I.
UMROH
A. Hukum Umroh Adalah Wajib Sama Dengan Hajji Asy-Syafi'i metenatapkan bahwa Umroh adalah fardhu (wajib). Abu Hanifah, Malik, Abu Tsaur menetapkan bahwa Umroh adalah sunnat mu'akadah (sunnat yang mendekati wajib). Dalil yang dipegang Asy-Syafi'i ialah surat Al-Baqarah (2): 196
وأتموا الحج والعمرة هلل Artinya: "Dan sempurnakanlah Hajji dan Umroh untuk Allah". Para ulama seluruhnya menetapkan bahwa Umroh disyariatkan, sebab mengingat hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Aisyah:
نعم عليها جهاد ال قتال فيه وهو الحج:قلت يا رسول هللا صلي هللا عليه وسلم على النساء جهاد؟ قال والعمرة Artinya: "aku berkata: Ya, Rasulullah, apakah ada jihad atas para wanita? Nabi menjawab: "Ada", yaitu jihad yang tidak ada pertempurannya, yakni: Hajji dan Umroh". HR Ibnu Majah, Al Baihaqi dan lain-lain dengan sanad yang shahih Sunan Ibnu Majah
1
Tentang kewajiban Umroh, banyak Hadits yang menunjukkan hal itu. Diantaranya, sabda Rasulullah SAW tatkala menjawab pertanyaan Jibril tentang Islam, beliau menjawab:
وتحج البيت وتعتمر, وتوتي الزكاة, وتقيم الصالة,االسالم أن تشهدأن ال إله أال هللا وأن محمدا رسول هللا وتغتسل من الجنابة وتتم الوضوء وتصوم رمضان Artinya: "Islam itu adalah: Anda bersaksi bahwa tiada Tuhan (yang haq disembah) selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasul Allah; Anda dirikan sholat; Anda tunaikan zakat; Anda laksanakan Hajji dan Umroh; Anda bermandi janabat; Anda sempurnakan wudhu; dan Anda berpuasa pada bulan Ramadhan. (Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Ad-Daraquthni dari Umar bin Khaththab . Ad-Daruqutni berkata: sanad Hadits ini shahih) Umroh yang diwajibkan seumur hidup guna memenuhi perintah Allah dalam QS Al-Baqarah (2): 196 tersebut di atas, cukup hanya sekali. Umroh diluar itu hukumnya sunnat dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW hingga masa hidupnya beliau melaksanakan empat kali Umroh. Apalagi mengingat nilai-nilai pahala Umroh yang begitu besar sampai dapat menghapuskan dosa antara kedua masa Umroh. Hajji dalam satu tahun hanya bisa dilaksanakan satu kali, sedangkan Umroh bisa beberapa kali. Bahkan nilai ibadah empat kali Umroh sama dengan satu kali Hajji. Umroh-Umroh sunnat yang dilakukan bisa pula diniatkan untuk mengumrohkan orang tua yang sudah meninggal tanpa mengurangi pahala bagi yang bersangkutan.
2
B. Umroh yang dilaksanakan Rasulullah Rasulullah selama hidupnya melakukan empat kali Umroh, yakni: 1. 2. 3. 4.
Umroh Hudaibiyah, dilakukan bulan Dzulqoidah tahun 6 Hijriyah Umroh Al-Qadahal (masa berlakunya perjanjian Hudaibiyah), dilakukan pada bulan Dzulqoidah tahun 7 Hijriyah Umroh Ji'ronah, dilakukan pada bulan Dzulqoidah tahun 8 Hijriyah Umroh yang disatukan dengan Hajji, beliau berihrom untuk keduanya (Umroh dan Hajji) secara bersamaan pada bulan Dzulqoidah tahun 10 Hijriyah dengan bermiqot ihrom di Bir Ali (Dzulkhulaifah) dengan menuntun seratus ekor gibas. Inilah yang disebut cara Hajji Qiran dan ibadah Hajji Rasulullah tahun 10 Hijriyah itu dikenal dengan nama Hajji Wada' (Hajji perpisahan) karena setelah itu hari senin 12 Rabi'ul Awal tahun 11 Hijriyah, Rasulullah wafat. Rasulullah tidak berumroh lagi selain itu setelah Hijrah.
