Padukan Keunggulan Kapitalisme dan Sosialisme Pada Sabtu, 16 Januari 2016 11:40, "'Chan CT'
[email protected] [nasional-list]"
menulis:
Jangan menolak mentah-mentah, ... bagaimanapun juga harus menemukan jalan yang lebih baik bagi INDONESIA sendiri sesuai dengan kondisi masyarakat. Adalah kenyataan “ISME”, “ISME”, baik itu “KAPITALISME” maupun “SOSIALISME”, masing-masing ada keunggulan tapi juga ada kekurangan bahkan kesalahannya! Adalah kenyataan, Lenin yang mempraktekkan “MARXISME” telah berhasil merubah Tsar Rusia yang sangat terbelakang, masyarakat feodal yang miskin berubah menjadi satu negara sosialis pertama didunia yg berperan menentukan dalam mengalahkan Nazi Jerman dan ditahun 50-70an berhasil menyaingi AS menjadi 2 negara Super-Power yg berlaga didunia, termasuk persaingan teknologi tinggi, melempar astraunot ke bulan. Namun kita juga melihat kenyataan berikut, akhirnya dalam waktu 70 tahun negara sosialis-pertama didunia ini roboh dengan sendirinya, Sovyet Uni dicampakkan oleh RAKYAT SOVYET! Kenyataan ini, tentu membuktikan ada KESALAHAN serius dalam teori komunis yang dijalankan PKUS itu. Tapi, kita juga harus bisa dan berani melihat kenyataan bahwa “KAPITALISME” yg sampai sekarang dijalankan dan diagungkan banyak negara didunia, sekalipun sudah berlangsung lebih 200 tahun, tidak satu negarapun berhasil mengatasi KESENJANGAN SOSIAL, sebaliknya yang terjadi makin besar gap antara yang kaya dan miskin! Termasuk Amerika Serikat, gembong negara kapitalis! Terjadi ketidak ADILAN yang sangat luar biasa, akibat dibiarkannya merebak keserakahan kapitalis dalam menimbun kekayaan untuk diri sendiri! Lalu sekarang kita-semua pun bisa menyaksikan sendiri, bagaimana Deng Xiaoping di Tiongkok, dengan berani mengoreksi kesalahan Mao yg terjadi, tapi dengan tetap mempertahankan 4 prinsip: 1. Menempuh jalan sosialisme; 2. Mempertahankan Diktatur Proletariat; 3. Dibawah pimpinan Partai Komunis Tiongkok dan 4. Dibimbing Marxisme-Leninisme dan Fikiran Mao Tsetung. Deng dengan berani memadukan keunggulan ekonomi-pasar dari sistem kapitalis dengan tetap mempertahankan keunggulan ekonomi-berencana sistem sosialisme. Sehingga terjadi sistem ekonomi-pasar Sosialis, yang sementara orang katakan tidak sepenuhnya kapitalis tapi juga bukan lagi ekonomi sosialis seperti dahulu di Sovyet maupun Tiongkok masa Mao.
1
Tapi dalam kenyataan dalam waktu 30 tahun terakhir ini juga bisa mencapai perkembangan yang spektakuler, menakjubkan, dan berhasil maju kejajaran ekonomi no. 2 terkuat didunia, dibawah AS saja. Dan mereka sudah BERANI menargetkan, dengan plan 5 tahun ke-13 yg mulai dijalankan ini, dalam 5 tahun kedepan, tahun 2020 untuk menyelesaikan 70 juta rakyat miskin, di Tiongkok sudah bisa dikatakan tidak ada lagi yang dikategorikan rakyat miskin. Cobalah sekarang bandingkan dengan Indonesia yang begitu kaya-raya bumi-alamnya, begitu Soeharto berkuasa merubah haluan, mencampakkan garis politik-ekonomi Soekarno dengan berkiblat pada AS-Jepang. Mengobral kekayaan bumi-alam dikuras habis-habisan oleh AS-Jepang dan negara-negara barat lainnya, ... minyak nyaris kering-kerontong, hutan jadi gundul, tapi yang didapatkan RAKYAT hutang melilit mencekik leher, sedang yang lebih parah rakyat banyak, lebih 40 juta dibiarkan tetap hidup dibawah garis kemiskinan. Menderita kemiskinan sepanjang masa. Setelah Soeharto lengser, 21 Mei 1998, Indonesia memasuki era reformasi/demokrasi, jalannya pemerintah dalam membawa pembangunan juga masih terseok-seok, ... terlalu parah kerusakan dan pembusukan yang terjadi dimasa ORBA Soeharto berkuasa selama lebih 32 tahun itu! Terlalu banyak masalah dan terlalu berat untuk membenahi borok, pembusukan yang terjadi, ... masih harus menunggu lahirnya tokoh-tokoh yang jujur, dan BERANI tampil mengatasi segala tantangan berat yang dihadapi. Tokoh-tokoh macam Jokowi, Ahok, ... dan tentunya masih harus muncul dan ditambah lebih banyak, lebih banyak lagi pemuda-pemudi anak bangsa yang muncul di akar-masyarakat, ... macam Bilven itu! Yang BERANI berfikir dan berusaha keras untuk menemukan pemikiran alternatif lain yg lebih baik untuk kemajuan INDONESIA! Yang PASTI ada masalah dan KESALAHAN SERIUS terjadi di Indonesia, satu negara yang dilimpahi kekayaan bumi alamnya, sudah lebih 70 tahun MERDEKA justru negara dan RAKYAT nya tetap MISKIN! Benar “PASAR-BEBAS” ada keunggulannya sendiri, tapi jangan dibiarkan kebablasan menjadi pasar bebas liberal. Pemerintah yang berkuasa sudah seharusnya ikut mengatur ketertiban dan gelanggang agar persaingan yang terjadi teratur dan mendorong kemajuan ekonomi nasional, ... dan saya perhatikan nampak begitu yang dijalankan di TIongkok sekarang. Untuk mengembangkan dan membangkitkan kreatifitas dan aktifitas usaha petani didesa-desa, bukan hanya membebaskan pajak petani didesa, tapi juga memberi kemudahan bagi petani mendapatkan kredit untuk membeli alat-produksi, bibit, pupuk, ternak dll., lalu mengatur dengan ketentuan sewa-menyewa hak-guna atas tanah yang semula terjadi akibat banyak petani kekota memburuh. Orang tua didesa tidak sanggup mengerjakan tanah, sedang ada petani bertenaga kerja kuat kurang tanah
