PENGARUH PERMAINAN AKTIF KREATIVITAS PADA PENGUASAAN KONSEP MATEMATIKA AWAL NI KADEK INDRA YANTI PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur. E-mail:
[email protected] Abstract: The objective of this research is to identity the influence of an active games and the level of creativity on the understanding of early mathematics concept. The research is using experimental research and the number of sample on this research is 68 kids. The research found that there is a significant difference between the understanding of early mathematics concept between the kids that were given constructive and free games; interaction is exist between the active game and the level of creativity on the understanding of early mathematic concept; kids that have high level of creativity will significantly have a higher early mathematics concept if being given constructive game than free game; kids with lower level of creativity will significantly have a higher early mathematics concept if being constructive game than free game. Keywords: Active games, creativity, early mathematics concept
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji pengaruh permainan aktif dan tingkat kreativitas terhadap penguasaan konsep matematika awal. Penelitian menggunakan penelitian eksperimen dengan jumlah sampel 68 anak. Penelitian menemukan bahwa ada perbedaan signifikan antara pemahaman konsep matematika awal antara anak-anak yang diberikan permainan konstruktif dan bebas; ada interaksi antara permainan aktif dan tingkat kreativitas terhadap penguasaan konsep matematika awal; anak-anak yang memiliki tingkat kreativitas yang tinggi secara signifikan akan memiliki penguasaan konsep matematika awal yang tinggi jika diberi permainan konstruktif daripada permainan bebas; anak-anak dengan tingkat kreativitas yang lebih rendah secara signifikan akan memiliki konsep matematika awal yang lebih tinggi jika diberi permainan konstruktif daripada permainan bebas. Kata kunci: Permainan aktif, kreativitas, konsep matematika awal
Pendidikan Anak Usia Dini
Anak merupakan individu yang
(PAUD) mempunyai peran penting
unik yang memiliki kekhasan sendiri,
untuk mendorong tumbuh kembang
karena setiap anak terlahir dengan
anak Indonesia secara optimal dan
potensi yang sangat menakjubkan
menyiapkan mereka untuk memasuki
untuk dikembangkan, pada tahun
jenjang pendidikan SD/MI secara
pertama kelahiran anak mengalami
lebih baik. Berbagai upaya terus
pertumbuhan yang sangat
dilakukan
dan
Pendidikan merupakan salah satu
masyarakat untuk memperluas dan
modal dasar yang harus dimiliki oleh
meningkatkan mutu PAUD.
setiap individu untuk meraih kesuk-
pemerintah
pesat.
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014
sesan dalam hidupnya. Pentingnya
diri.Perkembangan fisik dan tubuh
pendidikan ditanamkan sejak anak
termasuk
usia dini merupakan pondasi keber-
mengikuti setiap tahapan. Penga-
hasilan seseorang untuk menghadapi
laman fisik mengacu pada interaksi
persaingan
mendatang.
dengan objek nyata dan peristiwa
Sesuai dengan prinsip pembelajaran
yang memungkinkan anak untuk
pada anak prasekolah di Taman
membangun konsep, interaksi sosial
Kanak-kanak pada usia 4-6 tahun
mengacu pada pertukaran ide dan
yaitu bermain sambil belajar atau
komunikasi dengan teman sebaya
belajar melalui bermain. Kegiatan
yang mengikat mereka pada pem-
bermain yang dimaksudkan adalah
belajaran secara aktif, pengaturan
berupa
diri mengacu pada aktivitas mental
di
masa
kegiatan
bermain
yang
memberikan stimulasi kepada anak yang
disesuaikan
dengan
tahap
perkembangan yang dimiliki anak. Piaget (Charlesworth& Lind,
pula
syaraf
tubuh,
sejalan dengan terbentuknya konsep. Berdasarkan
kenyataan
di
lapangan, pendidikan saat ini bisa dikatakan telah berkembang pesat,
1990: 11) menyatakan pada tahap
terlihat
pra-operasional anak sudah mulai
Kanak-kanak yang ada khusus nya di
menghitung, menggunakan bahasa
DKI Jakarta.Berdasarkan kenyataan
untuk mendapatkan apa yang anak
dilapangan
inginkan. Pada tahapan ini belajar
kualitas pendidikan pada anak usia
mengenai dunia sekitarnya melalui
dini tidak seutuhnya sama antara satu
kata-kata dan gambar, oleh sebab itu
sekolah dengan sekolah lainnya.
