PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH DAN VOLUME FOAM TERHADAP KUAT TEKAN, DAYA SERAP AIR, DAN BERAT JENIS BETON RINGAN FOAM DENGAN PERBANDINGAN 1PC : 1PS
JURNAL
Oleh : MAHARANI K1512039
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2016
PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH DAN VOLUME FOAM TERHADAP KUAT TEKAN, DAYA SERAP AIR, DAN BERAT JENIS BETON RINGAN FOAM DENGAN PERBANDINGAN 1PC : 1PS Maharani1, Chundakus Habsya2, Anis Rahmawati2 Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Sebelas Maret e-mail:
[email protected] Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) mengetahui pengaruh penambahan fly ash dan volume foam terhadap kuat tekan, daya serap air dan berat jenis beton ringan foam, 2) mengetahui persentase penambahan fly ash dan volume foam pada beton ringan foam pada beton struktur ringan dengan massa jenis 800–1400 kg/m3 dan kuat tekan 6,89–17,24 Mpa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium. Sampel yang digunakan berupa beton ringan foam berbentuk silinder sebanyak 120 buah dengan diameter 75 mm dan tinggi 150 mm. Perbandingan campuran semen dan pasir pada penelitian ini adalah 1 semen : 1 pasir (1PC : 1PS). Persentase penambahan fly ash terhadap berat pasir adalah 0%, 15%, 30%, 45%, 60%. Sedangkan persentase penambahan volume foam terhadap volume beton adalah 30%, 40% dan 50%. Pengujian kuat tekan, daya serap air dan berat jenis dilakukan pada saat umur beton 28 hari. Hasil kuat tekan tertinggi beton ringan foam yaitu 12,526 MPa pada beton ringan foam dengan persentase penambahan fly ash 45% dan volume foam 30%. Daya serap air beton ringan foam terendah yaitu 12,261% pada beton ringan foam dengan penambahan fly ash 45% dan volume foam 30%. Berat jenis beton ringan foam terendah yaitu 912,027kg/m3 dan tertinggi yaitu 1395,399 kg/m3. Dengan demikian, beton ringan foam yang termasuk kedalam tingkat mutu beton ringan untuk struktur ringan berdasarkan SNI 03-3449-2002 adalah beton ringan foam dengan penambahan volume foam 30% dengan penambahan fly ash 0%, 15%, 30%, dan 45%. Kata Kunci: fly ash, beton ringan foam
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS Pembimbing I Ir. Chundakus Habsya, MS.Ars. 3 Pembimbing II Anis Rahmawati, S.T., M.T. 2
1
THE EFFECT OF ADDITION FLY ASH AND VARIOUS OF FOAM VOLUME ON COMPRESSIVE STRENGTH, WATER ABSORPTION, AND DENSITY OF LIGHTWEIGHT FOAMED CONCRETE WITH 1PC:1PS COMPARISON Maharani1, Chundakus Habsya2, Anis Rahmawati2 Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Sebelas Maret e-mail:
[email protected] Abstract. The aim of this research was to 1) determine the effect of fly ash and the volume of foam of compressive strength, water absorption and density of lightweight foamed concrete, 2) determine the percentage of the addition of fly ash and the volume of foam in lightweight foamed concrete for concrete lightweight structures with 800-1400 kg/m3 of density and 6,89-17,24 MPa of compressive strength.The method used in this research was quantitative method with experimental research design that conducted in the laboratory. The sample that was used were 120 units of cylindrical lightweight foamed concrete with diameter 75 mm and height 150 mm. The comparison between cement and sand of this research was 1 cement : 1 sand (1PC:1PS). Percentage addition of fly ash that used were 0%, 15%, 30%, 45%, 60% of the weight of sand. While the percentage addition of foam volume were 30%, 40% and 50% of the volume of concrete. The examination of compressive strength, water absorption and density of concrete was done at the age of 28 days.The results of the highest compressive strength lightweight foamed concrete was 12,526 MPa at lightweight foamed concrete with the addition of fly ash was 45% and 30% of foam volume. The lowest water absorption lightweight foamed concrete was 12,261% in the lightweight foamed concrete with the addition of fly ash was 45% and 30% of foam volume. The lowest density of lightweight foamed concrete was 912,027kg/m3 and the highest was 1395,399 kg/m3.Thus, lightweight foamed concrete which was included into the standards of quality concrete lightweight structures based on SNI 03-3449-2002 was lightweight foamed concrete with the addition of foam volume 30% with the addition of fly ash were 0%, 15%, 30%, and 45%. Keywords: fly ash, lightweight foamed concrete
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS Pembimbing I Ir. Chundakus Habsya, MS.Ars. 3 Pembimbing II Anis Rahmawati, S.T., M.T. 2
2
PENDAHULUAN
kg/m³ sampai dengan 2000 kg/m³.
