PATRIOT | Edisi November 2015 | 1
TAJUK
LATIHAN PPRC 2015 SEMAKIN MENDEKATKAN TNI DENGAN RAKYAT
t
NI harus menegaskan jati diri sebagai tentara rakyat. Sebagai tentara rakyat, TNI tidak boleh melupakan rakyat. TNI tidak boleh menyakiti hati rakyat. TNI tidak boleh berjarak dengan rakyat serta harus selalu bersama-sama rakyat. Hanya dengan bersama-sama rakyat, TNI akan kuat dalam menjalankan tugas pengabdian pada bangsa dan negara. Hanya bersama-sama rakyat, TNI menjadi kekuatan militer yang hebat, kekuatan militer yang disegani serta kekuatan diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Pembangunan kekuatan pertahanan tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kekuatan pertahanan minimun dalam pertahanan negara Tri Matra terpadu, tetapi juga ditujukan untuk memperkuat jati diri sebagai negara maritim dengan membangun TNI sebagai kekuatan maritim regional yang disegani di kawasan Asia Timur. Dengan berbagai upaya itu, kita berharap agar TNI lebih siap dalam menghadapi corak peperangan masa depan di tengah kondisi geografis khas negeri kita, sebagai negara maritim. Karena itu, kita perlu meningkatkan kapasitas pertahanan nasional melalui
www.tni.mil.id
pembentukan TNI yang profesional. Sebagai Tentara Profesional, prajurit TNI harus benar-benar terdidik dan terlatih. Prajurit TNI harus terus menerus meningkatkan kemampuannya dengan melakukan latihan-latihan berkesinambungan. Inilah penekanan Presiden Joko Widodo saat perayaan HUT TNI ke 70. Sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo tersebut maka TNI mewujudkannya dengan melakukan latihan dan latihan seperti latihan PPRC TNI yang merupakan Satuan Komando Gabungan TNI yang disiagakan setiap saat untuk melaksanakan tugas pokok sebagai penindak awal terhadap berbagai kontinjensi yang terjadi di seluruh wilayah NKRI sebelum Komando Gabungan TNI yang lebih besar melaksanakan tindakan yang menentukan dalam suatu Operasi. Dalam rangka menghadapi perkembangan situasi yang sangat cepat, maka PPRC TNI dituntut memiliki kemampuan yang handal, mampu bergerak cepat untuk menangkal dan menanggulangi ancaman yang timbul. Hal ini guna dapat mewujudkan satuan PPRC TNI yang memiliki tingkat kemampuan dan kesiapsiagaan operasional yang tinggi,
Pusat Penerangan TNI
@Puspen_TNI
Puspen TNI
PENANGGUNG JAWAB : Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman WAKIL PENANGGUNG JAWAB: Wakapuspen TNI Laksma TNI Petrus Padmardjo. DEWAN REDAKSI : -Kabidum Puspen TNI Kolonel Sus Drs Bintang Yudianta -Kabidpenum Puspen TNI Kolonel CZI Berlin Germany, S.Sos, MM. -Kabidinfonet Puspen TNI Kolonel Inf Bernardus Robert -Kabidprodok Puspen TNI Letkol CPL Teguh Harwanto, S.I.P. -Kabid Media Center Puspen TNI Kolonel Inf Bedali Harefa,S.H. -Kabidpenpas Puspen TNI Kolonel Laut (KH) Drs Mugiyono - Kabidpeninter Kolonel Laut (P) Sultan PEMIMPIN REDAKSI : Kolonel (KH) Drs. Mugiyono STAF REDAKSI : Letkol Inf Lasman Manik, Letkol CAJ Drs Dimyati, Letkol Inf Ketut Murda, M.H., Letkol CHB Rusmanto, S.Kom.,MAP.,Mayor Inf Bambang SN, Mayor Laut (KH) Drs. M.Aras, Mayor CPL Dalino, Mayor Kav Gogot Dwi Pantoro, Kapten Inf Sumadi, Kapten Inf Sunarto, PNS Sujadi, M.H. PNS Yanfi Hadi,BA.,PNS Badarudin, SEKRETARIS :Lettu CHB Yuli Astuti, S.Sos., BENDAHARA : Mayor CKU Nurhaina, A.Md., DESAIN GRAFIS & LAYOUT : PNS Dede Mulyana S.Kom., FOTOGRAFER : Serma Harsono. DISTRIBUSI : Mayor Inf Denden Jaenudin TATA USAHA : PNS Muchibin ALAMAT REDAKSI : PUSPEN TNI Cilangkap Jakarta Timur Telp : (021) 84596942, 84596945 Fax : (021) 84595311 E-Mail :
[email protected]
2 | PATRIOT | Edisi November 2015
TAJUK maka sangat diperlukan latihan yang berkesinambungan untuk meningkatkan kemampuan tempur sesuai yang diharapkan, sehingga mampu merespon setiap ancaman serta kontinjensi yang terjadi. Dalam pelaksanaan Latihan PPRC kali ini terdiri dari berbagai kesatuan baik dari TNI AD, TNI AL maupun TNI AU yang tergabung dalam satuan tugas yang melaksanakan kegiatan dalam kegiatan diberbagai satuan pasukan sendiri yang terdiri dari Markas PPRC TNI itu sendiri, Satkomlek Markas PPRC TNI, Sandhi Yudha dari Kopassus, satuan intelijen dari Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI, pasukan khusus TNI gabungan pasukan khusus dari masingmasing Angkatan (Kopassus, Denjaka,Dern Bravo’90). Untuk satuan tugas darat yang terdiri dari markas Satgasrat,Tim KDOL, Yonif Linud dan Raider adapun satuannya yang terlibat dalam kegiatan PPRC kali ini adalah dari Linud 330/17/1/K, Linud 502/18/2/K dan Linud 503/18/2/K. Sedangkan untuk Satuan Tugas Laut (Satgasla) Markas Satgasla, Unsur-Unsur KRI, PK (2 PK/PKR), LPD, Pasrat, Paska, Taifib, Helly Bell, Penyelam adapun untuk satuan tugas udara yang terlibat antara lain Markas Satgasud, unsur intai taktis, unsur tempur, unsur helly, Unsur Angkut, Kompi Paskhas (OP3U), Pengendali Pangkalan (Dallan) Salvo area, Sarpur Paskhas, Pengendali tempur (Dalpur) Operasi Perebutan & Pengendalian Pangkalan Udara (OP3U), Jumping Master, Tim Demolisi. Sedangkan untuk yang terlibat antara lain 4 Pswt T-50i, 1 C-212, 9 C-130, 6 CN-295 dan 1 Helly SAR SA 330. Sedangkan unsurunsur Lanud yang terlibat antara lain Lanud Abdurahman Saleh, Lanud Hasanuddin, Lanud Samratulangi, Lanud Leo Watimena. Satuan Komando Utama Operasi (Kotama Ops) yang terlibat dalam pelaksanaan Kegiatan Latihan PPRC TNI adalah Kohanudnas, Kostrad (Divif-2), Kopassus, Kodam XVI/PTM, Koarmatim, Koops AU I dan II, Polda Maluku Utara. Pulau Morotai merupakan salah satu pulau terluar NKRI yang bernilai strategis paling utara di Indonesia. Tercatat dalam sejarah bahwa Pulau ini pernah menjadi lapangan terbang bagi Jepang selama Perang Dunia II. Pulau ini diambil alih oleh Angkatan Perang Amerika Serikat dan digunakan sebagai landasan serangan Sekutu, artinya bahwa Pulau Morotai tergolong daerah yang cukup strategis untuk diduduki bagi negara asing. Kondisi keamanan wilayah di Pulau Morotai tergolong rawan dan mudah
diprovokasi hingga menimbulkan konflik, antara lain rawan isu SARA, rawan pengaruh RMS yang belum sepenuhnya hilang dari wilayah Maluku dan Maluku Utara. Sehingga satuan PPRC TNI beralasan untuk melaksanakan latihan di daerah Pulau Morotai dan sekitarnya guna mengetahui tingkat kesiapsiagaan satuan PPRC TNI beserta jajarannya maka perlu dilaksanakan pengujian kemampuan maupun alutsista serta doktrin sebagai pedoman pelaksanaan operasi. Hal sangat terkait erat dengan Tugas Pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Sebanyak 2.000 masyarakat dan pelajar menyaksikan penerjunan taktis dalam rangka PPRC TNI, yang dilakukan oleh 30 orang prajurit TNI dengan mengambil area DZ pendaratan di lapangan udara Wamena dilakukan menggunakan pesawat Hercules dan berangkat dari Lanud Biak dengan ketinggian penerjunan kurang lebih 3.000 meter di Distrik Wamena Kota Kabupaten Jaya Wijaya, beberapa waktu yang lalu. Setelah melaksanakan kegiatan tersebut, para penerjun melaksanakan bakti sosial berupa pengobatan massal, pembagian 1.000 paket sembako kemudian dilanjutkan dengan pembersihan di Gereja Katolik Kristus Raja, Penanaman 1.000 pohon, pembersihan Kantor LMA dan pembersihan Pasar Woma. Pengobatan massal ini mendapat respon yang sangat positif, hal ini terlihat dimana 500 orang masyarakat datang beramai ramai untuk memeriksakan kesehatannya secara gratis. Kegiatan ini didukung oleh dokter Batalion 756/WMS dan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya. Hal yang sama dilakukan juga di kota Biak, di Merauke, Timika, ada juga kegiatan pameran Alutsista PPRC TNI yang dilaksanakan di beberapa daerah sperti di Lapangan Pantai Losari, Makassar. Banyak hal yang dapat diambil manfaatnya dari pelaksanaan PPRC tahun 2015 masyarakat semakin dekat dan merasa memiliki TNI sebagai tentara rakyat, sekaligus memiliki kebanggaan terhadap upaya modernisasi Alutsista dalam rangka menjaga kedaulatan bangsa dan negara Indonesia. P
PATRIOT | Edisi November 2015 | 3
PENERANGAN PASUKAN
PANGLIMA TNI, MINTA ANGGOTA TNI TAHAN DIRI
P
anglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyesalkan insiden penembakan dua prajurit TNI di Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Panglima TNI mengintruksikan kepada para prajurit untuk tidak terpengaruh isu-isu negatif menyusul bentrok tersebut. Seluruh prajurit harus tetap tenang terkait penyelesaian kejadian tersebut percayakan ke pimpinan, sebab Panglima TNI sudah melakukan koordinasi dengan Kapolri terkait kejadian itu. Guna mencegah terulangnya kembali kejadian tersebut, maka satuan jajaran TNI hendaknya memperhatikan dan melaksanakan hal-hal sebagai berikut: 1. Setiap prajurit hendaknya dapat mengendalikan diri dari segala perbuatan yang dapat merugikan jatidiri TNI. 2. Melakukan pengawasan secara terus menerus terhadap anggota satuan baik pada jam dinas maupun di luar jam dinas. 3. Setiap kasus perkelahian harus diproses secara cepat, tepat dan tuntas dengan sanksi yang tegas sesuai dengan prosedur hukum dan peraturan yang berlaku. 4. Melibatkan unsur POM, Provost satuan, Perwira yang ditunjuk atau penasehat hukum dalam pemeriksaan/penyidikan setiap pelaku pelanggaran. 5. Melaporkan setiap kasus perkelahian yang melibatkan oknum TNI dan Polri pada kesempatan pertama. 6. Melaporkan hasil penindakan Satuan ke Komando atas. Demikian Penpas ini disampaikan untuk dipahami, dipedomani oleh seluruh prajurit TNI dan Komandan Satuan. P
4 | PATRIOT | Edisi November 2015
DAFTAR ISI TAJUK
LATIHAN PPRC 2015 SEMAKIN MENDEKATKAN TNI DENGAN RAKYAT
PENPAS
PANGLIMA TNI, MINTA ANGGOTA TNI TAHAN DIRI
FOKUS
PPRC TNI BERHASIL REBUT KEMBALI MOROTAI
2 4
6
DAFTAR ISI PATRIOT | EDISI NOVEMBER 2015 MILITER DUNIA
36
TEKNOLOGI MILITER
38
BINTAL
KISAH DALAM PERBUATAN
40
KESEHATAN
42
OLAH RAGA
44
DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL
HUKUM
46
FIGUR PRAJURIT
Goresan Tinta Sang Marinir (Serma Marinir M. Syafrudin, SH, MH)
48
PERISTIWA SEJARAH
50
SERBA SERBI
52
SUARA RAKYAT
54
BENNY MOERDANI “Yang Belum Terungkap”
RESENSI
55
SIAP GRAK
NETRALITAS TNI
56
TTS
58
OBAT PENING
59
SAS (Special Air Service)
EUROFIGHTER TYPHOON
CARA SEHAT DENGAN DETOX
KEJUARAAN DUNIA WORLD JUNIOR, CADET DAN UNDER 21 KE-9
WAWASAN
PROXY WAR ANCAMAN NYATA BANGSA INDONESIA
12
BAKTI TNI
18
TMMD MEMBERIKAN MANFAAT YANG BESAR
TUGAS OPERASI
SANTRI DAN TNI SATU PERJUANGAN
21
PERTEMPURAN SURABAYA
BERITA TNI
- PENDIDIKAN TERPADU TNI-POLRI - WISUDA CAPRABHATAR - KENAIKAN PANGKAT MENJADI SUMBER MOTIVASI - PRAJURIT TNI JANGAN MENYAKITI HATI RAKYAT - MEMAHAMI ANCAMAN BANGSA - KONFLIK BERMOTIF PENGUASAAN SUMBER PANGAN - PUSPEN TNI RAIH TIGA JUARA AMH - HINDARI BENTURAN DENGAN POLRI
BERITA INDONESIA
KEMITRAAN TNI - BKKBN
MENGENAL SATUAN
PUSAT JASMANI DAN PERMILDAS TNI
TUGAS INTERNASIONAL - SATGAS MTF TNI TERIMA SATYA LENCANA SANTI DHARMA - BERCOCOK TANAM DI CAMP GARUDA
LATIHAN
LATMA NEW HORIZON 2015
24
TUJUH KEUNIKAN PS TNI
NURI MELANI
27 28 32 34
TNI KONSISTEN JAGA NETRALITAS
PATRIOT | Edisi November 2015 | 5
FOKUS
PPRC TNI BERHASIL REBUT KEMBALI
MOROTAI
6 | PATRIOT | Edisi November 2015
P
agi itu, … Selasa 17 November 2015 suasana di sekitar Morotai, Kepulauan Halmahera, Maluku Utara masih terlihat remang-remang. Sebagian besar masyarakat masih belum beranjak dari tempat tidurnya. Namun secara tiba-tiba warga dikejutkan dengan desingan suara tembakan rudal, roket dari moncong kapal perang RI dan pesawat tempur serta sejumlah Alutsista TNI yang terus membombardir lokasi tersebut. Memang saat itu, telah terjadi pertempuran hebat di Morotai. Sekitar tiga ribu seratus personel pasukan TNI diterjunkan untuk membebaskan Morotai yang dikuasai pihak musuh. Pertempuran dimulai di perairan Morotai antara Kapal Republik Indonesia (KRI) dengan kapal perang musuh. Di saat yang sama, pasukan lintas udara melakukan infiltrasi (penyusupan) dengan terjun taktis di malam hari. Infiltrasi ini dilakukan sebagai bagian dari sterilisasi untuk penerjunan pasukan yang lebih besar di tengah kota oleh Pasukan TNI. Setidaknya 23 pesawat dan sejumlah kapal KRI TNI AL serta puluhan kendaraan taktis dikerahkan untuk membebaskan Morotai. Sementara itu, sejumlah KRI yang membawa tank amfibi dan pasukan taktis Marinir dan Pasukan Katak TNI AL melakukan penyerbuan pantai Armydoc Area sehingga terjadi pertempuran dengan pasukan musuh. Pasukan musuh kabur melalui jalur laut setelah mendapat tekanan dari tim Marinir TNI AL. Di saat yang sama, KRI TNI AL menggempur terus pos pertahanan musuh di darat dengan tembakan-tembakan rudal.
Selanjutnya pasukan PPRC TNI melakukan penerjunan dari pasukan Linud TNI AD dan Paskhas TNI AU untuk menguasai runway Bandara Pitu Morotai sebagai landasan pesawat pengangkut pasukan dan kendaraan tempur dari Makassar, Sulawesi Selatan. Puncaknya, adalah penghancuran basis musuh menggunakan pesawat Sukhoi TNI AU. Namun jangan kaget dulu sebab pertempuran ini hanya simulasi dari latihan perang yang dilakukan TNI. Ilustrasi pertempuran tersebut merupakan rangkaian operasi perebutan kembali Morotai yang telah dikuasai separatis Republik Maluku Selatan (RMS) dan diperkuat kelompok ekstrim bersenjata ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Skenario Latihan
Latihan PPRC TNI yang melibatkan personel dan Alutsista TNI baik dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU ini diskenariokan bahwa kelompok separatis RMS diperkuat kelompok ekstrim bersenjata melakukan perlawanan terhadap aparat keamanan dengan meningkatkan sasaran penyerangan pada pos-pos keamanan wilayah baik Polsek maupun Koramil terpencil di wilayah Morotai. Perkembangan situasi keamananpun semakin parah dan terjadi peledakan Bom di hampir semua wilayah kecamatan yang dianggap tidak memberi dukungan terhapadap gerakan mereka. Pada waktu yang bersamaan, terjadi tindakan sabotase berupa penghancuran fasilitas umum dan fasilitas pemerintah bahkan instalasi
strategis yang dilakukan oleh kelompok separatis RMS diperkuat kelompok ekstrim bersenjata. Dalam situasi ini wilayah Pulau Morotai dapat dikuasai sepenuhnya oleh jaringan separatis RMS yang dipimpin oleh John Wattilete dengan kekuatan 500 personel militan yang dilengkapi 300 pucuk senjata campuran dan 200 personel simpatisan dengan persenjataan tradisional campuran serta dibantu oleh kekuatan Asing, melalui penyusupan senjata hingga Pemerintahan Daerah tidak dapat berjalan. RMS telah mendominasi wilayah Morotai dan sepenuhnya mengendalikan keadaan untuk segera melepaskan diri dari NKRI dengan dukungan penuh Negaranegara Ekuator dan Negara boneka di Kawasan Asia Tenggara. Situasi wilayah Maluku dan Maluku Utara belum kondusif ditandai dengan terjadinya pelanggaran wilayah udara di wilayah Kosekhanudnas IV Biak, selain itu ada indikasi pok OPM di Papua akan mengadakan aksi sebagai wujud solidaritas medukung perjuangan separatis RMS. Mereka sangat gencar melakukan intimidasi kepada masyarakat untuk membantu perjuangannya dan mulai bergerak untuk menduduki Bandara Udara Morotai. Kelompok ini juga telah menguasai dermaga umum Morotai dan dermaga fery aktif melaksanakan tindakan pengamanan.
