PENGARUH AUDIT OPERASIONAL DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINEERJA KEUANGAN (Survey pada BPR yang Berada di Tasikmalaya) Oleh: DENI WIARDANI 103403082 Pembimbing: Dr. Wawan Sukmana, SE., M.Si., Ak, CA Rani Rahman, SE., M.Ak
ABSTRACT The purpose of this research were to identify (1) Influenceon PerformanceAuditof Financial Operations (2) Effect of Management Control Systems Against Financial Performance (3) Effect of Operational Auditand Management Control Systems both partiallyandsimultaneously toFinancial Performance. The method usedis descriptive method by means ofa survey and study documentation analysis tool sindoing is path analysis. The results showed that operational auditson 9 BPR in Tasikmalaya including a dequate classification. management control systemis included inboththe classification and the highestfinancialperformanceas of September2013 werePT. BPRS Al Wadi’ah thelevel ROAof 11.3% and and lowest financial performance obtained PD. BPR Bank Pasa rof Pancasila of 1,6%, significant effect on the operational audit management control system sin BPR in Tasikmalaya The research results showed that: (1) Significan tinfluenceon the Operational Audit of Financial Performance in the existing BPR in Tasikmalaya (2) Management Control System significantly to Financial Performance on BPR in Tasikmalaya (3) Operational Auditand Management Control System spartially or simultan eouslyon BPR in Tasikmalaya. Keywords: Operational audit, Management Control Systems, financial performance.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh Audit Operasional terhadap Kinerja Keuangan(2) Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Keuangan (3) Pengaruh Audit Operasional dan Sistem Pengendalian Manajemen baik secara parsial dan simultan terhadap Kinerja Keuangan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan cara survei dan studi dokumentasi alat analisis dalam melakukan jalur analisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa audit operasional pada 9 BPR yang ada di Tasikmalaya termasuk klasifikasi cukup, system pengendalian manajemen termasuk dalam klasifikasi baik dan kinerja keuangan tertinggi per September 2013 adalah PT. BPRS Alwadi’ah dengan tingkat ROA sebesar 11,3% dan kinerja keuangan terendah diperolehPD. BPR Bank Pasar Pancasila sebesar 1,6%, audit operasional berpengaruh signifikan terhadap Sistem Pengendalian Manajemen pada BPR di Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pengaruh Audit Operasional signifikan terhadap Kinerja Keuangan di BPR yang ada di Tasikmalaya (2) Sistem Pengendalian Manajemen signifikan terhadap Kinerja Keuangan di BPR yang ada di Tasikmalaya (3) Audit Operasional dan Sistem Pengendalian Manajemen secara parsial maupun simultan pada BPR yang ada di Tasikmalaya.
Kata kunci : Audit Operasional, Sistem Pengendalian Manajemen, Kinerja keuangan.
PENDAHULUAN Perusahaan adalah sebuah unit organisasi yang dinamis.Proses-proses organisasional berangsung
secara
bertahap
dari
satu
bagian
ke
bagian
lainnya
secara
kesinambungan.Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang pesat, membawa perubahan dalam kehidupan manusia.Perubahan-perubahan itu membawa akibat yaitu tuntunan yang lebih tinggi terhadap setiap perusahaan untuk lebih meningkatan kinerjan mereka. Tekanan yang timbul dari adanya kompetisi global, inovasi tekhnologi dan perubahan, dan perubahan-perubahan dalam proses bisnis menebabkan funsi managemen menjadi lebih penting dan dinamis dibandingkan dengan sebelumnya. Para manajer harus berfikir serta kompetitif untuk dapat melakukan hal tersebut mereka membutuhkan strategi.Mereka perlu berfikir tentang jangka dan integrative/menyeluruh.Keberhasilan jangka panjanglah yang menjadi sasaaran, danhal tujuan tersebut membutuhkan strategi, pemikiran jangka panjang. Pemikiran stratejik juga membutuhkan pemikiran yang