Saat ini kegiatan pembanguanan
Karena itu keunggulan beton ringan
infrastruktur di berbagai negara di
utamanya ada pada berat, sehingga
belahan dunia sedang mengalami
apabila
peningkatan yang sangat pesat. Pada
bangunan tinggi (high rise building)
kegiatan
pembangunan
akan
sebagian
besar
tersebut,
digunakan
dapat
pada
secara
proyek
signifikan
yang
mengurangi berat sendiri bangunan,
digunakan dalam konstruksi adalah
yang selanjutnya berdampak kepada
beton
perhitungan
(concrete)
material
yang
umumnya
dipadukan dengan baja (komposit)
(Simbolon,
2009). Pada
atau jenis lainnya.
pondasi
penelitian
ini,
foam
Beton normal adalah beton
ditambahkan pada mortar beton untuk
yang mempunyai berat isi 2200–2500
menurunkan berat jenis dari beton.
kg/m3 menggunakan agregat alam
Sedangkan fly ash akan digunakan
yang dipecah (SNI 03-2834-2000,
sebagai bahan tambah agregat halus
Tata
(pasir) meningkatkan kuat tekan dan
cara
pembuatan
rencana
menurunkan daya serap air dari beton.
campuran beton normal). Di
Indonesia,
pemilihan
Penambahan
foam
pada
material bangunan yang ringan sangat
campuran adukan beton memiliki
dianjurkan guna meminimalisir resiko
kelemahan, yaitu akan mengurangi
kerusakan yang diakibatkan oleh gaya
kekuatan tekan dan meningkatkan
gempa. Dengan menurunkan berat
daya serap air pada beton. Sehingga
jenis
dapat
dalam pembuatan beton ringan foam,
mengurangi berat total dari suatu
perlu penambahan agregat atau bahan
konstruksi dan beban yang disalurkan
lain yang dapat mengisi pori-pori
ke pondasi.
tersebut untuk meningkatkan kembali
dari
beton
maka
Tidak seperti beton biasa, berat
kuat tekan beton. Salah satu bahan
beton ringan dapat diatur sesuai
alternatif yang dapat digunakan yaitu
kebutuhan.
abu terbang (fly ash).
Pada
umumnya
berat
beton ringan berkisar antara 800 1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS Pembimbing I Ir. Chundakus Habsya, MS.Ars. 3 Pembimbing II Anis Rahmawati, S.T., M.T. 2
3
Menurut Susanti (2011:64), abu
Tujuan yang hendak dicapai
terbang atau fly ash adalah hasil
dalam penelitian ini adalah:
sampingan dari pembakaran batu bara
•
Untuk
mengetahui
pengaruh
pada pembangkit listrik tenaga uap.
mengetahui penambahan fly ash
Dapat
digunakan
campuran
untuk
sebagai
bahan
dan volume foam terhadap kuat
semen
karena
tekan, daya serap air dan berat
kandungan mineralnya hampir sama dengan semen. Fly ash juga dapat
jenis, •
digunakan sebagai pengganti semen.
Untuk
mengetahui
persentase
penambahan fly ash dan volume foam pada beton ringan foam yang menghasilkan beton ringan memenuhi standar mutu beton struktur ringan METODOLOGI PENELITIAN
(Sumber:http://lauwtjunnji.weebly.com /fly-ash--overview.html)
metode kuantitatif dengan desain
Bahan tambah yang berupa bahan
kimia
Penelitian ini menggunakan
ditambahkan
dalam
penelitian eksperimental murni (true experimental)
yang
dilakukan
di
campuran beton dalam jumlah tidak
laboratorium untuk memberikan suatu
lebih dari 5% berat semen selama
gambaran
proses
selama
penambahan fly ash dan volume foam
pelaksanaan pengadukan tambahan
terhadap kuat tarik, dan berat jenis
dalam
beton
pengadukan
pengecoran
atau
beton.