tahapan ini juga disebut sebagai
Hasil observasi dan wawancara yang
perkembangan
dilakukan di PAUD Mustika Ceria
berpikir
simbolik.Selanjutnya mengemu-kakan faktor
pembelajaran
yaitu
banyaknya
membuktikan
Taman
bahwa
juga
bahwa pada kelompok A di PAUD
empat
Mustika Ceria dan RA Wijaya
mendesain
Kusuma tingkat pencapaian perkem-
Piaget
terdapat
dalam
dari
ke-matangan
bangannya
khususnya
lingkup
fisik, pengalaman fisik, interaksi
perkembangan kognitif yang dalam
sosial,
hal ini dikhususkan pada penguasaan
2
dan
pengaturan
Pengaruh Permainan Aktif … Ni Kadek Indra Yanti
konsep matematika awal pada anak
tika maupun kesiapanuntuk mengi-
usia dini belum mencapai keber-
kuti pendidikan dasar bagi anak.
hasilan yang signifikan atau bisa
(Daromi, 2006: 7). Terlihat jelas
dikatakan masih rendahnya pengua-
bahwa anak memerlukan situasi yang
saan konsep matematika pada anak
menyenangkan yang dapat mem-
usia dini di sekolah tersebut. Hal
bangkitkan semangat mereka.Belajar
tersebut
disebakan
banyak
tidak bisa dipaksakan dan hendaknya
faktor,
diantaranya
masih
guru mengkondisikan kegiatan be-
menganut sistem pembelajaran yang
lajar sambil bermain. Melalui kegia-
konvensional, diktator, seharusnya
tan bermain, anak dapat bereks-
anak usia dini itu belajar sambil
plorasi pengetahuan yang mereka
bermain, kurangnya sarana dan pra-
miliki, menuangkan kreativitas mere-
sarana yang dimiliki sekolah untuk
ka dengan cara mereka sendiri tanpa
menunjang kegiatan bermain anak,
adanya suatu paksaan, sehingga dari
rasio antara guru dan murid tidak
pihak sekolahpun setelah diwawan-
seimbang, faktor lingkungan yang
cara mengharapkan adanya sum-
kurang kondusif, dan masih banyak
bangan
lagi kekurangan yang dimiliki dalam
memotivasi
rangka mewujudkan pendidikan anak
terutama
usia dini untuk memenuhi kesesuaian
matematika sehingga dengan diberi-
visi Direktorat PAUD.
kannya
oleh guru
Kemampuan penguasaan konsep
matematika
awal
pengetahuan anak
dalam
yang
dapat
untuk
belajar
kegiatan
belajar
permainan
baik
permainan aktif yang mendukung kegiatan belajar,
mereka mampu
merupakankemampuan yang dimiliki
menguasai
konsep-konsep
oleh
matematika
yang diajarkan
setiap
matematika
anak dan
dalam
hal
berhitung
itu
dasar oleh
guru, sehingga kelak anak memasuki
untukmenumbuhkem-bangkan
jenjang pen-didikan yang setingkat
keterampilan yang sangat diperlukan
lebih tinggi, sudah memiliki dasar
dalam
yang baik sebagai pengantar kegiatan
kehidupan
yangmerupakan
juga
sehari-hari, dasar
bagi
pengembangankemampuanmatema-
beri-kutnya di sekolah dasar. Jenis permainan sangat banyak, namun 3
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014
dalam kegiatan belajar matematika
penguasaan konsep matematika awal
dengan tujuan menguasai konsep
pada anak kelompok A.
matematika awal untuk anak usia dini, permainan aktif dirasa sangat memenuhi kriteria permainan yang bersifat
membangun
dan
men-
stimulasi kemampuan anak dalam memecahkan suatu permasalah secara logis melalui level tertentu dengan daya pemikiran yang berbeda dimiliki
masing-masing
anak.
