PENGARUH PROGRAM KONSELING KOGNITIF SPIRITUAL TERHADAP KESALAHAN BERPIKIR KRIMINAL
Amalia Roza Brillianty Universitas Negeri Padang
Suglyanto Universitas Gadjah Mada
Abstract
This
study focuses on
cognftive
thinking patterns merges the
aspect of criminal act.
Intervention
cognitive and spirituality principles.
of the
criminal
This Intervention
called
Cognitive Spiritual Counselfng Program. The objective of this study Is to examine the influence of this program to the criminal thinking patterns on women prisoners. The sample consisted of women prisoners who were incarcerated In Padang as control group (N
=
a county Jail In
10) and Bukittinggl as experimental group (N = 12). Level of the
1 O criminal thinking patterns were assessed by 10 BKB Scale. \ The result ofANOVA repeated measures showed that F = 6,414, p program was effective to reduced the ten criminal thinking patterns.
= 0,020.
It means this
Three main pillar of this
program decreased the level of thinking error were readiness and willingness of the subject, acceptance of the mentor and the material of the program. This program is unique considering it merges the cognitive and spirituality principles to reduced the criminal thinking patterns. This study also succesfu/ly revealed some factors that encouraged those criminal thinking patterns after
the
program.
judgement,
Those
factors
were
included
the
perception
of
sentence,
society's
the environment they live i n after the Jail and the fullfilment of live necessities.
Capitalistic livestyle also plays i n maintaining criminal thinking patterns.
W e proposed this
program would not successfully carried out without any other programs In prisons and should
be done continously so that the number ofprisoners would decrease.
Keywords:
Criminal
thinking
patterns,
Cognitive
Spiritual
Counseling
Program,
women
prisoners
Pengantar
kasus narkoba pada tahun 2001 adalah 164 orang
Peningkatan
populasi
penjara
di
(www.correct.go.ld
menggambarkan
2005).
Data
krimlnalitas
Indonesia terutama wanita pada tahun 2001
berakhir
bertambah. Tidak menutup kemungkinan ini
100
%
(www.correct.go.id Statlstik tahun
(BPS,
1997
narapidana
sejak
2005).
1997) juga
terjadi
wanita
tahun Biro
Pusat
mencatat
peningkatan
sebesar
1994
97,24
pada
jumlah %
dari
tahun 1991. Khusus untuk narapidana wanita
PSIKOLOGIKA Nomer 24 Tahun XII Juli 2007
pun
ber1aku
bagi
pemenjaraan
ini
yang
terjadi
hampir
dengan
betapa
wanita,
penahanan
mengandung
tidak
bagi
hanya
individu
negara (Barlow, 1984;
semakin
padahal
tindakan
dampak tetapi
juga
buruk bagi
Pomeroy, etal, 2000;
Syirazi,2004)
97
Amalia Roza Brillianty & Sugiyanto
Berbagai program dan kebijakan telah diterapkan
untuk
mengatasi
melonjaknya
populasi
menanggulangi
tingginya
Program
psikologi
mengatasi program kognitif
manusia
ini
dan
tingkat
residivis.
dinilai
berhasil
adalah
menggunakan
(Baro,
Perspektif
penjara
yang
masalah
yang
semakin
mengungkapkan
memiliki
potensi
untuk
bahwa
menyerap
asilnya bahwa perlakuan tersebut
H
berpengaruh
untuk
dipindahkan
narapidana yang Program (Program
K
mbinaan
kesalahan
informasi
Konseling
KS )
tepat,
memfasilitasi
kebiasaan
yang
menyebabkan
yang
irasional
gangguan
pikiranlah
kriminalitas.
Pemikiran
memperba i k i
timbulnya
penyebab
ti
program
in i
dapat
mendorong
emosi
dan
tingkah
laku
(OemarjoecH, 2003). Yochelson dan Samenow (Hall, 2003)
KKS
0
adalah
dan
KK
sebanyak
kriminalitas berkaitan dalam
ini
dapat
dengan
dimodifikasi
karakteristik
menghadapi
karena
individual
kehidupan
yang
d i l aku k an 7
binaan
riminal.
merupakan
S
tindakan
dirancang
b
seiring
bisa
untuk
wan i ta erpikir
Kemudahan
k
pelaku tindak kriminal. Kognisi atau pola pikir mendorong
mengu r ang i
kerohanian
pemasyarakatan
lembaga
kesalahan
pembina kerohanian.
yang
untuk
warga 1
di
menggunakan
penyebab
mengidentifikasi 10 kesalahan berpikir para
faktor
binaan
Spiritual
prog r am
ndekatan kognitif dan
ndakan
pembinaan
bagi
pe
Program
buruk
Kognitif
dengan
berpikir
kriminal.