Bahan
tambah yang digunakan harus sesuai dengan
standar
spesifikasi
mengenai
dengan
metode
pengaruh
campuran
perbandingan 1PC : 1PS.
yang
Persentase
penambahan
ditentukan dalam SNI 03-2495-1991
volume foam dari volume beton
(Susanti, 2011:41-42).
adalah 30%, 40% dan 50% dengan perbandingan foam agent : air = 1 : 40,
dan
variasi
persentase
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS Pembimbing I Ir. Chundakus Habsya, MS.Ars. 3 Pembimbing II Anis Rahmawati, S.T., M.T. 2
4
penambahan fly ash terhadap berat
penambahan fly ash 30% dari
pasir adalah 0%, 15%, 30%, 45%,
total berat agregat.
60%.
Penelitian
ini
4.
Delapan buah benda uji yaitu
menggunakan rasio volume foam
masing-masing
agent : air = 1 : 40 dengan kepadatan
ringan foam dengan volume foam
busa 80 kg/m3.
30%,
adalah 120 buah silinder beton ringan
tinggi 150 mm setelah umur 28 hari. Dimana
semua
anggota
dan
50%
beton
dan
penambahan fly ash 45% dari
Sampel dalam penelitian ini
foam dengan diameter 75 mm dan
40%
untuk
total berat agregat. 5.
Delapan buah benda uji yaitu masing-masing
untuk
beton
ringan foam dengan volume foam
populasi yang berjumlah 120 buah
30%,
benda uji dijadikan sampel, yang
penambahan fly ash 60% dari
terdiri dari :
total berat agregat.
1.
2.
3.
Penelitian
Delapan buah benda uji yaitu masing-masing
untuk
beton
40%
semua
dan
ini
anggota
50%
dan
menggunakan
populasi
untuk
yaitu
untuk
ringan foam dengan volume foam
dijadikan
30%,
dan
pengujian kuat tekan menggunakan
penambahan fly ash 0% dari total
60 buah beton ringan foam dan 60
berat agregat.
buah
Delapan buah benda uji yaitu
pengujian daya serap air dan berat
masing-masing
beton
jenis. Sampel yang digunakan untuk
ringan foam dengan volume foam
pengujian daya serap air dan berat
30%,
dan
jenis adalah sama, masing-masing
penambahan fly ash 15% dari
empat buah sampel untuk setiap
total berat agregat.
variasi penambahan fly ash dan
Delapan buah benda uji yaitu
volume foam.
40%
40%
masing-masing
dan
50%
untuk
dan
50%
untuk
sampel,
beton
ringan
foam
untuk
beton
ringan foam dengan volume foam 30%,
40%
dan
50%
dan
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS Pembimbing I Ir. Chundakus Habsya, MS.Ars. 3 Pembimbing II Anis Rahmawati, S.T., M.T. 2
5
besarnya persentase air yang terserap
Uji Kuat Tekan Kekuatan
tekan
adalah
oleh benda uji yang direndam selama
kemampuan beton untuk menerima
24 jam (Septian, 2016).
gaya tekan per satuan luas. Walaupun
Daya serap air dirumuskan sebagai
di dalam beton terdapat tegangan tarik
berikut:
yang kecil diasumsikan bahwa semua
WA (%) =
tegangan tekan didukung oleh beton tersebut (Mulyono, 2003:9 dalam
mb −mk
Dengan:
mk
x 100% …...(2)
WA = daya serap air (%)
Fatmawati, 2013:18).
mj = massa jenuh air (gram)
Rumus kuat tekan: P = F/A …………………………..(1) Dengan:
mk = massa kering (gram) Berat Jenis
F = gaya maksimum mesin tekan, N A = luas penampang yang diberi 2
tekanan, cm
Pengujian berat jenis dilakukan untuk mengetahui kategori atau kelas dari beton yang telah dibuat. Berat
P = kuat tekan, N/cm
2
jenis adalah
perbandingan
antara
berat benda uji dibagi dengan volume.
