Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017) 1 - 9 | 1
HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN TENDANGAN SABIT PADA ATLET PENCAK SILAT UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG Oleh AL AZIS HARDI Universitas PGRI Palembang
[email protected]
Article History Received : Januari 2016 Accepted : Februari 2017 Published : Maret 2017 Keywords Leg muscle power, sabit kick velocity
Abstract This study aims to determine the relationship of the leg muscle power with the velocity sabit kick martial arts athletes PGRI University of Palembang. The method used is quantitative method using saturated sampling technique. The study population was martial arts athlete PGRI University of Palembang of 20 people. The data analysis technique used is the product moment correlation and t test. The results showed that there was a significant relationship between leg muscle power with a sabit kick velocity of ≥ rtabel rhitung = 0.622 = 0.468. Hypothesis testing results showed that t = 3.399 ≥ table = 1.734. Then the leg muscle power has a significant relationship to the velocity of the sabit kick martial arts athletes PGRI Palembang University of 38.68%, and the remaining 61.32% influenced by other factors. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan power otot tungkai dengan kecepatan tendangan sabit pada atlet pencak silat Universitas PGRI Palembang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Populasi penelitian ini adalah atlet pencak silat Universitas PGRI Palembang yang berjumlah 20 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara power otot tungkai dengan kecepatan tendangan sabit sebesar rhitung = 0,622 ≥ rtabel = 0,468. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa thitung = 3,399 ≥ ttabel = 1,734. Maka power otot tungkai mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kecepatan tendangan sabit atlet pencak silat Universitas PGRI Palembang sebesar 38,68%, dan sisanya 61,32% dipengaruhi oleh faktor lainnya. ISSN. 2527-6018
1
e-ISSN. 2548-4141
Hubungan Power Otot Tungkai Dengan Kecepatan Tendangan Sabit Pada Atlet Pencak Silat Universitas PGRI Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. Palembang
1/2017) 1 - 9 | 2
bangsa Indonesia yang harus dilestarikan
A. Pendahuluan Olahraga merupakan suatu aktivitas
oleh bangsa Indonesia pada umumnya dan
gerak tubuh, mulai dari anggota tubuh
generasi muda pada khususnya. Pencak
bagian atas dan bagian bawah. Hal ini
silat adalah olahraga yang asli dari
sesuai dengan Undang-undang RI No. 3
kebudayaan tradisional bangsa Indonesia
Tahun 2005 tentang sistem keolahragaan
ini memiliki istilah bermacam-macam
nasional pasal 3 dan 4 tentang fungsi dan
seperti
tujuan
Semenanjung
olahraga
nasional
yaitu:
berfungsi
keolahragaan
bersilat,
goyang,
cekak
Malaysia,
di
Singapura,
mengembangkan
Thailand. Para pendekar dan pakar pencak
kemampuan jasmani, rohani, dan sosial
silat meyakini bahwa masyarakat melayu
serta membentuk watak dan kepribadian
menciptakan dan menggunakan ilmu bela
bangsa yang bermartabat. Keolahragaan
diri sejak masa prasejarah. Karena pada
nasional
dan
masa itu manusia harus menghadapi alam
meningkatkan kesehatan dan kebugaran,
yang keras untuk tujuan keselamatan dan
prestasi, kualitas manusia, menanamkan
melawan binatang buas, pada akhirnya
nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas,
manusia
disiplin,
bertujuan
memelihara
mempererat
persatuan
dan
mengembangkan
gerakan
dan
membina
beladiri. Dalam perkembangannya hingga
kesatuan
bangsa,
saat ini pencak silat tidak hanya digunakan
memperkukuh ketahanan nasional, serta
sebagai
mengangkat
dan
mempertahankan diri saja tetapi sudah
kehormatan bangsa. Berdasarkan Undang-
menjadi suatu olahraga prestasi yang
undang RI No. 3 Tahun 2005 pasal 1,
dipertandingkan baik ditingkat nasional
olahraga prestasi adalah olahraga yang
maupun internasional. Dalam pencak silat
membina
mengembangkan
penguasan teknik sangatlah penting bagi
olahragawan secara terencana, berjenjang,
para atlet untuk menunjang prestasinya
dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk
khususnya teknik serangan dengan kaki
mencapai prestasi dengan dukungan ilmu
atau tendangan, karena serangan yang sah
pengetahuan dan teknologi keolahragaan.
