PENGARUH PEMBELAJARAN E-LEARNING TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN INTERNET PADA REMAJA (Studi Korelasi Antara PenggunaanPembelajaran E-learning Terhadap Perilaku Penggunaan Internet Siswa SMA N 3 Sukoharjo)
NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1
Di susun Oleh:
NIKEN DINA PRADITA L100090156
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SYRAKARTA 2013
i
Niken Dina Pradita (
[email protected]) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta
Abstrak Remaja dalam fase adolencence (usia 16-20 tahun) penggunaan internet mudah terpengaruh dari teman sebaya, mereka belum mampu menyaring hal yang buruk dan hal yang baik. Selain itu mereka mendapat tuntutan dari sekolah untuk pembelajaran e-learning, tetapi media lain juga tetap digunakan. Peneliti ingin mengetahui adakah hubungan pembelajaran e-learning terhadap perilaku penggunaan internet pada siswa SMA Negeri 3 Sukoharjo. Metode penelitian ini adalah metode survey. Teknik analisis data: Korelasi Rank-Order (Spearman’s Rho Rank Order Correlations). Hasil analisis korelasi Rank Spearman diperoleh nilai koefisien korelasi (rho) sebesar 0,873 (materi pembelajaran) dan 0,778 (bahan tugas sekolah) dengan signifikansi p<α (0,000<0,05) diterima pada taraf signifikansi 5%. Artinya semakin tinggi penggunaan internet untuk akses materi pembelajaran dan bahan tugas sekolah (pembelajaran e-learning), maka semakin tinggi pula perilaku penggunaan internet. Untuk penggunaan medaia lain nilai koefisien korelasi adalah sebesar negatif -0,698. Artinya semakin tinggi penggunaan media lain, maka semakin rendah perilaku siswa dalam menggunakan internet.
Kata kunci : E-learning, perilaku penggunggunaan internet, remaja
ii
iii
database, dan mendapatkan sumber
A. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi pada
primer tentang berbagai peristiwa
saat ini mulai merambah berbagai
sejarah, biografi, rekaman, laporan,
bidang.
data statistik (Rusman, 2012 hal:
Khususnya
perkembangan internet
di
media
mulai
Indonesia baru
merambah
yaitu
306).
dunuia
Pembelajaran
menggunakan
pendidikan. Hal ini di karenakan
internet ini biasa disebut e-learning.e-
internet
untuk
learning. Menurut Dong dalam buku
dunia pendidikan. Dengan internet ini
“Belajar dan Pembelajaran Berbasis
lah peserta didik mampu melalukan
Komputer” e-learning adalah kegitan
proses belajar mengajar tanpa tatap
belajar asinkronis melalui perangkat
muka langsung dengan guru maupun
elektronik komputer yang tersambung
dosen.
ke internet dimana peserta belajar
sangat
menunjang
Mereka
dapat
mencari
berbagai informasi yang dibutuhkan
berupaya
dari internet. Pemanfaatan internet
pelajaran
sebagai
pembelajaran
kebutuhannya ( Rusman, 2012: 136).
mengkondisikan siswa untuk belajar
Pembelajaran e-learning ini sudah di
mandiri. “Through independent study,
terapkan
students become doers, as well as
Indonesia.Salah satu sekolah yang
thinkers”.
Para
menggunakakan
mengakses
secara
berbagai
media
siswa
dapat
online
perpustakaan,
yang
di
sesuai
beberapa
bahan dengan
SMA
pembelajaran
di
ini
dari
adalah SMA Negeri 3 Sukoharjo.Di
museum,
sekolah ini siswa di tuntut mengenal
1
memperoleh
internet,
dapat
mengoperasikan
serta
dari
penggunaan
buku
internet dan menggunakan aplikasi
pendamping belajar sebagai bahan
yang langsung terkoneksi dengan
tugas maupun materi pembelajaran.
internet. Siswa dalam pembelajaran e-
Penggunaan
internet
dalam
learning ini, harus mencari bahan
didunia pendidikan ini akan sangat
tugas dan bahan materi pelajaran dari
baik
internet. Mereka juga dapat mengirim
kemampuan
berbagai
internet.
