perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL (IC) TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN PENGELOLAAN RISIKO TRANSAKSI VALUTA ASING PERUSAHAAN PERBANKAN SYARIAH (Studi pada Perusahaan Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2005-2010)
SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Oleh: LAMIA SUNGKAR NIM.F0208078
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTO
Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang memiliki manfaat buat orang lain dalam menuju ketaqwaan kepada Allah SWT, bukan menuju kefasikan.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Kan ku persembahan karya kecilku ini untuk: Allah SWT atas karunia dan kemurahan hatiNya yang telah melimpahkan ilmu pengetahuan yang tiada terkira nilainya Abah & Mamaku yang paling aku cintai terima kasih doa, bimbingan, dan kasih sayangnya kepada ananda memberikan dukungan & semangat Almamaterku Terima kasih semuanya
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil ’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia, segala nikmat, dan kekuatan, sehingga penulis
dapat
menyelesaikan
skripsi
yang
berjudul
”PENGARUH
INTELLECTUAL CAPITAL (IC) TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN PENGELOLAAN RISIKO TRANSAKSI VALUTA ASING PERUSAHAAN PERBANKAN SYARIAH”, sebagai tugas akhir guna memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sebelas Maret. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan banyak pihak. Oleh karenanya, penulis dengan ini mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ibu Dr. Hunik Sri Runing Sawitri, M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ibu Dra. Mahastuti Agoeng, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, perhatian, dan pengarahan yang sangat berharga bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak dan ibu dosen, serta karyawan FE UNS, terimakasih-ku ucapkan atas semua ilmu dan kenangan yang telah dibagi.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Keluargaku tercinta (khususnya Abah dan Mamaku) yang selalu memberikan
dukungan,
kepercayaan,
dan
doa-doa
yang
selalu
terpanjatkan di setiap malam. Inilah salah satu wujud baktiku... 6. Sahabat-sahabatku, Patria, Risma, Ambar Rosiana, terimakasih sudah setiakawan saat kita menimba ilmu di bangku perkuliahan ini. Senang berdiskusi bersama kalian. 7. Financial Management ’08, terimakasih sudah berjuang bersama, saling mengisi ketika kuliah. Sukses ya teman-teman, buruan diselesaiin skripsinya..!! Semangat.. !!. 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, penulis harapkan demi perbaikan yang berkelanjutan. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan di kemudian hari. Terima kasih.
Surakarta, 16 Januari 2012
Penulis
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAKSI……………………………………………………..........
ii
ABSTRACT………………………………………………………….......
iii
HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………......
iv
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………...
v
HALAMAN MOTTO ……………………………………………............
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………...........
vii
KATA PENGANTAR ……………………………………………...........
viii
DAFTAR ISI ………………………………………………………..........
x
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………...........
xiii
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………….............
1
A. Latar Belakang Masalah ………………………………............
1
B. Perumusan Masalah ……………………………………………
7
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………
7
D. Manfaat Penelitian …………………………………..................
8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................
10
A. Bank Syariah……………………….............................................
10
B. Intellectual Capital…………........................................................
19
C. Pengukuran Metode VAIC™………………...............................
21
D. Kinerja Usaha Perbankan Syariah..................................................
21
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Pengelolaan Risiko Transaksi Valas Perbankan Syariah………… F. Hubungan
IC,
Kinerja
Perusahaan,
dan
Pengelolaan
27 Risiko
Valas………………………………………………………………
29
G. Kerangka Teoritis dan Pengembangan Hipotesis…………………
31
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN …………..…………………..
34
A. Desain Penelitian..........................................................
34
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Data ..………….
34
C. Definisi Variabel dan Pengukurannya…………………………
36
D. Metode Analisis Data …………………………………………
40
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN................................
48
A. Deskripsi Data..........................................................................
49
1. Seleksi Sampel....................................................................
49
2. Statistik Deskriptif ……………………………………….
49
B. Uji Asumsi Klasik ……………………………………………
54
C. Uji Hipotesis 1………………………………………………..
62
D. Uji Hipotesis 2………………………………………………..
62
E. Uji Hipotesis 3………………………………………………..
65
F. Uji Hipotesis 4………………………………………………..
67
G. Uji Hipotesis 5………………………………………………..
70
H. Uji Hipotesis 6………………………………………………..
72
I. Uji Hipotesis 7………………………………………………..
74
J. Uji Hipotesis 8………………………………………………
75
BAB V. PENUTUP................................................................................
77
A. Kesimpulan.......................................................................... commit to user
77
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Keterbatasan....................................................................................
79
C. Rekomendasi.......................................................................
80
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
82
LAMPIRAN
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user 10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL (IC) TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN PENGELOLAAN RISIKO TRANSAKSI VALUTA ASING PERUSAHAAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Pada Perusahaan Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2005-2010)
Lamia Sungkar NIM. F0208078 The purpose of this research is to investigate influence the association between the efficiency of value added intellectual capital (VAICTM) by the major components of a firm’s resource base (physical capital, human capital and structural capital) on eight elements of financial company’s performance and the risk management of foreign exchange transactions: CAR, NPF, NIM, BOPO, ROA, ROE, FDR, and PDN. This research uses the Pulic Framework and data from 3 publicy listed Shari’a banking company’s between the years 2005 and 2010. This research uses regression analysis for the data analysis. Intellectual capital (IC) and eight elements of company’s performance and risk management of foreign exchange transactions are tested by this research. The results show that company’s Intellectual Capital (VAICTM) influences positively to three of elements of financial company’s performance that ROA,ROE, and BOPO whereas to five other elements are not influences positively. The limitation of this research is: the data is drawn only from listed Shari’a banking company’s are really pure Shari’a, which have limited this research can’t generalize to all Indonesian banking company’s. Keywords:
Intellectual Capital (IC), Value added intellectual capital VAICTM, financial company’s performance (CAR, NPF, NIM, BOPO, ROA, ROE, and FDR), risk management of foreign exchange transactions (PDN).
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL (IC) TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN PENGELOLAAN RISIKO TRANSAKSI VALUTA ASING PERUSAHAAN PERBANKAN SYARIAH (Studi Pada Perusahaan Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2005-2010)
Lamia Sungkar NIM. F0208078 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh dari gabungan komponen pembentuk VAICTM, yang berasal dari sumber daya perusahaan (modal fisik, sumber daya manusia, dan modal struktural) terhadap 8 elemen pengukur kinerja keuangan dan pengelolaan risiko transaksi valuta asing perusahaan : CAR, NPF, NIM, BOPO, ROA, ROE, FDR dan PDN. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja Pulic dan data dari 3 perusahaan perbankan Syariah di Indonesia pada tahun 2005-2010. Penelitian ini menggunakan analisis regresi untuk menganalisis data. Intellectual capital (IC) dan kedelapan pengukur kinerja keuangan dan pengelolaan risiko transaksi valuta asing perusahaan diuji dalam penelitian ini. Hasilnya memperlihatkan bahwa Intellectual Capital perusahaan (VAICTM) berpengaruh signifikan terhadap tiga elemen dari pengukur kinerja keuangan perusahaan yaitu ROA, ROE, dan BOPO, sedangkan untuk kelima elemen lainnya tidak berpengaruh signifikan. Keterbatasan dari penelitian ini adalah data diambil hanya dari perusahaan perbankan Syariah yang benar-benar murni syariah, sehingga tidak dapat digeneralisasikan kepada seluruh perusahaan perbankan di Indonesia. Kata kunci: Intellectual Capital (IC), Value added intellectual capital VAICTM, Kinerja Keuangan Perusahaan (CAR, NPF, NIM, BOPO, ROA, ROE, FDR, dan PDN), Rengelolaan Risiko Transaksi Valuta Asing (PDN).
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Perkembangan Bank Syariah di Indonesia cukup pesat, hal ini terlihat dari
data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Pada Desember 2003
terdapat 2 bank umum syariah dan 8 unit usaha syariah dengan total asset lebih dari 7,8 triliun rupiah (belum termasuk Bank Perkreditan Rakyat Syariah). Desember 2007 di Indonesia mengikat lebih dari 36 triliun rupiah (belum termasuk Bank Perkreditan Rakyat Syariah). Hal ini merupakan pencapaian prestasi yang membanggakan bagi perbankan syariah di Indonesia, karena dalam waktu 4 tahun perkembangan perbankan syariah meningkat sangat pesat (lebih dari 400%). Bank syariah dengan umur yang masih muda namun memiliki prestasi yang sangat bagus. Dengan semakin ketatnya persaingan antar bank syariah maupun dengan bank konvensional, membuat bank syariah dituntut untuk memiliki kinerja yang bagus agar dapat bersaing dalam memperebutkan pasar perbankan nasional di Indonesia. Apalagi saat terjadinya krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1997 dan krisis ekonomi global pada pertengahan tahun 2007 telah memberikan pelajaran berharga bagi industri perbankan di Indonesia khususnya perbankan Indonesia yang didominasi oleh perbankan konvensional. Krisis keuangan global ini juga berdampak pula terhadap kondisi likuiditas valuta asing di pasar domestik yang mengganggu stabilitas nilai tukar rupiah. Selain itu BI juga
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
semakin memperketat dalam pengaturan dan pengawasan perbankan nasional. Karena BI tidak ingin mengulang krisis yang telah terjadi dimana banyak bank konvensional yang dilikuidasi karena kinerjanya yang tidak sehat, risiko nilai tukar rupiah yang tidak stabil atau melemah, yang pada akhirnya merugikan masyarakat. Dalam hal ini, hanya industri jasa perbankan syariah yang tidak terkena dampak negatif dari krisis keuangan. Hal tersebut dikarenakan mengingat tingkat pengembalian pada bank syariah tidak mengacu pada tingkat suku bunga tetapi berdasarkan prinsip bagi hasil. Untuk dapat meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan, maka diperlukan penanaman Intellectual Capital yang kuat pada perbankan syariah tersebut. Pada masa global di dunia ini telah banyak institusi seperti INCEIF, IIUM, IIU Islamabad, IRTI melengkapi satu sama lain dalam memproduksi tenaga kerja yang seimbang dan kompeten untuk industri jasa keuangan Islam khususnya Perbankan Syariah. Dukungan pemerintah yang kuat, lembaga peraturan yang efektif, tata kelola perusahaan yang baik adalah di antara prasyarat yang diperlukan. Intellectual Capital (IC) telah menjadi faktor penting dalam menopang kinerja dan daya saing industri keuangan Islam. Keahlian, keterampilan, serta pengetahuan tentang ekonomi sesuai syariah sangat ditekankan di dalam industri jasa keuangan Islam. Di Indonesia, fenomena IC mulai berkembang terutama setelah munculnya PSAK (Pedoman Standar Akuntansi) No. 19 (revisi 2000) tentang aktiva tidak berwujud. Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit sebagai IC, namun lebih kurang IC telah mendapat perhatian. Menurut PSAK (Pedoman
