PENGARUH LATIHAN FISIK SENAM TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DM TIPE 2 DI RSJ Prof. dr. SOEROJO MAGELANG
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES A. Yani Yogyakarta
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
Disusun Oleh: JATI EKAWATI NPM: 3208039
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDRAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2012
A
T AR
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat penelitian yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, Agustus 2012
N ARTA A A AK
K OGY A T IY
Jati Ekawati
S . YAN U P A
ER
P
L A R
E
D EN
J S E
IK
ST
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
1. 2.
3.
4.
5. 6. 7.
8. 9.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmad dan hidayahNya sehingga penulis diberi kemudahan dalam menyelesaikan penulisan skripsi penelitian dengan judul “Pengaruh Latihan Fisik Senam Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien DM Tipe 2 Di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang”. Penyelesaian skripsi penelitian ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : Bapak Dr. I. Edy Purwoko, Sp.B, selaku Ketua STIKES A. Yani Yogyakarta. Ibu Dwi Susanti, S.Kep.,Ns, selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES A. Yani Yogyakarta, yang telah memberikan petunjuk, ijin dan kemudahan selama penyelesaian penulisan skripsi penelitian ini. Ibu Wenny Savitri, S.Kep.,Ns.,MNS, selaku pembimbing I yang dengan sabar selalu memberikan arahan, petunjuk dan bimbingan selama proses penulisan skripsi penelitian ini. Bapak M. Aris Mahfud, S.Kep.,Ns, selaku pembimbing II yang dengan sabar selalu memberikan arahan, petunjuk dan bimbingan selama proses penulisan skripsi penelitian ini. Bapak Abdul Majid, S.Kep.,Ns., M.Kep, selaku penguji yang telah memberikan saran, nasihat dan koreksinya dalam penelitian ini. Direktur RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang, yang telah memberikan ijin dalam pelaksanaan studi pendahuluan dan sekaligus sebagai tempat penelitian ini. Bapak Bambang Pratikno, S.Kep.,M.Kes, Ibu Sri Handayani, S.Kep.,Ns dan Ibu Sumariyah,S.Kep, yang telah membantu dan mengarahkan penulis dalam penelitian ini. Bapak, ibu beserta keluarga besar yang telah memberikan doa, semangat dan dukungan serta kasih sayangnya selama proses penulisan penelitian ini. Teman-teman seperjuangan dan semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan dan semangat dalam penulisan usulan proposal penelitian ini. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penulisan penelitian ini masih banyak kekurangannya sehingga jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan koreksi, saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan penelitian ini.
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
A
T AR
D
N JE
S
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, Agustus 2012 Penulis iv
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL………………………………………………………... HALAMAN PENGESAHAN…………………............................................ PERNYATAAN ……………………………………………………… ….... KATA PENGANTAR…………………………………………………….... DAFTAR ISI………………………………………………………………... DAFTAR TABEL........................................................................................... DAFTAR GAMBAR...................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... INTISARI …………………………………………………………………... ABSTRACT ………………………………………………………………...
i ii iii iv v vii viii ix x xi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……………………………………….... B. Rumusan Masalah……………………………………………..... C. Tujuan Penelitian……………………………………………...... D. Manfaat Penelitian……………………………………………… E. Keaslian Penelitian………………………………………………
1 1 3 4 4 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Mellitus ………………………………………….......... 1. Definisi Diabetes Mellitus ………………….....…………... 2. Jenis-jenis Diabetes Mellitus ……………..……………….. B. Diabetes Mellitus Tipe 2 ...……………………………………… 1. Penyebab DM tipe 2 ................…………...………………… 2. Faktor Resiko DM Tipe 2 .......……...……………………… 3. Penatalaksanaan DM Tipe 2 ...… ………………………… C. Senam Diabetes ...…………...………………………… ……… 1. Pengertian Senam DM …………………………………….. 2. Prinsip Senam DM ..………………………………………... 3. Syarat Peserta Senam DM…………………………………... 4. Manfaat Senam DM ………………………...……………… 5. Tahapan Senam DM ............................................................... 6. Gerakan Senam DM ............................................................... 7. Evaluasi Keefektifan Senam DM ........................................... D. Senam Lansia …………………………………………………… 1. Pengertian Senam Lansia ………………………………….. 2. Tujuan Senam Lansia ……………………………………… 3. Manfaat Senam Lansia…………………………………….. 4. Prinsip Senam Lansia………………………………………. 5. Gerakan Senam Lansia…………………………………….. E. Kerangka Teori ............................................................................. F. Kerangka Konsep .......................................................................... G. Hipotesis Penelitian .......................................................................
7 7 7 7 8 8 8 9 11 11 11 12 13 13 14 17 17 17 18 18 19 19 23 24 24
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR
v
BAB III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian………....………………………………… B. Lokasi dan Waktu …………………………………................... C. Populasi dan Sampel …………………………………................ D. Variabel Penelitian ..………………………………………….. E. Defenisi Operasional …………………………………………. F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ………………………...... G. Analisis dan Model Statistik ………………………..........…..... H. Etika Penelitian ……………………....…...........................……. I. Pelaksanaan Penelitian ………………………………………….
