IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 4 No 1 - Januari 2017
Peningkatan Motivasi Melalui Teknik Edukasi pada Penderita Diabetes Melitus di Keluarga
2 Isnani Nurhayati1 AKPER Mamba’ul ‘Ulum Surakarta
[email protected]
neuropathy, retinopathy, infekasi urinary tract and the diabetic foot and peripheral nerve damage
study was knowing the difference of motivation and knowledge before and after health education about
dibutuhkan perawatan kaki secara mandiri. Menumbuhkan motivasi penderita dengan teknik edukasi
sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang foot care behavior melalui teknik edukasi. Metode Penelitian yang digunakan adalah desain diskriptif analitik dengan rancangan one
. Pengumpulan data
96
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 4 No 1 - Januari 2017
merawat kaki melalui teknik edukasi
I.
PENDAHULUAN World
Health
melakukan perawatan kakinya supaya tidak terjadi Organization
(WHO)
komplikasi. Dukungan pada keluarga sangatlah
memperkiraan jumlah penduduk dunia yang menderita Diabetes Mellitus (DM) pada tahun
terdekat dalam mengatasi masalah terutama
2030 meningkat paling sedikit menjadi 366
masalah kesehatan.
juta. Indonesia menempati urutan ke 4 terbesar jumlah
penderita
diabetes
mellitus
dengan
Pengetahuan yang dimiliki oleh penderita khususnya
tentang
penanganan
komplikasi
Angka kejadian Diabetes Melitus (DM) pada
pengetahuan yang baik dan cukup maka penderita
tahun 2013 menunjukkan bahwa 382 juta orang
dapat mengurangi resiko terjadinya komplikasi. Saat memberikan pengetahuan diperlukan teknik
meningkat sebanayak 592 juta dalam kurun waktu
yang baik agar informasi yang disampaikan dapat diterima oleh responden.
dunia karena penyakit ini. Pasien yang terkena M
Dari hasil kunjungan dan pengkajian di Desa Gedongan merupakan desa yang terletak
menengah. Indonesia menempati peringkat ke 7 berdasarkan data pengkajian yang dilakukan pada juta orang pada tahun 2013 (International Diabetik
saat Pembangunan Kesehatan Masyarakat desa
yang banyak di alami oleh masyarakat tersebut
hidupnya dan resiko terjadi kekambuhan dalam di desa tersebut. Tujuan penelitian adalah untuk untuk mencegah supaya tidak muncul komplikasi
mengetahui perbedaan motivasi dan pengetahuan
pada penderita DM khususnya didaerah kaki
sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang perawatan kaki DM.
organ penumpu tubuh yang selalu berhubungan KAJIAN PUSTAKA tempat kuman penyakit. Oleh karena itu motivasi
Diabetes Melitus (DM) adalah gangguan
dan peran keluarga sangat dibutuhkan oleh
metabolisme
penderita untuk membantu marawat kaki serta
hiperglikemi akibat sekresi insulin dan kerja insulin
menghindari munculnya luka pada kaki. Penderita
terganggu (Goldenberg et.al
DM perlu adanya dukungan dan dorongan untuk
Melitus merupakan penyakit degeneratif yang
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
yang
ditandai
dengan
adanya
97
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 4 No 1 - Januari 2017 menjadi ancaman utama pada manusia sejak ulkus kaki dibandingkan dengan pasien yang yang prevalensinya semakin tinggi dari tahun ketahun. Diabetes mellitus sering disebut dengan
2013). Penelitian yang terkait adalah:
semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai
1.