Sejalan dengan hal tersebut, maka sangat perlu memberikan permainan kepada anak usia dini dalam rangka meningkatkan potensi-potensi yang mereka miliki. Bukan hanya situasi kelas yang nyaman, namun anak juga memerlukan kegiatan yang menyenangkan misalnya saja bermain baik bermain aktif ataupun bermain pasif dimana
dalam
kegiatan
tersebut
Penguasaan Konsep Matematika Awal Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari SD hingga SLTA dan bahkan juga di perguruan
segala tujuan dari kegiatan belajar yang dilakukan baik dari segi hasil memperoleh pencapaian maksimal. Berdasarkan
kajian
diatas,
maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan menemukan pengaruh permainan aktif dan kreativitas terhadap
dan
Myklebust berpendapat matematika adalah simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan kuantitatif dan kekurangan sedangkan fungsi teoretisnya adalah memudahkan berpikir (Abdurahman, 2009: 525). Brewer dalam bukunya menyatakan
bahwa
matematika
adalah suatu cara memandang dunia dan
pengalaman
mereka
di
dalamnya. Merupakan cara untuk memecahkan masalah nyata (2007: 350).
melibatkan seluruh motorik kasar dan motorik halus anak sehingga
tinggi.Johnson
Matematika merupakan pemahaman tentang angka, operasi pada jumlah, fungsi dan hubungan, probabilitas,
dan pengukuran.
Feeniy,
Chistensen, dan Moravick (2006: 247)
berpendapat
suatu
pusat
penemuan mengatakan matematika ketika mengandung unsur seperti timbangan,
keseimbangan,
lotto,
objek dengan atribut berbeda, dan 4
Pengaruh Permainan Aktif … Ni Kadek Indra Yanti
permainan
yang
cocok
dapat
yang
berkaitan
dengan
mendorong anak-anak untuk ber-
konsep
eksperimen dan berpikir tentang
matematika awal disini meliputi
matematika
berhubungan
penguasaan konsep bentuk, warna,
dengan pengalaman. Proses banding,
ukuran, pola, bilangan dan lambang
klasi-fikasi, dan pengukuran, sebagai
bilangan.
yang
matematika
konsep-
awal.Konsep
lawan penghitungan hafalan dan perhitungan,
merupakan
dasar
Permainan Aktif
matematika pada anak usia dini.
Hurlock (Tedjasaputra, 2001:
Quinn (2010: 128-129) berpendapat
53) beranggapan bahwa permainan
bahwa matematika pada anak-anak
aktif
banyak yang mampu membaca angka
memberikan kesenangan dan ke-
dari 1 sampai 10 atau mengenali
puasan pada anak melalui aktivitas
simbol untuk setiap nomor meskipun
yang mereka lakukan sendiri.Pada
mereka tidak mengerti apa arti dari
kegiatan
angka-angka tersebut. Ini adalah
menggunakan aktivitas fisik.Banyak
kemampuan verbal dan spasial, mirip
macam permainan yang dapat dila-
dengan membaca dan mengenali
kukan dalam bermain aktif, hal ini
alfabet.
dipengaruhi oleh kesehatan.Peneri-
Berdasarkan pendapat di atas
merupakan
kegiatan
bermain
aktif
yang
banyak
maan sosial dari kelompok teman
bahwa
bermain, tingkat kecerdasan anak,
penguasaan konsep matematika awal
jenis kelamin, alat permainan, ling-
pada anak usia dini merupakan
kungan tempat atau dibesarkan.
maka
dapat
disimpulkan
sebuah kemampuan kognitif yang
Piaget dalam Morrison menya-
dimiliki oleh anak dalam menguasai
takan permainan aktif merupakan
konsep
kegiatan bermain yang memberi
matematika.