commit to user 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Standar Akuntansi) No.19, aktiva tidak berwujud adalah aktiva non moneter yang dapat diidentifikasikan dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang/jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administrative (IAI, 2002). Pengukuran terhadap aktiva tidak berwujud dari suatu perusahaan menjadi hal yang sulit, dikarenakan sifat dari aktiva pembentuknya seperti human capital (HC), structural capital (SC), dan customer capital (CC) yang tidak dapat dipastikan nilainya. Berdasarkan sejarah, perbedaan antara aset tak berwujud dan IC tidak jelas karena IC dihubungkan sebagai goodwill padahal keduanya berbeda (Accounting Principles Board, 1970; Accounting Standards Board, 1997; Ikatan Akuntan Indonesia, 2007; Hong, 2007). Fakta tersebut dapat ditelusuri kembali ke awal tahun 1980an ketika gagasan umum nilai aktiva tak berwujud selalu disebut sebagai goodwill sejak praktik bisnis dan akuntansi diterapkan (International Federation of Accountants, 1998 dalam Hong, 2007). Namun, praktik akuntansi tradisional tidak mengungkapkan identifikasi dan pengukuran aktiva tak berwujud ini pada organisasi, khususnya organisasi berbasis pengetahuan (International Federation of Accountants, 1998 dalam Hong, 2007; Hong, 2007). Intangible baru seperti kompetensi staf, hubungan pelanggan, model simulasi, sistem komputer dan administrasi tidak memperoleh pengakuan dalam model keuangan tradisioanal dan pelaporan manajemen (Stewart, 1997 dalam Hong, 2007). Hal ini sangat menarik karena intangible tadisional seperti modal merk, paten, dan goodwill tetap jarang dilaporkan dalam laporan keuangan (International Federation of Accountants, 1998 dalam Hong
commit to user 3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2007; Hong, 2007). Menurut fakta, IAS (International Accounting Standard) 38 tentang Intangible Assets atau Aktiva tak berwujud melarang pengakuan merk yang dibuat secara internal seperti publishing titles dan daftar pelanggan (International Accounting Standards Board, 2004). Menurut Benny dan Syafrudin (2008), Modal intelektual telah menjadi asset yang sangat bernilai dalam dunia bisnis modern. Hal ini menimbulkan tantangan untuk diidentifikasi, diukur, dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Tidak seperti keuangan dan aktiva fisik, aktiva tidak berwujud ini sangat sulit untuk ditentukan nilainya (Razafindrambinina dan Anggreni, 2008). Selain itu, penelitian mengenai modal intelektual dapat membantu Bapepam dan lembaga keuangan lainnya untuk menciptakan standar yang lebih baik dalam pengungkapan modal intelektual. Selanjutnya Benny dan Syafrudin (2008) menyatakan bahwa laporan keuangan harus dapat mencerminkan adanya aktiva tidak berwujud dan besarnya nilai dapat diakui. Adanya perbedaan yang besar antara nilai pasar dan nilai yang dilaporkan akan membuat laporan keuangan menjadi tidak berguna untuk pengambilan keputusan. Kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu aspek yang fundamental mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dapat dilakukan berdasarkan analisis rasio keuangan perusahaan dalam suatu periode. Robert Ang (1997) menyatakan bahwa beberapa rasio keuangan yang biasa digunakan dalam melakukan analisis fundamental adalah Price Earning Rasio (PER), Return On Investment (ROI), Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), dan Total Asset Turnover. Khusus untuk lembaga keuangan, khususnya perbankan syariah,
commit to user 4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dalam rangka melakukan analisis fundamental perlu dipertimbangkan rasio-rasio keuangan CAMEL, yaitu Capital, Asset Quality, Management, Earning Ability, dan Liquidity. Rasio-rasio keuangan CAMEL merupakan faktor-faktor keuangan yang dipakai dasar untuk penghitungan kinerja keuangan perbankan syariah menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Tujuan dari penilaian kinerja menggunakan metode CAMEL ini adalah untuk memastikan bahwa pengelolaan bank Syariah telah dilakukan sejalan dengan asas-asas perkreditan yang sehat dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku berbasis syariah dan untuk menetapkan dasar arah pembinaan dan pengembangan, baik secara
individual maupun industri perbankan syariah
secara menyeluruh. Bila lembaga keuangan syariah meningkat kesehatannya diharapkan kinerjanya juga meningkat sehingga menunjang reputasinya di mata industri perbankan lainnya khususnya konvensional. Untuk memelihara integritas dan stabilitas sistem keuangan dan perekonomian nasional maka diperlukan juga adanya stabilitas nilai tukar. Oleh karena itu, untuk mencapai stabilitas nilai tukar maka perlu dilakukan pengaturan dalam pengelolaan risiko transaksi valuta asing yang dilakukan oleh perbankan syariah saat ini. Salah satu faktor penting dalam pengelolaan risiko transaksi valuta asing perbankan adalah besaran posisi devisa netto (PDN) yang dimiliki oleh perusahaan perbankan syariah. Penelitian mengenai pengaruh IC terhadap kinerja keuangan di sektor perusahaan perbankan konvensional memang sudah banyak dilakukan oleh
commit to user 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
peneliti sebelumnya. Namun, penelitian mengenai pengaruh IC terhadap kinerja keuangan dan pengelolaan risiko transaksi valuta asing perusahaan perbankan syariah masih sangat terbatas atau jarang dilakukan. Dalam studi penelitian ini, peneliti mengambil sector perbankan syariah di Indonesia yang benar-benar murni syariah yaitu Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Karena perbankan syariah ini merupakan sektor jasa yang memiliki tingkat pengaruh Intellectual Capital (IC) yang tinggi, hal ini dikarenakan sector perbankan syariah menggunakan sumber daya terbesar berupa human capital yang merupakan bagian dari Intellectual Capital (IC), sehingga diharapkan didapatkan pengaruh yang signifikan antara Intellectual Capital (IC) terhadap kinerja keuangan dan pengelolaan risiko transaksi valuta asing pada perusahaan perbankan syariah. Menurut peneliti sebelumnya, Firer dan William (2003) industri perbankan adalah salah satu sektor yang paling intensif IC-nya. Selain itu dari aspek intelektual, secara keseluruhan karyawan di sector perbankan lebih homogen dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya (Kubo dan Saka dalam Ulum et al., 2008). Selain itu jika dilihat dari komponen pembentuknya, komponen karyawan (human) pada bank merupakan yang utama dikarenakan seluruh kegiatan pada bank menggunakan karyawan sepenuhnya, berbeda dengan perusahaan manufaktur yang memilki komponen terbesar selain pada karyawan juga pada mesin dan alat-alat (fixed assets) untuk memproduksi barang.
commit to user 6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Oleh karena keterbatasan tersebut, maka penelitian ini menarik untuk dikaji lebih dalam, yang akan dituangkan dalam bentuk
penelitian yang
berjudul: “PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL (IC) TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN PENGELOLAAN TRANSAKSI RISIKO VALUTA ASING PERBANKAN SYARIAH (Studi pada Perusahaan Perbankan Syariah Tahun 2005-2010).
B. RUMUSAN MASALAH Atas dasar latar belakang penelitian di atas dan beberapa hasil penelitian sebelumnya, maka masalah yang hendak dijawab melalui penelitian ini adalah “Apakah Intellectual Capital (IC) yang diproksikan oleh Value Added Intellectual Capital (VAICTM) berpengaruh terhadap kinerja keuangan dan pengelolaan transaksi risiko valuta asing pada perusahaan perbankan syariah yang diproksikan oleh analisis rasio keuangan CAMEL yang terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Financing Deposit Ratio (FDR), serta Posisi Devisa Netto (PDN) ?”
C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
commit to user 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Pengaruh dari Intellectual Capital (IC) terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR). 2. Pengaruh dari Intellectual Capital (IC) terhadap Non Performing Financing (NPF). 3. Pengaruh dari Intellectual Capital (IC) terhadap Net Interest Margin (NIM). 4. Pengaruh dari Intellectual Capital (IC) terhadap Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO). 5. Pengaruh dari Intellectual Capital (IC) terhadap Return on Assets (ROA). 6. Pengaruh dari Intellectual Capital (IC) terhadap Return on Equity (ROE). 7. Pengaruh dari Intellectual Capital (IC) terhadap Financing Deposit Ratio (FDR). 8. Pengaruh dari Intellectual Capital (IC) terhadap Posisi Devisa Netto (PDN).
D. MANFAAT PENELITIAN Hasil dari penelitian mengenai Intellectual Capital (IC) ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : 1. Bagi penulis, dengan melakukan penelitian ini penulis memperoleh pengalaman dan ilmu pengetahuan mengenai seberapa pentingnya pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan dan pengelolaan risiko transaksi valuta asing pada perusahaan perbankan syariah. 2. Bagi pembaca/peneliti selanjutnya, dapat menjadi tambahan referensi dan bahan pengembangan penelitian selanjutnya mengenai pengaruh faktor-
commit to user 8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
faktor Intellectual Capital terhadap kinerja dan pengelolaan risiko transaksi valuta asing pada perusahaan perbankan syariah. 3. Bagi perusahaan perbankan syariah di Indonesia dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam
penyusunan
anggaran,
khususnya
dalam
mengalokasikan anggaran yang berkaitan dengan Intellectual Capital (IC).
commit to user 9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Bank Syariah 1. Pengertian Bank Syariah Pengertian prinsip syariah menurut UU Nomor 10 tahun 1998 adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana dan atau untuk pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang denagn memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain. Menurut Antonio dan Perwaatmadja membedakan bank syariah menjadi dua pengertian, yaitu Bank Islam dan Bank yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam.Bank Islam adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam yaitu dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan Al Qur’an dan Hadist. Sedangkan bank yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam adalah bank yang
beroperasinya
mengikuti
ketentuan-ketentuan
syariah
Islam,
khususnya menyangkut tata cara bermuamalat secara Islam. Dalam tata cara
bermuamalat
ini
menghindari
praktek
yang
dikhawatirkan
commit to user 10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengandung unsur riba dan diisi dengan kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan (Muhammad, 2004:1).Jadi, pada intinya bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Dengan kata lain, Bank Islam (Bank Syariah) adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam (Muhammad, 2004:1). 2. Karakteristik dan Ciri-ciri Bank Syariah Bank syariah mempunyai karakteristik yang berbeda dengan bank konvensional. Adapun karakteristiknya sebagai berikut : a. Beban biaya telah disepakati pada waktu akad perjanjian diwujudkan dalam bentuk jumlah nominal yang besarnya dapat ditawar dengan batas wajar. b. Penggunaan presentase dalam hal kewajiban untuk melakukan pembayaran selalu dihindarkan. Karena presentase bersifat melekat pada sisa hutang meskipun batas perjanjian hutang telah berakhir. c. Di dalam kontrak pembiayaan proyek bank tidak menetapkan perhitungan berdasrakan keuntungan yang pasti (Fiset Return) yang ditetapkan dimuka. Bank syariah menerapkan sistem berdasarkan atas modal untuk jenis kontrak mudharabah dan musyarakah dengan sistem bagi hasil (profit and losery) yang tergantung pada besarnya keuntungan. Sedangkan penetapan keuntungan dimuka ditetapkan pada
commit to user 11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kontrak jual beli melalui pembiayaan pemilihan barang (murabahah dan al bai’u bithaman ajil), sewa guna usaha (al ijarah), serta kemungkinan rugi dari kontrak tersebut amat sedikit. d. Pengarahan dana masyarakat dalam bentuk deposito atau tabungan oleh penyimpan dianggap sebagai titipan (al-wadi’ah) sedangkan bagi bank dianggap sebagai titipan yang diamanatkan sebagai pernyataan dana pada proyek yang dibiayai oleh bank sesuai dengan prinsip-prinsip syari'ah hingga kepada penyimpan tidak dijanjikan imbalan yang pasti (fixed return). Bentuk yang lain yaitu giro dianggap sebagai titipan murni (al-wadiah) karena sewaktu-waktu dapat ditarik kembali dan dapat dikenai biaya penitipan. e. Bank syariah tidak menerapkan jual beli atau sewa-menyewa uang dari mata uang yang sama dan transaksinya itu dapat menghasilkan keuntungan. Jadi mata uang itu dalam memberikan pinjaman pada umumnya tidak dalam bentuk tunai melainkan dalam bentuk pembiayaan pengadaan barang selama pembiayaan, barang tersebut milik bank. f. Adanya dewan syariah yang bertugas mengawasi bank dari sudut syariah. g. Fungsi lembaga bank juga mempunyai fungsi amanah yang artinya berkewajiban menjaga dan bertanggung jawab atas keamanan dana yang telah dititipkan dan siap sewaktu-waktu apabila dana ditarik kembali sesuai dengan perjanjian.
