PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED-HEAD TOGETHER DENGAN BANTUAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Sukahening Kabupaten Tasikmalaya) JURNAL
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi
Oleh YOSI NURHAKIKI 122154067
JURUSAN PNDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2016
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED-HEAD TOGETHER DENGAN BANTUAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Sukahening Kabupaten Tasikmalaya)
Influence Of Cooperative Learning Model Type Numbered Head Together With The Help Media Power Point On Student Learning Outcomes The Concept Of Environmental Pollution
Yosi Nurhakiki, Edi Hernawan, Suharsono
[email protected] Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi. Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kotak Pos 164 Tlp (0265) 330634 Tasikmalaya 46115, e-mail :
[email protected]
ABSTRACT
This research was conducted to determine the effect of cooperative learning model Numbered Head Together - with the help of Powerpoint media on learning outcomes of students on the concept of environmental pollution in class VII SMP Negeri 1 Sukahening Tasikmalaya regency. This study was conducted in November 2015 to April 2016 SMP Negeri 1 Sukahening Tasikmalaya regency. Using pre-experimental research methods. The technique of collecting data in the form of tests. The instrument used is the achievement test is multiple choice with 4 option as many as 50 items. The population in this study were all students of class VII SMP Negeri 1 Sukahening Tasikmalaya regency consists of 2 class. Class E as the experimental class VII and class VII D as the control class. Data were analyzed using t test with significance level α = 5 %. Based on the results of this study concluded that there is influence of cooperative learning model Numbereed Head Together with the help of the media Powerpointterhadap student learning outcomes in the concept of environmental pollution in class VII SMP Negeri 1 Sukahening Tasikmalaya regency .
Keywords : Influence Of Cooperative Learning Model Type Numbered Head Together With The Help Media Power Point On Student Learning Outcomes The Concept Of Environmental Pollution.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered-Head Together dengan bantuan media Powerpoint terhadap hasil belajar siswa pada konsep pencemaran lingkungan di kelas VII SMP Negeri 1 Sukahening Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai dengan bulan April 2016 di SMP Negeri 1 Sukahening Kabupaten Tasikmalaya. Metode penelitian menggunakan pre eksperimental. Teknik pengumpulan data berupa tes. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar yang berbentuk pilihan ganda dengan 4 option sebanyak 50 butir soal. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sukahening Kabupaten Tasikmalaya yang terdiri dari 2 kelas. Kelas VII E sebagai kelas eksperimen dan kelas VII D sebagai kelas kontrol. Teknik analisis data menggunakan uji t dengan taraf nyata α = 5 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbereed Head Together dengan bantuan media Powerpoint terhadap hasil belajar siswa pada konsep pencemaran lingkungan di kelas VII SMP Negeri 1 Sukahening Kabupaten Tasikmalaya. Kata kunci : Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbereed Head Together dengan bantuan media Powerpoint terhadap hasil belajar siswa pada konsep pencemaran lingkungan.
Pendahuluan Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Oleh karena itu, pendidikan perlu mendapat perhatian dari pemerintah, masyarakat dan pengelola pendidikan. Dalam proses pembelajaran, upaya-upaya untuk meningkatkan penguasaan materi penting untuk dilakukan. Tapi peningkatan penugasan materi tidak akan berhasil tanpa adanya keterlibatan siswa. Keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar selama ini dinomorduakan, hal ini ditunjukan dengan guru yang selalu menggunakan model dan metode pembelajaran yang monoton tanpa memperhatikan tingkat kejenuhan siswa dalam belajar. Padahal keterlibatan siswa adalah hal yang paling utama dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Dalam upaya meningkatkan keterlibatan siswa, ada banyak komponen yang berperan yaitu guru, materi pembelajaran, model pembelajaran, kelas atau ruang, waktu dan fasilitas. Khususnya pembelajaran IPA yang masih di dominasi oleh penggunaan metode ceramah dalam kegiatannya yang lebih berpusat pada guru. Aktifitas siswa dapat di katakan hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang di anggap penting. Hal ini berdampak penyerapan ilmu yang diberikan tidak mampu di serap secara optimal dan cenderung monoton. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi IPAguru kelas VII SMP Negeri 1 Sukahening Kabupaten Tasikmalaya tahun ajaran 2015/2016, rata-rata nilai ulangan IPA di kelas tersebut yakni 73 sedangkan KKM adalah 75.