25 25 25 26 27 28 28 29 29 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ……………………………………………….. 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian …………………….... 2. Analisis Hasil Penelitian ………………………………….. B. Pembahasan ………………………………………………….. C. Keterbatasan Penelitian ……………………………………… 1. Kesulitan Penelitian ………………………………………. 2. Kelemahan Penelitian …………………………………….. D. Kekuatan Peneliti ……………………………………………..
32 32 32 32 35 38 38 38 39
AN
A YAK K A OG
ST
Y NI
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan …………………………………………………………... B. Saran ………………………………………………………………..
ER
PU
DAFTAR PUSTAKA
P
LAMPIRAN
S
S
E K I T
N JE
L A R DE
A
Y A.
A
T AR 40 40 40 42 44
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian .................................................................... 25 Tabel 3.2 Definisi Operasional ..................................................................... 28 Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………..……… 33 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ………………………… 33 Tabel 4.3 Statistik deskriptif kadar gula darah sebelum dan setelah senam ……... 34 Tabel 4.4 Hasil Uji Paired Sampel T Test ……………………………………….. 35
AN
A
A YAK K A OG
T AR
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
vii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Teori ………………………………………………………. 23 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ……………………………………………………. 24
AN
A
A YAK K A OG
T AR
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
viii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Permohonan Menjadi Responden …………………………………...….. 45 Lampiran 2. Persetujuan Menjadi Responden …………………………………...…… 46 Lampiran 3. Jadwal Penelitian ……………………………………………………..… 47 Lampiran 4. Ijin Studi Pendahuluan SEKDA DIY ………………………………...… 48 Lampiran 5. Ijin Studi Pendahuluan BAKESBANGPOLINMAS Jawa Tengah …...… 49 Lampiran 6. Ijin Studi Pendahuluan BAKESBANGPOLINMAS Kota Magelang …... 50 Lampiran 7. Ijin Studi Pendahuluan RSJ Prof. dr. SOEROJO Magelang …………….. 51 Lampiran 8. Ijin Penelitian SEKDA DIY …………………………………………..… 52 Lampiran 9. Ijin Penelitian BAKESBANGPOLINMAS Jawa Tengah ……………… 53
N ARTA A A AK
Lampiran 10. Ijin Penelitian BAKESBANGPOLINMAS Kota Magelang ………….. 54
K OGY A T IY
Lampiran 11. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ……………………….. 55 Lampiran 12. Hasil Pengecekan Kadar Gula Darah Responden ……………………... 56
S . YAN U P A
Lampiran 13. Hasil Statistik karakteristik Responden ……………………………..... 57 Lampiran 14. Hasil Statistik Hasil Pretes dan Posttes Kadar Gula Darah …………… 58
ER
L A R
Lampiran 15. Hasil Statistik Uji Paired Sampel T Test …………………………….. 59
P
E
D EN
Lampiran 16. Lembar Konsultasi …………………………………………………… 60
J S E
IK
ST
ix
INTISARI
Latar Belakang : Diabetes merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan manusia pada abad 21 ini. Negara Indonesia sendiri penderita diabetes mellitus menduduki peringkat keempat terbesar dunia dengan prevalensi 8,6% dari total penderita diabetes setelah India, China, dan Amerika Serikat. Faktor-faktor yang mempengaruhi diabetes antara lain : 1) Usia, 2) Obesitas. 3) Riwayat Keluarga,. 4) Kelompok etnik. Ada 4 pilar pencegahan di Indonesia yang diterapkan kepada para diabetisi untuk mengontrol kadar gula darahnya yaitu : 1) Diet, 2) Latihan Fisik, 3) Obatobatan, 4) Pendidikan Kesehatan.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaruh pemberian latihan fisik Senam DM dan Senam Lansia terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien DM tipe 2. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasy eksperimen tanpa kelompok pembanding. Rancangan penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest design. Jumlah sampel yang digunakan adalah 41 responden dari peserta senam DM di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariabel dan analisis bivariabel menggunakan model statistic Paired Sampel T-test dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil : Terjadi penurunan kadar gula darah setelah dilakukan senam DM dan senam Lansi selama 3 kali seminggu selama 2 minggu, rata-rata sebesar 64,780 mg/dl. Nilai t hitung yang diperoleh sebesar 13,624 dengan p-value 0,000 < 0,05, berarti ada perbedaan yang signifikan kadar gula darah sebelum dan setelah melakukan senam DM dan Senam Lansia. Kesimpulan : Pemberian latihan fisik senam DM dan Senam Lansia yang dilakukan oleh peserta senam DM di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang selama 3 kali seminggu selama 2 minggu dapat menurunkan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2.
N ARTA A A AK
K OGY A T IY
S . YAN U P A
ER
P
L A R
E
D EN
J S E
TIK S Kata Kunci : Latihan Fisik, Senam, Kadar Gula Darah.