didiknya. Untuk peserta didik masuk
Penggunaan aplikasi yang terkoneksi
fase adolescence dengan rentan usia
internet disekolah ini adalah aplikasi
mulai dari 17 tahun sampai 19 tahun
moodle.Aplikasi ini membantu guru
atau 17 sampai 21 tahun (Kartono,
dan siswa saat membantu guru dan
1990:182) ini, tentunya akan timbul
siswa saat ulangan harian. Untuk
berbagai kekhawatiran. Dilihat dari
kelas XI penggunaan pembelejaran e-
psikologi remaja fase adolescence ini,
lerning sangat efektif. Hampir semua
mereka cenderung ingin mencari
mata pelajaran pada kelas XI ini
kebebasan dan mudah terpengaruh
menggunakan e-learning. Akan tetapi
dengan teman sebaya. Mereka bisa
penggunaan
dalam
bebas menggunakan berbagai situs di
pembelajaran di sekolah juga tetap di
internet, karena meraka belum dapat
tuntut
memanfaatkan dengan baik berbagai
tugas
dari
melalui
media
sekolah.
baru
Penggunaan
jika
media lain ini meliputi penggunaan
fasilitas
majalah, koran, surat kabar, diskusi
internet.
dengan teman, guru, atau orang tua
di
barengi
dan
yang
kesiapan
telah
dengan anak
tersedia
di
Adakah signifikan pembelajaran
hubungan antara e-learning
yang metode
itulah
yang
terhadap
Menurut Garry A. Stainer dalam Ruslan,
siswa
informasi,
3
Sukoharjo?
ini
disebut
komunikasi (Mulyana, 2001:62).
perilaku penggunaan internet pada SMAN
biasanya
(2000:17)
penyampaian
gagasan,
emosi,
menjadi permasalahan yang diangkat
keterampilan, dan sebagainya dengan
oleh penelitian ini. Dengan tujuan
menggunakan
untuk mengetahui adanya hubungan
kata-kata, gambar-gambar, bilangan,
yang
metode
grafik dan lain-lain. Kegiatan atau
e-learningterhadap
proses penyampaiannya dinamakan
perilaku penggunaan internet pada
komunikasi. Menurut Seller (dalam
siswa SMAN 3 Sukoharjo.
Muhammad,
signifikan
pembelajaran
antara
A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Komunikasi
lambang-lambang,
2005:4)
komunikasi
adalah proses dengan mana simbol verbal dan non verbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.
Pengertian komunikasi menurut
Komunikasi meurut Hovland,
Bernard Berelson dan Gary A. Steiner
Janis
adalah transmisi informasi, gagasan,
individu mengirim stimulus yang
emosi, keterampilan, dan sebagainya,
biasanya dalam bentuk verbal untuk
dengan menggunakan simbol-simbol,
mengubah tingkah laku orang lain.
kata-kata, gambar, figur, grafik, dan
Pada definisi ini mereka menganggap
sebagainya. Tindakan atau transmisi
komunikasi
dan
Kelley
sebagai
adalah
suatu
proses
proses
bukan suatu hal (Muhammad, 2005: 2).
mengatakan?) 2. Pesan (mengatakan apa?)
Untuk memahami pengertian komunikasi
sehingga
dilancarkan
secara
(2001:10)
peminat
komunikasi
mengutip
dapat
efektif
Effendy
3. Media (melalui saluran/channell
dalam
bahwa
para
barang
media apa?) 4. Komunikan (kepada siapa?) 5. Efek (dengan dampak/efek apa?).
kali
paradigma
yang
Jadi
berdasarkan
paradigma
Lasswell tersebut, secara sederhana
dikemukakan oleh Harold Lasswell
proses
dalam karyanya, The Structure and
komunikator membentuk pesan dan
Function
menyampaikannya
melalui
suatu
Society. Lasswell mengatakan bahwa
saluran
kepada
pihak
cara
penerima, yang menimbulkan efek
of
yang
Communication
baik
untuk
in
untuk
komunikasi
tertentu
adalah
pihak
menjelaskan komunikasi ialah dengan
tertentu.
menjawab
2. Pengertian Komunikasi Massa
pertanyaan
sebagai
berikut: Who Say What In Which
Adapun
komunikasi
massa
Channel To Whom With What Effect?