C. Keutamaan Umroh 1. Penghapus dosa diantara kedua Umroh. Antara Umroh dengan Umroh adalah penghapus dosa, sedangkan Hajji mabrur pahalanya adalah surga. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda:
العمرة الى العمرة كمارة لما بينهما والحج المبرور ليس له اال الجنة Artinya: "Umroh ke Umroh menjadi kaffarat bagi dosa yang diantara keduanya; sedang Haji mabrur, tidak lain pembalasannya hanyalah surga". 2. Umroh bulan ramadhan, pahalanya sama dengan Hajji. Ummu Hani berkata, sabda Rasul: "Umroh pada bulan Ramadhan sebanding dengan berhajji bersamaku". Hadits Bukhori dan Muslim dari Ibnu Abbas:
عمرة فى رمضان تعدل حجة Artinya: "Umroh dibulan Ramadhan menyamai Hajji".
3
D. Waktu Umroh Tidak ada batasan waktu untuk melakukan Umroh, dengan kata lain dalam hal Umroh tidak mengenal istilah "Miqot Zamani". Umroh boleh dikerjakan diluar masa Haji ataupun dibulan-bulan Hajji. Seseorang boleh mengerjakan Umroh didalam masa Hajji (Miqot Zamani) tanpa mengerjakan Hajji. Hal ini pernah dilakukan Umar yang berumroh dibulan Syawal lalu kembali ke Madinah tanpa berhajji. Orang Jahiliyahlah yang menganggap bahwa berumroh dibulan Hajji merupakan kejahatan besar. Mereka mengatakan bahwa Umroh dilakukan setelah berakhirnya bulan Safar dan telah selesai jejak kaki orang berhajji dan mereka semua telah kembali dari Hajji. Setelah Islam datang, Rasulullah SAW menyuruh para sahabat berumroh dibulan Hajji dan memasukkan Umroh kedalam Hajji. Itulah yang dinamakan Hajji Qiran dan Hajji Tamattu. Bahkan Rasulullah SAW sendiri melakukan empat kali Umroh pada bulan-bulan Hajji. E. Miqot Makani untuk Umroh Seseorang yang bermaksud mengerjakan Umroh: 1. Apabila ia bertempat tinggal di luar Miqot Makani, maka dia berihrom di Miqot Makani, yaitu: a. b. c. d.
Yang Yang Yang Yang
datang datang datang datang
dari dari dari dari
Utara berihrom di Bir Ali (Dzulkhulaifah) Selatan berihrom di Yalamlam Timur berihrom di Qornul Manazil Barat berihrom di Zuhfah
Haramlah bagi orang yang berniat Umroh melewati Miqot Makani tanpa berihrom dan umrohnya menjadi tidak syah. 2. Apabila ia berada di dalam daerah Miqot Makani tetapi di luar tanah Haram maka ia berihrom dari rumahnya. 3. Apabila berada di daerah tanah Haram, maka dia harus keluar ke daerah tanah Halal yang disunnahkan Rasul ialah Tan Iem dan Ji'ronah, setelah berihrom ia masuk kembali ke daerah tanah Haram untuk melaksanakan Umroh dengan Thawaf, Sa'i dan Tahallul.
4
F. Manasik Umroh
Ringkasan Manasik umroh (rukun)
Ihrom Umroh
Thawaf Umroh
Sa’i Umroh 1. Ihrom Umroh
Bergunting/Cukur
Persiapan Ihrom Umroh seperti mandi dan mengenakan pakaian Tahallul Ihrom, boleh dilakukan sebelum memasuki Miqot Makani. Tetapi sunnahnya (yang dicontohkan Rasul) bila memungkinkan, lakukanlah di Miqot Makani. Di Miqot Makani, setelah siap dengan mengenakan pakaian Ihrom, lakukanlah sholat, baik sholat sunnat (seperti sholat Tahiyatul Masjid) atau sholat fardhu yang sudah tiba waktunya pada saat itu (Dhuhur, Ashar, dll). Sistematika Ihrom Umroh di Miqot Makani adalah sebagai berikut:
5
Ketika Memasuki Miqot PAKAI IHROM Sholat Sunnat Dua Rakaat atau Sholat Wajib
BERNIAT IHROM UMROH
Membaca Talbiyah
لبيك ال شريك لك لبيك,لبيك اللهم لبيك الشريك لك لبيك,ان الحمد و لنعة لك والملك
Sunnah Rasulullah sebelum berihrom melakukan mandi kemudian berwudhu, setelah itu mengenakan baju ihrom: -
Bagi kaum pria, baju ihrom hanya 2 helai kain yang tidak berjahit. Helaian pertama disarungkan untuk menutup bagian bawah dan helai kedua dipakai untuk menutup bagian atas. Bagi kaum wanita, seluruh tubuh ditutup kecuali muka dan telapak tangan, tidak boleh menggunakan kain yang tipis (transparan) dan tidak boleh ketat hingga dapat memperlihatkan garis-garis tubuh.
