PEMBAWA ACARA dan MINAT MENONTON (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Pembawa Acara Radio Show TV One Terhadap Minat Menonton Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara) SISKA MAYSARAH 070904083 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Pengaruh Pembawa Acara Radio Show TV One Terhadap Minat Menonton Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan antara pembawa acara Radio Show TV ONE dengan minat menonton mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori SOR (Stimulus – Organism – Response) sebagai teori utama, sebagai pendukung penelitian ini, peneliti menggunakan teori komunikasi massa dan sedikit tentang pembawa acara, talkshow, dan minat menonton. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara berjumlan 3126 mahasiswa. Penentukan sampel menggunakan rumus arikunto, di mana jumlah sampel adalah 10% dari jumlah populasi yang hasilnya berjumlah 355 responden. Penentuan sampel ditentukan dengan dua cara yaitu purposive sampling yang dilanjutkan dengan proportional random sampling untuk mencari jumlah sampel per jurusan/departemen. Hasil penelitian dari penelitian ini adalah peneliti tidak menemukan hubungan yang signifikan pembawa acara Radio Show TV One mempengaruhi minat menonton mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Kata Kunci
: Pembawa Acara, Minat, Talk Show, Radio Show
PENDAHULUAN Televisi merupakan media audio visual yang sangat popular di Indonesia. Menurut riset Lembaga survei Nielsen, di Indonesia sepanjang kuartal I 2011 untuk semua stasiun televisi di 10 kota besar, jumlah pemirsa televisi adalah 6,8 juta orang. Dari jumlah itu yang paling banyak adalah menonton sinetron (1,4 juta orang). Selain sinetron, program khusus seperti penganugerahan musik menjadi acara yang paling banyak ditonton pemirsa televisi. Program-program lain yang banyak ditonton juga merupakan program hiburan seperti komedi, kuis, game, talkshow dan musik (kontan.co.id, 3 Mei 2011). Begitu besarnya jumlah penonton televisi di Indonesia berdampak pada industri pertelevisian. Dibukanya UU Penyiaran no.32 tahun 2002 memberi jaminan kepada pihak swasta untuk memiliki perusahaan penyiaran. Jumlah stasiun meningkat pesat pasca Undang-undang ini disahkan oleh DPR. Selain TVRI, ada sepuluh (10) stasiun televisi swasta yang mengudara di Indonesia : RCTI, SCTV, Indosiar, MNC TV, Global TV, ANTV, Trans TV, Trans 7, Metro TV dan TV One.
1
Di sisi lain, kehadiran banyak stasiun televisi memberikan pilihan kepada penonton untuk memilih program yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Kondisi ini memaksa stasiun televisi untuk melakukan pemberagaman pada acaraacaranya agar tidak ditinggal oleh penonton. Selama 24 jam selama 7 hari televisi menyuguhkan tayangan berita, sinetron, film, musik, talkshow, olahraga dan lain sebagainya. Salah satu acara yang banyak menarik perhatian penonton adalah acara musik. Kita melihat program acara musik hadir pada pagi, siang, sore, bahkan malam hari. Pagi hari kita dapat menyaksikan tayangan musik seperti Dahsyat, Inbox, dan Derings. Pada siang hari tayangan 100% ampuh, Klik, dan Hip-Hip Hura menghiasi layar kaca kita. Acara musik lebih heboh biasanya ditampilkan pada malam hari mulai dari Harmoni dan Radio Show. Acara Radio Show merupakan salah satu acara musik yang ditayangkan oleh TV One selama 3 (tiga) jam, mulai dari pukul 23.00-01.00 dini hari. Radio Show adalah Program yang mengimplementasikan konsep radio untuk televisi. Hadir setiap Senin - Jumat pukul 22.30 WIB dikarenakan pada jam tersebut banyak anak muda yang menonton televisi. Pada jam Prime Time (19.00-22.00) banyak menampilkan