PUTUSAN Nomor 1614/Pdt.G/2015/PA.Pas
qvºRÛ¯ spºRÛ¯ tÛÛ¯ qT± DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Gugat antara : PENGGUGAT, umur 35 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Jual Bakso, tempat kediaman di Kota Pasuruan, sebagai Penggugat; MELAWAN: TERGUGAT umur 47 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Tukang Bor, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan , sebagai Tergugat ; Pengadilan Agama tersebut ; Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara ; Setelah mendengar keterangan Penggugat ; Setelah memeriksa bukti - bukti dalam persidangan ; DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan surat Gugatan tertanggal 15 Oktober 2015 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan Nomor 1614/Pdt.G/2015/PA.Pas tanggal 15 Oktober 2015 yang mengemukakan hal hal sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat telah melangsungkan perkawinan dengan Tergugat pada tanggal 13 Agustus 2015 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor 0196/51/VIII/2015, tanggal 13 Agustus 2015 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan;
2. Bahwa setelah menikah Penggugat dengan Tergugat bertempat tinggal sebagai suami istri di rumah orangtua Penggugat selama 1 hari belum berhubungan sebagaimana layaknya suami istri (Qobla dukhul); 3. Bahwa sejak semula rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak pernah terjadi keharmonisan; 4. Bahwa ketidak harmonisan tersebut disebabkan setelah menikah tiba-tiba Penggugat berubah pikiran tidak mencintai Tergugat; 5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah tempat tinggal sekitar 2 bulan tepatnya sejak tanggal 13 Agustus tahun 2015 karena Penggugat pergi meninggalkan Tergugat; 6. Bahwa selama berpisah tersebut antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi ; 7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Penggugat yang demikian ini, Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Tergugat; Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa,
mengadili dan
menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut : Primiar : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat 2. Menjatuhkan talak bain sughro Tergugat kepada Penggugat 3. Membebankan Penggugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum Subsidair : Mohon Putusan yang seadil-adilnya Bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Penggugat hadir secara in person, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir tanpa alasan yang sah, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, serta tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir dalam sidang sebagai kuasanya yang sah ; Bahwa Majelis Hakim menasihati Penggugat agar rukun kembali membina rumah tangga dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil, kemudian
Hal. 2 dari 11 hal Put Nomor 1614/Pdt.G/2015/PA.Pas
dalam sidang tertutup untuk umum dibacakan surat Gugatan Penggugat, dan ternyata Penggugat tetap mempertahankan Gugatannya untuk bercerai dengan Tergugat, dan Penggugat menyatakan tidak ada perubahan maupun tambahan dalam surat Gugatannya ; Bahwa
untuk
menguatkan
dalil-dalil
Gugatannya,
Penggugat
mengajukan bukti - bukti surat sebagai berikut : -
Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan Nomor : 0196/51/VIII/2015 tanggal 13 Agustus 2015, telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, kemudian oleh Ketua Majelis diberi tanda P dan di paraf Bahwa selain bukti surat - surat tersebut, Penggugat juga menghadirkan
2 (dua) orang saksi yaitu : 1. SAKSI 1, umur 60 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Kota Pasuruan; Di bawah sumpahnya saksi menerangkan sebagai berikut : a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai ibu Penggugat b. Bahwa semula Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 1 hari namun belum pernah berhubungan sebagaimana layaknya suami istri (qobla dukhul); c. Bahwa sejak semula
rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak
harmonis; d. Bahwa pertengkaran tersebut disebabkan karena setelah menikah tiba-tiba Penggugat berubah pikiran tidak mencintai Tergugat; e. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah tempat tinggal sekitar 2 bulan; f. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka 2. SAKSI 2, umur 55 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Kota Pasuruan; Di bawah sumpahnya saksi menerangkan sebagai berikut :
