Lili Kasmini da Nirwanasari Purba, Pengaruh Eksperimen Sains… PENGARUH EKSPERIMEN SAINS PADA MATERI MENCAMPUR WARNA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK B2 PADA TK PERTIWI BANDA ACEH
Lili Kasmini1 dan Nirwanasari Purba2
Abstrak
Pembelajaran eksperimen sains di TK dapat membantu pemahaman anak tentang konsep sains, membantu meletakkan aspek-aspek yang terkait dengan keterampilan sains untuk dapat meningkatkan kognitif anak. Rumusan masalah dalam penelitian adalah apakah eksperimen sains pada materi mencampur warna berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak kelompok B2 di TK Pertiwi Banda Aceh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh eksperimen sains pada materi mencampur warna terhadap perkembangan kognitif anak kelompok B2 di TK Pertiwi Banda Aceh. Metode yang digunakan eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B2 di TK Pertiwi Banda Aceh yang berjumlah 24 anak. Pengambilan sampel penelitian dengan menggunakan teknik total sampling yang berjumlah 24 anak yang terdiri dari 13 laki-laki dan 11 perempuan. Pengumpulan data menggunakan pretest dan postest, dokumentasi, serta observasi dan pengolahan data menggunakan rumus statistika uji-t. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis bahwa thitung > ttabel, yaitu 9,23 > 2,07 sehingga hipotesis dalam penelitian ini di terima. Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa eksperimen sains dapat mempengaruhi perkembangan kognitif anak sebesar 4,25 atau tergolong dalam kategori baik. Disarankan kepada guru untuk dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dengan menggunakan variasi dan inovasi metode dalam permainan yang beragam sehingga kemampuan kognitif anak dapat meningkat. Kata kunci: Eksperimen Sains, Mencampur Warna, Kognitif
1 2
Lili Kasmini, Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena, Email:
[email protected] Nirwanasari Purba, Mahasiswa S1 Prodi PG PAUD, STKIP Bina Bangsa Getsempena
ISSN 2355-102X
Volume III Nomor 1. Maret 2016 |31
Lili Kasmini da Nirwanasari Purba, Pengaruh Eksperimen Sains… atau multi kecerdasan yang dimiliki anak.
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan upaya untuk
Menurut
Undang-Undang
meningkatkan sumber daya manusia. Hal ini
Nomor
dapat terwujud melalui proses belajar. Belajar
pendidikan
adalah proses perubahan perilaku berkat
menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini
pengalaman dan latihan, artinya kegiatan
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
belajar adalah perubahan tingkah laku yang
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6
menyangkut
tahun yang dilakukan melalui pemberian
pengetahuan,
keterampilan,
20
Mendiknas
Tahun 2003 tentang sistem nasional
1
14
rangsangan
organisasi atau perilaku. Menurut Hamdani
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
(2011: 14) “pendidikan merupakan usaha
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
manusia
pendidikan lebih lanjut.
mengembangkan
artinya
manusialah
yang
untuk
ayat
maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek
yang
pendidikan
pasal
membantu
makna pendidikan yang
Berdasarkan undang-undang pendidikan
berfungsi untuk kehidupan manusia yang lebih
anak usia dini perlu mendapatkan perhatian
baik”.
yang sungguh-sungguh dari pemerintah dan Menurut Undang-Undang Mendiknas
masyarakat karena merupakan langkah awal
Nomor 20 Tahun 2003, tentang sistem
untuk menuju pendidikan yang lebih lanjut. Di
pendidikan
1,
samping itu, pendidikan anak usia dini
mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha
merupakan investasi yang sangat besar bagi
sadar
keluarga
dan
nasional
terencana
pasal
1
ayat
untuk mewujudkan
dan
negara.
Anak-anak
adalah
suasana belajar dan proses pembelajaran agar
generasi penerus keluarga dan sekaligus
peserta didik secara aktif mengembangkan
penerus
potensi diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
perkembangan
mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dalam pendidikan anak usia dini, yaitu fisik
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
maupun psikis yang meliputi perkembangan
Untuk mencapai tujuan pendidikan tesebut
intelektual atau kognitif, bahasa, motorik, dan
maka dilakukan dengan proses belajar yang
sosio-emosional.
dapat mengubah tingkah laku individu yang bersangkutan
serta
mengembangkan
bangsa.
