BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM
3.1 Program Pokok a. Program Pokok Tema 1. Pengajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang a) Pengajaran Matematika Kegiatan Bidang
: Sosial Budaya
Judul Kegiatan
: Program pengajaran matematika di SD yang ada di Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Waktu Pengajaran
:Kegiatan pengajaran pelajaran Matematika dilaksanakan di tiga SD, yakni pada tanggal 28 Juli 2016 di SDN 1 Songan, tanggal 29 Juli 2016 di SDN 5 Songan , kemudian tanggal 1 Agustus 2016 di SDN 6 Songan
Lokasi Pelaksanaan
:Pengajaran pelajaran Matematika ini dilaksanakan di SDN 1 Songan , SDN 5 Songan, dan SDN 6 Songan, Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Jumlah Peserta
:Jumlah peserta yang terlibat dalam pengajaran kali ini adalah sebanyak 20-35 siswa, yaitu siswa kelas III & IV.
Kelompok Sasaran
: Siswa kelas III & kelas IV di SDN 1 Songan, SDN 5 Songan dan SDN 6 Songan
Pihak Terlibat
: Mahasiswa KKN, siswa SDN 1 Songan, siswa SDN 5 Songan dan siswa SDN 6 Songan.
Pelaksanaan Kegiatan : 1) Survei Lokasi Kegiatan survei lokasi dilaksanakan tiga kali, yakni:
-
Yang pertama pada tanggal 24 Juli 2016 dilakukan survei tempat serta melihat keadaan kelas kelas III dan kelas IV di SDN 1 Songan , SDN 5 Songan, dan SDN 6 Songan.
-
Yang kedua pada tanggal 26 Juli 2016 dilakukan pengiriman surat perizinan di SDN 1 Songan, SDN 5 Songan dan SDN 6 Songan.
-
Yang Ketiga pada tanggal 27 Juli 2016 dilakukan pemberian jadwal pengajaran serta menanyakan perkembangan pelajaran matematika di SDN 1 Songan, SDN 5 Songan dan SDN 6 Songan .
2) Pelaksanaan Kegiatan pengajaran dilaksanakan pada minggu pertama, kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas MIPA serta dibantu dengan anggota kelompok KKN PPM yang bertugas di Desa Songan A.Pengajaran dilakukan dengan sistem rolling jam pertama dimulai dari kelas III dan setelah istirahat dilanjutkan pengajaran di kelas IV. Kegiatan ini dilaksanakan tiga kali pertemuan di tiga SD. Pertemuan pertama pada tanggal 28 Juli 2016 mulai pukul 08.00 WITA di SDN 1 Songan yaitu kelas III dan IV. Pertemuan kedua pada tanggal 29 Juli 2016 mulai pukul 12.00 WITA di SDN 5 Songan yaitu kelas III dan IV. Pertemuan ketiga pada tanggal 1 Agustus 2016 mulai pukul 08.30 WITA di SDN 6 Songan yaitu kelas III dan IV. Materi untuk kelas III diantaranya menentukan garis bilangan, mengurutkan bilangan, menentukan pola bilangan, dan menentukan lebih dari dan kurang dari dengan memberi tanda (>), (<). Sedangkan materi untuk kelas IV diantaranya sifat operasi hitung bilangan dan perkalian. Permasalahan : Permasalahan yang dihadapi mahasiswa KKN dalam pengajaran Matematika di SDN 1 Songan, SDN 5 Songan dan SDN 6 Songan diantaranya adalah siswa-siswi di Desa Songan ini memiliki kemampuan yang berbeda-beda serta semangat dan daya tangkap siswa untuk belajar kurang karena kurangnya semangat bersaing dan lingkungan keluarga yang kurang mendukung anak-anaknya dikarenakan kesibukan
bekerja.Hal tersebut terlihat dari banyaknya siswa kelas IV yang belum hafal perkalian dan pembagian dasar. Solusi : Dari permasalahan yang ditemui mahasiswa KKN dalam memberikan pengajaran matematika untuk siswa-siswa di SDN 1 Songan , SDN 5 Songan dan SDN 6 Songan. Solusi yang dapat diberikan oleh mahasiswa diantaranya: -
Menanamkan sifat berani dan semangat bersaing kepada siswa-siswi untuk menjawab soal-soal kelas dan mempresentasikannya di depan kelas.
-
Metode pengajaran yang digunakan selain metode pengajaran biasa juga ditambahkan dengan games sehingga materi yang diajarkan dapat dipahami dengan cepat dan menjadi lebih menyenangkan.
-
Untuk permasalahan di lingkungan keluarga yang kurang mendukung kami menyediakan bimbingan belajar di posko KKN.
Dampak : Siswa – siswi SDN 1, SDN 5 dan SDN 6 Songan dapat memahami materi yang diajarkan terutama materi perkalian. Selain itu siswa-siswi sudah mulai berani maju ke depan kelas untuk menjawab soal-soal dan mempresentasikannya di depan kelas.
Materi Pengajaran : Materi Kelas III SD 1) Menentukan Garis Bilangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Urutan pada garis bilangan menyatakan bahwa bilangan yang terletak disebelah kanan lebih besar dari pada bilangan disebelah kiri. 2)
Mengurutkan bilangan
Dari yang terbesar hingga yang terkecil Contoh: 30, 29, 28, 27, 26, 25, 24, 23
Dari yang terkecil hingga yang terbesar
Contoh : 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 3) Menentukan pola bilangan bilngan lompat/langkah 1
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20 bilangan lompat/langkah 2 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30 bilangan lompat/ langkah 3 4) Menentukan lebih dari dan kurang dari dengan memberi tanda (>), (<) Contoh: 3 <
5
7
>
4
5 >
2
10 <
15
0 <
1
12 >
9
Materi pelajaran Kelas IV 1) Sifat Operasi Hitung Bilangan
Sifat komutatif ( pertukaran ) A+ B = B + A AxB=BxA Contoh: 2+4=4+2 2x4=4x2 Sifat komutatif tidak berlaku untuk pengurangan dan pembagian 2 – 4 tidak sama dengan 4 – 2 dan 4 : 2 tidak sama dengan 2 : 4
Sifat Asosiatif ( pengelompokkan ) A+(B+C)=(A+B)+C Ax(BxC)=(AxB)xC Contoh: 2+(4+6)=(2+4)+6 2x(4x6)=(2x4)x6
Sifat Distributif ( Penyebaran ) Ax(B+C)=(AxB)+(AxC) A x ( B – C ) = (A x B ) – ( A x C ) Contoh:
2x(4+6)=(2x4)+(2x6) 2x(6–4)=(2x6)–(2x4)
2) Perkalian ×
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
3
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
4
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
5
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
6
6
12
18
24
30
36
42
48
54
60
7
7
14
21
28
35
42
49
56
63
70
8
8
16
24
32
40
48
56
64
72
80
9
9
18
27
36
45
54
63
72
81
90
10
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Dokumentasi Program
Gambar 1 dan 2 : Pengajaran Materi Matematika kelas III dan IV di SDN 1 Songan.
Gambar 3 dan 4 : Pengajaran Materi Matematika kelas III dan IV di SDN 5 Songan
Gambar 5 dan Gambar 6 : Pengajaran Materi Matematika kelas III dan IV di SDN 6 Songan.
b) Pengajaran Bhs. Inggris Program Bidang
: Sosial Budaya
Judul Kegiatan
: Pengajaran Bahasa Inggris dasar kepada anak-anak kelas III dan kelas IV di SDN Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Waktu Pengajaran
: Kegiatan pengajaran pelajaran Bahasa Inggris dilaksanakan di tiga SD, yakni pada tanggal 28 Juli 2016 di SDN 1 Songan, tanggal 29 Juli 2016 di SDN 5 Songan , kemudian tanggal 1 Agustus 2016 di SDN 6 Songan.
Lokasi Pelaksanaan
:Pengajaran pelajaran Bahasa Inggris ini dilaksanakan di SDN 1 Songan , SDN 5 Songan, dan SDN 6 Songan, Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Jumlah Peserta
: Jumlah peserta yang terlibat dalam pengajaran kali ini adalah sebanyak 20-35 siswa, yaitu siswa kelas III & IV.
Kelompok Sasaran
: Siswa kelas III & kelas IV di SDN 1 Songan, SDN 5 Songan dan SDN 6 Songan.
Pihak Terlibat
: Mahasiswa KKN, siswa SDN 1 Songan, siswa SDN 5 Songan dan siswa SDN 6 Songan.
