Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat……… ______________________________________________________________
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP SAINS SISWA SMP Oleh *N. Nurchayati
[email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan: (1) keterampilan berpikir kritis dan sikap sains antara siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran langsung, (2) keterampilan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran langsung, (3) sikap sains siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran langsung. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan post-test-only control group design. Populasi penelitian berjumlah 232 siswa dan sampel penelitian yang digunakan adalah 147 siswa. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah Keterampilan berpikir kritis dan sikap sains siswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis MANOVA. Analisis yang dilakukan menunjukkan hasil sebagai berikut. Pertama, terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis dan sikap sains antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran sains teknologi masyarakat dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung (F=52,811;p<0.05). Kedua terdapat perbedaan yang signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran sains teknologi masyarakat dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran langsung ((F=69,184; p<0,05). Ketiga terdapat perbedaan yang signifikan terhadap sikap sains antara siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran sains teknologi masyarakat dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran langsung ((F=26,437; p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat direkomendasikan bahwa model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) dapat
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
29
Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat……… ______________________________________________________________
digunakan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan sikap sains siswa. Kata kunci : Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat, Keterampilan berpikir kritis, Sikap Sains ABSTRACT The aims of this study was to to analyze the diferences betwen: (1) critical thinking skill and science-related attitude betwen students who studied with science technology society model with the students who studied through direct instruction model, (2) critical thinking skill betwen students who studied through science technology society model with the students who studied through direct instruction model, (3) science attitude between students who studied with science technology society model with the students who studied through direct instruction model. This study was an quasi-experimental using the posttest-only control group design. The population of this study was 232 student’s and the sample of this study who participated was 147 student’s. Variables measured in this study were the critical thinking skill and science attitude of students. Data were analyzed in two steps, they were descriptive and statistical analysis with multivariate analysis of variance (MANOVA). The result of study was stated below. First, there the differences critical thinking skill and science attitude significantly between students who studied with science technology society model with the students who studied through direct instruction model (F=52.811, p<0.05). Secondly, there were the differences critical thinking skill significantly between students who studied through science technology society model with the students who studied through direct instruction model (F =69.184, p<0.05). Third, there were the differences betwen science attitude significantly between students who studied through science technology society model with the students who studied through direct instruction model (F=26.437, p<0.05). Based on the results of study, it can be recommended that science technology society model can be applied as an alternative learning model in order to improve the student critical thinking skill and science attitude. Keywords: Science Technology Society, critical thinking skill, science attitude
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
30
Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat……… ______________________________________________________________
I. Pendahuluan Era globalisasi sangat membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu berkompetisi dengan bangsa lain. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan meningkat kan mutu pendidikan. Salah satu aspek pendidikan yang dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan adalah pendidikan sains. Menurut Carin and Evans, 1990 (dalam Sudarisman 2010) pembelajaran sains pada hakekatnya meliputi komponen sebagai produk, proses dan sikap. Sains sebagai produk menunjukkan sekumpulan pe ngetahuan yang berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum tentang gejala alam. Sains sebagai proses merupakan serangkaian kegiatan terstruktur dan sistematis yang dilakukan untuk menemukan konsep, prinsip dan hukum tentang gejala alam. Sains juga dinyatakan sebagai sikap, karena diharapkan mampu memberikan karakter pada siswa. Pembelajaran sains yang berdasar pada hakekat sains dapat menjadi sarana yang tepat untuk mengembangkan berbagai aspek yang meliputi kognitif, afektif, keterampilan proses dan sikap sains siswa. Guru yang kurang memahami hakekat pembelajaran
