PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE CLASS CONCERN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
Artikel Penelitian Ditulis untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan Wisuda
Oleh :
RAHMI YUNITA NPM: 0910013211127
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2014
1
PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE CLASS CONCERN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA 1
Rahmi Yunita1, Mukhni2, Fauziah1, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bung Hatta 2 Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang E-mail :
[email protected]
Abstract The low passing grade math class VII SMP 3 Subdistrict Harau City District Fifty caused by the on going process of learning mathematics is still centered on teachers, active students in the learning process mathematic is still lacking, the students do not understand the material well, there is no feedback from the students at the time teacher explains the material, and when given a problem that is slightly different from the example problems then students can not solve it, many students are only cheating yourself and do not want to try to resolve the matter. To overcome this problem, one attempts to do is to implement an active learning strategy type Class Concern. By using this learning strategy students are expected to be active in the learning process and can not express what they understand by writing openly and safely, so as to improve students' mathematics learning outcomes. Learning activity data obtained from observation sheet consisting of seven aspects of the activity was observed in the active learning strategy type Class Concern. The results obtained by the tendency of an increase in the activity of student learning, So it can be concluded that the mathematics learning outcomes of students applying active learning strategies class type Concern better mathematics learning outcomes of students who apply conventional learning in class VII SMP 3 Kacamatan Harau District Fifty Cities. Key words : class concern, activities, the result of learning. siswa
Pendahuluan Matematika adalah salah satu cabang
ilmu
pengetahuan
yang
baik.
Dalam
proses
pembelajaran diminta keaktifan siswa
yang
untuk
memahami
materi
yang
mempunyai
peranan
penting.
diberikan guru dan keaktifan siswa
Menyadari
pentingnya
peranan
untuk
mempelajari
sendiri
materi
matematika maka peningkatan hasil
pelajaran di rumah. Siswa harus lebih
belajar matematika pada setiap jenjang
aktif
pendidikan perlu mendapat perhatian
keterangan,
yang
Proses
memahami materi secara baik karena
pembelajaran merupakan salah satu
belajar akan lebih berhasil bila siswa
penunjang untuk mencapai hasil belajar
sendiri yang melakukan.
sungguh-sungguh.
2
untuk
memperoleh sehingga
siswa
banyak dapat
Proses pembelajaran pada kelas VII
SMPN
3
Kecamatan
berusaha sendiri untuk menyelesaikan
Harau
soal tersebut.
Kabupaten Lima Puluh Kota masih terpusat
pada
guru.
Siswa
Salah satu cara untuk mengatasi
hanya
permasalahan
ini
adalah
dengan
menerima saja apa yang disampaikan
menerapkan strategi pembelajaran yang
guru saat proses pembelajaran, siswa
tepat dan sesuai. Oleh karena itu guru
sibuk mendengarkan penjelasan guru,
memiliki
kemudian siswa menyalin catatan yang
memilih dan menetapkan metode dan
diberikan guru. Keaktifan siswa dalam
strategi yang tepat dalam pelaksanaan
proses pembelajaran masih kurang, ini
proses pembelajaran matematika. Salah
disebabkan
kurang
satu strategi yang dapat digunakan
memahami materi dengan baik, tidak
adalah strategi belajar aktif tipe Class
mau bertanya kepada guru, dan pada
Concern. Secara garis besar strategi
saat guru menjelaskan materi tidak ada
Class
umpan balik dari siswa serta kurangnya
teknik untuk mendapatkan partisipasi
pemanfaatan buku paket. Dalam proses
siswa melalui tulisan. Strategi ini dapat
pembelajaran jika siswa diberi soal
membuat siswa lebih aktif dalam
yang berbeda dari contoh soal maka
proses
siswa tidak bisa menyelesaikan.
memberikan kesempatan kepada siswa
karena
siswa
Dari permasalahan ini berbagai
peranan
Concern
penting
dalam
merupakan
sebuah
pambelajaran
untuk
bertanya
dengan
dan
dituntut
usaha telah diupayakan oleh guru
bekerjasama dalam kelompok agar
dalam
dapat
meningkatkan
hasil
belajar
siswa, diantaranya dengan memberikan
menyelesaikan
tugas
yang
diberikan secara terbuka dan aman.
