1
PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TEAM QUI S DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTsN KAYU KALEK PESISIR SELATAN
ARTIKEL
Oleh : DESRIO NALDO NPM. 0810013211113
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA 2014
PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TEAM QUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTsN KAYU KALEK PESISIR 1
Desrio Naldo1 Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected]
Abstract this research of background by study process which is teacher centre on. to overcome this problem of effort able to be done by applying active study type of team quis. target of research is to know student aktifitas and to know do result learn student mathematics applying active study of type of team better quis of result learn student mathematics using conventional study. question in this research is how activity learn result and student learn student mathematics applying active study of type of team quis at class of VIII MTSN Kayu Kalek Pesisir Selatan. this research type is eksperiment,population in this research is entire all class student of VIII MTSN Kayu Kalek Pesisir Selatan. Learning activity data obtained from observation sheet consisting of 7 indicators. pursuant to result of experiment class student activity obsevasi tend to increase toward better. the results data obtained have more steps t'=3,5594 and t tabel = 1,6969 at trust storey;level 95%, so that tβ > t tabel . Thereby, raised to be hypothesis to be accepted by that is result learn taught student mathematics with active study of type of team better quis of result learn student mathematics applying conventional study at class student of VIII MTSN Kayu Kalek Pesisir Selatan. Key words :Activities, the result of learning. usaha
Pendahuluan Matematika
merupakan
salah
satu ilmu pengetahuan yang penting untuk
pengembangan
teknologi
yang
pembangunan.
dibutuhkan Oleh
diperlukan
usaha
peningkatan
mutu
matematika
sains
oleh
karena
itu,
penunjang pembelajaran semua
pihak,
diantaranya pemerintah. Salah satu
dilakukan
pemerintah
adalah penyempurnaan kurikulum mata pelajaran matematika.
dan dalam
yang
Menyadari pentingnya peranan matematika maka peningkatan hasil belajar
matematika
pendidikan perhatian
perlu yang
pada
jenjang
mendapatkan sungguh-sungguh.
Proses pembelajaran merupakan salah satu
penunjang
tercapainya
hasil
2
belajar siswa yang baik. Pembelajaran
lainnya
dalam
menyelesaikan
yang dikehendaki adalah pembelajaran
tersebut, dan pada saat guru meminta
yang diarahkan pada kegiatan-kegiatan
beberapa
yang mendorong siswa belajar dan
mengerjakan latihan kedepan kelas
dapat mengatasi kesulitan belajar siswa
siswa tidak mau mengerjakan latihan
secara individu.
tersebut didepan kelas.
orang
siswa
soal
untuk
observasi
Berdasarkan wawancara yang
yang penulis lakukan di kelas VII
penulis lakukan dengan guru bidang
MTsN Kayu Kalek Pesisir Selatan pada
studi setelah proses pembelajaran, guru
tanggal 10 Desember 2012, diketahui
tersebut
bahwa
keadaan
Berdasarkan
hasil
aktivitas
pembelajaran
mengemukakan pembelajaran
bahwa
matematika
berlangsung
masih cenderung pasif, siswa kurang
satu arah yaitu dari guru kesiswa
terlibat aktif dan kurang berpartisispasi
sehingga siswa hanya menerima apa
dalam proses pembelajaran. Selain itu
yang
guru
matematika
cenderung
dijelaskan
guru,
kemudian
bidang
studi
tersebut
juga
menyalin catatan yang diberikan guru.
mengemukakan bahwa dalam proses
Ketika guru meminta siswa untuk
pembelajaran
bertanya tentang materi yang belum
mengungkapkan
dipahaminya, hanya beberapa siswa
memberi tanggapan terhadap materi
saja yang bertanya dan sebagian besar
yang sedang dipelajari. Ketika guru
dari siswa lebih banyak diam. Selain
menanyakan
itu pada saat guru memberikan soal
pembelajaran pada saat itu sudah
latihan sebagian dari siswa banyak
dimengerti siswa, dengan serentak
yang menyontek
siswa menjawab mengerti, akan tetapi
kepada siswa yang
siswa
sangat
jarang
pertanyaan
atau
apakah
materi
3
ketika guru memberikan soal latihan
materi atau konsep jika mereka terlibat
pada umumnya siswa tidak dapat
langsung
menyelesaikannya dengan tepat.
