Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT Star Multimedia Abadi Makassar SULTAN ISKANDAR STIE-YPUP Makassar
ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi, khususnya dalam penerapan sistem dan prosedur penjualan pada PT. Star Multimedia Abadi Makassar, dan mengetahui penerapan unsur-unsur sistem pengendalian intern dalam sistem informasi akuntansi penjualan pada PT. Star Multimedia Abadi Makassar. Untuk menganalisis data yang diperoleh, maka menggunakan metode analisis : “Metode analisis deskriptif yaitu menguraikan penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang di lakukan PT. Star Multimedia Abadi Makassar dengan teori sistem informasi akuntansi penjualan. Sistem dan Prosedur Penjualan yang di terapkan oleh pihak manajemen PT. Star Multimedia Abadi Makassar sudah terlaksana secara efektif dan cukup memadai serta telah sesuai dangan kebutuhan operasional yang memang diperlukan oleh perusahaan. Kata-Kata Kunci:Sistem informasi akuntansi, penjualan tunai, penjualan kredit
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan memasuki era globalisasi dunia industri, terutama dalam industri distribusi telah mengalami perkembangan yang pesat dengan munculnya berbagai perusahaan yang berusaha menciptakan produk dan jasa guna memenuhi kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, setiap pengusaha dituntut untuk memiliki pandangan yang luas dalam mengelola perusahaannya. Faktor persaingan merupakan faktor penting yang dihadapi oleh perusahaan baik perusahaan industri, perdagangan maupun jasa. Hal ini disebabkan oleh adanya perusahaan yang mengelola kegiatan sejenis yang ditunjang dengan teknologi yang hampir serupa, mengakibatkan tingkat subtitusi suatu jenis produk menjadi semakin tinggi, sehingga masyarakat lebih selektif dalam memilih, membeli dan mengkonsumsi produk untuk memenuhi kebutuhannya. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah berorientasi pada laba maksimum (maximum profit oriented), karena laba merupakan salah satu syarat agar suatu perusahaan dapat mempertahankan eksistensinya. Besar kecilnya laba yang dihasilkan oleh suatu perusahaan akan menjadi tolak ukur prestasi perusahaan tersebut terhadap pengelolaan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Untuk memaksimumkan laba yang ingin dicapai dalam periode waktu tertentu, pihak manajemen perusahaan diharapkan mampu melakukan berbagai langkah guna mencapai laba yang diinginkan. Pemanfaatan setiap sumber daya serta semua sistem informasi dan teknologi yang dimiliki oleh perusahaan merupakan suatu upaya yang harus dilaksanakan secara terus-menerus oleh pihak perusahaan, karena komponen-komponen tersebut adalah investasi jangka panjang bagi perusahaan untuk meningkatkan optimalisasi kinerja operasional perusahaan, sehingga melalui hal itu
diharapkan perusahaan tidak saja hanya dapat bertahan ditengah–tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, tetapi juga dapat terus tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan. Keberadaan sistem informasi akuntansi sebagai salah satu komponen yang penting dalam satu perusahaan, sangat diperlukan untuk mengendalikan dan mengatur infrastruktur perusahaan (asset) serta menyediakan informasi finansial maupun nonfinansial sebagai salah satu alat pendukung untuk pengambilan keputusan oleh pihak pimpinan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Keberadaan sistem informasi akuntansi merupakan komponen yang penting dalam suatu perusahaan, ataupun dalam pencapaian tujuan perusahaan. Khususnya dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan untuk menyediakan informasi penjualan, yakni dalam hal peningkatan volume penjualan bagi perusahaan yang berorientasi pada optimalisasi laba. Berdasar dengan penomena tersebut maka penulis memilih obyek penelitian pada PT. Star Multimedia Abadi, yakni perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan HP. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan, apakah di dalam penerapannya telah mencerminkan unsur-unsur pengendalian intern yang memadai. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka penulis membahas mengenai: “Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. Star Multimedia Abadi Makassar”. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penulisan ini adalah : “Apakah penerapan sistem informasi akuntansi penjualan pada PT. Star Multimedia Abadi Makassar telah mencerminkan unsur-unsur pengendalian intern yang memadai?”
Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi, khususnya dalam penerapan sistem dan prosedur penjualan pada PT. Star Multimedia Abadi Makassar. 2. U n t u k m e n g e t a h u i p e n e r a p a n u n s u r - u n s u r s i s t e m pengendalian intern dalam sistem informasi akuntansi penjualan pada PT. Star Multimedia Abadi Makassar. Kegunaan Penelitian 1. Sebagai bahan masukan bagi pihak perusahaan dalam menghasilkan informasi akuntansi yang 2. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain bermaksud untuk melakukan penelitian yang sama.
yang
TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar dan Hopwood (2002 : 1) sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Menurut Simamora (2000 : 176) “Sistem Informasi Akuntansi” merupakan himpunan sumber daya, seperti orang-orang dan perlengkapan, yang dirancang untuk mentransformasikan data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi. Menurut Widjajanto (2004 : 4) Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan beberapa formulir catatan, peralatan, termasuk komputer dan peralatannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan dari sumber daya dalam
suatu perusahaan atau organisasi yang bekerja dengan mengumpulkan dan mengelola data keuangan perusahaan menjadi suatu informasi yang dibutuhkn oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Hall (2001 : 21) tujuan sistem informasi adalah sebagai berikut : 1. Mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen 2. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen 3. Mendukung operasional harian pihak perusahaan. Dalam uraian tersebut di atas, maka dapat disimpukan bahwa tujuan sistem informasi akuntansi, selain menyedikan informasi bagi pihak intern dan ekstern, tetapi juga untuk membantu pihak manajemen dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan. Alur Sistem Informasi Akuntansi Alur Sistem Informasi Akuntansi digolongkan menjadi dua bagian, yaitu : 1. Daur operasional : merupakan daur dari mulai terjadinya transaksi atau kejadian-kejadian ekonomis sampai terekamya transaksi tersebut kedalam bentuk dokumendokumen (source document). 2. Sub sistem pendapatan (revenue cycle), mencakup penjualan barang atau jasa yang merupakan faktor output atau produk 3. Sub sistem pengeluaran (expenditure cycle), mencakup kegiatan pengadaan bahan baku, barang dagangan, bahan pembantu, berikut biaya faktor input lainnya. 4. Sub sistem produksi (production cycle), mencakup kegiatan manufaktur yang mengubah bahan baku menjadi produk. 5. Sub sistem keuangan (finance cycle), mencakup kegiatan penerimaan dan pengeluaran uang sebagai akibat dari daur
pendapatan, pengeluaran, dan produksi. 6. Daur penyusunan laporan yaitu daur yang mengubah dokumen-dokumen hasil rekaman transaksi yang berasal dari daur operasional menjadi laporan, baik dalam bentuk laporan keuangan untuk pihak eksternal, maupun laporan manajemen yang ditujukan untuk pihak internal perusahaan (manajemen). Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer Menurut Sutabri dalam buku “Sistem Informasi Akuntansi” (2004 : 18). Ada dua kemungkinan yang bisa terjadi dalam pencatatan data yang akan menentukan langkah-langkah selanjutnya atau pemprosesan data dalam komputer, yaitu : 1. Pencatatan data hampir sama dengan sistem manual, yaitu digunakan bukti-bukti transaksi lalu diolah oleh komputer sesuai dengan format yang telah diprogramkan. Gambar 1 Siklus Pemrosesan Data
