PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 1
TAJUK
Prajurit TNI Menjadi Garam dan Terang
D
i penghujung tahun 2015 sampai dengan awal tahun 2016 Panglima TNI beserta staf telah melakukan kunjungan kerja ke beberapa wilayah Indonesia bagian timur yaitu; Papua, Maluku dan 8 pulau terluar di wilayah Maluku Tenggara sampai ke Pulau Alor. Dari hasil kunjungan tersebut
Panglima TNI mengapresiasi dan bangga kepada prajurit yang bertugas di wilayah pedalaman, perbatasan dan pulau terluar, rasa bangga Panglima tersebut dikarenakan dengan keterbatasan yang dimiliki tidak menyurutkan semangat, motivasi dan dedikasi terhadap tugas pengabdiannya.
Dari kunjungan Panglima TNI tersebut banyak hal yang menjadi masukan bagi institusi TNI untuk bekerja dan bekerja. Adapun masukan tersebut seperti apa yang dikatakan oleh Pastor Agustinus Alua, Pr sebagai perwakilan dari umat Katolik Stasi Santo Petrus Mulia, menyampaikan terima kasih kepada Satgas Pamrahwan Yonif 509/Raider Kostrad yang melakukan pengamanan Papua dan Papua Barat, sehingga kondisi keamanan semakin kondusif dan membaik. Dansatgas Pamrahwan Yonif 509/Raider Kostrad Mayor Inf Beny Setiyanto mengatakan, semoga sumbangan Rosario yang diberikan ini dapat meningkatkan iman dan taqwa umat Katolik serta lebih meningkatkan pelayanan dalam gereja. “Pemberian Rosario ini merupakan sumbangan dari Keuskupan Agung Jakarta, Paroki Santu Albertus Harapan Indah Bekasi dan pengadaan yang dilaksanakan oleh Satgas Yonif ”. Semoga kehadiran Satgas Pamrahwan Yonif 509/Raider Kostrad dapat menjadi Garam dan Terang bagi umat di Puncak Jaya pada khususnya serta Papua dan Papua Barat pada umumnya,” harap Mayor Inf Beny Setiyanto. Menurut Bupati Kabupaten Nduga, Yairus Gwijangge, banyak hal yang sudah dilakukan oleh TNI seperti pembangunan jalan, hal yang sama juga dikatakan oleh Kepala Desa Nduga, Kota Kenyam bernama Haris mengakui bahwa adanya pembangunan ini sudah cukup membuatnya senang, karena daerahnya bisa lebih maju seperti daerah lainnya. Mudahmudahan dengan pembangunan jalan tersebut dapat memajukan ekonomi di daerah kami ini. Kiranya kerja keras TNI di daerah pedalaman tidak berhenti sampai disini, masyarakat berharap karya TNI seperti ini tetap berlanjut. Seyogianya ditahun 2016, TNI mewujudkan persatuan, persaudaraan dan kebersamaan. Mari TNI bekerja, kerja dan kerja, karena hanya dengan kerja keras, semua elemen bangsa dapat membangun Indonesia yang kita cintai ini. Makna tahun baru selalu memberi insprirasi dan semangat baru untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kerja agar TNI lebih kuat, hebat dan professional. Demikian pula tahun baru harus dapat menumbuh suburkan sikap kepedulian dan semangat pengabdian TNI terhadap rakyat sehingga kedekatan dan kebersamaan TNI dengan rakyat terus terjalin dan abadi sepanjang masa. P REDAKSI
2 | PATRIOT | Edisi Januari 2016 2 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
DAFTAR ISI
TAJUK Prajurit TNI Menjadi Garam dan Terang 2 PENANGGUNG JAWAB Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman WAKIL PENANGGUNG JAWAB Wakapuspen TNI Laksma TNI Petrus Padmardjo. DEWAN REDAKSI -Kabidum Puspen TNI Kolonel Sus Drs Bintang Yudianta -Kabidpenum Puspen TNI Kolonel CZI Berlin Germany, S.Sos, MM. -Kabidinfonet Puspen TNI Kolonel Inf Bernardus Robert -Kabidprodok Puspen TNI Letkol CPL Teguh Harwanto, S.I.P. -Kabid Media Center Puspen TNI Kolonel Inf Bedali Harefa,S.H. -Kabidpenpas Puspen TNI Kolonel Laut (KH) Drs Mugiyono -Kabidpeninter Puspen TNI Kolonel Laut (P) Sultan Djanieb,M.Si Han PEMIMPIN REDAKSI Kolonel (KH) Drs. Mugiyono STAF REDAKSI Letkol Inf Lasman Manik, Letkol CAJ Drs Dimyati, Letkol Inf Ketut Murda, M.H., Letkol CHB Rusmanto, S.Kom.,MAP.,Mayor Inf Bambang SN, Mayor Laut (KH) Drs. M.Aras, Mayor CPL Dalino, Mayor Kav Gogot Dwi Pantoro, Kapten Inf Sumadi, Kapten Inf Sunarto, PNS Sujadi, M.H. PNS Yanfi Hadi,BA.,PNS Badarudin. SEKRETARIS Lettu CHB Yuli Astuti, S.Sos., BENDAHARA Mayor CKU Nurhaina, A.Md.,
FOKUS Panglima TNI : Bangga Prajurit TNI yang Bertugas di Pedalaman, Perbatasan dan Pulau Terluar 4 BAKTI TNI TNI Cetak Sawah untuk Tingkatkan Kesejahteraan Petani
10
TUGAS OPERASI TNI Kerahkan KRI dan Pesawat Bantu Pemulangan Eks Gafatar
12
LATIHAN Latma Komodo 2014 Konferensi Perencanaan Awal dalam rangka MNEK
14
MENGENAL SATUAN Lakespra Sayang Penentu Kelayakan Pilot TNI
16
BERITA TNI - Kepedulian Prajurit TNI Perbaiki Jalan Rusak di Papua - Prioritaskan Pengamanan di Perbatasan - TNI Jaga Stabilitas Politik dan Keamanan - Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat - Panglima TNI Apresiasi Kinerja Polri-TNI - Penegakan Hukum dan Disiplin Prajurit Sangat Penting - Panglima TNI : Insan Penerangan TNI, Tidak Hanya Pintar tapi juga Harus Cerdas - Apel Komandan Satuan TNI
20
TUGAS INTERNASIONAL - Satgas Kizi TNI Rehab Jalan di Kongo - Misi Kemanusiaan KRI Dr. Suharso ke Timor Leste
30
KALEIDOSKOP PANGLIMA TNI 2015 JENDERAL TNI GATOT NURMANTYO
32
OPINI Kampanye Militer Masa Damai Operasi Penanggulangan Bencana
38
BINTAL Pemuda Dalam Perspektif Islam
42
KESEHATAN Kenali Tanda-Tanda Penyakit Sinusitis
44
DESAIN GRAFIS & LAYOUT PNS Dede Mulyana S.Kom.,
TEKNOLOGI MILITER Oerlikon Skyshield Mark II 46
FOTOGRAFER Serma Harsono.
SERBA SERBI Lukis Dayung Pecahkan Rekor Muri
47
HUKUM Hak Asasi Manusia Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999
48
SEJARAH Jenderal Besar Sudirman Lebih Baik Hancur dan Mati daripada Tetap Dijajah
52
RESENSI Operasi Militer dalam Operasi Insurjensi
56
DISTRIBUSI Mayor Inf Denden Jaenudin TATA USAHA PNS Muchibin ALAMAT REDAKSI PUSPEN TNI Cilangkap Jakarta Timur Telp : (021) 84596942, 84596945 Fax : (021) 84595311 E-Mail :
[email protected]
SUARA ARTIS Taufik Lala “Prajurit di Perbatasan Perlu Perhatian” SIAP GRAK Serbuan Teritorial
57 58
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 3 PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 3
FOKUS
Panglima TNI:
Bangga Prajurit TNI yang Bertugas di Pedalaman, Perbatasan, dan Pulau Terluar
S
elama delapan hari di penghujung tahun 2015 yang lalu hingga awal tahun 2016, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melakukan kunjungan kerja ke beberapa wilayah Indonesia Bagian Timur antara lain Papua, Maluku dan delapan Pulau terluar di wilayah Maluku Tenggara hingga ke Pulau Alor. Kunjungan ini dimaksudkan untuk mengecek secara langsung kondisi para prajurit yang sedang melaksanakan tugas mulia di wilayah
4 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
pedalaman, perbatasan dan pulau terluar. Tidak hanya itu, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga ingin mendengarkan secara langsung kehidupan serta kebutuhan anak buahnya. Jauh lebih penting lagi, Panglima TNI ingin melihat kondisi di lapangan bagaimana kesiapan satuan TNI setempat dalam menghadapi ancaman khususnya yang datang dari wilayah timur bagian selatan Indonesia ini. Bersama Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Nenny Gatot Nurmantyo dan para Asisten seperti Asops
Panglima TNI Mayjen TNI Fransen G. Siahaan, Aslog Panglima TNI Marsda TNI Nugroho Prang Sumadi, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, Askomlek Panglima TNI Marsda TNI Bonar H. Hutagaol, Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman secara maraton singgah dari pulau satu ke pulau yang lainnya dengan berbagai tantangan dan kendala yang harus dihadapi. Itu semua tidak menjadi kendala dan menyurutkan kunjungan kali ini. Bahkan sang Jenderal inipun rela untuk menaiki
Warga masarakat Wamena antusias menyambut kedatangan Panglima TNI FOTO : PUSPEN TNI
sepeda motor, berjalan kaki dan menyeberangi lautan nan luas. Maklum sebagian besar wilayah kunjungan kerja Panglima TNI kali ini berada di wilayah pedalaman, terpencil, medan sulit yang berada di wilayah selatan berbatasan langsung dengan Australia dan Timor Leste. Dalam setiap kunjungannya Panglima TNI disambut antusias oleh para prajurit TNI, tokoh masyarakat dan adat setempat serta warga masyarakat yang berada di lokasi tersebut. Dengan raut muka sumringah dan wajah penuh berharap, seluruh warga masyarakat dan prajurit TNI berkumpul dan bersatu padu menyambut kedatangan Panglima TNI. Mereka semua ingin bercerita, berbagi rasa dan tentu ingin memberikan masukan kepada pimpinan TNI. Hal ini dapat dimaklumi mengingat
Pulau-Pulau terluar Indonesia Timur bagian Selatan yang berbatasan langsung dengan Australia dan Timor Leste
selama Republik ini berdiri ada di beberapa tempat yang belum pernah dikunjungi oleh petinggi TNI.
Paradigma Keliru
Sebagian besar masyarakat Indonesia acap kali tidak mengetahui atau menyadari betapa luasnya cakupan wilayah yang harus dijaga TNI. Berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional, UNCLOS 1982, panjang wilayah Indonesia dari Sabang di barat hingga Merauke di timur mencapai 5.100 kilometer, sedang dari utara ke selatan panjangnya lebih dari 3.000 kilometer. Wilayah yang luas itu terdiri lebih dari 13.000 pulau
dan wilayah perairan di dalamnya. Batas darat wilayah Republik Indonesia berbatasan langsung dengan negara-negara Malaysia, Papua New Guinea (PNG), Timor Leste dan Australia. Perbatasan darat Indonesia tersebar di tiga pulau, empat Provinsi dan 15 kabupaten/kota yang masingmasing memiliki karakteristik perbatasan yang berbeda-beda. Sedangkan wilayah laut Indonesia berbatasan dengan 10 negara, yaitu India, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Republik Palau, Australia, Timor Leste dan Papua Nugini (PNG). Wilayah perbatasan laut pada umumnya berupa pulau-pulau terluar yang jumlahnya 92 pulau dan termasuk pulau-pulau kecil. Untuk itu, dalam kunjungan Panglima TNI dan rombongan ini bukan hanya sebatas melihat kondisi para prajurit yang sedang melaksanakan tugas mulia di wilayah pedalaman, perbatasan dan pulau terluar namun jauh lebih penting lagi, terkait dengan paradigma yang kurang tepat dan telah berlangsung selama bertahun-tahun dalam melihat ancaman nyata yang dihadapi bangsa ini. Para pemangku kepentingan selama ini telah mengabaikan pembinaan dan
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 5
FOKUS
mengembangan postur TNI khususnya di wilayah pulau terluar Indonesia Timur bagian selatan. Selama ini, kebijakan yang ditempuh dalam melihat ancaman lebih menitikberatkan dari wilayah Indonesia bagian utara. Akibatnya rumusan hakekat ancaman lebih dititikberatkan pada bagaimana gelar kekuatan pasukan berada di wilayah tersebut. Hal ini tentu tidak berdasarkan kepada fakta sejarah dan lingkungan strategis kekinian. Pemikiran dan gagasan cerdas Panglima TNI terhadap fakta dan dihadapkan dengan ancaman nyata yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini sangatlah masuk akal. Bangsa ini harus melihat secara cermat peta laut Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dimana wilayah Indonesia memiliki tiga ALKI baik ALKI I, II dan III. Semuanya tentu perlu mendapatkan perhatian yang serius terkait ancaman yang dimungkinkan datang. Sejarah telah membuktikan bagaimana kasus lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan bukan disebabkan oleh invasi negara lain
Ancaman datang dari Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, II dan III sebagai pintu masuk menuju wilayah kedaulatan RI.
atau melalui peperangan, akan tetapi oleh putusan Mahkamah Internasional yang memenangkan Malaysia terhadap kasus tersebut. Selanjutnya kasus lepasnya Timor Timur (Timor Leste, red.) dari pangkuan ibu pertiwi, bukan pula disebabkan adanya invasi Negara lain, namun lebih dikarenakan adanya kehadiran dan campur tangan Negara Australia. Lepasnya Timor Timur ini tentu berakibat adanya batas terluar wilayah NKRI. Sebelum Timor Timur lepas dari pangkuan NKRI, pulau Timor merupakan batas pulau terluar wilayah selatan Indonesia. Tetapi setelah lepas maka batas wilayah kedaulatan NKRI saat ini berubah dan berada di Pulau Alor, Pulau Lirang, Pulau Wetar, Pulau Kisar, Pulau Moa, Pulau Leti, Pulau Lakor, Pulau Selaru dan Pulau Saumlaki. Pulau-pulau tersebut berada pada jalur ALKI III, dan berlokasi di ujung Indonesia bagian selatan serta memiliki jarak yang sangat dekat dengan Australia. Hal ini tentu harus menjadi perhatian seluruh elemen
6 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
bangsa ini. Penempatan pasukan Marinir Amerika Serikat di Darwin Australia juga menjadi pertimbangan lain akan pentingnya kawasan ini. AS memiliki pertimbangan yang matang dihadapkan dengan perkembangan strategis yang terjadi dikawasan Pasifik khususnya meningkatnya tensi di Laut China Selatan. Jauh lebih penting lagi bahwa dikawasan ini terdapat kilang gas abadi “blok Masela” di Maluku Tenggara Barat dan merupakan salah satu blok yang memiliki cadangan gas terbesar di Indonesia. Bahkan tidak hanya kandungan gas saja namun ada juga kandungan minyak dan Sumber Daya Alam lainnya. Letak strategis kawasan ini juga didasarkan pada fakta sejarah yaitu pada tahun 1942 Jepang pernah menggunakan Bandara Udara Selaru sebagai pangkalan militer dalam rangka mendukung PD II. Belandapun juga pernah menggunakan wilayah ini sebagai pangkalan Aju dalam konflik Irian Barat. Disamping itu, dasar
pemikiran lain terkait dengan kebijakan pemerintah di bawah Presiden RI Joko Widodo tentang pembangunan tol laut yang menghubungkan satu pulau dengan pulau yang lainnya dari ujung barat wilayah NKRI sampai dengan ujung wilayah timur Indonesia. Atas dasar itulah, konsepsi pemikiran Panglima TNI tentu perlu diapresiasi. Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo harus ada korelasi pembangunan sistem pertahanan dan pembangunan tol laut wilayah selatan Indonesia. Saran yang disampaikan kepada pemerintah bahwa pembangunan tol laut bagian selatan perlu dilakukan khususnya tol laut timur bagian selatan Indonesia mulai dari Surabaya, Kupang, Saumlaki hingga Agats di Papua.
Dengar Kesulitan Prajurit
Sebagian besar wilayah perbatasan dan pulau-pulau terdepan di Indonesia masih merupakan daerah tertinggal dengan sarana dan prasarana sosial dan ekonomi yang masih sangat terbatas. Wilayah perbatasan di beberapa daerah menjadi tidak tersentuh oleh dinamika pembangunan. Akibatnya pembangunan di sebagian besar wilayah perbatasan menjadi tertinggal dan tingkat kesejahteraan masyarakatnya pada umumnya miskin. Kondisi yang demikian ini berdampak pula dialami oleh para prajurit TNI yang bertugas di pedalaman Papua, Ambon, Nusa Tenggara Timur
Kedekatan Panglima TNI dengan para prajurit TNI AU yang bertugas di Lanud Ambon FOTO : PUSPEN TNI
(NTT) dan wilayah selatan pulau terdepan yang berada di wilayah Maluku dan NTT. Saat Panglima TNI dan rombongan melakukan kunjungan kerja ke wilayah perbatasan bagian selatan jelas terlihat kondisi ini. Belum lagi kondisi di pedalaman Papua. Tepat rasanya bila Presiden Jokowi sangat perhatian pembangunan sarana transportasi khususnya pembangunan jalan tembus di beberapa wilayah pedalaman di Papua. Instruksi Presiden RI kepada Panglima TNI untuk mewujudkan pembangunan jalan tembus di Papua. Saat ini TNI sudah melaksanakan pembangunan jalan tembus di Papua yaitu pembangunan jalan dari Mamugu – Wamena sepanjang 278,60 km. Dengan pembangunan jalan tembus tersebut diharapkan persoalan aksesbilitas dapat segera teratasi mengingat selama ini masyarakat di daerah pedalaman harus membayar mahal barang kebutuhan sebagai akibat sulitnya akses masuk ke wilayah tersebut. Selama ini masyarakat setempat apabila ingin berpergian menuju Wamena menggunakan sarana transportasi udara dengan menyewa pesawat dengan biaya yang cukup mahal sekitar 37 juta rupiah. Ongkos untuk mengangkut barang kebutuhan juga cukup mahal Rp. 30.000,-. Masyarakat Salah seorang prajurit Denkav 5 / BLC berdialog langsung dengan Panglima TNI. FOTO : PUSPEN TNI
setempat menyambut baik pembangunan jalan ini. Saat melakukan peninjauan pembangunan jalan tersebut, Panglima TNI dan rombongan juga menyempatkan diri berkunjung ke beberapa lokasi seperti peninjauan Bandara Timika. Selanjutnya di Kabupaten Agats antara lain peninjuan ke Koramil Agats dan Pos TNI AL (Posal) yang berlokasi di wilayah selatan Papua. Tidak hanya satuan TNI saja, Panglima TNI juga menyempatkan diri berkunjung ke Polsek setempat. Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI juga melakukan kunjungan ke Kabupaten Nduga, dan Kabupaten Merauke. Panglima TNI selalu mendengarkan apa kebutuhan dari para anak buahnya. Dialogpun selalu dilakukan guna mengetahui apa kebutuhan
para prajurit, bagaimana sarana dan prasarananya termasuk kebutuhan dasar seperti makan, perumahan prajurit hingga menyangkut cuti prajurit. Perjalanan Panglima TNI selanjutnya menuju wilayah Ambon. Dalam kesempatan di Ambon ini, Panglima TNI dan rombongan mengunjungi beberapa satuan TNI setempat seperti Yonif 733/Raider, Yonif 731/Kabaresi di Seram bagian Barat Maluku, Detasemen Kaveleri 5/Birgus Latro Cakti (Denkav 5/ BLC, Detasemen Zeni Tempur 5/Chakti Mandra Guna (Denzipur 5/CMG) dan Lanud Ambon. Saat berkunjung ke Yonif 731/ Kabaresi, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memiliki kesan tersendiri, mengingat 20 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 1996 – 1997 pernah menjabat sebagai Danyon. Pengalaman saat menjabat Komandan Batalyon di kesatuan ini diceritakan dengan runut. Hal ini selain memberikan bekal kepada komandan Batalyon saat ini juga bertujuan untuk menggugah semangat satuan kebanggaan TNI AD. Dari jabatan strategis ini pula yang menghantarkannya menjadi Panglima TNI. Tentu hal ini sangat membanggakan bagi Batalyon yang letaknya cukup terpencil tersebut. Lain lagi saat kenjungan di Denkav 5/BLC yang menurut rencana akan dikembangkan menjadi Batalyon Kaveleri. Panglima TNI juga melakukan
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 7
FOKUS
Panglima TNI memperhatikan kesulitan yang dihadapi para prajurit di Asmat Papua. FOTO : PUSPEN TNI
dialog dengan prajurit yang tergabung dengan Detasemen ini. Berbeda lagi saat Panglima TNI berkunjung dan berdialog dengan anggota Denzipur 5/ CMG. Saat mengetahui para prajuritnya masih banyak yang tinggal di luar markas dengan mengontrak rumah, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berjanji melakukan pembangunan Rusunawa, sehingga para prajurit dapat menempatinya dan tidak mengontrak rumah lagi. Begitu pula saat mengecek di Lanud Ambon, Panglima TNI mendengarkan keluhan para anggota Lanud tersebut yang salah satunya masih kurangnya personel yang bertugas di satuan tersebut. Panglimapun akan memperhatikan masalah ini, dan tentunya harus didasarkan pada skala prioritas. Disamping itu, Panglima TNI juga berharap agar Lanud Ambon ke depan dapat menjadi lalu lintas pesawat swasta dan lebih penting lagi dapat membuka akses transportasi dan logistik yang lebih besar di Pulau Selaru, mengingat selama ini masyarakat Pulau Selaru untuk memenuhi kebutuhan pokok harus menyeberang ke Pulau Panglima TNI mengecek langsung kondisi tempat tinggal salah seorang prajurit TNI FOTO : PUSPEN TNI
8 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
Saumlaki dengan sarana perahu motor cepat. Beberapa keluhan prajurit yang disampaikan kepada orang nomor satu di tubuh TNI ini, semuanya disimak dengan seksama sembari menugaskan kepada Aslog Panglima TNI dan beberapa staf Panglima TNI lainnya untuk mencatat, menampung dan tentunya untuk ditindaklanjuti.