x
ABSTRACT
Background: Diabetes is one of the major threats to human health in the 21st century. Indonesia's own country with diabetes mellitus was ranked the world's fourth largest with 8.6% of the total prevalence of diabetes sufferers after India, China, and the United States. Factors that influence diabetes include: 1) age, 2) Obesity. 3) Family History,. 4) ethnic group. There are four pillars of prevention in Indonesia which is applied to the diabetes to control blood sugar levels, namely: 1) diet, 2) Physical Exercise, 3) medications, 4) Health Education. Objective: To determine the effect of physical exercises Gymnastic DM administration and Gymnastic senior to decrease blood sugar levels in patients with type 2 diabetes. Method: This study is a quantitative study with this type of study without a comparison group quasy experiments. The design of the study is a pretest-posttest one group design. Number of samples used were 41 respondents from the participants calisthenics in Prof. dr. Soerojo Psychiatric Hospital Magelang Analysis of the data used is the analysis bivariabel univariabel and analysis using statistical models Paired sample t-tests with significance level α = 0.05. Result: There was a decrease in blood sugar levels after exercise DM for 3 times a week for 2 weeks, an average of 64.780 mg / dl. T count value obtained at 13.624 with a p-value 0.000 <0.05, means that there are significant differences in blood sugar levels before and after doing gymnastic DM and Gymnastic senior. Conclusion: The provision of physical training exercises conducted by DM DM participants calisthenics in Prof. RSJ. Dr. Soerojo Magelang for 3 times a week for 2 weeks can lower blood sugar levels in patients with type 2 diabetes mellitus.
N ARTA A A AK
K OGY A T IY
S . YAN U P A
ER
P
L A R
E
D EN
J S E
Keywords: Physical Exercise, Gymnastics, Blood Sugar Levels. .
IK
ST
xi
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes sudah merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan manusia pada abad 21 ini. Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar gula darah atau hiperglikemi (Smeltzer, 2002). World Health Organization (WHO) telah memperkirakan bahwa di tahun 2000 jumlah penderita diabetes di dunia pada usia diatas 20 tahun berjumlah 150 juta orang dan dalam kurun waktu 25 tahun kemudian, jumlah itu akan membengkak menjadi 300 juta orang (Sudoyo, 2006).
N ARTA A A AK
Negara Indonesia sendiri penderita diabetes mellitus menduduki peringkat
keempat terbesar dunia dengan prevalensi 8,6% dari total penderita diabetes setelah
K OGY A T IY
India, China, dan Amerika Serikat. Data dari Departemen Kesehatan tahun 2005 menunjukkan, jumlah pasien diabetes rawat inap maupun rawat jalan di rumah sakit
S . YAN U P A
menempati urutan pertama dari seluruh penyakit endokrin. Tahun 1995 jumlah
ER
pengidap diabetes diperkirakan 4,5 juta, tetapi tahun 2005 diperkirakan menjadi 12,4
P
L A R
juta penderita. Peningkatan ini terutama diakibatkan oleh pertumbuhan populasi,
E
D EN
proses penuaan, pola makan yang tidak sehat, obesitas, dan gaya hidup sedentaris
J S E
atau kurang olahraga (Sudoyo, 2006).
IK diabetes mellitus tergantung insulin (DM Tipe I) di Provinsi Jawa TPrevalensi S Tengah pada tahun 2009 sebesar 0,19%, mengalami peningkatan bila dibandingkan prevalensi tahun 2008 sebesar 0,16%. Prevalensi tertinggi adalah di Kota Semarang sebesar 1,15%. Sedang prevalensi kasus DM tidak tergantung insulin lebih dikenal dengan DM tipe II, mengalami penurunan dari 1,25% menjadi 0,62% pada tahun 2009. Prevalensi tertinggi adalah di Kota Surakarta sebesar 5,11% (Profil kesehatan jateng, 2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi diabetes antara lain : 1) Usia, penderita diabetes paling sering pada mereka yang telah berusia 30 tahun keatas. 2) Obesitas,
1
2
kelebihan berat badan juga akan berpengaruh terhadap peningkatan gula darah. 3) Riwayat Keluarga, ada beberapa penderita diabetes yang mengalami diabetes karena keturunan dari keluarga. 4) Kelompok etnik, di amerika golongan hispanik dan penduduk asli memiliki kemungkinan yang lebih besar terjadinya diabetes daripada golongan Afro-Amerika (Smeltzer, 2002; Sudoyo, 2006; Soegondo, 2009). Komplikasi yang dapat disebabkan oleh diabetes antara lain penyakit pembuluh koroner (jantung koroner), penyakit pembuluh darah perifer, stroke, neuropati diabetic (gangguan pada pembuluh saraf), amputasi, gagal ginjal, dan kebutaan. Pencegahan yang diterapkan kepada para diabetisi untuk mengontrol kadar gula darahnya agar tidak terjadi komplikasi diabetes di Indonesia ada 4 pilar, yaitu : 1)
N ARTA A A AK
Diet, 2) Latihan Fisik, 3) Obat-obatan, 4) Pendidikan Kesehatan (Mahdiana, 2010; Setyanto, 2009; Smeltzer, 2002; Soegondo, 2009; Sudoyo, 2006). Latihan fisik yang
K OGY A T IY
dianjurkan seperti senam, jogging, berenang, bersepeda. Salah satu senam yang dianjurkan adalah senam diabetes. Gerakan senam diabetes merupakan gerakan yang
S . YAN U P A
energik tetapi tidak menghentak seperti pada senam kesegaran jasmani (SKJ) namun juga lambat seperti pada senam lansia. Gerakan senam DM dapat membakar kalori
ER
L A R
tubuh, sehingga juga dapat menurunkan kadar gula darah. Sesuai dengan hasil
P
DE N E Diabetes Mellitus” oleh Sriwahyuni pada tahun 2005, Pada Penderita Penyakit J S E didapatkan hasil bahwa Senam Diabetes dinilai layak dan dapat dilakukan oleh K I ST diabetes mellitus. Hasilnya, nilai kelayakan mencapai 90,57% nilai ini telah penderita penelitian terdahulu tentang “Evaluasi Kelayakan Paket Senam Diabetes Mellitus
melebihi tingkat kelayakan yang ditentukan yaitu 80%. Variasi gerakan dalam senam DM sendiri cukup banyak sehingga dapat menggerakkan semua bagian tubuh, mulai dari kepala hingga ujung kaki (Mahdiana, 2010). Dari hasil penelitian oleh Sri Mawarti pada tahun 2005,telah terbukti bahwa dengan senam diabetes secara rutin dapat menurunkan kadar gula darah. Dari data yang diperoleh menyebutkan telah terjadi penurunan kadar gula darah akibat perlakuan senam diabetes sebesar 38,8mg% (Mawarti, 2005).