menggunakan
harkat,
dan
martabat,
alat
untuk
membela
tendangan
lebih
dan
tinggi
Pencak Silat merupakan olahraga
poinnya dibandingkan dengan serangan
yang berakar dari kebudayaan tradisional
yang menggunakan pukulan. Salah satu ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017) 1 - 9 | 3
teknik yang paling banyak digunakan
peneliti meneliti hubungan power otot
untuk
dalam
tungkai dengan kecepatan tendangan sabit
pertandingan pencak silat adalah teknik
pada atlet pencak silat Universitas PGRI
tendangan dengan perolehan poin 2 atau 1
Palembang.
memperoleh
poin
+ 2. Untuk dapat melakukan semua itu
Menurut Rahmani (2014:160), pencak
sangat dibutuhkan komponen fisik antara
silat merupakan cabang olahraga yang
lain power otot tungkai.
menggabungkan ilmu bela diri dan seni,
Universitas khususnya
PGRI
program
studi
Palembang
serta
membutuhkan
pendidikan
tinggi, olahraga ini
konsentrasi
yang
juga merupakan
olahraga telah banyak membina atlet
warisan budaya bangsa yang kini sudah
diberbagai cabang olahraga salah satunya
berkembang
yaitu
Berdasarkan
mancanegara. Pencak silat adalah suatu
pengamatan dan data awal dari pelatih
metode beladiri yang diciptakan untuk
yang peneliti
mempertahankan diri dari bahaya yang
pencak
silat.
dapatkan dimana atlet
hingga
mengancam
ke
kancah
pencak silat Universitas PGRI Palembang
dapat
keselamatan
khususnya pada saat mengikuti kejuaraan
kelangsungan hidup (Kriswanto, 2015:14).
nasional pencak silat antar mahasiswa di
Menurut Hariyadi (2002: 15) teknik
Universitas Lampung, terdapat beberapa
dasar pencak silat terdiri dari :
kali
1. Kuda-kuda
atlet
dibanting
Universitas lawan
PGRI berhasil
ketika
dan
melakukan
Kuda-kuda dalah suatu teknik yang
tendangan sabit. Hal ini disebabkan atlet
memperlihatkan kaki dalam keadaan
pencak silat Universitas PGRI Palembang
statis.
kurang memiliki kekuatan yang baik dan kurangnya
kecepatan
kaki
2. Sikap Pasang
terhadap
Sikap pasang adalah kombinasi sikap
tendangan. Karena untuk dapat melakukan
kaki dang sikap tangan dengan kuda-
tendangan dengan baik dalam pencak silat
kuda maupun tanpa kuda-kuda, yang
sangat dibutuhkan komponen fisik power
selalu disertai dengan kesiagaan mental
otot tungkai yang dihasilkan dari kekuatan
dan indra secara total.
dan kecepatan tendangan. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141
Hubungan Power Otot Tungkai Dengan Kecepatan Tendangan Sabit Pada Atlet Pencak Silat Universitas PGRI Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. Palembang
3. Langkah
1/2017) 1 - 9 | 4
8. Teknik Tangkapan
Langkah
adalah
Teknik
tangkapan
pemindahan dan pengubahan posisi
kombinasi
antara
untuk mendekati atau menjauhi lawan
(timing)untuk masuk memperpendek
guna mendapatkan posisi yang lebih
jarak dengan lawan dan ketepatann
baik
mengabil
atau
teknik
menguntungkan
dikombinasikan
dnegan
dalam
yang
koordinasi
dengan sikap tubuh dan sikap tangan. 4. Teknik Belaan Teknik
belaan
ketepatan
saan
waktu
menangkap
komponen serangan lawan. 9. Teknik Bantingan Teknik
adalah
atau
merupakan
bantingan
adalah
teknik
upaya
menjatuhkan lawan yang didahului oleh
mengagalkan serangan lawan dengan
gerakan menangkap salahsatu anggota
tangkisan maupun hindaran.
tubuh lawan.
