PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN RODA KEBERUNTUNGAN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 PADANG Oleh Shinta Meylia Rahman*) Rina Febriana**) Melisa**) *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ABSTRACT This study was motivated by an understanding of mathematical concepts class VII students of SMP Negeri 11 Padang is still low , and the learning of mathematics is difficult and tedious . This study aims to determine whether students ' understanding of mathematical concepts using learning techniques wheel of chance better than student’s understanding of mathematical concepts by applying conventional learning in the classroom SMP Negeri 11 Padang. This research is an experimental study with randomized research design of the subject. The instrument used was the final test. From of the best used is the essay with reliability = 0,8988. The result obtained from testing the hypothesis t = 2,32 and t table = 1,699, t count > t table then hypothesis is accepted. It can be concluded that the students ' understanding of mathematical concepts by applying using techniques that wheel of fortune better than the mathematical ability of students' understanding of concepts with conventional learning in the classroom SMP Negeri 11 Padang. Keywords: students, understanding on mathematic concept, Learning Techniques Wheels of Chance
PENDAHULUAN
Matematika merupakan suatu
diberikan mulai dari Sekolah Dasar
ilmu yang mempunyai peranan yang
(SD) sampai Sekolah Menengah
sangat penting dalam kehidupan.
Atas
Matematika juga merupakan salah
pembelajaran matematika disekolah
satu mata pelajaran yang memegang
menurut
peranan penting di sekolah, karena
“Mempersiapkan siswa agar sanggup
matematika adalah salah satu mata
menghadapi perubahan keadaan di
pelajaran penentu lulusnya siswa di
dalam kehidupan dan dunia yang
sekolah.
pentingnya
selalu berkembang, melalui latihan
matematika, maka matematika perlu
bertindak atas dasar pemikiran yang
Mengingat
1
(SMA).
Adapun
Suherman
tujuan
(2003:58).
logis ,rasional, kritis, cermat, jujur,
maka
efektif,
meningkatkan hasil belajar siswa.
dan
tercapainya
efesien”.
tujuan
Agar
diharapkan
dapat
pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi
matematika diatas siswa didorong
di SMP Negeri 11 Padang pada
untuk bisa mengaitkan hubungan
tanggal 30 September 2013 dikelas
antara pengetahuan yang dimilikinya
VII terlihat bahwa kualitas proses
dengan
dalam
pembelajaran di kelas masih kurang
kehidupan sehari-hari sesuai konsep,
optimal baik dari segi siswa, maupun
dengan
metode pembelajaran. Guru masih
penerapannya
harapan
pembelajaran
matematika lebih bermakna.
cenderung
Keberhasilan peserta didik
ceramah
menggunakan didalam
metode
menyampaikan
dalam mempelajari matematika dapat
materi pelajaran akibatnya siswa
dilihat
konsep
merasa bosan sehingga menganggap
belajar siswa. Pemahaman konsep
pembelajaran matematika sulit dan
matematis
sangatlah
tidak menyenangkan. Belum ada
penting karena untuk memahami
peran aktif siswa dalam interaksi
konsep
edukatif
dikelas,
siswa
hanya
bertindak
sebagai
obyek
dalam
dari
pemahaman
yang
yang
persyaratan
baik
baru
diperlukan
pemahaman
konsep
sebelumnya. Untuk
pembelajaran, tercapainya
tujuan
akademik
rasa
siswa
ingin sangat
tahu minim
pembelajaran matematika tersebut
membuat siswa mengalami kesulitan
diharapkan
dalam mengaplikasikan konsep ke
dalam
pembelajaran
matematika siswa harus memiliki
soal-soal
pemahaman konsep yang baik. Jika
sehingga siswa mengalami kesulitan
siswa sudah memiliki kemampuan
dalam menjawab soal.