Daya Serap Air Besar kecilnya penyerapan air
Untuk mengetahui berat jenis beton
pada benda uji sangat dipengaruhi
dapat dihitung dengan rumus sebagai
oleh pori-pori atau rongga. Semakin
berikut:
banyak pori-pori yang terkandung
ρ =
𝑚𝑚 𝑉𝑉
…………………………...(3)
dalam benda uji maka akan semakin
Dengan:
besar
ρ =berat jenis beton ringan foam
sehingga
pula
penyerapan
airnya
ketahanannya
akan
(kg/m3)
berkurang. Pengukuran daya serap air
m = berat beton ringan foam (kg)
merupakan persentase perbandingan
v = volume beton ringan foam (m3)
antara selisih massa basah dengan massa kering. Pengujian daya serap air ini bertujuan untuk menentukan 1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS Pembimbing I Ir. Chundakus Habsya, MS.Ars. 3 Pembimbing II Anis Rahmawati, S.T., M.T. 2
6
HASIL
PENELITIAN
DAN
Dari grafik hasil pengujian kuat
PEMBAHASAN
tekan rata-rata beton ringan
foam
Analisis data menggunakan program komputer Statistical Package for the Social Science 23.0 (SPSS 23.0) yaitu dengan uji Regression (Regresi Linier Berganda).
yang ditampilkan pada gambar 3 dapat dilihat bahwa: a. Penambahan foam 30% Pada penambahan
persentase fly
ash
dengan
variasi 15%, 30% dan 45% kuat
Kuat Tekan Hasil pengujian kuat tekan ratarata beton ringan foam ditampilkan
tekan beton ringan foam berturutturut meningkat. Kemudian pada persentase penambahan fly ash
pada gambar 3.
dengan variasi 60%, kuat tekan beton ringan foam turun sebesar 7,988 MPa. Peningkatan kekuatan tekan bata beton ringan foam dengan penambahan fly ash dikarenakan ukuran butiran fly ash yang sangat halus, yaitu 1 sampai 150 mikron sangat berpeluang untuk Gambar 3. Grafik Hubungan Variasi
mengisi rongga-rongga pada bata
Fly Ash dan Volume Foam terhadap
beton ringan yang disebabkan
Kuat Tekan Rata-rata Beton Ringan
karena penambahan foam pada
Foam
campuran
adukan
Penambahan
fly
meminimalisir
ash
beton. akan
rongga-rongga
dalam beton yang menghasilkan beton
menjadi
lebih
rapat
(Ngrifin, 2015).
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS Pembimbing I Ir. Chundakus Habsya, MS.Ars. 3 Pembimbing II Anis Rahmawati, S.T., M.T. 2
7
yang
0,35 adukan beton menggumpal,
butirannya lebih halus dari semen
sedangkan adukan beton yang
dalam mortar secara mekanik
menggumpal dapat memecahkan
juga akan mempengaruhi kuat
foam, sehingga nilai faktor air
tekan mortar karena akan mengisi
semen
pori-pori yang ada dalam mortar
menjadi 0,4.
Abu
terbang
kemudian
Menurut
sehingga menambah kekedapan
dinaikkan
Gunaedi
dan memudahkan pengerjaan, hal
Hidayat
ini
pendapat
penelitiannya tentang fly ash
dalam
sebagai subtitusi parsial pasir
sesuai
Sofwan
dengan
Hadi
(2000)
(2012)
dan
Agung (2011) yang menyatakan
pada
bahwa
menyatakan
abu
menambah kualitas
terbang workability
mortar
dalam
dapat
dalam
campuran bahwa
beton semakin
dan
besar kadar fly ash maka kadar
hal
air yang dibutuhkan juga semakin
kekuatan dan kekedapan air. Kuat
bertambah,
tekan mortar yang paling optimal
mempengaruhi nilai fas yang
didapatkan pada prosentase 10%.
mengakibatkan kuat tekan beton
Sedangkan
penurunan
kekuatan tekan beton dengan penambahan fly ash 60% terjadi
sehingga
mengalami
hal
penurunan
ini
saat
melewati kadar fly ash 15%. Fly ash sebagai filler dapat
karena faktor air semen yang
mengisi
rongga-rongga
dipakai pada pelaksanaan praktek
campuran beton sehingga beton
meningkat yaitu menjadi 0,4
menjadi lebih padat dan kuat,
sedangkan
sebelumnya
tetapi semakin besar kadar fly ash
menggunakan faktor air semen
akan menurunkan nilai slump.