Hal ini menunjukan kurangnya kemampuan pemahaman siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa tidak mampu memecahkan dan menyelesaikan soalsoal yang diberikan. Dalam proses pembelajaran di kelas, guru SMP Negeri 1 Sukahening Kabupaten Tasikmalaya masih menggunakan model pembelajaran konvensional atau langsung dan jarang menggunakan media pembelajaran. Biasanya pembelajaran berlangsung hanya pada satu arah, sehingga aktivitas guru mendominasi pembelajaran di kelas dan siswa menjadi kurang aktif bahkan cenderung fasif. Untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar banyak hal yang dapat dilakukan oleh seorang guru. Seperti penggunaan model pembelajaran, salah satunya model pembelajaran kooperatif. Banyak model-model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan salah satunya model pembelajaran kooperatif tipe Numbered-Head Together yang dibantu dengan media powerpoint. Salah satu faktor yang mempengaruhi kurangnya hasil belajar siswa yaitu dalam ketepatan model pembelajaran yang diterapkan guru kepada siswa nya .Untuk memecahkan masalah yang demikian, diperlukan upaya berupa pengembangan pembelajaran oleh guru. Pengembangan pembelajaran yang ada adalah pembelajaran yang inovatif dan kreatif, serta teknik pembelajaran tersebut berpusat pada siswa, yaitu pembelajaran yang menekankan bahwa siswa sendirilah yang membangun pengetahuannya, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Model pembelajaran yang demikian adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered-Head Together merupakan model pembelajaran diskusi kelompok yang memastikan setiap anggota kelompok dapat mengerjakan tugas yang diberikan. Guru memanggil salah satu nomor anggota kelompok secara acak untuk melaporkan hasil diskusinya di depan kelas. Siswa dari kelompok lain memberi tanggapan terhadap hasil diskusi siswa yang melakukan presentasi. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered-Head Together dengan bantuan media powerpoint pada konsep Pencemaran Lingkungan di kelas VII SMP Negeri 1 Sukahening Kabupaten TasikmalayaTahun Ajaran 2015/2016.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pree Eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIISMP Negeri 1 Sukahening Kabupaten Tasikmalaya sebanyak enam kelas, dengan jumlah siswa 175 orang dan sampel yang digunakan sebanyak dua kelas yang diambil dengan menggunkan teknik cluster random sampling yaitu kelas VII E (dijadikan kelas eksperimen) dan VII D (dijadikan kelas kontrol).
Disain penelitian yang dilakukan adalah one shot case study. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi perlakuan yang berbeda. Selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perlakuan, diberikan post test (tes akhir) pada kedua kelas tersebut. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa pada konsep Pencemaran Lingkungan. Tes berupa pilihan ganda dengan empaoption dengan jumlah soal 50 soal. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sukahening Kabupaten Tasikmalaya.
Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini meliputi data posttest pada sub konsep Pencemaran Lingkungan di Kelas VII SMP Negeri 1 Sukahening Kabupaten Tasikmalaya. Tabel 1 Rata-rata Post test Kelas Eksperimen (XI MIA 3) dan Kelas Kontrol (XI MIA 4) Kelas
Post test
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered-Head Together dengan banuan media powerpointdi kelas Eksperimen (VII E) Model Pembelajaran Langsung (menggunakan metode ceramah)di kelas kontrol (VII D) Kriteria Ketuntasan Minimal
29,62 20,72 26,25
Berdasarkan tabel 1 Skor rata-rata posttest di kelas eksperimen(VII E) adalah 29,62 dan rata-rata posttestdi kelas kontrol (VII D) adalah 20,72. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji normalitas kaidah pengujian hipotesis yang digunakan sebagai berikut: jikax2hitung<x2tabel data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jika x2hitung>x2tabel data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Model pembelajaran kooperatif tipe numbered-head together denganbantuan mediapowerpoint di kelas eksperimen (VII E) x2hitung = 2111,19 dan x2tabel = 7,81 sedangkan model pembelajaran konvensional x2hitung = -140,55 dan x2tabel = 7,81 dapat disimpulkan bahwa, data hasil belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol keduanya berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Kaidah pengujian hipotesis: tolak H0 jika Fhitung>Ftabel. Berdasarkan hasil analisis dari uji homogenitas tersebut Fhitung 1,76 dan Ftabel 1,84 dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data tersebut mempunyai varians yang homogen.
Kaidah pengujian hipotesis yang digunakan adalah tolak Ho jika – ttabel < thitung ≤ + ttabel. Berdasarkan hasilperhitungan uji t menunjukan bahwa nilai thitung sebesar 8,01sedangkan ttabel sebesar 2,002 artinya tolak H0. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaraan kooperatif tipe numbered-head together dengan bantuan media powerpoint (di kelas eksperimen) dan model model pembelajaran konvensional (di kelas kontrol) terhadap hasil belajar siswa pada konsep Pencemaran Lingkungan. Untuk mengetahui apakah nilai posttest sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau belum digunakan perhitungan uji t deskriptif. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa tes hasil belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered-head together dengan bantuan media powerpointtelah mencapai KKM dan tes hasil belajar menggunakan model pembelajaran konvensional belum mencapai KKM.
