Jurnal Politik Muda, Vol. 4 No. 1, Januari - Maret 2015, 108 -115
Pelembagaan Partai Nasional Demokrat: Studi Penguatan Elektoral Di Kabupaten Nganjuk Dhimas Yoga Prattama Email:
[email protected] Abstrak Penelitian mengenai Pelembagaan Partai Nasional Demokrat : Studi Penguatan Elektoral di Kabupaten Nganjuk bertujuan untuk meneliti upaya diterapkan DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk untuk mencapai pelembagaan partai. Penelitian ini menggunakan teori pelembagaan partai politik. Partai politik merupakan elemen penting yang menunjang berjalannya kehidupan berpolitik. Dinamika politik yang terjadi di Kabupaten Nganjuk setiap periodenya mengalami perubahan. Salah satu tolak ukur yang dapat dilihat adalah dari perolehan suara yang di dapat oleh partai politik di setiap periode pemilu. Kemunculan Partai Nasional Demokrat di Kabupaten Nganjuk merupakan bentuk adanya dinamika politik. Upaya mencapai pelembagaan partai yang dilakukan DPD Partai Nasional Demokrat meliputi party strenght dan electoral strength. Upaya – upaya tersebut berupa perekrutan elit strategis partai, perekrutan anggota sebagai elit dan massa pendukung Partai Nasional Demokrat, pembentukan organisasi sayap dan pendekatan terhadap kelompok kepentingan atau organisasi masyarakat, melakukan upaya interaksi dengan masyarakat menggunakan pendekatan ketokohan elit organisasi masyarakat yang bertujuan untuk membentuk citra baik partai politik yang mengakar di masyarakat Nganjuk mengenai Partai Nasional Demokrat. Penelitian ini memiliki setting tempat di Kabupaten Nganjuk. Dengan subyek penelitian yaitu pengurus DPD dan beberapa DPC Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan melalui wawancara dan dokumentasi. Kemudian metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah menggunakan analisis deskritif kualitatif. Kata Kunci : Partai Politik, Party Strenght, Electoral Strenght, Organisasi Masyarakat
Abstract Research on the Institutionalization of the National Democratic Party: Strengthening Electoral Studies in Nganjuk aims to examine the efforts applied DPD Nganjuk National Democratic Party to achieve the institutionalization of the party. This study uses the theory of institutionalization of political parties. Political parties are essential elements that support the passage of political life. Political dynamics that occur in each period Nganjuk unchanged. One measure that can be seen is of the popular vote in the can by the political party in each election period. The emergence of the National Democratic Party in Nganjuk is a form of political dynamism. Efforts to achieve the institutionalization of the party who made the National Democratic Party DPD include strenght party and electoral strength. Effort - in the form of recruitment efforts party strategic elite, elite recruiting members and
108
Jurnal Politik Muda, Vol. 4 No. 1, Januari - Maret 2015, 108 -115
supporters as the National Democratic Party, the establishment wing organizations and approaches to interest groups or community organizations, undertake efforts to engage with the community using persona approach elite community organization that aims to establish a good image political parties are rooted in the communityNganjuk of the National Democratic Party. This study has a place setting in Nganjuk. With research subjects, namely the management of DPD and some DPC National Democratic Party Nganjuk. This study used a qualitative analysis method. The method used to collect data through interviews and documentation. Then the method used to analyze the data is using qualitative descriptive analysis. Keywords: Political Parties, Party Strength, Electoral Strength, Community Organizations