konsep tersebut. Oleh karena itu dalam
Pada saat proses pembelajaran berlangsung
interaksi
antara
guru
dalam
proses
penemuan
pemilihan metode belajar yang baik guru tidak hanya menggunakan metode
dengan siswa atau siswa dengan siswa lainnya sangat diperlukan. Apabila interaksi tersebut berlangsung kurang baik, maka siswa tidak akan memahami
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa saja, namun hendaknya guru juga mempertimbangkan
suatu
metode
materi pelajaran dengan baik. Ketidak pahaman materi
siswa
dalam
pelajaran
memahami
dengan
baik,
mengakibatkan rendahnya hasil belajar
pembelajaran yang dapat membuat siswa bekerja sama dalam kelompok. Berdasarkan
permasalahan
yang
matematika yang diperoleh siswa. Menyikapi masalah di atas, guru sebagai komponen utama yang terlibat
langsung
dalam
proses
pembelajaran hendaknya menggunakan strategi atau metode pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Salah satu caranya adalah menggunakan
dapat dilakukan agar memperoleh hasil yang lebih baik dalam pembelajaran matematika adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Team Quis. Strategi pembelajaran aktif tipe
pembelajaran
Team Quis ini menuntut siswa untuk
menyenangkan,
memahami materi yang dipelajarinya,
membangkitkan semangat siswa dan
siswa berkesempatan untuk berdiskusi
mendorong
dengan teman, mencari jawaban dari
yang
strategi
diungkapkan, salah satu cara yang
tepat,
siswa
untuk
saling
membantu dalam proses pembelajaran.
pertanyaan
Siswa akan lebih paham dengan suatu
mengulang kembali materi yang telah
kuis,
memahami
dan
4
dipelajari yang telah disiapkan guru sehingga siswa mengerti dengan materi
Sesuai dengan permasalahan yang akan
diteliti
maka
penelitian
ini
dikategorikan pada jenis penelitian yang dipelajarinya. Pembelajaran aktif tipe Team Quis
juga melatih siswa
untuk aktif, kreatif dan kritis dalam
eksperimen. (2006:
Menurut
3)
bahwa
Arikunto
β
penelitian
eksperimen adalah penelitian yang dimaksud untuk melihat akibat dari
menyelesaikan serta
siswa
suatu bisa
permasalahan,
saling
bertukar
pendapat dalam kerja sama antar
suatu
tindakan
Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui
aktivitas
belajar
perlakuan.
Penelitian ini dilakukan terhadap dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
kelompok.
atau
Pada
kelas
eksperimen
diterapkan
pembelajaran
menggunakanstrategi
Pembelajaran
Aktif Tipe Team Quis sedangkan pada kelas kontrol diterapkan pembelajaran
matematika siswa kelas VIII MTsN
Konvensional. Populasi
Kayu Kalek Pesisir Selatan dengan
adalah
menerapkan pembelajaran aktif tipe
keseluruhan
team quis dan mengetahui apakah hasil
(Arikunto, 2006), sedangkan Sampel
belajar
adalah bagian dari populasi, Sampel
matematika
pembelajarannya
siswa
yang
menerapkan
penelitian
subjek
adalah
penelitian
sebagian
dari
pembelajaran aktif tipe team quis lebih
pupulasi yang memiliki sifat dan
baik dari hasil belajar matematika
karakter yang sama sehingga betul-
siswa
pembelajarannya
betul mewakili populasinya. Sampel
menggunakan
pembelajaran
dipilih dari populasi setelah diketahui
konvensional
pada siswa kelas VIII
bahwa populasi mempunyai variansi
yang
MTsN Kayu Kalek Pesisir Selatan. Metodologi
yang
homogen
kesamaan
dan
rata-rata.
mempunyai Teknik
5
pengambilan sampel dalam penelitian
uji kesamaan rata-rata masing-masing
ini adalah adalah Simple Random
kelas.
sampling. Simple Random sampling
Intrumen yang digunakan dalam
adalah pengambilan anggota sampel
penelitian ini adalah lembar observasi
dari populasi dilakukan secara acak
aktivitas siswa dan tes hasil belajar.
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi
itu.
Pengambilan
sampel akan dilakukan dengan cara pencabutan lot secara acak, akan
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses
pembelajaran
Aktivitas
yang
berlangsung.
diamati
dalam
penelitian ini adalah Visual Activities seperti
1) Siswa
memperhatikan
diambil sebanyak dua kelas yaitu satu
penjelasan guru,oral Aktivities seperti
untuk kelas eksperimen dan satu kelas
2) Siswa mengajukan pertanyaan. 3)
untuk kelas kontrol. langkah-langkah pengambilan Mengumpulkan
sampel nilai
yaitu: ujian
Siswa
berdiskusi
dengan
anggota
kelompoknya, Writing activities seperti
1)
4) Siswa mencatat materi pelajaran
akhir
yang telah dipelajari, Mental activities
semester genap matematika siswa kelas
seperti 5) Siswa mempresentasikan hasil diskusi. 6) Siswa menanggapi
VIII MTsN Kayu Kalek Pesisir Selatan
hasil diskusi kelompok lain, Emotional
tahun pelajaran 2012/2013, kemudian
activities seperti 7) Siswa yang tidak
dihitung
rata-rata
dan
simpangan
aktif dalam diskusi. Data aktivitas siswa dianalisis
bakunya. 2) melakukan uji normalitas
dengan
terhadap
P = ππ Γ 100%
masing-masing
kelompok
data dengan menggunakan uji Liliefors.