Gempuran Bertubi-tubi
Melihat situasi Morotai telah dikuasai pihak musuh yang melakukan invasi guna merebut posisi strategis di kawasan Asia, TNI sebagai benteng pelindung NKRI melakukan operasi pembebasan wilayah
PATRIOT | Edisi November 2015 | 7
FOKUS
yang dikuasai musuh dengan menerjunkan para prajurit TNI yang tergabung dalam PPRC TNI. Pengerahan prajurit TNI ini diawali dengan melakukan pengintaian melalui foto udara dengan menggunakan pesawat Hercules C-212 sebagai data intelijen memetakan lokasi yang akan direbut. Tiga KRI yang tergabung dalam Satuan Tugas Laut (Satgasla) memasuki area laut Morotai secara rahasia tanpa terdeteksi dan menerjunkan Tim Sea Raider Amfibi dan tim pasukan katak TNI AL yang berenang taktis di Tanjung Sopi. KRI Makassar-590, langsung melakukan pendaratan khusus pasukan Marinir TNI AL untuk merebut sasaran Dermaga Daruba dan Pelabuhan Ferry Juanga. Sebanyak satu Kompi Korps Marinir TNI AL diturunkan berserta kendaraan tempur, Landing Craft Utility (LCU) dan kendaraan taktis tim penanggulangan teror di tengah laut. Keseluruhan operasi yang dilakukan secara
8 | PATRIOT | Edisi November 2015
rahasia ini tak terdeteksi pasukan musuh. Sementara itu, Satuan Tugas Udara (Satgasud) terdiri dari sembilan pesawat pengangkut pasukan jenis C-130 dan CN-295 melakukan penerjunan satu kompi Pasukan Khas TNI AU di area landasan udara Pitu. Sekitar pukul 05.45 WIT, pasukan darat dan laut siap di titik intai dan melakukan serangan mendadak dengan kontak senjata. TNI juga merebut sasaran Pelabuhan Daruba, Pelabuhan Ferry dan Landasan Udara Pitu. Hingga pukul 06.00 WIT, objek-objek tersebut telah sepenuhnya dikuasai Pasukan PPRC TNI dan dilaporkan
kepada Satgas Komando Pengendali di Manado. Atas laporan itu, sebanyak 590 Pasukan Lintas Udara (Linud) TNI AD dan 150 pasukan OP3U serta 22 pasukan pengendalian lapangan diterjunkan dari 9 pesawat. KRI Makassar-590 yang telah berada di titik luncur docking, menurunkan 2 tim pengintai amfibi dan 2 tim Kopaska yang menggunakan Sea Rider. Keseluruhan penerjunan pasukan diberikan Perlindungan Udara (Air Cover) dari 2 Pesawat Tempur Sukhoi di daerah penerjunan Linud. Operasi perebutan pertahanan Pangkalan udara (OP3U) dan Pendaratan Khusus Pasukan Darat. Begitu juga di darat terjadi pertempuran antara pasukan Linud dengan musuh, merebut basis kekuatan musuh di area Bendera dan Tower. Aksi ini dibantu serangan udara dari 4 Pesawat Sukhoi yang menembakan 8 Bom MK-82 di Gunung Dudubo. Setelah sasaran direbut, pasukan mendirikan Posko Pengendali Pangkalan (Dallan) dan melakukan kegiatan administrasi taktis. Hal yang sama juga terjadi di laut, di mana pertempuran laut antara Sea Rider dengan kapal musuh sehingga musuh berhasil dilumpuhkan. KRI Makassar melaksanakan debarkasi kendaraan tempur dengan LCU untuk menggempur pasukan lapis baja musuh dan melakukan penembakan rudal RM-70 Grad dan BMP 3 F dibantu tembakan dari udara yang dilakukan 2 Sukhoi 4 Bom MK-82 di area laut Daruba. Ketika musuh di laut dilumpuhkan kemudian dilakukan penyekatan di sektor parimeter sektor luar oleh dua KRI dan Tim Pasukan Katak yang melakukan penyekatan di Dermaga Daruba.
PPRC TNI BERHASIL REBUT KEMBALI MOROTAI
Sekitar pukul 09.00 WIT, KRI Makassar melakukan debarkasi kendaraan taktis. Pasukan penanggulangan terror (Gultor) Kopassus kemudian menuju Kantor Bupati Morotai. Sementara 2 tim pasukan Gultor diterbangkan menggunakan helikopter MI-35 dan melakukan Fast Roping bersamaan dengan kedatangan kendaraan taktis Gultor untuk melakukan operasi pembebasan sandera. Pertempuran diawali dengan peledakan pintu menggunakan TNT dan penyerbuan gedung, sehingga tawanan berhasil diselamatkan dan diungsikan ke save house. Rangkaian jalannya operasi tempur dapat berjalan sukses dan seluruh pasukan PPRC TNI melakukan konsolidasi guna menerima perintah lanjutan dari komando atas.
Panglima TNI Tinjau Langsung
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bersama dengan Dankodiklat TNI Letjen TNI Agus Sutomo, Direktur Latihan (Dirlat) Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim, para Asisten Panglima TNI dan
Panglima Kodam XVI/PTM Mayjen TNI Doni Monardo serta sejumlah pejabat teras TNI langsung memantau jalannya latihan PPRC TNI di Morotai. Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan jalannya operasi tempur dan melihat dari dekat kemampuan masingmasing personel apakah menguasai, mahir dalam melaksanakan perencanaan dan persiapan operasi secara cepat serta menguasai dan mahir melaksanakan teknik dan taktik operasi PPRC TNI. Dengan dilaksanakan latihan secara terpadu ini diharapkan TNI dapat mengantisipasi dan merespon terhadap kemungkinan kontinjensi yang terjadi dan pasukan PPRC TNI tetap dalam kondisi siap untuk digerakkan guna melaksanakan penangkal dan penindak awal di daerah operasi. Latihan PPRC TNI 2015 diselenggarakan tidak sekedar memenuhi kalender program dan kegiatan yang telah ditetapkan, namun lebih dari itu bahwa latihan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas satuan PPRC TNI, dihadapkan
kepada kecenderungan kondisi faktual perkembangan kontinjensi yang mungkin terjadi saat ini dan dimasa yang akan datang. Menurut Panglima TNI, latihan PPRC ini sebagai bentuk kesiapan TNI menangkal dan menghancurkan segala upaya yang mengganggu kedaulatan NKRI. Fungsi pasukan PPRC sendiri merupakan pemecah kekuatan musuh. Kendati jumlah pasukannya kecil, pasukan ini merupakan pembuka jalan serta pengamanan saat diterjunkannya pasukan berkekuatan lebih besar untuk menghancurkan musuh. PPRC TNI sendiri merupakan satuan komando gabungan TNI yang disiagakan dan siap dioperasionalkan setiap saat melaksanakan tugas penindakan awal terhadap kelompok RMS yang diperkuat kelompok ekstrim bersenjata di Morotai. Hal ini bertujuan untuk memberikan ruang waktu bagi komando gabungan TNI yang lebih besar untuk melaksanakan tindakan yang menentukan. Panglima TNI juga menyatakan bahwa pentingnya peningkatan status dan
PATRIOT | Edisi November 2015 | 9
personel TNI di Morotai. Menurut Panglima TNI, kekuatan TNI di Morotai saat ini ada satu Lanud Leo Wattimena, satu Pangkalan Angkatan Laut dan satu Koramil. Ke depan kita perkuat lagi baik dari jumlah personel maupun Alutsistanya sehingga setiap jengkal wilayah NKRI dapat dijaga demi tegaknya Kedaulatan Negara dan disegani asing. Morotai sebagai basis latihan perang PPRC mengingat posisinya sangat strategis di bibir Pasifik dan pernah menjadi pangkalan militer pada perang dunia II. Selain itu, Morotai juga didukung geografi alam yang memadai. Belum lagi, Morotai memiliki tujuh landasan alam terbesar yang dapat dilandasi pesawat besar. “Melihat potensi tersebut, saya instruksikan Morotai sebagai pelaksanaan latihan PPRC,” tegas Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sesaat setelah menyaksikan langsung jalannya operasi yang dilakukan para prajurit TNI tersebut di di Markas Lanud Leo Wattimena. Dalam sejarahnya, Pulau Morotai ini pernah menjadi lapangan terbang angkatan perang Jepang selama Perang Dunia II. Kemudian Pulau Morotai direbut oleh pasukan Sekutu dan dijadikan sebagai pangkalan tentara Sekutu untuk memukul mundur pasukan Jepang. Artinya bahwa pulau Morotai merupakan daerah yang cukup strategis bagi negara asing, sehingga tepat rasanya apabila latihan PPRC dilaksanakan di wilayah Morotai.
Harapan ke Depan
Dengan pelaksanaan latihan ini, diharapkan ke depan ada keterpaduan langkah, kesamaan pandang dan pola tindakan dalam menanggulangi ancaman sesuai skenario latihan, khususnya yang terkait mekanisme perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran operasi gabungan PPRC TNI dengan segala taktik dan teknik yang digunakan. Latihan ini juga dapat dijadikan pembelajaran dalam mengembangkan kemungkinan integrasi komando, kendali, komunikasi, komputer,
10 | PATRIOT | Edisi November 2015
PPRC TNI BERHASIL REBUT KEMBALI MOROTAI intelijen dan manajemen pertempuran latihan, sekaligus sebagai sarana untuk uji Rencana Operasi (RO). Latihan PPRC TNI tahun 2015 juga untuk menguji kemampuan dan keterampilan satuan PPRC TNI dalam upaya melaksanakan penindakan awal terhadap kontinjensi yang mungkin terjadi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini sangat beralasan mengingat TNI sebagai komponen utama kekuatan pertahanan negara, dituntut memiliki kesiapsiagaan operasional yang tinggi serta kemampuan yang cepat dalam berbagai ancaman, khususnya dalam melaksanakan fungsi penindakan. Adapun sasaran latihan PPRC ini adalah Satgasrat mampu melaksanakan Operasi Lintas Udara dan merebut Tumpuan Udara serta mampu melaksanakan penggabungan, mampu melaksanakan Operasi Darat Gabungan (Sermukim). Untuk Satgasla mampu melaksanakan Operasi Serbuan Amfibi dengan metode Pendaratan Khusus, mampu melaksanakan konfirmasi pantai pendaratan, mampu melaksanakan penggabungan, mampu melaksanakan Operasi Darat Gabungan (Sermukim). Sedangkan untuk Satgasud, mampu melaksanakan pengintaian udara, mampu melaksanakan Serangan Udara Langsung, dan mampu memberikan dukungan udara.
Rebut Hati dan Pikiran Rakyat
Dalam suatu peperangan/pertempuran kemenangan yang sesungguhnya bukanlah semata kemampuan dalam menghancurkan kekuatan musuh, melainkan bagaimana dapat merebut hati dan pikiran rakyat. Itulah kemenangan sesungguhnya dari suatu pertempuran. Apabila pasukan mampu merebut hati dan pikiran rakyat, niscaya memiliki kekuatan yang berlipat ganda dalam menghadapi berbagai tantangan, karena rakyat dengan sukarela ikut berjuang, bahkan menjadi perisai sekalipun. Menyadari arti pentingnya
dukungan rakyat, TNI tidak akan pernah melupakan rakyat. Untuk itu, pada kesempatan latihan PPRC kali ini, Panglima TNI memerintahkan untuk melaksanakan kegiatan lain seperti pameran Alutsista dan bhakti sosial berupa pengobatan massal, pembagian sembako serta kegiatan lain berupa pembersihan saluran air. Tidak hanya itu, di Morotai misalnya, pasukan TNI melakukan pembuatan pondasi masjid di beberapa tempat yang disaksikan langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bersama para Asisten Panglima TNI didampingi Direktur Latihan (Dirlat) Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim. Aksi lain, di Papua khususnya di daerah Mimika menghibur masyarakat dengan aksi terjun payung yang dilakukan oleh prajurit TNI Komando Strategis Cadangan AD (Kostrad) di ujung landasan Bandara Moses Kilangin. Atraksi terjun payung ini mendapat sambutan meriah ribuan masyarakat Mimika yang terdiri dari pelajar TK, SD hingga SMA/SMK, Pramuka, PNS dan masyarakat adat setempat. Mereka datang dari sejumlah kampung dan kelurahan di Distrik Kwamki Narama dan Mimika Baru yang terletak di ibu kota Kabupaten Mimika.
FOKUS
Setelah melaksanakan atraksi terjun payung dan kegiatan sosial di wilayah Papua Personil dan Alutsista TNI bergerak menuju kota Ambon Maluku menggunakan KRI Surabaya untuk melaksanakan Pameran Alusista TNI. Pameran ini bertujuan agar seluruh masyarakat khususnya di wilayah Ambon lebih mengenal dan dekat dengan satuan TNI di wilayah, sehingga terjalin komunikasi dan kemanunggalan yang kokoh antara TNI-Rakyat. Pangdam XVI/ Pattimura Mayjen TNI Doni Munardo membuka secara resmi Pameran Alutsista TNI dalam rangka PPRC TNI tahun 2015 di Lantamal IX Halong, Ambon. Sebagai rangkaian terakhir, sebelum kembali kesatuan masing-masing, Pasukan PPRC TNI juga melaksanakan pameran Alutsista di Makasar Sulawesi Selatan. Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Agus Surya Bhakti membuka pameran Alutsista di Lapangan Pantai Losari, Makassar. Kegiatan pameran ini diselenggarakan sebagai rangkaian terakhir sekaligus sebagai pertanda selesainya pelaksanaan latihan PPRC TNI tahun 2015. P
PATRIOT | Edisi November 2015 | 11
WAWASAN JENDERAL TNI GATOT NURMANTYO
12 | PATRIOT | Edisi November 2015
PATRIOT | Edisi November 2015 | 13
WAWASAN
I
stilah proxy war beberapa waktu belakangan ini semakin populer setelah Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengidentifikasi isu tersebut sebagai ancaman utama dan nyata bangsa Indonesia di Abad XXI. Perhatian Panglima TNI terhadap masalah proxy war ini sangat serius, mengingat sebagian besar anak bangsa khususnya generasi muda Indonesia belum sadar dan tidak mengerti dampak dan bahaya yang ditimbulkannya. Bila hal ini tidak diperhatikan maka akan dapat mengancam keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk itu, Panglima TNI terus dan selalu mengingatkan kepada berbagai elemen bangsa. Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa perang proxy war tanpa senjata, tapi dampaknya luar biasa serta mampu menimbulkan dampak yang destruktif dan masif serta mengancam keutuhan NKRI Berdasarkan hal itulah, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo setahun belakangan ini baik pada saat menjabat sebagai Pangkostrad, Kasad hingga memegang pucuk pimpinan TNI secara inten mensosialisasikan masalah yang tidak nampak ini. Kurang lebih 37 dalam
14 | PATRIOT | Edisi November 2015
berbagai kesempatan, Panglima TNI berkeliling dari kampus yang satu ke kampus mulai dari Universitas Indonesia, Uversitas Gajah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Ailangga, Universitas Padjajaran, Universitas Mulawarman, Uiversitas Sumatra Utara, Universitas Hasanudin, Universitas Cendrawasih, Universitas Pertahanan dan universitas lain yang ada di negeri ini. Tidak hanya di kalangan kampus, Panglima TNI juga mengingatkan generasi muda kita baik yang tergabung dalam KNPI, Kadin dan organisasi kemasyarakatan lainnya. Bahkan Pondok Pesantren juga tidak luput dari jangkauan Panglima TNI termasuk kepada para politisi yang duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI yang terhormat. Proxy war dan bentuk operasinya Studi masalah proxy war memang belum terlalu banyak dapat ditemui. Bila kita mengikuti telaahan akademis mengenai proxy war maka secara sederhana dapat dikatakan bahwa proxy war adalah sebuah perang yang dicetuskan oleh negara lain yang kuat (major power) tanpa perlu pihak pencetus terlibat di dalamnya. Definisi yang lebih populer
proxy war is a war instigated by a major power which does not itself become involved. Kata kunci dari terminologi ini bahwa pihak utama yang berperang (berkepentingan) tidak terlibat langsung saat perang terjadi. Lebih jauh dapat dijelaskan bahwa perang proxy merupakan sebuah konfrontasi antara dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan untuk mengurangi resiko konflik langsung yang berakibat pada kehancuran fatal. Biasanya pihak ketiga yang bertindak sebagai pemain pengganti adalah Negara kecil, namun terkadang juga dapat aktor non Negara (non state actor) yang dapat berwujud LSM, Ormas, kelompok masyarakat atau perorangan. Singkatnya, proxy war merupakan kepanjangan tangan dari suatu Negara yang berupaya mendapatkan kepentingan strateginya namun menghindari keterlibatan langsung suatu perang yang mahal dan berdarah. Proxy war ini tidak dapat dikenali dengan jelas, siapa kawan dan siapa kawan karena musuh mengendalikan non state actors dari jauh. Negara musuh akan membiayai semua kebutuhan yang diperlukan oleh non state actors dengan imbalan. Mereka mau melaksanakan segala sesuatu yang diinginkan penyandang dana untuk memecah belah kekuatan Negara yang menjadi sasarannya. Hal ini dapat dicontohkan konflik di Lebanon, yang memunculkan Hizbullah sebagai kekuatan militer di luar negara merupakan proxy war yang dikendalikan oleh Arab Saudi (plus Amerika Serikat dan Negara-Negara Arab beraliran Sunni) di Timur Tengah. Dalam hal ini Saudi dan koalisinya mendukung pemerintah Lebanon. Sementara Hizbullah yang beraliran Syiah disokong penuh oleh Iran dan terkadang Rusia, yang memiliki kepentingan menghambat pengaruh AS di kawasan tersebut.
PROXY WAR ANCAMAN NYATA BANGSA INDONESIA Panglima TNI berpandangan bahwa ”operasi” proxy war di Indonesia tidak menggunakan tank dan pesawat tempur, melainkan melalui instrumen lain. Dalam konteks yang lain, proxy war tidak selalu melibatkan kekuatan militer tradisional, melainkan juga dapat berbentuk investasi besar-besaran di Indonesia sehingga dapat mengeksploitasi dan menguasai SDA, membuat pakta-pakta perdagangan guna menekan produk Indonesia melalui jalur diplomasi, aliansi dan intervensi serta menjadikan Indonesia sebagai pasar untuk menjual produk-produk mereka. Disamping itu, juga dapat berbentuk black compaign untuk menjatuhkan dan menghancurkan hasil-hasil komuditas Indonesia. Hal lain dalam bentuk menguasai pembuat kebijakan dan legeslatif dengan cara menyuap agar menghasilkan aturan atau perundangundangan yang memihak kepentingan asing. Dapat pula menghancurkan generasi muda Indonesia melalui berbagai budaya negatif, seperti budaya konsumtif, judi online, situs porno dan lain-lain. Bentuk lain seperti menciptakan konflik domestik untuk mengganggu roda perekonomian dan merusak konsentrasi pemerintah dalam menjalankan program pembangunan nasional. Dapat pula membeli dan menguasai media massa untuk melakukan pembentukan opini, menciptakan rekayasa social, memutarbalikkan sejarah, serta membuat kegaduhan di masyarakat. Menguasai sarana informasi dan komunikasi strategis merupakan salah satu bentu proxy war juga sehingga dapat memonitor dan menyadap percakapan pejabat Negara dan juga dapat berbentuk mengadu domba antar lembaga-lembaga Negara seperti TNI dengan Polri, melalui berbagai cara sehingga terjadi kekacauan serta mengganggu stabilitas nasional. Semua rumusan bentuk proxy war
tersebut di atas merupakan hasil diskusi akademis yang melibatkan 25 universitas di seluruh Indonesia, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI dan lembagalembaga pendidikan di lingkungan TNI. Simpulnya bahwa Proxy war tidak kalah berbahaya meski tanpa letusan senjata. Melalui proxy war jenis ini, pelemahan dan penghancuran dilakukan melalui berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara secara masif dan terus-menerus, tanpa kita sadari. Kesemuanya bertujuan untuk menciptakan generasi yang tidak berkualitas (lost generation) dan melemahkan bangsa sehingga pihak luar mudah menguasai sumbar daya alam Indonesia yang melimpah. Termasuk perang opini di sosial media yang terkadang berlangsung sengit dan brutal adalah merupakan bagian dari proxy war yang kemungkinan dikendalikan pihak-pihak tertentu. Tujuannya tentu saja pelemahan kekerabatan dan persaudaraan sesama anak bangsa.