b. Pembahasan Berdasarkan data hasil penelitian yang dilanjutkan dengan analisis statistik, maka hasilnya menunjukan bahwa kedua model pembelajaran kooperatif tersebut mempunyai hasil pembelajaran yang berbeda. Artinya terdapat pengaruh hasil belajar siswa yang proses belajarnya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered-Head Together dengan bantuan media Powerpoint dan model pembelajaran langsung (menggunakan metode ceramah) pada konsep Pencemaran Lingkungan di kelas VII SMP Negeri 1 Sukahening Kabupaten Tasikmalaya. Model pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan hasil belajar pada konsep Pencemaran Lingkungan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered-Head Together.Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaraan kooperatif tipe Numbered-Head Together dengan bantuan media Powerpoint siswa dikelompokkan secara heterogen untuk mendiskusikan LKS yang telah diberikan. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered head together dengan bantuan media Powerpoint lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Langsung (menggunakan metode ceramah) di kelas VII SMP Negeri 1 Sukahening Kabupaten Tasikmalaya pada konsep Pencemaran Lingkungan. Berikut ini merupakan diagram rata-rata hasil belajar siswa posttest siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sukahening Kabupaten Tasikmalaya. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered head together sebesar 29,62, sedangkan model pembelajaran langsung mendapat nilai rata-rata sebesar 20,72. Dilihat dari nilai rata-rata dan uji statistik, menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif Numbered-Head Together dengan bantuan media powerpoint lebih tepat diterapkan untuk menjelaskan materi pencemaran lingkungan. Pada saat pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered head together dengan bantuan media powerpoint secara umum pembelajaran berjalan dengan cukup baik, siswa cukup aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Proses pembelajaran ini diawali dengan guru melakukan tanya jawab dengan siswa, kemudian siswa dibagi kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang secara homogen. Setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor yang berbeda, kemudian setiap kelompok menjawab pertanyaan yang ada pada LKS. Setelah itu guru memanggil salah satu nomor siswa untuk mempersentasikan hasil diskusi. Dari hasil pengamatan dilapangan peneliti menemukan beberapa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered head together: Tabel 4.10 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered head together
No 1
ModelPembelajaran Kooperatif Numbered-Head Together
Kelebihan
Kekurangan
a. setiap murid menjadi siap; b. dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh; c. murid yang pandai dapat mengajari murid yang kurang pandai; d. terjadi interaksi secara intens antarsiswa dalam menjawab soal; dan e. tidak ada murid yang mendominasi dalam kelompok karena ada nomor yang membatasi.
a. tidak terlalu cocok diterapkan dalam jumlah siswa banyak karena membutuhkan waktu yang lama; dan b. tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru karena kemungkinan waktu terbatas.
Berdasarkan kenyataan dilapangan peneliti menemukan beberapa kendala yang sama pada saat pelaksanaan proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered-Head Together dengan bantuan media Powerpoint diantaranya: 1) daya tangkap setiap siswa yang bervariasi, hanya sebagian siswa yang daya tangkapnya baik, sehingga guru harus menjelaskan alur KBM secara berulang; 2) siswa yang selalu gaduh pada saat pembelajaran terutama pada saat membagi kelompok ; dan 3) terbatasnya waktu dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan kendala-kendalayang telah dijelaskan tersebut, maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut: 1) guru harus mengkondisikan siswa dan ruangan sehingga pembelajaran dapat terlaksana secara teratur dan waktupun dapat digunakan secara efektif; dan 2) guru harus mampu untuk mengefektifkan waktu serta merencanakan secara matang sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan lancar dan kondusif; c. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered-Head Together dengan bantuan media Powerpoint terhadap hasil belajar siswa pada materi pada konsep Pencemaran Lingkungan di kelas VII SMP Negeri 1 Sukahening Kabupaten Tasikmalaya. d. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan: 1) dalam proses pembelajaran guru hendaknya menggunakan model pembelajaran yang inovatif, yang memberikan pengalaman belajar bermakna bagi siswa, salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Numbered-Head Together dengan bantuan media Powerpoint yang membuat siswa menjadi lebih aktif karena dituntut untuk menguasai, memahami dan mengembangkan kemampuan dalam dirinya pada materi yang sedang dipelajari; 2) guru harus memperhatikan pengaturan waktu saat kegiatan belajar mengajar, khususnya saat pelaksanaan menggunakan model pembelajaran; dan 3) untuk penelitian selanjutnya, penulis menyarankan agar mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered-Head Together dengan Bantuan Media Powerpoint pada materi lain yang karakteristiknya hampir sama dengan materi pencemaran lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta : RajaGrafindo Persada. Daryanto. (2013). Media Pembelajaran. Yogyakarta : Gava Media. Hamdayama, Jumanta. (2014). Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor : Ghalia Indonesia Hernawan, Edi. (2009:91).Pengantar Statistika Parametrik. Tasikmalaya : Universitas Siliwangi Huda,
Miftahul. (2013). Model-model Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pengajaran
dan
Pembelajaran.
Isjoni. (2014). Cooperatif Learning Efektifitas pembelajaran Kelompok. Bogor : Ghalia Indonesia Shoimin, Aris. (2014). 68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Widaningsih, Dedeh. (2013). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Buku ajar Pendidikan Matematika FKIP Universitas Siliwangi : Tidak diterbitkan Widodo, Ari. (2005). Taksonomi Tujuan Pembelajaran Didaktis. Universitas Perguruan Indonesia
Riwayat Penulis Yosi Nurhakiki adalah mahasiswa angkatan 2012 pada Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi yang sedang melaksanakan penyusunan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (lulus tahun 2016).