acara sinetron dan tayangan komedi. Radio Show sendiri bukan hanyak menampilkan band-band dari berbagai jenis musik tetapi mereka juga mempunyai konsep talkshow unik dengan mengundang narasumber dari tunanetra, anak-anak bahkan komunitas punk pun pernah menjadi bintang tamu. Itu membuktikan Radioshow sendiri bukanlah acara biasa yang menampilkan sejumlah band melainkan talkshow cerdas dengan beragam narasumber. Radioshow adalah acara musik yang lebih banyak menampilkan musik dari jalur indie daripada musik dari jalur komersial, karena istilah indie berasal dari kata independent, yang artinya bebas dan mandiri, jadi pada dasarnya musik indie ini bisa diartikan sebagai musik yang bebas, mandiri, lepas dari jalur mainstream yang memegang teguh nilai otentik, exprementalisme, anti komersial, kadang juga merupakan apreasisasi terhadap dunia musik yang melawan genre pop culture dan tampil berbeda. Sandy dan Buluks sendiri juga sudah menjadi trend anak muda jaman sekarang dengan gaya berpakaian casual ala anak band dan bertato tetapi bisa membawa sebuah acara talkshow cerdas dan berwawasan dengan gaya bicara sehari-hari seperti di radio tetapi tetap cerdas dan masuk ke penonton meskipun penonton nya tersebut adalah 80% adalah anak muda,ini yang membuat acara tersebut tetap fun dan sangat menghibur tidak seperti talkshow –talkshow lainnya yang terlihat membosankan. Acara ini sudah menjadi acara anak muda dengan menampilkan band-band yang tidak pernah muncul di televisi sebelumnya seperti Burgerkill, dead squad, gugun blues shelter dan berbagai jenis musik lainnya. Sandy sendiri di dampingi oleh Buluks superglad teman nya sesama anak band dan announcer di radio di jakarta. Pada awal mulanya acara ini berlangsung di bawa oleh host kawakan Sys Ns tidak lama kemudian Sys didampingi oleh Sandy pas band yang pada awal mula karirnya dia adalah seorang announcer dan drummer grup band papan atas di Indonesia PASBAND. Pembawa acara merupakan salah satu kunci suksesnya suatu acara. Pemilihan pembawa acara yang tepat akan dapat menghidupkan acara tersebut.
2
Seorang pembawa acara harus mampu membuat suasana menjadi semakin semarak, sehingga tidak ada yang merasa bosan saat menyaksikan acara tersebut. Saat ini, semakin banyak program acara di televisi yang membutuhkan seorang pembawa acara. Bukan hal yang mudah untuk dapat meniti karir di bidang ini, karena ini berkaitan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki seseorang. Namun, siapapun dapat menjadi pembawa acara yang handal asalkan mau belajar dan berani berbicara di depan umum. Sejak dari awal acara ini di buat Radio Show sudah mempunyai banyak penonton setia nya contohnya pada saat di Kemang Square (salah satu wilayah di Jakarta Selatan) acara ini sudah banyak sekali orang-orang yang datang melihat atau sekedar ingin menonton band favorit nya, terlihat semenjak Band asal Bali Superman is Dead di undang dalam acara ini Radio Show menjadi Trending Topic Dunia no:1 begitu pula seterusnya acara ini berlangsung sering kali radioshow menjadi Trending Topic dunia maupun indonesia ini membuktikan bahwa acara ini sangat banyak peminat nya terutama anak-anak muda. Kemampuan seorang pembawa acara dalam menguasai acara yang dibawakannya memang tergantung dari pengetahuan dari dalam dirinya sendiri. Namun selain itu, seorang pembawa acara juga harus memperhatikan hal lainnya. Ia tidak hanya harus menguasai acara yang dibawakannya, tetapi juga harus mampu menguasai penonton, menarik hati dan membuat penonton merasa tertarik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel Tunggal Karakteristik responden merupakan salah satu variabel yang berpengaruh di dalam suatu penelitian untuk mengetahui latar belakang dari responden. Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi asal Departemen dan Stambuk. Jumlah Sampel Responden Berdasarkan Departemen Uraian Frekuensi Persen Ilmu komunikasi 58 16.3 Antropologi social 28 7.9 Ilmu administrasi Negara 53 14.9 Ilmu kesejahteraan social 38 10.7 Sosiologi 36 10.1 Ilmu politik 37 10.4 Ilmu administrasi bisnis 60 16.9 Administrasi perpajakan 45 12.7 Total 355 100.0 Sumber : P3/FC1 Dalam penelitian ini peneliti menggunaan teknik Proportional Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan karena populasi dalam penelitian ini bersifat heterogen dengan karakteristik yang bervariasi. Responden dibagi dalam 3
kategori asal departemen. Pembagian ini didasarkan pembagian formal yang dilakukan pihak fakultas. Pembagian ini bertujuan agar sampel secara signifikan mewakili jumlah populasi tiap departemen. Tabel 1 menggambarkan asal departemen mahasiswa yang berasal dari departemen Ilmu Administrasi Bisnis adalah responden dominan dengan jumlah 60 mahasiswa (16,9%), Ilmu Komunikasi 58 mahasiswa (16,3%), Ilmu Administrasi Negara 53 mahasiswa (14,9%), Administrasi Perpajakan 45 mahasiswa (12,7%), Ilmu Kesejahteraan Sosial 38 mahasiswa (10,7%), Ilmu Politik 37 mahasiswa (10,4%), Sosiologi (10,1%) dan Antropologi Sosial 28 (7,9%). Hal ini menunjukkan mayoritas mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara berasal dari mahasiswa Administrasi Bisnis. Tahun Masuk Responden Uraian Frekuensi Persen 2012 s.d 2013 109 30.7 2011 s.d 2012 89 25.1 2010 s.d 2011 76 21.4 2009 s.d 2010 81 22.8 Total 355 100.0 Sumber : P4/FC2 Tabel 2 menggambarkan tahun masuk responden sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang selama ini kita kenal dengan sebutan stambuk. Stambuk responden yang terdaftar aktif sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara perlu diketahui untuk melihat dari tingkatan stambuk mana yang banyak aktif mengetahui dan mengikuti tayangan Radio Show di TV One. Berdasarkan data stambuk mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara di atas, dapat dilihat bahwa responden stambuk yang paling dominan adalah stambuk 2012 s.d 2013 dengan jumlah 109 mahasiswa (30,7%), stambuk 2011 s.d 2012 berjumlah 89 mahasiswa (25,1%), responden stambuk 2009 s.d 2010 berjumlah 81 mahasiswa (22,8%) dan responden stambuk 2010 s.d 2011 berjumlah 76 mahasiswa (21,4%). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara berasal dari stambuk 2012 s.d 2013. Intensitas Menonton Acara Radio Show TV One Pernyataan Frekuensi Persen Sangat Jarang 30 8.5 Jarang 125 35.2 Sering 151 42.5 Sangat sering 49 13.8 Sumber : P5/FC3
4
Tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden, yaitu sebanyak 151 orang (42,5%) responden dari 355 orang responden yang ada menyatakan sering menonton tayangan Radio Show. Sebanyak 125 responden (35,2%) menyatakan jarang menonton tayangan Radio Show. Sedangkan 49 responden (13,8) menyatakan sangat sering menonton tayangan Radio Show. Hanya 30 responden yang menyatakan sangat jarang menonton tayangan Radio Show. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sering menonton tayangan Radio Show di TV One. Dari beberapa responden yang menyatakan sangat sering menonton tayangan Radio Show beralasan bahwa tayangan musik di malam hari cukup memberi hiburan. Mayoritas dari mahasiswa yang menjadi responden merupakan penghuni kos dan setiap malam mengerjakan tugas sambil menyaksikan tayangan musik di televisi. Radio Show juga sering menampilkan band beraliran musik rock yang akhir – akhir ini jarang mendapat tempat di acara musik pagi hari. Tabel 4 Tayangan Radio Show Sesuai Dengan Waktu Luang Pernyataan Frekuensi Persen Tidak setuju 39 11.0 Kurang setuju 89 25.1 Setuju 181 51.0 Sangat setuju 46 13.0 Total 355 100.0 Sumber : P6/FC4 Berdasarkan tabel 4, sebanyak 181 responden (51%) menyatakan setuju bahwa tayangan Radio Show yang ditayangkan pada pukul 23.00 – 01.00 WIB sesuai dengan waktu luang. Sebanyak 89 responden (25,1%) menyatakan kurang setuju penayangan acara Radio Show sesuai dengan waktu luang. Sedangkan 46 responden (13%) menyatakan sangat setuju tayangan Radio Show sesuai dengan waktu luang. Hanya 39 responden (11%) menyatakan tayangan Radio Show tidak sesuai dengan waktu luang. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara menyatakan setuju bahwa tayangan Radio Show sesuai dengan waktu luang. Konsep Radio Televisi yang ditampilkan tayangan Radio Show di TV One bertujuan untuk menemani penonton televisi pada saat sebelum tidur. Acara – acara Radio pada jam – jam berangkat kantor, pulang kantor dan sebelum tidur adalah acara – acara prime time. Pada jam – jam tersebut penonton melakukan aktifitas lain sambil mendengarkan musik dan mendengarkan informasi – informasi ringan. Dan dari data di atas menunjukkan bahwa bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara pukul 23.00 – 01.00 WIB adalah waktu luang yang dihabiskan dengan diisi menikmati tayangan Radio Show di TV One.
5
Tabel Silang Tabel 5 Hubungan antara intensitas menonton dengan pernyataan “pembawa acara menarik perhatian tersendiri bagi penonton” Pembawa Acara Menarik minat tersendiri bagi Penonton Intensitas Sangat Kurang Tidak Setuju Menonton Setuju Setuju Setuju F % F % F % F % Sangat Sering 12 3.4% 20 5.6% 15 4.2% 2 0.6% Sering 23 6.5% 66 18.6% 51 14.3% 11 3.1% Jarang 18 5% 61 17.2% 36 10.1% 10 2.9% Tidak Pernah 2 0.6% 17 4.8% 7 1.9% 4 1% 55 15.5% 164 46.2% 109 30.7% 27 7.6% Total
Total F 49 151 125 30 355
% 13.8% 42.5% 35.2% 8.5% 100%
Tabel 5 menunjukkan bahwa responden yang sering menonton acara Radio Show berjumlah 151 mahasiswa (42.5%) responden. Di mana 66 mahasiswa (18.6%) responden setuju pembawa acara menarik perhatian penonton. Sedangkan 125 mahasiswa (35.2%) responden tidak begitu sering menonton televisi, namun walaupun begitu, terdapat 61 mahasiswa (17.2%) yang setuju pembawa acara menarik perhatian tersendiri bagi penonton. Mereka mengaku tidak mempunyai cukup waktu untuk menonton, dan kalaupun mereka sempat, mereka akan menonton program lain yang lebih bersifat mendidik, bukan menghibur seperti acara Radio Show. Tabel 6 Hubungan antara Pengetahuan yang luas pembawa acara Radio Show terhadap rasa suka dari penonton Pembawa Acara memberi Rasa Suka Penonton Total Pengetahuan Sangat Kurang Tidak Suka Pembawa Acara Suka Suka Suka F % F % F % F % F % Sangat Setuju 16 4.5% 15 4.3% 15 4.3% 3 0.8% 49 13.9% Setuju 38 10.7% 57 16% 50 14% 6 1.7% 151 42.4% Kurang Setuju 19 5.3% 49 13.8% 51 14.4% 10 2.8% 129 36.3% Tidak Setuju 6 1.7% 10 2.8% 8 2.3% 2 0.6% 26 7.4% 79 22.2% 131 36.9% 124 35% 21 5.9% 355 100% Total Uji Hipotesis Pengujian hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu menguji tingkat hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan, dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi oleh Spearman yaitu: 6 d 2 rho = 1 N ( N 2 1)
6
Dengan menggunakan analisis Spearman melalui aplikasi SPSS 16.0, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 7 Uji Korelasi Pembawa Acara terhadap Minat Menonton Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Correlations Penampilan Pembawa Acara Spearman's Penampilan rho Pembawa Acara
Minat Menonton
Correlation Coefficient
Minat Menonton
1.000
.031
.
