PENERAPAN INA CBGs-ERA JKN DI RS HAJI ADAM MALIK. TAHUN 2016 PENGALAMAN,MASALAH DAN TANTANGAN
MEDAN,07 DES 2016
WELLY.R
S1-FK UNSRI-PALEMBANG S2-FKM UNIVERSITAS INDONESIA-DEPOK ,PENGUJI THESIS. S3- MANAGEMENT AND SCIENCE UNUVERSITY (MSU)SHAH ALAM MALAYSIA. TERBAIK I DIKLAT PIM II (SPAMEN) ANGKATAN XIX THN 2007 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA (LAN) RI JAKARTA TERBAIK III DIKLATPIM TK I (SPATI) ANGKATAN XXII,THN 2011,LAN RI JAKARTA. KONSULTAN LEADERSHIP &MANAGERIAL CAPACITY BUILDING PUSKESMAS PERCONTOHAN NASIONAL 1999. TELADAN 1999 RS PARU PALEMBANG DINKES PROP SUMSEL BALAI BESAR LABKES (BBLK) PALEMBANG DIREKTUR KEUANGAN RS MOH .HOESIN PLB. DIREKTUR KEUANGAN RS H.ADAM MALIK MEDAN.
Curriculum Vitae MOTTO: APAPUN JUA JADILAH YANG TERBAIK
ADAM ALTAIR SINARO
INSPIRASI ISTRI : dr.ELFINA YUSUF,Mkes 2Anak -1Menantu 1.dr.CHANI SINARO PUTRA- dr.AGUSTRIA HENY PRASTYANINGRUM 2.DWI TARUKO PUTRI SE. CUCU : ADAM ALTAIR SINARO WELLY.R-RSHAM
ADAM ALTAIR SINARO
I.PENDAHULUAN -INA CBGs. -CASE MIX. -GRUPING.
II.PENERAPAN INA CBGs.
III.MASALAH
IV.KESIMPULAN
PENDAHULUAN PENGENALAN INA CBGs
Apa itu INA-DRG ? • Termasuk dalam sistem Case-mix • Casemix merupakan suatu sistem pengelompokkan penyakit berdasarkan : Ciri Klinis yang sama Biaya Perawatan yang sama
• Dikaitan dengan Pembiayaan • Dengan tujuan meningkatkan mutu dan efektifitas pelayanan
KONSULTAN INT. KLINISI MULTI DISIPLIN EKONOMI KESEHATAN HUKUM KESEHATAN PERENCANAAN KES MUTU KESEHATAN PENYAKIT TROPIK EPIDEMIOLOG PERG.TINGGI AHLI GIZI AHLI TI DLL
• Dasar Pengelompokan dengan menggunakan : • ICD – 10 Untuk Diagnosa . • ICD – 9 CM Untuk Prosedur/Tindakan. • Untuk mengkombinasikan kode diagnosa dan prosedur tidak mungkin dilakukan secara manual, maka diperlukan yang namanya “ Grouper “
INA-CBGs ? • Termasuk juga dalam sistem Case-mix • Dijalankan dengan menggunakan Grouper dari United Nation University (UNU Casemix Grouper) • Dasar Pengelompokan Masih menggunakan : ICD – 10 Untuk Diagnosa ICD – 9 CM Untuk Prosedur/Tindakan TARIF PAKET ,PROSPEKTIF !!!!
