PENGARUH PERPUTEARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA) Muhriani Ali Akuntansi/S1 Akuntansi ABSTRACT This research aimed to define the effect of accounts receivables turnover toward the profitability (a study case in trading companies listed in Indonesia Stock Exchange). This research used financial statements of manufacturing companies obtained from Indonesia Stock Exchange in the period of 2008-2012 as the secondary data. The population consisted of 10 trading companies listed in the Indonesia Stock exchanges 2008-2012. Data was analyzed by data normality test, panel data regression, and coefficient interpretation of determination correlation using Eviews program. The result showed that the accounts receivables turnover had a significant effect toward the net profit margin of the trading companies. This conclusion was drawn from both regression test and the effect of turnover variable toward the net profit margin. Keywords: Accounts receivables turnover, profitability, net profit margin (NPM) I.
PENDAHULUAN Perputaran piutang adalah rasio yang memperlihatkan lamanya untuk mengubah
piutang menjadi kas. Putaran piutang dihitung dengan membagi penjualan kredit bersih dengan saldo rata-rata piutang. Saldo rata-rata piutang dihitung dengan menjumlahkan saldo awal dan saldo akhir dan kemudian membaginya menjadi dua (Kasmir, 2008:189).Tujuan yang paling mendasar dari operasi perusahaan adalah perusahaan harus memperoleh laba yang besar. Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Ada banyak ukuran profitabilitas contohnya: Profit Margin, ROA, ROE, dan lain-lain. Alat yang umum digunakan untuk mengevaluasi profitabilitas dihubungkan dengan penjualan yaitu laporan laba rugi dimana setiap posnya dinyatakan dalam persentase penjualan (Riyanto, 2001: 335). Dengan demikian dalam memperoleh piutang dapat ditagih sangat berhubungan dengan profitabilitas perusahaan. Karena profitabilitas perusahaan menunjukkan suatu perbandingan antara laba dan penjualan. Perputaran piutang menunjukkan berapa kali suatu perusahaan menagih piutangnya dalam satu periode atau kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu. Rasio ini menggambarkan efisiensi perusahaan dalam mengelola piutangnya. Perputaran piutang yang tinggi berarti semakin cepat dana yang diinvestasikan 1
pada piutang dapat ditagih menjadi uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanam dalam piutang rendah. Sebaliknya jika tingkat perputaran rendah berarti piutang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat ditagih dalam bentuk uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang besar. Namun naik turunnya tingkat perputaran piutang dalam suatu perusahaan banyak dipengaruhi oleh barbagai macam faktor, baik faktor intern maupun ekstern. Paling tidak terdapat tiga faktor penting yang mempengaruhi tingkat perputaran piutang suatu perusahaan.Faktor–faktor tersebut adalah kebijaksanaan kredit yang diterapkan oleh perusahaan, syarat pemberian kredit serta kebijaksanaan pengumpulan piutang yang dilakukan oleh perusahaan(Kasmir,2008). Pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas perusahaan yang dilakukan oleh Sahara dan Marhakim (2009), bahwa dari hasil analisis receivable turn overPT. Asno Hirie Indonesia memiliki perputaran piutang relatiF rendah, terlihat dari beberapa pelanggan yang memiliki perputaran piutang yang sangat kecil terutama perputaran piutang pada PT. Wijaya Karya Intrade dengan receivable turn over sebanyak 2 kali dengan average colletion periode sebanyak 215 hari sehingga menimbulkan over investment pada piutang. Sedangkan tingkat rasio profitabilitas PT. Asno Horie Indonesia mengalami kenaikan meskipun hanya sebesar 0.0045% dari periode 2008 ke periode 2009, yaitu dari -0.0020% menjadu 0.0025% dan hasil uji koefisien korelasi antara receivable turn over dan profitabilitas adalah 0.6222, artinya hubungan yang kuat diantara keduanya. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji ulang tentang perputaran piutang dan profitabilitas perusahaan dengan formulasi judul “Pengaruh Perputaran PiutangTerhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Perusahaan Dagang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas makarumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: (1) Bagaimana tingkat perputaran piutang pada perusahaan dagang yang terdaftar di bursa efek indonesia? (2 )Bagaimana tingkat profitabilitas perusahaan dagang yang terdaftar di bursa efek indonesia? (3) Apakah perputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan dagang yang terdaftar di bursa efek indonesia?. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan utama dalam penelitian adalah sebagai berikut: (1) Untuk mengetahui tingkat perputaran piutang pada perusahaan dagang (2) Untuk mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan dagang. (3) Untuk mengetahui perputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan dagang.