Serba Terbatas
Seusai melakukan kunjungan kerja di Ambon, Panglima TNI dan rombongan melanjutkan perjalanannya untuk meninjau satuan TNI yang bertugas di Pulau-Pulau kecil di wilayah Maluku. Satuan TNI yang dikunjungi antara lain; Satrad 245 Saumlaki, Masyarakat Desa Lingat Pulau Selaru dan
Koramil Selaru, Lanal Saumlaki, Koramil Serwaru yang meliputi Kecamatan Leti, Moa dan Lakor, Posal Leti, Koramil Wonreli di Pulau Kisar dan Koramil Wetar. Dalam setiap kunjungannya, Panglima TNI dan rombongan disambut antusias masyarakat setempat dan juga para prajurit TNI di wilayah tersebut. Bak seorang Bapak yang sudah lama tidak berjumpa dengan sang anak, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo-pun sangat ditunggutunggu para prajurit TNI yang sudah sekian lama tidak pernah dikunjungi seorang petinggi TNI apalagi orang nomor satu di tubuh TNI. Panglima TNI-pun mengecek satu per satu satuan TNI tersebut. Beberapa catatan penting juga telah dikantongi oleh Jenderal bintang empat ini antara lain; rencana pembangunan landasan Lanud 245 Saumlaki untuk dikembangkan menjadi 3.000 meter, rencana pengembangan udara Selaru dan pengembangan gelar pasukan TNI, dukungan tenaga medis, peningkatan Lanal Saumlaki dari tipe C menjadi tipe B, kebutuhan sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan tugas
Kedatangan seorang bapak yang sangat dieluelukan dan dibanggakan oleh anak buah. FOTO : PUSPEN TNI satuan TNI setempat, penyediaan air bersih, dukungan tunjangan kemahalan/ perbatasan, jaring komunikasi dan lain sebagainya. Saat melakukan kunjungan kerja di salah satu satuan TNI, rombongan Panglima TNI melihat pemandangan yang membuat hati trenyuh. Saat itu, Panglima TNI sedang meninjau salah satu tempat tinggal seorang prajurit yang telah lama mengabdikan diri demi menegakkan kedaulatan NKRI. Salah satu sudut tempat tinggalnya terlihat gantungan ikan asin dan beras. Panglimapun bertanya, …. itu apa !!! sembari menunjuk gantungan ikan asin. Sang prajurit-pun menjawab dengan suara lantang, …. Siap Jenderal, …. ikan asin. Pembicaraan antara Bapak dan anak inipun terus berlanjut. Akhirnya Panglima TNI mendapat penjelasan yang gamblang bahwa ikan asin tersebut senggaja digantung untuk persediaan lauk yang dia makan saben harinya. Mengingat para prajuirt TNI tidak dapat berbelanja kebutuhan pokok setiap harinya karena keterbatasan sarana transportasi dan juga cuaca yang acap kali tidak bersahabat. Beberapa kesulitan lain yang dialami para prajurit TNI yang berdinas di satuan TNI di wilayah pedalaman, perbatasan dan pulau terluar lainnyapun terus disimak. Catatan penting tersebut selanjutnya dibahas dengan staf Panglima TNI guna menemukan solusi tepat dalam menunjang pelaksanaan tugas, khususnya dalam menghadapi dan mengantisipasi setiap bentuk ancaman yang mungkin muncul dari wilayah selatan Indonesia Timur tersebut.
Apresiasi dan Bangga
Salah satu founding Father yang ada di Republik ini yaitu Panglima Besar Jenderal Sudirman, pada saat memberikan amanat untuk pertama kalinya di hadapan konferensi TKR semenjak menjabat sebagai Panglima Besar TKR di Jogyakarta pada tanggal 12 November 1945 pernah mengatakan bahwa “Tentara hanya memiliki kewajiban satu, ialah
mempertahankan kedaulatan negara dan menjaga keselamatannya”. Isi amanat tersebut disadari betul oleh pimpinan TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, tak ayal dalam kebijakan yang ditempuhpun terkait dengan masalah penjagaan wilayah pedalaman, perbatasan dan pulau terluar menjadi penting bagi instusi TNI. Hal ini sangatlah bijak mengingat wilayah selatan Indonesia Timur seperti Papua, Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi alam darat dan laut yang sangat kaya. Namun hal ini belum dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat karena keterbatasan sarana dan prasarana, alat peralatan, pengetahuan dan pemasaran hasil tangkapan ikan. Disamping itu, dari aspek pertahanan, wilayah tersebut sangat strategis dan berpotensi rawan karena berbatasan langsung dengan Negara tetangga seperti Australia dan Timur Leste, namun dari aspek gelar pasukan dan Alutsista masih terbatas. Untuk itu, Panglima TNI sangat bangga dan mengapresiasi kepada seluruh prajurit TNI baik TNI AD, TNI AL dan TNI AU yang melaksanakan tugas di wilayah tersebut. Dengan keterbatasan yang dialami selama ini tidak sedikitpun menyurutkan semangat, motivasi dan dedikasi terhadap tugas dan pengabdiannya kepada masyarakat, TNI dan juga bangsa dan Negara Indonesia
tercinta. Melihat kondisi riil tersebut di atas, Mabes TNI bersama-sama dengan Angkatan akan melakukan evaluasi dan menata ulang gelar, kekuatan dan kemampuan satuan-satuan TNI yang ada di pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga dalam hal ini Australia dan Timor Leste. Hal ini mengacu kepada PokokPokok Kebijakan Panglima TNI tahun 2016, yang menitikberatkan perhatian pembangunan dan pengembangan TNI di wilayah perbatasan dan pulau terluar meliputi interoperability gelar satuan antar angkatan, pemenuhan Alutsista, penambahan personel, pembangunan pangkalan dan perumahan, pemenuhan alat transportasi dan komunikasi serta pemenuhan kesejahteraan prajurit berupa pelayanan kesehatan dan pemberian tunjangan kemahalan. Kebijakan ini ditempuh dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas postur dan sistem pertahanan wilayah tersebut sejalan dan selaras dengan program pemerintah yaitu membangun dari pinggiran dan mensukseskan program tol laut dan poros maritim dunia. Oleh karenanya Panglima TNI selalu mengajak kepada seluruh prajurit TNI untuk kerja, kerja dan kerja, karena hanya dengan kerja keras, kita dapat membangun Indonesia yang kita cintai ini. P Mugi / Patriot
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 9
BAKTI TNI
TNI Cetak Sawah Untuk Tingkatkan Kesejahteraan Petani
I
ndonesia merupakan sebuah negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang beraneka ragam dan memiliki wilayah yang cukup luas dan subur (gemah ripah loh jinawi/tenteram dan makmur serta sangat subur tanahnya). Mungkin hal ini yang membuat Indonesia menjadi salah satu Negara agraris terbesar di Dunia. Di Negara agraris , pertanian memiliki peranan yang penting TNI cetak sawah untuk para Petani di daerah Mesuji. FOTO : DITZIAD
10 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
baik di sektor perekonomian ataupun pemenuhan kebutuhan pokok atau pangan,dengan semakin bertambahnya penduduk maka konsumsi pangan juga akan meningkat sehingga dapat meningkatkan perekonomian bagi petani. sebagai negara agraris diharapkan kebutuhan pangan untuk warganegaranya dapat dicukupi dari produksi dalam negeri. Kenyataanya, Indonesia masih mengimpor pangan dari
luar negeri, tidak hanya beras sebagai makanan pokok, tetapi bahan pangan lainnya seperti gandum, kedelai, dan jagung. Berdasarkan survei pertanian yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), diketahui bahwa jumlah rumah tangga usaha tani di Indonesia pada 2003 sebesar 31,17 juta dan sepuluh tahun kemudian (2013), jumlah rumah tangga usaha tani Indonesia menurun menjadi 26,13 juta. Turun sekitar 5 juta selama sepuluh tahun terakhir, dengan demikian diperkirakan pada tahun 2015 rumah tangga tani di Indonesia menjadi 25,13 juta. Dan apabila dihitung rata-rata terjadi penurunan sebesar 1,75 persen per tahun. Berdasarkan Pusat data dan Informasi Kementerian Pertanian bahwa luas sawah baik
Peta sasaran pekerjaan tahap II SUMBER : DITZIAD melalui irigasi maupun non irigasi pada tahun 2012 seluas 8.132.345,91 Ha dan pada tahun 2013 menjadi seluas 8.112.103,00 Ha berarti terjadi penyusutan lahan sawah sebesar 20.242,91 Ha atau sebesar 0,25 %. Penyusutan lahan sawah di Indonesia tersebut disebabkan karena semakin meningkatnya bisnis property/perumahan sehingga banyaknya lahan persawahan yang telah dialihfungsikan karena berkurangnya permintaan beras dari dalam negeri demikian juga banyak lahan sawah digunakan untuk kepentingan infrastruktural
dan pembangunan pabrik atau pemukiman dan semakin menurunnya penghasilan petani akibat dari biaya tanam padi tidak sesuai dengan hasil panen serta harga beras yang rendah karena banyaknya pasokan beras dari luar dengan harga yanga lebih murah. Masa depan pertanian Indonesia akan semakin terancam dengan berkurangnya minat generasi muda untuk terjun dan bekerja di bidang pertanian, khususnya untuk pertanian pangan karena pembangunan desa akan sangat bergantung pada tenaga produktif, sehingga ketika tak ada lagi generasi muda yang mau mengerjakan lahan pertanian, Terhadap kondisi
demikian Pemerintahan Presiden Ir. Joko Widodo mencanangkan untuk mencetak sawah yang akan tersebar di seluruh Indonesia dari Aceh sampai Papua dengan harapan bahwa lahan pertanian secara bertahap akan menjadi bertambah dan dapat memenuhi kebutuhan pangan bangsa Indonesia yang semakin tahun akan semakin bertambah, seiring bertambahnya pendududk Indonesia, disamping itu pemerintah juga akan memperketat pengalihfungsian
Tanggal 15 Juli 2015 tentang Permohonan Penetapan Institusi Pelaksana Cetak Sawah dan Surat Kepala Staf Angkatan Darat kepada Dirjen PSP Kementan RI No B/2239/ VII/2015 tgl 16 Juli 2015 tentang Penetapan Institusi Pelaksana Cetak Sawah, dimana Pangdam bertindak selaku penanggungjawab kegiatan sedangkan untuk Dirziad bertindak selaku Kepala kegiatan dalam pelaksanaan cetak sawah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
sawah-sawah yang masih produktif. Kementerian Pertanian RI telah melaksanakan Nota Kesepahaman dengan dengan TNI AD dalam meningkatkan produksi tanaman pangan untuk mendukung swasembada pangan, melalui Nota Kesepahaman Menteri Pertanian RI Nomor. 1/ MOU/RC.120/M/I/2015 dan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor. 1/I/2015 Tanggal 8 Januari 2015 selanjutnya ditindaklanjuti melalui Surat Dirjen PSP Kementan RI kepada Kasad Nomor. 596/RC.280/B.I /07/2015
Pengerahan Personel Dan Alberzi SUMBER : DITZIAD Beberapa wilayah yang akan menjadi tempat untuk mencetak sawah baru antara lain di wilayah Kodam II/ Swj (Kab. Merangin, OKI, Mesuji Lampung, Bangka Barat, Bangka Timur, Belitung Timur), Wilayah Kodam XII/ Tpr (Kab. Sanggau), Wilayah Kodam VII/Wrb (Kab. Wajo, Pinrang, Kolaka, Bombana dan Bolmong), wilayah Kodam IX/ Udy (Kab. Bima) dan wilayah Kodam XVII/Cen (Merauke) dengan jumlah keseluruhan sampai dengan akhir Desember 2015 seluas 23.000 Ha dan lahan 100% sudah siap pada musim tanam tahun ini.P Bang / Patriot
Data Progres Cetak Sawah S.d 31 Desember 2015 SUMBER : DITZIAD
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 11
TUGAS OPERASI
TNI Kerahkan KRI dan Pesawat Bantu Pemulangan Eks Gafatar KRI Teluk Banten 516 mengangkut 715 orang mantan anggota Gafatar dari di pelabuhan Dwikora Pontianak, Kalbar, menuju Jakarta. FOTO : TRIBUN
P
emerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat, Kementerian Sosial dan TNI bekerjasama dalam proses pemulangan warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari Kalimantan ke tempat asalnya. Jumlah eks Gafatar yang dipulangkan sebanyak 2.104 orang. Pemulangan dilakukan lewat
12 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
jalur laut dan udara. Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Barat, Christiandy Sandjaya dalam keterangan mengenai pemulangan eks Gafatar mengatakan, “Para pengungsi diberangkatkan dari Kalimantan menggunakan KRI TNI AL dan akan diterima oleh Pemprov Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur,” kata Wagub. Untuk pemulangan ini, pihaknya selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah masing-masing tempat pengungsi berasal. “Sisa pengungsi sekitar 300 orang akan diberangkatkan menggunakan pesawat, namun belum dipastikan mereka diberangkatkan,” kata Wagub. Wagub Kalbar
memperkirakan, wilayah Gafatar akan bersih dari eks pengikut Gafatar pada akhir Januari. “Karena masih banyak keluarga eks Gafatar di Kalbar, kami perkirakan masih ada hingga Januari akhir,” kata Wagub. Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan sebagian pengungsi mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dipulangkan dengan pesawat terbang. Ada 189 orang yang akan diangkut oleh 9 maskapai Lion Air. “Disiapkan 9 flight Lion kapasitas 189 orang, 3 pesawat ke Jakarta, 3 pesawat ke Surabaya dan 3 pesawat ke Semarang,” kata Mensos di Pontianak, Kalimantan Barat,
Jumat (22/1/2016) yang lalu. Kementerian Sosial (Kemensos) sudah koordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta, Jateng dan Jatim untuk penyambutan serta penampungan sementara sebelum dikembalikan ke daerah masing-masing. Untuk rute pemulangan keberangkatan PontianakSolo. Kemudian rute keberangkatan PontianakSurabaya. Selanjutnya, rute keberangkatan PontianakJakarta. Selain menggunakan pesawat komersil, mereka juga yang dipulangkan dengan pesawat Hercules. Personil TNI membantu menurunkan penumpang Eks Gafatar di Asrama Haji Kota Bekasi. FOTO : RADAR BEKASI
Pesawat Hercules TNI turut dalam pemulangan eks anggota Gafatar dari Pontianak menuju Jakarta FOTO : PUSPEN TNI
Tak hanya itu, Kemensos juga memastikan ada 3 KRI yang telah disiapkan TNI untuk memulangkan mereka. Kemensos menjalin komunikasi dengan jajaran Forkominda (Forum Komunikasi Pemerintah Daerah) Provinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Yogyakarta untuk segera menyiapkan tempat penampungan sementara
bagi pengungsi eks Gafatar. Mereka nantinya diharapkan diberi pembinaan agama dan pendampingan konseling untuk memulihkan kondisi psikis. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI M Zainuddin mengatakan pengungsi eks Gafatar dari Mempawah dipulangkan ke kampung halamannya masing-
masing dengan menggunakan tiga Kapal Republik Indonesia. “Untuk pengungsi eks anggota Gafatar dari Mempawah yang saat ini ditampung di Markas Pembekalan dan Angkutan Kodam (Bekangdam), akan dipulangkan dengan tiga KRI,” kata Zainuddin di Pontianak, Jumat (22/1/2016). Kadispenal menjelaskan, tiga KRI tersebut antara lain, KRI Teluk Gilimanuk yang dapat memuat 350 penumpang, KRI Teluk Banten yang bisa memuat 590 penumpang dan KRI Teluk Bone yang bisa memuat 589 penumpang. Beberapa hari kemudian TNI Angkatan Laut menambah satu kapal perang lagi yaitu KRI Teluk Penyu, untuk mengevakuasi warga eks anggota Gafatar dari Pontianak, Kalimantan Barat. Dengan tambahan itu, kapal yang dikerahkan sebanyak
“Kami menambah satu kapal perang untuk evakuasi mantan anggota Gafatar yang belum terangkut sebanyak 984 orang,” kata Kadispenal di
empat unit.
Jakarta, Rabu (27/1/2016). P Bin / Patriot
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 13
LATIHAN
Latma Komodo 2016
Konferensi Perencanaan Awal Dalam Rangka MNEK
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Adw Supandi, S.E. membuka Initial Planning Conference (IPC) Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2016 di Hotol Borobudur Jakarta FOTO : OKEZONE
A
ngkatan Laut (AL) dari berbagai negara di dunia akan melakukan latihan bersama dengan sandi “Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2016” di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat, pada tanggal 12-16 April 2016 yang akan datang. TNI Angkatan Laut telah mencanangkan world class navy, untuk semakin memperkuat pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Saat ini Indonesia dianggap sebagai satu diantara negara maritim
14 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
yang besar dan memiliki kekuatan besar. Latihan bersama ini bertujuan untuk profesionalisme dan kesiapsiagaan dalam bentuk kerjasama menangani bencana alam, TNI AL akan menyelenggarakan latihan bersama (Latma) Multilateral Naval Exercise Komodo 2016, yang mengikutsertakan negara-negara ASEAN dan sejumlah negara sahabat luar ASEAN. Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi, S.E dalam pembukaan Initial Planning Conference (IPC) di Hotel Borobudur
mengatakan, latihan angkatan laut Multilateral Komodo 2016 adalah kelanjutan dari peristiwa pertama yang dilaksanakan pada tahun 2014 yang saat itu diikuti oleh 18 angkatan laut dari negara di sekitar kawasan. Kegiatan tersebut menetapkan tonggak penting bagi TNI AL yang pertama kali menjadi tuan rumah dalam kegiatan yang berskala besar. Kasal mengatakan, kegiatan IPC ini berupa konferensi perencanaan awal dalam pelaksanaan MNEK tahun 2016 yang akan dilaksanakan pada bulan April di Padang. Kegiatan ini
juga memiliki makna khusus karena dilakukan bersamaan dengan kegiatan Western Pacific Naval Symposium dan Fleet Review. Dalam latihan ini angkatan laut dari negaranegara yang berbeda secara historis akan bekerjasama dalam skenario latihan, mulai dalam misi bantuan kemanusian seperti Medical Civic Action Project (MEDCAP) dan Engineering Civic Action Project (ENCAP). Hal ini hanya dapat dilakukan dalam pemahaman umum serta kepercayaan terhadap kemampuan masing-masing angkatan laut dalam melihat pentingnya latihan untuk meningkatkan kemampuan bekerjasama secara efektif serta dapat menyelesaikan misi apabila dibutuhkan. Adapun rencana tema latihan tersebut adalah Maritime Peace Keeping Operation (MPKO). Pelaksanaan IPC diikuti 22 delegasi antara lain dari USA, China, Rusia, UEA, Singapura, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Philipina, Timor Leste, Papua Nugini, Kambojo, Vietnam, Srilanka, India, Italia, Peru, New Zealand, Australia, Jepang, Korea, Inggris dan Perancis.
