapan) indikator/ pertanyaan yang ada pada variabel Peningkatan Penjualan terdapat Tujuh pertanyaan yang valid yakni pertanyaan Nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 dimana indikator/ pertanyaan mempunyai koefesien korelasi yang lebih besar dari rtabel yaitu 0,339, dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu Pvalue < α atau rhitung > rtabel, terbukti, artinya semua indikator tersebut adalah valid sementara satu indikator/ pertanyaan dari hasil pengujian variabel peningkatan penjualan dinyatakan tidak valid yakni item pertanyaan nomor 2. dimana koefesien korelasi yang ditunjukkan lebih kecil dari r tabel yaitu 0,339, dari hasil tersebut maka kriteria pengujiannya yaitu Pvalue < α atau rhitung > rtabel tidak terbukti. Dan untuk Selanjutnya pertanyaan tersebut dihilangkan dalam daftar pertanyaan dan penyebaran indikator variabel pada kuesioner bisa diteruskan sampai pada 34 responden dan di analisis dalam model regresi linear sederhana dengan hanya menggunakan 7 indikator/ pertanyaan. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2001). Dalam penguji reliabilitas menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Setelah pengujian instrumen validitas dilakukan, maka dilanjutkan pengujian instrumen reliabilitas, reliabitas berupa penguji beberapa item pertanyaan dalam
satu variabel yang dijawab secara konstan atau stabil. Pengujian Reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut: Hasil Pengujian Reliabilitas No. Variabel Alpha Keterangan 1 Saluran Distribusi 0.792 Reliabel 3 Peningkatan Penjualan 0.721 Reliabel Sumber : Data primer diolah dalam Satistik SPSS 18, 2014 Dari Tabel di atas Menunjukan bahwa semua variabel mempunyai Koefesien Alpha yang cukup besar yaitu diantara 0,60 sampai dengan 0,80 sehingga dapat disimpulkan semua item pertanyaan variabel pada kuesioner penelitian adalah reliabel artinya kuesioner yang digunakan dalam penelitian merupakan kuesioner yang baik Selanjutnya penyebaran indikator variabel pada kuesioner bisa diteruskan sampai pada 34 responden dan diuji dalam model regresi linear sederhana. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah data yang digunakan dalam penelitian memiliki distribusi normal. Adapun pengujian normalitas data pada penelitian dilakukan dengan menggunakan pengujian Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit Test terhadap model yang diuji. Hasil pengujian untuk membuktikan distribusi normal atau tidak normal dapat dilihat pada tabel 7 berikut: Uji Normalitas Distribusi
N Normal Parametersa,b Mean Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Sumber : Data Primer yang diolah, 2014
Peningkatan Penjualan 34 3.4906 .65635 .174 .174 -.134 1.014 .255
Berdasarkan hasil diatas terlihat bahwa nilai Kolomogorov Smirnov untuk variabel Peningkatan Penjualan adalah sebesar 1,014 dengan nilai signifikansi sebesar 0,255. Nilai signifikansi ini lebih besar dari 0.05 (α = 5%),. sehingga Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari variabel Peningaktan Penjualan telah berdistribusi normal, sehingga bisa dilakukan regresi dengan Model Linear Sederhana untuk memprediksi pengaruh Saluran distribusi terhadap Peningkatan poenjualan Pengujian normalitas lainnya dilakukan terhadap residual regresi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan grafik P-P Plot, data yang normal adalah data yang membentuk titik-titik yang menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Hasil analisis regresi linear dengan grafik normal P-P Plot terhadap residual error model regresi diperoleh sudah menunjukan adanya pola grafik yang normal yaitu adanya sebaran titik yang berada tidak jauh dari garis diagonal. Seperti terlihat pada gambar 2
Gambar 3 : Hasil Pengujian Normalitas