Pendahuluan Partai politik merupakan organisasi politik yang dijalankan atas dasar ideologi tertentu yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan kekuasaan politik. Partai politik erat hubungannya dengan aktivitas pemerintahan di suatu negara. Sistem demokrasi yang diterapkan oleh Indonesia, maka negara menjamin kebebasan bagi warga negaranya untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan pemerintahan. Partisipasi yang dimaksud adalah baik berupa penyampaian aspirasi maupun pembentukan partai politik. Sehingga pada masa Indonesia saat ini, muncul beberapa partai politik baru sebagai bentuk upaya partisipasi dari warga negara. Partai politik baru tentunya menyajikan persaingan yang semakin ketat dalam dunia perpolitikan Indonesia. Salah satu partai baru yang muncul adalah Partai Nasional Demokrat yang didirikan pada 26 Juli 2011. Partai Nasional Demokrat sebagai partai baru memerlukan strategi dalam menyusun kekuatan politik. Hal ini sebagai bentuk upaya dalam persaingan melawan partai – partai lain yang lebih dulu terbentuk, yang artinya partai – partai yang lebih dulu terbentuk memiliki kekuatan politik yang telah terorganisir baik secara nasional maupun secara kedaerahan. Partai Nasional Demokrat memerlukan upaya untuk mencapai pelembagaan partai secara nasional khusunya dengan melalui daerah – daerah yang ada di Indonesia. Kekuatan politik partai dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari elit – elit partai yang bergabung sampai strategi dalam memobilisasi massa. Perekrutan elit partai merupakan salah satu tahapan yang sangat penting karena elit partai merupakan pihak – pihak yang paling berpengaruh dalam perkembangan partai politik. Munculnya Partai Nasional Demokrat sebagai partai baru melahirkan beberapa fenomena politik yang berkaitan dengan dinamika partai politik di Indonesia. Fenomena yang pertama adalah Partai Nasional Demokrat yang meruapakn partai politik baru, menjadi magnet bagi beberapa pihak untuk masuk menjadi elit dalam partai tersebut. Beberapa pihak baik elit dari partai lain maupun di luar instansi partai mulai masuk dalam Partai Nasional Demokrat dan menduduki posisi/jabatan sebagai elit partai. Fenomena berikutnya adalah didirikannya organisasi sayap oleh Partai Nasional Demokrat. di lingkup Nasional terdapat Garda Pemuda Nasional Demokrat, Garnita, Gemuruh, Liga Mahasiswa. Fenomena selanjutnya adalah dinamika kekuatan politik di daerah yang digambarkan dari perubahan perolehan suara dalam pemilihan umum. Kabupaten Nganjuk merupakan daerah dengan nilai budaya yang tinggi. Beberapa periode, Kabupaten Nganjuk merupakan basis kekuatan politik dari salah satu partai besar. Dalam pemilu legislatif tahun 2009, Jumlah
109
Jurnal Politik Muda, Vol. 4 No. 1, Januari - Maret 2015, 108 -115
partai politik peserta pemilu 2009 sebanyak 38 partai politik, PDIP berada pada posisi 1 dengan mendapatkan kursi sebanyak 9 di anggota DPRD Kabupaten Nganjuk. Kemudian dalam Pemilu Legislatif tahun 2014, terjadi dinamika perolehan suara, dengan adanya partai peserta pemilu yang berubah. Partai Nasional Demokrat menduduki peringkat ke 6 dalam perolehan suara dengan sebanyak 44.388 atau sebesar 7,21 % dari suara sah keseluruhan. Hal ini membuat Partai Nasional Demokrat memperoleh 4 kursi dari 45 kursi anggota DPRD Kabupaten Nganjuk. Berdasarkan fenomena – fenomena tersebut, dalam penelitian mengenai Penelitian mengenai Pelembagaan Partai Nasional Demokrat : Studi Penguatan Elektoral di Kabupaten Nganjuk bertujuan untuk meneliti upaya diterapkan DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk, Bagaimana upaya Partai Nasional Demokrat dalam mencapai pelembagaan partai di Kabupaten Nganjuk. Apakah rekruitmen politik yang dilakukan melalui elit organisasi masyarakat menggambarkan pelembagaan partai. Penelitian ini sebagai bahan kajian bagi pihak-pihak yang terkait guna untuk mempelajari fenomena - fenomena yang terjadi di dunia