1
PENDAHULUAN
Bali adalah salah satu pulau dan provinsi di Indonesia yang terletak diantara pulau Jawa dan Lombok. Keindahan alam dan keunikan budaya Bali telah menjadikan Bali sebagai salah satu destinasi utama di Indonesia, bahkan di dunia. Keindahan alam Bali didominasi oleh pantai, sunrise dan sunset, sawah, (pohon) kelapa dan hutan hujan; sebagaimana mayoritas penduduk Bali bermatapencaharian sebagai petani. Tidak terdapatnya buah dan/atau pohon kelapa di Perancis, menjadikannya sebagai salah satu hal yang menarik bagi wisatawan Perancis. Kebudayaan tradisional juga menjadi sumber utama pariwisata di Bali. Tarian, lukisan, patung merupakan kebudayaan Bali yang terkenal. Karya seni ini menjadi bagian dari kehidupan tradisional dan agama di Bali. Masyarakat Bali hidup selaras dengan alam. Budaya dan alam memiliki hubungan yang kuat dengan agama masyarakat Bali, yaitu Hindu. Kehidupan mereka berhubungan erat dan dipengaruhi oleh agama mereka. Masyarakat Bali dikenal dengan keramahtamahannya. Keramahan tersebut menjadi salah satu unsur daya tarik bagi wisatawan. Senyum ramah masyarakat Bali menyambut para wisatawan mancanegara maupun domestik ketika tiba di Pulau Dewata ini. Masyarakat itu sendiri menjadi salah satu faktor dalam industri pariwisata di Bali. Bagi beberapa wisatawan mancanegara, Bali juga terkenal sebagai tempat berbelanja yang menarik karena harganya yang relatif murah.
1
2
Daya tarik yang dimiliki Bali tersebut menyebabkan munculnya persepsi bagi wisatawan. Ada kebanggaan tersendiri bagi wisatawan domestik yang pernah mengunjungi Bali karena Bali adalah destinasi utama di Indonesia bahkan di dunia. Namun, ada beberapa faktor yang menjadi kendala bagi wisatawan untuk mengunjungi Bali, yaitu jarak tempuh Bali yang jauh dari daerah lain di Indonesia, dan dari negara lain khususnya Eropa. Pulau Bali tidak pernah berhenti dikunjungi oleh wisatawan, baik wisatawan internasional (Australia, Jepang, Cina, Belanda dan Perancis) maupun wisatawan domestik. Bulan Juli dan Agustus merupakan puncak kedatangan wisatawan. Bali merupakan salah satu tujuan utama mereka. Ratusan wisatawan mengunjungi Bali setiap tahunnya. Pada tahun 1920an, wisatawan Eropa, termasuk wisatawan Perancis, mulai mengunjungi Bali. Kapal dagang Belanda merupakan sarana transportasi Belanda yang membawa orang-orang Eropa tersebut ke Indonesia sehingga Bali diperkenalkan ke Eropa. Para
wisatawan
Eropa
tersebut
saling
berbagi
pengalamannya
selama
mengunjungi Bali. Penyebaran informasi pariwisata Bali diawali dari cerita mulut ke mulut lalu berkembang menjadi cerita berbentuk tulisan sehingga Bali dikenal di seluruh dunia. Hingga saat ini banyak orang yang mengenal Bali, tapi sayangnya beberapa dari mereka tidak tahu dimana tepatnya Bali berada. Penyebaran cerita/informasi antar wisatawan Eropa mengenai keindahan dan keunikan Bali semakin membuat Bali menjadi lebih popular lagi. Berbagai
3
julukan yang ditujukan bagi Bali pun kemudian bermunculan. Salah satunya adalah “The Paradise Island”. Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa permasalahan yang akan diteliti pada penelitian ini, yaitu: 1. Apakah orang-orang Perancis mengetahui Bali? Apa yang mereka ketahui, dan bagaimana mereka mengetahuinya? 2. Apakah persepsi orang-orang Perancis tentang Bali? 3. Apa aktivitas yang mereka lakukan di Bali? Dimana? 4. Apakah Bali adalah “The Paradise Island” bagi mereka? Mengapa? Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi atau opini wisatawan Perancis terhadap Bali, baik tentang alamnya, lingkungan, masyarakat, atau tentang pariwisata Bali. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Bali sesuai dengan julukan yang disandangnya, “The Island of Paradise”, bagi wisatawan Perancis. Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Orang-orang Perancis mengenal Bali, sebagian besar mengetahuinya melalui cerita mulut ke mulut, tapi beberapa dari mereka tidak tahu bahwa Bali terletak di Indonesia. 2. Bali adalah destinasi yang terkenal dan diminati oleh wisatawan Perancis. 3. Mereka mempunyai persepsi yang baik tentang pariwisata Bali. 4. Wisatawan Perancis senang melihat pemandangan alam dan berolah raga air selama di Bali.
4
5. Wisatawan Perancis menganggap Bali sebagai sebuah “surga” karena banyaknya pantai yang indah. Daya tarik Bali merupakan gabungan dari pantai-pantai indahnya dengan sinar matahari, alam, warisan budaya, dan keramahan masyarakat lokal. 6. Mereka mempunyai persepsi yang berbeda-beda tentang bagaimana mereka mendefinisikan sebuah “surga”. Hasil
penelitian
diperoleh
melalui
prosedur
pengumpulan
data:
pengamatan, wawancara, dan dokumen dari dunia empiris. Bertujuan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan survei yang melibatkan wisatawan Perancis yang pernah mengunjungi Bali. Survei ini dilakukan melalui angket yang disebarkan kepada 25 orang wisatawan Perancis yang pernah mengunjungi Bali. Hasil data survei yang diperoleh dari wisatawan tersebut dimasukkan ke dalam analisis statistik yang diuraikan secara deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang melukiskan secara tepat sifat-sifat suatu individu, kejadian, gejala dan sebagainya yang merupakan objek penelitian. Penelitian deskriptif dimaksudkan sebagai upaya eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena sosial atau kenyataan sosial. Penelitian ini dilakukan pula melalui studi literatur tentang pariwisata sebagai penunjang hasil penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan
5
menghimpun dan menganalisis data melalui literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, seperti dari text-book, jurnal ilmiah, majalah, serta sumber-sumber informasi lainnya seperti pemanfaatan fasilitas dan jasa internet.
Rangka
Pendahuluan Bab 1 : Bali sebagai destinasi nasional dan internasional yang terkenal 1.1 Presentasi tentang Bali 1.2 Pentingnya aktivitas pariwisata di Bali 1.2.1 Sejarah pariwisata Bali 1.2.2 Data statistik 1.2.3 Ragam atraksi di Bali 1.3 Peran Wisatawan Perancis bagi Bali Bab 2 : Aktivitas pariwisata di Bali 2.1 Tempat yang dikunjungi 2.2 Aktivitas/kegiatan yang dilakukan Bab 3 : Persepsi 3.1 Motivasi 3.2 Persepsi tentang Bali 3.3 Persepsi tentang “surga” Kesimpulan
6
BAB 1 BALI SEBAGAI DESTINASI NASIONAL DAN INTERNASIONAL YANG TERKENAL
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan panjang garis pantai lebih dari 81.000 km dan mempunyai lebih dari 17.508 pulau. Wilayah lautnya adalah sekitar 3.1 juta km2, sehingga pesisir dan lautan Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman hayati, laut terbesar di dunia dengan ekosistem pesisir seperti hutan bakau, terumbu karang dan rumput laut.1 Secara astronomis, lintang dan bujur dari Indonesia adalah 6° N - 11° S, 95° E - 141° E. Sementara itu, berdasarkan lokasi geografis, kepulauan Indonesia terletak di antara benua Asia dan Australia, dan antara Samudra Hindia dan Pasifik. Jadi, Indonesia berada pada posisi silang, yang memiliki arti penting dalam kaitannya dengan iklim dan perekonomian.2 Indonesia memiliki perbatasan darat dengan tiga negara tetangga: Malaysia, Papua Nugini dan Timor Leste. Sedangkan perbatasan laut dengan Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste, India, Thailand, Australia, dan Palau.3
1
Dahuri, R., Rais J., Ginting, S. P. dan Sitepu, M. J. 1996. Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT Pradnya Paramita. Jakarta. 2 http://www.scribd.com/doc/37707420/Letak-Astronomis 3 http://www.geomatika.its.ac.id/lang/id/archives/774
6
7
Gambar 1. Peta Indonesia4
Indonesia terdiri dari 33 provinsi. Setiap provinsi terdiri dari beberapa kota dan kabupaten. Ibukota Indonesia adalah Jakarta yang terletak di pulau Jawa. Menurut Sensus Penduduk 2010, penduduk Indonesia berjumlah sekitar 237.641.326 orang. Jawa adalah sebuah pulau dengan populasi terbesar. Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional Indonesia.5
1.1 Presentasi tentang Bali Propinsi Bali terdiri dari pulau Bali itu sendiri dan beberapa pulau kecil lain dengan luas wilayah 563.286 Ha atau 0,29% dari luas kepulauan Indonesia. Pulau-pulau kecil tersebut adalah Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa
4 5
http://sejarahgeografiindonesia.blogspot.com/2010/07/sejarah-geografi-indonesia.html http://www.bps.go.id/aboutus.php?sp=0
8
Ceningan, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Serangan dan Pulau Menjangan.6 Ibukota provinsi Bali adalah Denpasar.
Gambar 2. Peta Bali7
Secara geografis, Provinsi Bali terletak pada posisi titik koordinat 80, 03’, 40” - 80, 50’, 48” Lintang Selatan dan 1140, 25’, 53” - 1150, 42’, 40” Bujur Timur8 dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
6
sebelah utara dengan Laut Jawa,
sebelah selatan dengan Samudera Indonesia,
sebelah barat dengan Selat Bali/Provinsi Jawa Timur,
sebelah timur dengan Selat Lombok/Pulau Lombok9
http://www.dephut.go.id/INFORMASI/PROPINSI/BALI/umum_bali.html http://gotravel-indonesia.com/tag/maps 8 http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Data+dan+Informasi+Bisnis/Info+Bisnis+Regional/Publikasi/Profil/Bali/ 9 op.cit 7
9
Bali dibagi menjadi tiga wilayah perairan: Laut Bali Utara (sekitar 3.168 km2), Timur (sekitar 3.350 km2), dan Barat (sekitar 2.982 km2). Laut Bali meliputi area seluas 9.500 km2. Laut Bali Utara mencakup pantai Buleleng; Laut Bali Timur sepanjang pantai Karangasem, Klungkung dan Gianyar; dan Laut Bali Barat termasuk garis pantai Badung, Tabanan dan Jembrana.10 Secara umum, wilayah Bali beriklim laut tropis, yang dipengaruhi oleh angin musim. Terdapat musim kemarau dan musim hujan yang diselingi oleh musim pancaroba. Pembangunan di Provinsi Bali bertumpu pada sektor pertanian yang mencakup sub sektor kehutanan dan sektor pariwisata. Penggunaan tanah di provinsi Bali diantaranya 5,92% tanah untuk pemukiman,
16,38%
untuk
tanah
sawah,
22,42%
untuk
tanah
tegalan/pertanian lahan kering, 20,71% untuk perkebunan, 20,59% untuk areal hutan dan 13,98% untuk lain-lain.11
Land Utilization in Bali 13.98%
5.92%
Land for settlements 16.38%
Wet land Agricultural dry land
20.59% 22.42% 20.71%
Plantation Forest Others
Diagram 1. Penggunaan Lahan di Bali12 10 11 12
http://www.balitourismboard.org/bali_geography.html Ibid Op.cit
10
Bali memiliki rantai sejarah yang panjang, mulai dari era zaman es (pra-sejarah) sampai era peradaban global modern. Karakteristik dinamik yang menunjukkan selektivitas dan fleksibilitas, budaya Bali awalnya mencerminkan konfigurasi budaya ekspresif yang didominasi oleh agama, solidaritas dan nilai-nilai estetik yang saat ini berkembang bersamaan dengan penerapan nilai-nilai asing terutama dalam aspek ilmu pengetahuan, ekonomi dan teknologi, sebagai akibat dari modernisasi global. Secara umum, sejarah Bali dibagi menjadi tiga era yang berbeda-beda, termasuk era pra-sejarah, Hindu-Budha dan budaya modern. Zaman pra-sejarah ditandai dengan kehidupan yang paling sederhana, era berburu dan mengumpulkan bahan makanan yang diverifikasi oleh penemuan beberapa alat dan peralatan berburu. Pada era berikutnya, terdapat sistem pembangunan dan sistem komunikasi tertentu, dan hal itu hanya buktibukti keberadaan dan pengembangan lebih lanjut dari budaya Bali. Budaya Bali kemudian berkembang, dan saat ini kita dapat melihat ikatan sempurna antara agama, tradisi dan budaya sebagai identitas masyarakat Bali. Para pelaut Belanda merupakan bangsa Eropa pertama yang tiba di Bali dan mulai memperkenalkan budaya barat pada tahun 1597, meskipun mereka tidak menemukan aspek menarik sampai tahun 1800-an. Sekitar tahun 1846 Belanda kembali dengan kolonisasi dalam pikiran mereka, setelah mendirikan basis politik yang kuat sebagaimana mayoritas kepulauan Indonesia berada di bawah kendali mereka sejak tahun 1700-an. Kampanye militer dimulai dari pantai utara Bali, dibantu oleh masyarakat suku Sasak,
11
Lombok. Tahun 1911, semua kerajaan Bali berada di bawah penguasaan Belanda. Rasa nasionalisme Indonesia mulai tumbuh setelah Perang Dunia I, ketika pada tahun 1928 generasi muda mendeklarasikan bahasa nasional (Bahasa Indonesia). Selama puncak Perang Dunia II, Jepang datang, mengusir Belanda dan memerintah negara selama sekitar 3,5 tahun. Kekuasaan Jepang berakhir pada tahun 1945 ketika Indonesia yang pada saat itu dipimpin oleh Presiden pertama, Soekarno, dinyatakan merdeka. Namun bangsa yang baru lahir tersebut baru diakui oleh masyarakat internasional sebagai negara yang merdeka pada tahun 1949.13 Budaya Bali pada dasarnya didasarkan pada nilai-nilai yang berakar dalam ajaran Hindu. Orang Bali mengenali perbedaan (rwa bhineda), yang sering ditentukan oleh faktor ruang (desa), waktu (kala) dan kondisi nyata di lapangan (patra). Konsep-konsep tersebut (desa, kala, patra) menyebabkan budaya Bali untuk menjadi fleksibel dan selektif dalam menerima dan mengadopsi pengaruh budaya asing. Budaya Bali juga memiliki identitas yang jelas: budaya ekspresif yang dimanifestasikan secara konfiguratif, yang meliputi nilai-nilai dominan dasar seperti nilai-nilai agama, estetika, solidaritas, harmoni, dan nilai keseimbangan.14 Kehidupan di Bali sangat komunal di bawah wewenang organisasi desa. Kuil, upacara, pernikahan, kremasi, pertanian dan bahkan festival seni 13
http://www.balitourismboard.org/bali_history.html Geriya, I Wayan, (ed) 2000. Konsep Dasar Pembanggunan Kota Denpasar Yang Berwawasan Budaya. Sebuah Bunga Rampai. Denpasar. Bappeda Kota Denpasar 14
12
kreatif diputuskan oleh lembaga masyarakat setempat yang disebut “Banjar”. Tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari biasanya dikelola oleh Banjar dan pemerintah. Pemerintah daerah sebagian besar bertanggung jawab dalam hal sekolah-sekolah, klinik kesehatan, rumah sakit dan jalan, sedangkan Banjar bertanggung jawab untuk semua aspek kehidupan lainnya. Selain itu, terdapat asosiasi di suatu Banjar, yang disebut “Subak”. Subak menyangkut produksi beras dan mengatur sistem pengairan yang kompleks. Setiap keluarga yang memiliki sawah harus menjadi anggota dari Subak lokal mereka, yang kemudian harus dipastikan bahwa setiap anggota harus mendapat distribusi pengairan yang adil. Banjar rata-rata terdiri dari 50 sampai 150 anggota keluarga, memiliki sebuah tempat pertemuan yang disebut Bale Banjar, yang digunakan sebagai tempat pertemuan rutin dan pusat orkestra gamelan lokal dan kelompok-kelompok drama.15 Arsitektur tradisional Bali dapat diartikan sebagai tata ruang dari wadah kehidupan masyarakat Bali yang telah berkembang secara turuntemurun dengan segala aturan-aturan yang diwarisi sejak jaman dahulu. Rumah tradisional Bali terdiri dari satu unit, di bawah satu atap tetapi dibagi menjadi beberapa ruang yang berdiri sendiri. Pola tata ruangnya diatur berdasarkan konsep arah angin dan Gunung Batur. Hal ini terjadi karena adanya hirarki yang menuntut strata yang berbeda dalam pengaturan ruang
15
http://www.balitourismboard.org/bali_people.html
13
tempat tinggal. Sebagai contoh, kamar tidur orang tua dan anak-anak harus terpisah, seperti juga antara dapur dan tempat pemujaan keluarga.
Gambar 3. Arsitektur Bali16
Konsep Tradisional Bali mengadopsi konsep Hindu dan Cina Budha. Bahan utamanya, yaitu sebuah konsep Hindu yang disebut Tri Mandala, menyampaikan tiga bidang yang terintegrasi:
Nista, adalah area untuk aspek kotor (nyata atau abstrak). Daerah Nista terletak di sisi selatan rumah atau pura. Sisi selatan dipercaya dimiliki laut, unsur netral di mana aura yang buruk akan terhapus.