Sumber : Gambar (data ordinal-data interval, MSI) dan diolah. 2014 Pada Gambar 2 Menunjukan hasil pengujian tersebut bahwa titik-titik berada tidak jauh dari garis diagonal, hal ini berarti bahwa model regresi tersebut sudah berdistribusi normal. Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel saluran distribusi secara parsial terhadap peningkatan penjualan. Dalam pengujian regresi linear Sederhana data yang diperlukan data interval, sedangkan data sekarang masih berskala Ordinal maka dari itu data ordinal ditransformasikan ke Interval melalui Method Of Succesive Interval (MSI). Berikut ini perhitungan statistik coeffisien analisis regresi linier Sederhana dapat dilihat pada Tabel berikut: Hasil Analisa Regresi Linear Sederhana Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B Std. Error .423 .462 .838 .125
1
Standardize d Coefficients Beta
T .916 6.728
(Constant) Saluran .765 Distribusi Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah.2014
Sig. .367 .000
Dari Tabel 8 Diatas menunjukan hasil persamaan regresi sederhana sebagai berikut : Y = α + βX + ε = 0,423 + 0,838 X Keterangan: Y X
= Peningkatan Penjualan = Saluran Distribusi
Tampak pada persamaan tersebut menunjukkan angka yang signifikan pada variabel Saluran distribusi (X). Adapun interpretasi dari persamaan tersebut adalah: Model regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1. Konstanta 0,423 Konstanta sebesar 0,423 menyatakan bahwa jika tidak ada Saluran distribusi yang baik maka peningkatan penjualan tetap sebesar 0,423 2. β = 0.838 Nilai parameter atau koefisien regresi β ini menunjukkan bahwa setiap variabel saluran distribusi meningkat, maka penjualan (Y) akan meningkat sebesar 0.838 atau dengan kata lain setiap peningkatan penjualan (Y) dibutuhkan peningkatan variabel saluran distribusi sebesar 0.838, dengan asumsi variabel bebas yang lain tetap atau Cateris Paribus. Pengujian Hipotesis Pengujian t-test Pengujian t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara sendiri “parsial” variabel independen (saluran distribusi) terhadap variabel dependen (peningkatan penjualan). Signifikan pengaruh positif dapat diestimasi dengan membandingkan Pvalue dan α = 0,05 atau nilai ttabel dan thitung. Berikut ini perhitungan coeffisien statistik uji t dapat dilihat pada Tabel 9. Hasil Pengujian t-test Variabel
Beta
t - hitung
Sig,t
Pengaruh Positif dan Saluran Disribusi 0.838 6.728 .000 Signifikan Koefisien Determinasi (R²) = 0 .586 Nilai Kritis: t tabel = 1.692 Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah . 2014 Ho : β ≤ 0, yaitu X tidak berpengaruh positif terhadap Y. Ha Hasil pengujian t untuk variabel X “saluran distribusi” diperoleh nilai t hitung = 6,728 dengan tingkat Pvalue = 0,000, dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05 didapat ttabel (95% ; 34 - 1) sebesar 1,692. Dari hasil tersebut maka kriteria pengujian yaitu thitung > ttabel atau Pvalue ˂ α yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis uji t variabel Saluran distribusi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penjualan. Dengan demikian hipotesis penelitian dapat dibuktikan atau diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator saluran distribusi yang semakin baik akan mempercepat atau menambah kepercayaan konsumen untuk berminat dan melakukan pembelian sehingga akan meningkatkan volume penjualan Pengujian F-Test Pengujian F- test pada regresi sederhana digunakan untuk mengetahui apakah model yang ditawarkan adalah benat-benar fit atau tidak. Signifikan pengaruh positif dapat diestimasi dengan membandingkan Pvalue dan α = 0,05 atau nilai Ftabel dan Fhitung. Berikut ini perhitungan statistik anova uji F dapat dilihat pada Tabel 10 Hasil Pengujian F-Test
ANOVAb Model 1
Sum of Squares 8.329
df
Mean Square 8.329
F 45.271
Sig. .000a
Regressio 1 n Residual 5.887 32 .184 Total 14.216 33 Nilai Kritis: F tabel = 3.29 Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah . 2014
