PEMBUATAN IKLAN TELEVISI PADA BOROBUDUR INTERNATIONAL GOLF & COUNTRY CLUB MAGELANG
Naskah Publikasi
disusun oleh Yogi Heri Susanto 08.12.3215
JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
TELEVISION ADVERTISING IN MAKING BOROBUDUR INTERNATIONAL GOLF & COUNTRY CLUB MAGELANG PEMBUATAN IKLAN TELEVISI PADA BOROBUDUR INTERNATIONAL GOLF & COUNTRY CLUB MAGELANG Yogi Heri Susanto Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT The development of the technology world very rapidly, especially in the field of advertising (advertising). Advertising emphasis on a new innovations to help people in getting information quickly and easily. A company must be able to make information services and promotions to attract consumers. Borobudur International Golf & Country Club is engaged in the sport, experienced problems in providing information and promoting places and facilities that exist today. There are still many people who do not know about the existence of Borobudur International Golf & Country Club. The method used was qualitative, with the approach to the theory of advertising. Analytical methods used were flow model of analysis. Analysis techniques have a process flow model analysis include: (1) Identifying and selecting the data that has been obtained; either in the form of interviews, written documentation and data. (2) The data has been obtained and presented and analyzed. (3) After conducting the analysis later concluded. Sources of data in this study were: (1) Production, shooting video, the selection of video and video editing (2) Respondents of the key production crew ads, and (3) Note the results of observations of researchers. Advertising production prosess does require preparation and strong to produce a goog and interesting advertising. The benefits of this advertising as a media compaign as well as a medium of information for the company, which is expected to raise the image of the company. Keywords: advertising, flow model of analysis, the Borobudur International Golf & Country Club.
1. Pendahuluan Kemajuan teknologi saat ini telah banyak memberikan manfaat dalam kehidupan, salah satunya adalah komputer. Kompuer merupakan salah satu teknologi yang sebagian besar dibutuhkan manusia. Manusia dimudahkan dengan adanya multimedia karna dapat berintaksi dengan komputer melalui media gambar, teks, audio, video dan animasi sehingga informasi yang disajikan akan lebih jelas dan menarik. Borobudur International Golf & Country Club yang bergerak dibidang olahraga, mengalami permasalahan dalam mempromosikan tempat dan fasilitas yang ditawarkan. Masih banyak orang yang belum tahu tentang keberadaan Borobudur International Golf & Country Club. Terutama wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara yang sedang berkunjung ke Jawa Tengah. Adanya media iklan elektronik Borobudur International Golf & Country Club, akan menggunakan iklan televisi untuk mempromosikan tempat dan fasilitas-fasilitas yang ditawarkan, agar wistawan-wisatawan yang sedang berkunjung tahu tentang keberadaan Borobudur International Golf & Country Club dan fasilitas yang ditawarkan. Karna iklan televisi merupakan salah satu media pendukung dalam penyampaian informasi yang efektif dan menarik dalam penyampaiannya. Memproduksi iklan televisi harus melalui 3 tahap, yaitu tahap praproduksi, tahap produksi dan pasca produksi. Perancangan iklan televisi mempunyai peran yang penting sebelum memproduksi sebuah iklan. 1. Landasan Teori 1.1Tinjauan Pustaka Melihat dari sejumlah judul dan tema yang hampir sama pada beberapa karya skripsi khususnya program studi Sistem Informasi, penulis berusaha memberikan informasi persamaan dan perbedaan yang ada. Dengan satu contoh karya mahasiswa jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM yang bernama WISNU HARJUNA, NIM 07.12.2122 dan yang berjudul ANALISIS DAN PERANCANGAN IKLAN WAROENG STEAK & SHAKE UNTUK MEDIA TELEVISI. Terdapat beberapa kesamaan dan perbedaan antara skripsi yang akan penulis susun dan skripsi yang akan dibandingkan untuk kesamannya sendiri diantara lain : Persamaan : 1. Judul dan tema hampir sama dengan konsep periklanan. 2. Landasan teori yang ditulis mengacu pada ilmu multimedia dan broadcating yang sudah ada dan refensi dari pustaka. 3. Teknik yang digunakan menggunakan software editing yang sama yaitu Adobe. 4. Proses pra-produksi, produksi dan pasca produksi hampir sama menggunakan teknik pembuatan periklanan.