6
Disunnahkan menggunakan kain putih. Bagi jamaah yang datang dari Indonesia karena menggunakan pesawat terbang dan Miqot Makaninya di Qornur Manazil (bagi mereka yang langsung ke Mekkah) lebih utama mandi dan menggunakan baju ihrom sebelum naik pesawat di Indonesia (di rumah masing-masing). Bisa juga melakukan hal tersebut tatkala pesawat transit di Dubai atau Abu Dhabi, tetapi tidak bisa menjamin tata laksana dengan sempurna mengingat waktu dan tempat lapangan yang belum kita kenal. Sesampainya pesawat di atas Qornul Manazil, ± 3/4 jam sebelum landing di Jeddah (biasanya apabila menggunakan pesawat Saudi Arabia sudah diberi tahu jauh sebelumnya oleh pramugari), pada saat itu kita langsung mengucapkan niat Ihrom Umroh dengan ucapan:
لبيك اللهم عمرة Artinya: "Hamba penuhi panggilan-Mu (hadir) ya Allah untuk Umroh". Apabila memungkinkan, terlebih dahulu sebelium mengucap niat Ihrom Umroh, melakukan sholat yang berlaku pada saat itu, bsa sholat fardhu atau sholat sunnat. Misalnya jika berada dalam waktu dhuha maka sholat dhuha, tetapi jika sudah waktu dzuhur maka melakukan sholat zhuhur dan ashar yang dijamak dan diqosor, kemudian setelah itu mengucapkan niat Umroh. Tentu saja sebelum sholat harus berwudhu atau bertayamum. Tidak dikenal dan tidak dicontohkan Rasul adanya sholat sunnat Ihrom. Melakukan sholat pada saat menjelang niat Ihrom hukumnya sunnat, artinya bagi kaum wanita yang pada saat akan berihrom berada dalam keadaan haid (nifas) maka tetap syah ihromnya walaupun tidak sholat.
7
Setelah berniat Ihrom Umroh, melakukan Talbiyah sekalipun masih berada di pesawat, dengan ucapan:
الشريك لك لبيك, لبيك ال شريك لك لبيك ان الحمد و النعة لك والملك,لبيك اللهم لبيك Artinya: "Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, ya Allah aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan kebesaran adalah untuk-Mu semata-mata segenap kerajaan untuk-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu". Talbiyah dilakukan terus sampai dan baru berhenti saat memasuki Masjidil Haram saat memulai Thawaf di depan Hajarul Aswad. Tatacara sunnah Rasul memasuki Masjidil Haram: a. Membaca do'a pada saat memasuki pintu gerbang Masjidil Haram
اللهم انت السالم ومنك السالم فحينا ربنا بالسالم وادخلنا الجنة دار السالم تباركت وتعاليت ياذا بسم هللا والحمد هللا والصالة. اللهم افتع لى ابواب رحمتك ومغفرتك وادخلنى فيها.الجالل واالكرام .والسالم على رسول هللا Artinya: "Ya Allah, Engkaulah sumber keselamatan, dan dari pada-Mu-lah datangnya keselamatan itu semua. Maka sambutlah kami wahai Tuhan, dengan selamat sejahtera dan masukkanlah kami ke dalam surga negeri-Mu yang bahagia. Maha pemberi berkat dan maha tinggilah Engkau wahai Tuhan yang punya keagungan dan kehormatan. Ya Allah, bukalah untukku pintu rahmat dan ampunan, masukkanlah aku ke dalam ampunan-Mu. Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah serta sholawat dan salam untuk Rasulullah".