Sumber : Sutabri (2004 : 18) 1. Pencatatan data dilakukan secara langsung komputer dengan menggunakan terminal. Gambar
2
Pencatatan Data
kedalam
Sumber : Sutabri (2004 : 18) Menurut Bodnar dan Hopwood (2000 : 71) “Sistem Komputer merupakan kombinasi terpadu dari perangkat keras (hardware), penrankat lunak (software), kombinasi sumber daya manusia, sumber daya informasi, dan prosedur-prosedur pemerosesan. Pengertian Penjualan dan Prosedur Penjualan Menurut Winardi (2000 : 13) “Penjualan adalah suatu proses dimana seorang penjual memastikan, mengaktivitaskan dan memuaskan kebutuhan atau keinginan sang pembeli agar dapat menguntungkan kedua belah pihak” Prosedur penjualan menurut Baridwan (2002 : 9) adalah urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengiriman barang, membuat faktur terbagi atas ini :
beberapa prosedur berikut
1. Sistem penjualan tunai, yang terdiri dari : Prosedur order penjualan, Prosedur penerimaan kas, Prosedur penyerahan barang, dan Prosedur pencatatan kas. 2. Sistem penjualan kredit, terdiri dari : Prosedur order penjualan, pengiriman
Prosedur persetujuan kredit, barang, Prosedur penagihan,
Prosedur Prosedur
pencatatan piutang, dan Prosedur distribusi penjualan Unit Organisasi yang Terkait dengan Sistem 1. Unit organisasi yang terkait dalam sistem penjualan tunai adalah : Bagian order penjualan, Bagian kasir, Bagian gudang,Bagian pengiriman barang Bagian jurnal, buku besar, dan laporan. 2. Unit organisasi yang terkait dalam sistem penjualan kredit adalah : Bagian order penjualan, Bagian kredit, Bagian gudang, Bagian pengiriman barang, Bagian penagihan, Bagian piutang, Bagian kartu persediaan dan
kartu biaya,dan Bagian jurnal, buku besar, dan laporan. Dokumen yang Terkait dengan Sistem Penjualan Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan tunai, yaitu faktur penjualan tunai yang diisi oleh bagian order penjualan yang berfungsi sebagai pengantar pembayaran oleh pembeli kepada bagian kasir. Tembusan faktur ini dikirimkan oleh bagian order penjualan ke bagian pengiriman barang sebagai perintah penyerahan barang kepada pembeli yang telah melaksanakan pembayaran harga barang kepada bagian kasir. Tembusan faktur ini juga berfungsi sebagai slip pembungkus yang ditempelkan di atas pembungkus sebagai alat identifikasi bungkusan barang oleh bagian pengiriman barang. Sedangkan dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah : Surat order pengiriman dan tembusannya merupakan dokumen pokok untuk memproses penjualan kredit kepada langganan. Flowchart Prosedur Penjualan Tunai Prosedur penjualan tunai adalah urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengiriman barang, pembuatan faktur tagihan, dan penerimaan pembayaran. Urutan kegiatan yang dilakukan pada proses penjualan tunai adalah : 1. Bagian Pesanan Penjualan 2. Menerima pesanan dari pembeli 3. Menyiapkan Surat Perintah Pengiriman (SPP) yang terdiri dari lima rangkap. Fungsi masing-masing tembusan SPP adalah : Lembar 1 : Tembusan pengiriman (stock request copy dan shipping copy) Lembar 2 : Pemberitahuan tentang pesanan untuk pembeli Lembar 3 :
Packing slip
Lembar 4 :
Bill of lading
Lembar 5 :
Arsip
1. Bagian Gudang Menyiapkan barang sesuai dengan SPP lembar 1, menuliskan jumlahnya dalam SPP, dan menyerahkan barang dan SPP ke bagian pengiriman. SPP lembar 1 ini sebelum diserahkan ke bagian pengiriman dicatat dalam kartu gudang. 1. Bagian Pengiriman 2. Mengecek barang dari gudang dan menuliskan jumlah dan tanggal pengiriman dalam packing slip (lembar 3), Bill
3.
4. 5.