macam keluhan. Penyalit ini timbul secara
Kaki
terhadap
darah
pada
penurunan lansia
kadar
dengan
gula
diabetes
bahwa adanya berbagai macam perubahan Kecamatan Kembaran Banyumas”.Jenis penelitian
Tanda dan gejala yang sering muncul pada
Kwantitatif
Pre
eksperimen
dengan desain penelitian one group pre dan nafsu makan yang meningkat. DM juga
tes dan post tes
dikenal dengan komplikasi yang sering muncul
teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Populasi adalah semua pasien
seseorang dengan komplikasi ini dapat diketahui
lansia yang menderita DM. Hasil Penelitian
dengan tanda yang biasa muncul yaitu biasanya
Kadar gula darah sebelum terapi nilai mean
mg/dl dengan penurunan nilai 51 mg/dl. Teradapat pengaruh terapi senam kaki terhadap penurunan glukosa darah pada
Komplikasi yang sering muncul akibat
neuropati dan luka kaki diabtik. Diabetik foot ulcer sering ditandai dengan trias klasik yaitu
2. tentang Perawatan kaki pada Penderita Diabetes Mellitus sebelmu dan sesudah
DM terjadi gangguan mekanisme metabolisme
dilakukan Pendidikan Kesehatan di desa
sehingga terdapat peningkatan resiko infeksi dn
Kedunggading
penyembuhan luka yang buruk karena mekanisme
Kabupaten Kendal”. Desain penelitian Pre-
yang meliputi sel dn faktor pertumbuhan mengalami
pos test dalam satu kelompok
Kecamatan
Ringinarum
teknik pengambilan darah perifer dan penurunan angiogenesis lokal hasil penelitian ada perbedaan pengetahuan
(Singh et.al tindakan
pada penerita DM di desa Kedunggading
yang dilakukan individu baik dalam keadaan kadar
Kecamatan Ringinarum Kabupaten kendal
gula normal atau naik yang dilakukan secara
sebelum dan sesudah diberika pendidikan
Perawatan kaki
adalah suatu
pada bagian kaki.Perawatan kaki yang tidak rutin
98
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 4 No 1 - Januari 2017 penderita diabetes mellitus sebelum dan sesudah
3. Terjadinya Ulkus Pada Pasein Diabetes
dilakukan pendidikan kesehatan. Uji hipotesis
Melitus di Rumah Sakit Dr. Moewardi”.
dengan uji
dengan taraf
kuesioner. Kuesioner pengetahuan perawatan kaki yang digunakan adalah dengan teknik pengambilan sampel simple
Knowladge Scale (DFKS) yang dikembangkan oleh Shiu dan Wong (2011) Uji Validitas dan ReliabIlitas: Uji instrumen
mengalami resiko tinggi terjadinya ulkus
ini dilaksanakan pada penderita DM di Puskesmas Pengetahuan perawatan kaki responden
shibela yang mempunyai karakteristik yang sama dengan penelitian sebanyak 10 responden. Hasil uji validitas menggunakan jumlah sampel 10 orang dengan karakteristik sama dengan responden
II.
METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan adalah
dimana r tabel (dicari menggunakan tingkat
Diskriptif Analitik dengan rancangan pretest-post test dalam satu grup . Populasi dalam penelitian ini adalah III. DM di Desa Gedongan Kecamatan Pulupuh
HASIL PENELITIAN
Gambaran umum lokasi penelitian Desa Gedongan merupakan desa yang
Kabupaten Sragen sebanyak 43 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sampling.
Sragen. Karena berdasarkan data pengkajian
Pemilihan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan
yang dilakukan ditemukan bahwa penyakit yang
eksklusi. Kriteria inklusi : Keluarga dengan salah
banyak di alami oleh masyarakat tersebut adalah
dengan
menggunakan
purposive
satu anggota menderita DM, bersedia menjadi responden,
Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember
melakukan aktivitas mandiri. Kriteria Ekslusi
2015 sampai dengan Juni 2016.
: Penderita DM yang bekerja sebagai tenaga kesehatan, mengalami ganggren, mengalami
Analisa Univariat
amputasi,
1.
sudah
mengalami depresi. Penderita yang
mendapatkan
informasi
Data jenis kelamin Responden
kesehatan,
Berdasarakan kreteria inklusi dan eksklusi maka besar sampel adalah 30 orang. Merumuskan Hipotesa
terdapat
pengetahuan
perbedaan
tentang
motivasi
perawatan
kaki
dan pada
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
Gambar 1. Jenis kelamin responden
99
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 4 No 1 - Januari 2017 Berdasarkan gambar 1 didapatkan jumlah
reseponden
perempuan
4.