Kata
pe-
nguasaan berkaitan erat dengan hasil
kesempatan
yang diinginkan pada anak yang
memiliki kepercayaan diri akan diri
mencakup pengetahuan, pemahaman,
mereka, apa yang dapat mereka raih
penerapan,
dan
analisis,
sintesis
dan
evaluasi setelah diberi permainan
kepada
membuat
anak
mereka
untuk
menjadi
individu yang dapat mengatur diri 5
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014
Berdasarkan uraian di atas
sendiri. Disampaikan pula bahwa permainan merupakan cara utama
maka
anak untuk terlibat secara aktif
permainan aktif merupakan suatu
dengan ling-kungannya dan untuk
kegiatan yang melibatkan aktivitas
berpikir
fisik, yang menimbulkan perasaan
dan
belajar.Tedjasaputra
dapat
disimpulkan
bahwa
bahwa
senang pada anak dimana kegiatan
permainan aktif merupakan suatu
bermain ini dapat dilakukan sendiri
kegiatan yang memberikan kesena-
atau
ngan
temannya dan dapat dilakukan dalam
(2001:
52)
dan
melalui
menyatakan
kepuasan
aktivitas
pada
yang
anak
mereka
lakukan, yang melibatkan banyak
bersama
kehidupan
dengan
sehingga
teman-
mem-berikan
stimulasi bagi perkembangan anak.
aktivitas tubuh, serta gerakan tubuh. Permainan aktif pada dasarnya merupakan aktivitas fisik secara
Permainan Konstruktif Santrock berpendapat bahwa
spontan dan sesekali dengan energi
permainan
tinggi.Kegiatan ini dapat terjadi di
permainan yang terjadi ketika anak-
dalam atau di luar ruangan, sendiri
anak melibatkan diri dalam suatu
atau
dan
kreasi atau konstruksi suatu produk
keluarga.Bahkan sebelum anak bisa
atau suatu pemecahan masalah yang
berjalan, mereka bisa mulai bermain.
merupakan
Ketika mereka semakin tua akan
sendiri.Smilansky
memiliki
keterampilan
Fleer, 2000: 59) bahwa permainan
peluang
untuk
dengan
teman-teman
belajar,
meningkatkan
konstruktif
konstruktif
merupakan
hasil (Dockett
merupakan
ciptaan dan
bentuk
permainan yang terpisah diantara
bermain aktif. Wardani (2009: 77) berpen-
permainan
sensori-motor
dan
dapat permainan aktif merupakan
permainan simbolis.Per-mainan ini
permainan yang menimbulkan rasa
menggunakan materi atau benda
senang dari apa yang dilakukannya
yang ada dilingkungan anak untuk
dan diusahakan si pemain, selain itu
membuat
jenis
diinginkan oleh anak.
permainan
ini
menuntut
kontribusi yang besar dari pemain. 6
sesuatu
bentuk
yang
Pengaruh Permainan Aktif … Ni Kadek Indra Yanti
Wardani (2009: 80) mende-
bebas mempunyai manfaat untuk
finisikan permainan konstruktif ini
meningkatkanseluruh potensi anak
sudah ada mulai usia 2 tahun dan
dan khususnya dapat meningkatkan
meningkat terutama mulai usia 5
kognitif dengan cara anak yang
tahun. Permainan konstruktif adalah
berbeda-beda
bentuk
anak
alat-alat dan cara memainkannya.
menggunakan imajinasi dan atau
Wardani (2009: 77) menyebutkan
material
permaian bebas juga disebut spontan
permainan
untuk
dimana
membuat
atau
tergantung
dengan
karena merupakan salah satu bentuk
membentuk apapun saja. Disimpulkan bahwa permainan
permainan aktif di mana pemainnya
suatu
bebas menentukan apa, kapan dan
kegiatan yang dilakukan oleh anak,
bagaimana permainan yang diha-
dan
anak-anak
silkan. Tidak ada aturan dan regulasi
melibatkan diri dalam suatu kreasi
dalam permainan ini.Pemain dapat
atau konstruksi suatu produk atau
bermain sesuai keinginan selama
suatu
masalah.
permainan tersebut memberikan rasa
biasanya
senang dan otomatis akan berhenti
menggunakan materi atau benda
ketika permainan itu sudah bosan
yang ada dilingkungan.Permainan
atau tidak lagi memberikan hal baru.
konstruktif
merupakan
terjadi
ketika
pemecahan
Permainan
ini
Ismail (2006: 46-47) menga-
kons-truktif ini merupakan bentuk umum
takan bermain jenis ini dilakukan
dilakukan anak-anak prasekolah dan
dimana saja, dengan cara apa saja
anak-anak sekolah dasar.
dan hanya berdasar kepada apa yang
per-mainan
yang
paling
ingin dilakukan. Umumnya, anak akan melakukan kegiatan bermain ini Permainan Bebas Peggy (1972:7) mendefinisikan
jika menemukan adanya sesuatu yang baru dan berbeda dari apa yang
permainan bebas merupakan per-
biasa
kita
lihat.