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
of lading (lembar 4), dan shipping copy (lembar 1). Packing slip dimasukkan dalam barang yang dibungkus. Sesudah ditanda tangani oleh pengangkut, lembar 4 SPP diarsipkan dibagian pengiriman. Lembar 1 SPP diserahkan kembali ke bagian pesanan. Bagian Pesanan Penjualan SPP lembar 1 dan 5 dilengkapi datanya. Lembar 1 diserahkan ke bagian billing (penagihan/pembuatan faktur). Bila ada pesanan yang belum terpenuhi, bagian pesanan membuat back order. Bagian Billing (penagihan/pembuatan faktur) Menerima lembar 1 SPP dari bagian pesanan penjualan. Melengkapi data harga dan perkalian dalam lembar 1 SPP. Membuat faktur penagihan. Bagian Penerimaan Kas Menerima faktur penagihan Menerima pembayaran dari pembeli Mencocokan antara faktur tagihan dengan uang yang diterima.
Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan yaitu diduga Penerapan Sistem
Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. Star Multimedia Abadi Makassar belum mencerminkan unsur-unsur pengendalian intern yang memadai. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Objek penelitian adalah PT. Star Multimedia Abadi Makassar yang berlokasi di Jln. Cendrawasih No. 232 Makassar, perusahaan ini bergerak dalam bidang penjualan Handpohe (HP). Adapun waktu penelitian yang dibutuhkan penulis adalah kurang lebih 3 (tiga) bulan lamanya yaitu Januari 2013 sampai Maret 2013 Metode Analisis Untuk
menganalisis
data
yang
diperoleh,
maka
penulis
menggunakan metode analisis : “Metode analisis deskriptif yaitu menguraikan penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang di lakukan PT. Star Multimedia Abadi Makassar dengan teori sistem informasi akuntansi penjualan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sistem dan Prosedur Penjualan pada PT. Star Multimedia Abadi Makassar Seperti umumnya perusahaan distributor yang sejenisnya, PT. Star Multimedia Abadi Makassar memasarkan produknya dengan cara menggunakan dua metode sistem penjualan yaitu sistem penjualan tunai dan sistem penjualan kredit. Susunan sistem penjualan tunai yang dilaksanakan oleh pihak manajemen PT. Star Multimedia Abadi Makassar dimulai dari kegiatan pada : 1. Bagian penjualan 1. Menerima Delivery Order (faktur pesanan) dari dealer, yang memuat jumlah dan jenis barang yang akan dipesan. 2. Membuat Delivery Note (faktur penjualan tunai)
dengan menginput data mengenai tanggal penjualan, nama dealer, kode barang, alamat dealer, serta jenis dan jumlah barang. Delivery Note yang telah dibuat terdiri dari 3 (tiga) rangkap, dimana 1 rangkap untuk arsip bagian penjualan, 1 rangkap diserahkan ke bagian gudang, dan 1 rangkap diserahkan kepada pembeli. 3. Membuat invoice (faktur tagihan) yang terdiri dari 3 rangkap. Dimana 1 rangkap untuk arsip bagian penjualan, 1 rangkap diserahkan ke bagian penerimaan kas, dan 1 rangkap diserahkan ke pembeli. 4. Bagian Gudang 1. Menerima 1 rangkap delivery note dari bagian penjualan, melayani pengambilan barang dealer dan mencocokkan jumlah pesanan dan jenis barang yang tertera pada delivery note (faktur penjualan tunai). Delivery note yang diterima dari bagian penjualan 1 rangkap kemudian diserahkan ke bagian pengiriman barang. 2. Mengisi kartu kontrol barang dengan menulis nomor faktur penjualan, nama dealer, jenis dan jumlah barang, dan tanggal pengeluaran barang dari gudang. 3. Bagian Delivery Order (Pengiriman Barang) 5. Menerima 2 rangkap delivery note (faktur penjualan tunai) dan mengecek jumlah dan jenis barang yang tertera pada delivery note ( faktur penjualan tunai ). 6. Mengantar dan menyerahkan barang ke dealer. 7. Bagian Billing (Penagihan/pembuatan faktur) 2. Menerima 1 rangkap delivery note (faktur penjualan tunai) dari bagian pesanan penjualan. Melengkapi data dan total harga dalam lembar delivery note. 3. Membuat faktur pembayaran sebanyak 3 rangkap, dimana 1 rangkap untuk arsip bagian billing dan 2 rangkap
