SALINAN PUTUSAN Nomor : 193/Pdt.G/2010/PA.NTN
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Natuna yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan majelis menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara cerai gugat antara : PENGGUGAT, umur 46 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, bertempat kediaman di Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, selanjutnya disebut sebagai Penggugat ; MELAWAN TERGUGAT, umur 35 tahun, Agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Nelayan, bertempat kediaman di Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, selanjutnya disebut sebagai Tergugat ;
Pengadilan Agama Tersebut ; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara dan telah mendengar pihak Penggugat serta semua alat bukti yang diajukan kepersidangan ;
TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dengan gugatannya tertanggal 20 Desember 2010 mengajukan gugatan yang kemudian terdaftar di kepaniteraan Pengadilan Agama Natuna dengan nomor : 193/Pdt.G/2010/PA.Ntn, yang dilengkapi dengan tambahan dan penjelasan Penggugat di persidangan yang mengemukakan dalil sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat adalah isteri sah Tergugat, menikah pada hari Sabtu tanggal 17 Nopember 2007 M bersamaan dengan tanggal 06 Zulqaidah 1428 H sebagaimana termuat di dalam Kutipan Akta Nikah Nomor : 160/14/XI/2007 tertanggal 19 Nopember 2007, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna ; 2. Bahwa
pada waktu menikah Penggugat berstatus janda cerai hidup, sedangkan
Tergugat berstatus duda cerai hidup ; 3. Bahwa setelah menikah, Penggugat dan Tergugat tinggal di Sedanau di rumah kontrakan bersama selama 3 (tiga) tahun sampai sekarang ; 4. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah bergaul sebagaimana layaknya hubungan suami isteri dan telah dikaruniai 2 (dua) orang anak masing-masing bernama : 4.1. ANAK I, umur 2 tahun ;
1
4.2. ANAK II, umur 1 tahun ; 5. Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis dan baik-baik, namun setelah 1 (satu) minggu mulai tidak harmonis dikarenakan Tergugat selalu marh-marah tanpa alasan dan selalu memecahkan barang-barang yang ada di rumah, setelah itu Tergugat minta maaf kepada Penggugat dan rumah tangga kembali harmonis ; 6. Bahwa Tergugat tidak pernah berubah malahan Tergugat kalau sedang punya masalah diluar Tergugat selalu memaki-maki Penggugat, setelah marah-marah Tergugat pergi menginap di penginapan dan membawa perempuan lain untuk menemani Tergugat, setelah uang Tergugat habis baru Tergugat kembali kerumah, begitulah seterusnya ; 7. Bahwa semenjak menikah Penggugat dan Tergugat membuat rumah yang hampir siap, namun Tergugat menjualnya untuk kepentingan Tergugat bersama perempuan lain di penginapan selama 2 (dua) bulan, Tergugat tidak pernah meninggalkan uang kepada Penggugat dan anak, bahkan dirumah pernah tidak punya beras sedikitpun namun Penggugat berusaha untuk mendapatkan beras dengan menjual sayur untuk memberi anak-anak makan ; 8. Bahwa masalah rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah pernah dibawa kepada Ketua RT dan Tergugat mengatakan menceraikan Penggugat didepan ketua RW dan RT ; 9. Bahwa Penggugat mengatakan pada Tergugat kalau Penggugat mau mengajukan perceraian di Pengadilan Agama, namun Tergugat melarang Penggugat, dan mengancam mau membunuh Penggugat dengan membawa pisau ; Bahwa berdasarkan alasan tersebut diatas, Penggugat berkeyakinan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak dapat disatukan lagi dalam membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa raahmah, dan jalan yang terbaik untuk mengakhiri krisis rumah tangga ini adalah dengan jalan perceraian. Oleh karena itu Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Natuna Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menetapkan hari sidang dan memanggil para pihak serta menjatuhkan putusan sebagai berikut : Primer : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; 2. Menyatakan putus hubungan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat karena perceraian ; 3. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku ; Subsider : Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya ;
2
Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan Penggugat hadir menghadap di persidangan, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir meskipun telah dipanggil secara sah dan patut dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasa hukumnya, sedangkan ketidakhadirannya tidak ternyata karena suatu halangan yang sah, untuk itu siding dapat dilanjutkan tanpa hadirnya Tergugat ; Menimbang, bahwa majelis telah berupaya untuk memberikan nasehat dan pandangan kepada pihak Penggugat sebagaimana yang diamanatkan pada pasal 82 ayat (1) Undang-Undang No.7 tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang nomor 3 tahun 2006 dan Undang-Undang nomor 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama, agar Penggugat dengan Tergugat untuk hidup
rukun dan damai
kembali dalam membina rumah tangga yang bahagia akan tetapi tidak berhasil, maka selanjutnya Ketua majelis membacakan surat gugatan Penggugat yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Penggugat dengan penjelasan sebgaimana Berita Acara Persidangan ; Menimbang, bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara sah dan patut untuk menghadap ke persidangan tidak pernah hadir, dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya, maka jawaban atau tanggapan dari pihak Tergugat tidak dapat didengar ; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah menyerahkan bukti-bukti tertulis berupa: -
Satu lembar foto copy Kartu Tanda Penduduk Republik Indonesia NIK : -, tanggal 09 Agustus 2011 atas nama Penggugat yang dikeluarkan oleh KADISDUK dan CAPIL Kabupaten Natuna, selanjutnya diberi tanda P.1 ;
-
Satu lembar foto copy Kutipan Akta Nikah nomor 160/14/XI/2007, tertanggal 19 Nopember 2007, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Kepulauan Natuna, selanjutnya diberi tanda P.2 ; Menimbang, bahwa alat bukti tersebut telah diperiksa, ternyata telah bermaterai
cukup dan dinazagelend oleh Kantor Pos Ranai, dicocokkan ternyata sesuai dengan aslinya ; Menimbang, bahwa selain alat bukti tertulis tersebut, Penggugat telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi dipersidangan, yang mengaku bernama : 1.
