Firman Jaya
2
Diartikan sebagai
sel
penambahan jumlah secara dari 1 sel
Penambahan jumlah sel pada bakteri dilakukan
biner (membelah diri) yaitu membelah menjadi 2 sel yang identik dengan sel induk
3
4
pertumbuhan sel-sel mikroba dalam populasi yang dapat dihitung berdasarkan peningkatan massa sel.
Didefinisikan sebagai
perubahan jumlah/massa sel persatuan waktu.
GROWTH
RATE,
adalah
5
Adalah interval
saat formasi 2 sel dari 1 sel
Waktu saat kejadian tersebut berlangsung disebut GENERATION TIME atau sering disebut juga DOUBLING TIME.
6
7
1.
melihat sel secara langsung dengan bantuan mikroskop dan haemositometer, baik Total
cell
count,
sel hidup atau sel mati terhitung semua. 2.
Viable count, menghitung
hanya sel yang
hidup, plate count atau colony count, dengan 2 metode yaitu pour plate dan spread plate
9
10
11
Sel mikroba disentrifugasi dan endapannya diukur : a.
Berat kering
b.
Turbidity, kekeruhan (spectrofotometer)
Dengan satuan unit nya adalah ABSORBANSI
12
1.
Suhu
a.
Psycrophyl
b.
Mesophyl
c.
Thermophyl
d.
Hyperthermophyl
2. pH= Keasaman atau kebasaan a.
Acidophiles, fungi, thiobacillus
b.
Alkaliphilic, prokaryot, spesies bacillus, juga halophilic
3. Air 4. Oksigen a. Anaerob, terdiri dari - Obligat - Aerotoleran - Fakultatif b. aerob, terdiri dari - obligat - fakultatif - microaerophilic 13
14
meniadakan semua mikroorganisme yang ada di suatu media, alat, dan ruang.
Pada
prinsipnya
adalah
Semua mikroorganisme baik yang
patogen ditiadakan
patogen ataupun non
15
Dilakukan untuk membunuh semua mikroba yang ada. a.
Sterilisasi panas
b.
Autoklaf
c.
Pasteurisasi
d.
UHT
e.
Filter
16
1. Sterilisasi panas, membunuh mikroba menggunakan suhu tinggi dengan suhu di atas 100oC. Sterilisasi panas
memerlukan waktu semakin sebentar seiring dengan semakin tinggi
suhu. Cara ini hanya dapat dilakukan pada peralatan yang tahan terhadap suhu tinggi, kadang-kadang pada bakteri berspora yang tahan suhu tinggi, sistem ini tidak berlaku. 17
cara sterilisasi panas yang digabungkan dalam keadaan lembab dan tekanan yang tinggi. Cara ini dapat membunuh semua mikroorganisme karena suhu sekitar 121 C, dan
2. autoklaf, adalah
o
tekanan 1 atm. Sistem kerja sterilisasi autoklaf adalah panas lembab, sehingga waktu yang dibutuhkan
hanya 10-15
menit. Sterilisasi ini dapat digunakan utk semua media dan alat.
18
untuk media atau bahan yang tidak tahan terhadap panas tinggi. Pada dasarnya cara pasteurisasi tidak
3. Pasteurisasi, adalah suatu metode sterilisasi
membunuh semua mikroorganisme dalam satu waktu, tetapi lebih ditujukan untuk membunuh dulu mikroba
patogen seperti M. tuberculosis.
Cara kerja metode ini memanaskan bahan antara 63-66oC selama 30 menit. Setelah proses tersebut bahan disimpan dan esoknya diulang dengan cara yang sama.
19
4. Ultra High Temperature (UHT), adalah suatu cara sterilisasi dengan menggunakan suhu yang sangat tinggi di atas 100oC, dalam waktu yang sangat singkat kurang dari 1 menit.
digunakan untuk bahan atau media yang sangat tidak tahan pemanasan dengan suhu tinggi, karena Cara ini biasa
mengandung kandungan gula yang tinggi seperti misal sari buah.
20
5. Sterilisasi filter, adalah sterilisasi yang dilakukan dengan
menyaring suatu bahan melewati poripori saringan yang sangat kecil atau sering disebut dengan membran filter, sehingga mikroorganisme tertahan di permukaan saringan. Cara ini dilakukan terutama untuk
bahan yang tidak boleh dipanaskan seperti misal vaksin, darah, dan lain-lain.
21
22
dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme
Bahan
kimia
yang
disebut ANTIMIKROBIAL AGEN.
Antimikrobial agen dapat berasal dari bahan sintetik ataupun bahan alami.
23
bahan yang membunuh mikroorganisme. Berdasarkan hal ini,
Adalah
kita mengenal bakterisidal, fungisidal dan algisidal.
Setiap sidal agen hanya ditujukan pada mikroorganisme tertentu, jarang ada agen sidal yang efektif membunuh semua mikroorganisme. 24
Adalah substansi mikroorganisme
yang
menghambat mikroorganisme.
tidak tapi
membunuh
hanya pertumbuhan
Berdasarkan hal ini kita mengenal bakteriostatic, fungistatic dan algistatic. Pemberian statik agen dapat tidak
berfungsi bila media menjadi medium yang disukai oleh mikroorganisme. 25
Seringkali dapat terjadi bila konsentrasi yang harusnya sidal dikurangi sehingga mikroorganisme mengalami statik atau agen yang seharusnya statik mengalami konsentrasi yang tinggi sehingga mikroorganisme mengalami sidal.