biologi berdasarkan hakekat sains tersebut, menyebabkan guru hanya mementingkan produk tanpa mem perhatikan proses yang ber langsung. Schrow et al (dalam Barak & Shakman, 2008) menegaskan bahwa dalam pembelajaran sains hendak nya lebih memberdayakan metacognition dan self regulation siswa, dan dapat menerapkan berbagai strategi seperti: 1) pembelajaran berbasis inkuiri, 2) pembelajaran kolaboratif, 3) pemecahan masalah (problem solving) dan penalaran (reasoning), 4) pengembangan mental siswa dan model perubahan konseptual siswa, 5) penggunaan teknologi yang relevan, dan 6) pengakomodasian keyakinan siswa. Seorang guru seharusnya memiliki peran sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing, dan evaluator. Guru seharusnya dapat membangkitkan motivasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat merangsang siswa mampu berfikir kritis dan dapat memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari (Yamin, 2007). Akan tetapi, pembelajaran yang ber langsung di kelas masih belum mengoptimalkan usaha untuk mengembangkan Keterampilan
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
31
Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat……… ______________________________________________________________
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking). Sikap siswa terhadap pem belajaran sains juga perlu diperhati kan. Sikap siswa dapat dilihat melalui tindakan dan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Aspek sikap me miliki pengaruh yang besar dalam pembelajaran sains, karena sikap sains dapat mempengaruhi per timbangan dalam pemilihan tindak an yang akan dilakukan siswa. Dalam upaya meningkatkan Keterampilan ber pikir kritis dan sikap sains, perlu suatu inovasi baru dalam pem belajaran. Meningkatkan Keteram pilan berpikir kritis dapat dilakukan guru dengan pembelajaran meng gunakan strategi-strategi pem belajaran konstruktivistik yang berpotensi memberdayakan ke terampilan berpikir kritis, seperti pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM). Pembelajaran Sains Tek nologi Masyarakat (STM) merupa kan model pembelajaran yang yang mengaitkan antara sains dan teknologi serta manfaatnya bagi lingkungan dan masyarakat. Model pembelajaran ini memanfaatkan perkembangan sains dan ternologi serta masyarakat sebagai pengguna manfaat perkembangan sains dan teknologi. Menurut Yager (1996), model pembelajaran ini mencakup
enam domain, yaitu domain konsep, domain proses, domain kreativitas, domain sikap, domain aplikasi dan keterkaitan, serta domain cara pandang terhadap dunia. Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) dapat dilaksanakan dengan menggunakan enam tahapan, yaitu: (1) pe nyampaian pendapat berupa isu sains dan teknologi yang ada di lingkungan (brainstorm an issue or topic), (2) pembentukan pertanyaan terkait dengan isu yang lebih spesifik (define a specific question or phenomenon), (3) penyampaian pendapat untuk mencari berbagai sumber sebagai informasi (brainstorm resources for obtaining information), (3) penggunaan sumber daya untuk memperoleh informasi (use the resources to collect information), (5) analisis, sintesis, evaluasi dan meng kreasikan data yang diperoleh (analyze, synthesis, evaluate, create), atau elaborasi, (6) pengambilan tindakan (take action). Berdasarkan tahapan pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) tersebut, dapat diketahui bahwa pembelajaran STM lebih kontek tual, karena langsung terkait dengan kehidupan nyata siswa. Pembelajar an STM juga lebih menarik dan bermakna karena siswa dihadapkan pada situasi sebenarnya. Model
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
32
Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat……… ______________________________________________________________
pembelajaran STM ini lebih faktual dan menjadikan siswa lebih komprehensif, aktif, dan men jadikan siswa lebih menghayati aspek kehidupan yang ada di lingkungannya. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian menerapkan model pembelajaran STM dan meng analisis pengaruhnya terhadap Keterampilan berpikir kritis dan sikap sains siswa. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat perbedaan Keterampilan berpikir kritis dan sikap sains pada siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran STM dan pembelajaran langsung, 2. Apakah terdapat perbedaan Keterampilan berpikir kritis pada siswa yang belajar menggunakan model pem belajaran STM dan pem belajaran langsung, 3. Apakah terdapat perbedaan sikap sains pada siswa yang belajar menggunakan model pem belajaran STM dan pem belajaran langsung. Tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis perbedaan antara model pembelajaran sains teknologi masyarakat dan model pembelajaran langsung dalam hal Keterampilan berpikir kritis dan sikap sains siswa SMP,
2. Menganalisis perbedaan Ke terampilan berpikir kritis antara siswa SMP yang belajar dengan model pembelajaran sains teknologi masyarakat dan model pembelajaran langsung, 3. Menganalisis perbedaan sikap sains antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran sains teknologi masyarakat dan model pembelajaran langsung. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Terdapat perbedaan Keterampilan berpikir kritis dan sikap sains yang signifikan antara kelompok siswa yang meng gunakan model pembelajaran STM dengan model pem belajaran langsung, 2. Terdapat perbedaan Keterampilan berpikir kritis yang signifikan antara kelompok siswa yang menggunakan model pem belajaran STM dengan siswa yang mengikuti model pem belajaran langsung, 3. Terdapat perbedaan sikap sains yang signifikan antara ke lompok siswa yang mengikuti model pembelajaran STM dengan siswa yang meng gunakan model pembelajaran langsung.