tugas-tugas, serta memberikan remedial
Strategi
Class
Concern
bagi siswa yang memperoleh nilai ujian
(perhatian terhadap aktivitas kelas)
rendah. Namun usaha yang dilakukan
adalah suatu teknik dari belajar aktif
masih
hasil
yang termasuk dalam bagian On-The-
belajar siswa. Selain itu dalam proses
Spot Assessment Strategies (strategi
pembelajaran jika ada soal-soal latihan
penilaian secara cepat). Silberman
yang diberikan guru, banyak siswa
(2009:79)
yang hanya mencontek dan tidak mau
Strategi Class Concern merupakan
belum
meningkatkan
mengungkapkan
bahwa:
bagian dari strategi penilaian secara
2
cepat
dan
merupakan
perhatian
6) Motor activities
terhadap aktivitas kelas, kegiatan ini
7) Mental activities
memungkinkan
8) Emotional activities
kepedulian
untuk
diungkapkan dan didiskusikan secara
Berdasarkan uraian di atas, maka
terbuka namun dengan cara yang aman.
penelitian ini bertujuan untuk melihat
Belajar aktivitas.
tidak
terlepas
Sebagaimana
dari
perkembangan aktivitas belajar siswa
yang
dan untuk mengetahui apakah hasil
diungkapkan oleh Sardiman (2012:97),
belajar
“Setiap orang yang belajar harus aktif,
pembelajarannya menerapkan strategi
tanpa adanya aktivitas maka proses
Class Concern lebih baik dari pada
belajar tidak mungkin terjadi”. Dari
hasil belajar matematika siswa yang
kutipan di atas dapat disimpulkan
pembelajarannya
bahwa aktivitas mempunyai peranan
pembelajaran konvensional
penting dalam proses pembelajaran.
Metodologi
Aktivitas dalam proses pembelajaran dapat
dilakukan
secara
matematika
siswa
yang
menerapkan
Sesuai dengan masalah dan
individu
tujuan penelitian maka jenis penelitian
ataupun dalam kelompok. Aktivitas
ini
belajar matematika yang dimaksud
Menurut
adalah aktivitas yang dilakukan siswa
mengemukakan
secara
eksperimen adalah suatu cara untuk
individu
maupun
secara
adalah
penelitian
eksperimen.
Arikunto
(2010:9)
bahwa:
hubungan
Penelitian
kelompok dalam menemukan konsep
mencari
sebab
akibat
atau menyelesaikan soal.
(hubungan kausal) antara dua faktor
Aktivitas yang dilakukan siswa
yang sengaja yang ditimbulkan oleh
dalam kelas bermacam-macam. Paul B.
peneliti dengan mengeliminasi atau
Dierich dalam Sardiman (2012:101)
mengurangi atau menyisihkan faktor-
membagi aktivitas belajar menjadi
faktor yang menggangu.
delapan kelompok yaitu:
Berdasarkan jenis penelitian di
1) Visual activities
atas maka populasi yang diambil
2) Oral activities
adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 3
3) Listening activities
Kecamatan Harau Kabupaten Lima
4) Writing activities
Puluh Kota dan sampelnya diambil
5) Drawing activities
secara Random Sampling sehingga
3
didapatkan kelas VII
Hasil belajar ini digunakan
sebagai kelas
eksperimen dan kelas VII
untuk melihat perbedaan hasil tes
sebagai
antara kelas eksperimen dan kelas
kelas kontrol.
kontrol, untuk itu dilakukan uji
Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini adalah:
statistik
a. Lembar Observasi Aktivitas Belajar
rumus
dengan t-tes,
menggunakan
dengan
Siswa.
langkah sebagai berikut:
Untuk mengetahui perkembangan
1. Mentukan
langkah-
rata-rata
belajar
aktivitas siswa selama menggunakan
masing-masing
pembelajaran dengan strategi belajar
simpangan baku (S) dan (
2. Melakukan
aktif tipe Class Concern digunakan lembar
observasi.
aktivitas
Data
dianalisis
menggunakan
rumus
tentang
terhadap
dengan
kelompok
kelompok,
uji
).
normalitas
masing-masing data
dengan
menggunakan uji Liliefors.
yang
3. Melakukan
dikemukakan oleh Nana Sudjana
uji
homogenitas
variansi, bertujuan untuk melihat
(2009:130) yaitu:
apakah kedua kelompok sampel =
100%
mempunyai
4. Uji
hipotesis
dilakukan
jika
sampel berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji statistik yang dikemukakan oleh
Aktivitas siswa dapat dilihat
sudjana
persentase
berikut:
aktivitas
yang
homogen atau tidak.