Wakasal Lakdya TNI Widodo, S.E., M.Sc., membuka Mid Planning Conference dalam rangka persiapan kegiatan International Fleet Review 2016, 2nd Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2016 dan15 th Western Pacific Naval Symposium 2016 bertempat di Kartika Plaza Hotel, Denpasar, Bali. FOTO : KOARMABAR
Bertindak selaku Komandan Satuan Tugas latihan ini adalah Laksamana Pertama TNI T.S.N.B. Hutabarat, M.M.S., yang sehari-hari menjabat Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat. Dansatgas Latihan dan Sekda Kota Padang Nasir Ahmad membahas mengenai persiapan latihan bersama ini yang rencananya akan dilaksanakan di Padang, Sekda Kota Padang menjelaskan, Multilateral Naval Exercise Komodo dengan tema Readiness and Cooperation for Peace tersebut merupakan kegiatan latihan perang armada laut dan akan menggunakan lokasi di sepanjang pantai Padang. Menurut Sekda
Kota Padang kegiatan ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan juga peningkatan dunia kepariwisataan Kota Padang khususnya dan Sumatera Barat pada umumnya. 40 negara ikut ambil bagian diantaranya Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Prancis, Australia dan Belanda. Rencananya akan dibuka oleh Presiden RI yang berlokasi di Mako Lantamal II Teluk Bayur Padang. Waktu pembukaan akan digelar parade kapal perang, fleet in section, dan water taxi serta pagelaran budaya dan olahraga bersama. Pada kesempatan yang sama akan dilakukan penandatangan tugu perdamaian dan penanaman pohon di objek wisata Muaro Lasak Purus, Padang. P Bin/ Patriot
Danguspurlaarmabar Laksma TNI T.S.N.B Hutabarat, M.M.S., melakukan sosialisasi kepada para Athan negara peserta Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2016, di Gedung Neptunus Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur FOTO : KOARMABAR
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 15
MENGENAL SATUAN
Lakespra Saryanto
Penentu Kelayakan
Pilot TNI
D
unia penerbangan memiliki karakteristik tersendiri sehingga dalam penanganan masalah kesehatan pun memiliki perbedaan dengan masalah kesehatan umumnya. Penerbangan sebagai kegiatan yang berada pada media khas menghadapi banyak tantangan terhadap berbagai fungsi tubuh. Masalah klinis yang timbul pada awak pesawat harus dapat dideteksi dan ditangani dengan tepat demi terjaganya kualitas
kesehatan sehingga dapat menunjang kemampuan operasional yang tinggi. Lakespra Saryanto mempunyai tanggungjawab sebagai pusat pemeriksaan kesehatan petugas khusus matra udara TNI (termasuk di dalamnya awak pesawat), juga menentukan laik tidaknya kesehatan personel tersebut dalam melaksanakan tugasnya, serta mengupayakan menjadi institusi yang memiliki otoritas mengeluarkan sertifikasi kelaikan awak pesawat di Indonesia. Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa Saryanto atau lebih dikenal dengan sebutan Lakespra Saryanto adalah badan pelaksana pusat pada tingkat Mabesau yang berkedudukan langsung di bawah Kepala Staf Angkatan Udara. Lakespra bertugas melaksanakan pembinaan dan menyelenggarakan fungsi kesehatan penerbangan bagi awak pesawat terbang dan petugas khusus matra udara (PKMU), investigasi kecelakaan pesawat, membina keprofesian bidang kesehatan penerbangan guna mendukung tugas TNI AU. Melatih awak pesawat tempur keluar dari pesawat FOTO : LAKESPRA
16 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
Lakespra Saryanto adalah milik TNI Angkatan Udara. Lembaga ini didirikan oleh dr. Saryanto pada tahun 1965, yang terletak di jalan MT. Haryono Kav. 45, Jakarta Selatan. Ciri khas pesawat DC-3 Dakota yang berada di depan gedung Lakespra.
Fasilitas yang dimiliki
Kapala Lakespra Saryanto Marsekal Pertama TNI dr. IGN Totok Sukamto, MH Kes., SpKP. mengatakan bahwa bangunan yang dimiliki Lakespra saat ini terdiri dari dua bagian, bagian depan merupakan bangunan yang digunakan untuk kepentingan Aerofisiologi (ilmu tentang kesehatan tubuh ketika berada dalam penerbangan atau dalam misi penjelajahan ruang angkasa) bagi awak pesawat militer, sipil maupun Antariksawan. Peralatan yang dimiliki Lakespra dapat digunakan untuk penelitian, medis dan kesehatan para awak pesawat hingga mencapai ketinggian lebih dari 50.000 kaki. Disinilah para calon penerbang, awak pesawat, pilot, penerjun bebas, calon pendaki gunung dan antariksawan diuji dan dilihat kemampuannya. Yang pasti, mereka tidak bisa lolos dari kenyataan kondisi fisik yang dimiliki untuk menghadapi dampak fisiologis penerbangan atau
KALAKESPRA SARYANTO Marsekal Pertama TNI dr.IGN Totok Sukamto, MH.Kes.,SpKP.
ketinggian. Untuk menguji para penerbang, maupun kalangan yang nantinya akan berdinas atau bekerja ataupun bepergian di kawasan ketinggian ekstrem maupun antariksawan, mereka melakukan ILA (Indoktrinasi dan Latihan Aerofisiologi). Untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam menghadapi ketinggian di mana kadar oksigen, tekanan dan suhu yang semakin rendah, digunakan hypobaric/altitude chamber, sebuah ruangan yang bisa disimulasikan pada suatu ketinggian yang diinginkan. Untuk pengujian, umumnya ketinggian yang digunakan adalah 18.000 kaki atau sekitar 5.486 meter. Pada ketinggian itu, kadar oksigen sudah sangat tipis dan tekanan udara hanya 380 mmHg,
dengan suhu mencapai minus (-) 20,7 derajat Celcius, jauh dibawah dinginnya es. Seseorang akan mengalami pengaruh keadaan itu antara lain hypoxia (kekurangan oksigen pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan ketinggian), tidak bisa berfikir sempurna bahkan pingsan. Dalam pengujian di ruang altitude chamber ini nampak jelas keadaan seseorang yang nantinya berada di kawasan dengan ketinggian yang memiliki kondisi ekstrim. Ketika seseorang berada dalam ruangan ini, yang diberi kondisi ketinggian 18.000 kaki, disana peserta akan diuji dengan menggunakan persoalan matematika sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan dan sebagainya. Banyak dari peserta yang
tidak dapat menjawabnya dengan benar, umumnya mereka calon-calon penerbang yang mengikuti seleksi masuk baik penerbang sipil maupun militer. Selain pengujian di atas, para calon penerbang ini menjalani pemeriksaan-pemeriksaan dengan teliti dan diberi pengetahuan tentang masalah-masalah dalam kondisi ketinggian atau melawan gaya gravitasi. Prosedur maupun pemeriksaan serta pelatihan seperti itu tidak hanya diberikan kepada calon penerbang, akan tetapi mereka yang sudah menekuni profesinya tersebut juga dirujuk ke Lakespra untuk melakukan konsultasi psikiatri penerbangan, khususnya lagi bagi mereka yang mengalami kecelakaan penerbangan atau masalah dalam penerbangannya. Bagi penerbang, khususnya
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 17 PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 17
MENGENAL SATUAN Untuk melatih posisi pilot terhadap gerak pesawatnya terhadap garis horizontal bumi dengan kedudukan pesawat dan pilot FOTO : LAKESPRA
penerbang pesawat tempur, mereka harus melakukan ILA enam bulan sekali menjalani uji rutin kesiapan fisiknya terhadap pengaruh-pengaruh gaya gravitasi, pengaruh kurangnya oksigen sampai penggunaan kursi lontar. Selain itu, mereka diuji dengan alatalat yang dimiliki Lakespra berstandar Internasional antara lain : Hypobaric Chamber (RUBR) untuk tes Hypoxia (ketinggian sesuai kebutuhan awak pesawat dan kru, baik tempur, transport dan heli); Hyperbaric Chamber (RUBT) untuk mengatasi terjadinya trapped gas dan evolved gas; Ejection Seat Trainer (EST) untuk melatih awak pesawat tempur keluar dari pesawat; Basic Orientation Trainer (BOT) untuk melatih posisi pilot terhadap gerak pesawatnya terhadap garis horizontal bumi dengan kedudukan
18 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
pesawat dan pilotnya; Night Vision Trainer NVT) untuk mendemonstrasikan terbang di malam hari dengan teknik scaning 10 derajat dari pusat mata; Human Centrifuge (HC) untuk melatih awak pesawat terhadap gaya G+; dan Helicopter Underwater Escape Trainer (HUET) untuk melatih pilot dan crew keluar dari pesawat heli saat mendarat darurat di perairan. Secara umum cek kesehatan bagi seorang pilot sangat penting untuk menghindari terjadinya kecelakaan pesawat yang diakibatkan faktor manusia. Seorang penerbang melaksanakan pemeriksaan kesehatan, hal ini mengindikasikan bahwa pemeriksaan kesehatan sangat penting. Pemeriksaan kesehatan bagi pilot oleh dokter spesialis klinis dan dokter spesialis kesehatan penerbangan dengan peralatan
laboratorium yang memadai, sehingga kelainan awal pada seorang pilot dapat terdeteksi lebih dini sehingga kecelakaan pesawat yang diakibatkan faktor manusia dapat ditekan seminimal mungkin. Menurut Kalakespra Saryanto, fasilitas yang dimiliki Lakespra termasuk yang terlengkap khususnya di kawasan Asia Tenggara atau dikalangan negaranegara ASEAN, dan para penerbang negara lain baik sipil dan militer juga ikut memanfaatkan lembaga ini khususnya melalui hubungan persahabatan antar negara. Sedangkan bangunan yang berlantai empat yang berada dibagian belakang gedung utama digunakan untuk Aeroklinik. Untuk pemeriksaan kesehatan General Medical Check Up (GMC), Lakespra juga menyediakan Klinik Penyakit Dalam (Anamnesa, pemeriksaan fisik), Klinik Jantung (EKG, Treadmil Test, Echokardiografi), Klinik Mata (Unit Pemeriksaan, Unit Refraksi, Lantang Pandangan), Klinik Paru (Spirometri (Pemeriksaan Fungsi Paru), Klinik THT (Unit Pemeriksaan, Audiometri, Tympanometri), Klinik Syaraf (Unit Pemeriksaan, EEG, dan TCD), Klinik Radiologi (USG) (Unit Rontgen, Ultra
Melatih pilot dan kru keluar dari pesawat Helikopter saat mendarat darurat diperairan FOTO : LAKESPRA
Sonografi), Klinik Laboratorium, Klinik Spirometri, Klinik Gigi dan Mulut, Klinik Psikiatri dan Klinik Psikologi. Klinik ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum untuk kepentingan pemeriksaan rutin kesehatannya, fasilitas ini juga digunakan oleh sebagian pejabat pemerintah untuk memeriksa kesehatannya dengan sarana dan prasarana serta tenaga ahli yang memadai. Lakespra Saryanto yang bertugas untuk mengurusi bidang kesehatan penerbangan dan ruang angkasa, juga melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan. Ada dua paket penelitian yang dilaksanakan tahun 2015, yaitu Analisis Respons Stress Oksidatif dan Antioksidan Jaringan Otak Pasca Induksi Hipoksia Hipobarik Intermiten; dan Analisis Effective Performance Time pada Penerbang TNI Angkatan Udara di Lakespra Saryanto. Sedangkan program pendidikan dan latihan yang dilaksanakan adalah pendidikan berkelanjutan program S2 kedokteran penerbangan bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kursus Kedokteran Penerbangan (Susdokbangan), Kursus Perawat Penerbangan (Suswatbangan), Kursus Kesehatan Penerbangan (Suswatbangan), dan Kursus Operator Aerofisiologi (Susopa).
Jalin Kerja sama
Saat ini, Lakespra Saryanto telah menjalin kerja sama di bidang kesehatan dengan Universitas Indonesia dalam program pendidikan spesialis kedokteran penerbangan dan juga bekerja sama dengan maskapai penerbangan sipil dan sekolah penerbangan sipil. Selain itu personel Lakespra juga menjalin hubungan dengan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam membantu penyelidikan kecelakaan penerbangan sipil di bidang aspek medis faktor manusia.
Selain itu Lakespra Saryanto juga bekerja sama dalam bidang kesehatan dengan Balai Kesehatan Penerbangan (Hatpen) Kementerian Perhubungan, Universitas Pembangunan Nasional (UPN), dan Centra Medika Garuda. Untuk pengembangan dari segi kesehatan penerbangan lembaga milik TNI AU telah menjalin kerja sama dengan US Medical yang berkedudukan di Texas Amerika Serikat, disamping itu juga bekerja sama dengan rumah sakit pemerintah maupun swasta. Untuk mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi penerbangan yang sangat pesat, saat ini Lakespra Saryanto sedang mengembangkan sarana dan prasarana mutakhir dan canggih seperti fasilitas Helicopter Underwater Escape Trainer (HUET) dari Amerika Serikat. Peralatan tersebut dirancang menyerupai moke up pesawat helikopter seberat lima ton digunakan untuk melatih para awak pesawat yang mengalami pendaratan darurat, maupun mengalami tenggelam di perairan. Dengan menggunakan alat ini para awak pesawat dilatih untuk bisa keluar dan menyelamatkan diri dari pesawat yang mengalami musibah kecelakaan di perairan. Alat ini dilengkapi dengan simulator seolah-olah para awak pesawat sedang berada di perairan lepas dengan gelombang ombak yang besar.
Prestasi
Prestasi yang telah diraih Lakespra
Saryanto adalah bidang pelayanan yang merupakan ujung tombak dari keberhasilan lembaga ini. Standar pelayanan yang dilakukan sudah memenuhi standar internasional, prasarana Alkes yang baru serta didukung sistem komputerisasi pengolahan hasil medik dan pengelolahan medical record yang baik melalui jaringan komputer Local Area Network (LAN) yang Nirkabel. Prestasi lain yang telah diraih adalah kerjasama Lakespra Saryanto dengan Universitas Indonesia berhasil melaksanakan pendidikan Spesialis Kedokteran Penerbangan yang diakui oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek-Dikti).
Harapan ke depan
Diakhir perbincangan dengan tim redaksi Majalah Patriot, Marsekal Pertama TNI dr. IGN Totok Sukamto, MH Kes., SpKP. berharap dengan semakin berkembangnya teknologi penerbangan dan teknologi kesehatan Lakespra tetap dapat berperan dalam mendukung tercapainya Zero Accident, tentunya dengan dukungan sumber daya manusia yang kompeten dibidangnya disertai dengan pemenuhan peralatan yang diperlukan baik di Departemen Aerofisiologi, Departemen Aeroklinik, Bagian Kesamaptaan maupun di Bagian Pendidikan dan Latihan sebagai bentuk pembinaan kesehatan penerbangan di Indonesia baik untuk awak pesawat militer maupun sipil. P Ras / Patriot
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 19
BERITA TNI
Kepedulian Prajurit TNI Perbaiki Jalan Rusak di Papua Jakarta, Patriot - Personel Satgas Yonif 406/CK yang dipimpin langsung Letkol Inf Aswin Kartawijaya selaku Dansatgas, dengan alat yang terbatas yaitu cangkul dan sekop menguruk jalan yang berlubang dan longsor dengan batu-batu dan pasir, untuk memperbaiki jalan rusak yang berada di wilayah
perbatasan RI-PNG, sehingga jalan tersebut bisa dilalui kembali oleh kendaraan di wilayah Keerom, Papua, Jumat (15/1/2016). Menurut Dansatgas Yonif 406/CK Letkol Inf Aswin Kartawijaya saat mengecek pengerjaan tersebut, menyampaikan bahwa kondisi jalan yang berada di wilayah
Prioritaskan Pengamanan di Perbatasan Jakarta, Patriot - Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan (Kemhan) 2016 akan memprioritaskan pengamanan di wilayah perbatasan, seperti Kalimantan yang berbatasan dengan Malaysia; Papua yang
berbatasan dengan Papua Nugini, Nusa Tenggara Timur yang berbatasan Australia dan Timor Leste; dan Kepulauan Natuna (berdekatan dengan Laut China Selatan). “Itu merupakan salah satu sasaran kebijakan pertahanan negara
Menhan Ryamizard Ryacudu didampingi Panglima TNI, Kasad, Kasal dan Kasau saat memimpin Rapim Kemhan 2016 di Gedung Kemhan Jakarta. FOTO : LIPUTAN 6
20 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
perbatasan RI-PNG terutama yang berada di wilayah penugasan Satgas Yonif 406/ CK sangat memprihatinkan. Banyak jalan-jalan dan jembatan di wilayah tersebut yang rusak, sehingga sulit untuk dilalui terutama pada saat hujan turun. Banyak kendaraan-kendaraan yang melewati jalan di wilayah perbatasan RI-PNG tersebut yang tertanam lumpur. Lebih lanjut Dansatgas Yonif 406/CK menambahkan bahwa, melihat kondisi jalan tersebut, telah memerintahkan seluruh pos yang berada di jajarannya untuk memperbaikinya. Jalan yang berbatasan langsung dengan negara lain, dapat dijadikan sebagai ikon suatu negara, sehingga sudah seharusnya sarana dan prasarana jalan di wilayah perbatasan harus bagus. “Sarana dan prasarana jalan yang baik merupakan
faktor penting pendorong kemajuan suatu daerah atau wilayah, baik itu wilayah Provinsi, Kabupaten maupun Jalan yang berada di Kampung termasuk jalan yang berada di wilayah perbatasan RIPNG,” kata Letkol Inf Aswin Kartawijaya. Sementara itu, Bapak Ruben sebagai sopir truk yang sering melintas di jalan tersebut, menyampaikan kalau tidak ada bapak-bapak TNI, mungkin jalan yang rusak tersebut akan semakin parah rusaknya dan tidak ada yang peduli selain prajurit Satgas Yonif 406/CK. “Saya dan masyarakat lainnya mengucapkan banyak terimakasih kepada Satgas Yonif 406/CK yang telah peduli untuk memperbaiki jalan yang rusak, sehingga masyarakat bisa melalui jalan tersebut dan menjalankan aktivitas seharihari dengan lancar,” kata Bapak Ruben. P Bin / Patriot
2016,” kata Menhan Ryamizard Ryacudu saat Rapim Kemhan 2016, di Kemhan, Jakarta, Selasa (12/01/2016). Rapim Kemhan 2016 dipimpin Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, dengan didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Mulyono, Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Ade Supandi dan Kepala Staf TNI AU
Marsekal TNI Agus Supritna. Menhan dalam Rapim mengatakan bahwa, terwujudnya kebijakan-kebijakan Hanneg guna mendukung program Nawacita; terlaksananya peningkatan pengiriman pasukan misi pemeliharaan perdamaian PBB; terselenggaranya pemberdayaan industri nasional penunjang industri pertahanan dalam negeri. Rapim Kemhan 2016 mengusung tema
“Meningkatkan Sistem Pertahanan Negara Yang Berkelanjutan Didukung Oleh Kemandirian lndustri Pertahanan dan Semangat Bela Negara Guna Terwujudnya Pertahanan Negara Yang Tangguh”. P Bin / Patriot
Jakarta, Patriot Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menerima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 16 Perwira Tinggi TNI, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (14/01/2016). Kenaikan para Perwira Tinggi TNI tersebut berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/77/I/2016, tanggal 12 Januari 2016. Para Perwira Tinggi (Pati) TNI yang naik pangkat, terdiri 8 Pati TNI Angkatan Darat, diantaranya Mayjen TNI Turmarhaban Rajagukguk (Kasahli Kasad), 5 Pati TNI Angkatan Laut, diantaranya Laksda TNI Prasojo (Pa Sahli Tk. III Bid. Intekmil Panglima TNI), dan 3 Pati TNI Angkatan Udara, diantaranya Marsda TNI Suprianto Basuki, M.Sc. (Asrena Kasau).
TNI Jaga Stabilitas Politik dan Keamanan Panglima TNI menerima laporan Korps Kenaikan Pangkat Pati TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur FOTO : PUSPEN TNI Panglima TNI mengatakan bahwa, tantangan tugas dan tanggung jawab yang lebih besar bagi para perwira, dan salah satu kriteria untuk mencapai pangkat Perwira Tinggi adalah adanya pencapaian keberhasilan melaksanakan tugas, sehingga reputasi individu dan satuan tempat bertugas sungguh diakui dan layak diapresiasi.
“Harapan pemerintah kepada TNI hingga saat ini adalah untuk dapat menjaga stabilitas politik dan stabilitas
keamanan, dalam rangka mendukung program pembangunan yang telah dicanangkan pemerintah melalui nawacita guna mencapai kesejahteraan rakyat. Harapan ini bukan sekedar harapan, tetapi sekaligus menjadi
tantangan yang harus direspon bersama, mengingat salah satu sektor yang harus dibangun adalah bidang pertahanan yang menjadi domain TNI,” kata
Panglima TNI. P Bin / Patriot
Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat dari ekspedisi sebelumnya, dan berharap penjelajahan flora fauna dapat memberi masukan kepada pemerintah terkait potensi alam dan kesejahteraan masyarakat asli Papua Barat. “Harus belajar Jakarta, Patriot Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia Puan Maharani, secara resmi membuka Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat 2016, di Pusdik Passus Batujajar Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/01/2016). Menko PMK dalam sambutannya
Menko PMK Puan Maharani secara resmi membuka Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat 2016, FOTO : PUSPEN TNI
menyampaikan antara lain bahwa, hasil dari Ekspedisi NKRI 2016 ini harus lebih baik
bersatu dengan kultur yang berada di tempat tujuan, sehingga hasilnya dapat menjadi masukan pemerintah,” kata Menko
PMK. Tujuan Ekspedisi NKRI 2016 adalah untuk mendata dan memetakan semua potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia, mendorong peningkatan kesejahteraan sosial dan menumbuhkan cinta tanah air serta meningkatkan
pertahanan keamanan nasional. Pembagian wilayah Papua Barat meliputi : Sub Korwil 1 Tambrauw, Sub Korwil 2 Sorong, Sub Korwil 3 Sorsel, Sub Korwil 4 Mansel, Sub Korwil 5 Bintuni, Sub Korwil 6 Wondama, Sub Korwil 7 Fakfak dan Sub Korwil 8 Kaimana. Eskpedisi NKRI Koridor Papua Barat 2016 melibatkan 1200 personel, terdiri dari 670 personel TNI/Polri (396 personel pusat dan 274 personel daerah), 530 personel sipil (pusat 344 personel pusat dan 186 personel daerah) yang terdiri dari relawan, mahasiswa dan tenaga ahli.P Bin / Patriot
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 21
BERITA TNI
Panglima TNI Apresiasi Kinerja Polri-TNI
Jakarta, Patriot Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengapresiasi kinerja Polri-TNI yang cepat menangani teror ledakan dan penembakan di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Menurutnya, itu bukti bahwa
Indonesia tidak bisa diancam ISIS. “Saya mengapresiasi
kepada pihak kepolisian mampu mengatasi bersama Pangdam Jaya dan jajarannya,” kata
Panglima TNI dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jalan Panglima TNI saat jumpa pers di kantor kepresidenan terkait teror bom di starbucks dan Pospol sarinah FOTO : JPNN
Penegakan Hukum dan Disiplin Prajurit Sangat Penting Jakarta, Patriot - TNI adalah milik masyarakat, dan TNI ada untuk masyarakat. Kepada masyarakat Indonesia apabila ada Prajurit TNI yang melakukan pelanggaran atau tindakan tidak sepatutnya, jangan ragu laporkan segera kepada Polisi Militer terdekat atau laporkan kepada Polri, nanti Polri akan berkoordinasi dengan pihak Polisi Militer. Prajurit TNI adalah orangorang yang terpilih, terutama psikologinya yang memiliki jiwa petualang. Tetapi jiwa petualang ini apabila tidak dididik atau diatur dengan disiplin ketat, maka mereka akan berinovasi ke hal-
hal tidak benar. Demikian ditegaskan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada acara Gelar Operasi Penegakan Ketertiban (Gaktib) dan Yustisi Polisi Militer (POM) TNI Tahun 2016, di lapangan Silang Monas Jakarta Pusat, Kamis (14/01/2016).