8
b. Sewaktu melihat Ka'bah berhenti sejenak dan berdo'a
وزد من شرفه وكرمه ممن حجه اواعتمره,اللهم زدهذا البيت تشريفا وتعظيما وتكريما ومها به تشريفا وتعظيما وتكريما وبرا Artinya: "Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, kehormatan, keagungan dan kehebatan pada Paitullah ini, dan tambahkanlah pula pada ornag-orang yang memuliakan, menghormati dan mengagungkannya". c. Berjalan menuju Hajarul Aswad dengan tidak hentinya mengucapkan do'a:
وقل جاء الحق.رب ادخلنى مدخل صدق واخرجنى مخرج صدق واجعل لى من لد نك سلطانا نصيرا وزهق الباطل ان الباطل كان زهو قا Artinya: "Ya Tuhanku, masukkanlah aku secara masuk yang benar, dan keluarkanlah aku secara keluar yang benar dan berikan pahala dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong. Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap". d. Sampai di hajarul Aswad kemudian start memulai Thawaf 2. Thawaf a. Di Hajarul Aswad Thawaf diawali dengan mengecup Hajarul Aswad (bila memungkinkan), jika tidak bisa, cukup dengan Istilam sambil menghadap Hajarul Aswad dan mengucap:
اللهم ايمانا بك وتصسيعتا بكتا بك ووفاء بعهدك واتباعا لسنة نبيك, وهللا اكبر,بسم هللا Artinya: "Dengan menyebut nama-Mu, dan Allah maha besar, wahai Tuhanku, aku mengerjakan Thawaf ini karena iman kepada-Mu, karena membenarkan kitab-Mu dan karena memenuhi janji-Mu dan mengikuti sunnah Nabi-Mu".
9
b. Dari Hajar Aswad hingga rukun Yamani Berjalan dengan tegap mengitari Ka'bah ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam), lengan kiri ke arah Hajarul Aswad sedangkan lengan kanan ke arah luar. Tidak ada bacaan yang baku yang harus diucapkan dalam gerakan ini, boleh saja dengan membaca do'a-do'a yang kita hafal dan kenal artinya atau ayat-ayat Al-Qur'an. Yang tertera di dalam buku do'a manasik Nur'l Haromain itu salah satu do'a-do'a yang disusun oleh para ulama berdasarkan hadits. Dalam mengitari lingkaran ini tidak boleh masuk ke daerah Hijir Ismail tetapi harus diluarnya. c. Di rukun Yamani Mengusap rukun yamani atau beristilam smbi mengucapkan:
بسم هللا – هللا اكبر – وهلل الحمد d. Diantara rukun Yamani dan Hajarul Aswad membaca do'a
ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى االخرة حسنة وقنا عذاب النار وادخلنا الجنة مع االبرار يا عزيز يا غفار يا رب العالمين Artinya: "Wahai Tuhan kami berilah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhiratdan periharalah kami dari api neraka. Dan masukkanlah kami ke dalam surga bersama orang-orang yang berbuat baik, wahai Tuhan yang maha mulia, maha pengampun dan Tuhan yang menguasai seluruh alam".
10
e. Di Hajarul Aswad Sambil mengecup atau mengusap Hajarul Aswad (bila memungkinkan), ucapkanlah:
بسم هللا – هللا اكبر – وهلل الحمد Apabila tidak bisa mengecup, maka lakukanlah dengan beristilam (menghadap Hajar Aswad sambil mengacungkan telunjuk) dan kaki menginjak garis yang berwarna coklat kehitaman di lantai yang terbentang dari Rukun Hajar Aswad ke arah tenggara Maka selesailah thawaf putaran pertama yang dilanjutkan dengan putaran kedua hingga ke tujuh. Seusai tujuh putaran mengitari Ka'bah kemudian berdo'a di Multazam f. Di Multazam Multazam adalah daerah yang terbentang ke arah timur dan tenggara antara rukun Hajar Aswad dengan Pintu Ka'bah. Berdo'alah di tempat ini, tidak perlu persis di bawah pintu Ka'bah, boleh saja dilakukan di arah timur dan tenggara dari rukun Hajar Aswad dan pintu Ka'bah. Daerah ini adalah daerah yang super sensitif untuk berdo'a memohon kepada Allah (bukan kepada Ka'bah!!!) apabila dilakukan seusai Thawaf, baik Thawaf wajib atau rukun maupaun Thawaf sunnat. Kalimat-kalimat do'a tidak ada yang baku, asal dilakukan sesuai dengan tata kesopanan berdo'a yang dicontohkan Rasul. Isi atau materi do'a terserah pada dirinya masing-masing sesuai dengan kebutuhannya bahkan boleh menggunakan bahasa sendiri (bahasa Indonesia). Seusai berdo'a di Multazam disunnatkan melakukan sholat dua rakaat di belakang Maqom Ibrahim dan berdo'a.