Pelaksanaan Kegiatan 1) Survei Lokasi Kegiatan survei lokasi dilaksanakan tiga kali, yakni: -
Yang pertama pada tanggal 24 Juli 2016 dilakukan survei tempat serta melihat keadaan kelas kelas III dan kelas IV di SDN 1 Songan , SDN 5 Songan, dan SDN 6 Songan.
-
Yang kedua pada tanggal 26 Juli 2016 dilakukan pengiriman surat perizinan di SDN 1 Songan, SDN 5 Songan dan SDN 6 Songan.
-
Yang Ketiga pada tanggal 27 Juli 2016 dilakukan pemberian jadwal pengajaran serta menanyakan perkembangan pelajaran bahasa inggris di SDN 1 Songan, SDN 5 Songan dan SDN 6 Songan .
2) Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan pengajaran dilaksanakan pada minggu pertama, kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Pariwisata serta dibantu dengan anggota kelompok KKN PPM yang bertugas di Desa Songan A. Pengajaran dilakukan dengan sistem rolling yaitu jam pertama dimulai dari kelas IV lalu setelah istirahat dilanjutkan pengajaran di kelas III Kegiatan ini dilaksanakan tiga kali pertemuan di tiga SD. Pertemuan pertama pada tanggal 28 Juli 2016 mulai pukul 08.00 WITA di SDN 1 Songan yaitu kelas III dan IV. Pertemuan kedua pada tanggal 29 Juli 2016 mulai pukul 12.00 WITA di SDN 5 Songan yaitu kelas III dan IV. Pertemuan ketiga pada tanggal 1 Agustus 2016 mulai pukul 08.30 WITA di SDN 6 Songan yaitu kelas III dan IV. Materi pengajaran Bahasa Inggris untuk kelas III dan kelas IV sama, karena di tiga SD tersebut tidak mengajarkan pelajaran Bahasa Inggris sehingga harus diajarkan mulai dasar. Permasalahan :
Permasalahan yang dihadapi mahasiswa KKN dalam pengajaran Bahasa Inggris di SDN 1 Songan, SDN 5 Songan dan SDN 6 Songan diantaranya adalah tidak adanya pengajaran pelajaran bahasa inggris di ketiga SD tersebut karena kurangnya tenaga pengajar untuk pelajaran bahasa inggris sehingga pelajaran bahasa inggris tersebut digantikan dengan pelajaran muatan lokal seperti mejejaitan.Keterbatasan waktu pengajaran juga menjadi kendala karena waktu yang tersedia hanya mampu mengajarkan materi dasar bahasa inggris. Selain itu, siswa-siswi di Desa Songan ini memiliki kemampuan yang berbeda-beda serta semangat dan daya tangkap siswa untuk belajar kurang karena minimnya pengetahuan bahasa inggris ,semangat bersaing dan lingkungan keluarga yang kurang mendukung anak-anaknya dikarenakan kesibukan bekerja. Solusi : Dari permasalahan yang ditemui mahasiswa KKN dalam memberikan pengajaran bahasa inggris untuk siswa-siswi di SDN 1 Songan , SDN 5 Songan dan SDN 6 Songan. Solusi yang dapat diberikan oleh mahasiswa diantaranya: -
Menanamkan sifat berani dan semangat bersaing kepada siswa-siswi untuk menjawab soal-soal di kelas dan tampil di depan kelas.
-
Metode pengajaran yang digunakan selain metode pengajaran biasa juga ditambahkan dengan games dan lagu-lagu edukasi berhubungan dengan pelajaran bahasa inggris sehingga materi yang diajarkan dapat dipahami dengan cepat dan menjadi lebih menyenangkan.
-
Untuk permasalahan minimnya pengetahuan tentang pelajaran bahasa inggris, keterbatasan waktu pengajaran dan lingkungan keluarga yang kurang mendukung kami menyediakan bimbingan belajar tambahan di posko KKN.
Dampak : Siswa – siswi SDN 1, SDN 5 dan SDN 6 Songan dapat memahami materi yang diajarkan terutama materi dasar pelajaran bahasa inggris dan mulai berani menjawab soal-soal yang diberikan serta tampil di depan kelas. Selain itu, Siswa- siswi juga mulai mengenal dan tertarik dengan materi pelajaran bahasa inggris terlihat dari antusiasnya dalam mengikuti bimbingan belajar tambahan bahasa inggris di posko KKN. Materi pengajaran :
English Alphabet :
A (ei)
H (eich)
O (ou)
V (vi)
B (bi)
I (ai)
P (pi)
W (dabelyu)
C (si)
J (jei)
Q (kiu) X (eks)
D (di)
K (kei)
R (ar)
Y (wai)
E (i)
L (el)
S (es)
Z (zet)
F (ef)
M (em)
T(ti)
G (ji)
N (en)
U (yu)
Contoh pertanyaan dalam membaca huruf :
What is your name ? (siapa nama anda)
My name is Nanda
Can you spell your name ?
NANDA ( en-ei-en-di-ei )
Greeting ketika bertemu dengan seseorang
Hello
Hi
Good morning
Good afternoon
Good evening
What is your name ?
Numbers: 1.
One
6. Six
11. Eleven
16. Sixteen
2.
Two
7. Seven
12. Twelve
17.Seventeen
3.
Three
8.Eight
13.Thirteen
18.Eighteen
4.
Four
9.Nine
14.Fourteen
19.Nineteen
5.
Five
10.Ten
15.Fourteen
20.Twenty
Colors:
Red
: Merah
Yellow
: Kuning
Blue
: Biru
Green
: Hijau
Black
: Hitam
White
: Putih
Orange
: Oranye
Pink
: Merah Muda
Fruits :
Apple : Apel
Orange : Jeruk
Banana : Pisang
Watermelon : Semangka
Guava : Jambu biji
Mango : Mangga
Grape : Anggur
Papaya : Pepaya
Coconut : Kelapa
Avocado : Alpukat
Durian : Durian
Vegetables :
Carrot : Wortel
Tomato : Tomat
Cucumber : Timun
Cabbage : Kubis/kol
Potato : Kentang
Mushroom : Jamur
Corn : Jagung
Chili : Cabai
Spinach : Bayam
Peanut : Kacang tanah
My Face :
Nose : Hidung
Eyes : Mata
Mouth : Mulut
Ears : Telinga
Chin : Dagu
Cheek : Pipi
Forehead : Dahi
Eyebrow : Alis
The Names of Days:
Sunday (Minggu)
Monday (Senin)
Tuesday (Selasa)
Wednesday (Rabu)
Thursday (Kamis)
Friday (Jumat)
Saturday (Sabtu)
Contoh Percakapan: 1) A: Hello, my name is Putu. What is your name? (Halo, nama saya Putu. Siapa namamu?) B: Hello, my name is Made. (Halo, nama saya Made.) 2) A: Hello, how are You? (Halo, apa kabarmu?) B: I’m fine. Thank you. (Saya baik-baik saja. Terima kasih) The Month of The Year :
January
February
March
April
May
June
July
August
September
October
November
December
My Body :
Neck : Leher
Hand : Tangan
Stomach : Perut
Chest : Dada
Elbow : Siku
Fingers: Jari
Foot : Kaki
Knee : Lutut
Songs: 1. I say L I say L O LOV LOVE 2. Head and shoulder Knee and foot 3x Head and shoulder Knee and foot This is my nose 3.
Watermelon 2x Papaya 2x Banana 2x Tomato 2x
Dokumentasi Program :
Gambar 1 dan 2: Pengajaran Materi Bahasa Inggris Dasar Kelas III dan IV di SDN 1 Songan
Gambar 3 dan Gambar 4 : Pengajaran Materi Bahasa Inggris Dasar Kelas III dan IV di SDN 5 Songan
Gambar 5 dan 6 : Pengajaran Materi Bahasa Inggris Dasar Kelas III dan IV di SDN 6 Songan
c) Pengajaran Bahasa Indonesia Kegiatan Bidang
: Sosial Budaya
Judul Kegiatan
: Program pengajaran Bahasa Indonesia di SD yang ada di Desa Songan A, Kecamatan Kintamani , Kabupaten Bangli.
Waktu Pengajaran
:Kegiatan pengajaran pelajaran Bahasa Indonesia dilaksanakan di tiga SD, yakni pada tanggal 28 Juli 2016 di SDN 1 Songan, tanggal 29 Juli 2016 di SDN 5 Songan , kemudian tanggal 1 Agustus 2016 di SDN 6 Songan.
Lokasi Pelaksanaan
: Pengajaran pelajaran Bahasa Indonesia ini dilaksanakan di SDN 1 Songan , SDN 5 Songan, dan SDN 6 Songan, Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Jumlah Peserta
: Jumlah peserta yang terlibat dalam pengajaran kali ini adalah sebanyak 20-35 siswa, yaitu siswa kelas III & IV.