Panglima TNI saat memeriksa pasukan pada acara Gelar Operasi Gaktib dan Yustisi POM TNI tahun 2016 FOTO : PUSPEN TNI
22 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
Menkopolhukan, didampingi Panglima TNI dan Kapolri, saat jumpa pers di kantor kepresidenan terkait teror bom di starbucks dan Pospol sarinah FOTO : DETIK Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (14/01/2015). Panglima TNI menjelaskan bahwa kita bisa mengatasi dalam waktu sesingkatnya hanya 4 jam maksimal dan normal kembali. “Saya harap kita semua sepakat bahwa NKRI tidak bisa diancam ISIS, ini sebuah pesan,” imbuhnya.
Panglima TNI mengajak pemerintah, aparat dan masyarakat bersatu memulihkan keadaan. “Jangan membuat resah,” tegasnya. Jumpa pers tersebut juga dihadiri Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian. P Bin / Patriot
“Upaya penegakan hukum dan disiplin prajurit menempati posisi yang sangat penting dan memberi dampak positif sebagai keteguhan sikap serta perilaku prajurit TNI. Hal tersebut harus dilandasi dengan ketiga tekad; yaitu patuh kepada hukum dan disiplin prajurit; memerangi penyalahgunaan narkoba bagi prajurit; dan meniadakan segala bentuk
pelanggaran prajurit,” kata Panglima TNI. Panglima TNI berharap kerja sama dari masyarakat untuk membantu melaporkan, yakinlah TNI akan melindungi pelapor. Lagi-lagi Panglima TNI mengatakan hal tersebut telah dituangkan dalam tema HUT TNI yang lalu “Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat dan Profesional”. Dengan disiplin inilah semua bisa terlaksana dengan baik, jangan segansegan untuk melapor apabila ada penyimpangan dari prajurit TNI. Terkait masalah kasus Narkoba, Panglima TNI mengatakan bahwa, TNI tidak mengenal Rehabilitasi. Dalam arti kata, Komandan Satuan saya perintahkan untuk memberikan hukuman tambahan kepada anggota yang terlibat dalam kasus Narkoba, yaitu pemecatan. Rehabilitasi tidak dapat memulihkan secara cepat, dan TNI harus segera melaksanakan tugas. P Bin / Patriot
Panglima TNI:
Insan Penerangan TNI, Tidak Hanya Pintar tapi juga Harus Cerdas Pada medio pertengahan Januari sampai dengan awal Februari 2016, beberapa satuan kerja di lingkungan Mabes TNI melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor), mulai dari Rakor bidang Intelijen, Operasi, Personel, Logistik dan Komleks serta Rakornispen TNI. Pelaksanaan Rakor ini sebagai salah satu wahana untuk menyatukan persepsi, langkah dan tindakan sehingga terwujudnya sinergitas dan soliditas antara satuan masing-masing bidang di jajaran TNI. Disamping itu, Rakor TNI juga dapat berfungsi untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan tahun 2015 juga memberikan gambaran dan kebijakan masingmasing bidang pada tahun 2016.
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 23
BERITA TNI Pada edisi kali ini, sengaja Redaksi Majalah Patriot secara khusus mengangkat pelaksanaan Rakornispen TNI tahun 2016 dengan menampilkan pointers dari beberapa narasumber, termasuk penekanan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kepada seluruh peserta Rakornispen TNI yang diikuti seluruh pejabat penerangan di lingkungan TNI di seluruh Indonesia dan dilaksanakan tanggal 3 Februari 2016 yang lalu di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap Jakarta Timur. Berikut resume dari beberapa narasumber, antara lain:
Panglima TNI
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
Kasum TNI Laksdya TNI Dr.Didit Herdiawan, M.P.A, M.B.A.
Asintel Panglima TNI
Mayjen TNI Mar Faridz Washington
Aster Panglima TNI
Mayjen TNI Winarto, S.Sos.
Hasil Survei menempatkan TNI sebagai Lembaga yang terpercaya. Sebagai insan penerangan adalah penjuru terdepan untuk publikasi kinerja TNI tidak hanya pintar tetapi harus cerdas. Tidak Cukup hanya dekat & kenal dengan para Wartawan/Pemred akan tetapi yang terpenting adalah mengukur setiap publikasi berita sesuai sasaran dan tujuan. Langkah dan tindakan yang harus diambil adalah yang pertama mengetahui pasti data dan kondisi obyek berita, mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara) atau mendapatkan data dari satuan bawah, menyiapkan konfrensi pers dan mengundang semua media saecara efektif dan efisien serta menyiapkan alat dokumentasi. Pada Tahun 2015 TNI dalam pengabdiannya sarat dengan prestasi dan kinerja optimal terkait dengan penegakan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah serta misi kemanusiaan. Puspen TNI yang mewakili seluruh jajaran penerangan TNI telah meraih 3 penghargaan dari 5 yang diperebutkan dalam ajang Anugerah Media Humas (AMH) yang diselenggarakan oleh Bakohumas Pusat Kemeninfo RI di Surabaya, Jatim. Penerangan TNI dituntut untuk bekerja profesional dan saling sinergis dan solid dengan sesama insan Pers daerah maupun pusat. Fungsi Penerangan tidak bisa berdiri sendiri dan sangat terkait dengan fungsi lainnya seperti intelijen, operasi dan latihan terlebih dengan fungsi territorial yang dalam kegiatannya mempunyai nilai jual publikasi yang tinggi di berbagai media. Jajaran Penerangan TNI harus dapat melakukan pengembangan system informasi yang didikung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan menata kembali kultur kerja yanag lebih produktif. Satuan penerangan sebagai salah satu pelayan informasi publik di lingkungan tni harus mampu mereposisikan tugas dan fungsinya sebagai “communication facilitator“ yang mampu menjadi sarana disseminasi informasi dari TNI kepada masyarakat dalam rangka untuk pelayanan informasi. Dilingkungan penerangan TNI, semua informasi terbuka selain yang dikecualikan tetapi bagi satuan Intelijen semua informasi tertutup selain yang dikecualikan. Tingkatkan pemahaman kewaspadaan dan pencegahan serta penanggulangan terhadap berita yang dapat menyudutkan Institusi TNI. Media massa merupakan salah satu pemegang kunci utama dalam menggerakkan dan mendorong terciptanya stabilitas nasional. Salah satu keunggulan media massa adalah dapat membentuk sebuah citra dengan menyampaikan informasi secara live atau tunda yang dilakukan dengan berulang-ulang, Dalam pelaksanaan serbuan teritorial diperlukan sinergitas dan soliditas antara satuan penerangan TNI dengan satuan teritorial TNI. Ancaman nyata yang sudah berkembang ditengah-tengah lingkungan kita adalah ancaman Proxy War yang dapat mengancam kelangsungan hidup berbagsa dan bernegara. Serbuan Teritorial adalah mengerahkan segala daya upaya untuk melaksanakan Binter secara serentak kesemua lini kehidupan dengan kegiatan yang nyata yang menyentuh langsung kebutuhan rakyat. Kegiatan inovasi yang perlu dilaksanakan adalah swasembada pangan, poros maritim, potensi kedirgantaraan, masuk kesekolah dan kampus serta sosialisasi siaran TV ke daerah perbatasan dan pulau-pulau terluar.
24 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
Kebijakan Pemerintah tentang hubungan masyarakat adalah menyampaikan data dan info tentang pelaksanaan tugas dan fungsi, menyebarluaskan narasi kepada publik tentang kebijakan dan program pembangunan pemerintah, menyampaikan setiap kebijakan dan program pemerintah kepada publik secara cepat dan tepat dan menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang kebijakan dan program agar masyarakat paham dan tahu apa yang sedang dikerjakan dan bagaimana hasilnya. Kebijakan Panglima TNI di bidang Penerangan adalah Penerangan sebagai penjuru terdepan dalam publikasikan kinerja satuan TNI, Perbandingan komposisi publikasi terhadap ketokohan adalah sebesar 10% sedangkan untuk kinerja TNI adalah sebesar 90% dan memperioritaskan untuk penguatan kapasitas/ Interoperability bersama dengan BAIS TNI dan penegakkan secara hukum. Arah baru terhadap komunikasi publik antara lain dengan memenangkan persepsi, citra positif TNI dan dukungan publik terhadap TNI dipengaruhi oleh persepsi, legitimasi mewujudkan pemahaman publik sehingga terbentuk Citra Positif TNI dan Dukungan Publik terhadap TNI, public trust mampu mengelola informasi dengan cepat, berkualitas, dan akurat dalam rangka meningkatkan kepercayaan public dan capturing dengan menampilkan kondisi, capaian kinerja, kebijakan TNI sesuai dengan kondisi riil. Kapuspen TNI
Mayjen TNI Tatang Sulaiman
Strategi komunikasi publik melalui sadar media. Aktif menunjukkan kerja keras dan kinerja TNI kepada publik sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing, ruang kosong harus diisi, persepsi harus direbut. Dengan membangun agenda setting. Gencarkan upaya membangun agenda setting melalui berbagai kanal media (medsos,website, dll), sinergi lebih baik dari pada sendiri-sendiri. Saling membantu dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Puspen TNI agar tercapai hasil yang optimal dan memanfaatkan asset digital yang dimiliki untuk melakukan desiminasi informasi TNI kepada publik. Penerangan harus bertempur memenangkan persepsi melalui 3 Indera (melihat, mendengar dan merasakan) untuk mewujudkan opini positif public yang sebenarnyapun berita negative bisa mendapat peluang untuk menjadi berita positif dengan bukti dan fakta. Media masa kini adalah mencakup tentang teknologi baru, new media dan konten-konten yang memiliki kreativitas sehingga menarik untuk ditonton. Penerangan dengan Media sejalan untuk itu harus dibuat simbiosis guna memenangkan peperangan dan akan membuat bangsa semakin maju.
Pemred NET TV
Dede Apriadi
Dalam Undang-Undang Pers Nomor 40 tahun 1999 menyebutkan bahwa terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan atau pelarangan penyiaran, untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh dan memperluaskan gagasan dan informasi, dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan hukum, wartawan mempunyai hak tolak dan wartawan tunduk pada kode etik jurnalistik. Pemimpin redaksi adalah “Penanggung Jawab Tertinggi” sehingga bila terjadi kasus hukum, dialah yang harus bertanggung jawab. Dalam banyak kasus di Indonesia, Hukum Acara Pidana dan Undang-Undang lain sering dipergunakan polisi untuk mengadili pers. 88,1 % dari seluruh penduduk di Indonesia menggunakan internet karena internet merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. 79 % Penduduk Indonesia pengguna medsos banyak yang mencari dan memberi informasi melalui medsos, didalam medsos yang terjadi adalah percakapan orang dengan orang demikian juga medsos juga bisa digunakan untuk media klarifikasi
Praktisi Medsos
Wicaksono (Ndoro Kakung)
Terkait dengan akun yang mengatasnamakan TNI langkah yang harus dilakukan adalah melaporkan kepada pihak twitter untuk dilaksanakan blokir terhadap akun tersebut. Lewat program- program jejaring studio pemberdayaan (studio gotong royong warga) dan pondok cerdas warga pembinaan konten dipelosok desa , pesantren, karang taruna, sekolah, kampus, dan komunitas senusantara yang dibina territorial oleh TNI bersama konsorsium stakeholder nasional peduli bangsa dengan muara konten media horizontal multiplatform tayang semangat bersama.
TV BMW
Arvin
Tujuan mendirikan studio mini inkubasi antara lain memberdayakan studio yang ada disatuan untuk turut serta memerangi PROXY WAR yang sudah mulai memasuki wilayah Indonesia, membantu pempublikasian kegiatan TNI (khususnya yang ada dipelosok yang jauh dari jangkauan media) dan memupuk rasa cinta tanah air serta mengangkat citra TNI.
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 25
BERITA TNI
26 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
S
ebanyak 615 Perwira TNI dari jajaran TNI AD, TNI AL dan TNI AU mengikuti Apel Komandan Satuan (Dansat) TNI, yang dipimpin langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Agus Supriatna, di Gedung Panti Tjahaya Armada (PTA), Koarmatim Surabaya, Jawa Timur, Selasa (26/1/2016). Para Perwira TNI tersebut terdiri dari Komandan Batalyon, Komandan KRI dan Komandan Skadron Udara serta Komandan Satuan Operasional yang setingkat di tiap-tiap Angkatan sampai dengan Pangkotama Bin/Ops dan Satuan Kerja (Satker), meliputi para Asisten Panglima TNI dan Angkatan, Kabalakpus/ Kasatker, para Danyon s.d. Pangkotama, para Komandan KRI s.d. Pangarmada, para Danyon Marinir s.d. Komandan Kormar, dan para Komandan Skadron s.d. Pangkoops. Adapun tema Apel Dansat TNI tahun 2016 yaitu “Reaktualisasi Kepemimpinan Komandan Satuan Guna Memantapkan Soliditas, Profesionalisme Dan Militansi Prajurit TNI Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok”, yang digelar selama dua hari, serta digelar di dua tempat berbeda yaitu Komplek Koarmatim Dermaga
Ujung Surabaya dan Kesatrian Sarang Petarung Marinir, Karang Pilang. Para peserta Apel Dansat TNI menginap di KRI Surabaya, KRI Makassar dan KRI Teluk Bintuni, termasuk Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beserta Kepala Staf Angkatan. Dalam amanatnya Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, adapun pengambilan tema tersebut dimaksudkan agar dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai jatidiri TNI sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Profesional dan Tentara Nasional serta memantapkan soliditas, profesionalisme, militansi dan sinergitas prajurit TNI dalam rangka meningkatkan kesiapan operasi untuk melaksanakan tugas pokok TNI sesuai dengan matra masingmasing. Selain itu, juga sebagai jalan perubahan mewujudkan Indonesia menjadi Bangsa yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong sesuai dengan visi dan misi pemerintah dalam Nawacita agenda prioritas pemerintahan ke depan. Pelaksanaan Apel Dansat ini baru pertama kali dilaksanakan oleh Mabes TNI, khususnya oleh TNI. Yang memiliki makna yaitu, bukan berarti Panglima TNI mengambil alih fungsi Kepala Staf Angkatan, tetapi harus dipahami bahwa Panglima TNI juga ingin berkomunikasi langsung
dengan para Komandan Satuan di jajaran TNI. “
Sesungguhnya tidak ada jarak psikologis antara Panglima TNI dengan para Komandan Satuan, dan disinilah sesungguhnya soliditas, pofesionalisme, dan militansi kita menemukan ruh dan realitasnya,” ujar
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Berbagai materi yang akan disampaikan oleh para narasumber hendaknya dapat dijadikan bekal, bahan dan landasan pemikiran dalam merumuskan kebijakan, serta bahan acuan dalam membangun daya kreatifinovatif, serta cara bertindak dalam pelaksanaan tugas yang diembankan kepada para Komandan Satuan. Para peserta Apel Komandan Satuan TNI agar mampu menyerap segenap informasi, pengetahuan, pengalaman, persoalan, dan juga rencana-rencana solusi yang amat berguna bagi penyelesaian tugas di kesatuan masing-masing. Semua peserta mengambil peran, semua bersedia berbagi pengalaman, sekaligus saling memberikan solusi terbaik bila ada kesamaan masalah di antara satu kesatuan dengan kesatuan lainnya. “Memang tidak ada resep jitu yang langsung mengatasi semua masalah. Namun dengan pengalaman yang bervariasi, kita yakin bisa menemukan solusi bila dihadapkan dengan permasalahan yang muncul sewaktuwaktu”, harap Panglima TNI. Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, lakukan interaksi positif di antara seluruh peserta, sehingga Apel Komandan Satuan ini menghasilkan masukan yang sangat berharga dalam menentukan kebijakan maupun dalam implementasinya diwaktu mendatang. Apel Komandan Satuan TNI tahun 2016 dilaksanakan dengan tujuan untuk menyampaikan Pokok-Pokok Kebijakan Panglima TNI, menyamakan pemahaman dan persepsi Penekanan Panglima TNI pada Apel Dansat 2016 di Koarmatim Surabaya FOTO : PUSPEN TNI
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 27
BERITA TNI berbagai kebijakan pemimpin, meningkatkan soliditas dan silaturahim seluruh peserta apel Dansat, memahami kembali nilainilai jati diri TNI dihadapkan pada perubahan lingkungan saat ini. Sedangkan sasarannya adalah terkumpulnya berbagai masukan dari Satuan Bawah Setingkat Batalyon sampai dengan Satuan Atas Setingkat Kotama berkaitan dengan pelaksanaan tugas serta kendala yang dihadapi sekaligus mencari solusi pemecahan terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi serta meningkatkan soliditas dan terjalinnya silaturahim antara Satuan-Satuan di jajaran TNI. Disamping kegiatan pembekalan kepada peserta Apel Komandan Satuan TNI tahun 2016 dilaksanakan pula olahraga bersama dan trilomba antar Brigade, seperti renang, menembak senapan dan pistol, lempar pisau, merayap jaring, titian tali satu, rayapan tali satu dan tali dua serta lomba dayung.
TNI selalu mampu melaksanakan tugasnya
Suasana keakraban, kebersamaan dalam jalinan silaturahmi Apel Komandan
Menguji kemampuan menembak pistol para Komandan Satuan TNI FOTO : PUSPEN TNI
28 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
Satuan seperti ini sungguh suatu kondisi yang perlu dipelihara untuk membina rasa kesatuan yang tinggi dalam pelaksanaan tugas dimanapun juga pada semua tingkatan satuan. Pengalaman menunjukkan bahwa TNI selalu mampu melaksanakan tugasnya dengan baik apabila terjalin saling kerjasama yang baik antar matra dan antara TNI dengan Polri serta rakyat sebagaimana dimanatkan oleh doktrin Sishankamrata. Dihadapan peserta Apel Dansat tersebut Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno selaku Pembina Forum Komunikasi Purnawirawan TNIPolri (FOKO) saat memberikan pengarahan kepada 615 peserta Apel Komandan Satuan TNI tahun 2016, di Gedung Panti Tjahaya Armada (PTA) Koarmatim Surabaya, Jawa Timur, Selasa (26/1/2016). Kami yang bergabung di dalam FOKO sadar akan hal
tersebut sehingga berusaha terus membina hubungan dengan jajaran TNI dan Polri di pusat maupun daerah, sehingga terpelihara jatidiri prajurit pejuang dan pejuang prajurit yang menjadi modal utama kita dalam mempertahankan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Bahwa, sistem teknologi (Sistek) harus selalu mengikuti perkembangan teknologi, akan tetapi sistem senjata sosial (Sissos) TNI harus tetap dikembangkan berdasarkan Pancasila dan Sapta Marga. “Pada era perang modern dewasa ini justru pengembangan Sissos yaitu Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosbud, Psikologi, HAM dan Metafisika justru cenderung semakin lebih besar dibanding pengembangan Sistek,” kata Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno. Diantara kita banyak yang sudah pernah mengikuti pendidikan maupun penugasan diberbagai negara maju. Melalui pendidikan dan penugasan tersebut tentu banyak hal yang dapat dijadikan sebagai bahan pembanding bagi tugas kita sebagai Tentara Nasional, Tentara Pejuang maupun Tentara Rakyat. Tidak banyak negara yang mempunyai identitas sebagai Tentara Nasional, Tentara Pejuang dan Tentara Rakyat yang secara penuh kesadaran berjuang bersama rakyat mempertahankan
kedaulatan bangsa dan negaranya dalam keadaan begaimanapun juga. Saya yakin, profesionalisme Prajurit TNI tidak kalah dengan profesionalisme tentara negara lain, namun TNI mempunyai nilai plus sebagai tentara pejuang yang rela membela negaranya sampai akhir hayatnya. Try Sutrisno berharap agar TNI tetap dapat menempatkan dirinya sebagai satu-satunya kekuatan nasional yang tetap utuh dan tidak berubah, sebagaimana diwariskan Bapak Pendiri TNI, Jenderal Besar Soedirman, tegas Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno. Uji Ketangkasan Militer Sebanyak 615 Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira Menengah (Pamen) TNI AD, TNI AL dan TNI AU peserta Apel Komandan Satuan (Dansat) TNI tahun 2016, mengikuti Uji Ketangkasan Militer sebagai rangkaian
kegiatan Apel Komandan Satuan (AKS) TNI tahun 2016 di Bumi Sarang Petarung Marinir, Karang Pilang Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/1/2016). Lomba Ketangkasan Militer yang dilaksanakan di hari kedua pelaksanaan Apel Dansat TNI ini terbagi dalam 37 Tim, dimana masing-masing tim merupakan gabungan dari ketiga Angkatan. Semua materi latihan ketangkasan militer yang dilombakan atau dipertandingkan ini, adalah untuk mengingatkan dan menyegarkan kembali dasardasar keprajuritan ketiga Angkatan, seperti melintasi/ mengatasi medan yang sulit dengan teknik penyebrangan dengan melintasi titian tali satu dan dua, dayung, rayapan tali satu. Selain itu, juga melakukan lempar pisau/ kapak, dan naik turun jaring. Disamping itu juga, ada materi teknik dasar menembak senapan dan pistol serta
kecepatan mendirikan tenda parasut. Lomba yang dikemas dalam bentuk Fun Game tetap mengacu dan berpedoman kepada dasar-dasar teknik kemiliteran dalam setiap materi lomba. Terkait pelaksanaan AKS TNI yang baru pertama kali dilaksanakan, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa, TNI yang kuat, hebat dan professional itu diperlukan pemimpin-pemimpin yang handal. Pemimpin yang handal adalah pemimpin yang mampu memberikan contoh tauladan, yang mau bersamasama dengan prajuritnya. “Saya kumpulkan disini, kita mengadakan Apel Komandan Satuan dan mendengarkan pembekalan dari mantan Panglima TNI seperti Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto, Jenderal TNI (Purn) Joko Santoso, dan Laksamana TNI (Purn) Agus Suhartono.