1
5. Daftar pustaka mengambil dari buku multimedia M. Suyanto. 6. Hasil dari dari keseluruhan proses pembuatan video diharapkan mampu mampu menjadi media informasi yang baik. Perbedaan : 1. Teknik pembuatan dan pengambilan gambar berbeda tergantung dari kemampuan skil dalam mengaplikasikan unsur seni masing- masing. 2. Mengali dari ilmu yang diperoleh selama bekerja dan pengamatan dalam bidang periklanan. 2.2 Pengertian Periklanan Iklan televisi adalah media informasi berupa audio visual yang membujuk konsumen untuk melakukan sesuatu, biasanya untuk membeli sebuah produk. Iklan televisi dapat menarik dan berkomunikasi dengan khalayaknya dalam cara tertentu sehingga membuahkan hasil yang diinginkan, para pengiklan pertama-tama harus memahami khalayak mereka. Mereka harus mengakrabkan diri dengan cara berpikir konsumen dengan faktor-faktor yang memotivasi mereka dengan lingkungan dimana mereka hidup. Iklan televisi adalah bentuk komunikasi tradisional dalam dunia periklanan, dan sampai saat ini tetap menjadi media incaran para pengiklan. Fenomena ini terjadi karena iklan televisi memiliki sarana lengkap untuk melakukan suatu komunikasi baik secara verbal maupun visual. 2.3 Sejarah Periklanan Sejarah periklanan televisi dimulai pada tahun 1947 berupa iklan sponsorship. Adanya iklan televisi memperbaiki keterbatasan penyiaran radio dan kebekuan karakter iklan cetak. Selain itu, iklan televisi menjadikan jangkauan penyiaran lebih luas dan membuat karakter menjadi hidup. Stasiun televisi CBS mulai menayangkan iklan televisi pada bulan Juni 1948 berupa iklan sponsorship dari Lincoln-Mercury pada acara The Ed Sullivan Show, yang menjadi salah satu acara dengan jam tayang paling panjang dan serial yang paling sukses. The Ed Sullivan Show memacu kemajuan skor karier bisnis pertunjukan. Pada tahun 1971, ada 933 sponsor yang mensponsori acara televisi, atau meningkat 515% dibandingkan tahun 1947. 2.4 Konsep Dasar Dalam Periklanan Salah satu cara dalam promosi produk maupun jasa yaitu menggunakan periklanan. Tanpa periklanan produk atau jasa tidak akan dapat dikenal oleh konsumen.
2
Periklanan adalah media bayar yang digunakan oleh penjual atau perusahaan untuk memperkenalkan produk maupun jasa dan merupakan alat promosi yang kuat. 2.5 Langkah-langkah dan Strategi Merancang Iklan Televisi Strategi merancang iklan televisi mencakup: a. Strategi menetapkan audien sasaran. b. Strategi anggaran iklan telvisi. c. Strategi mencari keunggulan produk yang dipasarkan. d. Merancang ide penjualan utama sebagai kampanye (strategi kreatif). e. Strategi merancang daya tarik pesan iklan. f. Strategi merancang gaya dalam mengeksekusi dalam mengeksekusi pesan iklan. 2.6 Manajemen Periklanan Manajemen periklanan terdiri dari 5 tahap yang dikenal dengan 5 M : Mission (penetapan tujuan), Money (keputusan anggaran ), Message (keputusan pesan), Media (penetapan media), dan Measurement (evaluasi mengenai kampanye). Tahapan proses manajemen periklanan ditinjaukkan pada gambar 2.2 berikut ini.
Penetapan Tujuan
Penetapan Anggaran
Keputusan Pesan
Penetapan Media Evaluasi
Gambar 2.1 Proses Manajemen Periklanan
________________________ 1 Suyanto, M, Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia, Andi Offset, Yogyakarta, 2005 2 Suyanto, M, Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan, Andi Offset, Yogyakarta, 2004
3
2.7 Strategi Keunggulan Produk Produk merupakan buruan pemasaran yang paling mendasar. Produk tidak hanya objek fisik, tetapi merupakan seperangkat manfaat atau nilai yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan, baik secara fungsional piskologi, maupun sosial. Beberapa strategi yang perlu diperhatikan seperti : a. Kualitas b. Keistimewaan (Fitur) c. Desain d. Gaya e. Kemasan 2.8 Penetapan Tujuan Periklanan Dalam penetapan tujuan periklanan perlu diperhatikan pasar sasaran iklan tersebut. Tujuan periklanan dapat dibedakan menurut sasaranya sebagai berikut. a. Iklan Informatif b. Iklan Persuasif c. Iklan Pengingat d. Iklan Penambah Nilai e. Iklan Bantuan Aktivitas Lain 2.9 Strategi Kreatif Beberapa pendekatan untuk mengerjakan strategi kreatif, antara lain : a. Pendekatan generik berorientasi b. Pendekatan preemtive c.
