e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 5. No. 1 - Tahun 2017)
PENGARUH METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA STICK ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK B Liza Ayu Dwi Pradnyani1, I Wayan Sujana2, Luh Ayu Tirtayani3 1,2,3
Jurusan PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan kemampuan mengenal konsep bilangan anak yang dibelajarkan melalui metode bermain berbantuan media stick angka. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan nonequivalent control group desaign. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B TK Gugus Melati IV Abianbase Kecamatan Mengwi yang berjumlah 248 anak. Sampel ditentukan dengan teknik random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah anak kelompok B2 TK Kristen Harapan Abianbase Kecamatan Mengwi berjumlah 25 orang anak sebagai kelompok yang dibelajarkan melalui metode bermain berbantuan media stick angka dan anak kelompok B TK BIMS Abianbase Kecamatan Mengwi berjumlah 23 orang anak sebagai kelompok kontrol dengan metode pembelajaran konvensional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode nontes berupa observasi dengan membuat pedoman instrument kemampuan mengenal konsep bilangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji-t. Hasil analisis diperoleh thitung = 5,94 sedangkan pada taraf signifikansi 5% dan dk = 46 diperoleh nilai ttabel = 2,000, sehingga thitung = 5,94 > ttabel = 2,000. Berdasarkan kriteria pengujian, maka H0 ditolak. Adapun nilai rata-rata kemampuan mengenal konsep bilangan pada kelompok yang dibelajarkan dengan metode bermain berbantuan media stick angka adalah 78,08, sedangkan pada kelompok yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran konvensional adalah 65,22. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode bermain berbantuan media stick angka terhadap kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak kelompok B TK Gugus Melati IV Abianbase Kecamatan Mengwi Tahun Pelajaran 2016/2017. Kata-kata Kunci: Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan, Metode Bermain, Media Stick Angka Abstract This study aims to determine the significant effect of the ability to recognize the concept of the number of children who are learned through the method of playing with the media of stick figures. This research type is quasi experiment research with nonequivalent control group desaign design. The population of this research is all children of group Kindergarten Types of Melati IV Abianbase of Mengwi subdistrict, amounting to 248 children. The sample is determined by random sampling technique. The sample in this research is the children of B2 TK Kristen Harapan Abianbase group of Mengwi sub-district as 25 students as the group which is learned through the method of playing with media of stick figure and TK BIMS Abianbase, Mengwi, 23 children as control group with conventional learning method. The data was collected by using the non-observation method by making the instrument guidance of the ability to recognize the concept of numbers. The data obtained were analyzed using the t-test. Analysis results obtained tcount = 5.94 while at the level significant level 5% and dk = 46 obtained earned value ttable = 2,000 so that tcount =
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 5. No. 1 - Tahun 2017) 5.94> ttable = 2,000. Based on the testing criteria, then H0 is rejected. The average value of the ability to recognize the concept of the numbers in the group that is learned by the method of playing with media-aids stick figure is 78.08, while in the group taught by conventional learning method is 65.22. Based on the results of this study it can be concluded that there is influence of the method of playing media-aided stick of numbers on the ability to recognize the concept of numbers in children group B Kindergarten Types of Melati IV Abianbase Mengwi Sub-district Lesson 2016/2017. Keywords: Ability to recognize the concept of numbers, method of play, Media Stick Number
PENDAHULUAN Masa kanak-kanak mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik masa pertumbuhan maupun masa perkembangan dan masa berkreasi. Ini berdampak luar biasa serta menjadi pengalaman yang sangat berharga ketika anak mulai menjalani kehidupannya. Pada usia nol sampai enam tahun anak mengalami masa keemasan (golden age). Untuk mengoptimalkan segala potensi anak sejak dini, anak perlu mendapatkan stimulus atau rangsangan baik melalui pengalaman lingkungan serta pendidikan dari orang tua dan guru. Pendidikan yang tepat untuk anakanak sebelum memasuki sekolah dasar adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Pasal 1 angka 10, Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepaasa anak sejak lahir sampai usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rancangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Sedangkan pada pasal 28 tentang pendidikan anak usia dini dinyatakan bahwa “pendidikan