Lina Amelia dan Helmidar, Pengaruh Modifikasi Permainan PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN ULAR NAGA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK B2 DI PAUD SAVE THE KIDS BANDA ACEH Lina Amelia1 dan Helmidar2
Abstrak
Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran pada anak usia dini. muatan pembelajaran untuk anak usia dini adalah pengembangan kemampuan matematika anak salah satunya mengenal konsep bilangan. Biasanya matematika dianggap pembelajaran yang sulit dan menakutkan. Untuk menghilangkan momok matematika itu sulit maka perlu dilaksanakan pembelajaran matematika yang menyenangkan bagi anak sedini mungkin. Cara yang dilakukan untuk membuat matematika itu menyenangkan adalah melalui permainan. penelitian ini memanfaatkan ular naga yang sudah di modifikasi untuk pengenalan konsep bilangan pada anak usia dini. Hasil penelitian yang dilakukan pada November – Desember 2016 di PAUD Save The Kids Banda Aceh di peroleh dari hasil uji tdiperoleh data kemampuan anak pada waktu tes awal kegiatan lebih baik dari pada waktu hasil tes akhir. Berdasarkan taraf signifikan α = 0,05 dan (db) = 13 dengan kriteria terima jika – t ⁄ α ( n – 1) < - ⁄ α ( n – 1) = t ( 1- α) (n – 1) = t (1-0,025) (12) = 0,975) (12) = 11,7) dan tolak jika mempunyai t mempunyai harga yang lain. Dari tabel distribusi t diperoleh mempunyai kriteria - ⁄ α < < - ⁄ α ( ( )( ) = 11,4 karena ) maka ditolak dan diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa permainan Modifikasi Permaiana Ular Naga efektif dalam meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak. Kata Kunci: Modfikasi Permainan Ular Naga, Konsep Bilangan
1 2
Lina Amelia, STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh Helmidar, STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh
ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |10
Lina Amelia dan Helmidar, Pengaruh Modifikasi Permainan
pendidikan lebih lanjut. Sedangkan pada pasal
PENDAHULUAN
28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini
1. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha
dinyatakan bahwa (1) Pendidikan Anak Usia
sadar yang dilakukan oleh pendidik. Kepada
Dini
anak
untuk
pendidikan dasar, (2) Pendidikan Anak Usia
mendapatkan pengetahuan dan merubah sikap
Dini diselenggarakan melalui jalur pendidikan
yang
formal,
didik,
lebih
yang
baik
Pendidikan
bertujuan
dalam
sekarang
kehidupannya.
nonformal,
sebelum
dan
jenjang
informal,
(3)
mendapatkan
Pendidikan Anak Usia Dini jalur pendidikan
perhatian dari semua pihak, baik dari hal
formal: TK, RA, atau bentuk lainnya yang
fasilitas
dapat
sederajat, (4) Pendidikan Anak Usia Dini jalur
mendukung keberhasilan suatu pendidikan.
pendidikan nonformal: KB, TPA, atau bentuk
Oleh karena itu, perubahan dan pembaharuan
lain yang sederajat, (5) Pendidikan Anak Usia
dalam sistem pendidikan selalu terjadi, baik
Dini jalur pendidikan informal: pendidikan
dari segi fasilitas maupun pelaksanaanya untuk
keluarga
mencapai
yang
diselenggarakan oleh lingkungan, dan (6)
sesunggunya. Pendidikan juga meupakan salah
ketentuan mengenai Pendidikan Anak Usia
satu
dan
hal
sumber
tujuan
yang
mempersiapkan
ini
diselenggarakan
daya
yang
pendidikan
atau
pendidikan
yang
paling
penting
untuk
Dini sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
kesuksesan
masa
depan.
ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih
Pendidikan bisa diraih dengan bermacam cara
lanjut dengan peraturan pemerintah.
salah satunya pendidikan disekolah. Menurut
Gardner (1993:17) menyatakan bahwa
Suharsimi Arikonto (1997:4) menyebutkan
kecerdasan merupakan kemampuan untuk
bahwa dalam proses pendidikan ada lima
menyelesaikan masalah, menciptakan produk
faktor yang perpengaruh yaiti; (1) guru dan
yang berharga dalam satu atau beberapa
personal lainnya, (2) bahan pelajaran, (3)
lingkungan budaya masyarakat. Ia memiliki
metode mengajar dan sistem evaluasi, (4)
pandangan
sarana penunjang dan (5) sistem administrasi.
pemikiran. Menurutnya, pandangan tentang
Kelima faktor tersebut terdapat disekolah.
kecerdasan harus mengakui bahwa setiap
Berdasarkan UU RI Nomor. 20 Tahun
orang
yang
mempunyai
pluralistik
kekuatan
mengenai
pemahaman
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab
berbeda dan berdiri sendiri, menerima bahwa
1, pasal 1, Butir 14 dinyatakan bahwa
orang mempunyai kekuatan berbeda dan
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya
bergaya pemahaman yang kontras. Titik tekan
pembinaan yang bertujuan kepada anak sejak
teori
lahir sampai dengan usia 6 tahun yang
kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan
dilakukan
rangsangan
untuk menciptakan suatu produk atau karya.
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
Secara lebih terperinci Gardner (1993: 17-23)
perkembangan jasmani dan rohani agar anak
menyatakan bahwa kecerdasan merupakan:
memiliki
melalui
kesiapan
ISSN 2355-102X
pemberian
dalam
kecerdasan
jamak
adalah
pada
memasuki Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |11
Lina Amelia dan Helmidar, Pengaruh Modifikasi Permainan
1.
2.
Kemampuan untuk menciptakan suatu
Hasil penelitian yang relevan dengan
produk yang efektif atau menyumbangkan
penelitian ini adalah hasil penelitian Irfatul
pelayanan yang bernilai dalam suatu
„Ulum (2014) yang menyatakan bahwa terjadi
budaya.
peningkatan pemahaman konsep bilangan anak
Sebuah
perangkat
menemukan
atau
seseorang
3.
keterampilan
menciptakan
dalam
melalui permainan memancing angka pada
bagi
anak usia dini penelitian dilakukan di RA
memecahkan
Masyithoh Kalisoka Triwidadi Panjang. Hasil
permasalahan dalam hidupnya
penelitian menunjukkan adanya peningkatan
Potensi untuk menemukan jalan keluar
pemahaman konsep bilangan anak kelompok
dari masalah-masalah yang melibatkan
A melalui permainan memancing angka yakni
penggunaan pemahaman baru.
pada saat sebelum dilaksanakan tindakan
Kecerdasan logis-matematis salah satu
persentase pemahaman konsep bilangan anak
MI(Multiple
yaitu
adalah 49,58% dengan kriteria cukup dan
kecerdasan dalam hal angka dan logika.
setelah dilaksanakan tindakan pemahaman
Kecerdasan
konsep bilangan anak meningkat menjadi
dari
mengolah
ini
Intelligence)
melibatkan
angka
menggunakan
dan
logika
keterampilan
atau atau
kemahiran akal
82,50% dengan kriteria sangat baik.
sehat.