Motivasi Responden sebelum Penyuluhan
lebih
Gambar 5. Distribusi frekuensi motivasi responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kaki Berdasarkan gambar 5 diketahui Gambar 2. Distribusi frekuensi responden
motivasi responden sebelum dilakukan
berdasarkan usia
penyuluhan kesehatan adalah motivasi
Berdasarkan gambar 2. Didapatkan data bahwa usia 45-55 tahun dengan
5.
Motivasi Responden setelah di berikan pendidikan penyuluhan kesehatan
2.
Tingkat pendidikan
Gambar 6. Distribusi frekuensi motivasi Gambar 3. Distribusi frekuensi responden
responden sebelum diberikan penyuluhan
berdasarkan tingkat pendidikan responden
kesehatan tentang perawatan kaki
Berdasarkan gambar 3 didapatkan
Berdasarkan gambar 6. diketahui
data bahwa tingkat pendidkan responden
motivasi
responden
setelah
dilakukan
penyuluhan kesehatan adalah motivasi 3. dikarenakan adanya perubahan motivasi setelah dilakukan penyuluhan kesehatan. 6.
Pengetahuan
Responden
Sebelum
Penyuluhan Kesehatan Gambar 4. Distribusi frekuensi Responden
Berdasarkan Gambar 4 didapatkan
DM tebanyak adalah lebih dari 15 tahun
Gambar 7. Distribusi frekuensi pengetahuan responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kaki
100
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 4 No 1 - Januari 2017 Berdasarkan gambar 7 diketahui pengetahuan
responden
setelah penyuluhan
kesehatan menggunakan
sebelum
dilakukan penyuluhan kesehatan sebagian besar adalah pengetahuan cukup 18 orang
Penyuluhan Kesehatan
terdistribusi normal dengan uji Wilcoxon Tabel 3. Motivasi sebelum Penyuluhan Paired Samples Statistics Std. Std. Mean N Error Deviation Mean Pair 1 Sebelum 49.67 30 14.707 2.685 Setelah 70.03 30 14.033 2.562
Berdasarkan
Tabel
3
tersebut
dapat
diketahui bahwa skor beda rata-rata motivasi responden
Gambar 8. Distribusi frekuensi
sebelum
diberikan
penyuluhan
pengetahuan responden setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan
setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang perawatan kaki sebesar 70.03
kaki
Tabel 4 Paired Samples Correlations N Correlation 30 .540 Setelah
Berdasarkan gambar 8 diketahui pengetahuan responden setelah dilakukan
Pair 1
penyuluhan kesehatan adalah pengetahuan
Berdasarkan
tabel
4
dapat
Sig. .002
diketahui
angka tersebut meningkat dibandingkan dengan
sebelum
diberi
penyuluhan maka dapat disimpulkan terjadi hubungan yang
kesehatan
dilakukan penyuluhan kesehatan.
Analisa Bivariat Uji
Hipotesa
peratawatan
kaki
perbedaan sebelum
motivasi
penyuluhan
dan
Tabel 5 Paired Samples Test Paired Differences
Pair Sbl-stl
Std. Error Interval of the Difference Mean Std. Deviation Mean Upper -20.367 13.803 2.520 -25.521 -15.213
Berdasarkan
tabel
5
dapat
T
-8.082
df
Sig. (2-tailed)
29
.000
diketahui
motivasi antara sebelum dilakukan penyuluhan
bahwa nilai t hitung adalah -8.082 dengan drajat
dengan setelah dilakukan penyuluhan. Dari rata-
keabsahan (df) n-1 atau 30-1=29 hasil yang
rata (mean) dapat diketahui bahwa rata-rata nilai setelah dilakukan penyuluhan lebih tinggi dibanding sebelum dilakukan penyuluhan.
jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
101
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 4 No 1 - Januari 2017 Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa skor beda rata-rata pengetahuan pada penderita ada perbedaan nilai motivasi sebelum dilakukan
DM sebelum diberikan penyuluhan kesehatan
hal ini dapat diartikan pula bahwa dengan adanya
penyuluhan kesehatan tentang perawatan kaki
penyuluhan kesehatan maka akan meningkatkan motivasi untuk melakukan perawatan kaki Uji
Hipotesa
perbedaan
pengetahuan
tentang peratawatan kaki sebelum penyuluhan
Pair 1
dan setelah penyuluhan kesehatan menggunakan
Tabel 7 Paired Samples Correlations N Correlation 30 .437 Setelah
Berdasarkan
Analisis
tabel
7
dapat
Sig. .016
diketahui
terdistribusi normal dengan uji Wilcoxon Tabel 6. Pengetahuan responden sebelum penyuluhan Paired Samples Statistics Std. Std. Error Mean N Deviation Mean Pair 1 Sebelum 51.57 30 16.381 2.991 Setelah 69.33 30 11.544 2.108
antara nilai sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan kesehatan.
Tabel 8 Paired Samples Test Paired Differences Mean Pair 1 Sbl-stl
Std. Deviation
Std. Error Mean
15.375
2.807
-17.767
Berdasarkan
tabel
8
dapat
diketahui
keabsahan (df) n-1 atau 30-1=29 hasil yang
Interval T of the Difference Upper -23.508 -12.026 -6.329
Sig. (2-tailed)
Df
29
.000
IV.
PEMBAHASAN
1.
Gambaran Motivasi Responden Sebelum dilakukan
Penyuluhan
Kesehatan
tentang Perawatan Kaki Hasil penelitian diketahui motivasi jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
responden sebelum dilakukan penyuluhan
nilai
kesehatan
antara
sebelum
dilakukan
penyuluhan
adalah
sebagian
besar
dengan setelah dilakukan penyuluhan. Dari ratarata (mean) dapat diketahui bahwa rata-rata
Motivasi
responden
untuk
melakukan
nilai setelah dilakukan penyuluhan lebih tinggi
perawatan kaki cukup hal ini dikarenakan
dibanding sebelum dilakukan penyuluhan.
keinginan mereka untuk mencegah supaya tidak terjadi komplikasi. Seorang penderita Diabetes
102
Mellitus
(DM)
harus
selalu
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 4 No 1 - Januari 2017 memperhatikan dan menjaga kebersihan
diharapkan adanya transfer informasi yeng mempengaruhi pengetahuan responden. Ungkapan
tersebut
dikhawatirkan suatu saat kaki penderita
Notoatmojo
(2013)
akan
bahwa Pendidikan kesehatan merupakan
mengalami
darah
dan
gangguan
kerusakan
peredaran
syaraf
sesuai yang
dengan
menyatakan
yang
suatu usaha untuk menyediakan suatu
menyebabkan berkurangnya sensitivitas
kondisi psikologis dari sasaran agar mereka berprilaku sesuai dengan tuntutan nilai-nilai
mudah mengalami cedera tanpa ia sadari. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan
3.
Perbedaan Motivasi sebelum dan setelah
Fatkhiah (2015) bahwa motivasi merupakan
dilakukan
dorongan
tentang perawatan kaki
untuk
serangkaian
2.
kesehatan.
bertindak
proses
terhadap
perilaku
manusia
penuyuluhan
kesehatan
Hasil penelitian menujukkan bahwa
dengan mempertimbangkan arah intensitas
ada
dan ketekunan pada pencapaian tujuan.
sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan
Gambaran Motivasi Responden Setelah
kesehatan. Hal ini dilihat pada skor rata-
dilakukan
Penyuluhan
penelitian
bahawa
sebagian
motivasi
responden
Kesehatan
tentang Perawatan Kaki Hasil
perbedaan
rata-rata setelah diberikan penyuluhan menunjukkan
besar
kesehatan tentang perawatan kaki sebesar
motovasi
responden setelah dilakukan penyuluhan
motivasinya untuk melakukan perawatan pada kaki dikarenakan adanya perubahan
Angka ini menunjukkan bahwa adanya
energi
perubahan motivasi responden setelah
supaya tidak terjadi luka pada kakinya.