politik khusunya mengenai pelembagaan politik Partai Nasional Demokrat di Kabupaten Nganjuk. Kerangka Teori Partai politik merupakan kelompok otonom dari rakyat yang memiliki tujuan membuat pilihan dan berkontestasi pada pemilihan dengan harapan untuk mendapatkan kekuasaan atas pemerintahan yang ada. Basis sosiologi suatu partai adalah ideologi dan kepentingan yang diarahkan pada usaha – usaha untuk memperoleh kekuasaan. Pelembagaan politik menurut Vicky Randall dan Lars Svasand adalah proses pemantapan partai politik baik dalam wujud perilaku yang memola maupun dalam sikap atau budaya. Menurut Vicky Randall dan Lars Svasand, dalam pelembagaan partai politik terdapat beberapa aspek yang meliputi aspek internal - eksternal dan aspek struktural - kultural. Aspek internal partai yaitu aspek yang berasal dari dalam partai sedangkan aspek eksternal yaitu aspek yang berkaitan dengan hubungan antara partai dan masyarakat serta lembaga lainnya. Aspek struktural yang dimaksud berkaitan dengan struktur yang ada di dalam partai, sedangkan aspek kultural merupakan nilai sosial budaya yang berkembang di masyarakat. Menurut Vicky Randall, dalam mencapai pelembagaan partai dapat diukur melalui 4 indikator yaitu dimensi kesisteman, dimensi identitas nilai, dimensi otonomi dan dimensi citra publik. (1). Dimensi kesisteman merupakan persilangan dari aspek internal dan structural. Dalam dimensi ini dijelaskan mengenai fungsi – fungsi partai politik (fungsi sosialisasi politik, rekruitmen politik, partisispasi politik, pemadu kepentingan, komunikasi politik, pengendalian konflik dan kontrol politik). Indikator terciptanya dimensi ini adalah sistem yang ada di dalam tubuh partai politik berkaitan dengan berjalannya aktivitas partai politik meliputi aktor/elit yang paling dominan dalam internal partai dimana elit yang memiliki pengaruh dominan baik dalam menentukan keputusan maupun dalam hal lainnya yang berkaitan dengan kemajuan dan perkembangan partai politik, kemudian pelaksanaan fungsi – fungsi partai politik menjadi tolak ukur kesisteman dari partai tersebut, pola pelaksanaan dari fungsi rekruimen, fungsi partisipasi politik, sosialisasi politik, dll menjadi cerminan dari terciptanya dimensi kesisteman, serta sistem yang diterapkan oleh partai politik dalam memelihara hubungan dengan anggota dan simpatisan yang bersifat klientisme atau berdasarkan konstitusi partai. (2). Dimensi identitas nilai (value infusion) merupakan hasil dari persilangan aspek internal dengan kultur, dimensi ini berkaitan dengan identitas partai politik yang berdasarkan ideologi partai. indikator dari dimensi ini
110
Jurnal Politik Muda, Vol. 4 No. 1, Januari - Maret 2015, 108 -115
adalah hubungan partai politik berkaitan dengan kelompok tertentu, dalam hal ini ketergantungan partai politik dengan kelompok sosial tertentu. Kemudian pengaruh klientisme dalam organisasi dimana dalam hubungan antara partai dengan anggota bersifat instrumentalis (didasarkan pada materi) atau bersifat ideologis (berdasarkan ideologi yang diterapakn oleh partai politik). (3) Dimensi otonomi suatu partai dalam pembuatan keputusan (decisional autonomy) sebagai hasil persilangan aspek eksternal dengan struktural. Indikator terciptanya dimensi otonomi adalah dalam pembuatan keputusan oleh partai poltik berkaitan dengan hubungan partai dengan aktor luar partaidalam hal ini pengusaha, pemerintah, ormas, dll. Hubungan partai dengan pihak luar ini bersifat saling ketergantungan atau ada salah satu pihak yang mendominasi. (4). Dimensi citra publik (reification) terhadap suatu partai politik sebagai persilangan aspek eksternal dengan kultur. Indikator dari dimensi pengetahuan publik tentang partai politik adalah pada keberadaan partai politik yang ada di tengah publik sudah melekat pengetahuan masyarakat ataukah masyarakat belum