SAKSI I, umur 19 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan tidak ada, bertempat kediaman di Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : -
Bahwa saksi kenal dengan Penggugat karena Penggugat adalah ibu kandung saksi, dan saksi kenal dengan Tergugat sejak Tergugat menikah dengan Penggugat sebagai ayah tiri saksi ;
3
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami isteri, menikah tahun 2007, namun saksi tidak hadir ketika pernikahan mereka karena saksi berada di Pontianak ;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah atas dasar suka sama suka ;
-
Bahwa Penggugat berstatus janda cerai mati, dan Tergugat duda cerai hidup ;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 (dua) orang anak, masingmasing bernama ANAK I dan ANAK II yang sekarang ikut bersama Penggugat ;
-
Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di Sedanau ;
-
Bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak harmonis dan sering bertengkar sejak tahun 2008 ;
-
Bahwa penyebab pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat dikarenakan jika Tergugat tidak mendapat ikan sepulang dari memancing, Tergugat selalu marah dan mengamuk sampai merusak barang-barang rumah tangga, dan Tergugat juga sering memukul Penggugat ;
-
Bahwa sejak bulan Desember 2009 antara Penggugat dan Tergugat tidak tinggal serumah lagi, Tergugat yang pergi meninggalkan rumah kediaman bersama, dan ketika keluar rumah Tergugat mengancam akan membunuh Penggugat dengan pisau jika Penggugat keluar rumah ;
-
Bahwa selama berpisah rumah, antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah berkumpul lagi ;
-
Bahwa krisis rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah pernah didamaikan oleh Ketua RT setempat, namun tidak berhasil ;
2. SAKSI II, umur 36 tahun, agama Islam, pendidikan SD pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat kediaman di Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : -
Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena saksi bertetangga dekat dengan Penggugat dan Tergugat ;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami isteri, tetapi saksi tidak tahu kapan Penggugat dan Tergugat menikah ;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 (dua)
orang anak yang
sekarang ikut bersama Penggugat ; -
Bahwa terakhir Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di Sedanau ;
-
Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak harmonis dan saksi pernah melihat Penggugat dengan Tergugat bertengkar, dan Tergugat memukul Penggugat satu kali ;
-
Bahwa penyebab pertengkaran Penggugat dengan Tergugat, dikarenakan Tergugat selalu marah-marah kepada Penggugat, meskipun Penggugat sudah
4
bekerja membantu Tergugat mencari nafkah, akan tetapi Tergugat selalu saja marah kepada Penggugat ; -
Bahwa Penggugat dan Tergugat tidak tinggal serumah lagi, Tergugat yang pergi meninggalkan rumah kediaman bersama, tetapi saksi tidak tahu sejak kapan Penggugat dan Tergugat pisah rumah ;
-
Bahwa selama pisah rumah antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah berkumpul lagi ;
-
Bahwa saksi pernah memberikan nasehat kepada Penggugat untuk berdaamai, akan tetapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut diatas Penggugat
menyatakan tidak keberatan ; Menimbang, bahwa Penggugat menyatakan tidak akan menyampaikan sesuatu apapun lagi dan telah pula menyampaikan kesimpulannya, serta mohon kepada majelis hakim untuk menjatuhkan putusan ; Menimbang, bahwa untuk meringkas uraian putusan ini, majelis hakim memandang cukup dengan menunjuk segala sesuatu yang tertera dalam berita acara persidangan tersebut ;
TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana telah diuraikan tersebut di atas ; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1, surat gugatan dan keterangan Penggugat yang disampaikan dipersidangan, bahwa baik Penggugat maupun Tergugat bertempat kediaman di Wilayah Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, yang mana masuk wilayah hukum Pengadilan Agama Natuna, oleh karenanya Penggugat yang mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat melalui Pengadilan Agama Natuna adalah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku sebagaimana diatur pada pasal 4 ayat (1) dan pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor. 7 tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor. 3 tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor. 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama ; Menimbang, bahwa majelis hakim telah berupaya memberikan nasehat dan pandangan kepada Penggugat, sebagaimana yang diamanatkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang diatur pada pasal 82 ayat (1) Undang-Undang No. 7 tahun 1989 yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang No.3 tahun 2006 dan Undang-Undang No. 50 tahun 2009 tentang Peradilan Agama, agar Penggugat mau menghubungi lagi Tergugat untuk hidup rukun dan damai kembali dalam membina rumah tangga yang bahagia akan tetapi tidak berhasil ;
5
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2 serta keterangan saksi yang diajukan Penggugat dipersidangan, telah terbukti bahwa antara Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami isteri yang sah dan selama dalam pernikahan mereka belum pernah bercerai menurut hokum, maka sebagaimana pihak yang berkepentingan langsung dalam perkara ini ; Menimbang, bahwa yang menjadi alasan pokok Penggugat mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat, dikarenakan antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan : -
Tergugat selalu marah-marah tanpa alasan dan Tergugat selalu memecahkan barang-barang yang ada di rumah ;
-
Tergugat selalu melampiaskan kemarahan pada Penggugat dan anak-anak serta memaki-maki Penggugat, dan setelah itu Tergugat pergi menginap di Penginapan dengan membawa perempuan lain untuk menemani Tergugat, setelah uang Tergugat habis baru Tergugat kembali ke rumah ;
-
Tergugat pernah menjual rumah Penggugat dan Tergugat yang hampir siap dibangun untuk kepentingan Tergugat bersama perempuan lain di penginapan selama 2 (dua) bulan, dan selama itu Tergugat tidak meninggalkan uang untuk nafkah Penggugat dan anak-anak, sehingga Penggugat harus berjualan sayur untuk memenuhi kebutuhan Penggugat dan anak-anak ;
-
Tergugat pernah mengatakan menceraikan Penggugat di hadapan ketua RT dan ketua RW ;
-
Tergugat melarang, serta mengancam mau membunuh Penggugat dengan membawa pisau jika Penggugat mengajukan perceraian ke Pengadilan Agama Menimbang, bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara sah dan patut untuk
menghadap ke persidangan tidak pernah hadir dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasa hukumnya, oleh karenanya jawaban atau tanggapan dari Tergugat tidak dapat di dengar dan telah gugur haknya, sebagaimana ketentuan diatur pada pasal 149 RBg ayat (1) dan Doktrin Hukum Islam dalam Ahkamul Qur’an halaman 405 yang berbunyi :
ﻤﻦ ﺪﻋﻲ إﻟﻰ ﺤﺎﻜﻢ ﻤﻦ ﺤﻜﺎﻢ اﻟﻤﺴﻟﻤﯿﻦ ﻓﻟﻢ ﯿﺠﺐ ﻓﮭو ﻈﺎﻟﻢ ﻻ ﺤﻖ ﻟﮫ Maksudanya : “Barang siapa yang telah dipanggil oleh hakim Islam didalam persidangan, sedangkan orang tersebut tidak memenuhi panggilan itu, maka dia termasuk orang dzalim dan telah gugur haknya ”. Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi yang diajukan Penggugat di persidangan telah memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya isinya tidak bertentangan satu sama lainnya dan membenarkan dalil-dalil gugatan Penggugat, oleh karena telah memenuhi syarat formil dan materiil, maka kesaksian tersebut dapat diterima; 6
Menimbang, bahwa surat berdasarkan surat gugatan dan keterangan Penggugat, keterangan saksi-saksi, serta pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim telah menemukan fakta di persidangan sebagai berikut : a.
Bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis dan sering terjadi pertengkaran secara terus menerus disebabkan Tergugat sering marah-marah tanpa alasan yang jelas ;
b.
Bahwa Tergugat pernah memukul Penggugat ketika Penggugat dan Tergugat bertengkar ;
c.
Bahwa Tergugat pernah mengancam akan membunuh Penggugat dengan pisau ;
d.
Bahwa Penggugat dan Tergugat telah berpisah rumah sejak bulan Desember 2009, hingga perkara ini diputuskan ;
e.
Bahwa Penggugat dan Tergugat tidak dapat didamaikan lagi untuk hidup rukun kembali meskipun sudah diusahakan semaksimal mungkin untuk merukunkan kembali namun tidak berhasil ;
f.