26
Adalah agen antimikrobial yang hanya lebih toksik bagi mikroorganisme, tetapi kurang berbahaya bagi sel hewan atau tumbuhan lain. Contoh pada obat-obatan chemotherapetic yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme tanpa merusak inangnya.
27
Tiga garis besar efek tersebut biasa diterapkan pada fase eksponensial pada kurva pertumbuhan mikroorganisme adalah : 1.
Bakteriostatik
2.
Bakterisidal
3.
bakteriolitik 28
tidak ada pertumbuhan bakteri tetapi bakteri yang diberi agen ini tidak mati.
Efeknya
dapat
dilihat
dengan
Fungsi bakteriostatik menghambat
sintesa protein dan berikatan dengan ribosom. Fungsi tersebut akan hilang bila konsentrasi agen tersebut semakin rendah.
29
Agen ini akan membunuh bakteri tetapi tanpa terjadi kerusakan pada sel atau tidak menyebabkan sel menjadi lisis. Fungsinya
menghambat binding sel
bakteri tetapi tidak akan kehilangan fungsi oleh pengenceran.
30
Adalah suatu agen yang menyebabkan sel bakteri lisis atau pecah. diamati dengan menurunnya jumlah sel atau turbiditas sel setelah agen ini ditambahkan.
Dapat
Contoh antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel atau merusak membran sitoplasma bakteri seperti misal penisilin 31
untuk mengetahui kemampuan antimikrobial agen dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Salah satu cara
mencari konsentrasi mikrobial agen terkecil yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba.
Metode ini
32
1.
Tube dillution technique
2.
Agar diffusion method
menghasilkan zona hambat yang ditandai dengan cairan bening atau lingkaran bening pada permukaan agar
Kedua teknik ini akan
33
Keduanya adalah antimikrobial agen yang digunakan pada situasi yang berbeda. Desinfektan adalah antimikrobial agen/bahan kimia yang digunakan untuk membunuh
mikroorganisme hidup.
pada benda
tidak
Antiseptik adalah antimikrobial agen/bahan kimia yang digunakan untuk membunuh
mikroorganisme pada jaringan hidup dan bersifat nontoksik pada jaringan tersebut
34
Adalah penggunaan bahan kimia yang diharapkan dapat membunuh
mikroorganisme sasaran tetapi tidak toksik terhadap jaringan hidup.
Kemoterapetik agen merupakan bahan kimia yang merupakan cara pengobatan yang banyak dipakai saat ini.
35
Adalah bahan kimia yang dihasilkan oleh berbagai mikroorganisme yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan mikroorganisme lain. Sensitivitas mikroorganisme terhadap antibiotik sangat bervariasi, bakteri gram positif lebih sensitif terhadap antibiotik daripada bakteri gram negatif. 36
dapat membunuh bakteri gram negatif dan gram positif.
1.
Broad spectrum antibiotik adalah antibiotik yang
2.
Narrow spectrum antibiotik adalah antibiotik yang hanya
dapat membunuh bakteri gram negatif atau gram positif saja.
Beberapa jenis antibiotik dapat memiliki spektrum ekstrim terbatas hanya pada satu atau beberapa strain bakteri saja.
37
Dilakukan berdasarkan struktur kimia atau ‘mode of action’.
target utama antibiotik adalah dinding sel, membran sitoplasma, proses biosintetik protein dan sintesis asam nukleat.
Pada bakteri,
Contoh pada obat golongan sulfa
38
Adalah suatu kejadian dimana suatu
antibiotik tidak dapat membunuh mikroorganisme.
lagi
Hal ini dapat terjadi karena : - Organisme mempunyai struktur yang menghambat masuknya antibiotik, contoh pada mycoplasma yang dinding selnya resisten terhadap penisilin. 39
- Organisme impermeabel terhadap antibiotik. - Organisme yang dikenai antibiotik ada dalam
bentuk inaktif, contoh endospora
- Organisme memodifikasi target antibiotik
- Dengan
perubahan genetik, organisme menghambat antibiotik pada keturunannya
- Organisme
mampu memompa keluar antibiotik yang sudah terlanjur masuk ke dalam sel.
40
Permeabilitas menurun, penisilin, kromosom, p. aeruginosa Inaktivasi antibiotik. Tetrasiklin, plasmid dan kromosom, neisseria gonorrhoeae, S. aureus
Alterasi pada target, eritromisin, plasmid dan kromosom, enterik bakteri dan S. aureus Pengembangan jalur resisten biokimia, streptomisin, kromosom, S. aureus dan enterik bakteri. 41
1. Mencegah kerusakan pangan, yaitu pembusukan makanan akibat kontaminasi mikroorganisme, yang didefinisikan sebagai perubahan penampakan, rasa dan bau makanan yang tidak disukai konsumen. Caranya dengan memperpanjang fase lag mikroorganisme pada kurva pertumbuhan.
42
2. Pengawetan makanan, mencegah makanan agar tidak terkontaminasi mikroorganisme atau mencegah mikroorganisme agar tidak tumbuh pada makanan. Dilakukan dengan cara
perlakuan
suhu,
perubahan
kadar
air (penambahan garam dan gula, dikeringkan), pH, fermentasi, pengalengan, dan penambahan bahan kimia.
43