Mandala, adalah area netral. Mandala terletak antara sisi selatan dan utara.
16
http://2.bp.blogspot.com/_5YK1e5MsiQE/TA9ajrI2P8I/AAAAAAAAAAw/8riU-DqNDOw/s1600/bali-house.jpg
14
Utama, merupakan daerah suci, terletak di sisi timur laut. Bagian utara adalah milik pegunungan, daerah suci menurut penganut Hindu. Dari luar, rumah tradisional Bali terlihat seperti sebuah pura kecil
yang dikelilingi oleh dinding bata merah. Pura kecil ini memanjang dari utara ke selatan seperti persegi panjang. Sebuah rumah tradisional Bali terdiri dari sembilan bangunan yang memiliki fungsi yang berbeda-beda, yaitu: 1. Pamerajan/Sanggah Sebuah pura yang didedikasikan untuk berdoa kepada Tuhan dan leluhur keluarga. Sanggah terletak di area Utama (sisi timur laut) rumah, seperti yang disebutkan pada konsep Tri Mandala. Budaya Cina terlihat pada dua patung penjaga di sisi kanan dan kiri pintu masuk, seperti yang terlihat di banyak kuil-kuil Cina. Sanggah biasanya mempunyai relief sejarah yang berisi pesan moral pada dinding luar. 2. Meten/Bale Daja Meten/Bale Daja adalah bangunan untuk anggota keluarga sesepuh. Meten terdiri dari satu kamar tidur dan teras. Bangunan ini terletak di area Utama (sebelah utara rumah), karena anggota keluarga yang lebih tua biasanya adalah seorang imam yang dihormati. Dalam bangunan ini, terutama pada pintu dan jendela, kita akan melihat beberapa relief merak atau lembu Bali. Kerbau adalah salah satu
15
hewan suci dan digunakan sebagai simbol untuk orang terhormat, seperti juga terlihat dalam budaya India. Sementara itu, burung merak adalah simbol dari orang terhormat dalam budaya Cina. 3. Sake Enem Sake Enem adalah bangunan untuk tamu. Mirip dengan Bale Dangin, Sake Enem adalah struktur udara terbuka dengan dinding tunggal pada sisi selatan. Sake Enem juga memiliki tempat tidur kayu besar di tengah. Di bagian tertentu di Pulau Bali, ada keluarga yang tidak membangun tempat tidur kayu, sehingga tamu hanya duduk di atas anyaman tikar di lantai. Sake Enem terletak di area Nista (sebelah selatan), mengingat bahwa mereka tidak tahu apakah tamunya membawa aura baik atau buruk. Jadi jika para tamu membawa suasana yang buruk, dapat dinetralkan segera. 4. Bale Dangin/Bale Gede Bale Dangin adalah sebuah bangunan udara terbuka di area Madya (sisi timur), dengan dinding tunggal pada sisi belakang. Terdapat satu tempat tidur kayu besar untuk Manusa Yadnya, upacara ritual khusus untuk membersihkan jiwa yang terletak di sisi timur bangunan ini. Gedung ini juga menyimpan berbagai peralatan upacara. Patung Garuda terletak di depan pos utama. Patung ini memiliki kepala dan sayap elang, tetapi bertubuh manusia – atau patung singa
16
dengan dua sayap. Hewan-hewan ini diyakini sebagai wali dari sihir hitam, terutama ketika keluarga menjalankan Manusa Yadnya. 5. Bale Dauh Bale Dauh adalah bangunan untuk semua anggota keluarga, kecuali yang tertua, yang terletak di area Madya (sisi barat rumah). Bale Dauh terdiri dari beberapa kamar tidur dan satu teras. Bale Dauh biasanya lebih besar dari yang lain. Relief tanaman dapat ditemukan di banyak bagian bangunan ini, melambangkan kemakmuran dan kesatuan unit keluarga. 6. Jineng/Lumbung Jineng/Lumbung adalah gudang beras. Gudang ini terletak di belakang Sake
Enem,
dekat
dapur
(Paon).
Jineng/Lumbung
diposisikan lebih tinggi dari bangunan lainnya. Memiliki ruang di setiap sudut yang terlihat seperti rumah besar burung dara dengan pintu. Biasanya Jan/Gerejak (tangga kayu non-permanen) disediakan untuk mengambil/mengumpulkan beras. 7. Paon/Pewaregan Dapur, atau yang disebut dengan Paon/Pewaregan terletak di sisi selatan rumah di area Nista, karena merupakan tempat dimana keluarga menyimpan peralatan untuk menyembelih hewan dan menebang pohon, termasuk pisau, kapak, dan lain-lain. Paon juga bisa
17
berarti api, terletak demikian karena Dewa Api memiliki otoritas di bagian selatan. Paon terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah Jalikan, yaitu area udara terbuka tempat memasak dengan oven kayu api. Bagian kedua adalah sebuah ruangan dimana makanan dan peralatan memasak lainnya disimpan. 8. Aling-aling Orang Bali sangat ramah dalam arti bahwa mereka selalu menyambut tamu. Tentu mereka tidak pernah menutup gerbang. Untuk menjaga privasi mereka, orang Bali membangun Aling-aling yaitu sebuah dinding kecil antara Angkul-angkul (gerbang) dengan halaman rumah. Aling-aling membuat orang di luar rumah tidak bisa melihat orang-orang yang ada di dalam rumah. 9. Angkul-angkul Gerbang tradisional atau angkul-angkul adalah sepasang dua blok batu bata merah dalam posisi sebaris dengan pintu kayu di antaranya. Angkul-angkul memiliki atap piramida yang terbuat dari rumput kering. Angkul-angkul biasanya lebih tinggi dari tembok yang mengelilingi rumah. Terdapat patung penjaga dengan ekspresi menakutkan di sisi kanan dan kiri pintu gerbang ini. Seringkali mereka adalah pria dan wanita dengan kedua telapak tangan di depan
18
dada mereka. Pose ini adalah sikap menyambut orang Bali yang diikuti dengan mengatakan Om Swastiastu (ucapan selamat datang).17 Menurut data dari Biro Pusat Statistik pada tahun 2010, Bali memiliki 3.890.757 penduduk, terdiri dari 1.961.348 laki-laki dan 1.929.409 perempuan.18 Masyarakat Bali sebagian besar menggunakan bahasa Bali dan bahasa Indonesia. Mereka pun mayoritas bilingual atau bahkan trilingual. Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga dan bahasa asing utama bagi masyarakat Bali yang dipengaruhi oleh kebutuhan industri pariwisata.
1.2 Pentingnya Aktivitas Pariwisata di Bali 1.2.1
Sejarah Pariwisata Bali Orang melakukan perjalanan karena kebutuhan, rasa ingin tahu dan dorongan keagamaan pada zaman romawi. Perjalanan dengan motivasi keagamaan sudah ada juga di Indonesia, khususnya di Bali pada era Hindu. Seperti yang dilakukan oleh Rsi Markandiya pada sekitar abad ke8. Beliau melakukan perjalanan dari Jawa ke Bali untuk membawa misi keagamaan. Demikian pula Empu Kuturan, yang mengembangkan konsep Tri Sakti, datang ke Bali pada sekitar abad ke-11. Kemudian Dang Hyang Nirartha (Pedanda Sakti Wawu Rawuh) datang ke Bali pada abad ke-16 untuk misi keagamaan dengan penekanan pada konsep upacara.
17 18
http://www.balitourismboard.org/bali_architek.html ibid
19
Perjalanan internasional di Bali dimulai pada awal abad ke-20, sebagaimana Bali sebelumnya ditemukan oleh Belanda (Cornellis de Houtman) pada tahun 1579 dalam perjalanannya berkeliling dunia mencari rempah-rempah. Dia berlayar dari Pulau Jawa ke bagian Timur dan dari kejauhan ia melihat sebuah pulau yang subur. Dia berpikir pulau itu menghasilkan rempah-rempah. Sebaliknya, ia menemukan sebuah kehidupan dengan budaya yang unik, yang tidak pernah ia temui di tempat lain yang dikunjungi selama perjalanannya. Alamnya sangat indah dan memiliki daya tarik tersendiri. Para penduduk melaporkan pulau ini sebagai Bali kepada Raja Belanda pada waktu itu. Kemudian pada tahun 1920 wisatawan Eropa mulai datang ke Bali. Hal ini terjadi karena kapal-kapal dagang Belanda KPM (Koninklijke Paketcart Maatsckapy) yang mencari rempah-rempah ke Indonesia. Agar kapal-kapal itu mendapatkan penumpang dalam perjalanan mereka ke Indonesia, mereka memperkenalkan Bali di Eropa sebagai “The Island of God”. Wisatawan Eropa yang mengunjungi Bali terdiri dari berbagai kalangan, diantaranya terdapat para seniman sastra, pelukis dan penari. Dalam kunjungan berikutnya, banyak seniman menulis tentang Bali, seperti:
20
1. Seniman sastra: a. Dr. Gregor Krause, orang Jerman yang dikirim ke Bali pada tahun 1912 dengan tugas untuk membuat tulisan-tulisan dan foto tentang cara hidup orang Bali. Bukunya menyebar ke seluruh dunia pada tahun 1920, dan pada saat itu Dr. Gregor Krause tinggal di Bangli. b. Miguel Covarrubias, dengan bukunya yang berjudul “The Island of Bali” (1930) c. Lovis Conperus (1863-1923), dengan bukunya yang berjudul “Easwords” (Sebuah Perjalanan ke Timur). Ia mengagumi Bali, terutama Kintamani. d. Magaret Meat e. Collin Mc. Phee f. Jone Bello g. Mrs. Menc (Ni Ketut Tantri), dengan bukunya yang berjudul “Revolt in Paradise” h. Roelof Goris, dengan bukunya yang berjudul “Prasasti Bali” yang kemudian menetap di Bali pada tahun 1928. 2. Pelukis: a. R. Bonet, pendiri museum Ratna Warta. b. Walter Spice (1925), bersama dengan Tjokorda mendirikan Yayasan Pita Maha. Tidak hanya terkenal sebagai pelukis, ia juga menulis buku yang berjudul “Dance and Drama in Bali”.
21
c. Arie Smith, menciptakan aliran “Young Artist” d. Le Mayeur of Belgium (1930), menikahi seorang wanita Bali dan mendirikan museum “Le Mayeur”. e. Mario Blanco (Spanyol), menikahi gadis Bali dan menetap di Ubud. Sejak tahun 1920, tulisan-tulisan tentang Bali menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika. Para wisatawan asing yang pernah berkunjung ke Bali berbagi pengalaman tentang kunjungan mereka selama di Bali kepada teman-teman mereka. Penyebaran informasi tentang Bali, baik melalui tulisan-tulisan tentang Bali maupun dari informasi mulut ke mulut, telah membuat Bali menjadi terkenal ke berbagai negara. Bahkan sampai sekarang, di negara-negara asing, Bali masih lebih dikenal daripada nama Indonesia sendiri. Bali kemudian selalu menyebutkan nama Indonesia, baik melalui penyebaran
informasi
berupa
brosur
ataupun
pameran
yang
diselenggarakan di negara-negara asing dengan harapan Indonesia akan lebih dikenal, dan wisatawan lebih mengerti bahwa Bali adalah salah satu provinsi yang terletak di Indonesia dan merupakan bagian dari Indonesia karena masih banyak orang yang berpikir bahwa Bali dan Indonesia adalah dua negara yang berbeda. Hotel adalah salah satu akomodasi yang mengakomodir kedatangan wisatawan asing ke Bali. Bali Hotel merupakan hotel pertama di Bali yang
22
didirikan pada tahun 1930. Hotel ini terletak di jantung kota Denpasar. Selain itu, ada juga sebuah wisma di kawasan wisata Kintamani. Letaknya sangat strategis untuk melihat pemandangan alam Kintamani yang unik, yang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan, bahkan sangat strategis untuk menyaksikan asap saat Gunung Batur meletus. Menurut kepercayaan setempat, saat Gunung Batur meletus, roh halus banyak menyebar di sekitar Kintamani. Oleh karena itu, masyarakat setempat mengadakan upacara dengan harapan bahwa ketenangan desa dapat terus dipertahankan. Ketika Gunung Batur meletus pada tahun 1994, wisatawan semakin banyak mengunjungi Kintamani untuk melihat atraksi Gunung Batur. Masyarakat lokal pun mendapat keuntungan dari fenomena ini. Nama “Bali” semakin populer setelah misi kesenian Bali, diwakili oleh Gong Peliatan, kembali dari Paris pada Pameran Kolonial pada tahun 1931 di bawah kepemimpinan Cokorda Gede Sukawati dan AAGde Mandera. Sejak itu, ketenaran tari Legong menyebar ke negara-negara asing sebagai salah satu tarian Bali yang paling indah. Bersamaan dengan dimulainya pelayaran kapal-kapal Belanda, yang menandai awal usaha pariwisata di Bali.19 Salah satu pengagum tarian ini, Covarrubias, sangat tertarik dengan kelincahan gerakan tari Legong, sehingga ia membuat sketsa secara rinci dalam bukunya yang berjudul “Island of Bali”.
19
http://www.isi-dps.ac.id/berita/asal-mula-legong-peliatan
23
Beberapa tahun kemudian, para peneliti dan humanis Eropa datang ke Bali untuk membuat beberapa dokumen tentang budaya Bali. Upaya mereka menghasilkan berbagai buku dan film tentang budaya Bali, khususnya seni pertunjukan. Tahun berikutnya, pertunjukan tari semakin banyak diundang ke luar negeri. Selama pertunjukan, acungan jempol selalu didapatkan. Semakin terkenal nama Bali di luar negeri, semakin banyak wisatawan yang datang ke Bali. Berbagai julukan kemudian diberikan untuk Bali:
The Island of Gods
The Island of Paradise
The Island of Thousand Temples
The Morning of the World oleh Pandit Jawahral Nehru
The Last Paradise on Earth, dan lain-lain Kesuksesan pariwisata Bali pernah terhenti karena pecahnya
Perang Dunia I pada tahun 1939-1941 dan Perang Dunia II di tahun 19421945; diikuti oleh Revolusi Kemerdekaan Indonesia pada tahun 19421949; dan pada tahun 1956, pariwisata di Bali mulai membaik lagi. Hotel Bali Beach (sekarang bernama Grand Bali Beach) didirikan pada tahun 1963 dan diresmikan pada bulan November 1966. Hotel ini didanai oleh hasil uang rampasan dari Jepang sebagai pengganti kerusakan yang disebabkan oleh pekerjaan mereka selama Perang Dunia II. Hotel ini
24
memiliki sejarah tersendiri karena merupakan satu-satunya hotel 9 (sembilan) lantai dengan tinggi lebih dari 15 meter. Hotel ini dibangun sebelum adanya ketentuan yang menyatakan bahwa tinggi maksimal bangunan di Bali adalah 15 meter, sesuai dengan Keputusan Gubernur Kdh. Tk. I Bali tanggal 22 November 1971 Nomor 13/Perbang. 1614/II/a/1971. Tinggi maksimum gedung di Bali adalah setinggi pohon kelapa atau 15 meter. Selain itu, orang Hindu menetapkannya untuk menunjukkan rasa hormat kepada dewa-dewa mereka. Selama pembangunan awal Bali Beach Hotel, Presiden Indonesia saat itu, Soekarno, seseorang yang sangat mempercayai hal spiritualitas dan supranatural, membuat janji bahwa ia akan menyisihkan satu ruangan untuk penggunaan eksklusif Ratu Pantai Selatan. Hotel ini terbakar pada tanggal 20 Januari 1993. Anehnya, pada saat kebakaran, Kamar 327 adalah satu-satunya ruang yang tidak terbakar sama sekali. Ruangan itu diyakini “dilindungi” oleh Ratu Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul. Kamar itu juga adalah ruang yang sama dimana Presiden Sukarno selalu tinggal. Kamar itu sekarang diperlakukan dengan hati-hati, dipertahankan sebagai tempat pemujaan untuk kekuatan yang tidak diketahui yang menyelamatkannya dari kehancuran. Pemujaan dilakukan secara harian di ruangan ini, dan pengunjung dari seluruh dunia bebas untuk datang dan mengalami suasana spiritual yang ada di sini. Petugas
25
hotel sangat senang untuk memberikan tur dadakan dari ruangan unik ini dan memberikan rincian sejarah properti kamar yang berwarna-warni ini.20
Gambar 4. Kamar Suci No. 327
21
Setelah Hotel Bali Beach diresmikan pada bulan November 1966, pada Agustus 1969 Bandara Ngurah Rai diresmikan sebagai bandara internasional. Pariwisata di Bali diselenggarakan lebih intensif, teratur dan terencana.22 Bandara Internasional Ngurah Rai terletak di selatan Bali, 13 km sebelah selatan Denpasar. Dinamai I Gusti Ngurah Rai, sebagai penghormatan kepada seorang pahlawan nasional Indonesia yang gugur pada 20 November 1946 pada Perang Puputan (bertempur sampai mati) melawan Belanda di Marga, Tabanan. Belanda mengalahkan pasukan Indonesia dengan bantuan pesawat, menewaskan Rai dan 95 orang lainnya 20 21 22
http://baliculture.org/bali-hotels-villas/420 http://le-cercle-de-samsara.niceboard.com/t158-l-eternel-mystere-de-la-chambre-327-de-l-hotel-bali-beach http://www.balichemist.com/infokes/sejarah_pariwisata.html
26
selama Revolusi Indonesia pada tahun 1946. Ngurah Rai adalah bandara internasional tersibuk ketiga di Indonesia, setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta dan Bandara Internasional Juanda Surabaya, namun saat ini (sebelum terminal baru diselesaikan) adalah bandara paling ramai kedua di negara ini setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta.23 Bandara Ngurah Rai dibangun pada tahun 1931 oleh kantor administrasi pekerjaan umum Kolonial Belanda Verkeer Voor en Waterstaats, dengan landasan pacu rumput di tengah-tengah ladang dan kuburan di desa Tuban. Kemudian pada tahun 1941-1947, peningkatan dan perpanjangan landasan pacu untuk 45m x 1600m diadakan. Nama Bandara Tuban diberikan karena terletak di desa Tuban.