Kelompok Sasaran
:Siswa kelas III & kelas IV di SDN 1 Songan, SDN 5 Songan dan SDN 6 Songan
Pihak Terlibat
: Mahasiswa KKN, siswa SDN 1 Songan, siswa SDN 5 Songan dan siswa SDN 6 Songan.
Pelaksanaan Kegiatan : 1) Survei Lokasi
Kegiatan survei lokasi dilaksanakan tiga kali, yakni: - Yang pertama pada tanggal 24 Juli 2016 dilakukan survei tempat serta melihat keadaan kelas kelas III dan kelas IV di SDN 1 Songan , SDN 5 Songan, dan SDN 6 Songan. -
Yang kedua pada tanggal 26 Juli 2016 dilakukan pengiriman surat perizinan di SDN 1 Songan, SDN 5 Songan dan SDN 6 Songan.
- Yang Ketiga pada tanggal 27 Juli 2016 dilakukan pemberian jadwal pengajaran serta menanyakan perkembangan pelajaran bahasa inggris di SDN 1 Songan, SDN 5 Songan dan SDN 6 Songan . 2) Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan pengajaran dilaksanakan pada minggu pertama, kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta
dibantu dengan anggota
kelompok KKN PPM yang bertugas di Desa Songan A. Pengajaran dilakukan dengan sistem rolling yaitu jam pertama dimulai dari kelas III lalu setelah istirahat dilanjutkan pengajaran di kelas IV. Kegiatan ini dilaksanakan tiga kali pertemuan di tiga SD. Pertemuan pertama pada tanggal 28 Juli 2016 mulai pukul 08.00 WITA di SDN 1 Songan yaitu kelas III dan IV. Pertemuan kedua pada tanggal 29 Juli 2016 mulai pukul 12.00 WITA di SDN 5 Songan yaitu kelas III dan IV. Pertemuan ketiga pada tanggal 1 Agustus 2016 mulai pukul 08.30 WITA di SDN 6 Songan yaitu kelas III dan IV. Materi pengajaran untuk pelajaran Bahasa Indonesia kelas III adalah membuat kalimat menjadi paragraf yang sederhana dan menyusun pola kalimat, sedangkan materi pengajaran untuk kelas IV adalah Pantun dan membuat denah. Permasalahan : Permasalahan yang dihadapi mahasiswa KKN dalam pengajaran Bahasa Indonesia di SDN 1 Songan, SDN 5 Songan dan SDN 6 Songan diantaranya Siswa-siswi di Desa Songan ini memiliki kemampuan yang berbeda-beda serta semangat dan daya tangkap beberapa siswa-siswinya untuk belajar kurang karena minimnya semangat bersaing dan
lingkungan keluarga yang kurang mendukung anak-anaknya dikarenakan kesibukan bekerja. Hal tersebut terlihat dari adanya siswa kelas III maupun kelas IV yang belum pandai membaca dan menulis dimana membacanya masih dengan mengeja dan menulisnya masih lambat dan banyak yang salah.Selain itu, banyak siswa yang kurang fokus dalam belajar terlihat dari kurangnya daya serap mereka saat diberikan tanya jawab tentang materi yang diberikan. Solusi : Dari permasalahan yang ditemui mahasiswa KKN dalam memberikan pengajaran Bahasa Indonesia untuk siswa-siswi di SDN 1 Songan , SDN 5 Songan dan SDN 6 Songan. Solusi yang dapat diberikan oleh mahasiswa diantaranya: -
Menanamkan sifat berani dan semangat bersaing kepada siswa-siswi untuk menjawab soal-soal di kelas dan tampil di depan kelas.
-
Metode pengajaran yang digunakan selain metode pengajaran biasa juga ditambahkan dengan games melatih konsentrasi sehingga materi yang diajarkan dapat dipahami dengan cepat dan menjadi lebih menyenangkan juga dapat bermanfaat tentunya untuk meningkatkan konsentrasi dan fokus siswa.
-
Untuk permasalahan minimnya motivasi dari lingkungan keluarga kami menyediakan bimbingan belajar tambahan di posko KKN.
Dampak : Siswa – siswi SDN 1, SDN 5 dan SDN 6 Songan lebih memahami materi bahasa Indonesia dengan simpel dan menyenangkan. Dengan games yang edukatif untuk melatih konsentrasi disela-sela pelajaran fokus siswa menjadi lebih meningkat dan daya serap terhadap mata pelajaran yang terkenal “jenuh” ini semakin baik.
Materi pengajaran: Materi untuk Kelas III 1) Menyusun Kalimat Menjadi Paragraf Sederhana
A.Definisi/Pengertian kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan amenyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat. Di sini, kalimat dibagi menjadi dua, yaitu: a. Kalimat tunggal Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat, yaitu hanya memiliki satu subjek dan satu predikat, serta satu keterangan (jika perlu) b. Kalimat majemuk Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah: 1. Kalimat Majemuk Setara 2. Kalimat Majemuk Rapatan 3. Kalimat Majemuk Bertingkat 4. Kalimat Majemuk Campuran Contoh Kalimat : Putu Memasak Nasi di Dapur C. Definisi/Pengertian Paragraf Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1 paragraf terdapat
beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Berikut ini adalah contoh paragraf : Indah nan elok pantai Swarangan. Gelombang ombak yang tidak terlalu besar datang bergulung silih berganti menyambut siapapun yang datang seakan ingin mengajak bermain. Air yang jernih dan pasir putih lembut yang terhampar luas tanpa ada karang yang menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Sejauh mata memandang yang kulihat hanya laut yang terbentang luas dan biru. Kurasakan dingin membasuh kakiku karena ombak yang terus-menerus menghempas kakiku dan terasa asin ketika air laut itu menyentuh bibirku karena percikannya. Disepanjang bibir pantai kulihat wisatawan beserta keluarga dan teman-teman mereka berkumpul membentuk suatu kelompok kecil untuk menikmati keindahan pantai Swarangan. Tidak jauh dari tempat itu aku juga melihat beberapa wisatawan berkejar-kejaran di bibir pantai, bermain bola, bermain dengan air, atau berfoto-foto dengan latar belakang pantai. Meskipun tak seramai dengan pantai-pantai yang sudah terkenal di kancah nasional maupun internasional pantai ini tak pernah surut oleh wisatawan yang datang.
2) Mengenal dan Menyusun Pola Kalimat a) Kalimat Dasar Berpola S P Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya:
Mereka / sedang berenang. = S / P (Kata Kerja)
Ayahnya / guru SMA. = S / P (Kata Benda)
Gambar itu / bagus.= S / P (Kata Sifat)
Peserta penataran ini / empat puluh orang. = S / P (Kata Bilangan)
b) Kalimat Dasar Berpola S P O Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:
Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah. = S / P / O
c) Kalimat Dasar Berpola S P K Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
Mereka / berasal / dari Surabaya. = S / P / K
d) Kalimat Dasar Berpola S P O K Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi.