mengetahui partai politik tersebut. Keberadaan partai politik meruapakan aspek yang penting dalam pendekatan terhadap masyarakat dan apabila pengetahuan publik terhadap partai politik sudah tercapai maka publik akan menyesuaikan aspirasi dan harapan maupun sikap dan perilaku mereka dengan keberadaan partai politik tersebut. Upaya Partai Nasional Demokrat dalam Mencapai Pelembagaan Partai di Kabupaten Nganjuk Upaya pelembagaan yang dilakukan oleh DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk apabila ditinjau melalui teori, dapat dijelaskan bahwa pelembagaan dari DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk melalui pelembagaan partai politik menurut Vicky Randall dan Lars Svansand menjelaskan bahwa Proses pelembagaan ini mengandung dua aspek internal-eksternal, dan aspek struktural-kultural. Dimensi kesisteman suatu partai sebagai hasil persilangan aspek internal dengan struktural. Dalam dimensi ini dijelaskan mengenai fungsi – fungsi partai politik, tolak ukur kesisteman suatu partai politik sangatlah bervariasi menururt asal – ususl partai politik, siapa yang lebih dominan di dalam internal partai politik, siapakah yang menentukan dalam membuat keputusan dan bagaimana partai politik mampu memelihara hubungan dengan anggota dan simpatisan, klientisme (pertukaran dukungan dengan pemberian materi) atau menurut konstitusi partai yaitu AD/ART. DPD Partai Nasional Demokrat apabila dilihat dari dimensi ini dapat dijelaskan bahwa dalam sistem yang ada di tubuh DPD Partai Nasional Demokrat merupakan partai yang berasal dari organisasi masyarakat dengan pengurusnya yang berasal dari tokoh masyarakat Nganjuk, dimana ketika berdiri menjadi sebuah partai, DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk merupakan media bagi tokoh masyarakat Nganjuk untuk mengembangkan politik Nganjuk. Fungsi partai politik termasuk di dalamnya mengenai fungsi perekrutan dimana DPD Partai Nasional Demokrat menggunakan sistem perekrutan melalui 3 tahap, yaitu pencarian, nominasi dan penunjukkan. Sistem ini sesuai dengan sistem perekrutan yang menurut Richard S. Katz dan William Crotty, dimana terdapat 3 tahapan meliputi certification, nomination dan election. Tahapa pencarian merupakan tahapan awal yang dilakukan untuk mencari anggota dari Partai Nasional Demokrat, kemudian tahap selanjutnya adalah nominasi merupakan tahapan dimana DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk melihat calon elit melalui ketentuan partai, kharakteristik elit sesuai ketentuan DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk, dan tahapan yang terakhir adalah penunjukkan
111
Jurnal Politik Muda, Vol. 4 No. 1, Januari - Maret 2015, 108 -115
merupakan tahapan dimana DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten menunjuk anggota partai sebagai elit partai. DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk dalam memelihara hubungan dengan para simpatisan dengan didasarkan pada aturan AD/ART dimana setiap anggota dari partai diberikan asuransi kematian sebesar Rp. 1.000.000,-. Dimensi identitas nilai (value infusion) suatu partai sebagai hasil persilangan aspek internal dengan kultur, berkaitan dengan identitas partai politik yang berdasarkan ideologi partai. Oleh karena itu tolak ukur dari dimensi identitas nilai suatu partai politik berkaitan dengan kelompok populis, yaitu apakah suatu partai mengandung dimensi sebagai gerakan sosial yang didukung oleh kelompok populis tertentu. Yang kedua adalah pengaruh klientisme dalam organisasi yang dalam hubungan antara partai dengan anggota bersifat instrumentalis (anggota selalu mengharapkan materi dari partai) ataukah lebih bersifat ideologis (anggota mengenal dan mengharapkan partai bertindak berdasarkan identifikasi terhadap ideologi partai). Partai politik yang mempunyai basis sosial pendukung yang spesifik