Energi Minyak ke Pangan Pendekatan proxy war ala Panglima TNI didukung fakta bahwa saat ini dunia mengalami ancaman over population. World Population Balance dalam penelitiannya belum lama ini menyatakan bahwa idealnya bumi sekarang ini dihuni 3-4 miliar manusia. Ironisnya, jumlah penduduk yang menjejali globe sudah lebih dari 7 miliar. Paradoks di atas berdampak munculnya konflik baru pada tahun-tahun mendatang seiring menipisnya cadangan minyak di perut bumi. Penelitian British Petroleum (BP), 2011, menyimpulkan minyak dunia akan habis pada 2056. Perubahan geopolitik akan terjadi menjelang krisis minyak, di mana konflik dunia yang sekarang berputar-putar di Timur Tengah (negaranegara kaya minyak) akan bergeser ke kawasan equator yang kaya sumber pangan, di mana Indonesia berada di dalam zona khatulistiwa yang kaya sumber
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan kuliah umum di Universitas Sumatera Utara, dengan mengangkat tema “ Peran Pemuda Dalam Menghadapi Proxy War” FOTO : SAYANGI.COM
PATRIOT | Edisi November 2015 | 15
WAWASAN hayati di dunia. Panglima TNI selalu mengingatkan adanya perubahan latar belakang dan lokasi konflik di dunia tersebut, dikaitkan dengan tantangan dan ancaman terhadap Sistem Pertahanan Negara (Sishaneg) dan Bela Negara. Latar belakang konflik saat ini telah berubah dari memperebutkan energi tak terbarukan (minyak) bergeser menjadi memperebutkan pangan, air dan energi hayati. Oleh karena itu, Panglima TNI mengingatkan bahwa Indonesia sebagai Negara kepulauan terbesar di kawasan equator dengan kekayaan alam yang melimpah, tentunya menjadi sasaran utama perebutan bangsa asing di masa yang akan datang. Inilah ancaman nyata bagi Bangsa Indonesia, tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Dalam rangka upaya merebut kekayaan alam Indonesia itulah, bangsa-bangsa asing melancarkan proxy war terhadap Indonesia melalui berbagai aspek dan sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Mereka semua berupaya menebar kebencian dengan
PROXY WAR ANCAMAN NYATA BANGSA INDONESIA opini-opini adu domba yang didesain sedemikian rupa sehingga beberapa warga masyarakat memiliki kebiasaan bertengkar, bersikap anarkhis dan sulit bersatu. Disamping itu, memahami arti penting generasi muda bagi suatu bangsa, maka bangsa asing tersebut berupaya menghancurkan generasi muda Indonesia dengan menawarkan budaya asing yang dibungkus dengan baik sehingga terlihat trendi seperti narkoba, seks bebas dan lain sebagainya. Upaya penangkalan Seluruh rakyat Indonesia tidak boleh berkecil hati dalam menghadapi ancaman proxy war tersebut di atas. Kita harus bersatu padu dan melakukan langkahlangkah penangkalan dan antisipasi sejak dini. Menurut Panglima TNI, kuncinya adalah kita harus menggunakan nurani, logika dan akal pikiran kita. Kepada generasi muda sebagai motor bangsa, Panglima TNI menekankan perlunya memahami dan mengamalkan
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan kuliah umum dengan tema ”Ancaman terhadap Negara dan cara menyikapinya” kepada 12.500 Mahasiswa Universitas Brawijaya di Gedung Sasana Samanta Krida Universitas Brawijaya Malang FOTO : KODAM V / BRAWIJAYA
16 | PATRIOT | Edisi November 2015
Pancasila secara utuh, bercermin pada sejarah Indonesia yang jelas-jelas telah mengajarkan pada kita semua bahwa langkah yang ampuh dalam menghalau segala bentuk penjajahan dan ancaman yang datang silih berganti dan terus menghantui republik tercinta ini. Dalam setiap kesempatan memberikan pencerahan kepada mahasiswa dan kalangan generasi muda, Panglima TNI selalu berpesan agar para mahasiswa dan generasi muda lainnya harus bermimpi yang setinggi-tingginya, mimpi atau citacita bisa terwujud apabila selalu konsisten dalam bermimpi dan berdoa, mimpi dan berdoa harus konsisten, selanjutnya harus fokus, optimis untuk meraih mimpi tersebut dan yang lebih penting adalah melakukan action untuk meraihnya. Menurut Panglima TNI bahwa pandangan ke depan tugas dan tanggungjawab pemuda Indonesia sebagai generasi penerus bangsa harus menjadi pioner dalam setiap kegiatan dan mampu menjadi pemersatu bagi persatuan bangsa serta mampu melaksanakan programprogram yang bermanfaat khususnya bagi pemuda di seluruh Indonesia. Disamping itu, agar Indonesia ke depan tidak memburuk karena kehabisan sumber energi hayati, pangan, sumber air, maka seluruh warga Indonesia termasuk generasi muda harus melakukan revolusi mental dengan menjalankan dan mengamalkan Pancasila dari sila pertama sampai kelima dengan benar, berdemokrasi sesuai dengan Pancasila. Bila semua itu dilaksanakan niscaya kemakmuran dan keadilan akan bisa terwujud di Indonesia. Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berharap dengan pencerahan tersebut para mahasiswa dan generasi muda lainnya memperoleh pandangan, wawasan, inspirasi, dan dapat diterapkan serta dapat meningkatkan pengabdian mahasiswa kepada bangsa dan Negara Indonesia,
khususnya dalam pemahaman masalah Jati Diri Kebangsaan. Berdampak Positif Berbagai upaya yang dilakukan Panglima TNI secara langsung maupun tidak langsung berdampak positif terhadap instutisi TNI. Sebagaimana diketahui, hasil penelitian Lembaga Survei Indonesia (LSI), Februari 2015, menempatkan TNI sebagai lembaga yang paling dipercaya publik, dengan persentase sebesar 83%. Selain LSI, riset Poltracking Indonesia juga menegaskan TNI sebagai lembaga dengan tingkat kinerja tertinggi sebesar 67,9%. Sementara pooling harian Kompas, pada 4 Mei 2015, TNI mendapat predikat sebagai lembaga dengan citra terbaik, dengan persentase sebesar 89,3%. Citra TNI bahkan jauh melewati tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK. Selanjutnya hasil survei Center for Strategic and International Studies (CSIS) tanggal 14-21 Oktober 2015 menempatkan TNI menjadi institusi paling dipercaya publik, survei yang dilakukan terhadap 1.183 responden di 34 Provinsi di seluruh Indonesia yang dipilih secara acak dengan margin of error lebih kurang 2,85 % pada tingkat kepercayaan 95%, dimana 90% responden memilih TNI sebagai institusi paling dipercaya. Momentum membaiknya citra TNI saat ini yang merupakan salah satu catatan keberhasilan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo untuk melibatkan komponen pertahanan lainnya dalam menghadapi ancaman proxy war. Peningkatan kepercayaan publik tersebut juga dapat ditimbulkan adanya upaya gencar TNI yang bekerja sama dengan Kementrian Pertanian dalam mendukung kebijakan pemerintah terkait masalah ketahanan pangan nasional
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memaparkan bahaya proxy war di MNC Group. FOTO: SINDO NEWS | YULIANTO/SINDOPHOTO
melalui program serbuan territorial yang hingga saat ini sangat dirasakan manfaatnya bagi petani di Indonesia. Masalah lain yang sering disosialisasikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo adalah terkait Jati Diri Kebangsaan. Menurut Panglima TNI bahwa kita semua harus memahami apa sebenarnya ancaman bangsa Indonesia ke depan. Hal ini penting untuk memberikan warning bagi generasi muda, bahwa ke depan bangsa ini seperti apa. Dengan keras Panglima TNI menegaskan bahwa yang ditakuti oleh negara-negara lain itu bukan tentaranya tapi rakyatnya, karena apabila rakyatnya bersatu
maka akan menjadi kekuatan yang besar bagi suatu Negara. Hal ini pula berdampak positif bagi TNI. Persepsi positif dan dukungan rakyat di atas dapat dijadikan modal berharga TNI untuk menghadapi proxy war, termasuk elemen masyarakat lainnya dan tidak ketinggalan kalangan anggota DPR RI. Melalui politik anggaran tentunya anggota Dewan yang terhormat dapat terus berjuang dan bertekad untuk terus memperkuat deterent effect TNI hingga mendekati minimum essential forces (MEF) yang di dalamnya termasuk kesejahteraan prajurit dan fasilitas dalam menghadapi proxy war. P
PATRIOT | Edisi November 2015 | 17
BAKTI TNI
TMMD
MEMBERIKAN MANFAAT YANG BESAR
P
anglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa secara umum keberhasilan pencapaian program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-36 tahun 2015, seperti
18 | PATRIOT | Edisi November 2015
pembangunan dan pelebaran jalan, perbaikan jembatan dan pembangunan jembatan, pembangunan saluran irigasi, sasaran pembangunan fisik maupun nonfisik program, yang dilaksanakan di 13 Kodam dapat diselesaikan sesuai rencana
waktu yang telah ditentukan. Demikian penyampaian Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, saat membuka Rapat Paripurna TMMD di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (3/12/2015). “Pelaksanaan TMMD diselenggarakan secara terpadu dan lintas sektoral, baik oleh TNI, Polri, lembaga maupun kementerian terkait mendapat respon positif dari masyarakat. Respon positif dari masyarakat karena program TMMD telah memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat khususnya dalam membantu mempercepat pembangunan di daerah terisolir, desa tertinggal, daerah perbatasan, maupun daerah kumuh perkotaan”. Beberapa sasaran fisik yang telah dikerjakan meliputi pembangunan jalan, rehabilitasi saluran air, pembuatan atau rehabilitasi jembatan, rumah ibadah,
TMMD MEMBERIKAN MANFAAT YANG BESAR sekolah, perbaikan rumah tidak layak huni, pembuatan jamban sehat, serta pembangunan maupun perbaikan fasilitas umum dan sosial lainnya. “Sedangkan untuk sasaran non-fisik, kegiatan yang telah dilaksanakan mencakupi kegiatan penyuluhan bela negara, wawasan kebangsaan, keamanan dan ketertiban masyarakat, kesehatan, pengobatan, pertanian, peternakan, serta keterampilan kerja, ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Panglima TNI selaku Penanggung Jawab Umum (PJU) dalam pelaksanaan TMMD mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas pencapaian sasaran fisik pada TMMD Tahun 2015. Beberapa program yang telah dicapai dalam TMMD antara lain, pembangunan dan pelebaran jalan sepanjang 390 km, pembangunan talud sebanyak 29 lokasi, rehab jembatan sebanyak 5 unit, pembangunan jembatan sebanyak 76 unit. Selain itu, pembangunan TNI juga berhasil membuat saluran irigasi sepanjang 19,7 km, pembangunan gorong-gorong sebanyak 151 unit, pembangunan plat beton sebanyak 59 unit, dan pembangunan MCK sebanyak
100 unit. Pembangunan rumah tidak layak huni sebanyak 82 unit, rehab rumah tidak layak huni sebanyak 151 unit, pembuatan sekaligus rehab tempat ibadah sebanyak 58 unit, rehab Balai Desa dan Pos Kamling sebanyak 49 unit, pembuatan bak mandi sebanyak 6 unit dan penanaman pohon sebanyak 5.500 pohon. Keberhasilan pelaksanaan tugas TMMD akan sangat bergantung kepada seberapa besar dukungan, kesadaran serta rasa tanggung jawab dan kepedulian
seluruh komponen bangsa. Karena tanpa dukungan itu semua, tidak mungkin program ini dapat terlaksana dengan baik dan efektif. “Kegiatan ini merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban moral TNI sekaligus sebagai salah satu kegiatan positif yang secara nyata dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat”. “Kegiatan ini dapat diberdayakan secara efektif sehingga terbangun situasi yang kondusif yang pada akhirnya dapat meningkatkan hubungan yang makin harmonis antara TNI dengan Rakyat, karena pada hakekatnya TNI berasal dari rakyat, dibangun dan dibesarkan oleh rakyat selanjutnya bekerja dan berjuang untuk kepentingan rakyat”, harap Panglima TNI. Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pencapaian sasaran TMMD, perlu optimalisasi penyelenggaraan TMMD Tahun 2016 ke depan, yakni melalui TMMD agar ditingkatkan kedekatan TNI, pemerintah daerah, instansi lainnya dengan rakyat, dalam menjalin kerja sama guna mewujudkan percepatan pembangunan di daerah. “Tingkatkan koordinasi yang sudah terjalin selama ini, baik pada tahap
PATRIOT | Edisi November 2015 | 19
BAKTI TNI
perencanaan, persiapan, pelaksanaan maupun pengakhiran penyelenggaraan TMMD, agar pencapaian sasaran lebih optimal”, tegas Panglima TNI.
Desa adalah miniatur negara
Dalam upaya mencapai hasil pembangunan secara optimal, pemerintah telah menetapkan visinya yaitu terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong, dan terus berupaya dengan misinya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui Sembilan Agenda Prioritas yaitu Program Nawacita. “Diantara Program Nawacita tersebut salah satunya adalah membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan
20 | PATRIOT | Edisi November 2015
TMMD MEMBERIKAN MANFAAT YANG BESAR
desa dalam kerangka negara kesatuan. Untuk mendukung program tersebut sekaligus memastikan kehadiran negara di tengah masyarakat pedesaan, maka TNI bersama Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian hadir bersama dalam program TMMD”, kata Panglima TNI. TMMD bertujuan untuk turut meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah pedesaan dan daerah-daerah yang tergolong tertinggal, terpencil, perbatasan, pulau-pulau terdepan dan daerah kumuh perkotaan. Desa adalah miniatur negara yang di dalamnya terwadahi segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara yang dikelola dalam tatanan adat istiadat kearifan lokal
maupun pemerintahan. “Pembangunan masyarakat pedesaan sangat strategis dan mendasar karena sebagian besar masyarakat Indonesia tinggal di pedesaan. Saat ini tercatat ada 74.754 desa yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air, yang sangat membutuhkan uluran tangan kita bersama”, ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Dalam rangka mencapai hasil yang lebih optimal, maka telah ditetapkan daerah yang menjadi prioritas sasaran TMMD: Pertama, diutamakan Desa/ Kelurahan yang mendapatkan prioritas pembangunan antara lain daerah miskin atau tertinggal, daerah terisolir atau terpencil, daerah perbatasan atau pulaupulau terluar, daerah kumuh perkotaan, dan daerah yang terkena akibat bencana alam atau bencana sosial lainnya. Kedua, Desa/Kelurahan yang potensial, namun belum mampu melaksanakan pembangunan sendiri. Ketiga, daerah yang rawan ditinjau dari segi ketahanan wilayah dan stabilitas keamanan. Panglima TNI menekankan, kegiatan pokok TMMD yang sangat variatif dan flexible sesuai dengan kondisi dan harapan masyarakat, beberapa kegiatan tersebut antara lain: Pertama, berpartisipasi dalam kegiatan membangun dan perbaikan fasilitas umum seperti jalan, jembatan, fasilitas pendidikan, sarana ibadah, prasarana kesehatan, pasar, rumah penduduk dan lain sebagainya. Kedua, membantu program pemerintah pada bidang pendidikan dan kesejahteraan sosial lainnya. Ketiga, melaksanakan kegiatan non fisik berupa penyuluhan kesehatan, penyuluhan hukum, penyuluhan HAM dan wawasan kebangsaan. P
TUGAS OPERASI
SANTRI DAN TNI SATU PERJUANGAN
P
anglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksamana Muda TNI Aan Kurnia melepas 1.000 orang santri untuk Pelayaran Santri Bela Negara dalam upacara militer di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (21/11). Dalam kegiatan tersebut, Pangkolinlamil mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, yang juga dihadiri oleh Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, dan Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj. Dalam kegiatan yang berlangsung hingga 26 November 2015, para santri menggunakan KRI Banda Aceh-593 yang merupakan Kapal perang
jenis Landing Personel Dock (LPD). Berbagai unsur masyarakat juga turut serta dalam KRI ini, antara lain Santri Pondok Pesantren, Pelajar Sekolah SMA-SMK, Tokoh-tokoh pemuda, Mahasiswa dan Komunitas Islam Nusantara. Dalam sambutan tertulisnya, Panglima TNI dibacakan Pangkolinlamil Laksda TNI Aan Kurnia, mengatakan kegiatan ini merupakan serangkaian kegiatan pelatihan bela negara dan penanaman rasa cinta tanah air (Hubbul Wathan) kepada para pemuda dan pelajar khususnya para santri untuk mengantisipasi merebaknya ideologi dan paham-paham radikalisme
dan terorisme yang dapat membahayakan generasi muda mendatang. Apalagi kini dengan trend Proxy War yang merupakan perang dengan cara lain yaitu menjajah dan menyerang suatu negara melalui bidang-bidang lain misalnya, ekonomi dan ideologi. Kegiatan bela negara dengan kemasan pelayaran kapal perang juga untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi para santri tentang dunia kemaritiman dan Keangkatanlautan. Kegiatan bela negara yang dikemas dalam bingkai pelayaran laut dilaksanakan diatas kapal perang TNI AL KRI Banda Aceh-593 ini diharapkan dapat memacu para santri untuk lebih menghayati keberadaan bahwa negara kita merupakan negara maritim besar yang memiliki kekayaan alam yang sangat besar. Penyelenggaraan “Pelayaran Santri Bela Negara” didedikasikan untuk meningkatkan Kemampuan Bela Negara secara Psikis, Intelegensia, Fisik dan
PATRIOT | Edisi November 2015 | 21
TUGAS OPERASI
Spiritual. Kegiatan pelayaran santri bela negara ini melalui rute pelayaran dari Jakarta – Surabaya – Jakarta. Selain itu pula pelayaran santri bela negara ini juga dimaksudkan sebagai salah satu upaya pembinaan kesadaran bela negara secara terpadu dan berkelanjutan dari aspek wawasan kemaritiman nasional sesuai dengan visi pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Kegiatan ini juga merupakan kerjasama antara pihak Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dengan Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, TNI AL, Riset dan Teknologi Ditjen Pendidikan Tinggi, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Lembaga Persahabatan Ormas Islam. Ia menambahkan bahwa unsur KRI yang ada di Kolinlamil secara teknis terus disiapkan bila sewaktu-waktu ada perintah dari komando atas. Seperti belum lama ini, salah satu unsur LPD sukses mendukung kegiatan kemaritiman nasional yang menyelenggarakan Ekspedisi Nusantara Jaya 2015, dimana KRI Banda Aceh-593 sebagai kapal markasnya yang menempuh rute Jakarta – Makassar – Sorong – Saumlaki – Kupang – Jakarta atau dengan jarak kurang lebih 6.850 kilometer. Kegiatan yang memiliki tujuan mendistribusikan barang untuk menyeimbangkan perekonomian antara
22 | PATRIOT | Edisi November 2015
Indonesia barat dan timur itu Satuan Tugas-nya dikomandani Letkol Laut (P) Heri Prihartanto yang saat ini menjabat Wadansatlinlamil Jakarta. Dukungan unsur kolinlamil dalam kegiatan yang bernuansa kemaritiman merupakan bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang dilakukan oleh Kolinlamil yang merupakan salah satu Komando utama (Kotama) TNI AL. KRI Banda Aceh merupakan kapal perang berjenis Landing Platform Dock (LPD) dengan ukuran panjang 22.004 meter dan lebar 125 meter. Berat kapal ini mencapai 7.286 ton. Kapal perang ini memiliki kecepatan maksimum 15 knot dan memiliki daya angkut sebanyak 344 personel. Danaktif melaksanakan kegiatan
operasi, latihan bersama dengan negara lain dan mendukung pemerintah untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan, seperti saat ini KRI BAC-593 tengah melaksanakan Ekspedisi Bhakesra V yang menyalurkan bantuan dari instansi pemerintah, lembaga masyarakat dan swasta yang akan disalurkan di empat pulau terpencil di Sulawesi Tenggara dan Selatan. KRI Banda Aceh 593 adalah kapal buatan dalam negeri, diproduksi oleh PT PAL (persero) pada 2011 lalu. “Ini adalah salah satu kapal kebanggaan kita karena produksi negeri sendiri. Dan kini, yang merupakan kapal pertama yang membawa 1000 santri dan pemuda dalam rangka kegiatan pelayaran santri bela negara,” jelas Komandan KRI Banda Aceh 593, Letnan Kolonel Laut (P) Edi Haryanto saat menjelang upacara penerimaan oleh Pangkoarmatim. Kapal ini mampu menampung 5 unit helikopter jenis MI-2 atau Bell 412, 2 unit LCVP, 3 unit meriam Howitzer, dan 20 Tank. Untuk persenjataan perang, kapal ini dilengkapi meriam kaliber 20 mm dan 40 mm. KRI Banda Aceh-593 telah banyak mendukung kegiatan yang berskala nasional dan juga operasi militer selain perang seperti, mendukung kegiatan SAR korban pesawat Air Asia QZ-805 serta melaksanakan Ekspedisi Nusantara Jaya
SANTRI DAN TNI SATU PERJUANGAN
yang merupakan program pemerintah dalam pemerataan kebutuhan pokok di seluruh daerah di Indonesia.
