VOL : XX, NO : 2, JUNI 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR UNTUK PENINGKATAN PROFESIONALITAS GURU PAUD (PENDIDIKAN ANAK USIA DINI) DI PROVINSI JAWA TENGAH Risky Setiawan FIP IKIP Veteran Semarang Email :
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Motivasi belajar guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah; (2) kinerja guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah; (3) pengaruh motivasi belajar terhadap peningkatan profesionalitas guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah. Jenis penelitian adalah penelitian desain eksperimental dengan dua variabel yakni motivasi dan kinerja guru PAUD. Objek penelitian adalah 100 guru PAUD yang dipilih secara acak merupakan mahasiswa IKIP Veteran Jawa Tengah dan guru PAUD di Jawa Tengah. Instrumen kuesioner divalidasi dengan uji validitas konstruk serta analisis kuantitatif dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) motivasi guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah menunjukkan bahwa 80% guru PAUD memiliki motivasi tinggi untuk menjadi guru yang profesional; (2) kinerja guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah menunjukkan bahwa 81,4% guru masuk dalam kategori profesional; (3) Hasil regresi motivasi guru PAUD dapat menunjukkan pengaruhnya yang signifikan terhadap kinerja guru PAUD. Hal ini didasarkan pada pengujian statistik dengan regresi linear sederhana yang menghasilkan nilai t hitung sebesar 2.309 dan nilai signifikansinya sebesar 0,049. Oleh karena nilai t hitung > t tabel (=1,98), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh dari motivasi guru PAUD terhadap kinerja dan profesionalitas guru PAUD di Provinsi Jawa Tengah. Kata Kunci: motivasi, belajar, kinerja, profesional, PAUD
I. PENDAHULUAN Guru yang memiliki kompetensi yang baik diperlukan dalam seluruh pendidikan terutama pada PAUD. Anak memiliki aspek penting dalam perkembangan mental dan pikiran pada sisi kognitif maupun afektif terjadi pada PAUD. Guru PAUD memiliki dominasi dan peran yang besar dalam pendidikan anak karena hampir seluruh waktu anak
adalah
bersama
dengan guru
sehingga
guru
PAUD
harus
memiliki
profesionalitas dan integritas tinggi dalam pembelajaran di sekolah. Profesionalitas guru PAUD sebagai pendidik harus memenuhi aspek pokok dalam kompetensi guru yang mencakup dimensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Dengan adanya kebijakan sertifikasi guru mensyaratkan guru harus meningkatkan kualifikasi akademik Sarjana atau Diploma IV (S1/D-IV). Oleh MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN
50
VOL : XX, NO : 2, JUNI 2013
karenanya, guru yang belum memenuhi standar kualifikasi yang dipersyaratkan diwajibkan menempuh pendidikan pada Perguruan Tinggi. Guru PAUD yang memiliki kompetensi yang sesuai harus mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan bidangnya. Pentingnya pendidikan dan kesetaraan akademik didukung dengan peningkatan profesionalitas guru anak usia dini akan menumbuhkan motivasi dalam menyelesaikan pendidikan dalam jalur pendidikan perguruan tinggi. Pada kenyataannya, guru-guru yang menempuh jalur pendidikan pada program penyetaraan memiliki tingkat motivasi dan keinginan dibawah mahasiswa reguler. Hal ini dapat dilihat dari kedisiplinan serta peran aktif dalam pembelajaran dikelas. Sehingga motivasi belajar pada perguruan tinggi menjadi biasa, antara peningkatan profesionalitas guru atau persyaratan dari kualifikasi minimal guru PAUD. Polemik dalam dunia PAUD menjadi suatu yang harus dikaji lebih dalam. Oleh karenannya, agar kualitas guru PAUD meningkat sesuai dengan standar minimal kompetensi guru harus meningkatkan motivasi belajar guru dalam pendidikan di perguruan tinggi. Froebel
dalam
Brewer
(2007:41) mengatakan
bahwa permainan dalam
pendidikan anak usia dini merupakan fondasi bagi pembelajaran anak dapat menjembatani
sehingga
anak antara kehidupan di rumah dan kehidupan anak
di
sekolah. Hal ini perlu menjadi perhatian karena pengaruh ibu terhadap perkembangan sosial anak tidak berhenti bersamaan dengan masuknya anak ke sekolah. Bahkan Yussen & Santrock (1980:373) menemukan bahwa keterlibatan orang tua dalam seminar-seminar berinteraksi
yang berkaitan dengan
dengan
anak