integrative/menyeluruh sehingga mampu mengidentifikasi dan memecahkan masalah dari sudut pandang yang bersifat lintas fungsi (cross-fungctional).(Blocher , dkk:2000) Suatu perusahaan diharapkan akan tetap eksis dan berkembang dengan baik. Untuk sampai pada harapan tersebut perusahaan harus memiliki keunggulan kompetetif yang didasarkan kepada strategi yang unik.Strategi mengungkapkan faktor sukses kritis yang harus dicapai oleh perusahaan.Faktor keberhasilan tersebut meliputi ukuran-ukuran yang bersifat finansial seperti laba dan bersifat bukan finansial, seperti pengembangan produk baru, kualitas produk, dan keputusan pelanggan. Hanya melalui keberhasilan pada faktor sukses inilah perusahaan akan dapat mempertahankan keunggulan kompetitif stratejiknya. Sejalan dengan semakin kompleks dan berkembangnya skala usaha, aktivitas pengendalian yang merupakan salah satu elemen pokok fungsi manajemen tidak lagi dapat dilaksanakan secara efektif
bila tetap mempertahankan tumpuan secara langsung pada
manajemen puncak. Pengendalian tersebut adalah sistem pengendalian manajemen yaitu suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personal lain suatu proses entitas yang didesain untuk memeberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut : (a). kendala laporan keuangan; (b). efektivitas dan efisieni opersi; (c). kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku (IAI:2007). Untuk memperolehkeyakinan memadai mengenai pencapai ketiga golongan tujuan sistem pengendalian manajemen tersebut, manajemen puncak memerlukan jasa (service) audit internal (internal audite). Manajemen puncak harus meyakini bahwa salah satu faktor pencapaian keunggulan bersaing adalah melalui kehematan, efisiensi, dan efektivitas seluruh aktivitas operasi perusahaan disamping faktor kunci lainnya. Untuk meyakinkan tercapainya kondisi sesuai kriteria yang di tetapkan diperlukan audit operasional yaitu suatu proses yang sistematis
untuk menilai kehematan, efiktitas, dan efiktivitas operasi dibawah pengendalian manajemen dan melaporkan kepada orang yang tepat dengan rekomendasi untuk perbaikan (Reider:2002) Salah satu perusahaan yang baik bergerak dalam bidang jasa, dengan kemampuan manufaktur didirikan untuk selalu berupaya merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek.Setiap perusahaan selalu mengharapkan tingkat
laba
yang
optimal
dan
berupaya
mempertahankan
kelangsungan
hidup
perusahaannya.Kinerja keuangan perusahan salah satunya bisa dilihat dari laba yang di peroleh oleh perusahaan. Pembentukan fungsi audit operasional di setiap perusahaan merupakan hal yang sangat penting. Demikian hanya bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bank dan lembaga pemerintah, bahkan merupakan keharusan.Perusahaan Publik (Tbk) wajib membentuk komite audit, agar dapat menjalankan tugasnya secara efektif, komite audit itu memerlukan fungsi audit operasional untuk mengawasi kegiatan operasionalnya. Dengan semakin banyaknya lembaga keuangan yang muncul di Indonesia, menuntut BPR untuk tetap eksis dan tidak tersisihkan oleh pesaing, terutama bank-bank lain. Sebagaimana telah disampaikan bahwa keuntungan utama dari bisnis perbankan adalah laba dari penerimaan bunga keredit yang akan mendominasi laba operasional bank, maka fenomena yang terjadi akhir-akhir ini akan sangat baik menguntungkan bagi kelangsungan usaha BPR sebab BPR akan kesulitan dalam menghimpun dan menyalurkan dana. Oleh karena itu, dalam rangka mendorong terciptanya industri BPR yang di kelola secara sehat serta dapat memberikan kontribusi positif terhadap perbankan nasional, khususnya dalam rangaka mewujudkan tujuan dari bank itu sendiri yaitu pencapaian laba yang akan berdampak pada kinerja keuangan bank tersebut maka perlu dilakukan peningkatan efektivitas pengawasan BPR yaitu dengan melaksanakan pengawasan dengan dilakukan pemeriksaan internal melalui pemeriksaan operasional.