0,35 karena semakin banyak
Hal ini terjadi karena fly ash
penambahan fly ash maka air
lebih banyak menyerap air jika
yang diserap semakin banyak
dibandingkan
karena fly ash memiliki struktur
sehingga adukan menjadi lebih
amorf. Pada saat faktor air semen
kering
dengan
yang
pada
semen,
kemudian
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS Pembimbing I Ir. Chundakus Habsya, MS.Ars. 3 Pembimbing II Anis Rahmawati, S.T., M.T. 2
8
mempengaruhi nilai slump beton
Penurunan kekuatan tekan
menjadi semakin rendah seiring
beton juga disebabkan karena
bertambahnya kadar fly ash yang
pada tidak sempurnanya proses
digunakan (Pujianto, A., 2010
pengadukan campuran di dalam
dalam Gunaedi dan Hidayat,
mesin mixer sehingga mortar
2012).
kurang
penuangan
b. Penambahan foam 40% Pada
homogen.
persentase
mortar
Pada ke
saat dalam
cetakan terlihat sisa-sisa pasir
dengan
mengendap di dasar wadah yang
variasi 15%, kuat tekan beton
artinya terjadi segregasi pada
ringan foam turun sebesar 3,745
mortar. Hal ini menyebabkan
MPa.
kurangnya
penambahan
fly
ash
Kemudian berturut-turut
kepadatan
beton
naik pada persentase penambahan
ringan foam
fly ash dengan variasi 30% dan
sehingga kekuatan beton uji ikut
45%, lalu turun lagi sebesar
berkurang.
4,250
MPa
penambahan
pada
fly ash dengan
dalam
Warani
penelitiannya
(2014) tentang
penambahan styrofoam dan fly
variasi 60%. Penurunan kekuatan tekan beton
Menurut
persentase
yang dihasilkan
pada
persentase
ash pada beton ringan, fly ash berdampak meningkatkan kuat
penambahan fly ash dengan 60%
tekan
karena faktor air semen yang
penambahan terlalu berlebihan
dipakai pada pelaksanaan praktek
maka
meningkat yaitu menjadi 0,4.
penurunan pada penambahan fly
Seperti yang telah dijelaskan
ash 40%. Hal ini karena, jumlah
sebelumnya
semen yang semakin sedikit tidak
bahwa
fly
ash
beton
akan
namun
jika
mengakibatkan
memiliki struktur amorf sehingga
mampu
semakin banyak penambahan fly
penyusun
ash
sehingga ikatan tidak sempurna
maka
air
yang
diserap
merekatkan beton
yang
bahan lain,
semakin banyak. 1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS Pembimbing I Ir. Chundakus Habsya, MS.Ars. 3 Pembimbing II Anis Rahmawati, S.T., M.T. 2
9
dan akibatnya kuat tekan beton
dibagian tepi yang menyebabkan
menjadi menurun.
permukaan tekan tidak rata. Berdasarkan
c. Penambahan foam 50% Kuat tekan beton ringan
Ngarifin
penelitian
(2015:111)
tentang
foam berturut-turut naik pada
pengaruh pemanfaatan fly ash
persentase penambahan fly ash
pada bata beton ringan foam, kuat
dengan variasi 0% hingga 45%,
tekan dengan penambahan foam
kemudian turun pada persentase
40% mengalami penurunan yang
penambahan
signifikan dari penambahan foam
fly ash dengan
variasi 60%. Penurunan kekuatan
30%.
persentase
Penurunan kekuatan tekan
penambahan fly ash dengan 60%
yang terjadi diakibatkan karena
karena faktor air semen yang
penambahan
dipakai pada pelaksanaan praktek
campuran adukan bata beton
meningkat yaitu menjadi 0,4.
ringan foam yang membentuk
tekan
beton
pada
Faktor yang menyebabkan rendahnya
kuat
tekan
beton
foam
pada
pori-pori atau rongga di dalam beton.
Dengan
bertambahnya
ringan foam adalah persentase
volume pori maka nilai porositas
penambahan volume foam yang
juga akan semakin meningkat
tinggi yaitu 50% dari volume
dan hal ini akan memberikan
beton,
pengaruh
yang
menyebabkan
buruk
terhadap
tingginya porositas di dalam
kekuatan beton (Eko Hindaryanto
beton sehingga beton menjadi
Nugroho, 2010 dalam Ngarifin,
kurang
2015).
padat.
Hasil
fisik
menunjukkan bahwa pada saat
Hal
ini
sesuai
dengan
pelepasan cetakan, beton ringan
pendapat dari Nugraha & Antoni
foam sangat rapuh. Selain itu,
(2004) dalam Wahyuni (2015)
setelah benda uji mencapai umur
bahwa
28
ditentukan oleh ruang kosong
hari
mengalami
runtuh
kekuatan
beton
juga
atau porositas. 1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS Pembimbing I Ir. Chundakus Habsya, MS.Ars. 3 Pembimbing II Anis Rahmawati, S.T., M.T. 2
10
Berdasarkan SNI 03-34492002, nilai kuat tekan yang dihasilkan volume
pada foam
penambahan 30%
dengan
persentase penambahan fly ash 0%,
15%,
30%,
dan
45%
termasuk kedalam tingkat mutu beton
ringan
untuk
struktur
ringan yaitu 6,89-17,24 MPa. Sedangkan
pada
penambahan
volume foam 40% dan 50% dengan seluruh variasi persentase penambahan
fly
ash
tidak
termasuk kedalam tingkat mutu beton
ringan
untuk
struktur
ringan.