II.
KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2
2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Piutang 2.1.1.1 Pengertian Piutang Menurut Warren Reeve Fess yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan Taugik Hendrawan menjelaskan bahwa pengertian piutang adalah: “Istilah piutang (receivable) meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap barang dan jasa yang dibeli. Soemarso (2005: 336) mengemukakan bahwa“Piutang (trade receivable) adalah piutang yang berasal dari penjualan barang dan jasa yang merupakan kegiatan usaha normal perusahaan”. 2.1.1.2 Perputaran Piutang Penjualan yang dilakukan secara kredit oleh suatu perusahaan secara otomatis akan mempengaruhi tingkat perputaran piutangnya. Naik turunnya tingkat perputaran piutang dalam suatu perusahaan banyak dipengaruhi oleh barbagai macam faktor, baik faktor intern maupun ekstern.Perputaran piutang menunjukkan berapa kali suatu perusahaan menagih piutangnya dalam satu periode atau kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu (Kasmir, 2008: 189). Rasio ini menggambarkan efisiensi perusahaan dalam mengelola piutangnya. Tingkat perputaran piutang diukur dengan membandingkan antara penjualan kredit dengan rata-rata piutangnya. Jadi, tingkat perputaran piutang yang tinggi berarti semakin cepat dana yang diinvestasikan pada piutang dapat ditagih menjadi uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanam dalam piutang rendah. Sebaliknya jika jika tingkat perputaran rendah berarti piutang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat ditagih dalam bentuk uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang besar (Kasmir, 2008: 176).
2.1.2 Profitabilitas 2.1.2.1 Pengertian Profitabilitas Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan, profitabilitas
suatu
perusahaan
menunjukan
kemampuan suatu
perusahaan dalam
menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan, aktiva dan modal saham tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang akan diperbandingkan satu dengan lainnya.
Menurut
Munawir (2003:64), profitabilitas merupakan salah satu tujuan perusahaan dalam menganalisis laporan keuangannya, selain itu profitabilitas merupakan rasio keberhasilan suatu perusahaan dalam menggunakan kekayaan secara produktif, sehinggamenghasilkan keuntungan atau laba yang memuaskan. Jadi dengan profitabilitas bisa mengukur bagaimana 3
manajemen dalam suatu perusahaan bekerja untuk menghasilkan laba sebesar mungkin, dimana laba tersebut didapatkan dari aktivitas yang telah dilakukan perusahaan. 2.1.2.2 Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah rasio yang bertujuan untuk mengukurefektivitas manajemen yang tercermin pada imbalan hasil dari investasi melaluikegiatan penjualan (Djarwanto, 2001: 2). Sedangkan menurut Weston dan Brigham(1994: 17), rasio profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan pengaruh gabungandari likuiditas, pengelolaan aktiva dan pengelolaan hutang terhadap hasil-hasiloperasional perusahaan.
2.2 Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Diduga terdapat pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas pada perusahaan dagang.
III.
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah metode kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 13) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandasan pada filsafat positivisme, digunakan untuk pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
X
Y
Keterangan: X : Perputaran Piutang Y :Profitabilitas
3.2 Defenisi Operasional Variabel Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah perputaran piutang (X) dan prifitabilitas (Y). Perputaran Piutang adalah rasio yang mengukur berapa kali secara rata-rata piutang berhasil ditagih dalam satu periode. Sedangkan Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam mendapatkan keuntungan.Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah net profit margin (NPM). Penggunaan net profit margin didasarkan pada pencapaian keuntungan bersih perusahaan 4
ataspenjualan barang, sehingga net profit margin banyak digunakan oleh perusahaan dagang untuk mengukur profitabilitas, (Parahitha, 2011: 107). Untuk lebih jelasnya defenisi operasional variabel dapat dilihat pada tabel 2 berikut: 3.2 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang secara tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2012: 193). Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari laporan
keuangan
perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 5 tahun sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 melalui home page situs Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id
3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2012: 401). Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan atau datadata yang berkaitan dengan objek pembahasan. Data-data tersebut berupa laporan keuangan perusahaan dagang yang di peroleh melalui Bursa Efek Indonesia, mulai tahun 2008-2012.