πΉπΉ
menggunakan dengan
rumus P adalah
persentase aktivitas, F adalah jumlah siswa yang melakukan aktivitas dan N
3) melakukan uji homogenitas dengan menggunakan uji Barlet. 4) melakukan
adalah jumlah siswa (Nana Sudjana, 2009).
6
Analisis
data
hasil
belajar
yang
Apabila data berdistribusi normal tetapi
digunakan adalah perbedaan rata-rata
mempunyai
variansi
dengan menggunakan t-tes. Langkah-
homogen, maka uji statistik yang
langkah t-tes yaitu: 1) menentukan
digunakan
:π‘π‘ β² =
adalah
rata-rata hasil belajar masing-masing kelompok, simpangan baku (S) dan variansi
(S2).
normalitas
2)
yang
melakukan bertujuan
uji
untuk
melihat hasil belajar kedua kelas berdistribusi normal atau tidak, dengan menggunakan
uji
Liliefors.
3)
melakukan uji homogenitas variansi dengan menggunakan uji F dengan
yang
tidak
οΏ½οΏ½οΏ½οΏ½ οΏ½οΏ½οΏ½οΏ½ ππ1 βππ 2
,
ππ 2 ππ 2 οΏ½οΏ½ 1 οΏ½+οΏ½ 2 οΏ½ ππ 1 ππ 2
Kriteria pengujian menurut Sudjana (2005:243) π‘π‘ β² β₯ π‘π‘ β² <
adalah:Tolak
ππ1 π‘π‘ 1 +ππ2 π‘π‘ 2 ππ1 +ππ2
ππ1 π‘π‘ 1 +ππ2 π‘π‘ 2 ππ1 +ππ2
ππ 2
.
jika
dan terima π»π»ππ jika Dengan
ππ 2
ππ1 = ππ1 , ππ2 = ππ2 1
π»π»ππ
π‘π‘2 = π‘π‘(1βπΌπΌ)(ππ 2 β1)
2
, π‘π‘1 = π‘π‘(1βπΌπΌ)(ππ 1 β1)
Jenis data dalam penelitian ini variansi terbesar
rumus πΉπΉ =
terima
variansi terkecil
hipotesis H 0 jika πΉπΉ < πΉπΉ1πΌπΌ(π£π£ tolak
H0
Jika
melakukan dengan
ππ = οΏ½
uji
2
1 ,π£π£2 )
πΉπΉ β₯ πΉπΉ1πΌπΌ(π£π£
perbedaan
rumus π‘π‘ =
(ππ 1 β1)ππ12 +(ππ 2 β1)ππ22 ππ 1 +ππ 2 β2
hipotesis H 0
2
1 ,π£π£2 )
jika
πποΏ½1 βπποΏ½2
1 1 πποΏ½ + ππ 1 ππ 2
,
;
dan
yaitu Data kualitatif, Data kualitatif adalah data yang berkenaan dengan nilai kualitas.Data kualitatif diambil
4)
rata-rata dengan
dari
data
aktivitas
siswa.
Data
kuantitatif , Data kuantitatif adalah data yang berkenaan dengan jumlah kuantitas, bisa dihitung nilainya dan ditentukan hasilnya dan disimbolkan dengan
terima t hitung < t tabel
simbol
kuantitas.
Data
kuantitatif pada penelitian ini diambil dari data nilai hasil belajar siswa. Hasil dan Pembahasan
atau
π‘π‘βππππππππππ
< π‘π‘(1βπΌπΌ)
dengan
ππππ = ππ1 + ππ2 β 2 selain itu H 0 ditolak.