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
33
Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat……… ______________________________________________________________
II. Metode Penelitian Jenis penelitian adalah kuasi eksperimen atau eksperimen semu, karena tidak semua variabel dan kondisi eksperimen dapat dikontrol secara ketat (Tuckman, 1999). Desain penelitian yang digunakan the post-test -only control grup
design. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bangorejo pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Populasi penelian ini adalah siswa kelas VII SMP. Sampel yang digunakan sejumlah 147 siswa yang terdistribusi ke dalam empat kelas.
Tabel 1. Sampel Penelitian pada Masing-masing Perlakuan No Sampel Kelas
Model Pembelajaran
Jumlah siswa
(1)
(2)
(3)
(4)
1
VII A
MPL
36
2
VII D
MPL
38
3
VII B
MPSTM
36
4
VII E
MPSTM
37
Keterangan
(5) Kelas Kontrol
147
Jumlah Total
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu variabel bebas berupa Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (MPSTM) dan Model Pembelajaran Langsung (MPL), serta variabel terikatnya adalah Keterampilan berpikir kritis dan sikap sains. Instrumen penelitian yang dipergunakan terdiri dari tes Keterampilan berpikir kritis yang menggunakan keriteria yang diadaptasi dari Ennis (1985), berupa tes uraian dengan indikator:
Kelas Eksperimen
merumuskan masalah, memberikan argumentasi, melakukan deduksi, melakukan induksi, melakukan evaluasi, dan mengambil keputusan dengan jumlah 20 butir soal. Instrumen skala sikap terkai sains diadaptasi dari TOSRA (Test Of Science Related Attitude) yang dikembangkan oleh Fraser, B.J (1981). Penilaian sikap terdiri dari 7 kriteria, yaitu; 1) implikasi sosial sains, 2) kebiasaan ilmuan, 3) sikap terhadap penyelidikan ilmiah, 4)
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
34
Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat……… ______________________________________________________________
adopsi sikap ilmiah, 5) menyenangi signifikansi 5%. Hipotesis II dan III pelajaran sains, 6) minat me dilakukan dengan Test of Between luangkan waktu terhadap sains dan Subjects Effect. Selanjutnya untuk 7) minat berkarir dalam sains. mengetahui model pembelajaran Instrumen skala sikap terkait sains yang lebih baik dalam meningkat terdiri dari 70 butir pernyataan. kan Keterampilan berpikir kritis dan Analisis data untuk menguji sikap sains dilakukan uji statistik hipotesis menggunakan analisis lanjutan dengan uji Least multivarian (MANOVA). Untuk Significant Different (LSD). memenuhi tiga syarat asumsi dalam Hasil dan Pembahasan uji MANOVA maka dilakukan uji Hasil analisis statistik normalitas, uji homogenitas, dan uji deskriptif data keterampilan ber kolinearitas. Ada tiga hipotesis yang pikir kritis dan sikap sains siswa akan diuji dalam penelitian ini. pada kelompok eksperimen engujian hipotesis I dilakukan (MPSTM) dan kelompok kontrol dengan uji Lamda menggunakan (MPL) adalah sebagai berikut. analisis MANOVA dengan taraf Tabel 2. Data Kemampuan Berpikir Kritis dan Sikap Sains pada Kelompok MPSTM dan MPL
Deskripsi Statistik
Kemampuan Berpikir Sikap Sains Kritis MPSTM MPL MPSTM Post-test Post-test Post-test
MPL Post-test
(1)
(3)
(5)
(7)
(9)
Rata-rata Median
76,53 76,36
65,54 65,45
58,33 57,14
47,86 46,43
Varian
38,64
57,88
52,47
83,42
Minimum
60
50
42,86
25
Maksimum
88,18
80,91
75
71,43
Hasil berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai
rata-rata keterampilan berpikir kritis dan sikap sains siswa yang
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
35
Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat……… ______________________________________________________________
menggunakan model pembelajaran STM, lebih tinggi daripada siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran langsung. Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji MANOVA
Hasil analisis multivariat menggunakan MANOVA satu jalur adalah seperti pada tabel berikut.