Berbagai
aspek
yang dapat dikembangkan
Pengenalan sains hendaknya dilakukan sejak
usia
dini
dengan
kegiatan
yang
kreativitas, sikap, dan perilaku. Proses belajar
menyenangkan dan melalui pembiasaan agar
tersebut akan lebih optimal jika dilakukan
anak mengalami proses sains secara langsung,
sejak anak berusia dini.
dan agar anak tidak hanya mengetahui
Usia dini merupakan masa emas di mana
hasilnya saja tetapi juga dapat mengerti
seluruh aspek perkembangan yang dimiliki
proses dan kegiatan sains yang dilakukannya.
anak dapat berkembang dengan pesat dan
Sains
merupakan usia yang sangat potensial untuk
eksplorasi terhadap berbagai benda, baik
melatih dan mengembangkan berbagai potensi ISSN 2355-102X
benda hidup maupun benda mati. Selain itu Volume III Nomor 1. Maret 2016 |32
memungkinkan
anak
melakukan
Lili Kasmini da Nirwanasari Purba, Pengaruh Eksperimen Sains… dapat juga melatih anak untuk menggunakan
Menurut Sugiyono (2008: 107) “metode
panca indranya untuk mengenal perbagai
penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
benda dan peristiwa.
metode penelitian yang digunakan untuk
Penerapan metode eksperimen pada
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
sains, anak dapat berinteraksi langsung dengan
yang lain dalam kondisi yang terkendali”.
kegiatan yang diberikan oleh guru. Dengan
Peneliti
begitu diharapkan anak dapat memahami
eksperimen sains pada materi mencampur
proses dari kegiatan yang diberikan, mengerti
warna berpengaruh terhadap perkembangan
konsep-konsep sains. Dalam pelaksanaannya
kognitif anak kelompok B2 di TK Pertiwi
guru dapat menggunakan media yang ada
Banda Aceh.
dilingkungan sekolah. Dengan dilakukannya
1. Lokasi Penelitian
ingin
mendeskripsikan
apakah
pembelajaran eksperimen sains di TK dapat
Penelitian dilaksanakan di TK Pertiwi
membantu pemahaman anak tentang konsep
Banda Aceh Provinsi Aceh. Penetapan lokasi
sains, membantu meletakkan aspek-aspek
penelitian
yang terkait dengan keterampilan sains. Sains
karena peneliti melakukan PPL di TK Pertiwi
sebagai salah satu saran untuk mengetahui
Banda
rahasia alam raya dan isinya, dan mensyukuri
memudahkan
ciptaan Allah SWT.
penelitian dan dalam pengamatan awal peneliti
didasarkan
Aceh,
atas
sehingga peneliti
dirasakan untuk
akan
melakukan
Secara keseluruhan pembelajaran di TK
menemukan
Pertiwi Banda Aceh sudah baik, akan tetapi
merangsang
dalam meningkatkan kemampunan kognitif
kurang bervariasi dan kurang menarik bagi
masih perlu variasi dan inovasi metode dan
anak. Penelitian ini dilakukan dalam waktu
permainan, maka dari itu peneliti ingin
satu bulan dari tanggal 10 November sampai
mengetahui melalui eksperimen sains pada
dengan tanggal 10 Desember 2015, sesuai
materi
dengan surat dari Dinas Pendidikan Kota
mencampur
warna
apakah
dapat
bahwa
pertimbangan,
pembelajaran
perkembangan
kognitif
mempengaruhi kemampuan kognitif anak.
Banda Aceh.
METODE PENELITIAN
2. Populasi dan Sampel Penelitian
Metode dalam
penelitian
penelitian
ini
yang anak
yang
digunakan
Populasi adalah wilayah generalisasi
adalah
penelitian
yang terdiri atas objek atau subjek yang
eksperimen karena gejala yang ditimbulkan
mempunyai
diperlakukan dengan sengaja oleh peneliti,
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dengan desain yang digunakan adalah pre-
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
exsperimen desain, yaitu one-group pretest-
(Sugiyono, 2008: 117). Dalam penelitian ini
postest. Metode eksperimen selalu dilakukan
yang menjadi populasi adalah seluruh anak
dengan maksud untuk melihat akibat suatu
kelompok B2 di TK Pertiwi Banda Aceh yang
perlakuan (Arikunto, 2010: 9).
berjumlah 24 anak.