namun
warga
spiritualitas
sehingga dapat mengambH keputusan yang
khusus
merup a k a n
prinsip-prinsip dasar
individu
blok
elakuan baik.
pemasyarakatan
aspek
mengolah
ke
tindakan esempatan
k
berk
bagi
pe
pemikiran yang rasional dan irasional. Setiap mampu
mengurangi
anggaran dan meningkatkan
pel
program
pendekatan
1999; Pearson, et al, 2002).
kognitif
rpikir.
be
di
dengan lembaga
dilakukan
elaksanaan
se c ara
oleh
rogran
P
p
berkelompok
ali pertemuan. Aspek spiritual
k
yang digunakan dalam program KKS adalah slam.
slam
I
memiliki
I
sejalan
dengan
pandangan
pendekatan
ang
y
kognitif
yakni
diperoleh dari proses belajar. Oleh sebab itu,
perilaku kriminal merupakan hasil dari proses
rekonstruksi
berpikiryang keliru (An-Nabhani,
mengubah
kognitif
per1u
pikiran-pikiran
dHakukan kriminal
untuk
(Baro, 1999). spiritual
penting
mengatasi
Pargament, 1999; Pomeroy,
et
merupakan
aye &
K
al,
ndividu
merupakan
&
splritualitas
i
( C ole
aghaavan,
R
000).
asuk
2
sumber
gi
ba
tekanan
tekanan
002;
2
penjara
M
bagi
namun
ndividu
i
pada
alan
rhubungan
lebih
erat
be
Spiritualitas
bagi
seorang
ang
Misalnya bagi seorang yang
di
penjara,
(muslim),
mendorong
i
untuk
terus
berharap
ajaran
dan
mudah
putus
asa.
eperti
s
berada
ndividu
ak
tid
engan
D
dikaitkan
rnakna
slam
dengan
agama.
eragama Islam
b
hidup yang tidak didasari
akan
I
beragama
y
individu terus kehidupan
yang
aitu Tuhan (King, 1996).
harus
han menghadapi tekanan
Spiritualitas
kekuatan
y
(Pomeroy, et al, 2000). Spiritualitas membuat berta
selalu
tanpa agama
mengembangkan tinggi.
dengan
lebih (maha) tinggi
bisa
umumnya
untuk
j
yang
953).
1
spiritualitas
K
agama
Aspek untuk
eberadaan
tersebut
sia-sia
karena
hanya
rsifat keduniawian atau materi semata dan
be
demikian hidup akan dapat dijalani dengan
tidak akan mendatangkan kebahagiaan yang
lebih
hakiki (An-Nabhani, 2001).
mudah.
Para
mengakui
bahwa
dukungan
agama
menjalani
narapidana mereka
bekal
setelah
Pemb i naan
perilaku all
H
ukup
c
dan
2003)
(
kognitif
98
dalam
kebiasaan mencoba
dengan
memperbaiki
kerohanian sar
be
para
mem ili k i mengubah
narapidana.
agama
bentuk
dari
002).
2
menerapkan
pendekatan
sepuluh
datam
bebas
penjara (Parson & Warner-Robbins,
peluang
uga
j
engan
membutuhkan
sebagai
kehidupan
anita
w
D
yang
bisa
semakin
pada
adalah
satu
iharapkan
kriminalitas
peningkatan melakukan
dengan
D
kesalahan
untuk
terbentuknya bebas
dari
berpikir
lembaga
baru
yang
populasi
perbaikan
menurunnya
penyebab
pikiran
upaya
mengatasi
terhadap aspek kognitif penyebab
terapi
kesalahan
salah untuk
melonjaknya
berdampak penjara
demikian
dilakukan
kriminal. tingkat
kriminal
maka
pemasyarakatan
PSIKOLOGIKA Namer 24 Tahun
dan
setelah para
XII Juli 2007
PENGARUH PROGRAM KONSELING KOGNITIF SPIRITUAL
narapidana
tidak
tindakan
kriminal
akan
kembali untuk
melakukan memenuhi
Program Konsellng Kognitif
Spiritual
(Program KKS)
Salah
kebutuhan dan mencapal tujuannya.