2
3
Studi pendahuluan di Klinik Diabetes Terpadu RSJ Prof.dr. SOEROJO Magelang, menyebutkan jumlah pasien yang mengikuti kegiatan senam diabetes terjadi peningkatan dari tahun 2009 sebanyak 229 orang, pada tahun 2011 ini meningkat menjadi 320 orang, tetapi tidak semua peserta senam di Klub DM ini terdiagnosa diabetes. Peserta senam yang terdiagnosa diabetes kurang lebih berjumlah 105 orang. Senam DM menjadi salah satu program di Klinik Diabetes Terpadu RSJ Prof. dr. SOEROJO, Magelang, yang rutin dilakukan setiap sabtu pagi, tetapi sayangnya evaluasi hasil senam berupa pengecekan kadar gula darah dilakukan oleh para peserta senam sendiri, pihak penyelenggara belum melakukan evaluasi hasil senam yang terprogram, jadi hanya para peserta yang ingin mengetahui kadar gulanya
N ARTA A A AK
pada saat itu, para peserta senam harus membayar untuk mengecek kadar gula darahnya, sehingga besarnya penurunan kadar gula darah setelah dilakukan senam
K OGY A T IY
belum diketahui secara pasti di klub senam DM di Klinik Diabetes Terpadu RSJ Prof.
dr. SOEROJO, Magelang, maka dari itu peneliti ingin meneliti pengaruh latihan fisik
S . YAN U P A
senam DM dan senam Lansia terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien DM tipe 2 di RSJ Prof. Dr. SOEROJO, Magelang, sehingga diharapkan setelah dilakukan
ER
L A R
senam DM dan senam Lansia selama 6 kali berturut-turut selama 2 minggu terjadi
P
E
D EN
penurunan kadar gula darah pada pasien DM tipe 2 di RSJ Prof. Dr. SOEROJO,
J S E
Magelang.
IK
ST
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut : Adakah Pengaruh Latihan Fisik Senam Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien DM Tipe 2 ?
3
4
C. Tujuan Penelitian 1.
Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh pemberian latihan fisik Senam terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien DM tipe 2.
2.
Tujuan Khusus a. Untuk mengidentifikasi kadar gula darah sebelum dilakukan senam DM dan senam Lansia. b. Untuk mengidentifikasi kadar gula darah setelah melakukan senam DM dan senam Lansia selama 6 kali.
N ARTA A A AK
c. Untuk mengetahui perbedaan hasil penurunan kadar gula darah sebelum dan setelah melakukan senam DM dan senam Lansia.
K OGY A T IY
S . YAN U P A D. Manfaat Penelitian
1.
ER
L A Hasil penelitian ini diharapkan ER dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu D pengetahuan, khususnya ENmengenai pengaruh latihan fisik senam terhadap penurunan J kadar gula darah ESpada pasien DM tipe 2 di RSJ Prof. dr SOEROJO Magelang. K I ST Teoritis
P
2.
Praktis a.
Akademis Sebagai tambahan materi pengajaran untuk intervensi non farmakologis bagi penderita penyakit DM.
b.
Klinis Sebagai salah satu intervensi non farmakologi yang diberikan oleh pelayan kesehatan pada pasien DM tipe 2 untuk menurunkan kadar gula darah.
4
5
c. Responden Sebagai salah satu terapi non farmakologi untuk menurunkan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2.
E. Keaslian Penelitian Menurut sepengetahuan peneliti, penelitian dengan judul “Pengaruh latihan Fisik Senam terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien DM Tipe 2 di RSJ Prof. dr. SOEROJO Magelang” belum pernah diteliti, sehingga keaslian dari
N ARTA A A AK
penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan. Adapun penelitian yang sejenis yang telah diteliti diantaranya adalah ;
K OGY A T IY
1. Puji Indriyani. (2004) dengan judul “Pengaruh Latihan Fisik Senam Aerobik
S . YAN U P A
Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita Dm Tipe 2 Di Wilayah Puskesmas Bukateja Purbalingga” penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ER
L A R
pengaruh latihan fisik senam aerobik terhadap penurunan kadar gula darah pada
P
DE N Epenelitian one group pretest-posttest design. Hasil penelitian kontrol dengan desain J S ada pengaruh latihan fisik senam aerobik terhadap penurunan Ebahwa menunjukkan K I STgula darah pada penderita DM tipe 2 di Wilayah Puskesmas Bukateja kadar
pasien DM tipe 2. Jenis penelitian ini penelitian pra eksperimen tanpa kelompok
Purbalingga (p=0.0001) dengan penurunan rata – rata sebesar 30,14 mg%. Persamaan penelitian yang akan dilakukan pada penderita DM tipe 2 yang sama-sama menggunakan disain penelitian one group pretest-posttest design. Perbedaan dari penelitian ini terletak pada intervensi yang diberikan, pada penelitian ini menggunakan senam aerobik dalam intervensinya, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan menggunakan senam DM versi 3 yang dikenalkan oleh PERSADIA pada tahun 2009.