commit to user 12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Selain karakteristik diatas, bank syariah juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Dalam bank syariah, hubungan bank dengan nasabah adalah hubungan kontrak (akad) antara investor pemilik dana (shohibul maal) dengn investor pengelola dana (mudharib) bekerja sama untuk melakukan kerjasama untuk yang produktif dan sebagai keuntungan dibagi secara adil (mutual invesment relationship). Dengan demikian dapat terhindar hubungan eskploitatif antara bank dengan nasabah atau sebaliknya antara nasabah dengan bank. b. Adanya larangan-larangan kegiatan usaha tertentu oleh Bank Syari'ah yang bertujuan untuk menciptakan kegiatan perekonomian yang produktif (larangan menumpuk harta benda (sumber daya alam) yang dikuasai sebagian kecil masyarakat dan tidak produktif, menciptakan perekonomian yang adil (konsep usaha bagi hasil dan bagi resiko) serta menjaga lingkungan dan menjunjung tinggi moral (larangan untuk proyek yang merusak lingkungan dan tidak sesuai dengan nilai moral seperti minuman keras, sarana judi, dan lain-lain). c. Kegiatan usaha bank syariah lebih variatif dibanding dengan bank konvesional yaitu bagi hasil, sistem jual beli, sistem sewa beli serta menyediakan jasa lain sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
commit to user 13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Prinsip-prinsip Dasar dalam Perbankan Syariah Dalam kinerja perbankan syariah terdapat 5 prinsip-prinsip transaksi yang mendasarinya, yaitu diantaranya : a. Prinsip Titipan/Simpanan (Al-Wadi’ah) Dalam tradisi fiqih Islam, prinsip titipan atau simpanan dikenal dengan prinsip al-wadi’ah. Al-wadi’ah merupakan titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki. Menurut Standar Akuntansi no. 59, wadiah dibagi atas wadiah yaddhamanah dan wadiah yad-amanah. Wadiah yad-dhamanah adalah titipan selama belum dikembalikan kepada penitip dapat dimanfaatkan oleh penerima titipan. Apabila dari hasil pemanfaatan tersebut diperoleh keuntungan maka seluruhnya menjadi hak penerima titipan.Sedangkan wadiah yad-amanah, penerima titipan tidak boleh memanfaatkan barang titipan tersebut sampai diambil kembali oleh penitip. Penerima titipan dalam transaksi wadi’ah dapat meminta ujrah (imbalan atas penitipan barang atau uang tersebut dan memberikan bonus kepada penitip dari hasil pemanfaatan barang/uang titipan (wadiah yadamanah), namun tidak boleh diperjanjikan sebelumnya dan besarnya tergantung pada kebijakan penerima titipan. b. Prinsip Bagi Hasil (Profit Sharing) Secara umum prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah dapat dilakukan dalam empat akad utama yaitu :
commit to user 14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ø Al- Musyarakah Menurut Standar Akuntansi Keuangan no.59, musyarakah adalah akad kerja sama di antara para pemilik modal yang mencampurkan modal mereka untuk tujuan mencari keuntungan. Di dalam perbankan, AlMusyarakah ini sangat berguna untuk pembiayaan proyek dan modal ventura yang mana untuk pembiayaan proyek, bank dan nasabah sama-sama menyediakan dana untuk mebiayai proyek tersebut dan setelah proyek itu selesai, nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati untuk bank. Untuk penanaman modal ventura yaitu penanaman modal dilakukan untuk jangka waktu tertentu dan setelahh itu bank melakukan divestasi atau menjual bagian sahamnya, baik secara singkat maupun bertahap. Ø Al- Mudharabah Secara teknis, al-mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%)
modal,
sedangkan
pihak
lainnya
adalah
pengelola.
Keuntungan usaha secara mudharabah ini dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Pada prinsipnya, dalam pembiayaan mudharabah tidak ada jaminan, namun agar pengelola dana tidak melakukan penyimpangan, pemilik dana dapat meminta jaminan dari pengelola dana atau pihak ketiga. Jaminan ini hanya dapat dicairkan apabla pengelola dana
commit to user 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terbukti terbukti melakukan pelanggaran terhadap hal-hal yang telah disepakati.
Bagi
hasil
mudharabah
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan 2 metode yaitu bagi hasil (profit sharing) atau bagi pendapatan (revenue sharing). Bagi hasil dihitung dengan pendapatan setelah dikurangi beban yang berkaitan dengan pengelolaan dana mudharabah. Sedangkan bagi pendapatan dihitung dari total pendapatan dengan pengelolaan dana mudharabah. Ø Al- Muzara’ah (Harvest-Yield Profit Sharing) Al-Muzara’ah adalah kerja sama pengolahan pertanian antara pemilik lahan dan penggarap, dimana pemilik lahan memberikan lahan pertanian kepada si penggarap untuk ditanami dan dipelihara dengan imbalan bagian tertentu (persentase) dari hasil panen. Dalam hal ini, bank syariah memberikan pembiayaan bagi nasabah yang bergerak dalam bidang plantation atas dasar prinsip bagi hasil dari hasil panen. Ø Al-Musaqah (Plantation Management Fee Based On Certain Portion of Yield) Al- Musaqah adalah bentuk yang lebih sederhana dari muzara’ah yang mana si penggarap hanya bertanggung jawab atas pemeliharaan. Sebagai imbalan, si penggarap berhak atas nisbah tertentu dari hasil panen. c. Prinsip Jual Beli (Sales and Purchase) Secara umum prinsip jual beli dalam perbankan syariah dibagi menjadi 3 kategori yaitu :
commit to user 16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ø Ba’i Al- Murabahah (Deferred Payment Sale) Ba’i Al-Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam kategori ini, penjual harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan yang disepakati. Dalam perbankan terdapat istilah murabahah KPP (murabahah kepada pemesan pembelian) yang mana si penjual mengadakan barang untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Murabahah KPP umumnya dapat diterapkan pada produk pembiayaan untuk pembelian barang-barang investasi, baik domestik maupun luar negeri seperti melalui L/C. Ø Ba’i As-Salam (In-Front Payment Sale) Menurut Standar Akuntansi no. 59, Ba’i As-Salam adalah akad jual beli muslam ilaihi (penjual) dan pelunasannya dilakukan segera oleh pembeli sebelum barang pesanan tersebut diterima sesuai dengan syarat-syarat tertentu. Bank dapat bertindak sebagi pembeli atau penjual dalam sutu transaksi salam. Jika bank bertindak sebagai penjual kemudian memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang pesanan dengan cara salam maka hal ini disebut salam paralel. Salam paralel dapat dilakukan dengan syarat akad kedua antara bank dan pemasok terpisah dari akad pertama antara bank dan pembeli akhir serta akad kedua dilakukan setelah akad pertama sah.
commit to user 17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ø Ba’i Al-Istishna’ Menurut Standar Akuntansi no. 59, Ba’I Al- Istishna’ adalah akad jual beli antara al-mustashni (pembeli) dan as-shani (produsen yang juga bertindak sebagi penjual). Berdasarkan akad tersebut, pembeli menugasi produsen untuk menyediakan al- mashnu (barang pesanan) sesuai spesifikasi yang disyaratkan pembeli dan menjualnya dengan harga yang disepakati. Cara pembayaran dapat berupa pembayaran dimuka, cicilan atau ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu. Dalam hal ini, bank juga dapat bertindak sebagi pembeli atau penjual dalam suatu transaksi istishna’. Jika bank bertindak sebbagi penjual kemudian memesan kepada pihak lain (sub-kontraktor) untuk menyediakan barang pesanan dengan cara istishna’ maka hal ini disebut istishna’ paralel. d. Prinsip Sewa (Operational Lease and Financial Lease) Secara umum prinsip sewa dalam perbankan syariah dapat dibedakan menjadi 2 kategori yaitu : Ø Al- Ijarah (Operational Lease) Al- Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.
commit to user 18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ø Al- Ijarah Al- Muntaha Bit- Tamlik (Financial Lease with purchase option) IMB adalah perpaduan kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan si penyewa.
Pada
umumnya,
perbankan
syariah
lebih
banyak
menggunakan sistem ijarah ini karena jika dilihat dari segi pembukuannya lebih sederhana.Selain itu bank tidak direpotkan dengan mengurus pemeliharaan aset, baik pada saat leasing ataupun sesudahnya.
B. Intellectual Capital Pengertian Intellectual Capital merujuk pada modal-modal non fisik atau yang tidak berwujud (intangible asset) atau tidak kasat mata (invisible). IC ini terkait dengan pengetahuan serta pengalaman manusia terhadap teknologi yang digunakan. Menurut Oganisation for Economic Co-Operation (OECD,1999) menjelaskan bahwa, IC sebagai nilai ekonomi dengan dua kategori asset tak berwujud yaitu organisational structural capital dan human capital. Untuk lebih tepatnya, organisational structural capital ini lebih mengacu pada sistem software, jaringan distribusi, dan rantai pasokan.Sedangkan human capital lebih mengacu kepada sumber daya manusia di dalam organisasi (sumber daya tenaga kerja atau karyawan) dan sumber daya eksternal yang berkaitan dengan organisasi, seperti konsumen, dan supplier. Banyak praktisi yang menyatakan bahwa Intellectual Capital terdiri dari 3 elemen utama (Bontis et al,2000) yaitu:
commit to user 19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Human Capital (Modal Manusia) Human capital merupakan tempat bersumbernya pengetahuan yang sangat berguna, keterampilan, dan kompetisi dalam suatu organisasi atau perusahaan.Human capital mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi yang terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut. Human capital akan meningkat jika perusahaan mampu menggunakan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawannya dengan baik. Human capital merupakan kombinasi antara genetic inheritance, education, experience, and attitude tentang kehidupan dan bisnis. 2. Structural Capital atau Organisational Capital (Modal Organisasi) Structural capital merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intellectual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan. Seorang individu dapat memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, tetapi jika organisasi memiliki sistem dan prosedur yang buruk maka intellectual capital tidak mencapai kinerja secara optimal dan potensi yang ada tidak dapat dianfaatkan secara maksimal. 3. Customer Capital Customer capital adalah pengetahuan yang melekat dalam marketing channels
dan
customer
relationship
dimana
suatu
organisasi
mengembangkannya melalui jalannya bisnis.
commit to user 20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam dunia usaha, IC merupakan sumber penting untuk mencapai kesuksesan ekonominya. Selain itu, peran IC dalam penciptaan menjadi penting karena IC merupakan salah satu pembentuk keunggulan kompetitif dalam pasarnya dan menunjukkan kinerja keuangan yang lebih baik. Dalam industri perbankan syariah, IC ini juga merupakan asset yang sangatlah penting untuk berkonstribusi terhadap peningkatan kinerja dan produktifitas yang mengarah pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Namun harus ditekankan disini bahwa IC harus mengacu pada sikap atau tuntunan yang benar dengan menanamkan etika dan nilai-nilai moral yang sesuai dengan syariah.
C. Pengukuran Metode VAICTM Metode VAIC™, dikembangkan oleh Pulic (1998; 1999; 2000), didesain untuk menyajikan informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible assets) yang dimiliki perusahaan. Model ini dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added (VA). VA adalah indikator paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai (value creation). VA dihitung sebagai selisih antara output dan input (Ulum et al., 2008). Metode VAIC™ ini mengukur Intellectual Capital (IC) dengan cara menghitung value added yang dihasilkan dari tiga kombinasi rasio yaitu The Human Capital Coefficient (VAHU), Structural Capital Coefficient (STVA), dan Value Added Capital Coefficient (VACA).
commit to user 21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Kinerja Perusahaan Perbankan Syariah Kinerja bank secara umum merupakan gambaran prestasi yang dicapai oleh bank dalam operasionalnya. Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya serta juga menunjukkan kekuatan atau kelemahan suatu perusahaan. Kekuatan tersebut dipahami agar dapat dimanfaatkan dan kelemahanpun harus diketahui agar dapat dilakukan langkah-langkah perbaikan. Kinerja merupakan hal yang penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan manapun karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja perusahaan dapat diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangannya. Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai seperti pembayaran dividen, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Rasio merupakan alat ukur yang digunakan perusahaan untuk menganalisis laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Dengan menggunakan alat analisa berupa rasio keuangan dapat menjelaskan dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik dan buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya.
commit to user 22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menurut Shammari dan Shalimi (1998), rasio keuangan banyak digunakan dalam menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan normative dan positif. Dalam hal ini, peneliti menggunakan pendekatan positif karena analisis menggunakan pendekatan ini terkait dengan kinerja dari perusahaan itu sendiri dengan memperkirakan kinerja yang akan datang seperti pendapatan, peningkatan asset dan juga untuk memperkirakan
kebangkrutan.
Sedangkan,
pendekatan
normative
ini
membandingkan rasio suatu perusahaan dengan rasio industri yang merupakan nilai rata-rata keseluruhan perusahaan dalam industry. Di dalam industri perbankan, ada pengukuran kinerja khusus yang digunakan oleh banyak Negara untuk mengukur kinerja keuangan dan mengevaluasinya dengan menganalisis aspek Permodalan (Capital), Kualitas Aktiva Produktif (Asset), Manajemen (Management), Rentabilitas (Earning), dan Likuiditas (Liquidity) yang biasa disingkat dengan CAMEL. Dalam Peraturan Bank Indonesia No. 9/ 1/ 2007 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah: CAMEL adalah aspek yang paling banyak berpengaruh terhadap kondisi keuangan bank, yang memengaruhi pula tingkat kesehatan bank, CAMEL merupakan tolak yang menjadi obyek pemeriksaan bank yang dilakukan oleh pengawas bank. CAMEL terdiri atas enam kriteria yaitu modal, aktiva, manajemen, pendapatan, dan likuiditas. Perhitungan kinerja keuangan CAMEL bank syariah menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah, adalah sebagai berikut :
commit to user 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Rasio Permodalan Rasio permodalan ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menyerap kerugian-kerugian yang tidak
dapat dihindari lagi serta
dapat pula digunakan untuk mengukur besar kecilnya kekayaan bank tersebut atau kekayaan para pemegang sahamnya. Menurut penelitian rasio permodalan ditujukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan bank dalam menyediakan modal untuk dapat menunjang kegiatan operasionalnya. Kecukupan modal dalam model CAMEL dianalisis menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR). Dalam penelitian kecukupan modal dinilai berdasarkan ratio CAR sebagai berikut :
CAR =
2.
Rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) Rasio ini digunakan untuk mengetahui kualitas aktiva produktif, yaitu penanaman dana bank dalam rupiah atau valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan pada bank lain dan penyertaan. Kualitas Aktiva Produktif dinilai berdasarkan prospek usaha, kondisi keuangan dengan penekanan pada arus kas debitur, dan kemampuan membayar. Pengukuran terhadap KAP bank ditujukan untuk mengetahui tingkat kolektibilitas (lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan atau
commit to user 24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
macet) kualitas aktiva tersebut. Pada umumnya, KAP diukur dengan menggunakan Non Performing Financing (NPF). NPF merupakan rasio yang mengukur kinerja kebijakan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya dengan tetap memegang asas kehati-hatian. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
NPF =
3.
Rasio Manajemen Aspek manajemen pada penelitian kinerja bank tidak dapat menggunakan pola yang ditetapkan Bank Indonesia, tetapi berdasarkan pola efisiensi dan profit margin. Alasannnya, seluruh kegiatan manajemen suatu perbankan syariah mencakup manajemen permodalan, manajemen kualitas aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas, dan manajemen likuiditas yang pada akhirnya akan memengaruhi dan bermuara pada perolehan laba dan efisiensi. Jadi ada dua jenis rasio yang diukur dalam manajemen ini yaitu Net Interest Margin (NIM) yang digunakan untuk mengukur penghasilan pendapatan bunga bersih serta Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang digunakan untuk mengukur efisiensi biaya operasional yang dikeluarkan.
commit to user 25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
NIM =
BOPO =
4.
Rasio Rentabilitas Analisis rasio rentabilitas bank adalah alat untuk mengukur produktivitas asset yaitu kemampuan bank dalam menghasilkan laba dengan menggunakan aktiva yang dimilikinya dan juga mengukur efisiensi penggunaan modal. Ada dua jenis rasio yang umum digunakan oleh bank yaitu rasio Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE). ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva bank (laba sebelum pajak). Laba sebelum pajak adalah laba bersih dari kegiatan operasional sebelum pajak. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
ROA =
commit to user 26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ROE adalah rasio untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh oleh bank dari Pengelolaan modal yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan.
ROE =
5.
Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas digunakan untuk menganalisis kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya. Suatu bank dinyatakan liquid apabila bank tersebut dapat memenuhi kewajiban hutangnya, dapat membayar kembali semua simpanan nasabah, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan adalah FDR ( Financing Deposit Ratio). FDR adalah rasio yang mengukur komposisi total pembiayaan atas simpanan pihak ketiga dan modal sendiri.
FDR =
commit to user 27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E.
Peng elolaan Risiko Transaksi Valuta Asing Perbankan Syariah Untuk mencapai stabilitas perekonomian nasional dan untuk memelihara integritas dan stabilitas sistem keuangan perlu adanya stabilitas nilai tukar. Oleh karena itu, stabilitas nilai tukar antara lain dapat dicapai melalui pengaturan besaran posisi devisa neto pada perusahaan perbankan syariah ini. Dalam komposisi valuta asing posisi devisa neto yang dimiliki bank tidak
hanya
berdasarkan
posisi
keseluruhan
(neraca
dan
rekening
administrative). Namun juga untuk posisi neraca itu sendiri. Pada saat perhitungan, posisi devisa neto yang dimiliki bank tidak hanya dihitung pada akhir hari kerja dengan menggunakan kurs penutupan, namun juga pada tengah hari kerja dengan menggunakan kurs tengah hari. Posisi devisa neto merupakan penjumlahan dari nilai absolute untuk jumlah dari : 1.
Selis ih bersih aktiva dan pasiva dalam neraca untuk setiap valuta asing, ditambah dengan,
2.
Selis ih bersih tagihan dan kewajiban baik yang merupakan komitmen maupun kontinjensi dalam rekening administrative untuk setiap valuta asing.
commit to user 28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PDN = {(neraca valas) asset–kewajiban+ (rekening administrative valas)asset – kewajiban}/ Jumlah Modal x 100%
F.
Hub ungan Intellectual Capital (IC), Kinerja Perusahaan (Perbankan Syariah), dan Pengelolaan Risiko Transaksi Valuta Asing Telah banyak penelitian terdahulu yang meneliti mengenai pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap kinerja perusahaan. Penelitian tersebut sebagian besar menggunakan pengukuran dengan metode VAIC™, yang dikembangkan oleh Pulic (1998). Namun penelitian mengenai pengaruh Intellectual Capital (IC) tehadap masalah risiko masih jarang bahkan belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, peneliti disini akan mencoba mensinergikan hubungan antara Intellectual Capital (IC), kinerja, dan pengelolaan risiko transaksi valuta asing perusahaan (perbankan syariah). Beberapa penelitian terdahulu yang meneliti tentang IC perusahaan antara lain, yaitu:
commit to user 29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Penelitian yang dilakukan oleh Bontis (2000) di Malaysia. Metode penelitian ini menggunakan metode kuesioner dengan pendekatan PLS. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa human capital (HC) berhubungan dengan structural capital (SC) dan customer capital (CC); customer capital (CC) berhubungan dengan structural capital (SC); customer capital (CC) dan structural capital (SC) berhubungan dengan kinerja industry (ROA, ROE, dan kinerja kepemimpinan). 2. Penelitian yang dilakukan oleh Chen et al. (2005) di Taiwan. Metode penelitian yang digunakan yaitu pengukuran menggunakan VAIC™, yang dianalisis dengan korelasi, regresi.Penelitian ini menghasilkan kesimpulan IC berpengaruh terhadap nilai pasar dan kinerja perusahaan, R&D berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (ROA, ROE, dan Market Value). 3.
Penelitian yang dilakukan oleh Tan et al. (2007) di Singapore. Metode penelitian ini menggunakan pengukuran metode VAIC™, dengan pendekatan PLS. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan IC berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan (ROA, ATO, dan ROE), baik masa kini maupun mendatang; rata-rata pertumbuhan IC (Rate of Growth of Intellectual Capital-ROGIC) berhubungan positif dengan kinerja perusahaan di masa mendatang (GR); konstribusi IC terhadap kinerja perusahaan berbeda berdasarkan jenis industrinya.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Kin Han Chan et al. (2009) di Hang Seng Index. Metode ini menggunakan pengukuran metode VAIC™, yang dianalisis dengan MLR (Multiple Linear Regression). Penelitian ini
commit to user 30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menghasilkan kesimpulan bahwa IC berpengaruh positif terhadap kinerja suatu organisasi dalam produktivitas (ATO), profitabilitas (ROA dan ROE), serta nilai pasarnya (Market to Book Value). 5. Penelitian yang dilakukan oleh Agil Natt et al. (2009) di Malaysia. penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa IC (Human Capital) sangat berpengaruh terhadap kinerja di industri jasa keuangan Islam. Melihat banyaknya penelitian yang meneliti pengaruh IC terhadap kinerja perusahaan, maka dalam hal ini peneliti mencoba melakukan pengembangan penelitian tersebut dengan meneliti pengaruh IC terhadap kinerja dan pengelolaan risiko transaksi valuta asing perusahaan pada perbankan Syariah. Mengingat bahwa penelitian pengaruh IC dalam perbankan Syariah masih jarang diteliti atau baru diteliti. Melihat dari beberapa penjelasan diatas mengenai penelitian terdahulu yang meneliti mengenai pengaruh IC terhadap kinerja perusahaan dapat kita lihat bahwa secara umum terdapat pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap kinerja perusahaan dengan menggunakan analisis rasiorasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan.
G.
Ker angka Teoritis dan Pengembangan Hipotesis Sesuai dengan literature yang telah dikemukakan dan dengan melihat hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh Intellectual Capital (IC) terhadap kinerja perusahaan, baik itu penelitian yang dilakukan oleh Ulum et al. (2008) ataupun penelitian yang dilakukan di luar negeri seperti penelitian yang
commit to user 31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dilakukan, Bontis (2000) di Malaysia, Chen et al (2005) di Taiwan, Tan et al (2007) di Singapore, Kin Han Chan et al (2009) di Hang Seng, Agil Natt et al (2009) di Malaysia. Dari semua penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan yang sama terdapat pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja perusahaan. Sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa secara umum memang telah terdapat bukti empiris bahwa terdapat pengaruh IC terhadap kinerja perusahaan. Oleh karena itu, maka dapat dikembangkan suatu kerangka teoritis sebagai dasar penentuan untuk hipotesis, dalam skema berikut. 1.
Ker angka Teoritis Gambar I Kerangka Teoritis Hubungan Antar Variabel Variable Dependen
Variabel Independen CAMEL (Kinerja Keuangan) : Capital Adequacy Ratio (CAR) Non
Performing
Financing (NPF)
Intellectual Capital
Net (VAIC)™
Interest
Margin
(NIM)
i
Biaya
Operasional
terhadap
Pendapatan
Operasional (BOPO) Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE)
commit to user
Financing Deposit Ratio (FDR)
32
P. Risiko Transaksi Valas Posisi (PDN)
Devisa
Neto
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.
Hipo tesis IC (VAIC™) tidak hanya berpengaruh secara positif terhadap kinerja perusahaan tahun berjalan, bahkan IC (VAIC™) juga dapat memprediksi kinerja keuangan masa depan. Dan mungkin juga IC dapat memiliki pengaruh yang kuat terhadap pengelolaan risiko khususnya transaksi valuta asing. Maka hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah : H1: Terdapat pengaruh signifikan Intellectual Capital (IC) terhadap CAR H2: Terdapat pengaruh signifikan Intellectual Capital (IC) terhadap NPF H3: Terdapat pengaruh signifikan Intellectual Capital (IC) terhadap NIM H4: Terdapat pengaruh signifikan Intellectual Capital (IC) terhadap BOPO H5: Terdapat pengaruh signifikan Intellectual Capital (IC) terhadap ROA
commit to user 33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
H6: Terdapat pengaruh signifikan Intellectual Capital (IC) terhadap ROE H7: Terdapat pengaruh signifikan Intellectual Capital (IC) terhadap FDR H8: Terdapat pengaruh signifikan Intellectual Capital (IC) terhadap PDN.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis (Hypothesis testing study) yaitu menjelaskan sifat hubungan-hubungan tertentu atau menetapkan perbedaan antara dua factor atau kelompok independen atau lebih dalam sebuah situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menjelaskan pengaruh Intellectual Capital (IC) yang diproksikan oleh rasio Value Added Intellectual Capital (VAIC™) terhadap kinerja keuangan dan pengelolaan transaksi risiko valuta asing perusahaan perbankan syariah yang diproksikan oleh rasio-rasio yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan yaitu : rasio CAR yang mewakili aspek permodalan (capital), rasio NPF yang mewakili aktiva produktif (assets), rasio NIM dan BOPO mewakili manajemen (management), rasio ROA dan ROE mewakili rentabilitas (earning), rasio FDR mewakili likuiditas (Liquidity) dan rasio PDN yang mewakili pengelolaan risiko transaksi valuta asing.
commit to user 34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Data Populasi adalah keseluruhan kelompok, peristiwa yang memiliki ketertarikan untuk diteliti. Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan syariah yang ada di Indonesia dan benar-benar murni syariah serta mempublikasikan laporan keuangannya di masing-masing website-nya yaitu Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Syariah Mega. Seluruh data dalam penelitian ini merupakan data sekunder dan diambil dari laporan keuangan masing-masing perusahaan perbankan syariah pada tahun 2005-2010. Laporan keuangan bank syariah ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai posisi keuangan serta perubahan kinerja dari bank syariah. Sumber data akumulasi VAIC™ berasal dari laporan keuangan yang telah diaudit, sehingga data keuangan dapat diverifikasi. (Pulic, 1998, dalam Najibullah, 2005) Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil sampel berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling karena melihat jumlah dari perbankan syariah yang benar-benar murni syariah di Indonesia sangat terbatas dan dalam hal ini pula dilakukan untuk mendapatkan hasil yang mendekati dugaan. Adapun penggunaan metode purposive sampling dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan syariah yang memiliki kriteria sebagai berikut:
commit to user 35
perpustakaan.uns.ac.id
1.
digilib.uns.ac.id
Perusahaan perbankan syariah yang benar-benar murni syariah dan mempublikasikan laporan keuangannya secara lengkap dari tahun 20052010. Adapun perusahaan perbankan syariah yang dimaksud adalah Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah.
2.