diserahkan ke bagian penerimaan kas. 4. Bagian Penerimaan Kas 1. Meneriama pembayaran dari dealer dan memberikan tanda pelunasan barang. 2. Mencocokan jumlah rupiah yang terdapat pada invoice ( faktur ) dengan jumlah uang yang diterima. 3. Menulis data tanggal penerimaan kas, sumber penerimaan, dan total yang disetor. Sedangkan sistem penjualan kredit yang dilaksanakan oleh pihak manajemen PT. Star Multimedia Abadi hampir sama dengan sistem penjualan tunai, yang membedakan hanya pada bagian Billing dan penerimaan kas. Kegiatannya dimulai pada : 1. Bagian penjualan 2. Menerima delivery order (faktur pesanan) dari dealer, yang memuat jumlah dan jenis barang yang akan dipesan. 3. Membuat delivery note (faktur penjualan kredit) dengan menginput data mengenai tanggal penjualan, nama dealer, kode barang, alamat dealer, serta jenis dan jumlah barang. Delivery Note yang telah dibuat terdiri dari 3 (tiga) rangkap, dimana 1 rangkap untuk arsip bagian penjualan, 1 rangkap diserahkan ke bagian gudang, dan 1 rangkap diserahkan kepada pembeli. 4. Membuat invoice (faktur tagihan) yang terdiri dari 3 rangkap. Dimana 1 rangkap untuk arsip bagian penjualan, 1 rangkap diserahkan ke bagian penerimaan kas, dan 1 rangkap diserahkan ke pembeli. 5. Bagian Gudang. 6. Menerima 1 rangkap delivery note dari bagian penjualan, melayani pengambilan barang dealer dan mencocokkan jumlah pesanan dan jenis barang yang tertera pada delivery note (faktur penjualan tunai). Delivery note yang diterima dari bagian penjualan 1 rangkap kemudian diserahkan ke bagian pengiriman barang.
51
Mengisi kartu kontrol barang dengan menulis nomor faktur penjualan, nama dealer, jenis dan jumlah barang, dan tanggal pengeluaran barang dari gudang. 4. Bagian Delivery Order (Pengiriman Barang) 5. Menerima 2 rangkap delivery note (faktur penjualan tunai) dan mengecek jumlah dan jenis barang yang tertera pada delivery note ( faktur penjualan tunai ). 6. Mengantar dan menyerahkan barang ke dealer. 7. Bagian Billing (Penagihan/pembuatan faktur) 8. Menerima 1 rangkap delivery note (faktur penjualan kredit) dari bagian pesanan penjualan. Melengkapi data dan total harga dalam lembar delivery note. 9. Membuat faktur piutang sebanyak 3 rangkap, dimana 1 rangkap untuk arsip bagian billing dan 2 rangkap diserahkan ke bagian penerimaan kas. 10. Bagian Penerimaan Kas 11. Menerima 2 rangkap faktur piutang dari bagian billing. 12. Mencocokan faktur tagihan dengan jumlah piutang. Analisis Terhadap Sistem dan Prosedur Penjualan pada PT. Star Multimedia Abadi Makassar Sebagaimana yang telah dipaparkan pada bagian awal pembahasan, bahwa penulis mencoba untuk menilai tingkat efektifitas dari sistem dan prosedur penjualan yang diterapkan oleh PT. Star Multimedia Abadi Makassar melalui beberapa aspek berikut : 1. Adanya pemisahan tugas dan fungsi yang jelas sesuai dengan struktur organisasi. 2. Star Multimedia Abadi Makassar telah memiliki pemisahan tugas dan fungsi yang cukup memadai berdasarkan struktuk organisasinya. Khusus memfokuskan pada sistem dan prosedur penjualannya. Hal ini dapat diamati dari adanya pemisahan fungsi dan tugas mulai dari tahap menerima