Hal. 3 dari 11 hal Put Nomor 1614/Pdt.G/2015/PA.Pas
a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai tetangga Penggugat b. Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat suami isteri akan tetapi saksi tidak mengetahui waktu pernikahannya c. Bahwa Penggugat dengan Tergugat tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 1 hari belum pernah patut (qobla dukhul); d. Bahwa sekarang antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun lagi e. Bahwa sejak semula
rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak
harmonis yang disebabkan karena setelah menikah tiba-tiba Penggugat berubah pikiran tidak mencintai Tergugat; f. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah tempat tinggal sekitar 2 bulan ; Bahwa Penggugat membenarkan semua keterangan saksi - saksi, dan Penggugat menyatakan cukup dengan keterangannya serta tidak ada lagi bukti bukti yang akan diajukan di depan sidang serta mohon putusan ; Bahwa untuk meringkas uraian putusan ini, maka apa yang tercantum dalam berita acara sidang dianggap ada dalam putusan ini ; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang,
bahwa
maksud
dan
tujuan
Gugatan
Penggugat
sebagaimana terurai di atas ; Menimbang, bahwa Penggugat hadir secara in person dalam sidang, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir tanpa alasan yang sah, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, serta tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir dalam sidang sebagai kuasanya yang sah ; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah datang dalam persidangan, dan berdasarkan PERMA No.1 Tahun 2008, maka proses mediasi tidak perlu dilaksanakan ; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 31 Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 jo. pasal 65 dan 82 ayat (1), (2) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah dirubah dan ditambah dengan Undang - Undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang - Undang Nomor 50 tahun 2009, maka Majelis dalam setiap persidangan telah berusaha mendamaikan
Hal. 4 dari 11 hal Put Nomor 1614/Pdt.G/2015/PA.Pas
dengan menasehati Penggugat agar rumah tangganya rukun kembali namun tidak berhasil ; Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan telah ternyata Tergugat tidak hadir tanpa alasan yang sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir menghadap dipersidangan, maka berdasarkan Hadis Rasulullah saw. dalam Kitab Hadis Mu'inul Hukkam halaman 96 :
هي دعي إلً حاكن: وعي الحسي أى النبي صلً هللا عليه وسلن قال هي حكام الوسلويي فلن يجب فهى ظالن ال حق له Artinya : Dari Al Hasan, sesungguhnya Nabi SAW., telah bersabda : “barangsiapa yang dipanggil oleh Hakim Islam untuk menghadap di persidangan, sedangkan ia tidak memenuhi panggilan itu, maka ia termasuk orang yang dhalim dan gugurlah haknya”. Dan berdasar ketentuan pasal 125 ayat (1) HIR., maka perkara ini diputus tanpa hadirnya Tergugat (verstek) ; Menimbang, bahwa dengan tidak hadirnya Tergugat di muka sidang, maka hak - hak Tergugat dianggap gugur dan Tergugat dianggap telah mengakui dalil - dalil Gugatan Penggugat, oleh karena itu seluruh dalil Gugatan Penggugat harus dinyatakan telah terbukti ; Menimbang, bahwa sebagaimana dalil Gugatan Penggugat
tentang
domisili Penggugat, maka berdasarkan pasal 49 huruf (a) dan pasal 73 ayat (1) Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1989, dan perubahan kedua dengan Undang - Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka harus dinyatakan terbukti bahwa Penggugat adalah penduduk di Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan, dan perkara ini merupakan wewenang Pengadilan Agama Pasuruan, oleh karena itu Gugatan Penggugat dapat diterima ; Menimbang, bahwa meskipun perkara ini dapat diputus secara verstek akan tetapi oleh karena perkara ini termasuk hukum perdata khusus yang tunduk kepada ketentuan hukum acara yang bersifat khusus pula, maka berdasarkan azas
lex specialis derogat lex generalis, majelis hakim
berpendapat bahwa pengakuan Tergugat sebagaimana tersebut di atas
Hal. 5 dari 11 hal Put Nomor 1614/Pdt.G/2015/PA.Pas