menurut Michael W. Gamble dan Teri
Paradigma Lasswell di atas
Kwal Gamble dama buku “pengantar
menunjukkan
bahwa
komunikasi
Komunikasi Massa”(Nurudin, 2007:
meliputi lima unsur sebagai jawaban
9),
dari
massa mencakup:
pertanyaan
yang
diajukan
itu,yaitu: 1. Komunikator
menurut
mereka
komunikasi
1. Komunikator dalam komunikasi (siapa
yang
massa mengandalkan peralataan
modern untuk menyebarkan atau
5. Komunikasi massa dikontrol oleh
memancarkan pesan secara cepat
gatekeeper (penapis informasi).
kepada khalayak yang luas dan
6. Umpan balik dalam komunkasi
tersebar.
massa sifatnya tertunda, kalau
2. Komunikator dalam komunikasi
dalam
massa dalam menyebarkan pesan-
umpan
pesannya
langsung.
bermaksud
mencoba
berbagi pegertian dengan jutaan
komunikasi
balik
bisa
komunikasi
lain,
bersifat
massa
ini
orang yang tidak saling kenal atau
komunikasi
mengetahui satu sam lain.
media modern, sehingga komunikasi
3. Pesan adalah milik publik. Artinya
yang
menggunakan
ini dapat diteri oleh audiencenya
bahwa pesan ini bisa didapatkan
secara
dan diterima oleh banyak orang.
adanya hambatan ruang dn waktu.
Karena itu, diartikan milik publik.
3. Pengertian Internet
4. Sebagai
sumber,
komunikator
serempak
Istilah
massa biasanya organisasi formal
singkatan
seperti,
Networking.
jaringan,
ikatan
atau
dan
mengatasi
internet dari
merupakan Inconnection
Secara
sederhana,
perkumpulan. Dengan kata lain,
Interrnet bisa diartikan sebagai a
komunkatornya tidak berasal dari
global network of computer network.
seseorang atau lembaga. Lembaga
(Tjiptono dan Totok, 2000: 2)
ini pun biasanya berorientasi pada keuntungan,
bukan
suka rela atau nirlaba.
Jadi
jenis
organisasi
Jaringan
internet
sukses
dikembangakan dan di uji coba pertama kali pada tahun 1969 oleh US
Department of Defense dalam proyek
Komputer” e-learning adalah kegitan
ARPANet
belajar asinkronis melalui perangkat
Projects
(Advanced
itu
elektronik komputer yang tersambung
perkembangan internet berlangsung
ke internet dimana peserta belajar
sangat pesat. Salah satu faktor yang
berupaya
berkontribusi
pelajaran
internet
Network).
Research
Semenjak
pada
diseluruh
menjamurnya belahan
dunia
memperoleh yang
bahan
sesuai
dengan
kebutuhannya (Rusman, 2012: 136).
adalah perkembangan Word Wide
Rosenberg
Web (WWW) yang dirancang oleh
learning merujuk pada penggunaan
Tim Berners-Lee dan staf ahli di
teknologi internet untuk mengirimkan
laboratorium
serangkaian
Eeropeen
CERN pour
Ia
(Conseil Recherche
menekankan
solusi
meningkatkan
bahwae-
yang
dapat
pengetahuan
dan
Nucleaire) di Jenewa (Swiss) tahun
keterampilan. Hal ini, senada dengan
1991. Selain itu, factor pendorong
Cambell dan Kamarga yang intinya
revolusi internet adalah daya tarik
menekankan
utama
meliputi:
dalam pendidikan sebagai hakekat e-
communication, information retrieval
learning. Bahkan Onno menjelaskan
dan information search (Tjiptono dan
bahwa istilah “e” atau singkatan dari
Totok, 2000: 2).
elektronik
dalam
4. Definisi dan Pemanfaatan e-
digunakan
sebagai
internet
yang
Learning Untuk Pembelajaran Menurut Dong dalam buku “Belajar dan Pembelajaran Berbasis
penggunaan
internet
e-learning istilah
untuk
segala teknologi elektronik internet (Rusman, Deni dan Riyani, 288)
2011:
Menurut
(dalam
dimana pelajar dapat mencari bahan
e-learning
pelajaran sesuuai dengan kebutuhan
merupakan salah satu pemanfaatan
maupun mengirim serangkaian solusi
Rusman,
Rosenberg
2012:
teknologi
136)
internet
penyampaian
dalam
pembelajaran
dalam
jangka kuas yang berlandaskan tiga
yang
dapat
pengetahuan
meningkatkan
dan
ketereampilan
peserta didik 5. Perilaku manusia
criteria yaitu: Dari
sudut
pandang
biologis
a. E-learning merupakan jaringan perilaku merupakan kegiatan atau dengan
kemapuan
memperbarui menyimpan, membagi
untuk informasi,
mendistribusi dan meteri
ajar
atau
informasi.