5. Teknik Serangan
Dengan
demikian
pencak
silat
Teknik serangan adalah teknik yang
merupakan cabang olahraga yang cukup
digunakan
lengkap untuk dipelajari karena memiliki
untuk
menyerang
atau
melumpuhkan lawan, teknik serangan
aspek-aspek
diantaranya: (a) Pukulan, (b) Sikuan,
kesatuan utuh dan tidak dapat dipisah-
(c) Tendangan, (d) Dengkulan.
pisakan. Tidak hanya digunakan untuk
6. Teknik Redaman
yang
merupakan
satu
membeladiri sendiri akan tetapi dapat juga
Teknik redaman adalah teknik yang
digunakan
mengajarkan cara jatuh dengan baik
pertandingan. Dalam pertandingan pencak
dan benar, bertujuan meminimalkan
silat teknik-teknik tersebut tidak semua
(meredam) efek kejut atau goncangan
digunakan dan dimainkan sesuai dengan
yang diterima tubuh sewaktu terjatuh.
ketentuan yang berlaku dan kategori yang
7. Teknik Jatuhan
sebagai
teknik
dalam
dipertandingkan. Kategori tersebut adalah
Teknik jatuhan adalah teknik yang
kategori tanding, tunggal, ganda, dan regu.
dikhususkan untuk menjatuhkan lawan
Tendangan sabit merupakan suatu
dengan menggunakan komponen kaki
teknik tendangan yang lintasan geraknya
dan tangan.
membentuk garis setengah lingkaran, atau tendangan ini cara kerjanya mirip dengan ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017) 1 - 9 | 5
sabit, yaitu diayun dari samping luar
kecepatan sangat dibutuhkan terutama
menuju
sikap
dalam gerakan tendangan lurus depan.
pasang, angkat lutut setinggi sasaran.
dalam melakukan teknik dasar maupun
Putar pinggang mengikuti arah lintasan
teknik
tendangan dan serentak diikuti
oleh
kecepatan untuk melakukan tendangan,
lecutan tungkai bawah, berpusat pada
baik untuk melakukan tendangan maupun
lutut,
untuk
samping
dalam.
Dari
Hariyadi (2003 : 75). Sedangkan
khusus
sangat
penyerangan,
memerlukan
maka
dari
itu
menurut Lubis ( 2004 : 29), tendangan
kecepatan dan kekuatan ini perlu dilatih
sabit
dan dikembangkan dalam pembentukan
adalah
setengah
tendangan
lingkaran
lintasannya dengan
kondisi fisik, terutama kekuatan dan
sasaran seluruh bagian tubuh, dengan
kecepatan tersebut. Menurut Widiastuti
punggung telapak kaki atau jari telapak
(2015:107),
kaki. Tujuannya adalah untuk menendang
penggabungan
dengan
kecepatan.
lintasan
kedalam,
setengah
lingkaran
power dari
Dan
adalah
hasil
kekuatan
dan
menurut
Ismaryati
kedalam, sasarannya yaitu seluruh bagian
(2009:59), power menyangkut kekuatan
tubuh, dengan punggung telapak kaki atau
dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis
jari telapak kaki. Sedangkan pungsinya
dan
adalah untuk menghasilkan tendangan
pengeluaran kekuatan otot yang maksimal
yang dapat menambah poin atau angka
dalam
dua dan untuk mengenai sasaran ke tubuh
Menurut Halim (2011:16), power adalah
lawan.
kemampuan
seseorang
mempergunakan
kekuatan
Berdasarkan uraian di atas peneliti
eksplosif
waktu
serta
yang
melibatkan
secepat-cepatnya.
untuk maksimum
dapat simpulkan bahwa tendangan sabit
yang dikerahkan dalam
adalah
merupakan
suatu
tendangan
sesingkat-singkatnya. Dalam hal ini dapat
lintasan
setengah
lingkaran
kedalam
dinyatakan bahwa daya ledak (power) =
dengan putaran pinggang mengikuti arah
kekuatan (force) x kecepatan (velocity).
lintasan tendangan dan serentak diikuti
Dari
oleh lecutan tungkai bawah berpusat pada
menyimpulkan
lutut.