pemahaman
konsep,
maka
kemampuan
pemecahan
masalah
yang
diberikan
guru
Salah satu upaya yang dapat yang dapat dilakukan oleh guru
dan komunikasi dapat dikuasai oleh
adalah dengan menerapkan teknik
siswa secara baik. Jika pemahaman
roda keberuntungan. Teknik Roda
konsep telah dimiliki oleh siswa
Keberuntungan
2
merupakan
suatu
angka di roda dan menjawab pertanyaan yang ada. e. Diskusi singkat berlangsung antara guru dan seluruh kelas. Jika guru sudah memutuskan bahwa siswa tersebut telah menjawab dengan lengkap dan akurat, kartu diletakkan kembali menghadap ke atas dan angka tersebut sekarang hangus. Jika jawaban tidak lengkap atau tidak benar maka kartu dikembalikan lagi menghadap kebawah untuk orang lain yang mencoba keberuntungannya. f. Roda diberikan untuk siswa selanjutnya. Siswa selanjutnya adalah siswa yang dipilih atau ditunjuk oleh siswa sebelumnya yang telah memutar Roda Keberuntungan dan menjawab pertanyaan. Jika siswa selanjutnya mendapat angka yang hangus, maka siswa tersebut harus memutar kembali roda keberuntungan untuk mendapatkan angka yang belum hangus. g. Setelah semua kartu terbuka dan hangus, guru kemudian membahas semua pertanyaan dengan jelas dan catatan tertulis dibuat.
teknik pembelajaran yang melibatkan seluruh
siswa
sehingga
mampu
membuat siswa lebih aktif, interaktif, pembelajaran lebih optimal serta menyenangkan. keberuntungan
Teknik ini
yaitu,
roda guru
menyiapkan kartu dengan pertanyaan disatu sisi dan angka pada sisi lainnya. Kemudian perwakilan setiap kelompok diminta memutar roda keberuntungan secara bergantian. Menurut Ginnis (2008: 190), langkah-langkah melaksanakan
dalam teknik
Roda
Keberuntungan yaitu: a. Buat satu set kartu sebanyak jumlah siswa di kelas dengan pertanyaan disatu sisi dan angka di belakangnya. b. Buat “Roda Keberuntungan” dari karton. Bagi roda menjadi sektor-sektor sejumlah kartu pertanyaan dan beri angka pada sektor tersebut. Buat pemutar berupa anak panah dari karton dan paku pines. Hasil akhirnya nampak mirip roda “Twister”. c. Siswa duduk membentuk lingkaran besar. Kartu disebar menghadap ke bawah menutupi lantai dengan angka yeng jelas terlihat. d. Satu sukarelawan memulai dengan memutar roda tersebut. Setelah angka ditunjukkan, siswa tersebut berdiri dan mengambil kartu sesuai dengan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep
apakah
matematis
menggunakan
pemahaman siswa
Teknik
yang Roda
Keberuntungan lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa yang
menggunakan
pembelajaran
konvensional di kelas VII SMP
3
Negeri 11 Padang Tahun Pelajaran
rancangan random terhadap subjek,
2013/2014.
terpilih
Penelitian yang relevan dari
Yulia
“Penerapan
(2010)
Pembelajaran
Dalam
kontrol. Instumen penelitian berupa
Roda
tes hasil belajar yang diberikan pada
Proses
kelas eksprimen dan kelas kontrol.
Pada
Soal terlebih dahulu diujikan di SMP
Matematika
Siswa Kelas VIII SMPN 1 IV Jurai
Negeri
Kab. Pesisir Selatan”.
menentukan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
“Pemahaman
kelas
tentang
Teknik
Keberuntungan
sebagai
eksperimen dan VII.C sebagai kelas
penelitian ini adalah penelitian oleh Grisce
VII.B
24
Padang.
Dalam
reliabilitas
soal
digunakan rumus yang dikemukakan
konsep
oleh
Arikunto
(2010:239),
dan
matematis siswa yang menggunakan
analisis item ternyata semua soal
teknik Roda Keberuntungan lebih
diterima dan r11 = 0,8988 > r tabel =
baik dari pada pemahaman konsep
0,413 maka soal dikatakan reliabel.
matematis siswa yang menggunakan
Analisis data hasil penelitian
pembelajaran Konvensional di kelas
dilakukan dengan uji t satu pihak.
VII SMP Negeri 11 Padang Tahun
Pengujian berpedoman pada Irianto
Pelajaran 2013/2014”.