Departemen
mainan yang dipilih oleh anak sesuai
Pendidikan
dengan kemampuan dan kesena-
disampaikan bahwa bermain bebas
ngannya. Oleh sebab itu, permainan
juga
Nasional
berguna
sebagai
(2009:
7)
kegiatan 7
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014
transisi agar anak siap mengikuti
yang diberikan disini adalah kebe-
kegiatan main dikelompoknya dan
basan yang tertib, yaitu kebebasan
bermain
untuk
yang
anak.
diarahkan pada tumbuhnya disiplin
bebas
berguna
menyalurkan
emosi
Tedjasaputra (2001: 59) berpendapat
bertanggung-jawab
yang
diri secara bertahap.
bahwa permainan bebas merupakan bagian dari permainan aktif yang
Kreativitas
kegiatannya biasanya dilakukan di
Drevdahl (Hurlock, 1999: 4)
mana saja, dengan cara apa saja dan
berpendapat bahwa kreativitas me-
berdasarkan
rupakan
apa
yang
ingin
kemampuan
seseorang
dilakukan. Ini berarti tidak ber-
untuk
lakunya suatu aturan yang harus
produk, atau gagasan apa saja yang
dipatuhi
permainan
pada dasarnya baru, dan sebelumnya
ini.Carolyn dan Walker (2007: 117)
tidak dikenal pembuatnya. Ia dapat
mengatakan bahwa dalam bermain
berupa
bebas anak-anak megarahkan per-
sintesis
mainannya sendiri dan orang dewasa
hasilnya bukan hanya perangkuman.
dalam
menghasilkan
kegiatan
komposisi,
imajinatif
pemikiran
yang
atau yang
yaitu guru ataupun orang tua me-
Santrock (2008: 366) krea-
nyerahkan sepenuhnya kepada anak
tivitas adalah kemampuan berpikir
untuk beraktivitas.
tentang sesuatu dengan cara baru dan
Disimpulkan bahwa permain-
tidak biasa dan menghasilkan solusi
an bebas merupakan suatu bentuk
yang
unik
atas
kegiatan yang dilakukan oleh anak
Jackman
dengan cara apa saja dan berdasarkan
merupakan proses melakukan, mem-
apa yang ingin dilakukan. Permainan
bawa yang baru dan imajinatif.
(2009:
suatu 19)
problem. kreativitas
bebas ini anak boleh memilih sendiri
Kreativitas adalah kombinasi
kegiatan yang diinginkannya serta
motivasi, rasa ingin tahu keterbu-
alat-alat yang digunakannya. Selain
kaan/fleksibilitas, dan otonomi serta
itu, hal lain yang perlu diperhatikan
ber-pikir divergen. Papalia, et al.
adalah
(2008:4) menyatakan bahwa krea-
waktu,
tempat,
peralatan
bermain serta kebebasan. Kebebasan 8
tivitas
merupakan
kemampuan
Pengaruh Permainan Aktif … Ni Kadek Indra Yanti
melihat situasi dalam cara yang baru,
adalah
menghasilkan
matematika awal, variabel bebasnya
inovasi,
atau
me-
penguasaan
permainan
konsep
nyadari masalah yang sebelumnya
adalah
aktif
serta
tidak teridentifikasi dan menemukan
variabel atributnya adalah tingkat
solusi baru. Ormrod (2008: 405)
kreativitas.Sugiyono
berpendapat kreativitas adalah salah
mengung-kapkan desain penelitian
satu bentuk transfer, karena hal
eksperi-men
tersebut melibatkan pengaplikasian
desain treatment by level 2 x 2.