Misalnya:
Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari. = S / P / O / K
Materi untuk Kelas IV 1) Pantun a) Pengertian Pantun Pantun adalah puisi melayu asli yang sudah mengakar lama di budaya masyarakat. Pantun salah satu jenis karya sastra yang lama. Lazimnya puisi hanya terdiri atas 4 lari (baris) bersajak ab-ab atau aa-aa. Pada awal mulanya pantun merupakan sastra lisan, tapi kini pantun juga ada dalam bentuk tulisan. b) Ciri-ciri pantun : Satu bait terdiri 4 baris,
Satu baris pantun teridiri atas 8-12 suku kata, Pantun bersajak a-b-a-b,a-a-b-b,a-a-a-a Baris 1 dan 2 disebut sampiran, Baris 3 dan 4 disebut isi. c) Jenis-jenis pantun antara lain: Pantun Nasehat, yaitu pantun yang berisi tentang nasehat-nasehat Pantun Jenaka, yaitu pantun yang berisi hal-hal yang lucu Pantun teka-teki, yaitu pantun yang berisi tentang tebk-tebakan Pantun Agama, yaitu pantun yang berisi tentang petuah keagamaan Pantun sukacita, yaitu pantun yang berisi tentang kegembiraan Contoh pantun berima a-b-a-b Kalau ada jarum yang patah Jangan masukkan dalam peti Kalau ada kata-kataku yang salah jangan masukkan dalam hati
Contoh pantun berima a-a-b-b Kura-kura dalam perahu Pura-pura tidak tahu Sudah gaharu cendana pula Sudah tahu bertanya pula Contoh pantun berima a-a-a-a Kucing itu kakinya empat Kalau tiga berarti cacat Wahai kamu cepatlah tobat Sebelum ajal mendekat 2) Membuat Denah Dalam membuat suatu bangunan gedung kita memerlukan tempat atau lokasi yang strategis dan aman dari ancaman baik berupa bencana alam maupun bencana lainnya. Maka bangunan tersebut memerlukan denah lokasi yang telah
diperhitungkan menurut aturan-aturan yang telah ditentukan oleh para ahli.Setelah menentukan denah lokasi maka diperlukan denah bangunan gedung, denah ruangan yang diperlukan dalam membangun bangunan tersebut. Contoh dalam denah ruangan kelas dalam bangunan sekolah. Dalam ruang kelas biasanya terdapat meja murid, tempat duduk murid, meja guru,tempat duduk guru, papan tulis, lemari guru, dan lemari murid. Dengan menggunakan denah kita dapat mengetahui gambaran keberadaan suatu tempat dan benda-benda yang ada di dalamnya.Misalnya dalam suatu ruang kelas terdapat meja murid yang berada ditengah kelas, meja guru, papan tulis dan lemari buku berada didepan kelas. Meja guru, meja murid, lemari buku, dan papan tulis berguna untuk kelancaran belajar murid. a) Nyayian mengenai arah mata angin. Timur tanggara, selatan, barat daya Barat, barat laut, utara timur laut b) Arah mata angin Arah mata angin merupakan petunjuk arah denah. Arah mataangin berguna untuk mempermudah membaca denah. Arah mata angin ada delapan. Antara lain Utara (U), timur laut (TL), timur (T), tenggara (TG), selatan(S), barat daya (BD), barat (B), dan barat laut (BL). Pada denah, arah utara selalu berada di atas. Sementara itu, arah selatanberada dibawah. Contoh Denah :
Dokumentasi Program :
Gambar 1dan Gambar 2 : Pengajaran Materi Bahasa Indonesia untuk Kelas III dan IV di SD 1 Songan
Gambar 3: Pengajaran Materi Bahasa Indonesia untuk Kelas III dan IV di SD 5 Songan
Gambar 4 dan Gambar 5: Pengajaran Materi Bahasa Indonesia untuk Kelas III dan IV di SD 6 Songan
d) Pengajaran Bahasa Jepang Kegiatan Bidang
: Sosial Budaya
Judul Kegiatan
: Program pengajaran Bahasa Jepang dasar kepada siswa kelas III dan kelas IV di SD N Songan A
Waktu Pengajaran
: Kegiatan pengajaran Bahasa Jepang dasar dilaksanakan selama tiga hari yakni pada hari Kamis tanggal 28 Juli 2016, hari Jumat tanggal 29 Juli 2016, dan hari Senin tanggal 1 Agustus 2016.
Lokasi Pelaksanaan
: Pengajaran Bahasa Jepang dasar dilaksanakan di SD N 1 Songan, SD N 5 Songan, dan SD N 6 Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Jumlah Peserta
: Jumlah peserta yang terlibat dalam pengajaran kali ini adalah sebanyak 20-35 siswa.
Kelompok Sasaran
: Siswa-siswi SD kelas III, kelas IV, dan kelas V.
Pihak Terlibat
: Mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana dan siswa-siswi SD N 1 Songan, SD N 5 Songan, dan SD N 6 Songan.
Pelaksanaan 1) Survei Lokasi Kegiatan survei lokasi dilaksanakan tiga kali, yakni: -
Yang pertama pada tanggal 24 Juli 2016 dilakukan survei tempat serta melihat keadaan kelas kelas III dan kelas IV di SDN 1 Songan , SDN 5 Songan, dan SDN 6 Songan.
-
Yang kedua pada tanggal 26 Juli 2016 dilakukan pengiriman surat perizinan di SDN 1 Songan, SDN 5 Songan dan SDN 6 Songan.
-
Yang Ketiga pada tanggal 27 Juli 2016 dilakukan pemberian jadwal pengajaran serta menanyakan perkembangan pelajaran bahasa inggris di SDN 1 Songan, SDN 5 Songan dan SDN 6 Songan .
2) Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan dilaksanakan pada minggu pertama, kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya dibantu dengan anggota kelompok KKN PPM yang bertugas di Desa Songan A. Kegiatan ini mengajarkan materi tentang pengenalan angka dalam bahasa Jepang dari 1 sampai 20, mengajarkan salam dalam bahasa Jepang, mengajarkan cara memperkenalkan diri sendiri, serta mengajarkan kata tunjuk dalam bahasa Jepang. Pembelajaran bahasa Jepang dilakukan mulai pukul 8 pagi dan menggunakan sistem rolling. Dalam proses pembelajaran juga diisi dengan games dan diberikan kuis yang berhubungan dengan bahasa Jepang agar siswa lebih bersemangat dalam belajar dan tidak merasa bosan.
Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi mahasiswa KKN dalam pengajaran bahasa Jepang di SD N 1 Songan, SD N 5 Songan, dan SD N 6 Songan diantaranya adalah: -
Para siswa sebelumnya belum pernah mendapatkan pengajaran bahasa Jepang, sehingga mahasiswa KKN harus mulai dengan mengajarkan bahasa Jepang dasar.
-
Pengajaran yang hanya berdurasi satu kali pertemuan di setiap SD menyebabkan materi yang diajarkan menjadi kurang maksimal untuk diajarkan maupun untuk dipahami oleh para siswa.
Solusi Dari permasalahan yang ditemui mahasiswa KKN dalam memberikan pengajaran bahasa Jepang untuk siswa-siswi di SD N 1 Songan, SD N 5 Songan, dan SD N 6 Songan solusi yang dapat diberikan oleh mahasiswa diantaranya: 1. Materi yang disampaikan adalah bahasa Jepang yang masih dasar dan dapat dipakai oleh siswa dalam kesehariannya sehingga bisa sering dipraktikkan. Dengan demikian pengajar pun dapat dengan mudah menjelaskan tentang materi pengajaran walaupun sebelumnya para siswa belum pernah mendapatkan bahasa Jepang. 2. Metode pengajaran yang digunakan selain metode pengajaran biasa juga ditambahkan dengan games dan kuis sehingga materi yang diajarkan dapat dipahami dengan cepat dan menjadi lebih menyenangkan. Dampak Dampak dari pengajaran ini adalah siswa-siswa Sekolah Dasar yang baru mempelajari bahasa Jepang dapat mengetahui Bahasa Jepang dasar dan dapat dipraktikkan di dalam kehidupan sehari-sehari, selain itu juga tumbuh minat siswa untuk belajar bahasa Jepang ke tingkat yang lebih tinggi.
Materi Bahasa Jepang: 1) Angka
1 = ichi
11 = juu ichi
2 = ni
12 = juu ni
3 = san
13 = juu san
4 =shi / yon
14 = juu yon
5 = go
15 = juu go
6 = roku
16 = juu roku
7 = nana/ shichi
17 = juu nana
8 = hachi
18 = juu hachi
9 = kyuu/ ku
19 = juu kyuu
10 = juu
20 = ni juu
2) Salam -
Ohayou gozaimasu : Selamat pagi
-
Konnichiwa : Selamat siang
-
Konbanwa : Selamat malam
-
Oyasuminasai : Selamat tidur
-
Itadakimasu : Selamat makan
-
Sayounara: Sampai jumpa
-
Arigatou gozaimasu: Terimakasih
3) Cara Memperkenalkan Diri Hajimemashite,
Perkenalkan,
Watashi wa ….. desu.
Nama saya …
…kara kimashita.
Saya dari…
… nensei desu.
Saya kelas…
… sai desu.
Umur saya…
Douzou yoroshiku.
Senang berkenalan dengan Anda
Praktekkan yang telah diajarkan dengan menyuruh siswa memperkenalkan dirinya satu per satu. 4) Kata Tunjuk Kore
:Ini
Sore
:Itu
Are
:Itu (jauh dari pembicara)
Contoh : Kore wa hon desu. (Ini adalah buku) Sore wa kaban desu.
(Itu adalah tas)
Are wa shashin desu.
(Itu adalah foto)
*games mencocokkan bentuk wajah Siswa dibagi menjadi 4 group dan di dalam satu group terdiri dari 2 orang. 1 orang ditutup matanya dan teman yang satunya lagi mengarahkan posisi letak wajah yang sebelumnya diacak agar terletak pada posisi yang seharusnya. Saat mengarahkan menggunakan bahasa Jepang. Selain games juga diadakan kuis untuk mengingat pelajaran yang telah diajarkan sebelumnya, misalnya menghafal angka dalam bahasa Jepang dari 1 sampai 10 serta belajar memperkenalkan diri di depan kelas.