Pengaruh
Nilai
F
Hipotesis (db)
Kesalahan Sig. db.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pillai's Trace
,483
52,811a
2,000
113,000
,000
Wilk’s Lambda
,517
52,811a
2,000
113,000
,000
,935
52,811a
2,000
113,000
,000
Roy’s Largest ,935 Root
52,811a
2,000
113,000
,000
Model Hotelling’s Trace
Berdasarkan analisis tersebut, ditemukan hasil sebagai berikut. Pertama, terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis dan sikap sains antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran sains teknologi masyarakat dengan siswa yang belajar menggunakan model pem belajaran langsung (F=52,811; p<0,05). Kedua, ada pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran sains teknologi masyarakat dengan siswa yang
belajar menggunakan model pem belajaran langsung (F=69,184; p<0,05). Ketiga, terdapat perbedaan yang signifikan terhadap sikap sains antara siswa yang belajar meng gunakan model pembelajaran sains teknologi masyarakat dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran langsung (F=26,437; p<0,05). Berdasarkan hasil pe nelitian ini dapat dire komendasikan bahwa model pembelajaran sains teknologi masyarakat dapat di gunakan sebagai alternatif model pem belajaran untuk meningkatkan
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
36
Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat……… ______________________________________________________________
keterampilan berpikir kritis dan sikap sains siswa. Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) secara teori lebih menekankan pada pemanfaatan isu-isu sains yang ada di lingkungan sekitar siswa untuk kemudian dibahas dalam pem belajaran melalui proses maupun produk sains (Poedjiadi, 2005). Sehingga menyebabkan model pem belajaran Sains Teknologi Masya rakat erat kaitannya dalam me ningkatkan enam domain sains yang beberapa diantaranya domain proses (process domain) yang dapat me numbuhkan keterampilan proses sains, domain aplikasi dan keter kaitan (application and connection domain) yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, serta domain cara pandang terhadap dunia dan lingkungan (wolrd view domain) yang dapat menumbuhkan sikap sains yang positif pada siswa. Sedangkan model pembelajaran langsung masih menekankan pada penyampaian teori atau konsep yang sudah jadi sehingga kurang menekankan pada pembentukan kemampuan berpikir kritis dan melatih keterampilan proses sains siswa. Ditinjau dari alur sintaks model STM memang secara sistematik menuntut siswa meng konstruksi sendiri penge tahuan
yang mereka dapatkan. Pada tahapan awal model pembelajaran ini, yaitu tahap brainstorming an issue or topic siswa dituntut untuk berfikir secara kreatif menge mukakan isu-isu sains yang ada dalam masyarakat dan kritis memahami lebih jauh dari isu-isu sains yang diungkapkan terkait dengan materi yang diajarkan. Selanjutnya pada tahapan define a specific question or phenomenon, siswa diharuskan untuk kritis menuangkan per masalahan yang terdapat dalam isu ke dalam pertanyaan yang lebih spesifik untuk kemudian dicari pemecahannya. Tahapan berikutnya yaitu brainstorming resources for obtaining information, siswa dituntut untuk lebih kritis dan kreatif dalam menghubungkan konsep dasar dari materi pem belajaran yang mereka pelajari sebagai dasar dalam memberikan solusi yang tepat terkait dengan isu sains yang dibahas. Pada tahap selanjutnya yaitu use the resources to collect information, siswa dituntut me ngembangkan sikap sains dalam menemukan pemecahan masalah terkait dengan isu sains yang di bahas dengan melakukan praktikum sederhana dan kemudian mencatat hasil yang diperoleh.