3.5 Teknik Analisis Data Analisa data dilakukan setelah data terkumpul. Proses analisis data merupakan usaha untuk memperoleh jawaban permasalahan penelitian. Tahapan analisis data yang digunakan dalam penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:
3.5.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variebel dependen dan variabel independen mendekati distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov uji grafik yaitu dengan melihat tampilan grafik Histogram maupun grafik normal plot (Gozali, 2006). Uji K-S dibuat dengan merumuskan hipotesis sebagai berikut: 5
H0 = Data variabel dependen berdistribusi normal Ha = Data variabel dependen tidak berdistribusi normal α = 0,05 atau 5% Pengambilan keputusan: Tolak Hojika nilai signifikan yang diperoleh lebih kecil dari α, terima Hodalam hal lainnya. Untuk pengujian ini digunakan jasa komputer berupa program E-Views. 3.5.2 Analisis Regresi Data Panel Menurut Setiawan dan Kusrini (2010:180) sesuai dengan jenis data yang digunakan yaitu Data Panel (Data Pooled), yaitu kombinasi data time series dan cross section, maka model estimasi yang digunakanadalah regresi ganda dengan metode panel Data. Data yang digunakan meliputi data perputaran piutang dan rasio profitabilias perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiaselama periode 2008-2012. Adapun model yang akan diestimasi adalah:
Yit 0 1Xit eit Dimana: Yit=Besarnya rasio profitabilias ke-i pada tahun ke-t Xit= Jumlah perputaran piutang dagang yang terdaftar di bursa efek Indonesia ke-i pada tahun ke-t eit
= error term untuk perputaran piutangi ke-i pada tahun ke-t Metode analisis dengan panel data adalah suatu metode analisis dengan menggunakan
data gabungan time series dan cross section. Menurut Widarjono (2005:122) beberapa keuntungan dengan menggunakan panel data estimasi dengan data panel bisa memperlihatkan atau mempertimbangkan heteroginitas secara eksplisit dari variabel individu secara spesifik seperti perbedaan indivisu, negara, perusahaan dan lain-lain. 1. Dengan menggabungkan data time series dan cross section, panel data memberikan data yang lebih informatif, beragam (variabilitas), hubungan antar variabel independen yang lebih kecil, lebih banyak degree of freedom dan lebih efisien. 2. Dengan mempelajari observasi-observasi cross section, panel data lebih cocok untuk mempelajari perubahan dinamis (the dynamic of change). 3. Panel data bisa mendeteksi dan mengukur dampak-dampak yang tidak bisa diobservasi secara sederhanna dengan menggunakan data cross section atau time series saja. 4. Panel data dapat mempelajari model perilaku yang lebih kompleks. 6
Model–model estimasi data panel tergantung pada asumsi-asumsi terhadap intersep, slope koefisien dan variabel gangguannya. Ada beberapa kemungkinan, yaitu: 1. Asumsi bahwa intersep dan slope koefisien adalah konstanta sepanjang waktu dan ruang serta variabel gangguan menangkap perbedaan antar waktu dan individu. 2. Slope koefisien konstan dan intersep berbeda antar individu. 3. Slope koefisien konstante tetapi intersep bervariasi antar individu dan waktu. 4. Seluruh koefisien (intersep dan slope koefisien) bervariasi antar individu. 5. Intersep dan slope koefisien bervariasi antar individu dan waktu. Dalam analisis panel data dikenal tiga pendekatan yaitu pendekatan Kuadrat Terkecil (Pooled Least Square), pendekatan efek tetap (Fixed Effect) dan pendekatan efek acak (Random Effect).
3.5.3 Interpretasi Koefisien Korelasi dan Determinasi Menurut Gujarati (2010: 42) bahwa koefisien korelasi digunakan untuk menganalisis atau mengetahui pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen, sehingga dapat ditentukan nilai korelasi murni yang terlepas dari pengaruh-pengaruh variabel lainnya. Untuk menghitung koefisien korelasi digunakan rumus sebagai berikut: 𝑟𝑥𝑦 =
n ∑ XY − (∑ X)(∑ Y) √{ ∑ X 2 − (∑ X)2 }{n ∑ Y 2 − (∑ Y)2 )
Koefisien determinasi mencerminkan besarnya pengaruh perubahan variabel independen dalam menjalankan perubahan pada variabel dependen secara bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan antar variabel dalam model yang digunakan. Besarnya nilai r2 berkisar antara 0 < r2 < 1. Jika nilai r2 semakin mendekati satu maka model yang diusulkan dikatakan baik karena semakin tinggi variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus: KD = r2 x 100% Keterangan: KD: Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi IV.