Periode laporan keuangan berakhir setiap tanggal 31 Desember dan dipublikasikan di masing-masing website perusahaannya. Tahun 2005 sampai dengan 2010 dipilih karena alasan keberadaan data
dan untuk tujuan tercukupinya data untuk melakukan pengujian, mengingat perusahaan perbankan syariah masih terbatas yang diterbitkan. Penelitian ini menggunakan atribut Intellectual Capital (IC) sebagai variable independen, oleh karena itu tahun 2005 sebagai tahun mulai dipilihnya data-data yang berhubungan dengan Intellectual Capital. Sedangkan tahun 2010 merupakan tahun terakhir yang digunakan dalam penelitian ini karena melihat ketersediaan laporan keuangan terakhir yang berada dalam masing-masing perbankan syariah di Indonesia.
C.
Definisi Variabel dan Pengukurannya Variable yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu satu variable independen dan delapan variable dependen. 1.
Variabel Dependen Variable dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis rasio keuangan yang mewakili aspek masing-masing dari CAMEL dan pengelolaan transaksi risiko valuta asing, yaitu :
commit to user 36
perpustakaan.uns.ac.id
a.
digilib.uns.ac.id
Aspek Permodalan (capital) yang diwakili oleh rasio CAR :
CAR =
b.
Aspek aktiva produktif (assets) yang diwakili oleh rasio NPF :
NPF =
c.
x 100%
x 100%
Aspek manajemen (management) yang diwakili oleh rasio NIM dan BOPO : NIM =
x 100%
BOPO =
x 100%
commit to user 37
perpustakaan.uns.ac.id
d.
digilib.uns.ac.id
Aspek rentabilitas (earning) yang diwakili oleh rasio ROA dan ROE : ROA =
ROE =
e.
x 100%
Aspek likuiditas (liquidity) yang diwakili oleh rasio FDR :
FDR =
f.
x 100%
x 100%
Aspek pengelolaan transaksi risiko valuta asing (Posisi Devisa Neto) :
PDN = { (neraca valas) asset – kewajiban + (rekening administrative valas) asset – kewajiban} /jumlah modal x100%
2.
Variabel Independen
commit to user 38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja dari Intellectual Capital, yang diukur berdasarkan nilai tambah yang diberikan perusahaan atau yang dapat disebut dengan Value Added Intellectual Capital (VAIC™). Metode pengukuran Intellectual Capital dalam penelitian ini menggunakan model VAIC™ yang dikembangkan oleh Pulic (1998; 1999; 2000). Pengukuran model ini menggunakan tiga proksi yaitu : a.
Value Added Capital Coefficient (VACA) VACA merupakan perbandingan antara value added (VA) dengan modal fisik yang bekerja (CE). dalam hal ini Value Added (VA) adalah selisih dari Output dan Input. Output ini mencakup revenue dan mencakup seluruh produk dan jasa yang dijual di pasar. Sedangkan input disini merupakan seluruh beban yang digunakan, kecuali beban karyawan untuk memperoleh revenue. Sedangkan CE merupakan dana yang tersedia atau ekuitas, laba bersih. Jadi VACA adalah indicator unuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital (modal fisik). Rasio ini menunjukkan konstribusi dari setiap unit CE terhadap value added organisasi yang dirumuskan dengan formula sebagai berikut : VACA = VA / CE Pulic (1998) mengasumsikan bahwa jika 1 unit dari CE menghasilkan return yang lebih besar daripada perusahaan lain, maka berarti perusahaan tersebut lebih baik dalam pemanfaatan CE-nya. Dengan demikian, pemanfaatan CE yang lebih baik merupakan bagian dari IC perusahaan (Tan., et al 2007).
commit to user 39
perpustakaan.uns.ac.id
b.
digilib.uns.ac.id
The Human Capital Coefficient (VAHU) VAHU menunjukkan seberapa besar seberapa banyak VA (Value Added) yang dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Hubungan VA dan HC mengindikasikan kemampuan dari HC (beban karyawan) untuk menciptakan nilai di dalam perusahaan (Tan., et al 2007). Pulic (1998) berpendapat bahwa total salary dan wage costs adalah indicator dari HC perusahaan. Rasio ini menunjukkan konstribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam HC terhadap value added organisasi yang dirumuskan dengan formula sebagai berikut : VAHU = VA / HC Ketika VAHU dibandingkan dengan lebih dari sekelompok perusahaan, VAHU menjadi sebuah indicator kualitas sumber daya manusia dalam perusahaan tersebut.
c.
Structural Capital Coefficient (STVA) STVA mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu rupiah dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam penciptaan nilai (Tan., et al 2007). Pulic (1999) menyatakan bahwa SC adalah VA dikurangi HC. Konstribusi HC pada pembentukan nilai lebih besar dari konstribusi SC yang dirumuskan dengan formula sebagai berikut : STVA = SC / VA Rasio-rasio diatas menunjukkan kalkulasi dari kemampuan intelektual perusahaan. Formulasi ini merupakan jumlah koefisien yang
commit to user 40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
disebutkan sebelumnya. Hasilnya sebuah indicator baru dan unik yaitu The VAIC™ yang dirumuskan sebagai berikut : VAIC™ = VACA + VAHU + STVA
D.
Metode Analisis Data 1.
Uji Asumsi Klasik a.
Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji kenormalan distribusi dalam model regresi pada variabel pengganggu atau variabel residual (Ghazali, 2005).Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogrov Smirnov, dengan membandingkan nilai p value dengan tingkat signifikansi 5%. Jika p value ≥ 5%, maka data berdistribusi normal.
b. Autokorelasi Pengujian apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, peneliti menggunakan uji Durbin- Watson.Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2005). Untuk menguji ada tidaknya masalah
commit to user 41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
autokorelasi, peneliti akan menggunakan uji Durbin-Watson dengan alat bantu SPSS. Patokan yang digunakan adalah patokan yang digunakan dalam buku Ghozali (2005), ketentuan bahwa sebuah model regresi telah terbebas dari autokorelasi adalah apabila nilai Durbin-Watson berada lebih dari nilai dU dan lebih kecil dari nilai 4 - dU atau dalam formulasi: dU< Durbin-Watson< 4 - dU c. Heteroskedastisitas Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak sehingga diperoleh informasi apakah fungsi yang digunakan sebaiknya berbentuk linier, kuadrat, atau kubik. Uji Lagrange Multiplier digunakan dalam penelitian ini, akan diperoleh besarnya c2 hitung (n x R2) dan c2 tabel. Apabila c2 hitung < c2 tabel maka model yang diuji benar. Metode lain yang digunakan untuk menguji heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot. Grafik scatterplot ini dihasilkan dengan menggunakan alat bantu SPSS 16. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit)
maka
mengindikasikan
telah
terjadi
heterokedastisitas.Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar di
commit to user 42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2001). 2.
Uji Hipotesis Sesuai kerangka teoritis dan pengajuan hipotesis, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi linier sederhana. Koefisien regresi diperoleh dari hasil regresi yang ditunjukkan oleh output yang dinamakan coeffiicient atau nilai beta. Koefisien tiap regresi digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Besarnya koefisien tiap regresi diperoleh dari persamaan regresi sebagai berikut : CARit= α + ß1 VAIC™it + εit …………… (1) NPFit = α + ß1 VAIC™ it+ εit …………… (2) NIMit = α + ß1 VAIC™it + εit …………… (3) BOPOit= α + ß1 VAIC™it + εit …………… (4) ROAit= α + ß1 VAIC™it + εit …………… (5) ROEit = α + β1 VAIC™it + εit………………(6) FDRit = α + β1 VAIC™it + εit………………(7) PDNit = α + β1 VAIC™it + εit………………(8)
Keterangan: CAR
= Capital Adequacy Ratio
commit to user 43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
NPF
= Non Performing Financing
NIM
= Net Interest Margin
BOPO
= Biaya Operasional Pendapatan Operasional
ROA
= Return on Assets
ROE
= Return On Equity
FDR
= Financing to Deposit Ratio
PDN
= Posisi Devisa Neto
VAIC™
= Value Added Intellectual Capital
ε
= Error Term = Perusahaan i (Syariah) pada tahun t
it
a. Uji Ketepatan Perkiraan (Uji R2) Koefisien determinasi (R2) yang diperoleh untuk mengetahui kemampuan variabel independen dalam menjelaskan perubahan variabel dependen secara bersama-sama. Nilai koefisien yang diperoleh akan berkisar 0
ini
dilakukan
untuk
mengetahui
apakah
variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Hasil uji ini ditunjukkan dari hasil Tabel Anova untuk model (1) dan
commit to user 44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(2). Untuk mengetahui signifikansi analisis jalur, kita bandingkan nilai probabilitas dengan nilai probabilitas signifikansi. Apabila p value ≥ 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima (model regresi signifikan), dan sebaliknya. c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial memengaruhi variabel dependen dengan asumsi variabel independen lainnya konstan.Hasil uji ini ditunjukkan dari hasil Tabel Coefficients model (1) dan model (2). Untuk mengetahui signifikansi analisis jalur, kita bandingkan nilai probabilitas dengan nilai probabilitas signifikansi. Apabila p value ≥ 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima (model regresi signifikan), dan sebaliknya. 1) Untuk menguji hipotesis pertama (H1), identifikasi pengujian signifikasi pengaruh Intellectual Capital (VAIC™) terhadap CAR dengan uji-t yaitu membandingkan nilai probabilitas p value dengan nilai probabilitas signifikasi α. Apabila p value ≥ 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Intellectual Capital
berpengaruh signifikan terhadap
CAR perusahaan perbankan syariah yang dijelaskan oleh variabel Value Added Intellectual Capital (VAIC™). 2) Untuk menguji hipotesis kedua (H2), identifikasi pengujian signifikasi pengaruh Intellectual Capital (VAIC™) terhadap NPF dengan uji-t yaitu membandingkan nilai probabilitas p value
commit to user 45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan nilai probabilitas signifikasi α. Apabila p value ≥ 0.05, maka H0 ditolak dan H2 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Intellectual Capital berpengaruh signifikan terhadap NPF perusahaan perbankan syariah yang dijelaskan oleh variabel Value Added Intellectual Capital (VAIC™). 3) Untuk menguji hipotesis keempat (H3), identifikasi pengujian signifikasi pengaruh Intellectual Capital (VAIC™) terhadap NIM dengan uji-t yaitu membandingkan nilai probabilitas p value dengan nilai probabilitas signifikasi α. Apabila p value ≥ 0.05, maka H0 ditolak dan H3 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Intellectual Capital berpengaruh signifikan terhadap NIM perusahaan perbankan syariah yang dijelaskan oleh variabel Value Added Intellectual Capital (VAIC™). 4) Untuk menguji hipotesis keempat (H4), identifikasi pengujian signifikasi pengaruh Intellectual Capital (VAIC™) terhadap BOPO dengan uji-t yaitu membandingkan nilai probabilitas p value dengan nilai probabilitas signifikasi α. Apabila p value ≥ 0.05, maka H0 ditolak dan H4 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Intellectual Capital
berpengaruh signifikan
terhadap BOPO perusahaan perbankan syariah yang dijelaskan oleh variabel Value Added Intellectual Capital (VAIC™). 5) Untuk menguji hipotesis kelima (H5), identifikasi pengujian signifikasi pengaruh Intellectual Capital (VAIC™) terhadap ROA
commit to user 46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan uji-t yaitu membandingkan nilai probabilitas p value dengan nilai probabilitas signifikasi α. Apabila p value ≥ 0.05, maka H0 ditolak dan H5 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Intellectual Capital
berpengaruh signifikan terhadap
ROA perusahaan perbankan syariah yang dijelaskan oleh variabel Value Added Intellectual Capital (VAIC™). 6) Untuk menguji hipotesis keenam (H6), identifikasi pengujian signifikasi pengaruh Intellectual Capital (VAIC™) terhadap ROE dengan uji-t yaitu membandingkan nilai probabilitas p value dengan nilai probabilitas signifikasi α. Apabila p value ≥ 0.05, maka H0 ditolak dan H6 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Intellectual Capital
berpengaruh signifikan terhadap
ROE perusahaan perbankan syariah yang dijelaskan oleh variabel Value Added Intellectual Capital (VAIC™). 7) Untuk menguji hipotesis ketujuh (H7), identifikasi pengujian signifikasi pengaruh Intellectual Capital (VAIC™) terhadap FDR dengan uji-t yaitu membandingkan nilai probabilitas p value dengan nilai probabilitas signifikasi α. Apabila p value ≥ 0.05, maka H0 ditolak dan H7 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Intellectual Capital berpengaruh signifikan terhadap FDR perusahaan perbankan syariah yang dijelaskan oleh variabel Value Added Intellectual Capital (VAIC™).
commit to user 47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8) Untuk menguji hipotesis kedelapan (H8), identifikasi pengujian signifikasi pengaruh Intellectual Capital (VAIC™) terhadap PDN dengan uji-t yaitu membandingkan nilai probabilitas p value dengan nilai probabilitas signifikasi α. Apabila p value ≥ 0.05, maka H0 ditolak dan H8 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Intellectual Capital
berpengaruh signifikan terhadap
PDN perusahaan perbankan syariah yang dijelaskan oleh variabel Value Added Intellectual Capital (VAIC™).