Case-Based Groups (CBGs)
Dibagi kedalam 4 sub-groups Sub-group ke-1 menunjukkan CMGs
• Sub-group ke-3 menunjukkan spesifik CBGs (kode CBGs)
• Sub-group ke-4 menunjukkan severity level (0-III)
Tingkat keparahan penyakit (severity level)
KOMPONEN CASEMIX COSTING
CODING
DRG/CBG CASEMIX
TEKNOLOGI INFORMASI
CLINICAL PATHWAY
KOMPONEN YANG MEMPENGARUHI GROUPING DIAGNOSISI UTAMA Adalah diagnosa akhir/final yang dipilih dokter pada hari terakhir perawatan dengan criteria paling banyak menggunakan sumber daya /resouces (SDM, bahan pakai habis, peralatan medik, tes pemeriksaan dan lain2). atau yang menyebabkan hari rawata paling lama (LOS)
Primary diagnosis Secondary diagnosis Procedure PROSEDUR UTAMA: adalah prosedur tindakan yang paling banyak menghabiskan sumber daya atau yang menyebabkan hari rawatan paling lama dan biasanya berhubungan erat dengan diagnosa utama. PROSEDUR SEKUNDER Seluruh signifikan prosedur tindakan yang dijalankan pada pasien rawat inap atau rawat jalan, membutuhkan peralatan special atau dikerjakan oleh staf terlatih dan berpengalaman
DIAGNOSISI SEKUNDER : adalah diagnosis selain dari diagnosis utama (Komplikasi + Ko-morbiditi) •
Komplikasi adalah diagnosis yang muncul setelah pasien berada di RS. Ex: Wound infection, Pneumonia etc.
•
Ko-morbiditi adalah diagnosis lain yang sudah ada sebelum masuk RS. Ex: Diabetes, Hypertension etc
CODE
Severity level MDC/CMG
Jika dalam akhir masa perawatan terjadi lebih dari satu diagnosis,coder harus bisa menetukan mana yang menjadi diagnosis utama maupun skunder.
DRG/CMG
MDC: Major Diagnostic CategJika terdapat lebih dari satu diagnosis maka dipilih satu diagnosis yg paling banyak menggunakan resouces (SDM, bahan pakai habis, peralatan medik, tes pemeriksaan dan lain2). ory DRG: Diagnosis Related Group CMG: Caemix Main Group
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB • DOKTER menegakkan dan menuliskan diagnosis primer dan diagnosis sekunder apabila ada sesuai dengan ICD 10 serta menulis seluruh prosedur/tindakan yang telah dilaksanakan dan membuat resume medic pasien secara lengkap dan jelas selama pasien dirawat di rumah sakit.
• KODER melakukan kodifikasi dari diagnosis dan prosedur/tindakan yang diisi oleh dokter yang merawat pasien sesuai dengan ICD 10 untuk diagnosa dan ICD 9 CM untuk prosedur/tindakan
II.PENGALAMAN PENERAPAN INA CBGs TIGO TUNGKU SAJARANGAN JKN
INA CBGs FASKES
HAK DAN KEWAJIBAN, Tugas fungsi
BPJS
PESERTA SEMUA MENGELUH !!!!!!!????? WELLY REFNEALDI-RSHAM
Keluhan Rumah Sakit Verifikator Tidak melakukan konfirmasi Verifikator mengancam penundaan klaim
Verifikator dan Dokter Spesialis berbeda persepsi Proses Verifikasi membutuhkan waktu yang lama
Taris INA CBGs rendah dibanding biaya opersional RS Standar pelayanan tidak homogen Tuntutan dari pasien dan tenaga medis-paramedis Sulit mengendalikan biaya
Keluhan Verifikator Verifikasi yang terburu-buru karena target waktu penyelesaian klaim
Data tindakan tidakdilampirkan Diagnosis dokter tdk didukung tindakan penunjang
Dokter sulit duhubungi untuk klarifikasi
Stigma negatif SIRS blm baik
Peserta TIDAK PUAS
Keluhan Dokter Tidak ada komponen jasa pelayanan Dalam Ina CBGs. Verifikator memasuki ranah medis
“jasa pelayanan “ sering tertunda Pembatasan penggunaan AMHP-BMHP Pasien numpuk......