Keterangan: = Persentase siswa yang melakukan aktivitas = Jumlah siswa yang melakukan aktivitas = Jumlah siswa
dari
variansi
siswa
dalam tiap pertemuan. Aktivitas
(2005:239)
t=
sebagai
dengan
siswa dikatakan meningkat jika persentase
aktivitas
mengalami
peningkatan
siswa
S=
tiap
pertemuan.
Terima
b. Tes Hasil Belajar
(
)
jika >
)
<
, dengan dk =
− 2 selain itu 4
(
ditolak.
atau +
F = Menanggapi pertanyaan teman saat persentasi kelompok. G = Mencatat hasil persentasi kelompok.
Jenis data dalam penelitian ini yaitu
kuantitatif.
Data
kuantitatif
adalah data yang berbentuk angka atau bilangan, berupa nilai tes akhir hasil
Perhitungan data hasil observasi
belajar dan persentase siswa yang
mengenai
melakukan aktivitas di kelas VII
aktivitas
siswa
dalam
pembelajaran matematika juga dapat
SMPN 3 Kecamatan Harau Kabupaten
dilihat pada grafik berikut ini :
Lima Puluh Kota. 120
Perkembangan
aktivitas
Persentase (%)
Hasil Dan Pembahasan siswa
setiap kali pertemuan dapat dilihat dari persentase siswa yang aktif melakukan
100
pertemuan 1
80
pertemuan 2
60
pertemuan 3
40
pertemuan 4
20
ke tujuh aktivitas yang diamati pada
pertemuan 5
0
lembar observasi. Persentase siswa
I II III IV V VI VII
yang melakukan aktivitas dapat dilihat
Indikator aktivitas
pada gambar berikut:
A B C D E F G
pertemuan 7
Berdasarkan tabel dan grafik
Tabel 1: Persentase Siswa yang Melakukan Aktivitas Setiap Pertemuan. indikator
pertemuan 6
diatas terlihat bahwa secara umum persentase
Persentase siswa yang melakukan aktivitas pada pertemuan keI II III IV V VI VII 65 80 84,2 75 77,7 72,2 80 25 25 26,3 25 33,3 27,7 30 65 75 78,9 85 77,7 83,3 90 100 100 100 100 100 100 100 5 10 15,8 10 16,7 11,1 15 5 10 21,1 15 22,2 16,7 20 50 80 89,5 100 94,4 100 100
siswa
yang
melakukan
aktivitas dalam proses pembelajaran matematika dengan penerapan strategi belajar
aktif
tipe
Class
Concern
cenderung mengalami peningkatan dan
Keterangan indikator: A = Memperhatikan guru menjelaskan materi. B = Membuat pertanyaan maksimal dua pertanyaan tentang materi pelajaran yang belum mereka pahami di papan tulis. C = Berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah yang sudah dipilih oleh guru. D = Mempersentasikan hasil diskusi kelompok. E = Memberikan pertanyaan kepada kelompok yang sedang persentasi.
penurunan. Hasil belajar matematika siswa pada kedua sampel dapat dilihat setelah diberikan tes akhir. Tes akhir tersebut diikuti oleh 20 orang siswa pada kelas eksperimen dan 20 orang siswa pada kelas kontrol. Hasil tes akhir dapat dilihat pada Tabel 2.
5
Jakarta: Gramedia Widisarana Indonesia.
Tabel 2: Data Tes Akhir Hasil Belajar Kelas
N
Skor
Skor
Nilai
Nilai
maks
min
siswa ≥
siswa
Eksperimen
20
97
35
70 15
5
kontrol
20
90
20
7
13
< 70
Silberman, Malvin L. 2009. Active learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia.
Data hasil belajar yang di peroleh dari tes
akhir
dianalisis
Sudjana. 2005. Metoda Bandung: Tarsito.
dengan
Sudjana, Nana. 2009. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakary.
menggunakan t-tes sehingga diperoleh
tingkat
= 2,6954 dan kepercayaan
>
= 1,68 pada
95%.
Ternyata
, artinya hipotesis diterima.
Kesimpulan Berdasarkan
hasil
pembahasan,
maka dapat disimpulkan:
1. Penerapan strategi belajar aktif tipe Class Concern dapat meningkatkan aktivitas
dan
hasil
belajar
matematika siswa kelas VII SMPN 3 Kecamatan Harau
Kabupaten
Lima Puluh Kota 2. Hasil belajar matematika siswa yang
pembelajarannya
Statistika.
menggunakan
strategi belajar aktif tipe Class Concern lebih baik dari hasil belajar matematika siswa kelas SMPN 3 Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sadirman, A.M. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. 6