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan dan pengelolaan risiko transaksi valuta asing perusahaan perbankan Syariah. pengujian ini dilakukan dengan menguji pengaruh nilai Intellectual Capital (IC) sebagai variabel independen yang diproksikan oleh VAIC™ terhadap kinerja keuangan yang dan pengelolaan risiko transaksi valuta asing sebagai variabel dependen yang diproksikan rasio keuangan dari CAMEL dan PDN. Teknik sampling yang
commit to user 48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
digunakan adalah metode purposive sampling yang artinya sample harus sesuai kriteria yang telah ditentukan. Pada bab ini menguraikan mengenai diskripsi data, pengujian hipotesis, dan pembahasannya. Pengujian data menggunakan analisis regresi dengan operasi SPSS 16.0. A. Deskripsi Data Diskripsi mengenai data dalam penelitian ini yaitu dengan seleksi sample (pengambilan sample pada 3 bank yang murni Syariah) dan analisis yang digunakan adalah statistik diskriptif. 1. Seleksi Sampel Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan syariah yang ada di Indonesia dan benar-benar murni Syariah serta mempublikasikan laporan keuangannya di masing-masing website-nya yaitu Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Syariah Mega. Seluruh data dalam penelitian ini merupakan data sekunder dan diambil dari laporan keuangan masing-masing perusahaan perbankan Syariah pada tahun 2005-2010. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan, yang terdiri dari perusahaan perbankan Syariah yang benar-benar murni Syariah dan mempublikasikan laporan keuangannya secara lengkap dari tahun 2005-2010. Selain itu laporan keuangan yang menjadi sample tersebut harus berakhir atau tutup buku pada 31 Desember dan menyatakan informasi moneter dalam mata uang rupiah. Tabel IV. 1 Seleksi Perusahaan Berdasarkan Pemenuhan Kriteria Sampel
commit to user 49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keterangan
Jumlah
Nama : Bank Muamalat
1
Bank Syariah Mandiri
1
Bank Syariah Mega
1
Total
Perusahaan
Murni
3
Syariah di Indonesia
2. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mencari nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi dari variabel-variabel penelitian yang ditunjukkan sebagai berikut. Tabel IV. 2 Descriptive Statistics Minimum Maximum
N
VAIC1
Mean
5.7630 2.652444E0
Std. Deviation
18
1.5780
1.0165410
CAR1
18
.0830
.1633
.121200
.0177672
NPF1
18
.0058
.0694
.036111
.0183049
commit to user 50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ROA1
18
.0045
.0536
.020650
.0115480
ROE1
18
.0487
.6358
.297572
.1675466
NIM1
18
.0515
.1549
.074144
.0249055
BOPO1
18
.6784
.9550
.837783
.0730030
FDR1
18
.7817
.9954
.858383
.0550415
PDN1
18
-.0061
.4900
.064956
.1183261
Valid N (listwise)
18 Sumber : Hasil Output SPSS 16.0
Dari hasil statistik diatas, dapat diketahui bahwa untuk variabel independen Value Added Intellectual Capital (VAIC™) rata-rata perusahaan perbankan Syariah memiliki nilai VAIC™ sebesar 2.65. Perusahaan perbankan Syariah yang memiliki nilai VAIC™ terbesar adalah Bank Syariah Mega tahun 2007 yaitu sebesar 5.763 Sedangkan perusahaan perbankan yang memiliki VAIC™ terendah adalah Bank Syariah Mega terjadi pada tahun 2005 yang sebesar 1.578. Nilai VAIC™ disini menunjukkan nilai (value added) yang dihasilkan dari Intellectual Capital sebuah perusahaan. Semakin besar nilai suatu VAIC™ pada perusahaan mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut telah dengan baik melakukan manajemen terhadap Intellectual Capital jika dilihat dari sumber daya perusahaan, yaitu physical capital (VACA- value added capital employed), human capital (VAHU- value added human capital), dan struktur capital (STVA- structural capital value added). Sehingga jika dilihat dari nilai VAIC™, maka bank syariah yang telah mampu melakukan manajemen terhadap Intellectual Capital dengan nilai yang paling tinggi adalah bank Syariah Mega yang terjadi pada tahun 2007
commit to user 51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yaitu sebesar 5.763, dan selanjutnya bank syariah yang belum baik manajemennya terhadap Intellectual Capital adalah dengan nilai VAIC yang terendah yaitu Bank Syariah Mega juga yang terjadi pada tahun 2005 sebesar 1.578. Pada variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), nilai yang paling besar adalah dimiliki oleh Bank Muamalat yang terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 16.33%. Sedangkan nilai CAR terendah dimiliki oleh Bank Mega Syariah yang terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 8.33%. Rata-rata nilai CAR yang dimiliki perusahaan-perusahaan perbankan Syariah adalah sebesar 12.12%. Pada variabel Non Performing Financing (NPF) paling tinggi dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 6.94%. Sedangkan nilai NPF terendah dimiliki oleh Bank Mega Syariah terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 0.58%. Rata-rata nilai NPF yang dimiliki perusahaan-perusahaan perbankan Syariah adalah sebesar 3.61%. Pada variabel Return On Asset (ROA) paling tinggi dimiliki oleh Bank Syariah Mega terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 5.36%. Sedangkan nilai ROA terendah adalah Bank Muamalat terjadi pada tahun 2009 yaitu 0.45%. Rata-rata nilai ROA yang dimiliki perusahaan-perusahaan perbankan syariah adalah sebesar 2.065%. Pada variabel Return On Equity (ROE) paling tinggi adalah dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 63.58%. Sedangkan nilai ROE terendah dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 4.87%. Rata-rata nilai ROE yang dimiliki perusahaan-perusahaan perbankan Syariah adalah sebesar 29.76%.
commit to user 52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pada variabel Net Interest Margin (NIM) paling tinggi adalah Bank Syariah Mega yang terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 15.49%. Sedangkan nilai NIM terendah adalah Bank Muamalat yang terjadi tahun 2009 yaitu sebesar 5.15%. Rata-rata nilai NIM yang dimiliki perusahaan-perusahaan perbankan Syariah adalah sebesar 7.41%. Pada variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) paling tinggi adalah Bank Muamalat yang terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 95.55%. Sedangkan nilai BOPO terendah adalah Bank Syariah Mega yang terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 67.84%. Rata-rata nilai BOPO yang dimiliki perusahaanperusahaan perbankan Syariah adalah sebesar 83.78%. Pada variabel Financing Deposit Ratio (FDR) paling tinggi adalah Bank Syariah Mega yang terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 99.54%. Sedangkan nilai FDR terendah adalah Bank Syariah Mega yang terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 78.17%. Rata-rata nilai FDR yang dimiliki perusahaan-perusahaan perbankan Syariah adalah sebesar 85.84%. Pada variabel Posisi Devisa Netto (PDN) paling tinggi adalah Bank Muamalat yang terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 49.00%. Sedangkan nilai PDN terendah adalah bank Syariah Mega yang terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar -0.61%. Rata-rata nilai PDN yang dimiliki perusahaan-perusahaan perbankan Syariah adalah sebesar 6.49%.
B. Uji Asumsi Klasik 1. Normalitas Data
commit to user 53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan Uji One Sample Kolmogorov Smirnov test, yaitu uji yang dilakukan dengan untuk mengetahui alat uji analisis yang digunakan untuk melakukan uji beda pada non parametrik. Uji normalitas disini bertujuan untuk menguji suatu model regresi apakah dalam model regresi ini variabel dependen atau independennya telah memiliki distribusi normal atau tidak. Berikut hasil uji normalitas dalam penelitian ini.
Tabel IV. 3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test CAR N Normal
NPF
18 Mean
a
Parameters
ROA
18
18
ROE
NIM BOPO FDR
18
18
18
PDN
18
18
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 0
0
0
0
0
0
0
0
Std. Deviation .017600 .017221 .003146 .133705 .024516 .047447 .053617 .117299 63
39
83
43
94
43
34
97
Most Extreme
Absolute
.125
.114
.113
.213
.357
.190
.215
.297
Differences
Positive
.125
.098
.093
.213
.357
.090
.215
.297
Negative
-.107
-.114
-.113
-.144
-.205
-.190
-.072
-.182
Kolmogorov-Smirnov Z
.529
.482
.478
.904
1.516
.807
.913
1.260
Asymp. Sig. (2-tailed)
.943
.974
.976
.387
.336
.533
.376
.084
commit to user 54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test CAR N Normal
NPF
18 Mean
ROA
18
18
ROE
NIM BOPO FDR
18
18
18
PDN
18
18
.000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000 .000000
a
Parameters
0
0
0
0
0
0
0
0
Std. Deviation .017600 .017221 .003146 .133705 .024516 .047447 .053617 .117299 63
39
83
43
94
43
34
97
Most Extreme
Absolute
.125
.114
.113
.213
.357
.190
.215
.297
Differences
Positive
.125
.098
.093
.213
.357
.090
.215
.297
Negative
-.107
-.114
-.113
-.144
-.205
-.190
-.072
-.182
Kolmogorov-Smirnov Z
.529
.482
.478
.904
1.516
.807
.913
1.260
Asymp. Sig. (2-tailed)
.943
.974
.976
.387
.336
.533
.376
.084
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Hasil output SPSS 16.0 Dari tabel diatas menunjukkan urutan dari variabel-variabel dari CAR, NPF, ROA, ROE, NIM, BOPO, FDR, dan PDN. Dari tabel dapat dilihat besarnya nilai statistik Kolmogorov-Smirnov untuk masing-masing variabel yaitu CAR, NPF, ROA, ROE, NIM, BOPO, FDR, dan PDN secara berurutan adalah KS = 0.529 dengan p= 0.943, KS = 0.482 dengan p= 0.974, KS = 0.478 dengan p= 0.976, KS = 0.904 dengan p= 0.387, KS = 1.516 dengan p= 0.336, KS = 0.807 dengan p= 0.533, KS = 0.913 dengan p= 0.376, KS = 1.260 dengan p= 0.084. Jika digunakan tingkat signifikasi α = 5% atau 0.05; ternyata nilai (p) variabel CAR, NPF, ROA, ROE, NIM, BOPO, FDR,dan PDN adalah lebih besar dari α = 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel itu telah berdistribusi normal.