Bahwa selama pisah rumah, baik Penggugat maupun Tergugat tidak ada upaya untuk membangun rumah tangganya kembali, dan tidak ada komunikasi yang baik ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, Tergugat telah terbukti
melanggar pasal 5 huruf (a, b, dan d) Undang-Undang nomor 23 tahun 2004, tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Maka Majelis Hakim berpendapat telah terbukti bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah, antara Pengugat dengan Tergugat sudah tidak ada ikatan batin yang merupakan penggerak kehidupan dalam sebuah rumah tangga, sudah tidak saling mencintai dan tidak saling membutuhkan diantara keduanya, antara Penggugat dan Tergugat terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga, oleh karenanya tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan tujuan perkawinan untuk menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana dimaksud dalam surat Ar Rum ayat 21 tidak mungkin lagi dapat diharapkan ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis Hakim menilai gugatan Penggugat telah mempunyai cukup alasan perceraian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim memandang perlu mengemukakan doktrin hukum Islam dari Kitab Fiqhus Sunnah Juz II halaman 290 yang berbunyi:
7
ﻓﺈذا ﺛﺒﺖ دﻋﻮاھﺎ ﻟﺪى اﻟﻘﺎﺿﻲ ﺑﺒﯿﻨﺔ اﻟﺰوﺟﺔ أو اﻋﺘﺮاف اﻟﺰوج وﻛﺎن اﻹﯾﺬاء ﻣﻤﺎ ﻻ ﯾﻄﺎق ﻣﻌﮫ دوام اﻟﻌﺸﺮة ﺑﯿﻦ أﻣﺜﺎﻟﮭﻤﺎ وﻋﺠﺰ اﻟﻘﺎﺿﻲ ﻋﻦ اﻹﺻﻼح ﺑﯿﻨﮭﻤﺎ ﻃﻠﻘﮭﺎ ﻃﻠﻘﺔ ﺑﺎﺋﻨﺔ Artinya : Apabila hakim telah menemukan bukti-bukti yang diajukan oleh Penggugat (istri) atau Tergugat telah memberikan pengakuan, sedangkan hal-hal yang menjadi dakwaan Penggugat yaitu ketidakmampuan kedua belah pihak untuk hidup bersama sebagai suami istri dan hakim tidak berhasil mendamaikan keduanya, maka hakim boleh memutuskan dengan talak satu bain ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka gugatan Penggugat dapat dikabulkan ; Menimbang, bahwa untuk terciptanya tertib administrasi sebagaimana yang dimaksud oleh Surat Ketua Muda Mahkamah Agung RI Nomor 28/TUADA-AG/X/2002 tanggal 22 Oktober 2002 dihubungkan dengan kewajiban Panitera untuk mengirimkan salinan putusan sebagaimana yang terdapat dalam Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dan ditambah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka Majelis Hakim berpendapat perlu memerintahkan Panitera untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Urusan Agama tempat dilangsungkannya perkawinan dan Kantor Urusan Agama yang mewilayahi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat ; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan yang diatur pada Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka semua biaya perkara dibebankan kepada Penggugat ; Mengingat semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini.
MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara sah dan patut untuk hadir menghadap persidangan tidak hadir ; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek ; 3. Menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT) ; 4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Natuna untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Bunguran Barat Kabupaten Natuna untuk pencatatan perceraian ; 8
5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 601.000,- (enam ratus satu ribu rupiah) ; Demikianlah diputus dalam sidang musyawarah majelis hakim Pengadilan Agama Natuna pada hari Rabu 19 Januari 2011 M, bertepatan dengan tanggal 14 Shafar 1432 H, yang telah dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Dahron, S.Ag, sebagai Ketua Majelis, dihadiri oleh Surya Darma Panjaitan, S.H.I dan Sudarman, S.Ag, masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang telah ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Natuna dengan Penetapan Nomor: 193/Pdt.G/2010/PA.NTN. tanggal 26 Juni 2009, dibantu oleh Drs. Ishak sebagai Panitera Sidang dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat ;
Ketua Majelis ; Ttd
Dahron, S.Ag.
Hakim Anggota
Hakim Anggota ;
Ttd
Ttd
Surya Darma Panjaitan, S.H.I.
Sudarman, S.Ag.
Panitera Sidang ; Ttd
Drs.Ishak
Rincian biaya perkara : 1. Pendaftaran : Rp. 30.000,2. Panggilan : Rp 560.000,3. Hak redaksi : RP. 5.000,4. Materai : Rp. 6.000,Jumlah : Rp. 601.000,- (enam ratus satu ribu rupiah).
9
Untuk Salinan, Panitera Pengadilan Agama Natuna.
UMAR ALI, BA.
10