11
g. Di Maqom Ibrahim Seusai berdo'a di Multazam lakukanlah sholat dua rakaat di belakang Maqom Ibrahim, jadi posisi Maqom Ibrahim berada diantara kita dengan Ka'bah. Rakaat pertama sesudah Al-Fatihah membaca surat Al-Kafirun, rakaat kedua setelah Al-Fatihah membaca surat Al-Ikhlas. Seusai sholat berdo'alah seperti yang dilakukan di Multazam, tidak ada do'a yang baku. Yang tertulis dalam buku do'a manasik Nur'l Haromain adalah do'a yang disusun para ulama berdasarkan sunnah Rasul. Melakukan sholat dan berdo'a dibelakang Maqom Ibrahim ini hukumnya sunnat, jadi apabila tidak dilakukan ibadah Thawaf tetap syah. Seusai sholat dan berdo'a dibelakang Maqom Ibrahim kemudian lakukanlah sholat dan berdo'a di Hijir Ismail. h. Di Hijir Ismail Hijir Ismail adalah suatu lapangan yang terletak di sebelah utara Ka'bah diantara Ka'bah dengan Hatim (tembok berbentuk setengah lingkaran) dimana dahulu adalah bertempatnya Siti Hajar dan Ismail menunggu pada saat Nabi Ibrahim diperintahkan Allah merenovasi Ka'bah. Lakukanlah disini sholat dua rakaat. Seusai sholat berdo'a. disini juga tidak ada do'a yang baku. Sholat dan berdo'a di Hijir Ismail, hukumnya sunnat, jadi apabila tidak dilakukan maka ibadah Thawaf tetap syah. Dengan serangkaian ibadah Thawaf ini, maka selesailah dan sempurnalah ibadah Thawaf yang kemudian dilanjutlkan dengan ibadah Sa'i. Sebelum melakukan Sa'i, sunnah Rasul pergi ke sumur Zamzam dan minum air Zamzam. Sekarang, pelaksanaan minum air Zamzam ini tidak dilakukan dengan pergi ke sumur Zamzam (turun ke bawah), tetapi cukup dengan pergi ke arah tembok sebelah timur Ka'bah, disana terdapat keran-keran yang mengalirkan air Zamzam.
12
Keutamaan minum air Zamzam: a. Secara Religis melaksanakan sunnah Rasul dan tentu mendapat pahala. b. Secara medis mencegah dehidrasi sehubungan dengan udara di Saudi dengan kondisi kelembaban udara yang rendah. Walaupun pada musim dingin kelembaban hanya 8 – 15 %. Meskipun tidak melakukan gerakan, cairan tubuh tersedot keluar, apalagi setelah melakukan gerakan Thawaf. Jadi, sunnah Rasul minum air Zamzam ini sangat terpuji menurut pandangan medis. Do'a minum air Zamzam:
اللهم إنى أسا لك علما نافعا ورزقا واسعا وشغاء من كل داء وسقم برحمتك يا أرحم الراحمين Artinya: "Ya Allah, aku mohon pada-Mu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rizqi yang luas dan sembuh dari segala sakit dan penyakit, dengan rahmat-Mu ya Allah wahai Tuhan yang maha pengasih". Seusai munim Zamzam naik menuju bukit Shofa untuk selanjutnya melaksanakan Sa'i. 3. Sa'i a. Menuju Bukit Shofa Dari tempat minum air Zamzam kita naik ket bukit Shofa sambil membaca:
فمن حج. الرحيم أبدأ بمابدا هللا به ورسوله إن الصفا والمروة من شعائر هللا.بسم هللا الرحمن البيت أواعتمر فال جناح عليه أن يطوف بهما ومن تطوع خيرا فان هللا شاكر عليم Artinya: "Dengan nama Allah yang maha pengasih dan penyayang. Aku mulai dengan apa yang telah dimulai oleh Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Shofa dan Marwa sebagian dari syiar-syiar (tanda kebesaran) Allah. Barang siapa yang berkali ke Baitullah ataupun berumroh maka tidak ada salahnya untuk melakukan Sa'i pada keduanya (Shofa dan Marwa). Dan barang siapa yang berbuat lebih baik lagi, maka sesungguhnya Allah maha menerima dan maha mengetahui".