(2010:273). HASIL
METODE PENELITIAN
24
Februari
berakhir pada tanggal
2014 21
DAN
PEMBAHASAN
Penelitian dilaksanakan pada tanggal
PENELITIAN
Berdasarkan
dan
hasil
analisis
data
diperoleh gambaran tes pemahaman
Maret
2014 di SMP Negeri 11 Padang.
konsep
matematis
Populasi penelitian adalah seluruh
dilihat pada Tabel 1.
siswa
dapat
siswa kelas VII SMP Negeri 11 Tabel 1: Analisis Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Sampel
Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian
eksperimen
dengan
4
Kelas sampel Eksperimen Kontrol
82,9 78,8
8,3 5,9
98 96
57,8 57,8
digunakan uji t satu pihak yang
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat
pada
kelas
dilakukan
eksperimen
terendah 57,8. Pada kelas kontrol dan
diperoleh nilai tertinggi 96 dan nilai
teknik
lebih tinggi daripada kelas kontrol.
kelas
pembelajaran
yaitu
sampel,
dengan
0,23424.
menyatakan
sebuah
konsep
dan atau
algoritma ke pemecahan masalah. Berikut salah satu contoh jawaban
pada kedua kelas sampel.
tes akhir siswa. disimpulkan
sampel berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen. menguji
ulang
konsepnya
mengaplikasikan
adanya irisan selang kepercayaan
untuk
data
menurut sifat-sifat tertentu sesuai
=
Hasil uji homogenitas diperoleh
Maka
diperoleh
konsep, mengklasifikasi objek-objek
= 0,23424 dan kelas kontrol
dapat
roda
konsep siswa. Indikator yang diamati
= 0,118924 dengan
Jadi
konsep
mengenai kemampuan pemahaman
kelas
=
pemahaman
Berdasarkan tes akhir pada
diperoleh
0,081316 dengan
dapat
Negeri 11 Padang.
Uji normalitas dilakukan dengan uji
diperoleh
Jadi
konvensional di kelas VII SMP
uji
uji normalitas dan uji homogenitas.
eksperimen
.
terima
dengan menerapkan pembelajaran
hipotesis terlebih dahulu dilakukan
Kolmogorov-Smirnov,
, maka tolak tolak
pemahaman konsep matematis siswa
kelas kontrol. melakukan
karena
keberuntungan lebih baik daripada
kelas
eksperimen lebih tinggi daripada
Sebelum
= 2,32
matematis siswa dengan menerapkan
konsep matematis kelas eksperimen
baku
>
disimpulkan,
terendah 57,8. Rata-rata pemahaman
simpangan
= 1,669,
dengan
diperoleh nilai tertinggi 98 dan nilai
Dan
diperoleh
hipotesis
5
KESIMPULAN Teknik Pembelajaran Roda Keberuntungan lebih baik dari pada pemahaman siswa
konsep
dengan
matematis pembelajaran
konvensional siswa kelas VII SMP
Gambar 1. Hasil Kerja Siswa Kelas Eksperimen
Negeri 11 Padang Tahun Pelajaran 2013/2014.
Gambar 1 dapat dilihat bahwa siswa sudah mampu menyatakan ulang
DAFTAR RUJUKAN
sebuah konsep dengan menuliskan
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
jawaban sesuai dengan perintah soal, dimana skor maksimum dari
Ginnis, Paul. (2008). Trik & Taktik Mengajar. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang
indikator ini adalah 6 tiap butir soal pada
nomor
satu.
Irianto, Agus (2010). Statistik, Konsep Dasar, Aplikasi dan Pengembangan. Jakarta: Kencana. Suherman, Erman. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.Jakarta: UPI Yulia, Grice. (2010). Penerapan Teknik Roda Keberuntungan Dalam Proses Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. Padang: STKIP PGRI SUMBAR.
Gambar 2. Hasil Kerja Siswa Kelas Kontrol Gambar 2 terlihat bahwa siswa pada kelas
kontrol
sudah
bisa
menyatakan ulang sebuah konsep, pada Gambar 2 soal no 1a, 1b, 1c siswa
menjawab, bahkan untuk
menyatakan ulang sebuah konsep siswa juga sudah bisa.
6
7
8
9