PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PER RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Study Kasus Pada PT. Astra International, Tbk) Oleh : Yunia Dewi NPM 133402407 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
[email protected] ABSTRACT THE INFLUENCE OF EARNING PER SHARE (EPS) AND DIVIDEND PER RATIO (DPR) ON LISTED TO SHARE PRICE (Listed of PT. Astra International, Tbk) Guided by: H. Beben Bahren H. Nana Sahroni The purposes of this research is to know and analysize the Earning Per Share (EPS), Dividend Per Ratio (DPR) and share price of PT. Astra International, Tbk and the influence of Earning Per Share (EPS) and Dividend Per Ratio (DPR) to share price of PT. Astra International, Tbk. The mettodologies used in this research is descriptive analysis with approach of case study. Data that is needed in this research is data of secondary document of loading historical transaction of company’s finance. Secondary data in this research is data steming from notes publicized by Indonesia Stock Exchange (IDX) and Pojok Bursa. The data and information obtained from this research result analyzed by using Multiple Regression analysis. The results showed that the Earning Per Share (EPS) and Dividend Per Ratio (DPR) at the same time, are significant effect to price of share PT. Astra International, Tbk. Partly Earning Per Share (EPS) is significant but Dividend Per Ratio (DPR) is not significant impact to price of shares. Suggested for PT. Astra International, Tbk, To more improve EPS and its DPR in order to its share become investor priority in invest his share so that price of company’s share to be mount. Keywords: Earning Per Share (EPS), Dividend Per Ratio (DPR), Share Price
1
PENDAHULUAN Saham merupakan salah satu instrumen Financial asset diperdagangkan oleh perusahaan dalam Capital Market (pasar modal), khususnya pasar modal yang merupakan wadah jual beli instrumen keuangan jangka panjang disamping surat berharga lain baik yang diterbitkan pemerintah maupun perusahaan swasta. Di dalam pasar modal para pemegang saham (investor) melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio sesuai resiko yang ada serta tingkat keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan dalam memperhatikan return saham yaitu dengan cara memaksimalkan nilai perusahaan. Seperti
perusahaan
lainnya
PT.
Astra
International
Tbk
berusaha
mengembangkan dan menunjukkan kinerja yang lebih baik dimata investor. Semakin berkembangnya kegiatan perusahaan PT. Astra International Tbk tentunya membutuhkan dana yang cukup besar. Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut tentunya diperlukan usaha untuk mencari tambahan dana berupa (fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan sebagai pengganti ataupun sebagai penambah dana yang sedang dijalankan ataupun untuk pengembangan dan perluasan bidang usaha. Dalam rangka pemenuhan dana tersebut selain mencari pinjaman, merger, perusahaan PT. Astra International Tbk dapat mencari tambahan modal dengan cara mencari pihak lain yang berpartisipasi dalam menanamkan modalnya, selain itu PT. Astra International Tbk pun memenuhi kebutuhan modalnya dengan menggunakan modal pinjaman dari luar perusahaan. Ini dilakukan dengan tujuan memaksimalkan nilai perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan penjualan sebagian saham dalam bentuk efek kepada masyarakat luas. Usaha ini dikenal dengan istilah penawaran umum (go public) di pasar modal. Oleh karena itu penting bagi perusahaan dalam memperhatikan return saham yaitu dengan cara memaksimalkan nilai perusahaan. Apabila kinerja perusahaan menurun sudah jelas akan berdampak pada perolehan laba bersih per lembar saham (EPS) dan apabila perolehan laba bersih per lembar saham menurun maka
2
pendistribusian presentase dividen kepada investor akan tidak stabil atau menurun. Sehingga akan mengakibatkan harga saham perusahaan tersebut mengalami penurunan, maka reputasi perusahaan tersebut akan menjadi kurang baik dimata investor atau pemegang saham. Jadi perusahaan diharapkan dapat meningkatkan laba bersih perusahaan yang nantinya dapat meningkatkan laba per lembar saham atau Earning Per Share (EPS) dan selalu stabil mendistribusikan dividennya kepada pemegang saham, Dengan meningkatnya EPS perusahaan para investor akan lebih tertarik untuk menanamkan sahamnya karena dapat memberikan deviden yang lebih besar kepada para investor. Tabel 1.1 Fenomena Pertumbuhan Earning Per Share, Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham pada PT. Astra International, Tbk Periode Tahun 2012 – 2015 Earning Per Dividend Payout Harga Saham Tahun Share (Rp) Ratio (%) (Rp) 2012 479,73 45,03 7600 2013 479,63 45,04 6800 2014 473,80 45,59 7425 2015 357,31 17,91 6000 Sumber: Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Berdasarkan pengamatan data di atas, dapat diketahui pergerakan atau pertumbuhan Earning Per Share, Dividend Payout Ratio dan Harga Saham pada PT. Astra International, Tbk periode 2012 sampai 2015. Permasalahan yang terjadi dari fenomena pertumbuhan Earning Per Share, Dividend Payout Ratio dan Harga Saham pada PT. Astra International, Tbk tersebut adalah seberapa besar pengaruh Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio terhadap Harga Saham. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis bermaksud melihat sejauh mana pengaruh dari Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio terhadap Harga Saham,
3
dengan mengadakan penelitian: “Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham (Study Kasus Pada PT. Astra International, Tbk)”. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui dan menganalisis: 1. Earning Per Share pada PT. Astra International, Tbk 2. Dividend Payout Ratio pada PT. Astra International, Tbk 3. Harga Saham pada PT. Astra International, Tbk 4. Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio baik secara parsial
maupun simultan terhadap
Harga Saham PT.
Astra
International, Tbk KAJIAN PUSTAKA Harga saham adalah Harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal. (Jogiyanto 2010:143) Harga saham adalah harga pasar (market value) yaitu harga yang terbentuk di pasar jual beli saham (Jogiyanto, 2010:69) terlalu sedikitnya informasi yang mengalir ke bursa saham cenderung mengakibatkan harga saham ditentukan tekanan psikologis penjual atau pembeli (tindakan irrasional). Tindakan irrasional ini mengakibatkan suatu pihak untung besar dan pihak lain rugi besar. Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya perusahaan yang go-public memberikan informasi yang cukup setiap saat sepanjang informasi tersebut berpengaruh terhadap harga saham dan secara periodik menerbitkan informasi rutin. Salah satu indikator yang biasa digunakan oleh para investor dalam pengambilan keputusan investasi adalah Earning Per Share (EPS). EPS adalah suatu ukuran pendapatan yang akan diterima oleh pemegang saham.
4
Abdul Hakim (2009: 12) menyatakan bahwa “EPS adalah perbandingan antara keuntungan bersih setelah pajak yang diperoleh emiten dengan jumlah saham yang beredar” EPS secara luas digunakan oleh pemegang saham atau investor potensial untuk mengukur profitabilitas perusahaan. =
ℎ (Abdul Hakim, 2009: 12)
Bagi para investor, informasi EPS merupakan informasi yang dianggap paling mendasar dan berguna, karena bisa menggambarkan prospek earning perusahaan dimasa depan. EPS menunjukkan jumlah keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham. Investor akan lebih tertarik pada perusahaan yang memberikan EPS lebih tinggi. Tidak hanya EPS, harga saham juga dapat dipenagruhi oleg DPR (Dividend Payout Ratio). Menurut Indriyono dan Basri (2010: 232), “dividend payout ratio adalah perbandingan antara dividen yang dibayarkan dengan laba bersih yang didapatkan dan biasanya disajikan dalam bentuk persentase”. Dividen payout ratio dihitung dengan formula : =
x 100% (Tjiptono Darmadji, 2008:142)
Pembayaran dividen dapat ditafsirkan bahwa manajemen perusahaan memperkirakan prospek perusahaan di masa yang akan datang lebih baik. Sebaliknya apabila perusahaan mengurangi pembayaran dividen. Maka hal ini bisa ditafsirkan sebagai indikator bahwa memperkirakan prospek perusahaan kurang menguntungkan.
5
Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio merupakan bagian informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham dengan asumsi bahwa suatu informasi akan di anggap informatif jika informasi tersebut mampu menambah atau mengubah kepercayaan para pengambil keputusan. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : Earning Per Share dan Dividend Per Ratio berpengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap Harga Saham pada PT. Astra International, Tbk. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Menurut Moch. Nazir (2010: 30), “studi kasus merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masalalunya”. Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis pengaruh yang ditimbulkan variabel independen terhadap variabel dependen, dimana variabel tersebut disesuaikan dengan judul penelitian penulis yaitu : “Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan PT. Astra Internasional, Tbk.”