pesanan, membuat dokumen, pendistribusian dokumen menjadi beberapa rangkap untuk difilekan sebagai arsip pada bagian–bagian yang terkait dalam perusahaan. Proses pernyediaan unit produk sampai pada proses penyiapan laporan, semuanya telah dikerjakan oleh bagian– bagian atau unit-unit organisasi tertentu sesuai dengan tugas dan fungsinya masing–masing, sehingga tidak terjadi pekerjaan saling tumpang-tindih ataupun saling merangkap pekerjaan pada suatu unit organisasi tertentu. 3. Adanya otorisasi dari pihak manajemen yang berwenang terhadap transaksi–transaksi yang terjadi. Setiap transaksi yang terjadi pada PT. Star Multimedia Abadi Makassar telah melalui proses otorisasi dari pihak manajemen tertentu yang berwenang, sehingga tidak ada satupun transaksi yang terjadi tanpa diotorisasi oleh pihak yang tidak memiliki wewenang untuk itu. Khusus memfokuskan pada sistem dan prosedur penjualannya, hal ini dapat diamati dari adanya otorisasi pihak manajemen serta staf pada bagian – bagian atau unit – unit organisasi yang terkait yang dilakukan dengan membubuhkan tanda tangan pada setiap dokumen, seperti yang tercantum pada Delivery Order, Delivery Note maupun untuk laporan penjualan yang terjadi. 3. Terdapatnya gambar dan penjelasan arus sistem dan prosedur penjualan yang memadai melalui flowchart / bagan alir. 4. Star Multimedia Abadi Makassar, telah memiliki flowchart / bagan alir sistem dan prosedur yang cukup memadai, khususnya memfokuskan pada sistem dan prosedur penjualannya, flowchart / bagan alir yang ada secara garis besar dapat dikatakan telah menggambarkan dan menjelaskan mengenai bagaiman proses prosedur dan alur dokumen yang terjadi selama terjadinya proses penjualan. Namun, menurut pertimbangan penulis, masih terdapat kekurangan karena flowchart tersebut, seperlunya belum dapat menampilkan keseluruhan prosedur yang mendetail secara rinci, dari setiap
unit organisasi yang terlibat, khususnya dalam sistem penjualan tersebut, juga belum tersedianya penjelasan yang mendetail secara rinci mengenai urut–urutan atau prosedur terhadap proses penjualan yang sesungguhnya terjadi. 4. Informasi melalui laporan yang dihasilkan harus dapat dipahami. Pihak manajemen PT. Star Multimedia Abadi Makassar telah dapat menyediakan informasi berupa laporan tertulis yamg memadai, dan dapat dipahami secara umum. Khusus memfokuskan pada sistem dan prosedur penjualannya, hal ini dapat diamati dari tersedianya laporan penjualan produk yang telah disajikan secara simple, sederhana sehingga dapat dipahami secara umum oleh setiap pengguna informasi melalui laporan tersebut. 5. Informasi berupa laporan yang dihasilkan harus relevan dengan kebutuhan pengguna informasi. Informasi berupa laporan yang dihasilkan oleh pihak manajemen PT. Star Multimedia Abadi Makassar telah relevan bagi pemakainya. Khusus memfokuskan pada sistem dan prosedur penjualannya, hal ini dapat diamati dari tersedianya laporan penjualan produk yang telah disajikan untuk dapat memenuhi kebutuhan setiap pemakainya, karena telah menggambarkan penjualan per jenis produk selama jangka waktu periode 1 tahun, yang nantinya dapat digunakan oleh pihak manajemen sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam menyususn program target penjualan per jenis produk untuk tahun selanjutnya. 6. Adanya ketepatan waktu dalam penyajian laporan. Pihak manajemen PT. Star Multimedia Abadi Makassar telah dapat menyediakan informasi berupa laporan tertulis dengan tepat waktu. Khusus memfokuskan pada sistem dan prosedur penjualannya, hal ini dapat diamati dari tersedianya laporan penjualan produk yang telah disajikan dengan tepat waktu sesuai dengan batas waktu periode penyusunan laporan yang ditetapkan oleh perusahaan, yaitu setiap tanggal 1 di setiap