Pemprov Jatim memberangkatkan 1.000 santri Dalam mendukung program bela negara yang dilakukan pemerintah, Pemprov Jatim memberangkatkan 1.000 santri untuk mengikuti pelayaran santri bela negara dengan menggunakan KRI Banda Aceh di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Senin (23/11). Pelayaran santri bela negara tersebut diberangkatkan langsung oleh Wagub Jatim Saifullah Yusuf dan Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan dan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangamartim) Laksamana Muda TNI Darwanto. Diselasela pemberangkatan pelayaran santri bela negara tersebut, Wagub Jatim Saifullah Yusuf mengatakan, dalam pelayaran tersebut, nantinya para santri akan diberikan berbagai ilmu yang berguna untuk menambah wawasan dan
pengetahuan tentang dunia kemaritiman dan Keangkatanlautan. “Efek dari era globalisasi adalah batas negara semakin kabur karena semakin canggihnya teknologi, apalagi arus barang dan manusia yang semakin gencar. Oleh sebab itu, dengan adanya pelayaran santri memupuk rasa cinta tanah air sehingga bisa terus menerus menjaga keamanan dan ketertiban Indonesia,” ungkap Gus Ipul sapaan akrabnya. Mantan Ketum Ansor ini mengatakan cinta tanah air harus dicocokkan dengan situasi dan kondisi saat ini. Dengan keberagaman suku, bahasa dan agama yang mayoritas penduduknya adalah Islam banyak cara untuk mewujudkan rasa cinta tanah air. ”Kita ingin mewujudkan Indonesia yang asli dan natural seperti saat ini dimana mencari jalan keluar bersamasama dalam menyelesaikan masalah. Oleh sebab itu, pekerjaan rumah bagi generasi mendatang agar mencontoh generasi masa lalu dalam memperjuangkan NKRI,” lugasnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua PBNU Said Aqil Siradj mengatakan santri hukumnya membela negara. Bahkan, kata dia, mati dalam rangka membela tanah air sama dengan mati syahid. “Bahkan barang siapa yang bekerja sama dengan penjajah boleh dibunuh. Mereka tetap muslim tapi tidak kafir itulah fatwa revolusi yang dikeluarkan zaman dahulu,” ujar Aqil. Ia mengatakan kegiatan ini adalah program pertama pasca diresmikan hari santri nasional. Setiap tahunnya akan dibuat kegiatan seperti ini. “Setiap tahun untuk memperingati santri nasional akan diadakan pelayaran seperti, diakhir kegiatan akan kita evaluasi sehingga ke depan bisa lebih baik,” kata Said. Syarif yang terbalut seragam olah raga warna hijau dan celana panjang warna hitam lengkap dengan peci, salah seorang santri mengaku bersemangat mengikuti program ini. “Ini pengalaman pertama ikut bela negara naik kapal perang. Senang rasanya apalagi dapat ilmu dan teman-teman baru,” kata Syarif. P
PATRIOT | Edisi November 2015 | 23
BERITA TNI
Pendidikan Terpadu TNI-Polri
Jakarta, Patriot. Pendidikan Taruna Akademi TNI dan Akpol (Polri) merupakan pola pendidikan terpadu pertama yang dilaksanakan secara bersama setelah sekian lama pendidikan secara terpisah, TNI dan Polri bertekad melaksanakan pendidikan bersama di Lembaga Pendidikan Akmil Magelang. Demikian dikatakan Kapolri Jenderal Pol Badrodin
Haiti yang didampingi Panglima TNI, pada penutupan Pendidikan Dasar (Diksar) Integritas Kemitraan Chandradimuka Akademi TNI dan Akademi Kepolisian di Akmil Magelang, Jawa Tengah, Senin (2/11/2015). Latihan Diksar diikuti 800 Calon Prajurit dan Bhayangkara Taruna (Caprabhatar) Akademi TNI dan Akpol selama 3 bulan TMT 4 Agustus s.d 3 November 2015 di Resimen Chandradimuka Akademi Militer Magelang. Peringkat terbaik Taruna Putra TNI diraih Redia Muh. Husain No. Ak. 2015.004, asal sekolah SMA TN MGL, sedangkan Taruni Putri TNI diraih Dewi Okta Pusparini No. Ak. 2015.254 asal sekolah SMA Negeri 1 Pati Jawa Tengah. Sementara itu, Taruna Putra Polri diraih M.Y. Harry Irmanto No. Ak. 2015.534, asal sekolah SMA X Averius I Palembang, sedangkan Taruni Putri Polri diraih Putri Sekar Tanjung, asal sekolah SMA N 1 Tarakan. Mulai tahun ini, Lembaga Pendidikan (Lemdik) memberikan PIN sebagai tanda kelulusan.
Prajurit TNI Jangan Menyakiti Hati Rakyat Jakarta, Patriot. Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Kepala Staf Angkatan melakukan inspeksi terhadap Kapal Perang Republik Indonesia, yaitu KRI Karang Pilang-981, KRI Karang Tekok-982 dan KRI Teluk Ratai-509 di Koarmatim Dermaga Ujung Surabaya, Selasa (10/11/2015). Inspeksi yang dilakukan Panglima TNI adalah dalam rangka mengecek kesiapsiagaan seluruh alutsista dan personel TNI, untuk selalu siap dalam melaksanakan setiap kegiatan operasi yang akan digelar oleh TNI. “Rawatlah persenjataan kita dengan baik, sehingga siap operasional. Sehebat apapun kapal-kapal yang kita miliki,
24 | PATRIOT | Edisi November 2015
tetapi apabila kita tidak bisa merawatnya maka tidak siap operasional”, kata Panglima TNI. Usai melakukan inspeksi KRI, Panglima TNI memberikan pengarahan kepada 972 Prajurit TNI AL di Aula Koarmatim Surabaya, diantaranya bahwa kepercayaan rakyat kepada TNI lambat laun semakin meningkat
Latihan Diksar bertujuan untuk membentuk Calon Prajurit dan Bhayangakara Taruna Akademi TNI dan Akpol yang berjiwa Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, Tribrata dan Catur Prasetya, secara bersama membangun semangat integrasi, memiliki pengetahuan keterampilan profesi dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesemaptaan Jasmani. Sasarannya meliputi bidang sikap dan perilaku, bidang pengetahuan, keterampilan dan bidang jasmani. Kapolri menekankan, junjung tinggi setiap norma yang berlaku termasuk tradisi Taruna yang positif dalam rangka membangun disiplin diri dan kebanggaan sebagai Taruna. Jaga kehormatan diri kalian masing-masing sebagai Calon Perwira TNI dan Perwira Polri, pedomani peraturan Taruna yang berlaku, cegah dan hindarkan diri dari perbuatan tercela yang tidak saja merugikan diri sendiri namun akan membawa nama baik institusi dan mengecewakan keluarga masing masing. P dan kepercayaan rakyat terlihat pada tahun 2015 menempati urutan tertinggi dibanding instansi dan lembaga lainnya. Profesionalisme prajurit TNI itu telah meningkatkan kepercayaan rakyat Indonesia kepada TNI. Panglima TNI mengingatkan, untuk menghindari tindakan yang menyakiti hati rakyat jangan mengutamakan kepentingan pribadi. Panglima TNI telah berkomitmen dengan para Kepala Staf Angkatan untuk tidak melakukan pembelaan sedikit pun bagi prajurit yang melakukan pelanggaran, bahkan akan diberikan hukuman tambahan seperti pemecatan. Alasannya, Panglima TNI lebih mencintai prajuritnya yang berjumlah 400.000 lebih daripada orang perorang yang demi kepentingan pribadinya rela mengorbankan nama baik TNI. P
Puspen TNI Raih Tiga Juara AMH
Jakarta, Patriot. Pusat Penerangan (Puspen) TNI meraih tiga juara dari lima kategori pada Anugerah Media Humas (AMH) Bakohumas dan Komunitas Expo Tahun 2015. Kategori juara tersebut yaitu, Terbaik ke-II Kategori Profil Lembaga, Terbaik ke-II Kategori Cinderamata Utama dan Terbaik ke-III Kategori Stand Pameran. Penganugerahan AMH diterima oleh Wakapuspen TNI Laksma TNI Petrus Padmardjo mewakili Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman dan diberikan oleh Direktur Kemitraan Bakohumas Dedet Suryana, di Gedung Dyandra Conventions Center Surabaya, Rabu malam (18/11/2015). Kategori AMH yang diperlombakan yaitu Kategori Penerbitan Media Internal, Laporan Tahunan Kinerja, Pelayanan Informasi Melalui Internet, Advertorial, Cinderamata Utama, Profil Kementrian dan Lembaga dan Stand Pameran (booth) yang diikuti oleh 141 Kementerian/Lembaga Pusat, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/
Jakarta, Patriot. Hindari benturan dengan pihak Polri, karena banyak pihak yang tidak menyukai kebersamaan antara TNI-Polri, sehingga dimanfaatkan untuk hal-hal yang dapat merugikan TNI, patuhlah kepada hukum karena hukum adalah panglima tertinggi.Demikian ditegaskan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam pengarahannya didepan Prajurit TNI Korem 142/Tatag Kodam VII/ Wirabuana, Rabu (18/11/2015). Kunjungan Panglima TNI didampingi oleh Asintel Panglima TNI Mayjen TNI (Mar) Faridz Washington, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Fransen Siahaan, Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman dan Dansatkomlek TNI Brigjen TNI Eddy ke ParePare Kabupaten Mamuju adalah dalam rangka meninjau pembangunan Markas Korem 142/Tatag Kodam VII/Wirabuana. Kedatangan Panglima TNI beserta rombongan di Bandara Tampa Padang
Hindari Benturan Dengan Polri
Mamuju Jl. Poros Mamuju-Kalukku Kab. Mamuju Prov. Sulawesi Barat disambut Gubernur Prov. Sulbar Anwar Adnan Saleh, Wagub Prov. Sulbar Aladin S. Mengga, Danrem 142/Tatag Kolonel Inf Syafaruddin, dan Korda Kemhan Sulbar Kolonel Inf Denny Massengi. Panglima TNI dalam pengarahan kepada Prajurit TNI Korem 142\Tatag mengatakan bahwa, pembangunan
Kota dan BUMN. Penilaian Dewan Juri dilaksanakan di Surabaya, dari tanggal 17 November s.d. 19 November 2015. Menkominfo RI Rudiantara menyatakan bahwa hal positif yang dapat dipetik dari penyelenggaraan acara ini adalah terbangunnya kesadaran dan motivasi para pelaku Humas Pemerintah terhadap pentingnya media kehumasan sebagai media strategis dalam membangun komunikasi dengan masyarakat. AMH telah menjadi instrument bagi Bakohumas untuk mempublikasikan peran strategisnya dalam upaya membangun kualitas sumber daya Humas Pemerintah. Kapuspen TNI menyampaikan rasa bangga prestasi yang di ukir oleh Puspen TNI dalam perhelatan tahunan AMH 2015. Ini sungguh luar biasa dan sangat membanggakan karena kerja tim Puspen TNI, dari 141 peserta yang mengikuti AMH 2015 Puspen TNI meraih 3 juara dari 5 kategori yang diikuti. P
Makorem di Kab. Mamuju ini atas prakarsa saya saat menjabat Kasad bersama Panglima TNI saat itu Jenderal TNI Moeldoko. Pertimbangan dipilihnya Kab. Mamuju karena dari segi sejarah dan geografi Kab. Mamuju persis berhadapan dengan ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia), dan berdasarkan pengalaman daerah yang dekat dengan ALKI merupakan wilayah yang rawan konflik. P
PATRIOT | Edisi November 2015 | 25
BERITA TNI
Memahami Ancaman Bangsa
Jakarta, Patriot. Sebanyak 1500 mahasiswa dan mahasiswi dari seluruh Fakultas Universitas Airlangga (Unair) mengikuti kuliah umum yang disampaikan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, bertempat di Airlangga Confrence Center (ACC), Surabaya, Rabu (11/11/2015). Dalam materi kuliah umumnya yang berjudul “Jati Diri Kebangsaan”, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang didampingi Rektor Unair Prof. Dr. Moch. Nasih, MT, S.E., Ak, menyampaikan bahwa, kita semua
harus memahami apa sebenarnya ancaman bangsa Indonesia kedepan. Hal ini penting untuk memberikan warning bagi generasi muda, bahwa kedepan bangsa ini seperti apa. Panglima TNI menyampaikan tentang pergeseran peta konflik dunia pada masa depan. Diprediksi seiring dengan habisnya sumber energi fosil, konflik yang terjadi berlatar belakang penguasaan energy fosil, maka konflik masa depan akan bermotif penguasaan sumber pangan, air bersih dan energi hayati yang semuanya berada satu
lokasi yaitu di daerah ekuator. Dihadapkan pada kondisi geografis Indonesia yang memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun dan kekayaan alamnya maka Indonesia merupakan sumber energy, sumber pangan dan sumber air bersih yang akan menjadi incaran kepentingan nasional negara-negara asing di masa depan. Sementara itu, Rektor Unair Prof. Dr. Moch Nasih, MT, S.E., Ak, merasa bersyukur atas kedatangan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo ke kampus Unair dan memberikan kuliah umum, sehingga mahasiswa mendapat pandangan, wawasan dan inspirasi, dan dapat diterapkan serta dapat meningkatkan pengabdian mahasiswa kepada bangsa dan Negara, khususnya dalam pemahaman masalah Jati Diri Kebangsaan. P
Konflik Bermotif Penguasaan Sumber Pangan
TNI yang didampingi Ketua Umum Pusat Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno membahas tentang pergeseran peta konflik dunia pada masa depan. Panglima TNI menyampaikan, diprediksi seiring dengan habisnya sumber energi fosil, konflik yang terjadi berlatar belakang penguasaan energy fosil, maka konflik masa depan akan bermotif penguasaan sumber pangan, air bersih dan energi hayati yang semuanya berada satu lokasi yaitu di daerah ekuator. Dihadapkan pada kondisi geografis Indonesia yang memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun dan kekayaan alamnya maka Indonesia merupakan sumber energy, sumber pangan dan sumber air bersih yang akan menjadi incaran kepentingan nasional negara-negara asing di masa depan. Panglima TNI berpesan kepada
Pemuda Pancasila, harus menyiapkan diri dan optimis menghadapi tantangan ke depan, karena Pemuda Pancasila adalah ormas yang mandiri, militan dan menjunjung tinggi persaudaraan dan sebagai putra-putri bangsa harus mempunyai tekad mempertahankan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45. P
Jakarta, Patriot. Sebanyak 2.500 orang Pemuda Pancasila (PP) dari seluruh perwakilan di Indonesia mengikuti ceramah umum Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada Rapat Kerja Nasional dan HUT Pemuda Pancasila ke-56 di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (13/11/2015). Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pemuda Pancasila tahun ini mengambil tema “Gelorakan Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara”. Dalam ceramahnya Panglima
26 | PATRIOT | Edisi November 2015
BERITA INDONESIA
Kemitraan TNI – BKKBN
A
sisten Teritorial (Aster) Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto mewakili Panglima TNI menghadiri Pertemuan Evaluasi Nasional Kemitraan TNI-BKKBN Tahun 2015 yang mengambil tema “Melalui Kemitraan BKKBN dengan TNI Kita Tingkatkan Penguatan Dan Percepatan Pencapaian Sasaran Program Kependudukan, Keluarga Berencana Dan Pembangunan Keluarga” di Park Hotel Jl. DI Panjaitan Kav. 5, Jakarta Timur, Rabu (2/12/15). Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam sambutannya yang dibacakan oleh Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto menyampaikan bahwa, Visi pembangunan itu menekankan kesejahteraan masyarakat termasuk dalam hal mendapatkan kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan melalui berbagai programnya yang sudah dijalankan dan salah satunya adalah akses pelayanan KB yang berkualitas. “Kemitraan antara TNI-BKKBN merupakan sebuah proses panjang dengan output yang jelas dan nyata kontribusinya dalam pencapaian sasaran program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK)”, kata Panglima TNI. Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan, sejak awal pelaksanaan program KB hingga saat ini, TNI tetap menjadi mitra dalam melakukan pergerakan dan pelayanan kepada masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. “Salah satu metode yang digunakan adalah Bakti Sosial (Baksos) KB Kesehatan yang
dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Indonesia setiap tahun. Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI juga menyampaikan bahwa, kemitraan TNI-BKKBN menjadi titik tolak bagi pengembangan program kegiatan dalam rangka membantu percepatan pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB), yang memilki pengaruh lanjutan bagi peningkatan akses dan kualitas pendidikan, kesehatan serta bagian integral penanggulangan kemiskinan dan merupakan penunjang perluasan kesejahteraan. Panglima TNI juga mengajak seluruh peserta pertemuan tersebut untuk mencurahkan segala perhatian dan pemikiran terbaiknya secara maksimal, serta dapat menghadirkan berbagai terobosan baru yang positif, kreatif, innovatif dan implementatif,
guna menentukan langkah selanjutnya bagaimana mempercepat pencapaian sasaran program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga untuk kesejahteraan rakyat. “Hambatanhambatan yang masih ada dalam penyelenggaraan program dan kegiatan di tahun 2015 dapat didiskusikan pada kesempatan Pertemuan Evaluasi Nasional Kemitraan TNI-BKKBN guna menemukan solusinya”. Panglima TNI menyampaikan, guna memperbesar kepentingan pelayanan tersebut, sesuai kemampuan dan batas kemampuan, TNI memiliki rumah sakit dan klinik atau pos kesehatan militer diberbagai daerah, serta rumah sakit terapung KRI Dr. Suharso, yang juga masih bisa digunakan dalam membantu meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan keluarga berencana, ujar Panglima TNI. P
PATRIOT | Edisi November 2015 | 27
MENGENAL SATUAN
P
usat Jasmani dan Peraturan Militer Dasar TNI (Pusjaspermildas TNI) adalah Satuan Kerja Badan Pelaksana Pusat Mabes TNI (Satker Balakpus Mabes TNI) yang berkedudukan langsung di bawah Panglima TNI diresmikan pada tanggal 12 Juni 2015 oleh Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko berdasarkan Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/37/2014 Tanggal 4 Desember 2014 tentang Pengesahan Organisasi dan Tugas Pusat Jasmani dan Perauturan Militer Dasar TNI.
Latar belakang
Awal dari berdirinya Pusat Jasmani dan Peraturan Militer Dasar TNI (Pusjaspermildas TNI) dilatarbelakangi oleh keprihatinan pelaksanaan terhadap Peratutran Militer Dasar (Permildas) telah mengalami pergeseran terhadap nilainilai yang mendasar dalam Permildas. Permildas merupakan suatu hal yang mutlak dan bersifat mendasar yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh prajurit TNI dalam rangka mewujudkan prajurit yang profesional yang disiplin, tertib dan siap melaksanakan tugas yang diberikan. Permildas juga merupakan peraturan yang memuat ketentuanketentuan dasar yang penting dan harus dilaksanakan oleh anggota TNI meliputi penghormatan, baris-berbaris, urusan dinas dalam, dinas garnisun, tata upacara, pakaian seragam dan disiplin prajurit, disamping keprihatinan tersebut juga untuk menghilangkan sikap ego sektoral baik yang ada di jajaran TNI AD, TNI AL maupun TNI AU, sehingga TNI menjadi lebih solid dan kuat.
28 | PATRIOT | Edisi November 2015
Pusat Jasmani dan Permildas TNI Tugas pokok dan fungsi
Pusat Jasmani dan Peraturan Militer Dasar TNI (Pusjaspermildas TNI) mempunyai tugas menyelenggarakan kebijakan bidang jasmani prajurit meliputi pengadaan dan pemeliharaan kesegaran jasmani serta melaksanakan pembinaan olahraga militer dan olahraga umum serta pelaksana KOMI Pusat serta menyelenggarakan pembinaan Peraturan Militer Dasar guna mendukung tugas pokok TNI. Sedangkan dalam melaksanakan tugas pokok TNI, Pusjaspermildas TNI mempunyai fungsi utama sebagai: (1) Standardisasi Fungsi Jasmani Militer yaitu melaksanakan perencanaan, asistensi, supervisi kegiatan standardisasi organisasi, personel, sarana dan prasarana serta peranti lunak jasmani di lingkungan TNI; (2) Pembinaan Olahraga yaitu menyelenggarakan kegiatan di bidang program pembinaan kemampuan dan prestasi olahraga umum dan militer; (3) Program Pelatihan yaitu menyelenggarakan program pelatihan terintegrasi dalam rangka kegiatan kompetisi olahraga internasional maupun nasional; dan (4) Standardisasi Peraturan Militer Dasar yaitu melaksanakan perencanaan, asistensi, supervisi kegiatan standardisasi peranti lunak, pelaksanaan dan sarana serta prasarana Permildas di lingkungan TNI. Dalam eselonisasi Pusjaspermildas TNI terdiri dari eselon pimpinan yang
STRUKTUR ORGANISASI PUSJASPERMILDAS TNI (Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/37/2014 Tanggal 4 Desember 2014)
terdiri dari Kepala Pusjaspermildas TNI yang dijabat oleh seorang Pati Bintang satu promosi dan Wakil dijabat oleh seorang pamen berpangkat Kolonel mantap, sedangkan untuk eselon pembantu pimpinan terdiri dari empat kepala bidang yang masing-masing dijabat oleh seorang pamen berpangkat Kolonel promosi antara lain Kepala Bidang Standardisasi Fungsi Jasmani Militer (Kabidstandfungjasmil), Kepala Bidang Pembinaan Olahraga (Kabidbinor), Kepala Bidang Program Pelatihan (Kabidproglat) dan Kepala Bidang
Peraturan Militer Dasar (Kabidpermildas) yang masing-masing kepala bidang dibantu oleh Kepala sub bidang. Selanjutnya eselon pelayanan adalah Kepala Tata Usaha dan Urusan dalam yang dijabat oleh seorang pamen berpangkat Letnan Kolonel promosi.