Dokumentasi Program :
Gambar 1 dan 2 : Pengajaran Materi Bahasa Jepang Kelas III dan IV di SDN 1 Songan
Gambar 4 dan 5 : Pengajaran Materi Bahasa Jepang Kelas III dan IV di SDN 5 Songan
Gambar 6 dan 7 : Pengajaran Materi Bahasa Jepang Kelas III dan IV di SDN 6 Songan.
Gambar 8 : Pemberian Game Edukasi di SDN 1 Songan
2. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Bidang Kegiatan
: Kesehatan Masyarakat.
Waktu Pelaksanaan
: 8-10 Agustus 2016
Lokasi Pelaksanaan
: SDN 1 Songan, SDN 5 Songan, SDN 6 Songan
Jumlah Peserta
: 410 orang
Kelompok Sasaran
: Siswa-siswi kelas 1 dan 2 SDN 1 Songan, Siswa-siswi kelas 1 dan 2 SDN 5 Songan, Siswa-siswi kelas 1-6 SDN 6 Songan
Pihak Terlibat Pelaksanaan
: Seluruh Mahasiswa KKN Songan A
Sebelum kegiatan dilaksanakan, mahasiswa terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak sekolah dan memberikan surat ijin pelaksanaan kegiatan. Kegiatan di SDN 1 Songan dilakukan pada pukul 09.00 – 11.00 ,sedangkan kegiatan di SDN 5 dan 6 Songan dimulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 12.00 serta 13.00. Materi yang disampaikan berupa PHBS secara umum, cuci tangan dengan baik, menggosok gigi dengan benar, dan pemilahan sampah organik serta non organik. Permasalahan Permasalahan yang dihadapi adalah terbatasnya sarana dan prasarana sekolah seperti listrik dan pengeras suara yang sebenarnya akan sangat bermanfaat untuk mendukung pelaksanaan program. Selain itu tebatasnya waktu yang dimiliki oleh siswa siswi kelas 1 yang harus pulang sekolah pukul 10.00 juga menjadi salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam keberlangsungan program. Solusi Sebaiknya mahasiswa KKN mampu menguasai materi dan situasi agar kondisi penyuluhan tetap kondusif dan tidak menjadi halangan penyampaian materi. Karena ketidakadaan sumber listrik di ruang kelas, maka mahasiswa tidak menggunakan LCD Proyektor dalam penyampaian materi dan lebih ke praktek. Sedangkan dari kendala waktu pelaksanaan penyuluhan dapat diatasi dengan persiapan lebih awal sehingga materi penyuluhan dapat disampaikan hingga akhir. Dokumentasi program :
Gambar 1 dan 2: Praktik PHBS (Menggosok gigi dan mencuci tangan)
3) Penyuluhan Penyuluhan mengenai perilaku sosial (depresi), kesehatan reproduksi, dan NAPZA pada siswa/i SMKN 2 Kintamani Waktu Pelaksanaan
: 13 Agustus 2016
Lokasi
: SMKN 2 Kintamani
Kelompok Sasaran
: Mahasiswa kelas X di SMKN 2 Kintamani
Pihak Terlibat
: Seluruh Mahasiswa KKN PPM UNUD di Desa Songan
Pelaksanaan: Pelaksanaan kegiatan penyuluhan tentang “Perilaku Sosial dan Bahaya Narkoba” dilaksanakan di Aula SMKN 2 Kintamani yang dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa KKNPPM UNUD desa Songan bersama-sama dengan Bapak Dosen Pembimbing Lapangan selaku moderator yaitu Bapak Dr. Drs. I Made Oka Adi Parwata, M.Si. serta 3 pembicara dari RSU Sanglah, diantaranya : 1) Pembicara pertama oleh Dr. A.A. Sri Wahyuni, Sp.KJ, materi tentang Depresi. 2) Pembicara kedua oleh Dr. Mega Nilam Sari, materi tentang Kesehatan Reproduksi. 3) Pembicara ketiga oleh Dr. I. G. A. A. Yulanti, materi tentang NAPZA Teknis Pelaksanaan dari penyuluhan ini adalah Bapak dosen pembimbing lapangan selaku moderator sekaligus membuka acara dan memperkenalkan ketiga pembicara lalu dilanjutkan dengan penyuluhan dari pembicara pertama sampai pembicara ketiga dengan diselingi dengan games dan tanya jawab materi penyuluhan oleh pembicara. Setiap pembicara diberikan 20 menit untuk memberikan materi penyuluhannya. Acara dimulai dari pukul 09.00 dan berakhir pukul 13.00 dengan dihadiri 95 orang peserta siswa kelas X.
Permasalahan: Tidak ada masalah yang berarti dalam penyuluhan tentang “Perilaku Sosial dan Bahaya Narkoba” yang telah diselenggarakan. Siswa kelas X yang kami undang pada acara tersebut terlihat sangat tertarik dan antusias dengan informasi yang telah diberikan oleh para pembicara.Hal tersebut terlihat dari banyaknya pertanyaan- pertanyaan yang muncul saat penyuluhan diadakan dan antusias peserta penyuluhan saat menjawab pertanyaanpertanyaan yang diberikan oleh para pembicara. Hanya saja permasalahan datang dari panitia dikarenakan kurangnya persiapan untuk penyuluhan seperti tidak mempersiapkan teks MC dan MC untuk memandu acara sehingga diwakili oleh moderator. Solusi: Solusi yang dapat kami berikan khususnya untuk panitia yaitu dari mahasiswa KKN adalah agar lebih mempersiapkan kembali detail acara sebelum pelaksanaan kegiatan. Mengadakan evaluasi setelah kegiatan dilaksanakan sebagai antisipasi kegiatan yang sama terulang kembali.
Dampak: Dampak yang kami dapatkan dari penyuluhan adalah dimana peserta penyuluhan yaitu dari siswa SMK dapat memahami dengan baik materi yang diberikan dan terhindar dari pergaulan buruk dikalangan remaja.Sedangkan dampak yang didapatkan untuk panitia pelaksana adalah menjadi lebih berhati-hati dalam mempersiapkan setiap acara dengan evaluasi yang dilakukan. Dokumentasi Program :
Gambar 1 dan Gambar 2 : Pengabsenan Peserta Penyuluhan dan Peserta Penyuluhan Masuk ke Dalam Aula
Gambar
3
:
Moderator Membuka Acara dan Mengenalkan Ketiga Pembicara
Gambar Pemberian Materi Penyuluhan oleh Pembicara Pertama
Gambar 5 : Pemberian Materi Penyuluhan oleh Pembicara Kedua
4
:
Gambar 6 : Pemberian Materi Penyuluhan oleh Pembicara Ketiga
4. Penyuluhan Dampak Pestisida Kimia dan Pestisida Nabati terhadap Lingkungan dan Penyuluhan Tentang Kompos dari sampah organik Waktu Pelaksanaan
: Sabtu, 13 Agustus 2016
Lokasi
: Balai Banjar Serongga, Desa Songan A
Jumlah Peserta
: 15 orang anggota kelompok tani Ruma Sari
Kelompok Sasaran
: Kelompok Tani Ruma Sari
Pihak Terlibat
: Mahasiswa KKN Songan A, Kadus Desa Serongga
Pelaksanaan Pelaksanaan penyuluhan mengenai Dampak Pestisida Kimia dan Pestisida Nabati terhadap Lingkungan dan Penyuluhan Tentang Kompos di Balai Banjar Serongga di Desa Songan A. Penyuluhan ini berperan dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat khususnya kelompok tani Dusun Serongga mengenai Dampak Pestisida Kimia dan Pestisida Nabati terhadap Lingkungan dan Penyuluhan Tentang Kompos. Penyuluhan ini dilatarbelakangi oleh bahaya yang ditimbulkan dari pestisida kimia bagi kesehatan dan lingkungan, dengan harapan para petani mau beralih ke pestisida nabati dan minimnya pengetahuan petani tentang cara membuat kompos sendiri. Penyuluhan tentang kompos dan cara pembuatan kompos dari sampah organik yang didemontrasikan melalui video yang diharapkan memberikan sedikit pengetahuan kepada petani tantang bagaimana cara membuat kompos di rumah sendiri, agar para petani tidak lagi membeli
pupuk kompos melainkan membuatnya sendiri. Itu tentunya akan mengurangi pengeluaran petani untuk membeli kompos. Dalam pelaksanaannya warga memiliki kendala dalam bahan dalam membuat pestisida nabati, karena dalam jumlah yang banyak itu sangat sulit dilakukan dan membutuhkan waktu yang lama, sedangkan petani disini butuh yang cepat untuk memenuhi kebutuhan di lahannya masing-masing. Tapi dalam hal penyuluhan ini dimaksudkan untuk membangun kesadaran para petani tentang Dampak Pestisida Kimia dan Pestisida Nabati terhadap Lingkungan dan Penyuluhan Tentang Kompos. Permasalahan 1) Kesulitannya yaitu ketersedian bahan dalam membuat pestisida nabati, karena dalam jumlah yang banyak itu sangat sulit dilakukan dan membutuhkan waktu yang lama dalam prosesnya, sedangkan petani butuh yang cepat untuk memenuhi kebutuhan di lahannya masing-masing. 2) Para petani sering mencampur pestisida kimia satu dengan pestisida kimia yang lainnya 3) Petani tidak tahu bagaimana cara membuat kompos dari sampah organik Solusi 1) Para kelompok petani diharapkan mau bergotong royong berkerja sama dalam membuat pestisida nabati dalam jumlah yang banyak agar bias dibagikan untuk anggota kelompoknya dalam memenuhi kebutuhan lahannya. 2) Penjelasan mengenai bahaya tentang mencampur pestisida kimia satu dengan yang lainnya. 3) Penjelasan mengenai kompos organik dan bagaimana cara membuat kompos dengan sampah organik melalui pemutaran video dan Tanya jawab tentang pembuatan kompos dari sampah organik. Dampak Setelah diadakan penyuluhan mengenai Dampak Pestisida Kimia dan Pestisida Nabati terhadap Lingkungan dan Penyuluhan Tentang Kompos, kelompok tani Ruma Sari dan anggotanya memberikan penerimaan yang positif dan antusias tentang Dampak Pestisida Kimia dan Pestisida Nabati terhadap Lingkungan dan Penyuluhan Tentang Kompos, yang nantinya akan diinformasikan ke kelompok tani lainnya khususnya di Desa Songan A.