anak usia dini diseleggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal dan atau informal” Pendidikan anak usia dini ini merupakan salah satu bentuk yang dapat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak. Menurut Wiyani (2012:32) “anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun”. Usia dini merupakan usia ketika anak mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Kecerdasan pada aspek-aspek yang lain ini ditentukan oleh tingkat pencapaian perkembangan pada aspek, aspek-aspek pencapaian tumbuh kembang anak. Seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini adalah “Tentang lingkup perkembangan yang mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, serta seni”. Keenam aspek perkembangan sangat penting untuk dikembangkan sejak usia dini untuk bekal menuju pendidikan selanjutnya. Keenam aspek tersebut dapat dioptimalkan menggunakan berbagai pembelajaran. Khusunya aspek kognitif anak mampu mencapai tahapan-tahapan perkembangan kognitif secara sempurna Perkembangan kognitif menjadi salah satu penentu dalam pengembangan kecakapan hidup dimasa yang akan datang. Perkembangan kognitif menurut Anggreni (2014), “Kemampuan berpikir yang abstrak terhadap suatu hal atau peristiwa yang terjadi di lingkungannya”. Melalui kecerdasan kognitif yang dimilikinya, permasalahan dalam kehidupan sehari-hari baik sederhana ataupun rumit akan bisa di pecahkan. Jika adanya hambatan pada aspek kognitifnya tentu berpengaruh pada aspek-aspek lainnya. Hal tersebut maka perkembangan kognitif akan menjadi sangat penting dalam pembelajaran. Kemampuan kognitif yang dimilikinya oleh anak, dicerminkan dalam kemampuan mengenal, membedakan, membandingkan, serta merasakan dengan baik melalui simbol-simbol yang dapat
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 5. No. 1 - Tahun 2017) dilihatnya. Perkembangan kognitif pada anak usia 5-6 tahun atau pada masa taman kanak-kanak ditujukan dengan rasa ingin tahu anak yang luar biasa. Hal itu terlihat dari seringnya anak menanyakan segala sesuatu yang dilihatnya. Jadi perkembangan kognitif pada masa taman kanak-kanak dengan cara melihat dan merasakan benda-benda nyata. Yutiastini (2014) menyatakan bahwa “Pengembangan kognitif bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk dapat mengolah perolehan belajar menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah”. Membantu anak untuk mengembangkan logika matematis dan pengetahuan anak. kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokkan, serta mempersiapkan kemampuan berpikir secara teliti. Hal ini perkembangan kognitif anak dapat berkembang dengan baik karena pemikiran anak ketika mulai berkembang itu ditunjukan dari kognitifnya khususnya dalam mengenal bilangan. Maka anak perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai lambang bilangan. Kemampuan mengenal lambang bilangan merupakan salah satu dimensi penting dalam kognitif terutama dalam matematika. Matematika sangat penting untuk anak guna melatih cara berpikir, mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi anak, dan kemampuan dalam memecahkan masalah. Menurut Wulandari (2014) “Pengenalan konsep bilangan merupakan hal yang paling dasar pada pembelajaran matematika. Sebelum seseorang dapat mengenal konsep maka anak tidak dapat melanjutkan kemampuan yang lainnya, misalnya berhitung penjumlahan yang nantinya sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari”. Mengingat pentingnya bilangan dalam kehidupan manusia, maka pengetahuan tentang lambang bilangan perlu dikenalkan kepada anak dengan cara yang benar dan dilakukan dengan sedini mungkin. Pengenalan sejak usia dini dibimbing agar benar-benar memahami bilangan (number), dan lambang bilangan (numeral). Mengenalkan lambang bilangan pada anak usia dini tidak dapat dilakukan
dengan asal dan tergesa-gesa, tetapi harus dilakukan secara bertahap mulai dari yang termudah sampai dengan yang tersulit, yaitu mulai dari mengenal konsep bilangan, menghubungkan konsep ke lambang bilangan dan mengenal lambang bilangan. Bilangan itu sendiri tidak dapat dilihat, ditulis, dibaca dan dikatakan, karena bilangan merupakan suatu idea yang hanya dapat dihayati atau dipikirkan saja maka diperlukan adanya simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan yang disebut sebagai angka. Budiartini (2014), menyatakan bahwa Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan pengukuran. Bilangan dengan angka menyatakan dua konsep yang berbeda, bilangan berkenaan dengan nilai sedangkan angka bukan nilai. Angka hanya merupakan suatu notasi tertulis dari sebuah bilangan. Perlu adanya pembeda antara tanda bilangan dengan operasi pada bilangan. Dalam hal ini bilangan dengan lambang bilangan sangat berbeda. Bilangan menyatakan suatu kuantitas, sedangkan angka adalah notasi dari bilangan tersebut. Maka dari itu bilangan pada anak sangat penting dikembangkan guna memperoleh kesiapan dalam mengikuti pembelajaran di tingkat yang lebih tinggi khususnya dalam penguasaan konsep matematika. Banyak simbol matematika disajikan dengan nama bilangannya atau dinyatakan dengan angka atau numeral. Menurut Supartini (2012), kemampuan mengenal konsep bilangan adalah kecakapan atau kesanggupan individu atau seseorang dalam mengetahui bentuk (lambang), nama, urutan, dan bilangan (angka). Pengalaman anak tentang bilangan adalah dengan melihat angkaangka disekitarnya: misalnya nomor sepatu, nomor rumah. Sedangkan menurut Japa (2014:72), “bilangan adalah suatu ide yang menyatakan banyak anggota suatu himpunan”. Dari pengertian bilangan tersebut, konsep bilangan merupakan ide atau rancangan pengetahuan dalam memahami kumpulan angka-angka dan menyatakan