Kerjasama tim kunci kesuksesan setiap pelaksanaan tugas. FOTO : PUSPEN TNI Mereka adalah pendahulupendahulu kami, sehingga mereka melihat dari luar apa yang beliau-beliau harapkan terhadap TNI kedepan,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Untuk lebih memantabkan soliditas profesionalisme dan militansi prajurit TNI, Apel Komandan Satuan TNI tahun 2016 diakhiri dengan renungan malam pada pukul 00.00 WIB di Taman Makam Pahlawan Mayjen Sungkono yang dipimpin langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Apel Komandan Satuan TNI tahun 2016, digelar selama dua hari (26 s.d 27 Januari 2016), di dua tempat berbeda yaitu Komplek Koarmatim Dermaga Ujung Surabaya dan Kesatrian Sarang Petarung Marinir, Karang Pilang. P Mnk / Patriot
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 29
TUGAS INTERNASIONAL
Satgas Kizi TNI Rehab Jalan di Kongo Acara pemberangkatan Satgas Kizi TNI Konga XX-M/Monusco ke Kongo FOTO : PUSPEN TNI
S
alah satu tugas Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda dalam rangka misi Monusco (Mission de L’Organisation des Nations Unies pour La Stabilitation en Republique Democratique du Congo) adalah melakukan banyak karya konstruksi (vertikal dan horizontal), diantaranya jalan Kiliwa-Duru sepanjang 37 Km dan Dungu-Duru sepanjang 98 Km. Beberapa peralatan alat berat zeni yang dikerahkan untuk mendukung pelaksanakan pekerjaan tersebut, diantaranya beberapa unit Dump Truck, Excavator,
30 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
Grader, Prime Mover, Dozer dan Vibro Roller. Hal tersebut disampaikan Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman saat acara pemberangkatan 175 Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-M/ Monusco ke Kongo, dengan Inspektur Upacara Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M. B. A., mewakili Panglima TNI, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/1/2016). Kapuspen TNI mengatakan bahwa,
perintah melaksanakan
rehabilitasi jalan dan lain-lain yang diberikan oleh Monusco kepada Satgas Kizi TNI ini merupakan kehormatan dan kebanggaan bagi seluruh personel Satgas, karena tanpa dedikasi dan kerja keras yang sungguh-sungguh tidak mungkin Satgas Kizi TNI dipercaya melaksanakan pekerjaan yang seyogyanya bukanlah wilayah cakupan Satgas Kizi TNI. Indonesia selalu berperan aktif dalam pengiriman pasukan perdamaian dunia yang tergabung dalam Kontingen Garuda dengan penugasan dan misi yang berbeda-beda. Sejak tahun 1957 sampai dengan saat ini Indonesia telah mengirimkan sebanyak 32.191 personel TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda. Misi perdamaian ini dilaksanakan dalam rangka menjalankan mandat Resolusi Dewan Keamanan PBB 1925 (2010) yang diperpanjang melalui Resolusi 2147 (2014). P Bin / Patriot
Misi Kemanusiaan KRI Dr. Suharso ke Timor Leste Menteri Perencanaan Strategis Pembangunan RDTL Xanana Gusmao selain meninjau kegiatan, beliaupun sekaligus melakukan pemeriksaan kesehatan. FOTO : KOMPAS
T
im Misi Pelayanan Kesehatan Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI yang melaksanakan Bhakti Sosial Kesehatan ke Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), berangkat dari Dermaga Ujung Armatim Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Selasa, 26 Januari 2016 lalu dengan menggunakan KRI Dr. Soeharso yang juga sebagai Rumah Sakit Terapung. Keberangkatan dilepas oleh Panglima Armatim (Pangarmatim) Laksda TNI Darwanto didampingi Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan (Dirjen Kuathan Kemhan) Laksda TNI Agus Purwoto dan sejumlah pejabat di jajaran Armatim. Sebanyak kurang lebih 400 personel yang diberangkatkan, terdiri dari 150 orang awak kapal dan 250 personel tim pelayanan kesehatan. Tujuan diberangkatkannya tim ini untuk melaksanakan misi kegiatan kemanusiaan ke RDTL sebagai bagian dari Confidence Building Measures serta membawa misi diplomatik pemerintah Indonesia sebagai negara poros maritim yang dicanangkan Presiden RI. Misi layanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Kemhan dan Mabes TNI di Dili Timor Leste mendapat sambutan hangat dari warga. FOTO : POJOK PITU
“Misi ini
juga dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama Angkatan Bersenjata kedua negara yang telah terjalin baik selama ini,” kata Pangarmatim.
Perjalanan menuju Pelabuhan Laut Dili, RDTL akan ditempuh dalam waktu empat hari. Selanjutnya, tim akan melaksanakan kegiatan Bhakti Sosial Pelayanan Kesehatan yang
dipusatkan di Pelabuhan Laut Dili. Tim Pelayanan Kesehatan terdiri dari Tim Kesehatan Kemhan RI, Satgaskes TNI AD dari Tenaga Spesialis R.S. Gatot Subroto Ditkesad dan Yonkes 2/2 Kostrad, Satgaskes TNI AL dari RS. Dr. Ramelan, Yonkes 1 Marinir, dan Satgaskes TNI AU dari RUSPAU dr. Hardjoloekito dan RSAU dr. Esnawan. Misi Pelayanan Kesehatan Kemhan dan TNI ke RDTL merupakan kegiatan sosial dan kerjasama antar negara. Dirjen Kuathan Kemhan Laksda TNI Agus Purwoto menambahkan, pelayanan kesehatan di RDTL merupakan kegiatan pelayanan kesehatan yang baru pertama kali dilaksanakan oleh unsur dari TNI bersama Kemhan. “Ini adalah wujud dari Confidence Building Measures yang selanjutnya diharapkan hubungan dan kerjasama kedua negara bisa ditingkatkan dan saling menguntungkan, terutama bagi kedua pihak, bagi kawasan, dan juga dunia internasional,” kata Dirjen Kuathan. P Bin / Patriot
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 31
32 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 33
J
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memegang tongkat komando sebagai Panglima TNI sejak tanggal 14 Juli 2015 yang lalu. Kurang lebih tujuh bulan Jenderal bintang empat ini menjadi orang nomor satu di tubuh TNI. Banyak sudah yang telah diperbuat guna mewujudkan TNI yang Kuat, Hebat, Profesional dan Dicintai Rakyat. Gebrakan demi gebrakan terus dilakukan baik untuk kepentingan TNI menjalin kerjasama Internasional, menata organisasi dan pemenuhan kesejahteraan prajurit serta rakyat Indonesia. Salah satunya terkait dengan “Proxy War” yang menjadi ancaman nyata bagi bangsa Indonesia. Berbagai kesempatan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selalu mengajak seluruh elemen bangsa mewaspadai dan berbuat guna menangkal ancaman nyata ini, baik di kalangan kampus, pesantren, elemen pengusaha / bisnis (Kadin) organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan (PP, FKPPI dan Menwa) maupun berbagai elemen masyarakat lainnya.
Tidak hanya masalah “Proxy ketahanan pangan, bela neg kalah penting adalah masala dan perhatiannya kepada pa perbatasan maupun pulau te juga selalu mengajak kepada namun berpengaruh nyata te seluruh prajurit Panglima TN kesejahteraan rakyat, mengi aksi nyata tersebut semuany TNI Jenderal TNI Gatot Nurm
22 AGU 2015 14 JUL 2015
03 JUL 2015 Fit and Proper Test calon Panglima TNI di gedung DPR RI Gd Nusantara II Senayan- Jakarta Selatan.
Serah terima jabatan Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjabat Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Dr. Moeldoko di lapangan Plaza Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur.
Presiden Joko Widodo melantik Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Moeldoko di 34 | PATRIOT Istana Negara.
08 JUL 2015
03 AGU 2015
28 JUL 2015
20 JUL 2015
Kunjungan ke pulau Terluar NKRI tepatnya Wilayah Korem 033/WP di Pulau Sekatung Kabupaten Natuna.
Kunjungan Dewan Syuro Komite Umat Untuk Tolikara di ruang tamu kantor Panglima TNI Jl. Merdeka Barat No. 2 Jakarta Pusat, Rabu
Silahturahmi dengan Kepala BIN,Kapolri ,Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Tokoh Adat, bertempat di KuninganJakarta Selatan.
Sertijab Kasad kepada Letjen TNI Mulyono di Mabes Angkatan Darat, Jakarta Pusat.
| Edisi Januari 2016
14 JUL 2015
23 JUL 2015
22 JUL 2015
Pembekalan kepada 793 Capaja TNI dan Polri tahun 2015, di Ruang Auditorium Akpol, Semarang.
Silaturahmi dengan para Tokoh Agama, di Pondok Pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat.
24 JUL 2015
Peresmian monumen patung Panglima Besar Jenderal Sudirman Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.
Menerima kunjungan Brigjen (U) Dato Seri Pahlawan Wardi Abdul Latif pemerintah Tentera Udara Diraja Bruneidi Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur
03 AGU 2015
11 AGU 2015
Panen Raya padi secara simbolis diatas lahan seluas 1,975 hektar di Ds. Terusan Mulya Kec. Bataguh Kab. Kapuas, wilayah Kodim 1011/Klk.
Peresmian Studio TV dan Radio Berita Mitra Warga (BMW) di jalan Kramat Raya No. 97 Salemba Jakarta Pusat.
08 AGU 2015
Karnaval Khatulistiwa 2015 di Rumah Adat Radakang Jalan Teuku Umar hingga alunalun Kapuas Pontianak Kalimantan Barat.
Melantik anggota pengurus FKPPI di JCC, Senayan, Jakarta Pusat.
11 AGU 2015
H
J
Menerima Kunjung Paskibraka di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
24 AGU 2015
y War”, masalah bangsa yang lain seperti gara dan pembuatan jalan. Tentunya tidak ah pembangunan kekuatan TNI ke depan ara prajurit yang bertugas di pedalaman, erluar. Disamping itu, Jenderal yang satu ini a seluruh prajurit TNI agar berpikir sederhana erhadap kepentingan TNI dan rakyat. Kepada NI memerintahkan berbuat yang terbaik untuk ingat rakyat adalah Ibu kandung TNI. Berbagai ya terangkum dalam Kaleidoskop Panglima 14 SEP 2015 mantyo.
9 SEP 2015
25 AGU 2015
Menerima Courtecy Call (CC) dari Menteri Pertahanan (Menhan) Jepang Mr. Hideshi Tokuchi beserta Staf, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
i
r.
5
06 SEP 2015 Mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau lokasi kebakaran hutan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan
Rapat Upaya Khusus Peningkatan Industri Perberasan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian di Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Pengarahan kepada Calon Master dan Doktor Penerima Beasiswa LPDP bertempat di University Hotel, UIN Sunan Kali Jaga, Yogyakarta.
Rapat kerja dengan Komisi I DPR RI Komisi I, Gedung DPR,Senayan, Jakarta Pusat.
7 SEP 2015
Menerima Courtessy Call (CC) Panglima Tentera Laut Diraja Malaysia Laksamana Tan Sri Abdul Aziz Bin Haji Jaafar beserta Staf, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur
Melepas keberangkatan SatgasOperasi Penanggulangan Kebakaran Hutan Sumsel, di Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur.
10 SEP 2015
15 OKT 2015
08 OKT 2015
18 SEP 2015
Kuliah umum kepada mahasiswa 1500 di Aceh bertempat di Gedung AAC Dayan Dawud Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh
Mengikuti Sidang ke-9 ThailandIndonesia High Level Committee (Thainesia HLC) tahun 2015, di Ballroom In RTARF HQ, Thailand.
05 OKT 2015
HUT TNI Ke-70 di Banten
Menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah
19 SEP 2015
Menerima Bintang Kehormatan Darjah Paduka Keberanian Lalila Terbilang Yang Amat Gemilang (DPKT) yang disematkan langsung oleh Sultan Brunei Darussalam, bertempat di Istana Nurul Iman Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.
Menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat Robert O Blake Jr yang didampingi Political Officer Mr. Powell, Athan Amerika Serikat Mr. Taylor Fincher dan Athan Amerika Serikat di Jakarta Colonel Andrew Marble di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur
Silaturahmi dengan 1.500 orang Keluarga Besar TNI (KBT), di Balai Kartini, Jl.Gatot Subroto Kav-37 Jakarta Selatan.
Meninjau langsung penanggulangan kebakaran hutan dan lahan dengan sistem blocking kanal, di wilayah Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng.
22 SEP 2015
13 OKT 2015
17 SEP 2015
26 AGU 2015
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 35
28 N
28 OKT 2015
26 OKT 2015
22 OKT 2015
Peringatan 70 tahun Resolusi Jihad Nahdatul Ulama di Tugu Proklamasi, Jakarta.
Keynote Speech pada Musyawarah Nasional VIII KADIN Tahun 2015 di Ballroom The Ritz Carlton Mega Kuningan
21 OKT 2015
Kuliah umum di depan 700 Mahasiswa, dosen, serta pejabat Universitas Pajajaran (Unpad) di Bale Sawala Unpad Jatinangor
Pimpin Sertijab Kasum TNI, Aspers Panglima TNI dan Askomlek Panglima TNI . di Kantor Panglima TNI Jl. Medan Merdeka Barat No.2 Jakarta Pusat
Menerima penyerahan dan peresmian perumahan sebanyak 200 unit, dari Dato Sri Prof. DR. Tahir, MBA. (Tahir Foundation – Mayapada Group) bertempat di Batalyon Kavaleri 7/ Sersus Cijantung, Jakarta Timur
Shalat Istisqo dan doa bersama meminta turunnya hujan bertempat di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur
28 OKT 2015
23 OKT 2015
16 NOV 2015
11 NOV 2015
10 NOV 2015 Inspeksi terhadap Kapal Perang Republik Indonesia, yaitu KRI Karang Pilang-981, KRI Karang Tekok-982 dan KRI Teluk Ratai-509 di Koarmatim Dermaga Ujung Surabaya
Menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Republik Federal Jerman Dr. Georg Witschel didampingi Athan Jerman Col. Joachim Sproll
09 NOV 2015
Kuliah umum di depan 1500 mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) bertempat di Airlangga Confrence Center (ACC), Surabaya,
Mendampingi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam acara pembukaan turnamen Sepakbola piala Jenderal Sudirmandi Stadion Kanjuruan Malang.
13 NOV 2015
Kuliah umum di depan 2.500 orang Pemuda Pancasila (PP) dari seluruh perwakilan di Indonesia di Hotel Borobudur Jakarta
Menyematkan tanda kehormatan Bintang Jalasena Utama dari Pemerintah RI kepada Commander of the Chinnese PLA Navy (Kasal China) Admiral Wu Seng Li, di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur
Menerima Courtessy Call (CC) Dubes Swedia Y.M. MRS. Johanna Brismar Skoog beserta Staf, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur
Memberikan santunan kepada keluarga korban prajurit TNI yang mengalami musibah kecelakaan di Poso, Sulawesi Tengah
16 NOV 2015
T tent kepa Jende Su kepad Mu Dzikr di pesa Aji Purw Kalas Yog
Bersama para Asisten Panglim TNI di damping Dirlat Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim serta warga masyarakat di sekitar menyaksikan simulasi latihan lapangan PPRC TNI menghancurkan musuh di Pulau Morotai
17 NOV 2015
12 NOV 2015
10 NOV 2015
KALEIDOSKOP
JENDERAL TNI GA
36 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
NOV 2015
Tauziah tang jihad ahlawanan eral Besar udirman da jamaah ujahadah rul Ghofilin pondok antren Ora i Tundan womartani san Sleman gyakarta
ma gi
m
n
30 NOV 2015
Silaturahmi dengan para mantan Panglima TNI, Kas Angkatan, Kasum TNI dan Wakil Kas Angkatan pada era 1998 s.d sekarang di Gedung Balai Kartini, Jakarta Selatan
Memberikan pengarahan dihadapan 3500 anggota FKPPI seluruh Indonesia di Gelanggang Olahraga Ken Arok, Malang, Jawa Timur
28 NOV 2015
07 DES 2015
Menerima tamu kehormatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh negara Jepang Y.M. Mr. Yasuaki Tanizaki, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur
Membuka Rapat Paripurna Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-36 Tahun 2015, di Balai Kartini Jakarta
03 DES 2015
07 DES 2015
Menerima tamu kehormatan Duta Besar Korea Y.M. Mr. Cho Taiyoung didampingi Athan Korea Kolonel Ryu, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur
Menerima tamu kehormatan Duta Besar Pakistan Y.M. Mr. Muhammad Aqil Nadeem didampingi Athan Pakistan Kolonel Muhammad Shahid Siddeq, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur
28 DES 2015
15 DES 2015
Pembicara pada Seminar Nasional TNI AL tahun 2015 bertempat di Gedung Balai Samudera Jl. Boulevart No. 1 Kelapa Gading Jakarta Utara
Pembicara dalam “Sosialisai Empat Pilar MPR RI dan Seminar Bela Negara” yang diprakarsai oleh IARMI di Hotel Four Point Sheraton Makassar, Sulawesi Selata
19 DES 2015
Upacara Hari Ulang Tahun ke67 Bela Negara di Monas, Jakarta Pusat
Membuka Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Tahun 2016, di Aula Gatot Subroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta
Perayaan Natal Bersama Nasional tahun 2015 di AlunAlun Rumah Dinas Gubernur Nusa Tenggara Timur Kupang.
Pembekalan kepada 149 peserta Rakorwas Inspektorat TNI dan Kemhan TA 2015
21 DES 2015
30 DES 2015 Kunjungan kerja ke Wilayah Timur Indonesia di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua
Meninjau langsung pembangunan jalan MumuguWamena.