2. Uji Autokorelasi
commit to user 55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan problem autokorelasi. Berikut hasil uji auotokorelasi terhadap model regresi. Tabel IV. 5 Uji Autokorelasi No
Model
Durbin-Watson
1
CAR
1.229
Keterangan 1.118 < d < 2.882 Bebas Autokorelasi
2
NPF
1.141
Bebas Autokorelasi
3
ROA
1.209
Bebas Autokorelasi
4
ROE
1.422
Bebas Autokorelasi
5
NIM
1.465
Bebas Autokorelasi
6
BOPO
1.230
Bebas Autokorelasi
7
FDR
1.437
Bebas Autokorelasi
8
PDN
1.754
Bebas Autokorelasi
Sumber: data sekunder diolah, 2011 (lampiran) Dari tabel uji dapat dilihat besarnya nilai Durbin-Watson hasil uji autokorelasi untuk masing-masing variabel yaitu CAR, NPF, ROA, ROE, NIM, BOPO, FDR, dan PDN secara berurutan adalah (1.229), (1.141), (1.209), (1.422), (1.441), (1.230), (1.437),
dan (1.754). Dengan satu variabel independen dan
sampel berjumlah 18, maka didapatkan dL = 0.902 dan dU = 1.118. Dengan demikian, dalam penelitian ini, nilai Durbin-Watson harus berada diantara 1,118 (dU) dan 2,882 (4-dU), agar tidak mengalami masalah autokorelasi. Hasil analisis
commit to user 56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menunjukkan nilai Durbin-Watson untuk semua variabel dependen CAR, NPF, ROA, ROE, NIM, BOPO, FDR, dan PDN telah berada diantara 1,118 (dU) dan 2,882 (4-dU). Sehingga dapat disimpulkan model regresi terbebas dari problem autokorelasi dan layak digunakan. 3. Uji Heteroskedastisitas Suatu
model
regresi
itu
dikatakan
baik
jika
menghasilkan
homokedastisitas. Jika variance residual satu pengamatan ke pengamatan tetap maka disebut homokedastisitas. Untuk menguji asumsi ini maka digunakan scatterplot. Grafik Scatterplot menunjukkan tidak ada pola yang jelas dan titiktitik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar IV. 1 Hasil Uji Heteroskesdastisitas
Gambar IV. 2 Hasil Uji Heteroskesdastisitas
commit to user 57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar IV. 3 Hasil Uji Heteroskesdastisitas
Gambar IV. 4
commit to user 58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hasil Uji Heteroskesdastisitas
Gambar IV. 5 Hasil Uji Heteroskesdastisitas
commit to user 59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar IV. 6 Hasil Uji Heteroskesdastisitas
Gambar IV. 7 Hasil Uji Heteroskesdastisitas
commit to user 60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar IV. 8 Hasil Uji Heteroskesdastisitas
Dari gambar Scatterplot diatas dapat dilihat
bahwa masing-masing
variabel dependen yaitu CAR, NPF, ROA, ROE, NIM, BOPO, FDR, dan PDN titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, hal ini berarti bahwa model penelitian ini terbebas dari heteroskedastisitas.
commit to user 61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Uji Hipotesis 1 Uji Ketepatan Perkiraan (Uji R2) Tabel IV. 6 Model Summaryb
Model 1
R .137a
R Square
Adjusted R Square
.019
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
-.043
.0181423
1.229
a. Predictors: (Constant), VAIC1 b. Dependent Variable: CAR1
Sumber: Hasil Output SPSS 16.0 Untuk mengukur besarnya persentase pengaruh variabel Value Added Intellectual Capital (VAIC™) terhadap variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) maka digunakan nilai koefisien adjusted R2. Hasil uji regresi dapat dilihat table di atas, bahwa besarnya Adjusted R2 adalah -0.043. Hal ini menunjukkan bahwa Value Added Intellectual Capital (VAIC™) tidak dapat menjelaskan variasi variabel dependen Capital Adequacy Ratio dikarenakan variabel tersebut bernilai negative. Dengan demikian uji F dan uji t tidak dapat dilakukan karena antar variabel independen dan dependen tidak berpengaruh apapun.
D. Uji Hipotesis 2 1. Uji Ketepatan Perkiraan (Uji R2)
commit to user 62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV. 7 Model Summaryb
Model
R .339a
1
R Square
Adjusted R Square
.115
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
.060
.0177514
1.141
a. Predictors: (Constant), VAIC1 b. Dependent Variable: NPF1
Sumber : Hasil Output SPSS 16.0 Untuk mengukur besarnya prosentase pengaruh variabel Value Added Intellectual Capital (VAIC™) terhadap variabel Non Performing Financing (NPF) maka digunakan nilai koefisien adjusted R2. Hasil uji regresi dapat dilihat pada table di atas, bahwa besarnya Adjusted R2 adalah 0.060 hal ini berarti variabel variabel independen Value Added Intellectual Capital (VAIC™) dapat menjelaskan variasi variabel dependen Return On Equity sebesar 6.0%. Untuk sisanya sebesar 94.0% dijelaskan oleh variabel-variabel yang lain di luar model regresi. 2. Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji F) Tabel IV. 8 ANOVAb Model
Sum of Squares
df Mean Square
1 Regression
.001
1
.001
Residual
.005
16
.000
Total
.006
17
F
Sig.
2.077
.169a
a. Predictors: (Constant), VAIC1
commit to user 63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ANOVAb Model
Sum of Squares
df Mean Square
1 Regression
.001
1
.001
Residual
.005
16
.000
Total
.006
17
F
Sig.
2.077
.169a
b. Dependent Variable: NPF1
Sumber: Hasil Output SPSS 16.0
Uji koefisien regresi simultan (Uji F) dapat dilihat pada table anova di atas bahwa didapatkan nilai F hitung sebesar 2.077 dengan tingkat probabilitas 0,169 (signifikasi). Oleh karena P-value lebih besar dari tingkat signifikasi α = 5%. Artinya bahwa variabel VAIC™ tidak berpengaruh terhadap variabel NPF (Non Performing Financing). 3. Uji Signifikasi Parameter Individual ( Uji t) Tabel IV. 9 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B
Std. Error
1(Constant)
.052
.012
VAIC1
-.006
.004
Standardized Coefficients Beta
-.339
t
Sig.
4.363
.000
-1.441
.169
a. Dependent Variable: NPF1
Sumber: Hasil Output SPSS 16.0 Uji signifikasi parameter individual (uji t), dapat dilihat pada table di atas yaitu nilai probabilitas VAIC™ sebesar 0.169, sehingga jika dibandingkan dengan probabilitas yang digunakan yaitu sebesar 0.05 (5%), jadi nilai probabilitas
commit to user 64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
VAIC™ = 0.169 > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh IC (VAIC™) yang signifikan terhadap rasio NPF (Non Performing Financing) perusahaan perbankan syariah pada tahun 2005-2010. Jadi dengan demikian berarti bahwa hipotesis keempat ditolak. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan bank dalam menerapkan kemampuan Intellectual Capital dalam rasio NPF masih belum baik. E. Uji Hipotesis 3 1. Uji Ketepatan Perkiraan (Uji R2) Tabel IV. 10 Model Summaryb Model 1
R .962a
R Square
Adjusted R Square
.926
.921
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
.0032437
1.209
a. Predictors: (Constant), VAIC1 b. Dependent Variable: ROA1
Sumber: Hasil Output SPSS 16.0 Untuk mengukur besarnya prosentase pengaruh variabel Value Added Intellectual Capital (VAIC™) terhadap variabel Return on Assets (ROA) maka digunakan nilai koefisien adjusted R2. Hasil uji regresi dapat dilihat pada table di atas, bahwa besarnya Adjusted R2 adalah 0.921 hal ini berarti variabel-variabel independen Value Added Intellectual Capital (VAIC™) dapat menjelaskan variasi variabel dependen Return On Assets sebesar 92.1%. Untuk sisanya sebesar 7.9% dijelaskan oleh variabel-variabel yang lain di luar model regresi.
commit to user 65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji F) Tabel IV. 11 ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
.002
1
Residual
.000
16
Total
.002
17
F
.002 199.469
Sig. .000a
.000
a. Predictors: (Constant), VAIC1 b. Dependent Variable: ROA1
Sumber: Hasil Output SPSS 16.0 Uji koefisien regresi simultan (Uji F) dapat dilihat pada table anova di atas bahwa didapatkan nilai F hitung sebesar 199.469 dengan tingkat probabilitas 0,000 (signifikasi). Oleh karena P-value lebih kecil dari tingkat signifikasi α = 5%. Artinya bahwa variabel VAIC™ berpengaruh terhadap variabel ROA (Return On Assets). 3. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t) Tabel IV. 12 Coefficientsa
commit to user 66
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant)
B
Standardized Coefficients
Std. Error -.008
.002
.011
.001
VAIC1
Beta
t
.962
Sig.
-3.808
.002
14.123
.000
a. Dependent Variable: ROA1
Sumber: Hasil Output SPSS 16.0 Uji signifikasi parameter individual (uji t), dapat dilihat pada table di atas yaitu nilai probabilitas VAIC™ sebesar 0.000, sehingga jika dibandingkan dengan probabilitas yang digunakan yaitu sebesar 0.05 (5%), jadi nilai probabilitas VAIC™ = 0.000 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh IC (VAIC™) yang signifikan terhadap rasio ROA (Return on Assets) perusahaan perbankan syariah pada tahun 2005-2010. Jadi dengan demikian berarti bahwa hipotesis ketiga diterima. Dari table tersebut terlihat bahwa nilai b atau koefisien regresi adalah 0.011 dan bertanda positif, yang berarti bahwa hubungan antara variabel VAIC™ dan variabel ROA bersifat searah. Artinya setiap perubahan atau kenaikan pada nilai variabel independen VAIC™ akan berbanding lurus dengan perubahan atau kenaikan pada nilai variabel dependen ROA. ROA merupakan pengukuran kinerja dalam perusahaan yang mewakili aspek rentabilitas. Rentabilitas disini merupakan keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva bank (laba sebelum pajak). Suatu bank yang telah menjalankan manajemen terhadap Intellectual Capital (IC) dengan baik maka akan memiliki ROA yang baik pula.
F. Uji Hipotesis 4
commit to user 67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Uji Ketepatan Perkiraan (Uji R2) Tabel IV. 13 Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
1
.603a
.363
.323
Std. Error of the Estimate
DurbinWatson
.1378204
1.422
a. Predictors: (Constant), VAIC1 b. Dependent Variable: ROE1
Sumber: Hasil Output SPSS 16.0 Untuk mengukur besarnya prosentase pengaruh variabel Value Added Intellectual Capital (VAIC™) terhadap variabel Return on Equity (ROE) maka digunakan nilai koefisien adjusted R2. Hasil uji regresi dapat dilihat pada table di atas, bahwa besarnya Adjusted R2 adalah 0.323 hal ini berarti variabel variabel independen Value Added Intellectual Capital (VAIC™) dapat menjelaskan variasi variabel dependen Return On Equity sebesar 32.3%. Untuk sisanya sebesar 67.7% dijelaskan oleh variabel-variabel yang lain di luar model regresi. 2. Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji F) Tabel IV. 14 ANOVAb Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1 Regression
.173
1
.173
9.124
.008a
Residual
.304
16
.019
Total
.477
17
a. Predictors: (Constant), VAIC1 b. Dependent Variable: ROE1
Sumber: Hasil Output SPSS 16.0
commit to user 68
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji koefisien regresi simultan (Uji F) dapat dilihat pada table anova di atas bahwa didapatkan nilai F hitung sebesar 9.124 dengan tingkat probabilitas 0,008 (signifikasi). Oleh karena P-value lebih kecil dari tingkat signifikasi α = 5%. Artinya bahwa variabel VAIC™ berpengaruh terhadap variabel ROE (Return On Equity).
3. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t) Tabel IV. 15 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B
Std. Error
1 (Constant)
.034
.093
.099
.033
VAIC1
Standardized Coefficients Beta
.603
t
Sig.
.367
.719
3.021
.008
a. Dependent Variable: ROE1
Sumber: Hasil Output SPSS 16.0 Uji signifikasi parameter individual (uji t), dapat dilihat pada table di atas yaitu nilai probabilitas VAIC™ sebesar 0.008, sehingga jika dibandingkan dengan probabilitas yang digunakan yaitu sebesar 0.05 (5%), jadi nilai probabilitas VAIC™ = 0.008 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh IC (VAIC™) yang signifikan terhadap rasio ROE (Return on Equity) perusahaan perbankan syariah pada tahun 2005-2010. Jadi dengan demikian berarti bahwa hipotesis keempat diterima.
commit to user 69
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari table tersebut terlihat bahwa nilai b atau koefisien regresi adalah 0.099 dan bertanda positif, yang berarti bahwa hubungan antara variabel VAIC™ dan variabel ROE bersifat searah. Artinya setiap perubahan atau kenaikan pada nilai variabel independen VAIC™ akan berbanding lurus dengan perubahan atau kenaikan pada nilai variabel dependen ROE. ROE merupakan pengukuran kinerja dalam perusahaan yang mewakili aspek rentabilitas. Rentabilitas disini merupakan keuntungan bersih yang diperoleh dari pengelolaan modal bank (investasi). Suatu bank yang telah menjalankan manajemen terhadap Intellectual Capital (IC) dengan baik maka akan memiliki ROE yang baik pula.
G. Uji Hipotesis 5 1. Uji Ketepatan Perkiraan (Uji R2) Tabel IV. 16 Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
1
.275a
.076
.018
Std. Error of the Estimate
DurbinWatson
.26906
1.465
a. Predictors: (Constant), vaic b. Dependent Variable: nim
Sumber: Hasil Ouput SPSS 16.0 Untuk mengukur besarnya prosentase pengaruh variabel Value Added Intellectual Capital (VAIC™) terhadap variabel Net Interest Margin (NIM) maka digunakan nilai koefisien adjusted R2. Hasil uji regresi dapat dilihat pada table di atas, bahwa besarnya Adjusted R2 adalah 0.018 hal ini berarti variabel variabel independen Value Added Intellectual Capital (VAIC™) dapat menjelaskan variasi
commit to user 70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
variabel dependen Net Interest Margin sebesar 1.8%. Untuk sisanya sebesar 98.2% dijelaskan oleh variabel-variabel yang lain di luar model regresi.