5
6
2. Penelitian oleh Sri Mawarti pada tahun 2005 dengan judul “ Pengaruh Latihan Kontinyu Senam Diabetes Indonesia Dalam Menurunkan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan kontinyu senam diabetes Indonesia dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus, jenis penelitian ini eksperimental dengan desain penelitian one group pretest-posttest design. hasil dari penelitian tersebut didapatkan data yang menyebutkan telah terjadi penurunan kadar gula darah akibat perlakuan senam diabetes Indonesia dengan metode kontinyu sebesar 38,8mg%. Persamaan dari penelitian ini adalah disain penelitian yang menggunakan one group pretest-posttest design sedangkan perbedaan dalam penelitian ini adalah intervensi
N ARTA A A AK
yang digunakan, dalam penelitian ini menggunakan senam diabetes versi Indonesia, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan adalah dengan senam diabetes versi 3
K OGY A T IY
yang dikeluarkan oleh PERSADIA pada tahun 2009.
S . YAN U P A
ER
P
L A R
E
D EN
J S E
IK
ST
6
32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian RSJ Prof. dr. Soerojo, Magelang terletak di jalan Raya Magelang Secang. RSJ ini tidak hanya melayani pasien dengan gangguan kejiwaan tetapi juga melayani pemeriksaan umum yang terdapat beberapa poli di RSJ Prof. dr. Soerojo, Magelang. Awal mulanya didirikan poli lain ini karena adanya kasus atau kejadian yang dialami oleh pasien jiwa tersebut, diantaranya ada Poli Bedah, Poli Dalam, Poli Gigi, Poli Umum, Poli Tumbang Anak, Poli Syaraf, Poli Jiwa,
AN
juga terdapat UGD 24 jam. Di Poli Dalam dibentuklah suatu kelompok bagi para
A
RT penderita diabetes, kemudian kelompok ini mempunyai beberapa kegiatan salah A AK Y satunya senam diabetes. Kegiatan senam diabetes dilaksanakan setiap hari sabtu G YO hanya diikuti oleh pagi di halaman parkir depan RSJ Prof. dr. Soerojo. Awalnya I N juga diikuti oleh peserta Asenam para penderita diabetes saja, namun kini peserta Y A.keseluruhan pasien yang mengikuti yang tidak menderita diabetes. Jumlah L RA2008 hingga tahun 2011 sebanyak 320 orang. kegiatan senam diabetes dariEtahun D N Jumlah pesera senam yang menderita diabetes mellitus tipe 2 yang aktif di tahun E J S105 2011 sebanyak orang. E K I ST
A K A
T S U
P R E
P
2. Analisis Hasil Penelitian Subjek penelitian ini adalah peserta klub Senam DM yang menderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSJ Prof. dr. Soerojo, Magelang. Total sampel yang mengikuti Senam DM dan Senam Lansia berjumlah 56, tetapi ada 15 peserta yang tidak bisa mengikuti senam selama 6 kali berturut-turut sehingga jumlah sampel keseluruhan berjumlah 41 peserta, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang mempunyai rentang umur 34 tahun sampai 72 tahun. Gambaran tentang karakteristik subjek penelitian dijelaskan dalam bentuk distribusi frekuensi berdasarkan variabel dalam penelitian.
33
a. Analisis Univariabel Hasil analisis univariabel bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik dari subjek penelitian sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. Homogenitas dan karakteristik responden pada penelitian ini disajikan dalam Tabel 4.1 Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin No
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase (100%)
1
Laki-laki
10
24,4
2
Perempuan
31
75,6
Total
41
100
Sumber : Data primer, 2012
AN
A
R31T A dominan diikuti oleh peserta berjenis kelamin perempuan dengan jumlah K A Y peserta atau 75,6%. OG Y NI A Tabel 4.2Y A.berdasarkan umur Karakteristik responden L RA Frekuensi No Umur ( Tahun )E Persentase (%) D EN 1 30-39 2 4,9 J S 2 KE 40-49 7 17,1 I T S3 50-59 15 36,6 Berdasarkan tabel diatas jumlah peserta Senam DM dan Senam Lansia paling
A K A
T S U
P R E
P
4
60-69
13
31,7
5
70-79
4
9,7
Total
41
100
Sumber : Data primer, 2012 Tabel 4.2 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan umur, responden terbanyak kisaran usianya antara 50-59 tahun sebesar 36,6% atau sejumlah 15 responden, sedangkan usia terendah adalah kisaran umur 30-39 tahun yaitu 4,9% atau sejumlah 2 responden.