III.MASALAH INA CBGs JAN SD SEPTEMBER 2016
PERBANDINGAN SEVERITY LEVEL 2014-2015-2016 (JAN SD JUNI) TAHUN
LEVEL
JUMLAH
2014
I
40.70
II
36.65
III
22.65
I
42.70
II
36.80
III
20.50
2016
I
44.50
(JAN SD JUNI)
II
31.68
III
23.82
2015
SEVERITY LEVEL JANUARI SD SEPTEMBER2016 SEVERITRY LEVEL
BULAN
I
II
III
JANUARI
803 (49 %)
439 (27%)
406 (24%)
PEBRUARI
805 (49 %)
481 (29%)
363 (22%)
MARET
703 (44%)
502 (31%)
393 (25%)
APRIL
709 (44 %)
517 (32 %)
388 (24%)
MEI
687 (40 %)
606 (36 %)
401 (24 %)
JUNI
680 (41%)
579 (35%)
396 (24%)
JULI
605 (42%)
503 (35%)
333 (23%)
AGUSTUS
805 (48%)
549 (33%)
320(19%)
SEPTEMBER
673 (43%)
607 (38%)
305 (19%)
KLAIM RAWAT INAP INA CBGs JANUARI SD SEPT. 2016 (TIDAK TERMASUK OBAT)
N O
BULAN
1
JANUARI
JUMLAH JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN
TARIF RS
TARIF INACBG
SELISIH
1648
1551
19,249,952,806
17,526,084,879
1,723,867,927
1649
1548
17,878,428,709
16,552,282,751
1,326,145,958
MARET
1.598
1.491
18,728,916,664
17,590,417,179
1,138,499,485
APRIL
1614
1477
19,088,073,908
16,915,396,372
2,172,677,536
5
MEI
1694
1569
20,882,111,958
18,536,042,265
2,346,069,693
6
JUNI
1655
1623
21,846,039,795
18,790,482,172
3,055,557,623
7
JULI
1441
1326
17,743,237,506
14,996,411,172
2,746,826,334
8
AGUSTUS
1674
1534
21,575,414,0739
17,947,309,844
3,628,104,235
1585
1487
21,677,378,052
17,631,362,872
4,046,015,180
2 3 4
FEBRUARI
9 SEPTEMBER
KLAIM RAWAT INAP INA CBGs BULAN JAN SAMPAI SEPT. 2016 (TERMASUK OBAT) N O
BULAN
JUMLAH JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN
1
JANUARI
1648
2
PEBRUARI
TARIF RS
TARIF INACBG
TARIF OBAT
SELISIH
1551
19,249,952,806
17,526,084,879
1.516.996.667
206.871.260
1649
1548
17,878,428,709
16,552,282,751
1.376.268.256
50.122.298
MARET
1.598
1.491
18,728,916,664
17,590,417,179
1.668.336.306
529.836.821
APRIL
1614
1477
19,088,073,908
16,915,396,372
1.900.502.912
272.174.624
5
MEI
1694
1569
20,882,111,958
18,536,042,265
1,598,984,951
747,084,742
6
JUNI
1655
21,846,039,795
18,790,482,172
1,513,708,531
1,541,849,092
7
JULI
1441
1326
17,743,237,506
14,996,411,172
1,517,174,575
1,229,651,759
8
AGUSTUS
1674
1534
21,575,414,079
17,947,309,844
1,288,257,429
2,339,846,806
1585
1487
21,677,378,052
17,631,362,872
174,010,000
3
4
9 SEPTEMBER
3,872,005,180
KLAIM RAWAT JALAN INA CBGs BULAN JAN SAMPAI SEPT 2016 (TIDAK TERMASUK OBAT)
NO
BULAN
JUMLAH KUNJUNGAN
JUMLAH PASIEN
TARIF RS
TARIF INACBG
SELISIH
1
JANUARI
12110
5389
7,363,112,294
6,963,354,400
399,757,894
2
FEBRUARI
12856
5587
7,908,042,539
7,404,603,700
503,438,839
MARET
13.417
5677
8,369,124,738
7,862,372,200
506,752,538
APRIL
12754
5473
8,684,640,505
7,597,019,000
1,087,621,505
5
MEI
12859
5774
8,423,448,504
7,510,215,100
913,233,404
6
JUNI
12594
5477
8,592,488,731
7,329,588,000
1,262,900,731
JULI
10245
5076
6,596,712,364
5,947,709,900
649,002,464
8
AGUSTUS
13518
5840
8,568,946,772
7,726,716,800
842,229,972
9
SEPTEMBER
12840
5586
8,733,229,398