Gambar 5. Bandara Tuban24
23 24
http://en.wikipedia.org/wiki/Ngurah_Rai_International_Airport http://herulegowo.wordpress.com/2010/02/13/bandara-ngurah-rai-punya-2-runway/
27
Tahun 1949 gedung terminal dan fasilitas penerbangan lainnya mulai dibangun. Sementara layanan penerbangan internasional dimulai tahun 1959 dan pengakuan dari ICAO (International Civil Aviation Organization) diakuisisi pada tahun 1963. Pembangunan Gedung Terminal Internasional dan perluasan landasan pacu untuk 45m x 2700m dilakukan dari tahun 1965 sampai 1969. Penyelesaian
pekerjaan
tersebut
ditandai
dengan
upacara
pembukaan pada 1 Agustus 1969 oleh Presiden Soeharto dan sekaligus mengubah nama Bandara Tuban menjadi Bandara Internasional Ngurah Rai. Bali, dengan segala daya tariknya yang luar biasa, kembali menuntut pembangunan fasilitas bandara. Proyek Pembangunan Tahap I Bandara Ngurah Rai dilaksanakan sejak 1 Oktober 1989 sampai 31 Agustus 1992. Proyek Tahap II diadakan pada tanggal 10 Februari 1998 dan selesai sepenuhnya pada bulan Juni 2000.25
1.2.2
Data Statistik Bali adalah daerah wisata andalan bagi sektor pariwisata Indonesia. Bali mampu mengkondisikan volume kedatangan wisatawan yang konstan sepanjang tahun, dan seringkali memenuhi tingkat yang diharapkan. Bisa dikatakan bahwa tren kedatangan wisatawan masih musiman. Industri
25
http://e-kuta.com/blog/bali-airport/sejarah-bandar-udara-ngurah-rai.htm
28
pariwisata mengklasifikasikan siklus tingkat kedatangan wisatawan ke dalam tiga kategori: (1) low season, (2) high season, dan (3) peak season. Secara umum, wisatawan mancanegara yang datang ke Bali menginginkan kedamaian, karena di negara mereka, mereka terlalu sibuk dengan berbagai kegiatan. Wisatawan mancanegara yang mencari ketenangan di Bali dapat dilihat dari jumlah wisatawan asing yang tinggal di sebuah hotel atau villa yang terletak di tepi sungai atau di lereng tebing di pedesaan. Sekitar tahun 1980-an, wisatawan mancanegara yang berlibur ke Bali pada umumnya menikmati penginapan yang terletak di pantai, baik di Kuta, Sanur ataupun Nusa Dua. Tetapi mereka sudah mulai beralih ke villa yang dibangun di area pesawahan di Bali saat ini.
Gambar 6. Vila Pedesaan di Bali26
26
http://samudro.files.wordpress.com/2010/04/desa-ubud-bali.jpg
29
Sebagian besar wisatawan mancanegara datang ke Bali melalui bandara (98,8%), sedangkan melalui pelabuhan laut hanya 1,19% pada bulan Desember 2010. Jumlah wisatawan mancanegara yang datang melalui Bandara Ngurah Rai meningkat sebesar 0,40% dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya. Sementara itu, dibandingkan dengan November 2010, angka ini naik sebesar 13,03%. Wisatawan mancanegara yang datang melalui pelabuhan laut di tahun 2010 berjumlah 4.754 orang, meningkat 404,67% dibandingkan dengan Desember 2009, dan 58,20% dibandingkan dengan November 2010.27
27
http://bali.bps.go.id/pressrelease/BRS_Pariwisata_02_2011.pdf
30
Tabel 1. Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara, Langsung ke Bali Menurut Pintu Masuk, Desember 2009 dan November – Desember 2010
2010
No.
Pintu Masuk
1 1
2 Bandara
2
Pelabuhan
Nov (orang)
Des (orang)
3 4 196.856 222.497 3005
4.754
2009
Jan-Des (orang)
Des (orang)
Perubahan
Jan-Des (orang)
5 6 7 2.545.514 221.604 2.379.824 30.628
942
5298
DesNov 2010 (%)
8 13.03 58,20
Des 2010 terhadap 2009 (%)
9
Peran Peran Nov 10 Jan-Nov Jan-Nov terhadap 10 2010 Total terhadap terhadap Nov Total 2009 (%) 2010 (%)
0.40
10 6.96
11 97.91
12 98.81
404.67
478.10
2.09
1.19
Sumber: Biro Pusat Statistik Provinsi Bali 2010
28
30
28
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=16¬ab=14
31
Menurut Biro Pusat Statistik Provinsi Bali, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali pada Desember 2010 mencapai 227.551 orang. Angka ini meningkat 2,11% dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya. Masih pada bulan Desember 2010, sebagian besar wisatawan mancanegara datang ke Bali melalui Bandara Internasional Ngurah Rai, sementara sebagian kecil dari mereka datang melalui pelabuhan., wisatawan mancanegara yang datang ke Bali sebagian besar datang dari Australia, Jepang, Republik Cina, Malaysia dan Korea Selatan pada Januari hingga Desember 2010. Sementara itu, wisatawan Eropa didominasi oleh Perancis, diikuti oleh wisatawan Jerman.29
29
ibid
32
Tabel 2. Kedatangan Wisatawan Internasional ke Bali Menurut Kebangsaan, Januari–Desember 2010
Wisman Januari-Desember 2010 No.
Kebangsaan
Pelabuhan (Orang)
Total (Orang)
Persentase (%)
Perubahan Wisman Januari - November 2010 Thd 2009
1
Australia
629798
11.79
641.588
24,90
446.57
43,67
2
Jepang
245.027
13
245.04
9,51
333.905
-26,61
3
RRC
196.921
4
196.925
7,64
206.151
-4,48
4
Malaysia
156.847
18
156.865
6,09
135.19
16,03
5
Korea Selatan
124.727
2
124.729
4,84
124.889
-0,13
6
Taiwan
122.254
1
122.255
4,75
120.445
1,50
7
Perancis
103.489
540
104.029
4,04
113.453
-8,31
8
Singapur
97.397
5
97.402
3,78
55.992
73,96
9
Inggris
95.714
698
96.412
3,74
93.688
2,91
10
Jerman
83.729
677
84.406
3,28
74.849
12,77
11
Lainnya
689.611
16.88
706.491
27,42
679.99
3,90
30.628 2.576.142 100,00 Sumber: Biro Pusat Statistik Provinsi Bali 201030
2.385.122
8,01
Jumlah
2.545.514
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=16¬ab=14
32
30
Bandara (orang)
Wisman Januari Desember 2009 (Orang)
33
1.2.3
Ragam Atraksi di Bali Kegiatan pariwisata di Bali memiliki peranan yang sangat signifikan dalam berbagai aspek kehidupan di negara dan masyarakat pada umumnya: perluasan kesempatan kerja, dan mendorong kegiatan-kegiatan industri penunjang dan industri-industri lainnya. Bali adalah sebuah pulau kecil tetapi banyak orang yang datang untuk mengunjungi Bali. Hal ini dikarenakan Bali memiliki banyak daya tarik yang potensial sebagai sebuah destinasi sehingga banyak orang ingin mengunjungi Bali. Atraksi dan daya tarik yang ditawarkan Bali adalah sebagai berikut: a. Pariwisata Spiritual Masyarakat
Bali
memberikan
banyak
perhatian
dan
penghormatan kepada alam, tumbuhan dan hewan. Hindu sebagai agama masyarakat Bali mengajarkan keseimbangan dalam hidup. Upacara-upacara
keagamaan
ajaran
mereka
menunjukkan
pengabdian yang mendalam mereka terhadap alam dan hewan. Hal inilah yang menjadikan Bali sebagai pariwisata spiritual. Wisata rohani sering dikaitkan dengan agama, adat istiadat dan kepercayaan. Pariwisata semacam ini banyak dilakukan oleh individu atau kelompok ke tempat-tempat suci, ke makam orang
34
besar atau pemimpin yang dimuliakan, ke gunung yang dianggap suci.31 Ngaben adalah upacara pembakaran mayat yang dilakukan oleh umat Hindu di Bali. Upacara ini dilakukan untuk mensucikan roh-roh orang mati menuju tempat peristirahatan terakhir dengan melakukan pembakaran mayat. Upacara ngaben dianggap sangat penting bagi umat Hindu di Bali, karena merupakan bentuk penghormatan dan kasih sayang dari orang-orang yang ditinggal. Upacara ini juga terkait dengan status sosial almarhum dan keluarganya.32
Gambar 7. Upacara Ngaben33
b. Pura Pura adalah tempat ibadah agama Hindu di Indonesia. Pura di Indonesia terkonsentrasi di Bali sebagai pulau yang mayoritas 31 32 33
Pendit, Nyoman S., 1994, Ilmu Pariwisata Pengantar Sebuah Pengantar Perdana, Jakarta : PT. Pradnya Paramita http://wisatadewata.com/article/adat-kebudayaan/upacara-ngaben http://4.bp.blogspot.com/
35
penduduknya menganut agama Hindu. Setiap keluarga Hindu memiliki pura keluarga untuk menyembah Hyang Widhi dan leluhur keluarga, sehingga terdapat ribuan candi di Bali. Salah satu pura yang terkenal di Bali adalah Pura Besakih. Dibangun sebelum 1000 Masehi. Pura Besakih pada awalnya adalah sebuah pura bertingkat yang diperuntukkan bagi Dewa Naga Besakih yang diyakini menghuni gunung suci. Pada abad ke-15, Besakih menjadi pura dinasti Geigel-Klungkung, yang dibangun untuk menghormati kerabat mereka yang didewakan. Pura ini hingga kini masih tetap digunakan dan didanai oleh pemerintah provinsi dan nasional.34
Gambar 8. Pura Besakih35
34 35
http://www.sacred-destinations.com/indonesia/mt-agung-pura-besakih http://balibeloved.blogspot.com/2009/11/pura-besakih.html
36
Pura Besakih terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Indonesia.
Gambar 9. Peta Lokasi Pura Besakih36
c. Pantai Bali adalah salah satu wisata bahari karena Bali memiliki banyak pantai. Pantai Kuta merupakan pusat hiburan bagi wisatawan di Bali. Ada deretan bar, restoran, diskotik, hotel dan kios suvenir di sepanjang pantai. Pantai Kuta terletak di 11 km selatan Denpasar. Kuta dapat dengan mudah dicapai dengan transportasi umum dan dekat dengan Bandara Internasional Ngurah Rai. Pantai terkenal lainnya di Bali adalah Nusa Dua, Sanur, Dreamland, Legian, Padang Bai, Candi Dasa, Lovina dan lain-lain.
36
http://www.lonelyplanet.com/maps/asia/indonesia/bali/
37
Gambar 10. Peta Lokasi Pantai di Bali37
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh wisatawan di pantai adalah berjemur, melihat matahari terbit/terbenam, dan/atau olahraga air seperti menyelam (scuba diving). Bali pun memiliki fasilitas bagi para penyelam pemula maupun yang sudah berpengalaman (bersertifikat) di Sanur, Nusa Dua dan dive spot lainnya. Selain itu, wisatawan juga dapat melakukan parasailing, snorkeling, jet ski, banana boat, fly fish, tour lumba-lumba (melihat lumba-lumba), dan memancing.
37
http://secretshore.com/bali-beaches/
38
Gambar 11. Olah Raga Air38
d. Danau Bali memiliki empat danau, yaitu Danau Batur, Buyan, Bratan dan danau Tamblingan. Walaupun ukuran danau-danau ini tidak begitu besar namun sudah lumayan terkenal untuk wisatawan domestik maupun mancanegara. Danau Bratan adalah danau terbesar di Bali. Terdapat sebuah pura bernama Pura Uludanu di tengah Danau Bratan. Pura ini terletak di tepi barat laut Danau Bratan di pegunungan dekat Bedugul. Danau Bratan adalah salah satu danau yang penting dalam hal irigasi. Danau Bratan dikenal sebagai danau “gunung suci”. Daerah ini sangat subur, terletak di ketinggian 1.200 meter, dan beriklim sangat dingin.
38
http://www.liburanbali.com/petualangan/watersport.html
39
Gambar 12. Danau Bratan39
Danau Bratan terletak di daerah Bedugul, Desa Candikuning, Kabupaten Baturiti, Tabanan, Bali.
Gambar 13. Peta Lokasi Danau Bratan40
39 40
http://www.trekearth.com/gallery/Asia/Indonesia/Nusa_Tenggara/Bali/Pura_Ulun_Danu_Bratan/photo1032582.htm ibid
40
e. Ekowisata Ecotourism is: “responsible travel to natural areas that conserves the environment and improves the well-being of local people.” (TIES, 1990). Artinya, perjalanan bertanggung jawab ke daerah-daerah
alami
yang
melestarikan
lingkungan
dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.” Ekowisata
adalah
tentang
menyatukan
konservasi,
masyarakat, dan perjalanan yang berkelanjutan. Hal ini berarti bahwa mereka yang melaksanakan dan berpartisipasi dalam kegiatan ekowisata harus mengikuti prinsip-prinsip ekowisata sebagai berikut:
Meminimalkan dampak.
Membangun kesadaran dan rasa hormat terhadap lingkungan dan budaya.
Memberikan pengalaman positif untuk pengunjung dan host.
Memberikan manfaat keuangan langsung untuk konservasi.
Memberikan keuntungan finansial dan pemberdayaan bagi masyarakat setempat.
41
Meningkatkan kepekaan terhadap politik, lingkungan, dan iklim sosial suatu negara.41 Ekowisata merupakan salah satu produk pariwisata alternatif
di Bali yang mempunyai tujuan seiring dengan pembangunan pariwisata berkelanjutan. Pengembangan pariwisata berkelanjutan di Bali menekankan pada konsep “Tri Hita Karana”. Konsep ini bertujuan untuk menyeimbangkan hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam. Mangrove adalah jenis tumbuhan pesisir yang secara khusus berkembang di sepanjang pantai beriklim tropis dan sub tropis. Mangrove terlindung oleh formasi yang terbentuk di sepanjang pantai yang hidup dari kombinasi darat dan laut. Hutan mangrove dikenal dalam beberapa jenis seperti Rhizopora, Avi-cennia, Sonneratia dan Bruguiera.42 Sebuah hutan mangrove seluas 1343.5 hektar terdapat di Taman Hutan Ngurah Rai, yang menjadi hutan mangrove terbaik di Indonesia, bahkan di Asia. Hutan ini diatur sedemikian rupa, dihubungkan dengan jalan
41
http://www.ecotourism.org/site/c.orLQKXPCLmF/b.4835303/k.BEB9/What_is_Ecotourism__The_International_Ecotouris m_Society.htm 42 http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/14207200221.pdf
42
setapak, sehingga menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat Denpasar dan wisatawan asing.43
Gambar 14. Ekowisata Mangrove44
f. Seni dan Budaya Bali memiliki banyak karya seni tradisional seperti seni pahat, seni lukis kamasan, seni batik dan seni tari. Karya seni dan budaya Bali pada awalnya muncul sebagai suatu kewajiban yang patut dilaksanakan oleh kelompok profesi tertentu dalam upaya mempersembahkan bakti yang sempurna kepada Tuhan lewat kegiatan keagamaan. Tarian diciptakan untuk mengungkap ekspresi kebahagiaan menyambut turunnya para Dewata disaat upacara di Pura.
43 44
http://teluktomini.org/en/home/article/41-hutan-bakau-bali-terbaik-di-asia.html http://www.journalbali.com/travel/mengenal-hutan-bakau-lebih-dekat-lewat-wisata-mangrove.html
43
Gambar 15. Atraksi Tari Kecak45
g. Bangunan Bersejarah Pulau Bali mempunyai banyak peninggalan sejarah. Hal ini terbukti dari adanya bangunan-bangunan peninggalan zaman kerajaan di Bali. Bangunan atau tempat bersejarah ini berpotensi sebagai daya tarik pariwisata saat ini. Kertha Gosa, Taman Gili (Balai Kambang), Monumen Puputan Klungkung, Taman Margarana Tabanan, dan Puri Agung Karangasem merupakan beberapa objek wisata yang memiliki nilai sejarah di Bali.