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
37
Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat……… ______________________________________________________________
Tahap analyze, synthesis, evaluate, create, siswa harus kritis dengan berbekal pemahaman konsep untuk melakukan analisis terhadap isu tersebut. Pada tahap ini anak harus mengambil contoh tindakan atas isu atau masalah yang dikemukakan di awal tetapi harus bisa menjelaskan alasan mengapa tindakan tersebut diambil. Dan dilanjutkan dengan tahapan take action, siswa mencoba mengambil suatu keputusan pemecahan masalah terkait dengan isu sains yang diungkap. Dengan begitu diharapkan siswa dapat lebih mengembangkan sikap sains dan mengaplikasikannya dalam ke hidupan sehari-hari. Berdasarkan alur sintaks Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (MPSTM) memang memiliki pengaruh yang kuat dalam meningkatkan ke mampuan berpikir kritis dan sikap sains siswa secara bersamaan. Lain halnya dengan model pembelajaran langsung yang masih berpandangan pada filsafat behavioristik, dimana guru cenderung mentransfer semua pengetahuan mereka kepada siswa tanpa memberi kesempatan siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan di dalam pikirannya. Hal ini lah yang juga menyebabkan dalam pembelajaran langsung tidak
membentuk siswa untuk lebih berpikir kritis dan juga tidak meningkatkan sikap sains siswa terkait dengan biologi. Hasil pengujian terhadap hipotesis ke dua menunjukkan nilai F sebesar 69,184 dengan signifikan si lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa secara statistik ter dapat perbedaan keterampilan berpikir kritis yang signifikan antara kelompok siswa yang belajar meng gunakan model pembelajaran STM dengan kelompok siswa yang belajar menggunakan model pem belajaran langsung. Untuk me ngetahui model pembelajaran yang lebih baik dalam me ningkatkan kemampuan berpikir kritis perlu dilakukan uji lanjutan melalui analisis. Diperkuat lagi dengan hasil uji LSD yang menunjukkan bahwa perbedaan skor rata-rata Ke mampuan Berpikir Kritis atau (KBK) adalah sebesar 0,180 dengan standar deviasi 0,018 dan angka signifikansi lebih kecil daripada 0,05. Nilai (KBK) tersebut lebih besar daripada LSD (KBK) sebesar 0,108. Jadi dalam penelitian ini mengindikasikan bahwa model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) lebih baik dibandingkan dengan model pem belajaran langsung dalam me ningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
38
Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat……… ______________________________________________________________
Hal ini didukung bahwa secara teori, model pembelajaran STM sangat sesuai dengan filsafat konstruktivisme. Menurut teori tersebut, proses pembelajaran mengharuskan siswa membangun sendiri pengatahuannya sehingga pembelajaran bukanlah suatu ke giatan yang semata-mata me mindahkan pengetahuan guru ke pengetahuan siswa. Peran guru disini hanya sebagai mediator dan fasilitator untuk siswa. Nilai F pada uji hipotesis ke tiga menunjukkan angka sebesar 26,437 dengan signifikasi lebih kecil dari 0,05. Secara deskriptif hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan menggunakan MPSTM memiliki nilai sikap sains yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan MPL. Nilai rata-rata sikap sains untuk siswa yang menggunakan MPSTM 58,33. Untuk kelompok PENUTUP a. Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Terdapat perbedaan ke terampilan berpikir kritis dan sikap sains yang signifikan antara siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran sains teknologi
siswa yang menggunakan MPL nilai rata-rata sebesar 47,86. Hasil uji lanjut LSD juga menunjukkan perbedaan skor rata-rata Sikap Sains atau (SS) adalah sebesar 0,135 dengan standar deviasi 0,020 dan angka signifikansi lebih kecil daripada 0,05. Selain itu, nilai (SS) lebih besar daripada LSD (SS) yaitu 0,124. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat memang terbukti lebih baik dalam me ningkatkan sikap sains siswa jika dibandingkan model pembelajaran langsung. Berdasarkan temuan hasil penelitian dan juga pembahasan, secara teoritis dan empiris terbukti bahwa model pembelajaran STM lebih baik dibanding model pem belajaran langsung dalam hal meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan proses sains. masyarakat dengan siswa yang belajar dengan model pem belajaran langsung (F=52,811;p<0,05). 2. Terdapat perbedaan keterampil an berpikir kritis yang signifikan antara siswa yang belajar dengan model pem belajaran sains teknologi masyarakat dengan siswa yang belajar dengan model pem belajaran
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
39
Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat……… ______________________________________________________________
langsung (F=69,1841; p<0,05). Hasil uji LSD menunjukkan bahwa ke mampuan berpikir kritis untuk kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran STM lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang belajar dengan model pem belajaran langsung. 3. Terdapat perbedaan sikap sains siswa yang signifikan antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran sains teknologi masyarakat dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung (F=26,437; p<0,05). Hasil uji LSD menunjukkan bahwa sikap sains untuk kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran STM lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung.