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Variabel Perputaran Piutang (Receivable Turn Over)
7
Perkembangan nilai rasio perputaranpiutang dari perusahaan-perusahaan sektor perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2012 adalah sebagai berikut: Rasio perputaran piutang menunjukkan perbandingan antara jumlah penjualan pada perusahaan-perusahaan dagang
yang berhasil diperoleh dari penjumlahan antara tahun
sebelum dan tahun berjalan sehingga menghasilkan jumlah piutang rata-rata.Semakin besar rasio ini menunjukkan jumlah penjualan lebih besar dari piutang. Dengan kata lain penjualan yang terjadi dilakukan secara tunai. Sebaliknya, semakin kecil rasio perputaran piutang menunjukkan bahwa jumlah piutang meningkat seiring dengan peningkatan penjualan. Rasio perputaran piutang sama dengan satu artinya seluruh penjualan dilakukan secara kredit. Jika rasio perputaran piutang lebih kecil dari satu artinya jumlah piutang perusahaan lebih besar dari jumlah penjualan yang dilakukan. Dengan kata lain terjadi akumulasi piutang usaha dari tahun ke tahun. Berdasarkan data diatas terlihat bahwa dari 10 perusahaan sektor perdagangan yang diamati, semuanya mempunyai nilai rasio perputaran piutang yang relatif berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Perusahaan yang memiliki rasio perputaran piutang terbesar adalah PT. Toko Gunung Agung, Tbk dengan nilai rata-rata rasio perputaran piutang sebesar 1786,90. Nilai ini menunjukkan bahwa jumlah nilai penjualan yang diperoleh PT. Gunung Agung, Tbkselanjutnya perusahaan yang memiliki nilai rasio perputaran piutang terbesar kedua adalah PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk dengan nilai rata-rata rasio perputaran piutang yaitu 270.06. selanjutnya perusahaan yang memiliki perputaran piutang terbesar ketiga yaitu PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk dengan nilai rata-rata rasio perputaran pitang yaitu 133.45, disusul oleh perusahaan PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk dengan perolehan nilai rata-rata rasio perputaran piutang berjumlah 119.48, selanjutnya perusahaan yang tertinggi kelima yaitu PT Hero supermarket, Tbk dengan nilai rata-rata perputaran piutang yaitu 66.63, kemudian di susul oleh PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk dengan niali rata-rata rasio perputaran piutang mencapai 57.12, selanjutnya perusahaan PT Sona Topas Tourism Industry, Tbk dengan nilai rata-rata rasio perputaran piutang yaitu 41.82 selanjutnya tiga perusahaan yang memiliki nilai rata-rata rasio perputan piutang terendah yaitu PT Matahari Putra Prima, Tbk dengan nilai rata-rata rasio perputaran piutang yaitu 30.18, selanjutnya disusul oleh PT Mitra Adiperkasa, Tbk dengan niali rata-rata rasio perputaran piutang hanya mencapai 12.50 dan berikut
perusahaan dagang yang memiliki rasio
perputaran piutang terkecil adalah PT. Kokoh Inti Arebama, Tbk dengan nilai sebesar 4,69.