kemampuan
Dalam pencak silat kekuatan dan
uraian
di
atas
bahwa
waktu
yang
maka
peneliti
power
adalah
seseorang
untuk
mempergunakan kekuatan dan kecepatan ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141
Hubungan Power Otot Tungkai Dengan Kecepatan Tendangan Sabit Pada Atlet Pencak Silat Universitas PGRI Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. Palembang
1/2017) 1 - 9 | 6
kontraksi otot yang dinamis dan eksplosif
populasi dan sampel tertentu, dan data
secara optimal dalam waktu yang secepat
penelitiannya berupa angka-angka dan
mungkin. Dalam penelitian ini, peneliti
analisis menggunakan statistik.
menggunakan power pada otot tungkai kaki bagian bawah. Kecepatan seseorang
Penelitian
ini
menggunakan
korelarasional Menurut Arikunto (2013:4), adalah
dalam
kemampuan
melakukan
gerakan
penelitian korelasional adalah penelitian yang
dilakukan
oleh
peneliti
untuk
berkesinambungan, dalam bentuk yang
mengetahui tingkat hubungan antara dua
sama dalam waktu
yang sesingkat-
variabel atau lebih, tanpa melakukan
singkatnya,. Sajoto (2002: 8). Menurut
perubahan, tambahan atau manipulasi
Harsono (1988 : 216) kecepatan adalah
terhadap data yang memang sudah ada.
“kemampuan untuk melakukan gerakan-
Terdapat hubungan antara power otot
gerakan yang sejenis secara berturut-turut
tungkai sebagai variabel bebas (X) dan
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,
kemampuan
atau kemampuan untuk menempuh suatu
sebagai
jarak
penelitian kuantitatif dapat dijelaskan pada
dalam
waktu
yang
sesingkat-
singkatnya”.
tendangan
variabel
terikat
sabit
depan
(Y).
Model
gambar paradigma penelitian berikut:
Kecepatan
tendangan
dalam
X
Y
penelitian ini adalah kemampuan atlet melakukan seberapa banyak tendangan
Keterangan:
dengan bentuk yang sama dalam waktu 10
X = power otot tungkai.
detik.
Y = Kemampuan tendangan sabit depan (Sugiyono, 2014:70).
B. Metode Penelitian Metode
yang
dalam
Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah metode kuantitatif.
penelitian ini menggunakan sampling
Menurut
jenuh.
Sugiyono
digunakan
(2014:8),
metode
Menurut
Sugiyono
(2014:85),
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
sampling jenuh adalah teknik penentuan
penelitian yang berlandasan pada filsafat
sampel bila semua anggota populasi relatif
positivisme digunakan untuk meneliti pada
kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017) 1 - 9 | 7
yang ingin membuat generalisasi dengan
data berdistribusi normal atau tidak dan
kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain
data yang dihasilkan masih berupa data
sampel jenuh adalah sensus, dimana
mentah.
semua anggota populasi dijadikan sampel.
Uji normalitas ini bertujuan untuk
Maka berdasarkan pendapat di atas sampel
mengetahui
dalam penelitian ini adalah atlet pencak
diperoleh sampel. Pendekatan statistik
silat
yang penulis gunakan adalah rumus
Universitas
PGRI
Palembang
sebanyak 20 orang. Untuk
penyebaran
skor
yang
liliefors. Dari hasil perhitungan data
mengelolah
data
dalam
hubungan power otot tungkai dengan
penelitian terlebih dahulu data harus
kemampuan
terkumpul. Maka untuk mengumpulkan
langkah selanjutnya data dimasukan pada
data tersebut menggunakan tes kerja. Tes
rumus product moment:
adalah
alat
atau
instrument
yang
rxy
digunakan untuk memperoleh informasi
tendangan
sabit
depan,
n. XY ( X )( Y )
( N. X 2 ) ( X ) 2 ( N. Y 2 ) ( Y ) 2
tentang seseorang atau objek (Widiastuti,
Keterangan:
2015:1). Dalam penelitian ini terdapat dua
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi.
teknik pengumpulan data yaitu power otot
𝛴𝑥𝑦 = Jumlah data variabel X dan Y.
tungkai dan kemampuan tendangan sabit.
𝛴𝑥2 = Jumlah kuadrat data variabel X.
Teknik analisis data merupakan suatu cara yang ditempuh guna memperoleh
𝛴𝑦2 = Jumlah kuadrat data variabel Y n = Jumlah sampel (Riduwan, 2014:218).
atau menganalisa terhadap data-data yang diperoleh. Analisis tersebut bertujuan untuk
kebenaran
hipotesis
yang
Kemudian
data.