satu jenis program pembinaan
di penjara yang paling banyakdigunakan dan berhas i l
Tinjauan Pustaka
adalah
keperilakuan Kesalahan
Berpikir
Penyebab
Tindakan
1999;
An-Nabhani perilaku
(1953)
menjelaskan
seseorang
tergantung
kognitl f
Baro,1999;
Amstrong, 2003). Pendekatan kognitif efektif
untuk mengembangkan
Kriminal
bahwa
pendekatan
(Walters,
m e ngurangi
perilaku
p e m i k ir an
positif dan
irasional
yang
menimbulkan perilaku kriminal (Pearson, et
bagaimana pandangan dan pemahamannya
al, 2002). Michigan Reformatory di Iona telah
tentang kehidupan.
mulai
didasari
oleh
tentang dan
cara
Penyimpangan perilaku
pemahaman memenuhi
nalurinya.
kebutuhan
Pemahaman
merupakan
hasil
yang
yang
proses
mengembangkan
keliru
Restrukturisasi
dasar
narapidana.
ketiru
ini
berpikir
Kognitif
Program
Program
terhadap
disebut
para
Strategies
Thinking Productively (STP) yang terdiri dari
dua tahap yaitu
STP tahap
dan tahap 2.
tidak sesuai dengan Islam. Perspektif kognitif
menunjukkan penurunan dalam hal perilaku
Juga
menolak
mengungkapkan hasil
bahwa
dari
kriminalitas
keblasaan
buruk
perintah
Yochelson dan Samenow (Blackbum,
STP
langsung
tahap
sedangkan
partislpasl pada STP tahap 2 menunjukkan penurunan
pikiran.
mengikuti
1
Narapidana
merupakan
yang
1
berdasarkan informasi dari Hngkungan yang
perilaku
penyerangan
(Baro,
1999).
kepribadian
Program KKS menggabungkan antara
kriminal yang didasarl oleh pola plkir kriminal.
prinsip kognitif dan aspek spiritua1itas untuk
Kesimpulan
memperbalki
1993)
mengemukakan
ini
teori
diperoleh
berdasarkan
penelitian terhadap 240 narapidana laki-laki
kriminal.
di
yang
St.
Elizabeth
Hospital,
Washington
DC
sepuluh
kesalahan
Prinslp-prinsip
digunakan
selama lebih dari satu dekade. Kriminatitas
kesalahan
diartikan sebagai rangkalan panjang berupa
penggunaan
u ntuk
berplkir
berpikir
pendekatan kognltif m e mperba ik l
adalah
humor,
konfrontasl,
memperkokoh
kontinum yang luas dari proses berpikir. Sisi
kemauan,
non kriminal terletak pada kutub yang diberi
memfas l lltasi
nama
konsistensi, memupuk minat sosial, bermain
"pikiran
bertanggung yang
bermoral,
mematuhi
memenuhi dan
adalah
dan
menggambarkan
tlndakan
yang
mencerminkan
peraturan
seberangnya pikiran
dan
jawab",
kewajiban
hukum.
kutub
dan
peran, membayangkan, membuka pola pikir, dan
tugas · rumah
pola
Konsep
Islam
memperbaiki
yang mendorongnya melakukan
adalah
k r i minal
keislaman
2 0 0 3)
Yochelson
kemud i an
kesalahan
berpikir
dan
serangkaian
Samenow
(Hall,
m e ngidenti fi kasi para
pelaku
1982).
program KKS adalah menurut ajaran Islam.
pikir keliru
pilihan.
{ Werner ,
atau
tindakan
me talu i
hati,
m e neguhkan
Pendekatan spiritualitas yang dipakai dalam
kriminal, dengan
keteguhan
asertifitas,
di
Kutub
kriminal
tindakan
seseorang
orang
memantapkan
io
tindak
akal, serta
yang
d i guna k an
sepuluh
berptkir
hikmah,
materl
cer i ta - cer i ta seperti
potensi
wilayah-wilayah pembiasaan
untuk
kesalahan
manusia,
kehidupan
dalam
fungsi
manusia
berdoa.
Ooa
merupakan bentuk spiritualitas yang banyak
kriminal yaitu berpikiran tertutup, diri baik, diri
digunakan
adalah korban, menyerah saja, pamrih, tidak
berdoa maka individu akan memiliki harapan
berpikir panjang, ketakutan pada diri sendiri,
(Kaye & Raghaavan, 2002).
percaya
hukum
rimba,
diri
istimewa
kepemilikan.
dan
dalam
Para
terapi
peserta
karena
program
KKS
dengan
diminta
untuk mengidentifikasi 10 kesalahan berpikir kriminal
yang
Kemudian
ada
pada
peserta
diri
mereka.
mendiskusikan
bagaimana kesalahan berpikir tersebut bisa
PSIKOLOGIKA Namer 24 Tahun XII Juli 2007
99
Amal/a Roza Brll!lanty & Suglyanto
mendorong Pemandu Islam
munculnya
tindakan
menjelaskan
memandang
tersebut.