8
Dengan adanya penjelasan diatas maka bisa dilihat bahwa rata-rata rasio perputaran piutang relatif berbeda. Berdasarkan data diatas terlihat dari 10 perusahaan sektor perdagangan yang diamati pada umumnya mempunyai nilai NPM yang positif dan cukup baik. Adapun perusahaan yang memiliki rata-rata nilai NPM terbesar adalah PT. Matahari Putra Prima, Tbk dengan nilai NPM mencapai 14,89.selanjutnya perusahaan yang memiliki nilai tertinggi terbesar kedua adalah PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk dengan nilai rata-rata NPM mencapai 11.52, selanjutnya perusahaan yang memiliki nilai rata-rata tertinggi ketiga yaitu PT Sona Topas Tourism Industry, Tbk dengan nilai rata-rata NMP yaitu 8.62, disusul oleh perusahaan PT Ramayana Lestari sentosa, Tbk dengan nilai NPM mencapai 8.36, selanjutnya perusahaan yang tertinggi kelima yaitu PT Mitra adiperkasa, Tbk dengan nilai rata-rata NPM yaitu 5.18, kemudian di susul oleh PT Kokoh Inti Arebama, Tbk dengan niali rata-rata NPM mencapai 4.40, selanjutnya perusahaan PT Hero Supermarket, Tbk dengan nilai rata-rata NPM yaitu 4.40 selanjutnya tiga perusahaan yang memiliki nilai rata-rata NPM terendah yaitu PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk dengan nilai rata-rata NPM yaitu 1.84, selanjutnya disusul oleh PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk dengan nilai rata-rata NPM hanya mencapai 1.30 dan berikut perusahaan dagang yang memiliki nilai rata-rata NPM terendah adalah PT. Toko Gunung Agung, Tbk dengan nilai sebesar 1.10, Dengan adanya penjelasan diatas maka bisa dilihat nilai rata-rata NPM relatif berbeda. 4.2
Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang
digunakan dalam penelitian.Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal.Untuk melakukan pengujian asumsi normalitas data tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pengujian metode Jarque Berra (JB). Adapun hipotesis yang akan diuji adalah: H0
: Data variabel yang diamati berdistribusi normal
H1
: Data variabel yang diamati tidak berdistribusi normal
: 5%
Statistik uji:
JB nk S2 1 K 32 4 6 Dimana: n adalah jumlah observasi; k adalah jumlah variabel bebas (k akan sama dengan nol untuk pengujian data tunggal); S adalah nilai Skewness; dan K adalah nilai Kurtosis. 9
Kriteria uji: Jika nilai probabilitas dari statistik JB lebih kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan maka H0 ditolak. Sebaliknya jika nilai probabilitas dari statistik JB lebih besar dari tingkat signifikansi yang digunakan maka H0 diterima Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan E-Views adalah sebagai berikut: Berdasarkan hasil diatas terlihat bahwa nilai JB untuk variabel NPM untuk seluruh perusahaan yang diamati mempunyai nilai signifikansi diatas 0.05.Ho diterima.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data dari variabel NPM untuk seluruh perusahaandagang yang diamati telah berdistribusi normal.
4.3
Hasil Analisis Regresi
4.3.1
Hasil Analisis Regresi Data Panel Setelah asumsi normalitas dipenuhi maka langkah selanjutnya melakukan estimasi
untuk mengetahui pengaruh dari perputaran piutang terhadap Net Profit Margin perusahaan perdagangan. Hasil
estimasi
regresi
pengaruh
perputaran
piutang
terhadap
net
profit
marginperusahaan dengan menggunakan bantuan E-Views, adalah sebagai berikut: 4.3.2
Pengujian Keberartian Model Regresi Data Panel Setelah diperoleh model persamaan regresi taksiran maka langkah selanjutnya adalah
melakukan pengujian keberartian model regresi yang diperoleh.Ini dilakukan untuk mengetahui apakah pemilihan model linear telah cocok dengan data yang ada.Pengujian model regresi dilakukan dengan menggunakan uji F. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis H0 : 0 1 0 H1 : Sekurang-kurangnya ada sebuah
i 0
2. Taraf signifikansi α = 0.05 3. Statistik Uji
F
JK Re gresi / N k 1 JK Residu / NT N k
4. Kriteria pengujian: Tolak Ho jika
Fhit F;Nk1,NTNk atau p-value α. Terima Ho dalam hal lainya. 10
Berdasarkan hasil analisis diatas terlihat nilai Fhitung untuk model regresi yang dianalisis adalah sebesar 5,148 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.Jika dibandingkan dengan nilai alpha sebesar 0,05 maka nilai signifikansi yang diperoleh masih jauh lebih kecil dari nilai alpha sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95%, model regresi pengaruh perputaran piutangterhadap NPM telah signifikan. Dengan kata lain penggunaan model regresi linear telah sesuai dengan data yang diamati.