Sebelum
melakukan
pengujian
hipotesis uji-t, maka terlebih dahulu di lakukan uji persyaratan analisis yang berupa uji normalitas yaitu uji liliefors yang bertujuan untuk mengetahui apakah
signifikan
korelasi product moment menggunakan rumus uji t sebagai berikut:
dirumuskan. Suatu hipotesis yang akan diterima atau ditolak tergantung dari hasil
menguji
t
r n2 1 r2
Keterangan: t : Nilai yang dicari. r : Nilai koefisien korelasi. n : Jumlah sampel (Riduwan, 2014:221).
ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141
Hubungan Power Otot Tungkai Dengan Kecepatan Tendangan Sabit Pada Atlet Pencak Silat Universitas PGRI Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. Palembang
Setelah dibandingkan dengan nilai
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan
analisis
data
1/2017) 1 - 9 | 8
dan
korelasi diketahui bahwa nilai rhitung 0,622
pembahasan yang sudah di paparkan
berada pada interval 0,60 – 0,799 dengan
tersebut di atas dapat diketahui bahwa
tingkat hubungan kuat, diketahui pula
nilai power otot tungkai rata-rata 2,545
besarnya sumbangan variabel X terhadap
sedangkan nilai rata-rata tendangan sabit
variabel Y, yaitu 38,68 %, dan sisanya
depan adalah 20,25. Setelah dilakukan tes
3861,32% dipengaruhi oleh faktor lain.
pada kemampuan tendangan sabit atlet
Bila dibandingkan dengan nilai rtabel
pencak silat Universitas PGRI Palembang
diketahui bahwa nilai rhitung 0,622 ≥ nilai
diperoleh nilai tertinggi tendangan sabit
rtabel 0,468, sehingga dapat disimpulkan
adalah 27 kali dalam 10 detik dan nilai
bahwa ada hubungan antara power otot
terendah 12 kali dalam 10 detik. Dari
tungkai dengan kemampuan tendangan
perhitungan data menggunakan rumus
sabit depan pada atlet pencak silat
korelasi product moment diketahui bahwa
Universitas PGRI Palembang.
nilai rhitung adalah 0,622 sedangkan nilai
Menurut peneliti hal ini dapat terjadi
rtabel adalah 0,468. Dari kriteria pengujian
karena dalam melakukan tendangan sabit,
hipotesis pada dikatakan bahwa:
power otot tungkai memberikan kontribusi
Ho ditolak : Jika rhitung ≥ rtabel maka Ha
yang penting, artinya power otot tungkai
diterima
artinya
terdapat
digunakan dalam melakukan tendangan
hubungan power otot tungkai
sabit depan karena diantara keduanya
dengan kemampuan tendangan
terdapat hubungan yang signifikan sebesar
sabit pada atlet pencak silat
3,399.
Universitas PGRI Palembang. Ho diterima: Jika rhitung ≤ rtabel maka Ha ditolak artinya tidak terdapat
D. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis data pada
hubungan power otot tungkai
dapat diketahui sebagai berikut :
dengan kemampuan tendangan
1. Nilai rxy adalah 0,622 berada pada
sabit pada atlet pencak silat
interpretasi koefisiensi korelasi dengan
Universitas PGRI Palembang.
tingkat hubungan kuat.
ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017) 1 - 9 | 9
2. Tingkat sumbangan antara variabel X dan Y adalah 38,68%. 3. Nilai Uji t terdapat hubungan yang signifikan sebesar 3,399. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
power
otot
tungkai
Sosial. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Widiastuti. 2015. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
dengan
kemampuan tendangan lurus depan pada atlet
pencak
silat
Universitas
PGRI
Palembang dengan tingkat hubungan kuat, dan tingkat sumbangan sebesar 38,68%, dan sisanya 61,32% dipengaruhi faktorfaktor lainnya.
Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Ismaryati. 2008. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta : Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS. Kriswanto, Erwin Setyo. 2015. Pencak Silat. Yogyakarta: PT. Pustaka Baru. Lubis, Johansyah dan Wardoyo,Hendro 2014. Pencak Silat Edisi Kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Riduwan.
2014.
Pengantar
Statistika
ISSN. 2527-6018 e-ISSN. 2548-4141