Pusara Pusjaspermildas TNI
Arti dan makna gambar bendera Pusara Pusjaspermildas TNI; (1) Warna dasar bendera pusara merah darah (menyala) adalah merupakan lambang
PATRIOT | Edisi November 2015 | 29
MENGENAL SATUAN Kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2015
keberanian yang mengandung makna bahwa tugasnya harus bersikap berani dalam mengambil keputusan untuk tegaknya pembinaan jasmani prajurit dan Permildas TNI; (2) Gambar lambang TNI (bintang, burung dan jangkar) menggambarkan Pusjaspermildas TNI bagian dari TNI melaksanakan tugas untuk kepentingan TNI, Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara; (3) Gambar obor menggambarkan semangat yang tidak pernah padam menghadapi berbagai kompetisi di bidang olahraga dalam rangka menjunjung tinggi nama baik TNI; (4) Gambar tiga lingkaran olahraga saling berkait menggambarkan kebersamaan dan semangat persatuan dari ketiga angkatan dalam pelaksanaan kegiatan Pembinaan Jasmani dan Peraturan Militer Dasar; (5) Gambar buku terbuka menggambarkan tekad setiap prajurit TNI untuk meningkatkan kesadaran mentaati segala peraturan yang berlaku bagi prajurit TNI; (6) Pita dengan tulisan sesanti “Wira Dharma Prakasa” adalah motto Pusjaspermildas TNI yang dibuat dengan warna kuning emas, melambangkan kesucian yang mengandung arti bahwa
30 | PATRIOT | Edisi November 2015
warga Pusjaspermildas TNI dalam rangka melaksanakan tugasnya harus memiliki kesucian dan penuh keikhlasan dalam menegakkan kegiatan pembinaan jasmani dan Permildas TNI agar terwujud prajurit yang kuat dan taat terhadap peraturan yang berlaku bagi prajurit TNI. Adapun arti sesanti tersebut adalah WIRA yaitu prajurit yang memiliki sikap dan sifat keperwiraan serta kepahlawanan, DHARMA yaitu sumber ajaran/peraturan tentang kebaikan dan PRAKASA yaitu kekuatan prajurit TNI; (7) Padi dan kapas menggambarkan kesejahteraan yang akan dapat diraih apabila prajurit TNI membina fisiknya dan mentaati semua peraturan yang berlaku; (8) Segi lima warna emas artinya Pusjaspermildas TNI ada dalam bingkai wadah organisasi TNI yang berdasarkan Pancasila; (9) Jumbai bendera dibuat mengelilingi bendera kecuali disisi yang digunakan untuk mengikat bendera pada tiang bendera warna kuning emas melambangkan kesucian hati, ketulusan dan keikhlasan untuk melaksanakan tugas; (10) Tali bendera dibuat dari bahan benang sutera warna kuning emas dengan tali terdapat rumbai-rumbai.
Menurut Brigjen TNI Patut Sudarsono, S.IP sejak diresmikan Pusjaspermildas TNI belum banyak berbuat hal ini disebabkan karena belum ada anggaran tahun 2015, yang dapat dilakukan adalah crash program yaitu dari bulan Agustus sampai dengan November 2015 telah menyelenggarakan penataran Permildas yang merupakan crash program Kodiklat TNI bertempat di Pusdikpom Kodiklat TNI AD CimahiBandung dengan jumlah peserta 800 orang prajurit yang dibagi menjadi 6 gelombang dimana setiap gelombangnya terdiri dari 133 orang prajurit. Untuk pelaksanaan gelombang-I dari tanggal, 10 -24 Agustus 2015, gelombang-II tanggal, 24 Agustus - 5 September 2015, gelombang-III tanggal, 7-19 September 2015, gelombang-IV tanggal, 28 September-10 Oktober 2015, gelombang V tanggal, 16 Oktober - 7 November 2015 dan gelombang - VI tanggal, 9 November – 20 November 2015. Penataran Permildas yang diikuti oleh prajurit TNI dari berbagai satuan jajaran Mabes TNI, Mabes TNI AD, Mabes TNI AL dan Mabes TNI AU dengan peserta terdiri dari Bintara, Perwira Pertama sampai dengan Perwira menengah berpangkat Letnan Kolenel, diharapkan setelah selesai melaksanakan penataran selama 2 minggu para peserta akan melaksanakan sosialisasi dan memberikan pelatihan atau penyegaran kembali tentang Permildas di satuan masing-masing. Adapun materi yang telah diberikan selama penataran antara lain Peraturan Penghormatan Militer (PPM), Peraturan Baris Berbaris (PBB), Peraturan Urusan Dalam (PUD), Peraturan Urusan Dinas Dalam (PUDD) dan Peraturan Dinas Garnisun (PDG) serta Peraturan Tata Cara Upacara Militer (TUM TNI), Dengan dilakukan penataran ini diharapkan tidak
PUSAT JASMANI DAN PERMILDAS TNI Rencana Program Kegiatan TA 2016
ada lagi perbedaan-perbedaan antara satuan maupun matra yang satu dengan matra lainnya, semua harus sama dan seragam dalam pola piker, pola sikap dan pola tindak dilingkungan TNI dan kedepan tidak ada lagi yang membawakan selera masing-masing berdasarkan kematraan yang tidak berdasarkan pada aturan-aturan yang sudah ada, ujar Brigjen TNI Patut Sudarsono, S.IP yang alumni Akmil 1984. Masih dalam tahun yang sama 2015 Kapusjaspermildas TNI Brigjen TNI Patut Sudarsono, S.IP mendapat kehormatan sebagai Komandan Kontingen pada kejuaraan Olimpiade Militer Dunia ke-6 tahun 2015, yang berlangsung tanggal 2-10 Oktober 2015 di Korean Armed Forces Athletic Corps Main Stadium Mungyeong City, Goesan dan Yeongcheon, Korea Selatan. Sebanyak 70 Personel Kontingen TNI akan mengikuti pertandingan kejuaraan Olimpiade Militer dengan 6 cabang olah raga yang terdiri dari 8 atlet Judo, 8 atlet Orientering, 14 atlet Terjun Payung, 8 atlet Layar, 11 atlet Menembak,
10 atlet Atletik dan 11 Official, yang diikuti 7.045 Atlet dari 117 negara. Sedangkan untuk Atlet TNI meraih 1 Medali Perak yaitu Serda (Kowad) Dessy Alvionita di cabang olahraga Parachuting kategori ketepatan mendarat junior putri, yang berdinas di Gudranpal Kopassus, sedangkan 2 Medali Perunggu diraih oleh Serda (Kowad) Ni Putu Virgynia Widayanti yang sehari-hari bertugas di Dinas Jasmani TNI AD (Disjasad) serta untuk cabang olahraga Judo kelas 52 Kg Putri oleh Serda (Wara) Benanda Fransiska yang sehari-hari bertugas di Dinas Keuangan TNI AU. Meskipun pemusatan pelatihan hanya selama 1 bulan atlet TNI mampu menyumbangkan satu medali perak dan 2 medali perunggu yang masing-masing medali akan mendapatkan perhatian dari Panglima TNI uang pembinaan untuk medali perak sebesar 150 juta rupiah sedangkan untuk medali perunggu masing-masing sebesar 75 juta rupiah. Adapun pada Olimpiade Militer Dunia ke-7 tahun 2018 akan diselenggarakan di Jakarta-Indonesia.
Rencana Kegaiatan Program yang akan dilaksanakan Pusjaspermildas TA 2016 akan mensosialisasikan Permildas kepada satuan-satuan diluar struktural TNI (Lembaga/ Kementrian) dan pada acara Apel Dansat TNI di Surabaya bulan Januari agar TNI yang berdinas di luar struktur TNI (Lebaga/Kementrian) dan seluruh para Komandan Satuan TNI memiliki pengetahuan dan pemahaman yang sama tentang Permildas. Demikian halnya dengan hasil pelaksanaan kegiatan penataran selama 6 gelombang pada tahun 2015 ini akan dilaksanakan pemantauan dan evaluasi tentang pelaksanaan di satuan-satuan seluruh jajaran TNI, apakah telah melaksanakan pelatihan dan sejauh mana perkembangannya, serta tidak menutup kemungkinan suatu saat akan ditingkatkan menjadi ajang prestasi yang bergengsi untuk diperlombakan secara berjenjang antar satuan, mulai dari satuan tingkat daerah sampai pada tingkat pusat tentang Permildas serta akan menjadi agenda rutin tahunan dengan demikian seluruh prajurit maupun satuan akan berlomba untuk mendalami secara baik dan benar serta memiliki kesadaran untuk melakukan Permildas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Lebih lanjut Brigjen TNI Patut Sudarsono, S.IP, Pusjaspermildas TNI merupakan pelaksana KOMI Pusat untuk kedepan akan melaksanakan kegiatan pembinaan yang lebih intensif terhadap para atlet TNI yang selama ini sudah berjalan dan terbina dengan baik. Pada tahun 2018 Indonesia akan menjadi tuan rumah pada pelaksanaan Olimpiade Militer Dunia ke-7 tahun 2018 di Jakarta, tidak menutup kemungkinan akan lebih banyak lagi medali yang akan diraih oleh Atlet TNI. P
PATRIOT | Edisi November 2015 | 31
TUGAS INTERNASIONAL
S
ebanyak 100 Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Maritime Task Force (Satgas MTF) TNI Kontingen Garuda XXVIII-G/ Unifil (United Nations Interim Force In Lebanon) menerima penganugerahan tanda kehormatan Satya Lencana Santi Dharma dari Presiden Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 54/TK/Tahun 2015 tanggal 16 Juni 2015 atas dedikasi serta kontribusi terhadap misi perdamaian PBB Unifil di Lebanon. Penghargaan itu diberikan secara langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam suatu upacara militer yang dilaksanakan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jum’at (6/11/2015). Satgas MTF TNI Konga XXVIII-G/Unifil yang dipimpin oleh Letkol Laut (P) I.G.P. Alit Jaya sehari-hari menjabat Komandan KRI SIM-367 terdiri dari Kobangdikal 85 personel, Koarmatim 1 personel, Lantamal V 1 personel, Lantamal VII 1 personel, Penerbal 7 personel, telah berhasil melaksanakan tugas menjaga laut di dalam wilayah yurisdiksi Lebanon dengan menggunakan KRI Sultan Iskandar Muda 367 dan turut membawa alutsista Helly Bollkow BO-105/NV-410. Panglima TNI dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam upacara
SATGAS MTF TNI Terima Satya Lencana Santi Dharma 32 | PATRIOT | Edisi November 2015
TUGAS INTERNASIONAL penerimaan ini, atas nama komando saya ucapkan selamat kembali ke tanah air dan terima kasih yang tulus, serta penghargaan yang tinggi atas dedikasi, loyalitas dan prestasi, kepada para prajurit Satgas MTF TNI Konga XXVIII-G/ Unifil, yang telah melaksanakan tugas pada misi PBB Unifil dengan baik dan sukses. Adalah suatu keniscayaan bahwa prestasi yang para prajurit sekalian capai telah semakin mengukuhkan kepercayaan dan pengakuan dunia terhadap TNI dan negara atas komitmen dan tugas-tugas Misi Perdamaian PBB. “Prestasi-prestasi tersebut harus dijaga dan ditingkatkan di masa yang akan datang, baik dari aspek manajerial maupun operasional, baik di bidang pengetahuan daerah operasi, kepemimpinan dan komuniksasi sosial maupun keterampilam keprajuritan”, kata Panglima TNI. Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI menyampaikan bahwa dalam waktu dekat bangsa Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi Pilkada 2015. Untuk itu, kepada segenap prajurit untuk senantiasa mempedomani komitmen netralitas TNI, dan senantiasa menjaga kesiapsiagaan satuan, serta jaga dan tingkatkan kebersamaan serta koordinasi yang baik TNI-Polri dalam melaksanakan tugas-tugas keamanan bersama. “Saya tidak akan memberikan toleransi terhadap tindakan prajurit TNI yang merusak hubungan baik TNI-Polri, hal ini penting untuk menjadi perhatian para Komandan Satuan dan seluruh prajurit TNI, karena netralitas TNI kesiapsiagaan satuan dan kebersamaan TNI-Polri, adalah jaminan terciptanya situasi nasional yang kondusif dan jaminan bagi terciptanya persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia”, kata Panglima TNI. P
BERCOCOK TANAM DI CAMP GARUDA
B
enua Afrika dikenal dengan suhunya yang ekstrem dan tumbuhan Kaktus yang menjadi ciri khas di daerah gurun. Namun demikian, dengan metode dan tata cara tanam yang benar, tanaman sayuran dapat tumbuh dengan subur, seperti yang dilakukan oleh personel Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-B/ Minusca CAR yang berada di kota Bangui, Afrika Tengah, Minggu (8/11/2015). Jenis sayuran yang telah dikembangkan seperti Tomat, Cabe, Kangkung, Kacang Panjang serta Ubi Kayu. Selain sebagai tambahan sumber protein nabati, menanam sayuran tersebut juga menjadi kegiatan yang bermanfaat guna mengisi waktu luang anggota Kontingen Garuda pada sore hari, yang mana dari pagi hingga siang melaksanakan aktivitas. Kegiatan ini juga untuk memanfaatkan area/tanah kosong di dalam Camp Garuda. Tidak hanya sampai disitu saja, ilmu
yang ada dibagikan kepada masyarakat lokal yang berada di sekitar Camp Garuda. Masyarakat lokal diajari bagaimana menyiapkan lahan sebelum ditanam, proses penanaman, pemupukkan serta perawatan sayuran tersebut. Hal ini dilakukan juga pada sore hari sebelum melaksanakan olah raga. Kemudian diharapkan dapat dipraktekkan dikampungnya, dimana masih terdapat banyak lahan kosong. Selain dapat memenuhi kebutuhan keluarga mereka, juga dapat menambah penghasilan, yaitu dengan jalan hasilnya dijual dipasar. Tujuan akhir, agar masyarakat Afrika Tengah dapat mengembangkan daerahnya sendiri secara mandiri dan tidak hanya memikirkan konflik yang terjadi di negara yang menjadi wilayah paling rawan dan beresiko tinggi sejak konflik antar sectarian/kelompok terjadi pada tahun 2013 lalu. P
PATRIOT | Edisi November 2015 | 33
LATIHAN
I
Latma New Horizon 2015
ndonesia dan Australia melalui Angkatan Laut kedua negara ini melaksanakan Latihan bilateral. TNI AL dan Royal Australian Navy (RAN) ini terakhir kali melaksanakan latihan bersama tahun 2011 dan kembali dilaksanakan lagi tahun 2015 ini dengan fokus kegiatan dalam bidang Militery Operation Other Than War (MOOTW). Pelaksanaan latihan bersama kali ini diberi nama New Horizon Exercise 2015 yang dilaksanakan selama empat hari di wilayah perairan Indonesia. Latihan ini menekankan pada kegiatan yaitu Harbour Phase, Sea Phase dan Post Exercise Phase. Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Pertama TNI I. G. Putu Wija Mahadi, S.H., menerima laporan persiapan pelaksanaan Latihan Perang Laut bersama dengan Angkatan Laut Australia (Royal
34 | PATRIOT | Edisi November 2015
Australian Navy), bertempat di ruang rapat Waasops Kasal di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (22/9/2015). Menurut Kolonel Laut (P) Didong Rio Duta selaku Komandan Satgas dan juga Komandan KRI Usman Harun mengatakan, pada latihan ini TNI Angkatan Laut melibatkan 2 KRI, yaitu KRI Usman Harun-359 dan KRI Diponegoro-365, satu Heli BO 105 serta Pesud CN 235 MPA. Sementara dari pihak Royal Australian Navy (RAN) mengerahkan dua Kapal perang HMAS Arunta (FFGHM) dan HMAS Sirius (AOR) serta sati heli RAN Seahawk. Dalam latihan bersama, sebanyak 313 prajurit TNI Angkatan Laut guna meningkatkan hubungan dan pemahaman melalui pelatihan di pangkalan (dalam
bentuk interaksi sosial), meningkatkan kemampuan tempur, saling pengertian dan kerja sama melalui program latihan terstruktur di pangkalan. Selain itu, meningkatkan kemampuan dalam keterampilan kepelautan, dan keterampilan aksi peperangan serta komunikasi. Waasops Kasal menegaskan unsur yang terlibat agar dipersiapkan dengan baik. Seluruh personel yang terlibat dalam latihan ini diminta tetap memerhatikan faktor keamanan personel dan material. “KRI dan pesawat udara (Pesud) yang terlibat dalam latihan dengan kedua negara dipersiapkan dan baik dan faktor keamanan personel dan material diperhatikan,” kata Waasops Kasal melalui keterangan pers Kasubdispenum Dispenal, Kolonel Laut (P) Suradi Agung Slamet,
S.Sos., S.T. Latihan bersama antara TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut Australia, Royal Australian Navy (RAN), telah berakhir. Berakhirnya latihan yang diberi nama Latma New Horizon 2015, dilaksanakannya di Lounge Room KRI Diponegoro, Kamis (13/11/2015). Penutupan latihan bersama dipimpin oleh Komandan KRI Usman harun-359 Kolonel Laut (P) Didong Rio Duta, S.T., M.A.P. selaku Komandan Satgas Latma New Horizon 2015 sekaligus sebagai pelaku latihan.
Asops Kasal Laksamana Muda TNI Ari Soedewo, S.E., dalam amanat yang dibacakan Komandan Satgas mengatakan, Latma New Horizon yang dilaksanakan selama empat hari merupakan aktualisasi kerjasama di sektor militer dalam rangka meningkatkan hubungan antara Indonesia dan Australia. Lebih lanjut dikatakan, Latma New Horizon tahun 2015 mempunyai banyak keuntungan bagi kedua negara. Dalam amanatnya, Asops Kasal juga
mengapresiasi keberhasilan pelaksanaan Latma New Horizon 2015. Keberhasilan tersebut merupakan hasil kerjas keras, keseriusan dan kerja sama tim yang baik. ”Atas nama Pimpinan TNI Angkatan Laut, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua peserta latihan ini,” kata Asops Kasal. P (SUMBER DISPENAL)
PATRIOT | Edisi November 2015 | 35
MILITER DUNIA
S
AS (Special Air Service ) merupakan resimen pasukan khusus dari Tentara Britania Raya yang telah menjadi model pasukan khusus yang populer di banyak negara di seluruh dunia. Special Air Service bersama-sama dengan Special Boat Service (SBS), Special Reconnaissance Regiment (SRR), dan Special Forces Support Group (SFSG), kesemuanya itu membentuk unit Pasukan Khusus United Kingdom dibawah komando pemimpin Pasukan khusus. Dibentuk pada tahun 1941 sebagai kekuatan yang bisa beroperasi di belakang garis Jerman dan Italia. Pasukan ini terdiri dari personel militer Inggris yang berasal dari pasukan udara. SAS juga dilatih oleh badan keamanan dan intelijen MI5 dan MI6 untuk melakukan operasi kontra-
36 | PATRIOT | Edisi November 2015
spionase. Ada tiga Batalion terpisah, Resimen dari Resimen SAS-22 adalah elemen tentara reguler, dengan Resimen tentara teritorial (Territorial Army), Resimen SAS-21 dan Resimen SAS-23, diketahui sebagai SAS(R). mereka mendukung penerbangan dari Korps pasukan udara (Army Air Corps) dan dua skuadron dari Korps Kerajaan Inggris, yang mana terdiri dari gabungan pasukan SAS dan personil SAS(R). Semua personil SAS harus melewati prosedur seleksi ketat untuk dapat menjadi bagian dari SAS, proses penyeleksian anggota SAS21 dan SAS-23 diperpanjang menjadi lebih dari 1 tahun. SAS-22 juga memiliki markas, dan bagian Intelijen, Penelitian operasional militer, Sayap CRW, dan pelatihan wing. Masing-masing skuad dibagi kedalam
4 grup, untuk 16 orang tentara dengan tanggung jawab dan keahlian yang berbeda; (Tentara Udara, Tentara Maritim, Tentara Gerak Cepat, dan Tentara Gunung) Sayap CRW dibentuk untuk 1 skuadron, yang bergantian setiap 6-9 bulan. Skuadron dipecah menjadi dua Tentara yang terpisah; (1) Tentara Merah (Tentara Udara dan Tentara Gunung); dan (2) Tentara Biru (Tentara Maritim dan Tentara Gerak Cepat). Masing-masing dari dua kubu Tentara dibentuk dari grup penyerbuan dan tim sniper.