Dari grafik hasil pengujian daya serap air rata-rata beton ringan foam yang ditampilkan pada gambar 5
Daya Serap Air
dapat dilihat bahwa:
Hasil pengujian daya serap air rata-rata
Gambar 5. Grafik Hubungan Variasi Fly Ash dan Volume Foam terhadap Daya Serap Air Rata-rata Beton Ringan Foam
beton
ringan
ditampilkan pada gambar 5.
foam
a. Penambahan foam 30% Daya serap air beton ringan dengan penambahan foam 30% berturut-turut penambahan variasi
45%,
turun fly
ash
hingga dengan
kemudian
naik
sebesar 0,317% pada persentase penambahan fly ash 60%.
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS Pembimbing I Ir. Chundakus Habsya, MS.Ars. 3 Pembimbing II Anis Rahmawati, S.T., M.T. 2
11
peneliti karena pada persentase
b. Penambahan foam 40% Daya serap air beton ringan
penambahan fly ash 60% mortar
dengan penambahan foam 40%
menggumpal
berturut-turut
hingga
bertambahnya penambahan fly
dengan
ash.
penambahan variasi
45%,
turun fly
ash
kemudian
seiring
Semakin besar persentase
naik
sebesar 3,098% pada persentase
abu
terbang
yang
digunakan
penambahan fly ash 60%.
maka serapan airnya semakin kecil. Hal ini sesuai dengan
c. Penambahan foam 50% Daya serap air beton ringan
penelitian yang dilakukan oleh
dengan penambahan foam 50%
Andoyo
berturut-turut
hingga
penambahan fly ash terhadap
dengan
mortar yang menyatakan bahwa
penambahan
turun fly
ash
(2006),
tentang
naik
semakin besar persentase abu
sebesar 0,696% pada persentase
terbang yang digunakan maka
penambahan fly ash 60%.
serapan air semakin berkurang.
variasi
45%,
kemudian
Dari gambar 5 dapat dilihat
Berdasarkan SNI 03-0349-
grafik hubungan variasi fly ash
1989, nilai daya serap air beton
dan volume foam terhadap daya
ringan foam yang dihasilkan pada
serap air rata-rata beton ringan
penelitian
foam memiliki kesamaan yaitu
penambahan volume foam 30%,
nilai daya serap air rata-rata turun
40%, dan 50% dengan seluruh
hingga persentase penambahan
variasi persentase penambahan
fly ash 45%. Kenaikan serapan
fly ash masih memenuhi standar
air
persentase
yang ditetapkan oleh SNI 03-
penambahan fly ash 60% karena
0349-1989 yang mensyaratkan
pada persentase tersebut nilai fas
serapan air maksimal untuk bata
yang digunakan berbeda dengan
beton pejal adalah sebesar 35%.
terjadi
pada
ini
dengan
sebelumnya, yaitu sebesar 0,4. Penambahan nilai fas dilakukan 1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS Pembimbing I Ir. Chundakus Habsya, MS.Ars. 3 Pembimbing II Anis Rahmawati, S.T., M.T. 2
12
penambahan
Berat Jenis Hasil pengujian berat jenis ratarata beton ringan foam ditampilkan
volume
fly
foam
ash
dengan
30%
sesuai
rencana. b. Penambahan foam 40%
pada gambar 6.
Berat jenis rata-rata kering rencana beton ringan
foam
dengan penambahan foam 30% adalah
kg/m3.
1001-1200
Sehingga berat jenis kering ratarata
dengan
penambahan
variasi fly
ash
0% dengan
volume foam 30% tidak sesuai rencana. c. Penambahan foam 50% Berat jenis rata-rata kering Gambar 6. Grafik Hubungan Variasi Fly Ash dan Volume Foam terhadap Berat Jenis Rata-rata Beton Ringan Foam Dari grafik hasil pengujian berat jenis rata-rata beton ringan
foam
yang ditampilkan pada gambar 6
Berat jenis rata-rata kering rencana beton ringan
foam
dengan penambahan foam 30% 1201-1400
kg/m3.