Pestisida Nabati dan Kompos jika petani bisa membuatnya sendiri secara terus menerus akan dapat berdampak pada ekonomi masyarakat, lingkungan hidup. Dokumentasi program:
Gambar 1 dan 2: presentasi penyuluhan dan
sesi diskusi bersama kelompok tani.
5. Pelayanan Kesehatan Ternak Waktu Pelaksanaan
: Jumat, 12 Agustus 2016
Lokasi
: Banjar Dalam, Desa Songan A
Jumlah Peserta
: 20 Peternak
Kelompok Sasaran
: Peternak di Banjar Dalam
Pihak Terlibat
:Mahasiswa KKN Songan A, Kadus Banjar Dalem
Pelaksanaan:
Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Ternak dilaksanakan di Banjar Dalam, Desa Songan A. Pelayanan kesehatan ternak ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ternak dan kesadaran peternak mengenai pentingnya kesehatan ternaknya. Pelayanan kesehatan ternak ini dilatarbelakangi oleh karena sebagian besar masyarakat di Desa songan A khususnya Banjar Dalam berprofesi sebagai petani dan peternak. Pelayanan kesehatan ternak ini diharapkan memberikan pengetahuan umum kepada masyarakat atau peternak menjaga dan meningkatkan kesehatan ternaknya dengan pemberian vitamin dan obat cacing. Dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala seperti beberapa warga yang memiliki ternak sedangt tidak berada di lokasi ternak mereka sehingga perlu di cari dan ditunggu terlebih dahulu. selain itu, beberapa peternak juga masih ragu dan menolak ternaknya diberikan obat-obatan. Namun disisi lain sebagian besar peternak memberikan respon yang sangat baik terhadap program pelayanan kesehatan ternak tersebut, hal ini terbukti dengan antusias para peternak menanyakan bagaimana cara pemberian serta dosis obat yang diberikan kepada ternak mereka. Solusi: Informasi mengenai pengadaan pelayanan kesehatan ternak yang akan dilaksakan harus lebih di maksimalkan sehingga semua warga yang memiliki ternak sebagai sasaran penyuluhan bisa ikut berpartisipasi dan mendapat bantuan . Dampak: Setelah diadakan pelayanan kesehatan ternak di Banjar Dalam Desa Songan A, warga desa memberikan umpan balik yang positif dan sangat berantusias untuk menerima informasi serta berdiskusi tentang bagaimana agar ternak mereka tetap sehat dan pertumbuhannya baik. Dokumentasi program
Gambar 1 dan 2 : Pemberian Vitamin dan Obat Cacing pada Babi dan Sapi
6. Penyuluhan Rabies Waktu Pelaksanaan
: Sabtu, 13 Agustus 2016
Lokasi
: Balai Banjar Serongga, Desa Songan A
Jumlah Peserta
: 15 orang
Kelompok Sasaran
: Warga Desa Banjar Serongga
Pihak Terlibat
: Mahasiswa KKN Songan A, Kadus Desa Serongga
Pelaksanaan Pelaksanaan penyuluhan mengenai Rabies dilaksanakan di Balai Banjar Serongga di Desa Songan A. Penyuluhan ini bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang
Rabies dan dampak yang di timbulkan serta memberikan informasi dan pengetahuan tentang penanganan apabila tergigit hewan tersangka rabies. Penyuluhan ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya anjing liar dilingkungan masyarakat seiring dengan maraknya kasus rabies yang terjadi. Selain itu, penting bagi masyarakat untuk mengetahui bahwa dampak yang ditimbulkan bisa sangat fatal yaitu kematian. Penyuluhan tentang Rabies ini diharapkan memberikan pengetahuan umum kepada masyarakat bagaimana ciri- ciri hewan rabies dan penanganan untuk luka gigitan oleh hewan yang dicurigai sebagai hewan tersangka rabies. Dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala seperti jumlah warga yang hadir dalam penyuluhan masih kurang, hal tersebut mungkin di sebabkan karena kesibukan pribadi serta informasi yang sampai ke warga belum maksimal sehingga warga yang hadir tidak terlalu banyak, namun selama pelaksanaan penyuluhan antusias warga yang hadir untuk berdiskusi mengenai materi penyuluhan sudah sangat baik dan pengetahuan dan informasi yang di peroleh diharapkan bisa di sebarkan ke warga desa yang lain. Solusi : Informasi mengenai pengadaan penyuluhan harus lebih di maksimalkan sehingga semua warga sebagai sasaran penyuluhan bias ikut berpartisipasi. Dampak : Setelah diadakan penyuluhan mengenai Rabies, warga desa memberikan umpan balik yang positif dan sangat berantusias untuk menerima informasi serta berdiskusi tentang ciri- ciri Rabies dan penanganan untuk luka gigitan oleh hewan yang dicurigai sebagai hewan tersangka rabies. Dokumentasi program :
Gambar : Penyuluhan Rabies ke masyarakat
7. Pengalokasian Tempat Sampah Waktu Pelaksanaan
: 26 Agustus 2016
Lokasi
: SDN 1, 5, dan 6 Songan
Jumlah Peserta
:-
Pihak Terlibat
: 15 orang
Pelaksanaan Penempatan beberapa tempat sampah ini diketuai oleh Sayu Made Dian Pertiwi dari Fakultas Teknik dan mahasiswa KKN PPM lainnya. Tujuan kami mengalokasikan beberapa tempat sampah di SD Songan adalan untuk kepentingan pemeliharaan lingkungan serta untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Songan dalam pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Dana kegiatan pengadaan tempat sampah berasal dari sumbangan mahasiswa KKN PPM. Permasalahan Tidak ada permasalahan yang berarti. Dampak Masyarakat Desa Songan A khususnya warga sekolah menjadi lebih termotivasi untuk membuang sampah pada tempatnya. Dokumentasi program
: Gambar : Pengalokasian tempat sampah di SDN 5 Songan
b. Program Pokok Non Tema 1. Pendampingan Keluarga Waktu Pelaksanaan
: 23 Juli- 27 Agustus 2016
Lokasi
: Menyesuaikan
Jumlah Peserta
:-
Pihak Terlibat
: 15 orang
Pelaksanaan Program pendampingan keluarga dilaksanakan dari tanggal 23 Juli 2016 sampai 27 Agustus 2016. Keluarga yang didampingi masing-masing mahasiswa KKN telah disarankan sebelumnya oleh Kepala Desa dengan perantara kepala dusun setempat. Permasalahan Sulitnya mengatur jadwal bertemu dengan kk dampingan serta sulitnya berkomunikasi dengan bahasa daerah di Desa Songan. Solusi Berkoordinasi terlebih dahulu dengan kk dampingan serta meminta bantuan kepada teman mahasiswa lain yang bisa mengerti bahasa daerah agar ikut mendampingi saat melakukan kunjungan. Dampak Meningkatkan motivasi kk dampingan dalam meningkatkan kualitas hidupnya.
c. Program Pokok Tambahan 1. Pengembangan Minat Bakat dengan Pelatihan Seni Tari dan Seni Musik Kegiatan Bidang
: Sosial Budaya
Judul Kegiatan
: Program pelatihan seni tari dan seni musik di SD yang ada di Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Waktu Pengajaran
: Kegiatan pelatihan seni tari dan seni music dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2016 dan 6 Agustus 2016 di SDN 5 Songan.