Terakhir,
kriminal.
bagaimana
kesalahan
ajaran
berpikir
masing-masing
menjelaskan
awal
tentang
program
potensi
hukum
rimba,
KKS
manusia
dan
Penelitian
eksperimen program
Darimana
saya
berasal
?
dfberikan
Untuk apa saya hidup ? Akan kemana saya
dijadikan
mendapatkan
dahulu
harus
dirinya.
Kemudian
proses
ini
memahami akan
terjadinya
pandang
peserta
?
arti
keberadaan
dijelaskan
perilaku
kognitif
ter1ebih
yaitu
tentang
dari
bahwa
sudut
tentang
dan
rancangan
perlakuan
sebagai
kesalahan difakukan
pembanding
program
berpikir
sebelum
yaitu
kelompok kontrol yang
KKS.
kedua
dan
tidak
Penilaian kelompok
setelah
program
untuk mengetahui pengaruh program.
perilaku
seseorang dipengaruhi ofeh pandangan dan pemahamannya
menggunakan
KKS sedangkan
setelah
kehidupan
istimewa
dua kelompok pretes dan posies. Kelompok
"Siapa
?
diri
Rancangan Penelitian
akan
fungsi akal. Peserta diajak untuk memlkirkan, saya
merasa
kepemilikan.
peserta
diminta untuk mencari attematif pikiran baru. Pertemuan
panjang, ketakutan pada diri sendiri, percaya
kehidupan
Manipulasi Variabel lndependen
dan
Jumlah
pertemuan
Program
KKS
perilaku kriminal didasari oleh pola pikir yang
adalah 2 kali pertemuan per minggu total 7
salah tentang bagaimana lndivldu memenuhi
kali
kebutuhan dasardan naluri tersebut.
pertemuan
pertemuan,
kesalahan Hipotesis
bergantian
Ada berplkir
perbedaan
antara
mengikuti Program
program
Konseling
menurunkan
tingkat
sebelum
kesadaran
dengan
konseling
kesalahan
dengan
bentuk saat
kognitif.
menanggapl
dapat
penyebab kriminal.
berpiklr.
dlbahas
yang
berpikir
120
menit.
Setiap
dua
bentuk
membahas
Peserta
mengungkapkan
sesudah
Kognitif Spiritual
tingkat
sesuai
setama
akan
secara
pikirannya
kesalahan itu.
berpikir
Peserta
kesesuaian
cerita
lain
dengan
bentuk kesalahan berpikir dan menjelaskan bagaimana Terakhir
tindakan
pemandu
kriminal
meminta
muncul.
peserta
untuk
merangkum pernyataan yang mencerminkan Metode Penelitian
kesalahan untuk
ldentlflkasl Varlabel Penelitian Variabel adalah
bebas
Program
adalah
dalam
KKS.
kesalahan
Pemandu
penelitian
Variabel berplkir
inl
tergantung penyebab
berpikir dan
mencari
kemudian
keislaman
yang
kesalahan peserta
krimlnal.
yang
Deflnlsl Operasional Variabel Penelitian
yang
mendorong peserta
alternatif
piklran
baru.
menyampaikan
materi
berkaitan
berpikir.
dlminta
membuat
menceritakan
dengan
Setiap
bentuk
pertemuan
catatan
riwayat
harian
hidupnya,
kronologis kasus, bentuk kesalahan berpikir
Program
Konseling
Kognitif
Spiritual
(Program KKS) adalah suatu program yang dirancang untuk memperbaiki berpiklr
penyebab
menggabungkan
dengan
pendekatan
untuk
yang
mendorong
seseorang
melakukan
tindakan
kriminal.
Kesalahan berplklran
berpikir
tertutup,
tersebut
menganggap
menganggap diri adalah saja,
100
harus
ada
korban,
pamrih,
tindakan
Kriterla Pemandu Program Kriteria adalah
Kesalahan berplklr penyebab kriminal pikiran
melakukan
lembaga pemasyarakatan.
yaitu
kognitifdan spiritual.
adalah
la
10 kesalahan
kriminal
dua
mendorong
kriminal dan pengalaman selama berada di
tidak
pembinaan membina
meliputi
prinsip kognitir,
menyerah berpikir
program
memiliki
KKS
pemahaman
mengenai Islam, berpengalaman melakukan
diri
baik,
pemandu
wanita,
terhadap
masyarakat
kelompok pengajian,
dasar
psikologi
empati,
dan
dan
seperti
mengetahui pendekatan
mampu
membina
hubungan interpersonal dengan orang lain. Subjek
PSIKOLOGIKA Nomer 24 Tahun
XII Juli 2007
PENGARUH PROGRAM KONSEUNG KOGNITIF SPIRITUAL
Penelitian binaan
wanita,
Lembaga
melibatkan
12 warga
22
binaan
Pemasyarakatan
warga
wanita
kesalahan berpikirsubjek.
di
Bukittinggi
Prosedur Penelitian
sebagai kelompok eksperimen dan 10 warga
Kedua kelompok penelitian berada di
binaan wanita di Lembaga Pemasyarakatan
dua
Padang
kontrol.
terpisah.