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 5. No. 1 - Tahun 2017) nilai banyak anggota suatu benda dalam matematika yaitu dalam mengenal bilangan melalui kemampuan menyebutkan bilangan, menunjukkan bilangan dan mencocokkan banyak benda dengan lambang bilangan. Dari hasil observasi di TK Gugus Melati IV Abianbase Kecamatan Mengwi yang berjumlah 248 anak.Terdapat beberapa masalah yang dialami terkait dengan kemampuan dalam mengenal konsep bilangan pada anak yaitu, anak belum mampu memahami konsep angka dan lambang bilangan, kurangnya media atau aktivitas pembelajaran secara nyata atau konkret yang dapat dilihat, diraba dan dirasakan oleh anak, penggunaan metode pembelajaran yang kurang efektif dengan menerapkan metode ceramah, sehingga anak mudah bosan dan sulit untuk fokus dalam kegiatan pembelajaran, sistem pembelajaran lebih sering menggunakan lembar kerja dan diberikan sesuai dengan tema pembelajaran. Hal ini menyebabkan anak-anak kurang memahami tentang konsep dasar dari materi yang disampaikan dalam kegiatan pembelajaran, salah satunya yaitu tentang konsep matematika dasar terkait dengan pengenalan konsep bilangan untuk anak usia dini. Mencermati berbagai permasalahan dan realita belajar sebagaimana diuraikan, agar tujuan pembelajaran tercapai dan terciptanya proses belajar mengajar yang tidak membosankan, maka dalam mengenalkan konsep bilangan matematika pada anak usia dini dilakukan dengan metode bermain berbantuan media stick angka. Bermain bagi anak sangatlah berpengaruh dalam pengenalan konsep bilangan. Pembelajaran melalui metode bermain mempermudah anak untuk berpikir serta anak pun merasa memiliki kesenangan tersendiri, sehingga dalam mengenal konsep bilangan dapat dilakukan melalui metode bermain berbantuan media stick angka. Bermain bagi anak usia dini adalah suatu hal kebutuhan. Menurut Sudono (2000), “Bermain merupakan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan dengan mempergunakan alat yang menghasilkan
pengertian atau memberikan informasi, memberikan kesenangan maupun mengembangkan imajinasi pada anak”. Permainan adalah medium yang sangat tepat untuk perkembangan sosial dan moral anak, permainan tidak sepenuhnya menyenangkan, anak-anak harus diajarkan untuk selalu terlibat sepenuhnya dalam permainan. Suyadi (2010:283) menyatakan bahwa “Bermain merupakan aktivitasaktivitas untuk memperoleh kesenangan”. Jika dalam suatu permainan anak harus keluar atau tereliminasi karena kurang terampil maka permainan tersebut menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan baginya. Permainan harus sederhana dan mudah diajarkan serta membutuhkan gerak dasar lokomotor dan menyediakan sarana yang menyenangkan. Metode bermain yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya akan disukai oleh anak-anak usia dini, tetapi juga sangat bermanfaat bagi perkembangan anak. Menurut Fadillah (2012:169) manfaat bermain bagi anak (1) Manfaat motorik, yaitu manfaat yang berhubungan dengan nilai-nilai positif mainan yang terjadi pada sisik jasmaniah anak. Misalnya, unsur-unsur kesehatan, keterampilan, ketangkasan, maupun kemampuan fisik tertentu. (2) Manfaat afeksi, yaitu manfaat permainan yang berhubungn dengan perkembangan psikologis anak. Misalnya, naluri, perasaan, emosi, sifat, karakter, watak, maupun kepribadian seseorang. (3) Manfaat kognitif, yaitu manfaat mainan untuk perkembangan kecerdasan anak, yang meliputi kemampuan imajinatif, pembentukan nalar, logika, maupun pengetahuan-pengetahuan sistematis. (3) Manfaat spiritual, yaitu manfaat mainan yang menjadi dasar pembentukan nilai-nilai kesucian maupun keluhuran akhlak manusia. (4) Manfaat keseimbangan, yaitu manfaat mainan yang berfungsi melatih dan mengembangkan panduan antara nilai-nilai positif dan negatif dari suatu mainan. Penerapan metode bermain diperlukan alat peraga atau media yang sesuai dengan tujuan, menarik, bervariasi, mudah digunakan dan tidak