b. Saran Berdasarkan hasil temuan dan pengalaman di lapangan, dalam menerapkan model pembelajaran sains teknologi masyarakat, se baiknya memperhatikan beberapa hal antara lain: 1. Dalam penerapan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat, guru sebaiknya memahami karakteristik siswa yang, materi yang akan diajarkan, dan jenis isu yang akan dikemukakan. 2. Guru sebaiknya melaksanakan perencanaan yang matang dalam proses pembelajaran sains teknologi masyarakat. 3. Penilaian terhadap model pembelajaran sains teknologi masyarakat hendaknya bisa dilakukan dengan penilaian terhadap proses dan produk
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT Bumi Aksara. Annas, K. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Sikap Terkait Sains Siswa SMP (Studi eksperimen di SMP Negeri 4
Singaraja). Laporan Peneliti an Tesis. Universitas Pen didikan Ganesha. Singaraja. Barak, Mosche.; Shakman, Larisa. 2008. Reform-Based Science Teaching: Teachers Instruc tional Practises and Concep tions. Journal: Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education.
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
40
Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat……… ______________________________________________________________
Ennis, R.H. 1985. Goal Critical Thinking Curriculum. Dalam Costa, A.L. (Ed): Depeloping Minds: Resource Book For Teaching Thinking. Alex andria, Virginia: Association For Suvervision and Curri culum Developing (ASCD). Hal 44-57. Fraser, B.J. 1981. Test of ScienceRelated Attitude (TOSRA). Victoria: Allanby Press. Ter sedia pada www.ecu.edu. Diakses 22 November 2011. Joyce , B. and Weil, M. 1980. Model of Teaching. London: Allyn and Bacon. Nurchayati, N. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) terhadap Kemampuan Ber pikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains Biologi Siswa SMA. Laporan Penelitian Tesis. Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja Podjiadi, Anna. (2005). Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Pada Pendidikan Formal. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA Pascasarjana Universitas Pen didikan Indonesia. Hal 15-19 Sadia, I W., 2008. Model Pem belajaran yang Efektif Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis. Jurnal Pen
didikan dan Pengajaran Undiksha, 41, 219-237, april 2008. Sudarisman, Suciati. (2010). Mem bangun Karakter Peserta Didik Melalui Pembelajaran Biologi Berbasis Keterampil an Proses dalam Saji dan (edt). Proceeding Seminar Nasional VII Pendidikan Biologi FKIP UNS Tema : Biologi, Sains, Lingkungan dan Pembelajarannya. Surakarta : 31 Juli 2010. Hal 237-243. Titin, Sunarno, W. Masykuri, M. 2012. Pembelajaran Biologi Menggunakan Model Pem belajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Sikap Peduli Lingkungan. Jurnal Inkuiri Volume 1 2012. Hal 245-257 Yager, Stuart. Yager, Robert. Lim, Gilsun. (2006). The Adven tages of an STS Approach Over a Typical Texbook Dominated Approach in Middle School Sciences. Journal School Sciences and Mathematic, Volume 106, (nomor 5), Hal 248-260.
Jurnal Ilmiah PROGRESSIF,Vol.10 No.30, Desember 2013
41