bulannya (khusus untuk laporan penjualan periode bulanan). 7. Laporan yang disajikan harus memiliki informasiinformasi yang akurat. Pihak manajemen PT. Star Multimedia Abadi Makassar telah dapat menyediakan informasi berupa laporan tertulis yang akurat bagi pemakainya. Khusus memfokuskan pada sistem dan prosedur penjualannya, hal ini dapat diamati dari tersedianya laporan produk yang menyajikan informasi yang akurat, tepat sesuai dengan pengolahan datanya dan terkini (up to date), karena perusahaan telah menggunakan sistem komputerisasi yang terintegrasi sehingga dapat memantau dan menampilkan secara otomatis laporan-laporan yang dibutuhkan berdasarkan data-data sumber yang telah diolah langsung oleh sistem software computer. 8. Laporan yang disajikan harus memiliki informasiinformasi yang dapat diuji kebenarannya. Pihak manajemen PT. Star Multimedia Abadi Makassar telah dapat menyediakan informasi berupa laporan terulis yang dapat diuji kebenarannya. Khusus memfokuskan pada sistem dan prosedur penjualannya, hal ini dapat diamati dari tersedianya laporan penjualan produk yang menyajikan informasi yang telah melalui proses pengolaha data melalui sistem komputerisasi yang terintegrasi, sehingga setiap informasi tersebut dapat diuji kebenarannya dengan cara menelusuri langsung ke dalam datadata sumber yang telah diolah langsung oleh sistem software komputer secara otomatis, juga dengan cara mencocokannya secara manual dengan menelusuri ke bukti-bukti penjualan dan dokumen lain yang terkait. 9. Laporan yang dihasilkan harus dapat dibandingkan. Pihak manajemen PT. Star Multimedia Abadi Makassar telah dapat menyediakan informasi berupa laporan tertulis yang dapat dibandingkan. Khusus memfokuskan pada sistem dan prosedur penjualannya, hal ini dapat diamati dari tersedianya laporan penjualan produk secara periodik (laporan per bulanan, laporan
per tiap semester dan laporan per tahun) yang dapat diperbandingkan satu dengan yang lainnya sebagai salah satu alat untuk mengevaluasi kinerja pihak manajemen, dengan cara membandingkan realisasi penjualan pada tahun berjalan atau periode sekarang, apakah telah memenuhi target penjualan produk yang telah ditetapkan pada perode sebelumnya, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk menyususn target penjualan untuk jangka waktu periode yang akan datang. 10. Laporan yang disajikan harus memiliki informasi-infomasi yang lengkap. Pihak manajemen PT. Star Multimedia Abadi Makassar belum sepenuhnya dapat menyediakan informasi yang lengkap. Khusus memfokuskan pada sistem dan prosedur penjualannya, hal ini dapat diamati dari item-item yang tercantum pada laporan penjualan produk, belum sepenuhnya menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh pemakainya. Sesuai dengan hasil temuan dalam penelitian yang di lakukan oleh penulis, walaupun masih terdapat beberapa kekurangan, namun secara keseluruhan dapat di simpulkan bahwa Sistem dan Prosedur Penjualan yang di terapkan oleh