Fungsi dan Tugas
(1) Mengumpulkan informasi Inteljen di belakang garis pertahanan musuh; (2) Menghancurkan target yang jauh di belakang garis pertahanan musuh; (3)
SAS Melindungi atasan senior dan pejabat tinggi Kerajaan Britania; (4) Menjalani operasi CRW untuk membantu unit kepolisian, seperti; SO19; (5) Beroperasi tanpa campur tangan Pemerintah Resmi Britania Raya; (6) Melatih pasukan khusus dari negara-negara lain; dan (7) Menjalankan operasi Anti-Terorisme di dalam dan luar negeri. Bahkan ketika masing-masing Tentara telah mendapat Perannya (Tentara Maritim, Tentara Gerak Cepat, Tentara Udara), masing-masing Tentara diharapkan harus mengetahui dan melaksanakan juga peran dari kelompok Tentara lain. Ini dimaksudkan untuk memunculkan rasa tanggung jawab diantara Tentara didalam keseluruhan Resimen.
Kerahasiaan
Sejak masuk kedalam Resimen, Prajurit harus memegang teguh peraturan ketat, seperti; tidak menceritakan kepada siapapun termasuk kepada keluarga mereka; bahwa mereka adalah anggota SAS. Kerahasiaan harus diterapkan termasuk didalam bertugas di lapangan. Prajurit juga tidak diperkenankan untuk memberikan informasi apapun, termasuk nama mereka, kepada otoritas kepolisian manapun, pada saat mereka beroperasi. Prajurit memiliki hak penuh 24 jam setelah selesai pertempuran dan baku
tembak dengan musuh, dan tidak harus memberikan bukti-bukti kepada polisi disepanjang periode ini (periode 24 jam). Jika penghargaan diberikan kepada Anggota SAS, seperti; Military Cross (MC), prajurit yang terdaftar di media adalah Resimen induk mereka dan bukan Prajurit SAS. Jika prajurit SAS terbunuh pada saat bertugas (Killed in Action). Dan jika ada yang terbunuh, dan dapat dihindari, informasi tidak dipublikasikan untuk umum. Tapi jika itu tidak dapat dihindari, maka prajurit yang tewas terdaftar didalam Resimen Induk mereka dan bukan sebagai SAS. Setelah meninggalkan SAS, mantan anggota SAS kemungkinan tidak diberikan detail dari operasi misi rahasia yang sedang berjalan. Mantan Anggota Resimen menggunakan nama samaran seperti; Andy McNab. Pemerintah Otoritas Kerajaan Inggris tidak akan membuat pengumuman resmi yang menyangkut SAS dan ketika Pemerintah Inggris melaporkan sesuatu, maka dikatakan bahwa “tidak ada hubungannya dengan SAS”. Menteri Pertahanan Inggris telah membuat kebijakan resmi untuk tidak mendiskusikan keterlibatan apapun menyangkut SAS ataupun kegiatan operasi Intelijennya.
Pertempuran besar
Pada 25-27 November di sebuah benteng abad ke-19 di utara Mazar – Sharif, 600 tahanan Taliban yang ditawan memberontak. Setelah membunuh seorang interogator AS, mereka menyerbu gudang senjata yang dipenuhi berbagai senapan serbu dan peluncur roket buatan Rusia. Pertempuran sengit pun pecah. Unit-unit SAS dan pasukan elite AS dioperasikan, melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap posisi para tahanan yang memberontak. Namun beberapa bom salah sasaran, melukai anggota SAS dan membunuh sejumlah sekutu Afghan. SAS terlibat dalam kontak tembak besar-besaran dengan para tahanan, para tahanan yang tewas mencapai 50 orang dan yang para tahanan yang tersisa akhirnya memutuskan untuk menyerah. Aksi SAS besar-besaran terjadi pada Operasi Anaconda (Maret 2002). Unit-unit SAS membantuk gerak besar-besaran pasukan AS untuk membersihkan Taliban dan titiktitik pertahanan Al-Qaeda di pegunungan Shah-i-kot di timur Afghanistan. Perang di Afghanistan berakhir pada pertengahan 2002 dengan terjungkalnya rezim Taliban. Dan tidak diragukan lagi, SAS British telah melakukan banyak operasi-operasi rahasia untuk menghentikan dan menanggulangi aksi dari para teroris Taliban. P (BERBAGAI SUMBER
PATRIOT | Edisi November 2015 | 37
TEKNOLOGI MILITER
38 | PATRIOT | Edisi November 2015
TEKMIL
EUROFIGHTER TYPHOON
R
encana Indonesia dalam pembelian dan transfer of technology (TOT) dari Eurofighter Typhoon, bisa dikatakan sebuah kemajuan diplomasi TNI. Selama ini kita kenal, beberapa negara NATO enggan berbagi Transfer of Technology mesin jet tempur mereka, kepada negara Non-NATO. Indonesia nanti, tidak harus sama dengan mesin jet tempur KFX/IFX Korea Selatan yang cenderung menggunakan mesin F-414-400 Amerika Serikat. Dengan pembelian Eurofighter Typhoon oleh TNI AU, besar kemungkinan IFX Indonesia menggunakan mesin yang diusung typhoon. Dalam presentasinya di Korea Selatan, PT DI menyatakan, KFX /IFX yang dibangun harus memiliki daya dorong yang besar. Hal ini untuk mengejar kemampuan IFX yang mengusung teknologi 4,5 G yang terus dikembangkan menjadi pesawat stealth 5 G. Typhoon memiliki kelebihan daya dorong dibanding Dassault Rafale. Mesin EJ200 Typhoon mampu mempertahankan dayanya dalam kecepatan tinggi, sehingga memberikan Typhoon akselerasi superior pasca 1.5 Mach. Dibandingkan Rafale, Meskipun mesin M88 Rafale dapat berfungsi baik dalam aliran udara terbatas pada high altitude, pesawat akan kehilangan tenaga yang membatasi Rafale pada kecepatan 1,8-1,9 Mach saja, sedangkan Typhoon tetap bertenaga melewati kecepatan 2 Mach. Eurofighter Typhoon adalah pesawat tempur multirole generasi keempat dengan desain sayap Delta dan Canard buatan konsorsium bersama negara-negara Eropa dalam Eurofighter GmbH, Holding Company Eurofighter GmbH terdiri atas tiga perusahaan aeronautical ternama seperti Alenia Aeronautica (Itali), BAE System (United Kingdom), EADS ( Perancis, Jerman dan Spanyol) yang dibentuk mulai tahun 1986. Proyek tersebut dikelola oleh NATO Eurofighter and Tornado Management Agency. Sampai saat ini Typoon sudah dipakai di British Royal Air Force, German Luftwaffe, Italian Air Force, Spanish Air Force dan Austrian Air Force serta Saudi Arabia telah kontrak pembelian senilai U.S$ 9.5 billion untuk 72 unit pesawat berbeda dengan Dassault Rafale yang belum menghasilkan kontrak di satu negarapun meskipun pengembangannya dilakukan bersama-sama pada awalnya.
Karakteristik umum: (1) Kru: 1 (pesawat operasional) atau 2 (pesawat latih); (2) Panjang: 15.96 m (52.4 ft); (3) Lebar sayap: 10.95 m (35,9 ft); (4) Tinggi: 5.28 m (17.3 ft); (5) Area sayap: 51,2 m² [ 250 ] (551 sq ft); (6) Berat kosong : 11.150 kg (£ 24.600); (7) Loaded Berat: 16.000 kg [ 250 ] [ 251 ] (£ 35.000); (8) Max. berat lepas landas : 23.500 kg (£ 52.000); (9) Powerplant : 2 × Eurojet EJ200 afterburning turbofan; (10) Dorong kering: 60 kN (13.000 lbf) masing-masing; (11) Dorongan dengan afterburner : 89 kN (20.000 lbf) masing-masing; dan (12) Kapasitas bahan bakar: 4.500 kg (£ 9900) internal yang [ 250 ] Eurofighter sendiri merupakan pesawat tempur multi fungsi, kelasnya mungkin dapat disetarakan dengan keluarga SU-27 Flanker dari Russia atau keluarga F-15 Eagle dari Amerika Serikat. Proyek pembuatan Eurofighter sendiri diawali sejak tahun 1971. Pada awalnya proyek Eurofighter merupakan proyek kerja sama antara Inggris, Itali, Jerman, Spanyol, dan Perancis untuk membuat pesawat tempur. Pada tahun 1985 Perancis meninggalkan proyek tersebut, dan memutuskan untuk membangun pesawat tempurnya sendiri. Pada Tahun 1994 akhirnya Eurofighter Typhoon melaksanakan penerbangan pertamanya di Bavaria, Jerman. Jika kita melihat spesifikasi teknisnya maka dapat disimpulkan bahwa pesawat ini merupakan salah satu yang tercanggih di kelasnya. Sebagai dapur pacu, dua mesin Eurojet EJ200, yang dapat melesatkan pesawat ini hingga mencapai Mach 2. Selain itu Eurofighter juga mampu melakukan terbang
diatas kecepatan suara, dengan membawa persenjataan, dan secara konstan tanpa menggunakan afterburner (super cruise). Untuk perangkat elektronik pencari lawan, Eurofighter dibekali Radar Euroradar CAPTOR, yang dapat memandu rudal jarak jauh diluar jarak visual (Beyond Visual Range Air To Air Missile), serta berbagai senjata untuk menyerang sasaran di darat. Selain itu Eurofighter juga dilengkapi Infra Red Search And Track System seperti pada keluarga Su-27 Flanker, sehingga Eurofighter dapat memandu misilnya tanpa menggunakan radar. Kemampuan manuvernya juga terbilang luar biasa, hal tersebut terbukti pada latihan gabungan Indra-Dhanush exercise antara AU India dan inggris. Pada latihan melalui antisipasi dan persiapan oleh pihak AU Inggris, Pesawat tempur Eurofighter dapat mengimbangi manuver SU-30 MKI milik India. (BERBAGAI SUMBER)
PATRIOT | Edisi November 2015 | 39
BINTAL NASRANI
KISAH DALAM PERBUATAN Kepada Timoteus, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. 2 Tim 1: 2.
D
alam suksesi kepemimpinan bisnis, ada pameo: Generasi pertama membangun, generasi ke dua menikmati dan generasi ketiga menghancurkan. Walaupun tidak sepenuhnya benar, kenyataannya pameo tersebut banyak terjadi pada suksesi kepemimpinan bisnis keluarga. Apakah pameo itu hanya terjadi pada dunia bisnis? Bagaimana dengan kepemimpinan rohani? Para Pendeta dan hamba-hamba Tuhan? Tidak jarang kita menemukan hal yang sama terjadi. Di dunia ini, selain kasih Tuhan terhadap manusia, tidak ada kasih sebesar kasih orang tua terhadap anak-anaknya. Masalahnya, bagaimana kita mengelola rasa cinta kepada anak-anak kita? Karena mencintai mereka, tanpa kita sadari, kita melemahkan atau mematahkan “sayap kehidupan” yang seharusnya tumbuh kuat di dada mereka. Kita melimpahi mereka dengan kemudahan, proteksi yang berlebihan dan kenyamanan. Semuanya tidak salah, tidak ada satupun orang tua normal yang menginginkan anaknya hidup menderita. Namun sebagai orang tua yang mengerti Firman Tuhan, kita harus berhati-hati dengan semua pemberian kasih kita menjadi bumerang dikemudian hari. Dalam banyak surat-surat Paulus, kita banyak membaca hubungan yang begitu dekat antara Paulus dan Timoteus. “Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku, dan ketekunanku” (2Timoteus 3:10). Ketika menulis surat ke Timoteus, kita dapat membaca kasih Paulus yang mendalam kepada Timoteus yang dianggapnya sebagai anaknya sendiri,
40 | PATRIOT | Edisi November 2015
dengan menyebut Timoteus sebagai Änakku terkasih (2 Timoteus 1: 1) ”dan Änakku yang sah didalam Iman (1 Timoteus 1:1).” Namun yang selalu Paulus harapkan dan doakan pada Timoteus adalah: Kasih karunia, Rahmad dan Damai Sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, senantiasa menyertai Timoteus. Paulus mengerti kebutuhan terbesar Timoteus sebagai pekabar Injil. Sejarah gereja mencatat, seperti halnya Paulus, Timoteus juga pernah dipenjarakan oleh karena pekerjaan Injil. Sekitar tahun 97 Masehi, ketika usianya 80 tahun, dia berusaha menghalangi penyembahan berhala di kuil Artemis di Efesus dan massa yang marah menyeretnya di jalan dan melemparinya dengan batu sampai mati. Apakah kita mengerti kebutuhan terbesar anak-anak kita? Baik anak-anak yang dilahirkan secara daging maupun anak-anak rohani yang dilahirkan melalui pelayanan kita? Warisan apa yang kita akan siapkan bagi mereka? Mewariskan kekayaan jasmani lebih mudah daripada mewariskan kekayaan rohani, dibutuhkan pengorbanan besar dan keteladanan Iman. Orang tua mempunyai tugas sebagai pelatih iman yang handal dan mendorong anak-anak untuk memiliki pengalaman rohani yang akan memperkuat akar iman mereka. Menyiapkan dan melengkapi anak-anak kita supaya hidup sukses adalah keinginan hampir setiap orang tua. Namun kita tahu, kesuksesan secara materi akan menghancurkan seseorang apabila tidak disertai karakter Kristus. Karakter yang dibentuk melalui penderitaan dan keadaan yang tidak nyaman. Kita adalah orang tua yang gagal jika ukuran kepuasan kita terhadap kesuksesan
anak-anak tolok ukurnya hanya berdasarkan harta duniawi dan kekuasaan yang hanya dimiliki beberapa tahun saja. Saya banyak belajar dari rekan-rekan pelayanan. Saya terkesan ketika mereka mengajak anak-anak mereka ke lokasi pelayanan. Mereka diperkenalkan dengan keadaan desa yang jauh berbeda dengan kota besar, mereka diajak melihat perjuangan pelayanan di medan-medan yang sulit, dimana keadaan alam dan lingkungan tidak bersahabat. Baru-baru ini juga saya dan rekan pelayanan misi sedang mendiskusikan untuk mempersiapkan generasi muda yang akan meneruskan tanggung jawab pelayanan yang telah kami rintis dengan harapan mereka akan mengerjakan hal yang lebih besar dari kami. Kami sepakat perlu menginvestasikan sesuatu untuk bisa melihat pekerjaan misi terus berlangsung sesuai dengan kehendak-Nya. Saya bersyukur Tuhan mempercayakan untuk melatih anak-anak muda pergi memberitakan Injil bagi suku-suku yang jauh di pedalaman, mereka dilatih untuk berani hidup sulit bagi kemuliaan nama-Nya. Mari kita mempersiapkan dengan sungguh-sungguh anak-anak kita, generasi penerus bagi gerejaNya di masa depan. Supaya tidak terjadi pameo seperti yang diatas, melainkan mereka dapat melanjutkan tongkat estafet pelayanan kita lebih besar dari yang bisa kita kerjakan. Supaya digenapi apa yang Yesus katakan: Sesungguhnya barang siapa percaya kepadaku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Yohanes 14: 12. P (PDT. NATANAEL TJIEN)
PATRIOT | Edisi November 2015 | 41
KESEHATAN
Cara Sehat dengan
d
etoks adalah istilah populer dari detoksifikasi yaitu proses pengeluaran racun atau zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh. Dalam bahasa Inggris: detoxification, detox adalah lintasan metabolisme yang mengurangi kadar racun di dalam tubuh, dengan penyerapan, distribusi, biotransformasi (perubahan atau modifikasi senyawa kimia oleh enzim atau sel mikrob) dan ekskresi (proses pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya) molekul toksin. Puasa merupakan salah satu metode efektif detoksifikasi. Pembersihan dan detoks meningkatkan proses alamiah pengeluaran toksin dari dalam tubuh kita. Secara alami tubuh kita sudah memiliki sistem membersihkan tubuh dari racun. Namun, mungkin kita perlu membantu tubuh membersihkan diri dari racun tersebut. Karena hidup dijaman modern yang banyak bersentuhan dengan racun. Baik racun yang sengaja dikonsumsi maupun tidak disengaja yang datang dari pola makan tidak sehat, polusi, dan stres, bisa membuat tubuh kita dipenuhi oleh berbagai jenis racun yang perlu dibersihkan.
42 | PATRIOT | Edisi November 2015
CARA SEHAT DENGAN DETOX Berikut adalah 5 cara sehat untuk melakukan detoks yaitu:
Ada 8 makanan berkhasiat penyingkir racun dari dalam tubuh seperti:
1. Berkerigat, sauna menjadi bagian dari metode detoksifikasi dalam pengobatan integrative/alternatif, bila anda ingin membuang toksin, disarankan untuk meluangkan waktu 10-15 menit di sauna setidaknya tiga kali seminggu. Pastikan anda cukup minum untuk mencegah dehidrasi. 2. Tarik napas, menghirup napas panjang dengan teknik yang disebut ujjayi, bisa membuat kita membuang toksin dari dalam tubuh. Lewat teknik tersebut kita akan memanaskan tubuh dan mengurangi timbunan karbondioksidan setiap kali kita membuang napas. 3. Tidur cukup, saat kita tidur, tim di otak yang bertugas membuang zat sisa yang disebut dengan sistem glimphatic, bekerja lebih keras. Jika tidak dibuang, toksin tersebut berpotensi menumpuk dan membentuk plak yang bisa menyebabkan penyakit Alzheimer. Penelitian juga menemukan sistem glimphatic 10 kali lebih aktif saat kita tertidur dibanding saat terjaga. 4. Pilih sabun yang tepat, saat kita sedang sakit, stres, atau berada di lingkungan berpolusi, kadar glutathione atau antioksidan alami yang dibuat tubuh di kulit cenderung lebih sedikit. Salah satu cara untuk meningkatkan jumlahnya adalah dengan mandi menggunakan garam khusus yang mengandung sulfur.Sulfur akan meningkatkan glutahione karena zat ini merupakan bagian dari molukul sulfur. Garam untuk berendam juga biasanya mengandung magnesium yang bisa membuat kita lebih relaks. 5. Makanan dan minuman yang berdaun hijau, salah satu cara terbaik untuk membersihkan tubuh adalah dengan mengasup lebih banyak sayuran berdaun hijau, menyempurnakanya dengan minum teh hijau.
Alpukat, alpukat sangat kaya antioksidan, salah satunya glutathione. Cranberry, buah ini bagus untuk mencegah infeksi saluran kemih dan menyingkirkan racun yang mengendap serta bersifat antibakteri.
tubuh.
Kubis, kubis sarat akan belerang yang penting untuk membantu menyingkirkan pestisida dan residu obatobatan, yang bisa berbahaya jika mengendap di dalam
Lemon, lemon banyak mengandung vitamin C dan antioksidan yang dapat melindungi liver dan membersihkan zat-zat kimia berbahaya.
efisien.