29 DES 2015
Beserta rombongan di atas Kapal Motor Cepat Komando TNI Menyambut pergantian tahun baru 2016 di Kota Ambon
31 DES 2015
16 DES 2015
12 DES 2015
07 DES 2015
n u
5
P PANGLIMA TNI
ATOT NURMANTYO
2015 PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 37
OPINI
Kampanye Militer Masa Damai
Operasi Penanggulangan Bencana Oleh : Kolonel Inf Handoko Nurseta Kasrem 091/ASN
T
entara Nasional Indonesia (TNI), dalam melaksanakan tugas pokoknya mengacu pada UndangUndang RI, Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI dan UU No 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Pada tataran operasional, tugas tersebut dijabarkan dalam bentuk Operasi Militer untuk
38 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Dinamika pelaksanaan kedua tugas OMP dan OMSP tersebut dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan strategis pada lingkup internasional, regional dan nasional. Pada lingkup internasional, ditandai dengan lahirnya apa yang disebut sebagai RMA (Revolution in Military Affairs atau
Revolusi di Bidang Militer) yang dimotori oleh Amerika Serikat (AS). Bagi AS, RMA ini sekaligus menunjukkan dirinya sebagai satu-satunya kekuatan militer global yang tak tertandingi oleh kekuatan militer dari negara mana pun. Di samping kehadiran RMA, keunggulan kapasitas militer AS, juga dapat dicermati pada Doktrin Gabungan untuk Perencanaan
Prajurit TNI selalu hadir guna membantu kesulitan rakyat FOTO : PUSPEN TNI
Kampanye. Pada Doktrin ini, meski secara eksplisit tidak langsung menunjuk pada kampanye militer, tetapi pada dasarnya perencanaan sebuah kampanye gabungan mengakomodasikan penggunaan OMSP. Untuk jelasnya, dalam doktrin tersebut antara lain dinyatakan: “ Perencanaan kampanye digunakan untuk mengembangkan rencana kampanye pada masa damai, konflik, atau perang. Dengan kata lain, perencanaan kampanye selain digunakan untuk melaksanakan operasi tempur, juga dapat diaplikasikan dalam operasi militer selain perang ”. Satu hal yang menarik dari beberapa penjelasan di atas, adalah perbandingan antara doktrin gabungan untuk perencanaan kampanye milik
AS dengan Doktrin Kampanye Militer TNI, terutama terkait dengan cakupan OMP dan OMSP dalam kedua doktrin tersebut. Doktrin AS mencakup OMP dan OMSP, tentu didasarkan pada pengalaman masa lalu dan kebutuhan masa kini dan masa datang. Sementara Doktrin Kampanye Militer TNI, hanya memuat OMP, padahal berdasarkan kenyataan di lapangan, tugas TNI sampai saat ini tidak pernah absen dalam melaksanakan tugas OMSP, seperti yang diamanatkan UU No 34 tahun 2004 tentang tugas pokok TNI pasal 7 ayat 2, yang di dalamnya terdapat 14 jenis tugas. Tuntutan pelaksanaan tugas TNI terkait dengan OMSP, terutama untuk tugas-tugas penanggulangan
bencana alam, secara parsial telah diwadahi Peraturan Panglima tentang pembentukan Pasukan Reaksi Cepat Penanggulan Bencana (PRCPB) melalui Peraturan Panglima Nomor /35/XI/2007 tanggal 21 November 2007 Tentang pembentukan PRCPB. Wadah ini terdiri dari unsurunsur satuan organik tiap angkatan, yang pada kondisi tertentu dapat diperbantukan pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menanggulangi bencana berskala nasional. Pada pelaksanaan tugas di lapangan, dinilai peraturan ini kurang efektif penerapannya, mengingat komando dan pengendaliannya diselenggarakan secara terpusat, yang kedudukannya berada di Mabes TNI, sedangkan di wilayah sampai
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 39
OPINI
saat ini belum terbentuk satuan seperti halnya PRCPB di tingkat Mabes TNI. Sementara dinamika bencana alam, berupa letusan gunung api, tsunami, longsor, banjir, gempa bumi dan lain sebagainya, yang tersebar di seluruh wilayah RI, yang berpotensi mengancam setiap saat, tidak mungkin diatasi hanya dengan pengerahan PRCPB TNI. Satuan-satuan TNI kewilayahan juga dituntut kesiapannya setiap saat untuk dilibatkan dalam operasi penanggulangan bencana alam bencana alam tersebut. Pada kondisi seperti inilah terlihat betapa pentingnya pedoman penanggulangan bencana alam bagi setiap satuan TNI, yang merupakan secara doktrin untuk penjabaran dari OMSP berdasarkan UU No 34 tahun 2004 tentang tugas pokok TNI pasal 7 ayat 2, khususnya tentang penanggulangan bencana alam. Namun pedoman yang dimaksudkan ini belum ada, sehingga terjadi ketimpangan doktrin di lapangan. Ketimpangan
doktrin yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah, ketimpangan antara kebutuhan doktrin untuk tugas OMP dengan kebutuhan doktrin untuk tugas OMSP yang tidak sesuai dengan tuntutan tugas, dan fakta di lapangan. Ketimpangan doktrin inilah yang perlu dilakukan suatu pengkajian tentang strategi kampanye militer dalam rangka penanggulangan bencana alam. Strategi kampanye militer yang dimaksudkan dalam essay ini adalah, bagaimana dinamika pelaksanaan pengerahan kekuataan TNI di dalam menanggulangi bencana.. Mabes TNI telah menerbitkan naskah sementara Buku Petunjuk Induk (Bujukin) OMSP yang disyahkan melalui peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/14/III/2008, namun Doktrin OMSP sampai sekarang belum ada. Bujukin adalah buku pedoman sebagai jabaran Doktrin TNI yang memuat tentang tata cara pelaksanaan fungsi-fungsi TNI sebagai jabaran terinci dari
40 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
setiap fungsi utama TNI. Hal tersebut diatas cukup dilematis karena Doktrin OMSP belum ada tetapi Bujukinnya sudah diterbitkan. Hal ini merupakan persoalan yang terjadi pada tataran policy hierarkhi, dimana secara teoritis pedoman di lapangan seperti halnya Buku Petunjuk Induk harus didasari oleh kebijakan yang sifatnya filosofis seperti halnya doktrin. Sehingga terjadi loncatan dalam proses policy hierarkhi yang bertendensi kurang baik dalam tataran implementatif. Perlu untuk dicermati dalam buku putih pertahanan tahun 2008 yang terkait dengan masalah bencana alam yakni tentang menghadapi Ancaman Berdimensi Keselamatan Umum. Bahwa untuk penanggulangan dampak bencana alam, unsur utama bertindak untuk mendinamisasikan kekuatan nasional untuk penanganan pengungsian, pencarian korban, serta usaha-usaha konkret untuk mengatasi dampak bencana serta
langkah-langkah rekonstruksi. Unsur utama tersebut berasal dari pertahanan nirmiliter yang mempunyai fungsi penanggulangan bencana alam dan didukung oleh unsur-unsur lainnya. Lapis pertahanan militer dalam hal keselamatan umum yang menyangkut penanganan dampak bencana alam dengan skala besar adalah menggerakkan TNI sebagai kekuatan yang siap dan digunakan untuk membantu unsur-unsur pertahanan nirmiliter lainnya. Pelibatan TNI dalam penanganan bencana alam pelaksanaannya dalam kerangka OMSP. Dalam penanggulangan dampak bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan, kinerja sektor pertahanan merupakan fungsi pemerintahan yang selama ini telah ditunjukkan secara baik. Peran aktif TNI dalam menanggulangi dampak bencana yang menimpa sejumlah wilayah di Indonesia selama ini membuktikan bahwa TNI memiliki kemampuan, keterampilan, dan kesungguhan untuk tampil sebagai instrumen negara yang diandalkan. Untuk menghadapi kemungkinan pelibatan TNI dalam tugas-tugas penanggulangan bencana, pemberdayaan kemampuan TNI yang meliputi bidang manajemen, keterampilan prajurit, serta dukungan sarana dan prasarana yang memadai merupakan prioritas pemerintah. Dalam bidang manajemen, upaya peningkatan diarahkan pada penataan organisasi, mekanisme kerja, sistem komando dan pengendalian serta hubungan antar
departemen/lembaga. Dalam bidang keterampilan prajurit, upaya yang dilaksanakan adalah melalui peningkatan fungsi dan peran kelembagaan TNI yang mampu membekali prajurit dengan keterampilan yang diperlukan dalam tugas-tugas tersebut. Dalam hal dukungan sarana dan prasarana, pemerintah akan memperlengkapi TNI dengan Alutsista yang menjamin mobilitas TNI serta alat peralatan modern, yang dapat digunakan selain untuk kepentingan pertahanan dalam menghadapi ancaman militer, juga dapat dimanfaatkan dalam tugastugas penanggulangan bencana alam, pengungsian, dan bantuan kemanusiaan. Penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang beresiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi. Sejauh ini pengerahan kekuatan pasukan TNI dalam penanggulangan bencana melibatkan beberapa satuan TNI yang sekiranya sudah menjadi Protap satuan-satuan mana saja yang harus dikerahkan dalam penanggulangan banjir. Merujuk kepada buku putih
pertahanan tahun 2008 bahwa TNI dapat dikerahkan dengan segala kemampuan dan batas kemampuan yang dimiliki dalam penanggulangan bencana alam. Demikian pula halnya bagaimana pelibatan satuan angkatan bersenjata AS pada saat penanggulangan bencana alam Tsunami tahun 2004 dengan melibatkan personel, sarana dan prasarana pendukungnya merupakan bagian dari perencanaan kampanye militer pada masa damai dalam tugas OMSP. Kebijakan Panglima TNI yang menerbitkan Doktrin Kampanye Militer, hanya terbatas pada OMP saja, sedangkan pelaksanaanya operasi militer di lapangan juga lebih fokus pada
OMSP. Berdasarkan uraian di atas maka perlunya suatu kajian yang lebih dalam tentang hal yang terkait dengan OMSP sehingga pelaksanaan pengerahan kekuatan militer dapat tercapai secara maksimal. Dengan tidak lengkapnya pengaturan dalam tataran operasional yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah absennya Institusi TNI untuk merumuskan pasal OMSP sebagaimana termaktub dalam UU RI No. 34 tahun 2004 tentang TNI menjadi Doktrin Kampanye Militer. Ketiadaan aturan berarti ketiadaan legalitas formal yang dapat dirujuk sebagai pedoman bagi institusi di bawahnya. Hal ini merupakan kendala bagi perencanaan kebutuhan personel maupun material yang dituangkan dalam Protap Penanggulangan Bencana di semua satuan. Petunjuk lapangan tentang penanggulangan bencana yang dikeluarkan TNI AD telah memuat tehnis penggunaan personel dan alat peralatan yang sesuai, tetapi tidak disertai dengan petunjuk dukungan anggaran. Sementara rencana kebutuhan operasi penanggulangan bencana di bawah koordinasi BNPB belum mencakup rencana kebutuhan anggaran pelaksanaan pengerahan unsur-unsur TNI dan fasilitas pendukungnya. P
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 41
BINTAL
Pemuda Dalam Perspektif Islam Sebuah kritik bagi kita, sesungguhnya selama ini kita patut untuk berkaca bahwa ternyata pendidikan kita lebih diarahkan kepada prosentasinya kearah kognitif sebagai pembentukan akhlak, bisa jadi kita begitu banyak penghafal Al’quran, pertanyaannya apakah benar Al’quran telah sampai didalam dada kita sehingga menjadi akhlak yang nyata.
A
nak-anak muda sekarang ini harus kuat imannya, karena iman itu ibaratkan peta, karena penting tetapi peta kalau tidak ada kompas mana bisa untuk menunjukkan arah timur, barat, utara, selatan. Kompas itu adalah sebagai akhedah, bukan berarti orang pandai itu baik, meskipun sebetulnya kepandaian itu IsyaAllah menuntun kebaikan, ilmu itu cahaya, tidak akan sama orang yang berlimu dengan orang yang tidak berilmu. Bagaimana caranya mengarahkan pemuda jauh dari maksiat maka bekali mereka dengan ilmu, iman dan taqwa, karena bagiamana pun kebodohan adalah kegelapan, untuk mempengaruhi orang berilmu dengan orang tidak berilmu, pasti jauh berbeda pengaruhnya. Mau diakui atau tidak
42 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
diranah pendidikan kita baru sampai ditingkat kognitif padahal bukan hanya ranah kognitif, tetapi spiritualitasnya harus dikembangkan. Kesuksesan itu dimulai dari kekuatan akhedah, bagaimana Ashabulkhafi orang yang kuat akhedahnya kemudian bisa menjadi orang sukses. Bagaimana seorang Yusuf AS ketika dia digoda untuk berbuat maksiat, karena imannya yang kuat Ia mengatakan penjara Akhabbu lebih aku cintai daripada ajakan mereka untuk berbuat maksiat, Artinya Yusuf dipenjara dan akhirnya menjadi orang yang sukses. Sekarang pendidikan ini bukan hanya mengarah ke kognitif saja, karena banyak pepatah ngomong ilmu pengetahuan tanpa dasar kuat akhidah agama itu buta, agama tanpa pengetahuan juga lumpuh, bagaimana mensiasati supaya dua-duanya
kuat, akhedahnya dulu dikuatkan kemudian tambah ilmunya, makanya kita harus menjadi orang pandai dan kepandaianya itu harus terarah karena dikendalikan dengan akhedah, kalau tidak kepandaian bisa menjadi sesuatu yang tidak baik untuk dirinya. Contoh para koruptor itu adalah lulusan terbaik disekolahnya, Indonesia ini rusak bukan dari orang-orang yang bodoh, Indonesia ini rusak dengan orang-orang pintar, apa mereka bisa menjadi koruptor di negara ini kalau dia bodoh, mereka ada orang-orang pintar, makanya kepintaran semua itu harus disertai dengan hati serta akhedah yang baik. Hai generasi muda akhidah adalah menjadi panduan tetapi pengetahuan harus terus ditingkatkan supaya pengetahuan anda makin bertambah diarahkan menjadi bermanfaat dunia dan akhirat Bahwa kita ini dijadikan oleh Allah adalah sebagai khalifah,
MILITER DUNIA
ketika Allah ingin menjadikan kita sebagai khalifah malaikat dan Jin sempat ragu, kenapa manusia dijadikan khalifah apakah mereka sanggup “Allah katakan Aku lebih tau daripada kamu, samikna wathona, saya yakin manusia akan bisa menjadi khalifah” tetapi disisi lain ada yang tidak setuju kalau manusia dijadikan khalifah adalah Iblis dan setan, bahkan mereka berjanji akan mengelincirkan manusia sampai akhir jaman. Kita ini sedang membuktikan ramalan setan atau ramalan malaikat, kalau mau jujur kita ini banyak melakukan hal-hal yang diharapkan oleh setan contoh bertengkar, kalau pelajar tawuran, membuat kerusuhan, manfaatkan masa muda untuk berkreasi karena masa muda tidak akan bisa terulang lagi. Bahwa kita jangan mengecewakan harapan para malaikat dan jin yang mereka
percaya kepada kita bahwa manusia mampu menjadi khalifah Allah dimuka bumi ini, hai anak-anak muda jadilah khalifah dibidang biologi, matematika, fisika dan jadilah khalifah dibidang-bidang yang lain yang semuanya bermanfaat bagi manusia, bermanfaat untuk diri kita dan masyarakat sekitarnya. Belajar menjadi khalifah, belajar mensoritauladani para nabi Allah salah satu misalnya mentauladani seorang nabi Allah yang dari masa mudanya bekerja keras menguatkan akhedah, menguatkan kreasi dan inovasinya ialah Ismail AS bersama-sama bapaknya membangun kabah sejak kecil. Makanya pantas seperti nabi Ismail itu diberi kemuliaan dan kemudahan oleh Allah, kita sekarang harus berusaha seperti itu, kalau tidak seperti itu generasigenerasi muda selalu mendapatkan kritik-kritik pedas semuanya
dilemparkan kepada anak muda contohnya mabuk,perusak anak muda, hura-hura anak muda, buang-buang waktu anak muda. Jadilah khalifah dalam berbagai bidang, jadi pengemban amanat Allah dalam berbagai masalah, Allah itu memberikan tugas kepada kita sebagai pengemban amanat sebagai wakil Allah dimuka bumi, ini semuanya akan diberikan kepada generasi muda, pemuda hari ini harapan hari esok. Kalau anak muda tidak mempunyai cita-cita setinggi langit, dia hidupnya tidak bermanfaat. Jadilah pemuda-pemuda harapan bangsa, jadilah pemuda yang kemudian mengemban amanat Allah sebagai khalifah dan jadilah pemuda yang menjadi harapan orang tua, generasi robani generasi yang bisa mewakili orang tuanya mengemban amanat Allah dimasa yang akan datang. P Smd / Patriot / KH Dr Junjun Junaedi
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 43
KESEHATAN
S
inusitis merupakan salah satu penyakit yang menyerang alat pernapasan manusia. Karena itu jangan dianggap remeh apabila menderita penyakit flu yang memiliki
tanda-tanda napas berbau, sakit kepala, hidung tersumbat atau berair, nyeri pada bagian wajah dan terasa sakit ketika ditekan, batuk-batuk serta demam dengan suhu 38 ºderajat Celcius atau lebih. Sinusitis merupakan inflamasi atau peradangan pada dinding sinus. Inflamasi ini sering kali disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Sinus adalah rongga kecil berisi udara yang terletak di belakang tulang pipi dan dahi. Sinusitis termasuk penyakit umum yang bisa menjangkiti orang-orang pada segala umur karna itu sesegera mungkin mengenali tanda-tanda penyakit Sinusitis agar bisa segera melakukan tindakan medis yang tepat dalam pengobatan. Sinusitis dapat dibedakan menjadi dua yaitu sinusitis akut dan kronis. Penyebab terjadinya sinusitis akut dan kronis pun berbeda. Untuk sinusitis akut biasanya terjadi karena rhinitis akut (flu), faringitis (peradangan terletak di bagian belakang dari tenggorokan), tonsilitis akut (Amandel) dan lain-lain. Sedangkan Sinusitis kronis umumnya disebabkan oleh sumbatan saluran sinus yang lebih permanen atau berlangsung lama, misalnya alergi, polip, masa tumor atau kelainan antomi. Umumnya penyakit sinusitis dan pengobatannya memakan waktu yang agak lama. Dibutuhkan ketelatenan dan kedisiplinan untuk mengobati penyakit ini, sebab pengobatan untuk sinusitis harus dilakukan secara continue (bersambung). Biasanya jika pengobatan dihentikan, maka sinus akan kambuh lagi. Pengobatan penyakit Sinusitis secara alami atau tradisional yang bisa dilakukan sebelum ke dokter yaitu: (1) Mengkonsumsi makanan maupun minuman yang hangat, cara kerjanya ialah terletak dari rambut silia yang akan mengeluarkan lendir yang menempel pada rambut silia; (2) Menghirup uap air hangat yang sudah dicampur dengan sedikit garam dapur, agar uap air dapat terserap dengan maksimal gunakan handuk yang diselubungkan di kepala kemudian lakukan menghirup sebanyak 20 atau 30 kali selama 20 menit dan kerjakan cara ini 3 (tiga) kali dalam sehari hingga sinus anda mereda; dan (3) Kompres air hangat ke muka, caranya dengan mengunakan handuk berukuran kecil dan celupkan ke dalam air hangat kemudian kompres wajah, dengan begitu dapat mendorong rambut silian agar mengeluarkan lendir yang menumpuk di bagian bawah mata dan sekitar hidung. Selain melakukan cara alami seperti diatas, bisa juga dengan mengkonsumsi berbagai makanan yang berbahan teripang. Mengkonsumsinya bisa mentah maupun dalam bentuk ekstrak, disarankan juga untuk memperbanyak konsumsi vitamin C agar sistem imun terjaga. P Yul / Patriot
44 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
Kenali
a d n a t a d t i n k a a T y n Pe
Sinusitis Pencegahan penyakit Sinusitis pada hidung
Gejala lain dari penyakit Sinusitis Wajah pucat Perubahan warna pada ingus Nyeri pada saat menelan Pada sinusitis yang alergi maka penderita akan mengalami gejala seperti bersin-bersin, dan gatal pada mata Sakit kepala bertambah hebat, bila ditundukan ke depan.
Hindarilah infeksi atau peradangan pada saluran pernapasan atas, kurangilah kontak langsung dengan orang yang sedang pilek, cuci tangan dengan teratur menggunakan sabun dan juga air, khususnya sebelum makan Sebaiknya berhati-hatilah dalam merawat penyakit alergi yang sedang dialami, berkerjasama dengan dokter untuk menjaga gejala supaya tetap terkendali dengan baik; Hindari asap rokok serta polusi udara karena asap tembakau atau polusi udara bisa menimbulkan terjadinya iritasi dan bisa menimbulkan peradangan pada paru-paru dan juga jalan napas. PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 45
TEKNOLOGI MILITER
Oerlikon Skyshield Mark II
T
NI Angkatan Udara menambah kekuatan 4 unit senjata penangkis serangan udara Oerlikon Skyshield Mark II untuk memperkuat alutsista Detasemen Hanud 473 Paskhas Pontianak., Senjataa buatan Swiss tahun 2014 tersebut diklaim sebagai yang tercanggih di dunia yang telah dimiliki Indonesia saat ini. Bahkan Indonesia juga disebut sebagai pembeli pertama yang langsung dari pabrik Rheinmetall Air Defance Swiss. Oerlikon Skyshield MK2 menuju ke Detasemen Hanud 473 Paskhas Pontianak, sebanyak 2 satuan tembak. Setiap satu satuan tembak terdiri dari dua meriam kaliber 35 mm, satu sensor unit atau radar mobile dan satu Camend Pos yang berfungsi pengendali tembakan dan satu pembantu radar secara visual.
46 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
Kemampuan senjata penangkis udara ini dapat bekerja efektif sejauh empat kilomoter, dan mampu menghancurkan sasaran udara berupa pesawat apapun, menghancurkan rudal, roket dan mortir yang datang menyerang. Di dalam prinsip kerjanya, senjata ini mampu mendeteksi benda apapun yang berada di angkasa untuk menyerang obyek sasaran yang dilindungi sejauh 30 kilometer. Ketika obyek sasaran yang telah di kunci (lock) meriam akan ditembakkan selanjutnya akan terus mengikuti sasaran hingga sasaran hancur berantakan. Senjata penangkis serangan udara, dengan jarak efektif 4 km, dilengkapi dengan sensor unit dan mampu mengunci target 20 unit sekaligus dengan 1.050 meter/detik. Dalam 1 menit, Oerlikon Shield bisa menembakkan 1000 butir peluru, dan setiap butirnya akan pecah menjadi 152 butir peluru lagi.