tidaklah dianggap sebagai bukti yang memiliki kekuatan pembuktian sempurna (volledig) dan mengikat (bindend) melainkan masih harus didukung oleh bukti bukti lain sehingga Penggugat tetap dibebani wajib bukti ; Menimbang, bahwa berdasakan ketentuan pasal 76 ayat (1) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang dirubah dan ditambah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2006, perubahan kedua dengan Undang - Undang Nomor 50 Tahun 2009, jo. pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, sebelum memutus perkara ini, Majelis Hakim terlebih dahulu mendengarkan keterangan saksi - saksi dari pihak keluarga dan orang - orang terdekat dengan Penggugat atau Tergugat ; Menimbang, bahwa sebagaimana dalam Gugatannya, Penggugat telah mendalilkan antara Penggugat dengan Tergugat sebagai suami isteri sah yang menikah pada tanggal 13 Agustus 2015, dan berdasarkan bukti surat (P), maka Majelis Hakim dapat menemukan fakta hukum bahwa Penggugat dengan Tergugat telah terikat perkawinan yang sah sejak tanggal 13 Agustus 2015; Menimbang, bahwa sebagaimana dalil - dalil Gugatan Penggugat yang mendalilkan sejak semula rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena setelah menikah tiba-tiba Penggugat berubah pikiran tidak mencintai Tergugat; dan puncaknya telah pisah tempat tinggal selama 2 bulan tidak pernah rukun lagi; Menimbang,
bahwa
dalil-dalilnya
tersebut,
Penggugat
telah
menghadirkan dua orang saksi yaitu SAKSI 1 (ibu Penggugat) dan SAKSI 2 (tetangga Penggugat) yang di bawah sumpahnya saksi - saksi memberikan keterangan yang diketahui dan dilihat sendiri oleh saksi - saksi bahwa rumah tangga Penggugat sudah tidak harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan setelah menikah tiba-tiba Penggugat berubah pikiran tidak mencintai Tergugat;, dan puncaknya telah pisah tempat tinggal selama 2 bulan tidak pernah rukun lagi, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa saksi - saksi Penggugat dan saksi Tergugat selain memenuhi syarat fomil dan syarat materiil, sehingga keterangan para saksi telah memenuhi pasal 145 ayat 2 dan 171 HIR, dan dapat dijadikan dasar dalam memutus perkara ini ;
Hal. 6 dari 11 hal Put Nomor 1614/Pdt.G/2015/PA.Pas
Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan doktrin dalam Hukum Islam yang dikemukakan Ulama dalam Kitab Al-Anwar Juz II halaman 55 :
فإى تعزز بتعزز أو تىاري أو غيبة جاز إثباته بالبينة Artinya : ”Apabila dia (Tergugat) enggan, bersembunyi atau ghaib perkara itu diputuskan dengan bukti-bukti.” Menimbang, bahwa berdasarkan Gugatan Penggugat yang dikuatkan dengan keterangan saksi - saksi, maka Majelis Hakim dapat menemukan fakta hukum bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus dan tidak dapat didamaikan lagi ; Menimbang, bahwa suasana rumah tangga yang selalu diliputi percekcokan dan pertengkaran suami isteri apalagi telah pisah tempat tinggal hingga sekarang sudah 2 ½ tahun tidak pernah ada komunikasi layaknya sebagai suami isteri yang baik, maka dapat dipastikan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak akan dapat mewujudkan tujuan perkawinan, yaitu membentuk rumah tangga (keluarga) yang bahagia, sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana dimaksudkan oleh Al Qur'an dalam surah Ar - Rum ayat 21, dan pasal 1 Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1974, jo. pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia ; Menimbang, bahwa apabila tujuan perkawinan sudah tidak mungkin dicapai, maka perkawinan tersebut tidak ada gunanya untuk dipertahankan karena hanya akan menimbulkan penderitaan baik lahir maupun batin bagi kedua belah pihak suami dan atau isteri tersebut, karena itu demi kebaikan semua pihak dan untuk menghindari kemafsadatan yang lebih besar, jalan yang terbaik adalah menceraikan perkawinan tersebut ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat telah pecah dan tidak ada harapan dapat hidup rukun lagi dalam rumah tangga, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum
Hal. 7 dari 11 hal Put Nomor 1614/Pdt.G/2015/PA.Pas
Islam dan Firman Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 21, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, sakinah, mawaddah, dan rahmah sudah tidak dapat diwujudkan oleh kedua belah pihak, oleh karena itu memaksakan untuk mempertahankan
rumah
tangga
yang
demikian
akan
menimbulkan