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 5. No. 1 - Tahun 2017) membahayakan anak serta permainan yang dapat membuat anak senang dengan alat peraga yang akan dapat memperlancar kreatif anak. Media yang digunakan yakni memakai media sederhana yakni media stick angka yang mudah ditemukan, serta pemanfaatan dan penggunaanya dapat dipahami oleh guru serta peserta didik. Menurut Putri, Laksmi (2014) “Media stick angka yaitu salah satu upaya untuk mengembangkan kemampuan pemahaman angka pada anak”. Stick angka adalah media pembelajaran yang sangat sederhana tapi bermanfaat, bisa dijadikan sarana bermain juga berhitung. Media Stick angka merupakan media yang menggantikan “balok angka”. Media ini terbuat dari kayu ataupun bambuyang dibentuk persegi pajang terdiri dari 1-20 unit stick. Dalam mengambangkan berfikir simbolik yakni dalam menyebutkan urutan lambang bilangan 1-20, mengenal lambang bilangan 1-20. Sebagian besar anak juga masih rendah perkembangan berpikir simboliknya dalam hal mencocokkan lambang bilangan dengan bilangan dan menghubungkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 20 dapat digunakan dengan metode bermain. Metode bermain salah satu metode yang wajib digunakan guru dalam pembelajaran. Menurut Sujiono (2010), kelebihan metode bermain (1) dapat mendorong minat anak untuk belajar, dengan bermain anak tidak menyadari bahwa ia sedang belajar sesuatu karena yang menjadi fokus utama mereka adalah ketertarikan terhadap bermainnya, (2) melalui bermain, anak akan belajar berbagai pengetahuan dan konsep dasar. Pengetahuan akan konsep-konsep ini jauh lebih mudah diperoleh melalui kegiatan bermain,karena rentang perhatian anak masih terbatas. Maka permasalahan yang dapat diambil yaitu Apakah terdapat pengaruh metode bermain berbantuan media stick angka terhadap kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak kelompok B di TK Gugus Melati IV Abianbase Kecamatan Mengwi Tahun Pelajaran 2016/2017?
Adapun tujuannya untuk mengetahui pengaruh metode bermain berbantuan media stick angka terhadap kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak kelompok B di TK Gugus Melati IV Abianbase Kecamatan Mengwi Tahun Pelajaran 2016/2017. METODE Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) karena tidak semua variabel yang muncul dalam kondisi eksperimen dapat diatur dan dikontrol secara ketat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang meneliti hubungan sebab akibat dengan memanipulasi satu variabel pada satu kelompok eksperimental. Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol (yang tidak dimanipulasi). Penelitian ini dilaksanakan di TK Gugus Melati IV Abianbase Kecamatan Mengwi. Pelaksanaan kelompok eksperimen di kelompok B TK Kristen Harapan Abianbase pada bulan Mei s/d Juni. Pelaksanaan kelompok kontrol di TK BIMS pada bulan Mei, dengan rentang waktu semester II Tahun Pelajaran 2016/2017.Rancangan eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest post-test control-group design. Desain ini dipilih karena eksperimen tidak memungkinkan mengubah kelas yang ada. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen, sedangkan kelompok yang tidak mendapat perlakuan disebut kelompok kontrol (Sugiyono 2012). Desain eksperimen yang digunakan adalah “Nonquivalent control group design”. Populasi merupakan seluruh subjek pada gugus dalam penelitian Sudjana (dalam Agung, 2014:69) menyatakan “populasi adalah sebuah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B TK Gugus Melati IV Abianbase Kecamatan Mengwi. Jumlah kelas
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 5. No. 1 - Tahun 2017) keseluruhannya adalah 12 kelompok kelas. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Sugiyono (2012:81), teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Random Sampling yang diacak adalah kelas, sehingga setiap kelas B mendapatkan peluang yang sama untuk menjadi sampel penelitianTeknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling yaitu dengan mengacak kelas bukan anak. Teknik Random sampling yang digunakan mengakibatkan setiap kelas memperoleh hak atau kesempatan yang sama dipilih menjadi sampel penelitian. Pengambilan sampel dengan teknik random sampling dalam penelitian ini dilakukan dengan cara tradisional yaitu diundi. Selanjutnya, dua kelas yang terpilih diberikan pre test untuk diuji kesetaraanya menggunakan uji-t, uji prasyarat yang meliputi uji normalitas dan homogenitas varians dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan uji-t. Setelah kedua kelas dinyatakan setara, kedua kelas kemudian diundi kembali untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan analisis uji normalitas data pre test, di bawah ini disajikan rekapitulasi hasil uji normalitas untuk kedua kelas yang terpilih menjadi sampel penelitian melalui random sampling dengan teknik undian yaitu kelas B2 TK Kristen Harapan Abianbase dan kelas B TK BIMS Abianbase. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik non tes berupa observasi. Observasi/pengamatan adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian dengan cara pengamatan. Observasi ini dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung dengan menggunakan pedoman observasi. menurut Nurkancana (dalam Agung 2014: 94) observasi adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dan sistematis. Dalam penelitian ini, teknik observasi digunakan untuk menilai kegiatan atau pengamatan