7,519,679,200
1,213,550,198
3 4
7
KLAIM RAWAT JALAN CBGs JAN. SMPAI SEPT (TERMASUK OBAT)
2016
N O
BULAN
JUMLAH KUNJUNGAN
JUMLAH PASIEN
TARIF RS
TARIF INACBG
TARIF OBAT
SELISIH
1
JANUARI
12110
5389
7,363,112,294
6,963,354,400
1.228.740.337
828.982.443
2
FEBRUARI
12856
5587
7,908,042,539
7,404,603,700
1.303.900.157
800.461.318
MARET
13.417
5.677
8,369,124,738
7,862,372,200
1.366.138.924
859.386.386
APRIL
12754
5473
8,684,640,505
7,597,019,000
1.188.374.191
100.752.686
MEI
12859
5774
8,423,448,504
7,510,215,100
1,174,154,842
260,921,438
JUNI
12594
5477
8,592,488,731
7,329,588,000
1,324,146,548
61,245,817
JULI
10245
5076
6,596,712,364
5,947,709,900
981,385,236
332,382,771
AGUSTUS
13518
5840
8,568,946,772
7,726,716,800
614,380,192
227,849,780
SEPTEMBER
12840
5586
8,733,229,398
7,519,679,200
14,025,000
3 4 5 6 7 8 9
1,199,525,198
SUMBER INEFISIENSI/PEMBOROSAN SARANA/PRASARANA
SDM
WAKTU
POTENSI INEFISIENSI
ALAT NEDIS /NON MEDIS
PELAYANAN
OBAT/BHP
KELAS RAWATAN JANUARI SD SEPTEMBER 2016 KELAS
BULAN
1
2
3
JANUARI
384 (23%)
232 (14%)
1,032 (63%)
PEBRUARI
364 (22%)
229 (14%)
1,056 (64%)
MARET
378 (24%)
219 (14%)
1,001 (62%)
APRIL
360 (22%)
203 (13%)
1,051 (65%)
MEI
375 (22%)
231 (14%)
1088 (64%)
JUNI
379 (23%)
191 (11%)
1085 (66%)
JULI
348 (24%)
189 (13%)
904 (63%)
360 (21.5%)
251 (15%)
1063 (63.5%)
364 (23%)
246 (16%)
975 (61%)
AGUSTUS SEPTEMBER
Masalah kinerja JAN SD SEPTEMBER 2016
KLAIM N O
BULAN
PERMASALAHAN
JML BERKAS
1 Januari sd Oktober 2016
RITL : Belum ada kesepakatan mengenai diagnosa utama dan coding dengan DPJP , Coder dgn BPJS
2 Oktober 2016
RITL dan RJTL : Berdasarkan Permenkes RITL = 378 52 thn 2016 ttg tarif baru dgn soft RJTL = 2513 ware 5.0 dan surat dari Direktur Pelayanan BPJS no. 13272/III.2/1116 bahwa klaim yg SEP tgl 26 dan pulang di tgl 26 sd 31 dipendingkan sampai ada pemberitahuan selanjutnya
3 Juni sd Penggunaan ventilator > 96 jam Desember 2015 TOTAL
270
8 :
3169
TARIF INA CBG’S Rp) 6,738,860,320
4,215,298,286 1,428,414,500
384,003.700 12,766,576,806
PERMASALAHAN NO
URAIAN PERMASALAHAN
TINDAK LANJUT
RTL
1
RITL : Diagnosa utama dan diagnosa sekunder yang tidak didukung dengan hasil penunjang , teraphynya dan tanda tangan ataupun nama DPJP yang tidak jelas
Mengembalikan berkas yang tidak lengkap ke Rekam Medik untuk dilengkapi
RM membuat cek list
2
Berkas yang lama turun ke Instalasi Verifikasi Asuransi Kesehatan berdasarkan tgl pulang
Staff Inst. Ver. Askes a. Modul yang ada di MIRSA mengecek berkas ke setiap Ruangan agar MIRSA dan koordinasi mencek berkas yang turun ke RM dan Ruangan ke RM dan RM mencek di sensus harian b. Agar RM membuat data penyebab keterlambatan berkas agar dpt diketahui penyebab masalah yg terjadi
N O
URAIAN PERMASALAHAN
TINDAK LANJUT
RTL
3 RITL : Diagnosa sekunder dan tindakan yang tidak tertulis di RM 12.1
Staff Inst. Ver. Askes mencek kembali berkas dan mengembalikannya ke RM apabila tdk lengkap