pihak manajemen PT. Star Multimedia Abadi Makassar sudah terlaksana secara efektif dan cukup memadai serta telah sesuai dangan kebutuhan operasional yang memang diperlukan oleh perusahaan tersebut, karena sistem dan prosedur penjualan yang diterapkan oleh pihak manajemen perusahaan telah mampu memenuhi beberapa aspek penilaian yang menunjukkan bahwa sistem dan prosedur penjualan tersebut telah dilaksanakan secara efektif berdasarkan tinjauan studi kepustakaan dan literatur-literatur yang terkait dengan penerapan sistem dan prosedur yang efektif. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Dalam sistem penjualan tunai apabila barang telah diterima dealer, penyelesaian faktur langsung diserahkan
ke bagian fakturis (billing) dan dibuatkan faktur pembayaran dan baru diselesaikan di bagian penerimaan kas dan diberi cap lunas. 2. Dalam sistem penjualan kredit perusahaan didahului dengan seleksi pelanggan (dealer) yang secara keuangan dapat diberi hak untuk melakukan pembelian secara kredit. Pembelian yang dilakukan secara kredit dicatat sebagai piutang dan secara periodik perusahaan melakukan penagihan kepada dealer yang bersangkutan sesuai jatuh tempo faktur. Saran 1. Pengawasan
terhadap
faktur
penjualan
dan
bukti
penerimaan kas, perlu ditingkatkan untuk menghindari adanya pemakaian faktur dan bukti penerimaan kas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu bukti penerimaan kas harus bernomor urut tercetak agar mudah dilakukan pengawasan. 2. Dalam pembuatan faktur, sebaiknya bagian penjualan membuat semacam surat pesanan yang ditujukan ke bagian gudang agar barang yang diorder dapat disiapkan pada saat faktur telah dicetak. Hal ini dapat mengefesiensikan waktu di bagian gudang. 3. Untuk bagian pengiriman barang harus lebih diawasi tentang masalah penjualan tunai. Pada saat faktur diantarkan ke pelanggan diusahakan agar uang dari pelanggan tersebut sesuai dengan nominal yang tertera pada faktur tersebut. Hal ini memungkinkan penyelewengan dana yang dilakukan oleh bagian pengiriman barang sangatlah minim.
DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki. 2002. “Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode”. Edisi 5 BPFE. Yogyakarta.
Bodnar, George, H, Wilian S, Hopwood. 2002. “Sistem Informasi Akuntansi”. (Penerjemah Amir Abadi dan Rudi M. Tambuna). Salemba Empat. Jakarta. Hall, James a. 2001. “Accounting Information System”. (Penerjemah Thomson Learning Asia. Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta. Mulyadi. 2001. “Sistem Akuntansi”. Edisi 3. Bagian Penerbit STIE YKPN. Yogyakarta. Marshall, R, B., Steinbart, Paul J. 2006. “Accounting Information System”. (Penerjemah Thomson Learning Asia). Salemba Empat. Jakarta. M.Sadeli, Lili, Siswanto, Bedjo. 2001. “Akuntansi Manajemen Sistem dan Prosedur Pemecahan Soal”. Bumi Aksara. Jakarta. Simamora, Henry. 2000. “Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis”. Salemba Empat. Jakarta. Soemarso. 2004. “Akuntansi Suatu Pengantar”. Salemba Empat. Jakarta. Sutabri, Tata. 2004. “Sistem Informasi Akuntansi”. Penerbit Andi. Yogyakarta. Widjajanto, Nugroho, B., Steinbart, Paul J. 2004. “Accounting Information System”. Salemba Empat. Jakarta. Winardi. 2000. “Manajemen Pemasaran”. Bagian Penerbitann Sinar Baru Bandung.
Sultan Iskandar, SE, MM., Alumnus S1 pada STIE YPUP Makassar, Meraih Gelar Magister Manajemen pada STIE YPUP Makassar. Saat ini bekerja sebagai Dosen Tetap pada STIE YPUP Makassar.