PENGAKUAN ANAK DALAM HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK)
TESIS
Oleh: MUHAMMAD ALI 087011072
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
iii
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK Pengakuan anak dalam Hukum Islam yaitu pengakuan seorang laki-laki secara suka rela terhadap seorang anak bahwa ia mempunyai hubungan darah dengan anak tersebut, baik anak tersebut diluar nikah ataupun anak tersebut tidak diketahui asal usulnya. Pengakuan anak dibolehkan dalam hukum Islam selama pengakuan itu wajar, dan terpenuhi syarat-syaratnya. Pengakuan anak dalam hukum Islam di bagi kepada dua yaitu : pertama pengakuan keatas diri sendiri yaitu bapak mengakui anak atau sebaliknya anak mengakui bapaknya. Misalnya seorang berkata ”ini adalah anak saya”. Kedua Pengakuan terhadap orang lain yakni ikrar keturunan yang merupakan cabang dari asal nasab. Contohnya seorang berikrar ”ini adalah saudara saya” atau ”ini adalah bapak saya”. Pengakuan anak luar nikah jika hasil hubungan zina maka tidak berakibat terhadap pewarisan, nafkah, perwalian dalam pernikahan, dan penasaban terhadap orang tua laki-lakinya ini adalah hasil kesepakatan para ulama. Pengakuan terhadap anak temuan dapat disimpulkan untuk menjunjung tinggi hak anak maka dibolehkan dinasabkan kepada orang tuan angkatnya, tetapi tidak berakibat hukum terhadap pewarisan, terkecuali orang tua angkatnya memberikan wasiat terhadap anak temuan tersebut. Pengakuan anak yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek), yang mana mengatur bahwa status hak waris anak luar kawin akan timbul setelah adanyanya pengakuan dan pengesahan. Suatu peringatan bahwa dalam lembaga “Pengakuan” anak luar kawin yang diakui dan anak luar nikah yang disahkan merupakan perbuatan untuk meletakkan hubungan hukum antara anak dan orang tua yang menyakininya. Pengesahan hanya terjadi dengan perkawinan orang tuanya yang telah mengakuinya lebih dulu atau mengakuinya pada saat perkawinan dilangsungkan. Anak luar kawin ini dapat diakui dan disahkan menurut ketentuan undang-undang yang sudah ada (Erkening dan Wetting) Peristiwa pengakuan, pengesahan anak tidak dapat dilakukan secara diam-diam tetapi harus dilakukan di muka pegawai pencatatan, dengan percatatan dalam akta kelahiran, atau dalam akta perkawinan orang tuanya (yang berakibat pengesahan) atau dalam akta tersendiri dari pegawai pencatatan sipil. Sedangkan, mengenai besarnya bagiannya adalah telah ditentukan porsinya sesuai dengan siapa ia bersama-sama mewaris, yaitu sebagaimana diatur pada Pasal 863 BW.
Kata Kunci : Pengakuan Anak, Hukum Islam, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
iv
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT Child recognition in Islamic Law is a recognition voluntarily made by a man on a child that he has a blood relationship with the child either the child was born from an illegal marriage or the birth origin of the child is unknown. In Islamic Law, the recognition of child is allowed as along as the recognition is natural and the requirements are met. In Islamic Law, this recognition of child is classified into two classification: first, a self-recognizing in which a father recognizes his child and c child recognizes his father. For example, someone says “This is my child” or “This is my father”; second, recognizing somebody else of the same descendant, for example, someone says “This is my brother” or “This is my father”. The recognition of a child born from an illegal marriage will not result in legacy, cost of living, marriage guardian, and descendant from the child’s father side and this is the agreement of Islam scholars. The recognition of an adopted child can be concluded as the attempt to highly respect the child’s rights, therefore, the child can be included in the descendant of his adopted father, but the child has no legal right to legacy unless the child’s adopted father include this adopted child in his will. The recognition of child regulated in the Indonesian Civil Codes (Burgerlijk Wetboek) shows that the status of legacy right of a child born from an illegal marriage will be active after the recognition and approval. A notice is that in the institution of recognition, the child born from an illegal marriage that is recognized or approved is an action to set a legal relationship between the child and the parents who are sure with this. The approval will not occur until the parents recognized the child before their marriage or the parents recognized the child at the time when their marriage was going on. This illegal child can be recognized and approved based on the existing law (Erkening and Wetting) The event of child recognition and approval cannot be done behind closed doors but it must be done before the registrar with the registration in birth certificate or in the child’s parent’s marriage certificate (with approval) or in a separated certivicate issued by the civil registration official. The size of the child’s share has been determined in accordance with the number of the heir included in the will as regulated in Article 863 BW. Key words : Child Recognition, Islamic law, Indonesian Civil Codes
v