Sehingga berat jenis kering ratadengan
dengan penambahan foam 30% adalah 800-1000 kg/m3. Sehingga berat
jenis
dengan penambahan
kering
rata-rata
seluruh
variasi
fly
dengan
ash
Penurunan berat jenis beton pada
a. Penambahan foam 30%
rata
foam
volume foam 50% sesuai rencana.
dapat dilihat bahwa:
adalah
rencana beton ringan
seluruh
variasi
persentase dengan
penambahan 60%
pada
fly
ash
persentase
penambahan volume foam 30%, 40%, dan 50% disebabkan karena faktor air semen yang dipakai pada meningkat yaitu menjadi 0,4 dari dari 0,35. Sehingga
dengan
penambahan
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS Pembimbing I Ir. Chundakus Habsya, MS.Ars. 3 Pembimbing II Anis Rahmawati, S.T., M.T. 2
13
volume foam yang sama dan nilai faktor
air
semen
yang
1. Penambahan fly ash dan volume
berbeda
foam berpengaruh kuat terhadap
menyababkan berat mortar menurun
kuat tekan beton ringan foam.
maka berat jenis beton ikut menurun.
Penambahan fly ash berpengaruh
Penambahan volume foam 30%, 40%,
dan
50%
menyebabkan
pada
terjadinya
beton porositas
positif terhadap kuat tekan beton ringan
foam.
Penambahan
volume
foam
berpengaruh
karena foam yang tercipta dalam
negatif terhadap kuat tekan beton
beton menempati 30%, 40%, dan 50%
ringan foam. Kuat tekan beton
dari volume beton. Porositas ini
ringan foam semakin meningkat
menyebakan
beton
hingga penambahan fly ash 45%
menjadi lebih ringan. Berdasarkan
pada setiap variasi penambahan
SNI 03-3449-2002, nilai berat jenis
volume foam.
berat
jenis
beton ringan foam yang dihasilkan pada
penelitian
ini
2. Penambahan fly ash dan volume
dengan
foam berpengaruh kuat terhadap
penambahan volume foam 30%, 40%,
daya serap air beton ringan foam.
dan 50% dengan seluruh variasi
Penambahan fly ash berpengaruh
persentase
ash
negatif terhadap daya serap air
termasuk kedalam tingkat mutu beton
beton ringan foam. Penambahan
ringan untuk struktur ringan yaitu
volume foam berpengaruh positif
800-1400 kg/m3.
terhadap daya serap air beton
penambahan
fly
ringan foam. Daya serap air beton SIMPULAN DAN SARAN Simpulan penambahan fly ash dan volume foam terhadap kuat tekan, daya serap air dan berat jenis, maka dapat disimpulkan bahwa:
ringan foam semakin menurun hingga penambahan fly ash 45% pada setiap variasi penambahan volume foam. 3. Penambahan fly ash dan volume foam berpengaruh sangat kuat terhadap berat jenis beton ringan foam.
Penambahan
fly
ash
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS Pembimbing I Ir. Chundakus Habsya, MS.Ars. 3 Pembimbing II Anis Rahmawati, S.T., M.T. 2
14
berpengaruh
positif terhadap
Saran Berdasarkan
berat jenis beton ringan foam. Penambahan berpengaruh
volume
foam
negatif terhadap
berat jenis beton ringan foam.
simpulan
implikasi hasil penelitian, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1.
Perlu
adanya
pengembangan
Berat jenis beton ringan foam
penelitian
semakin
pemanfaatan limbah
meningkat
dan
hingga
lebih
lanjut
untuk fly ash
persentase penambahan fly ash
sebagai bahan tambah pasir pada
45%
beton
pada
setiap
variasi
ringan
dengan
penambahan volume foam 30%
penambahan volume foam.
dan range variasi penambahan fly
4. Ada persentase penambahan fly ash dan volume foam yang
ash
menghasilkan
tekan
penelitian ini untuk mendapatkan
maksimal sebesar 12,526 MPa
nilai kuat tekan, daya serap air
pada persentase penambahan fly
dan berat jenis yang lebih baik
ash 45% dan volume foam 30%.
dari penelitian ini.
kuat
5. Ada persentase penambahan fly
2.