Sebelum
program
eksperimen
difakukan
penilaian
tingkat
sebagai
Pemilihan
kelompok
subjek
kelompok
lembaga
melibatkan semua warga binaan wanita yang
berpikir
jumlahnya
subjek.
kelompok
terbatas,
kontrol
sedang
dipilih
secara
subjek
acak
oleh
Kejahatan
yang
paling
banyak
penyebab
diberikan
berkaitan
secara
kejahatan uang
lain
untuk
seperti
yang
narkoba
berhubungan
pemenuhan
pencurian,
dan
dengan
kebutuhan
hidup
penipuan
dan
minggu
pertemuan
masing-masing
dua
semua
setelah
eksperimen
tentang
peneliti
keseluruhan.
dilaksanakan
program,
dan
peserta
Selanjutnya
untuk
bentuk
membahas kesalahan
berpikir dalam satu pertemuan. Pengukuran
10
penggelapan.
antara
kesalahan
kelompok
kelompok
penjelaskan
perkenalan
kasus
satu
di
yang
dimulai,
pada
untuk
dimulai
Peserta
dilakukan oteh warga binaan wanita adafah dengan
kriminal
Program
eksperimen pretes.
petugas lembaga pemasyarakatan.
pemasyarakatan
kesalahan
berpikir,
kembali
dilakukan
satu minggu setelah program KKS berakhir untuk kelompok eksperimen. Setetah semua
Skala 10BKB Skala 10 BKB digunakan untuk menilai tingkat terdiri
kesalahan dari
10
berpikir
bentuk
krimlnal.
kesalahan
kriminal yang diturunkan menjadi Pilihan
jawaban
bersifat
terdiri darl 4 pllihan,
yaitu
Skala
antara
0-3.
Skar
O
dilakukan
pengolahan
dan
Kadang
untuk
Analisls Data
Untuk mengetahui pengaruh program
yang
kadang, Jarang Sekali, Tidak Pemah. berkisar
terkumpul
analisis data.
berpikir
10 aitem.
kontinum Sering,
data
Skor
pitihan
jawaban Tidak Pernah, dan 3 untuk pilihan
Konseling
Kognitif
Spiritual
kesalahan
berpikir
penyebab
terhadap kriminal
dilakukan analisis varian campuran terhadap hasil pretes dan postes kedua kelompok.
Sering. Total Skor adalah 30. Semakin tinggl skor
menunjukkan
semakin
tinggi
Hasll Penelitlan
tingkat
Tabel.1 Hasil Uji Hipoteses
Eta
Sumber
JK
db
p
F
MK
Kuadrat
0,76
Bentuk Kesalahan Berpikir
12,027
Bentuk Kesalahan Berpikir *
12,027
0
1 101,48
Kelompok
101,482
1
68,182
1
Kelompok
0,394
0,037
0,020
0,243
0,068
0,156
6,41
2
4
68,182
3,70 8
PSIKOLOGIKA Nomer 24 Tahun XII Juli 2007
101
Amalia Roza Bnllianty & Sugiyanto
Pada Tabel 1, nilai F sebesar6,414 (p= 0,020) membuktikan bahwa hipotesis penelitian yaitu Program KKS dapat menurunkan tingkat kesalahan berpikir penyebab kriminal diterima atau
terbukti.
Nilai
eta
kuadrat sebesar 0,243
berarti
bahwa
Program
KKS
memberikan
sumbangan sebesar 24.3 % terhadap penurunan tingkat kesatahan berpikir.
pretes
postes
Pengukuran
Gambar 1 Profil Tlngkat Kesalahan Berpikir
Gambar kesalahan
1
menunjukkan
berpikir
mengalami
pada
tingkat
kelompok
peningkatan.
kontrol
Diduga
hal
ini
mengikuti subjek,
pertemuan.
baik
embar
secara
Harapan
J
besar melalui
dan
Kekhawatiran
sesl.