6
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel
Definisi Operasional
Indikator
EPS (X1) Perbandingan antara keuntungan bersih setelah pajak yang diperoleh emiten dengan jumlah saham yang beredar di PT. Astra International,tbk
Rasio
ℎ ℎ
DPR(X2) Persentase tertentu dari laba perusahaan yang dibayarkan sebagai dividen kas kepada para pemegang saham PT. Astra International,tbk Harga Saham Y
Skala
ℎ
Rasio ℎ ℎ
-
Harga yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal terhadap saham
100%
Rasio
Harga saham saat penutupan saham
PT. Astra International,tbk
Prosedur Pengumpulan Data Data
yang
dipergunakan
diperoleh
melalui
situs
www.astra-
International.com.. Selain itu data pun diperoleh di Pojok Bursa Universitas Siliwangi dan www.idx.co.id yang diambil dari tahun 2006 - 2015 selama 10 tahun.
7
Paradigma Penelitian Berdasarkan uraian dalam kerangka pemikiran,
penulis
menyajikan
model/paradigma penelitian mengenai pengaruh Earning Per Share dan Dividen Payout Ratio terhadap Harga Saham, adalah sebagai berikut:
ε X1 Y
X2
Gambar 3.1 Paradigma penelitian Keterangan : X1
= Earning per share
X2
= Dividend payout ratio
Y
= Harga saham
ε
= Faktor Lain yang mempengaruhi Harga saham
Teknik analisis Data Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel penelitian, di mana ada dua variabel bebas (independent variable) yaitu EPS (X1) dan DPR (X2) dan ada satu variabel terikat (dependent variable) yaitu Harga Saham (Y).
8
Teknik yang digunakan adalah analisa regresi ganda. Regresi ganda yaitu regresi yang menghubungkan dua variabel independen dengan satu variabel dependen. Analisis ini digunakan apabila ingin mengetahui bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen bila dua variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Analisis Regresi Linier Berganda Secara umum, analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasi dan memprediksi rata – rata populasi atau nilai rata- rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali, 2009: 129). Hasilnya adalah berupa koefisien untuk masing – masing variabel inependen. Berikut adalah bentuk peramaan regresi linier berganda : Ý=α+
+ (Sugiyono, 2009: 218)
Keterangan : Ý
= Harga Saham
α
= Konstanta = Koefisien Regresi = EPS = DPR
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Devidend Payout Ratio (DPR) terhadap Harga Saham pada PT. Astra International, Tbk Untuk mengetahui pengaruh earning per share (EPS) dan Devidend Payout Ratio (DPR) terhadap harga saham pada PT. Astra International, Tbk dilakukan pengolahan data dengan menggunakan Analisis Regresi Berganda. Adapun proses
9
perhitungan data di lakukan dengan menggunakan program SPSS V.20. melalui tahapan – tahapan, sebagai berikut : Uji Asumsi Klasik a) Uji Normalitas 1)
Analisa grafik dengan Normal Probability Plot (Normal P-P Plot). Berdasarkan Uji normalitas dengan menggunakan Grafik hasil pengolahan
data SPSS (terlampir), dapat dilihat bahwa titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah dengan garis diagonal, hal ini menandakan bahwa model asumsi regresi memenuhi asumsi normalitas dan model regresi layak dipakai 2)
Uji Kolmogorov-Smirnov Berdasarkan tabel Kolmogorov-Smirnov (data terlampir), maka dapat
disimpulkan data dalam penelitian ini berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai “Asymp.Sig.(2tailed)” > dari derajat alpha (0,05) maka uji normalitas terpenuhi. b) Uji Multikolinieritas Untuk analisisnya dengan SPSS kita lihat hasil output pada tabel "Coefficients" (terlampir). Berdasarkan data tersebut, dari hasil uji Variance Inflation Factor (VIF) pada hasil output SPSS tabel coefficients masing-masing variabel bebas memiliki nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance > 0,01 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda tidak terdapat multikoliniearitas antara variabel terikat dengan variabel bebas sehingga dapat digunakan dalam penelitian. c) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan metode grafik Scatterplot (data terlampir). Dari Grafik tersebut dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas sebab tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. sehingga dapat dikatakan uji heteroskedastisitas terpenuhi.