Perlu
yang
lebih
adanya
kecil
dari
pengembangan
ash dan volume foam yang
penelitian lebih lanjut mengenai
menghasilkan
air
pembuatan beton ringan foam
minimal sebesar 12,261% pada
dengan cara perawatan sesuai
persentase penambahan fly ash
Revisi SNI 03-3421-1994.
daya
serap
45% dan volume foam 30%.
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS Pembimbing I Ir. Chundakus Habsya, MS.Ars. 3 Pembimbing II Anis Rahmawati, S.T., M.T. 2
15
Ngarifin.
DAFTAR PUSTAKA
(2015).
Pengaruh
Agung, Sulhan. (2011). Pengaruh
Penambahan Fly Ash Terhadap
Penambahan Serat Roving pada
Kuat Tekan, Berat Jenis, dan
Mortar
Berbahan
Daya Hambat Panas Beton
Pengikat Campuran Semen dan
Ringan Foam sebagai Suplemen
Kapur
Bahan
dengan
Tinjauan
Terhadap
Ajar
Mata
Kuliah
Angka Kelecakan, Kuat Tekan,
Teknologi Beton pada Semester
Kuat Tarik dan Kuat Rekat,
III PTB JPTK UNS, Skripsi.
Skripsi.
Semarang:
Surakarta:
Teknik
Universitas
Fakultas Negeri
Semarang. Andoyo.
FKIP
Universitas
Sebelas Maret. Nji, Lauw T. Fly Ash: Overview.
(2006).
Pengaruh
Diperoleh pada 19 Juli 2016,
Penggunaan Abu Terbang (Fly
pukul
Ash) terhadap Kuat Tekan dan
dari http://lauwtjunnji.weebly.c
Serapan
om/fly-ash--overview.html
Air
pada
Jurnal.
Semarang:
Teknik
Universitas
Mortar, Fakultas Negeri
Semarang.
Pemeraman terhadap Uji Kuat
Semen
Tekan
Pemadat
Menggunakan
Beton Expanded
Polystyrene sebagai Substitusi Parsial Pasir, Jurnal. Jakarta Barat: Fakultas Teknik Sipil Universitas Bina Nusantara. Mulyono, T. (2005). Teknologi Beton. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Paving
Campuran
Pengaruh Fly Ash pada Kuat Campuran
WIB,
Septian, R. (2016). Pengaruh Waktu
Tekan
Gunaedi dan Hidayat, Irpan. (2012).
23.01
Bandar
Block
Tanah
dari
dengan
Menggunakan Modifikasi, Lampung:
Alat Jurnal.
Fakultas
Teknik Universitas Lampung. Simbolon,
Tiurma.
(2009).
Pembuatan dan Karakterisasi Bata Beton Ringan, Jurnal. Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS Pembimbing I Ir. Chundakus Habsya, MS.Ars. 3 Pembimbing II Anis Rahmawati, S.T., M.T. 2
16
Standar Nasional Indonesia. (2000).
Wahyuni, A. S. (2004). Pengaruh
SNI 03-2834-2000 Tata Cara
Pemanfaatan Abu Sekam Padi
Pembuatan Rencana Campuran
pada
Beton
Foam Terhadap Kuat Tekan,
Normal.
Badan
Standardisasi Nasional.
SK SNI 03-3449-2002 Tata Cara Perancangan Campuran Beton Ringan dengan Agregat Ringan. Badan Standardisasi
Ringan
Air sebagai Suplemen Bahan Ajar Mata Kuliah Teknologi Beton
(pada
Mahasiswa
Semester III PTB FKIP UNS), Jurnal.
Surakarta:
FKIP
Universitas Sebelas Maret.
Nasional. Susanti, R. D. (2011). Teknologi Bahan Konstruksi, Buku Ajar. Institut
Teknologi
Medan
Bekerjasama
Dinas
Pendidikan
Sumatera
Beton
Berat Jenis, dan Daya Serap
Standar Nasional Indonesia. (2002).
Medan:
Bata
Utara
Pendidikan Tinggi.
dengan Provinsi Subdis
Warani, Iqbal F. (2014). Pengaruh Penambahan Stirofoam
Limbah dan
Fly
Ash
terhadap Berat Jenis dan Kuat Tekan Struktural,
Beton Skripsi.
Ringan FKIP
Universitas Sebelas Maret.
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS Pembimbing I Ir. Chundakus Habsya, MS.Ars. 3 Pembimbing II Anis Rahmawati, S.T., M.T. 2
17