menyatakan
yang
ditulis
blnaan wanita di dalam LP. Pada umumnya
mereka mau berubah dan sangat bersyukur
di
kelompok
bersama
kontrol
dengan
narkobanya pertukaran
teman-teman
sehingga informasi
memperkuat
tingkat
subjek.
ini
Hal
Blackburn
(1994)
dlpelajari
melalui
masuk penjara
dimungkinkan
terjadi
kembali
kesalahan
berpikir
bahwa
tindakan
interaksi
ama,
kriminal secara
dengan
sering disertai
spontan
program si
KKS
gnifikan
kesalahan
memberikan
terhadap berpikir
riminal
k
ga
pllar
mampu
rogram
memberikan
keberhasllan kesalahan adalah
dalam
berpikir
esungguhan
102
terlihat
sebelumnya.
p
e
n
e
menghadapi,
kontribusi
terhadap
mengatasi
binaan
peserta,
kelompok seperti
antusias
dan
aktif
merasa
ang
y
i m
k
saling
a a n ,
lien
erasaan
menganggu
penerimaan
r
p
wanita
ateri program.
dengan
ateri
m
percaya,
s e h l n g g a
untuk
belajar
mengekspreslkan
tlngkat
m
ak
tid
angsung
l
peserta dalam program KKS
hubungan
p e n u h
secara
ubungan yang terbina antara
pemandu dan adalah
terhadap
Pemandu
H
memungkinkan
menurunkan
misalnya
erumpamaan dan berusaha
dianggap
warga
k
warga
ebih
p
yang
dan kehangatan pemandu, Peserta
para
p
KKS
p
yang
t i ng k at
tulus
pertanyaan
emasyarakatan.
binaan wanita di lembaga Tl
ngaruh
pe
penu r unan
dan
konfrontasl
mengaitkan bahwa
ebih
f
l
menun j ukkan
peserta
peserta.
namun melalui
menunjukkan
mampu
terhadap
ermasalahan
melakukan
analisis
ang
y
yang
dengan memberikan pemyataan-pemyataan
p
Hasil
waktu
kedatangan
si konseling individual.
ehangatan
yang
Pembahasan
eserta
P
se
k
motif, dorongan dan atasan
ejahatan.
durasi
Pemandu
intensif datam kelompok baik teknik ataupun k
membimbing.
bahwa
agar program dilaksanakan
frekuensi
l
uraian
sosial
yang
mengharapkan
semakin
dengan
ada
pesta
negatif yang
sesuai
ketika
awal
ebagian
ataupun
terjadi karena adanya interaksi antar warga
subjek
pada
S
lisan
(O
atau
hlsen,
pikiran
1970).
dan yang
Konseling
ni akan membuat peserta
i
nyaman
dan
antusias
untuk
menerapkan apa yang telah mereka pelajari. Pemandu juga
mengakul
bahwa
PSIKOLOGIKA Nomer 24 Tahun
a
l
rasa
me
XII Juli 2007
PENGARUH PROGRAM KONSELING KOGNITIF SPIRITUAL
nyaman
menjalankan
penerimaan
yang
kesediaan
peserta
sehingga
terhadap
dari
karena
petugas
mengikuti
pemandu
dilakukannya
tugasnya
baik
merasa
memang
program apa
memberi
pembinaan
dan
lembaga
Materi Program KKS yang unik yaitu
kognltif
menggabungkan dan
aspek
prlnsip-prinsip
spiritual
yang
secara
bertahap menggunakan prlnsip sebab akibat
Beberapa pelaksanaan pemandu
masih
ada
konsellng
tersebut.
Penanaman
diberlkan atau
kesalahan
melalul
Pemlkiran
informasi
umpan
menganalisa
balik
suatu
lraslonal
berplklr juga
permainan
perumpamaan.
dibongkar
dengan
menggunakan prlnslp-prinsip kognitif seperti bermain
peran,
konfrontasi,
membayangkan. digunakan peserta
Aspek
sebagai
menyadari
dan
spirltualitas
rumah
seperti
simpul
demi
tugas
rumah
terapi
I
menggunakan
1982).
yang
darl
pemasyarakatan semua
warga
eksperimen,
Jumlah
melebihl plhak
untuk
anggota
kapasltas. lembaga
menglkutsertakan
blnaan
dalam
kelompok
membuat
Jumlah
kelompok
menjadi
kesalahan
berpikir
mengungkapkan bahwa jumlah yang efektif
pencipta
sesuai
setiap
dengan
yakni aturan
perbuatan
akan
Materi-materi
kehldupan,
masa
Peserta kurang
setelah
dipertanggungjawabkan.