4.3.3
Pengujian Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Net Profit Margin Setelah diketahui bahwa terdapat variabel independen yang berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen maka dilakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui secara spesifik variabel independen manakah yang berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Untuk keperluan itu dilakukan pengujian koefisien regresi secara individual (Testing Individual Regression Coefficient). Pengujian hipotesis secara parsial menggunakan uji t. Jika nilai mutlak t
hitungyang
diperoleh lebih besar dari nilait
tabelpada
tingkat signifikansi tertentu dan derajat bebas (NT-N-k) maka Ho ditolak. Secara eksplisit hipotesis di atas dapat dinyatakan sebagai berikut Ho :
1 0
H1 :
1 0
(perputaran piutang tidak berpengaruh terhadap net profit margin yang dimiliki oleh perusahaanperusahaan dagang yang diamati) (perputaran piutang berpengaruh terhadap net profit margin yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan dagang yang diamati)
: 5% Berdasarkan hasil analisis sebelumnya diketahui nilai mutlak t
hitung
untuk variabel
perputaran piutang sebesar 1,75 dengan nilai signifikansi 0,087. Nilai signiifkansi ini lebih besar dari 0,05 sehingga Ho diterima. Namun jika menggunakan alpha sebesar 10% (0,1) maka nilai signifikansi yang diperoleh masih lebih kecil dari nilai alpha sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 90%, tingkat perputaran piutang yang dimiliki oleh perusahaan perdagangan berpengaruh secara signifikan terhadap net profit margin perusahaan.
4.3.4
Interpretasi Koefisien Determinasi Koefisien determinasi mencerminkan besarnya pengaruh perubahan variabel bebas
dalam menjalankan perubahan pada variabel tidak bebas secara bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan antar variable dalam model yang digunakan. Besarnya nilai R2 berkisar antara 0< R2 <1. Jika nilai R2 semaikn mendekati satu 11
maka model yang diusulkan dikatakan baik karena semakin tinggi variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Berdasarkan hasil estimasi terhadap dua model persamaan regresi yang telah dilakukan diatas diperoleh nilai koefisien determinasi R2 untuk model regresi antara perputaran piutang dengan NPM sebesar 0,5689. Nilai ini berarti bahwa sebesar 56,89% perubahan profitabilitasperusahaan-perusahaanperdagangan (NPM) yang diamati selama periode 2008-2012 dipengaruhi oleh rasio perputaran piutang, sedangkan sisanya sebesar 43,11% dipengaruhi oleh variabel lain.
4.4 Pembahasan Perputaran piutang merupakan rasio perbandingan antara jumlah penjualan kredit selama periode tertentu dengan piutang rata-rata. Perputaran piutang menunjukkan berapa kali suatu perusahaan menagih piutangnya dalam satu periode atau kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu. Rasio ini menggambarkan efisiensi perusahaan dalam mengelola piutangnya. Perputaran piutang yang tinggi berarti semakin cepat dana yang diinvestasikan pada piutang dapat ditagih menjadi uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanam dalam piutang rendah. Sebaliknya jika jika tingkat perputaran rendah berarti piutang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat ditagih dalam bentuk uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang besar. Naik turunnya tingkat perputaran piutang dalam suatu perusahaan banyak dipengaruhi oleh barbagai macam faktor, baik faktor intern maupun ekstern. Paling tidak terdapat tiga faktor penting yang mempengaruhi tingkat perputaran piutang suatu perusahaan.Faktor– faktor tersebut adalah kebijaksanaan kredit yang diterapkan oleh perusahaan, syarat pemberian kredit serta kebijaksanaan pengumpulan piutang yang dilakukan oleh perusahaan. Dalam kaitannya dengan tingkat profitabiitas perusahaan, tingkat perputaran piutang yang tinggi menggambarkan tingginya penjualan tunai dibandingkan dengan jumlah yang ada. Perputaran piutang juga menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengkonversi piutang menjadi uang kas. Semakin tinggi berarti semakin cepat piutang yang ada dikonversi menjadi aliran kas. Dengan bertambahnya aliran kas masuk dengan sendirinya akan meningkatkan pendapatan yang diperoleh perusahaan sehingga laba perusahaan juga akan meningkat. Untuk penelitian ini, berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya diperoleh kesimpulan bahwa perputaran piutang berpengaruhsecara signifikan terhadap net 12