Pendekatan unique selling proposition
d. Brand image e. Pendekatan inherent drama atau pendekatan karakteristik produk f. Konsep positioning 2.10 Daya Tarik Pesan Daya tarik pesan dapat diciptakan menggunakan, antara lain : a. Daya tarik selebritis b. Daya tarik Humor c. Daya tarik rasa takut d. Daya tarik komperatif e. Daya tarik informasional/rasional f. Daya tarik emosional g. Daya tarik kombinasi
4
2.11 Sinematografi Senimatografi adalah tata cara merakam unsure visual sebuah film. Dengan mengenal variabel apa saja yang harus diketahui : a. Brightness (kecerahan) b. Kontras. c. Kualitas cahaya. d. Fokus. e. Perspektif. f. Warna. g. Sound. 2.12 Teknik Menggunakan Kamera a. Panning. b. Tilting. c. Tracking. d. Crane. e. Following. 2.13 Teknik Pengambilan Gambar Istilah-istilah yang banyak dipakai dalam penulisan naskah iklan televisi anata lain: a. BCU ( Big Close Up ) atau ECU (Extreme Close Up ) b. CU ( Close Up ) c. MCU ( Medium Shot ) d. MS ( Medium Shot ) e. MFS ( Medium Full Shot ) f. LS ( Long Shot ) g. FS ( Full Shot ) h. MLS ( Medium Long Shot ) i. ELS ( Extreme Long Shot ) j. VLS ( Very Long Shot ) k. Two Shoot l. Cut
5
2.14 Kamera Angle a. High Angle High Angle yaitu pengambilan gambar dari sudut pandang atas obyek, sehingga obyek tampak terekpose dari bagian atas. b. Low Angle Kebaikan dari high angle yang mengambil gambar dari sudut atas, low angle melakukan pengambilan gambar dari sudut bawah. c. Eye Level, Profil Shot Eye Level dipahami sebagai standar pengambilan gambar dalam ketinggian relative sedang, kurang lebih sejajar dengan tinggi orang. d. Over Shoulder Mengambil adegan dialog dari sudut belakang/ punggung bahu seolah satu subyek talent. 2.15 Perangkat Multimedia Yang digunakan Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video yang menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, gambar, dan audio. Berikut dijelaskan beberapa hardware dan software yang digunakan dalam pembuatan iklan ini. Yang termasuk hardwarenya adalah, seperangkat PC, sedangkan software yang berkaitan dengan iklan ini adalah Adobe Premiere Pro CS3, Adobe Soundbooth CS3, dan Adobe Photoshop CS3. 3. Analisis dan Perancangan Sistem 3.1 Analisis PIECES Untuk mengetahui identifikasi masalah, maka kita harus menganilisis terhadap kinerja, informasi, control, ekonomi, efficiency dan pelayanan. Panduan ini lebih dikenal dengan nama analisa PIECES :
6
-
Performance
-
Information
-
Economy
-
Control
-
Efisiensi
-
Service
1. Kinerja Sistem ( Performance ) Analisis kinerja sistem dimaksudkan untuk meningkatkan sejauh mana kinerja dari sistem untuk menyelesaikan tahap-tahap pekerjaan dengan mempertimbangkan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan. Peluang untuk memperbaiki kinerja terjadi ketika seseorang menyetujui suatu cara untuk mempercepat tugas-tugas yang ada sehingga sasaran dapat tercapai dan tepat guna. Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Tabel 3.1 Kinerja Sistem ( Performance )
Faktor yang dinilai Throughput
Hasil Analisis - Jumlah karyawan 209 - Jumlah Caddy : 122 Caddy Leguler : 114 Caddy Traning : 8 - Jumlah Hole 18 - Driving Range 1 - Jumlah member sekitar 200 orang - Jumlah konsumen dalam sehari 3.3% atau sekitar 50 orang/hari.