Kemudian, berdasarkan dewi linda,
Kecerdasan logika matematika pada dasarnya
dkk
melibatkan
peningkatan kemampuan mengenal konsep
kemampuan-kemampuan
menganalisis
masalah
menyatakan
bahwa
terjadi
logis,
bilangan melalui permainan ular tangga untuk
menemukan atau menciptakan rumus-rumus
anak usia dini. Hasil penelitian menunjukkan
atau pola matematika dan menyelidiki sesuatu
adanya peningkatan kemampuan mengenal
secara ilmiah. Kecerdasan logis matematika
konsep bilangan melalui permainan ular
mengenalkan bilangan pada anak.Menurut
tangga yaitu membilang dengan banyak benda
Bahrain
1-10 85%, menghubungkan lambang bilangan
Shamsudin
merupakan
jumlah
secara
(2014)
(2002:16) atau
bilangan
kuantitas
suatu
dengan benda 1-10 85%, menghubungkan
himpunan benda tertentu. Selain itu, Pakasi
lambang
dalam
menjelaskan
membilang dengan menujukan benda 1-10
bahwa bilangan merupakan suatu konsep
85%, dan menunjukkan lambang bilangan 1-
metematika yang terdiri dari nama, urutan,
10 85%.
Sriningsih
(2009:45)
lambang, dan jumlah.Cara belajar bagi anak
bilangan
Selain
benda
itu,
Helmiyati
adalah bermain seraya belajar. Piaget dalam
menyatakan
bahwa
Mayesty (1990:
kemampuan
mengenal
42)
mengatakan
bahwa
1-10
adanya
85%,
(2016)
peningkatan
bilangan
melalui
bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan
permainan ular tangga di PAUD Tunas Jaya
berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan/
Kemiling Bandar Lampung. Hasil penelitian
kepuasan bagi diri seseorang.
ini menunjukkan perkembangan yang sangat baik , hal ini terlihat dari adanya peningkatan
ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |12
Lina Amelia dan Helmidar, Pengaruh Modifikasi Permainan
persentase dari siklus satu, siklus dua, siklus
kelompok B2di PAUD Save The kids
tiga,
Banda Aceh?”
dan
semua
indikator.Berdasarkan
penelitian tersebut dapat direkomendasikan
2. Bagaimanakah pengaruh permainan ular
bahwa melalui media permainan ular tangga
naga dalam meningkatkan kemampuan
adalah media yang sangat efektif untuk
mengenal konsep bilangan pada anak di
meningkatkan
kelompok B2 di PAUD Save The kids
kemampuan
anak
dalam
Banda Aceh?”
mengenal lambang bilangan. Berdasarkan
hasil
observasi
pada
3. Tujuan
tanggal 10 – 15november 2016 dan hasil
Tujuan peneliti dalam penelitian ini
wawancara guru di sekolahbahwa peneliti
adalah untuk melihat efektifitas permaianan
dapat
kondisi
MPUN(Modifikasi Permainan Ular Naga)
dilapangan anak di PAUD Save The Kids
dalam meningkatkan kemampuan mengenal
Banda Aceh bahwa terdapat 5 anak dari 13
konsep bilangan pada anak kelompok B2 di
anak yang mampu membilang.Dikarenakan
PAUD Save The Kids Banda Aceh.
pada umumnya anak masih beranggapan
KAJIAN PUSTAKA
mengetahui
dan
melihat
matematika itu sangat menyulitkan, supaya
1. Karakteristik Pemahaman Konsep
anak nyaman dan menyenangkan dengan
Bilangan Anak Usia 5-6 Tahun
pembelajaran
khususnya
Salah satu konsep matematika yang
peneliti
penting untuk dikuasai anak usia 5-6 tahun
dengan
adalah pengembangna pemahaman terhadap
memodifikasi permainan ular naga untuk
konsep bilangan. Konsep bilangan penting
mengenalkan konsep bilangan pada anak. Dari
untuk dikuasai karena menjadi dasar bagi
penjelasan di atas peneliti tertarik meneliti
pengembang konsep matematika selanjutnya.
kemampuan siswa melalui permaian dengan
Dalam pengenalan konsep bilangan pada anak
judul “Pengaruh Modifikasi Permainan
hendaknya disesuaikan dengan karakteristik
Ular
masing-masing usia. Disini akan dibahas
matematika
mengenalkan mengambil
konsep metode
Naga
Kemampuan
bilangan
pembelajaran
Dalam
Meningkatkan
MengenalKonsep
Bilangan
Pada Anak Kelompok B2 di PAUD Save
tentang
karakteristik
pemahaman
konsep
bilangan anak usia 5-6 tahun.
The Kids Banda Aceh”.
Dalam permendiknas No. 58 tahun 2009 dijelaskan tentang konsep bilangan dan
2. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah
lambang bilangan anak usia 5-6 tahun atau
yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
anak TK kelompok B adalah anak sudah
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
mampu
berikut :
sedikit, membilang banyak benda satu sampai
1. Adakah pengaruh permainan ular naga
sepuluh, mengenal konsep bilangan, serta
dalam
meningkatkan
mengetahui
konsep
banyak
dan
kemampuan
mengenal lambang bilangan. Berdasarkan
mengenalkonsep bilangan pada anak di
Permendiknas No. 58 tahun 2009 tersebut,
ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |13
Lina Amelia dan Helmidar, Pengaruh Modifikasi Permainan
anak usia 5- tahun hendaknya telah dikenalkan pada bilangan.