2
ladang. Usaha sewa-menyewa dengan sendirinya terjadi, dan pemerintah membuat ketentuan yang bijaksana dan menguntungkan semua pihak, .. Dengan demikian kegairahan bekerja meningkat, produksi pertanian terangkat, penghasilan dan taraf hidup petani didesa juga cepat terangkat! Akibat dari pasar-bebas, orang mengejar keuntungan, ... begitu mengetahui harga bawang dipasar cukup baik, begitu banyak petani menanam bawang. Akibatnya terjadi produksi berlebih, harga bawang dengan sendirinya turun bahkan terancam membusuk tidak terjual. Pemerintah juga harus turun tangan memberi BANTUAN. Disini produksi bawang berlebih, disana masih kurang, ... sebaliknya ada produksi lain yg berlebih. Peran Pemerintah-lah menjadi koordinator yang baik membantu distribusi pemasaran. Jadi, tidak lakukan cara kapitalisme, lebih baik membuang kelebihan produksi untuk mempertahankan harga dan keuntungan. Tentu keterlibatan dan ikut campur tangannya PEMERINTAH dalam mengendalikan PASAR, juga jangan sampai kebablasan, karena begitu kebablasan dan apalagi berkepanjangan akan merusak dan mencapai hasil kebalikan! Yaa, segala hal tidak boleh mutlak-mutlakan, harus diusahakan ada keseimbangan untuk kemajuan bersama dan menguntungkan bersama! Salam, ChanCT
From: Salim Said ---------- Forwarded message ---------From: Harjono Kartohadiprodjo Date: 2016-01-16 4:45 GMT+07:00 Subject: Re: Bilven: Buku Kiri Diterbitkan untuk Dibaca Luas dan Dipelajari To: "Liddle, R"
Liddle, Saya setuju teory ekonomi komunisme tidak berhasil dan perlu dikubur. Tetapi bukankah teory pasar bebas akan memati kan yang lemah? Kehidupan Bangsa Indone sia 98% adalah UMKM. Dalam hal ini Peme rintah hrs turut serta memberikan fasilitas dan 3
memajukan UMKM. Korea Selatan, Jepang, Taiwan dsb melindungi UMKM. Saya setuju dng pasar bebas, seperti TPP dengan syarat : product Indonesia yg dipasarkan adalah product nilai tambah dari bahan baku local. Jadi kita membuka pasaran dari kekayaan alam Indonesia dan pasar bagi Petani dan Perkebunan milik Bangsa Indonesia. Saat ini export Indonesia kebanyakan : barang mentah (karet,CPO, coklat) dan mengelola barang 1/2 jadi dari luar(sepatu, garment) Karena jalan pikiran pengusaha2 Indonesia masih sama seperti sewaktu masih menjadi koloni Belanda. Selama Indonesia masih meng export barang mentah, maka selama itu Bangsa Indonesia akan tetap miskin.
, krn menjaga
supaya hasil buminya murah, gajih buruh dan pekerjanya harus murah. Negara Indonesia dibangun utk membuat Bangsa Indonesia sejahtera. Salam, MHK From: Liddle, R Sent: Sabtu, 16 Januari 2016 00.37 To: [email protected] Reply To: [email protected] Cc: Anwar Nasution ([email protected]) Subject: RE: Bilven: Buku Kiri Diterbitkan untuk Dibaca Luas dan Dipelajari
Maaf, mengirim terlalu banyak komentar, tetapi artikel ini, yang diterbitkan di Kompas hari ini, juga sangat penting sebagai dasar pemikiran kebijakan ekonomi internasional. Jangan menolak mentah-mentah, melainkan mencari jalan untuk memanfaatkan kesempatan TPP demi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kemakmuran bangsa kelak. http://print.kompas.com/baca/2016/01/15/Indonesia-dan-Kemitraan-Trans-Pasifik
Bill From: [email protected] [mailto:[email protected]] On Behalf Of Anwar Nasution Sent: Thursday, January 14, 2016 10:20 PM
4
To: [email protected] Subject: Re: Bilven: Buku Kiri Diterbitkan untuk Dibaca Luas dan Dipelajari
Kok masih ada orang yang tertarik pada ajaran Marxisme-Leninisme-Maoisme yang justru memperbudak manusia, proletar yang dipimpin oleh diktator Ketua Partai? Semua bekas negara-negara komunis di RRC, Rusia dan Eropah Timur sudah bertobat dengan kegagalan mereka membangun bangsanya sejak Revolusi dan akhir Perang Dunia kedua. Semua negara itu, kini beralih pada "the capitalist roader" yang dihukum gantung pada era Lenin, Stalin, Mao dan Ho Chi Minh.
5