ISSN 2355-102X
kualitas
dan
karakteristik
Volume III Nomor 1. Maret 2016 |33
Lili Kasmini da Nirwanasari Purba, Pengaruh Eksperimen Sains… Pengambilan sampel penelitian dengan menggunakan teknik total sampling. Menurut Sugiyono sampling
(2008: 132) adalah
teknik
untuk
dipilih
bentuk
perbuatan
(tes
tindakan)
(Sudjana, 2009: 35). Tes merupakan alat ukur
“teknik
total
yang diberikan kepada sampel (anak) untuk
sampling
yang
mendapatkan jawaban yang diharapkan, baik
memberi peluang yang sama kepada anggota populasi
dalam
menjadi
lisan, tulisan maupun perbuatan.
anggota
Teknik yang digunakan dalam penelitian
sampel”. Teknik total sampling atau penelitian
ini adalah dengan memberikan tes awal
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
(pretest) sebanyak 5 buah soal dan tes akhir
anak kelompok B2 di TK Pertiwi Banda Aceh
(postest) sebanyak 5 buah soal. Tes awal
yang berjumlah 24 anak yang terdiri dari 13
(pretest)
laki-laki dan 11 perempuan.
dimulai dan tes akhir (postest) diberikan pada
3. Teknik Pengumpulan Data
akhir pembelajaran yang bertujuan untuk
Pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti
menggunakan
berapa
teknik
diberikan
sebelum pembelajaran
melihat berpengaruh perkembangan kognitif anak kelompok B2 di TK Pertiwi Banda Aceh
pengumpulan data, yaitu dengan menggunakan
pada
materi
mencampur
tes, dokumentasi, dan observasi. Dengan
menggunakan metode eksperimen sains jadi
menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
keseluruhan soal sebanyak 10 buah soal. langkah-langkah
warna
atau
dengan
3.1. Tes
Adapun
prosedur
Tes adalah pertanyaan-pertanyaan yang
pelaksanaan dilakukan sebagai berikut:
diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tertulis), atau
Pretest
Perlakuan/Tindakan
Postest
Pengaruh sebelum dan sesudah perlakuan/tindakan
Skor
Skor
Gambar 1 Prosedur Pelaksanaan Tes Pretest
merupakan
tes
yang
yang
anak
terhadap
pembelajaran
mencampur
dilakukan sebelum pembelajaran dimulai. Tes
warna. Tes pretest yang dilakukan dengan
ini
menanyakkan kepada anak dengan bentuk soal
bertujuan
untuk
mengetahui
tingkat
kognitif anak dan sejauh mana pemahaman
ISSN 2355-102X
seperti di tabel1 sebagai berikut:
Volume III Nomor 1. Maret 2016 |34
Lili Kasmini da Nirwanasari Purba, Pengaruh Eksperimen Sains… Tabel 1 Kisi-Kisi Pertanyaan Pretest No
Soal Pretest
Skor Jawaban
1. Sebutkan nama-nama warna primer 2. Sebutkan nama-nama warna sekunder 3. Sebutkan nama-nama warna tersier 4. Sebutkan nama-nama warna netral Sumber : Arikunto (2009: 38) Setelah
akhir
pembelajaran
30 30 30 10
peneliti
pembelajaran eksperimen sains pada materi
melakukan postest yang bertujuan untuk
mencampur warna terhadap perkembangan
mengetahui sampai di mana pencapaian anak
kognitif anak kelompok B. Tes postest yang
terhadap pembelajaran mencampur warna. Tes
dilakukan dengan menanyakkan kepada anak
yang dilakukan
dengan bentuk soal seperti di tabel 2 sebagai
sama
dengan
tes
yang
dilakukan pada tes pretest. Tes ini digunakan
berikut:
untuk memperoleh data tentang pengaruh Tabel 2 Kisi-Kisi Pertanyaan Postest No
Soal Postest
Skor Jawaban
1. Sebutkan nama-nama warna primer 2. Sebutkan nama-nama warna sekunder 3. Sebutkan nama-nama warna tersier 4. Sebutkan nama-nama warna netral Sumber : Arikunto (2009: 38)
30 30 30 10
3.2 Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode yang
bila dibandingkan dengan metode lain. Teknik
digunakan dengan mencari data melalui
pengumpulan
peninggalan
observasi
tertulis,
seperti
arsip
dan
data digunakan
dengan bila
metode penelitian
termasuk juga buku-buku tentang pendapat,
berkenaan dengan perilaku manusia, proses
teori dan data yang berhubungan dengan
kerja, gejala-gejala alam dan bila yang diamati
masalah
yang
telalu besar (Sugiyono, 2008: 203). Observasi
dikumpulkan pada penelitian ini berupa data-
ini dilakukan untuk melihat sejauh mana minat
data yang berkaitan dengan penelitian, seperti
anak
identitas siswa, guru, sekolah, perangkat
eksperimen
pembelajaran, foto-foto kegiatan tindakan dan
Arikunto (2009: 35) adapun kriteria skor atau
lain-lain.