Data aktivitas siswa diperoleh melalui lembar observasi. Observasi
7
bertujuan untuk mengamati aktivitas belajar
siswa
selama
proses
pembelajaran berlangsung. Pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran berdasarkan pada 7 indikator yang tersedia dalam lembar observasi. Untuk
menghitung
jumlah
siswa yang melakukan aktivitas pada setiap indikator, dilihat pada lembar
2. Siswa mengajukan pertanyaan. 3. Siswa berdiskusi dengan anggota kelompok 4. Siswa mencatat materi pelajaran yang telah dipelajari. 5. Siswa mempresentasikan soal yang diberikan anggota kelompok lain 6. Siswa menanggapi/menjawab pertanyaan dari kelompok lain 7. Siswa yang tidak aktif dalam diskusi Berdasarkan
tabel
diatas
dapat
dilihat bahwa aktivitas belajar siswa pada
umumnya
mengalami
observasi yang telah disediakan. Pada
peningkatan ke arah yang lebih baik,
setiap pertemuan aktivitas siswa dinilai
kecuali pada indikator kelima karena
oleh observer berdasarkan indikator
setiap kelompok diwakili oleh satu orang dari perwakilan kelompoknya
yang ada pada lembar observasi. Data
masing-masing
hasil observasi kegiatan siswa dalam
mempresentasikan hasil diskusinya.
pembelajaran matematika pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 1
untuk
Hasil belajar matematika siswa pada kedua sampel diperoleh setelah diberikan tes akhir. Tes akhir pada
berikut:
kelas eksperimen diikuti 33 orang
Tabel 1. Persentase Siswa yang Melakukan Aktivitas dalam Proses Pembelajaran Matematika. Tabel 11: Data Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen perte indi I II III 1 57,1% 60,6% 58,8% 2 14,3% 15,1% 11,7% 3 80% 87,8% 88,2% 4 71,4% 78,7% 76,4% 5 17,1% 18,1% 17,6% 6 5,71% 15,1% 14,7% 7 20% 12,1% 11,8%
IV 57,6% 17,6% 88,2% 79,4% 17,6% 14,7% 11,8%
V 83,3% 16,6% 91,6% 97,2% 16,7% 16,7% 8,6%
VI 91,6% 16,6% 91,6% 97,2% 16,7% 16,7% 8,6%
Keterangan : 1. Siswa memperhatikan penjelasan guru.
siswa dan 30 orang siswa untuk kelas kontrol, Hasil tes akhir dapat dilihat pada Tabel 2. VI1 91,6% 13: Jumlah Siswa yang Mencapai Ketuntasan Tabel 19,4% Belajar 97,2% 100% 16,7% 16,7% 2,8%
Kelas
Eksperimen Kontrol
Tidak Mencapai Ketuntasan Nilai < 70
Mencapai Ketuntasan Nilai β₯ 70
11 orang (33,3 %)
22 orang (66,7 %)
3 orang (10 %)
27 orang (90 %)
8
. Data hasil tes akhir siswa didapat kedua
kelas
sampel
berdistribusi
normal tetapi tidak homogen. Maka untuk menguji hipotesis digunakan
. . 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Depdiknas. 2001. Penyusunan Butir Soal dan Instrumen Penilaian. Jakarta: Depdiknas.
rumus tΛ. Setelah dilakukan pengolahan data diperoleh tβ = 3,5594 dan t tabel =
. Panduan Analisis Butir. Jakarta: Depdiknas
1,6969 pada tingkat kepercayaan 95%, sehingga t > t tabel. Dengan demikian, hipotesis
yang
diajukan
diterima
Kesimpulan Aktivitas siswa kelas VIII MTsN Kayu Kalek
yang
pembelajarannya
menerapkan pembelajaran aktif tipe team quis cenderung meningkat kearah yang lebih baik. dan Hasil belajar matematika
siswa
pembelajarannya
yang
menggunakan
Hadi, Sutrisno. 1997. Cara Menghitung Validitas, Reliabilitas dan Analisa Item dan Teknik-teknik Korelasi. Jakarta: Psikologi UGM. Hamalik, Qemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Junaidi, Wawan. 2012. Pembelajaran Matematika. Http://pembelajaran matematika.html. Diunggah pada tanggal 30 Desember 2012 pukul 14.15 WIB.
penerapan pembelajaran aktif tipe team quis lebih baik dari pada hasil belajar matematika
yang
menggunakan
pembelajarannya pembelajaran
konvensional pada kelas VIII MTsN
Lie, Anita. 2010. Cooperatif Learning. Jakarta: Grasindo. Nasution, S. 2000. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Daftar Pustaka
Sardiman,2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Procedure penelitian. Jakarta: Bumi Aksara
Silberman, M, 2006. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Nusamedia.
Kayu Kalek.
9
Sudjana. 2005. Metoda Bandung: Tarsito.
Statistika.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suprijono, Agus. 2009. Cooeperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yokyakarta: Pustaka pelajar. Susanti, Deka. 2012. Pengaruh Pembelajaran Aktiv Tipe Kuis Tim disertai Pemberian Lembaran Pembahasan Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa kelas VIII SMPN 31 Padang. Universitas Bung hatta. Zaini, Hisyam, dkk. 2005. Strategi Pembelajran Aktif. Yogyakarta: CTSD.
10