atau
dorongan
dan
dukungan
Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa ditunjang untuk
karena keinginan
melakukan
responden
pencegahan
supaya
sehingga p value
tidak terjadi komplikasi yang ditimbulkan
disimpulkan bahawa ada perbedaan nilai
oleh penyakit DM. Setelah mendapatkan
motivasi sebelmu dilakukan penyuluhan
penyuluhan mengambil
kesehatan sikap
untuk
responden melakukan
ini dapat diartikan pula bahwa dengan
perawatan kaki untuk mencegah timbulnya
adanya penyuluhan kesehatan maka akan
komplikasi. Pencegahan komplikasi DM
meningkatkan motivasi untuk melakukan
dapat membantu meningkatkan angka
perawatan kaki. Hal ini menunjukkan bahwa
harapan hidup bagi penderita diabetes.
responden memiliki kemauan yang kuat
Peningkatan motivasi antara sebelum dan
untuk belajar setelah diberikan masukan
setelah dilakukan penyuluhan kesehatan
atau ilmu. Seseorang dikatakan berhasil
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
103
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 4 No 1 - Januari 2017 dalam belajar apabila di dalam dirinya
bahwa pengetahuan responden sebelum diberikan penyuluhan kesehatan tentang
mengerti apa yang di pelajari dan tidak memahami mengapa hal tersebut perlu Pengetahuan responden cukup baik karena sulit untuk mencapai keberhasilan sesuai
informasi yang telah diberikan selama ini
dengan yang disampaikan. Motivasi yang kuat akan membuat seseorng sanggup
jika mereka melakukan pemeriksaan di
bekerja keras untuk mencapai sesuatu yang yang belum mengetahui cara perawatan kaki karena dorongan adanya kebutuhan. Hasil tersebut sama dengan penelitian yang
informasinya terbatas. Responden yang
dilakukan oleh Setaiawati (2015) yang
pengetahuan perawatan kaki nya kurang
menyatakan bahwa ada perbedaan ratarata nilai motivasi ibu anatara sebelum dan
responden tentang perawatan kaki diabetik
setelah diberikan konseling dengan t-hitung
masih kurang disebabkan informasi yang
p =
diterima sangat terbatas. Mereka kurang bersemangat dalam menggali informasi yang berkaitan dengan perawatan kaki.
timbul apabila seseorang sudah yakin
Mereka hanya mengetahui hal-hal yang
dengan apa yang diperbuat itu benar jika
yeng berkaitan dengan perawatn kaki.
seseorang percaya pada dirinya bahwa
Informasi
dia bisa melakukan suatu tindakan yang
mengalami keluhan dan dikonsultasnikan
yang
mereka
terima
ketika
dengan tenaga kesehatan aktif menggali
karena motivasi terbatas sampai dimana
Faktor
yang
mempengaruhi
melakukan
pengetahuan adalah informasi. Informasi
sesuatu. Penelitian tersebut sejalan dengan
merupakan data yang telah diproses ke
kemauan
seseorang
untuk
dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai yang artinya ada perbedaan siakap sebelum
nyata dan terasa bagi keputusan saat ini
dan sesudah diberi penyuluhan kesehatan
4.
tentang Perawatan Metode Kanguru.
datang dari pengirim pesan yang ditujukan
Gambaran
Responden
pada penerima pesan. Responden yang
Penyuluhan
mengalami diabtes melitus mempunyai
Sebelum
Pengetahuan dilakukan
Kesehatan tentang Perawatan Kaki Hasil
104
penelitian
menunjukkan
pengetahuan
yang
cukup
tentang
perawatan kaki dari pengalamn mereka
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 4 No 1 - Januari 2017 ketika
melakukan
pemeriksaan
di
menjadi tahu.
pelayanan kesehatan dengan pengawasan
Penyuluhan
diperlukan
bagi
dokter. Selama menjalani proses perawatan
klien dengan DM karena penyakit ini
tersebut mereka belajar langsung dari
berhubungan dengan perilaku seseorang
tenaga kesehatan dan pengalamn mereka
untuk
berubah.