1. Anak
mengenal
bilangan
melalui
pengamatan. Kegiatan dapat dilakukan
Menurut Ahmad Susanto (2011:107)
dengan mengucap bilangan 1 sampai 10,
karakteristik pemahaman konsep bilangan
membilang
dengan
anak usia 5-6 tahun atau anak TK kelompok B
himpunan
adalah sebagai berikut:
sejumlah benda dan mencocokkan dengan
1) Membilang sampai dengan sepuluh; 2)
benda lain.
benda
menunjuk serta
pada
menghitung
menyebutkan urutan bilangan; 3) membuat
2. Anak mengenal dan mampu menulis
urutan bilangan 1-10 dengan benda; 4)
bentuk lambang bilangan 1 sampai 10 serta
menghubungkan lambang bilangan dengan
mengurutkan
benda hingga 10; 5) membedakan dan
pengamatn,
membuat dua kumpulan benda yang sama
mengkomunikasikan.
jumlahnya, yang tidak sama, lebih banyak
dilakukan dengan menyebutkan urutan
serta lebih sedikit.
lambang bilangan 1 sampai 10, menuliskan
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan
urutan lambang bilangan 1 sampai 10,
bahwa
mencocokkan
karakteristik
pemahaman
konsep
bilangan anal usia 5-6 tahun terdiri dari
mengisi
membilang banyak benda satu sampai sepuluh,
dikosongkan.
mengenal lambang (angka), serta mengetahui konsep banyak dan sedikit (membandingkan).
Diperlukan cara yang tepat dalam bilangan
pada
anak
agar
nantinya anak bisa paham tentang konsep bilangan.
Menurut
Sudaryanti
bilangan
melalui
pengelompokkan
dan
dengan
lambang
Kegiatan
dapat
himpunan
serta
bilangan
yang
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengenalan konsep bilangan dapat dilakukan dengan menyebutkan
2. Pengenalan Konsep Bilangan
mengenalkan
tempat
(2005:5)
bilangan,
mengurutkan
bilangan,
menulis
angka, mencocokkan/ memasangkan angka serta membandingkan. 3. Pengertian Permaian Ular Naga
terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan
Ular naga adalah
permainan yang
dalam mengenalkan bilangan pada anak,
cukup populer dan banyak dimainkan di
diantaranya adalah menghitung dengan jari,
beberapa daerah. Permainan ini dimainkan
menghitung benda-benda, berhitung sambil
oleh dua kelompok yang masing-masing
berolahraga,
bernyanyi,
kelompok beranggotakan 5 hingga 10 anak.
menghitung diatas sepuluh, menulis angka,
Awal dari permaian ini sebenarnya hampir
memasang
sama dengan permaian ancak-ancak alis,
berhitung
angka,
sambil
serta
membandingkan
angka.
hanya terdapat perbedaan pada lagu dan cara Diah
menjelaskan
Hartanti tentang
(1994:77) cara
yang
juga
akhir
permaian.
Permaian
ular
naga
dapat
memerlukan perkarangan terbuka yang luas
dilakukan untuk mengenalkan konsep bilangan
dan cukup penerangan. Lagu pada ular naga
pada anak, yakni: ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |14
Lina Amelia dan Helmidar, Pengaruh Modifikasi Permainan
ketika barisan berputar melingkar melewati
yang
gerbang. Satiawan (2016: 6).
belakang.
ualar
paling
6)
semua anggota barisan harus berpegangan
menyatakan bahwa Permainan 5-10 orang lagu
erat pada pundak anak didepannya dan
untuk mengering permainan. Untuk lagu
tidak boleh lepas tercerai berai.
dalam
satiawan
dibarisan
5. Ketika ular naga saling meraih ekor lawan,
4. Media Permainan Ular Naga Menurut
berada
permainan
biasanya
6. Ekor lawan yang berhasil ditangkap oleh
menyanyikan lagu ular naga. Namun, lagu
kepala atau anak yang paling depan akan
tersebut
menjadi
dapat
di
ular
(2016:
rubah
naga
sesuai
dengan
keinginan dari para pemain tersebut. Berikut adalah lirik dari lagu ular naga :
kepalang menjalar-jalar selalu kian kemari
naga
yang
menangkapnya.
paling
yang terbelakang”.
banyak
pengikut,
dialah
pemenangnya.
umpan yang lezat itulah yang di cari ini dianya
Namun dalam penelitian ini dibuat beberapa batasan(modifikasi) sebagai berikut :
Versi 2 : “ular naga panjangnya bukan berjalan-jalan
ular
7. Begitu seterusnya, mana ular naga yang
Versi 1 : “ular naga panjangnya bukan
kepalang
anggota
selalu
kemari
umpannya lezat inilah yang di cari itu diannya yang di belakang. 5. Modifikasi Permainan Ular Naga Dalam Mengenalkan Konsep Bilangan
1. Pertama
guru
meminta
anak
untuk
berkumpul di luar kelas 2. Kemudian guru membagikan kalung angka kepada masing-masing anak 3. Lalu meminta anak untuk berhitung dari 110 4. Setelah anak berhitung minta anak untuk
Menurut setiawan (2016: 6) Adapun
membentuk permainan ular naga yang ada
langkah-langkah permaina ular naga adalah
gerbangnya dan kemudian anak berbaris di
sebagai berikut:
depan gerbang
1. Awal permainan ini sama dengan ancakancak alis. 2. pada akhir permainan ancak-ancak alis, dua gerbang yang telah mendapatkan pengikut
5. Setelah itu mulailah anak bermain ular naga dengan nyanyian, pada saat lagu tengah selesai dinyanyikan, maka masuklah anak dalam gerbang.
masing-masing kelompok berbaris dan
6. Kemudian guru bertanya kepada anak, anak
saling berpegangan pada pundak anak
yang keberapa ditangkap, setelah anak
didepannya.
menjawab mintak anak untuk memisahkan
3. Anak yang paling besar diurutan paling depan.
diri sebanyak angka yang di sebutkan anak. 7. Kemudian juga bisa menggunakan lagu “
4. Kedua kepala atau pemimpin barisan ular
apa kabar kita jumpa lagi, senyumkanan
naga saling berhadapan, kemudian mereka
senyum kiri, kedipkan matamu tinting,
saling berusaha merebut ekor atau anak
tepuk kekanan tepuk kekiri
ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |15
Lina Amelia dan Helmidar, Pengaruh Modifikasi Permainan
berkeliling-berkeliling
mencari
yang
lain
METODE PENELITIN
misalnya 5(maka anak memisahkan diri jadi 5 orang).
Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang
6. Manfaat Permainan Ular Naga Menurut
dikembangkan
untuk
memperoleh
(Achroni,2012:144)Banyak
pengetahuan dengan melakukan prosedur yang
sekali manfaat dari permainan ular naga.
relibel dan terpecaya. Metode penelitian yang
Berikut adalah beberapa manfaat positif yang
digunakan
dapat kita ambil khususnya bagi anak-anak
penelitian eksperimen karena gejala yang
yaitu :
ditimbulkan diperlakukan dengan sengaja oleh
1. Sambil mempererat ikatan dengan teman
peneliti, jenis eksperimen yang digunakan
2. Belajar berbagi dan belajar bagaimana kita
adalah pre-experimen dengandesain yaitu one-
mempertahankan teman kita
group
3. Belajar menjadi pemimpin yang baik bagi adik-adik kita
pretes-postest.