Ho : β = 0, yaitu variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh positif terhadap variabel dependen. Ha : β = 0, yaitu variabel independen secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap variabel dependen. Dari hasil analisis diatas didapat nilai F-hitung sebesar 45,271. Adapun nilai F-tabel pada tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas pembilang (df1) sebesar k = 1 dan derajat bebas penyebut (df2) sebesar N-k-1 = 34 - 1 - 1 = 43 adalah sebesar 3.29 Jika dibandingkan kedua nilai F ini, maka nilai F-hitung yang diperoleh sebelumnya masih jauh lebih besar dari nilai F-tabel. Tingkat signifikan sebesar 0.000 < dari 0.05. Dari hasil tersebut maka kriteria pengujian yaitu Fhitung > Ftabel atau Pvalue < α yang artinya bahwa model ini adalah cocok dan benar-benar Fit. Pengujian Koefesien Korelasi dan Determinasi Untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) digunakan koefesien korelasi (R), besarnya koefesien korelasi adalah: 0 sampai dengan 1. Koefesien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui tingkat yang paling baik antara dua variabel atau digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi (share) dari variabel X terhadap variasi naik turunya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam presentase dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya (Ghozali, 2001), berikut ini akan dijelaskan hasil pengujian Determinasi R2 pada Model Summary Tabel 11 Hasil Koefesien Korelasi dan Determinasi Model
R
R Square
Adjusted R Square
0.765a 0.586 0.573 1 Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah.2014 Tabel di atas Menunjukan Hasil Regresi linier sederhana Model Summary nilai koefisien korelasi R yang menunjukan tingkat hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen yaitu 0,765 atau mendekati 1 artinya terdapat hubungan yang kuat, dan R square atau koefisien determinasi R 2 menunjukan besarnya kontribusi 0,586 atau 58,6% dari saluran distribusi terhadap peningkatan penjualan sementara sisanya 0,414 atau 41,4% berupa kontribusi dari faktor-faktor lain yang tidak diteliti dan diikut sertakan dalam penelitian ini. Berikut adalah tabel 12 yang menjelaskan keseluruhan hasil analisis regresi linier sederhana:
Hasil Analisis Regresi Linier sederhana Variabel
Standardized Coefficients (β)
t hitung
Sig.
Keterangan
Saluran Distribusi (X)
0.838
6.728
.000
Signifikan
R R Square Adjusted R Square t tabel Fhitung Sign. F F tabel Alpha
= 0.765 = 0.586 = 0.573 = 1.692 = 45.271 = 0,000 = 3.29 = 0,05
Sumber : Data primer (data ordinal–data interval, MSI) dan diolah.2014 Pembahasan Pengaruh saluran distribusi penjualan Motor YAMAHA ditentukan dari banyaknya peningkatan penjualan motor tersebut. Makin banyak tempat outlet penjualan sebagai bentuk saluran distribusi, semakin memudahkan bagi pelanggan untuk membeli di mana saja dan kapan saja yang menjangkaunya. Saat ini Dealer dan Outlet penjualan Motor YAMAHA dapat ditemui hampir disetiap sudut Kota. Semakin banyak outlet yang tersedia dan terbuka, semakin memudahkan dalam pendistribusian yang berpengaruh terhadap peningkatan penjualan Motor YAMAHA yang diterima oleh PT. Hasjrat Abadi Gorontalo. Pendistribusian produk Motor Yamaha yang dilakukan oleh PT. Hasjrat Abadi Gorontalo dengan menjangkau seluruh wilayah pemasaran yang ada di Provinsi Gorontalo baik yang bersifat pemasaran dalam suatu wilayah Kota Gorontalo juga wailayah Kabupaten yang ada di Wilayah Provinsi Gorontalo. PENUTUP Kesimpulan
Penelitian ini adalah mengukur sejauh mana pengaruh variabel saluran distribusi terhadap peningkatan penjualan sepeda motor YAMAHA di PT. Hasjrat Abadi Kota Gorontalo dan setelah di analisis dengan Uji t maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh dari variabel X saluran distribusi sebesar 58,6%. Oleh karena itu penelitian ini menerima hipotesis yang di kemukakan dalam bab 2 yang berbunyi “Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan selama ini maka terdapat pengaruh variabel independen (bebas) saluran distribusi terhadap variabel dependen (terikat) tingkat penjualan pada PT Hasjrat Abadi Cabang GORONTALO sebesar 58,6% dengan hasil uji diperoleh persamaan regresi linear yaitu Ŷ = 0,423 + 0,838 X. (terlampir hal : 34) Saran Bertolak dari hasil analisis Uji t sebagaimana terlampir, maka ternyata masih ada sebesar 41,4% dipengaruhi faktor lain. Yaitu antara lain promosi , bauran harga yang tidak termaksuk dalam penelitian ini. Untuk itu diharapkan : 1. Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang GORONTALO dapat memperhatikan masalah tersebut. 2. Bagi peneliti yang lain diharapkan dapat melakukan penelitian yang ada kaitannya dengan promosi dan bauran harga yang ada pengaruhnya terhadap peningkatan penjualan.