45
http://tesalonika.files.wordpress.com/2010/07/photo-1473.jpg
44
Gambar 16. Taman Margarana46
h. Berbelanja Selain mengunjungi suatu objek, pada umumnya wisatawan juga
memiliki
keinginan
berbelanja
untuk
memenuhi
kebutuhannya. Bali terkenal karena banyaknya kerajinan yang diekspor ke negara-negara asing seperti batik, ukiran dari kayu dan batu, lukisan, kerajinan emas, perak, permata dan lain-lain. Pasar Seni Sukawati adalah salah satu pasar tradisional yang terkenal di Bali. Pasar ini telah ada sejak tahun 1980-an dan menjadi pusat penjualan souvenir dan menjadi salah satu ikon pariwisata Bali. 46
http://baliskytour.wordpress.com/museums/margarana-battle-museum/margarana-battle-museum-3/
45
Gambar 17. Pasar Tradisional Sukawati47
Pasar Sukawati terletak di Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, sekitar 15 km utara Denpasar dalam waktu 20 menit. Namun, jika ditempuh dari Bandara Internasional Ngurah Rai, dapat dicapai dalam waktu satu jam.
Gambar 18. Peta Lokasi Pasar Sukowati48
47 48
http://wisatamelayu.com/id/object/990/313/pasar-seni-sukawati/&nav=geo http://www.voyagevirtuel.info/carte-bali-map.php
46
i. Museum Bangunan lain di Bali yang berhubungan dengan sejarah adalah
museum.
berkembangnya ilmu membutuhkan
Museum
berkembang
pengetahuan; dan
bukti-bukti
otentik
seiring
dengan
manusia
semakin
mengenai
catatan
sejarah kebudayaan. Beberapa contoh museum yang terdapat di Bali, yaitu Museum Arkeologi, Museum Subak, Museum Gedong Arca, Museum Perjuangan Rakyat Bali, dan Museum Seni Lukis Nyoman Gunarsa. Perkembangan pariwisata di Indonesia akan berimplikasi terhadap perkembangan kebudayaan nasional Indonesia yang didukung oleh kebudayaan-kebudayaan daerah. Bali adalah salah satu
provinsi
yang
memberikan
pengaruh
kuat
terhadap
kebudayaan Indonesia. Pariwisata di Bali dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap kebudayaan Bali. Dampak positif tersebut ditunjukkan pada kemampuan kebudayaan Bali dalam meningkatkan pariwisata, dan pariwisata itu sendiri mampu meningkatkan kebudayaan Bali.
47
1.3 Wisatawan Perancis Salah satu wisatawan mancanegara yang mengunjungi Bali adalah Wisatawan Perancis. Perancis adalah negara terbesar di Eropa Barat. Perancis mencakup 2/3 dari total wilayah Perancis. Daerah pesisir Perancis berbatasan dengan Laut Utara, Selat Inggris, Samudera Atlantik dan Laut Mediterania.
Gambar 19. Peta Perancis49
3.136.180 orang yang tinggal di Perancis
1.890.705 orang yang tinggal di DOM
795.000 orang yang tinggal di COM (jarang disertakan dalam statistik)
49
http://www.cedr.fr/home/index.php?id=68 & http://www.cartesfrance.fr/carte-france-ville/carte-france-villes.html
48
Perancis memiliki kepadatan penduduk 115 jiwa per km² di Perancis dan 97 jiwa per km² di DOM/COM.50 Beberapa industri pariwisata
Perancis
berpartisipasi
dalam
penjualan paket pariwisata Indonesia, seperti yang dilakukan oleh Carrefour Voyages pada pameran pariwisata internasional “Salon Mondial du Tourisme” yang diselenggarakan di Paris pada tanggal 17 Desember 20 Maret 2011. Carrefour Voyages secara khusus memberikan presentasi tentang Indonesia dan difasilitasi oleh Kedutaan Besar di Paris.51 Menurut Biro Pusat Statistik Provinsi Bali 2010, wisatawan Perancis adalah wisatawan Eropa terbanyak yang berkunjung ke Bali, terutama pada akhir 2010. Data ini menunjukkan bahwa banyak wisatawan Perancis yang tertarik terhadap Bali. Bali dianggap sesuai dengan karakter wisatawan Perancis yang umumnya menyukai destinasi yang menawarkan atraksi kebudayaan yang unik seperti yang dimiliki Bali. Berikut adalah karakteristik wisatawan Perancis: 1. Sangat
tertarik
dengan
kebudayaan,
termasuk
kebudayaan
tradisional, cara hidup masyarakat, tarian, drama, musik dan seni, upacara keagamaan dan desa-desa tradisional yang masih murni. 2. Sangat tertarik untuk mempelajari dan mengunjungi atraksi wisata yang spesifik, khususnya tempat-tempat arkeologi, candi-candi kuno, dan tempat-tempat yang tidak dikomersilkan.
50 51
http://www.cartesfrance.fr/carte-france-ville/carte-france-villes.html http://www.iannnews.com/business.php?bid=6878
49
3. Suka mencoba pengalaman dan aktivitas baru serta cenderung berpetualang. 4. Dalam berbelanja, lebih menyukai kerajinan tangan dan barangbarang antik. 5. Biasanya lambat memilih restoran dan barang yang akan dibeli. 6. Bersahabat, disiplin, memiliki tingkah laku yang baik dan mematuhi regulasi daerah tetapi mudah kecewa apabila tidak menyukai sesuatu. 7. Suka berbicara dengan bahasa mereka dan mempunyai pemandu wisata yang berbicara dengan bahasa Perancis walaupun mereka dapat bahasa Inggris. 8. Cenderung berpakaian dengan sangat individualis dan pakaian yang sangat tidak biasa. 9. Karena mereka sangat mementingkan dan mempunyai minat yang spesifik, kadang-kadang mereka sulit untuk ditangani.52
52
Marpaung, Happy. (ed) 2002. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung: Alfabeta.
50
BAB 2 AKTIVITAS PARIWISATA
Penelitian ini dilakukan dengan rancangan penelitian survei yang dipaparkan secara deskriptif. Analisis data deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai objek penelitian berdasarkan data yang diperoleh. Jawaban responden atas sejumlah pertanyaan dan pernyataan yang diajukan dalam kuesioner akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Analisis data responden dibutuhkan untuk mengetahui latar belakang responden yang dijadikan masukan untuk memperjelas data penelitian yang terdiri dari tingkat frekuensi (F) dan persentase (%). Berikut ini adalah gambaran mengenai karakteristik responden yang diteliti: Tabel 3. Jenis Kelamin Responden
No
Jenis kelamin
1 2
Wisatawan F
%
Perempuan
16
64%
Laki-laki
9
36%
25
100%
Total
Sumber: Hasil survei 2011
Sample wisatawan mancanegara yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25 orang wisatawan Perancis yang terdiri dari 9 laki-laki (36%) dan 16 perempuan (64%). Wisatawan Perancis yang menjadi responden dalam penelitian
50
51
ini yaitu warga negara Perancis yang tersebar dari berbagai kota di Perancis. Berikut adalah tabel persebaran responden wisatawan Perancis: Tabel 4. Tempat Wisatawan Perancis Beraktifitas Wisatawan No
Tempat
F
%
1
Paris
4
16%
2
Angers
3
12%
3
Rennes
3
12%
4
Bordeaux
2
8%
5
Lyon
1
4%
6
Bali
1
4%
7
Laval
1
4%
8
Vannes
1
4%
9
Saumur
1
4%
10
Marseille
1
4%
11
Bretagne
1
4%
12
Centre
1
4%
13
Cote d’Azur
1
4%
14
Pays Basque
1
4%
15
Normandie
1
4%
16
Lorient
1
4%
17
Nantes
1
4%
25
100%
Total
Sumber: Hasil survei 2011
Tabel 4 memaparkan bahwa wisatawan Perancis yang diwawancarai tersebar di beberapa kota di Perancis, yaitu 4 orang yang beraktivitas di Paris (16%), 3 orang di Angers (12%), 3 orang di Rennes (12%), 2 orang di Bordeaux
52
(8%), 1 orang di Lyon (4%), 1 orang di Laval (4%), 1 orang di Vannes (4%), 1 orang di Saumur (4%), 1 orang di Marseille (4%), 1 orang di Bretagne (4%), 1 orang di Centre (4%), 1 orang di Cote d’Azur (4%), 1 orang di Pays Basque (4%), 1 orang di Normandie (4%), 1 orang di Lorient dan 1 orang di Nantes (4%). Namun terdapat 1 wisatawan Perancis yang beraktivitas di luar Perancis. yaitu di Bali sebanyak 1 orang (4%). Tabel 5. Status Perkawinan Wisatawan
No
Status
1 2 3
Single Menikah Pasangan Total
Wisatawan F % 19 76% 3 12% 3 12% 25 100%
Sumber: Hasil survei 2011
Rentan usia responden Perancis ini berkisar antara 20 sampai 54 tahun. 19 wisatawan berstatus single (19%), 3 wisatawan sudah menikah (12%) dan 3 wisatawan berstatus pasangan (12%). Tabel 6. Pekerjaan Wisatawan Perancis
No
Pekerjaan
Wisatawan F
%
1
Pelajar
12
48%
2
Pengajar
2
8%
3
Pekerja pariwisata
2
8%
4
Ibu rumah tangga
1
4%
5
Pekerja penerbangan
1
4%
6
konselor
1
4%
53
No
Pekerjaan
Wisatawan F
%
7
Supir bis
1
4%
8
Asisten
1
4%
9
Teknisi
1
4%
10
Pekerja restoran
1
4%
11
Pekerja pemasaran
1
4%
12
Pekerja keuangan
1
4%
25
100%
Total Sumber: Hasil survei 2011
25 responden memiliki pekerjaan yang bervariasi. Sebagian besar responden adalah mahasiswa, yaitu sebanyak 12 responden (48%). 2 orang (8%) guru, 2 orang (8%) pekerja pariwisata, 1 orang (4%) ibu rumah tangga, 1 orang (4%) karyawan penerbangan, 1 orang (4%) konselor, 1 orang (4%) sopir bus, 1 orang (4% ) asisten, 1 orang (4%) teknisi, 1 orang (4%) pegawai restoran, 1 orang (4%) bekerja di bidang pemasaran, dan 1 orang (4%) karyawan keuangan.
1.1 Tempat yang dikunjungi Banyaknya atraksi dan daya tarik yang ditawarkan di Bali membuat para wisatawan Perancis dapat dengan leluasa memilih destinasi mana yang akan dikunjungi selama kunjungan mereka di Bali. Berikut adalah tabel daftar destinasi yang dikunjungi oleh wisatawan Perancis selama di Bali:
54
Tabel 7. Daftar Tempat yang Dikunjungi
No
Tempat
Wisatawan F
%
1
Kuta
25
100%
2
Sanur
21
84%
3
Ubud
15
60%
4
Tanah lot
14
56%
5
Bedugul
11
44%
6
Denpasar
11
44%
7
Jimbaran
11
44%
8
Seminyak
10
40%
9
Tabanan
7
28%
10
Amed
6
24%
11
Legian
6
24%
12
Nusa dua
6
24%
13
Alas kedaton
5
20%
14
Danau Batur
5
20%
15
Gawi
5
20%
16
Jatiluwih
5
20%
17
Taman ayun
5
20%
18
Tirta gangga
5
20%
19
Uluwatu
5
20%
20
Besakih
4
16%
21
Lembongan
4
16%
22
Candidasa
3
12%
23
Dreamland
3
12%
24
Gianyar
3
12%
25
Gunung batur
3
12%
26
Kintamami
3
12%
55
No
Tempat
Wisatawan F
%
27
Lovina
3
12%
28
Singaraja
3
12%
29
Pasar tradisional (Sukowati)
3
12%
30
Bangli
2
8%
31
Benoa
2
8%
32
Buleleng
2
8%
33
Danau Bratan
2
8%
34
Geger beach
2
8%
35
GWK
2
8%
36
Joger
2
8%
37
Karang asem
2
8%
38
Lempuyang
2
8%
39
Menjangan
2
8%
40
Museum bali
2
8%
41
Nusa penida
2
8%
42
Pemuteran
2
8%
43
Sangeh
2
8%
44
Serangan
2
8%
45
Tampak siring
2
8%
46
Trunyan
2
8%
Sumber: Hasil survei 2011
Hasil survei menunjukkan bahwa terdapat 46 tempat yang dikunjungi oleh wisatawan Perancis selama kunjungan mereka ke Bali. 25 wisatawan (100%) mengunjungi Pantai Kuta, 21 wisatawan (84%) mengunjungi pantai Sanur, 15 wisatawan (60%) mengunjungi Ubud, 14 wisatawan (56%) mengunjungi Tanah Lot, 11 wisatawan (44%) mengunjungi Bedugul, 11
56
wisatawan (44%) mengunjungi Denpasar, 11 Wisatawan (44%) mengunjungi Jimbaran, 10 wisatawan (40%) mengunjungi Seminyak, 7 wisatawan (28%) mengunjungi Tabanan. 6 wisatawan (24%) mengunjungi Amed, 6 wisatawan (24%) mengunjungi Legian, 6 wisatawan (24%) mengunjungi Nusa Dua,
5
wisatawan (20%) mengunjungi Alas Kedaton, 5 wisatawan (20%) mengunjungi Danau Batur, 5 wisatawan (20%) mengunjungi Gawi, 5 wisatawan (20%) mengunjungi Jatiluwih, 5 wisatawan (20%) mengunjungi Taman Ayun, 5 wisatawan (20%) mengunjungi Tirta Gangga, 5 wisatawan (20%) mengunjungi Uluwatu, 4 wisatawan (16%) mengunjungi Pura Besakih, 4 wisatawan (16%) mengunjungi Pulau Lembongan. 3 wisatawan (12%) mengunjungi Candidasa, 3 wisatawan (12%) mengunjungi pantai Dreamland, 3 wisatawan (12%) mengunjungi Gianyar, 3 wisatawan (12%) mengunjungi Gunung Batur, 3 wisatawan (12%) mengunjungi Kintamani, 3 wisatawan (12%) mengunjungi pantai Lovina, 3 wisatawan (12%) mengunjungi Singaraja, 3 wisatawan (12%) mengunjungi pasar tradisional (Sukowati). 2 wisatawan (8%) mengunjungi Bangli, 2 wisatawan (8%) mengunjungi Tanjung Benoa, 2 wisatawan (8%) mengunjungi Buleleng, 2 wisatawan (8%) mengunjungi Danau Bratan, 2 wisatawan (8%) mengunjungi pantai Geger, 2 wisatawan (8%) mengunjungi Graha Wisnu Kencana (GWK), 2 wisatawan (8%) mengunjungi Joger, 2 wisatawan (8%) mengunjungi
57
Karang Asem, 2 wisatawan (8%) mengunjungi Lempuyang, 2 wisatawan (8%) mengunjungi Menjangan, 2 wisatawan (8%) mengunjungi Museum Bali, 2 wisatawan (8%) mengunjungi Nusa Penida, 2 wisatawan (8%) mengunjungi Pemuteran, 2 wisatawan (8%) mengunjungi Sangeh, 2 wisatawan (8%) mengunjungi pulau Serangan, 2 wisatawan (8%) mengunjungi Tampak Siring, 2 wisatawan (8%) mengunjungi Trunyan. Hasil survei pada tabel 7 (hal. 54-55) menunjukkan banyaknya tempat yang dikunjungi oleh wisatawan Perancis. Pantai Kuta, Sanur, Ubud dan Tanah Lot merupakan destinasi yang paling banyak dikunjungi oleh mereka.
Gambar 20. Pantai Kuta53
53
http://www.travelpod.co.uk/travel-photo/maitribe/1/1269738151/kuta-beach-with-surfers.jpg/tpod.html
58
Gambar 21. Pantai Sanur54
Gambar 22. Ubud55
54 55
http://www.tripadvisor.fr/LocationPhotos-g297700-Sanur_Bali.html http://indonesiaproud.wordpress.com/2010/02/04/ubud-kota-terbaik-se-asia/
59
Gambar 23. Tanah Lot56
1.2 Aktivitas/Kegiatan yang dilakukan Setiap wisatawan memiliki tujuannya masing-masing saat berkunjung ke Bali. Bali menawarkan banyak daya tarik sehingga para wisatawan juga dapat melakukan berbagai pilihan aktivitas sesuai dengan apa yang menjadi tujuannya di awal. Berikut adalah jenis aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan Perancis selama mengunjungi Bali:
56
http://www.balidecouverte.com/excursion-bali/excursion-beduguljatiluwihtanah-lot
60
Tabel 8. Aktivitas Wisatawan di Bali
No
Aktivitas
Wisatawan F
%
1
Melihat pemandangan/jalan-jalan
15
60%
2
Olah raga air
13
52%
3
Melihat/berpartisipasi dalam seni dan budaya Bali
9
36%
4
Berbelanja
7
28%
5
Fotografi
7
28%
6
Mengamati kehidupan penduduk lokal
7
28%
7
Study tour
4
16%
8
Gastronomi
3
12%
9
Bekerja/perjalanan bisnis
1
4%
Sumber: Hasil survei 2011
Tabel 8 menunjukkan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh 15 wisatawan Perancis (60%) selama di Bali adalah melihat pemandangan/jalanjalan; 13 wisatawan (52%) melakukan olah raga air; 9 wisatawan (36%) menyaksikan dan berpartisipasi dalam kesenian dan budaya Bali; 7 wisatawan (28%) berbelanja; 7 wisatawan (28%) berfoto/fotografi; 7 wisatawan (28%) mengamati kehidupan masyarakat lokal; 4 wisatawan (16%) melakukan study tour; 3 wisatawan (12%) menikmati gastronomi Bali; dan 1 wisatawan (4%) bekerja/perjalanan bisnis. Berdasarkan hasil survei tersebut, melihat pemandangan/jalan-jalan, berbelanja dan olah raga air menjadi aktivitas yang banyak dilakukan oleh wisatawan. Wisatawan Perancis juga tertarik untuk menyaksikan kehidupan
61
masyarakat lokal Bali karena dianggap sebagai suatu hal yang berbeda dari kehidupan mereka.