Senjata Oerlikon Skyshield 35 Mk 2 adalah senjata Penangkis Serangan Udara kaliber 35 mm yang dioperasikan secara automatis dan akan diintegrasikan dengan Chiron missile buatan Korea. Sedangkan Chiron Missile memiliki data teknik: jarak maksimum 7 km, Jarak efektif 3-5 km, ketinggian 3,5 km, berat missile 20 kg, fuse impack dan proximity, diameter 80 mm. Salah satu alasan pertimbangan TNI dipilihnya Kalimantan Barat sebagai lokasi diperkuat oleh Oerlikon Skyshield karena merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan beberapa negara ASEAN. Selain itu, Lanud Supadio memiliki skadron tempur taktis Hawk 100/20, dan skadron pesawat tanpa awak. Ke depan rencana akan kembali ada penambahan skadron udara lagi, karena Lanud Supadio kelak akan menjadi pangkalan induk sehingga dipandang perlu adanya alutsista seperti Oerlikon Skyshield untuk melindungi pangkalan milter dari serangan udara. P Gdp / Patriot / Bernbagai Sumber
SERBA SERBI
Lukis Dayung Pecahkan Rekor Muri
D
alam rangka menyambut HUT Yayasan Hang Tuah ke-31 tahun 2016, Koarmatim bekerja sama dengan Yayasan Hang Tuah Cabang Surabaya berhasil pecahkan rekor melukis 1.000 Dayung. Lukisan dibuat siswa dan siswi SD, SMP, SMA/SMK Hang Tuah wilayah Surabaya dan Sidoarjo di Indoorsport Koarmatim, Surabaya, Kamis (7/1). Pembukaan lomba secara resmi ditandai dengan pernyataan dan coretan cat pada media dayung yang dilakukan oleh Ketua Pengawas Yayasan Hang Tuah, Ny. Yustin Widodo. Seluruh peserta dengan serius menggoreskan kuas dan cat mereka di dua sisi permukaan dayung dengan waktu dua jam. Pemecahan rekor Muri ini terlihat unik dengan dipilihnya dayung sebagai medianya. Menurut Ketua Panitia, Agung Ambar, dayung memiliki filosofi yang cukup dalam, dimana merupakan suatu alat yang digunakan untuk menggerakan sebuah perahu menuju suatu pulau atau daratan. “Dayung juga memiliki filosofi sebagai norma yang berfungsi sebagai kontrol dari perilaku.” Usai menyelesaikan
lukisannya, seluruh peserta berkesempatan untuk mengunjungi beberapa wahana pengetahuan, antaralain museum Patung Monjaya, Fleet House Koarmatim, serta KRI Dewaruci yang sandar di Dermaga Ujung Koarmatim. Dalam lomba menggambar dengan media dayung ini ada beberapa kriteria penilaian yang dilakukan oleh dewan juri yaitu, harmonisasi warna yang digunakan, kebersihan, keserasian dan waktu. Peserta terlihat sangat antusias karena 20 dari karya terbaik akan ditampilkan di museum Hang Tuah yang berada di SMA Hang Tuah 1 Surabaya. Dari hasil penilaian dewan juri, dari kriteria SD, juara 1 diraih Rayya Dipati dari SD Hang Tuah 11; juara 2 diraih oleh Devina dari SD Hang Tuah 12; dan juara 3 diraih oleh Veronika dari SD Hang Tuah 10. Dari Kriteria SMP, juara 1 berhasil diraih oleh Candra Wulandari dari SMP Hang Tuah 5; juara 2 diraih oleh Celiing dari SMP Hang Tuah 2; dan juara 3 diraih oleh Nabila Aldini dari SMP Hang Tuah 4. Sedangkan dalam kriterian SMA, juara 1 diraih oleh Safira Kartika dari SMA Hang
Tuah 5; juara 2 diraih oleh Abdul Haris dari SMA Hang Tuah 1; dan juara 3 diraih oleh Nia W. dari SMA Hang Tuah 4. Dari Kategori SMK, SMK KAL 1 berhasil meraih juara 1 hingga 3 masing-masing bernama Achmad Kafabi, Restu, dan Akmawum. Di akhir acara, Ketua Pengawas Yayasan Hang Tuah Ny. Yustin Widodo menerima kenang-kenangan berupa hasil penyempurnaan coretan cat yang berhasil disempurnakan oleh Darmadi, pelukis profesional asal Sidoarjo. Hadir pada acara tersebut, Kepala Staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Mintoro Yulianto, S.Sos, M.Si., Komandan Lantamal V Brigadir Jenderal Rudi Andi Hamzah, Para pejabat Utama Koarmatim, Ketua Pengawas Yayasan Hang Tuah Cabang Surabaya Ny Ina Darwanto, Ketua Umum Pengurus Yayasan Hang Tuah Pusat Laksda TNI (Purn) Sugiono, S.E., Ketua Pengurus YHT Cabang Surabaya Drs. S.D. Seputra, S.KM, M.M., serta Pengurus dan Tenaga Pendidikan Yayasan Hang Tuah Cabang Surabaya. P Mnk/ Patriot / Penarmatim
Pemecahan rekor Muri melukis 1000 dayung siswa dan siswi SD, SMP, SMA/SMK Hang Tuah wilayah Surabaya dan Sidoarjo menandai HUT Yayasan Hang Tuah ke 31 tahun 2016 FOTO:PENKOARMATIM
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 47
HUKUM
48 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
Hak Asasi Manusia Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999
M
anusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dianugerahi hak-hak asasi dalam rangka menjamin keberadaan harkat dan martabat kemuliaan dirinya serta keharmonisan lingkungannya. Dalam perwujudannya, manusia wajib menghormati hak-hak yang melekat pada dirinya dan orang lain dengan penuh ketaqwaan dan tanggungjawab menuju keharmonisan kehidupan antar sesama manusia dan manusia dengan lingkungannya. Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai hak dasar yang melekat pada diri manusia bersifat universal dan abadi, sehingga perlu dilindungi, dihormati, dipertahankan dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh siapapun, kecuali oleh Undang-undang atau Putusan Pengadilan. Pada era reformasi, ketentuan tentang HAM mendapatkan perhatian yang serius sebagaimana telah berhasil dikeluarkan Ketetapan MPR tentang Hak Asasi Manusia (HAM) yakni Tap MPR Nomor: XVII/ MPR/ 1998. Untuk menindak lanjuti Tap tersebut telah dikeluarkan Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Dengan keluarnya UU tentang HAM ini, maka untuk memantapkan kedudukan HAM dalam UUD 1945, telah dilakukan perubahan UUD
1945 yang kedua pada tanggal 18 Agustus 2000 dengan menambahkan satu bab khusus yakni Bab X tentang HAM mulai pasal 28 A s.d 28 J. Sesuai dengan UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Sedangkan yang dimaksud dengan pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang tentang HAM, dan tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Dalam Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM) antara lain mengatur tentang hak, kewajiban dasar, tugas dan tanggungjawab
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 49
50 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
HUKUM pemerintah dalam penegakan HAM, pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan partisipasi masyarakat. Adapun pemahaman tentang HAM yang paling mendasar antara lain: Hak Asasi Manusia (HAM) dan kebebasan dasar manusia meliputi; (1) Hak untuk hidup. Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup. meningkatkan taraf kehidupannya, hidup tentram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir dan batin serta memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat. Hak atas kehidupan ini bahkan juga melekat pada bayi yang belum lahir atau orang yang terpidana mati. Dalam hal atau keadaan yang sangat luar biasa yaitu demi kepentingan hidup ibunya dalam kasus aborsi atau berdasarkan putusan pengadilan dalam kasus pidana mati, maka tindakan aborsi atau pidana mati dalam hal dan atau kondisi tersebut, masih dapat diizinkan. Hanya pada dua hal tersebut itulah hak untuk hidup dapat dibatasi; (2) Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan. Setiap orang berhak membentuk suatu keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah (perkawinan yang dilaksanakan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan), atas kehendak bebas calon suami dan isteri yang bersangkutan yakni kehendak yang lazim dari niat suci tanpa paksaan, penipuan atau tekanan apapun dan dari siapapun terhadap calon suami dan atau calon isteri; (3) Hak mengembangkan diri. Setiap orang berhak untuk memperjuangkan hak pengembangan dirinya, baik secara pribadi maupun kolektif, untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya; (4) Hak memperoleh keadilan. Setiap orang tanpa diskriminasi, berhak untuk memperoleh keadilan dengan mengajukan permohonan, pengaduan dan gugatan, baik dalam perkara pidana, perdata, maupun administrasi serta diadili melalui proses peradilan yang bebas dan tidak memihak, sesuai dengan hukum acara yang menjamin pemeriksaan secara obyektif oleh hakim yang jujur dan adil untuk memperoleh putusan adil dan benar; (5) Hak atas kebebasan pribadi. Setiap orang bebas untuk memilih dan mempunyai keyakinan politik, mengeluarkan pendapat di muka umum, memeluk agama masingmasing, tidak boleh diperbudak, memilih kewarganegaraan tanpa diskriminasi, bebas
bergerak, berpindah dan bertempat tinggal di wilayah Rl; (6) Hak atas rasa aman. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, hak milik, rasa aman dan tentram serta perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu; (7) Hak atas kesejahteraan. Setiap orang berhak mempunyai milik, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain demi pengembangan dirinya, bangsa dan masyarakat dengan cara tidak melanggar hukum serta mendapatkan jaminan sosial yang dibutuhkan, berhak atas pekerjaan, kehidupan yang layak dan berhak mendirikan serikat pekerja demi melindungi dan memperjuangkan kehidupannya. Khusus mengenai hak milik tersebut mempunyai fungsi sosial yakni bahwa setiap penggunaan hak milik harus memperhatikan kepentingan umum bilamana menghendaki atau membutuhkan benar-benar, maka hak milik dapat dicabut menurut peraturan perundangundangan; (8) Hak turut serta dalam pemerintahan. Setiap warga negara berhak turut serta dalam pemerintahan dengan langsung atau perantaraan wakil yang dipilih secara bebas dan dapat diangkat dalam setiap jabatan pemerintahan; (9) Hak wanita. Setiap wanita berhak untuk memilih, dipilih, diangkat dalam jabatan, profesi dan pendidikan sesuai dengan persyaratan dan peraturan perundangundangan. Disamping itu berhak mendapatkan perlindungan khusus dalam pelaksanaan pekerjaan atau profesinya terhadap hal-hal yang dapat mengancam keselamatan dan atau kesehatannya; dan (10) Hak anak. Setiap anak berhak atas perlindungan oleh orang tua, keluarga, masyarakat dan negara serta memperoleh pendidikan, pengajaran dalam rangka pengembangan diri dan tidak dirampas kebebasan-nya secara melawan hukum
Kewajiban dasar manusia
Setiap orang atau setiap warga negara yang ada di wilayah negara Rl Wajib; (1) Patuh pada peraturan perundangundangan, hukum tidak tertulis dan hukum internasional mengenai HAM yang telah diterima Indonesia; (2) Ikut serta dalam upaya pembelaan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; (3) Menghormati HAM orang lain, moral, etika dan tata tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Setiap HAM seseorang menimbulkan kewajiban dasar dan tanggung jawab untuk menghormati hak asasi orang lain secara timbal balik serta menjadi tugas pemerintah untuk menghormati, melindungi, menegakkan dan memajukannya. Dalam menjalankan hak dan kewajibannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan oleh undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
Kewajiban dan tanggung jawab Pemerintah
Pemerintah wajib dan bertanggung jawab menghormati, melindungi, menegakkan dan memajukan HAM sebagaimana diatur dalam undang-undang tentang HAM, peraturan perundangundangan lain, dan hukum internasional tentang HAM yang diterima oleh Indonesia. Kewajiban dan tanggung jawab tersebut meliputi langkah implementasi yang efektif dalam bidang hukum, politik, ekonomi, sosial, budaya. pertahanan keamanan negara dan bidang lain.
Partisipasi masyarakat
Setiap orang, kelompok, organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat atau lembaga kemasyarakatan lainnya, berhak berpartisipasi dalam perlindungan, penegakan dan pemajuan HAM; menyampaikan laporan atas terjadinya pelanggaran HAM kepada Komnas HAM atau lembaga lain yang berwenang dalam rangka perlindungan, penegakan dan pemajuan HAM; mengajukan usulan mengenai perumusan dan kebijakan yang berkaitan dengan HAM kepada Komnas HAM dan atau lembaga lainnya. Setiap orang, kelompok, organisasi politik, organisasi masyarakat. lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, lembaga studi, atau lembaga kemasyarakatan lainnya, baik sendiri-sendiri maupun bekerjasama dengan Komnas HAM dapat melakukan penelitian, pendidikan dan penyebarluasan informasi mengenai HAM. P (Sjd | Patriot/ Berbagai sumber)
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 51
SEJARAH
Jenderal Besar Sudirman
Lebih Baik Hancur dan Mati daripada Tetap Dijajah
P
ak Dirman diangkat Jenderal oleh Ir. Soekarno karena telah membuat pasukan Sekutu mundur ke Semarang, pertempuran ini terjadi selama lima hari yang biasa dikenang dengan nama pertempuran Ambarawa. Pada saat serangan umum 1 Maret 1949, Pak dirman memimpin perang lagi untuk melindungi Yogyakarta yang akan dikuasai Belanda dengan menunjukkan kekuatan TNI didepan wartawan asing dan tim investigasi PBB. Pemerintahan Indonesia saat itu dipindahkan ke Yogyakarta demi keamanan karena Jakarta telah dikuasai oleh Belanda, pada waktu itu daerah Yogyakarta dipimpin oleh pak Dirman. Keadaan beliau saat itu pulang dalam keadaan ditandu karena penyakit TBC dan paruparunya hanya tinggal satu yang masih berfungsi. tetapi beliau tetap semangat berjuang menjadi penggerak dan pendongkrak semangat
52 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
para pasukan dikala itu. Foto dan profil beliau patut di abadikan dan dijadikan contoh keteladanan untuk saat ini yang semakin hari kian luntur. Nama Panglima Besar Jenderal Soedirman dikenang dan diabadikan menjadi nama jalan di kota-kota besar diseluruh Indonesia. Dibuat Monumen Jenderal Soedirman di jantung kota Jakarta tepatnya dijalan Jenderal Soedirman. Awal kisah terjadinya perang grerilya yang dilaksanakan oleh Jenderal Soedirman dimulai pada saat peyerbuan secara mendadak oleh pihak Belanda kepada Indonesia di Yogyakarta pada minggu pagi, 19 Desember 1948 yaitu dengan melintasnya satu pesawat bomber dan pemburu ‘cocor merah’ milik pasukan Belanda yang menembaki beberapa bangunan secara membabi buta padahal saat itu merupakan hari pelaksanaan gencatan senjata antara Pasukan RI dan Belanda.
Pada saat itu Jenderal Soedirman yang mendapat laporan tentang penyerangan tersebut dari Kapten Cokropranolo langsung berusaha bangkit, padahal Pak Dirman baru saja selesai dioperasi oleh Profesor Asikin di Rumah Sakit Panti Winoto, yang berada di dalam keraton, mengingat keadaan yang genting Jenderal Soedirman langsung mengutus ajudan I Suparjo Rustam untuk melaporkan kejadian tersebut ke Istana Presiden yang berada kurang lebih 1 kilometer dari rumah Jenderal Soedirman, berita yang di bawa oleh ajudan I Suparjo Rustam tidak dapat disampaikan ke Presiden karena terkena pemberlakuan saat kondisi genting di kalangan tentara (Saat keadaan genting, kami diwajibkan menjalankan aturan untuk saling mencurigai satu dengan yang lain untuk menghindari kondisi yang tidak diinginkan). Karena tak kunjung mendapatkan kabar dari
Supardjo Rustam, Jenderal Sudirman akhirnya bersama pasukan sendiri langsung menuju Istana kepresidenan namun usaha untuk menemui presiden terkendala karena Presiden Soekarno saat itu sedang menggelar rapat dengan pejabat menteri di dalam ruang rapat Istana. Melihat situasi yang genting membuat Jenderal Sudirman mengambil beberapa keputusan yaitu : 1. Meminta ajudannya Noli untuk kembali ke rumah dinas dan membakar semua dokumen penting dan mengantar istri dan anak-anak Soedirman ke dalam benteng keraton. Setelah selesai melakukan tugasnya, Noli kembali dan melapor kepada Pak Dirman dan Pak Dirman memutuskan kembali ke rumah dinas di Jalan Bintaran Timur. 2. Jenderal Sudirman menyingkir keluar dari kota Yogyakarta bersama pasukan pengawalnya
untuk melaksanakan perang gerilya. Keputusan spontan ini membuat kaget beberapa pasukannya. Namun, keputusan tersebut diterima anggota pasukan yang menjadi pengawal setia Jenderal Soedirman, hal ini diambil karena terdengar kabar, Pasukan Belanda dibagi dua. Kedua pasukan tersebut bertugas menangkap Soekarno dan memerintahkan menangkap Soedirman, baik hidup atau mati. Sekitar pukul 11.30 WIB pasukan berjalan keluar wilayah Yogyakarta menuju wilayah selatan dari Bantul hingga Parangtritis, pilihan menuju Gunung Wilis menjadi realistis karena ada perlengkapan komando, yakni pemancar radio sehingga dari sana semua komando Jenderal Soedirman disampaikan melalui pemancar. “Namun itu tidak bertahan lama karena fasilitas pemancar ketahuan Belanda dan akhirnya markas tersebut dibombardir.
Pasukan kemudian berjalan menuju Parangtritis. Namun, saat itu dua kendaraan yang digunakan tidak bisa melanjutkan perjalanan karena ada sungai besar yang membelah dan tidak ada jembatan di sungai tersebut, sehingga sejak saat itu, perjalanan terus dilanjutkan dengan konsekuensi Pak Dirman ditandu, Beliau dalam keadaan sakit parah, paru2 tinggal sebelah tetap memaksakan diri bergerilya melawan Belanda. Bukan materi yang beliau kejar, bukan gaji besar, bukan fasilitas. Beliau bahkan tidak digaji. Presiden dan Perdana Menteri sudah ditangkap Belanda dalam Agresi Militer (Aksi Polisionil) Belanda ke-2. Beliau menjual perhiasan istrinya untuk modal perjuangan, berpindah dari hutan ke hutan, dengan kondisi medan yang sangat berat, dibayang-bayangi pengejaran tentara Belanda lewat darat dan udara. Melalui Perang gerilya
Di tengah kondisi kesehatan yang makin mengkhawatirkan, Jenderal Sudirman tetap semangat berjuang . FOTO : PUSPEN TNI
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 53
SEJARAH
Eksistensi TNI yang ditunjukkan oleh Jenderal Sudirman membuktikan bahwa Republik Indonesia itu ada, dan bukan sekedar kumpulan gerombolan ekstrimis . FOTO : PUSPEN TNI
ini prinsipnya menunggu saat penjajah merasa aman, dan disaat itulah pejuang yang dipimpin Pak Dirman menyerang markas musuh. Pasukan yang dipimpin Jenderal Sudirman melakukan penyerangan pada waktu setelah subuh. karena pada waktu itu para penjajah mulai istirahat setelah semalam berjaga. Hingga pada akhirnya penjajah kewalahan menghadapi Pasukan bangsa kita yang kekuatannya tak seberapa dibandingkan dengan pasukan penjajah. Inilah yang dimaksud dengan perang gerilya Pak Dirman. Di tengah kondisi kesehatan beliau yang makin mengkhawatirkan, banyak pihak yang menyarankan agar beliau berhenti bergerilya, namun semangat juang beliau tidak dapat dipatahkan oleh siapapun juga. Beliau terus gigih berjuang, tidak mempedulikan lagi keselamatan dirinya. Bagi
54 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
beliau, lebih baik hancur dan mati daripada tetap dijajah. Berkat perjuangan yg tak kenal menyerah itulah, Belanda kewalahan secara militer. Kekuatan gerilya Pak Dirman luar biasa. Belanda hanya mampu menguasai perkotaan, sedangkan di pedesaan, sudah masuk wilayah kekuatan gerilya tentara dan pejuang kita. Di sisi lain, tekanan diplomatis terhadap Belanda juga bertubi-tubi, karena dunia internasional melihat bahwa dengan eksistensi TNI yang ditunjukkan oleh Pak Dirman membuktikan bahwa Republik Indonesia itu ada, dan bukan sekedar kumpulan gerombolan ekstrimis seperti yang santer dipropagandakan Belanda. Akhirnya, Belanda pun benar-benar angkat tangan, dan terpaksa mengajak RI untuk berunding kembali. Perjanjian Roem Royen pun terwujud pada tanggal 7 Mei 1949, dimana
Indonesia dan Belanda sepakat untuk mengakhiri permusuhan. Presiden pun telah dibebaskan oleh Belanda dan dikembalikan ke ibukota negara, waktu itu masih di Yogyakarta. Namun ini masih belum final dan Pak Dirman tetap belum yakin dengan hasil perjanjian itu. Beliau tetap bersikeras melanjutkan perjuangan sampai seluruh tentara Belanda benar-benar hengkang dari tanah air. Akhirnya Sri Sultan Hamengkubuwono IX meminta kepada Kolonel Gatot Soebroto untuk menulis surat kepada Pak Dirman agar bersedia kembali ke ibukota. Berikut adalah penggalan surat Kolonel Gatot Soebroto yang meminta Pak Dirman untuk berhenti bergerilya dan beristirahat (di-EYD-kan): …tidak asing lagi bagi saya, tentu saya juga mempunyai pendirian begitu. Semua-semuanya Tuhan yang menentukan, tetapi
sebagai manusia diharuskan ikhtiar. Begitu pula dengan keadaan adikku, karena kesehatannya terganggu harus ikhtiar, mengaso sungguhsungguh, jangan mengalih apa-apa. Laat alles waaien. Ini bukan supaya jangan mati konyol, tetapi supaya citacita adik tercapai. Meskipun buah-buahnya kita tidak turut memetik, melihat pohonnya subur, kita merasa gembira dan mengucapkan banyak terimakasih kepada Yang Maha Kuasa.Ini kali saya selaku Saudara tua dari adik minta ditaati…”
Pak Dirman pun akhirnya luluh. Bagaimanapun, perjuangan adalah jalan beliau, dan kini beliau menyadari, bahwa hasil perjuangan itu sudah mendekati akhirnya. Sebagai persiapan pulangnya Pak Dirman ke ibukota, Sri Sultan pun mengirimkan pakaian kebesaran. Namun dengan halus dan bijaksana, kiriman itu beliau tolak. Pak Dirman memilih datang apa adanya sebagaimana ketika meninggalkan ibukota untuk bergerilya, dengan segala kekurangan dan penderitaan.