34
b. Analisis Bivariabel Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu latihan fisik Senam terhadap variabel terikat yaitu penurunan kadar gula darah. Uji statistik yang digunakan adalah Paired Sample t-test untuk melihat penurunan kadar gula darah sebelum dilakukan Senam DM dan Senam Lansia dan setelah dilakukan Senam DM dan Senam Lansia selama 6 kali berturut-turut dalam 2 minggu. Tingkat kemaknaan menggunakan p value <0,05 pada tingkat kepercayaan 95%. Tabel 4.3 menunjukkan hasil pengukuran kadar gula darah sebelum dilakukan Senam DM dan Senam Lansia pada pasien DM tipe 2 di RSJ Prof. dr. Soeroyo Magelang disajikan pada tabel berikut:
AN
A
T AR
A YAK K A OG
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Kadar Gula Darah Sebelum dan Setelah Dilakukan Senam DM dan Senam Lansia Pada Pasien DM Tipe 2 di RSJ Prof. dr. Soeroyo Magelang
T ANI Y S U .Y
Pair 1
P AL A R E ER
P
ND
Kadar gula darah pretest
JE
Mean 201,95
Kadar gula darah postest
S
E K I T
137,17
41
Std. Deviation 29,098
Std. Error Mean 4,544
41
26,680
4,167
N
Sumber: Data Primer tahun 2012
S
Tabel 4.3 menunjukkan rata-rata kadar gula darah pasien DM tipe 2 di RSJ
Prof. dr. Soeroyo Magelang sebelum dilakukan Senam DM dan Senam Lansia sebesar 201,95 mg/dl. Setelah dilakukan Senam DM dan Senam Lansia selama 6 kali berturut-turut selama 2 minggu didapatkan hasil pengukuran kadar gula darah rata-rata 137,17 mg/dl.
35
Tabel 4.4 Hasil Uji Paired Sample t-test Penurunan Kadar Gula Darah Sebelum dan Setelah Melakukan Senam DM dan Senam Lansia Pada Pasien DM Tipe 2 di RSJ Prof. dr. Soeroyo Magelang Paired Samples Test
Paired Dif f erences
Pair 1 Kadar gula darah pretest - Kadar gula darah postest 64,780 30,446
Mean St d. Dev iation St d. Error Mean
4,755
95% Conf idence Interv al of the Dif f erence
Lower Upper
t df Sig. (2-tailed)
Sumber : Data Primer tahun 2012
AN
55,170 74,391 13,624 40 ,000
A YAK K A OG
Tabel 4.4 menunjukkan perbedaan hasil penurunan kadar gula darah
T ANI Y S U .Y
sebelum dan setelah melakukan Senam DM dan Senam Lansia pada pasien DM
P AL A R E ER
tipe 2 di RSJ Prof. dr. Soeroyo Magelang diuji menggunakan uji paired sampel ttest. Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata kadar gula darah setelah dilakukan
P
A
T AR
Senam DM dan Senam Lansia mengalami penurunan sebesar 64,780. Nilai t
D
N JE
hitung yang diperoleh sebesar 13,624 dengan p-value 0,000 < 0,05, berarti ada
S E K I senam ST DM. Artinya bahwa pemberian latihan fisik Senam DM dan Senam Lansia perbedaan yang signifikan kadar gula darah sebelum dan setelah melakukan
berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien DM tipe 2.
B. Pembahasan
Penelitian ini mencoba untuk melihat pengaruh pemberian latihan fisik Senam DM dan Senam Lansia terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Pengukuran kadar gula darah dilakukan sebanyak 2 kali, pengukuran pertama sebagai data preintervensi atau pretest yaitu dilakukan diawal
36
sebelum rerponden melakukan senam DM. Pengukuran kedua sebagai hasil intervensi atau data posttest dilakukan setelah responden melakukan Senam DM dan Senam Lansia selama 6 kali berturut-turut selama 2 minggu. Responden dalam penelitian ini didominasi oleh peserta berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 75,6% atau sejumlah 31 peserta, sedangkan peserta berjenis kelamin laki-laki hanya 10 peserta atau 24,4%. Menurut Gerrich yang dikutip oleh Hasnam (2001) pada usia 40 – 70 tahun diabetes mellitus lebih banyak terjadi pada wanita, tetapi pada umur yang lebih muda frekuensi diabetes lebih besar pada pria, hal ini juga dipicu oleh adanya persentase timbunan lemak badan pada wanita lebih besar dibandingkan dengan laki-laki yang dapat menurunkan sensitifitas terhadap kerja insulin pada otot dan hati (Ferannini Elle, 2003).
AN
Berdasarkan hasil penelitian usia responden terbanyak pada kisaran usia
A
RT 50-59 tahun sebesar 36,6% atau sejumlah 15 responden, kemudian A disusul K Asejumlah Y responden dengan kisara umur 60-69 tahun, yaitu sebesar 31,7% atau 13 G YOoleh Hasnam (2001) responden. Data ini sesuai dengan apa yang disampaikan I N bahwa kurva kejadian diabetes mellitus tipeY2A mencapai puncaknya pada usia . Ausia setelah 40 tahun, hal ini karena kelompok diatas 40 tahun mempunyai resiko L A lebih tinggi terkena DM akibat ERmenurunnya toleransi glukosa yang berhubungan D dengan berkurangnya sensitifitas sel perifer terhadap efek insulin. EN J S kadar gula darah pada pasien DM tipe 2 sebelum dilakukan Rata-rata E K I Senam ST DM dan Senam Lansia sebesar 201,95. Rata-rata kadar gula darah pada
A K A
T S U
P R E
P
pasien DM tipe 2 setelah dilakukan Senam DM dan Senam Lansia selama 3 kali seminggu selama 2 minggu sebesar 137,17. Hasil ini menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan kadar gula darah setelah dilakukan Senam DM dan Senam Lansia selama 6 kali berturut-turut rata-rata sebesar 64,780 mg/dl. Nilai t hitung yang diperoleh sebesar 13,624 dengan p-value 0,000 < 0,05, berarti ada perbedaan yang signifikan kadar gula darah sebelum dan setelah melakukan senam DM. Artinya bahwa pemberian latihan fisik Senam DM dan Senam Lansia berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien DM tipe 2.