Metode
ini
adalah
eksperimen
akibat suatu perlakuan (Arikunto,2010 : 9). Menurut Sugiyono (2008 : 107) “metode penelitian eksperimen dapat diartikan
dalam berkomunikasi 5. Selain itu permainan ini juga mendidik tentang
penelitian
selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat
4. Akan terlatih emosional dan kecakapnnya
anak
dalam
dan
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
tanpa
terhadap yang lain dalam kondisi yang
menghirauikan adanya kemenangan atau
terkendali”. Peneliti ingin mendeskripsikan
kekalahan yang di peroleh pada saat
apakah
bermain.
mampu mempengaruh kemampuan mengenal
menghargai
6. Membuat
arti
kebersamaan
orang
lain,
sebagai metode penelitian yang digunakan
fisik menjadi
sehat
karena
menggerakkan angota badan
modifikasi
permainan
ular
naga
konsep bilangan pada anak kelompok B2 di PAUD Save The Kids Banda Aceh. Desain ini dapat
Pretest O1
Tindakan X
digambarkan
seperti
berikut:
Keterangan :
Postest O2 ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
O1
: Nilai Pretest (sebelum diberi diklat)
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
O2
: Nilai Postet (setelah diberi diklat)
2008 : 117). Dalam penelitian ini yang
X
: Treatment yang diberikan (variabel
menjadi
populasi
adalah
seluruh
anak
independen)
kelompok B2 di PAUD Save The Kids Banda
Populasi dan sample yang digunakan yaitu:
Aceh yang berjumlah 13 anak.
Populasi adalah wilayah generalisasi
Pengambilan
sample
penelitian
yang terdiri atas objek yang mempunyai
dengan menggunakan teknik total sampling.
kualitas
menurut Sugiyono (2008 : 132) “teknik total
dan
ISSN 2355-102X
karakteristik
tertentu
yang
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |16
Lina Amelia dan Helmidar, Pengaruh Modifikasi Permainan sampling adalah taknik sampling anggota
Banda Aceh yang berjumlah 13 orang anak
sample.” Teknik total sampling atau penelitian
yang terdiri dari 8 laki-laki dan 5 perempuan.
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Teknik pengumpulan Data dan Instrumen
anak kelompok B2 di PAUD Save The Kids
Penelitian
yang
digunakan
yaitu
:
tes,
observasi dan dokumentasi. Tabel 3.1 kisi-kisi Observasi No
Aspek yang Diamati
Penilaian BB (40-55)
MB (56-67)
keterangan
BSH (68-79)
BSH (80-100)
1.
Dapat menyebutkan angka 1 sampai 10 2. Dapat menyebutkan angka secara berurut dan acak 3. Menghubungkan jumlah dengan angka Sumber: PAUD Save The Kids Banda Aceh Keterangan :
BSH : Berkembang sesuai harapan
BB: Belum berkembang
BSB : Berkembang sangat baik
MB : Mulai berkembang Tabel 3.2 Rublik Penilaian No
1
Aspek yang diamati Dapat menyebutkan anka 1 sampai 10
Dapat menyebutkan angka secara berurut dan beracak
BB Anak belum berkembang sama sekali menyebutkan angka 1 sampai 10
Anak mulai berkembang menyebutangka 1 sampai 10 tetapi belum berurut
Anak mulai berkembang menyebut angkasecara 2 berurut dan beracak tetapi masih perlu bantuan kawan dan guru Menghubungk Anak belum Anakmulaiberke an jumlah berkembangsam mbangmenghubu dengan angka a sekali ngkan jumlah 3 menghubungkan dengan angka jumlah dengan tetapi perlu angka bantuan kawan dan guru Sumber: PAUD Save The Kids Banda Aceh
ISSN 2355-102X
Anak belum berkembang sama sekali menyebutkan angka secara berurut dan beacak
MB
BSH
BSB
Anak berkembang sesuai harapan menyebut urutan angka 1 sampai 10 tetapi masih dalam proses Anak berkembang sesuai harapan menyebut angka secara berurut dan beracak tetapi masih dalam proses
Anak berkembang sangat baik menyebut angka I sampai 10 dengan cepat dan tepat Anak berkembang sangat baik menyebut angka secara berurut dan beracak dengan cepat dan tepat
Anakberkemban g sesuai harapanmenghub ungkan jumlah dengan angka tetapi dalm proses
Anakberkemban gsangatbaikmen ghubungkan jumlah dengan angka dengan cepat dan tepat
Ket
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |17
Lina Amelia dan Helmidar, Pengaruh Modifikasi Permainan X
1. Teknik Analisis Data
= Deviasi setiap nilai
Pengelolahan data dalam penelitian ini
= Jumlah kuadrat deviasi
dengan menggunakan rumus statistika yang
N
= Banyaknya sampel
bertujuan
untuk
d.b
=Ditentukan dengan N-1
modifikasi
permainan
mengetahui ular
pengaruh
naga
dalam
Adapun hipotesis yang diuji adalah
meningkatkan kemampuan mengenal konsep
modifikasi
bilangan pada anak kelompok B2 di PAUD
meningkatkan kemampuan mengenal konsep
Save The Kids Banda Aceh.
bilangan pada anak kelompok B2 di PAUD
Untuk kuantutatif
mengetahui
secara
uji
analisis hipotesis
data yaitu
permainan
ular
naga
dalam
Save The Kids Banda Aceh. Hipotesis statistik:
menggunakan rumus pre-test dan post-test one
H0 =
0
=
0:
permainan ular naga
group design. Adapun rumusnya sebagai
tidak efektifdalam meningkatkan kemampuan
berikut:
mengenal
1) Uji Normalitas adalah untuk menguji suatu kelas normal atau tidak
∑
pada
anak
Aceh. kriteria
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah:
)2
(
bilangan
kelompok B2 di PAUD Save The Kids Banda
Adapun X2
konsep
Terima H0 jika –t
ᾳ (n-1) < ttabel t1
Keterangan : ᾳ (n-1) ttabel dan tolak H0 jika t mempunyai
X2 = Statistik Chi-kuadrat Oi = Frekuensi pengetahuan
harga yang lain.