profit margin perusahaan-perusahaan dagang yang diamati.Kesimpulan ini didasarkan pada hasil pengujian baik terhadap model regresi yang diperoleh maupun terhadap pengaruh variabel perputaran piutang terhadap NPM.Adapun bentuk pengaruh dari perputaran piutang terhadap NPM bersifat negatif.Ini dilihat dari koefisien regresi untuk variabel perputaran piutang sebesar -0,384.Ini menunjukkan perputaran piutang yang dimiliki oleh perusahaan dagang berpengaruh negatif terhadap profitabilitas perusahaan (yang diukur dengan NPM). Semakin tinggi perputaran piutang yang dimiliki oleh perusahaan justru secara rata-rata akan menurunkan nilai net profit margin perusahaan-perusahaan dagang. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukan sebelumnya, maka pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas terbagi atas tiga yaitu sebagai berikut: 1. Perputaran Piutang pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010 yaitu hasil ini secara sepintas berlawanan dengan kondisi yang diharapkan. Namun jika dilihat lagi secara detail dengan memperhatikan data yang ada pada setiap perusahaan, ternyata ada beberapa perusahaan yang memperlihatkan data yang sangat timpang. Contohnya PT. Toko Gunung Agung, Tbk, perusahaan ini memiliki perputaran piutang yang sangat tinggi namun memiliki net profit margin yang relatif rendah. Kondisi ini sesuai dengan core business dari PT. Toko Gunung Agung, Tbk (TKGA) yakni mengelola jaringan toko buku yang menjual langsung ke konsumen. Perusahaan ini memiliki nilai rata-rata perputaran piutang sebasar 1786.90, sedangkan perusahaan yang memiliki nilai rata-rata rasio perputaran piutang terkecil yaitu jatuh pada PT. Kokoh Inti Arebama, Tbk dengan nilai rata-rata rasio perputaran piutang mencapai 4.69. Akibatnya penjualan secara kredit relatif lebih rendah
yang akhirnya juga
menyebabkan piutang yang dimiliki juga rendah, Kondisi ini menyebabkan jumlah penjualan yang ada jauh lebih besar dari nilai piutang yang dimiliki. 2. Net Profit Margin pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010 yaitu berdasarkan dari data 10 perusahaan sektor perdagangan yang diamati pada umumnya mempunyai nilai NPM yang positif dan cukup baik. Adapun perusahaan yang memiliki nilai rata-rata NPM terbesar yaitu jatuh pada perusahaan PT. Matahari Putra Prima, Tbk dengan nilai rata-rata NPM sebasar 14.89. Sedangkan Perusahaan yang meiliki nilai rata-rata NPM terendah yaitu PT. Toko Gunung agung, Tbk dengan nilaii NPM hanya menccapai 1.10. Sementara disisi lain, untuk Net Profit Margin yang diperoleh perusahaan relatif kecil. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya ketimpangan dalam data yang akhirnya mempengaruhi hasil estimasi secara keseluruhan.
13
3. Berdasarkan dari hasil analisis pada perusahan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2008-2012. Pengaruh dari perputaran piutang terhadap net profit margin,hasil analisis dengan menggunakan koefisien determinasi sebesar 0,5689. Koefisien determinasi ini menunjukkan besar pengaruh perputaran piutang terhadap net profit margin perusahaan mencapai 56,89% sedangkan sisanya sebesar 43,11% variasi perubahan NPM dari perusahaan-perusahaan perdagangan yang diamati dipengaruhi oleh variabel lain. Berdasarkan hasil analisisterlihat nilai Fhitung untuk model regresi yang dianalisis adalah sebesar 5,148 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.Jika dibandingkan dengan nilai alpha sebesar 0,05 maka nilai signifikansi yang diperoleh masih jauh lebih kecil dari nilai alpha sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95%, model regresi pengaruh perputaran piutangterhadap NPM telah signifikan. Dengan kata lain penggunaan model regresi linear telah sesuai dengan data yang diamati. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukankan oleh (Raharjaputra, 2009:195) bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan dimana hubungannya dengan penjualan baik secara kredit mapun tunai, total aktiva dan modal sendiri.Penjualan yang dilakukan secara kredit oleh suatu perusahaan secara otomatis akan mempengaruhi tingkat perputaran piutangnya. Naik turunnya tingkat perputaran piutang dalam suatu perusahaan banyak dipengaruhi oleh barbagai macam faktor, baik faktor intern maupun ekstern.Perputaran piutang menunjukkan berapa kali suatu perusahaan menagih piutangnya dalam satu periode atau kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam suatu periode tertentu (Kasmir, 2008: 189)
V.