Gambar 24. Aktivitas Pantai57
57
http://www.primaironline.com/berita/ekonomi/112726-april-arus-Wisatawan-asing-naik-1-68-persen/print & http://ekuta.com/blog/tempat-wisata/pantai-kuta-menjelang-liburan-natal-2009-tahun-baru-2010.htm
62
Gambar 25. Berbelanja58
Foto: S. Pickle Gambar 26. Masyarakat Lokal Berfoto dengan Wisatawan Asing
58
http://www.moreindonesia.com/gianyar-sukawati-art-market-bali/
63
Gambar 27. Berfoto59
Gambar 28. Melihat/Berpartisipasi dalan Seni & Budaya Bali60
59 60
http://www.flickr.com/photos/ngurahagung/483530730/sizes/m/in/photostream/ http://wikansadewa.blogspot.com/2008_05_01_archive.html
64
Terdapat tiga cara yang dilakukan wisatawan dalam mengatur perjalanan mereka ke Bali. Berikut pengelompokan cara wisatawan melakukan perjalanan ke Bali: Tabel 9. Cara Berwisata ke Bali
No
Cara Berwisata
1
Wisatawan F
%
Dengan bantuan agen travel
13
52%
2
Individual/perorangan
9
36%
3
Dengan bantuan universitas
3
12%
25
100%
Total Sumber: Hasil survei 2011
Berdasarkan hasil survei, 13 wisatawan Perancis (52%) mengatur perjalanan mereka ke Bali dengan bantuan agen perjalanan; 9 wisatawan (36%) secara individual/mengatur secara perorangan; dan 3 wisatawan (12%) melakukan perjalanan ke Bali melalui koordinasi universitas mereka. Bali memiliki banyak daya tarik sehingga wisatawan memiliki banyak pilihan untuk mengunjunginya. Wisatawan dapat menentukan suatu destinasi secara terencana maupun secara spontan.
65
Tabel 10. Menentukan Destinasi
No
Wisatawan
Menentukan destinasi
F
%
1
Terencana
14
56%
2
Spontan
9
36%
3
Keduanya
2
8%
25
100%
Total Sumber: Hasil survei 2011
Tabel 10 menunjukkan bahwa 14 wisatawan Perancis (56%) telah merencanakan sebelumnya destinasi mana yang akan mereka kunjungi; 9 wisatawan (36%) menentukan destinasi secara spontan; dan 2 wisatawan (8%) menyatakan bahwa mereka menentukan destinasi secara terencana dan spontan ketika berada di lapangan. Pemilihan suatu destinasi juga dilakukan melalui beberapa cara oleh para wisatawan ketika mengunjungi Bali. Berikut adalah data pengelompokan tentang bagaimana cara wisatawan memilih suatu destinasi untuk dikunjungi: Tabel 11. Pemilihan Destinasi
No
Pemilihan destinasi
Wisatawan F
%
1
Internet
14
56%
2
Pemandu/agen travel
8
32%
3
Buku panduan
2
8%
4
Mulut ke mulut
2
8%
Sumber: Hasil survei 2011
66
Hasil survei menunjukkan bahwa 14 wisatawan Perancis (56%) memilih destinasi berdasarkan informasi melalui internet; 8 wisatawan (32%) menggunakan jasa pemandu wisata/agen perjalanan dalam menentukan destinasi yang akan mereka kunjungi; 2 wisatawan (8%) menggunakan buku panduan pariwisata sebagai sarana informasi destinasi; dan 2 wisatawan (8%) menentukan destinasi berdasarkan informasi mulut ke mulut.
67
BAB 3 CITRA/PERSEPSI
3.1 Motivasi Salah satu kebutuhan manusia adalah kebutuhan rekreatif. Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran manusia akan kualitas hidup, perkembangan rekresasi ini telah banyak mengalami perubahan orientasi. E.Guyer Freuler dalam Integrated Socio-economic Development for Accelerating the Regional Role of Port-Said in Tourism Development of Egypt, mendefinisikan pariwisata sebagai a natural phenomenon of the modern age, including its bases of increasing need to relax, cultural comprehension of tasting prettiness of sights and enjoyment of beauty of nature61. Fenomena tingkat kejenuhan masyarakat terhadap rutinitas menyebabkan kebutuhan masyarakat akan wisata menjadi meningkat. Selain itu. setiap orang memiliki tingkat kesukaan yang berbeda terhadap destinasi pariwisata pun dapat meningkatkan kebutuhan pariwisata. Motivasi merupakan hal yang sangat mendasar dalam studi tentang wisatawan dan pariwisata. Menurut Pitana, motivasi merupakan “pemicu” dari proses perjalanan wisata, walau motivasi ini acapkali tidak disadari secara penuh oleh wisatawan itu sendiri. Adanya motivasi tersebut 61
El-Bastawisy MM., Helmy AAW., Ali RH. 2006. Integrated Socio-economic Development for Accelerating the Regional Role of Port-Said in Tourism Development of Egypt.
67
68
mendorong orang untuk melakukan perjalanan wisata62. Ada beberapa faktor pendorong dan penarik orang melakukan wisata. yaitu: 1. Escape: Keinginan melepaskan diri dari lingkungan yang dirasakan menjemukan, atau kejenuhan dari pekerjaan sehari-hari. 2. Relaxation: Keinginan untuk penyegaran, yang juga berhubungan dengan motivasi untuk faktor escape di atas. 3. Play: Ingin menikmati kegembiraan melalui berbagai permainan yang merupakan
kemunculan
kembali
sifat
kekanak-kanakan,
dan
melepaskan diri sejenak dari berbagai urusan yang serius. 4. Strengthening family bond: Ingin mempererat hubungan kekerabatan, khususnya dalam konteks mengunjungi teman/kerabat. Biasanya wisata ini dilakukan bersama-sama (kelompok) 5. Prestige: Ingin menunjukkan gengsi dengan mengunjungi destinasi yang menunjukkan kelas dan gaya hidup, yang juga merupakan dorongan untuk meningkatkan status sosial mereka. 6. Social interaction: Untuk dapat melakukan interaksi sosial dengan teman sejawat, atau dengan masyarakat lokal yang dikunjungi. 7. Romance: Keinginan untuk bertemu dengan orang-orang yang bisa memberikan suasana romantis atau untuk memenuhi kebutuhan seksual. 8. Educational opportunity: Keinginan
melihat sesuatu yang baru,
mempelajari orang lain dan/atau daerah lain, atau mengetahui 62
Pitana, I Gede. 2005. Sosiologi Pariwisata, Kajian Sosiologis terhadap Struktur, Sistem, dan Dampak-dampak Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset
69
kebudayaan etnis lain. Ini merupakan pendorong dominan dalam pariwisata. 9. Self-fulfilment: Keinginan untuk menemukan diri sendiri, karena diri sendiri biasanya bisa ditemukan pada saat kita menemukan daerah atau orang yang baru. 10. Wish-fulfilment: Keinginan untuk merealisasikan mimpi-mimpi yang sudah lama dicita-citakan, sampai mengorbankan diri dalam bentuk penghematan agar bisa melakukan perjalanan. Hal ini juga sangat jelas dalam perjalanan wisata religius, sebagai bagian dari keinginan atau dorongan yang kuat dari dalam diri63.
Pengetahuan merupakan salah satu faktor terbentuknya motivasi. Seseorang memiliki keinginan untuk melakukan pariwisata ke suatu destinasi karena adanya pengetahuan yang diperoleh tentang destinasi tersebut. Pengetahuan wisawatan terhadap suatu destinasi diperoleh dengan berbagai cara. Perkembangan jaman dan teknologi turut membantu dalam penyebaran ilmu pengetahuan sehingga motivasi akan lebih cepat dan mudah terbentuk. Berkaitan dengan pengetahuan wisatawan tentang Bali, motivasi wisatawan Perancis untuk berpariwisata ke Bali diawali dengan adanya pengetahuan mereka mengenai Bali. 15
wisatawan Perancis (60%)
menyatakan bahwa mereka memperoleh pengetahuan tentang Bali melalui cerita dari mulut ke mulut; 4 wisatawan (16%) melalui agen perjalanan; 3
63
Op.cit
70
wisatawan (12%) melalui internet; 2 wisatawan (8%) melalui televisi; dan 1 wisatawan (4%) melalui buku. Hasilnya bisa kita lihat melalui tabel berikut : Tabel 12. Cara Memperoleh Informasi tentang Bali
No
Cara Perolehan Informasi
Wisatawan F
%
1
Mulut ke mulut
15
60%
2
Agen travel
4
16%
3
Internet
3
12%
4
Televisi
2
8%
5
Buku
1
4%
25
100%
Total Sumber: Hasil Survei 2011
Informasi mulut ke mulut memberikan pengaruh yang kuat terhadap pengetahuan wisatawan tentang Bali, dengan demikian informasi mulut ke mulut adalah salah satu bentuk promosi pulau Bali seperti yang telah dilakukan sejak jaman dahulu. Menurut Joseph D. Fridgen, Word of Mouth promotion describes peoples talking to each other about their experiences as consumers64. Motivasi yang terbentuk akibat adanya pengetahuan yang diperoleh dapat menumbuhkan minat seseorang untuk berpariwisata. Minat untuk berpariwisata merupakan proses psikologis karena didasarkan untuk memenuhi psikologi seseorang. Salah satu pemenuhan kebutuhan psikologi dapat disalurkan melalui aktivitas pariwisata. 64
Fridgen Joseph D. (1996,270). Dimension of Tourism. The Education of The American Hotel Association. USA
71
Tabel 13. Bali adalah Destinasi Utama
. Bali adalah Destinasi Utama
Wisatawan F %
1
Ya
22
88%
2
Tidak
3
12%
25
100%
No
Total Sumber: Hasil survei 2011
Hasil survei pada Tabel 13 menunjukkan bahwa 22 wisatawan Perancis (88%) memilih Bali sebagai destinasi utama di Indonesia. Pulau Bali sebagai destinasi utama di Indonesia bagi wisatawan mancanegara ditunjukkan pula oleh jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia menurut pintu masuk. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Republik Indonesia 2010-2011 (Tabel 14 dan 15), Bandara Internasional Ngurah Rai yang terletak di Denpasar merupakan pintu masuk yang paling banyak dilalui oleh wisatawan mancanegara.
72
Tabel 14. Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Menurut Pintu Masuk. Periode Januari-Desember 2010 2010 No
Pintu Masuk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Soekarno-Hatta Ngurah Rai Polonia Batam Sam Ratulangi Juanda Entikong Adi Sumarmo Minangkabau Tanjung Priok Tanjung Pinang Selaparang Makassar Sepinggan Sultan Syarif Kasim II Adi Sucipto Husein Sastranegara Tanjung Uban Tanjung Balai Karimun Lainnya Total
Januari 117.422 178.358 11.365 79.560 1.841 13.889 1.262 1.033 1.714 5.535 6.173 727 1.913 615 1.056 3.672 6.444 21.604 6.912 32.704 493.799
Februari 121.727 191.362 12.625 80.966 2.308 12.241 2.432 1.163 2.005 5.260 8.548 974 2.045 694 1.268 4.006 6.809 23.718 9.100 33.884 523.135
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
183.449 191.125 14.000 81.732 1.602 14.455 1.873 2.117 2.350 5.271 7.731 1.293 1.080 1.254 1.319 4.467 7.155 27.100 9.446 35.423 594.242
173.906 184.230 12.326 77.178 1.445 12.561 1.538 1.790 1.906 4.945 7.942 1.319 925 899 1.234 3.733 6.885 22.281 8.180 30.692 555.915
183.218 199.401 13.298 84.617 1.602 13.459 2.073 2.368 2.092 4.720 8.474 1.170 913 780 1.131 5.170 8.156 26.349 8.543 32.497 600.031
155.951 224.695 15.499 92.719 1.590 15.008 2.099 2.183 2.972 5.035 10.030 1.585 1.093 891 1.642 4.747 7.680 29.928 9.413 28.662 613.422
180.353 252.110 15.244 86.716 1.776 15.941 2.134 2.334 2.434 5.088 8.091 2.134 935 846 1.223 4.576 8.409 27.000 9.237 31.895 658.476
142.050 243.222 11.447 76.809 1.689 14.420 1.874 2.067 1.180 5.943 7.093 2.171 1.026 841 905 4.188 7.218 26.653 6.126 29.608 586.530
125.439 232.516 12.127 74.511 1.561 13.171 1.816 2.361 2.279 4.776 8.390 1.340 946 889 1.508 3.488 5.227 23.187 7.119 37.716 560.367
153.300 229.651 13.520 77.183 1.847 12.297 1.139 2.384 1.864 5.690 7.237 1.459 950 1.104 1.089 4.419 9.570 25.435 7.707 36.809 594.654
147.579 196.856 14.102 85.307 1.477 17.255 1.915 869 3.342 6.044 8.167 1.253 3.059 1.116 2.070 1.254 6.321 26.029 8.605 45.532 578.152
Desember 139.242 222.497 16.857 110.148 1.482 14.191 3.281 1.681 3.344 5.552 10.078 1.863 1.326 895 833 3.267 10.404 34.661 10.520 52.099 644.221
Sumber: Badan Pusat Statistik Republik Indonesia65
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=16¬ab=14
72
65
73
Tabel 15. Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Menurut Pintu Masuk. Periode Januari - April 2011
No
Pelabuhan Masuk
2011 Januari Februari
Maret
1
Soekarno-Hatta
138.987
144.299 160.650 151.989
2
Ngurah Rai
208.337
201.457 202.539 224.423
3
Polonia
12.172
14.270
15.600
14.998
4
Batam
77.925
86.318
87.776
92.055
5
Sam Ratulangi
1.050
1.264
1.778
1.764
6
Juanda
13.580
13.086
15.317
14.179
7
Entikong
1.647
2.297
2.044
1.831
8
Adi Sumarmo
1.374
1.622
2.501
1.993
9
Minangkabau
2.183
2.646
3.215
2.107
10
Tanjung Priok
5.903
5.089
5.593
5.278
11
Tanjung Pinang
6.194
8.648
8.388
9.026
12
Selaparang
1.164
835
1.315
1.639
13
Makassar
906
1.083
939
1.146
14
Sepinggan
1.355
1.356
1.744
1.283
15
Sultan Syarif Kasim II
1.412
1.468
1.852
1.982
16
Adi Sucipto
2.990
3.344
5.187
4.651
17
Husein Sastranegara
9.383
8.747
9.057
9.732
18
Tanjung Uban
22.663
25.662
28.523
26.206
19
Tanjung Balai Karimun
7.193
9.903
8.933
9.284
20
Lainnya
32.403
34.663
35.117
32.527
Total
548.821
568.057 598.068 608.093
Sumber: Badan Pusat Statistik Republik Indonesia66
66
April
Op.Cit
74
Gambar 29. Peta Jumlah dan Lokasi Bandar Udara di Indonesia 67
http://geospasial.bnpb.go.id/2009/08/27/peta-jumlah-dan-lokasi-bandara-udara-di-indonesia/
74
67
75
Tabel 16. Frekuensi Kunjungan Wisatawan ke Bali Frekuensi
Wisatawan
Kunjungan
F
%
1
1
19
76%
2
2
3
12%
3
3
2
8%
4
>3
1
4%
25
100%
No
Total
Sumber: Hasil survei 2011
Dari 25 wisatawan Perancis yang pernah mengunjungi Bali, 19 wisatawan (76%) menyatakan bahwa mereka baru satu kali datang ke Bali; 3 wisatawan (12%) sebanyak dua kali; 2 wisatawan (8%) sebanyak 3 kali; serta 1 wisatawan (4%) sudah kebih dari tiga kali berkunjung ke Bali. Kedatangan mereka ke Bali terentang antara tahun 1994 hingga tahun 2011. Berikut adalah daftar tahun kunjungan para wisatawan tersebut: Tabel 17. Tahun Kedatangan Wisatawan ke Bali
No
Tahun
Wisatawan F
%
1
1994
1
4%
2
1995
1
4%
3
1996
1
4%
4
1999
2
8%
5
2000
2
8%
6
2003
1
4%
7
2004
1
4%
76
No
Tahun
8
Wisatawan F
F
2005
2
8%
9
2006
3
12%
10
2007
3
12%
11
2008
4
16%
12
2009
3
12%
13
2010
7
28%
14
2011
13
52%
Sumber: Hasil survei 2011
Tabel 17 menunjukkan bahwa 1 wisatawan Perancis (4%) berkunjung ke Bali pada tahun 1994; 1 wisatawan (4%) pada tahun 1995; 1 wisatawan (4%) pada tahun 1996; 2 wisatawan (8%) pada tahun 1999; 2 wisatawan (8%) pada tahun 2000; 1 wisatawan (4%) pada tahun 2003; 1 wisatawan (4%) pada tahun 2004; 2 wisatawan (8%) pada tahun 2005; 3 wisatawan (12%) pada tahun 2006; 3 wisatawan (12%) pada tahun 2007; 4 wisatawan (16%) pada tahun 2008; 3 wisatawan (12%) pada tahun 2009; 7 wisatawan (28%) pada tahun 2010; dan 13 wisatawan (52%) pada tahun 2011. Tabel 18. Keinginan untuk Kembali Mengunjungi Bali
No
Keinginan untuk Kembali
Wisatawan F
%
1
Ya
24
96%
2
Tidak
1
4%
25
100%
Total Sumber: Hasil survei 2011
77
Keinginan untuk berkunjung kembali ke suatu destinasi merupakan gambaran kepuasan seseorang terhadap destinasi tersebut. Berkaitan dengan keinginan mereka untuk berkunjung kembali ke Bali di kemudian hari, terdapat 24 wisatawan Perancis (96%) yang menyatakan demikian; hanya 1 wisatawan (4%) yang tidak ingin kembali ke Bali. Para wisatawan tersebut mengemukakan beberapa alasan mengapa mereka ingin datang kembali ke Bali. Berikut adalah rinciannya: Tabel 19. Alasan Wisatawan untuk Datang Kembali ke Bali
No
Alasan datang kembali
1
Wisatawan F
%
Masih banyak objek yang belum ter-eksplor
8
32%
2
Budaya
7
28%
3
Indah (alam)
5
20%
4
Menemui teman/kerabat
3
12%
5
Cuaca
1
4%
6
Bekerja
1
4%
25
100%
Total Sumber: Hasil survei 2011
Berdasarkan hasil survei tentang alasan keinginan wisatawan untuk datang kembali ke Bali, 8 wisatawan Perancis (32%) membenarkan bahwa mereka masih ingin menjelajahi tempat-tempat lain di Bali; 7 wisatawan (28%) ingin kembali ke Bali karena keunikan budaya Bali; 5 wisatawan (20%) masih ingin menikmati keindahan alam Bali; 3 wisatawan (12%) ingin bertemu teman-teman dan kerabat mereka di Bali; 1 wisatawan (4%) ingin
78
datang kembali karena cuaca Bali; dan 1 wisatawan (4%) karena mungkin akan bekerja lagi di Bali.