menunjukkan
upaya peningkatan hasil
yang
sangat
keterampilan baik
terhadap
perkembangan sosial anak-anak mereka. Makoto Akiba dan Gerald dalam jurnal Comparative Education Review menyatakan bahwa “the importance of teacher qualifications, working conditions, and professional learning opportunities as key contributors to teacher quality are all acknowledge”. Tiga aspek penting sebagai dasar diakuinya seorang guru adalah: kualifikasi guru, kondisi kerja, dan pendidikan profesional guru untuk meningkatkan kualitas guru. Motivasi adalah keadaan internal seseorang yang mendorong melakukan perilaku untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, atau harapan. Dengan kata lain motivasi adalah dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan perilaku untuk memenuhi kebutuhan. Maka, motivasi guru sangat penting untuk dapat meningkatkan MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN
51
VOL : XX, NO : 2, JUNI 2013
kompetensi serta profesionalitas guru PAUD sebagai pengembang dan pengoptimal potensi, minat dan bakat Anak Usia Dini. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan teknik analisis regresi linear sederhana. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan analisis statitistik bivariat. Tahap pertama adalah menganalisis dan menginterpretasi motivasi guru. Tahap kedua adalah menentukan hubungan antara variabel bebas (motivasi guru) dengan variabel terikat (profesionalitas guru) yang akan dilakukan dengan analisis regresi linier. Subyek penelitian adalah mahasiswa yg juga berprofesi sebagai guru PAUD dengan sampel sebanyak 100 guru. Teknik pengumpulan data pada penelitian terdiri dari instrumen tes yaitu kuesioner dan lembar observasi dengan memakai skala “Likert”. Analisis data menggunakan teknik uji prediksi dua buah variabel yaitu variabel kecerdasan spiritual dan variabel karakter disiplin anak usia dini. No.
Variabel
Indikator
Sumber Data
Instrumen
1.
Motivasi dan minat guru
a. b. c. d.
Dedikasi guru profesional Melaksanakan tugas Tujuan mengikuti studi Peningkatan kompetensi dan profesi guru e. Pengembangan Ilmu
Guru PAUD
Kuesioner
2.
Kinerja Guru PAUD
a. Relevan dengan tugas lapangan b. Aktif dalam perkuliahan c. Keinginan berprestasi d. Terselesaikannya tugas-tugas yang diberikan e. Keaktifan bertanya f. Kedatangan g. Kompetensi Dasar dalam PAUD mendukung pembelajaran h. Kegiatan sesuai perencanaan i. Pembelajaran merangsang kreativitas anak j. Praktik yang lebih ditekankan
Guru PAUD
Kuesioner
MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN
52
VOL : XX, NO : 2, JUNI 2013
3.
Performa Praktik Mengajar
a. Persiapan Pembelajaran b. Proses Pembelajaran c. Metode dan Media yang dipakai d. Mendorong keterlibatan anak e. Mendemonstrasikan penguasaan materi yang relevan f. Seting pembelajaran
Guru PAUD
Observasi
Validitas instrumen yang dipakai adalah validitas isi (Content Validity). Menurut Allen (1979:96), karena validitas isi adalah bersumber pada pertimbangan subjektif, pembuktian validitas lebih dari kesalahan subjek. Untuk menjamin validitas isi, maka seluruh pertanyaan disusun berdasarkan teori, dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan, dan bimbingan dengan ketua penyelenggara program. Instrumen dalam penelitian ini divalidasi secara logis dan empiris. Validitas logis menyangkut isi, kontruksi, dan bahasa. Instrumen yang telah dianalisis secara logis
(kualitatif) oleh expert judgment. Uji coba instrumen menggunakan validitas
terpakai dimana instrumen langsung digunakan pada responden kemudian baru dianalisis dan membuang butir yang tidak valid dan reliabel. Menurut Djemari Mardapi butir yang diterima harus memiliki indeks daya beda > 0,3 butir dengan indeks daya beda kurang dari antara 0,1 sampai 0,3 perlu direvisi dan jika daya bedanya < 0,1 maka butir tersebut tidak diterima. Sedangkan Ebel & Frisbie memberikan patokan indeks daya beda sebagai berikut: 0.4 ke atas (butir yang sangat baik), 0.3-0.39 (sedikit atau tidak memerlukan revisi), 0.2 - 0.29 (butir memerlukan revisi), < 0.19 (butir harus dieleminasi). Teknik analisis data kuesioner menggunakan statistik deskriptif. Dan selanjutnya dianalisis dengan teknik korelasi menggunakan SPSS 17.0 dan konfirmatori dengan menggunakan Lisrel 8.51.