terhadap perlakuan yang dilakukan dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu penilaian terhadap metode bermain berbantuan media stick angka terhadap kemampuan mengenal konsep bilangan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran dan akibat yang timbul setelah pembelajaran. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut apbila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Instrumen penelitian dibuat dalam bentuk kisi-kisi lembar observasi. Sebelum lembar observasi dapat digunakan maka diadakan uji coba intrumen yaitu dengan uji validitas isi. Validitas isi yang menyangkut dengan isi dan format instrumen. Validitas isi berkenaan dengan ketepatan instrument dalam suatu variabel yang akan diukur, serta ketepatan format instrumen. Pada penelitian ini, validasi instrument diperoleh dari penilaian yang dilakukan oleh penguji (judgement expert). Dalam hal ini adalah dosen yang memiliki spesifikasi di bidang kognitif. Uji validitas isi dilakukan dengan membuat kerangka isi (blue print) atau kisikisi lembar observasi. Untuk mendapatkan validitas isi dari rubrik penilaian, maka ditempuh cara dengan menyusun tabel instrumen berdasarkan kisi-kisi yang materinya diambil dari kurikulum maupun buku ajar. Isi dikatakan valid apabila pengumpulan data tersebut benar-benar representatif terhadap tujuan pengumpulan data. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari kegiatan pengolahan data dan analisis statistik. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap yaitu analisis data deskripsi, yang dilakukan mencari mean, median, modus, standar deviasi, uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas dengan chi-kuadrat, uji homogenitas dengan uji F, dan uji hipotesis menggunakan analisis uji-t.
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 5. No. 1 - Tahun 2017) HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang dianalisis pada penelitian ini adalah data hasil kemampuan mengenal konsep bilangan anak kelas B pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Mean kelompok yang dibelajarkan melalui metode bermain berbantuan media stick angka adalah 78,08 dengan median 82,02, modus 77,50, varian sebesar 58,66 dan standar deviasi 7,66. Sedangkan mean kelompok yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional adalah 65,22 dengan median 66,93 modus 64,00, varian sebesar 53,63 dan standar deviasi 7,32. Dari data tersebut menunjukkan bahwa kompetensi pengetahuan kelompok eksperimen yang dibelajarkan melalui metode bermain berbantuan media stick angka memiliki ratarata yang lebih tinggi dari kelompok kontrol yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas kelompok eksperimen nilai pada taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan (dk = 6-1 = 5) adalah 11,07 dan hasil analisis
= 2,74,
sehingga
maka
data
berdistribusi normal. Hal ini berarti sebaran data kemampuan mengenal konsep bilangan anak kelompok yang dibelajarkan menggunakan metode bermain berbantuan media stick angka berdistribusi normal. Sedangkan hasil perhitungan uji normalitas kelompok kontrol nilai pada taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan (dk = 6-1 = 5) adalah 11,07 dan hasil analisis =
1,98,
sehingga
maka data berdistribusi
normal. Untuk menentukan homogenitas variannya menggunakan uji F. Kriteria pengujian jika maka sampel homogen. Pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan (dk pembilang = 25 – 1= 24 dan dk penyebut = 23 – 1= 22) harga Ftabel (a=0,05) = 2,03 dan hasil analisis Fhitung = 1,05, sehingga Fhitung< Ftabel maka varians kedua kelompok data homogen. Ini berarti bahwa varians antara kelompok anak yang dibelajarkan melalui metode bermain berbantuan media stick angka dan kelompok anak yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional homogen. Hipotesis penelitian yang diuji adalah H0 yang berbunyi: tidak terdapat pengaruh metode bermain berbantuan media stick Angka terhadap kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak kelompok B di TK Gugus Melati IV Abianbase Kecamatan Mengwi Tahun Pelajaran 2016/2017”. Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas varians diperoleh data kedua kelompok yaitu kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan metode bermain berbantuan media stick angka dan kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional berdistribusi normal dan varian kedua kelompok homogen. Berdasarkan hal itu maka uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda mean (uji-t) dengan rumus polled varians. Dengan kriteria pengujian jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, dan jika harga thitung > ttabel , maka H0 ditolak dan Ha diterima. Pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk = 25 + 23 – 2 = 46) diperoleh nilai ttabel =2,00. Hasil perhitungan uji hipotesis disajikan dalam tabel 1 berikut.