13
b. Di Bukit Shofa Sebelum memulai Sa'i berhenti sejenak untuk Wukuf di Bukit Shofa menghadap ke Ka'bah lalu berdo'a:
هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر وهلل الحمد هللا أكبر على ما هدانا والحمد هلل على ما أوالنا الاله إال هللا وحده ال شريكله له الملك وله الحمد يحيى ويميت بيده الخير وهو على كل شيء قدير ال إله إال هللا وحده ال شريكله له أنجز وعده ونصر عبده وهزم االحزاب وحده ال إله أال هللا وال نعبد إال إياه مخلصين له الدين ولو كره الكافرون Artinya: "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Segala puji bagi Allah, Allah maha besar atas segala sesuatu yang telah Allah memberi petunjuk kepada kami, segala puji bagi Allah atas sesuatu yang telah Allah memberi kuasa kepada kami, tidak ada Tuhan selain alla yang esa, tidak ada sekutu bagi_Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dialah yang menghidupkan dan mematikan dengan kekuasaan-Nya, dan Dialah berkuasa atas segala sesuatu. Tidak ada Tuhan selain Allah yang esa, tidak ada sekutu bagi-Nya dan menghancurkan musuh dengan keesaan-Nya. Tidak ada Tuhan selain Allah dan kami tidak akan menyembah kecuali kepada-Nya dengan ikhlas dan menuruti agama-Nya walaupun orang-orang kafir benci". Seusai berdo'a kita beristilam sambil mengucapkan:
بسم هللا – هللا أكبرkemudian segera menuju bukit Marwa.
14
c. Perjalanan pertama menuju bukit Marwa ± 75 m dari bukit Shofa terdapat lampu hijau dan tembok hijau yang pertama. Do'a yang dibaca dari bukit Shofa ke pilar hijau yang pertama tidak ada yang baku, salah satu do'a yang disusun oleh para ulama adalah membaca:
هللا اكبر هللا اكبر هللا اكبر هللا اكبر كبيرا والحمد هلل كثيرا وسبحان هللا العظيم وبحمده الكريم بكرة واصيال ومن الليل فا سجد له وسبحه ليال طويال ال إله إال هللا وحده انجز وعده ونصر عبده وهزم االحزاب وحده ال شىء قبله وال بعده يحيى ويميت وهو حي دائم ال يموت وال يفوت أبدا بيده الخير وإليه المصير وهو على كل شىء قدير Artinya: "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar dengan segala kebesaranNya. Segala puji bagi Allah dengan segala pujian-Nya yang tidak terhingga, maha suci Allah dengan pujian yang maha mulia dari pagi hingga petang. Bersujud serta bertasbihlah pada-Nya sepanjang malam. Tidak ada Tuhan selain dari Allah, yang maha esa, yang menepati janji-Nya membela hambaNya yang menghancurkan segalanya ataupun yang terkemudian dari pada-Nya Dialah yang menghidupkan dan mematikan dan Dia adalah maha hidup kekal tiada mati dan tiada luput untuk selama-lamanya hanya di tangan-Nyalah terletak kebaikan dan kepada-Nyalah tempat berpulang dan hanya Dialah yang maha kuasa atas segala sesuatu". Dari pilar hijau yang pertama ± 100 m terdapat pilar hijau yang kedua. Disini membaca do'a yang baku, yakni do'a antara dua pilar hijau:
رب اغفر وارحم واعف وتكرم وتجا وزعما تعلم انك تعلم ماال نعلم انك انت هللا االعز االكرم Artinya: "Ya Allah ampunilah, sayangilah, maafkanlah, mulyakanlah serta hapuskanlah apa-apa yang Engkau ketahui dari dosa kami. Sesungguhnya Engkau maha mengetahui apa-apa yang kami sendiri tidak tahu. Sesungguhnya Engkau ya Allah maha tinggi dan maha mulya".