METODE PENELITIAN Objek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah audit operasional dan sistem pengendalian manajemen serta kinerja keuangan. Sedangkan yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang ada di Kota Tasikmalaya Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan ini adalah metode penelitian deskritif analitif dengan pendekatan survey. Metode deskripsi analitif
adalah analisis data-data yang
dikumpulkan berhubungan dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi perusahaan pada saat sekarang, yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah tersebut dengan data yang di olah dan dianalisis untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan dan saran. Operasional Variabel Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel, yaitu dua variabel bebas (independent) dan satu variabel terikat (dependent) dimana ketiga variabel tersebut diambil dari judul skripsi yang dipilih oleh penulis yaitu “Pengaruh Audit Operasional dan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Keuangan”, maka terdapat tiga variabel yang terdiri dari dua variabel independent dan satu variabel dependen sebagai berikut : a. VariabelIndependen ( X ) VariabelIndependenadalahvariabel
yang
mempengaruhiatau
yang
menjadisebabperubahannyaatautimbulnyavariabelterikat.(Sugiyono, 2006 : 3 ) Variabel Independen dalam penelitian ini adalah pengaruh audit operasional sebagai variabel X1dan sistem pengendalian manajemen sebagai
b. Variabeldependen ( Y ) Variabeldependenadalahvariabelterikat,
yaituvariabel
yang
dipengaruhiatau
yang
menjadiakibatkarenaadanyavariabelbebas.( Sugiyono, 2006 : 3 ) Variabeldependendalampenelitian ini adalahkinerjakeuangan Y. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis deskriptif untuk melihat karakteristik sampel yang terjaring dalam penelitian ini dan analisis jalur (path analysist). Analisis jalur dapat dilakukan apabila seluruh jawaban dan responden mempunyai skala pengukuran minimal interval. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel, yaitu dua variabel bebas (independent) dan satu variabel terikat (dependent) dimana ketiga variabel tersebut diambil dari judul skripsi yang dipilih oleh penulis yaitu “Pengaruh Audit Operasional dan Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Keuangan”.
PEMBAHASAN Audit adalah sebuah proses sistematis yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki kompetensi dan independensi mengenai perolehan dan penilaian atas bukti secara objektif yang dilakukan dengan pengumpulan dan penilain atas bukti-bukti informasi yang dapat dikuantitatifkan dan terkait dengan sesuatu entitas suatu ekonomi tertentu , berkenaan dengan pernyataan mengenai tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pertanyaan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan
serta
untuk
mengkomunikasikan
hasil-hasilnya
kepada
pihak-pihak
berkepentingan ( Purwono, 2004 : 18 )
SistempengendalianmanajemenmenurutSamryndalambukunyaSistemPengenda lianManajemenmemaparkansebagaiberikut:
“Sistem pengendalian manajemen adalah alat pengumpulan data untuk membantu dan mengkoordinasikan proses pembuatan keputusan dalam organisasi”. Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu di raih oleh perusahaan perbankan pada periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif, yang dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-data keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan.
HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS ver.16 yang terdapat pada tabel correlation, diketahui nilai koefisien korelasi sebesar 0,961 yang menunjukkan besarnya hubungan atau korelasi antara variabel X1 (Audit Operasional) dengan variabel X2 (Sistem Pengendalian Manajemen) mempunyai hubungan yang positif yaitu sebesar 0,961 atau 96,1% dan memiliki nilai signifikan 0,000. Karena 0,000 < 0,05 berarti Tolak Ho dan terima Ha yang artinya variabel X1 (Audit Operasional) dengan variabel X2 (Sistem Pengendalian Manajemen) memiliki hubungan yang sangat kuat. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan audit operasional akan mempengaruhi sistem pengendalian manajemen begitu pula sebaliknya. Dari hasil perhitungan SPSS ver.16 diperoleh data mengenai nilai R (koefisien korelasi) dan R Square/R2 (koefisien determinasi). Nilai R menunjukkan besarnya hubungan atau korelasi antara audit operasional dan sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja keuangan sebesar 0,994. Ini artinya antara audit operasional dan sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja bank mempunyai hubungan sebesar 99,4% dengan kategori sangat kuat. Sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan besarnya pengaruh antara audit operasional dan sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja keuangan
yaitu sebesar 0,988 atau 98,8%. Artinya 98,8% variabilitas variabel kinerja keuangan dipengaruhi secara simultan oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah audit operasional dan sistem pengendalian manajemen. pengaruh variabel lainnya (faktor residu) terhadap kinerja keuangan selain audit operasional dan sistem pengendalian manajemen adalah sebesar 10,95%. Dari hasil perhitungan SPSS juga diperoleh nilai sebesar 5,143 dan kaidah keputusan tolak Ho jika
sebesar 260.116 dan >
dan taraf sinifikan (α)
sebesar 0,000 yang artinya bahwa 0,000 < 0,05 menunjukan bahwa audit operasional dan sistem pengendalian manajemen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.