10
d) Uji Autokorelasi Dari tabel tersebut didapat nilai Durbin-Watson (DW hitung) sebesar 2,359 berdasarkan kriteria yang telah ditentukan DW hitung berada diantara 1,5 dan 4, yakni 1,5 ≤ 2,359 ≤ 4 maka ini berarti tidak terjadi autokorelasi. Sehingga kesimpulannya adalah uji autokorelasi terpenuhi. Analisis Regresi Berganda Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil perhitungan SPSS v.20 maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 3,605 + 0,897
- 0,007
+e
Interpretasi dari persamaan regresi berganda tersebut adalah 1) Jika diasumsikan nilai dari variabel X (EPS) dan X (DPR) adalah konstan atau sama dengan nol, maka nilai variabel Y (harga Saham) adalah 3,605. 2) Variabel earning per share (X ) mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham (Y) dengan koefisien regresi sebesar 0,897 yang artinya jika terjadi peningkatan variabel earning per share (X ) sebesar 1 satuan, maka harga saham akan bertambah 0,897. Dengan catatan bahwa variabel lain tetap atau konstan. 3) Variabel dividend payout ratio (X ) mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham (Y) dengan koefisien regresi sebesar -0,007 yang artinya jika terjadi peningkatan variabel dividend payout ratio (X ) sebesar 1 satuan, maka harga saham akan berkurang 0,007. Dengan catatan bahwa variabel lain tetap atau konstan. Uji Koefisien Determinasi (
)
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk menggambarkan seberapa besar perubahan atau variasi dari variabel dependen dapat dijelaskan oleh perubahan atau variasi dari variabel independen. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,837 atau 83,7%. Hal ini berarti harga saham dapat dijelaskan oleh earning per share dan dividend payout ratio, sedangkan
11
sisanya 16,3% kemungkinan dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh faktor lain diluar model yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. Uji Hipotesis Pengujiaan Secara Simultan (Uji F) Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan nilai Sig. 0,002 < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependennya sehingga H ditolak dan H diterima. Selain itu, dengan membandingkan F
dengan F
dengan taraf kesalahan 5% dan degree
of freedom (df ) = 2 dan (df ) = 7 maka diperoleh F 14,992 > nilai F
sebesar 4,737. Nilai F
4,737 yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan. Hal ini
berarti variabel earning per share (EPS) dan dividend payout ratio (DPR) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Pengujian secara Parsial (Uji t) Uji parsial bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen earning per share (EPS) dan dividend payout ratio (DPR) terhadap variabel dependen harga saham secara individual (parsial). Hasil uji dilihat pada tabel Coefficientsα (data terlampir). a) Pengaruh Earning per share (EPS) terhadap harga saham Variabel earning per share berpengaruh terhadap harga saham dengan nilai Significant level 0,001 < 0,05. Sedangkan dengan membandingkan dengan hasil perhitungan didapat nilai t hitung= 5,795 dan nilai ttabel = 2,365 sehingga nilai t hitung > ttabel (5,795 > 2,365). Hal ini menunjukan bahwa earning per share mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, dengan demikian Ho1 ditolak dan Ha1 diterima (hipotesis yang diajukan peneliti diterima). b) Pengaruh dividend payout ratio terhadap harga saham Variabel dividend payout ratio mempunyai pengaruh terhadap harga saham dengan nilai Significant level 0,574 > 0,05. Sedangkan dengan membandingkan
12
dengan hasil perhitungan didapat nilai t hitung = -0,589 dan nilai ttabel = 2,365 sehingga nilai thitung < ttabel (-0,589 < 2,365). Hal ini menunjukan bahwa dividend payout ratio berpengaruh namun signifikan terhadap harga saham, dengan demikian Ho2 diterima dan Ha2 ditolak (hipotesis yang diajukan peneliti diterima). PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Earning Per Share PT. Astra International, Tbk periode 2006-2015 mengalami tingkat pertumbuhan yang baik, hal ini disebabkan karena laba bersih yang dihasilkan mengalami peningkatan setiap tahunnya namun pada tahun 2012 - 2015 nilai EPS sedikit mengalami penurunan.
2.