Tabel 1. Hasil analisi uji-t Sampel
N
Kelompok Eksperimen
25
Kelompok Kontrol
23
dk 46
Mean
Varians
78,08
58,66
65,22
53,63
Kesimpulan 5,94
2,00
H0 ditolak
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 5. No. 1 - Tahun 2017) Hasil analisis data tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh kemampuan mengenal konsep bilangan Tabel 1 Uji Hipotesis antara anak yang mengikuti pembelajaran melalui metode bermain berbantuan media stick angka dengan anak yang mengikuti pembelajaran melalui metode konvensional. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis data dengan menggunakan uji-t, diketahui diperoleh thitung= 5,94 sedangkan pada taraf signifikansi 5% dengan dk = 46 diperoleh nilai ttabel = 2,000 sehingga thitung = 5,94 > ttabel =2,000. Dapat dilihat bahwa > yaitu 5,94 > 2,000, sehingga hasil penelitian adalah signifikan. Hal ini berarti, terdapat pengaruh kemampuan mengenal konsep bilangan melalui metode bermain berbantuan media stick angka pada anak kelompok B di TK Gugus Melati IV Abianbase Kecamatan Mengwi. Perbedaan dilihat dari rata-rata skor hasil kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan deskripsi data hasil penelitian, kelompok anak yang dibelajarkan melalui metode bermain berbantuan media stick angka memiliki hasil kemampuan mengenal konsep bilangan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok anak yang dibelajarkan dengan kelompok anak yang menggunakan metode konvensional. Tinjauan ini didasarkan pada rata-rata skor hasil kemampuan mengenal konsep bilangan melalui metode bermain adalah 78,80 dan rata-rata skor hasil kemampuan mengenal konsep bilangan anak yang dibelajarkan melalui metode konvensional adalah 65,22. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran pada anak kelompok B2 TK Kristen Harapan dengan metode bermain berbantuan media stick angka memiliki pengaruh terhadap kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak. Melalui metode bermain berbantuan media stick angka skor pada anak memiliki kecendrungan lebih tinggi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor kelebihan metode bermain berbantuan media stick angka dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.
Metode bermain dalam pembelajaran di TK merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran dimana anak melakukan permainan untuk memperoleh pengertian atau konsep tertentu, melalui kegiatan bermain dapat memberikan kesenangan, kepuasan dan kenyamanan kepada anak yang bersifat nonserius. Penerapan metode bermain dalam penelitian ini dibantu dengan media stick angka yang memberi penguasaan masing-masing kelompok matematika melalui tingkat pemahaman konsep yaitu anak akan memahami konsep melalui pemahaman bermain dengan benda nyata. Media stick angka merupakan media yang mudah di pahami anak untuk mengenal angka dengan media stick angka anak akan selalu aktif dalam pembelajaran, dengan media stick angka anak tidak akan merasa cepat bosan dan selalu memperhatikan dalam proses pembelajaran berlangsung. Melalui media stick angka anak tidak merasakan kesulitan dalam belajar mengenal konsep bilangan sehingga anak selalu kelihatan gembira dan riang dengan begitu anak akan lebih mudah mengingat angka dengan baik dan benar. Media stick angka dapat digunakan untuk melatih anak dalam pengenalan lambang bilangan. Hal ini terlihat ketika anak melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan metode bermain berbantuan media stick angka anak akan mengenal lambang bilangan secara nyata dengan melihat berbagai lambang bilanganyang terdapat pada stick angka selain itu anak anak mengenal banyak hal secara mandiri dan bertanggung jawab atas kegiatannya selain itu akan merangsang ide anak sehingga perkembangan kognitif dalam mengenal konsep bilangan pada anak akan berkembang sesuai tahap perkembangan anak, menarik minat anak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran karena media tersebut divariasikan sesuai dengan kegiatan peembelajaran. Berbeda dengan kelompok kontrol, kegiatan dengan melakukan metode ceramah berjalan kurang optimal, sebab dalam metode ceramah hanya guru saja yang memberikan informasi dan anak menjadi pasif dalam pembelajaran. Penggunaan media