PENGARUH AUDIT OPERASIONAL DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAP KINEERJA KEUANGAN PADA BPR YANG ADA DI TASIKMALAYA.
.
Dari hasil perhitungan data SPSS menunjukan bahwa koefisien korelasi jalur variabel audit operasional (X1) terhadap kinerja keuangan bank (Y) adalah sebesar 0,406. Dengan demikian pengaruh langsung variabel
terhadap Y adalah sebesar 0,164 yang artinya
bahwa pengaruh langsung audit operasional pada peningkatan BPR sebesar 16,4%. Koefisien jalur X2 (Sistem Pengendalian Manajemen) terhadap variabel Y (Kinerja Keuangan Bank) adalah sebesar 0,598. Dengan demikian pengaruh langsung
terhadap Y
adalah sebesar 0,358 yang artinya bahwa pengaruh langsung sistem pengendalian manajemen pada peningkatan BPR sebesar 35,8%.
Koefisien korelasi variabel antara variabel
,
,
terhadap Y yang merupakan pengaruh secara simultan
terhadap Y adalah 0,988 atau sebesar 98,8%. Sedangkan faktor
residu atau faktor lain yang mempengaruhi kinerja keuangan yang tidak masuk dalam variabel penelitian adalah sebesar 0,1095 atau 10,95%.
PENUTUP. Simpulan.
1) Audit
operasional,
sistempengendalianmanajemendankinerjakeuanganberpengaruhterhadapBank Perkreditan
Rakyat
(BPR)
yang
ada
di
Tasikmalayahalini
di
tunjukandenganadanyaketerkaitananataravariabel X1 (Audit Operasional) dan X2 (SistemPengendalianManajemen) terhadap Y (kinerjakeuangan) karenakinerjakeuangan (Y) sangatberpengaruhbesarterhadapaktifitas/kinerja bank, jadiartinyaadalahapabila audit
operasional,
sistempengendaliandankinerjakeuangansuatu
bank
baikmakaperkembangan bank tersebut pun akanlancardanberjalandenganbaik. 2) Hubungan
audit
operasionaldengansistempengendalianmanajemenpada
Bank
Perkreditan Rakyat (BPR) yang berada di Tasikmalayamempunyaihubungan yang positifmenuruthasilperhitungan
SPSS
dengannilaisebesar
0,961
atau
96,1%
danmemilikinilaisignifikan 0,000. 3) Audit operasionalsecaraparsialberpengaruhterhadapkinerjakeuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang ada di Tasikmalayadenganperhitungan SPSS sebesar0,164 yang artinyabahwapengaruhlangsung bank
audit
operasionalpadapeningkatankinerjakeuangan
sebesar
16,4%.
Sistempengendalianmanajemenjugasecaraparsialmemilikipengaruhterhadapkinerjakeua ngan Bank Perkreditan Rakyat yang ada di Tasikmalayadenganperhitungan SPSS menunjukanangkasebesar
0,358
yang
artinyabahwapengaruhlangsungsistempengendalianmanajemenpadapeningkatankinerja keuangan
bank
sebesar
35,8%
danpengaruhsecarasimultan
operasionaldansistempengendalianmanajementerhadapkinerjakeuangansangatkuat,
audit
setelah di hitungdenganperhitungam SPSS memilikinilai 0,988 atau 98,8%. Artinya 98,8% variabilitasvariabelkinerjakeuangandipengaruhisecarasimultanolehvariabelbebas yang dalamhaliniadalah audit operasionaldansistempengendalianmanajemen.
Saran.
1) Bagi BPR yang Ada di Tasikmalaya Di
harapkanbagi
BPR
yang
ada
di
Tasikmalayauntuklebihbaiklagidanselalumeningkatkan audit operasional yang sudah di laksanakandengancukupbaik
agar
lebihbaikdengancarameningkatkanefesiensiyaitupenggunaansumberdayaharustepatdeng antujuan
yang
sudah
di
terapkan,
kemudianmeningkatkanefektifitas
bank
yaitudengancaramemperbaikikebijakankebijakanperusahaanuntukmencapaitujuandanmeningkatkantingkatekonomis (kehematan) dalammemperolehkualitasdankuantitassumberdayafisikdanmanusia yang lebihbaikdanlebihefekifgunapencapaiantujuanperusahaan
yang
baik.