3.2 Persepsi tentang Bali Industri pariwisata juga memiliki sifat seperti industri pelayanan lainnya, yaitu intangibility, inseparability, heterogeneity, dan perishability. Sifat-sifat
tersebut
menyebabkan
kesulitan
bagi
wisatawan
untuk
mengevaluasi bagus atau tidaknya suatu destinasi. Akan tetapi, citra yang ada dalam benak wisatawan tidak selamanya selaras dengan kondisi riil destinasi itu sendiri. Wisatawan menggunakan citra suatu destinasi sebagai alat untuk melakukan evaluasi. Image can defined as being: the impression gained according to the level of knowledge and understanding of facts (about people, product, situastion).68 Citra yang dimiliki wisatawan terhadap suatu destinasi akan menimbulkan suatu persepsi terhadap destinasi tersebut. Perception is the process through which people select, receive, organize, and interpret information from their environment.69 Citra yang terbentuk akibat adanya rangsangan pada individu mendorong individu tersebut untuk melakukan langkah-langkah yang dianggap sesuai dengan apa yang dia pikirkan.
Henslowe, Philip. (2000, P.2). The art and science of public realtion – The Basic of Public Relation. New Delhi: Crest Publishing House 69 Schermerhorn, Jhon R., James G.Hunt, & Richard N. Osborn, 1987, Managing Organizational Behavior, New York : John Wiley & Sons Inc 68
79
Menurut Horovitz persepsi dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: 1. Faktor Psikologis Faktor psikologis akan membuat perubahan dalam persepsi konsumen (wisatawan). Perubahan yang dimaksud mencakup memori, pengetahuan, dan kepercayaan dalam nilai-nilai yang dianggap penting dan berguna oleh konsumen. 2. Faktor Fisik Faktor ini akan mengubah persepsi konsumen melalui apa yang konsumen lihat dan rasakan. Faktor fisik dapat memperkuat atau menghancurkan persepsi konsumen terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh penyedia layanan (destinasi). 3. Citra yang terbentuk Citra yang dimaksud adalah citra konsumen (wisatawan) terhadap suatu produk (destinasi). Persaingan suatu produk dapat dilihat dari citra suatu perusahaan atau merk produk tersebut70. Wisatawan memiliki persepsi untuk memilih, mengorganisasikan dan mengintreprestasikan
masukan-masukan
informasi
guna
menciptakan
gambaran suatu destinasi yang memiliki arti. Oleh karena itu, citra suatu destinasi harus selalu dijaga dan dipelihara.
70
Horovitz, J. (2000, p.3-7) . Seven Secret of Service Strategy. Great Britain : Prentice Hill.
80
Tabel 20. Kesukaan Wisatawan terhadap Bali
No
Secara Umum Menyukai Bali
Wisatawan F
%
1
Ya
24
96%
2
Tidak
1
4%
25
100%
Total Sumber: Hasil survei 2011
Tabel 20 menunjukkan bahwa 24 wisatawan Perancis (96%) menyatakan bahwa mereka secara umum menyukai Bali. Hanya 1 wisatawan (4%) yang menyatakan bahwa ia tidak menyukai Bali karena Bali terlalu bersifat pariwisata massal.
Gambar 30. Kuta Saat Ramai71
71
http://fabulousbali.com/new-warnings-sounded-over-too-crowded-bali.html
81
Pengetahuan
yang
dimiliki
wisatawan
mengenai
Bali
dapat
membentuk suatu pendapat bahkan persepsi tentang Bali. Terbentuknya persepsi itu sendiri menyebabkan Bali memiliki citra khusus di mata wisatawan. Berikut ini adalah pendapat wisatawan Perancis terhadap Bali: Tabel 21. Opini tentang Bali
No
Opini tentang Bali
Wisatawan F
%
1
Indah (alam – lansekap)
10
40%
2
Pulau spiritual, dengan kekayaan seni dan budaya
8
32%
3
Atmosfir (menyenangkan, nyaman, selalu terkenang)
6
24%
4
Pariwisata massal
1
4%
25
100%
Total Sumber: Hasil survei 2011
Berdasarkan survei mengenai pendapat wisatawan tentang Bali, 10 wisatawan Perancis (40%) berpendapat bahwa Bali adalah suatu tempat yang banyak memiliki keindahan alam; 8 wisatawan (32%) berpendapat bahwa Bali adalah pulau spiritual yang kaya akan budaya dan seni; 6 wisatawan (24%) berpendapat bahwa Bali memiliki atmosfir yang menyenangkan, nyaman dan memorable; dan 1 wisatawan (4%) berpendapat bahwa Bali adalah mass tourism.
82
Gambar 31. Salah satu kegiatan keagamaan di Bali72
Masing-masing wisatawan memiliki sesuatu hal yang paling disukai dari Bali, yaitu sebagai berikut: Tabel 22. Hal Khusus yang Paling Disukai dari Bali
No
Hal khusus yang paling disukai
F
%
1
Hospitalitas penduduk
19
76%
2
Kekayaan seni
17
68%
3
Keindahan pantai
15
60%
4
Alam yang terjaga
12
48%
5
Keunikan agama dan budaya
11
44%
6
Ragam belanjaan dengan harga murah
2
8%
Sumber: Hasil survei 2011 72
Wisatawan
http://traveller2006.wordpress.com/2009/10/06/spiritual-bali-1/
83
Tabel 22 menunjukkan bahwa bagi 19 wisatawan Perancis (76%) hal yang paling disukai dari Bali adalah keramahan penduduknya; bagi 17 wisawatan (68%) adalah kekayaan seninya; bagi 15 wisatawan (60%) adalah keindahan pantainya; bagi 12 wisatawan (48%) adalah alamnya yang terjaga; bagi 11 wisatawan (44%) adalah keunikan budaya dan agamanya; dan bagi 2 wisatawan (8%) adalah ragam belanjaannya yang ditawarkan dengan harga yang relatif murah. Sebagian besar wisatawan Perancis berpendapat bahwa lanskap alam di Bali sangat indah (Tabel 21 hal. 81), namun dari sekian banyak keindahan alam yang ada di Bali, bagi 25 wisatawan Perancis, ada beberapa pemandangan yang paling representatif dari Bali: Tabel 23. Pemandangan Bali yang paling Representatif
No
Pemandangan yang paling representatif
Wisatawan F
%
1
Sawah
11
44%
2
Pantai
10
40%
3
Hutan
3
12%
4
Gunung
1
4%
25
100%
Total Sumber: Hasil survei 2011
11 wisatawan Perancis (44%) berpendapat bahwa pemandangan yang
paling representatif di Bali adalah sawah; bagi 10 wisatawan (40%) adalah pantai; bagi 3 wisatawan (12%) adalah hutan; sedangkan bagi 1 wisatawan (4%) adalah pegunungan.
84
Tabel 24. Ketidaksukaan terhadap Bali
No
Ketidaksukaan terhadap Bali
Wisatawan F
%
1
Ya
14
56%
2
Tidak
11
44%
25
100%
Total Sumber: Hasil survei 2011
Tidak hanya menyatakan hal-hal yang mereka sukai dari Bali, para wisatawan pun menyatakan bahwa ada hal-hal yang tidak mereka sukai dari Bali. 14 wisatawan Perancis (56%) menyatakan bahwa mereka mempunyai hal yang tidak mereka sukai dari Bali; dan 11 wisatawan (44%) menyatakan bahwa tidak ada hal yang tidak mereka sukai dari bali. Ketidaksukaan wisatawan Perancis terhadap Bali terbagi menjadi beberapa kelompok. Berikut adalah klasifikasi mengenai hal-hal yang tidak mereka sukai selama berada di Bali. Tabel 25. Hal yang Tidak Disukai dari Bali
No
Hal yang tidak disukai dari Bali
Wisatawan F
%
1
Kotor/tidak higienis (sampah/anjing)
4
16%
2
Penjual/supir taksi yang agresif
2
8%
3
Padat penduduk
2
8%
4
Gastronomi
1
4%
5
Kebarat-baratan
1
4%
6
Cuaca
1
4%
85
No
Hal yang tidak disukai dari Bali
Wisatawan F
%
7
Mahal
1
4%
8
Pemandangan tidak indah (Seminyak)
1
4%
9
Motor yang berbahaya
1
4%
Sumber: Hasil survei 2011
Hasil survei menyatakan bahwa ada beberapa hal dari Bali yang tidak disukai oleh wisatawan Perancis. Alasan tertinggi adalah karena kurangnya kebersihan dan sanitasi di Bali, seperti banyaknya sampah dan anjing liar di jalanan. Terdapat 4 wisatawan (16%) yang menyatakan alasan demikian. 2 wisatawan (8%) menyatakan bahwa agresivitas pedagang dan sopir taksi membuat mereka merasa tidak nyaman. Kelebihan penduduk yang terjadi di Bali juga dikeluhkan oleh 2 wisatawan (8%). 1 wisatawan (4%) tidak menyukai masakan Bali; 1 wisatawan (4%) tidak menyukai sifat kebaratbaratan yang terjadi di Bali; 1 wisatawan (4%) tidak menyukai cuaca di Bali; 1 wisatawan (4%) tidak menyukai mahalnya harga jual dan tingginya biaya hidup di Bali; 1 wisatawan (4%) menyatakan ketidaksukaannya kepada Bali karena pemandangan yang tak sedap dipandang di sekitar Seminyak. Bahaya dari sepeda motor di Bali juga telah dikeluhkan oleh 1 wisatawan (4%).
86
Gambar 32. Sampah di Kuta73
Gambar 33. Anjing Liar74
73 74
http://faktaterunik.blogspot.com/2011/04/pantai-kuta-penuh-sampah.html http://regional.kompas.com/read/2009/05/22/08305313/Belasan.Anjing.Liar.Masih.Berkeliaran.di.Badung
87
Gambar 34. Penjual agresif75
Pariwisata merupakan industri yang sangat sensitif terhadap isu-isu eksternal maupun internal. Bali pun tidak terlepas dari adanya isu-isu tesebut. Bali pernah mengalami anggapan sebagai sarang teroris serta dianggap tidak aman untuk dijadikan destinasi wisata akibat adanya serangkaian tindakan terorisme (peledakan bom terjadi beberapa kali di Bali). Tidak dapat dihindari, bahwa saat itu citra Indonesia buruk di mata dunia. 12 Oktober 2002, bom meledak tepat di jantung pariwisata Bali, dan menghancurkan citra Pulau Dewata sebagai surga wisata dunia. Bali kembali mendapatkan pukulan telak ketika serangan bom kembali mengguncang pada 1 Oktober 2005. Industri pariwisata yang baru mulai bangkit setelah serangan bom yang pertama, kembali terpuruk, dan mulai dari nol untuk kembali membangun kepercayaan dunia.
75
http://www.bugbog.com/beaches/Best-Bali-beaches-Indonesia.html
88
Gambar 35. Bom Bali I76
Gambar 36. Bom Bali II77
Indonesia berusaha memperbaiki citranya di mata internasional. Salah satu contoh usaha tersebut adalah menjadi tuan rumah saat penyelenggaraan 76
http://news.sky.com/skynews/Home/Bali-Bomb-Horror/MediaGallery/20021021067111?lpos=Home_Article_Related_Content_Region_2&lid=GALLERY_1067111_Bali_Bomb_Horro r 77 http://www.ibtimes.com/articles/141437/20110504/al-qaeda-a-notorious-history-of-death-photos.htm
89
ajang Asian Beach Games I di tahun 2008, yaitu ajang multi olahraga tingkat Asia ke-2 setelah Asian Games. Acara tersebut diselenggarakan di Bali dan hal ini merupakan kesempatan besar untuk mengembalikan citra Bali di mata internasional. Sejak itu, Bali memiliki persepsi yang baik di mata internasional. Hal tersebut terbukti dari jumlah kedatangan wisatawan internasional maupun domestik yang terus bertambah. Pemulihan tersebut bukan berarti bahwa saat ini Bali tidak memiliki masalah. Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap wisatawan Perancis, mereka menyatakan bahwa masih ada masalah tertentu di Bali. Tabel 26. Masalah Bali bagi Wisatawan
No
Masalah dikarenakan oleh:
Wisatawan F
%
1
Bencana alam
8
32%
2
Kemiskinan
7
28%
3
Jarak
6
24%
4
Terorisme
2
8%
Sumber: Hasil survei 2011
Berdasarkan hasil survei, 8 wisatawan Perancis (32%) menyatakan bahwa bencana alam adalah salah satu masalah dalam berpariwisata ke Bali. Mereka
mengkhawatirkan
terjadinya
tsunami.
7
wisatawan
(28%)
menyatakan bahwa kemiskinan merupakan masalah lain yang terjadi di Bali. 6 wisatawan (24%) menyatakan bahwa jarak tempuh antara Perancis-Bali terhitung jauh, sehingga hal ini merupakan suatu masalah bagi wisatawan. 2
90
wisatawan (8%) menyatakan bahwa tentunya Bali memiliki permasalahan karena isu terrorisme. Dari angka yang muncul (8%), menunjukkan bahwa terrorisme bukanlah suatu masalah terbesar di Bali bagi wisatawan Perancis. Kenyamanan tempat wisata di Bali sering terganggu oleh kehadiran para pedagang. Berdasarkan hasil survei, sebagian besar wisatawan Perancis merasa terganggu oleh kehadiran para pedagang keliling di sekitar lokasi pariwisata. Beberapa dari pedagang bahkan memohon-mohon agar para wisatawan mau membeli dagangan mereka.
Gambar 37. Pedagang Keliling yang Mengganggu78
78
http://irresistible2.blogspot.com/
91
Tabel 27. Ketidaknyamanan Akibat Pedagang Keliling
No
Terganggu oleh pedagang keliling
Wisatawan F
%
1
Ya
16
64%
2
Tidak
9
36%
25
100%
Total Sumber: Hasil survei 2011
Berdasarkan tabel 27, 16 wisatawan Perancis (64%) merasa terganggu akan kehadiran pedagang keliling disekitar lokasi wisata. Sementara 9 wisatawan (36%) tidak merasa terganggu oleh kehadiran para pedagang keliling tersebut. Tabel 28. Ketidaknyamanan Akibat Kios/Toko
No
Terganggu oleh kios/toko
Wisatawan F
%
1
Ya
3
12%
2
Tidak
22
88%
25
100%
Total Sumber: Hasil survei 2011
Tabel 28 menunjukkan bahwa hanya 3 wisatawan Perancis (12%) yang merasa terganggu oleh pedagang kios/toko di sekitar lokasi wisata; sedangkan 22 wisatawan (88%) tidak merasa terganggu oleh kehadiran pedagang kios tersebut.