Ei = Frekuensi yang diharapkan
H1 =
Kriteria pengujian menurut sudjaana
≠
0
efektifdalam
0:
permainan ular naga
meningkatkan
kemampuan
(2001:273) adalah: “Tolak Ho jika x2 ≥ x2 (1-ᾳ)
mengenal
(k-1) dengan ᾳ adalah taraf nyata untuk
kelompok B2 di PAUD Save The Kids Banda
pengujian dan db = k-1 dalam hal lainnya Ho
Aceh.
diterima”.
konsep
Adapun
bilangan
pada
pelaksanaan
anak
dalam
mengenalkan konsep bilangan pada anak
2) Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang telah
dengan
permainan
ular
naga
dilakukan
menggunakan
berhasil jika pembelajaran minimal mencapi
statistik uji t, digunakan rumus menurut
75 % - 80% yang berarti (berkembang sesuai
Arikunto (2006:306) sebagai berikut:
harapan) dari jumlah anak yang ada di kelas
t=
yang dirumuskan dalam tiap keberhasilan
dirumuskan
√
(
yaitu
dengan
)
keterangan Md
= Mean perbedaan tes awal dengan tes
akhir
ISSN 2355-102X
pembelajaran. Pedoman penilaian hasil kemampuan anak dalam persiapn yang disampaikan oleh guru. Sedangkan untuk mengetahui analisis
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |18
Lina Amelia dan Helmidar, Pengaruh Modifikasi Permainan data deskriptif yaitu menggunakan rumus
Langkah-langkah tindakan permainan
statistik yaitu:
MPUN (Modifikasi Permainan Ular Naga)
Nilai rata-rata jumlah anak = jumlah nilai anak
sebagai berikut:
x 100%
1. guru meminta anak untuk berkumpul di
P=
x 100 %
(Arikunto 2007:76)
2. Kemudian guru membagikan kalung angka
Keterangan :
kepada masing-masing anak.
P = Angka persentase F = Jumlah anak yang mencapai kemampuan
Penilaian ini dikatakan berhasil jika seluru siswa dapat menguasai materi sebesar
Mulyasa
(2010:183)
bersumber pada hasil yang diperoleh dari penilaian yang dilakukan guru mencerminkan pemahaman siswa pada konsep yang diajarkan diharapkan adanya peningkatan pemahaman sesuai nilai yang diperoleh oleh masingmasing siswa. Minimal 75% dari jumlah siswa mencapai nilai hasil belajar tuntas dari materi yang diajarkan pada observasi awa. Kurang kriteria
tersebut
dinyatakan
belum
depan gerbang. 5. Setelah itu mulailah anak bermain ular naga dengan nyanyian, pada saat lagu tengah selesai dinyanyikan, maka masuklah anak dalam gerbang. 6. Kemudian guru bertanya kepada anak, anak yang keberapa ditangkap, setelah anak menjawab mintak anak untuk memisahkan diri sebanyak angka yang di sebutkan anak. 7. Kemudian juga bisa menggunakan lagu “
senyum kiri, kedipkan matamu tinting,
HASIL DAN PEMBAHASAN Secara umum didapat hasil penilitian bahwa dengan permainan ular naga efektif kemampun
mengenal
konsep
bilangan pada anak kelompok B2 di PAUD Save The Kids Banda Aceh.Pelaksanaan tindakan dalam kegiatan penelitian ini yaitu bermain ular naga selama tiga kali tindakan. Tahapan
membentuk permainan ular naga yang ada
apa kabar kita jumpa lagi, senyumkanan
berhasil.
terhadap
4. Setelah anak berhitung minta anak untuk
gerbangnya dan kemudian anak berbaris di
75% sampai 80%. Menurut
3. Lalu meminta anak untuk berhitung dari 110.
N = Jumlah sampel
dari
luar kelas.
pelaksanaannya
yaitu
pre
tepuk kekanan tepuk kekiri berkelilingberkeliling mencari yang lain misalnya 5(maka anak memisahkan diri jadi 5 orang). Berikut hasil rekapan kegiatan pada saat pre test dan post test dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :
test,
tindakan, dan post test.
ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |19
Lina Amelia dan Helmidar, Pengaruh Modifikasi Permainan Tabel 4.3Nilai pre test dan post test anak No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama anak
Penilaian Pret-test 85 65 85 85 80 80 75 70 75 60 75 70 70
Af Hz Kh Rl Ak Ad Rf Dk In Nz Az Fza Al
Post-test 95 80 95 95 90 90 85 80 86 75 85 85 85
Tabel 4.4Hasil rata-rata pre test anak No
Nama anak
Penilaian BB (45-55)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Af Hz Kh Rl Ak Ad Rf Dk In Nz Az Fza Al
Berikut
hasilrata-rata
MB (56-67)
BSH (68-79)
Keterangan BSB (80-100)
pada
saat
posttest dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut : Tabel 4.5Hasil rata-rata post-test anak No
Nama anak
Penilaian BB (45-55)
1 2 3 4 5 6
Af Hz Kh Rl Ak Ad
ISSN 2355-102X
MB (56-67)
BSH (68-79)
Keterangan BSB (80-100)
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |20
Lina Amelia dan Helmidar, Pengaruh Modifikasi Permainan 7 8 9 10 11 12 13
Rf Dk In Nz Az Fza Al
Uji Hipotesis
naga
Ho =
hitung <
tabel (data tes awal tidak
Pengaruh modifikasi permainan ular
berdistribusi normal)
dalam
H1=
meningkatkan
kemampuan
mengenal konsep bilangan pada anak di PAUD Save The menentukan
hipotesis
Dengan kriteria pengujian tolak H0
peneliti
jika
menggunakan uji sebagai berikut:
<
tabel, dalam hal lain
terlebih dahulu harus kita cari beberapa nilai
bilangan Pre-Test data
hitung
H0diterima. Sebelum menguji hipotesis, maka
a. Uji Normalitas mengenal konsep
Sebelum
tabel (data tes awal
berdistribusi normal)
KidsBanda Aceh, untuk
uji
hitung ≥
statistik deskriptif yang lain yaitu: dianalisis
dengan
Data penelitian dapat dilihat dalam
menggunakan statistik uji t, maka terlebih
tabel distribusi frekuensi dengan banyak kelas
dahulu harus memiliki syarat normalitas. Uji
5 dan panjang kelas interval 6 untuk