penilaian yang digunakan, yaitu skor 1
penelitian.
Dokumen
3.2 Observasi Observasi
merupakan
untuk
mengikuti
mencampur
pembelajaran
warna.
Menurut
dinyatakan kurang sekali, skor 2 dinyatakan metode
yang
kurang, skor 3 dinyatakan cukup, skor 4
digunakan untuk memperoleh data tentang
dinyatakan baik, dan skor 5 dinyatakan baik
pembelajaran yang mempunyai ciri spesifik ISSN 2355-102X
Volume III Nomor 1. Maret 2016 |35
Lili Kasmini da Nirwanasari Purba, Pengaruh Eksperimen Sains… sekali. Adapun penilaian yang digunakan
seperti di tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3 Kisi-Kisi Observasi No
Aspek yang Diamati
Skor Penilaian 1 2 3 4 5
1. Dapat mencampurkan lebih dari 7 warna 2. Terlibat langsung dalam kegiatan percobaan 3. Dapat mencampurkan warna primer dan warna skunder 4. Mengkomunikasikan kegiatan percobaan Sumber : Arikunto (2009: 35)
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
4. Teknik Analisis Data Pengolahan data dalam penelitian ini
menggunakan uji pihak kanan, dengan taraf
dengan menggunakan rumus statistika yang
signifikan = 0,05. Hipotesis yang akan diuji
bertujuan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
untuk
mengetahui
pengaruh
eksperimen sains pada materi mencampur
Ho : µ =
warna terhadap perkembangan kognitif anak
mencampur warna tidak berpengaruh terhadap
kelompok B2 di TK Pertiwi Banda Aceh.
perkembangan kognitif anak kelompok B2 di
Setelah
semua
data
hasil
tes
Eksperimen sains pada materi
TK Pertiwi Banda Aceh.
dikumpulkan maka data tersebut dianalisis
Ha : µ >
atau diolah dengan menggunakan metode
mencampur
statistik uji t-tes sesuai dengan rumus yang
perkembangan kognitif anak kelompok B2 di
dikemukakan Arikunto (2010: 349). Sebagai
TK Pertiwi Banda Aceh.
langkah
HASIL PENELITIAN DAN
untuk
mengolah
data,
maka
digunakan rumus t-tes sebagai berikut: Md t
= ∑ X² d √
N (N – 1)
Eksperimen sains pada materi warna
berpengaruh
terhadap
PEMBAHASAN TK Pertiwi Banda Aceh didirikan pada tahun 1970 kepemilikan tanah milik Pemda dengan NSS/NSM/NDS 002066108062 serta NPSN 10112767 dan memperoleh akreditasi
Keterangan Rumus: Md = Mean perbedaan tes awal dengan tes akhir X
= Deviasi setiap nilai
A. TK Pertiwi Banda Aceh memiliki luas tanah 2100 m² dengan status tanah hak milik, memiliki armada antar jemput bagi siswa/i yang dikemudikan oleh 4 orang tenaga sopir
∑ X² d = Jumlah kuadrat deviasi
dan 3 orang pembantu sopir, mempunyai 1
N
= Banyaknya sampel
orang tenaga administrasi, mempunyai 1 orang
db
= Ditentukan dengan N - 1
tenaga IT, mempunyai 3 orang tenaga cleaning service, dan mempunyai 1 kolam renang anak (TK Pertiwi, 2015).
ISSN 2355-102X
Volume III Nomor 1. Maret 2016 |36
Lili Kasmini da Nirwanasari Purba, Pengaruh Eksperimen Sains… TK Pertiwi Setda Aceh terletak di jalan Krueng
Tripa
Desa
Geuceu
Komplek,
memperoleh juara I menari pada acara Gilang Gemilang RRI, juara
harapan
I
lomba
Kecamatan Banda Raya Kota Banda Aceh
menari PAUD di Fatih Billingual School,
Provinsi Aceh dengan posisi yang sangat
dan juara I menyanyi duet Porseni (guru)
strategis sehingga mudah dijangkau oleh
tingkat
masyarakat. Lingkungan TK Pertiwi Banda
2012/2013 memperoleh juara I
Aceh merupakan lingkungan pendidikan dan
mewarnai tingkat TK dalam rangka HUT
perkantoran dan juga berdekatan dengan
Polantas, juara I lomba festival tari kreatifitas
rumah-rumah warga desa. Pada umumnya
seni dan budaya Aceh, juara I lomba fashion
murid-murid TK Pertiwi Banda Aceh tidak
show dalam rangka HUT PGRI ke-68, dan
hanya berasal dari Desa Geuceu Komplek tapi
juara I lomba mewarnai dalam rangka HUT
juga dari desa-desa sekitar (se-Kecamatan)
PGRI ke-68.
bahkan adapula yang berasal dari Kabupaten Aceh Besar.
Kota Banda Aceh. Pada Tahun lomba
Pada tahun 2013/2014 memperoleh juara I lomba mewarnai tingkat TK dalam
Peran aktif masyarakat di TK Pertiwi
rangka HUT TVRI, juara favorit lomba
Setda Aceh terhimpun dalam satu wadah
mewarnai tingkat TK dalam rangka HUT
komite sekolah. Sekolah menghasil suatu
TVRI, dan juara I lomba menari “Aceh
kebijakan agar masyarakat sekitar selalu
Kreasi” dalam rangka HUT PGRI yang
merasa memiliki sekolah dengan melibatkan
diselenggarakan oleh Biolysin. Pada tahun
warga sekitar sekolah untuk menjadi pengurus
2014/2015
komite sekolah. Visi TK Pertiwi Banda Aceh
mewarnai tingkat TK yang diselenggarakan
menciptakan
dan
oleh Youth Education Center, Juara I lomba
berakhlaqul karimah serta mandiri sedangkan
mewarnai tingkat TK yang diselenggarakan
misi TK Pertiwi Banda Aceh
melalui
oleh rumoh Aceh, Juara III lomba hafalan
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,
surah pendek yang diselenggarakan oleh SD
dan
ciptakan
Al-Fityan, Juara I lomba shalat berjamaah
pembelajaran yang menarik dan bermakna
yang diselenggarakan oleh SD Al-Fitiyan.
bagi anak, menggali dan mengembangkan
Pada tahun ajaran 2015/2016 juara I lomba
bakat serta potensi yang dimiliki anak,
fashion show tingkat TK yang diselenggarakan
membimbing dan mendidik anak menjadi
oleh Dinas Pendidikan Aceh dan peserta
generasi Islami dan berprestasi (TK Pertiwi,
lomba pancing botol yang diselenggarakan
2015).
oleh Dinas Pendidikan Aceh.