92
3.3 Persepsi tentang “Surga” Sejarah pariwisata Bali menyebutkan bahwa Bali sudah dikenal sebagai “surga” sejak jaman dahulu. Informasi mengenai Bali tersebar ke seluruh mancanegara melalui tulisan maupun cerita dari mulut ke mulut. Hasil survei pun (Tabel 12 hal. 70) menunjukkan bahwa sebagian besar wisatawan Perancis mengenal Bali melalui cerita dari mulut ke mulut. Pendapat-pendapat yang dilontarkan wisatawan tentang Bali pada survei ini pun (Tabel 21 hal. 81), menggambarkan bahwa Bali merupakan tempat yang indah, nyaman serta kaya akan seni, budaya dan spiritual sehingga Bali memiliki citra yang baik di mata wisatawan mancanegara. Keindahan, kenyamanan dan kekayaan Bali inilah yang menjadikan Bali dijuluki sebagai “surga” oleh wisatawan mancanegara sejak dahulu. Keindahan, kenyamanan dan kekayaan yang dimiliki Bali tersebut merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dirasakan atau dimiliki oleh wisatawan mancanegara di negaranya sendiri. Tabel 29. Bali adalah “Surga”
No
Bali adalah “surga”
Wisatawan F
%
1
Ya
13
52%
2
Tidak
12
48%
25
100%
Total
Sumber: Hasil survei 2011
93
Tabel 29 menunjukkan bahwa 13 wisatawan Perancis (52%) menyatakan bahwa Bali adalah “surga”, sementara 12 wisatawan Perancis (48%) menyatakan bahwa bali bukanlah “surga”. Tabel 30. Alasan Wisatawan Perancis yang Menyatakan Bali adalah “Surga”
Bali adalah “surga”
No
Wisatawan F
%
1
Keindahan alam
6
24%
2
Aman/nyaman/tenang (atmosfir)
3
12%
3
Cuaca
3
12%
4
Perpaduan indah antara kenyataan dengan spiritual
1
4%
13
52%
Total Sumber: Hasil survei 2011
13 wisatawan Perancis mengemukakan alasan mereka menganggap Bali sebagai “surga”. 6 wisatawan (24%) menyatakan bahwa Bali adalah “surga” karena keindahan alamnya yang alami; 3 wisatawan (12%) memiliki alasan karena Bali adalah sebuah tempat yang aman, nyaman dan tenang; 1 wisatawan (4%) memiliki alasan karena adanya gabungan yang indah antara kenyataan dengan spiritual; dan 3 wisatawan (12%) memiliki alasan karena cuacanya (matahari). Tabel 31. Alasan Wisatawan yang Menyatakan Bali Bukanlah “Surga”
No 1 2 3
Bali bukanlah “surga” Banyak tempat yang lebih indah Tidak terdapat di dunia Eksploitasi pariwisata
Wisatawan F % 3 12% 3 12% 2 8%
94
No
Bali bukanlah “surga”
4 5 6 7
Terlalu banyak aturan yang harus diikuti Perbedaan perlakuan/diskriminasi Setiap negara mempunyai “surga”nya sendiri Padat penduduk Total
Wisatawan F F 1 4% 1 4% 1 4% 1 4% 12 52%
Sumber: Hasil survei 2011
Terdapat 12 wisatawan Perancis (52%) yang menyatakan bahwa Bali bukanlah “surga”. 3 wisatawan (12%) merasa bahwa Bali tidak memiliki banyak tempat yang indah, banyak destinasi yang jauh lebih indah; 3 wisatawan (12%) menyatakan bahwa tidak ada surga di dunia; 2 wisatawan (8%) menyatakan bahwa di Bali banyak terjadi eksploitasi pariwisata; 1 wisatawan (4%) menyatakan bahwa Bali memiliki banyak aturan yang harus diikuti sehingga membawa kesulitan bagi wisatawan; 1 wisatawan (4%) mengalami terjadinya perbedaan perlakuan di Bali (diskriminasi); 1 wisatawan (4%) menyatakan bahwa setiap negara pasti mempunyai surganya sendiri-sendiri, sehingga Bali dianggap bukanlah pulau yang spesial untuk disebut sebagai surga; dan 1 wisatawan (4%) menyatakan bahwa Bali bukan surga karena bali terlalu padat penduduk. Berdasarkan hasil survei, sebagian besar wisatawan Perancis memiliki persepsi bahwa Bali adalah “surga”. Surga berarti tempat yang ada atau diciptakan bagi wisatawan mancanegara dan domestik untuk berwisata. Masing-masing wisatawan memiliki sudut pandang tersendiri terhadap Bali, yang dikenal sebagai The Paradise Island, namun setiap wisatawan memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap definisi “surga”.
95
Tabel 32. Definisi “Surga”
No
1
Wisatawan
Definisi “surga”? Tidak ada kesedihan, nyaman, tenang, damai, aman, menyenangkan (atmosfir)
F
%
13
52%
2
Indah (alam), bersih
5
20%
3
Tidak ada kematian, tidak terdapat di dunia
3
12%
4
Tempat yang tak/belum terjamah
2
8%
5
Unik/berbeda dengan yang lain
1
4%
6
Bebas untuk melakukan apapun
1
4%
25
100%
Total Sumber: Hasil survei 2011
Berdasarkan
hasil
survei,
13
wisatawan
Perancis
(52%)
mendefinisikan surga sebagai tempat yang mempunyai suasana yang menyenangkan, nyaman, tenang dan damai serta tidak ada kesedihan; 5 wisatawan (20%) mendefinisikan surga sebagai segala sesuatu yang memiliki keindahan dan bersih; 3 wisatawan (12%) mendefinisikan surga sebagai tempat yang abadi, tidak ada kematian, karena memang tidak ada di dunia; menurut 1 wisatawan Perancis (4%) “surga” adalah tempat yang memiliki keunikan dan berbeda dari tempat manapun; 2 wisatawan (8%) menyebut surga sebagai tempat yang tidak terjamah; 1 wisatawan (4%) menyatakan bahwa surga adalah suatu tempat dimana semua orang memiliki kebebasan untuk melakukan apapun.
96
KESIMPULAN
1.
Bali adalah salah satu destinasi terkenal di Perancis, dan merupakan destinasi utama yang ingin mereka kunjungi untuk berlibur ke Indonesia. Meski sayangnya, beberapa warga Perancis tidak mengetahui bahwa Bali adalah salah satu pulau yang terletak di Indonesia. Mereka mengira bahwa Bali dan Indonesia adalah dua negara yang berbeda.
2.
Wisatawan Perancis adalah salah satu wisatawan Eropa yang paling banyak mengunjungi pulau Bali di tahun 2010. Sebagian besar wisatawan Perancis mengenal Bali melalui cerita dari mulut ke mulut, sama seperti awal mula Bali mulai dikenal di Eropa.
3.
Wisatawan Perancis memiliki persepsi yang baik terhadap pulau Bali. Meskipun mereka mempunyai definisi yang berbeda-beda tentang “surga”, mereka tetap berpendapat bahwa Bali adalah memang “surga”. Wisatawan memandang Bali sebagai suatu tempat yang memiliki keindahan alam, keunikan dan berbeda dari tempat manapun sehingga wisatawan dapat merasakan suasana yang nyaman, aman, damai dan tenang. Mereka juga terkesan dengan keramahtamahan masyarakat lokal.
4.
Wisatawan Perancis senang melihat pemandangan alam dan berolah raga air selama di Bali. Destinasi yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan Perancis adalah Kuta, Sanur, Ubud dan Tanah Lot.
96
97
DAFTAR PUSTAKA
Dahuri, R., Rais J., Ginting, S. P. dan Sitepu, M. J. 1996. Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu (Coastal and Marine Integrated). PT. Pradnya Paramita. Jakarta. El-Bastawisy MM., Helmy AAW., Ali RH. 2006. Integrated Socio-economic Development for Accelerating the Regional Role of Port-Said in Tourism Development of Egypt. Fridgen Joseph D. (1996,270). Dimension of Tourism. The Education of the American Hotel Association. USA. Geriya, I Wayan, (ed) 2000. Konsep Dasar Pembanggunan Kota Denpasar Yang Berwawasan Budaya. Sebuah Bunga Rampai. Denpasar. (Basic Concept of Development of Denpasar that Culture-Based). Bappeda Kota Denpasar. Henslowe, Philip. (2000). The art and science of public realtion – The Basic of Public Relation. New Delhi: Crest Publishing House Horovitz, J. (2000). Seven Secret of Service Strategy. Great Britain: Prentice Hill. http://faktaterunik.blogspot.com/2011/04/pantai-kuta-penuh-sampah.html http://peta-jakarta.blogspot.com/2010/12/peta-wilayah-bogor-terbaru.html
97
98
http://sejarahgeografiindonesia.blogspot.com/2010/07/sejarah-geografi indonesia.html http://tesalonika.files.wordpress.com/2010/07/photo-1473.jpg http://samudro.files.wordpress.com/2010/04/desa-ubud-bali.jpg http://herulegowo.wordpress.com/2010/02/13/bandara-ngurah-rai-punya-2runway/ http://indonesiaproud.wordpress.com/2010/02/04/ubud-kota-terbaik-se-asia/ http://balibeloved.blogspot.com/2009/11/pura-besakih.html http://traveller2006.wordpress.com/2009/10/06/spiritual-bali-1/ http://geospasial.bnpb.go.id/2009/08/27/peta-jumlah-dan-lokasi-bandara-udara-diindonesia/ http://fabulousbali.com/new-warnings-sounded-over-too-crowded-bali.html http://2.bp.blogspot.com/_5YK1e5MsiQE/TA9ajrI2P8I/AAAAAAAAAAw/8riUDqNDOw/s1600/bali-house.jpg http://4.bp.blogspot.com/ http://bali.bps.go.id/pressrelease/BRS_Pariwisata_02_2011.pdf http://baliculture.org/bali-hotels-villas/420 http://baliskytour.wordpress.com/museums/margarana-battle-museum/margaranabattle-museum-3/
99
http://e-kuta.com/blog/bali-airport/sejarah-bandar-udara-ngurah-rai.htm http://e-kuta.com/blog/tempat-wisata/pantai-kuta-menjelang-liburan-natal-2009tahun-baru-2010.htm http://en.wikipedia.org/wiki/Ngurah_Rai_International_Airport http://gotravel-indonesia.com/tag/maps http://irresistible2.blogspot.com/ http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/14207200221.pdf http://le-cercle-de-samsara.niceboard.com/t158-l-eternel-mystere-de-la-chambre327-de-l-hotel-bali-beach http://news.sky.com/skynews/Home/Bali-Bomb-Horror/MediaGallery/20021021067111?lpos=Home_Article_Related_Content_Region_2 &lid=GALLERY_1067111_Bali_Bomb_Horror http://regional.kompas.com/read/2009/05/22/08305313/Belasan.Anjing.Liar.Masi h.Berkeliaran.di.Badung http://secretshore.com/bali-beaches/ http://teluktomini.org/en/home/article/41-hutan-bakau-bali-terbaik-di-asia.html http://wikansadewa.blogspot.com/2008_05_01_archive.html http://wisatadewata.com/article/adat-kebudayaan/upacara-ngaben http://wisatamelayu.com/id/object/990/313/pasar-seni-sukawati/&nav=geo
100
http://www.balichemist.com/infokes/sejarah_pariwisata.html http://www.balidecouverte.com/excursion-bali/excursion-beduguljatiluwihtanahlot http://www.balitourismboard.org/bali_architek.html http://www.balitourismboard.org/bali_geography.html http://www.balitourismboard.org/bali_history.html http://www.balitourismboard.org/bali_people.html http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Data+dan+Informasi+Bisnis/Info+Bisnis+R egional/Publikasi/Profil/Bali/ http://www.bps.go.id/aboutus.php?sp=0 http://www.bps.go.id/hasilSP2010/jabar/3271.pdf http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=16¬ab =14 http://www.bugbog.com/beaches/Best-Bali-beaches-Indonesia.html http://www.cartesfrance.fr/carte-france-ville/carte-france-villes.html http://www.cedr.fr/home/index.php?id=68 & http://www.dephut.go.id/INFORMASI/PROPINSI/BALI/umum_bali.html
101
http://www.ecotourism.org/site/c.orLQKXPCLmF/b.4835303/k.BEB9/What_is_E cotourism__The_International_Ecotourism_Society.htm http://www.flickr.com/photos/ngurahagung/483530730/sizes/m/in/photostrea/ http://www.geomatika.its.ac.id/lang/id/archives/774 http://www.isi-dps.ac.id/berita/asal-mula-legong-peliatan http://www.journalbali.com/travel/mengenal-hutan-bakau-lebih-dekat-lewatwisata-mangrove.html http://www.liburanbali.com/petualangan/watersport.html http://www.lonelyplanet.com/maps/asia/indonesia/bali/ http://www.moreindonesia.com/gianyar-sukawati-art-market-bali/ http://www.primaironline.com/berita/ekonomi/112726-april-arus-Wisatawanasing-naik-1-68-persen/print http://www.sacred-destinations.com/indonesia/mt-agung-pura-besakih http://www.scribd.com/doc/37707420/Letak-Astronomis http://www.travelpod.co.uk/travel-photo/maitribe/1/1269738151/kuta-beach-withsurfers.jpg/tpod.html http://www.trekearth.com/gallery/Asia/Indonesia/Nusa_Tenggara/Bali/Pura_Ulun _Danu_Bratan/photo1032582.htm http://www.tripadvisor.fr/LocationPhotos-g297700-Sanur_Bali.html
102
http://www.voyagevirtuel.info/carte-bali-map.php Marpaung, Happy. (ed) 2002. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung: Alfabeta. Pendit, Nyoman S., 1994, Ilmu Pariwisata Pengantar Sebuah Pengantar Perdana (Introductory Science Tourism), Jakarta: PT. Pradnya Paramita. Pitana, I Gede. 2005. Sosiologi Pariwisata, Kajian Sosiologis terhadap Struktur, Sistem, dan Dampak-dampak Pariwisata (Tourism Sociology, Sociological Studies of Structure, Systems, and Impacts Tourism). Yogyakarta: Andi Offset Schermerhorn, Jhon R., James G.Hunt, & Richard N. Osborn, 1987, Managing Organizational Behavior, New York: John Wiley & Sons Inc
103
LAMPIRAN
Lembar kuesioner: Questionnaire
1.
Connaissez-vous Bali? [Oui/Non] ………….
2.
Comment avez-vous connu Bali? (Choisissez l’une) a. Internet b. Bouche à oreille c. Télévision d. Lecture e. Agence de voyage f. Autre : ………….
3.
Combien de fois êtes-vous allé à Bali et quand ? ………….
4.
Voulez-vous retourner à Bali? [Oui/Non] …………. Pourquoi ? ………….
5.
Bali est-elle votre destination principale en visitant l’Indonésie? [Oui/Non] …………. Si Non, quelle est votre destination principale ? ………….
6.
Quels lieux avez-vous visités à Bali ? ………….
7.
Qu’est-ce que vous y avez-fait ? ………….
8.
Etes-vous venus par vos propres moyens ou par une agence de voyage ? ………….
9.
Avez-vous décidé sur place des lieux à visiter ou aviez-vous préparé votre voyage (lieux de visite) à l’avance ? ………….
10. Si vous aviez choisi vos lieux de visite à l’avance, par quels moyens l’aviez vous fait ? (internet, guides papiers, etc…) …………. 11. Que pensez-vous de Bali? …………. 12. Avez-vous aimé en général ? [Oui/Non] ………….
103
104
13. Qu'avez-vous aimé plus particulièrement à Bali? (plusieurs réponses possibles) : a. Le fait qu'il y ait beaucoup de belles plages b. Une culture religieuse unique (temple, cérémonie) c. La richesse des arts (peinture, bijoux, sculpture, habille traditionnelle) d. Une nature préservée e. La grande hospitalité de la population f. La diversité du shopping à des prix pas cher g. Autre : ………….
14. Quels paysages représentent le plus pour vous Bali (exemple : la forêt luxuriante, la montagne, les rizières, les plages…) …………. 15. Il y a-t-il des choses que vous n’avez pas aimé à Bali? [Oui/Non] …………. Si oui, quelles sont-elles ? …………. 16. Pensez-vous qu'il y a un problème à Bali à cause du : terrorisme [Oui/Non] …………. des catastrophes naturelles [Oui/Non] …………. de l'éloignement de la France [Oui/Non] …………. de la pauvreté [Oui/Non] …………. 17. Vous-sentez vous à harcelés par les vendeurs ? en général [Oui/Non] …………. ambulant [Oui/Non] …………. 18. Pensez-vous que Bali soit un « paradis » ? [Oui/Non] …………. Pourquoi ? …………. 19. À votre avis, quelle est la définition du paradis? ………….
Les questions personnelles : 1.
Sexe : [Féminin/Masculin] ………….
2.
Êtes-vous toujours en activité? Oui : à …………. Non : il a été à ………….
3.
Quel est ou était votre métier ? ………….
4.
Quel âge avez-vous? …………. Vous vivez : [en couple/célibataire/veuf/veuve] ………….
5.
Avez-vous des enfants à charge? [Oui/Non] …………. Combien ? ………….