normalitas ini bertujuan untuk mengetahui
menentukan nilai rata-rata, simpangan baku
data pre test tersebut berdistribusi normal atau
dan varian dari data pre test dapat dibuat
tidak. Hipotesis yang akan diuji pada taraf
Daftar
Frekuensi
sebagai
berikut:
signifikan α: 0,05 yaitu:
Tabel 4.6Daftar distribusi frekuensi nilai pre test Nilai 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 Jumlah
1 1 3 3 2 3 13
Keterangan:
62 67 72 77 82 87
3844 4489 5184 5929 6724 7569
62 67 216 231 164 261 1001
3844 4489 15552 17787 13448 22707 77827
= tanda kelas pada interval ke-i
=banyak data atau nilai pada kelas
dikuadratkan
interal ke-i
= perkalian antar banyak data dan
= tanda kelas yaitu setengah dari
tanda kelas interval ke-i
penjumlahan ujung bawah dan ujung
= perkalian antar banyak data dan
atas kelas interval ke-i
kuadrat tanda kelas interval ke-i
ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |21
Lina Amelia dan Helmidar, Pengaruh Modifikasi Permainan Berdasarkan data diatas diperoleh ratarata dan simpangan baku sebagai berikut: =62,5 ̅
s1=√ ( ( (
) )
( (
=7,90 Berdasarkan hasil perhitungan, data
)
anak sebelum adanya
)
(
perlakuan
dengan
menggunakan kegiatan diperoleh ̅ = 77 dan S1 =7,90
)
Tabel 4.7Distribusi frekuensi uji normal pre test Nilai
Batas kelas (xi) 59,5
z-skore
-2,21
Batas luas daerah
Luas daerah
Frekuensi diharapkan (Ei)
Frekuensi pengamatan (Oi)
435
5655
1
1165
15145
1
2047
26611
3
0
0
3
-2047
-26611
2
-1165
-15145
3
4864
60-64 64,5
-1,58
4429
69,5
-0,94
3264
65-69 70-74 74,5
-0,31
1217
79,5
0,31
1217
84,5
0,94
3264
89,5
1,58
4429
75-79 80-84 85-89
= 5653+15143+26605+9+(-26615)+(-15151) =5644 ̅
Hasil perhitungan X2
∑ 5644. (
(
) )
( ( )
(
(
(
)
+
(
) )
( )
(
+ )
(
)
(
)
(
)
(
)
Pengujian
dilakukan
hitung
pada
adalah taraf
signifikan 25% atau (ᾳ-0,05 dan db(k=5), dari daftar distribusi frekuensi data kelompok dapat dilihat bahwa banyak kelas (k=5), sehingga nilai db untuk distribusi chi-kuadrat adalah db (5-1 = 4) maka dari tabel distribusi frekuensi x2 (1-ᾳ) (k-1)= x2 (0,95)(4) = 3,8 maka kesimpulannya x2 thitung ˃ x2 ttabel˃ artinya tolak H0 dan terimah H1.Sehingga data tes awal
+
+
ISSN 2355-102X
berdistribusi normal
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |22
Lina Amelia dan Helmidar, Pengaruh Modifikasi Permainan Dengan kriteria pengujian tolak H0
b. Uji Normalitas mengenal konsep 2
jika x hitung < x2 tabel, dalam hal lain H0
bilangan post-test Sebelum
dengan
diterima. Sebelum menguji hipotesis, maka
menggunakan statistik uji t, maka terlebih
terlebih dahulu harus kita cari beberapa nilai
dahulu harus memiliki syarat normalitas. Uji
statistik deskriptif yang lain yaitu:
normalitas ini bertujuan untuk mengetahui
Data penelitian dapat dilihat dalam tabel
data pre test tersebut berdistribusi normal atau
distribusi frekuensi dengan banyak kelas 4 dan
tidak. Hipotesis yang akan diuji pada taraf
panjang kelas interval 5 untuk menentukan
signitifikan ᾳ:0,05, yaitu:
nilai rata-rata, simpangan baku dan varian dari
2
data
dianalisis
2
H0 : x hitung < x tabel ( data tes akhir tidak
data post test dapat dibuat daftar frekuensi
berdistribusi normal)
sebagai berikut:
H1 : x2 hitung ≥ tabel (data tes akhir berdistribusi normal)
Tabel 4.8Daftar distribusi frekuensi nilai pos- test Nilai 75-79 80-84 85-89 90-94 95-99 Jumlah
fi 1 2 5 2 3 13
Xi 77 82 87 92 97
keterangan:
X2 5929 6724 7569 8464 9409
fiXi 77 164 435 184 291 1151
fixi 5929 13448 37845 16928 28227 102377
̅
= banyak data atau nilai pada kelas (
interal ke-i (
= tanda kelas yaitu setengah dari penjumlahan ujung bawah dan ujung
) )
(
) (
)
atas kelas interval ke-i = tanda kelas pada interval ke-i
(
)
dikuadratkan = perkalian antar banyak data dan tanda kelas interval ke-i
= 39,10
= perkalian antar banyak data dan
= √
kuadrat tanda kelas interval ke-i
= 6,25
Berdasarkan data diatas diperoleh ratarata dan simpangan baku sebagai berikut:
Berdasarkan hasil perhitungan, data anak sebelum adanya
perlakuan
menggunakan kegiatan diperoleh
dengan
̅ = 88,53
dan S1 = 6,25
ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |23
Lina Amelia dan Helmidar, Pengaruh Modifikasi Permainan Tabel 4.9Daftar Distribusi frekuensi uji normal post-test Nilai
Batas kelas (xi) 74,5
z-skore
-2,24
Batas luas daerah
Luas daerah
Frekuensi diharapkan (Ei)
Frekuensi pengamatan (Oi)
624
8112
1
1862
24206
2
1793
23309
5
-1793
-23309
2
-1310
-17030
3
4875
75-79 79,5
-1,44
4251
84,5
-0,64
2389
89,5
0,15
0596
94,5
0,95
3289
99,5
1,75
4599
80-84 85-89 90-94 95-99
signifikan 75% atau (ᾳ-0,05 dan db(k=5), dari daftar distribusi frekuensi data kelompok dapat ̅
∑
dilihat bahwa banyak kelas (k=5), sehingga nilai db untuk distribusi chi-kuadrat adalah db
( (
)
(
)
( (
) )
+
(
(
+
)
(
(
(
)
(5-1 = 4) maka dari tabel distribusi frekuensi x2 (1-ᾳ) (k-1)= x2 (0,95)(4) =3,8 maka
)
kesimpulannya x2 thitung ˃ x2 thitung˃ artinya
(
)
(
)
tolak H0 dan terimah H1. c. Statistik yang digunakan untuk
)
menguji hipotesis adalah uji t langkah-langkah yang akan dibahas adalah menghitung kedua hasil perhitungan
+ = 810 + 24202 +23299+ (-23313) + (-17036)
tersebut yaitu:
=7962
̅̅̅ Hasil perhitungan X2
7962.