Sehinggaakanlebihmendukungtingkatpencapaianlabayang diperolehdanakanmempengaruhiterhadapkinerjakeuanganperusahaan yang lebihbaik. 2) BagiPenelitiSelanjutnya Bagipihak
lain
yang
akanmelakukanpenelitian
sarankanuntukmencarifaktor-faktor
yang
lain
dapatmempengaruhikinerjaperusahaanselain
sama,
di yang audit
operasionalsehinggafaktortersebutdapat di jadikanvariabeldalampenelitianselanjutnya yang kemudiandapat di perbandingkandenganhasilpenelitianpenulis.
DAFTAR PUSTAKA
Agnes Sawir. 2006. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung : Pustaka Paswan. Al Haryono Jusup. 2001. Dasar-Dasar Akuntansi Jilid dua. Yoyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu YKPN Anthony. Dearden. Bedford. 2007. System Pengendalian Manajemen. Jakarta; Erlangga Arens, and Loebbecke 2003, Auditing an Interated Apporoach, Alih Bahasa Amir Abadi Jusuf. Jakarta : Salemba Empat. Arens, Alvin, A, mark, S, Basley, dan Ronald J. Elder.2006. Auditing dan Pelayanan Verifikasi, Amir Abadi Jusup . Jakarta : PT. Indeks. Asep Saepul Milah. 2008 pengaruh kinerja keuangan terhadap good corporate governance dan corporate social responsibility disclosure. Tasikmalaya. Univesitas Siliwangi. Bachrudin, Achmad dan Tobing, L. Harapan. (2003), Analisis Data Untuk Penelitian Survai. Universitas Padjajaran, Bandung. Bayangkara. 2008. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Jakarta : Salemba Empat. Blocher, Edward J, Kung H Chen, Gery Cokins, Thomas W. Liln 2000. Manajemen Biaya. Jakarta: Salemba Empat. Boynton, Jhonson. Kell. 2003. Modern Auditing. Ichsan Setio Budi. Jakarta : Erlangga. Burhan Bungin. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologi ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta : Rajawali Pers. Djarwanto, 2004. Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan, Ekonomi-Yogyakarta, Yogyakarta
Badan Penerbit Fakultas
Guy dkk. 2003. Auditing Modern. Buku Kesatu. Edisi Ke Lima. Jakarta : Erlangga. Halim. 2003. A statement of Basic Auditing Consept. Jakarta : Salemba Empat. Hansen dan Women. Alih Bahasa Oleh Thomson Learning. 2004. Manajemen Biaya.Jakarta : Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntansi Publik (IAI – KAP). 2007.Standar Profesional Akuntansi Publik. Per 1 Januari. Jakarta: Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat. J. David Hunger, Thomas. L. Wheelen 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta : Andi. Lukman Dendawijaya. 2005. Manajemen Perbankan. Bogor : Ghalia Indonesia. Sucipto. 2008. Kinerja Keuangan Bank. Jakarta : Seknas Fitra. M. Faisal Abdullah. 2005. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. Cetakan Ketiga, Malang : Universitas Muhamadiyah Malang. Mulyadi. 2002. Auditing Buku Kesatu, Edisi Keenam. Jakarta : Salemba Empat. Nita Nurmela. 2006. Pengaru Audit Terhadap Kinerja Keuangan. Tasikmalaya. Universitas Siliwangi. Purwanto. 2004. Manajemen Modern dan Konsep. Jakarta : Salemba Empat. Singarimbun, 1995. Metode Penelitian Survei. Yogyakarta : Pustaka LP3ES. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito. Sugiyono, 2007. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Jakarta : CV. Rajawali. Syamryn. 2010. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta : PT. Indeks. Taufik Ismail. 2006. Pengaruh Audit Operasional dan Pengendalian Intern Terhadap efisiensi biaya produksi . Tasikmalaya Universitas Siliwangi. Wheeler Hunger. 2003. Concepts in Strategic Management and Business Policy.Jakarta : PT. Indeks. William, Raymond, dan Walter G. Kell. 2003 di terjemahkan oleh Ichsan Setya Budi dan Herman Wibowo. 2003. Modern Auditing. Jakarta : Erlangga.