(2010: 113)
ini
menggunakan
pengetahuan dan keterampilan yang telah diketahui sebelumnya. Berda-
HASIL DAN PEMBAHASAN
sarkan beberapa pendapat diatas maka
tingkat
kreativitas
adalah
Berdasarkan
analisis
data
yang dilakukan dengan melalui pro-
kemampuan yang dimiliki oleh anak
ses
dengan kriteria tinggi dan rendah
a)deskripsi data hasil penelitian,
yang dinilai berdasarkan kelancaran,
b)pengujian persyaratan uji analisis
kelenturan, orisinil dan elaborasi
berupa
dalam menciptakan gagasan baru
homogenitas, uji ANAVA dan uji
yang orisinil atau belum pernah ada
Tukey.
sebelumnya, berupa kegiatan imaji-
Tabel Hasil Analisis Varian Menggunakan ANAVA Dua Jalur
natif ataupun sintesis pemikiran ber-
Sumber JK varians
dasarkan kombinasi dari motivasi, rasa
ingin
divergen
tahu
sehingga
dan
pemikiran
menghasilkan
suatu produk ataupun solusi dari permasalahan yang ada. METODE PENELITIAN
Antar A Antar B Interaksi AxB Dalam
Metode penelitian yang diguTotal
nakanadalahmetode eksperimen.Penelitian ini berupaya menjelaskan
penguasaan
konsep
matematikaawal.Variabel terikatnya
analisis
uji
yang
meliputi:
normalitas
db
RJK
dan
F hitung
266 ,78 127 2,1 2 308 4,9
1
266, 78 1272 ,12
6,31
1
148 0,7 6 610 4,5 6
uji
F tabel 0,05 0,01
30,0 9**
4, 15 4, 15
7, 50 7, 50
3084 ,9
72,9 8**
4, 15
7, 50
32
42,2 7
-
-
-
35
-
-
-
-
1
*
Tabel Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Tukey Kelompok N Perbandingan
Q hitung
Q tabel
Kesimpulan
9
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014
A 1 dengan A2 A1 B 1 dengan A2 B 1 A1 B 2 dengan A2 B 2
18
6,66
α=0,0 5 1,73
9
3,37
1,83
9
4,25
kreativitas tinggi, baik yang dibe-
1,83
Signi fikan Signi fikan
rikan permainan konstruktif maupun
Signi fikan
matematika awal yang dimiliki bila
yang diberikan permainan bebas, akan lebih tinggi penguasaan konsep
dibandingkan dengan anak yang memiliki kreativitas rendah.
SIMPULAN
Terdapat
Penelitian ini dilakukan pada TK A, sesuai dengan tujuan dan permasalahan
yang
telah
diru-
muskan.Permainan aktif berpengaruh terhadap penguasaan konsep matematika awal pada anak.Hasil uji hipotesis
menyimpulkan
bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara
anak
yang
diberikan
permainan konstruktif dengan anak yang
diberikan
permainan
bebas.Hasil penelitian membuktikan bahwa
penguasaan
matematika diberikan
awal permainan
konsep
anak
yang
konstruktif
signifikan
yang diberikan permainan bebas. Terdapat
interaksi
yang
signifikan antara permainan aktif dan kreativitas
terhadap
penguasaan
konsep matematika awal. Secara keseluruhan, anak yang memiliki 10
terhadap
yang
penguasaan
konsep matematika awal pada anak yang diberikan permainan konstruktif dan anak yang diberikan permainan bebas dengan kreativitas tinggi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan konsep matematika
awal
pada
anak
yang
memiliki kreativitas tinggi secara signifikan lebih tinggi bila diberikan permainan konstruktif daripada yang diberikan permainan bebas. Pengaruh per-mainan konstruktif lebih efektif pada anak dengan kreativitas yang tinggi.