kemudaratan yang lebih besar bagi rumah tangga Penggugat dan Tergugat ; Menimbang, bahwa sehubungan dengan keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tersebut patut pula dikemukakan doktrin dalam hukum Islam yang dikemukakan Ulama dalam Kitab Ghayatul Maram yang diambil alih oleh Majelis Hakim sebagai pendapatnya sendiri berbunyi :
Ejnb æÈ°jÛ¯ tvnÌ ØnÊ°ã¸äSÛ E¸äSÛ¯ ECÐÀ Þ¾Ì ¾Fį¯¿ ªä Artinya : “ Jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, maka Hakim boleh menjatuhkan talak suami tersebut “ ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan - pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat ternyata Gugatan Penggugat terbukti tidak melawan hak serta cukup beralasan untuk melakukan perceraian sehingga Gugatan Penggugat tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 19 huruf (b dan f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (b dan f) Kompilasi Hukum Islam, sebagaimana yang dimaksud dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI. Nomor 534.K/Pdt/1996 tanggal 18 Juni 1996 “ bahwa dalam hal perceraian tidak perlu dilihat dari siapa penyebab percekcokan atau salah satu pihak telah meninggalkan pihak lain, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri apakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan atau tidak “, oleh karena itu Gugatan Penggugat dapat dikabulkan ; Menimbang, bahwa karena perkara ini adalah cerai gugat yaitu yang berkehendak untuk bercerai adalah Penggugat (isteri) dan sebelumnya antara Penggugat dengan Tergugat belum pernah bercerai, dan berdasarkan pasal 119 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, maka talak yang dijatuhkan Tergugat
Hal. 8 dari 11 hal Put Nomor 1614/Pdt.G/2015/PA.Pas
(TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT) adalah talak satu ba'in sughra ; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 84 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undangundang Nomor 50 Tahun 2009, maka secara ex officio Majelis Hakim memerintahkan
kepada
Panitera
Pengadilan
Agama
Pasuruan
untuk
mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan
Penggugat dan Tergugat dilangsungkan, guna didaftarkan dalam
daftar yang disediakan untuk itu ; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 84 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undangundang Nomor 50 Tahun 2009 dan sesuai dengan tempat perkawinan dan tempat
kediaman
memerintahkan
Penggugat
kepada
dan
Panitera
Tergugat,
Pengadilan
maka Agama
Majelis
Hakim
Pasuruan
untuk
mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada
Pegawai
Pencatat
Nikah
Kantor
Urusan
Agama
Kecamatan
Panggungrejo, Kota Pasuruan dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan sebagai tempat perkawinan dan wilayah tempat kediaman Penggugat dan Tergugat untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa Gugatan Penggugat termasuk perkara bidang perkawinan, sesuai ketentuan Pasal 89 Ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undangundang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat ; Mengingat, peraturan perundang - undangan yang berlaku dan hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini ;
Hal. 9 dari 11 hal Put Nomor 1614/Pdt.G/2015/PA.Pas
MENGADILI
1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak ba'in shughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); 4. Memerintahkan
Panitera
Pengadilan
Agama
Pasuruan
untuk
mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp. 301.000,00 (tiga ratus satu ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Selasa tanggal 17 Nopember 2015 Masehi bertepatan dengan tanggal 5 Shafar 1437 Hijriyah, oleh SLAMET, S.Ag., S.H. sebagai Ketua Majelis, Drs. H. MUCHIDIN, M.A. dan Drs. MOH. HOSEN, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota dan dibantu Drs. A. DARDIRI, S.H. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;
Hakim Anggota,
Ketua Majelis Hakim,
Drs. H. MUCHIDIN, M.A.
SLAMET, S.Ag., S.H.
Hakim Anggota,
Drs. MOH. HOSEN, S.H.
Hal. 10 dari 11 hal Put Nomor 1614/Pdt.G/2015/PA.Pas
Panitera Pengganti,
Drs. A. DARDIRI, S.H.
Perincian Biaya Perkara : 1. 2. 3. 4. 5.
Biaya Pendaftaran Rp 30.000,00 Biaya Proses Rp 50.000,00 Biaya Panggilan Rp 210.000,00 Redaksi Rp 5.000,00 Biaya Meterai Rp 6.000,00 Jumlah Rp 301.000,00 (tiga ratus satu ribu rupiah) Drs.H. CHAFIDZ SYAFIUDDIN, SH
Hal. 11 dari 11 hal Put Nomor 1614/Pdt.G/2015/PA.Pas