Lokasi Pelaksanaan
:Pengajaran pelajaran Matematika ini dilaksanakan di SDN 5 Songan, Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Jumlah Peserta
:Jumlah peserta yang terlibat dalam pengajaran kali ini adalah sebanyak 93 siswa, yaitu siswa kelas III,IV,V & VI.
Kelompok Sasaran
: Siswa kelas III,IV,V & VI di SDN 5 Songan.
Pihak Terlibat
: Mahasiswa KKN dan siswa SDN 5 Songan.
Pelaksanaan Kegiatan : Kegiatan pelatihan seni tari dan seni musik dilaksanakan pada minggu pertama dan minggu kedua, kegiatan ini dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa KKN PPM yang bertugas di Desa Songan A.Pelatihan dilakukan setiap hari sabtu pada jam pengembangan diri di sekolah mulai pukul 08.00 dan berakhir pukul 11.00. Pelatihan seni tari dilaksanakan di ruang kelas IV dan pelatihan seni musik dilaksanakan di ruang kelas VI. Sarana pendukung yang digunakan dalam pelatihan seni tari dan seni musik adalah LCD Proyektor, Sound, Gitar dan Laptop. Permasalahan : Permasalahan yang dihadapi mahasiswa KKN selama pelatihan seni tari dan seni musik di SDN 5 Songan diantaranya adalah tidak adanya aula untuk menampung anakanak yang ingin berlatih menari karena antusias siswa siswi pada pelatihan menari melebihi kapasitas ruang kelas tapi dengan pelatih dan sarana dari mahasiswa yang terbatas. Selain itu, siswa-siswi di SD tersebut banyak yang tidak mengenal seni tari khususnya tari bali, sehingga harus dilatih dari sangat dasar. Keterbatasan waktu pelatihan yaitu hanya dua kali
pertemuan saja juga menjadi kendala mengingat siswa-siswi nya banyak yang tidak mengenal seni tari bali.
Solusi : Dari permasalahan yang ditemui mahasiswa KKN dalam memberikan pelatihan seni tari dan seni musik untuk siswa-siswi di SDN 5 Songan maka solusi yang dapat diberikan oleh mahasiswa diantaranya: 1) Memfokuskan pelatihan seni tari untuk siswi perempuan sedangkan siswa laki-laki difokuskan di seni musik karena jumlah pelatih di seni musik lebih memungkinkan untuk melatih lebih banyak siswa-siswi. 2) Melaksanakan pelatihan tambahan untuk seni tari di posko KKN karena antusias siswa-siswinya yang baik di pengembangan minat tersebut. Dampak : Siswa – siswi SDN 5 Songan dapat lebih mengenal seni tari bali dengan baik mulai dari dasar sampai dapat menarikan beberapa tarian bali seperti tari puspanjali dan tari pendet. Dokumentasi Program :
Gambar 1 dan Gambar 2: Pelatihan Seni Tari oleh Mahasiswa KKN di Ruang Kelas IV
Gambar 3 dan Gambar 4 : Pelatihan Seni Musik oleh Mahasiswa KKN di Ruang Kelas VI
2. Pengajaran Keterampilan Kertas Origami, Pohon Cita dan Pohon Ilmu Kegiatan Bidang
: Sosial Budaya
Judul Kegiatan
: Program pengajaran keterampilan origami, pohon ilmu, dan pohon cita-cita kepada siswa kelas IV di SD N Songan A
Waktu Pengajaran
: Kegiatan pengajaran keterampilan dilaksanakan selama tiga hari yakni pada hari Rabu tanggal 3 Agustus 2016, hari Kamis tanggal 4 Agustus 2016, dan hari Jumat tanggal 5 Agustus 2016.
Lokasi Pelaksanaan
: Pengajaran keterampilan dilaksanakan di SD N 1 Songan, SD N 5 Songan, dan SD N 6 Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Jumlah Peserta
: Jumlah peserta yang terlibat dalam pengajaran kali ini adalah sebanyak 64 siswa.
Kelompok Sasaran
: Siswa-siswi SD kelas IV.
Pihak Terlibat
: Mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana dan siswasiswi SD N 1 Songan, SD N 5 Songan, dan SD N 6 Songan.
Pelaksanaan Kegiatan : Kegiatan dilaksanakan pada minggu kedua, kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa KKN PPM di Desa Songan A. Kegiatan ini mengajarkan cara melipat kertas (origami) ke dalam bentuk burung, kupu-kupu, dan kelinci. Dalam proses belajar melipat kertas diajarkan langkah demi langkah dalam proses pembuatannya sehingga lebih mudah dimengerti. Selain melipat origami, juga mengajarkan untuk membuat pohon ilmu dan pohon cita-cita. Pohon ilmu dibuat untuk mengingat pelajaran yang telah diajarkan di sekolah. Setiap siswa membuat materi dari pelajaran yang disukai di sekolah lalu digantungkan di pohon ilmu. Pohon ilmu dibuat ke dalam berbagai bentuk agar terlihat menarik dan menyenangkan dalam membaca. Pohon cita-cita juga diajarkan kepada siswa agar setiap siswa mempunyai cita-cita di masa depan. Setiap siswa harus mempunyai citacita yang nantinya akan ditempelkan di pohon. Permasalahan Permasalahan yang dihadapi mahasiswa KKN dalam pengajaran keterampilan di SD N 1 Songan, SD N 5 Songan, dan SD N 6 Songan diantaranya adalah: -
Para siswa sebelumnya belum pernah mendapatkan pengajaran keterampilan origami, sehingga saat mengajar memerlukan waktu yang lama.
-
Di dalam proses pengajaran keterampilan origami, pohon ilmu, dan pohon cita-cita para siswa sangat ribut dan tidak mau dengan serius mendengarkan apa yang dijelaskan.
-
Pengajaran yang hanya berdurasi satu kali pertemuan di setiap SD menyebabkan pengajaran keterampilan origami yang diajarkan menjadi kurang maksimal untuk diajarkan maupun untuk dipahami oleh para siswa.
Solusi Dari permasalahan yang ditemui mahasiswa KKN dalam memberikan pengajaran bahasa Jepang untuk siswa-siswi di SD N 1 Songan, SD N 5 Songan, dan SD N 6 Songan solusi yang dapat diberikan oleh mahasiswa diantaranya: -
Mahasiswa KKN harus lebih bersabar dalam mengajarkan keterampilan origami.
-
Mengatur tempat duduk para siswa agar lebih teratur sehingga saat proses pembelajaran bisa lebih nyaman.
Dampak Dampak dari pengajaran keterampilan ini adalah siswa-siswa Sekolah Dasar dapat melipat kertas ke dalam berbagai bentuk yang diinginkan dan dapat memanfaatkan kertaskertas yang tidak terpakai menjadi sesuatu bentuk yang menarik. Selain itu, dengan belajar membuat pohon ilmu maka para siswa dapat mengingat pelajaran yang sebelumnya sudah diajarkan dan dibuatnya pohon cita-cita bertujuan agar para siswa mulai bisa membayangkan cita-cita yang ingin dicapai di masa depan. Dokumentasi Program :
Gambar 1 & 2 : Pembuatan Keterampilan Melipat Kertas Origami
Gambar 3&4 : Pembuatan Keterampilan Pohon Cita-cita
Gambar 5,6&7 : Pembuatan Keterampilan Pohon Ilmu dan Foto Bersama Setelah Pengajaran
3.2 Program Bantu a. Program Bantu Tema 1. Bimbingan belajar untuk siswa sekolah dasar Kegiatan Bidang
: Sosial Budaya
Judul Kegiatan
: Program bimbingan belajar dan pelatihan seni tari di posko KKN Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Waktu Bimbingan
: Kegiatan bimbingan belajar dilaksanakan mulai minggu kedua setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat pukul 14.00 – 17.00 WITA.