niscaya akan memiliki identitas nilai yang jelas. DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk berdasrkan AD/ART partai merupakan partai politik yang berasaskan pancasila, kemudian menjelaskan bahwa ideologi ini menjelaskan bahwa kinerja dari DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk berkaitan dengan nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila. Sosial budaya dari masyarakat Nganjuk merupakan masyarakat abangan yang basis politiknya cenderung bersifat nasionalis, dengan hal itu DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk berkembang seiring dengan kultur yang ada di masyarakat Nganjuk dengan menerapkan nilai – nilai nasionalis. Dimensi otonomi suatu partai dalam pembuatan keputusan (decisional autonomy) sebagai hasil persilangan aspek eksternal dengan struktural. Tolak ukur otonomi suatu partai politik dalam pembuatan keputusan berkaitan dengan hubungan partai dengan aktor luar partai baik dengan sumber otoritas tertentu (pengusaha/pemerintah) maupun dengan sumber dana (pengusaha, penguasa, negara atau lembaga luar) dan sumber dukungan massa (ormas). Apakah partai tergantung kepada aktor luar ataukah hubungan ini bersifat saling ketergantungan (interdependen), dan apakah keputusan partai ditentukan oleh aktor luar ataukah hubungan itu berupa jaringan (linkage) yang memberi dukungan pada partai. Kabupaten Nganjuk merupakan daerah dengan masyarakat yang heterogen. Banyak terdapat organisasi masyarakat yang ada mewakili kepentingan – kepentingannya masing – masing. DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk didirikan dengan melakuakan pendekatan terhadap masyarakat Nganjuk melalui tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat yang ada. upaya yang dilakukan adalah membangun hubungan dengan organisasi masyarakat yang ada di Kabupaten Nganjuk dengan melalui hunbungan timbal balik dimana konstituen berupa organisasi masyarakat memberikan dukungan suara atau politik kemudian timbal baliknya adalah DPD Partai Nasional Demokrat yang memberikan wadah bagi organisasi masyrakat atau masyarakat untuk menyalurkan aspirasi,pendapat atau keinginan mereka. Selain melakukan pendekatan terhadap organisasi masyarakat yang ada, DPD Partai Nasional Demokrat juga mendirikan organisasi sayap yang didasarkan pada karakteristik masyarakat Nganjuk. Organisasi sayap yang didirikan adalah Garda Pemuda Nasdem yang didirikan untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat khususnya generasi muda di Kabupaten Nganjuk. Dimensi citra publik (reification) terhadap suatu partai politik sebagai persilangan aspek eksternal dengan kultur. Tolak ukur pengetahuan publik tentang partai politik merujuk pada pertanyaan apakah keberadaan partai politik telah tertanam pada imajinasi publik. Bila keberadaan partai politik tertentu telah tertanam pada imajinasi publik, maka pihak lain baik para individu maupun lembaga akan menyesuaikan aspirasi dan harapan
112
Jurnal Politik Muda, Vol. 4 No. 1, Januari - Maret 2015, 108 -115
maupun sikap dan perlaku mereka dengan keberadaan partai politik. Derajad pengetahuan publik ini merupakan fungsi dari waktu dan kiprah partai tersebut. DPD Partai Nasional Demokrat dalam melakukan upaya membangun citra partai di mata publik dengan melakukan pendekatan melalui organisasi masyarakat dan ketokohan elit partai. melalui organisasi masyarakat berupa Garda Pemuda Nasional Demokrat, PSHT dan kelompok tani yang tersebar di beberapa DPC yang ada di Kabupaten Nganjuk. pendekatan melalui organisasi sayap ini berupa sosialisasi kepada anggota organisasi masyarakat dan juga pihak – pihak yang berkaitan dengan organisasi masyarakat tersebut. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk mengenalkan Partai Nasional Demokrat kepada masyarakat Kabupaten Nganjuk sebagai upaya membangun citra Partai Nasional Demokrat. Upaya yang dilakukan berikutnya adalah melalui pendekatan ketokohan elit. Elit DPD Partai Nasional Demokrat merupakan elit strategis yang memiliki citra baik di masyarakat Nganjuk. Keunggulan ini yang dimanfaatkan oleh DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Ngajuk dalam membangun citra Partai Nasional Demokrat melalui ketokohan elit yang dimiliki oleh DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk. Pelembagaan Partai Nasional Demokrat Melalui Proses Rekruitmen Elit Organisasi Masyarakat Perekrutan elit partai yang berasal dari anggota organisasi masyarakat merupakan salah satu upaya pencapaian pelembagaan. DPD Partai Nasional Demokrat menerapkan upaya tersebut untuk mencapai pelembagaan Partai Nasional Demokrat. Sistem perekrutan terhadap elit organisasi masyarakat merupakan bentuk pencapaian dimensi kesisteman dimana partai politik melakukan fungsi perekrutan. DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk dalam melakukan perekrutan melalui 3 tahap yaitu pencarian, nominasi dan penunjukkan. 3 tahap perekrutan ini sesuai dengan sisem perekrutan menurut Richard S. Katz dan William Crotty dimana terdapat 3 tahapan perekrutan meliputi certification, nomination dan election. Tahapan dalam system rekrutmen elit yang diterapkan oleh DPD Partai Nasional Demokrat menggambarkan system perekrutan menurut Richard S. Katz dan William Crotty dimana pencarian merupakan certification, nominasi merupakan nomination dan penunjukkan merupakan election. Upaya perekrutan elit organisasi masyarakat oleh DPD Partai Nasional Demokrat menggambarkan upaya untuk mencapai pelembagaan partai politik. dilihat dari dimensi kesisteman, perekrutan elit organisasi masyarakat oleh DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk merupakan bentuk berjalannya fungsi partai dalam rekrutmen. Kemudian dalam dimensi identitas nilai, DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk melihat nilai sosial budaya yang berkembang di masyarakat melalui adanya organisasi masyarakat yang terbentuk kemudian melakukan pendekatan terhadap organisasi masyarakat tersebut dengan melalui rekrutmen elit organisasi masyarakat tersebut. Berdasarkan dimensi otonmi, hubungan yang terjalin dengan adanya perekrutan elit organisasi masyarakat oleh DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk merupakan hubungan timbal balik dimana organisasi masyarakat memberikan dukungan politik kepada Partai NasionalDemokrat dan Partai Nasional Demokrat memberikan wadah bagi organisasi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi mereka. Dimensi pengetahuan atau citra publik (reification) terhadap suatu partai politik. menurut Vicky Randall dan Lars Svansand, tolak ukur pengetahuan publik tentang partai politik merujuk pada keberadaan partai politik di tengah masyarakat. Melalui perekrutan elit organisasi masyarakat, DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk mengupayakan untuk mengenalkan
113
Jurnal Politik Muda, Vol. 4 No. 1, Januari - Maret 2015, 108 -115
keberadaan Partai Nasional Demokrat kepada masyarakat Nganjuk, dengan tujuan membentuk opini publik bahwa citra baik yang dibawa oleh elit organisasi masyarakat tersebut atau organisasi masyarakat tersebut juga merupakan citra baik yang melekat paada Partai Nasional Demokrat. Pencapaian tolak ukur tersebut tercermin dari upaya DPD Partai Nasional Demokrat yang melakukan pendekatan melalui ketokohan elit organisasi masyarakat untuk mensosialisasikan identitas Partai Nasional Demokrat kepada organisasi masyarakat yang ada. Hasil yang diperoleh dari upaya tersebut adalah dukungan dari beberapa organisasi masyarakat yang mendukung kekuatan politik Partai Nasional Demokrat, artinya bahwa masyarakat melihat citra elit organisasi masyarakat tersebut sebagai citra dari Partai Nasional