dan
berpikir
kekuatan
dengan
Permintaan
adalah
dan
seperti untuk
kesalahan
satu
(Werner,
dalam
penclpta
kognitif
pemandu
pemelihara
dengan
hldup
dalam
antaranya
berpengalaman
menyelesalkan
salah
ketompok
mereka dengan membangkitkan kesadaran
menjalani
dl
pendekatan kognltlf adalah pemberian tugas
akan
hubungan
kurang
pendekatan
dalam
padahal
darl
lnl,
"tidak seorang pun".
kesalahan berpiklmya dan menyadari bahwa akibat tertentu
keterbatasan
program
mencerminkan
akan",
menggali
tidak
seperti penggunaan kata •sefalu", ·saya pasti
disiplin
untuk
tertutup,
menangkap pemyataan-pemyataan spontan yang
sehlngga dapat mengaktifkan proses berplkir difasilitasi
berpikiran
kekurangpekaan
subjek.
Peserta
kesalahan
menggunakan
pemasyarakatan.
dengan
adalah
pikir panjang dan merasa diri istimewa .
yang
kontribusi
di
paling berhasil diperbaikl dalam program ini
lingkar
(taubat)
wilayah
berperan
dalam
12
orang.
Yalom
melaksanakan 7 orang
Jumlah
atau
peserta
cukup
tidak
kelompok
maksimal
yang
mempengaruhi
seperti
terapi
semua
(1975)
10
melebihi jalannya peserta
orang.
kapasitas program mendapat
perhatian dan kesempatan yang sama untuk mengungkapkan
masalahnya,
pemandu
penjagaan harapan. Pada umumnya peserta
lebih hafal pada peserta yang aktif, peserta
meyakini bahwa la masih punya kesempatan
membentuk forum sendlri dengan berbicara
unluk
menjadi
lebih
baik,
menjadi
lebih
dengan leman sebelahnya karena pemandu
terbuka terhadap perubahan dan tidak lagi
berbicara
memandang
melibatkan kelompok.
masa
depan
mereka
penuh
berpikir
yang
dominan
ada
beberapa
pada subjek adalah menganggap bahwa diri
tingkat
adalah
tetap
korban
peserta
dan
segala
sesuatu
baik
faktor
kesalahan tinggi
yang
berplklr
sehlngga
orang ataupun benda adatah untuk dimiliki.
keberhasllan
Para peserta meyaklnl bahwa mereka adalah
menurunkan
kesalahan
korban terutama dari kondlsl ekonomi yang
penghambat
tersebut
serba
terhadap
sulit.
memaksa
Hal
lain
tanpa
Penelitian lnl jug a mengungkap bahwa
dengan kesuraman. Kesalahan
dengan
inlfah
mereka
yang
untuk
kemudian
melakukan
perbuatan kriminal. Menurut mereka, materi
menyebabkan warga
binaan
menghambat
program
KKS
berplkir. meliputi
hukuman,
dalam Faktor persepsi
penerimaan
masyarakat, lingkungan tempat kembali dan kecukupan kebutuhan hid up.
atau uang adalah jamlnan untuk dapat hidup Penutup
layak sehlngga apapun akan mereka lakukan untuk
mendapatkan
walaupun
harus
perbuatan kriminal.
jaminan
dengan
tersebut
metakukan
Kesalahan berpikiryang
PSIKOLOGIKA Nomer 24 Tahun XII Juli 2007
Program berhasil
Konseling
menurunkan
Kognitif
tlngkat
Spiritual
kesalahan
103
Amalia Roza Brilllanty & Sugiyanto
berpikir
warga
binaan
pemasyarakatan.
wanita
di
program
KKS ditentukan oleh tiga pilarutama program yaitu
pemandu,
merupakan
peserta
gabungan
dan
materi
prinsip
Justice and Behavior, 26, 466-484.
lembaga
Keberhasilan
Biro
Pusat
kognitif
adalah
Aku
adalah
Karban
diperbaiki
adalah
Berpikiran
Panjang yang
melalui
dan
program
Tertutup,
Diri
menghambat
persepsi
terhadap
The
1994.
psychology
of
practice.
Chichester
:
John
program Cote, B & Pargament, K. 1999. Re-Creating Your
hukuman,
kembali dan kecukupan kebutuhan hidup. saran
R.
and
yang
Life:A
I
s p i r i t u a l
psychotherapeutic intervention for
penerimaan masyarakat, lingkungan tempat
Beberapa
dari
Wiley & Sons Inc.
faktor
KKS dalam menurunkan kesalahan berpikir yaitu
2004,
Oktober
criminal conduct; Theory, research
Pikir
Empat
keberhasilan
Blackbum,
KKS
Tidak
lstimewa.