105
PERSEPSI WISATAWAN PERANCIS TERHADAP “THE ISLAND OF PARADISE”
IRA RESMAYASARI NIM. 0991061045
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI KAJIAN PARIWISATA PROGRAM DDIP PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011
106
PERSEPSI WISATAWAN PERANCIS TERHADAP “THE ISLAND OF PARADISE”
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Kajian Pariwisata, Program DDIP Pascasarjana Universitas Udayana
IRA RESMAYASARI NIM. 0991061045
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI KAJIAN PARIWISATA PROGRAM DDIP PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011
107
LEMBAR PENGESAHAN
TESIS INI TELAH DISEMINARKAN TANGGAL 24 OKTOBER 2011
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, SH, MS. NIP. 19440929 197302 1 001
Drs. I Nyoman Sunarta, M.Si NIP. 19610405 198803 1 002
Mengetahui :
Ketua Program Kajian Pariwisata Program Pascasarjana Universitas Udayana
Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana
Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, SH, MS NIP. 19440929 197302 1 001
Prof. Dr. dr.A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) NIP. 19590215 198510 2 001
108
Tesis Ini Telah Diseminarkan pada Tanggal 24 Oktober 2011
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana Nomor : 1867/UN.14.4/HK/2011 Tanggal 21 Oktober 2011
Ketua
: Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, SH.,MS
Sekretaris
: Drs. I Nyoman Sunarta, M.Si
Anggota
: 1. Prof. Dr. Km. Gde Bendesa, MADE 2. Prof. Dr. Budiarsa, MA.
109
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama, Penulis ingin berterima kasih kepada Monsieur Philippe Violier, Direktur UFR Ingénierie du Tourisme, du Bâtiment et des Services Imis Esthua, dan Bapak Prof. Dr. dr. Made Bakta selaku Rektor Universitas Udayana yang telah mendukung kerjasama Program Double Degree Indonesia-Perancis, dan telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk mengenyam pendidikan di Universitas Udayana dan Université d’Angers. Tidak lupa Penulis berterima kasih secara khusus kepada Bapak Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, SH., MS. selaku Ketua Program Studi Kajian Magister Pariwisata Universitas Udayana dan Bapak Drs. I Nyoman Sunarta, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Magister Kajian Pariwisata Universitas Udayana, atas pengarahan selama Penulis melaksanakan Program DDIP ini. Thesis ini juga terselesaikan atas bantuan dan dorongan dari Dosen Pembimbing Penulis di Université d’Angers, Madame Sylvine Pickel. Merupakan suatu kehormatan bagi Penulis untuk mendapatkan bimbingan dari beliau. Penulis berkesempatan untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pengajar yang telah memberikan informasi berharga dan bermanfaat tentang semua hal yang berhubungan dengan Industri Pariwisata di Bali dan Perancis; dan kepada semua staff yang telah membuat masa tinggal Penulis di Bali dan Perancis menjadi menyenangkan dan nyaman, dan untuk keramahan yang diberikan kepada Penulis. Penulis juga berterima kasih kepada semua kolega yang telah mendukung, dengan memberikan masukan mereka terhadap penelitian yang penulis lakukan. Penghormatan Penulis kepada keluarga, Drs. Mas Mahdi (alm.), Ai Djamhari, dan Andi Riswandi, yang telah mendukung Penulis dalam segala hal dan cara selama penyelesaian penelitian ini. Dan kepada Allah SWT, yang telah membuat segalanya menjadi mungkin.
Denpasar, Oktober 2011 Penulis
110
ABSTRAK PERSEPSI WISATAWAN PERANCIS TERHADAP “THE ISLAND OF PARADISE”
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi atau pendapat wisatawan Perancis tentang Bali, baik tentang alamnya, lingkungan, masyarakat, atau tentang pariwisata di Bali. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk memverifikasi asumsi bahwa Bali adalah benar-benar “The Island of Paradise”. Bahkan, berdasarkan hasil survei, wisatawan Perancis memiliki persepsi yang baik tentang Bali. Mereka menganggap Bali sebagai tempat yang memiliki begitu banyak keindahan alam, sebuah pulau yang unik, dan berbeda dari tempat lain sehingga wisatawan dapat merasakan suasana nyaman, aman, damai dan tenang. Mereka juga terkesan dengan keramahan masyarakat lokal. Penelitian diperoleh melalui prosedur pengumpulan data: pengamatan, wawancara, dan dokumen dari dunia empiris. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan survei yang melibatkan wisatawan Perancis yang pernah mengunjungi Bali. Hasil data survei yang diperoleh dari wisatawan tersebut dimasukkan ke dalam analisis statistik yang diuraikan secara deskriptif. Penelitian ini dilakukan pula melalui studi literatur tentang pariwisata sebagai penunjang hasil penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menghimpun dan menganalisis data melalui literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, seperti dari text-book, jurnal ilmiah, serta sumber-sumber informasi lainnya seperti pemanfaatan fasilitas dan jasa internet. Berdasarkan hasil survei pada penelitian ini, ada rekomendasi yang dapat ditawarkan untuk penelitian berikutnya, yaitu menganalisis seberapa baik turis Perancis mengenal Bali sebagai bagian dari Indonesia. Kemudian rekomendasi bagi para pelaku pariwisata adalah cara mempromosikan Bali dengan menambahkan nama “Indonesia” di beberapa brosur, leaflet, paper guides dan media iklan lainnya. Rekomendasi ini ditujukan berdasarkan hasil survei yang menyatakan bahwa banyak orang Perancis yang mengenal Bali, tetapi beberapa dari mereka tidak mengetahui bahwa Bali terletak di Indonesia. Mereka mengira bahwa Bali dan Indonesia adalah dua negara yang berbeda.
Kata Kunci: Bali, Indonesia, Wisatawan Perancis, Persepsi, Surga.
111
ABSTRACT THE PERCEPTION OF FRENCH TOURIST ABOUT THE ISLAND OF PARADISE
The purpose of this research is to determine the perception or opinion of French tourist about Bali, whether on its nature, environment, community, or about tourism in Bali. In addition, this research aims to verify the assumption that Bali is truly “The Island of Paradise”. In fact, based on the result of the survey, French tourists have a good perception on Bali. They perceived Bali as a place that has so many natural beauties, a unique island, and different from any other place so that tourists can feel the comfortable, safe, peaceful and tranquil atmosphere. They were also impressed with the hospitality of local communities. The research is obtained through the procedures of data collection through observation, interviews, and documents from the empirical world. The method used in this research is a design of a survey that was conducted through a questionnaire distributed to French tourists who have visited Bali. The result of the survey is then included in the statistics analysis, which is described descriptively. This research was also conducted through the literature of tourism studies as a supporting research. Data collection is done by collecting and analyzing the data through the literature relating to issues to be investigated; such as the textbooks, scientific journals, and other sources, such as the utilization of Internet. Based on the survey result, there are some recommendations that can be offered for the next research and for tourism actors as well. For the next research, it is recommended to do the analysis about how well French tourists know Bali as a part of Indonesia. For tourism actors, it is also recommended to promote Bali by adding the name of “Indonesia” in some brochures, leaflets, paper guides, and other advertisements. These recommendations are proposed based on the survey result that stated that many French people know Bali, but some of them don’t know that Bali lies in Indonesia. They thought Bali and Indonesia are two different countries.
Key Word: Bali, Indonesia, French tourists, Perception, Paradise.
112
RINGKASAN
Bali adalah salah satu pulau kecil di Indonesia yang terletak diantara pulau Jawa dan Lombok. Keindahan alam dan keunikan budaya Bali telah menjadikan Bali sebagai salah satu destinasi utama di Indonesia. Penyebaran cerita dari mulut ke mulut mengenai keindahan dan keunikan Bali semakin membuat Bali menjadi lebih popular lagi. Berbagai julukan yang ditujukan bagi Bali pun kemudian bermunculan. Salah satunya adalah “The Paradise Island”. Menurut Biro Pusat Statistik Provinsi Bali, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali pada Desember 2010 mencapai 227.551 orang. Angka ini meningkat 2,11% dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya. Masih pada bulan Desember 2010, sebagian besar wisatawan mancanegara datang ke Bali melalui Bandara Internasional Ngurah Rai, sementara sebagian kecil dari mereka datang melalui pelabuhan. Wisatawan mancanegara yang datang ke Bali sebagian besar datang dari Australia, Jepang, Republik Cina, Malaysia dan Korea Selatan pada Januari hingga Desember 2010. Sementara itu, wisatawan Eropa didominasi oleh Perancis, diikuti oleh wisatawan Jerman. Bali menawarkan banyak daya tarik sehingga para wisatawan dapat mengunjungi berbagai destinasi menarik dan melakukan berbagai pilihan aktivitas. Kebanyakan wisatawan Perancis mencari informasi melalui internet dalam pemilihan suatu destinasi. Berdasarkan hasil survey, empat urutan teratas destinasi yang dikunjungi wisatawan Perancis di Bali adalah Kuta, Sanur, Ubud, dan Tanah Lot. Aktivitas yang mereka lakukan selama di Bali adalah berolah raga air, menyaksikan dan berpartisipasi dalam kesenian dan budaya Bali, berbelanja, berfoto/fotografi, mengamati kehidupan masyarakat lokal, study tour, menikmati gastronomi Bali, dan bekerja/perjalanan bisnis. Aktivitas yang paling banyak dilakukan oleh wisatawan Perancis adalah melihat pemandangan/jalan-jalan (60%).
113
Industri pariwisata juga memiliki sifat seperti industri pelayanan lainnya, yaitu intangibility, inseparability, heterogeneity, dan perishability. Sifat-sifat tersebut menyebabkan kesulitan bagi wisatawan untuk mengevaluasi bagus atau tidaknya suatu destinasi. Akan tetapi, citra yang ada dalam benak wisatawan tidak selamanya selaras dengan kondisi riil destinasi itu sendiri. Citra yang dimiliki wisatawan terhadap suatu destinasi akan menimbulkan suatu persepsi terhadap destinasi tersebut. Secara umum, wisatawan Perancis menyukai Bali, mereka ingin kembali mengunjungi Bali, dan memiliki persepsi yang baik mengenai Bali. Bali merupakan sebuah pulau spiritual yang sangat indah dan kaya akan budaya dan seni, sehingga para wisatawan merasakan suasana atau atmosfir yang menyenangkan, nyaman dan memorable. Mereka juga terkesan dengan keramahtamahan masyarakat lokal. Para wisatawan pun menyatakan bahwa terdapat hal-hal yang tidak mereka sukai dari Bali, diantaranya yaitu masalah kebersihan dan sanitasi di Bali yang kurang terjaga (banyaknya sampah dan anjing liar yang berkeliaran di jalanan). Pedagang asongan yang kerap kali mengganggu juga membuat para wisatawan merasa tidak nyaman ketika berada di Bali. Meskipun Bali pernah mendapatkan citra yang kurang baik akibat peristiwa Bom Bali, wisatawan Perancis memiliki persepsi bahwa Bali adalah “surga”. Wisatawan memandang Bali sebagai suatu tempat yang mempunyai alam yang sangat indah dan unik karena memiliki perpaduan yang sempurna antara realitas dengan spriritual, sehingga wisatawan dapat merasakan suasana yang nyaman, aman, damai dan tenang.
114
DAFTAR ISI
Hal SAMPUL DALAM .................................................................................................. i PRASYARAT GELAR ........................................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI ...................................................................... iv UCAPAN TERIMA KASIH ....................................................................................v ABSTRAK ............................................................................................................. vi ABSTRACT ............................................................................................................ vii RINGKASAN ...................................................................................................... viii DAFTAR ISI ............................................................................................................x DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi DAFTAR DIAGRAM .......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi PENDAHULUAN ...................................................................................................1 BAB 1. BALI SEBAGAI DESTINASI NASIONAL DAN INTERNASIONAL YANG TERKENAL .................................................................................6 1.1 Presentasi tentang Bali ........................................................................7 1.2 Pentingnya aktivitas pariwisata di Bali .............................................18 1.2.1 Sejarah pariwisata Bali ............................................................18 1.2.2 Data statistik ...........................................................................27 1.2.3 Ragam atraksi di Bali ...............................................................33 1.3 Wisatawan Perancis ..........................................................................47 BAB 2. AKTIVITAS PARIWISATA ..................................................................50 2.1 Tempat yang dikunjungi ...................................................................53 2.2 Aktivitas/Kegiatan yang dilakukan ...................................................59 BAB 3. CITRA/PERSEPSI ...................................................................................67 3.1 Motivasi ............................................................................................67 3.2 Persepsi tentang Bali .........................................................................78 3.3 Persepsi tentang “Surga” ...................................................................92 KESIMPULAN ......................................................................................................96 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................97 LAMPIRAN .........................................................................................................103
115
DAFTAR TABEL
Hal Tabel 1
Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara, Langsung ke Bali. Menurut Pintu Masuk, Desember 2009 dan November – Desember 2010.....................................................................................30
Tabel 2
Kedatangan Wisatawan Internasional ke Bali Menurut Kebangsaan, Januari–Desember 2010 .......................................................................32
Tabel 3
Jenis Kelamin Responden ....................................................................50
Tabel 4
Tempat Wisatawan Perancis Beraktifitas.............................................51
Tabel 5
Status Perkawinan Wisatawan .............................................................52
Tabel 6
Pekerjaan Wisatawan Perancis .............................................................52
Tabel 7
Daftar Tempat yang Dikunjungi ..........................................................54
Tabel 8
Aktivitas Wisatawan di Bali ................................................................60
Tabel 9
Cara Berwisata ke Bali .........................................................................64
Tabel 10 Menentukan Destinasi ..........................................................................65 Tabel 11 Pemilihan Destinasi..............................................................................65 Tabel 12 Perolehan informasi tentang Bali .........................................................70 Tabel 13 Bali adalah Destinasi Utama ................................................................71 Tabel 14 Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Menurut Pintu Masuk. Periode Januari-Desember 2010 ....................................72 Tabel 15 Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Menurut Pintu Masuk. Periode Januari - April 2011 ..........................................74 Tabel 16 Frekuensi Kunjungan Wisatawan ke Bali ............................................75 Tabel 17 Tahun Kedatangan Wisatawan ke Bali ................................................75 Tabel 18 Keinginan untuk Kembali Mengunjungi Bali ......................................76 Tabel 19 Alasan Wisatawan untuk Datang Kembali ke Bali ..............................77 Tabel 20 Kesukaan Wisatawan terhadap Bali .....................................................80 Tabel 21 Opini tentang Bali ................................................................................81 Tabel 22 Hal Khusus yang Paling Disukai dari Bali ...........................................82 Tabel 23 Pemandangan Bali yang Paling Representatif .....................................83 Tabel 24 Ketidaksukaan terhadap Bali ...............................................................84 Tabel 25 Hal yang Tidak Disukai dari Bali.........................................................84 Tabel 26 Masalah Bali bagi Wisatawan ..............................................................89
116
Tabel 27 Ketidaknyamanan Akibat Pedagang Keliling ......................................91 Tabel 28 Ketidaknyamanan Akibat Kios/Toko...................................................91 Tabel 29 Bali Adalah “Surga” .............................................................................92 Tabel 30 Alasan yang Menyatakan Bali adalah “Surga” ....................................93 Tabel 31 Alasan yang Menyatakan Bali Bukan “Surga” ....................................93 Tabel 32 Definisi “Surga” ...................................................................................95
117
DAFTAR DIAGRAM
Hal Diagram 1
Penggunaan Lahan di Bali ................................................................9
118
DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 1 Peta Indonesia ........................................................................................7 Gambar 2 Peta Bali .................................................................................................8 Gambar 3 Arsitektur Bali .....................................................................................13 Gambar 4 Kamar Suci No. 327 ............................................................................25 Gambar 5 Bandara Tuban .....................................................................................26 Gambar 6 Vila Pedesaan di Bali ...........................................................................28 Gambar 7 Upacara Ngaben...................................................................................34 Gambar 8 Pura Besakih ........................................................................................35 Gambar 9 Peta Lokasi Pura Besakih ....................................................................36 Gambar 10 Peta Lokasi Pantai di Bali ..................................................................37 Gambar 11 Olah Raga Air ....................................................................................38 Gambar 12 Danau Bratan .....................................................................................39 Gambar 13 Peta Lokasi Danau Bratan .................................................................39 Gambar 14 Ekowisata Mangrove .........................................................................42 Gambar 15 Atraksi Tari Kecak .............................................................................43 Gambar 16 Taman Margarana ..............................................................................44 Gambar 17 Pasar Tradisional Sukawati................................................................45 Gambar 18 Peta Lokasi Pasar Sukowati ...............................................................45 Gambar 19 Peta Perancis ......................................................................................47 Gambar 20 Pantai Kuta.........................................................................................57 Gambar 21 Pantai Sanur .......................................................................................58 Gambar 22 Ubud ..................................................................................................58 Gambar 23 Tanah Lot ...........................................................................................59 Gambar 24 Aktivitas Pantai..................................................................................61 Gambar 25 Berbelanja ..........................................................................................62 Gambar 26 Masyarakat Lokal Berfoto dengan Wisatawan Asing .......................62
119
Gambar 27 Berfoto ...............................................................................................63 Gambar 28 Melihat/Berpartisipasi dalam Seni & Budaya Bali ............................63 Gambar 29 Peta Jumlah dan Lokasi Bandar Udara di Indonesia .........................74 Gambar 30 Kuta Saat Ramai ................................................................................80 Gambar 31 Salah Satu Kegiatan Keagamaan di Bali ...........................................82 Gambar 32 Sampah di Kuta..................................................................................86 Gambar 33 Anjing Liar.........................................................................................86 Gambar 34 Penjual Agresif ..................................................................................87 Gambar 35 Bom Bali I .........................................................................................88 Gambar 36 Bom Bali II ........................................................................................88 Gambar 37 Pedagang Keliling yang Mengganggu ...............................................90
120
DAFTAR LAMPIRAN
Hal Lampiran 1 Kuesioner ........................................................................................103