37
Kadar gula darah yang tinggi tersebut dikarenakan terjadinya hiperglikemi akibat gangguan resistensi insulin (kerja insulin diperifer) dan gangguan pada sekresi insulin. Peningkatan kadar gula darah ini juga disebabkan karena faktor genetik diperkirakan masih memegang peranan penting dalan proses terjadinya resistensi insulin. Selain itu ada beberapa faktor resiko yang dapat mempengaruhi terjadinya Diabetes Mellitus (Smeltzer, 2002; Soegondo, 2009; Sudoyo, 2006). Selain itu sedikit dari mereka yang mengetahui dan mempunyai motivasi untuk melakukan latihan fisik pada penderita DM. Pada penelitian ini dilakukan perubahan jadwal latihan yang semula hanya rutin dilakukan setiap hari sabtu, selama penelitian ini berlangsung Senam DM dan Senam Lansia dilakukan selama 3 kali dalam seminggu selama 2 minggu, intensitas dari ringan hingga sedang dengan durasi selama 45 menit dengan jenis
AN
Senam DM dan Senam Lansia versi 3 dan senam lansia, dilakukan di halaman
A
RT RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu padaApukul AK 07.30 WIB. Menurut Mahdiana, 2010; Soegondo, 2009; Y Sudoyo, 2006, OGmenurunkan kadar Y keberhasilan latihan fisik Senam DM dan Senam Lansia dalam NIFrekuensi sebaiknya senam A gula darah juga ditentukan oleh beberapa faktor yaitu: .Y A dilakukan secara teratur selama 3-5L kali dalam seminggu. Intensitas dari ringan A R untuk menghitung Maximum Heart Rate hingga sedang (60%-70% E MHR), D (MHR) dapat digunakan ENrumus yaitu: 220- Umur. Setelah MHR didapatkan, dapat J S Heart Rate (THR). Durasi sebaiknya senam dilakukan selama ditentukanE Target K I 30-60 ST menit dan tidak lebih dari itu agar tidak terjadi hipoglikemi. Jenis latihan
A K A
T S U
P R E
P
fisik yang dilakukan berupa senam diabetes. Hasil penelitian ini lebih tinggi dibandingkan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Mawarti (2005) yang menyebutkan dari data yang diperoleh telah terjadi penurunan kadar gula darah akibat perlakuan senam diabetes sebesar 38,8 mg% setelah dilakukan senam diabetes selama 3 kali dalam 1 minggu karena dalam penelitian ini selain diberikan Senam DM dan Senam Lansia juga diberikan senam Lansia, Adanya pengaruh latihan fisik Senam DM dan Senam Lansia terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien DM tipe 2 disebabkaan karena ketika
38
melakukan latihan fisik Senam DM dan Senam Lansia otot-otot dalam tubuh menjadi aktif, sehingga kebutuhan glukosa semakin meningkat dan terjadi peningkatan reseptor insulin dan terjadi peningkatan glukosa darah oleh otot-otot yang aktif tersebut maka terjadilah penurunan kadar glukosa dalam darah (ADA, 2009; AHA, 2009; Mahdiana, 2010; Setyanto, 2009; Smelzer, 2006; Soegondo, 2009; Sudoyo, 2006).
C. Keterbatasan Penelitian
1. Kesulitan Penelitian a. Peneliti mengalami kesulitan mengumpulkan responden karena masingmasing responden mempunyai kesibukan sendiri-sendiri sehingga peneliti
AN
yang harus menyesuaikn dengan jadwal peserta senam DM.
A
RT b. Banyak peserta senam diabetes yang tidak secara rutin mengikuti kegiatan A AKmemiliki Y senam diabetes karena ada beberapa responden yang belum OGdalam berjalannya Y kesadaran tentang pentingnya senam diabetes sehingga NI A penelitian ini terdapat beberapa peserta yang keluar. .Y A L A 2. Kelemahan Penelitian ER NDmenghubungkan dengan faktor-faktor lain yang a. Peneliti belum E S J kadar gula darah yaitu usia, obesitas, riwayat keluarga dan mempengaruhi E IK etnik, juga dari diit, dan obat-obatan yang dikomsumsi. T kelompok S
A K A
T S U
P R E
P
b. Dalam penelitian ini peneliti belum bisa menjalankan 100% sesuai dengan prosedur karena penelitian pada lapangan, peneliti tidak dapat membatasi aktivitas peserta senam DM. c. Peneliti tidak melakukan observasi langsung diit masing-masing responden hanya secara subjektif dari masing-masing responden.