anak
kreatif,
menyenangkan,
cerdas,
kita
Dilihat dari prestasi sekolah yang telah
memperoleh
juara
I
lomba
1. Deskripsi Hasil Tes Penelitian
diperoleh TK Pertiwi Banda Aceh. TK Pertiwi
Data penelitian yang diperoleh melalui
Banda Aceh telah memperoleh berbagai
hasil
pretest
dan
postest
pada
materi
prestasi, baik prestasi anak maupun prestasi
mencampur warna terhadap perkembangan
guru. Pada prestasi anak pada tahun 2011/2012 ISSN 2355-102X
kognitif anak melalui eksperimen sains pada Volume III Nomor 1. Maret 2016 |37
Lili Kasmini da Nirwanasari Purba, Pengaruh Eksperimen Sains… kelompok B2 di TK Pertiwi Banda Aceh. Tes
eksperimen sains. Langkah selanjutnya, yaitu
diberikan sebelum dan setelah keseluruhan
mentabulasikan data hasil pretest dan postest
materi diajarkan dengan penggunaan metode
anak
eksperimen. Soal tes disesuaikan dengan
mempermudah
tujuan
diperoleh di lapangan, yaitu sebagai berikut:
pembelajaran
perkembangan
kognitif
untuk anak
mengukur
ke
dalam
bentuk
tabel
pengolahan
data
untuk yang
melalui
Tabel 4 Hasil Pretest dan Postest Anak Kelompok B2 di TK Pertiwi Banda Aceh No (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nama Anak Kelompok B2 di TK Pertiwi Banda Aceh (2) ZK IF FT IA IM RF HJ RY GG PT KY RZ NL ZF CZ JS TG IF PR SY AF RH IM AY Jumlah Hasil Belajar
Pretest (3) 20 40 20 60 20 40 20 60 20 40 20 60 20 40 20 60 20 40 20 60 20 20 40 20 800
Dari hasil tes pretest dan postest langkah
Hasil Belajar Postest (4) 80 60 80 80 80 80 80 60 80 80 60 80 80 60 60 80 60 80 80 80 80 80 60 80 1780
Deviasi (5) 60 20 60 20 60 20 60 0 60 20 40 20 60 20 40 20 40 20 60 20 60 60 20 60 920
Langkah selanjutnya mencari jumlah
selanjutnya mencari mean dari perbedaan tes
kuadrat deviasi sebagai berikut:
sebagai berikut:
∑ X² d = 60² + 20² + 60² + 20² + 60² + 20² + 60² + 60² + 20² + 40² + 20² + 60² + 20² +
∑d Md
= N 920 =
Md
24 = 38,33
ISSN 2355-102X
920² 40² + 20² + 40² + 20² + 60² + 20² + 60² + 60² + 20² + 60² 24 = 9533,34 Volume III Nomor 1. Maret 2016 |38
Lili Kasmini da Nirwanasari Purba, Pengaruh Eksperimen Sains… yaitu 9,23 > 2,07. Dengan demikian hipotesis Selanjutnya
mencari
hipotesis
dari
perbedaan test sebagai berikut:
dalam penelitian ini menyatakan eksperimen
Md t
penelitian ini, Ha diterima, sehingga hipotesis sains
= ∑ X² d
pada
materi
mencampur
warna
berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak kelompok B2 di TK Pertiwi Banda Aceh.
√ N (N – 1)
2. Deskripsi Hasil Observasi 38,33
Data penelitian yang diperoleh dari
= 9533,34
hasil observasi yang telah dilakukan oleh
√ 24 (24 – 1)
peneliti pada anak kelompok B2 di TK Pertiwi Banda Aceh pada materi mencampur warna
38,33
terhadap perkembangan kognitif anak melalui
= 4,15 t
eksperimen sains dengan hasil penelitian
= 9,23
menggunakan
teknik
penyajian
memaparkan
gambaran
penelitian
dengan secara
Berdasarkan pengujian hipotesis dengan
sistematis mengenai data-data yang diperoleh
menggunakan uji pihak kanan dengan taraf
dari lokasi penelitian serta hubungan antara
signifikan
fenomena
α = 0,05 dan db (distribusi
yang
diselidiki
berdasarkan
bilangan) n - 1 = 24 - 1 = 23, maka daftar
rumusan masalah dalam penelitian. Data-data
distribusi
tersebut ditabulasikan ke dalam tabel dan
t
dengan
t(0,975)
(23),
sehingga
diperoleh t(0,975) (23) = 2,07 karena thitung > ttabel,
hasilnya sebagai berikut:
Tabel 5 Minat Anak Mengikuti Pembelajaran Eksperimen Sains Mencampur Warna
No 1 2 3 4
Komponen Pengamatan Dapat mencampurkan lebih dari 7 warna Terlibat langsung dalam kegiatan percobaan Dapat mencampurkan warna primer dan warna skunder Mengkomunikasikan kegiatan percobaan Total Skor Rata-rata
Berdasarkan
tabel
5
menunjukkan
konsep
Skor 5 3 4 5 17 4,25 sains
menunjukkan
bahwa
bahwa anak kelompok B2 di TK Pertiwi
perkembangan kognitif anak kelompok B2 di
Banda Aceh pada materi mencampur warna
TK
terhadap perkembangan kognitif anak melalui
mencampur warna terhadap perkembangan
eksperimen
kognitif anak melalui eksperimen sains sebesar
sains
menunjukkan
bawah
Pertiwi
Banda
Aceh
pada
materi
perilaku anak sudah memahami proses dari
4,25 pada kategori baik.