Pengujian
dilakukan
hitung
pada
adalah
̅̅̅
taraf
Tabel 4.10Hasil pre-test dan post-test untuk mencari Md No 1 2 3 4 5 6 7
ISSN 2355-102X
Nama anak Af Hz Kh Rl Ak Ad Rf
Pret-test
Post-test
85 65 85 85 80 80 75
95 80 95 95 90 90 85
Grain (d) : (posttest-pret-test) 10 15 10 10 10 10 10
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |24
Lina Amelia dan Helmidar, Pengaruh Modifikasi Permainan 8 9 10 11 12 13
=
=
Dk In Nz Az Fza Al Jumlah
70 75 60 75 70 70 975
80 85 75 85 85 85 1125
10 10 15 10 15 15 = 150
Berikut adalah cara untuk mementukan Xd dan
= 11,53
X2d \ Tabel 4.11Menentukan nilai∑ Subjek
D
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
10 15 10 10 10 10 10 10 10 15 10 15 15 Jumlah
Berdasarkan perhitungan diatas, maka
xd (d-Md) -1,53 +3,47 -1,53 -1,53 -1,53 -1,53 -1,53 -1,53 -1,53 +3,47 -1,53 +3,47 +3,47 0,11 ( )
Grain (d) : (post-testpret-test) 2,34 12,04 2,34 2,34 2,34 2,34 2,34 2,34 2,34 12,04 2,34 12,04 12,04 ∑ =69,22
Berdasarkan
langkah-langkah
yang
dapat dihitung nilai t diperoleh:
teah diselesaikan di atas, maka thitung = 17,46
t=
untuk membandingkan dengan ttabel, maka √
(
)
menggunakan rumus yaitu: Db = 13-1 = 12.
= √ (
)
Berdasarkan
demikian
pada
taraf
sibnifikan ᾳ = 0,05 dan (db) = 12 dengan
= √ ( )
= √
=
perlu dicari dahulu derajad kebebasan dengan
)
kriteria terima H0 jika - ⁄ ᾳ (n – 1) ttabel = t(1ᾳ) (n - 1) = t (1-0,025) (12) = 0,975)(12) = 11,7) dan tolak H0 jika t mempunyai harga
√
yang lain. Dari tabel distribusi diperoleh
=
t(0,95)(12) = 11,4 karena thitung memenuhi kriteria
= 17,46
–t - ⁄ ᾳ < ttabel < t1 - ⁄
ISSN 2355-102X
(thitung ˃ ttabel) thitung
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |25
Lina Amelia dan Helmidar, Pengaruh Modifikasi Permainan 17,46˃ ttabel 11,7
maka H0 ditolak dan H1 diterima.
nganpadaanakkelompok B2 di PAUD Save
Artinyapermainanularnagaberpengaruhdalam
The Kids Banda Aceh.
meningkatkankemampuanmengenalkonsepbila
d. Untuk mengetahui analisis data deskriptif
Grafik Analisis Data Deskriptif 14 12 10 8
Jumlah
6 4 2 0 BB
MB
BSH
BSB
Gambar 4.3 Grafik Analisis Data Deskriptif Hasil Observasi Tabel 4.12HasilPengamatankemampuan mengenal konsep bilangan HasilPenilaian No
Indikator
1.
BB
Dapat menyebutkan angka 1 sampai 10 Dapat menyebutkan angkan secara berurut dan beracak Menghungkan jumlah dengan angka Rata-rata
2. 3.
MB
BSH F %
BSB F %
F
%
F
%
0
0
3
23,07
4
30,76
6
46,15
3
23,07
3
23,07
3
23,07
4
30,76
3
23,07
3
23,07
4
30,76
3
23,07
46,14%
Berdasarkan tabel 4.12 diatas maka
69,21%
84,59%
99,98%
46,14% yang masuk dalam kategori Belum
terlihat bahwa13 anak yang menjadi subjek
Berkembang (BB).
penelitian 99,98% yang masuk dalam kategori
Pembahasan
Berkembang Sangat Baik (BSB), 84,59% yang
Berdasarkan hasil penilitian dapat
masuk dalam ketegori Berkembang Sesuai
dinyatakan bahwa dengan permainan ular naga
Harapan (BSH), 69,21% yang masuk dalam
berpengaruh terhadap kemampun mengenal
kategori
konsep bilangan pada anak kelompok B2 di
Mulai
Berkrmbang
(MB),
dan
PAUD Save The Kids Banda Aceh.
ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |26
Lina Amelia dan Helmidar, Pengaruh Modifikasi Permainan Pelaksanaantindakandalamkegiatanpe
1. Pembahasan Tes Awal (pret-Test)
nelitianiniyaitubermainularnagaselamatiga kali tindakan.Tahapanpelaksanaannyayaitupre test,
Hasil
tes
awal
pre-test
sebelum
diberikan tindakan permainan ular naga yaitu :
tindakan, danpost test.
Nilai
Batas kelas (xi) 59,5
z-skore
-2,21
Batas luas daerah
Frekuensi diharapkan (Ei)
Frekuensi pengamatan (Oi)
435
5655
1
1165
15145
1
2047
26611
3
0
0
3
-2047
-26611
2
-1165
-15145
3
4864
60-64 64,5
-1,58
4429
69,5
-0,94
3264
74,5
-0,31
1217
79,5
0,31
1217
84,5
0,94
3264
65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 89,5
Luas daerah
1,58
4429 nilai db untuk distribusi chi-kuadrat adalah db (5-1 = 4) maka dari tabel distribusi frekuensi
̅
x2 (1-ᾳ) (k-1)= x2 (0,95)(4) = 3,8 maka
∑
kesimpulannya x2 thitung ˃ x2 ttabel˃ artinya tolak ( (
) )
( ( )
(
(
(
)
+
(
) )
( )
(
+ )
(
(
)
(
)
(
)
H0 dan terimah H1.Sehingga data tes awal berdistribusi normal. 2. Pelaksanaan Tindakan 1. guru meminta anak untuk berkumpul di luar kelas.
)
2. Kemudian guru membagikan kalung angka kepada masing-masing anak. +
3. Lalu meminta anak untuk berhitung dari 1-
+
= 5653+15143+26605+9+(-26615)+(-15151)
4. Setelah anak berhitung minta anak untuk
=5644 Hasil perhitungan X2 5644.
10.