39
c. Kekuatan Peneliti
Sebagian besar responden sangat kooperatif akan adanya penelitian ini, responden juga berharap walaupun penelitian ini telah selesai tetapi jadwal senam yang selama 2 minggu ini dijalani masih tetap bisa rutin dilakukan di RSJ Prof. dr. SOEROJO Magelang.
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR
40
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dibuat kesimpulan bahwa latihan fisik Senam DM dan Senam Lansia yang dilakukan oleh peserta Senam DM dan Senam Lansia di RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang selama 3 kali seminggu selama 2 minggu dapat menurunkan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan rata-rata penurunan sebesar 64,780mg/dl. Rata-rata kadar gula darah pada pasien DM tipe 2 sebelum dilakukan Senam DM dan Senam Lansia sebesar
AN
201,95mg/dl. Rata-rata kadar gula darah pada pasien DM tipe 2 setelah dilakukan
A
RT Senam DM dan Senam Lansia selama 3 kali seminggu selama 2 minggu A sebesar AK Y 137,17mg/dl. OG Y NI A B. Saran. Y A L A R E Berdasarkan hasil D Npenelitian, pembahasan dan simpulan penelitian tentang E pengaruh latihanJ S fisik Senam DM dan Senam Lansia pada pasien DM tipe 2 di E RSJ. Prof. IK dr. Soerojo Magelang, beberapa saran yang diajukan sebagai bahan T S pertimbangan adalah :
A K A
T S U
P R E
P
1. Bagi Akademis Hasil penelitian ini hendaknya digunakan sebagai tambahan materi pengajaran kepada mahasiswa keperawatan tentang salah satu penatalaksanaan non farmakologis bagi penderita DM tipe 2. 2. Bagi Klinis Kegiatan Senam DM dan Senam Lansia perlu diselenggarakan secara rutin minimal 3 kali seminggu sebagai upaya non farmakologis dalam menurunkan kadar gula darah pasien DM tipe 2.
41
3. Bagi Responden Bagi pasien DM tipe 2 hendaknya secara rutin mengikuti Senam DM dan Senam Lansia agar kadar gula darah dapat terkontrol. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya a) Penelitian selanjutnya dapat meneliti dengan intensitas latihan 4 atau 5 kali dalam seminggu dengan jangka waktu yang lebih lama agar mendaatkan keefektifan latihan fisik Senam DM dan Senam Lansia yang lebih maksimal. b) Penelitian selanjutnya diharapkan untuk dapat membatasi kegiatan peesrta senam sesuai prosedur agar dapat mendapatkan hasil yang diharapkan.
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR
42
DAFTAR PUSTAKA
American Council on Exercise. (2001). Exercise & type 2 diabetes. Diakses dari http://www.acefitness.org/fitfacts pada tanggal 11 Februari 2012 American Diabetes Association(ADA). (2004). Physical activity/exercise and diabetes. Diakses dari http://www.uhs.wisc.edu/dos/ pada tanggal 10 Februari 2012 American Heart Association (AHA). (2009). Target heart rate: AHA recomendation. Diakses dari http://www.americanheart.org/presenter.jhtml?identifier=4736 pada tanggal 10 februari 2012 Ferannini Elle. Insulin resistance versus insulin deficisncy in non insulin dependent diabetes mellitus problem and prospect. Diakses dari http://www.detikhealth.com, pada tanggal 12 mei 2012 Haznam. 2001. Endokrinologi. Angkasa Offset . Bandung
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
Mahdiana,R.(2010). Mencegah Penyakit Kronis Sejak Dini. Tora Book. Yogyakarta.
P AL A R E ER
Mawarti,S.(2005). Pengaruh Latihan Kontinyu Senam Diabetes Indonesia Dalam Menurunkan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus.
P
MENPORA RI. (2007). Gerakan Senam Lansia Bugar
D
N JE
Nursalam.(2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika.
S
E K I T
A
T AR
Indriyani, P.(2004). Pengaruh latihan fisik; senam aerobik terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita dm tipe 2 Di wilayah puskesmas bukateja purbalingga.
S
PERSADIA. (2009). Gerakan Senam DM Versi 3. Jakarta Dinkes (2009) Profil Kesehatan Jateng. Setyanto.P.(2009).Senam Diabetes. Diambil dari http://kesad.mil.id/index.php?view=article&catid=59%3Ars-ciremaicirebon&id=153%3Asenam-diabetes&option=com_content&Itemid=50 diakses pada tanggal 10 februari 2012 Smeltzer,S.C. (2002). Buku Ajar Keperawatan Madikal Bedah. Edisi 8 Vol 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Soegondo,S.(2009). Penatalaksanaan Diabeters Mellitus Terpadu. Edisi kedua. FKUI. Jakarta.
43
Sriwahyuni. (2005). Evaluasi Kelayakan Paket Senam Diabetes Mellitus Pada Penderita Diabetes Mellitus. Sudoyo,A.W. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4 jilid 3. Penerbit FKUI. Jakarta. Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Alfa Beta. Bandung. Sumosardjono.S.(2004).Manfaat Olahraga untuk Lansia.Jakarta.Majalah Kedokteran Indonesia.Volume 44. Surotomo. (2004). Buku Pegangan Kuliah Pengertian Senam, Manfaat Senam Dan Gerakan. UNDIP Zhang, Q. (2011). Reasons given by general practitioners for non-treatment decisions in younger and older patients with newly diagnosed type 2 diabetes mellitus in the United Kingdom: A survey study.
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR