PEMBUATAN FILM PENDEK BERGENRE ROMANTIS MENGGUNAKAN TEKNIK ULTRA WIDE BERJUDUL “RAHASIA HATI” Anastasia Megawati Wawolangi1)
Karsam2)
A
1) Program Studi DIV Komputer Multimedia, STIKOM Surabaya 2) Program Studi DIV Komputer Multimedia, STIKOM Surabaya, email :
[email protected]
AB
AY
Abstract: The English word "love" can refer to a variety of different feelings, states, and attitudes, ranging from interpersonal affection to pleasure ("I loved that meal"). It can refer to an emotion of a strong attraction and personal attachment. It can also be a virtue representing human kindness, compassion, and affection "the unselfish loyal and benevolent concern for the good of another". And it may describe compassionate and affectionate actions towards other humans, one's self or animals. The short film itself is a film with a duration of less than 60 minutes. In many countries such as Germany, Australia, Canada and the United States, a short film made laboratory experiments a person group of people to then produce feature-length films. Romantic Drama film is a genre that explores the complex side of love. The plot usually centers around an obstacle that is preventing love between two people. The obstacles in Romantic Drama film can range from a family's disapproval, to forbidden love, to one's own psychological restraints. Many Romantic Dramas end with the lovers separating because of the enormity of the obstacle, the realization of incompatibility, or simply because of fate. Keywords: Love, Short Film, Genre Romantic
R
Produksi perfilman di Indonesia menunjukkan
peningkatan dengan adanya reaksi pasar yang positif.
ton untuk menonton film dalam negeri (Anneahira, 2011)
Minat penonton di Indonesia memang besar,
merupakan film lokal. Beberapa program untuk mema-
namun terjadi penurunan jumlah penonton dari tahun
jukan perfilman Indonesia terus dilakukan. Pemerintah
ke tahunnya. Pada tahun 2010 jumlah penonton film
pun juga ikut mendukung dalam memberikan subsidi
lokal mencapai 16 juta orang (Paradiso, 2012) dan
untuk produksi film nasional, terutama film yang di-
pada tahun 2011 jumlah penonton film lokal hanya
produksi oleh sineas pemula yang belum memiliki
mencapai 14 juta orang dan film yang paling banyak
investor tetapi mereka memiliki kualitas yang baik
diminati selama kurun waktu tersebut adalah film yang
(http:// indonesiatravel.biz).
bergenre romantis (Indrarto, 2012).
O
M
SU
Sepertiga film yang ditayangkan di bioskop-bioskop
Hingga tahun akhir tahun 2011 lalu, tercatat
terlihat dari film yang sudah diproduksi. Bakri, menga-
film yang paling diminati adalah film bergenre roman-
takan pendaftaran film menguntungkan bagi produser
tis. Film romantis dinimati sebanyak 28% dari jumlah
karena surat pendaftaran tersebut dapat sebagai pen-
total penonton film, sedangkan film komedi memiliki
gantar untuk segala keperluan sehubungan dengan
26% peminat. Data yang ada juga menuslikan bahwa
produksi (Sutisno, 1993). Namun demikian film yang
remaja adalah pangsa pasar dari film bergenre roman-
dihasilkan masih menggunakan “satu kamera” saat
tis (Andre, 2012).
ST
IK
Perkembangan film di Indonesia yang cepat ini
produksi.
Remaja memiliki fase yang romantis dibanding
Tercatat dalam perfilman di Indonesia pada ta-
dengan masa-masa lainya (Nugroho, 2006). Hal inilah
hun 2011 telah mencapai 102 judul film yang tampil di
yang menjadi daya tarik tersendiri dari film bergenre
bioskop. Pada tahun 2012 ini, hingga bulan Maret ter-
romantis. Remaja masih rentan dalam hal mencari jati
catat sudah 24 judul film yang tampil di layar lebar.
diri (Kristiono, 2008) oleh karena itu beberapa orang
Peningkatan ini membuktikan besarnya minat penon-
menggunakan film sebagai kiblat jati diri mereka. SNASTI 2013, MGP - 23
Permasalahan yang muncul pada remaja adalah kebo-
Indonesia saat ini, yaitu munculnya teknik baru dalam
sanan yang mudah dialami, sebab remaja memiliki
pembuatan film.
sifat dinamis dan tidak ingin berlama-lama di satu titik
METODE
(Budiarto, 2001). Dari permasalahan tersebut muncul
Film
film dengan format film pendek di berbagai media tayang.
Film dikenal sebagai pita film yang digunakan untuk memproduksi sebuah film. Semakin berkembangnya teknologi, era digital pun melibas seluloid
tampilkan dengan cara kedua pasangan bergandengan
atau pita film (http://www.anneahira.com). Sekarang
tangan, tetapi juga ditampilkan dengan cara yang lain-
pembuatan film dapat dilakukan dengan format digital,
nya contohnya seperti kedua pasangan yang sedang
disebarluaskan dalam bentuk digital. Maka pengertian
dinner berdua atau pasangan yang akan menikah. Ber-
film sekarang bergeser. Film diartikan sebagai pembu-
dasarkan uraian tersebut di atas, maka dalam peneli-
atan alur cerita atau novel menjadi sebuah gambar
tian ini atau dalam pembuatan film ini akan digambar-
bergerak yang di dalamnya terdapat cerita, konflik,
kan atau ditunjukkan keromantisan tersebut dalam
artis, pemain, view, dan lain-lain.
Wide.
AY
AB
sebuah tampilan yang luas yang diberi nama Ultra
A
Menurut KBBI, kata romantis tidak hanya di-
Film memiliki fungsi informatif maupun eduka-
tif, bahkan persuasif. Karateristik dalam film antara lain layar yang luas, pemngambilan gambar peman-
ri sebuah komik asal Jepang yang penulis kembangkan
dangan menyeluruh, konsentrasi penuh, dan identifika-
menjadi cerita dua sisi yang menceritakan tentang dua
si psikologis (http://husnun.wordpress.com). Film juga terdiri dari beberapa jenis, macam-macam dari jenis
SU
pemeran pria dan wanita. Bila sebuah film lain mence-
R
Film romantis ini mengadopsi sebuah cerita da-
ritakan kepada pemeran pria ataupun pemeran wanita
film antara lain film cerita, film berita, film dokumen-
saja, dalam film ini akan diceritakan perpaduan antara
ter, dan film kartun.
pemeran wanita maupun pemeran pria.
Cerita dalam film ini mengisahkan tentang ke-
dua pasangan yang sama-sama suka, tetapi tidak bera-
M
ni untuk mengungkapkan rasa suka mereka. Keduanya memiliki perasaan yang sama. Karena ketidakbera-
O
nian, kedua pasangan ini saling menulis surat untuk mengungkapkan rasa ketetarikan mereka. Berdasarkan latar belakang di atas, permasala-
IK
han dalam penelitian ini dapat dirumuskan, yaitu bagaimana membuat film pendek bergenre romantis menggunakan teknik Ultra Wide dengan cerita dua sisi
ST
berjudul “Rahasia Kita”?
Untuk menyelesaikan penelitian ini direncana-
kan akan dilakukan untuk pengambilan data dengan cara wawancara terhadap pakar film, casting dan studi
eksisting.
Dengan dibuatnya karya film ini diharapkan mampu memberikan warna baru dalam perfilman di
SNASTI 2013, MGP - 24
Jenis-jenis Film Jenis-jenis film adalah sebagai berikut: 1. Film Dokumenter Film yang menyajikan realita melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan. Film dokumenter digunakan untuk penyebaran informasi, pendidikan, dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu. 2. Film Cerita Pendek Film cerita pendek adalah film yang berdurasi di bawah 60menit. Film pendek merupakan batu loncatan bagi seseorang/sekelompok orang untuk kemudian memperoduksi sebuah film cerita panjang. Jenis film bercerita pendek sering dihasilkan oleh para mahasiswa jurusan film atau kelompok yang menyukai dunia film dan berlatih untuk membuat sebuah film dengan baik.
3. Profil Perusahaan
5. Film Komedi
Pembuatan film ini dikhususkan tentang perusa-
Film komedi merupakan cerita lucu, lawakan, ade-
haan. Lebih tepatnya mengiklakan perusahaan ter-
gan konyol dan hal-hal yang dapat membuat pe-
sebut.
nontonnya tertawa yang disusun dalam sebuah
4. Iklan Televisi
film.
Iklan televisi bertujuan untuk merasang pembeli yang menonton iklan tersebut.
6. Film Horor Film yang menyeramkan, mendebarkan, dan me-
5. Video Klip
A
munculkan rasa takut dan penasaran data menon-
tonnya. Film horror biasanya bercerita tentang han-
dek yang digabungkan dengan alunan musik.
tu, vampire, dan sejenisnya.
AY
Video klip adalah potongan-potongan cerita pen-
7. Film Action/Laga
Film ini biasanya bercerita tentang hal-hal yang
Macam-macam Film
berhubungan dengan tembak-tembakan, balapan,
Mengenal Macam-macam Film, dijelaskan bahwa ma-
perkelahian, penjahat, detektif, dan lain-lain yang
cam-macam film memiliki berbagai tema dan ide cerita. Jenis dan genre film dibagi menjadi berbagai jenis, tergantung jenis dan tema yang diangkat. Berikut ber-
AB
Menurut Anneahira dala artikelnya tentang
sejenis. Film action juga ada yang berbentuk serial atau satu cerita selesai.
Film Romantis
R
bagai macam film adalah: 1. Film Kartun
Di atas telah dijelaskan bahwa film romantis
atau film cinta adalah film yang banyak digemari oleh
SU
Film kartun merupakan film yang pemeran-
pemerannya adalah kartun/animasi gambar berge-
remaja/kaum muda di Indonesia, terutama wanita.
rak. Film ini dibuat dari gambar-gambar yang di-
Film cinta menceritakan kisah cinta dua insan yang
kumpulkan, kemudian disatukan dengan media
menjalani sebuah perjalanan percintaan.
komputer dan program animasi sehingga menjadi
Hingga tahun akhir tahun 2011 lalu, tercatat
film yang paling diminati adalah film bergenre roman-
M
sebuah film. 2. Film Romantis
tis (Andre, 2012). Film romantis dinimati sebanyak 28% dari jumlah total penonton film, sedangkan film
digemari oleh remaja/kaum muda di Indonesia, te-
komedi memiliki 26% peminat. Data yang ada juga
rutama wanita. Film cinta menceritakan kisah cinta
menuliskan bahwa remaja adalah pangsa pasar dari
dua insan yang menjalani sebuah perjalanan per-
film bergenre romantis. Sehingga film romantis memi-
IK
O
Film cinta atau romantis adalah film yang banyak
cintaan.
3. Film Kolosal / Musikal
liki potensi besar untuk dipertontokan kepada penontonnya.
ST
Film ini dibekali dengan unsur-unsur musik didalamnya berupa nyanyian-nyayian, lagu, dan sebagainya.
4. Film Thriller
Film Pendek Film pendek adalah film dengan durasi di bawah 30 menit dengan hakekat bahwa film pendek me-
Film thriller dapat diartikan sebagai petualangan
rupakan reduksi dari film cerita panjang (Machrudi,
yang mendebarkan. Film thriller juga sejenis den-
2012). Mengenai cara bertuturnya, film pendek
gan film horror.
SNASTI 2013, MGP - 25
memberikan kebebasan kepada penulis dan pemir-
2. Periode Remaja Adolesen usia 17-21 tahun
sanya. Sehingga film pendek memiliki ragam yang
Masa ini adalah masa akhir remaja. Dimana remaja
bervariasi dalam pembuatannya.
akan mengalami masa peralihan ke masa dewasa. Remaja dewasa atau remaja akhir ini adalah
tik saja dengan mengutamakan ide yang kreatif dan
remaja yang menuju ke ambang kedewasaan. Remaja
pemanfaatan media komunikasi yang efektif. Film
akhir dapat berumur mulai dari 17-21 tahun. Dalam
pendek bergenre romantis yang ditujukan bagi remaja
usia remaja ini, seseorang mulai merasa nyaman
ini, bertujuan untuk menunjukkan pada remaja bahwa
dengan hubungan dan keputusan mengenai seksualitas
romantis itu luas.
dan preferensi (Harrison, 1994: 31). Hubungan
A
Pembuatan film pendek dapat berdurasi 60 de-
AY
individual menjadi lebih penting daripada kelompok teman sebayanya. Pada remaja akhir ini memiliki sifat
Teknik Ultra Wide
yang lebih terbuka terhadap pertanyaan spesifik
film dengan menggunakan dua kamera saat syuting
tentang perilaku. Idealisme dapat mengarah pada
dan menghasilkan dua gambar yang berbeda namun
konflik dengan keluarga dan figur autoritas lainnya.
akan menjadi satu gambar saat dipadukan.
Dalam umur dewasa ini remaja lebih sadar tentang
AB
Teknik Ultra Wide adalah teknik pembuatan
konsekuensi tindakan seseorang. Kebanyakan mampu
layar dual screen. Film yang ditampilkan atau disugu-
mengerti pilihan secara menyeluruh untuk masalah
kan secara lebar melebihi batas pandang normal manu-
kesehatan.
sia. Dengan penggunaan teknik ini penulis berharap
Kaum
remaja
cenderung
untuk
lebih
memperhatikan perubahan fisis pada tubuhnya dan
SU
film ini dapat meningkatkan kualitas produksi film di
R
Film teknik Ultra Wide ini ditampilkan dalam
menunjukkan perhatian kepada proses maturasi.
Indonesia.
Remaja dalam usia adolesen (lanjut) merupakan periode terbentuknya identitas personal, dengan
Remaja
hubungan yang akrab dan suatu fungsi dalam
antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan anta-
masyarakat. Remaja pada usia adolesen dapat bersifat
M
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan
ra umur 12 tahun sampai 21 tahun (Kristiono, 2008).
alturistik atau mementingkan kepentingan orang lain. Jatuh cinta di usia remaja selalu bikin deg-
yang harus dipenuhi, demikian pula dengan remaja.
degan. Pasalnya, perasaan cinta itu masih begitu
Remaja sewajarnya menyadari akan pentingnya se-
menggebu-gebu. Tak terkontrol (www.merdeka.com).
buah pergaulan. Masa yang dilalui remaja ini adalah
Remaja cenderung ingin menggembor-gemborkan
O
Perkembangan manusia memiliki tuntutan psikologis
perasaan mereka, memberitahukan hubungan cinta
termasuk remaja yang sukses memasuki tahap per-
kepada orang lain. Setiap remaja memiliki dorongan
kembangan bergaul lebih matang dengan kedua jenis
yang hebat untuk merasakan kedekatan dengan pasan-
IK
mampu bergaul dengan kedua jenis kelamin maka
gan. Remaja memiliki perasaan yang berubah-ubah,
ode yaitu:
terkadang mereka sulit memahami apa yang sebenar-
1. Periode Masa Puber usia 12-18 tahun
nya yang mereka inginkan.
ST
kelamin. Pada umunya remaja dibagi dalam dua peri-
Masa ini adalah masa dimana masa peralihan dari akhir kanak-kanak ke masa awal puberstas. Pada masa akhir pubertas remaja akan mengalami masa peralihan dari masa pubertas ke masa adolesen.
PERANCANGAN KARYA Untuk menyelesaikan kajian ini metode perancangan karya yang dilakukan adalah metode ekperimen, yaitu uji coba terhadap penggunaan 2 kamera
SNASTI 2013, MGP - 26
Pembuatan film pendek diawali dengan ide, se-
pat digabung dalam 1 skreen. Casting terhadap peme-
telah muncul ide maka yang dilakukan selanjutnya
ran selanjutnya diminta untuk menghafal naskah. Un-
adalah mencari literatur untuk memperkuat pembuatan
tuk memperdalam hasil film dilakukan wawancara
film dan studi eksisting (Mudjia Rahardjo, 2011). Se-
kepada pakar film, observasi di lapangan untuk syut-
telah semua data mendukung, maka langkah berikut-
ing dan kajian leteratur serta metode STP (Segmentasi,
nya adalah menentukan konsep film yang akan di pro-
Targeting, Positioning). Metode STP ini dilakukan
duksi, lalu membuat sinopsis. Sinopsis dikembangkan
untuk mengukur target dari film ini sesuai atau tidak
menjadi skenario untuk proses pengambilan gambar.
untuk ditonton para remaja. Selain itu peneliti juga
Pada skenario yang telah final, maka dilakukan shot
melakukan studi eksisting terhadap beberapa film ber-
list dan setting lokasi. Dalam hal ini peralatan dan da-
genre drama romantis. Metode STP seperti pada tabel
na juga berperan penting. Setelah final, maka hal se-
1.
lanjutnya adalah proses pengambilan gambar dan sua-
AY
A
untuk menghasilkan 2 layar skreen yang nantinya da-
ra. Setelah syuting atau pengambilan gambar telah
buat sebuah karya yang akan dirancang. Adapun alur
finish dilaksanakan hal selanjutnya adalah proses pe-
perancangan karya yang dibuat untuk membuat film
AB
Berdasarkan data yang telah dianalisa maka di-
milihan gambar. Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan film dalam penelitian ini.
pendek berjudul “Rahasia kita”, seperti gambar 1.
Tabel 1 Analisis STP
&
Geografis
Usia: 17-21 Gender: Umum L/P Kelas Sosial: Psikografis Menengah Film yang bercerita tentang dua pasangan yang saling mencintai ini diposisikan sebagai karya untuk menambah genre film pendek di indonesia.
IK
O
Positioning
M
Demografis
Targeting
Uk. Keluarga: Kota Besar Kepadatan: Tengah kota
ST
Alur Perancangan
Pada tahan ini ada beberapa hal yang dilakukan, yaitu:
SU
Segmentasi
Project
R
1. Pra Produksi
STP
a. Pematangan Konsep dan ide cerita Berdasarkan bagan perancangan karya di atas, tahap pertama dalam pembuatan film pendek ini yaitu pencarian ide. Ide dapat diperoleh dari gambar dan foto, penelitian, brainstorming, pengamatan terhadap orang maupun hewan serta tempat dan benda, alur cerita yang sudah ada (Wright, 2005: 39-43). Berawal dari suka menonton film drama romantis yang alurnya selalu bahagia tercetuslah, maka tercetuslah sebuah ide untuk membuat film bergenre
Ide
Pra Produksi: Konsep, Sinopsis dan Sknario
romantis ini. Konsep film dibuat dengan menggunakan dua skreen, dengan teknik cerita yang berulang dengan sisi pemeran yang berbeda.
Produksi: Syuting dan Merekam suara
Untuk membantu memperjelas konsep maka dibentuk metode STP dengan analisa SWOT/kelebihan kekurangan dan analisa konsep cerita.
Pasca Produksi: Edititning dan Rendering Gambar 1. Alur Perancangan Karya
b. Menyususn sinopsis cerita Sinopsis dari fil ini adalah mengungkapkan sebuah perasaan itu tidak mudah. Tapi bila tidak diungSNASTI 2013, MGP - 27
kapkan perasaan bimbang ini terus menghantui.
film menggunakan dua kamera dalam satu tripod.
Perasaan itulah yang dirasakan oleh Makrus dan
Sehingga fokus pada pengambilan gambar tertuju
Sandra. Dua pasangan ini memiliki perasaan yang
pada shot yang diambil secara tepat pada dua ka-
sama tetapi mereka tidak mampu mengungkapkan.
mera dan tidak terputus saat editing. Proses syuting
Hingga suatu hari Makrus menulis surat untuk
seperti pada gambar 2.
Sandra, tetapi surat itu tak kunjung disampaikan pada orang yang diincarnya.setiap hari Makrus me-
Kamera
Tripod
A
renung memikirkan surat tersebut. Setiap hari dia meyakinkan dan memberanikan dirinya untuk
AY
memberikan surat tersebut, tetapi selalu gagal. Disisi lain Sandra juga menyukai Makrus, tetapi dia terlalu malu untuk mengungkapkan perasaannya. Merasa wanita tidak pantas mengungkapkan pera-
sahabat bernama Lyra yang selalu ada dalam susah maupun senang. Setiap Sandra bertemu dengan Makrus dia selalu meminta Lyra untuk bertemu dengannya. Lyra selalu setia mendengarkan Sandra
3. Pasca Produksi
Pada tahapan pasca produksi ini dilakukan proses editing dengan beberapa langkah, yaitu:
a. Proses Pemilihan Video
Proses awal dimana setelah melakukan pengambilan gambar, video dipilih untuk proses editing. Ka-
SU
dan sering menggodanya. Hingga suatu saat Sandra
AB
degan dan malu untuk bertemu. Sandra memiliki
Gambar 2. Posisi Kamera Saat Syuting
R
saannya. Setiap melihat Makrus, Sandra selalu deg-
berpapasan dengan Makrus di salah satu area kam-
rena tidak semua video dapat dimasukkan dalam
pus. Saat itu Makrus memanggilnya, tetapi Sandra
proses editing. Hanya bagian-bagian tertentu saja.
mengacukan panggilan tersebut. Pada sore itu di-
b. Proses Penataan Stock Shoot Proses penataan shoot ini berguna agar video yang
hat surat yang dipegangnya. Sandra juga bertekad
diedit sesuai dengan alurnya. Penataan video men-
untuk memberikan surat tersebut kepada Makrus.
gacu pada skenario yang telah dibuat, sehingga ce-
Setelah sinopsis ini dibuat beberapa hal yang dila-
rita yang ingin disampaikan dapat tersampaikan
kukan adalah casting, reading, pembuatan naskah
dengan baik.
O
M
balkon rumah Makrus sedang melamun dan meli-
dan penggambaran storyboard. Karena aturan sistematika dalam penyusunan artikel ilmiah adanya
IK
pembatasan jumlah halaman, maka prosedur casting, reading, naskah dan storyboard yang jumlahnya melebihi 25 halaman, maka tidak disertakan
ST
dalam artikel ini.
2. Produksi
Alat-alat yang digunakan untuk produksi adalah Camera DSLR 7D 2 buah. Lensa 18-55mm. Pipa sebagai tripod. Komputer editing. Memory kamera. Dalam pembuatan film ini tidak ada variasi shot yang khusus, karena difokuskan pada pembuatan
SNASTI 2013, MGP - 28
Gambar 3 Proses Penataan Stock Shoot Penataan shoot disesuaikan dengan penataan scene, yaitu menghubungkan shot yang satu dengan shot yang lainnya. Penataan shoot ini dilakukan sesuai dengan skenario yang ada.
c.
Proses Penataan Film Dalam proses penataan film “Rahasia Kita” cukup rumit karena gambar yang diambil melalui dua kamera. Pada proses penataan ini diperlukan ketelitian yang tinggi agar gambar dari kamera
A
satu bisa digabungkan dengan kamera kedua.
AY
Gambar 6 Proses editing
HASIL DAN PEMBAHASAN
Cerita dalam film ini mengisahkan tentang kedua pasangan yang sama-sama suka, tetapi tidak bera-
AB
ni untuk mengungkapkan rasa suka mereka. Keduanya memiliki perasaan yang sama. Karena ketidakbera-
Gambar 4. Penataan Gambar
d.
nian, kedua pasangan ini saling menulis surat untuk
Sound Editing
mengungkapkan rasa ketetarikan mereka. Dari hasil produksi dan editing, berikut meru-
R
Backsound lagu sangat penting dalam sebuah film, karena sound mampu mengubah sebuah
pakan contoh/cuplikan beberapa scene
M
tatanan visual yang ada.
SU
film bisu lebih berwarna. Sound juga mendukung
O
Gambar 5. Sound Editing
e. Rendering
IK
Proses rendering adalah proses akhir dari pasca produksi dimana semua proses editing stock shoot disatukan menjadi sebuah format media. Dalam
Gambar 7 Scene Terakhir Pada scene terakhir ini terdapat gambar dimana surat yang dipegang Sandra tertukar dengan surat Makrus. Seperti dari hasil wawancara yang sudah dilakukan bahwa romantis ini diwujudkan dengan adanya kejutan.
ST
proses rendering memiliki pengaturan tersendiri sesuai hasil yang diinginkan. Format edetitng pada film ini menggunakan format media AVI. Gambar 6 adalah proses editing
Gambar 8 Scene 3 SNASTI 2013, MGP - 29
Pada scene ketiga ini terdapat dua gambar yang
lebih dahulu, agar tidak terjadi kesalahan ketika melakukan proses pembuatan.
disambungkan agar terlihat lebar.
Pada proses produksi yang dilakukan menyusun konsep dan ide kemudian dibentuk sinopsis yang lalu dikembangkan menjadi skenario dan storyboard dan dibuat script breakdown. Script breakdown ini harus dipatuhi oleh kru dan pemain film.
A
Pengambilan gambar sesuai pada storyboard
dan skenario. Pengambilan gambar pada film ini digu-
Gambar 9 Dari Sisi Makrus
AY
nakan 2 kamera yang menghasilkan 2 skreen. Dimana
2 skreen tersebut akan disatukan menjadi 1 skreen melebar. Pada film ini adegan yang dipilih merupakan
penggambaran suasana ceria, gembira dan saat tokoh
AB
merasa tenang, sehingga kesan romantis didapat.
Pada pasca produksi dilakukan memindahkan
data ke komputer lalu data disortir, gambar mana yang terbaik. Lalu ditata di software pengeditan gambar.
R
Setelah semua gambar ditata dan ditambahkan audio, maka proses selanjutnya adalah render. Setelah karya selesai dibuat dan masuk dalam
SU
Gambar 10 Dari sisi Sandra
proses promosi, dibuatlah gimmick yang mendukung promosi film pada saat pameran dilakukan.
SARAN
O
M
Adapun saran-saran yang dapat dibangun dari
Gambar 11 Dari Sisi Sandra
IK
Penjelasan untuk gambar 9 adalah disaat Makrus sedang berpikir apakah dia akan bertemu Sandra, dan mereka berpapasan. Pada gambar 10 dimana Sandra
ST
melihat Makrus dan berjalan menghampiri Makrus.
SIMPULAN
Pembuatan film ini dilakukan dalam tiga tahap,
yaitu tahap pra produksi, tahap produksi, dan tahap pasca produksi. Dalam proses pengerjaan ketiga tahap tersebut, diperlukan suatu perencanaan alur kerja ter-
SNASTI 2013, MGP - 30
penelitian/pembuatan film pendek ini yaitu: Pembuatan film ini dilakukan tidak kurang dari 1 bulan, sehingga banyak menyita waktu dan pendanaan yang besar. Hal ini merupakan kendala utama yang dialami peneliti. Selain itu dalam penelitian ini banyak melibatkan orang/kru, oleh karena pengaturan jadwal untuk masing-masing individu juga merupakan kendala. Oleh karena itu bagi para peneliti yang akan membuat karya yang sejenis, diharapkan mendapat sponsor. Penggunaan 2 kamera untuk syuting merupakan satu keunggulan dalam film ini, oleh karena itu film ini boleh dikaji ulang dengan cerita yang berbeda.
A
Kristiono. 2008. Perkembangan Psikologi Remaja. Retrieved 11 05, 2012, from wordpress.com: http://kristiono.wordpress.com/2008/04/23/perk embangan-psikologi-remaja/ Machrudi, E. 2012. Komunitas Multimedia Amikom. Retrieved 10 23, 2012, from koma.or.id: http://koma.or.id/artikel/pengertian-tentangfilm-pendek/ Nugroho, D. A. 2006. Cewek Most Wanted. Bandung: Penerbit Cinta. Paradiso. 2012. Produksi Film Meningkat. Retrieved 10 23, 2012, from L'Ultimo Paradiso: http://www. ultimoparadiso.com/?p=403 Sutisno, P. 1993. In Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video (p. 1). Jakarta: PT Grasindo. http:// indonesiatravel.biz http://husnun.wordpress.com www.merdeka.com
ST
IK
O
M
SU
R
AB
Andre. 2012. Infografik: 10 Film Indonesia Dengan Penonton Terbanyak. Retrieved 10 23, 2012, from Visikini: http://visikini.com/2012/05/ 07/infografik-10-film-indonesia-denganpenonton-terbanyak/ Anneahira. 2011. Mengenal Macam-Macam Film. Retrieved 11 05, 2012, from www.anneahira. com: http://www.anneahira.com/macammacam-film-.htm. Budiarto, Eko, S. 2001. Pengantar Epidemiologi edisi2. Jakarta: Kedokteran EGC. Harrison. 1994. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Singpore: Buku Kedokteran EGC. Indrarto, T. 2012. Diurus Dua Menteri, Perfilman di Indonesia Semakin Tidak Terurus. Retrieved 10 23, 2012, from Film Indonesia: http://filmindonesia.or.id/article/diurus-duamenteri-perfilman-indonesia-semakin-tidakterurus#.UIavGm_Mglk
AY
RUJUKAN
SNASTI 2013, MGP - 31
A AY AB R SU M O IK ST SNASTI 2013, MGP - 32