aktivitas
organism
yang
bersangkutan. Sedangkan dari sudut pandang behavioristik mengatakan bahwa
perilaku
terhadap
sebagai
respon
akan
sangat
stimulus,
b. Pengiriman sampai ke pengguna
ditentukan oleh keadaan stimulusnya,
terakhir melalui computer dengan
dan individu atau organism seakan-
menggunakan teknologi internet.
akan tidak mempunyai kemampuan
c. Memfokuskan pada pandangan yang
paling
luas
tentang
pembelajaran di balik paradigma
Berdasarkan berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa elearning merupakan proses belajar
menggunakakn
menentukan
perilakunya.
Hubungan stimulkus dan respon akan seakan-akan bersifat mekanistik. Dan perilaku dari sudut pandang kognitif
pembelajaran tradisional.
dengan
untuk
internet
kognitif, individu
yaitu
bahwa
merupakan
perilaku
respon
dari
stimulus, namun dalam diri individu itu
ada
kemampuan
untuk
menentukan
perilaku
yang
khalayak
pada
diambilnya (Zein dan Suryani, 2005:
menggunakan
23).
berdasarkan
6. Perilaku Penggunaan Internet oleh Remaja
media
massa
motif-motif
tertentu
(Kriyantono, 2010: 209).
Menurut
Elihu Katz, Jay G. Blummer, dan
Dalam Qomariyah (2012: 12) aktivitas-aktivitas
dasarnya
yang
Michael Gurevith konsep dasar teori
dilakukan Uses & Gratifications adalah meneliti
oleh pengguna internet menjadi empat asal mula kebutuhan secara psikologis kelompok kepentingan penggunaan dan
internet, yaitu:
sosial,
yang
menimbulkan
harapan tertentu dari media massa
a. Email. b. Aktivitas kesenangan (fun
atau
sumber-sumber
lain,
yang
membawa pada pola terpaan media
activities).
yang berlainan (atau keterlibatan pada
c. Kepentingan informasi
kegiatan lain), dan menimbulkan
(information utility).
pemenuhan kebutuhan dan akibat
d. Transaksi (transaction).
lain, barang kali termasuk juga yang 7. Model Uses & Gratifications Riset Uses & Gratifications ini
tidak
kita
inginkan
(Kriyantono,
2010: 209).
berangkat dari pandangan bahwa komunikasi (khususnya media massa) tidak
mempunyai
kekeuatan
B. METODE PENELITIAN Jenis
penelitian
ini
adalah
mempengaruhi khalayak. Inti dari
penelitian eksplanatif, dimana peneliti
Teori Uses & Gratifications adalah
menghubungkan atau mencari sebab
akibat antara dua atau lebih konsep C. HASIL ANALISIS DAN
varibel (Kriyantono, 20010: 69). Metode
penilitian
yang
PEMBAHASAN
digunakan dalam penelitian ini adalah
Hasil
metode survei, yaitu penelitiaan yang
Spearman
mengambil
sampel
dari
suatu
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang
korelasi
hubungan
penggunaan
internet
Rank antara
untuk
akses
materi pembelajaran dengan perilaku penggunaan nilai
pokok. (Singarimbun, 1989:3)
analisis
rs
internet
sebesar
memperoleh
0,873
dengan
signifikansi p<α (0,000<0,05), maka Survei adalah metode dengan menggunakan instrument Tujuanya
kuisioner
sebagai
pengumpulan
datanya.
untuk
memperoleh
informasi tentang sejumlah responden yang
dianggap
populasi
dapat
tertentu.