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT dan shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW berikut keluarga, para sahabat dan seluruh umat pengikutnya, atas terselesaikannya penulisan Tesis dengan judul “Pengakuan Anak dalam Hukum Islam dan Kitab Undangundang Hukum Perdata”. Penyusunan Tesis ini bertujuan untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Magister Kenotariatan pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Dengan penuh kesadaran bahwa tiada satupun yang sempurna di muka bumi ini, penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan tesis ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan terlebih dengan keterbatasan kemampuan, baik dari segi penyajian teknik penulisan maupun materi. Penulisan tesis ini tidaklah mungkin akan menjadi sebuah karya ilmiah tanpa adanya bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak yang telah ikut serta baik langsung maupun tidak langsung dalam usaha menyelesaikan tesis ini. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc(CTM), SpA(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan sekaligus sebagi anggota komisi pemibimbin, atas
vi
Universitas Sumatera Utara
kesempatan yang diberikan untuk dapat menjadi mahasiswa Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan sekaligus selaku Penguji yang telah memberikan waktu dan bimbingan serta materi ataupun teknik penulisan Tesis ini. 4. Prof. DR. H M. Hasballah Thaib, MA selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah memberikan waktu dan bimbingan serta materi ataupun teknik penulisan Tesis ini. 5. Dr. Ramlan Yusuf Rangkuti, MA selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan waktu dan bimbingan serta materi ataupun teknik penulisan Tesis ini. 6. Dr. Utary Maharani Barus SH MHum selaku anggota Komisi Penguji dalam penelitian ini. 7. Dr. T. Kezeirina Devi A, SH., CN., M. Hum., Sekretaris Program Studi Magister Kenotariatan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 8. Bapak-bapak dan ibu-ibu Guru Besar dan Staf Pengajar diantaranya Bapak Notaris Safnil Gani, SH., M. Hum, Bapak Notaris Syahril Sofyan, Ibu Hj. Chairani Bustami SH. M. Kn., Prof. Budiman ginting, dan lain-lain pada Program Studi Magister Kenotariatan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak membantu penulis selama masa pendidikan sampai punulis menyelesaikan pendidikan di Program Magister Kenotariatan Sekolah Pascasarjan Universitas Sumatera Utara.
vii
Universitas Sumatera Utara
9. Seluruh Staff Pegawai Adiministrasi Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 10. Kepada Bapak Ramli Simanjuntak selaku Senior Manager Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero), Bapak Dhiel Arianto selaku Manager Keuangan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Belawan dan Ibu Fatimah Juhra selaku Asisten Manager Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Belawan, yang telah meluangkan waktu untuk memberikan informasi serta bantuan lain yang diperlukan demi kelancaran pelaksanaan penulisan tesis ini. 11. Teman-temanku tercinta di Program Magister Kenotariatan Sekolah Pascasarjan Universitas Sumatera Utara, yang selalu memberik semangat, memberi dorongan, bantuan pikiran dan mengingatkan dikala lupa kepada penulis untuk menyelesaikan penullisan ini dalam rangka untuk menyelesaikan studi. 12. Ucapan trima kasih yang tak terhingga pada sepesial teman M. Dhana ginting, M. Rijal, Rory Octo rangga, Abi Jumrah harahap, Budi hari prima, Ricardo Simanjuntak, Doni Harahap, Adisti eka ismayani, Junita Sila zebua, Yola ardiza, Desi Amrina, Azmi maya sari, Erika Herawati, Oti pertiwi, Fitri Zakia, Kak Ica, Hortina, Merisda, Serly zebua, Muhairani, Syarifah Muzdalifah, M. Kamal, Heri azwar, Zarly, Ridwan, Surya adinata, Ronaldo, dan lain-lain. 13. Ucapan trima kasih rekan-rekan dari Organisasi Kerawang Gayo Lues Medan (Rijaluddin, Kairul amri, Irwansyah Putra, Salam, Rasek)
viii
Universitas Sumatera Utara
Secara khusus, pnulis menghaturkan sembah dan sujud serta ucapan terima kasih yang tidak
terhingga kepada yang sangat penulis cintai dan muliakan
almarhum ayahnda haji Ibrahim dan mamaku yang tercinta dan tersayang hajjah Aminah yang telah bersusah payah melahirkan membesarkan dengan penuh kasih sayang, pengorbanan, kesabaran, dan ketulusan serta memberi doa restu, sehingga penulis dapat melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan di Program Magister Kenotariatan Sekolah Pascasarjan Universitas Sumatera Utara serta semuanya ini penulis persembahkan seiring ucapan terima kasih yang tidak terbatas kepada abangnda H. Aman Nova dan keluarga, abangnda Nurdin dan keluarga, abangnda Hendra dan keluarga adiku Safrida, Sarifina dan kemanakanku Nurhalimah, Siti maryam, zahara. Penulis berharap semoga semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat rahmat dari Allah SWT dan senantiasa dilimpahkan kebaikan, kesehatan, kesejahteraan dan rezeki yang melimpah kepada semua pihak. Aminn Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, terutama kepada penulis dan kalangan yang mengembangkan ilmu hukum, khususnya dalam bidang ilmu kenotariatan. Akhirnya tidak lupa penulis mohon maaf atas segala kesalahan baik yang disengaja maupun tidak sengaja. Penulis hanya bisa mendoakan agar semua pihak yang telah membantu selama ini dilipatgandakan pahalanya. Dengan iringan doa semoga Allah SWT berkenan menerima amal ini menjadi sebuah nilai ibadah
ix
Universitas Sumatera Utara
disisi-Nya dan dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga Tesis ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan. Amiin Yaa Robbal’alamin
Wasalamu’alaikum Wr. Wb.