Penyuluhan
yang
diberikan pada klien adalah edukasi DM belajar dari pengalaman saudara atau
tentang perawatan kaki yang merupakan
teman yang mengalami ulkus diabetes.
pendidikan dan pelatihan khusu untuk
Mereka
penderita
membantu
perawatan
atau
DM.
Dari
hasil
wawancara
menggali informasi secara langsung dari
dengan responden banyak yang belum
petugas kesehatan yang ada. Semakin
pernah mendapatkan penyuluhan tentang perawtan kaki baik di Rumah sakit maupun
semakin banyak usaha seseorang untuk
5.
mengatasi suatu masalah. Pengetahuan
hanya mendapatkan pemeriksaan gula
dapat diperoleh dari pengalaman sendiri
darah dan pengobatan lainnya. Ungkapan
atau pengalaman orang lain. Pengalaman
tersebut sejalan dengan Basuki (2009) yang
masa lalu dan aspirasinya untukKeadaan
menyatakan bahwa edukasi yang dilakukan
ini sesuai dengan ungkapan Notoatmojo
secara
(2003) yang menyatakan bahwa
kemampuan
masa
adekuat
akan
klien
meningkatkan
untuk
melakukan
yang akan datang menentukan perilaku
perawatan kesehatan diri secara konsisten
masa kini.
sehingga
Gambaran
Pengetahuan
akan
tercapai
pengontrolan
Responden
kadar glukosa darah secara optimal dan
Setelah dilakukan Penyuluhan Kesehatan
komlikasi DM dapat diminimalkan. Praktek
tentang Perawatan Kaki
perawatan kaki sangat penting dilakukan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pada
kegiatan
penyuluhan
kesehatan.
pengetahuan responden setelah diberikan
Untuk mendapatkan hasil yang optimal
penyuluhan kesehatan tentang perawatan
dibutuhkan perubahan perilaku dar klien dn
kaki.
pengetahuan
perilaku dilakukan edukasi bagi klien dan
responden tentang perawatan kaki dalam
keluarga untuk pengetahuan dan motivasi.
kategori cukup dengan jumlah 20 orang
Hal ini dapat terlaksana dengan baik melalui
Sebagian
besar
dukungan
tim
kesehatan
yang
terdiri
antara sebelum dilakukan penyuluhan dan setelah dilakukan penyuluhan kesehatan.
kesehatan yang lain berdasarkan Perkeni
Hal
tambahan
(2011). Penyuluhan kesehatan merupakan
informasi yang mereka dapatkan tentang
proses perubahan perilaku yang bertujuan
bagaimana cara perawatan kaki untuk
untuk mengubah individu menuju hal-hal
penderita DM. Yang tadinya tidak tahu
yang positif secara terencana melalui proses
ini
dikarekan
adanya
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
105
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 4 No 1 - Januari 2017 belajar. Perubahan tersebut mencakup aktivitas sehari-hari. melalui proses penyuluhan kesehatan. Menurut Mubarok (2011) ada tujuh faktor yang memepengaruhi pengetahuan
6.
Perbedaan dan
Pengetahuan
setelah
dilakukan
sebelum
penuyuluhan
kesehatan tentang perawatn kaki Hasil penelitian menujukkan bahwa
pendidikan. Pendidikan berarti bimbingan
ada perbedaan pngetahuan pada penderita
yang diberikan seseorang kepada orang
DM
lain terhadap satu hal agar mereka dapat
penyuluhan kesehatan. Hal ini
sebelum
dan
setelah
dilakukan dilihat
pada skor rata-rata pengetahuan sebesar semakin
tinggi
pendidikan
seseorang
semakin mudah pula mereka menerima
penyuluhan kesehatan tentang perawatan
banyak pula pengetahuan yang dimilikinya.
pengetahuan penderita DM sebelum dan
Sebaliknya
setelah dilakukan penyuluhan didukan oleh
jika
seseorang
tingkat
pemberian penyuluhan tentang perawatan perkembangan sikap seseorang terhadap
kaki.