Response Time
-Lamanya
penyampain
pesan
yang
membutuhkan waktu 1 sampai 5 hari. -Penyampaian pesan dapat disingkat dalam waktu 30 detik sampai 60 detik, seperti area Green, Driving Range, Restaurant dan
Pro
bagian.
7
Shop,diringkas
menjadi
satu
2. Informasi ( Information ) Informasi merupakan hasil proses pengolahan data yang dilakukan oleh sebuah sistem informasi. Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasi serta melihat peluang-peluang yang mungkin menjadi lahan baru bagi perusahaan. Namun demikian yang menjadi pertimbangan dalam pemenuhan kebutuhan informasi adalah sejauh mana kualitas informasi yang akan disajikan bagi pengguna informasi. Tabel 3.2 Informasi ( Information )
Faktor yang dinilai
Hasil Analisis Tidak
Kurangnya informasi yang relevan
banyak
masyarakat
yang
tahu,
khususnya pencinta olah raga golf yang mengetahui
tentang
keberadaan
lamapangan golf ini. Informasi
Informasi kepada member
kepada
member
pihak
perusahaan melakukan penyebaran dan pemasangan brosur dan sepanduk. Rata-rata pemain baru mendapat informasi
Informasi kepada pemain baru
dari pihak tour and travel agen, yang sudah berkerja sama dengan pihak perusahaan.
3. Ekonomi (Economy) Hal yang menjadi pertimbangan pada analisis ekonomi adalah apakah sistem informasi promosi baru yang diterapkan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Pertimbangan ekonomi akan dilakukan perbandingan sejauh mana manfaat dari sistem lama dalam mendukung proses manajerial perusahaan. Sistem lama yang digunakan kurang ekonomis karena banyak dana yang dikeluarkan untuk pembuatan brosur, stiker, majalah, dan kalender, sebagai contoh sering kali banyak brosur yang sudah naik cetak ternyata hanya dalam waktu singkat harus diganti, sehingga akan menambah beban biaya promosi itu sendiri. Begitu juga dengan pembuatan stiker, kalender, dan majalah. Pembengkakan biaya bisa terjadi pada perusahaan ini, sehingga bisa menimbulkan
8
masalah. Bagaimanakah untuk mengurangi pembengkakan biaya? Hal ini merupakan masalah ekonomi. Tabel 3.3 Ekonomi (Economy)
Faktor yang dinilai
Hasil Analisis Pembuatan brosur memakan waktu yang
Pembuatan brosur
cukup lama dan biaya yang sangat besar tiap
bulanya,
pembuatan
brosur
menghabiskan biaya sekitar 2 juta rupiah untuk 1000 lembar brosur, belum termasuk pemasangannya. Pemasangan iklan dimedia cetak seperti
Pemasangan iklan dimajalah
majalah sangat mahal dan biasanya hanya dilihat satu kali saja oleh pembaca. Biaya untuk pemasangan iklan dimajalah pihak perusahaan mengluarkan biaya sekitar 10 sampai 15 juta rupiah untuk sekali beriklan.
4. Kontrol ( Control ) Analisis control atau pengendalian adalah proses analisis terhadap sistem pengendalian yang diterapkan oleh suatu perusahaan atau lembaga pendidikan untuk mengendalikan proses penggunaan data atau informasi perusahaan serta proses kerja yang dilakukan oleh karyawan agar kinerja perusahaan dalam kondisi yang prima. Pada sistem lama kurang dapat terkendali dalam penyebaran brosur, stiker, majalah, dan kalender. 5. Efisiensi ( Efficiency ) Efisiensi seringkali dihubungkan dengan bagaimana meminimalisasi pemborosan sumber daya, waktu, uang, peralatan, ruang, dan keterlambatan pengolahan data. Didalam sistem lama menggunakan brosur, stiker, majalah dan kalender, tidak baik secara terus menerus dalam tahap promosi dan pemasaran. Sehingga terjadi pemborosan waktu, pengeluaran biaya yang tidak sedikit dan hasilnya tidak maksimal dari segi biaya dan waktu.