Medan, 30 Juli 2010 Penulis
MUHAMMAD ALI
x
Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Pribadi : 1. N a m a 2. Tempat/Tanggal lahir 3. Alamat
: Muhammad Ali : Terangun. 10 Oktober 1984 : Jl. Terangun-Blang Pidie, No. 100. Kec, Terangun Kab. Gayo Lues-Nanggroe Aceh Darussalam
II. Identitas Keluarga : 1. Nama Orang Tua 2. Nama Saudara
: almarhum H. Ibrahim. Hj. Aminah : 1. Anis 2. Semidah 3. Rosika 4. Safrida 5. Sari Fina
III. Keterangan Pendidikan : 1. Sekolah Dasar
: SD Negeri Rempelam Pinang Tamat tahun 1997 2. Madrasah Stanawiyah : MT Swasta Darul Arafah Tamat tahun 2000 3. Madrasah Aliyah : MA Swasta Darul Arafah Tamat tahun 2003. 4. S-1 Fakultas Hukum : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Tamat tahun 2007. 5. S-2 Magister Kenotariatan : Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Tamat tahun 2010.
vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ i ABSTRACT ........................................................................................................ ii KATA PENGANTAR......................................................................................... iii RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ vii DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii DAFTAR ISTILAH ........................................................................................... xi BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................... .........1 B. Perumusan Masalah ........................................................... .........5 C. Tujuan Penelitian ............................................................... .........6 D. Manfaat Penelitian ............................................................. .........6 E. Keaslian Penelitian............................................................. .........6 F. Kerangka Teori dan Konsepsi............................................ .........10 1. Kerangka Teori............................................................... .........10 2. Kerangka Konsepsi ........................................................ .........20 G. Metode Penelitian............................................................... .........21 1. Jenis dan Sifat Penelitian .............................................. .........21 2. Metode Pengumpulan Data........................................... .........22 3. Analisa Data ................................................................... .........23
8
Universitas Sumatera Utara
BAB II
PENGAKUAN ANAK DALAM HUKUM ISLAM A. Kedudukan Anak dalam Hukum Islam .............................. .........24 1. Pengertian Anak dalam Hukum Islam ........................... .........25 2. Macam-macam Anak dalam Hukum Islam ................... .........29 3. Hak-hak Anak dalam Hukum Islam............................... .........35 B. Pengaturan Nasab dalam Hukum Islam ............................. .........40 1. Ketentuan dalam al-Qur’an .......................................... .........40 2. Ketentuan dalam al-Hadits........................................... .........41 3. Kesepakatan Ulama Fiqh ............................................. .........41 C. Pengakuan Anak dalam Hukum Islam............................... .........52 1. Pengakuan Keatas diri sendiri........................................ .........53 2. Pengakuan Terhadap orang Lain.................................... .........58 3. Pengakuan Terhadap Anak Temuan .............................. .........64
BAB III
PENGAKUAN ANAK DALAM KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA A. Pengakuan anak dalam Hukum Perdata............................. .........69 B. Kedudukan Anak luar kawin dalam KUH Perdata ............ .........74 C. Pengesahan Anak Luar kawin............................................ .........77
9
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
Perbandingan Status Hak waris anak yang diakui dalam Hukum Islam dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata A. Hak waris anak yang diakui dalam Hukum Islam ............. .........84 B. Hak waris anak yang diakui dalam Hukum Perdata .......... .........90
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................ ............................................................................................ 103 B. Saran................................................................................... ............................................................................................ 104
DAFTAR PUSTAKA
10
Universitas Sumatera Utara