Pendidikan
kesehatan
tentang
perawatan kaki bagi penderita diabetes yang
baru
diperkenalkan.
Pendidikan
dipilih oleh peneliti sebagai bantuan untuk masalah kehidupan dampak lanjutan dari
tinggi pendidikan seseorang makin mudah
DM dengan cara yang tepat. Pemberian
orang tersebut untuk menerima informasi.
intervensi ini diharapkan dapat merubah
Pengetahuan pada penderita DM di desa
perilaku penpa derita DM dalam upaya
Gedongan
mencegah
setelah diberikan penyuluhan
kesehatan tentang perawatan kaki dalam
komplikasinya.
Keberhasilan
dari penelitian ini didukung oleh beberapa
kategori cukup dimana mereka mengetahui bahwa manfaat perawatan kaki diabetik adalah untuk mencegah terjadinya luka
metode yang digunakan serta peran aktif
pada kaki. Hasil penelitian menunjukkan
dari audien. Kesiapan penyuluh terdiri dari
bahwa pengetahuan responden di Desa
: penggunaan suara yang jelas dan dapat
Gedongan setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang perawatan kaki dalam kategori baik meningkat yaitu 10 orang
materi yang disajikan mudah untuk difahami. Waktu penyuluhan dilakukan sesuai dengan
meningkat dikarenakan mereka mengetahui
kesepakatan dan di pagi hari setelah
bahwa perawatan kaki diabes merupakan hari. Tempat penyuluhan dilakukan di ruang
106
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 4 No 1 - Januari 2017 tertutup yang cukup untuk menampung
penelitian menurut Desalu et al (2011)
semua responden.
bahwa pengetahuan yang baik memiliki prilaku merawat kaki yang baik pula. Tujuan
memperjelas materi yang disampaikan
adalah
sehingga
kesehatan
mempermudah
pemahaman
penyuluahan
untuk
kesehatan
meningkatkan
dan
mencegah
status
timbulnya
sasaran. Metode yang digunkan adalah
dan
demonstrasi.Tujuan
penyuluahan
kesehatan adalah untuk meningkatkan
membantu pasien dan keluarga untuk
status kesehatan dan mencegah timbulnya
mengatasi masalah kesehatannya. Secara umum tujuan pendidikan kesehatan adalah merubah perilaku individu atau masyarakat
membantu pasien dan keluarga untuk
Hasil tersebut sesuai dengan penelitian
mengatasi masalah kesehatannya. Secara
yang
dilakukan
umum tujuan pendidikan kesehatan adalah
yaitu
adanya
merubah perilaku individu atau masyarakat
anatar sebelum dan sesudah diberikan
oleh
Pramesti
perbedaan
(2011)
pengetahuan
pendidikan kesehatan tentang perawatan Berdasarkan
tabel
8
diketahui
kaki penderita DM dengan p value sebesar
p value
Hasil
juga
pada
pengetahuan
dilakukan
kesehatan dengan menggunakan metode
dilakukan
demonstrasi. Manfaat metode ini adalah
penyuluhan
bahwa
dan
dengan
kesehatan
maka
setelah
adanya akan
penyuluhan
memahami
pemberian
ditunjukkan
dapat disimpulkan bahawa ada perbedaan sebelum
saat
tersebut
dan
ikut
penyuluhan
mempraktekkan
meningkatkan
pengetahuan untuk melakukan perawatan
penerimaan bagi responden lebih cepat.
kaki.
Penelitian ini sejalan dengan Hanifah Seseorang
dengan
pengetahuan
(2015) dari uji statistik menunjukkan nilai p
yang baik tentang penyakit DM memiliki
value
kemampuan untuk melakuka
ditolak sehingga ada perbedaan pengaruh
perawatan
kaki yang baik pula dimana kebiasaan
pengetahuan
terbentuk oleh pengetahuan yang dimiliki
sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan.
terutama kebiasaan baik tentang cara-cara
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
tentang
gizi
seimbang
107
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 4 No 1 - Januari 2017 keabsahan (df) n-1 atau 30-1=29 hasil yang
supaya
keluarga juga dapat membantu
dalam melakukan perawatan kaki.