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahmat Fathoni, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (1998). Manajemen Penelitian . Jakarta : Rineka Cipta Assauri, Sofjan. 1990. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi. Jakarta: Rajawali Press. Azizah Karim. 2012. Judul skripsi “Pengaruh Biaya Saluran Distribusi Terhadap Volume Penjualan Krupuk Kelempang Dahliah 1 Ulu Darat Palembang”. Skripsi : Palembang Basu Swastha dan Irawan, (2005), Manajemen Pemasaran Modern. Liberty, Yogyakarta. Basu Swastha DH, 1999.”Azas-Azas Marketing”,Penerbit Liberty, Yogyakarta. Blanchard, B. (2004). Logistic Engineering And Management , Sixth Edition. New jersey :Pearson Education, Prentice Hall Dilworth JB. 1989. Production and Operation Management 4th Ed . New York: Random House Inc. Ghozali, Imam. 2001. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro Gitosudarmo Indriyo dan Mulyono Agus. 1999. Prinsip Dasar Manajemen. Edisi Ketiga.Yogyakarta : BPFE Junaedi. 2012. Judul skripsi “Pengaruh Saluran Distribusi Terhadap Peningkatan Penjualan Alat Listrik” Pada PT. Maju Sentosa Di Kota Makassar. Skripsi : Makassar Keegan, Warren, J et al, (1995). Marketing. Second Edition. Prentice Hall, Inc., New Jersey. Kotler, Philip.1993. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian.FE. Universitas Indonesia. Jakarta Kotler, Philip dan Keller, 2009. Manajemen Pemasaran edisi 13 jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip. (2000). Marketing Management: Edisi Milenium, International Edition. Prentice Hall International, Inc, New Jersey Kotler, Philip. 1991. Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation and Control. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice-Hall.
Kotler, Philip. 1997. Marketing Management: Analysis, Planning, Implication and Control, diterjemahkan oleh Hendra Teguh dan Rony Antonius Rusli. Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan, Implikasi dan Kontrol, Jilid 1. Jakarta: Prenhallindo. Nitisemito, A. Dale, 1993, manajemen personalia sumberdaya manusia, jakarta : ghalia indonesia. Rangkuti, Freddy. ((2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta : PT. GramediaPustakaUtama Rikip Bagja Utama. 2011. Judul skripsi “Pengaruh Saluran Distribusi Terhadap Tujuan Penjualan Produk CV. Amanda Cabang Antapani Bandung”. Skripsi : Bandung Roberta S. Russell, Bernard W. Taylor III.( 2005). Operations Management, 4 th Edition. Prentice Hall, New Jersey. Sheikh, K. (2003). Manufacturing Resouces Planning II , New York : Mc Graw Hill. Sumarni dan Wahyuni, 2006, Metodologi Penelitian dan Bisnis, Penerbit Andi, Yogyakarta. Sugiyono. 2007. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung. Alfabeta Swastha, Basu dan Irawan. 1997. Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua, Cetakan Kelima. Yogyakarta: Liberty Offset. Taha HA. 2003. Operation Research An Introduction Seventh Edition. Prentice Hall Inc. New Jersey. Tjiptono. (2002). Strategi Pemasaran. Andi, Yogyakarta.