Lokasi Pelaksanaan
: Program bimbingan belajar ini dilaksanakan di posko KKN Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Jumlah Peserta
:Jumlah peserta yang terlibat dalam bimbingan belajar kali ini adalah sebanyak 15-35 siswa.
Kelompok Sasaran
: Siswa –siswi SD di Desa Songan.
Pihak Terlibat
: Mahasiswa KKN, siswa-siswi SD di Desa Songan.
Pelaksanaan Kegiatan : Program bimbingan belajar dilaksanakan di Posko KKN setiap tiga kali dalam seminggu. Bimbingan belajar dilaksanakan pada hari senin, rabu dan jumat mulai pukul 14.00 dan berakhir pukul 17.00 WITA. Mata pelajaran untuk bimbingan belajar tidak
ditentukan karena program bimbingan belajar ini lebih berfokus pada tugas sekolah dan membantu kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran yang ditentukan oleh siswa sendiri. Permasalahan : Permasalahan yang dihadapi mahasiswa KKN dalam melaksanakan
program
bimbingan belajar adalah ada beberapa siswa yang datang ke posko KKN bingung untuk mau belajar mata pelajaran yang ingin di pelajari, seakan-akan tujuan mereka datang ke posko KKN hanya untuk bermain dan dijadikan alasan untuk meminta uang jajan. Solusi : Solusi yang dapat kami berikan adalah memberikan nasihat kepada para siswa-siswi yang bimbingan agar tidak meminta bekal berlebihan saat bimbingan belajar. Biasanya saat bimbingan kami selingi dengan istirahat dan tidak membatasi waktu belajar, setelah mengetahui permasalahan tersebut kami tidak menyediakan istirahat dan membatasi waktu belajar paling lama 2 jam. Dampak : Siswa-siswi yang bimbingan belajar lebih mempersiapkan diri saat akan bimbingan seperti mata pelajaran yang akan di pelajari , mengerjakan tugas-tugas sekolah , dan mengatakan kesulitannya untuk mata pelajaran disekolah.
Dokumentasi Program :
Gambar 1 & 2 : Program Bimbingan Belajar di Posko KKN
b. Program Bantu Non Tema 1. Penataan Taman di Kantor Desa Songan A. Waktu Pelaksanaan
: 27 Juli 2016
Lokasi
: Kantor Desa Songan A
Jumlah Peserta
:-
Pihak Terlibat
: 15 orang
Pelaksanaan Penataan taman yang dilakukan di lingkungan Kantor Desa Songan A. Pembuatan dan penataan taman ini diketuai oleh Sayu Made Dian Pertiwi dari Fakultas Teknik dan mahasiswa KKN PPM lainnya. Tujuan kami menata taman di Kantor Desa Songan A, agar taman serta lingkungan yang ada di sekitar Kantor Desa Songan A lebih tertata. Kami menanam sekitar 50 tanaman hias untuk mempercantik tampilan taman. Selain penataan
taman, kami juga melakukan pembuatan blok semen pada taman yang ada di Kantor Desa. Dana kegiatan program penataan taman berasal dari sumbangan mahasiswa KKN PPM - Persiapan alat dan bahan : 1.
Cangkul
2.
Cetok
3.
Semen
4.
Pylox putih dan orange
5.
Tanaman hias
6.
Sabit dan sapu
Permasalahan Kurangnya alat pada saat pembersihan serta rumput yang ada tinggi dan banyak durinya. Solusi Membeli alat pembersihan yang kurang seperti sabit. Dampak Setelah membeli sabitpun pembersihan yang dilakukan kurang optimal, karena rumput yang ada di Kantor Desa tinggi dan banyak durinya, sehingga proses pembersihan menjadi lebih lama dari waktu yang telah diperkirakan sebelumnya.
Dokumentasi program
Gambar : Penataan Taman di lingkungan kantor Desa Songan A
2. Gotong Royong Waktu Pelaksanaan
: 7 Agustus 2016
Lokasi
: Di Sekitar Pura Segara
Jumlah Peserta
: 15 mahasiswa dan STT Desa Songan
Kelompok Sasaran
: Warga Desa Songan
Pihak Terlibat
: Mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana dan STT Desa Songan
Pelaksanaan: Gotong royong dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2016. Acara pada saat itu merupakan acara untuk pembersihan pertama lokasi pembangunan patung Dewi Danu. Gotong royong dilaksanakan di sekitar Pura Segara. Acara tersebut tak hanya melibatkan mahasiswa KKN PPM UNUD saja namun STT Desa Songan. Acara gotong royong ini bertujuan untuk membersihkan Pura sebelum pembangunan patung Dewi Danu. Permasalahan: Tidak terdapat masalah berarti pada acara gotong royong.
Dokumentasi program:
Gambar: Gotong royong oleh mahasiswa KKN
3. Ngayah di Pura Hulun Danu dan Segara Waktu Pelaksanaan
: 3, 5, 6, 7, 8 Agustus 2016
Lokasi
: Pura Hulun Danu Batur dan Segara
Jumlah Peserta
: 15 mahasiswa dan STT Desa Songan
Kelompok Sasaran
: Warga Desa Songan
Pihak Terlibat
: Mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana dan STT Desa Songan serta warga Desa
Pelaksanaan: Ngayah dilaksanakan pada tanggal 3,5,6,7,8 Agustus 2016. Ngayah tersebut bertujuan untuk memperingati upacara Panca Wali Krama yang diadakan 10 tahun sekali. Ngayah dilaksanakan di Pura Hulun Danu dan Segara dengan kegiatan seperti membuat jajan untuk persembahan, pembuatan pagar ayu, serta pembersihan pura. Acara tersebut tak hanya melibatkan mahasiswa KKN PPM UNUD saja namun STT Desa Songan serta warga Desa.
Permasalahan: Tidak terdapat masalah berarti pada acara ngayah. Dokumentasi:
Gambar 1 dan 2: pelaksanaan ngayah di Desa Songan
4. Perayaan Hari 17 Agustus Waktu Pelaksanaan
:18 Agustus 2016
Lokasi
: Areal parkir depan SMK Negeri 2 Kintamani
Jumlah Peserta
: 184 peserta
Kelompok Sasaran
: Warga Desa Songan dan siswa SD di Desa Songan
Pihak Terlibat
: Mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana dan siswa Sekolah Dasar Desa Songan, Kintamani.
Pelaksanaan: Dalam merayakan Hari Kemerdekaan 17 Agustus yang ke 71 dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2016. Dalam acara ini diadakan lomba-lomba yang dilaksanakan di
areal parkir depan SMK Negeri 2 Kintamani. Lomba-lomba tersebut diantaranya lomba sepeda hias, lomba memasukkan paku ke dalam botol, lomba estafet sedotan karet, dan lomba menggiring balon sambil menari. Dalam perlombaan tersebut melibatkan siswasiswa SD sekitar desa Songan, diantaranya SD N 1 Songan, SD N 3 Songan, SD N 5 Songan, SD N 6 Songan, SD N 8 Songan, dan SD N 9 Songan. Adapun lomba sepeda hias merupakan perlombaan utama dari pelaksanaan 17 Agustus. Peserta lomba sepeda hias berjumlah 53 peserta. Adapun rute perlombaan tersebut, dari areal parkir Pura Hulundanu Batur sampai areal parkir depan SMK Negeri 2 Kintamani. Perlombaan memasukkan paku ke dalam botol setiap SD mengirimkan 12 peserta diantaranya kelas satu 4 orang, kelas dua 4 orang, dan kelas tiga 4 orang. Perlombaan estafet sedotan karet setiap SD mengirimkan 15 peserta diantaranya kelas empat 5 orang, kelas lima 5 orang, dan kelas enam 5 orang. Perlombaan menggiring balon sambil menari setiap SD mengirimkan 6 peserta diantaranya kelas empat 2 orang, kelas lima 2 orang, dan kelas enam 2 orang. Adapun pelaksanaan 17 Agustus dimulai dari jam 7 pagi hingga jam 12.30 siang. Permasalahan: -
Pada acara merayakan 17 Agustus, yaitu peringatan Hari Kemerdekaan RI yang ke-71 terdapat beberapa masalah seperti:
-
Kurang tertibnya penonton selama acara berlangsung
-
Membludaknya penonton yaitu anak-anak
Solusi: Mengajak anak-anak yang menonton untuk tertib Dampak: Anak-anak yang menonton lomba menjadi lebih tertib. Dokumentasi
Gambar : Lomba sepeda hias dalam perayaan 17 Agustus