9
Tabel 3.4 Ekonomi Efisiensi ( Efficiency )
Faktor yang dinilai
Hasil Analisis
Memberikan pesan atau info kepada
Menggunakan
layanan
SMS
untuk
member
memberikan info kepada member tentang adanya turnamen atau promo
6. Pelayanan ( Service ) Titik berat analisis pelayanan adalah pada tinjauan sejauh mana kemudahan yang diberikan oleh sistem yang diterapkan untuk menyelesaikan pekerjaan, kemudahan untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan untuk proses evaluasi kinerja perusahaan serta kemudahan bagi konsumen untuk memperoleh informasi tentang perusahaan. Pelayanan informasi menggunakan sistem lama kurang komunikatif dan kurang memuaskan konsumen dikarenakan lambatnya pelayanan yang diberikan tersebut. Karena hanya dengan penyebaran brosur, stiker, majalah, dan kalender. Tabel 3.5 Pelayanan ( Service )
Faktor yang dinilai Pelayanan yang ditawarkan
Hasil Analisis - Permainan Golf dengan 18 Hole - Driving Range - Restaurant - Pro Shop - Function Room - VIP Room
3.2 Pra Produksi 1. Perancangan Naskah Cerita Naskah Cerita atau ide cerita yang dibuat sedemikian rupa untuk memudahkan kita dalam pengambilan gambar, capturing dan pengeditan.
10
2. Perancangan Storyboard Storyboard merupakan coretan gambar atau sketsa gambar seperti gambar komik yang menggambarkan kejadian dalam film. Didalam gambar tersebut juga berisi catatan mengenai adegan, sound, sudut dan pergerakan kamera, dan lain sebagainya. Penggunaan storyboard jelas akan mempermudah pelaksanaan dalam proses produksi nantinya. 3. Lokasi Survei terhadap lokasi yang akan diambil obyeknya, sehingga pada saat pengambilan gambar tidak mengalami kendala 4. Rencana Anggaran Ketika kita sedang mengerjakan proyek profesiaonal atau pribadi, maka sangat dianjurkan untuk merencanakan anggaran biaya produksi. Dalam proyek profesionel, rencana anggaran biaya berguan untuk mengamankan keuangan perusahaan. Tampa anggaran biaya yang terencana, dan hanya mengandalkan spekulasi gaji untuk kia, rekan kerja, actor, dan talent lainya,
begtiu juga
dengan pembelian kaset Dv, biaya komsumsi, transpotasi, sewa peralatan dan yang lainya. 4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Tahap Produksi Pembuatan Iklan Pra Produksi Produksi Pasca Produksi
Plan The Project
Pengumpulan Object
Editing Video
Output/Finishing
• Ide Cerita
• Shooting Video
• Adobe Premier
• Hasil Editing
• PembuatanNaskah
• Memilih Video dan
Pro CS3 untuk
Editing Gambar
pengabungan
• Storyboard • Hunting Lokasi
video serta efek
• Rencana Angaran
slide video Gambar 3.6 Struktur Tahap Pembuatan Iklan
11
• Testing
Tahapan dalam proses memproduksi sistem multimedia terdiri dari tahap pra produksi, tahap produksi dan tahap pasca produksi. Masing-masing tahap ini saling mempengaruhi. 4.2 Rencana Kegiatan Shooting Kegiatan shooting dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2011 mulai melakukan pengambilan gambar pada pukul 09.40 shooting dilakukan di 8 tempat yang berbedabeda yaitu : Lokasi 1
: pengambilan gambar pertama dilakukan di daerah green di Hole 14 dengan mengambil gambar awan, bukit tidar, dan area gren disekitar Hole 14. Dibagian pertama ini teknik pengambilan gambar dilakukan dengan pergerakan kamera dari atas lalu bergerak kebawah lalu membidik gambar jauh, atau dengan istilah TILT UP (UP), TILT DOWN (TD), dan LONG SHOT (LS).
Lokasi 2
: Pengambilan gambar dibagian kedua dilakukan didaerah sekitar Hole 15 dengan mengambil gambar orang sedang bermain golf yang ditemani oleh cedi dari. Dibagian ini teknik pengambilan gambar dilakukan dengan pengambilan gambar pada obyek yang jauh, atau dikenal dengan istilah LONG SHOT (LS).
Lokasi 3
: Pengambilan gambar dibagian ketiga ini dilakukan didaerah sekitar driving range yang megambil gambar daerah sekitar driving range dari sudut kiri ke sudut kanan. Dibagian ini teknik pengambilan gambar dilakukan dengan teknik pergerakan kamera dari kiri kekanan, atau dikenal dengan istilah TRACK LEFT (TF), TRACK RIGHT (TR).