Pengujian
dilakukan
hitung
pada
adalah
membentuk permainan ular naga yang ada
taraf
gerbangnya dan kemudian anak berbaris di
signifikan 25% atau (ᾳ-0,05 dan db(k=5), dari
depan gerbang.
daftar distribusi frekuensi data kelompok dapat
5. Setelah itu mulailah anak bermain ular naga
dilihat bahwa banyak kelas (k=5), sehingga
dengan nyanyian, pada saat lagu tengah
ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |27
Lina Amelia dan Helmidar, Pengaruh Modifikasi Permainan selesai dinyanyikan, maka masuklah anak
senyum kiri, kedipkan matamu tinting,
dalam gerbang.
tepuk kekanan tepuk kekiri berkeliling-
6. Kemudian guru bertanya kepada anak, anak
berkelilingmencari
yang lain misalnya
yang keberapa ditangkap, setelah anak
5(makaanakmemisahkandirijadi 5 orang).
menjawab mintak anak untuk memisahkan
3. PembahasanTes Akhir (Post-test)
diri sebanyak angka yang di sebutkan anak.
Hasil tes awal ppst-test sesudah
7. Kemudian juga bisa menggunakan lagu “
diberikan tindakan permainan ular naga yaitu :
apa kabar kita jumpa lagi, senyum kanan
Nilai
Batas kelas (xi) 74,5
z-skore
-2,24
Batas luas daerah
Luas daerah
Frekuensi diharapkan (Ei)
Frekuensi pengamatan (Oi)
624
8112
1
1862
24206
2
1793
23309
5
-1793
-23309
2
-1310
-17030
3
4875
75-79 79,5
-1,44
4251
84,5
-0,64
2389
89,5
0,15
0596
94,5
0,95
3289
99,5
1,75
4599
80-84 85-89 90-94 95-99
daftar distribusi frekuensi data kelompok dapat dilihat bahwa banyak kelas (k=5), sehingga ̅
∑
nilai db untuk distribusi chi-kuadrat adalah db (5-1 = 4) maka dari tabel distribusi frekuensi
( (
)
(
)
( (
) )
+
(
(
+
(
) (
(
)
x2 (1-ᾳ) (k-1)= x2 (0,95)(4) =3,8 maka kesimpulannya x2 thitung ˃ x2 thitung˃ artinya
)
tolak H0 dan terimah H1.
(
)
(
)
Berdasarkan
langkah-langkah
yang
teah diselesaikan di atas, maka thitung = 17,46
)
untuk membandingkan dengan ttabel, maka perlu dicari dahulu derajad kebebasan dengan menggunakan rumus yaitu: Db = 13-1 = 12.
+ = 810 + 24202 +23299+ (-23313) + (-17036)
Berdasarkan
demikian
pada
taraf
sibnifikan ᾳ = 0,05 dan (db) = 12 dengan
=7962 adalah
kriteria terima H0 jika - ⁄ ᾳ (n – 1) ttabel = t(1-
taraf
ᾳ) (n - 1) = t (1-0,025) (12) = 0,975)(12) =
signifikan 75% atau (ᾳ-0,05 dan db(k=5), dari
11,7) dan tolak H0 jika t mempunyai harga
Hasil perhitungan X2 7962.
Pengujian
ISSN 2355-102X
dilakukan
hitung
pada
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |28
Lina Amelia dan Helmidar, Pengaruh Modifikasi Permainan yang lain. Dari tabel distribusi diperoleh
<
< -
⁄
α (
t(0,95)(12) = 11,4 karena thitung memenuhi kriteria –t - ⁄ ᾳ < ttabel < t1 - ⁄ 17,46 ˃ ttabel 11,7
(thitung ˃ ttabel) thitung
)
maka dan
ditolak
diterima.
maka H0 ditolak dan H1 diterima.
2. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
Artinya permainan ular naga berpengaruh
permaina ular naga berpengaruh untuk
dalam meningkatkan kemampuan mengenal
meningkatkan
konsep bilangan pada anak kelompok B2 di
konsep bilangan pada anak kelompok B2 di
PAUD Save The Kids Banda Aceh.
PAUD Save The Kids Banda Aceh.
kemampuan
mengenal
3. Pada observasi awal anak-anak masih
KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengelolahan data
banyak yang mendapatkan nilai rata-rata
mengenai kegiatan lembar kerja siswa pada
mulai
menulis angka lanjutan dan menghitung
berkembang sesuai harapan (BSH) 6 anak,
jumlah gambar pada permaian ular naga untuk
dan berkembang sangat baik (BSB) 5 orang
meningkatkan kemampuan mengenal konsep
anak.
bilangan pada anak kelompok B2 di PAUD
pengamatan anak-anak mendapatkan nilai
save The Kids Banda Aceh bahwa:
rata-rata hal ini terlihat dari persentase
1. Kemampuan anak pada waktu tesawal
(BB) 0%, (MB) 15,385%, (BSH) 46,154%,
kegiatan lebih baik dari pada waktu hasil tes akhir. Berdasarkan taraf signifikan α = 0,05 dan (db) = 13 dengan kriteria terima jika – t ⁄ α ( n – 1) < ( n – 1)
= t ( 1-
- ⁄ α
α) (n – 1) = t (1-
berkembang
Setelah
(MB)
adanya
2
perlakuan
anak,
dari
(BSB) 38,462%. 4. Pada observasi akhir (BB) 0%, (MB) 0%, (BSH) 7,692%, (BSB)
92,308%%. Dan
dengan observasi akhir ini penelitian dapat dikatakan
berhasil
karena
data
yang
diinginkan telah diperoleh anak kelompok 0,025) (12) = 0,975) (12) = 11,7) dan tolak jika mempunyai t mempunyai harga yang lain. Dari tabel distribusi t diperoleh (
)(
)
=
11,4
mempunyai kriteria -
ISSN 2355-102X
karena
B2 PAUD Save The Kids Banda Aceh ternyata dapat berhasil dengan maksimal dan tercapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan.
-
⁄
α
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |29
Lina Amelia dan Helmidar, Pengaruh Modifikasi Permainan DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Evaluasi Program Pendidikan Pedoman teoritis Bagi Mahasiswa dan Praktis Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Renika Cipta. Irfatul „Ulum. 2014.”Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Melalui Permainan Memancing Angka Pada Anak Kelompok A di RA Masyithoh Kalisoka Triwidadi Pajangan”.Skripsi. Yogyakarta: Univesitas Negeri Yogyakarta. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2016 Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Kurikulum Taman Kanak-Kanak Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Dirjen Menajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Sugiono. 2008. Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabet. Sugiono. 2012.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabet. Sujono Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta: PT Indeks Suyanto, Slamet. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional. Anwar. 2010. Kecerdasan logika Matematika Anak Usia Dini. http://anwarholil.blogspot.com. Diakses 5 oktober 2010.
ISSN 2355-102X
Volume IV Nomor 1 Maret 2017 |30