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 5. No. 1 - Tahun 2017) sederhana yakni memanfaatkan stick sebagai media dalam mengenalkan konsep bilangan. Merupakan hal yang unik dan dapat menarik kenginan anak untuk mencoba hal-hal baru yang menurutnya menarik untuk ditelusuri jika menggunakan media yang berbeda dari sebelumnya. Media stick angka yang mudah didpatkan. Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju ke penerima sumber (anak). Manfaat media menurut Musfiroh (2009:5) adalah: (1) meningkatkan daya fikir, (2) meningkatkan kecerdasan anak, (3) meningkatkan kemampuan berhitung, (4) Meningkatkan kemampuan mengenal angka. Pengenalan lambang bilangan pada anak akan merangsang perkembangan kognitifnya, sehingga anak dapat mengolah dan menggunakan lambang bilangan. Sebelum membahas mengenai lambang bilangan, maka perlu diketahui terlebih dahulu mengenai konsep dan pengertian lambang bilangan. Kata konsep berasal dari bahasa latin conceptum, yang artinya sesuatu yang dipahami. Hasratuddin (2014), menyatakan konsep merupakan suatu ide abstrak yang digunakan untuk menggolongkan suatu objek. Misalnya, bentuk segitiga merupakan nama suatu konsep abstrak. Konsep sendiri dapat dilambangkan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa). Tujuan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak berdasarkan pendapat dari Japa (2014:72) adalah sebagai berikut. (1) menyebut banyak, sedikit, kurang, sama atau tambah, (2) memberikan harga atau nilai kepada barang atau jasa dalam transaksi sehari-hari, (3) menyatakan ciri, sifat atau keadaan benda sebagai hasil pengamatan dan pengukuran antara lain diperoleh ukuran panjang, tinggi, kecepatan, jarak, temperatur dan kekuatan. Aisyah (2015) memahami bilangan sebagai langkah awal dari mempelajari matematika. Maka dalam mengenalkan konsep bilangan kepada anak perlu dengan bimbingan khusus. Maka berbeda halnya dengan kelompok eksperimen kegiatannya dengan metode bermain berbantuan media stick angka pada kemampuan mengenal konsep
bilangan memberikan kesempatan kepada anak untuk menggali pengetahuannya melalui kegiatan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan. pembelajaran menggunakan metode bermain berbantuan media stick angka pada penelitian ini memiliki keunggulan yaitu membantu minat dan semangat untuk belajar karena yang menjadi fokus utama nya dari pada anak TK adalah ketertarikan terhadap bermain. Metode bermain menekankan pada proses pembelajaran yang memberikan kesempatan pada anak untuk mendapatkan pengalaman secara langsung dan bermakna dalam mengembangkan pola pikir anak. Kendala-kendala yang dihadapi selama memberikan perlakuan kepada anak adalah sebagai berikut. Media stick angka yang digunakan terbatas karena kurangnya waktu dalam mempersiapkan media, sehingga tidak semua anak dapat melakukan kegiatan dengan maksimal. Banyak anak yang kurang terfokus pada kegiatan yang dilaksanakan dikarenakan guru kurang membimbing dan mendampingi anak saat proses pembelajaran berlangsung sehingga suasana kelas menjadi gaduh. Kemampuan anak dalam mengenal lambang bilangan dalam satu kelas masih belum merata, ada anak yang mempunyai tingkatan kemampuan lebih akan tetapi ada juga yang masih rendah. Solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala pada saat melalukan penilaian setelah memberikan perlakuan kepada anak adalah sebagai berikut. Menambahkan media stick angka pada saat kegiatan pembelajaran agar kegiatan menjadi optimal Membimbing dan mendampingi anak dalam proses pembelajaran serta memberikan reward untuk memotivasi anak agar bisa terfokus pada kegiatan pembelajaran dengan memberikan nilai. Nilai yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan anak dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang diberikan.Memotivasi dan membimbing anak yang kemampuannya masih rendah dengan cara menjelaskan kembali tahap-tahapan yang akan diterapkan dalam pembelajaran
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 5. No. 1 - Tahun 2017) melalui metode bermain menggunakan media stick angka. Dengan demikian, terdapat pengaruh kemampuan mengenal konsep bialangan antara kelompok anak yang dibelajarkan menggunakan metode bermain berbantuan media stick angka dan kelompok anak yang dibelajarkan menggunakan metode pembelajaran konvensional pada anak kelompok B TK Gugus Melati IV Kecamatan Mengwi Tahun Pelajaran 2016/2017.
PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diperolehkan hasil dimana rata-rata hasil kemampuan mengenal konsep bilangan pada kelompok eksperimen anak yang mengikuti pembelajaran metode bermain berbantuan media stick angka adalah 78,80 dengan skor nilai tertinggi 67 dan skor nilai terendah 67, sedangkan rata-rata pemerolehan skor kemampuan mengenal konsep bilangan pada kelompok kontrol anak yang mengikuti metode pembelajaran konvensional adalah 65,22 dengan skor tertinggi 79 dan nilai terendah 50. Dilihat dari perhitungan hipotesis ditemukan hasil analisis data dengan menggunakan uji t, diperoleh thitung= 5,94 sedangkan pada taraf signifikansi 5% dengan dk = 64 diperoleh nilai ttabel = 2,000 sehingga thitnung = 5,94> ttabel =2,000, sehingga hasil penelitian signifikan. Hal ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan hasil kemampuan mengenal konsep bilangan antara kelompok anak yang dibelajarkan melalui metode bermain berbantuan media stick angka dengan kelompok anak yang dibelajarkan menggunakan metode pembelajaran konvensional. Pada anak kelompok B TK Gugus Melati IV Abianbase Kecamatan Mengwi. Berdasarkan hasil simpulan dari penelitian maka dapat diberikan saran yaitu kepada kepala TK agar memotivasi guruguru untuk mengambil kebijakan dalam penerapan metode pembelajaran yang inovatif dalam proses pembelajaran di TK seperti metode bermain dalam meningkatkan kemampuan mengenal
konsep bilangan. Bagi guru Bagi guru, penelitian ini bisa dijadikan acuan untuk meningkatkan keterampilan dalam merancang pembelajaran dengan tujuan memperoleh kemampuan anak yang optimal. Khusunya guru yang mengajar di kelompok B agar lebih kreatif dan inovatif dalam pemanfaatan media pembelajaran serta memilih metode pembelajaran sehingga anak lebih aktif dan tertarik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan membuat suasana kelas menjadi menyenangkan untuk belajar. Bagi anak dengan diterapkannya metode bermain berbantuan media stick angka, diharapkan anak untuk aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran agar lebih memperhatikan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga dapat mempengaruhi perkembangan sesuai dengan aspek-aspek perkembangan anak. Bagi peneliti lain, yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai metode bermain berbantuan media stick angka dalam lingkup yang luas dengan memilih bahan stick yang berbeda dengan warna yang berbeda. Agar anak lebih mudah untuk memahami makna dari media stick angka yang disampaikan. Disarankan juga kepada peneliti lain untuk mengembangkan media stick angka dengan menggunakan medote lain yang ada di TK sesuai perkembangan anak. DAFTAR PUSTAKA Agung,
A. A. G. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Aisyah, Siti. 2015. “Pengaruh Alat Peraga Manipulatif (kancing Baju) Terhadap Kemampuan Dalam MemahamiKonsep Bilangan Anak Usia Prasekolah (5-6 tahun)”. Skripsi (Tidak Diterbitkan) Program Study Keperawatan. Anggreni, dkk. 2014. Meningkatkan Kemampuan Kognitif Sains Dalam Mencampur Warna Melalui Penerapan Metode Eksperimen Pada Anak Kelompok B. Singaraja:
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 5. No. 1 - Tahun 2017) UNDIKSHA. Jurnal PGPAUD Vol. 2, No. 1. Budiartini, dkk. 2014. Penerapan Metode Pemberian Tugas Berbantuan Media Pohon Angka Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Anak. Singaraja: UNDIKSHA. Jurnal pendidikan guru pendidikan anak usia dini Vol. 2, No. 1. Fadlillah, M. 2014. Desain Pembelajaran PAUD. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Hasratuddin. 2014. Pembelajaran Matematika Sekarang Dan Yang Akan Datang Berbasis Karakter. Medan: Universitas Negeri Medan. Jurnal Didaktik Matematika Vol 1, No. 2. Japa, N & Suarjana M. 2014. “Pendidikan Matematika I”. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Musfiroh, T. 2009. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta: Universitas Terbuka. Putri, Laksmi. 2014. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Menggunakan Strategi Bermain Stick angka di PAUD. Semarang: PG-PAUD IKIP Veteran. Jurnal Ilmiah PAUD Vol 2 no 2. Yutiastini, N L P, dkk . 2014. “Penerapan Metode Pemberian Tugas Berbantuan Media Kartu Angka Anak Usia Dini. Singaraja Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 2, No.1 Sudono, A. 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: Grasindo. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sujiono, Yuliani Nurani. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks. Supartini. 2012. Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Melalui Metode Card Sort Penelitian Pada Anak Kelompok A. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta. SKRIPSI. Suyadi. 2010. Psikologi Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Mandiri, Anggota IKAPI. Wiyani, N A. .2012. Format PAUD. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Wulandari, P D,dkk. 2014. Penerapan Numbered Head Together Berbantuan Media Kartu Angka Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Anak Usia Dini. Singaraja Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 2, No.1