2. Uji Koefisien Regresi Simulatan (uji F) Tabel IV. 17 ANOVAb Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
.095
1
.095
1.313
.269a
Residual
1.158
16
.072
Total
1.253
17
Model 1
a. Predictors: (Constant), vaic b. Dependent Variable: nim
Sumber: Hasil Ouput SPSS 16.0 Uji koefisien regresi simultan (Uji F) dapat dilihat pada table anova di atas bahwa didapatkan nilai F hitung sebesar 1.313 dengan tingkat probabilitas 0,269 (signifikasi). Oleh karena P-value lebih besar dari tingkat signifikasi α = 5%. Artinya bahwa variabel VAIC™ tidak berpengaruh terhadap variabel NIM (Net Interest Margin). 3. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t) Tabel IV. 18 Coefficientsa
commit to user 71
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Unstandardized Coefficients Model
B
1 (Constant) -2.837 vaic
.074
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
.182 .064
.275
t
Sig.
-15.612
.000
1.146
.269
a. Dependent Variable: nim
Sumber: Hasil Output SPSS 16.0 Uji signifikasi parameter individual (uji t), dapat dilihat pada table di atas yaitu nilai probabilitas VAIC™ sebesar 0.269, sehingga jika dibandingkan dengan probabilitas yang digunakan yaitu sebesar 0.05 (5%), jadi nilai probabilitas VAIC™ = 0.269 > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh IC (VAIC™) yang signifikan terhadap rasio NIM (Net Interest Margin) perusahaan perbankan syariah pada tahun 2005-2010. Jadi dengan demikian berarti bahwa hipotesis keempat ditolak. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan bank dalam menerapkan kemampuan Intellectual Capital dalam rasio NIM masih belum baik.
H. Uji Hipotesis 6 1. Uji Ketepatan Perkiraan (Uji R2) Tabel IV. 19 Model Summaryb Model
R
1
.760a
R Square
Adjusted R Square
.578
.551
Std. Error of the Estimate .0489077
DurbinWatson 1.230
a. Predictors: (Constant), VAIC1 b. Dependent Variable: BOPO1
Sumber: Hasil Output SPSS 16.0
commit to user 72
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Untuk mengukur besarnya prosentase pengaruh variabel Value Added Intellectual Capital (VAIC™) terhadap variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) maka digunakan nilai koefisien adjusted R2. Hasil uji regresi dapat dilihat pada table di atas, bahwa besarnya Adjusted R2 adalah 0.551. Hal ini berarti variabel variabel independen Value Added Intellectual Capital (VAIC™) dapat menjelaskan variasi variabel dependen Biaya Operasional Pendapatan Operasional
sebesar 55.10%. Untuk sisanya sebesar 44.90% dijelaskan oleh
variabel-variabel yang lain di luar model regresi. 2. Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji F) Tabel IV.20 ANOVAb Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
.052
1
.052
21.877
.000a
Residual
.038
16
.002
Total
.091
17
Model 1
a. Predictors: (Constant), VAIC1 b. Dependent Variable: BOPO1
Sumber: Hasil Output SPSS 16.0 Uji koefisien regresi simultan (Uji F) dapat dilihat pada table anova di atas bahwa didapatkan nilai F hitung sebesar 21.877 dengan tingkat probabilitas 0,000 (signifikasi). Oleh karena P-value lebih kecil dari tingkat signifikasi α = 5%. Artinya bahwa variabel VAIC™ berpengaruh terhadap variabel BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional). 3. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t)
commit to user 73
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV. 21 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B
Std. Error
1(Constant)
.983
.033
VAIC1
-.055
.012
Standardized Coefficients Beta
-.760
t
Sig.
29.749
.000
-4.677
.000
a. Dependent Variable: BOPO1
Sumber: Hasil Output SPSS 16.0 Uji signifikasi parameter individual (uji t), dapat dilihat pada table di atas yaitu nilai probabilitas VAIC™ sebesar 0.000, sehingga jika dibandingkan dengan probabilitas yang digunakan yaitu sebesar 0.05 (5%), jadi nilai probabilitas VAIC™ = 0.000 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh IC (VAIC™) yang signifikan terhadap rasio BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) perusahaan Perbankan Syariah pada tahun 2005-2010. Jadi dengan demikian berarti bahwa hipotesis keenam diterima. Dari tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa nilai b atau koefisien regresi adalah 0.055 dan bertanda negatif, yang berarti bahwa hubungan antara variabel VAIC™ dan variabel BOPO bersifat beda arah. Artinya setiap perubahan atau kenaikan pada nilai variabel independen VAIC™ akan berbanding terbalik dengan perubahan atau kenaikan pada nilai variabel dependen BOPO. Rasio BOPO menunjukkan perbandingan biaya operasional terhadap pendapatan operasional yang dihasilkan bank. BOPO yang baik ditunjukkan oleh rasio BOPO yang semakin rendah, yang berarti semakin efisiensi biaya operasional yang dikeluarkan
commit to user 74
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bank, sehingga suatu bank yang telah menjalankan manajemen terhadap Intellectual Capital (IC) dengan baik maka akan memiliki BOPO yang baik pula. I. Uji Hipotesis 7 Uji Ketepatan Perkiraan (Uji R2)
Tabel IV. 22 Model Summaryb Model
R
1
.226a
Adjusted R R Square Square .051
-.008
Std. Error of the Estimate
DurbinWatson
.0552675
1.437
a. Predictors: (Constant), VAIC1 b. Dependent Variable: FDR1
Sumber: Hasil Output SPSS 16.0 Untuk mengukur besarnya prosentase pengaruh variabel Value Added Intellectual Capital (VAIC™) terhadap variabel Financing Deposits Ratio (FDR) maka digunakan nilai koefisien adjusted R2. Hasil uji regresi dapat dilihat pada table di atas, bahwa besarnya Adjusted R2 adalah -0.08. Hal ini menunjukkan bahwa Value Added Intellectual Capital (VAIC™) tidak dapat menjelaskan variasi variabel dependen Financing Deposit Ratio dikarenakan variabel tersebut bernilai negative. Dengan demikian uji F dan uji t tidak dapat dilakukan karena antar variabel independen dan dependen tidak berpengaruh apapun.
J. Uji Hipotesis 8
commit to user 75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji Ketepatan Perkiraan (Uji R2) Tabel IV. 23 Model Summaryb Model
R
1
.131a
R Square
Adjusted R Square
.017
-.044
Std. Error of the Estimate .1209100
DurbinWatson 1.754
a. Predictors: (Constant), VAIC1 b. Dependent Variable: PDN1
Sumber: Hasil Output SPSS 16.0 Untuk mengukur besarnya persentase pengaruh variabel Value Added Intellectual Capital (VAIC™) terhadap variabel Posisi Devisa Netto (PDN) maka digunakan nilai koefisien adjusted R2. Hasil uji regresi dapat dilihat table di atas, bahwa besarnya Adjusted R2 adalah -0.044. Hal ini menunjukkan bahwa Value Added Intellectual Capital (VAIC™) tidak dapat menjelaskan variasi variabel dependen Posisi Devisa Netto dikarenakan variabel tersebut bernilai negative. Dengan demikian uji F dan uji t tidak dapat dilakukan karena antar variabel independen dan dependen tidak berpengaruh apapun.
commit to user 76
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
Setelah melakukan analisis data dan pembahasan hasil penelitian di Bab IV, maka pada Bab V ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian, saran, dan rekomendasi yang diberikan peneliti. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini, terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Setelah dilakukan analisis data, hasilnya menunjukkan perusahaan perbankan Syariah memiliki nilai rata-rata Value Added Intellectual Capital (VAICä) sebesar 2.652. Nilai rata-rata Capital Adequacy Ratio (CAR) pada perusahaan perbankan Syariah sebesar
12.12 %. Untuk Non
Performing Financing (NPF), rata-rata nilai yang dimiliki perusahaan perbankan Syariah sebesar 3.61 %. Perusahaan perbankan Syariah memiliki nilai rata-rata Return On Assets (ROA) sebesar 2.06 %. Rata-rata nilai Return on Assets (ROE) yang dimiliki oleh perusahaan perbankan Syariah sebesar 29.76 %. Rata-rata nilai Net Interest Margin (NIM) yang dimiliki perusahaan perbankan Syariah sebesar 7.41%. Rata-rata nilai Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 83.78%. Rata-rata nilai Financing Deposits Ratio (FDR) yang dimiliki oleh perbankan Syariah sebesar 85.84%. Rata-rata nilai Posisi Devisa Neto (PDN) sebesar 6.49%.
commit to user 77
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti tidak terdapat pengaruh signifikan Intellectual Capital (IC) terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) perusahaan perbankan Syariah. Sehingga dengan demikian maka berarti H1 ditolak. 3. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti tidak terdapat pengaruh signifikan Intellectual Capital (IC) terhadap Non Performing Financing (NPF) perusahaan perbankan Syariah. Sehingga dengan demikian maka berarti H2 ditolak. 4. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti terdapat pengaruh signifikan Intellectual Capital (IC) terhadap Return on Asset (ROA) perusahaan perbankan Syariah. Sehingga dengan demikian maka berarti H3 diterima. 5. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti terdapat pengaruh signifikan Intellectual Capital (IC) terhadap Return On Equity (ROE) perusahaan perbankan Syariah. Sehingga dengan demikian maka berarti H4 diterima. 6. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti tidak terdapat pengaruh signifikan Intellectual Capital (IC) terhadap Net Interest Margin (NIM) perusahaan perbankan Syariah. Sehingga dengan demikian maka berarti H5 ditolak. 7. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti terdapat pengaruh signifikan Intellectual Capital (IC) terhadap Biaya
commit to user 78
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) perusahaan perbankan Syariah. Sehingga dengan demikian maka berarti H6 diterima. 8. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti tidak terdapat pengaruh signifikan Intellectual Capital (IC) terhadap Financing Deposit Ratio (FDR) perusahaan perbankan Syariah. Sehingga dengan demikian maka berarti H7 ditolak. 9. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti tidak terdapat pengaruh signifikan Intellectual Capital (IC) terhadap Posisi Devisa Netto (PDN) perusahaan perbankan Syariah. Sehingga dengan demikian maka berarti H8 ditolak.
B. Keterbatasan Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan oleh peneliti berikutnya. Beberapa keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut ini :. 1. Penelitian ini hanya menunjukkan pengaruh intelletual capital (IC) terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan Syariah tahun tersebut, sehingga tidak memperlihatkan pengaruh Intelletual Capital (IC) terhadap kinerja keuangan perusahaan Syariah masa depan. 2. Pada penelitian ini proksi intelletual capital (IC) menggunakan Value Added Intellectual Capital (VAIC™), yang terdiri dari beberapa komponen yaitu, VACA, VAHU, dan STVA. Ketiga komponen digabungkan pengaruhnya sebagai satu kesatuan VAIC™, sehingga tidak dapat diketahui komponen
commit to user 79
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mana dari VAIC™ yang sebenarnya memiliki pengaruh paling signifikan terhadap kinerja keuangan. 3. Pengukuran
kinerja
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
hanya
menggunakan pengukuran kinerja berdasarkan analisis rasio kinerja keuangan yang berasal dari laporan keuangan. 4. Pada penelitian ini pengujian hanya dilakukan dengan menguji pengaruh Intelletual Capital (IC) terhadap tiap-tiap komponen kinerja secara terpisah.
C. Rekomendasi Tema Intelletual Capital (IC) merupakan tema penelitian yang masih jarang dilakukan di Indonesia. Beberapa rekomendasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya mengenai Intellectual Capital (IC), antara lain: 1. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan ruang lingkup penelitian yang lebih luas, mengambil objek perusahaan/lembaga keuangan syariah, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan tidak hanya pada perusahaan perbankan Syariah saja. 2. Penelitian serupa selanjutnya dapat menambahkan jumlah sampel, sehingga pengaruh Intelletual Capital (IC) tidak hanya dapat dinilai pada kinerja perusahaan tahun yang bersangkutan, tapi juga pada kinerja perusahaan masa depan. 3. Menguji ketiga komponen VAIC™ yang terdiri dari VACA, VAHU, dan STVA. Sehingga dapat diketahui komponen mana dari VAIC™ yang sebenarnya memiliki pengaruh paling signifikan terhadap kinerja keuangan.
commit to user 80
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Menggunakan ukuran kinerja keuangan lainnya, antara lain yang berbasis pada market value. Proksi market to book value ratio (MB), market capitalization, ataupun earning per share (EPS). (Firer dan Williams, 2003; Chen et al., 2005; Abdolmohammadi, 2005; dan Tan et al., 2007).
commit to user 81