Lokasi 4
: Pengambilan gambar dibagian keempat kameramen mengambil gambar didekat daerah driving range dengan mengambil gambar pohon-pohon dan daerah green. Dibagian ini teknik pengambilan gambar dilakukan dengan teknik bidikan kamera dari jauh lalu kiri, atau dikenal dengan istilah LONG SHOT (LS), TRACK RIGHT (TR).
Lokasi 5
: Pengambilan gambar dibagian kelima dilakukan didaerah hole 16 dengan mengambil gambar daerah orang yang sedang berman golf. Dibagian ini teknik pengambilan gambar dilakukan dengan teknik bidikan kamera mencakup obyek lain yang dekat atau dikenal dengan istilah MEDIUM CLOSE UP (MCU).
12
Lokasi 6
: Pengambilan gambar dibagian keenam ini dilakukan disekitar ruangan restoran. Dibagian ini teknik pengambilan gambar dilakukan didalam ruangan atau dikenal dengan istilah INTERIOR (INT).
Loaksi 7
: Pengambilan gambar dilakukan disekitar ruangan pro shoop dengan mengambil gambar barang-barang yang berada dipro shoop. Dibagian ini teknik pengambilan gambar dilakukan didalam ruangan atau dikenal dengan istilah INTERIOR (INT).
Loaksi 8
: Pngambilan gambar yang terakhir dilakukan diarea gedung depan dengan mengambil gambar gedung kantor Borobudur International Golf and Country Club dari depan. Dibagian ini teknik pengambilan gambar dilakukan dengan bidikan kamera mengambil sudut jauh atau dikenal dengan istilah LONG SHOT (LS).
4.3 Tahap Pasca Produksi
Tahap pasca produksi adalah priode dimana semua pekerjaan dan aktifitas yang terjadi setelah iklan televisi di produksi. Tahap pasca produksi meliputi captur kamera ke komputer, pemilihan gambar, pengeditan menggunakan software Adobe Premiere Pro, tahap akhir dalah proses transfer file move menjadi sebuah bagian kepingan VCD menggunakan program burning yaitu Nero. Edit Dengan Premiere Pro
Capture
burning Menggunaka n Nero Hasil burning kedalam VCD
Gambar 4.6 Tahap Pasca Produksi
13
5. Kesimpulan Iklan media televisi Borobudur International Golf & Country Club dirancang untuk memberikan informasi dan penjelasan tentang kondisi tempat dan fasilitas yang ada saat ini. Borobudur International Golf & Country Club belum banyak di ketahui oleh masyarakat luas. Tempat dan fasilitas ditampilkan dalam rancangan iklan ini, agar masyarakat tahu tentang keadaaan dan keberadaan perusahaan ini dan tidak ragu untuk bermain golf. Borobudur International Golf & Country Club saat ini belum memanfaatkan media televisi untuk mempromosikan tempat dan fasilitas yang ada saat ini. Promosi sampai saat ini hanya menggunakan media cetak dan spanduk. Dengan menggunakan media televisi untuk media promosi ini banyak manfaat yang di dapat diantaranya :
a. Peningkatan citra Borobudur International Golf & Country Club. b. Memberikan informasi yang tepat. c. Perusahaan lebih dikenal masyarakat luas. Berdasarkan hal tersebut, iklan ini diharapakan bisa meraih 3 keuntungan diatas.
Mekipun demikian iklan Borobudur Internatioanal Golf & Country Club ini masi memiliki banyak kekurangan dan kelebihan yaitu : Kelebihan : 1. Informasi dalam bentuk iklan televisi lebih bersifat menarik dibandingkan
dengan
informasi yang disampaikan memealui media cetak seprti brosur. 2. Data informasi yang dapat diperoleh dari iklan televisi ini merupakan data informasiinformasi sekarang, sehingga hasil iklan yang ditampilkan akan sama dengan keadaan yang ada di Borobudur Internatioanal Golf & Country Club saat ini. Kekurangan : 1. Proses perekaman narasi yang banyak ganguan dari luar (nois) membuat iklan ini kurang menarik dari segi audio. 2. Ada beberapa frame yang kurang cahaya hal ini akan mempengaruhi kualitas video iklan secara keseluruhan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Suyanto, M, Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Andi Offset, Yogyakarta, 2003. Suyanto, M, Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan, Andi Offset, Yogyakarta,2004. Suyanto, M, Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia, Andi Offset, Yogyakarta, 2005. Suyanto, M, Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran, andi Offset,Yogyakarta, 2005.