lebih tinggi daripada penguasaan konsep matematika awal pada anak
perbedaan
Terdapat signifikan
perbedaan
terhadap
yang
penguasaan
konsep matematika awal anak yang diberikan permainan konstruktif dan anak
yang
diberikan
permainan
bebas dengankreativitas rendah.Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa
penguasaan konsep matematika awal
Pengaruh Permainan Aktif … Ni Kadek Indra Yanti
pada anak yang memiliki kreativitas
2. Bagi pengelola Taman Kanak-
rendah secara signifikan lebih tinggi
kanak, berdasarkan hasil peneli-
bila diberikan permainan konstruktif
tian, disarankan untuk menggu-
daripada yang diberikan permainan
nakan
bebas.Pengaruh permainan konstru-
dalam menstimulasi anak usia
ktif lebih efektif pada anak dengan
dini
kreativitas yang rendah.Penguasaan
konsep matematika awal. Kegia-
konsep matematika awal pada anak
tan belajar pastinya menyenang-
yang memiliki
kan bila dilakukan dengan kegia-
kreativitas tinggi
permainan
untuk
dapat
bermain
konstruktif
menguasai
ataupun pada anak yang memiliki
tan
karena
bersifat
kreativitas rendah akan lebih baik
membangun, dan memberikan
jika diberikan permainan konstruktif.
kesempatan anak untuk bereksplorasi menuangkan kreativitas yang mereka miliki.
SARAN Berdasarkan kesimpulan serta
3. Bagi
Pengelola
PAUD
disa-
implikasi yang telah kami kemu-
rankan kepada penelitian lain
kakan diatas, adapun saran yang
untuk
dapat disampaikan:
lanjutan
1. Bagi guru dan pendidik Taman
variabel
lain
dengan
penguasaan
Kanak-kanak,
penerapan
mainan
sangat
aktif
per-
penting
diterapkan dalam perkembangan
mengadakan
penelitian
terutama
tentang
yang
berkaitan konsep
matematika awal kelompok anak di TK A.
anak usia dini yang mencakup aspek
kognitif,
psikomotor.
afektif
Sesuai
dan
dengan
prinsip pendidikan di TK yaitu menciptakan situasi pembelajaran yang dapat memberikan rasa aman dan menyenangkan dengan konsep bermainan sambil belajar dan berpusat pada anak.
DAFTAR PUSTAKA Brewer, Jo Ann. Early Childhood Education Preschool Through Primary Grades. United State of America: Pearson, 2007. Carylon& Walker, An Introduction to Child Care and Education. London: 2007. Charlesworth, Rosalind and Karen K. Lind, Math and Science for 11
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 1, April 2014
Young Children, United State of America: Delmar Publisher, 1990 Daromi, Maulana Hudan.Kegiatan Pembelajaran Untuk Menanamkan Dasar-dasar KemampuanBerhitung Pada Anak TKlewat Permainan. Malang: UM Malang, 2006. Departemen Pendidikan Nasional, Bermain Bersama Kelompok Usia 49-60 bulan. Jakarta: Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, 2009. Dockett Sue and Marylin Fleer.Play and Pedagogy in Early Childhood Bending the Rules.Sydney: Harcourt, 2000. Feeniy, Stephanie., Chistensen, Doris., dan Moravick, Eva. Who Am I in the Lives Of Children? New Jersey Columbus: Pearson, 2006. Ismail, Andang. Education Games Menjadi Cerdas dan Ceria dengan Permainan Edukatif Yogya: Pilar Media, 2006. MillerPeggy L., Creative Outdoor Play Areas. New Jersey: Prentice Hall, 1972. Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga, 2005. Jackman Hilda L. Early Education Curriculum A Child’s Connection to the World Fourth Edition. USA: Delmar Cengage Learning, 2009. Ormrod, Jeanne Ellis. Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang edisi keenam Alih bahasa: Wahyu Indianti, dkk. Jakarta: Erlangga, 2008. 12
Santrock, John W., Live Span Development, sixth edition. Texas: Brown and Benchmark, 1997 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta, 2010. Tedjasaputra, Mayke S. Bermain, Main dan Permainan untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Grasindo, 2001. Quinn, Karen. Testing For Kindergarten. New York: Fireside, 2010. Wardani, Dian. Bermain Sambil Belajar Menggali Keunggulan Rahasia Terbesar dari Suatu Permainan.Jakarta: Edukasia, 2009. Morrison, George S. Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta: Indeks, 2012. Papalia, Diane E., Wendkos Old, Sally dan Feldman, Ruth Duskin. Human Development Jakarta: Kencana, 2008.