22
Tindak Diakses
dan
Kepemilikan. Kesalahan berpikir yang paling berhasil
Data
Indonesia.
http/lwww.bps.go.id
aspek spiritual. Dua kesalahan berpikir yang dominan
di
tanggal
dan
1997.
Statistik.
Kriminal
yang
·
people
dapat
diagnosed
with
cancer.
Psycho-Oncology, 8, 395 407.
disampaikan untuk penelitian lanjutan adalah melakukan
studi
mendalam
mengenai
pendahuluan
penyebab
perilaku
kesalahan
berpikir
dapat
diidentifikasi
Konseling
kriminal para
lebih
berpikir
sehingga
10
pelaku
kriminat
tepat.
Program
dengan
Kognitif
yang
kesalahan
Spiritual
tidak
berdiri
sendiri tapi merupakan bagian pembinaan di lembaga
pemasyarakatan
dan
Hall,
S.
T.
2003.
Faith-based
programs
in
cognitive
corrections.
CorrectionsToday,65, 10-116.
Kaye, J., & Raghavan, S. K. 2002. Spirituality in disability and illness. Journal of
Religion and Health, 41, 231-242.
dilakukan King.A. S. 1996. Spirituality: Transformation
secara berkesinambungan.
and
Metamorphosis.
Religion,
26,
343 351.
Daftar Pustaka
Oemarjoedi,
K.
A.
Amstrong,
T.
2003.
A.
Effect
Reconation
Therapy
recidivism
youthful
of
of
Moral
on
the
Pendekatan
2002.
Cognitive
Behavior
Psikoterapi.
Jakarta:
dalam Penerbit
KreatifMedia.
offenders.
Criminal Justice and Behavior, 30,
Ohlsen, M. M .1970. Group Counseling. New York: Holt, Rinehard and Winston,
668-687.
Inc. An-Nabhani,
T.
1953.
Nizham
Al-Islam. Parson, M.
Beirut: HizbutTahrir.
L., & Warner-Robbins, Carmen.
2002. An-Nabhani, T. 2001. Peraturan Hidup dalam
Islam.
Boger:
Pustaka
Thariqul
lzzah.
Factors
that
support
women's sucessful transition to the community
Health
following
Care
I prison.
jail
for
Women
fntemational, 23, 6-18. Barlow,
H.D.
1984.
Introduction
to
Criminology. Toronto: Little, Brown &Company.
Pearson, F. S., Upton, D.S., Cleland, C. M., & Yee,
D.
Baro,
A.
1999. Program
104
Cognitive on
Restructuring
lmmates.
Criminal
programs
2002.
S.
behavioral
I
on
The
effect
of
cognitif-behavioral recidivism.
Crime
&
Delinquency, 48, 476-496.
PSIKOLOGIKA Nomor 24 Tahun XII Juli 2007
PENGARUH PROGRAM KONSELING KOGNITIF SPIRITUAL
Rata-rata Pomeroy, E. C., Kiam, R., & Green D. L. 2000. Reducing trauma
depression.anxiety of
HIV/AIDS group
male
inmates:
and
seluruh
An
23
psychoeducational
intervention.
Research,24(3), 156
Social
rata-rata
penghuni dan
Work
dengan Diakses
Januari
2005,
I.
M.,
Hak
narapidana
diukur
23
didik)
Indonesia.
J a n u a r i
kasus
2001
Diakses
2005,
di
pada dari
.htm.
jumlah
kapasitas Lapas I Rutan. pada
anak
tahun
166.
pertahun
(tahanan,
pada
http://www.correct.go.id/ind/stsubs
Syirazi, Prosentase
tahanan/narapidana
narkoba
2004.
Islam Melindungi Hak
Tahanan.
Jakarta:
Pustaka
Zahra.
Walters, G . D . 1999. Short-Term Outcome of
dari
inmates
http:/lwww.correct.go.id/ind/stsubs
participating
Lifestyle
Criminal
.htm.
Change
Justice
in
the
Program.
and
Behavior,
26(3), 322-337. Rata-rata
pertahun
jumlah
narapidana
(dewasa dan pemuda} pada Lapas
Werner,
H.
D.
1982.
Cognitive
I Rutan seluruh Indonesia. Diakses
Humanistic Approach.
pada
The Free Press.
23
Januari
2005,
dari
Therapy:A New
York:
http:/lwww.correct.go.id/ind/stsubs .htm.
Ya lorn,
I.
D .
1975. The Theory and Practice of
Group
Psychotherapy.
Second
Edition. New York: Basic Book, Jnc.
PSIKOLOGIKA Namer 24 Tahun XU Juli 2007
105