Beliau datang dengan tandu, dikawal banyak sekali anak buah yang mencintai beliau. Setibanya di Gedung Agung, Presiden Soekarno langsung menyambut dan merangkul beliau. Perundingan pun berlanjut kepada Konferensi Meja Bundar. Puncaknya, tidak lama berselang, Belanda terpaksa mengakui kedaulatan RI pada tanggal 27 Desember 1949, dan benar-benar hengkang dari ibu pertiwi. Pengakuan Kedaulatan RI oleh Belanda, 27 Desember 1949, yang merupakan hasil
jerih payah perjuangan Pak Dirman Sayang sekali, seakan-akan senada dengan ucapan Pak Gatot Soebroto yang dibold di atas, Pak Dirman sepertinya memang ditakdirkan hanya untuk berjuang, bukan untuk menikmati kemerdekaan yang telah beliau perjuangkan. Beliau wafat dalam sakit beliau pada tanggal 29 Januari 1950, hanya berselang 1 bulan setelah pengakuan kedaulatan RI. P Dal | Patriot | Berbagai Sumber
BIOGRAFI Jenderal Soedirman ialah salah seorang Pahlawan Revolusi Nasional Indonesia. Dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia, ia merupakan Panglima dan Jenderal RI yang pertama dan termuda. Pada usia yang masih cukup muda, yaitu 31 tahun, Soedirman telah menjadi seorang jenderal. Selain itu, ia juga dikenal sebagai pejuang yang gigih. Meskipun ia sedang menderita penyakit paru-paru parah, ia tetap berjuang dan bergerilya bersama para prajuritnya untuk melawan tentara Belanda pada Agresi Militer II. Soedirman lahir di Purbalingga, Jawa Tengah pada tanggal 24 Januari 1916. Ia berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang pekerja di pabrik gula Kalibagor Banyumas dan ibunya keturunan Wedana Rembang. Soedirman memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Solo tetapi tidak sampai tamat. Selama menempuh pendidikan di sana, ia pun turut serta dalam kegiatan organisasi Pramuka Hizbul Wathan. Setelah itu ia menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap. Ia kemudian mengabdikan dirinya menjadi guru HIS Muhammadiyah, Cilacap dan pemandu di organisasi Pramuka Hizbul Wathan tersebut. Pada zaman penjajahan Jepang , Soedirman bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Pasca Indonesia merdeka dari penjajahan Jepang, ia berhasil merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas. Kemudian beliau diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya setelah menyelesaikan pendidikannya. Ia lalu menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR (Tentara Keamanan Rakyat) terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI). Perang Palagan Ambarawa melawan pasukan Inggris dan NICA Belanda dari bulan November sampai Desember 1945 adalah perang besar pertama yang ia pimpin. Karena ia berhasil memperoleh kemenangan pada pertempuran ini, Presiden Soekarno pun melantiknya sebagai Jenderal. Soedirman meninggal pada tanggal 29 Januari 1950 karena penyakit tuberkulosis parah yang ia derita. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta. Pada tahun 1997 ia dianugerahi gelar sebagai Jenderal Besar Anumerta dengan bintang lima, pangkat yang hanya dimiliki oleh tiga jenderal di RI sampai sekarang. PENDIDIKAN • Sekolah Taman Siswa • HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Solo tetapi tidak sampai tamat. • Pendidikan Militer Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor KARIR • Guru di HIS Muhammadiyah di Cilacap • Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal • Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel • Komandan Batalyon di Kroya PENGHARGAAN Jenderal Besar Anumerta Bintang Lima (1997)
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 55
RESENSI
B
uku “OPERASI MILITER DALAM OPERSI LAWAN INSURJENSI “ merupakan buku karya penulis J Suryo Prabowo yang masih terkait dengan operasi lawan insurjensi (OLI) yang terbit beberapa bulan setelah buku “OPERASI LAWAN INSURJENSI BUKAN HANYA OPERASI MILITER” Juli 2013 yang lalu, namun dengan sedikit berbeda. Dalam buku setebal 246 halaman ini, Penulis menjelaskan lebih lanjut tentang OLI, bila OLI sebelumnya menekankan pada pemahaman bahwa meski menggunakan istilah “operasi”, tetapi OLI bukan hanya operasi militer saja. Apalagi OLI di Papua, bahasan pada buku ini justru difokuskan untuk mendalami
56 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
operasi militer apa saja yang seharusnya yang dilakukan dalam OLI. Seperti buku OLI yang terdahulu, penanganan insurjensi di Papua banyak dijadikan ilustrasi untuk menjelaskan materi operasi yang dibahas dalam setiap bagiannya. Dari sudut pandang yang berbeda, penyampain pernyataan tersebut terkesan ditujukan untuk mengecilkan keberadaan OPM di Papua. Sehingga semua aksi kekerasan bersenjata yang dilakukan OPM untuk menduniakan eksistensinya, dikecilkan menjadi tindakan kriminal yang dilakukan oleh OTK, atau orang tak dikenal. Tidak ada yang salah dengan upaya mengecilkan dan mengkriminalkan insurjensi di Papua dengan cara-cara seperti itu. Lebih lanjut penulis, menambahkan untuk mengatasi gerakan separatis bersenjata (insurjensi) adalah satu dari 14 operasi militer yang menurut undang undang TNI, dapat dilakukan selagi Indonesia tidak sedang berperang dengan negara agresor. Sehingga tentunya tidak pas bila ada pejabat TNI, dan pemerintah berupaya meyakinkan “dunia” bahwa di Papua tidak dilakukan operasi militer. Pernyataan itu tentu tidak benar karena selama ini operasi militer untuk mengamankan perbatasan di darat dan di laut di gelar
di perbatasan Papua dengan negara tetangga. Operasi militer dalam OLI, bukan hanya operasi tempur, tetapi banyak operasi, seperti operasi pengamanan, operasi territorial, operasi intelijen, dan utamanya operasi informasi. Kalaupun digelar operasi tempur tujuannya hanya untuk mencegah penggunaan senjata oleh insurjen untuk mewujudkan niatnya. Ketidakmampuan TNI meredam berbagai aksi kekerasan bersenjata yang dilakukan oleh para insurjen, tidak akan mendapatkan simpati dari siapa pun juga, justru sebaliknya. Sehingga mungkin saja malah dapat berpotensi mengundang intervensi dari masyarakat dunia. Sebagai seorang purnawirawan TNI AD, penulis juga pernah terlibat dalam penugasan di Papua, tentunya tidak berlebihan bila penulis berharap, bahwa penanganan insurjensi di Papua dapat dilakukan secara profesional. Semoga buku berjudul “OPERASI MILITER DALAM OPERSI LAWAN INSURJENSI“ ini dapat menjadi salah satu pustaka yang akan melengkapi catatan perjalanan panjang pengabdian TNI kepada bangsa dan Negara Indonesia. P Rus/ Patriot
SUARA RAKYAT
Taufik Lala
“Prajurit di Perbatasan Perlu Perhatian”
D
isela-sela saat mengisi acara Kamera Ria di TVRI Taufik Lala (40) sebagai pelawak bincang-bincang dengan tim Patriot mengatakan, bagi saya TNI adalah the best karena TNI lah satu-satunya yang harus bertanggungjawab untuk mempertahankan negara kita ini karena TNI selalu berperinsip NKRI harga mati. Hal ini perlu juga ditanamkan kepada para pemuda dan kepada setiap warga negara, agar tertanam jiwa patriotisme kepada negara yang kita cintai ini. Bagi Taufik yang dikaruniai 3 (tiga) anak ini, sebagai pelawak harus selalu suka terus, terkadang memang duka ada tapi bagi kita duka itu adalah awal dari suka yang penting bisa menghibur masyarakat. Apalagi dalam kehidupan TNI pastilah ada dukanya seperti saat menjalankan tugas yang jauh dari anak dan istri, saya tau itu karena sayapun adalah anak seorang purnawirawan TNI AD, ujar Taufik. Lebih lanjut Taufik putra asli Betawi ini mengatakan, negara kita sangat besar oleh karena itu harus memiliki TNI yang kuat dan juga mempunyai jiwa yang besar, banyak hal yang sudah dibuktikan oleh TNI seperti selalu diberangkatkan ke luar negeri dalam misi perdamaian dunia. Saya sebagai masyarakat melihatnya kegiatan TNI tersebut sebagai nilai tambah untuk bangsa kita sedangkan TNI diluar negeri selalu membantu warga negara lain, aku sangat bangga.”tegas Taufik. Saya sebagai warga negara cukup bangga dengan TNI kita yang sudah berusia 70 tahun dengan gagah kompak serta solidnya, hal ini terlihat saat aksi demo yang diperagakan di acara HUT 5 Oktober lalu. Sebagai komedian berharap kepada pemerintah untuk alutsista TNI ditingkatkan terus kualitasnya maupun kuantitasnya, mudah-mudahan kedepan makin bagus, lebih modern, yang lebih penting lagi kesejahteraan prajurit jangan sampai diabaikan. Prajurit TNI yang bertugas di daerah pedalaman dan pulau terluar, kalau saya sebagai lawak bisa ketawa-ketawa di TV, tetapi prajurit TNI yang bertugas di daerah rawan serta diperbatasan dengan negara tetangga, mereka itu perlu perhatian yang baik, seperti kesejahteraannya harus diperhatikan, terutama untuk anak-anak tentara itu tentang pendidikannya karena saya juga merasakan sebagai anak prajurit TNI, saya sangat bangga bisa menghibur para prajurit TNI.” Harap Taufik.P Smd/ Patriot
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 57
SIAP GRAK
Serbuan Teritorial S
eusai melaksanakan apel siang yang memang menjadi kewajiban prajurit, para komunitas Kopral menyempatkan diri mampir Dibawah Pohon Rindang (DPR) yang kebetulan tumbuh didepan rumah dinas Kopral Bejo. Seperti biasanya, mereka ngerumpi ngobrol ngalor ngidul sak kenanya. Bukan diskusi formal apalagi rapat dengar pendapat ngurus negara seperti yang dilakukan para wakil rakyat di Senayan sana. Dari sekian banyak obrolan yang tidak genah, ada sedikit yang agak menonjol atau tema istilahnya, ketika mereka membicarakan masalah instruksi pimpinan mengenai “serbuan territorial”. Topik itu tak sengaja terbuka ketika Kopral Dede ditegor oleh seniornya Kopral Manik. Karena yang lain asyik ngrumpi dan diselingi gelak tawa, eh Kopral Dede malah ngorok ketiduran seperti kecapaian. “Woee….. De keterlauan kamu. Bisa – bisanya ngorok, ditengah orang – orang yang lagi ramai ngobrol seperti ini”, tegor Kopral Manik sambil nepuk paha Kopral Dede dengan niat sedikit ngageti. Tentu saja tepukan tadi membuat gugup yuniornya yang terbuai mimpi indahnya. Penyakit latah Kopral Dede kambuh. “Siap……siap…siap salah …anu…anu ..anu komandan… siap salah”, respon Kopral Dede glagapan kaget atas teguran seniornya. Tentu saja kelatahan Dede itu disambut gelak tawa teman – temannya. “Kamu itu keterlaluan Ting, masak …ditanya malah jawabnya…anu komandan siap salah. Sadar dulu Ting, baru jawab yang pas”, komentar Kopral Syaiful mengingatkan teman satu litingnya. “Emang kecapaian kenapa De….kok sampai ngorok plus sedikit ngiler gitu ? Kopral Ibing ikut menimpali. “Anu …pak Manik, tadi malam saya ikut jagongan, ngobrol sampai malam. Itu ….istri pak Manta khan habis lahiran dan melaksanakan acara tradisi cukur rambut. Nah …..tadi langsung ikut kegiatan serbuan territorial, jadi capai banget dan ketiduran. Maap…maap yah pak Manik… pak Ibing, jawab Kopral Dede dengan logat Sundanya yang kental. “Gayamu Ting…Ting, sok tahu serbuan territorial aja. Emang kamu nyerbu teritorialnya siapa?, tanya Syaiful.
58 | PATRIOT | Edisi Januari 2016
“Anu….ikut sedikit bantu nyabutin rumput sawahnya pak Manta, anggota kelompok tani Nanggewer itu. Emang kamu tahu Ting, apa yang dinamakan serbuan territorial? Kopral Dede balik bertanya kepada Syaiful yang kelakuaanya emang agak tengil itu. “Apa .....serbuan territorial ? Kalau itu sih…….saya juga tidak tahu persisnya…agak bingung. Teritorial khan artinya wilayah, serbuan territorial yah….nyerbu wilayah orang lain…. hehehehehe, jawab Kopral Syaiful sekenanya sambil cengengesan. “Wong sama – sama bego aja, sok berlagak kalian. Nih mumpung guru Kopral Bejo ada, kita tanyakan masalah serbuan territorial itu apa?, Usul Kopral Manik mengomentari para yuniornya yang sok tahu itu. “Iya pak, apa itu serbuan territorial? Daripada Syaiful ngelantur ga jelas begitu, Kopral Ibing menyetujui usul Pak Manik. Kopral Bejo yang selama ini dianggap sebagai sang guru kopral oleh kalangannya karena kesenioran dan pengalaman tugasnya, manggut – manggut kepalanya mendengarkan apa yang dibicarakan oleh koleganya. Ia akan mencoba menjelaskan apa itu serbuan territorial sebatas kemampuannya, sebatas pengetahuan dan pengetahuan prajurit bawahan setingkat kopral. “Jadi begini…..bapak – bapak, kata Kopral Bejo mengawali penjelasannya sambil menyeruput kopi pahit kegemarannya. Sebetulnya apa yang dikatakan Kopral Dede itu sudah benar. Bahkan dia secara langsung sudah melaksanakan program serbuan territorial seperti yang diinstruksikan pimpinan TNI”, tambahnya. Penjelasan awal Kopral Bejo ini tentu saja melegakan dan sedikit bikin bangga Kopral Dede. “Jadi…apa yang saya katakan dan lakukan itu sudah benar yah pak?, Kopral Dede mengomentari apa yang disampaikan sang guru kopral dengan sedikit membusungkan dada dan melirikkan matanya, meledek ke Kopral Syaiful. “Weleh, dipuji dikit aja sudah GR kamu Ting..Ting”, Kopral Syaiful menanggapi ledekan satu angkatannya itu. “Jadi serbuan territorial itu adalah….. ngeter ya pak? Seperti yang pernah saya laksanakan dulu”, Kopral Ibing nyeletuk. “Maksudnya ..ngeter yang mana itu pak Ibing ?, tanya Kopral Dede ingin tahu. “Itu…dulu waktu saya mau berangkat sekolah di Bandung. Saya ngeter….berkunjung ke teman – teman dan tetangga – tetangga, cerita kalau mau sekolah yang tentunya perlu biaya. Lumayan…dikit – dikit dibantu, bisa untuk nambah bekal.. hehehe”, Kopral Ibing menceritakan pengalamannya dulu. “Ngawur..ngaco…. kamu Bing. Kalau itu sih bukan serbuan
territorial..dan bukan operasi territorial. Itu namanya operasi bathok, kasarannya ngemis. Kelakuan jelek kok dibanggakan”, ujar Kopral Manik mengomentari apa yang disampaikan Kopral Ibing. “Teman – teman, jangan ditiru tuh kelakuan Kopral Ibing”, tambah Pak Manik. “Hahahahaha………siap setuju pak Manik” ketawa para kopral seperti koor mendengarkan cerita dan keluguan pak Ibing serta tanggapan dari pak Manik itu. “Wah..gara – gara pak Ibing jadi ganggu penjelasan pak Bejo. Gimana pak, tentang serbuan territorial itu?, tanya Kopral Dede dan teman kopral lainnya ikut menoleh ke Pak Bejo. Sang guru Kopral mencoba mengumpulkan ingatan, pengetahuan dan daya nalarnya untuk menjawab rasa keinginan tahunya teman - temannya. Seperti biasa, ia menyeruput kopi pahit kesukaannya sebelum memberikan penjelasannya. “Serbuan territorial itu merupakan program yang sedang digalakkan dan diinstruksikan oleh pimpinan TNI kita guna mendukung program pemerintah”, kata Kopral bejo mengawali penjelasannya. “Waow, kalau sudah gini gaya pak Bejo sudah seperti dosen loh”, kelakar Kopral Manik pada pak Bejo. Hanya kopral Manik saja dikomunitas itu yang berani ngeledek sang guru Kopral, karena Kopral Manik hanya beda satu klik saja baik itu factor usia maupun angkatan. “Mau dilanjutkan enggak nih, wong Cuma kopral lumutan gini kok disamakan dosen. Yo jauhlah “, timpal Pak Bejo. “Yo dilanjutkan donk pak, gitu aja ngambek. Nanti cepet tua dan kena struk loh”, canda pak Manik dan minta pak Bejo meneruskan penjelasannya. “Bapak – bapak khan tahu dan mungkin sering dengar, bahwa saat ini pemerintah memiliki program swasembada pangan. Istilah kerennya, untuk meningkatkan ketahanan pangan kita. Nah pemerintah melalui Kementerian Pertanian menggandeng TNI untuk mensukseskan program swasembada pangan. Selanjutnya pimpinan kita menginstruksikan agar seluruh jajaran TNI melaksanakan serbuan territorial”, jelas Pak Bejo lebih lanjut. “Loh dalam pelajaran sekolah SD, kita khan negara agraris pak dan masih banyak petani kita pak. Mereka swasembada pak, tanam sendiri, melihara sendiri, panen sendiri dan gak pernah beli beras. Itu namanya khan swasembada, sudah mandiri pak”, komentar Kopral Ibing nyerocos sok tahu. Beragam pemahaman muncul dalam komunitas Kopral itu mendengar komentar pak Ibing. Ada yang membenarkan dan ada menyalahkan. Tetapi yang lebih banyak adalah bingung, tidak mengerti apa yang disampaikan pak Ibing. Untung Senior Kopral itu kembali melanjutkan penjelasannya. “Bukan..bukan itu pak Ibing. Maksudnya, produksi pangan khususnya beras yang dihasilkan oleh para petani belum bisa mencukupi kebutuhan nasional, belum bisa memenuhi yang dibutuhkan seluruh rakyat Indonesia. Dari tahun – ketahun negara kita ini terus mengimpor bahan makanan dari luar negeri. Padahal seperti kamu bilang tadi, negara kita adalah negara
agraris yang memiliki banyak lahan dan potensi bahan makan”, jelas pak Bejo agak panjang. “Iya ya, aneh bin ajaib. Katanya negara agraris, tanahnya subur….kok ngimpor terus. Ngomong – ngomong pak, apa kita pernah bisa berswasembada beras pak?, Kopral Dede menyela. “Pernah sih, kalau tidak salah tahun 1985 kita pernah berhasil berswasembada beras. Malah sudah sempat ekspor beras segala. Tapi hanya setahun, habis itu ngimpor dan ngimpor lagi sampai saat ini. Nah, pemerintah melalui Menteri Pertanian ingin mengulang kembali keberhasilan berswasembada beras seperti tahun 1985 itu”, tutur sang guru Kopral. “Tapi pak, untuk mewujudkan swasembada pangan khan bukan urusan kita, tetapi urusan Kementerian Pertanian”, sela Kopral Manik. “Nah ini, ini yang harus saya luruskan dan saya jelaskan”, ujar pak Bejo. Sang guru kopral ini kelihatan serius menanggapi komentar nyleneh pak Manik. “Begini pak Manik dan saudara – saudara sekalian, agar bapak – bapak gak kena pengaruh cara berpikir bos dari Tarutung ini”, tutur Pak Bejo mengawali penjelasannya. Pertama, dalam buku saku kita disebutkan bahwa tugas kita ada yang dinamakan Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang bersifat bantuan. Membantu bidang lain dalam hal ini adalah membantu program pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan. Dan itu sudah ada kesepakatannya atau istilah kerennya MoU antara pimpinan kita dengan pihak Kementerian Pertanian”, jelas pak Bejo serius. “Kedua, sesuai dengan salah satu kode etik kita yang tertuang dalam 8 wajib TNI. Prajurit wajib membantu kesulitan masyarakat disekitarnya. Dalam hal ini, kesulitan dari para petani kita. Mulai dari mendapatkan bibit yang baik, pengelolaan tanaman, irigasi, mendapatkan pupuk, penampungan hasil panen dan sebagainya. Tugas kita membantu mereka”, tambah pak Bejo. “Terus pak, mengenai istilah serbuan. Itu maksudnya apa ? Kita harus nyerbu apa?, tanya Kopral Dede. “Yah itu, membantu kesulitan para petani kita tadi agar mereka jadi semangat bekerja sebagai petani”, kata pak Bejo. Nah kalau istilah serbuan itu, maksudnya dilaksanakan secara bersama – sama, oleh seluruh prajurit dan oleh satuan TNI dari yang paling atas sampai satuan paling bawah. Oleh prajurit dan satuan TNI yang tersebar di seluruh nusantara, dari Sabang sampai Merauke”, tambahnya. Komunitas kopral itu manggut – manggut, terkesan dapat memahami apa yang disampaikan oleh seniornya. Sementara sang guru kopral malah termangu – mangu sendiri, bimbang dan dalam hatinya bertanya- tanya, apakah yang ia sampaikan itu benar. Namun ia mencoba untuk memupus kebimbangan itu dengan harapan koleganya, termasuk para pembaca patriot memaklumi bahwa itu hanya pendapat Kopral Bejo, . Itulah obrolan singkat para kopral mengenai “serbuan teritorial” yang diinstruksikan pimpinannya. P Dim | Patriot
PATRIOT | Edisi Januari 2016 | 59
60 | PATRIOT | Edisi Januari 2016