kegiatan yang diberikan, mengerti konsepISSN 2355-102X
3. Pembahasan Volume III Nomor 1. Maret 2016 |39
Lili Kasmini da Nirwanasari Purba, Pengaruh Eksperimen Sains… Pengembangan kognitif anak untuk mengembangkan
bendanya sudah tidak berada dihadapannya.
kemampuan anak untuk
Anak juga mulai mampu menghubungkan
berpikir, atau mengembangkan kemampuan
sebab-akibat yang tampak secara langsung,
otak anak untuk berpikir. Perkembangan
membuat
kognitif sangat berpengaruh pada semua aspek
sebab-akibat
perkembangan anak. Kemampuan anak dalam
Misalnya dengan melihat awan yang hitam
bidang kognitif yang dapat dikembangkan,
anak mengetahui dan mengatakan akan turun
yaitu mulai dari konsep bentuk, warna, ukuran,
hujan.
pola, bilangan, lambang bilangan, huruf, dan
prediksi
berdasarkan
yang
Ada
telah
beberapa
hubungan
diketahuinya.
kriteria
dalam
sains. Dalam bidang sains, kompetensi dasar
pembelajaran sains untuk anak usia dini
yang harus anak miliki adalah mampu
adalah bersifat konkret, hubungan sebab akibat
mengenal berbagai konsep sederhana tentang
terlihat
kehidupan sehari-hari yang dialaminya.
melakukan eksplorasi, memungkinkan anak
Pengenalan sains hendaknya dilakukan sejak
usia
dini
dengan
kegiatan
yang
langsung,
memungkinkan
mengkonstruksikan
pengetahuan
anak
sendiri,
melakukan eksplorasi secara lansung akan
menyenangkan dan melalui pembiasaan agar
memberikan
anak mengalami proses sains secara langsung,
terlupakan
dan agar anak tidak hanya mengetahui
pengertiaan apa adanya, memungkinkan anak
hasilnya
menjawab
saja
tetapi juga dapat mengerti
pengalaman oleh
anak
yang
dan
persoalan
tidak
memberikan
“apa” dari pada
proses dan kegiatan sains yang dilakukannya.
“mengapa”, lebih menekankan pada proses
Sains
dari
memungkinkan
anak
melakukan
pada
produk,
memungkinkan
eksplorasi terhadap berbagai benda, baik
menggunakan
benda hidup maupun benda mati. Selain itu
pengenalan sains hendaknya terpadu dengan
dapat juga melatih anak untuk menggunakan
disiplin ilmu lainnya, dan menyajikan kegiatan
panca indranya untuk mengenal perbagai
yang menarik.
benda dan peristiwa.
bahasa
dan
anak
matematika,
Penerapan metode eksperimen pada
Kegiatan pengenalan sains untuk anak
sains, anak dapat berinteraksi langsung dengan
usia dini sebaiknya disesuaikan dengan tingkat
kegiatan yang diberikan oleh guru. Dengan
perkembagan anak. Guru seharusnya tidak
begitu diharapkan anak dapat memahami
menjejalkan konsep sains pada anak tetapi
proses dari kegiatan yang diberikan, mengerti
memberikan kegiatan yang memungkinkan
konsep-konsep sains. Dalam pelaksanaannya
anak menemukan sendiri fakta dan konsep
guru dapat menggunakan media yang ada
sederhana
dilingkungan sekolah. Dengan dilakukannya
tersebut.
Fungsi
guru
ialah
memfasilitasi dan membantu anak agar belajar
pembelajaran
eksperimen
sains
di
TK
secara optimal.
dapat membantu pemahaman anak tentang
Anak dapat belajar mengingat benda-
konsep sains, membantu meletakkan aspek-
benda, jumlah dan ciri-cirinya, meskipun ISSN 2355-102X
aspek yang terkait dengan keterampilan sains. Volume III Nomor 1. Maret 2016 |40
Lili Kasmini da Nirwanasari Purba, Pengaruh Eksperimen Sains… Sains
sebagai
salah
satu
saran
untuk
kognitif
mengetahui rahasia alam raya dan isinya, dan mensyukuri ciptaan Allah SWT.