Brokoli, brokoli adalah sayuran tinggi enzim yang dapat membantu sistem pencernaan Anda bekerja
Bawang putih, bawang putih juga memiliki sifat antibiotik sehingga dapat membantu menyembuhkan peradangan. Jeruk keprok, dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry tahun 2013 disebutkan bahwa, buah yang punya nama grapefruit dalam bahasa Inggris ini dapat membantu membersihkan sistem pencernaan dan mencegah terbentuknya batu ginjal. Biji bunga matahari, biji bunga matahari juga dapat membuang racun berbahaya yang beredar di dalam tubuh. Ditambah lagi, dapat mencegah penumpukan Kolesterol yang membahayakan jantung dan pembuluh darah. Biji matahari menjadi camilan yang benar-benar sehat. P (BERBAGAI SUMBER)
PATRIOT | Edisi November 2015 | 43
OLAHRAGA
Kejuaraan Dunia World Junior, Cadet dan Under 21 KE-9
k
ejuaraan dunia Karate yang di selenggarakan oleh organisasi World Karate Federation (WKF) bersama dengan Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) yang dipimpin oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.yang berlangsung selama selama 4 hari, mulai tanggal 12 s.d 15 November 2015 di Gedung Indonesia Convention Exhibition (ICE) Hall 5 Bumi
44 | PATRIOT | Edisi November 2015
Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Banten, sebanyak 1.912 Karateka dari 101 negara ikut ambil bagian dalam kejuaraan yang berlaga di 35 nomor kejuaraan. Dalam ajang kejuaraan karate dunia ke-9. yang diselenggarakan dua tahun sekali ini, diikuti oleh tiga kelompok umur yakni (15-16 tahun, Junior (17-18 tahun(, hingga di bawah 21 tahun (U-21), dibuka secara resmi oleh Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Dalam sambutan tertulis Presiden RI Ir.H. Joko Widodo yang dibacakan Panglima TNI, Presiden sangat mendukung penuh dan menyambut baik penyelenggaraan Kejuaraan Dunia World Junior, Cadet dan Under 21 ke-9, tahun 2015. Momen kejuaraan dunia ini tentu saja ditunggutunggu oleh para atlet karate-karate diseluruh dunia dibawah naungan World Karate Federation (WKF). Ditekankan pula bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang dua pertiga wilayahnya dilaut serta memiliki beribu pulau Indonesia, juga bangsa yang majemuk beraneka ragam etnis dan bahasa serta Indonesia juga memiliki sesanti Bhineka Tunggal Ika berbeda beda namun tetap satu. Presiden RI Ir. H. Joko Widodo mengapresiasi tema kejuaraan dunia karate tahun ini yaitu “Mempererat Persaudaraan dan Ikatan Para Karateka
Muda Dalam Semangat dan Nilai Karateka Sejati Demi Kemajuan dan Perdamaian Dunia”. Presiden RI Ir. H. Joko Widodo juga mengatakan bahwa kejuaraan dunia ini bukan semata-mata arena pertandingan antar para karateka, namun kejuaraan dunia ini membawa semangat baru yang diusung oleh para karateka sedunia, semangat baru agar para karateka tetap kokoh dan menjaga nilai atas semangat yang tumbuh dan berkembang dalam diri seorang karateka sejati yaitu nilai moral luhur, kejujuran dan kedisiplinan, kejuangan, keberanian, kehormatan, pantang menyerah, kerja sama, stabilitas, tanggung jawab dan percaya terhadap kekuatan sendiri. Karakter mental inilah yang membentuk para karateka dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kejuaraan dunia ini, para karateka dari seluruh dunia bisa berkumpul mempererat tali persaudaraan, membangun solidaritas untuk kemajuan dan perdamaian dunia. Mengakhiri sambutannya Presiden RI Ir. H. Joko Widodo menyampaikan kepada para karateka muda bersama warga lainnya perlu bergandengan tangan untuk ikut membantu menyelesaikan permasalahan dunia, seperti kemiskinan, keterbelakangan, perubahan iklim dan masalah-masalah yang lain. Presiden RI Ir. H. Joko Widodo berharap agar ajang kejuaraan dunia digunakan sebaik-baiknya oleh para karateka muda agar menumbuhkan semangat baru untuk berprestasi. Bagi yang menang dalam kejuaraan ini, gunakan kemenangan itu untuk motivasi karateka muda yang lain dan tetap semangat berlatih lagi, dan meraih prestasi lebih baik lagi. Sementara, bagi yang kalah jangan berkecil hati karena kejuaraan ini justru menjadi cambuk untuk semakin giat berlatih, baik secara fisik maupun mental serta jangan lupa
kejuaraan dunia ini adalah kemenangan dari semangat persaudaraan diantara para karateka seluruh dunia. Dalam kejuaran karate dunia Indonesia selaku tuan rumah menduduki peringkat ke empat dengan 4 Mendali emas. Ini merupakan keberhasilan yang sangat membanggakan menginggat sepanjang keikutsertaan yang sudah berlangsung sembilan kali baru saat ini berhasil meraih Medali emas. Sedangkan urutan pertama dalam kejuaraan ini adalah Jepang dengan perolehan 18 Medali yaitu, 8 emas, 3 perak dan 7 perunggu. Turki diurutan ke dua dengan 13 Medali yaitu, 7 emas, 1 perak dan 5 perunggu. Mesir berada diurutan ke tiga dengan 21 Medali yaitu, 6 emas, 8 perak dan 7 perunggu. Kejuaraan karate ditutup oleh Sekjen Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) sebagai ketua panitia penyelenggaraan Kejuaraan Karate Dunia ke-9 World Junior, Cadet & Under 21 Karate Championships Mayjen TNI (Purn) Lumban Sianipar mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku Ketua Umum FORKI. Dalam amanat Panglima TNI yang di bacakan oleh Mayjen TNI (Purn) Lumban Sianipar mengatakan, bahwa kejuaraan ini adalah suatu kebanggaan nasional bagi Indonesia Khususnya bagi FORKI yang telah dipercayakan oleh Federasi Karate Dunia (WKF) untuk menjadi tuan rumah kejuaraan dunia yang ke-9 untuk kelas Junior Kadet dan dibawah umur 21 tahun 2015. Lebih penting lagi menjadi tuan rumah bagi generasi penerus dunia karate untuk berpartisipasi dalam kejuaraan ini, karateka berpotensi untuk masa depan, tetapi juga menyampaikan semangat persaudaraan diantara para karateka. Selanjutnya, penyelenggaraan Kejuaraan Karate Dunia ke-10 World Junior, Cadet & Under 21 Karate Championships yang akan datang akan dilaksanakan di Mesir pada tahun 2017. P
PATRIOT | Edisi November 2015 | 45
HUKUM
DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL
T
anggal 29 November merupakan hari ulang tahun Korps Pegawai Republik Indonesia yang sering disingkat (KORPRI). Pada tahun 2015 ini KORPRI telah genap memasuki usia ke-44, merupakan usia yang cukup matang untuk terus meningkatkan kinerja dan disiplin. Ulang tahun kali ini juga bertepatan dengan telah ditetapkannya UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Pasal 139 Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 menyatakan bahwa semua peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan Undang Undang ini. Terkait dengan masalah disiplin PNS, sejak tahun 2010 pemerintah telah mengeluarkan aturan yang tertuang melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. PP tersebut antara lain mengatur tentang kewajiban, larangan, dan hukuman disiplin yang dapat dijatuhkan kepada PNS yang telah terbukti melakukan pelanggaran. Dalam pasal 1 ayat 1 PP ini menguraikan bahwa yang dimaksud dengan disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. Selain itu juga dijelaskan mengenai pelanggaran disiplin yaitu setiap ucapan,
46 | PATRIOT | Edisi November 2015
tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja. Penjatuhan hukuman disiplin dimaksudkan untuk membina PNS yang telah melakukan pelanggaran, agar yang bersangkutan mempunyai sikap menyesal dan berusaha tidak mengulangi dan memperbaiki diri pada masa yang akan datang. Beberapa kewajiban PNS diatur dalam pasal 3 PP No. 53 tahun 2010 yaitu: (1) mengucapkan sumpah/janji PNS; (2) mengucapkan sumpah/janji jabatan; (3) setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah; (4) menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan; (5) melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab; (6) menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS; (7) mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau golongan; (8) memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan; (9) bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara; (10) melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil; (11) masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja; (12) mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
(13) menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaikbaiknya; (14) memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat; (15) membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas; (16) memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier; (17) menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. Sementara menyangkut larangan PNS, secara tegas diatur dalam pasal 4 yaitu: (1) menyalahgunakan wewenang; (2) menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain; (3) tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau lembaga atau organisasi internasional; (4) bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing; (5) memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah; (6) melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara; (7) memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan; (8) menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya; (9) bertindak
DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL
sewenang-wenang terhadap bawahannya; (10) melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani; (11) menghalangi berjalannya tugas kedinasan; (12) memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara: (a) ikut serta sebagai pelaksana kampanye; (b) menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS; (c) sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain; dan/atau (d) sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara; (13) memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara: (a) membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau (b) mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan,
seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat; (14) memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai foto kopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perundang-undangan; dan (15) memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara: (a) terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah; (b) menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye; (c) membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau (d) mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat. Terhadap PNS yang melanggar
ketentuan di atas maka PP ini juga telah dilengkapi dengan sangsi hukumannya, sehingga dapat dijadikan pedoman bagi pejabat yang berwenang menghukum serta memberikan kepastian dalam menjatuhkan hukuman disiplin. Demikian juga dengan batasan kewenangan bagi pejabat yang berwenang menghukum telah ditentukan dalam Peraturan Pemerintah ini. Penjatuhan hukuman berupa jenis hukuman disiplin ringan, sedang, atau berat sesuai dengan berat ringannya pelanggaran yang dilakukan oleh PNS yang bersangkutan, dengan mempertimbangkan latar belakang dan dampak dari pelanggaran yang dilakukan. Selain hal tersebut di atas, bagi PNS yang dijatuhi hukuman disiplin diberikan hak untuk membela diri melalui upaya administratif, sehingga dapat dihindari terjadinya kesewenang-wenangan dalam penjatuhan hukuman disiplin. Disiplin Pegawai Negeri Sipil yang tertuang dalam PP Nomor 53 tahun 2010 tersebut perlu diketahui dan dipahami oleh semua PNS, karena dalam hukum dikenal adanya asas Pengundangan yang menyatakan bahwa setiap orang dianggap mengetahui apabila peraturan perundang-undangan tersebut sudah diundangkan. P
PATRIOT | Edisi November 2015 | 47
FIGUR PRAJURIT
Goresan Tinta Sang Marinir K egiatan tulis menulis adalah masalah mudah bagi semua orang, namun pada kenyataannya tidak semua orang piawai menulis untuk menuangkan yang ada dalam pikiran kedalam suatu tulisan sehingga orang lain mampu memahami bahkan menyakini akan tulisan kita, sesungguhnya penulisan yang baik adalah tulisan yang orang lain mampu memahami bahkan meyakini akan yang menjadi pemikiran sang penulis. Untuk prajurit yang satu ini adalah seorang Bintara yang berdinas di Dispen Kormar, Serma Marinir M. Syafrudin, SH, MH, Lahir di di Tegal, 24 Februari 1970 meniti karier dari Dikcatam tahun 89-90 Angkatan VIII Gelombang II, selanjutnya mendapat kesempatan Secaba tahun 2000. Bapak dari dua anak ini mengatakan, dari tekad yang kuat untuk menuntut ilmu akhirnya berhasil menyelesaikan study S-2 bidang hukum di Universitas Tama Jaga Karsa Jakarta Selatan tahun 2011. Pada ajang lomba tulis pertengahan bulan September 2015 dalam rangka Peringatan ke-70 tahun Hari TNI Tahun 2015 telah berhasil merebut juara II dalam kejuaraan lomba Kreatifitas Prajurit dan PNS TNI Tahun 2015 untuk bidang Karya Tulis Ilmiah kategori Non Alut. Dalam tahap final lomba yang diselenggarakan di Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Udara (Dislitbangau), Lanud Husein Sastranegara Bandung. Berhasil menyisihkan rekan-rekan finalis bahkan senior-senior mereka serta berhasil meyakinkan kepada sepuluh juri dalam sesi paparan dan tanya jawab dengan karya tulis ilmiahnya “Konsep Reorganisasi dan Rekondisi Satgas Military Community Outreach Unit TNI guna mewujudkan postur Satgas yang ideal dalam rangka peningkatan hasil misi penugasan di Lebanon”. Atas keberhasilannya tersebut, Serma Marinir Syafrudin berhak mendapatkan piala, piagam dan uang pembinaan sebesar
48 | PATRIOT | Edisi November 2015
Rp 8 juta yang diserahkan langsung Asrenum Panglima TNI Laksamana TNI Agung Pramono pada Jumat (18/9), bertepatan dengan upacara penutupan lomba. Lomba kreativitas Prajurit/ PNS TNI merupakan wadah temu karya ilmiah dan kreativitas bagi pembinaan personel-personel TNI yang memiliki minat, kemampuan dan potensi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang sangat dibutuhkan guna mewujudkan TNI yang profesional dan modern dalam rangka menghadapi tantangan masa depan. Lomba ini dibagi dua jenis yaitu Lomba Karya Cipta Teknologi (KCT) dan Karya Tulis Ilmiah (KTI). KCT bersifat inovasi/menciptakan sesuatu yang baru atau pengembangan Alut/ non Alut baik berupa rancang bangun (mock up, model, prototipe) atau inovasi teknologi berupa hardware maupun software yang bermanfaat untuk mendukung pembinaan kekuatan dan kemampuan TNI. Sedangkan KTI merupakan tulisan bebas, kajian, telaahan, konsepsi ataupun saran pemecahan masalah yang dapat dipertanggungjawabkan. Harapan Sang Serma Marinir M. Syafrudin, SH, MH, setelah usia tidak memenuhi lagi untuk mengikuti jenjang Secapa maka akan melanjutkan lagi pendidikan S-3 bidang hukum, serta akan mengabdikan diri di bidang pendidikan atau dosen tetap di salah satu universitas dan akan selalu menulis khususnya tentang kajian-kajian yang akan dipersembahakan untuk kemajuan TNI. Dengan motto prajurit mariner “Jalesu Bhumyamca Jayamahe” yang artinya “ di Laut dan Darat Kita Jaya. Bahwa seorang prajurit marinir mampu membuktikan bahwa di daratpun seorang prajurit marinir berjaya dalam karya ilmiyah tulis menulis. Selamat telah berhasil dan sukses selalu, bumi pertiwi selalu menunggu karyamu terbaikmu. P
PATRIOT | Edisi November 2015 | 49
PERISTIWA SEJARAH
PERTEMPURAN SURABAYA Pertempuran Surabaya terjadi pada tanggal 10 November 1945. Pertempuran ini merupakan peristiwa pertempuran paling besar yang terjadi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan ini menjadi semacam bukti militansi rakyat Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan yang baru 3 bulan sebelum nya diproklamirkan.
P
ertempuran Surabaya atau lebih dikenal dengan pertempuran 10 November 1945 dilatarbelakangi dengan adanya perbedaan persepsi tentang kepemilikan senjata. Tentara Keamanan Rakyat dan rakyat Indonesia
50 | PATRIOT | Edisi November 2015
yang baru saja mendapatkan senjata rampasan dari tentara Jepang yang menyerah diperintahkan oleh Inggris (yang waktu itu dalam misi untuk melucuti tentara Jepang yang kalah perang dan mengatur pemulangan tentara Jepang
ke Jepang) untuk menyerahkan senjata. Perintah itu dipandang oleh Tentara Keamanan Rakyat dan rakyat Indonesia sebagai intervensi terhadap kedaulatan kemerdekaan karena berarti Indonesia tidak diperkenankan untuk melindungi diri sendiri. Apalagi ada gelagat Belanda ingin menggunakan perintah penyerahan senjata itu sebagai cara melemahkan pertahanan Indonesia demi keinginannya untuk kembali menjajah Indonesia (waktu itu Belanda membonceng Inggris untuk masuk kembali ke Indonesia dalam misi bernama NICA=Netherlands Indies Civil Administration) Sejak perintah penyerahan senjata itu muncul kondisi di Surabaya sudah mulai kurang kondusif. Tentara Keamanan Rakyat dan rakyat yang semula mendukung dan membantu tentara Inggris dalam melucuti
tentara Jepang, mulai mengambil jarak dan mulai melakukan perlawanan terhadap Inggris demi mempertahankan senjata dan kedaulatannya untuk mempertahankan diri. Serangan terhadap tentara Inggris dan Belanda mulai terjadi sampai saat itu Bung Karno dan Bung Hatta terpaksa diterbangkan ke Surabaya oleh Inggris demi menenangkan keadaan. Gencata senjata sementara sempat terjadi, sampai suatu peristiwa memicu pertempuran besar terjadi, yaitu meninggalnya Jenderal Mallaby ditangan para pejuang Indonesia. Namun peristiwa meninggalnya Jenderal Mallaby itu sungguh membuat tentara Inggris murka dan mengultimatum Tentara Keamanan Rakyat serta rakyat khususnya di Surabaya, untuk menyerahkan senjatanya paling lambat 10 November 1945 atau akan diserbu oleh tentara Inggris. Mendengar ultimatum tersebut Tentara Keamanan Rakyat dan rakyat Surabaya bukannya takut, melainkan menjadi lebih gigih dan berkobar semangatnya. Terlebih lagi saat itu beberapa organisasi
oleh Tentara Keamanan Rakyat dan rakyat di Surabaya, sehingga 10 November 1945 terjadilah pertempuran besar di Surabaya. Dalam waktu 3 hari, tentara Inggris memang berhasil menguasai kota Surabaya, tetapi serangan-serangan dari Tentara Keamanan Rakyat dan rakyat di Surabaya berlangsung selama sekitar 3 minggu. Tentara Inggris sangat kewalahan menghadapi pertempuran itu sampai harus mendatangkan bala bantuan dan memborbardir kota Surabaya dengan pesawat terbang dan kapal perangnya. Walaupun akhirnya tentara Inggris berhasil menguasai kota Surabaya, namun pertempuran itu menjadi sebuah bukti bahwa Indonesia sudah menjadi suatu negara yang berdaulat dan rakyat Indonesia sepenuhnya mendukung kemerdekaan itu sampai rela berjuang mati-matian demi mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan itu. Pertempuran itu juga menjadi semacam pembangkit semangat seluruh rakyat Indonesia untuk tetap mempertahankan
keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Masyumi sempat juga mengeluarkan pernyataan bahwa perang mempertahankan kedaulatan adalah bentuk jihad. Ditambah sosok Bung Tomo yang dengan pidato-pidatonya terus memompa semangat perjuangan. Sejarah mencatat bahwa ultimatum penyerahan senjata itu tidak ditanggapi
kemerdekaan yang diproklamirkan 17 Agustus 1945. Pemerintah Indonesia akhirnya menetapkan tanggal 10 November 1945 sebagai Hari Pahlawan demi menghormati semangat juang arek-arek Suroboyo (sebutan untuk rakyat di Surabaya) yang berjuang mempertahankan kedaulatan sampai gugur dimedan perang. P (SUMBER : PUSJARAH TNI)
BUNG TOMO Pahlawan yang memiliki nama asli Sutomo ini dilahirkan di Surabaya pada tanggal 3 Oktober 1920. Pada tahun 1944, ia terpilih sebagai anggota Gerakan Rakyat Baru yang didirikan oleh Jepang. Ketika Belanda kembali ke Indonesia membonceng Sekutu (NICA), Bung Tomo membentuk Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia (BPRI). Lalu,sejak tanggal 12 Oktober 1945 , Ia menjadi pimpinan BPRI. Bung Tomo termasuk salah seorang dari pendiri Tentara Keamanan Rakyat dan pada tahun 1945-1949, ia membentuk pasukan bom syahid untuk menghancurkan tentara sekutu Belanda. Beliau mendapat gelar pahlawan nasional atas jasa jasanya,menjadi pimpinan BPRI, pendiri Tentara Keamanan Rakyat(TKR) dan menjabat Mentri Negara Urusan Bekas Pejuang Bersenjata/Veteran dan Mentri Sosial Ad Interim untuk periode 1955-1956 pada masa Kabinet Perdana Mentri Burhanuddin Harahap. Setelah kemerdekaan Indonesia, Bung Tomo mendirikan Partai Rakyat Indonesia pada tahun 1957 dan menjadi anggota konstituante RI. Karena prestasinya di bidang politik, ia menyandang berbagai jabatan, seperti Menteri Negara Urusan Bekas Pejuang Bersenjata/ Veteran dan Menteri Sosial Ad Interim untuk periode 1955-1956 pada masa Kabinet Perdana Menteri Burhanuddin Harahap. Atas jasa jasa tersebut Pemerintah RI memberinya gelar pahlawan nasional berdasarkan SK Presiden RI No.04/TK/Tahun 2008,tanggal 6 November 2008.