Dalam
mewakili survey
proses pengumpulan dan analisis data sosial bersifat sangat terstruktur dan mendetail melalui kuesioner sebagai instrument
untuk
mendapatkan
informasi dari sejumlah responden yang diasumsikan mewakili mewakili populasi secara spesifik (Kriyantono, 2010: 59).
hipotesis diterima. Artinya terdapat hubungan positif yang signifikan antara penggunaan internet untuk akses materi pembelajaran dengan perilaku penggunaan internet. Nilai koefisien korelasi adalah sebesar 0,873, berada pada tingkat sangat tinggi (sangat kuat), sehingga antara penggunaan
internet
untuk
akses
materi pembelajaran dengan perilaku penggunaan
internet
memiliki
hubungan yang sangat erat. Pola hubungan
menunjukkan
bahwa
terdapat hubungan positif penggunaan
internet
untuk
pembelajaran
akses dengan
materi perilaku
hubungan yang erat. Pola hubungan menunjukkan
bahwa
terdapat
penggunaan internet. Artinya semakin
hubungan positif penggunaan internet
tinggi penggunaan internet untuk
untuk bahan tugas sekolah dengan
akses materi pembelajaran, maka
perilaku penggunaan internet. Artinya
semakin tinggi perilaku siswa dalam
semakin tinggi penggunaan internet
menggunakan internet.
untuk bahan tugas sekolah, maka
Selanjutnya
hasil
analisis
korelasi Rank Spearman hubungan
semakin tinggi perilaku siswa dalam menggunakan internet.
antara penggunaan internet untuk
Berdasarkan kedua hasil analisis
bahan tugas sekolah dengan perilaku
korelasi Rank Spearman tersebut
penggunaan
dapat dinyatakan bahwa penggunaan
nilai
rs
internet
sebesar
memperoleh
0,778
dengan
internet
untuk
akses
materi
signifikansi p<α (0,000<0,05), maka
pembelajaran
hipotesis diteima. Artinya terdapat
sekolah memiliki hubungan yang
hubungan positif yang signifikan antara penggunaan internet untuk bahan tugas sekolah dengan perilaku penggunaan internet. Nilai koefisien
dan
bahan
tugas
positif dengan perilaku penggunaan internet. Dalam penggunaan media lain, penggunaan internet adalah negatif
korelasi adalah sebesar 0,778, berada sebesar -0,405 dengan signifikansi pada tingkat tinggi (kuat), sehingga p<α (0,001<0,05), maka hipotesis antara penggunaan internet untuk bahan tugas sekolah dengan perilaku penggunaan
internet
memiliki
diteima. Artinya terdapat hubungan negatif
yang
signifikan
penggunaan media lain
antara dengan
perilaku penggunaan internet. Nilai
siswa SMA Negeri 3 Sukoharjo.
koefisien korelasi adalah sebesar
Terbukti dari hasil analisis korelasi
negatif -0,698, berada pada tingkat
Rank
tinggi
koefisien korelasi (rho) sebesar 0,873
(kuat),
penggunaan perilaku
sehingga
media
antara
lain
penggunaan
menunjukkan
diperoleh
dengan
(materi
pembelajaran)
internet
(bahan
tugas
memiliki hubungan yang erat. Pola
Spearman
signifikansi
dan
sekolah) p<
nilai
0,778 dengan
(0,000<0,05)
bahwa
diterima pada taraf signifikansi 5%.
terdapat hubungan negatif antara
Artinya semakin tinggi penggunaan
penggunaan lain dengan perilaku
internet
penggunaan internet. Artinya semakin
pembelajaran
tinggi penggunaan media lain untuk
sekolah (pembelajaran e-learning),
materi dan bahan tugas sekolah, maka
maka semakin tinggi pula perilaku
semakin rendah perilaku siswa dalam
penggunaan internet. Jadi tingkat
menggunakan internet.