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
DAFTAR PUSTAKA
nilai antara sebelum dilakukan penyuluhan dengan setelah dilakukan penyuluhan. Dari
Kapita Selekta Kedokteran. EGC: Jakarta
rata-rata (mean) dapat diketahui bahwa
V.
rata-rata nilai setelah dilakukan penyuluhan
Melitus dalam Soegondo. Penatalaksanaan
lebih tinggi dibanding sebelum dilakukan
. Jakarta : Balai
penyuluhan.
Penerbit FKUI
SIMPULAN DAN SARAN
Reported Knowledge and Practice among
SIMPULAN
Patients Attending Three Tertiary Hospital
Pemberian pengetahuan pada keluarga yang salah satu anggotanya terkena penyakit DM
sangat
penyembuhan
berpengaruh atau
terhadap
pencegahan
in Nigeria. Ghana Medical Journal, 60-65
proses
munculnya
komplikasi. Salah satunya pengetahuan tentang
dan Kepatuhan Bida Dalam mendeteksi Preeklamsi. Jurnal Kemas.Vol 10 (2).
perawatan kaki pada penderita DM. Perawatan kiki tersebut jika dilakukan secara rutin dan sesuai dengan aturan sangat efektif untuk mencegah
Prediabetes
and
Metabolic
Syndrome.
timbulnya ulkus diabetikum. Upaya yang lain dibutuhkan motivasi yang tinggi baik penderita
S11.
maupun keluarga untuk melakukan perawatan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan SARAN
kesehatan tentang gizi seimbang dengan
1.
menggunakan media vidio di SMP Negeri 2 untuk
merawat
kaki
dibutuhkan
oleh
Kartasura.
penderita DM karena dengan kesadarannya sendiri
penderita
dapat
melakukan
Current
perawatan secara rutin dan mandiri di
(pp.1161-
rumah agar tidak terjadi komplikasi terutama
1212). American : Mc Graw Hill
perlukaan pada telapak kaki 2.
Mellitus. Yogyakarta : Nuha Media edukasi
tentang
perawatan
kaki
bagi
Melinda et.al. 2014. Gambaran Resiko Terjadinya Ulkus Pada Pasien Diabetes Melitus di
ada edukasi pada keluarga penderita
108
Rumah sakit Umum Daerah Dr. Moewardi.
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 4 No 1 - Januari 2017 Smeltzer et al Jakarta : Sagung Seto
Medikal
Buku Ajar Keperawatan Bedah
Burnner
&
Suddarth.
Jakarta: EGC Aplikasi. Jakarta : PT Rineka Cipta Konsensus Pengelolaan dan
. Jakarta : Badan Penerbit FKUI
Indonesia Perbedaan
Pengetahuan
terhadap penurunan kadar gula darah pada lansia dengan diabetes melitus di Posyandu
Banyumas. 8 Agustus 2016. http://jurnal. Gedunggading Kecamatan Ringin Arum
shb.ac.id/index.php/VM/article
Kabupaten Kendal. STIKES Ngudiwaluyo Ungaran
terjadinya Ulkus Kaki Pada Pasien Diabetes Melitus di RS Dr. Moewardi.
Motivasi ibu Melakukan Perawatan Metode
Rendah. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Universitas Negeri Semarang.
Knowladge: a survey of Registered Nurses. Jornal of Clinical Nursing
Sensasi Sensorik Kaki paa Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Poloklinik DM RSUD. 20 September 2016 http://jurnal.update.ac.id/ ejournal/articel/vew/677
Foot Ulcer Diagnosis and Management. Clinical Research on Foot and Ankle, 1-9
ISSN 2443-1249 (Print) 2355-1313 (On Line) - ijmsbm.org
109