anak
sebesar
4,25
atau
tergolong dalam kategori baik. Saran
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
Saran yang dimaksud dalam kajian ini
dengan menggunakan uji pihak kanan dengan
sebagai langkah awal dan berkesinambungan
taraf signifikan α = 0,05 dan db (distribusi
dalam upaya memperbaiki dan sekaligus
bilangan) n - 1 = 24 - 1 = 23, maka daftar
upaya meningkatkan kognitif anak usia dini
distribusi
melalui
t
dengan
t(0,975)
(23),
sehingga
eksperimen
sains
pada
materi
diperoleh t(0,975) (23) = 2,07 karena thitung > ttabel,
mencampur warna. Adapun saran yang dapat
yaitu 9,23 > 2,07. Menurut Arikunto (2010:
dikemukakan adalah sebagai berikut:
112) “hipotesis kerja atau disebut dengan
1.
Disarankan kepada guru untuk dapat
hipotesis alternatif, disingkat Ha, menyatakan
meningkatkan kemampuan kognitif anak
adanya hubungan antara variabel X dan Y atau
dengan
adanya perbedaan antara dua kelompok”.
inovasi metode dalam permainan yang
Dengan demikian, Ha diterima, sehingga
beragam sehingga kemampuan kognitif
hipotesis dalam penelitian ini menyatakan
anak dapat meningkat.
eksperimen sains pada materi mencampur
2.
menggunakan
variasi
dan
Disarankan kepada anak untuk dapat
warna berpengaruh terhadap perkembangan
mengembangkan kognitif serta dapat
kognitif anak kelompok B2 di TK Pertiwi
melatih anak untuk dapat berpikir kritis
Banda Aceh. Berdasarkan data hasil penelitian
dan inovatif melalui eksperimen sains.
menunjukkan bahwa eksperimen sains dapat
3.
Disarankan kepada sekolah agar dapat
mempengaruhi perkembangan kognitif anak
meningkatkan sarana dan prasarana
sebesar 4,25 atau tergolong dalam kategori
demi kemajuan pendidikan di masa yang
baik.
akan datang. 4.
Simpulan
Peneliti
menyadari
bahwa
hasil
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
penelitian ini sangat sederhana dan
dilakukan serta berdasarkan pengolahan data,
terdapat sejumlah sudut tertentu yang
maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
belum sempat diteliti. Oleh karena itu,
1.
Eksperimen
sains
pada
materi
melalui hasil penelitian ini, peneliti
mencampur warna berpengaruh terhadap
mengharapkan
agar
temuan
dalam
perkembangan kognitif anak kelompok
penelitian ini dapat dikaji ulang oleh
B2 di TK Pertiwi Banda Aceh bahwa
pihak yang berkepentingan.
thitung > ttabel, yaitu 9,23 > 2,07 sehingga hipotesis dalam penelitian ini di terima. 2.
Berdasarkan
data
hasil
penelitian
menunjukkan bahwa eksperimen sains dapat mempengaruhi ISSN 2355-102X
perkembangan Volume III Nomor 1. Maret 2016 |41
Lili Kasmini da Nirwanasari Purba, Pengaruh Eksperimen Sains… DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohammad. 2012. Psikologi Remaja; Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2009. Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoritis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Saiful. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Fajrin, Shofa Afriyani. 20154. Jurnal Ilmiah PG-PAUD IKIP Veteran Semarang. Semarang: PAUD IKIP Semarang. Hamdani. 2011. Dasar-dasar Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia. Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Jakarta: Refika Aditama. Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif Referensi Guru dalam Menentukan Model Pembelajaran. Medan: Media Persada. Istarani. 2012. Kumpulan 39 Metode Pembelajaran. Medan: Iscom Medan. Nugraha. 2008. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Pupuh, dkk. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui Konsep Umum dan Konsep Islam. Bandung: Refika Aditama. Rusman. 2011. Seri Manajemen Sekolah Bermutu; Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Samatowa. 2011. Pengembangan Kreativitas Senirupa Anak TK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Sa’ud, Udin Syaefudin. 2011. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning; Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. STKIP Bina Bangsa Getsempena. 2015. Pedoman Penulisan Skripsi. Banda Aceh: STKIP Bina Bangsa Getsempena. TK Pertiwi. 2015. Profil TK Pertiwi Banda Aceh. Banda Aceh: TK Pertiwi Banda Aceh. Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.
dalam
Widia. 2007. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta. ISSN 2355-102X
Volume III Nomor 1. Maret 2016 |42