kepuasan penggunaan internet juga
untuk
akses
dan
materi
bahan
tugas
semakin tinggi. Untuk
D. KESIMPULAN Dari hasil analisis dan pembahasan
Penggunaan
media
lain,
Koefisien korelasi hubungan antara
yang telah diuraikan, maka dapat
penggunaan
diambil kesimpulan sebagai berikut:
perilaku penggunaan internet adalah
Ada hubungan signifikan antara pembelajaran
e-learning
terhadap
perilaku penggunaan internet pada
negatif
media
sebesar
signifikansi p<
lain
-0,405
dengan
dengan
(0,001<0,05), maka
hipotesis diterima. Artinya terdapat
hubungan negatif yang signifikan antara
penggunaan
media
lain
dengan perilaku penggunaan internet. Nilai
koefisien
korelasi
adalah
Berdasarkan kesimpulan dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi siswa, seharusnya mereka dapat bijak dalam menggunakan
sebesar negatif -0,698, berada pada
internet dan dapat menfaatkan
tingkat tinggi (kuat), sehingga antara penggunaan perilaku
media
lain
penggunaan
internet dengan sebaik-baiknya
dengan
sehingga
internet
penggunaan media
mendapatkan
dampak yang positif pula.
memiliki hubungan yang erat. Artinya semakin tinggi
akan
2. Bagi guru, siswa harus diarahkan dalam
lain, maka semakin rendah perilaku
melakukan
eksplorasi
internet
televisi,
terhadap
siswa dalam menggunakan internet.
sebaiknya diarahkan mengambil
Sementara perilaku siswa dalam penggunaan internet paling tinggi
materi dan referensi dari sumber
yaitu ”untuk mendapatkan sumber
yang resmi dari Depdiknas atau
atau bahan yang terkait dengan tugas
dari
atau pelajaran sekolah” dengan skor
kependidikan
total 279, dan ” mengunjungi situs
sumbernya. Siswa perlu diberikan
social networking” dengan skor total
website-website yang
jelas
pengertian tentang bahaya situs-
279, kemudian diikuti ”mendapatkan
situs pornografi dan sumber tidak
informasi yang terkait dengan hobi
terpercaya lainnya.
atau minat” dengan skor total 278. 3.
Bagi orang tua siswa, dalam upaya
penaggulangi
berbagai
E. SARAN dampak negatif yang muncul
dengan mendampingi anak saat
perilaku penggunaan internet pada
browsing
siswa.
internet
di
rumah.
Adanya komunikasi terbuka orang
F. PERSANTUNAN
tua dalam memberian bimbingan, pengarahan,
pengajaran,
Dalam
penelitian
ini
penulis megucapkan terima kassih
pengendalian serta kontrol yang
kasih
baik.
Toharuddin
kepada
Bapak
dan
Ibu
M.
Rinasari
4. Penelitian saya ini dapat dijadikan
Kusuma sebagai pembimbing I
sebagai penelitian terdahulu untuk
dan II yang telah membimbing,
penelitian selanjutnya.
mengarahkan serta mendungkung
5. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi
acuan
bagi
peneliti
agar segera terselesainya penelitian ini.
selanjutnya dengan menggunakan metode
penelitian
sehingga
dapat
kualitatif memperoleh
Ika Damayanti selaku penguji, yang
sebelumnya
juga
informasi yang lebih mendalam
membimbing saya, memberi saran,
serta peneliti dapat melakukan
mengarahkan sehingga saya dapat
variasi
meyelesaikan
penelitian
dengan
membandingkan antara pengaruh pembelajran menggunakan
e-learning aplikasi
penelitian
saya
dengan baik.
yang moodle
dan pembelajaran e-learning yang menggunakan website terhadap
Terimakasih kepada Ibu
DAFTAR PUSTAKA Effendy, Onong Uchjana. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Kartono, Kartini. 1990. Psikologi Anak. Bandung: Mandar Maju
Teknologi Informasi Komunikasi. Jakarta: Grafindo Persada.
Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.
Muhammad, Arni. 2007. Komunikasi Organisasi. Bandung: Bumi Aksara.
Tjiptono, Fandi dan Totok Budi Santoso. 2000. Strategi Riset Lewat Internet. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya. Nurudin dan Hidayat Nur Dedy. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Ruslan, Rosady. 2007. Kampanye Public Relations. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis komputer. Bandung: Allfabeta. Rusman, Deni K, Cepi R. 2011. Pembelajaran Berbasis
dan Raja
INTERNET Qomariyah, Astutik Nur. 2012. Perilaku Penggunaan Internet pada Kalangan Remaja di Perkotaan,http://nanamaulanny.blog.stis itelkom.ac.id/files/2012/01/astutik.pdf2_. pdf, di akses jam 18.33 WIB, Senin,
26 November 2012