Dividien Per Ratio PT. Astra International, Tbk periode 2006-2015 secara umum cenderung terus mengalami kenaikan setiap tahunnya namun pada tahun 2010 terjadi penurunan.
3.
Harga Saham PT.Astra International, Tbk periode 2006-2015 secara umum berfluktuasi mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahun nya.
4.
Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap Harga Saham PT. Astra International, Tbk periode 2006-2015.
Saran Berdasarkan hasil penelitian, Adapun saran penulis sebagai berikut: 1. Perusahaan
supaya
lebih
meningkatkan
laba
bersihnya
termasuk
meningkatkan EPS, supaya dapat lebih maju dan dapat meningkatkan nilai perusahaan yang ditunjukan dengan kenaikan harga pasar saham.
13
2. Perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan Dividen Per Ratio nya agar keuntungan yang dibagi perusahaan kepada investor semakin meningkat dan dapat menarik lebih banyak calon investor. 3. Disarankan bagi perusahaan untuk dapat terus meningkatkan harga saham nya sehingga mampu memberi return atau capital gain bagi para investor dan menjadi saham unggulan di Bursa Efek..
DAFTAR PUSTAKA Abdul Hakim. 2009. Analisis Investasi, Edisi Pertama, Jakarta: Salemba Empat. Arin widiyanti. Stock Glossary. http://www.detiksaham.com/glossary.html (2006). Basri. 2010. Manajemen Keuangan. Edisi Empat. Yogyakarta : BPFE Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston, 2011. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Sepuluh, Alih Bahasa Ali Akbar Yulianto, Penerbit: Salemba Empat, Jilid I. Jakarta. Denies, Priatinah Prabandaru Adhe Kusunat. 2012. Pengaruh Earning Per Share (EPS), Dan Dividen Per Share (DPS) Terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ejournal Universitas Negeri Yogyakarta. Dwi Prastowo, dkk. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Sebelas. Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat. Eduardus Tandelilin. 2009. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta : BPEFE. Fabozzi, J Frank. 2010. Manajemen Investasi Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Ghozali, Imam. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”. Semarang: Badan Peniliti Undip Gitman, 2008. Principlies of Managerial Finance 10th ed. International Edition Financial Series. Boston : Addison-Wesley. Gujarati, 2008. Basic Econometrics. Mc Graw-Hill Education. Autocorrelation (Statistic). Hanafi, Mamduh M. 2008. Manajemen Keuangan, Edisi 2004/2005, Yogyakarta: BPFE. Kennon, Joshua. Investing for Beginners. http://beginnerinvest.about.com/library/Ibbeginnerscorner.htm (2005). 14
Henry Simamora.2009. Manajemen Keuangan Perusahaan, Jilid Dua. Jakarta : Salemba Empat. Ida, Raidah. 2015. Pengaruh Earning Per Share (EPS), dan Deviden per Ratio (DPR) Terhadap Harga Saham Pada Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal Universitas Siliwangi. Indriyono, Gitosudarmo. 2010. Manajemen Keuangan, Edisi Keempat, Yogyakarta: BPFE. Jogiyanto, Hartono. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. Yogyakarta: BPFE Moch. Nazir. 2010. Metodologi Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia. Munawir, S. 2010. Analsis Laporan Keuangan, Edisi Ke- 4. Liberty. Yogyakarta. Rescyana, Putri Hutami. 2013. Pengaruh Dividend Per Ratio Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2012. Jurnal Universitas Siliwangi. Sartono, Agus. R. 2010. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi). Edisi Pertama. Yogyakarta. BPFE. Sitepu Nirwana SK. 2010. Analisis Jalur (Path Analysis). Universitas Padjajaran Bandung. Suad Husnan. 2008. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi Kedua, Yogyakarta: UPP AMP YKPW Gajah mada. Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Enam belas. Bandung: Alfabeta. Susanto. 2008. Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPFE. Tjiptono Darmadji dan Hendy M Fakhruddin. 2008. Analisis Investasi, Jakarta: Salemba Empat. Weston, J. Fred, Brigham and Copeland, Thomas E. 2008. Manajemen Keuangan Jilid 1 Edisi 8 Cet.ke-10. Jakarta: Erlangga. Widiatmodjo.2009. Analisis Investasi Edisi 2009/2010, Yogyakarta: BPFE. www.astrainternational.com www.IDX.co.id
15