RM mencek kembali semua diagnosa sekunder,tindakan dengan status apakah semua diagnosa sekunder dan tindakan sudah tertulis di RM 12.1
4 Kelas Rawatan yang tidak sesuai dengan MIRSA
Staff Inst. Ver. Askes Setiap Ruangan agar melakukan menyesuaikan kelas rawatan koordinasi ke pasien dengan MIRSA Ruangan dan SIRS
5 Untuk pasien RJTL: a. peserta BPJS di MIRSA pasien tsb berobat tetapi di status pasien tidak dilakukan pelayanan (TJB=Tidak Jadi Berobat)
Staff Inst. Ver. Askes melakukan koordinasi ke Poli RJ , SIRS dan Verifikasi Akutansi
Petugas kasir RJ melakukan klik bayar dengan melihat berkas pasien apakah pasien tsb jadi berobat atau tidak
N O
URAIAN PERMASALAHAN
TINDAK LANJUT
RTL
b. pasien belum dilakukan klik bayar terutama pasien IGD c. Pasien belum dilakukan klik bayar di Poli krn tindakan penunjang yg tdk sama dgn tgl SEP
Staff Inst. Ver. melakukan koordinasi dgn penunjang, SIRS dan Verifikasi Akutansi
Pihak verifikasi akutansi/kasir melakukan klik bayar berdasarkan berkas dan berkoordinasi dengan pihak penunjang
d. Pasien datang berulang disebabkan obat kosong, menunggu assement dari DPJP dan kecepatan datang mengambil obat
Staff Inst. Ver. Melakukan pengecekan dgn status (1 episode perawatan) dan berkoordinasi dgn Rawat Jalan
SOP ???
e. Masih ada tindakan dan obat di poli konsul yg tdk menyatu biaya riilnya ke poli pertama (Psikiatri)
Berkoordinasi dgn SIRS utk menyatukan biaya riil
SIRS melakukan sosialisasi kembali ke petugas entri di Psikiatri
N O
URAIAN PERMASALAHAN f.
Pasien di rawat inap melakukan tindakan HD dan petugas HD mengentri tindakan tsb di RJTL dan menerbitkan SEP di RJTL, pasien HD Reguler tidak dientrikan sesuai dgn kunjungan pasien hanya berdasarkan penjadwalan pasien utk dilakukan tindakan HD
g. Untuk klaim Oktober di IGD Form Verifikasi masih ada ditandatangani oleh PPDS atau nama DPJP yg tdk ada di sistem MIRSA
TINDAK LANJUT
RTL
Staff Inst. Ver. Petugas entri HD agar mengentri Berkoordinasi dgn HD sesuai kunjungan pasien untuk dan SIRS dikakukan tindakan HD
Staff Inst. Ver. Berkoordinasi Rekam Medik dan IGD
Agar pelayanan dilakukan oleh DPJP dan namanya ada di sistem MIRSA
2. TARIF RS > TARIF INA CBG’S RITL
PERMASALAHAN NO
URAIAN PERMASALAHAN
TINDAK LANJUT
RTL
1
Los yang panjang
Koordinasi dengan Ruangan
- Tindakan sesuai CP - Pertemuan rutin dengan DPJP dan unit terkait utk meng evaluasi kasus-kasus tsb
2
Tarif RS yang besar
Koordinasi dengan ruangan dan Verifikasi Akutansi mengenai tarif tindakan
- Evaluasi tarif riil
3
Obat/BHP/Alat Medis
Koordinasi dengan Farmasi
Pertemuan rutin dengan DPJP dan unit terkait utk mengevaluasi kasus-kasus tsb
IV.KESIMPULAN
PENGALAMAN. Mutu dan keselamatan pasien dapat terwujud dimulai dengan mentalitas siap berubah.
MASALAH. Belum semua memahmi secara utuh konsep INA CBGs .
TANTANGAN. Perbaiki cara merpikir anda sebelum membenahi orang lain.
TERIMAKASIH JAZAKUMULLAHU KHAIRAN
MAULIATE BUJUUUR....