SIMPULAN DAN SARAN
5.1
SIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang telah dibahas pada bab sebelumnya maka simpulan
yang dapat ditarik oleh peneliti adalah sebagai berikut: (1) Berdasarkan hasil analisis diatas maka disimpulkan tingkat perputaran piutang pada perusahaan dagang bisa dikatakan positif dan baik. Hal ini terlihat dari 10 perusahaan sektor perdagangan yang diamati dari tahun 2008-2010, semuanya mempunyai nilai rasio perputaran piutang yang relative berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Perusahaan yang memiliki rasio perputaran piutang terbesar adalah PT. Toko Gunung Agung, Tbk dengan nilai rasio perputaran piutang sebesar 1786,90. Nilai ini menunjukkan bahwa jumlah nilai penjualan yang diperoleh PT. Gunung Agung , Tbk jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan rata-rata jumlah piutang yang 14
dimiliki oleh perusahaan. Adapun perusahaan yang memiliki rasio perputaran piutang terkecil adalah PT. Kokoh Inti Arebama, Tbk dengan nilai sebesar 4,69. (2) Berdasarkan hasil analisis diatas maka disimpulkan tingkat profitabilitas perusahaan dagang diatas terlihat dari 10 perusahaan sektor perdagangan yang diamati pada umumnya mempunyai nilai rata-rata NPM yang positif dan cukup baik. Adapun perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas terbesar adalah PT. Matahari Putra Prima, Tbk dengan nilai rata-rata NPM mencapai 14,89. Sedangkan perusahaan yang mempunyai nilai profitabilitas terendah antara lain PT. Toko Gunung Agung , Tbk dengan hanya mencapai rata-rata 1.10. (3) Berdasarkan hasil analisis diketahui nilai mutlak thitung untuk variabel perputaran piutang sebesar 1,75 dengan nilai signifikansi 0,087. Nilai signiifkansi ini lebih besar dari 0,05 sehingga Ho diterima. Namun jika menggunakan alpha sebesar 10% (0,1) maka nilai signifikansi yang diperoleh masih lebih kecil dari nilai alpha sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 90%, tingkat perputaran piutang yang dimiliki oleh perusahaan perdagangan berpengaruh secara signifikan terhadap net profit margin perusahaan.
5.2
SARAN Berdasarkan simpulan di atas, maka saran dalam penelitian ini adalah: Diharapkan
bagi perusahaan dagang yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat meningkatkan perputaran piutang, dengan tingginya perputaran piutang akan menggambarkan tingginya penjualan tunai dibandingkan dengan jumlah yang ada. Perputaran piutang juga menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam mengelola piutang menjadi uang kas.
Semakin tinggi berarti semakin cepat piutang yang ada menjadi aliran kas. Dengan bertambahnya aliran kas masuk dengan sendirinya akan meningkatkan pendapatan yang diperoleh perusahaan sehingga laba perusahaan jugaakan meningkat. DAFTAR PUSTAKA
Brigham,Eugene. F, dan JFredWeston.1994.Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.Jilid 2 Edisi Ke-Sembilan. Jakarta: Erlangga Djarwanto Ps. 2001. Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Kedelapan. Yogyakarta: BPFE Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Penerbit Rajawali Pers. Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Raharjaputra, Hendra. 2009.Manajemen Keuangan dan Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
15
Rahmi, Dian Julia. 2007. Pengaruh Perputaran Aktiva Tetap, Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Listing di BEI. Skripsi. Universitas Riau Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat Cetakan Keenam. Yogyakarta: BPFE. Sahara dan Marhakim, 2009. Analisis Pengaruh Receivable Turn Over (RTO) terhadap Profitabilitas pada PT. Asno Horie Indonesia. Skripsi Setiawan, dan Dwi E. Kusrini. 2010. Ekonometrika. Yagyakarta: Andi Sudjana, Nana. 1984. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku Dua, Edisi Lima (Revisi). Jakarta: Salemba Empat Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Syamsuddin, Lukman. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep Aplikasi dalam Perencanaan Pengawasan dan Pengambilan Keputusan. Jakarta Utara : PT. Raja Grafindo Persada. Parahitha. 2011. Rasio Keuangan, Statistik. Jakarta Utara : Bandung: Penerbit Alfabeta Weston dan Copeland Alih Bahasa Kirbandoko, Jaka, Supranoto. 1999. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Kesembilan. Jakarta: Salemba Empat. Widarjono, Agus. 2005. Ekonometrika Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekosia
16