Demokrat. Citra publik mengenai Partai Politik merupakan hal yang penting sebagai akar yang ada di masyarakat untuk menguatkan kelembagaan partai politik tersebut. Kesimpulan DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk melakukan upaya pelembagaan partai dengan melalui 4 dimensi pelembagaan, yaitu Dimensi kesisteman yang ada dalam internal DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk mencangkup sistem perekrutan, struktur kepengurusan dan pelaksanaan fungsi DPD Partai Nasional Demokrat. Dimensi identitas nilai (value infusion), DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk berkembang seiring dengan kultur yang ada di masyarakat Nganjuk dengan menerapkan nilai – nilai nasionalis dimana masyarakat Nganjuk merupakan masyarakat dengan karakter masyarakat abangan yang cenderung menitik beratkan nilai – nlai nasionalis, dengan demikian DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk berkembang dengan nilai – nilai yang berasal dari ideology partai sebagai partai nasionalis dan juga berdasarkan karakteristik masyarakat Nganjuk. Dimensi otonomi (decisional autonomy), DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk didirikan dengan melakuakan pendekatan terhadap masyarakat Nganjuk melalui tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat yang ada. Upaya yang dilakukan adalah membangun hubungan dengan organisasi masyarakat yang ada di Kabupaten Nganjuk dengan melalui hubungan timbal balik dimana konstituen berupa organisasi masyarakat memberikan dukungan suara atau politik kemudian timbal baliknya adalah DPD Partai Nasional Demokrat yang memberikan wadah bagi organisasi masyarakat atau masyarakat untuk menyalurkan aspirasi mereka. Dimensi citra publik (reification), DPD Partai Nasional Demokrat dalam melakukan upaya membangun citra partai di mata publik dengan melakukan pendekatan melalui organisasi masyarakat (elit organisasi masyarakat) dan ketokohan elit partai. Pendekatan yang diterapkan ini berdampak pada dimana munculnya opini publik berkaitan dengan citra baik dari organisasi masyarakat dan tokoh masyarakat yang mendukung Partai Nasioal Demokrat juga merupakan citra baik dari Partai Nasional Demokrat itu sendiri. Upaya – upaya yang dilakukan oleh DPD Partai Nasional Demokrat Kabupaten Nganjuk dalam pencapaian pelembagaan menjelaskan bahwa masih dalam proses melembaga. Sebagai partai politik baru, Partai Nasional Demokrat memerlukan proses untuk mencapai pelembagaan partai untuk menjadi partai politik yang kuat.
114
Jurnal Politik Muda, Vol. 4 No. 1, Januari - Maret 2015, 108 -115
Daftar Pustaka Amal, Dr. Ichlasul. 1996. Teori – Teori Mutakhir Partai Politik. Yogyakarta : PT.Tiara Wacana Yogya. Ornstein, Norman J. dan Shirley Elder. 1978. Interest Groups, Lobbying and Policymaking. United States : Congressional Quarterly Press. Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. J. Miles, Mathew dan A. Michael Huberman. 1992. Analisi Data Kualitatif : Buku Sumber Tentang Metode Baru. Jakarta : UI Press S. Katz, Richard and William Crotty. 2006. Handbook of Party Politics. London : Sage Publications. AD/ART Partai Nasional Demokrat Arsip Dokumen KPU Kabupaten Nganjuk Pemilu tahun 2009 Vicky Randall dan Lars Svansand,”Party Institutionalization In New Democracies, ‘Party Politics 2002 8:5 Vol. 8 No.1 pp.5-29 via SAGE Publication. (diakses pada hari Rabu, 14 Januari 2015. Pukul 10.17 WIB) http://www.kpud-nganjukkab.go.id (diakses pada hari minggu, 3 oktober 2014. Pukul : 15.36 WIB). http://ragamwanitaindonesia.blogspot.com.es/2011/12/nasdem-deklarasikan-garda-wanita. (diakses pada hari jumat, 10 oktober 2014. Pukul : 20.13 WIB). http;//m.republika.co.id/berita/nasional/politik/12/09/02/m9oo8x-nasdem-gemuruhbukann-gerakan-mobilisasi-massa. (diakses pada hari jumat, 10 oktober 2014. Pukul : 20.37 WIB).
115