III. PEMBAHASAN 1. Motivasi/Minat Guru PAUD di Kota Semarang Motivasi guru TK terdiri dari beberapa indikator yang diukur dengan standar deviasi yang terdiri dari: a.
Dedikasi utama menjadi seorang guru PAUD, dan
b.
Kesungguhan dalam pengembangan bidang keahlian (PAUD) Dari dua indikator tersebut akan terlihat variabel motivasi akan mengukur
motivasi utama menjadi seorang guru Taman Kanak-Kanak dan kesungguhan dalam mengembangkan bidang keahliannya. Hasil analisis data dari responden pada MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN
53
VOL : XX, NO : 2, JUNI 2013
indikator: dedikasi utama menjadi seorang guru PAUD menunjukkan grafik seperti dibawah ini: Tabel 1. Rekapitulasi Motivasi Guru PAUD Kategori Sangat rendah Rendah Tinggi Sangat tinggi Jumlah total
Jumlah 4 4 13 79 100
Gambar 1. Histogram Frekuensi Motivasi Guru PAUD
Tabel 2. Rekapitulasi Pengembangan Ilmu ke-PAUDan Kategori Sangat rendah Rendah Tinggi Sangat tinggi Jumlah total
Jumlah 0 0 4 96 100
Gambar 2. Histogram frekuensi Penilaian Pengembangan Keilmuan guru PAUD MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN
54
VOL : XX, NO : 2, JUNI 2013
2. Performa Praktik guru PAUD Penilaian kinerja atau performance guru PAUD dilakukan untuk mengukur bagaimana kemampuan pedagogik dan profesional. Penilaian kinerja didasarkan atas penilaian pembelajaran untuk tiap guru PAUD. Untuk mengetahui peningkatan kinerja guru PAUD penilaian dilakukan dalam dua kali penilaian. Tahap pertama adalah menilai kinerja pada saat micro teaching pertama dan tahap ke dua adalah penilaian pada micro teaching II. Penilaian kinerja guru PAUD dibagi menjadi enam indikator penialaian dan disajikan sebagai berikut. No. Indikator
<55%
Persiapan
1.
Pembelajaran
2.
Proses Pembelajaran Metode dan Media
3.
yang dipakai
56-
66-
80-
Ideal (%)
65%
79%
100%
1
1
4
5
35
44
79,5
1
2
4
4
33
44
75
1
3
6
1
29
44
65,9
0
0
3
8
41
44
93
0
1
8
2
34
44
77
1
2
2
2
35
44
79
4
9
28
22
250
308
81
Mendorong 4.
keterlibatan kanakkanak Mendemonstrasikan
5.
penguasaan materi yang relevan
6.
Setting pembelajaran
Jumlah
3. Uji Regresi Linear antara Motivasi Guru dengan Kinerja Guru PAUD di Semarang Analisis Regresi antar Variabel (inter-correlation) digunakan untuk mencari hubungan antar kelima variabel yaitu: (1) motivasi guru PAUD, (2) pengembangan keilmuan yang dimiliki guru PAUD. Berikut ini adalah hasil analisis korelasi pengujian statistik dengan menggunakan teknik
regresi
linear
sederhana
untuk
menguji
pengaruh
motivasi
dengan
pengembangan keilmuan yang dimiliki guru PAUD guna peningkatan kinerja dan profesionalitas guru. Dalam Sugiyono (2005:237), analisis untuk regresi linier sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut: MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN
55
VOL : XX, NO : 2, JUNI 2013
Rumus Regresi Linear Sederhana: Y’ = a + bX Keterangan: Y’ : Subjek dalam variabel dependen yang diprediksi (prestasi belajar). a : Harga Y’, bila X = 0 (harga konstanta) b : Angka arah atau koefisien yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila b (-) maka terjadi penurunan. X : Subjek pada variabel penelitian yang mempunyai nilai tertentu (motivasi guru PAUD) Untuk memudahkan dalam perhitungannya, penulis menggunakan bantuan Software SPSS Version 17 for Windows. Hasil dari perhitungan adalah sebagai berikut: Data korelasi dapat disajikan dengan interpretasi yang menggambarkan bagaimana hubungan antar variabel (faktor) sebagai berikut. Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
Std. B Error
(Constant) 1
25.314
2.773
Motivasi
.206
.158
Standardized Coefficients Beta
Sig.t
.131
9.129
.000
2.309
.049
a. Dependent Variable: VAR00002 t hitung
2,309
t tabel
1,980
signifikansi
0,49
Berdasarkan tabel di atas diketahui hasil pengujian statistik dengan regresi linear sederhana untuk menguji sejauhmana pengaruh dari motivasi guru terhadap peningkatan kinerja dan profesionalisme guru PAUD di Semarang. Nilai t hitung diketahui sebesar 2,309 dan nilai signifikansinya sebesar 0,049. Oleh karena nilai t hitung ˃ t tabel (=1,98), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh dari motivasi guru PAUD terhadap kinerja dan profesionalisme guru PAUD di Semarang. Sementara nilai signifikansi yang diketahui sebesar 0,049 (< 0,05) menegaskan bahwa pengaruh motivasi guru PAUD terhadap kinerja dan profesionalisme adalah signifikan (nyata). MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN
56
VOL : XX, NO : 2, JUNI 2013
IV.KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Motivasi guru PAUD di Kota Semarang menunjukkan bahwa 80% guru PAUD memiliki motivasi tinggi untuk menjadi guru yang profesional. 2. Kinerja guru PAUD di Kota Semarang menunjukkan bahwa 81,4% guru masuk dalam kategori profesional. 3. Hasil regresi motivasi guru PAUD dapat menunjukkan pengaruhnya yang signifikan terhadap kinerja guru PAUD. Hal ini didasarkan pada pengujian statistik dengan regresi linear sederhana yang menghasilkan nilai t hitung sebesar 2.309 dan nilai signifikansinya sebesar 0,049. Oleh karena nilai t hitung > t tabel (=1,98), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh dari motivasi guru PAUD terhadap kinerja dan profesionalitas guru PAUD di Kota Semarang. B. Saran Saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Motivasi yang tinggi dari guru PAUD di Kota Semarang dapat digunakan sebagai acuan untuk pembuatan program peningkatan mutu pendidikan khususnya profesionalitas guru sebagai tenaga pendidik anak usia dini. 2. Kinerja guru PAUD di Kota Semarang masuk dalam kategori baik, maka perlu adanya sebuah kontrol sebagai motivator peningkatan mutu guru di masa yang akan datang. 3. Uji prediksi dengan teknik regresi linear menunjukan hasil yang nyata, maka prioritas utama dalam peningkatan mutu guru PAUD di Kota Semarang adalah dengan meningkatkan motivasi guru sebagai modal utama peningkatan mutu kualitas guru di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Arce, Eve-Marie. 2000. Curriculum for Young Children: An Introduction. New York: Delmar Thomson Learning. Brewer, Jo Ann. Introduction to Early Childhood Education: Preschool through Primary Grades Sixth Edition Boston: Pearson Education Inc., 2007. D’Agostino, J.V. et al. (2009). Predicting teacher performance with test score and grade point average : a meta analysis. American Educational Research Journal Vol 46 no1 March 2009. MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN
57
VOL : XX, NO : 2, JUNI 2013
Depdiknas, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pos PAUD (Direktorat PAUD, 2006) Direktorat PAUD Grand Design Program Pendidikan Anak Usia Dini Non-formal tahun 2007-2015 Jakarta:Direktorat PAUD, 2007. Direktorat PAUD, Pedoman Sosialisasi dan Pemasyarakatan Program Pendidikan Anak usia Dini Jakarta: Direktorat PAUD, 2007. Direktrorat PAUD, Pedoman Pusat unggulan Pendidikan Anak Usia Dini Tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi Jakarta: Direktorat PAUD, 2007. Hadari Nawawi.(2003). Kepemimpinan mengefektifkan organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Kunandar. (2007). Guru profesional: implementasi KTSP dan sukses sertifikasi guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Jones, J., Jenkin, M, & Lord, S. (2006). Developing effective teacher performance. Thousand Oaks: SAGE Publishing Company. Makoto Akiba & Gerald. Improving teacher quality. teaching force in global context. Comparative Education Review of Journal Vol.54 August 2010. Mulyasa. (2008). Menjadi guru profesional : menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Naili Nikmah. (2010).Sripsi. “Upaya Guru dalam Mengembangkan Motorik Halus Anak Melalui Bermain Melipat di RA Islamiyah Panjunan Wetan Kudus”.Tidak Dipublikasikan. Rudolf van de Berg. Teacher meaning regarding educational practice. Review of Educational Research of Journal Volume 72 winter 2002. Suparno. 2004. Guru Demokratis di era reformasi pendidikan. Jakarta: Grasindo. Wayne Andrew. Teacher characteristics and student achievement gains: a Review. Review and Educational Research of Journal Vol. 73 spring 2003. Winardi. (2004). Motivasi dan motivasian dalam manajemen. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Yussen, Steven R., John W. Santrock. 1980. Child Developmet: An Introduction Iowa: WCB.
MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN
58