.564
N
355
355
Correlation Coefficient
.031
1.000
Sig. (2-tailed)
.564
.
N
355
355
Sig. (2-tailed)
Pada tabel 7 di atas diketahui bahwa harga koefisien korelasi adalah sebesar 0,031 dengan signifikansi 0,564. Pengujian hipotesis dengan membandingkan taraf signifikansi : Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak Dari data analisis diperoleh signifikansi sebesar 0,564. Jadi Ho diterima, yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pembawa acara Radio Show di TV One terhadap minat menonton mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Hal ini berarti pembawa acara TV one tidak mempengaruhi minat menonton mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Batas signifikan dalam penelitian ini adalah 0.05 atau 5% (ini merupakan angka standar pada program SPSS) (Santoso, 2012 : 196). Karena sudah tidak ada hubungan yang signifikan, maka besaran Rs tidak perlu ditafsir lagi.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Menutup dan mengakhiri penelitian ini, berdasarkan hasil penelitian (data, fakta dan informasi), dapat dikemukakan bagian-bagian yang penting yang merupakan kesimpulan dari penelitian. Temuan penting dari hasil penelitian ini dilakukan setelah analisa data melalui tahapan analisa tabel tunggal, analisa tabel silang dan pengujian hipotesa adalah sebagai berikut: 1. Dapat disimpulkan bahwa Sandy Pas Band dan Buluk Superglad sebagai pembawa acara dalam acara Radio Show memiliki peran yang cukup penting. Pengetahuan yang luas kedua musisi ini mengenai musik memberi pengetahuan baru bagi penonton. 2. Dapat disimpulkan juga bahwa acara Radio Show yang dibawakan Sandy Pas Band dan Buluk Superglad cukup mampu menumbuhkan minat
7
3.
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Sandy Pas Band dan Buluk Superglad sebagai pembawa acara Radio Show tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan minat menonton mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Sumatera Utara.
Saran Setiap variabel yang diteliti memiliki kelemahan tersendiri. Adapun saransaran yang bersifat praktis dalam penelitian ini antara lain: 1. Persaingan industri yang sangat ketat mengharuskan stasiun televisi agar lebih kreatif dalam membuat program acara. Acara Talkshow yang sukses mengedepankan pembawa acaranya. Sebut saja ‘Oprah Winfrey’, ‘Rachel Ray’ dan ‘Tukul Arwana’, semua acara talkshow ini mengedepankan pembawa acaranya. Hal ini tidak kita temukan pada acara Radio Show TV One. 2. Pentingnya pemilihan pembawa menjadi masukan bagi TV One untuk lebih selektif dalam pemilihan pembawa acara pada acara Talkshow. Bila dibandingkan dengan berbagai acara lainnya, acara Radio Show tidak memiliki konsep talkshow yang ideal. DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro dan Lukti Komala. 2004. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Birowo, M. Antonius. 2004. Metode Penelitian Komunikasi. Yogyakarta : Gitanyali. Burton, Graeme. 2000. Membincangkan Televisi. Yogyakarta, Bandung : Jala Sutra Marshall, Jill dan Werndly, Angela. 2002. The Language of television. London dan New York : Routledge. Mc Quail , Dennis.1996. Teori Komunikasi Massa : Suatu Pengantar, edisi kedua, Erlangga, Jakarta. Nasution, M. Arif, Dkk. 2008. Metode Penelitian. Medan : FISIP USU Press. Nawawi, Hadari. 1995. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakart: Gajah Mada University Press. Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Dengan Contoh Analisis Statistik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES. Usman, Wan. 2005. Metode Kuantitatif. Jakarta : Universitas Terbuka.
8