PATRIOT | Edisi November 2015 | 51
SERBA SERBI
TUJUH KEUNIKAN PS TNI
1. Gabungan Anggota TNI dan Pemain Jempolan, diperkuat oleh pemain PSMS, lima belas pemain PS TNI adalah tentara. Dari kelima belas pemain yang merupakan prajurit TNI, enam orang di antaranya merupakan punggawa timnas U-23 dan U-19 yang kini menjadi prajurit. Sembilan orang lainnya telah terlebih dahulu berprofesi sebagai TNI. 2. Seratus Persen Pribumi, PS TNI adalah salah satu tim yang tidak menggunakan pemain asing di Piala Jenderal Sudirman, namun meskipun
52 | PATRIOT | Edisi November 2015
tidak menggunakan pemain asing, PS TNI tidak bersikap inferior saat bertemu lawan. Konten pemain lokal justru membuat PS TNI mampu berbuat banyak dalam Piala Jenderal Sudirman. Dibuktikan dengan kemenangan demi kemenangan yang diraih di Grup C. 3. Satu-satunya Tim Amatir, PS TNI bisa dibilang klub amatiran lantaran mereka tidak tercatat resmi dalam liga apa pun, dan menjadi satu-satunya klub amatir yang ada di kejuaraan ini. Walaupun begitu, PS TNI sukses bikin klub lain ketar-ketir, “amatir namun mematikan”.
4. Selebrasi yang Unik, salah satu hal yang paling unik dari PS TNI adalah bagaimana para pemain melakukan selebrasi. Jika pemain kebanyakan hanya melakukan aksi-aksi solo, berbeda dengan pemain PS TNI. Ketika satu orang pemain mencetak gol, seluruh pemain PS TNI di lapangan diwajibkan melakukan selebrasi seperti sedang melakukan apel. Satu orang pencetak gol akan berada di depan dan kesepuluh rekan yang lain berada di belakangnya. Kemudian mereka sama-sama mengambil sikap sempurna kemudian melakukan aksi hormat.
TUJUH KEUNIKAN PS TNI
5. Disiplin Ala Militer, setiap kali kita melihat PS TNI bermain, stamina para pemain seperti tak ada habisnya. Itulah hasil dari tempaan ala militer sangat berat, bahkan banyak orang bilang kekuatan para pemain PS TNI seperti monster. Tak hanya soal stamina, PS TNI sangat disiplin di lapangan, bukan hanya ketika menyerang tapi juga bertahan. Satu hal lagi, disiplin adalah makanan mereka sehari-hari, sehingga ketika hal tersebut diimplementasikan di lapangan, maka tak akan terlalu sulit. 6. Supporter Setia, ketika kita menengok ke arah tribun maka terlihat pemandangan yang sangat keren. Akan terlihat ratusan bahkan ribuan TNI yang bersorak sorai mendukung PS TNI. Para supporter tersebut bahkan tidak melepaskan atribut keprajuritannya, ada yang masih berpakaian seragam dinas, bahkan ada
pula yang mencoreng mukanya bak perang. Semangat para supporter akan terasa sekali saat mereka meneriakan yelyel khas militer, teriakan dukungan mereka juga masih sangat stabil bahkan sampai
babak kedua berakhir. Dibalik semua itu, mereka bisa dikatakan satu-satunya supporter yang paling aman dan tertib. 7. Tetap Apel, seperti diketahui mayoritas pemain sekuat asuhan Suharto AD itu berasal dari personel TNI. Hanya sembilan orang yang merupakan warga sipil yang direkrut klub amatir itu untuk Piala Jenderal Sudirman. Ada perbedaan yang ditetapkan pelatih untuk pemain dari TNI dengan pemain yang berstatus sipil. Hal tersebut bisa terlihat ketika tim ingin melakoni sesi latihan. Pemain yang berstatus prajurit aktif TNI, diminta barisberbaris seperti sedang apel, seperti yang dilakukan pada saat berada di kesatuan. Sedangkan untuk pemain yang berstatus sipil, tidak perlu mengikuti kewajiban tersebut. P
PATRIOT | Edisi November 2015 | 53
SUARA RAKYAT Bangga Memiliki TNI Yang Tegas dan Bersemangat
n
uri Melani (28) saat ditemui Tim Patriot dalam mengisi acara Kamera Ria di TVRI, merasa sangat senang banget bisa menghibur TNI yang selalu semangat dan kompak. Melani panggilan akrabnya mengatakan bahwa sebagai anak bangsa dan generasi muda merasa bangga memiliki TNI yang tegas, berwibawa dan semangatnya luar biasa. Lebih lanjut dikatakan tugas TNI sangat bagus banyak membantu masyarakat contohnya donor darah untuk kemanusiaan, membantu masyarakat didaerah yang terkena bencana kebakaran hutan yang baru-baru ini melanda wilayah Sumatera dan Kalimantan bahkan akibat bencana kebakaran tersebut berdampak asapnya sampai di negara tetangga Malaysia dan Singapura. Dengan semangatnya Melani pada tahun 2010 yang pernah menyabet runner up viva dangdut di TPI mengatakan TNI dalam menanggulangi bencana kebakaran hutan selalu tampil didepan bahu-membahu untuk memadamkan kebakaran hutan bersama aparat Kepolisian, aparat pemerintah lainnya serta masyarakat. TNI tidak merasa lelah walaupun hanya dengan perlengkapan seadanya, para anggota TNI masih tetap berusaha supaya kebakaran tidak meluas. Gadis cantik asal Bontang Kaltim ini merasa bangga serta kagum dengan para prajurit wanita TNI yang cantik nan anggun tetapi tegas dam berwibawa bahwa prajurit wanita TNI juga mampu seperti prajurit TNI pria dalam mengikuti demontrasi yang dilaksanakan pada acara HUT TNI ke 70 tahun baru-baru ini,tuturnya Sebagai generasi muda berharap TNI diusianya yang ke 70 tahun ini semoga TNI semakin jaya, sukses serta meningkatkan kemampuannya agar bisa sejajar dengan kekuatan militer luar negeri, dan tetap memelihara hubungan baik dengan rakyat karena TNI dan rakyat tidak bisa dipisahkan. P
54 | PATRIOT | Edisi November 2015
RESENSI
BENNY MOERDANI “Yang Belum Terungkap” Karya: Tempo
b
uku yang berjudul “BENNY MOERDANI YANG BELUM TERUNGKAP” merupakan kisah tentang Benny Moerdani yang dibundel dalam jilid keempat seri “Tokoh Militer” yang diangkat dari liputan khusus Majalah Berita Mingguan Tempo Oktober 2014. Serial ini mengupas, menguak, dan membongkar mitos dan berbagai sisi kehidupan para perwira militer yang dinilai mengubah sejarah. Buku yang dicetak Maret 2015 dan dikemas dalam 208 halaman, mencatat Sejarah perjuangan Benny Moerdani dihampir semua palagan penting di negeri ini yang tak didatanginya. Benny sudah berperang sejak usia 13 tahun, ia berada di garis depan penumpasan pemberontakan PRRI/Permesta (1958). Ia juga menjadi ikon pembebasan Irian Barat (1962). Di masa pemerintahan Suharto, Benny Moerdani menjadi tokoh kontroversial. Dia tampil sebagai jenderal yang garang dalam Peristiwa Woyla (1981), Tragedi Tanjung Priok (1984), dan Operasi “Petrus” (1982), tapi juga terampil di dunia diplomasi
dan kepengacaraan. Dia pernah menjadi diplomat di Korea dan memenangkan Indonesia “merebut” harta yang dikorupsi oleh pejabat Pertamina di pengadilan Singapura. Lebih lanjut, saat berpangkat kapten, usia Benny baru 29 tahun kala itu. Bersama 200-an serdadu, ia ambil resiko. Pada saat penerjunan, beberapa anggota pasukan tewas, sementara yang lain tercerai-berai. Benny sendiri tersangkut pohon setinggi 30 meter. Menghimpun kembali pasukannya, ia menyerbu Merauke, atas jasanya, Benny menerima anugerah bintang sakti. Dari lapangan pertempuran terbuka, Benny masuk dunia intelejen. Dalam upaya membuka hubungan diplomatik dengan Malaysia setelah konfrotasi diera soekarno, ia bertahun-tahun menyamar sebagai petugas tiket garuda Indonesia Bangkok. Tak ada yang tahu identitasnya, juga sejawatnya dimaskapai itu, lewat peran benny lah petinggi milite Indonesia Ali Moertopo, Yoga Soegomo, dan Kkemal Idris menemui perdana menteri Malaysia Tun Abdul Rahman. Sejarah hidup Benny tak selalu ditorehkan dengan tinta emas. Namanya kerap dikaitkan dengan sejumlah aksi pelanggaran hak asasi manusia pada 1980-an. Ia misalnya disebut-sebut dalam kasus tanjung priok, penembakan tentara terhadap demonstrasi kelompok islam garis keras. Semoga buku yang berjudul “BENNY MOERDANI YANG BELUM TERUNGKAP” ini dapat menjadi salah satu pustaka yang akan melengkapi catatan perjalanan panjang pengabdian kepada bangsa dan Negara Indonesia. P
PATRIOT | Edisi November 2015 | 55
SIAP GRAK
Netralitas TNI
S
uatu sore di barak Kopral Tukimin, terjadi rapat para Kopral. Di situ sudah ngumpul Kopral Bejo, Kopral Gendut, Kopral Kimpul, Kopral Made Pasek. Sebagaimana biasa, sebagai publik figure di barak, Kopral Tukimin selalu dijadikan nara sumber diskusi di arena para prajurit klas bawah itu. Maklum, dalam pandangan para Kopral, Tukimin termasuk ”Guru Kopral”. Dalam ledekan keseharian rekan-rekannya, Kopral Tukimin juga sering disebut Guru Bangsa Kopral, alias gurunya para Kopral se barak dan sepemukimannya. Maka tak heran bila para Kopral menempatkan Tukimin sebagai figur sentral, tempat dijadikan penjuru dan sosok yang dapat dijadikan tempat curhat para Kopral lainnya. Tentu hal itu ada sebab musababnya. Pertama, karena watak Kopral Tukimin lebih sosial dibanding Kopral-Kopral lainnya di barak itu. Kedua, kalau ngumpul di baraknya Tukimin, maka soal minum kopi, teh, wedang jahe, atau makan mie rebus bisa terwujud secara relatif lebih gampang ketimbang kalau ngumpul di rumah Kopral Kimpul. Lebihlebih kalau di barak Kopral Made Pasek. Jangankan Kopi, wedang putih saja kadang nggak bakalan ada. Soalnya, si Made Pasek ini agak mbedidil alias pelit. Berdasarkan
56 | PATRIOT | Edisi November 2015
alasan-alasan logis sosiologis itu, maka Kopral Tukimin menjadi Kopral paling dekat di hati bagi mereka. Benar saja. Begitu sore tiba, Kopral Gendut cs sudah bertandang di barak Tukimin. Konon ada berita besar yang harus dirapatkan di antara para Kopral, yang rangkuman hasilnya, besok akan disebarluaskan di antara para prajurit lainnya. Minimal, pembicaraan sore itu bisa dijadikan acuan brifing para Komandan Regu kepada para prajurit saat habis diberi perhatian sama Dantonnya. ”Saat ini akan ada sejumlah Pilkada, kita semua diperintahkan untuk netral...”, berkata Kopral Gendut. ”Yang merintah siapa?”, tanya yang lain. ”Komandan kita. Tadi waktu apel pagi, terus kita dibilangin sama Komandan. Katanya, Komandan baru saja selesai rapat, dan hasilnya disebutkannya seperti yang begitu, netral...”, ujar Kopral Gendut pating pecothot, tak beraturan. ”Dari dulu rasanya kita kok sudah tahu, kalau kita ini selalu netral. Buktinya, dalam Pemilu dan Pilkada kita ini nggak pernah nyoblos”, kata Kopral Kimpul. ”Masak nggak pernah nyoblos, pak Kimpul...? ”Lha iya, kapan kita pernah nyoblos? Dari dulu ’kan kita ini dilarang menggunakan hak nyoblos? Jadi, itu artinya, dari dulu kita itu sudah netral”, Kimpul berargumentasi kayak pengamat politik. ”Betul, Pak Kimpul. Lantas apa lagi? Kita ini disuruh apa lagi? Kok bolak-balik disuruh netral? Apanya yang dinetralkan lagi, wong dari dulu sudah netral, kok?”, sergah Kopral Bejo. ”Barangkali Bapak-bapak kita sudah
lupa. Lha wong kita ini dari dulu netral dalam Pemilu dan Pilkada, lantas suruh netral apa lagi? Aku juga gumun, disuruh netral apalagi...?,” kata Kopral Gendut pula. Saat itu, Kopral Tukimin masih cengarcengir mendengar argumen dan celotehan rekan-rekannya. Ia belum bergeming, dan dengan sabar menunggu rekannya menghentikan celotehan, uneg-uneg, sekaligus argumentasi kelas Kopral. Ia tak terburu-buru memberikan tanggapan, sebab ia bisa mengukur bahwa ternyata informasi yang ia terima lebih komplit daripada yang dimiliki sesama Kopral yang ngumpul di baraknya itu. ”Netral itu bukan hanya soal tidak nyoblos , Pak Kimpul...”, kata Tukimin mulai angkat bicara. ”Lantas bagaimana ?” ”Yang dimaksud itu, yah ... netral itu secara menyeluruh. Tidak nyoblos, tidak kampanye, tidak mempengaruhi keluarga, tidak ikut-ikutan kampanye, tidak ikut menyediakan fasilitas untuk kampanye, ... dan lain sebagainya”. ”Memang dari dulu apa kita itu ikut kampanye? ’Kan enggak pernah?” ”Betul..., kita memang tak pernah ikut kampanye, tak pernah ikut nyoblos, tak pernah ikut memberi pengarahan, tapi.....” ”Tapi apa Pak Min...?” ”Tapi selalu diarahkan. Kita memang tak pernah memberi pengarahan, wong pangkat kita ini cuma Kopral. Tapi ingatkah sampeyan-sampeyan ini, bagaimana dulu komandan kita selalu memberi pengarahan, memanggil anak, isteri, atau keluarga besar TNI waktu itu, untuk datang ke kantor, ke asrama, lalu diberi pengarahan....?” Mereka terdiam begitu Kopral Tukimin mulai memberikan penjelasannya. Apa
NETRALITAS TNI yang tak terpikirkan oleh mereka, saat itu terkuak, baru mereka ingat bahwa di tahun-tahun lalu saat menjelang Pemilu, keluarga prajurit itu sering dikumpulkan di kantornya untuk menerima pengarahan para komandannya. ”Nah... kita saat yang lalu sering dikumpulkan, lantas para komandan memberi pengarahan. Memang tidak memaksa sih..., tapi kita semua ini diberi arah, wong namanya juga pengarahan. Harus nyoblos ini, karena partai ini begini. Jangan nyoblos itu, karena partai itu begitu... dan seterusnya. Nah, itu masa lalu, yang memang tak bisa kita menyalahkan karena kondisinya ketika itu menghendaki dan memungkinkan untuk seperti itu. Tetapi kalau sekarang, dalam Pemilu dan Pilkada keluarga kita benar-benar diberi kebebasan. Kita sendiri sebagai suaminya, nggak boleh menyetir isteri kita untuk milih apa. Keluarga kita juga sama sekali tak dipanggil ke kantor untuk menerima brifing untuk milih ini atau milih itu. Jadi saya yakin, bahwa dalam Pemilu nanti, seluruh warga di barak kita ini betul-betul sangat netral”. ”Iya-ya? Nggak kepikiran saya. Kalau saat itu kita sebenarnya diarahkan untuk milih partai tertentu.” ”Nah,... sekarang tidak akan terjadi lagi. Arti netral yang lainnya, adalah kita juga tidak boleh mendukung caloncalon Presiden atau Wakil Presiden, calon gubernur maupun bupati, meskipun mereka itu pensiunan jenderal sekalipun, mereka bekas petinggi kita. Sebab, kita tugasnya hanya menjaga, agar semua berjalan lancar, aman, dan damai. Begitu pula saat kampanye, kita tidak boleh sekalikali terlibat dalam kampanye, arak – arakan pakai umbul –umbul pertai segala” ”Kalau kita sudah terlanjur diberi kaos partai tertentu untuk ikut kampanye gimana?”, tanya Kopral Gendut. ”Itu namanya pelanggaran. Kembalikan saja kaosnya, dan kita tidak ikut-ikutan ngumpulin kaos. Mau warna
merah kek, biru kek, hijau kek, belangbelang, kek, kita tak ada kepentingannya terhadap kaos untuk kampanye. Memangnya kamu sudah ada yang kasih kaos nDut?” ”Belum. Ini hanya umpamanya kok” ”Nggak ada itu. Kita ini sama sekali tidak boleh terima yang begitu-begituan. Termasuk, nah ... ini penting. Termasuk di asrama kita ini tidak boleh ada bendera atau umbul-umbul partai yang dipasang di asrama kita. Begitu juga dengan alat peralatan kita, alat peralatan tentara, seperti kendaraan, motor, asrama, dan lain sebagainya tidak boleh sama sekali digunakan untuk kegiatan Pemilu dan Pilkada. Itu yang namanya netral. ”Kalau misalnya ada anak anggota TNI yang jadi tim sukses, bagaimana. Apa juga dilarang?” ”Enggak, enggak dilarang. Tentu tidak ada larangan. Yang dilarang itu, kalau mereka tinggal di asrama, lantas bikin kampanye di asrama atau di komplek kita. Itu yang dilarang”. ”Wah..., Kopral Tukimin kok sekarang kayak Jupen. Tahu banget soal aturan Pemilu”. ”Ini hanya yang saya tahu. Nanti kalau saya tidak tahu, tapi sampeyan nanya, tentu saya mau tanya ke komandan”. ”Ah..., jangan-jangan sampeyan kalau ketemu komandan malah diberi pengarahan?” ”Nggak apa-apa, kalau pengarahannya soal netralitas kita dalam Pemilu dan Pilkada. Itu artinya, Komandan memberikan pengertian kepada kita semua, agar para prajurit di lingkungan asrama ini semuanya tidak terlibat dalam rangkaian kegiatan Pemilu dan Pilkada. Kita semuanya benar-benar netral...Itu cermin netralitas kita”. ”Wah...hebat bener. Kopral Tukimin bisa omong netralitas”. ”Gitu saja kalian gumun. Netralitas itu ya sama saja artinya dengan netral, nggak mihak partai maupun calon kontestan,
siapapun dia” ”Bukankah sama saja, kita ini Golput?” ”Bukan, kalau Golput ”kan kalau sikap cuek bebek, sikap nggak mau tahu, sekaligus sikap tidak memberi kontribusi sama sekali pada Pemilu. Misalnya, orang yang diberi hak nyoblos, tapi dia justru malah nggak nyoblos. Itu namanya nggak kontribusi”. ”Edan... edan, Pak Min, sudah tahu bahasa kontribusi segala, ...edan tenan.... Kalau saya tahunya sambel trasi....”, kata Kopral Kimpul seraya cengengesan. Begitulah obrolan di barak Kopral Tukimin. Mereka rupanya ikut memahami situasi mendatang, di saat bangsa ini akan melaksanakan Pilkada dan Pemilu. Tak pelak lagi, barak itu menjadi ajang pembicaraan berbagai soal. Bagi Tukimin, Gendut, Kimpul, Bejo, atau Made Pasek yang sekelas Kopral, memang harus diberikan pengertian yang terus menerus dan mendalam bagaimana bersikap netral itu. Jangan dipikir, setelah mereka berkumpul di barak tentara, lantas dianggap paham soal netralitas yang berlaku di lingkungan TNI. Netral, artinya tidak memihak. Itulah yang harus disikapi dan dilaksanakan oleh segenap prajurit TNI di manapun dan pangkat apapun. Panglima TNI sudah menggariskan, bahwa TNI akan bersifat netral, tidak melibatkan dalam urusan politik praktis, tidak terlibat dalam rangkaian kegiatan Pemilu dan Pilkada, tidak mendukung kontestan manapun, termasuk tidak mendukung para calon Presiden dan Wakil Presiden, Cagub, Cabup manapun, meskipun mereka adalah para piurnawirawan bekas komandan kita. Tugas TNI jelas, ikut membantu mengamankan, sesuai dengan aturan yang berlaku. Ia melaksanakan tugas bantuan kepada aparat kepolisian, bila diminta tugas membantu. Sekali lagi, anggota TNI tidak boleh melibatkan diri dalam pertarungan politik praktis. P
PATRIOT | Edisi November 2015 | 57
58 | PATRIOT | Edisi November 2015
OBAT PENING
TNI Konsisten Jaga Netralitas
PATRIOT | Edisi November 2015 | 59
60 | PATRIOT | Edisi November 2015