15
Diantara dua pilar hijau ini bagi jamaah pria disunnahkan melakukan lari ramal, sedangkan bagi kaum wanita berjalan biasa. Dari pilar hijau yang kedua menuju bukit Marwa, tidak ada do'a yang baku. Bisa melakukan do'a sendiri yang dicontohkan Rasul atau ayat Qur'an. Salah satu kumpulan do'a yang disusun oleh para ulama adalah sebagai berikut:
ربنا نجنا من النار سالمين غانمين فرحين مستبشرين مع عبادك الصالحين مع الذين انعم هللا عليهم من النبيين والصديقين والشهداء والصالحين وحسن اولئك رفيق ذلك الفضل من هللا وكفى باهلل عليما ال اله اال هللا حقا حقا ال اله اال هللا تعبدا ورقا ال اله اال هللا و النعبد اال اياه مخلصين له الدين ولوكره الكافرون Artinya: "Ya Allah ya Tuhan kami hindarkanlah kami dari neraka dengan selamat, kegembiraan dan kemenangan bersama hamba-hamba-Mu yang sholeh dan orang-orang yang telah engkau beri ni'mat kepada mereka seperti para Nabi-nabi, orang-orang yang jujur, para syuhada dan orang-orang yang sholeh dan berkepribadian yang baik. Sesungguhnya tiada Tuhan melainkan Allah dan kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya dengan tulus ikhlas walaupun orang-orang kafu tidak senang dengan perbuatan kami". Pada saat mendaki ke bukit Marwa ucapkan do'a yang baku sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Baqarah (2): 158 [50] Do'a ini diucapkan setiap akan mendaki bukit Shofa maupun bukit Marwa.
16
d. Perjalanan kedua dari bukit Marwa ke bukit Shofa Dilakukan seperti perjalanan pertama. Dari bukit Marwa hingga pilar hijau tidak ada do'a yang baku. Salah satu do'a yang dihimpun para ulama sebagaimana tertera dalam buku do'a manasik AIRMARINDO. Antara dua pilar hijau membaca do'a yang baku seperti tersebut di atas. Tatkala mendaki ke bukit Shofa, bacalah do'a yang baku yang terdapat dalam surat Al-Baqarah (2): 158. e. Perjalanan ketiga sampai ketujuh lakukan seperti hal di atas dan bacaan do'anya terdapat dalam buku do'a manasik AIRMARINDO. f. Berakhir di bukit Marwa Dengan berakhirnya tujuh perjalanan Sa'i, kemudian berwukuf di bukit Marwa sambil menghadap ke Kiblat dan panjatkanlah do'a. Sebenarnya tidak ada do'a yang baku, baik di bukit Shofa maupun di bukit Marwa. Salah satu do'a yang dihimpun para ulama ialah sebagaimana tertera di dalam buku do'a manasik AIRMARINDO. Seusai berdo'a (jangan disia-siakan berdo'a di bukit Shofa dan Marwa karena disini tempat yang sinsitif untuk berdo'a yang disyariatkan oleh Siti Hajar) kemudian melakukan Tahallul 4. Tahallul Tahallul ini menandakan telah berakhirnya masa pengharaman (Ihrom) pada ibadah Umroh guna memasuki suasana halal. Tahallul ini ditandai dengan mencukur / menggunting rambut. Dengan telah bertahallul maka selesailah tata pelaksanaan ibadah Umroh dan jamaah bisa berganti pakaian dan telah bebas dari pengharaman Ihrom. Seusai melaksanakan Umroh yang pertama ini, yang merupakan Umroh wajib, dianjurkan dan dicontohkan Rasul untuk melakukan Umroh-Umroh berikutnya sementara kita masih berada di tanah Haram (Mekkah). Untuk melakukan Umroh yang kedua, Ihromnya dengan mengambil Miqot di luar tanah Haram, yaitu di tanah Halal yang disunnahkan oleh Rasul yaitu daerah Tan Im dan Ji'ronah.
17